ke sling

61
BAB II TINJUAN PUSTAKA A. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN Kesehatan lingkungan menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaksi antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya. 2 Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi: penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat, pengendalian vektor, pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, higiene makanan termasuk higiene susu, pengendalian pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, perencanaaan

Upload: fby-moniaga

Post on 18-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

kesling

TRANSCRIPT

BAB IITINJUAN PUSTAKA

A. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGANKesehatan lingkungan menurut World Health Organization (WHO) adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Ilmu kesehatan lingkungan adalah ilmu multidisipliner yang mempelajari dinamika hubungan interaksi antara sekelompok manusia atau masyarakat dengan berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang diduga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada masyarakat dan mempelajari upaya untuk penanggulangan dan pencegahannya.2Ruang lingkup kesehatan lingkungan meliputi: penyediaan air minum, pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran, pembuangan sampah padat, pengendalian vektor, pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia, higiene makanan termasuk higiene susu, pengendalian pencemaran udara, pengendalian radiasi, kesehatan kerja, pengendalian kebisingan, perumahan dan pemukiman, aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, perencanaaan daerah perkotaan, pencegahan kecelakaan, rekreasi umum dan pariwisata, tindakan tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi / wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk, tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.2Menurut Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan terdiri dari 8 aspek :

1. Penyehatan air dan udara2. Pengamanan limbah padat/sampah3. Pengamanan limbah cair4. Pengamanan limbah gas5. Pengamanan radiasi6. Pengamanan kebisingan7. Pengamanan vektor penyakit8. Penyehatan dan pengamanan lainnya : contohnya pasca bencana. 3Indonesia merupakan Negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta jiwa, sehingga masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks terutama di kota-kota besar. Hal tersebut disebabkan oleh urbanisasi penduduk dari desa ke kota, tempat pembungan sampah yang membutuhkan lahan luas yang memperluas pencemaran, penyediaan sarana air bersih oleh PDAM hanya sekitar 60%, pencemaran udara hampir melebihi nilai ambang batas normal, pembuangan limbah industry dan rumah tangga yang tidak tepat, bencana alam/pengungsian sering terjadi, serta perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah sering menimbulkan masalah baru.2Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya.

B. PENYEDIAAN AIR BERSIH Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa. Sekitar tiga per empat bagian tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu air juga digunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Selain iu air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadaman kebakaran, tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain.Sumber air yang banyak dipergunakan oleh masyarakat adalah berasal dari:1. Air Permukaan, yaitu air yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air permukaan. Air permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga, waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan. Air ini umumnya mendapat pengotoran selama pengalirannya.2. Air Tanah/air sumur, secara umum terbagi menjadi : air tanah dangkal yaitu terjadi akibat proses penyerapan air dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama. Air tanah memiliki beberapa kelebihan seperti air ini biasanya bebas dari kuman penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan dan persediaan air tanah juga cukup sepanjang tahun. 3. Air Atmosfer/meteriologi/air hujan, dalam keadaan murni sangat bersih tetapi sering terjadi pengotoran karena industri, debu, mikroorganisme dan lain sebagainya.Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan, maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu:1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri patogen dari penderita atau karier. Bila air yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri Basiler.2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya : penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.4. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/Menkes/Per/IX/1990, yang dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat. Ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan.Sesuai dengan ketentuan badan dunia (WHO) maupun badan setempat(departemen kesehatan) serta ketentuan atau peraturan lain yang berlaku seperti APHA (American Public Health Association atau Asosiasi Kesehatan Masyarakat AS), layak tidaknya air untuk kehidupan manusia ditentukan berdasarkan persyaratan kualitas secara fisik, secara kimia dan secara biologis: 1. Persyaratan kualitas secara fisika. KekeruhanKekeruran adalaha efek optic yang terjadi jika sinar membentuk matrial tersuspensi di dalam air. Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik seperti lumpur dan buangan, dari permukaan tertentu yang menyebabkan air sungai menjadi keruh. Kekeruhan walupun hanya sedikit dapat menyebabkan warna yang lebih tua dari warna sesungguhnya. Air yang mengandung kekeruhan tinggi akan mengalami kesulitan bila diproses untuk sumber air bersih. Kesulitan antara lain dalam proses penyaringan. Meskipun proses penyaringan dapat dilakukan akan memerlukan biaya yang lebih besar dan mungkin pula mahal. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa air dengan kekeruhan tinggi akan sulit untuk didisinfeksi, yaitu proses pembunuhan terhadap kandungan mikroba yang tidak diharapkan. Tingkat kekeruhan dipengaruhi oleh pH air, kekeruhan pada air minum umunya telah jernih.Kekeruhan pada air dapat dideteksi dengan menggunakan alat turbidimeter dan untuk melihat macam zat terlarut penyebab kekeruhan tersebut digunakan elektrolyzer.Dimana tujuan dari deteksi kekeruhan pada air adalah untuk mengetahui macam partikel penyebab pencemaran air yang di deteksi.b.BauBau pada air dapat disebabkan karena benda asing yang masuk ke dalam air seperti bangkai binatang, bahan buangan, ataupun disebabkan karena proses penguraian senyawa organik oleh bakteri.Pada peristiwa penguraian senyawa organik yang dilakukan oleh bakteri tersebut dihasilkan gas gas berbau menyengat dan bahkan ada yang beracun.Pada peristiwa penguraian zat organik berakibat meningkatkan penggunaan oksigen terlarut di air (BOD =Biological Oxighen Demand) oleh bakteri dan mengurangi kuantitas oksigen terlarut (DO =Disvolved Oxigen) di dalam air.Senyawa senyawa organik umumnya tidak stabil dan mudah dioksidasi secara biologis dan kimia menjadi senyawa stabil atau biasa dikenal dengan istilah BOD dan COD.Kebutuhan oksigen biologi (BOD) adalah parameter kualitas air lain yang penting.BOD menunjukkan banyaknya oksigen yang digunakan bila bahan organik dalam suatu volume air tertentu dirombak secara biologis.Sedangkan kebutuhan oksigen kimia (COD) merupakan suatu cara untuk menentukan kandungan bahan organik dalam air buangan dan perairan alami. Dari segi estetika, air yang berbau, apabila bau busuk seperti bau telur yang membusuk (misalnya oleh H2S) ataupun air yang berasal secara alami, tidak dikehendaki dan tidak dibenarkan oleh peraturan yang berlaku.Pada air minum tidak boleh ada bau yang merugikan pengguna air.Bau pada air minum dapat dideteksi dengan menggunakan hidung.Tujuan deteksi bau pada air minum yaitu untuk mengetahui ada bau atau tidaknya bau yang berasal dari air minum yang disebabkan oleh pencemar.Apabila air minum memiliki bau maka dapat dikategorikan sebagai air minum yang tidak memenuhi syarat dan kurang layak untuk di manfatkan sebagai air minum.c.RasaRasa yang terdapat di dalam air baku dapat dihasilkan oleh kehadiran organisme seperti mikroalgae dan bakteri, adanya limbah padat dan limbah cair seperti hasil buangan dari rumah tangga dan kemungkinan adanya sisa sisa bahan yang digunakan untuk disinfeksi misalnya klor.Timbulnya rasa pada air minum biasanya berkaitan erat dengan bau pada air tersebut.Pada air minum, rasa diupayakan agar menjadi netral dan dapat diterima oleh pengguna air.Rasa pada air minum dapat dideteksi dengan menggunakan indera penyerap.Dimana tujuan dari deteksi rasa pada air minum adalah untuk mengetahui kelainan rasa air dari standar normal yang dimiliki oleh air, yaitu netral.

