keberagaman kebudayaan indonesia

5
Keberagaman Kebudayaan Indonesia Kebudayaan adalah pola pikir manusia. Kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan, ti serta hasil karya dalam kehidupan masyarakat yang menjadi milik manusia. merupakan Negara yang terdiri dari gugusan kepulauan yang tersebar dari S Merauke dan terletak di antara 6 o LU – o LS dan !" o #$ – % o #$ dan diantara dua samudra dan dua benua memiliki keberagaman budaya yang tak terhingga banyaknya. Kondisi geogra& menjadi latar belakang penyebab keberagaman kebudayaan di Indonesia karena menyebab terjadinya isolasi tempat tinggal pada 'aman dahulu. Isolasi tempat tinggal ini nan membentuk sebuah masyarakatkarena dalam sebuah perkampungan masyarakatakan membentuk tradisi dan kebudayaannya masing(masing. Kebudayaan )ntara masyarakat sat yang lainnya pastilah berbeda karena terjadinya &aktor dari dalam dan dari luar yan akan membentuk *orak budaya masyarakat. Corak Budaya Indonesia +orak #udaya Indonesia yang beragam pada dasarnya terpengaruh pada dua &a*tor yaitu dari dalam dan dari luar masyarakat. aktor dari dalam . Kebudayaan Nasional -oerbatjaraka Koentjaraningrat, !/"0 mengatakan bah1a kebudayaan I harus dibangun dan berakar pada sejarah dan kebudayaan masa lampau Indonesi sendiri. )rtinya, harus berakar pada kebudayaan suku(suku bangsa ya Nusantara ini.-endapat ini telah dianut pula oleh Ki 2ajar 3e1antara Koentjaraningrat, !/"0, yang berpendapat bah1a, Kebudayaan Nasional Indo adalah pun*ak(pun*ak dari kebudayaan(kebudayaan daerah. Metaphor pun*ak dis berarti mutu, oleh karena itu, yang dimaksud unsur(unsur kebudayaa adalah yang paling tinggi mutunya. Menurut Meutia 455 0, di masa lalu, kebudayaan nasional digambark 7pun*ak(pun*ak kebudayaan di daerah(daerah di seluruh Indonesia8. Namun selanjutnya, kebudayaan nasional Indonesia perlu diisi oleh nilai(nilai dan norma nasional sebagai pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di antara seluruh rakyat Indonesia. $ermasuk di dalamnya adalah nilai(nilai y kedaulatan negara dan integritas teritorial yang menyiratkan ke*intaan dan

Upload: nana

Post on 07-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Keberagaman Kebudayaan Indonesia tugas MMI

TRANSCRIPT

Keberagaman Kebudayaan Indonesia

Kebudayaan adalah pola pikir manusia. Kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan, tindakan, serta hasil karya dalam kehidupan masyarakat yang menjadi milik manusia. Indonesia yang merupakan Negara yang terdiri dari gugusan kepulauan yang tersebar dari Sabang hingga Merauke dan terletak di antara 6oLU 11oLS dan 95oBT 141oBT dan diantara dua samudra dan dua benua memiliki keberagaman budaya yang tak terhingga banyaknya. Kondisi geografis ini menjadi latar belakang penyebab keberagaman kebudayaan di Indonesia karena menyebabkan terjadinya isolasi tempat tinggal pada zaman dahulu. Isolasi tempat tinggal ini nantinya akan membentuk sebuah masyarakat karena dalam sebuah perkampungan masyarakat akan membentuk tradisi dan kebudayaannya masing-masing. Kebudayaan Antara masyarakat satu dan yang lainnya pastilah berbeda karena terjadinya faktor dari dalam dan dari luar yang nantinya akan membentuk corak budaya masyarakat.Corak Budaya IndonesiaCorak Budaya Indonesia yang beragam pada dasarnya terpengaruh pada dua factor yaitu faktor dari dalam dan dari luar masyarakat.

Faktor dari dalam

1. Kebudayaan NasionalPoerbatjaraka (Koentjaraningrat, 1985) mengatakan bahwa kebudayaan Indonesia harus dibangun dan berakar pada sejarah dan kebudayaan masa lampau Indonesia sendiri. Artinya, harus berakar pada kebudayaan suku-suku bangsa yang ada di Nusantara ini. Pendapat ini telah dianut pula oleh Ki Hajar Dewantara (Koentjaraningrat, 1985), yang berpendapat bahwa, Kebudayaan Nasional Indonesia adalah puncak-puncak dari kebudayaan-kebudayaan daerah. Metaphor puncak disini berarti mutu, oleh karena itu, yang dimaksud unsur-unsur kebudayaan daerah itu adalah yang paling tinggi mutunya.

