kata pengantar.snsang.docx
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmad dan
hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan kebidanan IV dengan judul
“kehamilan dengan letak sungsang’’.
Meskipun terdapat banyak kekurangan didalam penulisanya. Kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada dosen pengampuh kuliah Askeb IV patologis, yang telah
memberikan bimbingan kepada kami.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, mengingat penyusunan makalah
ini masih jauh dari sempurna, maka penulis membuka diri untuk menerima masukan dan kritikan
yang bersifat membangun agar laporan ini akan sempurna .
Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Amin.
Yogyakarta , APRIL 2013
DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................... 1
Daftar isi ................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang ......................................................................... 3
B. Tujuan...................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian letak sungsang........................................................ 5
B. Etiologi dan faktor letak sungsang............................................ 5
C. Patofisiologis letak sungsang................................................... 6
D. Tanda dan gejala letak sungsang.............................................. 6
E. Diagnosa letak sungsang........................................................... 7
F. Penatalaksanaan letak sungsang................................................ 7
G. Mekanisme persalinan sungsang ............................................ 8
BAB III TINJAUAN KASUS
Contoh kasus............................................................................ 9
Manajemen kebidanan............................................................ 10
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 20
B. Saran.......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 21
LAMPIRAN PERTANYAAN ................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan bagi seorang wanita merupakan hal yang paling di nantikan oleh pasangan
suami istri. Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya
sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan
bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Prof.Dr.Ida Bagus Gede
Manuaba,SpOG,1998). Kehamilan dengan letak sungsang seringkali oleh ibu hamil dinyatakan
bahwa kehamilannya terasa lain dari kehamilan sebelumnya, karena perut terasa penuh dibagian
atas dan gerakan lebih hanyak dibagian bawah.
Letak sungsang merupakan keadaan dimana bokong janin atau kaki berada di bagian
bawah kavum uteri ( rongga rahim ). Kelainan pada janin ini termasuk dalam macam-macam
bentuk kelainan dalam persalina ( distosia ).
Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkan kelainan tenaga
(his), kelainan letak dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir. Pemeriksaan USG juga
bermanfaat dalam menegakkan adanya letak sungsang. Posisi letak sungsang dapat di
kembalikan secara normal, sebelum umur kandungan masih dibawah 32 minggu. .
Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan Leopold ditemukan bahwa Leopold
Idifundus akan teraba bagian yang keras dan bulat yakni kepala. Leopold II teraba punggung
disatu sisi dan bagian kecil disisi lain. Leopold III-IV teraba bokong dibagian bawah uterus.
Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi
bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala. Denyut jantung janin pada umumnyaditemukan
setinggi pusat atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus Letak janin dalam uterus bergantung
pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalam uterus.
Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak,
sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Pada kehamilan triwulan terakhir janin
tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang. Karena bokong dengan kedua
tungkai terlipat lebih besar dari pada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang
lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah
uterus. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi
letak sungsang lebih tinggi,sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala.
Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada dalam posisi
sungsang.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimakhsud dengan letak sungsang
2. Mampu menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan letak sungsang
3. Untuk mengetahui asuhan yang harus diberikan kepada kehamilan atau persalinan letak
sungsang
4. Mampu menjelaskan mekanisme persalinan dan letak sungsang
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan
sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong merupakan bagian
terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis, dibagi menjadi:
a. Letak bokong murni (frank breech) :
Bokong yang menjadi bagian depan, kedua tungkai lurus keatas
b. Letak bokong kaki (complete breech) :
Disamping bokong teraba kaki, biasa disebut letak bokong kaki sempurna jika disamping bokong
teraba kedua kaki atau tidak sempurna jika disamping bokong teraba satu kaki
c. Letak lutut
d. Letak kaki (incomplete breech presentation) :
Presentasi kaki. (Obstetrik Patologi ; 132).
B. Etiologi
Faktor-faktor presentasi bokong meliputi prematuritas, air ketuban yang berlebihan. Kehamilan
ganda, plasenta previa, panggul sempit, fibra, myoma,hydrocepalus dan janin besar. Banyak
yang diketahui sebabnya, ada pesentasi bokong membakal. Beberapa ibu melahirkan bayinya
semua dengan presentasi bokong menunjukkan bahwa bentuk panggulnya adalah sedemikian
rupa sehingga lebih cocok untuk presentasi bokong daripada presentasi kepala..Implantasi
plasenta di fundus atau di tonus uteri cenderung untuk mempermudah terjadinya presentasi
bokong.
C. Patofisiologis
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan dalamuterus.
Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak,
sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janindapat
menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang, Pada kehamilan
triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air ketuban relative berkurang.Karena
bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar dari pada kepala, makabokong dipaksa untuk
menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih
kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa pada kehamilan belum
cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi,sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin
sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti
itu.Sebagian dari mereka berada dalam posisi sungsang.
D. Tanda dan gejala
Kehamilan dengan letak sungsang seringkali oleh ibu hamil dinyatakan bahwa
kehamilannyaterasa lain dari kehamilan sebelumnya, karena perut terasa penuh dibagian atas dan
gerakanlebih banyak dibagian bawah. Pada kehamilan pertama kalinya mungkin belum
bisadirasakan perbedaannya.Dapat ditelusuri dari riwayat kehamilan sebelumnya apakah
adayang sungsang.Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan Leopold ditemukan bahwa
Leopold Idifundus akan teraba bagian yang keras dan bulat yakni kepala. Leopold II teraba
punggungdisatu sisi dan bagian kecil disisi lain. Leopold III-IV teraba bokong dibagian bawah
uterus.Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah-olah
kepala,tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala.Denyut jantung janin pada
umumnyaditemukan setinggi pusat atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus.