d.WarnaWarna pada air sebenarnya terdiri dari warna asli dan warna tampak.Warna asliatautrue coloradalah warna yang hanya disebabkan oleh substansi terlarut.Warna yang tampak atauapprent coloradalah mencakup warna substansi yang terlarut berikut zat tersuspensi di dalam air tersebut.Warna air dapat ditimbulkan oleh ion besi, mangan, humus, biota laut, plankton dan limbah industri.Pada air minum disyaratkan tidak berwarna sehingga berupa air jernih.Deteksi warna air dapat dilakukan oleh indra penglihatan, deteksi ini akan lebih akurat jika dilanjutkan dengan deteksi kekeruhan.Apabila warna air tidak lagi bening, keruh atau tidak lagi jernih misalnya berwarna kecoklatan, dapat diduga air tersebut tercemar oleh besi.Air yang berwarna penyimpang dengan warna aslinya, tidak baik digunakan sebagai air minum.Adapun tujuan dari deteksi warna pada air minum ini adalahuntuk mengetahui warna yang tampak pada air.

e.TemperaturKenaikan temperatur atau suhudidalam badan air, dapat menyebabkan penurunan kadar oxigen terlarut (DO =Disvolved Oxygen) DO yang terlalu rendah, dapat menimbulkan bau yang tidak sedap akibat terjadinya degradasi atau penguraian bahan bahan organik maupun anorganik di dalam air secara anaerobik.Selain itu dengan adanya kadar residu atau sisa yang tinggi di dalam air menyebabkan rasa yang tidak enak dan dapat mengganggu pencemaran makanan.

2.Persyaratan kualitas secara kimiaDalam peraturan Menteri Kesehatan R.I. No. 01/Birhukmas/I/1975 tercantum sebanyak 26 macam unsur standar.Beberapa unsur unsur tersebut tidak dikehendaki kehadirannya pada air minum, oleh karena merupakan zat kimia yang beracun, dapat merusak perpipaan, ataupun karena sebagai penyebab bau/rasa yang akan menggangu estetika.Bahan bahan tersebut adalah nitrit, sulfida, ammonia, dan CO2agresip.Beberapa unsur unsur meskipun dapat bersifat racun, masih dapat ditolerir kehadiannya dalam air minum asalkan tidak melebihi konsentrasi yang ditetapkan.Unsur/bahan bahan tersebut adalah phenolik, arsen, selenium, chromium, cyanida, cadmium, timbal dan air raksa.Kualitas atau persyaratan air secara kimia yaitu zat kimia organik dan zat kimia anorganik.Kedua zat tersebut ditekan volume dan konsentrasinya sampai batas limit sehingga kalaupun terpaksa masih ada di dalam air tidak membahayakan penggunaan air minum.Keberadaan komponen pencemar kimia tersebut di ukur atas tingkat toksisitasnya terhadap kesehatan manusia.Karena bahan bahan kimia itu pada umumnya mudah larut dalam air, maka tercemarnya air oleh bahan bahan kimia yang terlarut khususnya timbal balik perlu dinilai kadarnya untuk mengetahui sejauh mana bahan bahan terlarut itu mulai dapat dikatakan membahayakan eksistensi organisme maupun menggangu bila digunakan untuk suatu keperluan.Bagi air minum khususnya, persyaratan chemis yang memiliki hubungan dengan pengaruh toksisitas harus lebih memperoleh perhatian, karena dampaknya dapat menimbulkan keracunan.

3.Persyaratan kualitas secara biologisa.BakteriBakteri merupakan kelompok mikroorganisme yang penting pada penanganan air.Bakteri adalah jasad renik yang sederhana, tidak berwarna, satu sel.Bakteri berkembangbiak dengan cara membelah diri, setiap 15 30 menit pada lingkungan yang ideal.Bakteri dapat bertahan hidup dan berkembangbiak dengan cara memanfaatkan makanan terlarut dalam air.Bakteri tersebut berperan dalam dekomposisi unsur organik dan akan menstabilkanbuangan organik.Bakteri yang mendapatkan perhatian di dalam air minum terutama adalah bakteriEscherichia coliyaitu koliform yang dijadikan indikator dalam penentuan kualitas air minum.b.VirusVirus adalah berupa makhluk yang bukan organisme sempurna, antara benda hidup dan tidak hidup, berukuran sangat kecil antara 20 100 nm atau sebesar 1/50 kali ukuran bakteri.Perhatian utama virus pada air minum adalah terhadap kesehatan masyarakat, karena walaupun hanya 1 virus mampu menginfeksi dan menyebabkan penyakit.Virus berada dalam air bersama tinja yang terinfeksi, sehingga menjadi sumber infeksi.