Menurut Meutia (2003), di masa lalu, kebudayaan nasional digambarkan sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Namun selanjutnya, kebudayaan nasional Indonesia perlu diisi oleh nilai-nilai dan norma-norma nasional sebagai pedoman bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di antara seluruh rakyat Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah nilai-nilai yang menjaga kedaulatan negara dan integritas teritorial yang menyiratkan kecintaan dan kebanggaan terhadap tanah air, serta kelestariannya, nilai-nilai tentang kebersamaan, saling menghormati, saling mencintai dan saling menolong antar sesama warganegara, untuk bersama-sama menjaga kedaulatan dan martabat bangsa. Kebudayaan nasional berakar dari kebudayaan masa lampau bangsa Indonesia yang tetap dipertahankan dan diwarisi hingga sekarang inilah menjadi salah satu faktor yang membuat dan menciptakan corak kebudayaan bangsa Indonesia, salah satunya adalah pancasila yang berisi pedoman dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia dengan semboyannya Bhinneka Tunggal Ika

2. Etnisitas/Kebudayaan Lokal.

Setiap unsur kebudayaan masing-masing daerah berbeda-beda. Hal ini bergantung pada sistem yang digunakan pada daerah tersebut. Bagaimana pembagian kerja, pembagian kelas masyarakatnya serta perbedaan ras, bahasa, lingkungan geografis inilah yang menyebabkan cora-corak masyarakat antara daerah yang satu dan daerah yang lainnya berbeda. Terlebih lagi, interaksi antara masyarakat dalam suatu suku/perkampungan lebih intens dibandingkan dengan interaksi masyarakat dari daerah lain yang menyebabkan masyarakat dalam sebuah perkampungan tertentu secara tidak sadar menciptakan corak budaya mereka sendiri.

Faktor dari Luar

1. Agama-agama besar

Indonesia merupakan Negara yang mengakui beberapa agama yang dianut. Agama-agama itu Antara lain adalah Islam, Krsten Katolik, Protestan, Hindu, dan Budha. Kelima agama tersebut pertama kali masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Agama-agama tersebut kemudian melebur menjadi satu dengan kebudayaan Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari bukti-bukti sejarah dan sejarah bangsa Indonesia.

Menurut situs wartawarga gunadarma, Agama-agama ini dibawa ke Indonesia sekitar masing-masing kedua dan keempat abad, saat itu para pedagang India tiba di pulau Sumatera, Jawa dan Sulawesi, membawa agama mereka. Hinduisme dari Shaivite tradisi mulai berkembang di Jawa pada abad kelima Masehi. Para pedagang juga mendirikan Buddhisme di Indonesia yang dikembangkan lebih lanjut pada abad berikutnya dan sejumlah kerajaan didirikan dan dipengaruhi oleh Hindu Buddha, seperti Kutai, Sriwijaya, Majapahit, dan Wangsa Syailendra. Di dunia monumen Budha terbesar, Borobudur, dibangun oleh Kerajaan Syailendra dan sekitar waktu yang sama, monumen Hindu Prambanan juga dibangun. Puncak dari peradaban Hindu-Jawa adalah Kerajaan Majapahit di abad keempat belas, yang digambarkan sebagai zaman keemasan dalam sejarah Indonesia. Islam masuk ke Indonesia pada abad keempat belas. Berasal dari Gujarat, India. Islam menyebar melalui pantai barat Sumatera dan kemudian berkembang ke timur di Jawa. Periode ini juga banyak didirikan kerajaan tapi kali ini dengan pengaruh Islam, yaitu Demak, Pajang, Mataram dan Banten. Pada akhir abad kelima belas, 20 kerajaan-kerajaan berbasis Islam telah didirikan, yang mencerminkan dominasi Islam di Indonesia.Portugis memperkenalkan agama Katolik di Indonesia, khususnya di pulau Flores dan karena itu menjadi Timor Timur. Protestantisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam belas dengan pengaruh Calvinis dan Lutheran. Disisi lain, Animisme daerah di kawasan timur Indonesia, adalah fokus utama upaya konversi Belanda, termasuk Maluku, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar dari pelabuhan pesisir Kalimantan dan misionaris tiba di antara Torajan di Sulawesi. Bagian Sumatera juga menjadi sasaran, terutama orang Batak, yang sekarang ini umumnya Protestan.2. Latar Belakang HistorisCorak kebudayaan Indonesia juga tidak terlepas dari kebudayaan Barat dan Timur. Kebudayaan dari keduanya masuk ke Indonesia sebagian melalui perdagangan dan sebagian melalui penjajahan. Menurut Koentjoroningrat (1980) kebudayaan Hindu diadaptasi oleh raja-raja dari kerajaan Indonesia asli dengan cara mengundang orang-orang pandai dari golongan Brahmana di India Selatan. Hal inilah kemudian yang menyebarkan kebudayaan India di Indonesia. Berbeda dengan kebudayaan India, kebudayaan Cina, Persia dan Arab masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan yang kemudian berlanjut pada perkawinan antara masyarakat sekitar dengan para pedagang yang datang. Kebudayaan-kebudayaan ini kemudian melebur dengan kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa itu dan membentuk corak kebudayaan baru di berbagai bidang khususnya dalam bidang seni dan bahasa di Indonesia. Lalu kebudayaan Jepang bersama dengan kebudayaan Eropa lainnya secara umum masuk ke Indonesia pada awalnya melalui perdagangan bersamaan dengan masuknya Kristen ke Indonesia dan pada akhirnya melebur dengan kebudayaan Indonesia melaui penjajahan.Kedua factor dari dalam dan dari luar inilah yang menciptakan corak budaya Indonesia menjadi beragam. Keberagaman Kebudayaan ini memiliki beberapa ciri, diantaranya adalah Multikultural dan Dinamis.

