keberadaan bakteri coliformdi perairan pantai wisata

27
KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN PANTAI WISATA HARAPAN AMMANI KECAMATAN MATTIRO SOMPE KABUPATEN PINRANG SKRIPSI NITA TRISNAWATI L111 15 026 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 16-Mar-2022

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN PANTAI WISATA HARAPAN AMMANI KECAMATAN MATTIRO

SOMPE KABUPATEN PINRANG

SKRIPSI

NITA TRISNAWATI L111 15 026

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2019

Page 2: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM DI PERAIRAN PANTAI WISATA HARAPAN AMMANI KECAMATAN MATTIRO

SOMPE KABUPATEN PINRANG

NITA TRISNAWATI L111 15 026

SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas

Ilmu Kelautan dan Perikanan

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2019

Page 3: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA
Page 4: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Page 5: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nita Trisnawati

Nim : L111 15 026

Program Studi : Ilmu Kelautan

Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan

Menyatakan bahwa Skripsi dengan Judul: “Keberadaan Bakteri Coliform di Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan bebas plagiat, serta tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik serta tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis digunakan sebagai acuan dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber acuan serta daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Permendiknas No. 17, tahun 2007).

Makassar, 30 Desember 2019

Nita trisnawati L111 15 026

Page 6: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

v

PERNYATAAN AUTHORSHIP

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nita Trisnawati

Nim : L111 15 026

Program Studi : Ilmu Kelautan

Fakultas : Ilmu Kelautan dan Perikanan

Menyatakan bahwa publikasi sebagian atau keseluruhan isi

Skripsi/Tesis/Disertasi pada jurnal atau forum ilmiah lain harus seizin dan

menyertakan tim pembimbing sebagaI author dan Universitas Hasanuddin

sebagai institusinya. Apabila dalam waktu sekurang-kurangnya dua semester

(satu tahun sejak pengesahan Skripsi) saya tidak melakukan publikasi dari

sebagian atau keseluruhan Skripsi ini, maka pembimbing sebagai salah

seorang dari penulis berhak mempublikasikannya pada jurnal ilmiah yang

ditentukan kemudian, sepanjang nama mahasiswa tetap diikutkan.

Makassar, 30 Desember 2019

Mengetahui, Penulis

Dr. Ahmad Faizal, ST., M.Si Nita Trisnawati NIP : 19750727 200112 1 003 NIM: L111 15 026

Page 7: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

vi

ABSTRAK

Nita Trisnawati. L111 15 026. “Keberadaan Bakteri Coliform di Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang”. Pembimibing utama Arniati Massinai dan pembimbing pendamping Ahmad Bahar. Bakteri coliform merupakan golongan bakteri interstinal yang hidup dalam saluran pencernaan manusia dan hewan yang berdarah panas. Bakteri coliform dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan bakteri coliform dan kaitannya dengan parameter oseanografi penciri. Pengambilan sampel dilakukan di perairan Pantai Wisata Harapan Ammani , Kabupaten Pinrang, menganalisis parameter oseanografi meliputi: suhu, salinitas, pH, kecepatan arus, BOT, DO, nitrat dan fosfat. Perhitungan jumlah bakteri coliform menggunakan metode Most Probable Number (MPN) menggunakan medium EMBA. Sedangkan, identifikasi bakteri coliform menggunakan alat Vitek 2 dengan kartu pereaksi GN Bar. Jenis bakteri coliform yang ditemukan di pantai Wisata Harapan Ammani Klebsiella pneumoniae spp. dan Kluyvera ascorbata, jumlah bakteri coliform tertinggi terdapat pada stasiun 2 adalah (2,4 x 104 MPN/100 ml). Keberadaan bakteri coliform dicirikan oleh bahan organik yang tinggi. Kata Kunci: Coliform, Klebsiella pneumoniae, Kluyvera ascorbata, Pantai

Harapan Ammani

Page 8: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

vii

ABSTRACT

Nita Trisnawati. L111 15 026. "The Existence of Coliform Bacteria in the Tourism Bodies of Harapan Ammani Beach, Pinrang Regency". The main mentor is Arniati Massinai and the advisor is Ahmad Bahar.

Coliform bacteria are a group of interstinal bacteria that live in the digestive tract of humans and warm-blooded animals. Coliform bacteria can be made as an indicator of pollution on the move. This research tries to understand coliform bacteria and help with the characteristic oceanographic parameters. Sampling was carried out in Harapan Ammani Tourism Beach, Pinrang Regency. Analyzing opened parameters: temperature, salinity, pH, current speed, BOT, DO, nitrate and phosphate. Count the number of coliform bacteria using the Most Probable Number (MPN) method using the EMBA medium. The type of bacteria found at the study site was Klebsiella pneumoniae spp. and Kluyvera ascorbata. Meanwhile, use coliform bacteria using the Vitek 2 tool with a GN Bar reagent card. The highest number of coliform bacteria at station 2 is 2.4 x 104 MPN / 100 ml. Keywords: Coliform, Klebsiella pneumoniae, Kluyvera ascorbata, Harapan

Ammani beach

Page 9: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat dan salam kita panjatkan kepada

baginda nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan seluruh sahabatnya

yang selalu menjadi panutan, suri tauladan, dan pemberi jalan ke arah yang

benar bagi kita semua.

