kata pengantar - web viewmelalui layanan pkpbi diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ......

68
PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (PKPBI) UNTUK PESERTA DIDIK TUNARUNGU

Upload: lamthu

Post on 30-Jan-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS

PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA (PKPBI)UNTUK PESERTA DIDIK TUNARUNGU

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUSDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2016

Page 2: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

KATA PENGANTAR

Materi pelatihan program Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) ini dapat digunakan sebagai panduan dalam pelatihan Kurikulum 2013 Pendidikan Khusus, pada sub materi Program Kebutuhan Khusus. Penyusunan materi ini didasarkan pada kebutuhan esensial yang diharapkan oleh para guru dalam pelaksanaan program kebutuhan khusus PKPBI untuk peserta didik tunarungu.

Luas bahan materi disesuaikan dengan pengembangan kompetensi pada prgram kebutuhan khusus PKPBI untuk peserta didik tunarungu. Materi ini memuat berbagai model yang dapat dikembangkan oleh peserta pelatihan sesuai kebutuhan ketersediaan sarana dan prasarana.

Penyajian materi pelatihan ini disusun ssederhana, sehingga peserta diharapkan dapat:

1. Melakukan asesmen sesuai kebutuhan. 2. Menganalisis hasil asesmen3. Menyusun perencanaan program PKPBI.4. Melaksanakan dan mengevaluasi program PKPBI.

Penyusunan materi pelatihan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu para pembaca/pengguna/praktisi lain dapat memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan materi ini.

Penulis.

Page 3: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketunarunguan berdampak pada keterbatasan mempersepsi bunyi, terutama bunyi bahasa. Oleh karena itu dampak terberat yang dirasakan oleh seorang tunarungu adalah kemiskinan dalam berbahasa.

Konsep penyelenggaraan pendidikan khusus menitikberatkan pada kemampuan peserta didik yang masih memungkinkan dapat dikembangkan. Hal ini mengisyaratkan bahwa seberat apa pun ketunarunguan peserta didik, mereka perlu diberi layanan program kebutuhan khusus untuk meningkatkan kemampuan mempersepsi bunyi.

Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI) merupakan bentuk layanan program kebutuhan khusus peserta didik tunarungu. Program layanan ini wajib diberikan kepada peserta didik pada satuan pendidikan TKLB sampai SMPLB dan bersifat fakultatif bagi peserta didik SMALB. Melalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, mendiskriminasikan, dan mengidentifikasi bunyi yang pada akhirnya dapat diaplikasikan dalam dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan PKPBI terutama untuk mengembangkan kemampuan komunikasi dan bahasa peserta didik tunarungu. Namun pada tataran praktis, tidak sedikit guru yang terjebak dalam pengertian layanan PKPBI secara sempit sehingga pada pelaksanaannya lebih menitikberatkan pada pengenalan sifat-sifat bunyi. Selayaknya setiap sifat bunyi yang diperkenalkan dikaitkan dengan bahasa. Jika hal ini dilakukan, maka peserta didik akan menganalogikan bahwa bunyi yang keras itu seperti suara orang yang berteriak dan bunyi yang lemah itu seperti suara orang yang berbisik.

Page 4: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Menyikapi kesenjangan antara tujuan PKPBI dengan pelaksanaan yang dilakukan oleh guru, maka dipandang perlu dilakukan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru PKPBI sehingga layanan program PKPBI berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Di sisi lain, untuk memberikan bekal pengetahuan tentang PKPBI, maka perlu disusun modul pelatihan yang diharapkan dapat memperkaya wawasan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil pelaksanaan PKPBI.

B. Landasan

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;5. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 01 Tahun

2008 tentang Standar Proses Pendidikan Tunanetra, Tunarungu, Tunagrahita, Tunadaksa dan Tunalaras;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan;

7. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 33 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB dan SMALB;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;

Page 5: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi Kurikulum.

C. Tujuan

Tujuan penyusunan modul pelatihan PKPBI adalah sebagai berikut: 1. Inspirasi bagi guru dalam merencanakan program layanan

PKPBI;2. Memberikan rambu-rambu kepada guru tentang prinsip,

proses, prosedur pelaksanaan dan penilaian PKPBI di sekolah;

3. Memberikan arah dalam pelaksanaan PKPBI di sekolah.4. Meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesional guru

PKPBI;

D. Hasil yang Diharapkan

Secara umum, hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah terjadi peningkatan kapasitas kompetensi pedagogik dan profesional guru dalam layanan program PKPBI sehingga terjadi peningkatan keterampilan guru dalam:1. Menyiapkan perangkat perencanaan layanan program

kebutuhan khusus PKPBI sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik;

2. Melaksanakan kegiatan layanan program kebutuhan khusus PKPBI sesuai dengan tuntutan kebutuhan peserta didik;

3. Melakukan penilaian terhadap hasil pelaksanaan layanan program kebutuhan khusus PKPBI

Penggunaan materi pelatihan ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik jika peserta pelatihan membaca terlebih dahulu materi ini dan mengikuti beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas-tugas. Kedua, menggunakan waktu yang tersedia dengan baik,

Page 6: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

mengingat waktu yang tersedia hanya 3 x 45 (empat puluh lima) menit. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan peserta lain atau anggota kelompok. Keempat, aktif bertanya dan mempertanyakan tentang hal-hal yang belum dipahami dari modul ini.