1. Multikulrural.Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat multikultural. Multikulturalisme di Indonesia ini terdiri dari multikulturalisme dalam bidang pekerjaan, bahasa, agama, tradisi dan adat, seni, dll. Keberagaman ini disebabkan dari banyaknya suku bangsa di Indonesia yang menyumbangkan perbedaan dan variasi kedaerahannya dalam masing bidang-bidang tersebut.

2. Dinamis.

Kedinamisan budaya Indonesia ini menyebabkan apakah kebudayaan itu akan bertahan, berubah, atau memudar. Keberagaman Budaya Indonesia dapat dilambangkan dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Menurut Meutia (2006), dalam semboyan ini terdapat integrasi nasional ke-Bhinneka Tunggal Ika-an merupakan suatu multikulturalisme dalam diri bangsa Indonesia yang penuh keindahan spesifik dalam diversitasnya diangkat ke depan menjadi suatu eksplisitas dan sekaligus das Sein. Ke-tunggal Ika-an merupakan suatu abstraksi budaya dan sekaligus menjadi das Sollen. Hal inilah yang menjadikan tugas rakyat Indonesia untuk terus melestarikan Kebudayaan Nasional untuk Integrasi Nasional Bangsa Indonesia. Namun kedinamisan kebudayaan ini berarti juga kebudayaan tersebut dapat memudar. Di era globalisasi ini dimana informasi sangat mudah untuk didapatkan, memungkinkan msyarakat Indonesia untuk tergiur dan lebih mendukung serta mencintai kebudayaan lain. Menurut Meutia (2006) globalisme dan globalisais yang marak saat ini memang banyak mengandung faham internasionalisme, namun tidaklah itu berarti bahwa faham nasionalisme harus terlucuti.

Namun, bila dilihat pada kenyataan saat ini banyak remaja Indonesia yang cenderung berperilaku ke-westernisasi-an. Seiring dengan perilaku ini rasa nasionalisme masyarakat Indonesia semakin memudar. Namun Koentjoroningrat mengajak masyarakat untuk tidak berkecil hati dan beliau tidak meragukan bahwa integrasi nasional suku-suku bangs Indonesia yang begitu banyaknya dapat terlaksana. Maka dari itu, inilah tugas para pemuda untuk terus mempertahankan rasa nasionalisme akan Indonesia yang dapat memperbaiki dan membangun integrasi nasional Indonesia.Daftar Pustaka

________. 2010. Sejarah Masuknya Agama di Indonesia. (Online), http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/02/sejarah-masuknya-agama-di-indonesia/Hamdi, Hafizul. 2013. Letak Astronomis, Geologis dan Geografis Indonesia. (Online), http://www.sibarasok.com/2013/04/letak-astronomis-geologis-dan-geografis.htmlKoentjaraningrat. 1980. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: DjambatanKoentjaraningrat. 1985. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara BaruKongres Kebudayaan V di Bukittinggi

Swasono, Meutia Farida Hatta. 2003. Kebudayaan Nasional Indonesia: Penataan Pola Pikir. Kongres Kebudayaan V di Bukittingi, tanggal 20 22 Oktober 2003.Swasono, Meutia Farida Hatta. 2006. Antropologi dan Integrasi Nasional. Pidato Pengukuhan Gurubesar Antropologi, tanggal 25 April 2006.