Sarana air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam yaitu sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam, tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan.Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat Indonesia. Secara teknis sumur dibagi menjadi 2 jenis yairu sumur dangakal (sumber air dari resapan air hujan di atas permukaan bumu) dan sumur dalam (sumber air berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi). Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah:1. Lokasi Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya. Pada tempat-tempat yang miring misalnya pada lereng-lereng pegunungan, letak sumur gali diatas sumber pencemaran. Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya mengandung air sepanjang musim. Lokasi sumur gali supaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir.

2. Konstruksi Dinding sumur harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk mencegah rembesan dari air permukaan. Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan tanah untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur. Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat mencegah masuknya kotoran kembali melalui alat yang dipergunakan misalnya pompa tangan, timba dengan kerekan dan sebagainya. Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar dinding sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai. Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal 10 meter dihitung dari tepi sungai. Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang tidak mempunyai saluran penerimaan air limbah.Pengolahan air untuk keperluan rumah tangga dapat dilakukan dengan sederhana dengan cara sebagai berikut:a. Sediakanlah bahan-bahan seperti pasir, arang aktif (dapat dari batok kelapa, tawas, kaporit dan bubuk kapur).b.Sediakan pula empat buah kaleng. Kaleng pertama dipakai untuk menampung air yang akan dibersihkan, dalam proses pengolahan kedalamnya dibubuhi setengah sendok teh kaporit, 2 sendok makan tawas yang telah dilarutkan terlebih dahulu, kemudian kesemuanya diaduk dalam beberapa menit. Setelah tampak keping-keping bubuhkanlah satu sendok makan bubuk kapur, kemudian aduk lagi, setelah beberapa menit akan tampak kepingan yang lebih besar. Setelah itu endapkan selama setengah jam.c. Ke dalam kaleng kedua yang berisi pasir dialirkan air dari kaleng pertama.d. Kaleng ketiga adalah sebagai penampung air yang telah disaring dari kaleng kedua. Air yang mengalir mula-mula keruh, tetapi lama-lama akan jernih. Air dalam kaleng ketiga ini digunakan untuk proses pengendapan sisa kotoran yang mungkin ada.e. Kaleng keempat diisi dengan arang aktif gunanya untuk menghilangkan bau khlor yang ada. Air yang keluar dari kaleng keempat ini, telah dapat dipergunakan untuk sumber air bersih.2,4

C. PENGAMANAN LIMBAH PADAT DAN SAMPAH5Limbah merupakan hasil buangan baik manusia (kotoran), rumah tangga, industri atau tempat-tempat umum lainnya. Sampah merupakan bahan atau benda padat yang dibuang karena sudah tidak digunakan dalam kegiatan manusia. Pengelolaan limbah padat dan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan polusi terhadap kesehatan lingkungan. Pengolahan kotoran manusia membutuhkan tempat yang memenuhi syarat agar tidak menimbulkan kontaminasi terhadap air dan tanah serta menimbulkan polusi bau dan mengganggu estetika. Tempat pembuangan dan pengolahan limbah kotoran manusia berupa jamban dan septic tank harus memenuhi syarat kesehatan karena beberapa penyakit disebarkan melalui perantaraan kotoran.Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air.Pembuangan tinja yang tidak saniter akan menyebabkan berbagai macam penyakit seperti : thypus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita), schistosomiasis dan sebagainya.Kementerian Kesehatan telah menetapkan syarat dalam membuat jamban sehat. Ada tujuh kriteria yang harus diperhatikan :1. Tidak mencemari air Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester. Jarang lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau, sungai, dan laut2. Tidak mencemari tanah permukaan Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.3. Bebas dari serangga Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya Lantai jamban harus selalu bersih dan kering Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus dilakukan secara periodik 5. Aman digunakan oleh pemakainyaPada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya Lantai jamban rata dan miring ke arah saluran lubang kotoran Jangan membuang plastik, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa berdiameter minimal 4 inci.7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan Jamban harus berdinding dan berpintu Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan kepanasan.Pengertian sampah menurut WHO adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak digunakan, dan tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.. Pembagian sampah dapat berupa sampah organik dan anorganik. Sampah organik contohnya sisa makanan, sayuran, buah sedangkan sampah anorganik misalnya logam, barang pecah belah, atau abu. Berdasarkan bisa atau tidaknya dibakar, sampah terbagi menjadi sampah yang mudah dibakar seperti kertas, daun kering, plastic, kayu. Dan sampah yang tidak mudah dibakar seperti kaleng, besi, gelas. Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.a. Penyimpanan sampahPenyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu. Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain : konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah, mempunyai tutup, mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan afar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan, ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

b. Pengumpulan sampahPengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).Mekanisme, sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampah rumah tangga daerah pedesaan umumnya dibakar atau dijadikan pupuk.c. Pemusnahan sampahPemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :(1) ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;(2) dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tungku pembakaran;(3) dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh negatif terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut antara lain:1. Terhadap KesehatanPengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit.2. Terhadap Lingkungan Dapat mengganggu estetika serta kesegaran udara lingkungan masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme. Debu-debu yang berterbangan dapat mengganggu mata serta pernafasan. Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya dapat mengganggu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena ada asap di udara. Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan estetika yang terganggu, menyebabkan pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan daya aliran saluran. Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran yang daya serap alirannya sudah menurun. Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan menyebabkan terjadinya pengotoran badan air.5

D. PEMBUANGAN AIR LIMBAH6Yang dimaksud dengan air limbah, air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan, dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi Beberapa sumber air buangan :a. Air buangan rumah tangga (domestic waste water)Air buangan dari pemukiman ini umumnya mempunyai komposisi yang terdiri dari ekskreta (tinja dan urine), air bekas cucian, dapur dan kamar mandi, dimana sebagian besar merupakan bahan-bahan organik.b. Air buangan kotapraja (minicipal waste water)Air buangan ini umumnya berasal dari daerah perkotaan, perdagangan, selokan, tempat ibadah dan tempat-tempat umum lainnya.c. Air buangan industri (industrial waste water)Air buangan yang berasal dari berbagai macam industri. Pada umumnya lebih sulit pengolahannya serta mempunyai variasi yang luas. Zat-zat yang terkandung didalamnya misalnya logam berat, zat pelarut, amoniak dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media transmisi penyakit seperti Cholera, Thypus Abdominalis, Dysentri Basiler, dan sebagainya. Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, yaitu :1. Terhadap LingkunganAir buangan antara lain mempunyai sifat fisik, kimiawi, bakteriologis yang dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah, atau lingkungan hidup lainnya. Disamping itu kadang-kadang dapat menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak menyenangkan.