Selamat mengikuti pelatihan, semoga sukses.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup modul pelatihan PKPBI meliputi:1. Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang, landasan,

tujuan, hasil yang diharapkan, dan ruang lingkup penulisan; 2. Bab II Program pengembangan komunikasi persepsi bunyi

dan irama menguraikan mengenai pengertian PKPBI, analisis kebutuhan peserta didik tunarungu, dan pendekatan/teknik layanan;

3. Bab III Pelaksanaan layanan program kebutuhan khusus yang menguraikan tentang persiapan, pelaksanaan, penilaian, dan tindak lanjut;

4. Bab IV Penutup;5. Lampiran-lampiran.

Page 7: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

BAB IIPENGEMBANGAN PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS

BAGI PESERTA DIDIK TUNARUNGU

Kajian dalam bab ini membahas tentang pengertian, ruang lingkup, tujuan, analisis kebutuhan peserta didik tunarungu, dan pendekatan/metode layanan PKPBI. Peserta pelatihan diharapkan mampu melakukan hal-hal berikut ini.

1. Menjelaskan konsep pengembangan komunikasi, persepsi bunyi dan irama

2. Melaksanakan analisis kebutuhan peserta didik3. Memilih pendekatan/metode yang tepat dalam melaksanakan

pengembangan komunikasi, persepsi bunyi dan irama.

Skenario pelatihan akan berlangsung sebagai berikut.

A. Pengertian

Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama ialah pembinaan komunikasi dan penghayatan bunyi yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, sehingga kemampuan komunikasi dan mempersepsi bunyi melalui pendengaran dan perasaan vibrasi yang masih dimiliki peserta didik tunarungu dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk berintegrasi dengan dunia sekelilingnya yang penuh dengan bunyi. Pembinaan secara sengaja yang dimaksud adalah pembinaan dilakukan secara terprogram. Artinya setelah dilakukan identifikasi dan asesmen, guru menyusun perencanaan program, menetapkan tujuan, metode pelaksanaan, alokasi waktu, dan penilaian. Pembinaan secara tidak sengaja adalah pembinaan yang spontan karena peserta didik bereaksi terhadap bunyi latar belakang yang hadir

Konsep KKPBI Analisis kebutuhan Pendekatan/ metode

Page 8: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

pada situasi tertentu. Misalnya, ketika dalam suatu pembelajaran di dalam kelas, tiba-tiba dengar bunyi motor dan peserta didik bereaksi terhadap bunyi tersebut. Guru merespon reaksi peserta didik dengan mengatakan:

"Kamu mendengar bunyi ya? Bagaimana bunyinya?” “Brem... brem... brem...”, jawab salah seorang peserta

didik. Kemudian guru mengajak peserta didik menirukan bunyi motor sambil mengepalkan tangan dan menggerak-gerakkannya seperti orang sedang memainkan handel gas sepeda motor. Setelah itu pembelajaran yang terhenti karena peserta didik bereaksi terhadap bunyi latar belakang tadi diteruskan.

Bagi orang dengar, bunyi ditangkap melalui indera pendengaran, namun getarannya dapat dirasakan pula pada kulit dan bagian tubuh lain. Melalui PKPBI, diharapkan peserta didik tunarungu pun mengalami hal yang sama. Peserta didik yang masih memiliki sisa pendengaran, dapat dioptimalkan agar dapat mendeteksi, mendiskriminasikan, dan mengidentifikasi bunyi melalui pendengaran. Peserta didik yang memiliki sedikit sisa pendengaran, dapat merasakan vibrasi bunyi tersebut melalui bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, pelaksanaan PKPBI harus mengupayakan terjadinya suatu kesatuan yang utuh antara kemampuan untuk menangkap gelombang bunyi melalui vibrasi dan/atau sisa pendengaran yang masih dimiliki peserta didik. Peserta didik tidak dituntut untuk mendengar dalam arti sesungguhnya tetapi dilatih untuk mempersepsi bunyi. Hal ini sesuai dengan tujuan umum program PKPBI yaitu untuk meningkatkan kepekaan kemampuan mempersepsi bunyi dan perasaan vibrasi sehingga peserta didik tunarungu dapat melakukan kontak dengan dunia.

Terdapat dua arah pengembangan program PKPBI, yaitu pengembangan komunikasi dan pengembangan persepsi bunyi dan irama. Pengembangan komunikasi menitikberatkan pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi sebagai kebutuhan dasar manusia. Menurut Irwin dalam Samuel A. Kirk (1989), komunikasi adalah penyampaian informasi melalui bicara dan bahasa, tekanan, kecepatan, intonasi, kualitas suara,

Page 9: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

pendengaran dan pemahaman, ekspresi muka dan gerak isyarat tangan. Mengacu pada definisi komunikasi tersebut, maka keterampilan komunikasi yang dapat dikembangkan dan digunakan dalam oleh peserta didik tunarungu dalam berinteraksi dengan lingkungannya dapat berupa komunikasi oral, manual (isyarat), atau gabungan keduanya (komunikasi total).

