keberhasilan kabupaten kayong utara dalam pengoptimalisasian otonomi daerah

20
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “,Mendeskripsikan otonomi daerah kabupaten kayong utara. Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Perekonomian indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Upload: arry-pattinson

Post on 18-Feb-2016

36 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

perekonomian indonesia, otonomi daerah, dob, kku, kabupaten kayong utara

TRANSCRIPT

Page 1: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta

karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah  ini yang

alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “,Mendeskripsikan otonomi daerah

kabupaten kayong utara.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Perekonomian

indonesia.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa

meridhai segala usaha kita. Amin.

Page 2: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

BAB I

A. Latar Belakang

Otonomi Daerah adalah penyerahan wewenang pemerintah pusat kepada

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan

kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan

(pasal 1 huruf h UU NOMOR 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah). Daerah

Otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu

berwenang mengaturdan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut

prakarsa sendiri berdasarkan apresiasi masyarakat dalam ikatan NKRI.

Kabupaten Kayong Utara merupakan Daerah Otonom yang baru didirikan

pada tahun 2007 dan merupakan daerah otonom yang berhasil mengoptimalisasikan

Otonomi Daerahnya dalam waktu yang cukup singkat.

B. Rumusan masalah

1. Apa saja pembangunan yang telah di lakukan oleh pemerintah daerah kayong

utara.

2. Bagaimanakah keadaan IMP terhadap masyrakat kabupaten kayong utara

3. Bagaimanakah dengan Keadaan kabupaten kayong utara Beerdasarkan Letak

geografis, Iklim, Flora dan fauna, Penduduk, Kebudayaan dan Mata Pencariannya.

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pembangunan di daerah kayong utara

2. Untuk mengetahui keadaan IMP kayong utara

3. Mengidentifikasi kabupaten kayong utara.

Page 3: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

BAB II

PEMBAHASAN

Kabupaten Kayong Utara (KKU) menjadi daerah otonomi baru (DOB) paling berhasil

di Indonesia. Awalnya daerah terbelakang menjelma daerah dengan pemenuhan sarana dan

prasarana wilayah dianggap paling cepat di antara DOB di Indonesia.

Hal ini terungkap di rapat fasilitasi pembinaan daerah otonomi baru dalam rangka

peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah, diselenggarakan Kementerian Dalam

Negeri (Kemendagri) di Hotel Grand Mahkota Kota Pontianak, Kamis (20/6) sore.

Kegiatan dibuka Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya SE MM. Dihadiri Direktur

Penataan Daerah Otonomi Khusus Daerah Otonomi Baru Kemendagri, Ir H Boytenjuri CES.

Kemudian staf Sesditjen Otonomi Daerah dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah

(DPOD) Kemendagri, Aprianto Susilo. Kemudian bupati, walikota, maupun yang diwakili

satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DOB yang ada di Kalbar maupun di luar Kalbar

“Kabupaten Kayong Utara saat kali pertama mekar cukup memprihatinkan, namun kini

menjelma menjadi daerah yang cukup maju dan berkembang. Hebatnya, kabupaten Ketapang

yang menjadi daerah induk, juga makin pesat pembangunannya. Ini layak jadi contoh bagi

daerah lain di Indonesia, daerah induk dan pemekaran sama-sama lebih cepat kemajuannya,

khususnya dalam peningkat kesejahteraan warganya masing-masing,” tegas Ir H Boytenjuri

CES, Direktur Penataan Daerah Otonomi Khusus Daerah Otonomi Baru Kemendagri.

Dijelaskannya rapat fasilitasi DOB demi penyelenggaraan pemerintahan yang baik

dilaksanakan di Pontianak (Kalbar) diikuti 32 DOB yang mekar antara tahun 2008/2009.

Sedangkan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang baru diresmikan 24 April

2013, diikuti 27 DOB yang mekar antara 2007/2008. Evaluasi DOB dilaksanakan tiap enam

bulan sekali terhadap 205 DOB, apalagi untuk tahun 2012 saja terdapat 15 DOB yang masih

perlu pengawasan intensif.

