MINYAK TANAH(Indonesia)

KEROSINE(Belanda)

KEROSENE(Inggris)

haryono/stem/2006

ADALAH FRAKSI YANG DIHASILKAN DARI PROSES PEMGOLAHAN MINYAK BUMI,

MEMPUNYAI TRAYEK DIDIH 175 – 275 OC (350 – 525 OF)

KEROSINE DIPAKAI UNTUK:

1. BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA, SEBAGAI MINYAK LAMPU, MINYAK KOMPORDI INDONESIA DINAMAKAN MINYAK TANAHDI LUAR NEGERI DIPAKAI UNTUK MINYAK PEMANAS

2. BAHAN BAKAR INDUSTRI, BAHAN PELARUT (SOLVENT) 3. BAHAN BAKAR ROKET, KERO MURNI DIPAKAI UNTUK BAHAN

BAKAR RUDAL RAPIER 4. BAHAN BAKAR PESAWAT UDARA BERMESIN TURBIN/JET:

AVTUR, JET-A1, JET A, JP-8, JP-55. BAHAN BAKAR ALAT BERAT : TRACTOR, BULDOZER, GROUND

EQUIPMENT PESAWAT UDARA DI BANDARA

haryono/stem/2006

KEROSENE SEBAGAI MINYAK TANAH:– AMAN DIPAKAI, TIDAK MUDAH MENYALA I TERBAKAR I

MELEDAK

– BERSIH DIPAKAI, SEDIKIT CARBON DEPOSIT I CHAR, AGAR ALAT RUMAH TANGGA TIDAK CEPAT JADI HITAM, SEMPRONG LAMPU TIDAK CEPAT PECAH KOMPOR TIDAK CEPAT KOTOR

– MEMBERI NYALA API YANG TERANG DENGAN ASAP SESEDIKIT MUNGKIN

– TIDAK MERUSAK PERALATAN, PERALATAN RUMAH TANGGA (KOMPOR, LAMPU) AWET, EFEKTIF DAN EFISIEN

haryono/stem/2006

Dalam penggunaannya, Kerosene harus memenuhi persyaratan, seperti :

• Viskositas rendahKerosene harus mudah mengalir pada sumbu lampu sehingga dapat terbakar

sempurna. Bila viskositas tinggi, kerosene sulit mengalir pada sumbu lampu.

• Smoke Point tinggiSmoke point tinggi, menunjukan bahwa kerosene mempunyai panas pembakaran

tinggi dan tidak menimbulkan jelaga.

• Flash Point tinggiFlash point yang tinggi menunjukkan bahwa kerosene tidak mudah menyala oleh

percikan api, sehingga aman dari kebakaran.• Bebas bau

Kerosene yang berbau menunjukkan bahwa kerosene mengandung merkaptan dan atau gas H2S, sehingga nilai panas pembakaran rendah serta bersifat korosif.

• Kandungan Sulfur rendahRendahnya kandungan Sulfur menunjukkan bahwa kerosene tidak menimbulkan

pencemaran, tidak korosif pada gas buang, serta mempunyai nilai pembakaran tinggi.

haryono/stem/2006

SPESIFIKASI MINYAK TANAH DI INDONESIA DITETAPKAN DENGAN SK DIRJEN MIGAS NO. 17.K/72/DDJM/1999, 16 APRIL 1999

haryono/stem/2006

ASTM D 3699This specification covers two grades of kerosine suitable for use in critical kerosine

burner applications:1. No. 1-K—A special low-sulfur grade kerosine suitable for use in nonflue-connected

kerosine burner appliances and for use in wick-fed illuminating lamps.2. No. 2-K—A regular grade kerosine suitable for use in flue-connected burner

appliances and for use in wick-fed illuminating lamps.

haryono/stem/2006

DENSITY• DENSITY PADA 15°C, MAKSIMUM 835 kg/m3

• AGAR DALAM PEMAKAIAN MINYAK TANAH MEMBERIKAN JUMLAH NILAI KALORI YANG TINGGI

• BERAT JENIS JUGA DIPAKAI UNTUK PERHITUNGAN KONVERSI DARI SATUAN VOLUME KE SATUAN BERAT

• MINYAK DIJUAL DALAM SATUAN VOLUME TETAPI ONGKOS ANGKUT DIHITUNG PER SATUAN BERAT

• BERAT MINYAK TIDAK DIPENGARUHI OLEH SUHU

• MINYAK MENGEMBANG PADA SUHU TINGGI, DAN MENYUSUT PADA SUHU RENDAH

• VOLUME MINYAK DIPENGARUHI OLEH SUHU, MAKIN TINGGI SUHU VOLUMENYA MAKIN BESAR.

• JADI MAKIN TINGGI SUHU MAKIN RENDAH DENSITY haryono/stem/2006

DISTILASI ASTM

• SPESIFIKASI MINYAK TANAH UNTUK DISTILASI ASTM • RECOVERY PADA 200°C MINIMUM 18 % V/V• END POINT MAKSIMUM 310 °C

• SIFAT INI DIPERLUKAN OLEH PETUGAS LABORATORIUM UNTUK IDENTIFIKASI KONTAMINASI FRAKSI BERAT

• MINYAK TANAH HARUS MURNI, TIDAK BOLEH TERKONTAMINASI FRAKSI BERAT MAUPUN RINGAN

• KONTAMINASI FRAKSI RINGAN AKAN MERUBAH I MENURUNKAN FLASH POINT (BERBAHAYA MUDAH TERBAKAR DAN MELEDAK)