Pengembangan persepsi bunyi dan irama menitikberatkan pada pengembangan kemampuan peserta didik dalam mempersepsi bunyi. Pemilihan istilah “persepsi” digunakan karena peserta didik tunarungu mengenal bunyi bukan karena mendengar, tetapi karena pengamatan bunyi melalui ujung jari atau rongga dada sehingga dapat mendeteksi, mendiskriminasi, mengidentifikasi, dan memahami (komprehensi) bunyi. Peserta didik tunarungu memiliki kemampuan untuk mempersepsi gelombang suara atau bunyi melalui rasa vibrasi dan dan/atau sisa pendengaran sebagai satu kesatuan yang utuh.

1. Tujuan dan Ruang Lingkup Pengembangan Komunikasi

a. Tujuan

1) Memiliki dasar kemampuan ucapan yang benar2) Mampu membentuk bunyi bahasa (vocal dan konsonan)

dengan benar, sehingga dapat dimengerti orang lain.3) Memiliki keyakinan bahwa bunyi/suara yang diproduksi

melalui alat biacaranya memiliki makna.4) Memiliki keterampilan pengucapan fonem,5) Memiliki keterampilan pengucapan kata,6) Memiliki keterampilan pengucapan kalimat,7) Memiliki keterampilan komunikasi timbal balik secara

lisan.b. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pengembangan kemampuan komunikasi disamping diarahkan pada keterampilan menyimak dalam arti memahami makna bunyi bahasa, juga ditujukan sebagai berikut:1) Latihan pelemasan diberikan dalam bentuk senam mulut

dan bibir.

Page 10: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

2) Latihan pernafasan3) Latihan pembentukan suara dan bahasa antara lain :

o Latihan pengucapan fonem,o Latihan pengucapan kata,o Latihan pengucapan kalimat,

4) Latihan komunikasi langsung

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Pengembangan Persepsi Bunyi dan Irama

a. Tujuan

Secara umum tujuan program pengembangan persepsi bunyi dan irama sebagai berikut:1) Peserta didik tunarungu terhindar dari cara hidup yang

semata-mata tergantung pada daya penglihatan saja, sehingga cara hidupnya lebih mendekati peserta didik dengar.

2) Kehidupan emosi peserta didik tunarungu berkembang dengan lebih seimbang dan kaya, karena dapat menghayati irama, tekanan (aksen) dan tempo dari bunyi.

3) Pola penyesuaian peserta didik tunarungu menjadi lebih baik berkat dunia pengalamannya yang lebih luas.

4) Motorik peserta didik tunarungu berkembang lebih sempurna karena adanya hubungan timbal balik antara gerak (motorik) dengan pendengaran (sensorik).

5) Meningkatkan keterampilan wicara dan membaca ujaran. Dengan PKPBI peserta didik dilatih untuk mendengar suara/wicara sendiri maupun suara orang lain sehingga peserta didik mampu mengontrol wicaranya sendiri menjadi makin baik.

6) Peserta didik tunarungu mempunyai kemungkinan untuk mengadakan kontak yang lebih baik sebagai bekal hidup di masyarakat yang mendengar sehingga lebih meningkatkan rasa percaya diri.

Secara khusus tujuan program pengembangan persepsi bunyi dan irama adalah sebagai berikut:

Page 11: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

1) Siswa tunarungu dapat beradaptasi dengan masyarakat mendengar di tengah dunia bunyi

2) Kehidupan emosi siswa tunarungu berkembang lebih seimbang setelah mengenal bunyi

3) Penyesuaian siswa tunarungu menjadi lebih baik berkat pengalamannya lebih luas di dunia bunyi

4) Gerakan motorik siswa tunarungu berkembang lebih sempurna setelah mengenal irama

b. Ruang Lingkup

Sesuai dengan tahapan proses mendengar manusia, maka ruang lingkup program pengembangan kemampuan persepsi bunyi dan irama bagi peserta didik tunarungu meliputi: 1) Tahap deteksi bunyi yaitu kemampuan menyadari ada dan

tidak ada bunyi.2) Tahap diskriminasi bunyi yaitu kemampuan membedakan

bunyi3) Tahap identifikasi bunyi yaitu kemampuan mengenal bunyi 4) Tahap komprehensi bunyi yaitu kemampuan memahami

bunyi

Ruang lingkup bunyi yang digunakan sebagai stimulus/rangsangan bunyi dalam pengembangan kemampuan persepsi bunyi pada peserta didik tunarungu meliputi penghayatan bunyi yang paling primitif hingga bunyi yang tertinggi yaitu:1) taraf penghayatan bunyi-bunyi latar belakang yang ada di

sekitar2) taraf penghayatan bunyi sebagai isyarat atau tanda, dan3) taraf penghayatan bunyi sebagai lambang yaitu bunyi

bahasa atau percakapan yang terjadi saat ada interaksi antar manusia

Ruang lingkup respon/reaksi peserta didik terhadap bunyi yang didengar dilakukan secara verbal maupun non verbal, yaitu dalam bentuk:1) Gerak bebas, gerak dasar, gerak berirama, gerak tari2) Gambar lambang bunyi, sumber bunyi, lambang bilangan

Page 12: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

3) Menunjukan pias-pias kata, atau kelompok kata4) Melakukan perintah yang didengar.5) Bermain peran6) Tulisan nama bunyi, nama bilangan, nama sumber bunyi7) Ucapan nama sifat bunyi, nama sumber bunyi8) Menirukan membuat bunyi /memainkan alat musik9) Mengucapkan kata, kelompok kata, atau kalimat yang

didengarnya10) Menjawab pertanyaan yang didengar.

