ke sling

14
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan dan karuniaNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing dengan ikhlas untuk mengajarkan materi kepada kami sebagai tambahan ilmu yang mudah-mudahan akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penulis. Sehubungan dengan ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk pengembangan laporan ini selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Palu, 29 April 2014 Penulis RAHMAWATI LATOPADA

Upload: doni

Post on 05-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ke Sling

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan dan karuniaNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang telah membimbing dengan ikhlas untuk mengajarkan materi kepada kami sebagai tambahan ilmu yang mudah-mudahan akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari penulis. Sehubungan dengan ini, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan untuk pengembangan laporan ini selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Palu, 29 April 2014 Penulis

RAHMAWATI LATOPADA

Page 2: Ke Sling

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Lingkungaktor salah satu faktor yang sangat berperan dalam riwayat timbulnya penyakit. Oleh karena itu pengetahuan mengenai segi-segi penyehatan (sanitasi) , lingkungan sangat berperan dalam tiap upaya kesehatan baik secara individual maupun secara berkelompok dalam masyarakat. Tingkat kesehatan lingkungan ditentukan oleh berbagai kemungkinan bahaya lingkungan berperan sebagai tempat pembiakan agen hidup, dan sebagainya yang mengancam kesehatan masyarakat. Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia . rumah atau tempat tinggal, dari zaman kezaman mengalami perkembanan pada zaman purba manusia bertempat tinggal digua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah dihutan-hutan dan dibawah pohon. Sampai pada abad moderen ini manusia suda membangun rumah bertingkat dan dilengkapi dengan peralatan serba moderen .

Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera.

Masalah perumahan telah diatur dalam undang-undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No. 4/1992 bab III pasal 5 ayat 1 yang berbunyi “setiap warga negara mempunyai hak untuk menepati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat .

B. Tujuan

1. untuk mengetahui kriteria lingkungan rumah sehat 2. untuk mengetahui tipe rumah sehat dan tidak sehat 3. untuk mengetahui perilaku pemilik rumah yang sehat dan tidak sehat 4. untuk mengetahui kriteria rumah sehat dan hubungannya dengan berbagai macam penyakit 5. untuk mengetahui manfaat rumah sehat 6. untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah kesehatan lingkungan pemukiman

C. Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penilaian rumah sehat yaitu manfaat bagi mahasiswa adalah sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman secara nyata serta menambah wawasan tentang perumahan dan pemukiman yang sehat yang diperoleh selama perkuliahan.

Page 3: Ke Sling

BAB II

PEMBAHASAN

A. 1. KOMPONEN RUMAH YANG DINILAI

Tabel 1

Langit-langit

No Kreteria Frekuensi Persen 1 Tidak ada 2 20%2 Ada, kotor, sulit dibersihkanteng dan

rawan kecelakaan 2 20%

3 Ada, bersih dan tidakn rawan kecelakaan

6 60%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari 10 KK yang telah didata berdasarkan rumah yang memiliki langit-langit bersih dan tidak rawan kecelakaan ada 6 KK atau 60%

Tabel 2

Dinding

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Bukan tembok (terbuat dari anyaman

bambu)0 -

2 Semi permanen . setengah tembok / pasangan bata atau batu yang tidak diplester/ papan yang tidak kedap air

1 10%

3 Permanen (tembok/ pasangan batu bata yang diplester) papan kedap air

9 90%

Jumlah 10 100% Interpretasi :

Dari data sampel diatas terdapat 9 KK yang Komponen rumah, Dinding kriterianya Permanen (tembok/pasangan batubata yang diplester)papan kedap air.

Page 4: Ke Sling

Tabel 3

Lantai

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tanah - -2 Papan / anyaman bambu dekat

dengan tanah / plesteran yang retak dan berdebu

- -

3 Diplester / ubin / keramik / papan (rumah panggung)

10 100%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampel diatas terdapat 100% Rumah yang lantainya sudah diplester/ubin/keramik/papan (rumahpanggung).

Tabel 4

Jendela kamar tidur

No Komponen rumah Frekuensi Persen 1 Tidak ada 2 20%2 Ada 8 80%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampeldiatassemuarumahatau 100% memilikiJendelakamartidur.