2. Terhadap Kesehatan MasyarakatLingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat berkembang biaknya mikroorganisme pathogen, terutama penyakit-penyakit yang penularannya melalui air yang tercemar.

E. PENGAMANAN LIMBAH GAS7Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.Pencemaran udara dapat disebabkan oleh sumber alami maupun sebagai hasil aktivitas manusia. Pada umumnya pencemaran yang diakibatkan oleb sumber alami sukar diketahui besarnya, walaupun demikian masih mungkin kita memperkirakan banyaknya polutan udara dan aktivitas ini. Polutan udara sebagai hasil aktivitas manusia, umumnya lebih mudah diperkirakan banyaknya, terlebih lagi jika diketahui jenis bahan, spesifikasi bahan, proses berlangsungnya aktivitas tersebut, serta spesifikasi satuan operasi yang digunakan dalam proses maupun pasca prosesnya. Selain itu sebaran polutan ke atmosfir dapat pula diperkirakan dengan berbagai macam pendekatan.Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.Penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh pencemaran udara adalah:1) Bronchitis kronika2) Asthma bronchiale3) Asthrnatik bronchitis4) Emphysema pulmonum dan komplikasinya5) Minamata disease (karena pencemaran air dengan methyl-Hg)6) Itai-itai disease (karena keracunan cadmium khronik)7) Chronic arsenik poisoning (pencemaran air dan udara di tambang tambang AS).Pencemaran udara sebenarnya dapat berasal dari limbah berupa gas atau materi partikulat yang terbawah bersama gas tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa cara menangani pencemaran udara oleh limbah gas dan materi partikulat yang terbawah bersamanya.1) Mengontrol Emisi Gas Buang Gas-gas buang seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, karbon monoksida, dan hidrokarbon dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah (wet scrubber). Mekanisme kerja filter basah ini akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikutnya, yaitu mengenai metode menghilangkan materi partikulat, karena filter basah juga digunakan untuk menghilangkan materi partikulat. Gas nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dengan cara menurunkan suhu pembakaran. Produksi gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (catalytic converter) untuk menyempurnakan pembakaran. Selain cara-cara yang disebutkan diatas, emisi gas buang juga dapat dikurangi kegiatan pembakaran bahan bakar atau mulai menggunakan sumber bahan bakar alternatif yang lebih sedikit menghasilkan gas buang yang merupakan polutan.2) Menghilangkan Materi Partikulat Dari Udara Pembuangana. Filter UdaraFilter udara dimaksudkan untuk yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih yang saja yang keluar dari cerobong. Filter udara yang dipasang ini harus secara tetap diamati (dikontrol), kalau sudah jenuh (sudah penuh dengan abu/ debu) harus segera diganti dengan yang baru.Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses industri, apakah berdebu banyak, apakah bersifat asam, atau bersifat alkalis dan lain sebagainyab. Pengendap SiklonPengendap Siklon atau Cyclone Separators adalah pengedap debu / abu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udara / gas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah.Ukuran partikel / debu / abu yang bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5 u 40 u. Makin besar ukuran debu makin cepat partikel tersebut diendapkan.c. Filter BasahNama lain dari filter basah adalah Scrubbers atau Wet Collectors. Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut semprotkan air turun ke bawah.Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dapat juga prinsip kerja pengendap siklon dan filter basah digabungkan menjadi satu. Penggabungan kedua macam prinsip kerja tersebut menghasilkan suatu alat penangkap debu yang dinamakan.d. Pegendap Sistem GravitasiAlat pengendap ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 u atau lebih. Cara kerja alat ini sederhana sekali, yaitu dengan mengalirkan udara yang kotor ke dalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed drop), zarah akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri (gravitasi). Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi alatnya. e. Pengendap ElektrostatikAlat pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara yang kotor dalam jumlah (volume) yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol atau uap air. Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat ini sudah relatif bersih.Alat pengendap elektrostatik ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25 100 kv. Alat pengendap ini berupa tabung silinder di mana dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona discharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah olah mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju ke elektroda yang sesuai. Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus keluar.F. PENANGANAN RADIASI7Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energy dari sumber energy ke lingkungan tanpa membutuhkan medium. Radiasi tidak dapat dideteksi oleh indra manusia sehingga untuk mengenalinya diperlukan suatu alat bantu pendeteksi. Radiasi dapat berinteraksi dengan materi yang dilaluinya melalui proses ionisasi, eksitasi dan lain-lain. Prinsip proteksi radiasi berdasarkan Basic Safety Standard (BSS) terdiri atas 3 unsur yaitu:1. JustifikasiJustifikasi adalah semua kegiatan yang melibatkan paparan radiasi hanya dilakukan jika menghasilkan nilai lebih atau memberikan manfaat yang nyata (azas manfaat). Justifikasi dari suatu rencana kegiatan atau operasi yang melibatkan paparan radiasi dapat ditentukan dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dengan menggunakan analisa untung-rugi untuk meyakinkan bahwa akan terdapat keun- tungan lebih dari dilakukannya kegiatan tersebut.2. OptimasiPada optimasi semua paparan harus diusahakan serendah yang layak dicapai (As Low As Reasonably Achievabl-ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan sosial. Syarat ini menyatakan bahwa kerugian/kerusakan dari suatu kegiatan yang melibatkan radiasi harus ditekan serendah mungkin dengan menerapkan peraturan proteksi. Dalam pelaksanaannya, syarat ini dapat dipenuhi misalnya dengan pemilihan kriteria desain atau penentuan nilai batas/tingkat acuan bagi tindakan yang akan dilakukan.3. PembatasanPada pembatasan semua dosis ekivalen yang diterima oleh seseorang tidak boleh melampaui Nilai Batas Dosis (NBD) yang telah ditetapkan. Pembatasan dosis ini dimaksud untuk menjamin bahwa tidak ada seorang pun terkena risiko radiasi baik efek sotakastik maupun efek deterministik akibat dari penggunaan radiasi maupun zat radioaktif dalam keadaan normal.G. PENGAMANAN KEBISINGAN8Kebisingan adalah suara yang tidak dikehendaki. Menurut Wall (1979) , kebisingan adalah suara yang mengganggu. Sedangkan menurut Kep-Men-48/MEN.LH/11/1996, kebisingan aalah bunyi yang tidak dinginkan suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan, termasuk ternak, satwa, dan sitem alam.Pencemaran suara berupa kebisingan dapat menimbulkan berbagai macam dampak yang merugikan. Dampak tersebut antara lain stress, berkurangnya daya dengar, hingga ketulia. Oleh karena itu pencemaran suara harus dikendalikan. Pengendalian pencemaran suara dapat dilakukan antara lain dengan cara berikut ini.