B. Analisis Kebutuhan Peserta Didik Tunarungu

1. Asesmen

Asesmen adalah suatu proses yang sistematis dan komprehensif di dalam menggali permasalahan sehingga diketahui tentang : 1) apa yang sudah dikuasai, 2) apa yang belum dikuasai, dan 3) apa yang dibutuhkan oleh peserta didik. Pelaksanaan asesmen awal dilakukan secara menyeluruh. Artinya mencakup semua dimensi yang dapat menggambarkan profil peserta didik. Dimensi yang dimaksud antara lain:a. Kognisi (berpikir, memahami, pemecahan masalah)b. Bahasa (kemampuan ekspresif dan reseptif)c. Perhatian (tekun, detail)d. Perilaku adaptif dan kontrol diri/emosi (impulsif,

temperamen, giliran, toleransi terhadap frustrasi)e. Koordinasi motorik (kasar/halus, koordinasi antara mata dan

anggota tubuh, pendengaran dengan anggota tubuh, misal melompat, meloncat, melempar/menangkap, menggambar, menyusun)

f. Sensorik (kemampuan panca indera menangkap stimulus)g. Interaksi sosial (memulai percakapan, permainan kelompok)h. Kemandirian (mengenakan pakaian, makan, mencuci

tangan-kaki, dll).Hasil asesmen dapat dilaporkan seperti dalam matriks berikut ini.

Page 13: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Tabel 2.1.: Laporan Hasil AsesmenNama : …………………………………………………Kelas : …………Daya Dengar : Kiri …….. dBKanan ………. dBAlat Bantu Dengar : Pakai Tidak PakaiMerek : ………………….. Jenis …………………

No

Aspek Yang telah dikuasi

Yang belum dikuasi

Yang dibutuhkan

1 Kognisi

2 Komunikasi/ Bahasa

3 Perhatian

4 Perilaku adaptif/ Emosi

5 Koordinasi motorik

6 Sensorik

7 Interaksi sosial

8 Kemandirian

Tugas:Lakukanlah silmulasi asesmen dan susunlah laporan seperti format di atas!

Page 14: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Setelah dilakukan asesmen awal, guru melakukan asesmen lanjutan sesuai kebutuhan. Misalnya guru PKPBI melakukan asesmen lanjutan yang dapat memberikan gambaran tentang komunikasi, sensorik, dan koordinasi motorik.Pelaksanaan asesmen PKPBI adalah mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan peserta didik, terutama informasi tentang kemampuan komunikasi dan daya dengar. Materi asesmen sekurang-kurangnya mencakup hal-hal berikut ini:a. Penguasaan peserta didik dalam pengucapan fonem/kata/

kalimat;b. Penguasaan peserta didik dalam mengikuti berbagai

konteks percakapan (asesmen komunikasi);c. Gambaran audiogram dari peserta didik;d. Data tentang alat bantu dengar (ABD) yang digunakan

peserta didik;e. Penguasaan terhadap pemahaman bunyi (deteksi,

deskrimininasi, identifikasi, dan komprehensi bunyi);f. Penguasaan terhadap penghayatan bunyi (bunyi latar,

bunyi sinyal, bunyi bahasa atau percakapan).

Hasil asesmen komunikasi (penguasaan peserta didik dalam pengucapan fonem/kata/kalimat dan mengikuti berbagai konteks percakapan dapat dilaporkan seperti contoh berikut ini.

Tabel 2.2.: Asesmen KomunikasiNama : …………………………………………………Kelas : …………Daya Dengar : Kiri …….. dBKanan ………. dBAlat Bantu Dengar : Pakai Tidak Pakai

Page 15: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Merek : ………………….. Jenis …………………

No Aspek Deskripsi

1 Kondisi alat wicara

2 Kondisi pernafasan

3 Kemampuan mengucapkan fonem/kata/kalimat

4 Kemampuan menangkap ujaran

5 mengikuti percakapan timbal balik (dua arah)

6 mengikuti percakapan dalam diskusi kelas

7 inisiatif untuk memulai percakapan

10 Memberikan tanggapan yang tepat kepada lawan bicara

2. Penyusunan Perencanaan Program Kebutuhan Khusus

Berdasarkan laporan hasil asesmen diperoleh kebutuhan esensial yang harus dikembangkan. Penyusunan perencanaan dapat dilakukan secara klasikal maupun individual.

Tugas:Lakukanlah silmulasi asesmen dan susunlah laporan seperti format di atas!