“Sekitar 80 persen daerah otonomi baru masih bermasalah. Utusan beberapa

kabupaten maupun kota buah pemekaran di luar Kalbar, masih dalam perjalanan ke

Pontianak. Jadi kita mulai dulu dengan utusan-utusan yang ada. Memang pemekaran daerah

ada kasus, daerah induk dan daerah pemekarannya sama-sama lemes. Kemudian ada kasus

daerah induk malah lemes, sedangkan daerah pemekarannya malah berjaya. Baiknya ya

daerah induk dan daerah pemekarannya sama-sama berjaya, seperti kabupaten Ketapang dan

KayongUtara,”kupasnya.

Dalam rapat fasilitasi pembinaan DOB, Bupati Kayong Utara Hildi Hamid menjadi

Page 4: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

panelis utama, menyampaikan perkembangan pemerintahan daerah otonomi baru (DOB).

Didampingi perwakilan Bupati Ketapang Drs Hendrikus MSi yang sedang sakit, Kepala

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ketapang, Mahyudin menyampaikan

perkembangan Ketapang mekarnya KKU sangat terbantu.

“Sewaktu kali pertama mekar, KKU memiliki beberapa masalah. Bahkan di ibukota

kabupaten, Sukadana hanya memiliki empat rumah toko (ruko) saja. Masalah terbatasnya

kualitas dan kuantitas aparatur. Daya dukung infrastruktur dan anggaran yang terbatas. Letak

geografis terisolir dan terpencil. Layanan tingkat pendidikan dan kesehatan yang belum

maksimal. Potensi sumber daya belum terkelola secara optimal,” ucap Hildi.

1. PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK PLTGB

SENIN, 05 SEPTEMBER 2011 07:20 WIB

KAYONG UTARA - Kabupaten Kayong Utara mulai membangun Pembangkit

Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB). Pelaksanaan pembangunan ditandai dengan

peletakan batu pertama yang dilakukan Bupati Kayong Utara, H Hildi Hamid didampingi

General Manager (GM) PLN (Persero) Wilayah Kalbar, Bambang Budiarto di Kecamatan

Teluk Batang.

Kamis(25/8)seperti dilansir equator-news.com.  Hampir 50 persen masyarakat

Kayong Utara belum mendapatkan pelayanan kelistrikan. Hal ini disebabkan karena memang

jaringan listrik belum sampai atau masuk ke desa mereka. Terlaksananya pembangunan

PLTGB ini, menurut Bupati akan ikut menjawab kebutuhan masyarakatakan pelayanan

dibidang kelistrikan.“Saya berharap, dengan ditambahnya daya atau pasokan tenaga listrik ini

dapat menjawab kebutuhan masyarakat. Terutama bagi masyarakat di kepulauan karena dari

Teluk Batang jaringannya bisa disambung ke Pulau Maya Karimata,” ucap Bupati.

Menurut GM PLN (Persero) Wilayah Kalbar, Bambang Budiarto, pihaknya memilih

PLTGB mengingat di Kayong Utara tersedia batubara yang selama ini belum dimanfaatkan.

Jika menggunakan batubara, menurut Bambang, PLN akan dapat menekan biaya operasional

yang per bulannya sekitar Rp 1,5 miliar. “Dengan PLTGB ini, kita bisa melakukan

penghematan sekitar 600 ribu kiloliter per bulan,” terangnya. Bambang menargetkan, PLTGB

sebesar 3 MW yang dikerjakan PT Batara Pilar Teknik Pontianak ini sudah dapat

dioperasionalkan pada Desember 2011.

Page 5: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

Langkah- langkah kebijakan di bidang pemerintahan, dilaksanakan reformasi

birokrasi. Kemudian restrukturisasi organisasi pemerintahan, rekruitmen pegawai,

pembangunan sarana dan prasarana pemerintahan. Pembangunan kecamatan baru bernama

Kepulauan Karimata. Anggaran berorientasi ke belanja publik.

Di sektor sosiak budaya di buatkan layanan kesehatan gratis bersifat universal cover.

Pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru,” tuturnya

Di bidang ekonomi, imbuhnya, membuka keterisolasian wilayah terisolir dan kepulauan.

Penguatan produksi perikanan dan pertanian. Pemberdayaan peran usaha kecil mikro dan

koperasi. Peningkatan pendapatan asli daerah.

“Dulu kita cukup senang dibilang memiliki potensi ikan tangkap nomor dua se-

Indonesia setelah Bagian Sumatera. Namun setelah kita mekar, rupanya kita belum bisa

menarik retribusi dengan besar, sebab sarana dan prasana pendukung masih belum ada.