Uji kebisingan kendaraan bermotorUji kebisingan kendaraan bertujuan untuk mengurangi pencemaran suara yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. penggunaan knalpot yag tepat dan mesin yang terawat juga menentukan tingkat kebisingan yang ditimbulkan suatu kendaraan. Pengawasan mesin industriPengawasan kebisingan melalui pengawasan mesin dilakukan sebagai perlindungan terhadap pendengaran. Pengurangan kebisisngan pada sumber (mesin) dapat dilakukan, misalnya dengan menempatkan peredaman pada sumber getaran. Selain itu Perlu dilakukan penelitian dan perencanaan mesin baru yang tidak bising. Hal ini sangat tergantung pada permintaan para usahawam sebagai pembeli mesin kepada pembuatnya dengan mengajukan persyaratan kebisingan dari mesin sebelumnya. bukan saja tingkat bahaya yang diperhatikan, tapi juga intensitasnya juga tidak mengganggu daya kerja Proteksi dengan sumbat atau tutup telinga dilingkungan pabrikTutup telinga biasanya lebih efektif dari pada penyumbatan telinga. Alat seperti ini harus dipilih yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Sumbat telinga plastic yang terkadang tidak mudah diterima pemakai, dan sumbat telinga telinga dari lilin dapat mengurangi tingkat kebisingan antara 8-30 dB. Pelindung telinga tipe gumpalan kapas dan headphone lebih efektif (pengurangan 20-40dB). Pada umumnya, alat-alat ini dapat mengurangi intensitas kebisingan sekitar 20-25dB. Permasalahan utama pemakai alat proteksi pendengaran adalah mendidik tenaga kerja agar kontinu menggunakanya. Sumbat telinga harus dipakai bila adanya kebisingan lebih dari 100dB.