Page 16: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

1. Perencanaan klasikal, jika hasil asesmen menunjukkan secara klasikal permasalahan yang muncul relatif homogen dan atau kompetensi klas reltif homogen.

2. Perencanaan individual, jika hasil asesmen menunjukkan secara individual permasalahan yang muncul berbeda-beda dan atau kompetensi klas beragam.

Secara umum penyusunan perencanaan program kebutuhan khusus dapat melihat pada kompetensi dan indikator seperti tertuang dalam kurikulum program kebutuhan khusus PKPBI.

3. Penetapan Prioritas Program Kebutuhan Khusus

Penetapan prioritas program pengembanga/layanan PKPBI didasrkan pada: A=Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan; B = Behavior adalah perilaku yang harus ditunjukkan/ dibutuhkan, C = Condition pada saat kondisi apa perilaku itu ditampilkan/ditunjukkan oleh (audiens) dan D = Degree (derajat) merupakan kriteria bahwa tingkah laku yang ditampilan (performance behavior) menerangkan telah berhasil menguasai pengetahuan dan keterampilan dan diajarkan.

Penetapan prioritas dapat disusun berdasarkan pada hal-hal berikut.a. Hasil asesmen komunikasi

Pada aspek mana peserta didik membutuhkan pengembangan komunikasi. Apakah pada pembentukan fonem/kata/kalimat, kejelasan suara, atau komunikasi timbal balik.

b. Hasil asesmen persepsi bunyiPada tahap mana pemahaman terhadap bunyi yang dimiliki peserta didik. Apakah masih berada pada tahap deteksi atau

Page 17: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

diskriminasi? Selain itu bagaimana taraf penghayatan bunyi peserta didik, apakah masih berada pada taraf penghayatan bunyi sebagai latar atau sudah sampai pada taraf bunyi sebagai lambang atau bunyi bahasa?

c. Kemampuan klasikal maupun individual, sehingga penetapan prioritas dapat dilakukan secara klasikal dan individual.

4. Penyusunan Program Layanan Kebutuhan Khusus

Penyusunan program pengembangan/layanan PKPBI diawali dengan perhitungan minggu efektif. Setelah diketahui jumlah minggu efektif disusun program tahunan, kemudian program semester. Alokasi waktu program pengembangan/layanan PKPBI pada satuan pendidikan SDLB 4 jam pelajaran perminggu, SMPLB 3 jam pelajaran perminggu, dan SMALB disesuaikan dengan kebutuhan dengan alokasi waktu setara 2 jam pelajaran perminggu.

a. Program TahunanDalam menyusun program tahunan program kebutuhan khusus, komponen yang harus ada sebagai berikut.o Identitas (nama sekolah, satuan pendidikan, jenis ketunaan,

kelas, dan tahun pelajaran)o Format isian (bidang pengembangan, kompetensi, alokasi

waktu, dan indikator pencapaian kompetensi).

PROGRAM TAHUNANPENGEMBANGAN KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA

Page 18: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Nama Sekolah : ………………………………………..........Satuan Pendidikan : ………………………………………..........Jenis Ketunaan : ........................................................Kelas : ….…………………………………….........Tahun Ajaran : .……………………………………….........

No Bidang Pengembangan

Kompetensi Indikator Pencapaian Kompetensi

Alokasi Waktu

123456789

101112131415

Selain memahami format program tahunan di atas, hal lain yang harus dipahami oleh guru dalam menyusun program tahunan, sebagai berikut.

o Memahami struktur kurikulum untuk setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan SMALB).

o Memahami alokasi waktu pelaksanaan progam pengembangan/layanan PKPBI dalam satu minggu setiap

Page 19: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

tingkatan kelas pada satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan SMALB).

INSTRUMEN TELAAH PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN KHUSUS

Nama Guru : ……..........................................................NIP/NUPTK : ................................................................Pangkat/Gol.Ruang : ......………..………………….........................Nama Sekolah : .....……………………………………………......Satuan Pendidikan : ....…………………………………………….......Jenis Ketunaan : .......……………………………………………….Kelas : ................................................................Mata Pelajaran : ................................................................Tahun ajaran : ......………………………………………………..

No Komponen Program Tahunan/Aspek yang Dinilai

Skor Catatan Hasil Telaahan

4 3 2 1(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Identitas Program Tahunan1 Nama Sekolah, Satuan

Pendidikan, Jenis Ketunaan, Kelas/Tahun Pelajaran

B Kompetensi Dasar1 Jumlah Kompetensi Dasar (KD)

sesuai dengan buku guru dan buku siswa

2 KD yang ditulis sesuai dengan buku guru dan buku siswa

C Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1 IPK yang disusun sesuai dengan KD pada buku guru dan buku siswa

