ke simp ulan

2
Kesimpulan Herpes zoster merupakan penyakit yang kulit dan mukosa dengan lesi berupa erupsi vesikular yang pada umumnya bersifat dermatomal dan unilateral. Manifestasi klinis herpes zoster didahului dengan gejala prodormal diawali dengan nyeri pada daerah lesi. Keadaan ini berlangsung 1 – 4 hari sebelum erupsi kulit. Nyeri bersifat segmental sesuai dermatom bervariasi secara intermiten. Kadang-kadang subjektifnya berupa rasa gatal, kesemutan, panas, pedih bahkan sampai rasa ditusuk- tusuk. Gejala umum berupa malaise, sefalgia, nausea yang mana keadaan ini hilang setelah erupsi kulit muncul. Kemudian diikuti dengan erupsi kulit pada daerah yang nyeri tersebut. Lesi awal berupa makula eritem dan papula eritem yang dalam 12 - 24 jam menjadi vesikel berkelompok terletak pada satu sisi (unilateral) dan dapat berkembang menjadi pustul dalam 3 hari. Lesi akan mengering dan menjadi krusta dalam 7 – 10 hari. Krusta biasanya bertahan selama 2 – 3 minggu kemudian mengelupas. Herpes zoster timbul karena adanya reaktivasi dari virus Varicella zoster virus (VZV), virus ini adalah virus yang sama yang menyebabkan penyakit varicella. Awalnya viru varicella zoster melakukan invasi ke kulit lewat jalan inokulasi pernapasan oleh sel T tonsil . Transfer sel-T virus tersebut mengakibatkan lesi mengekspresikan protein VZV yang berkaitan dengan infeksi litik, seperti mayor immediate-early 62 (IE62) transactivator, ORF47 kinase, dan glikoprotein E (GE). Perubahan sitopatik yang disebabkan oleh VZV pada xenograft kulit menyebabkan timbulnya fusi dari sel epitel membentuk sel multinukleus yang

Upload: fitriya-pratiwi

Post on 06-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

njjajjk hja

TRANSCRIPT

Page 1: Ke Simp Ulan

Kesimpulan

Herpes zoster merupakan penyakit yang kulit dan mukosa dengan lesi berupa erupsi

vesikular yang pada umumnya bersifat dermatomal dan unilateral. Manifestasi klinis herpes

zoster didahului dengan gejala prodormal diawali dengan nyeri pada daerah lesi. Keadaan ini

berlangsung 1 – 4 hari sebelum erupsi kulit. Nyeri bersifat segmental sesuai dermatom

bervariasi secara intermiten. Kadang-kadang subjektifnya berupa rasa gatal, kesemutan,

panas, pedih bahkan sampai rasa ditusuk- tusuk. Gejala umum berupa malaise, sefalgia,

nausea yang mana keadaan ini hilang setelah erupsi kulit muncul. Kemudian diikuti dengan

erupsi kulit pada daerah yang nyeri tersebut. Lesi awal berupa makula eritem dan papula

eritem yang dalam 12 - 24 jam menjadi vesikel berkelompok terletak pada satu sisi

(unilateral) dan dapat berkembang menjadi pustul dalam 3 hari. Lesi akan mengering dan

menjadi krusta dalam 7 – 10 hari. Krusta biasanya bertahan selama 2 – 3 minggu kemudian

mengelupas. Herpes zoster timbul karena adanya reaktivasi dari virus Varicella zoster virus

(VZV), virus ini adalah virus yang sama yang menyebabkan penyakit varicella. Awalnya viru

varicella zoster melakukan invasi ke kulit lewat jalan inokulasi pernapasan oleh sel T tonsil .

Transfer sel-T virus tersebut mengakibatkan lesi mengekspresikan protein VZV yang

berkaitan dengan infeksi litik, seperti mayor immediate-early 62 (IE62) transactivator,

ORF47 kinase, dan glikoprotein E (GE). Perubahan sitopatik yang disebabkan oleh VZV

pada xenograft kulit menyebabkan timbulnya fusi dari sel epitel membentuk sel multinukleus

yang ditandai dengan adanya inklusi eosinofilik intranuklear. Perkembangan vesikel

berhubungan dengan peristiwa “ballooning”, yakni degenerasi sel epitelial akan

menyebabkan timbulnya ruangan yang berisi oleh cairan. Penyebaran lesi di kulit diketahui

disebabkan oleh adanya protein ORF47 kinase yang berguna pada proses replikasi virus.

Reaktivasi VZV bisa terjadi secara spontan atau mengikuti berbagai faktor pencetus seperti

infeksi , imunosuprensi , trauma , radiasi , dan keganasan. Pada keadaan reaktivasi didahului

keberadaan komponen genetic virus yang sebelumnya berada di sitoplasma neuron selama

fase laten, mencapai nucleus dan mengaktifkan proses replikasi virus , kemudian

memproduksi virus yang infeksius. Virus tersebut mencapai kulit menginfeksi sel-sel epitel

dan menimbulkan lesi herpes zoster.