H. PENANGANAN VEKTOR DAN BINATANG PENGGANGGU9Penularan penyakit pada manusia melalui vektor penyakit berupa serangga dikenal sebagai arthropodborne disease atau sering disebut juga sebagai vectorborne disease. Penyakit ini merupakan penyakit yang penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidemis dan dapat menimbulkan bahaya kematian.Pemutusan rantai penularan (mode of transmission) dari arthropodborne disease dapat dilakukan dengan mempelajari cara penularan dari penyakit yang ada. Contoh, pada penyakit kaki gajah atau filariasis, pemutusan rantai penularan dilakukan melalui case finding, yaitu dengan mencari penderita penyakit filariasis dan mengobatinya sampai sembuh karena transmisi biologis penyakit ini bersifat cyclo-developmental atau parasit filarial berkembang biak dalam tubuh manusia bukan dalam tubuh vektor nyamuk Culex. Sebaliknya, pada penyakit malaria pemutusan rantai penularan dilakukan melalui manipulasi lingkungan agar populasi nyamuk Anopheles menjadi berkurang karena transmisi biologis yang berlangsung bersifat cyclo-propagative atau parasit malaria berkembang biak dalam tubuh vektor nyamuk Anopheles.Pengendalian vektor dan binatang pengganggu adalah upaya untuk mengurangi atau menurunkan populasi vektor atau binatang pengganggu dengan maksud pencegahan atau pemberantasan penyakit yang ditularkan atau gangguan (nuisance) oleh vektor dan binatang pengganggu tersebut. Menurut WHO, pengendalian vektor penyakit sangat diperlukan bagi beberapa macam penyakit karena berbagai alasan :1. Penyakit tadi belum ada obatnya ataupun vaksinnya, seperti hamper semua penyakit yang disebabkan oleh virus.2. Bila ada obat ataupun vaksinnya sudah ada, tetapi kerja obat tadi belum efektif, terutama untuk penyakit parasiter3. Berbagai penyakit di dapat pada banyak hewan selain manusia, sehingga sulit dikendalikan.4. Sering menimbulkan cacat, seperti filariasis dan malaria.5. Penyakit cepat menjalar, karena vektornya dapat bergerak cepat seperti insekta yang bersayap.Ada beberapa cara pengendalian vektor dan binatang pengganggu diantaranya adalah sebagai berikut.1. Pengendalian kimiawiCara ini lebih mengutamakan penggunaan pestisida/rodentisida untuk peracunan. Penggunaan racun untuk memberantas vektor lebih efektif namun berdampak masalah gangguan kesehatan karena penyebaran racun tersebut menimbulkan keracunan bagi petugas penyemprot maupun masyarakat dan hewan peliharaan. Sebagai ilustrasi, pada tahun 1960-an yang menjadi titik tolak kegiatan kesehatan secara nasional (juga merupakan tanggal ditetapkannya Hari Kesehatan Nasional), ditandai dengan dimulainya kegiatan pemberantasan vektor nyamuk menggunakan bahan kimia DDT atau Dieldrin untuk seluruh rumah penduduk pedesaan. Hasilnya sangat baik karena terjadi penurunan densitas nyamuk secara drastis, namun efek sampingnya sungguh luar biasa karena bukan hanya nyamuk saja yang mati melainkan cicak juga ikut mati keracunan (karena memakan nyamuk yang keracunan), cecak tersebut dimakan kucing dan ayam, kemudian kucing dan ayam tersebut keracunan dan mati, bahkan manusia jugs terjadi keracunan Karena menghirup atau kontak dengan bahan kimia tersebut melalui makanan tercemar atau makan ayam yang keracunan. Penggunaan bahan kimia pemberantas serangga tidak lagi digunakan secara missal, yang masih dgunakan secra individual sampai saat ini adalah jenis Propoxur (Baygon). Pyrethrin atau dari ekstrak tumbuhan/bunga-bungaan. Penggunaan bahan kimia lainnya yang tidak begitu berbahaya adalah bahan attractant dan repellent. Bahan Attractant adalah bahan kimia umpan untuk menarik serangga atau tikus masuk dalam perangkap. Sedangkan repellent adalah bahan/cara untuk mengusir serangga atau tikus tidak untuk membunuh. Contohnya bahan kimia penolak nyamuk yang dioleskan ke tubuh manusia (Autan, Sari Puspa, dll) atau alat yang menimbulkan getaran ultrasonic untuk mengusir tikus (fisika).2. Pengendalian Fisika-MekanikaCara ini menitikberatkan kepada pemanfaatan iklim/musim dan menggunakan alat penangkap mekanis antara lain :a. Pemasangan perangkap tikus atau perangkap seranggab. Pemasangan jarringc. Pemanfaatan sinar/cahaya untuk menarik atau menolak (to attrack and to repeal)d. Pemanfaatan kondisi panas dan dingin untuk membunuh vektor dan binatang penganggu.e. Pemanfaatan kondisi musim/iklim untuk memberantas jentik nyamuk.f. Pemanfaatan suara untuk menarik atau menolak vektor dan binatang pengganggu.g.Pembunuhan vektor dan binatang pengganggu menggunakan alat pembunuh (pemukul, jepretan dengan umpan, dll)h.Pengasapan menggunakan belerang untuk mengeluarkan tikus dari sarangnya sekaligus peracunan.i. Pembalikan tanah sebelum ditanami.j. Pemanfaatan arus listrik dengan umpan atau attracktant untuk membunuh vektor dan binatang pengganggu (perangkap serangga dengan listrik daya penarik menggunakan lampu neon).3. Pengendalian BiologisPengendalian secara biologis dilakukan dengan dua cara, yakni :a. Memelihara musuh alaminyaMusuh alami insekta dapat berupa pemangsanya ataupun mikroba penyebab penyakitnya. Untuk ini perlu diteliti lebih lanjut pemangsa dan penyebab penyakit mana yang paling efektif dan efisien mengurangi populasi insekta. Untuk ni perlu juga dicari bagaimana caranya untuk melakukan pengendalian pertumbuhan pemangsa dan penyebab penyakit ini apabila populasi vektor sudah terkendali jumlahnya.b. Mengurangi fertilitas insektaUntuk cara kedua ini pernah dilakukan dengan meradiasi insekta jantan sehingga steril dan menyebarkannya di antara insekta betina. Dengan demikian telur yang dibuahi tidak dapat menetas. Cara kedua ini masih dianggapa terlalu mahal dan efisiensinya masih perlu dikaji.

I. RUMAH SEHAT10Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, disamping kebutuhan sandang dan pangan. Rumah berfungsi pula sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk berlindung dari gangguan iklim serta makhluk hidup lainnya. Selain itu rumah juga merupakan tempat berkumpulnya anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian besar waktunya (Depkes RI, 2002). Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi seluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktivitas setiap penghuninya dapat berjalan dengan baik. Rumah sehat dapat diartikan sebagai tempat berlindung, bernaung, dan tempat untuk beristirahat, sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial.Rumah sehat menurut Winslow memiliki kriteria, antara lain : 1. Dapat memenuhi kebutuhan fisiologis2. Dapat memenuhi kebutuhan psikologis3. Dapat menghindarkan terjadinya kecelakaan4. Dapat menghindarkan terjadinya penularan penyakit

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah :1) Faktor Lingkungan Factor lingkungan,baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial. Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah itu didirikan. Di pegunungan ataukah di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di daerah dingin ataukah di daerah panas, di daerah dekat gunung berapi (daerah gempa) atau di daerah bebas gempa, dan sebagainya. Rumah di daerah pedesaan sudah barang tentu disesuaikan kondisi sosial budaya pedesaan, misalnya lahannya, bentuknya, menghadapnya dan lain sebagainya. Rumah di daerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus kokoh, rumah di dekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman terhadap serangan-serangan binatang buas. 2) Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah missal bambu, kayu atap rumbiah, dan sebagainya adalah merupakan bahan pokok-pokok pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah bukan sekedar berdiri pada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya. Oleh karena itu, kemampuan pemeliharaan oleh penghuninya perlu dipertimbangkan. 3) Teknologi yang dimiliki oleh masyarakatPada dewasa ini teknologi perumahan sudah begitu maju dan sudah begitu modern. Akan tetapi teknologi modern itu sangat mahal dan bahkan kadang-kadang tidak dimengerti oleh masyarakat. Rakyat pedesaan bagaimanapun sederhananya sudah mempunyai teknologi perumahan sendiri yang dipunyai turun temurun. Dalam rangka penerapan teknologi tepat guna, maka teknologi yang sudah dipunyai oleh masyarakat tersebut dimodifikasi. Segi-segi yang merugikan kesehatan dikurangi, dan mempertahankan segi-segi yang positif.4) Kebijaksanaan (peraturan-peraturan) pemerintah yang menyangkut tata guna tanah.Untuk hal ini, bagi perumahan masyarakat pedesaan belum merupakan problem, namun di kota sudah menjadi masalah yang besar.11 Hal ini sejalan dengan kriteria rumah sehat menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :121. Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.2. Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.3. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup.4. Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir.Dalam pemenuhan kriteria rumah sehat, ada beberapa variabel yang harus diperhatikan :1. Bahan bangunana. Lantai yang kedap air dan mudah dibersihkan. Lantai dari tanah lebih baik tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Oleh sebab itu, perlu dilapisi dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik, teraso dan lain-lain. b. Dinding berfungsi sebagai pendukung atau penyangga atap, untuk melindungi ruangan rumah dari gangguan serangga, hujan dan angin, serta melindungi dari pengaruh panas dan angin dari luar. Bahan dinding yang paling baik adalah bahan yang tahan api yaitu dinding dari batu. c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan.d. Atap berfungsi untuk melindungi isi ruangan rumah dari gangguan angin, panas dan hujan, juga melindungi isi rumah dari pencemaran udara seperti debu, asap dan lain-lain. Atap yang paling baik adalah atap dari genteng karena bersifat isolator, sejuk dimusim panas dan hangat di musim hujan. (Sanropie, 1989).