2 IPK yang disusun memenuhi beberapa persyaratan perumusan indikator

D Alokasi Waktu1 Alokasi waktu yang ditulis pada

program tahunan sesuai dengan jumlah waktu untuk mata

Page 20: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

No Komponen Program Tahunan/Aspek yang Dinilai

Skor Catatan Hasil Telaahan

4 3 2 1(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

pelajaran pada setiap minggu/tahun

2 Waktu pada program tahunan memperhatikan kalender pendidikan (minggu efektif dalam satu tahun)

Jumlah Skor

……………………, …………….........Penilai/Penelaah

_______________________ NIP.

Keterangano Skor 4 apabila aspek yang dinilai/ditelaah sangat

lengkap /sangat sesuaio Skor 3 apabila aspek yang dinilai/ditelaah lengkap/sesuaio Skor 2 apabila aspek yang dinilai kurang lengkap/kurang

sesuaio Skor 1 apabila aspek yang dinilai/ditelaah tidak lengkap/tidak

sesuai

Nilai Program Tahunan = = x 100 =

b. Program Semester

Program Semester Program Kebutuhan Khusus berisikan: (1) identitas terdiri atas nama sekolah, satuan pendidikan, jenis ketunaan, kelas, semester, tahun pelajaran, dan (2) format isian terdiri dari bidang pengembangan, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, alokasi waktu, dan jadwal/bulan yang terinci per minggu, dan keterangan yang diisi kapan pelaksanaan program kebutuhan khusus berlangsung.

Skor perolehanSkor maksimal

......28

Page 21: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Contoh format program semesterPROGRAM SEMESTER PENGEMBANGAN KOMUNIKASI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA

NamaSekolah : ...................................................................................SatuanPendidikan : ..................................................................................JenisKetunaan : ...................................................................................Kelas/Semester : ...................................................................................Tahun Pelajaran : ...................................................................................

No Bidang Pengembangan Kompetensi IPK Materi

Bulan/MingguKetJuli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

......................................Mengetahui, Menyetujui, Guru Kelas

Page 22: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

7) Pendekatan/Metode/Teknik Layanan

Pelaksanaan layanan program PKPBI dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan multisensory, yaitu melalui taktil dan kinestetik. Sementara metode yang digunakan dapat berupa role play maupun permainan.

Pengembangan kemampuan komunikasi persepsi bunyi dan irama dalam pelaksanaannya dapat dilakukan sebagaimana berikut berikut ini:1. Reguler, yaitu program dilaksanakan sesuai jadwal yang telah

disusun.2. Terpadu, yaitu program dilaksanakan dengan cara

diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang lain. 3. Prioritas, yaitu program dilaksanakan secara khusus kepada

peserta didik yang mengalami masalah tertentu dan memerlukan penanganan secara cepat.

Page 23: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

BAB IIIPELAKSANAAN LAYANAN PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS

Mekanisme pelaksanaan pengembangan komunikasi, persepsi bunyi dan irama dilaksanakan secara terprogram dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik tunarungu. Prosedur pelaksanaan layanan program PKPBI dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:

A. Persiapan

1. Penyusunan Program Layanan

Prosedur penyusunan program PKPBI pada dasarnya sama dengan penyusunan program pembelajaran akademis. Format prota, promes, silabus dan RPP pada penyusunan perangkat pembelajaran akademis dapat digunakan dalam penyusunan program pengembangan PKPBI dengan beberapa penyesuaian sesuai dengan kebutuhan.

2. Penyusunan Materi Program Pengembangan/Layanan

Materi pokok pengembangan dapat dipilih dari daftar kompetensi dan indikator sebagaimana terlampir dalam materi pelatihan ini. Pemilihan materi pokok didasarkan dari hasil asesmen dan atau hasil penilaian/tindak lanjut pembelajaran/pelaksanaan pengembangan sebelumnya.

3. Penyiapan Media Layanan

Pemanfaatan media/ alat/ teknologi bantu program PKPBI harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, tujuan yang ingin dicapai, kondisi, serta derajat ketunarunguannya.

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan program pengembangan PKPBI dilakukan sesuai dengan skenario pelaksanaan pengembangan yang telah ditetapkan dalam rencana program. Kegiatan pelaksanaan dapat dilaksanakan secara individual, kelompok dan atau klasikal, hal ini disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan belajar peseta didik.

Page 24: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

1. PendahuluanKegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Pada kegiatan ini guru dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.a. Tegur sapab. Pengecekan kehadiran peserta didik.c. Pengecekan alat bantu dengar.d. Pengkondisian kelas yang memungkinkan peserta didik dapat

mengikuti proses pelaksanaan program pengembangan dengan baik.

2. Intia. Kegiatan inti dalam pelaksanaan PKPBI merupakan suatu

proses pembentukan kemampuan/pengalaman peserta didik secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu untuk mencapai tujuan program pengembangan yang telah ditentukan.

b. Kegiatan inti dalam metode saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh peserta didik dengan bantuan dari guru melalui langkah-langkah kegiatan.

c. Dilakukan secara individual dan/atau sekelompok kecil peserta didik yang memiliki permasalahan yang sama.

d. Pelaksanaan PKPBI berbasis aktivitas yaitu peserta didik mencari tahu/memiliki keterampilan tertentu dengan melakukan sesuatu.