Penghormatan dan terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis

haturkan kepada kedua orang tua Muhammad Nasir dan Maemuna serta nenek

dan kakek tercinta yang telah membesarkan, senantiasa mendoakan,

memberikan perhatian, kasih sayang, nasehat, dan dukungan.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Dr. Ir. Aisjah Farhum, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan Universitas Hasanuddin beserta seluruh stafnya.

2. Dr. Ahmad Faizal, ST., M.Si., selaku Ketua Departemen Ilmu Kelautan,

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

3. Dr. Ir. Arniati Massinai, M.Si., sebagai Pembimbing yang telah sabar

menghadapi sikap saya selama berjalannya penelitian dan memberikan

nasehat yang sangat bermanfaat dalam menyusun skripsi.

4. Dr. Ahmad Bahar, ST., M.Si., selaku Pendamping yang telah mengarahkan

dalam penelitian dan penulisan pelulisan skripsi.

5. Dr. Ir. Aidah A. Ala Husain, M.Sc., sebagai Penasehat Akademik yang telah

mendampingi dan memberi arahan.

6. Prof. Dr. Ir. Ambo Tuwo, DEA, Dr. Ir. Aidah Ala Husain, M.Sc, dan Drs.

Sulaiman Gosalam, M.Si., sebagai dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi.

7. Dosen Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Universitas Hasanuddin, Makassar.

8. Huyyirnah, SP., M.Si., selaku Laboran di Laboratorium Mikrobiologi Laut

yang senantiasa membantu dalam menyiapkan alat dan bahan yang

digunakan peneliti.

Page 10: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

ix

9. Vatre Sembro Silambi, Luh Desy Sari Pertiwi, Sri Rahayu, Latifa, Dien

Syahruddin dan Indra Dwiantara yang telah membantu dalam penelitian ini.

10. ATLANT’15 (Angkatan Kelautan 2015) yang telah menjadi saudara(i)

seperjuangan selama melaksanakan kegiatan akademik.

11. Teman-teman KKN Maros gelombang 99 yang telah memberi semangat

dalam penelitian ini.

12. Terima kasih kepada seluruh pihak telah membantu penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi.

Penulis

Nita Trisnawati

Page 11: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

x

BIODATA PENULIS

Nita Trisnawati lahir pada tanggal 30 Januari 1998 di

Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Anak pertama dari

dua bersaudara oleh pasangan Muhammad Nasir dan

Maemuna. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di

SDN 8/86 Balle pada tahun 2009, Sekolah Menengah

Pertama di SMPN 1 Kahu pada tahun 2012, dan

Sekolah Menengah Atas di SMAN 6 Bone pada tahun

2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas Hasanuddin. Penulis

diterima masuk pada Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan

Perikanan. Selama jadi mahasiswa penulis juga bergabung di Organisasi KEMA

JIK FIKP UH

Penulis melakukan rangkaian tugas akhir yaitu Kuliah Kerja Nyata Angkatan

99 di Desa Mattiro deceng, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi

Selatan pada tahun 2018, menyelesaikan Praktek Kerja Lapang (PKL) di Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Makassar. Penulis melakukan penelitian

dengan judul “Keberadaan Bakteri Coliform di Perairan Pantai Wisata Harapan

Ammani Kabupaten Pinrang”.

Page 12: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

xi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv

I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

A. Bakteri Coliform......................................................................................... 3

1. Ciri Morfologi Bakteri Coliform ............................................................... 3

2. Jenis Bakteri Yang Termasuk Ke Dalam Golongan Bakteri Coliform ..... 4

B. Parameter Oseanografi ............................................................................. 5

1. Kecepatan Arus ..................................................................................... 5

2. Suhu ...................................................................................................... 6

3. Salinitas ................................................................................................. 6

4. pH .......................................................................................................... 7

5. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen-DO) .............................................. 7

6. BOT (Bahan Organik Terlarut) ............................................................... 7

7. Nitrat (NO3) ............................................................................................ 7

8. Fosfat (PO4) ........................................................................................... 8

C. Wisata Bahari dan Kehadiran Bakteri Coliform .......................................... 8

D. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform ......................................................... 8