• KONTAMINASI FRAKSI BERAT AKAN MEMPERBANYAK ASAP YG TERBENTUK MENURUNKAN SMOKE POINT DAN MEMPERTINGGI CHAR VALUE

• SIFAT INI UNTUK MENJAMIN KONSUMEN AGAR MINYAK TANAH MEMBERIKAN PEMBAKARAN YANG SEMPURNA TIDAK TERLALU BANYAK MENIMBULKAN ASAP (LANGES), DAN ENDAPAN KARBON (CHAR)

haryono/stem/2006

FLASH POINT• SPESIFIKASI FLASH POINT MINYAK TANAH:

– FLASH POINT ABEL MINIMUM 100 0F(38 0C) ATAU– FLASH POINT TAG MINIMUM 105 0F (40 0C)

• SIFAT INI PENTING UNTUK SAFETY MENJAMIN KEAMANAN DAN KESELAMATAN MINYAK TANAH DALAM PENANGANAN, PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN.

• AGAR PADA SUHU KAMAR I SEKELILING MINYAK TANAH TIDAK MUDAH MENYALA/TERBAKAR/MELEDAK

• MINYAK TANAH TERGOLONG KEDALAM BAHAN BAKAR KLAS B

• SIFAT INI JUGA DIPAKAI DI LABORATORIUM UNTUK IDENTIFIKASI ADANYA FRAKSI RINGAN

haryono/stem/2006

TITIK ASAP (SMOKE POINT)TINGGI NYALA API MAKSIMUM YANG DAPAT DICAPAI, TANPA MENIMBULKAN ASAP /

JELAGA

• SMOKE POINT MINIMUM 15 MM

• UNTUK MENJAMIN AGAR PADA SAA T PEMAKAIAN MEMBERIKAN NYALA API YANG TERANG, DAN TIDAK BANYAK MENIMBULKAN ASAP

• KOMPOR MINYAK TANAH NYALA API NYA BIRU, TERANG DAN PANAS TANPA BANYAK ASAP

• SMOKE POINT DITENTUKAN OLEH KOMPOSISI KIMIA:

– BANYAK SEDIKITNYA FRAKSI BERAT TERUTAMA SENYAWA AROMAT ATAU NAFTALEN AKAN MENENTUKAN TINGGI RENDAHNYA SMOKE POINT

– MAKIN TINGGI KANDUNGAN SENYAWA AROMAT MAKIN RENDAH SMOKE POINT

• ADA HUBUNGANNYA JUGA DENGAN CHAR VALUEharyono/stem/2006

CHAR VALUE• SPESIFIKASI: CHAR VALUE MAKSIMUM 40 mg/kg

• HARGA BANYAKNYA CHAR/CARBON DEPOSIT YANG TERBENTUK DIDALAM LAMPU STANDAR SELAMA PENYALAAN 24 JAM (IP 10)

• PENTING UNTUK MENJAMIN KEBERSIHAN NYALA API, SECARA BERKELANGSUNGAN MENYALA DALAM WAKTU LAMA TANPA CHAR//CARBON DEPOSIT

• AKAN MERUSAK CEROBONG GELAS I SEMPRONG LAMPU SEHINGGA CEPAT PECAH I UMURNYA PENDEK

• SPUYER LAMPU ATAU KOMPOR TEKAN CEPAT BUNTU

• KOMPOR SUMBU CEPAT SPOT OVERHEATING, MEMPERPENDEK UMUR

• CHAR VALUE DIPAKAI UNTUK MENGENDALIKAN MINYAK TANAH DARI FRAKSI BERAT

haryono/stem/2006

KOROSIVITAS• DITENTUKAN DIDALAM SPESIFIKASI OLEH :

– KANDUNGAN BELERANG MAKSIMUM 0,2 % MASSA– KOROSI BILAH TEMBAGA (3 JAM, 50 0C) MAKS. No.1

• SIFAT INI PENTING UNTUK PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN TERJADINYA KOROSI / KARAT PENGKARATAN PADA PERALATAN PENYALURAN, PENANGANAN,

PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN

• PENGENDALIAN TERJADINYA PENCEMARAN UDARA OLEH OKSIDA BELERANG YANG BISA BEREAKSI DENGAN UAP AIR DIUDARA MEMBENTUK ASAM SULFAT YANG KOROSIF (HUJAN ASAM)

• SIFAT INI MENJAMIN AGAR PERALATAN STORAGE HANDLING DAN PENGGUNAAN MINYAK TANAH TIDAK MUDAH AUS/RUSAK KARENA KARAT

haryono/stem/2006

BAU DAN WARNA VISUAL

• PENTING UNTUK IDENTIFIKASI OLEH KONSUMEN BRAND & PRODUCT IMAGE

• MARKET ORIENTED

• SEPANJANG SIFAT-SIFAT LAIN MASIH BAGUS DAN MEMENUHI SYARAT SPESIFIKASI, BAU DAN WARNA MINYAK TANAH TIDAK MEMPUNYAI MAKNA TEKNIS

• BAU DAN WARNA LEBIH BANYAK DITENTUKAN OLEH KOMPOSISI KIMIA

• MINYAK TANAH SPESIFIKASINYA TIDAK DITENTUKAN OLEH KOMPOSISI KIMIA TETAPI OLEH KINERJA YANG DIHARAPKANNYA SESUAI PERSYARATAN SPESIFIKASI

haryono/stem/2006

TERIMAKASIHTERIMAKASIH

haryono/stem/2006