Karenanya kita bikin tiga pelabuhan sekaligus dengan dukungan APBN, satu pelabuhan

perintis dan dua pelabuhan regional. Ketiganya mampu dilabuhi kapal dengan bobot 3000

gross ton (GT), berarti kemampuannya lebih kuat daripada Pelabuhan Pontianak,” paparnya.

Melihat potensi kabupaten-kabupaten di wilayah Kalbar yang kaya hasil bumi,

lanjutnya, Pemkab Kayong Utara menyiapkan sarana dan prasarana menjadi gerbang utama

wilayah timur Kalbar ke lautan. Saat ini sudah mulai dibangun jalan penghubung dari

wilayah KKU ke jalan nasional di pedalaman Kalbar yang menghubungkan ke Provinsi

Kalteng.

“Contohnya saja, Kabupaten Sekadau mempunyai kebun sawit yang banyak. Kalau

hasil bumi itu diangkut ke Pelabuhan Pontianak yang jaraknya 300 kilometer lebih, tentu

menambah beban biaya. Bandingkan jarang Sekadau dengan Kayong Utara yang hanya 100

kilometer sekian,” tegasnya.

Langkah kebijakan di bidang infrastruktur, terangnya, dibangun jalan dan jembatan

baru seperti di Seponti, lingkar Pulau Maya dan Karimata, dan yang direncanakan di

Perawas. Pembangunan pelabuhan, tambatan perahu, dermaga penyeberangan di pelabuhan

Satai, Sukadana, Teluk Batang, dan Pelapis. Direncanakan juga dibangun bandar udara

(Bandara), terminal tipe B, hingga pusat pelelangan ikan Teluk Batang.

“Kita juga merencanakan pendirian pembangunan perusahaan daerah air minum

(PDAM), peningkatan rasio elektrifikasi, seperti listrik tenaga surya, listrik masuk desa,

listrik hybrid-whypgen, hingga direncanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga gas

bumi. Untuk layanan angkutan publik, dibikin rute pelayaran perairan karena KKU banyak

pulau dengan KM Karimata. Selanjutnya kita adakan bis sekolah maupun angkutan

Page 6: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

pedesaan,”jelasnya.

Demi percepatan pembangunan di perdusunan demi memperkuat lalulintas barang

dan jasa di pedesaan, Bupati H Hildi Hamid juga bikin program dana ifrastruktur dasar

pedesaan (Infradades). “Tiap dusun ada yang Rp10 juta hingga Rp50 juta. Ini di luar dana

alokasi desa dan dana lainnya. Jadi ketika dusun akan membangun jalan penghubung maupun

saluran air, bisa gunakan dana itu,” ucapnya.

Kepala Bappeda Ketapang, Muhyidin mempresentasikan kalau kabupaten Ketapang

merupakan terluas di Kalbar, walaupun sudah dimekarkan KKU juga masih berstatus wilayah

yang luas di Kalbar.

Beberapa DOB dari Sumatera dan pulau-pulau lain di Indonesia, juga bertanya-tanya

tentang kiat-kiat dan trik-trik mempercepat pembangunan daerah pemekaran

2. WAJIB BELAJAR 12 TAHUN

“Di bidang sosial budaya, dibikin layanan gratis 12 tahun karena KKU. Bahkan kita

membiayai lulusan SMA untuk dikuliahkan dan dibiayai pemerintah daerah, sekarang

angkatan pertama itu sudah pada semester akhir. Kabupaten Kayong Utara paling sukses

menyelenggarakanpendidikan gratis 12 tahun. Buktinya, sejak kabupaten itu berdiri

hingga sekarang, program pendidikan gratis tetap berjalan. Meskipun, APBD pada awal

hanya Rp 300 miliar per tahun. Target Bupati Hildi Hamid dengan menggratiskan

pendidikan adalah peningkatan SDM

TIDAK PERLU PIKIR BIAYA: Otonomi Award bidang pendidikan diraih

Kabupaten Kayong Utara. Kabupaten termuda itu berani menggratiskan pendidikan 12

Tahun.