E. Perhitungan Bakteri Coliform..................................................................... 9

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 11

A. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................... 11

B. Alat dan Bahan ....................................................................................... 12

C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 13

1. Persiapan ............................................................................................ 13

2. Penentuan Stasiun .............................................................................. 13

D. Pengukuran Parameter Oseanografi ....................................................... 14

E. Pengambilan Sampel Air untuk Analisis Bakteri Coliform ........................ 16

Page 13: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

xii

F. Sterilisasi Alat dan Medium ..................................................................... 16

G. Preparasi Sampel .................................................................................... 17

H. Inokulasi .................................................................................................. 17

I. Pengamatan dan Perhitungan Coliform ................................................... 18

J. Pemurnian Isolat Bakteri ......................................................................... 19

K. Uji Reaksi Biokimia dengan Metode Vitek 2 ............................................ 20

L. Analisis Data ........................................................................................... 20

IV. HASIL .................................................................................................... 21

A. Parameter Oseanografi Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani.......... 21

B. Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Coliform yang Berasal dari Perairan

Pantai Harapan Ammani ........................................................................ 21

C. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform yang Berasal dari Perairan Pantai

Wisata Harapan Ammani Menggunakan Alat VITEK 2 ........................... 22

D. Jumlah Bakteri Coliform Antar Stasiun di Perairan Pantai Wisata Harapan

Ammani .................................................................................................. 24

E. Parameter Penciri Kehadiran Bakteri Coliform ........................................ 24

V. PEMBAHASAN ...................................................................................... 26

A. Gambaran Umum Lokasi Peneitian ......................................................... 26

B. Parameter Oseanografi Perairan Pantai Wisata Harapan Ammani.......... 26

C. Morfologi Koloni dan Sel Bakteri Coliform ............................................... 29

D. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform yang Berasal dari Perairan Pantai

Wisata Harapan Ammani Menggunakan Alat VITEK 2 ........................... 29

E. Jumlah Bakteri Coliform antar Stasiun di Perairan Pantai Harapan Ammani

............................................................................................................... 30

F. Status Pantai Wisata Berdasarkan Indikator Bakteri Coliform ................. 31

G. Parameter Penciri Kehadiran Bakteri Coliform ........................................ 32

VI. SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 33

A. Simpulan ................................................................................................. 33

B. Saran ...................................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 34

LAMPIRAN ........................................................................................................ 37

Page 14: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

xiii

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 1. Peta lokasi penelitian pengambilan sampel air laut di Desa Harapan

Ammani, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi

Sulawesi Selatan ............................................................................. 11

Gambar 2. Morfologi koloni bakteri. ................................................................... 18

Gambar 3. Hasil pengenceran 3 seri tabung sebelum dan sesudah inkubasi (a)

sebelum inkubasi (b) sesudah inkubasi ........................................... 19

Gambar 4. Hasil pewarnaan gram (a. bakteri gram positif, b. bakteri gram negatif)

........................................................................................................ 19

Gambar 5. Morfologi koloni isolat bakteri coliform yang tumbuh pada medium

EMBA.a. Isolat 1, b. Isolat 2, dan c. Isolat 3 ..................................... 22

Gambar 6. Grafik jumlah bakteri coliform pada empat stasiun di perairan Pantai

Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang. ........................................... 24

Gambar 7. Parameter oseanografi penciri setiap stasiun penelitian di perairan

Pantai Wisata Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang. ..................... 25

Page 15: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Tabel MPN untuk 3 seri tabung dengan 0,1, 0,01 dan 0,001 g inokulum 9

Tabel 2. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: ................. 12

Tabel 3. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian, sebagai berikut: ........ 12

Tabel 4. Data hasil pengukuran parameter oseanografi di perairan Pantai Wisata

Harapan Ammani ................................................................................. 21

Tabel 5. Morfologi koloni bakteri coliform yang berasal dari Pantai Wisata

Harapan Ammani, Kabupaten Pinrang ................................................. 21

Tabel 6. Bentuk sel, jenis Gram dan hasil analisis laboratorium terhadap isolat

bakteri coliform ..................................................................................... 22

Page 16: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pengambilan Sampel dan analisis kualitas air: a. Pengambilan

sampel untuk analisis kualitas air, b. Pengambilan sampel untuk

analisis bakteri, c. Analisis kandungan fosfat di laboratorium

oseanografi kimia, d. Analisis kandungan nitrat di laboratorium

oseanografi kimia. ....................................................................... 38

Lampiran 2. Hasil pemeriksaan bakteri coliform yang mengandung gas (+)

menggunakan medium: a. LB (Lactose Broth), b. BGLB (Brilliant

Green Lactose Broth). ................................................................. 39

Lampiran 3. Standar tingkatan identifikasi biokimia menggunakan alat Vitek 2 .. 39

Lampiran 4. Tabel Hasil Analisis Bakteri Coliform pada Medium Lactose Broth

(LB) ............................................................................................. 40

Lampiran 5. Hasil Uji One Way ANOVA antar stasiun ....................................... 40

Lampiran 6. Correlation matrix (Pearson (n)) ..................................................... 41