2. Ventilasiventilasi sangat penting untuk suatu rumah tinggal. Hal ini karena ventilasi mempunyai fungsi ganda. Fungsi pertama adalah sebagai lubang masuk udara yang bersih dan segar dari luar ke dalam ruangan dan keluarnya udara kotor dari dalam keluar (cross ventilation). Dengan adanya ventilasi silang akan terjamin adanya gerak udara yang lancar dalam ruangan.Fungsi kedua dari ventilasi adalah sebagai lubang masuknya cahaya dari luar seperti cahaya matahari, sehingga di dalam rumah tidak gelap pada waktu pagi, siang hari maupun sore hari. Oleh karena itu untuk suatu rumah yang memenuhi syarat kesehatan, ventilasi mutlak ada.Ada dua macam cara yang dapat dilakukan agar ruangan mempunyai sistem aliran udara yang baik, yaitu : (i) Ventilasi alamiah, dimana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi penghuninya dari gigitan serangga tersebut. (ii) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara.

3. PencahayaanRumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya matahari, di samping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusak mata. Ada dua sumber cahaya yang dapat dipergunakan, yakni (i) Cahaya alamiah yaitu matahari. Rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya matahari yang cukup. Sebaiknya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15%-20% dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah. (ii) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya. 4. Luas Bangunan RumahLuas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 3 m2 untuk setiap orang (tiap anggota keluarga).10

J. MAKANAN DAN MINUMAN13Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan adalah : Food include all substances, whether in a natural state or in a manufactured or preparedform, wich are part of human diet. Batasan makanan tersebut tidak termasuk air, obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.

Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit, diantaranya :1. Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki2. Bebas dari pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya.3. Bebas dari perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh enzym, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan.4. Bebas dari mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh makanan (food borne illness).Bahaya dan tanda-tanda keracunan pada makanan1. Bahaya keracunan makanan adalah :a) Sumber, dapat menularkankepada orang lain dengan berperan sebagai cairan (pembawa kuman), dimana yang bersangkutan tidak sakit tetapi dapat menyebarkan penyakit kepada orang lain.b) Kehilangan produktifitas karena tubuh menjadi lemah, kesadaran menurun, dan gangguan kesehatan lainnya sehingga tidak dapat bekerja secara optimal dan menyebabkan kehilangan pendapatan atau penerimaan keluarga.c) Pemborosan ekonomi karena akibat dari keracunan yang bersangkutan harus mengeluarkan biaya pengobatan dan rehabilitasi2. Tanda-tanda umum keracunana) Keracunan infeksi bakteri biasanya ditandai dengan demem, sakit kepala, mual, sakit perut dan diareb) Keracunan karena toksi bakteri biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit perut, disertai dengan lemah badan, diare kadang bercampur dengan darahc) Keracunan kimia akibat pestisida atau logam berat, ditandai dengan badan lemah, kesadaran menurun, tubuh dingin, mual muntah, kadang mulut berbusa, biasanya menimbulkan kematiand) Keracunan karena racun alam ditandai dengan demam, sakit kepala, mual, sakit perut, kejang, sakit otot, dan kadang diare.3. Tindakan darurat yang harus dilakukan adalah :a) Pemberian cairan basab) Pemberian zat penawarc) Pemberian cairan asamd) Segera dibawah kedokter/puskesmas/RSe) Mengamankan sisa makanan untuk diperiksa dilaboratoriumf) Melaporkan kejadian keracunan kepada sarana pelayanan kesehatanHygiene sanitasi makanan adalah upaya kesehatan dan kebersihan untuk mengendalikan factor makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat menimbulkan penyakit/gangguan kesehatan atau keracunan makanan. Aspek hygiene sanitasi makanan adalah : Kontaminasi, masuknya zat asing kedalam makanan yang tidak dikehendaki (bakteri, jamur, virus, rambut, debu, pestisida dan radioaktif) Keracunan, timbulnya gejala klinis suatu penyakit atau gangguan kesehatan lainnya akibat mengonsumsi makanan yang tidak sehat, keracunan dapat terjadi karena bakteriologis, kimia, pembusukan dan pemalsuan. Cara pengolahan, agar menghasilkan makanan yang bersih, sehat, aman, dan bermanfaat bagi tubuh maka diperlukan pengolahan yang baik dan benar. Makanan perlu diolah dan disimpan secara baik menurut jenis dan macamnya.Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi1) Tempat pengolahan makananTempat dimana makanan diolah menjadi makanan terolah atau makanan jadi disebut : dapurSyarat syarat untuk dapur :a. Lantai- Terbuat dari bahan yang kedap air, mudah dibersihkan dan tahan korosif- Luas lantai 35 sampai 40% dari ruang makan- Sudut antara dinding dan lantai harus melengkung- Selalu dalam keadaan bersihb. Dinding- Permukaan dalam dinding harus rata, tidak menyerap air, mudah dibersihkan- Dinding yang selalu terkene percikan air diberi pelapis dengan porselinc. Atap dan langit langit- Terbuat dari bahan yang kedap air dan tidak bocor- Langit-langit harus menutupi permukaan bawah bagian atapd. Penerangan- Untuk ruangan kerja 20 Fc, ruang makan dan tempat cuci antara 30-40 Fc.- Semua penerangan harus bebas silau dan tidak menimbulkan bayangane. Ventilasi- Fentilasi yang memenuhi syarat akan efektif dan untuk pemeliharaan kenyamanan- Ventilasi harus cukupf. Pembuangan asap- Dapur harus dilengkapi dengan pengumpul asap dan cerobong- Pengumpul asap dilengkapi dengan grease filter dan penyedot asap- Pengeluaran asap melalui cerobong tidak mengganggu masyarakat sekitarg. Harus ada penyediaan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatanh. Harus ada tempat sampah yang memenuhi persyaratani. Tersedia saluran pembuangan air bekasj. Tersedia bak pencuci tangan dan alatk. Perlindungan serangga dan tikusl. Tidak menempatkan barang-barang berbahaya dalam dapurm. Tersedia alat pemadam kebakaran