SABTU, 14 Desember 2013 Ruang Takalar, Grand Mahkota Hotel Pontianak, sontak

riuh. Pemicunya, pembawa acara mengumumkan Kabupaten Kayong Utara sebagai

pemenang Otonomi Awards bidang pendidikan. Lebih heboh lagi, Kayong Utara berhasil

mengungguli daerah lain dalam merebut trofi emas (Kategori Utama). Alhasil, bupati Kayong

Utara Hildi Hamid seketika itu berpelukan dengan beberapa SKPD yang hadir. Hildi pun

mendapat ucapan selamat dari beberapa bupati yang hadir. Sambil menuju panggung

kehormatan, senyum Hildi benar-benar semringah. Wajar kalau orang nomor satu di Kayong

Utara itu merasa bangga. Berkat hasil kerja kerasnya, pendidikan di Kayong Utara menjadi

perhatian semua pihak. Pasalnya, Hildi berani dan lantang membuat inovasi dengan

menggratiskan pendidikan 12 tahun.

Page 7: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

Awalnya, dia sempat mendapat cibiran kanan-kiri. Banyak orang yang menilai

kebijakan Hildi itu terlalu berani. Mengapa? Ya karena APBD Kayong Utara masih kecil.

Parahnya lagi, akibat kebijakannya itu, banyak guru yang tidak mendukung Hildi saat

pemilihan bupati Kayong Utara.

Komitmen itu bukan sekadar kepentingan politik semata, namun sebuah keinginan

memajukan Kayong Utara sebagai salah satu daerah baru di Kalbar. Menjadi kabupaten

otonom baru dan termiskin di Kalimantan Barat pada 2007, Pemerintah Kabupaten Kayong

Utara membuat keputusan berani dengan membebaskan seluruh biaya pendidikan hingga ke

tingkat sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Bahkan, siswa masih

mendapat seragam gratis minimal dua setel setiap tahun ajaran baru.

Kabupaten Kayong Utara dimekarkan dari Kabupaten Ketapang pada 2007. Boleh

dibilang kala itu, sektor pendidikannya sangat parah. Kendati program wajib belajar 12 tahun

sudah bertahun-tahun digulirkan, rata-rata lama sekolah anak-anak di Kayong Utara hanya

lima tahun. Di antara 80 ribu penduduk usia produktif, hanya 6 persen tingkat pendidikan

yang lulus SMA/SMK atau perguruan tinggi.

Hildi menceritakan, program tersebut diawali dari kajian akademis 2006. Atas potensi

dan hambatan kabupaten jika diresmikan sebagai daerah otonom baru itulah awal munculnya

ide program tersebut. ’’Hambatan atau tantangan yang paling berat adalah kualitas SDM

masyarakat. Salah satu yang paling menonjol adalah di sektor pendidikan. Data pada saat itu

menunjukkan bahwa masyarakat dengan pendidikan tamat SMA ke atas hanya 6 persen dari

jumlah penduduk yang ada. Itu sudah termasuk pegawai kecamatan dan guru,’’ jelas bupati

yang kini dipercaya masyarakat kembali memimpin Kayong Utara untuk periode kedua

tersebut.

Alasan lain munculnya program pendidikan gratis itu adalah amanat Undang-Undang

Pendidikan yang menyatakan bahwa pendidikan adalah hak masyarakat. Amanat undang-

undang tersebut juga menjadi semangat bagi Hildi untuk terus meningkatkan program itu.

’’Begitu dilantik menjadi kepala daerah pada 2008, kami kemudian melakukanassessment di

bidang pendidikan. Persoalan besar yang kami temukan adalah anak-anak usia sekolah antara

6 tahun hingga 18 tahun yang berjumlah 28 ribu orang. Sebanyak 11 ribu di antaranya tidak

bersekolah,’’ ungkap Hildi.

Page 8: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

Kondisi pendidikan di Kayong Utara yang memprihatinkan itu disebabkan berbagai

masalah. Antara lain, minimnya jumlah sekolah, kemiskinan, dan rendahnya motivasi

pendidikan.

Kemiskinan bisa dilihat dari pendapatan per kapita penduduk Kayong Utara pada

2007 yang hanya Rp 260 ribu. Rendahnya motivasi pendidikan terlihat dari rendahnya angka

partisipasi kasar (APK) yang hanya 67 persen pada 2007. Itu terjadi karena sebagian besar

anak usia sekolah terserap ke sektor usaha penangkapan ikan.

Dana bantuan operasional sekolah (BOS) ternyata tidak bisa banyak menolong

Kayong Utara keluar dari kubangan masalah pendidikan. ’’Dana BOS lebih banyak terserap

untuk memberi honor guru sehingga penyediaan ruang kelas baru hampir tak bisa tersentuh,”

kata Hildi.