3. Penutupa. Pertama, validasi terhadap konsep, hukum atau prinsip/

keterampilan/ perilaku/ tindakan yang telah dikonstruk oleh peserta didik. Validasi dapat dilakukan dengan mengindentifikasi kebenaran konsep, hukum atau prinsip/ keterampilan/ perilaku/ tindakan yang telah dikonstruk oleh siswa.

b. Kedua, pengayaan materi pengembangan yang dikuasai peserta didik.

Page 25: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

C. Penilaian

Penilaian dilakukan guru dengan melakukan pengamatan dengan prosedur sebagai berikut:1. Guru memilih salah satu respon yang harus dilakukan anak

untuk evaluasi.2. Siswa mereaksi bunyi yang diperdengarkan guru secara acak.3. Guru mengamati dan mencatat respon anak pada lembar

pengamatan.(Lembar pengamatan /instrument terlampir)

D. Contoh Pelaksanaan PKPBI

1. Pengembangan Kemampuan Persepsi Bunyi Dan Irama (Tahap Deteksi)

Satuan Pendidikan : SDLB-BBidang Pengembangan : Pengembangan kemampuan persepsi

bunyiWaktu : 4 x 30 menit

a. Kompetensi: Mampu mendeteksi bunyi latar belakang dengan kekerasan 90 dB atau lebih menggunakan ABM atau tidak.

b. Indikator:1) Memberikan reaksi dengan ucapan, gerak, tulisan,

menggambar lambang bunyi, memainkan sumber bunyi, bermain peran bila mendengar bunyi benda secara tiba tiba.

2) Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi benda yang diperdengarkan secara langsung.

3) Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi alam di sekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

4) Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi birama dasar yang diperdengarkan secara langsung.

5) Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi musik disekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

Page 26: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

6) Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi musik secara langsung.

7) Memberikan reaksi ada atau tidak ada suara binatang di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

8) Menyadari ada atau tidak ada suara rekaman binatang di lingkungan sekitar secara langsung.

9) Menyadari ada atau tidak ada suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

10) Menyadari ada atau tidak ada suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan secara langsung.

c. Pendekatan, Strategi, Metode1) Pendekatan : multisensory2) Strategi : strategi pembelajaran langsung3) Metode : tanya jawab

d. Materi 1) bunyi benda secara tiba tiba2) bunyi benda yang diperdengarkan secara langsung.3) bunyi alam disekitar yang terdengar secara tiba-tiba.4) bunyi birama dasar yang diperdengarkan secara

langsung.5) bunyi musik disekitar yang terdengar secara tiba-tiba.6) bunyi musik secara langsung. 7) suara binatang di lingkungan sekitar8) suara rekaman binatang di lingkungan sekitar secara

langsung. 9) suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar

secara tiba-tiba.10)suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan secara

langsung.

e. Sumber, Media, dan Alat 1) Sumber/ Media : Kaset (rekaman suara dan bunyi alam

sekitar), CD (rekaman suara dan bunyi alam sekitar)

2) Alat : Tape Recorder, CD Player

f. Pelaksanaan Program

Page 27: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

1) Pendahuluan a) Mengkondisikan peserta didik untuk latihan dengan

memeriksa ABM, mengatur tempat duduk, dan mengkondisikan peserta didik ke dalam situasi belajar

b) Mengadakan percakapan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan bunyi yang akan didengar.

Gb.1. Percakapan peserta didik dan guru

2) Kegiatan Intia) Peserta didik melaksanakan kegiatan yang sudah

disepakati bersama dengan guru (menulis, membaca, menggambar, atau ketrampilan)

b) Guru mengamati reaksi peserta didik terhadap bunyi- bunyi latar yang terdengar secara tiba-tiba (bunyi benda, bunyi alam, bunyi musik ,bunyi binatang dan suara manusia.

c) Guru mengamati reaksi peserta didik terhadap bunyi- bunyi latar yang terdengar secara langsung (bunyi benda, bunyi alam, bunyi musik ,bunyi binatang dan suara manusia.

d) Guru menanggapi respon anak dengan memberikan pertanyaan (apakah ada bunyi? apakah kamu mendengar suara?)

Page 28: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Gb. 2. Merespon bunyi secara multisensoris

e) Peserta didik diharapkan memberikan respon berupa gerakan (menggeleng, mengangguk, mengedipkan mata) maupun berupa ucapan (ada bunyi, tidak ada bunyi, ada suara, tidak ada suara).

Gb.3. merespon bunyi secara unisensoris3) Penutup

a) Guru mengadakan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Guru mengakhiri pembelajaran g. Penilaian

Guru membunyikan tape recorder, peserta didik mengangkat tangan dg posisis duduk setengah lingkaran membelakangi guru.

Page 29: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah disiapkan.

LEMBAR PENILAIANNama : ……………………………………..Kelas : …………..

No Materi Ada bunyi Tidak ada bunyi Ket.

1 bunyi benda secara tiba- tiba

2 bunyi benda yang diperdengarkan secara langsung.

3 bunyi alam disekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

4 bunyi birama dasar yang diperdengarkan secara langsung.

5 bunyi musik disekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

6 bunyi musik secara langsung.

7 suara binatang di lingkungan sekitar

8 suara rekaman binatang di lingkungan sekitar secara langsung.

9 suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

10 suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan secara langsung.