Lampiran 7. Standar Baku Mutu untuk Wisata Bahari Berdasarkan KEPMEN LH

No. 51 Tahun 2004 ..................................................................... 42

Page 17: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA
Page 18: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wisata bahari adalah kegiatan wisata yang mengandalkan daya tarik alami

lingkungan pasir dan lautan yang berupa kegiatan berenang, snorkling, menyelam,

berlayar, reksreasi pantai yang memanfaatkan laut sebagai wahana utamanya Yani

(2018). Untuk itu wisata perairan harus memenuhi syarat dari segi fisik, kimia dan

mikrobiologis. Salah satu indikator mikrobiologis untuk sanitasi lingkungan wisata air

adalah bakteri coliform. Coliform selain sebagai indikator sanitasi lingkungan juga

sebagai indikator kehadiran patogen lainnya (Tururaja, 2010).

Pantai wisata Harapan Ammani terletak di Desa Mattiro Tasi Kecamatan Mattiro

Sompe Kabupaten Pinrang Provinsi Sulawesi Selatan. Pantai tersebut ramai oleh

pengunjung setiap tahunnya baik pengunjung lokal maupun dari luar karena memiliki

daya tarik tersendiri, seperti wisata kuliner dan kegiatan di pantai seperti berenang,

perahu hias, dan lain-lain.

Coliform merupakan golongan bakteri yang termasuk ke dalam famili

Enterobacteriaceae, hidup di saluran pencernaan manusia dan hewan berdarah panas,

Bakteri Coliform dibedakan ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok Coliform fecal dan

Coliform non-fecal. Coliform fekal adalah bakteri yang berasal dari tinja manusia atau

hewan berdarah panas seperti Escherichia coli. Bakteri non-fekal adalah bakteri yang

ditemukan pada hewan atau tanaman yang telah mati, coliform non-fekal yaitu

Klebsiella sp., Citrobacter sp., Enterobacter sp. dan Kluyvera sp (Masiello et al., 2016).

Beberapa penelitian menjelaskan bahwa coliform merupakan mikroba yang

paling sering ditemukan di badan air yang telah tercemar. Hal ini disebabkan oleh

bakteri coliform dikeluarkan dari dalam tubuh setiap hari sekitar 90% dan bakteri yang

paling dominan ditemukan adalah Escherichia coli, sehingga pencemaran limbah

domestik dapat dideteksi dengan cara menghitung kepadatan coliform yang terbawa

oleh tinja manusia dan masuk ke dalam perairan (Khotimah, 2013).

Bakteri coliform dapat mempengaruhi kehidupan manusia maka perlu dilakukan

penelitian yang lebih lanjut tentang bakteri coliform di Wisata Pantai Harapan Ammani,

Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang. Hal tersebut juga dikarenakan

masyarakat sekitar Pantai Harapan Ammani sangat berantusias memanfaatkan waktu

liburan dengan berwisata di pantai tersebut.

Page 19: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

2

B. Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui keberadaan bakteri coliform di perairan Pantai Wisata Harapan

Ammani, Kabupaten Pinrang.

2. Mengetahui keterkaitan antara jumlah bakteri coliform dengan parameter

oseanografi di Pantai Wisata Harapan Ammani Kecamatan Mattiro Sompe,

Kabupaten Pinrang.

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

Bahan informasi kepada pemerintah setempat tentang kondisi perairan

berkaitan dengan keberadaan bakteri coliform di pantai wisata Harapan Ammani

Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang.

Page 20: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Bakteri Coliform

1. Ciri Morfologi Bakteri Coliform

Bakteri coliform adalah kumpulan dari berbagai jenis spesies bakteri yang

berasal dari manusia dan hewan berdarah panas. Bakteri coliform dibagi menjadi dua

golongan yaitu bakteri coliform fecal dan non-fecal. Coliform fecal tinja adalah bakteri

yang ditemukan secara alami di usus hewan berdarah panas, non-fekal hewan dan

tumbuhan yang telah mati (Suriawiria, 1996; Irdawati, 2012). Kehadiran bakteri coliform

dapat mengindikasikan kontaminasi dari air dengan bahan feses manusia atau hewan

maupun dari tumbuhan yang telah mati (Hazen, 2019).

Bakteri coliform memiliki daya tahan yang lebih tinggi daripada bakteri patogen

lain serta lebih mudah diisolasi dan ditumbuhkan. Ciri-ciri bakteri coliform antara lain

dapat memfermentasi laktosa untuk menghasilkan asam dan gas pada suhu 35 ⁰C-37

⁰C. Contoh bakteri coliform antara lain Escherichia coli, Salmonella spp., Citrobacter

spp., Enterobacter spp., Klebsiella spp. Bakteri coliform tidak termasuk dalam

taksonomi bakteri namun hanya istilah untuk menyebutkan kelompok mikroorganisme

yang berada di air. Bakteri coliform memiliki enzim tambahan yaitu sitokrom oksidase

dan beta-galaktosidase (Zhu et al., 1994; Sutiknowati, 2018).