Tabel 5

Jendela ruang keluarga

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada - -2 Ada 10 100%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampel diatas 100% rumah yang didata memiliki jendela ruang keluarga

Page 5: Ke Sling

Tabel 6

Ventilasi

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada - -2 Ada , luas ventilasi permanen < 10%

dari luas lantai4 40%

3 Ada , luas ventilasi permanen > 10% dari luas lantai

6 60%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampel diatas terdapat 6 Rumah yang luas ventilasi permanen < 60% dari luas

lantai, dan sisanya 4 Rumah atau 40% mempunyai luas ventilasi permanen > 10%.

Tabel 7

Lubang asap dapur

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada - -2 Ada , lubang ventilasi dapur <10% dari

luas lantai dapur 6 60%

3 Ada , lubang ventilasi >10% dari luas lantai dapur (asap keluar dengan sempurna) / ada exhaust dan ada peralatan lain yang sejenis

4 40%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari 10 KK yang telah didata berdasarkan sampel terdapat 6 Rumah yang tidak memiliki lubang asap dapur dan terdapat 4 Rumah yang memiliki lubang asap

Page 6: Ke Sling

Tabel 8

Pencahyaan

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak terang, tidak dapat digunankan

untuk membaca-

2 Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca dengan normal

1 10%

3 Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal

9 90%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari 10 KK yang telah didata berdasarkan sampel terdapat 1 rumahatau 10% yang pencahayaan dalam rumahnya kurang terang sehingga kurang jelas digunakan untuk membaca dengan normal sehingga diperlukan pencahayaan tambahan, dan terdapat 9 rumah yang memiliki pencahayaan dalam rumahnya terang dan tidak silau sehingga dapat digunakan untuk membaca dengan normal.

II. SARANA SANITASI

Tabel 9

Sarana air bersih (SGL/SPT/PP/KU/PAH)

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada - -2 Ada , bukan milik sendiri dan

memenuhi syarat kesehatan- -

3 Ada , milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesehatan

- -

4 Ada , bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan

- -

5 Ada , milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan

10 100%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Berdasarkan data diatas dari 10 rumah yang didata, 10 rumah terdapat air bersih dan milik sendiri dan memenuhi syarat kesehatan

Page 7: Ke Sling

Tabel 10

Jamban (Sarana pembuangan kotoran)

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada - -2 Ada , bukan leher angsa, tidak ada

tutup disalurkan kesungai/ kolam 1 10%

3 Ada bukan leher angsa ada tutup (leher angsa) disalurkan kesungai / kolam

- -

4 Ada , bukan leher angsa ada tutup septiteng

- -

5 Ada , leher angsa , septiteng 9 90%Jumlah 10 100%

Interpretasi :

Dari data sampel 90% rumah yang didata memiliki jamban leher angsa dan mempunyai septictank, dan 10% rumah yang memiliki jamban tetapi bukan leher angsa

Tabel 11

Sarana pembuangan limbah (SPAL)

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada, sehingga tergenang tidak

teratur dihalaman rumah- -

2 Ada , diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak dengan sumber aie <10 meter)

- -

3 Ada , dialirkan keselokan terbuka 3 30%4 Ada , di resapkan dan tidak

mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air >10 m)

7 70%

5 Ada , di alirkan ke selokan tertutup ( saluran kota ) untuk di olah lebih lanjut

- -

Jumlah 10 10%Interpretasi :

Berdasarkan data sampel diatas terdapat 30% rumah yang memiliki sarana pembuangan air limbah dan diairkan keselokan terbuka, dan 70% diresapkan dan tidak mencemari sumber air ( jarak dengan sumber air >10 m)

Page 8: Ke Sling

Tabel 12

Sarana pembuangan sampah (Sarana sampah)

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada - -2 Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak

ada tutup 1 10%

3 Ada , kedap air dan tidak tertutup 7 70%4 Ada , kedap air dan tertutup 2 20%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Berdasrkan data sampeldiatasdari 10 rumah yang didata , yaitu terdapat 1 rumah yang memiliki sarana pembuangan sampah tetapi tidak kedap air, 7 rumah memiliki pembuangan sampah kedap air dan tidak tertutup, dan 2 rumah memiliki pembuangan sampah kedap air dan terutup

III. PERILAKU PENGHUNI

Tabel 13

Membuka jendela kamar tidur

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak ada terbuka 1 10%2 Kadang – kadang 4 40%3 Setiap hari di buka 5 50

Jumlah 10 10%Interpretasi :

Dari data sampel diatas perilaku penghuni yang tidak memiliki jendela 10%, memiliki jendela tetapi kadang-kadang dibuka 40%, dan setiap hari dibuka yaitu 50%

Page 9: Ke Sling

Tabel 14

Membuka jendela ruang keluarga

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak pernah di buka - -2 Kadang – kadang 5 50%3 Setiap hari di buka 5 50%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampel diatas perilaku penghuni mengenai membuka jendela ruang keluarga terdapat 5 rumah atau50% yang kadang-kadangmembuka jendela ruangkeluarga, dan terdapat 5 rumah atau 50% yang setiap hari membuka jendela ruang keluarga.