Berangkat dari rumitnya persoalan pendidikan itu, Pemerintah Kabupaten Kayong

Utara lalu memutuskan untuk membebaskan seluruh biaya pendidikan hingga ke tingkat

SMA sejak 2009, walaupun pendapatan asli daerah (PAD) pada saat itu hanya Rp 5 miliar.

’’Pembiayaan pendidikan gratis itu lebih banyak berasal dari dana perimbangan pusat dan

daerah. Ini soal prioritas. Kami yakin, persoalan rendahnya kualitas SDM yang bermuara

pada kemiskinan akan teratasi jika semua penduduk mendapat kemudahan akses

pendidikan,’’ tegas Hildi.

Dana yang dialokasikan untuk pendidikan saat program tersebut dimulai pada 2009

mencapai Rp 62 miliar dari anggaran pendapatan dan belanja daerah Rp 259 miliar. Alokasi

itu tidak termasuk gaji guru honorer dan guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) karena

beban pembiayaannya sudah ditarik ke beban pemerintah daerah. Dalam lima tahun pertama

kepemimpinannya, Hildi berfokus membangun dan meningkatkan jumlah sarana dan

prasarana pendidikan. Berdasar data awal ketika program tersebut dimunculkan, Kayong

Utara hanya memiliki 81 sekolah dasar (SD), 6 sekolah menengah pertama (SMP), dan 4

sekolah menengah atas (SMA). Saat ini Kayong Utara telah memiliki 15 TK, 107 SD, dan 7

sekolah agama setingkat SD, 40 SMP dan 4 sekolah agama setingkatnya, 11 SMA dan 3

sekolah agama setingkatnya, serta 4 SMK.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Kejuruan Tasfirani menyatakan, inisiator

program pendidikan gratis tersebut adalah Bupati Kayong Utara Hildi Hamid. ’’Untuk

menyukseskan program ini, Bupati melibatkan kepala Dinas Pendidikan, Kabid Dikdas dan

Dikmen, serta kepala sekolah sebagai pihak utamanya,’’ jelasnya.

Page 9: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

Selain Dinas Pendidikan, semua stakeholder di Kayong Utara dilibatkan untuk

menyukseskan program tersebut. Untuk memantau program itu, bupati juga menempatkan

kepala seksi (Kasi) bidang pendidikan di setiap kantor camat.

Perubahan yang paling dirasakan setelah peluncuran program tersebut adalah

meningkatnya angka partisipasi murni (APM) dan APK secara drastis. Pada 2007, APM

hanya 65 dan APK 67 persen. Berdasar data 2013, APM menjadi 99,27 dan APK 122,37

persen. ’’Perubahan yang paling besar adalah tidak ada lagi anak Kabupaten Kayong Utara

usia sekolah yang tidak bersekolah. Mereka kini semua bersekolah karena akses tempat

pendidikan juga sudah dekat,’’ ungkap Tasfirani.

Dalam periode kedua kepemimpinannya, Hildi kembali membuat terobosan dengan

meluncurkan program 10 sarjana setiap desa. Untukmenciptakan SDM yang andal, Hildi

menjajaki kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dan universitas di Kalimantan Barat

dan Kepulauan Jawa. ’’Saya ingin nanti ada 340 sarjana dari 34 desa untuk mendongkrak

SDM Kabupaten Kayong Utara ke depan. Kita akan punya minimal 10 sarjana di setiap desa

tersebut,’’ ungkap bupati yang juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Kalbar itu.

3. LETAK GEOGRAFIS

Secara geografis Kabupaten Kayong Utara berada pada koordinat 0º 45’ lintang

selatan sampai 0º 18’ lintang selatan dan 108 º -45’ bujur timur sampai 110º 15 bujur timur,

dengan luas wilayah mencapai 4.221 km², sementara luas efektif yang dimanfaatkan untuk

kawasan budidaya sebesar 22,72 Ha.

Adapun luas wilayah per masing-masing kecamatan adalah:

1)      Kecamatan Sukadana                         : 949 km²

2)      Kecamatan Simpang                           : 1.422 km²

3)      Kecamatan Teluk Batang                    : 593 km²

4)      Kecamatan Seponti                             : 158 km²

5)      Kecamatan Pulau Maya Karimata      : 1.099 km²

Batas wilayah Kabupaten Kayong Utara meliputi:

1)      Bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Pontianak;

2)      Bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Matan Hilir Utara, Kecamatan Nanga

Tayap Kabupaten Ketapang;

3)      Bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Simpang Hulu, Kecamatan Sei Laur dan

Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang;

Page 10: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

4)      Bagian barat berbatasan dengan Laut Natuna.