(Suharyono 2008 & Widyaningsih et al., 2016) menyebutkan bahwa bakteri

coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu bakteri yang hidup didalam saluran

pencernaan manusia, bakteri ini sebagai indikator keberadaan bakteri coliform fecal.

Bakteri coliform fecal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya

berkolerasi positif dengan keberadaan bakteri patogen, makin sedikit kandungan

coliform, artinya kualitas air diperairan semakin baik.

Morfologi bakteri coliform: berbentuk batang pendek dengan ukuran 0,5 µm x 3,0

µm negatif gram, tidak berspora, gerak positif dengan flagel (salmonella, proteus,

escherichia) atau gerak negatif (shigella, klebsiella). Mempunyai kapsul atau selubung

yang jelas seperti pada klebsiella atau hanya berupa selubung tipis pada escherichia

atau tidak berselubung sama sekali. Sebagian besar spesies mempunyai vili atau

fimbriae yang berfungsi sebagai alat perlekatan dengan bakteri lain (Taufik, 2018).

(Worang et al., 2017) melaporkan bahwa coliform merupakan bakteri yang hidup

di dalam saluran pencernaan manusia berbentuk batang pendek yang memiliki

panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7 µm dan bersifat anaerob fakultatif

membentuk koloni bundar, cembung, dan halus dengan tepi nyata

Page 21: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

4

2. Jenis Bakteri Yang Termasuk Ke Dalam Golongan Bakteri Coliform

Jenis bakteri yang termasuk ke dalam golongan bakteri coliform adalah, sebagai berikut:

a. Bakteri Escherichia coli

Escherichia coli merupakan bakteri komensal yang dapat bersifat patogen,

bertindak sebagai penyebab utama morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia.

Termasuk ke dalam bakteri Gram negatif, tidak berkapsul, umumnya bersifat motil, dan

mempunyai fimbrae, berbentuk batang pendek (cocobacil), ukuran 0,4-0,7 µm x 1,4 µm

Taufik (2018). Uji reaksi biokimia bakteri E. coli adalah pewarrnaan Gram (-), indole

(+), MR (+). VP (-), sitrat (-), glukosa (+), dan laktosa (+).

Bakteri E. coli biasa ditemukan di usus manusia dan hewan berdarah panas.

Sebagian besar strain E. coli tidak berbahaya. Namun beberapa jenis, seperti E. coli

(STEC) penghasil racun Shiga, dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan yang

parah. Ini ditularkan ke manusia terutama melalui konsumsi makanan yang

terkontaminasi, seperti produk daging tanah mentah atau kurang matang, susu

mentah, dan sayuran mentah dan kecambah yang terkontaminasi. STEC

menghasilkan racun, yang dikenal sebagai racun Shiga karena kemiripannya dengan

racun yang diproduksi oleh Shigella dysenteriae. STEC dapat tumbuh dalam suhu

mulai dari 7 ° C hingga 50 ° C, dengan suhu optimal 37 ° C. Beberapa STEC dapat

tumbuh dalam makanan asam, hingga pH 4,4, dan pada makanan dengan aktivitas air

minimum (aW) 0,95. STEC dihancurkan dengan memasak makanan sampai semua

bagian mencapai suhu 70 ° C atau lebih tinggi. E. coli O157: H7 adalah serotipe STEC

yang paling penting dalam kaitannya dengan kesehatan masyarakat; Namun, serotipe

lain sering terlibat dalam kasus dan wabah sporadis (WHO, 2019).

b. Bakteri Enterobacteria sp.

Enterobacteria sp. berasal dari keluarga Enterobacteriaceae menghasilkan enzim

protease yang mempunyai aktivitas preteolitik dan merupakan bakteri gram negatif,

bersifat fakultatif anaerobik, berbentuk batang dan bisa bergerak (motil), alat gerak

berupa flagella peritrik yaitu flagella yang merata tersebar diseluruh permukaan sel

(Pelczar and Chan, 1986; Mahendra, 2016). Habitat asli Enterobacteria sp. tidak

diketahui hingga sekarang, tetapi tersebar luas pada lingkungan, makanan, air, tanah,

dan sayuran. Enterobacteria sp. berkembang biak dengan baik pada usus dari semua

hewan yang bedara panas (Grimont, 2006). (Darna, 2018) melaporkan bahwa reaksi

biokimia Enterobacteria sp. yaitu: sitrat (+), H2S (-), Indole (-), Motility (+), dan CO2 (+)

(Bakteri Enterobacteria sp. juga diketahui bertindak sebagai patogen oportunistik

Page 22: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

5

(menyebabkan sakit apabila sistem pertahanan tubuh organisme menurun atau

terserang penyakit sebelumnya), termasuk E. aerogenes, E. sakazakii, E. gergoviae,

dan E. agglomerans (Sanders, 1997).

c. Bakteri Citrobacter sp.