2) Peralatan masaka. Syarat bahan perlengkapan- Bahan yang digunakan harus anti karat, mudah dibersihkan dan tidak mudah berubah warna- Bila bahan dari kayu dianjurkan tidak dipakai sebagai bahan yang kontak langsung dengan makanan- Bila bahan dari plastic dianjurkan yang aman dan mudah dibersihkanb. Tahapan dalam pemeliharaan peralatan- Pembersihan kasar- Pembersihan dengan menggunakan deterjan- Membilas dengan air panas (155-160)- Pencuci hamaan- Pembilasan- Pengeringan3) Tenaga pengolahan makananPenjamah makanan harus memperhatikan hygiene perorangan. Peranan penjamah makanan dalam penyebaran penyakit :a) Kontak antara penjamah makanan yang menderita penyakit menular dengan konsumenb) Kontaminasi terhadap makanan yang diolahc) Sebagai pembawa kuman4) Penyimpanan makanan masakTujuannya yaitu mencegah pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Mengawetkan makanan dan mengurangi pembusukan1. Teknik penyimpanan makanan1) WadahSetiap jenis makanan terpisah, wadah tertutup, pemisahan antara makanan basah dan kering2) SuhuPengaturan suhu pada suhu bakteri tidak bisa tumbuh.Penyimpanan dingina) Penyimpanan sejuk- Antara 15- 25c- Untuk minuman keras, umbi umbian dan sayuranb) Pendinginan- Pada suhu 5,6c- Dapat menghambat pertumbuhan mikroba pathogenc) Penyimpanan beku- Dengan menyelupkan bahan kedalam refrigerant- Dengan menggunakan udara dingin 17,8 sampai dengan 34,42. Yang harus diperhatikan dalam penyimpanan makanan- Makanan yang disimpan diberi tutup- Lantai/meja yang digunakan untuk menyimpan makanan harus bersih- Makanan tidak boleh disimpan dekat sumber pencemar- Makanan yang disajikan sebelum diolah harus dicuci dulu- Makanan yang dipak dengan karton tidak disimpan pada tempat yang basah5) Pengangkutan makanan1. Untuk mencegah terjadinya pencemaran makanan pada saat pengangkutan :a) Setiap makanan mempunyai wadah masing-masingb) Isi makanan tidak terlampau penuhc) Wadah yang digunakan harus utuh dan tertutupd) Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap panas 60c/ dingin 4ce) Menggunakan kendaraan khusus2. Factor yang berpengaruh dalam pengangkutan makanan- Tempat/ alat pengangkut- Tenaga pengangkut- Teknik pengangkut6) Penyajian MakananPenyajian makanan merupakan salah satu prinsip dari hygiene dan sanitasi makanan. Penyajian makanan yang tidak baik dan etis, bukan saja dapat mengurangi selera makan seseorang tetapi dapat juga menjadi penyebab kontaminasi terhadap bakteri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan sesuai dengan prinsip hygiene dan sanitasi makanan adalah sebagai berikut :1. Prinsip wadah artinya setiap jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah dan diusahakan tertutup. Tujuannya adalaha. Makanan tidak terkontaminasi silangb. Bila satu tercemar yang lain dapat diamankanc. Memperpanjang masa saji makanan sesuai dengan tingkat kerawanan makanan.2. Prinsip kadar air atinya penempatan makanan yang mengandung kadar air tinggi (kuah, susu) baru dicampur pada saat menjelang dihidangkan untuk mencegah makanan cepat rusak. Makanan yang disiapkan dalam kadar air tinggi (dalam kuah) lebih mudah menjadi rusak (basi)3. Prinsip edible part artinya setiap bahan yang disajikan dalam penyajian adalah merupakan bahan makanan yang dapat dimakan. Hindari pemakaian bahan yang membahayakan kesehatan seperti steples besi, tusuk gigi atau bunga plastk.4. Prinsip Pemisahan artinya makanan yang tidak ditempatkan dalam wadah seperti makanan dalam kotak (dus) atau rantang harus dipisahkan setiap jenis makanan agar tidak saling bercampur. Tujuannya agar tidak terjadi kontaminasi silang.5. Prinsip Panas yaitu setiap penyajian yang disajikan panas, diusahakan tetap dalam keadaan panas seperti soup, gulai, dsb. Untuk mengatur suhu perlu diperhatikan suhu makanan sebelum ditempatkan dalam food warmer harus masih berada diatas 600 C. Alat terbaik untuk mempertahankan suhu penyajian adalah dengan bean merry (bak penyaji panas)6. Prinsip alat bersih artinya setiap peralatan yang digunakan sepeti wadah dan tutupnya, dus, pring, gelas, mangkuk harus bersih dan dalam kondisi baik. Bersih artinya sudah dicuci dengan cara yang hygienis. Baik artinya utuh, tidak rusak atau cacat dan bekas pakai. Tujuannya untuk mencegah penularan penyakit dan memberikan penampilan yang estetis.7. Prinsip handling artinya setiap penanganan makanan maupun alat makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir. Tujuannya adalah:a. Mencegah pencemaran dari tubuhb. Memberi penampilan yang sopan, baik dan rapi