ALAMAT

Pemerintah Daerah : Jl. Tanah Merah Sukadana.

Inspektorat/Bawas : Telp. 0542-595254

DPRD : Telp.0542-595256

Kesenian Tari Liong (Barongsai) Budaya Tiong hoa.

Kabupaten Kayong Utara adalah sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan

Barat,Indonesia. Ibukotanya adalah Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-

undang Nomor 6 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.

Kabupaten Kayong Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang

disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada tanggal 8 Desember 2006.

WISATA

Pantai Pulau Datok

Pantai Pulau Datok adalah salah satu taman wisata alam yang ramai dikunjungi pada

saat liburan atau hari biasa. Kawasan ini tergolong ramai bahkan dapat disebut sebagai

tempat wisata yang nomor satu (terbanyak pengunjungnya). Tiap tahun wisata pantai ini

menyedot ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di wilayah kabupaten

Ketapang. Pantai yang teletak di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ini

memiliki panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit serta teluk

merupakan tempat yang ideal untuk parawisata. Pada saat musim liburan dan lebaran,

pengunjung akan semakin banyak datang ke pantai Pulau Datok. Seiring dengan kepedulian

pemerintah yang mulai sadar akan potensi pariwisata yang telah ada sejak zaman nenek

moyangnya ini, Pantai Pulau Datok (PaPuTok)telah mulai nampakkan keindahan pantai yang

tidak kalah bersaing dengan pantai-pantai terbaik Indonesia. Namun Sayang berita

menggembirakan ini belum diketahui banyak orang di dalam maupun di luar negeri,sehingga

belumbanyak pendapatan daerah yang dapat di ambil dari sektor yang paling potensial di

KKU ini. Oleh karena itu perlu diadakannya iklan yang banyak dan gencar di media

Elektronik seperti Televisi (TV), sehingga dapat menarik minat wisatawan domestik maupun

asing. Dan Jika Pemerintah KKU dapat menunjuk pengelola yang berkompeten, maka bukan

Page 11: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

tidak mungkin melalui iklan yang gencar ini akan membangkitkan angka kunjungan ke

Kabupaten yang baru terbentuk sejak tahun 2007 ini.

Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Sukadana juga menjadi daya tarik tersendiri

bagi pengunjung. Dengan menggunakan sepeda motor pengunjung sudah dapat mendatangi

daerah wisata ini. Dari kabupaten Ketapang saja jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 86

km. Jalan menuju pantai ini relatif baik dengan telah diaspalnya jalan menuju kawasan ini.

Letak objek wisata ini juga bisa ditempuh melalui jalan air dan transportasi untuk  menuju

kabupaten kayong utara dapat menggunakan transportasi laut  dan darat.

Datok Island in Kayong Utara.West Kalimantan.

Kota Sukadana

Biasanya pada bulan Desember - Januari merupakan saat yang tepat untuk melakukan

wisata mengunjungi kota tertua di [[Kalimantan Barat] ini karena pada bulan-bulan ini

penduduk setempat sedang melakukan panen durian. Biasanya tiap panen besar atau disebut

buah raya penduduk banyak membuat dodol durian yang di daerah setempat disebut lempok,

lempok-lempok produksi Kabupaten Kayong Utara ini sudah sering dipamerkan pada acara-

acara jajanan daerah, bahkan sudah menembus pasar dunia. Durian asli dari daerah ini juga

sering dijual keluar kabupaten dan biasanya tujuan utamanya ke daerah [[Kabupaten

Ketapang]. Selain memiliki rasa yang khas durian dari Sukadana ini juga memiliki

keanekaragaman varitasnya (variant), sehingga cocok untuk para ilmuwan yang akan meneliti

buah durian di kawasan ini.

Tak hanya durian, monyet, hewan dan orang utan (Pongo pygmeus) pada saat panen

durian juga datang ke kebun-kebun buah pada siang hari, sehingga saat ini juga merupakan

saat yang tepat untuk meneliti perilaku satwa orang hutan langsung di habitatnya. Jadi sambil

berwisata kuliner pegunjung juga dapat menikmati kehidupan binatang liar yang tedapat di

daerah Sukadana ini.