Citrobacter sp.merupakan golongan bakteri coliform, umumnya ditemukan di

tanah, makanan, air, dan saluran usus hewan dan manusia. Citrobacter jarang

patogen nosokomial oportunistik karena merupakan bagian flora normal usus.

Namun, kemungkinan ditemukannya bakteri ini di air dikarenakan tercemar dari

feses hewan (Ryan, 2004). Citrobacter biasanya menyebabkan infeksi saluran

kemih, infeksi dalam aliran darah, sepsis intra abdominal, abses otak, dan

pneumonia dan infeksi neonatal lainnya (Tennant, 2008), seperti meningitis, sepsis

neonatal, infeksi sendi atau bakteremia (MacDonald, 2003).

d. Bakteri Klebsilla sp.

Klebsiella sp. merupakan bakteri fakultatif anaaerob, berbentuk batang pendek,

memiliki ukuran 0,5-1,5 x 1,2µ, tidak memiliki spora, dan tidak memiliki flagela.

Klebsiella sp. menguraikan laktosa dan membentuk kapsul, serta mampu

memfermentasi laktosa. Bakteri yang diinokilasikan pada media EMBA menghasilkan

koloni dengan warna hijau metalik yang merupakan bakteri Escherichia coli, jika

memiliki warna pink maka merupakan bakteri Klebsiella sp. dan Enterobacter

aerogneses (Brooks et al., 2013; Khakim, 2018). Menurut (Lii bei et al., 2014)

Klebsiella sp. berbentuk batang, gram negatif, berbentuk batang, dapat memfermentasi

laktosa. Bakteri Klebsiella sp. bersifat patogen oportunistik yang banyak ditemukan di

mulut, kulit dan usus serta dapat ditemukan pada saluran kemih, saluran pernapasan.

(Kambuno, 2017) melaporkan bahwa uji rekasi biokimia bakteri Klebsilla sp. indole (-),

Methyl Red (-), Voges proskouer (+), sitrat (+), dan glukosa (+).

B. Parameter Oseanografi

1. Kecepatan Arus

Arus merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dapat disebabkan oleh

tiupan angin atau karena perbedaan densitas air laut dan dapat pula disebabkan

gerakan bergelombang panjang karena resultan dari berbagai macam gaya yang

bekerja pada kolom massa air yang memiliki suatu percepatan dan dipengaruhi gaya

gravitasi. Angin berhembus di laut, energi yang ditransfer dari angin ke batas

permukaan dan sebagian energi digunakan dalam pembentukan gelombang gravitasi

Page 23: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

6

permukaan yang memberikan pergerakan air. Semakin cepat angin, semakin besar

gaya bekerja pada permukaan laut dan semkin besar pula arus permukaan. Untuk

beberapa macam arus yang terbentuk di dekat pantai berarti kondisi arus tersebut

sangat kuat dan berbahaya bagi orang-orang yang sedang berenang di pantai, tetapi

arus dekat pantai juga sangat penting untuk sirkulasi air laut dan membersihkan pantai

(Pond & Pickard, 1983; Aisyah, 2013).

2. Suhu

Suhu merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisme

di lautan, karena suhu mempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun perkembang

biakan dari organisme-organisme laut. Suhu sangat mempengaruhi kehidupan dan

perkembangan organisme yang ada di laut, peningkatan suhu dapat menyebabkan

penurunan kadar oksigen terlarut dalam perairan serta meningkatkan konsentrasi

karbondioksida (Ernawati, 2016).

Di perairan bakteri dapat berkembang dengan baik pada suhu 18-22 oC, namun

beberapa jenis bakteri mampu berkembangbiak tetapi lambat dan aktif secara fisiologis

pada suhu 0–4 oC. Hal ini menunjukkan pengurangan secara nyata, baik jumlah

maupun kecepatan pertumbuhan bakteri (Riska, 2017).

Berdasarkan suhu optimum pertumbuhannya, (Supardi dan Sukamto, 1999;

Riski, 2018) mengelompokkan bakteri menjadi 3 yaitu :

a. Psikrofilik, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 0-20 0C dengan suhu optimum

15 0C

b. Mesofilik, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 20-50 0C

c. Termofilik, yaitu bakteri yang dapat hidup pada suhu 50-100 0C.

3. Salinitas

Salinitas adalah konsentrasi seluruh larutan garam yang diperoleh dalam air laut,

dimana salinitas air berpengaruh terhadap tekanan osmotik air. Semakin tinggi

salinnitas maka semakin besar tekanan osmotiknya (Hamuna et al., 2018). Salinitas

dinyatakan dalam satuan psu (pratical salinity unit), salinitas perairan laut umumnya

berkisar antara 30-40 psu. Selanjunya diyatakan bahwa air laut terlarut berbagai

macam garam terutama natrium klorida dan terdapat pula garam-garam magnesium,

kalsium, kalium dan sebagainya.