Tabel 15

Membersihkan rumah dan halaman

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Tidak pernah - -2 Kadang – kadang - -3 Setiap hari 10 100%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampel diatas dari 10 rumah perilaku penghuninya terdapat 100% rumah yang dibersihkan setiap hari

Tabel 16

Membuang tinja bayi dan balita ke jamban

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Di buang ke sungai / kebu / kolam /

sembarangan- -

2 Kadang – kadang ke jamban - -3 Setiap hari di buang ke jamban 10 100%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari data sampel diatas dari 10 rumah perilaku penghuninya terdapat 100% rumah membuang tinja bayi setiap hari dibuang kejamban

Page 10: Ke Sling

Tabel 17

Membuang sampah pada tempat sampah

No Komponen rumah Frekuensi Persen1 Di buang ke sungai / kebun / kolam /

sembarangan- -

2 Kadang – kadang ke jamban 6 60%3 Setiap hari di buang ke jamban 4 40%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Berdasarkan data sampel diatas bahwa 60% rumah membuang sampahnya kadang-kadang dan 40% membuang sampah setiap hari kejamban .

B. Hasil penilaian rumah sehat

Dari 10 rumah kepala keluarga yang telah dimulai melalui formulir penilaian rumah sehat, maka didapatkan hasil dari rumah sehat dengan kriteria nilai 1068-1200 dan rumah tidak sehat dengan kriteria nilai < 1068 yakni sebagai berikut

No Nama KK Jumlah nilai Kategori rumah (sehat/tidak sehat)

1. Abdullah Idris Latopada 1168 Sehat2. Idris Latopada 1255 Sehat3. Sarpa 1230 Sehat4. Samiono 1099 Sehat5. Budiman 874 Tidak Sehat6. Sukriadi 807 Tidak Sehat7. Musrika 1092 Sehat8. Kamrudin 1212 Sehat9. Pipa 1036 Tidak Sehat

10. Arwis 756 Tidak Sehat

C. Hasil penilaian dan pembahasan

No Kriteria Jumlah rumah KK Presentasi (%)1 Rumah Sehat 6 60%2 Rumah Tidak Sehat 4 40%

Jumlah 10 100%Interpretasi :

Dari keseluruhan data sampel penilian rumah sehat berdasarkan data diatas rumah sehat 60% dan tidak sehat 40%

Page 11: Ke Sling

BAB IV

PENUTUP

A . Kesimpulan Rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohana dan jasmani layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebutuhan rohani misalnya perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebagainya (anonim, 2009). Rumah harus difungsikan sebagai tempat terapi fisik dan mental seluruh penghuni rumah. Rumah harus sehat sehingga penghuni rumah jadi ikut sehat. Dengan segala keterbatasan anggaran uang dan lahan, berbagai desai rumah hemat yang sehat, produktif. Dan rama lingkungan mulai ditawarkan, dan itu tidak selalu harus mahal, asalkan tahu kiat-kiatnya. Dari 10 rumah kepala keluarga yang dinilai melalui formulir penilaian rumah sehat terdapat 6 rumah atau 60% kepala keluarga yang masuk dalam kriteria rumah sehat dimana kriteria jumlah nilai mencapai 1068-1200, dan terdapat 4 rumah atau 40% kepala keluarga yang masuk dalam kriteria rumah tidak sehat dimana kriteria jumlah nilai < 1068. Hal ini dikarenakan 4 rumah tersebut belum memenuhi kriteria penilaian rumah sehat.

B. SaranAgar penghuni rumah terhindar dari penyakit, maka diperlukan kondisi kualitas

kesehatan lingkungan rumah yang baik dan sehat . untuk lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas udara kebisingan, sarana dan prasarana lingkungan (saluran air, pembuangan sampah, jalan, tempat bermain, dan sebagainya).