Temukan Relief Peta Indonesia Bagian Barat

Kayong Utara Penelusuran Benda Cagar Budaya (BCB) di bukit Totek, yang terletak

di wilayah Desa Dusun Kecil, Kecamatan Pulau Maya Karimata, oleh Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat yang bekerjasama dengan Balai Pelestarian dan

Peninggalan Purbakala (BP3) Samarinda Wilayah Kalimantan serta Disbudparpora

Page 12: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

Kabupaten Kayong Utara pada pertengahan Oktober 2009 yang lalu, di lokasi ini

tanpa disengaja tim menemukan batu besar. Di batu tersebut bergambar relief peta Indonesia

bagian barat yang terdiri dari pulau Sumatera, Jawa Kalimantan, dan pulau-pulau dan pulau-

pulau di atas (utara) dan peta pulau-pulau kecil.

Untuk sampai ke lokasi ini, bila bertolak dari Telok Batang, hanya bisa melalui laut

yakni dengan menggunakan motor klotok atau speed bout yang ditempuh dalam waktu satu

jam lebih sampai ke Dusun Pancur.Dari sini menyusuri sungai Totek, kemudian masuk ke

sungai Totek kecil dan terdapat sungai bercabang yang dinamai cabang perahu. Di tepi sungai

menuju ke lokasi temuan, terdapat sebuah batu besar yang menurut cerita masyarakat

setempat bahwa batu tersebut berasal dari dalam sungai kemudian diangat.Pada masa lalu,

batu ini dipergunakan sebagai wadah membuat terasi. Dari bibir sungai menuju lokasi temuan

ini berjarak kurang lebih 100 meter, merupakan daerah berbatuan besar dan umumnya batu

cadas. Batu bergambar candi dan arca nandi dimana posisinya menghadap bukit Totek atau

Barat Daya.

Mata pencarian.

Pertanian

Tanaman padi menjadi salah satu faktor esensial pada masyarakat daerah dalam

mewujudkan kebudayaan dan lingkungan hidupnya. Tanaman padi adalah inti dari budaya,

pola pikiran dan kosmologi mereka karena keseluruhan hidup berkaitan dengan siklus padi.

Seorang informan menyatakan bahwa kalau butiran padi tidak ditanam lagi maka tradisi bisa

terancam punah. Petani ladang gunung atau petani sawah sebenarnya sangat cakap dalam

menanam dan memilih bibit padi yang cocok dengan lokasinya. Semua desa memiliki

puluhan jenis bibit padi, yaitu beras biasa dan beras ketan, yang ditanam di sawah atau di

ladang. Tiap jenis padi mempunyai sifat yang unik, antara lain, tahan hama atau resistensi

terhadap serangga, tahan kekeringan, menyesuaikan dengan kondisi kesuburan dan

konsistensi tipe tanah. Sifat nasi juga berbeda, ada yang keras ada yang lembut, ada yang

aroma wangi dan tidak beraroma.

Page 13: Keberhasilan Kabupaten Kayong Utara dalam Pengoptimalisasian Otonomi Daerah

BAB III

KESIMPULAN

Pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Kayong Utara telah dapat berjalan dengan

lancer dan optimal. Hal ini dapat dibuktikan dengan keberhasilan Kabupaten Kayong Utara

yang mendapat penghargaan di Otonomi Award oleh Kemendagri pada tahun 2013 di Hotel

Grand Mahkota Pontianak. Keberhasilan ini tidak lepas dari perbaikan dan peningkatan

fasilitas dan sumber daya manusia yang sangat baik.

SARAN

Kayong utara memiliki banyak segala potensi kekayaan alam dan kebudayaan yang

berlimpah. yang bisa di gunakan pemerintah daerah kayong utara pada khususnya untuk

mendongkrak pembangunan terhadap daerah kayong. Pemerintah harus peka terhadap

masalah yang ada di kalimantan khususnya, baik dari segi ekonomi maupun sosial

masyarakat. Pemerintah harus mampu mengelola aset alam yang ada dengan baik, agar

kayong utara bisa lebih terkenal dengan tempat pariwisata dan budaya yang dapat menarik

para wisatawaan asing untuk datang ke kayong utara serta untuk meningkatkan pendapatan

daerah kayong utara.