Salinitas di daerah pesisir dapat berubah-ubah tergantung pengaruh masukan air

tawar dari aliran air sungai dan berbagai aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi

salinitas perairan laut di daerah pesisir dekat muara sungai (Nybakken, 1992; Patty,

2013).

Page 24: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

7

4. pH

Batas pH untuk pertumbuhan bakteri merupakan gambaran dari batas pH bagi

kegiatan enzim. (International Comission on Microbiological, 2004), bakteri

memerlukan nilai pH antara 6,5-7,5 dan bakteri mampu bertahan hidup di pH kisaran

4,4-9,0 dan pertumbuhan optimum berada pada kisaran 6,0-7,0.

5. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen-DO)

Oksigen terlarut adalah konsentrasi gas oksigen yang terlarut dalam air. Menurut

(Effendi, 2003) kadar oksigen terlarut berfluktuasi secara hariandan musiman,

tergantung pada pencampuran dan pergerakan massa air, aktivitas fotosintesis,

respirasi dan limbah yang masuk ke badan air. Peningkatan suhu sebesar 1oC akan

meningkatkan komsumsi oksiden sekitar 10% dan juga menggambarkan hubungan

antara kadar oksigen terlarut dan suhu, yaitu semakin tinggi suhu, kelarutan oksigen

semakin berkurang. Kelarutan oksigen dan gas-gas lain juga berkurang dengan

meningkatnya salinitas, sehinngga kadar oksigen di laut cenderung lebih rendah

daripada kadar oksigen di perairan tawar.

6. BOT (Bahan Organik Terlarut)

Zat hara merupakan zat-zat yang diperlukan dan mempunyai pengaruh terhadap

proses dan perkembangan hidup organisme. Zat hara ini berperan penting dalam sel

jaringan jasad hidup organisme serta dalam proses fotosintesis. Bahan-bahan organik

total secara alamiah berasal dari perairan itu sendiri melalui proses- proses penguraian

pelapukan ataupun dekomposisi tumbuh-tumbuhan, sisa-sisa organisme mati dan

buangan limbah baik limbah daratan seperti domestik, industri, pertanian, limbah

peternakan, ataupun sisa pakan yang dengan adanya bakteri terurai menjadi zat hara

(Ulqodry et al., 2010). Menurut (Kamiyama, 2004), keberadaan bakteri pada ekosistem

perairan memiliki peran aktif sebagai dekomposer dalam proses mineralisasi bahan-

bahan organik. Hasil mineralisasi dari proses tersebut adalah unsur-unsur hara yang

esensial, merupakan sumber nutrisi bagi berbagai organisme laut yang sesuai dalam

trofik levelnya. Oleh sebab itu, keterkaitan bakteri di dalam ekosistem perairan laut

terutama dalam penyedia unsur hara dapat digunakan sebagai indikator kesuburan

perairan.

7. Nitrat (NO3)

Nitrat dalam suatu perairan dapat berasal dari pupuk perkebunan yang masuk ke

dalam badan sungai melalui aliran air hujan maupun rembesan dari air tanah.

Senyawa tersebut dapat menentukan produktivitas suatu perairan. Keberadaan dari

Page 25: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

8

senyawa ini berhubungan dengan kondisi perairan dan kelangsungan hidup biota

perairan, dikarenakan nitrat merupakan nutrisi bagi biota perairan. Berdasarkan

keputusan KEPMENLH No. 51 Tahun 2004 standar konsentrasi nitrat di perairan

adalah 0,008 mg/l.

8. Fosfat (PO4)

Fosfat merupakan salah satu unsur dari sekian banyak unsur yang terkandung

dalam air laut. Fosfat dalam suatu perairan dapat ditemukan dalam bentuk senyawa

terlarut, tersuspensi, dan terikat didalam sel organisme. Fosfat terdapat dalam air alam

atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap

senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di

dalam sel organisme dalam air. orthophosphate adalah phosphate anorganik,

merupakan salah satu bentuk phosphor (P) yang terlarut dalam air (Hutagalung et al.,

1997).

C. Wisata Bahari dan Kehadiran Bakteri Coliform

Wisata pantai merupakan daerah yang unik karena pertemuan antara daratan

dengan perairan laut dan mempunyai karakter yang khas dan berbeda dengan daerah

lainnya. Wisata pantai dijadikan sebagai tempat kegiatan rekreatif oleh individu

maupun sekelompok orang karena keunikan dan keindahannya (Rahadjo, 2019).