E. Diagnosis
Untuk menegakan diagnosis maka yang harus dilakukan oleh seorang bidan adalah melakukan :
1. Anamnesis: pergerakan anak teraba oleh ibu dibagian perut bawah, ibu sering merasa ada benda
keras (kepala) yang mendesak tulang iga dan rasa nyeri pada daerah tulang iga karena kepala
janin.
2. Palpasi: teraba bagian keras, bundar, melenting pada fundus. Punggung dapat diraba pada salah
satu sisi perut, bagian kecil pada sisi yang berlawanan, diatas simphisis teraba bagian yang
kurang bundar dan lunak.
3. Auskultasi: denyut jantung janin (DJJ) sepusat atau DJJ ditemukan paling jelas pada tempat
yang paling tinggi (sejajar atau lebih tinggi dari pusat).
4. Vagina Toucher: tebagi 3 tonjolan tulang yaitu kedua tubera ossis ischia dan ujung os sacrum,
anus, genetalia anak jika edema tidak terlalu besar dapat diraba.
5. Perbedaan antara letak sungsang dan kepala pada pemeriksaan dalam jika anus posisi terendah
maka akan teraba lubang kecil, tidak ada tulang, tidak menghisap, keluar meconium, jika
presentasi kaki maka akan teraba 900 , terasa jari-jari , pada presentasi lutut akan terasa patella
dan popliteal. Pada presentasi mulut maka akan terasa ada hisapan di jari, teraba rahang dan
lidah. Pre3sentasi tangan siku: terasa jari panjang, tidak rata, patella (-).
6. Untuk menentukan perbedaan tangan dan kaki: pada kaki ada kalkaneus, sehingga terjadi
tonjolan tulang yaitu mata kaki dan kalkaneus. Pada tangan hanya ada mata dipergelangan
tangan, kaki tidak dapat dilurskan terhadap tungkai, jari kaki jauh lebih pendek dari telapak kaki.
(Obstetri Patologi ; 132).
F. Penatalaksanaan
Dalam Kehamilan
Pada umur kehamilan 28-30 minggu ,mencari kausa daripada letak sungsang yakni dengan USG;
seperti plasenta previa, kelainan kongenital, kehamilan ganda, kelainan uterus. Jlka tidak ada
kelainan pada hasil USG, maka dilakukan knee chest position atau dengan versi luar (jika tidak
ada kontraindikasi) (1).
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu.
Pada umumnya versi luar sebelum minggu ke 34 belum perlu dilakukan karena kemungkinan
besar janin masih dapat memutar sendiri, sedangkan setelah minggu ke 38 versi luar sulit
dilakukan karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif telah berkurang.Sebelum
melakukan versi luar diagnosis letak janin harus pasti sedangkan denyut jantung janin harus
dalam keadaan baik. Kontraindikasi untuk melakukan versi luar; panggul sempit, perdarahan
antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa (1,2,4). Keberhasilan versi luar 35-86 %
(rata-rata 58 %). Peningkatan keberhasilan terjadi pada multiparitas, usia kehamilan, frank
breech, letak lintang. Newman membuat prediksi keberhasilan versi luar berdasarkan penilaian
seperti Bhisop skor (Bhisop-like score).
G. Mekanisme persalinan letak sungsang1. biarkan persalinan berlangsung dengan sendirinya (tanpa intervensi apapun) hingga bokong tampak di vulva.2. pastikan bahwa pembukaan sudah benar-benar lengkap sebelum memperkenankan ibu mengejan.
3. perhatikan hingga bokong membuka vulva.4. lakukan episiotomi bila perlu (pada perineum yang cukup elastis dengan introitus yang sudah lebar, episiotomi mungkin tidak diperlukan). Gunakan anestesi lokal sebelumnya.5. biarkan bokong lahir, bila tali pusat sudah ampak kendorkan. Perhatikan hingga tampak tulang belikat (skapula) janin mulai tampak di vulva. Jangan melakukan tarikan atau tindakan apapun pada tahap ini.6. dengan lembut peganglah bokong dengan cara kedua ibu jari penolong sejajar smbu panggul, sedang jari-jari yang lain memegang belakang pinggul janin.7.tanpa melakukan tarikan, angkatlah kaki, bokong, dan badan janin dengan kedua tangan penolong disesuaikan dengan sumbu panggul ibu(melengkung ventrokranial ke arah perut ibu) sehingga berturut-turut lahir perut, dada, bahu, lengan,dagu, mulut dan seluruh kepala.8. bila pada langkah no.7 tidk ada kemajuan dan atautungkai tidak lahir secara spontan, maka lahirkan kakisatu per satu dengan cara berikut :Dengan jari telunjuk dan jari tengah ke belakang paha sebagai bidai lakukan eksorotasi paha sampai tungkai lahir.9. tentukan posisi lengan janin dengan cara merabanya di depan dada, diatas kepala, atau di belakang leher.
10. lakukan langkah melahirkan lengan dan kepala spontan.