(The International Ecoturism Society (TIES); Wabang et al., 2017) menyatakan

bahwa ekowisata menyatukan aspek konservasi, masyarakat, dan wisata, serta

menekankan adanya pembelajaran dan pendidikan. Oleh karena itu ekowisata bahari

sebagai wisata yang dilakukan di daerah pesisir dan laut yang mengutamakan

kelestarian alam dan mendukung kesejahteraan masyarakat lokal.

Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian tentang bakteri coliform di pantai

wisata. Tururaja melaporkan bahwa jumlah bakteri di Teluk Doreri, Manokwari telah

melewati nilai ambang batas baku mutu air laut. Riska melaporkan bahwa bakteri

coliform jenis E. coli di perairan Tanjung Bang telah melewati standar baku mutu air

laut untuk wisata bahari berdasarkan KEPMEN LH No. 51 Tahun 2004 (Lampiran. 7).

D. Uji Reaksi Biokimia Bakteri Coliform

Uji biokimia yang biasa digunakan dalam identifikasi bakteri coliform adalah uji

pengujian IMViC dan uji gula yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)

2897:2008. Uji indol bertujuan mengidentifikasi kemampuan bakteri menghasilkan indol

dengan menggunakan enzim tryptophanase. Produksi indol di dalam media karena

adanya tryptophan. Tryptophan adalah asam amino esensial, yang teroksidasi oleh

Page 26: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

9

beberapa bakteri yang mengakibatkan pembentukan indol, asam piruvat, dan

ammonia. Uji Methyl Red (MR), bertujuan untuk mendeteksi kemampuan organisme

dalam memproduksi dan mempertahankan produk akhir asam stabil dari fermentasi

glukosa. Methyl red adalah indikator pH, yang tetap berwarna merah pada pH 4,4 atau

kurang. Uji Voges Proskauer (VP) adalah tes yang digunakan untuk mendeteksi

acetonin dalam kultur cair bakteri. Pengujian ini dilakukan dengan menambahkan

alpha-naftol dan kalium hidroksida dengan kaldu voges Proskauer yang telah

diinokulasi dengan bakteri. Warna merah menunjukkan hasil yang positif, sedangkan

warna kuning-coklat atau tidak berwarna merupakan hasil negative. Uji sitrat bertujuan

mendeteksi kemampuan suatu organisme untuk memanfaatkan sebagai satu-satunya

sumber karbon dan energi. Jika bakteri mampu menggunakan sitrat sebagai sumber

karbonnya maka akan menaikkan pH dan mengubah warna medium biakan dari hijau

menjadi biru.

E. Perhitungan Bakteri Coliform

Beberapa macam perhitungan bakteri mikroorganisme yaitu metode hitungan

(McFarland) dan metode Most Probable Number (MPN). Perhitungan tersebut

digunakan sesuai dengan jenis bakteri dan tujuan masing-masing perhitungan seperti

perhitungan bakteri coliform yang menggunakan metode perhitungan MPN (Kusuma,

2012).

Metode MPN (angka yang sering muncul) merupakan metode yang digunakan

untuk mengetahui keberadaan bakteri coliform. Metode perhitungan ini dilakukan

dengan menghitung bakteri hidup (Kusuma, 2012). Perhitungan MPN menurut

(Waluyo, 2008) dilakukan dengan mengambil 3 seri tabung pada setiap pengenceran

yang dimana dihitung tabung positif. Pengenceran pertama 3 tabung yang

mengasilkan pertumbuhan positif, pengenceran kedua 2 tabung positif dan

pengenceran ketiga 1 tabung positif. Setelah itu dikombinasi menjadi 3,2,1. Angka

kombinasi tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel MPN.

Menurut (Bambang et al., 2004), metode analisis data untuk bakteri coliform yaitu

dengan menggunakan SNI 2897-2008 dengan rumus :

Tabel 1. Tabel MPN untuk 3 seri tabung dengan 0,1, 0,01 dan 0,001 g inokulum Jumlah Tabung (+) Gas

Indek MPN Per 100 ml 10 ml 1 ml 0,1 ml 0 0 0 <3 0 0 1 3

Kepadatan coliform = Nilai Tabel MPN x 1𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁𝑁 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑁𝑁ℎ 𝑝𝑝𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑝𝑝𝑁𝑁𝑡𝑡

Page 27: KEBERADAAN BAKTERI COLIFORMDI PERAIRAN PANTAI WISATA

10

0 1 0 3 1 0 0 4 1 1 0 7 1 1 1 11 1 2 0 11 2 0 0 9 2 0 1 14 2 2

1 1

0 1

15 20

2 2 0 21 2 2 1 28 3 0 0 23 3 0 1 39 3 0 2 64 3 3

1 1

0 1

43 75

3 1 2 120 3 2 0 93 3 2 1 150 3 3

2 3

2 0

210 240

3 3 1 460 3 3 2 1100 3 3 3 1400