Rubrik PenilaianJika anak memberikan respon terhadap bunyi diberikan tanda cek () pada kolom ada bunyi atau pada kolom tidak ada bunyi jika tidak memberikan respon.

Page 30: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

2. Program Pengembangan Persepsi Bunyi dan Irama (Tahap Diskriminasi)Satuan Pendidikan : SDLB-BBidang Pengembangan : Pengembangan Kemampuan Persepsi

BunyiWaktu : 4 x 30 menit

a. Kompetensi: Mampu mendiskriminasi bunyi latar yang sudah dideteksi dengan kekerasan 90dB atau lebih menggunakan ABM atau tidak.

b. Indikator1) Membedakan 2 bunyi benda yang diperdengarkan secara

langsung .2) Memberikan reaksi ucapan, gerak, tulisan, gambar,

membuat bunyi, bermain peran, menjawab pertanyaan ( bahasa ) bila mendengar 2 bunyi benda secara langsung

3) Membedakan 2 bunyi alam yang diperdengarkan lewat rekaman

4) Membedakan 2 bunyi musik yang diperdengarkan lewat rekaman

5) Membedakan 2 suara binatang yang diperdengarkan lewat rekaman

6) Membedakan 2 suara manusia yang diperdengarkan lewat rekaman

c. Pendekatan, Strategi, Metode1) Pendekatan : multisensory2) Strategi : strategi pembelajaran langsung3) Metode : tannya jawab

d. Materi 1) 2 bunyi benda yang diperdengarkan secara langsung .2) 2 bunyi alam yang diperdengarkan melalui rekaman 3) 2 bunyi musik yang diperdengarkan melalui rekaman 4) 2 suara binatang yang diperdengarkan melalui rekaman 5) 2 suara manusia yang diperdengarkan melalui rekaman

Page 31: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

e. Sumber, Media, dan Alat 1) Sumber/ Media : Kaset (rekaman suara dan bunyi alam

sekitar), CD (rekaman suara dan bunyi alam sekitar)

2) Alat : Tape Recorder, CD Player

f. Pelaksanaan

1)Kegiatan Pendahuluana) Mengkondisikan peserta didik untuk latihan dengan

memeriksa ABM, mengatur tempat duduk, dan mengkondisikan peserta didik ke dalam situasi belajar

b) Mengadakan percakapan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan bunyi yang akan didengar.

2)Kegiatan Intia) Peserta didik mengamati bunyi yang disajikan guru secara

multisensoris.b) Guru memberikan pertanyaan Apakah ada bunyi ?

Apakah ada suara ? Apakah kalian mendengar bunyi ?

Gb. 4. Percakapan peserta didik dan guruc) Peserta didik membandingkan dua bunyi atau suara yang

disajikan guru;d) Guru memberikan pertanyaan Apakah bunyinya sama atau

tidak sama ?e) Guru menyajikan 2 bunyi yang berbeda secara bergantian.f) Peserta didik memberikan respon dari bunyi yang didengar

secara verbal dan non verbal berupa ucapan gerak,

Page 32: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

membuat bunyi, menulis, menggambar lambang, bermain peran jika mendengar bunyi alat musik yang berbeda

Gb.5.1 membedakan 2 bunyi secara multisensori

Gb.5.2 Membedakan bunyi dengan respon verbal atau non verbal

g) Peserta didik mempersepsi bunyi secara unisensoris dan memberikan respon bila mendengar bunyi yang berbeda berupa ucapan, gerak, membuat bunyi, menulis, menggambar, bermain peran. Dilaksanakan secara klasikal dan individual.

Page 33: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

Gb.6. Membedakan 2 bunyi dengan respon gerakansecara unisensoris individu

3) Penutupa) Guru mengamati reaksi yang dilakukan peserta didik

dengan kriteria sudah spontan, ragu ragu atau belum spontan

b) Guru mengadakan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan.

c) Guru mengakhiri pembelajaran

g. PenilaianGuru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah disiapkan.

1. Pengembangan Komunikasi

Page 34: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO. KOMPETENSI INDIKATOR

1. Pengucapan fonema. Mampu

mengucapkan vocal

b. Mampu mengucapkan konsonan

- Mampu mengucapkan vocal depan- Mampu mengucapkan vocal tengah- Mampu mengucapkan vocal belakang- Mampu mengucapkan vocal rangkap

(diftong)

- Mampu mengucapkan konsonan /b/ pada kata ibu, boneka, dan bedak

- Mampu mengucapkan konsonan /p/ pada awal, tengah dan akhir kata (pita, tutup, dan topi)

- Mampu mengucapkan konsonan /m/ pada awal, tengah dan akhir kata (mata, kemarin, asam)

- Mampu mengucapkan konsonan /f/ pada awal, tengah dan akhir kata ( fajar, kafan, arif)

- Mampu mengucapkan konsonan /v/ pada awal, tengah kata (variasi, motivasi)

- Mampu mengucapkan konsonan /w/ pada awal, tengah dan akhir kata (warna, bawang, bapaw)

- Mampu mengucapkan konsonan /t/ pada awal, tengah dan akhir kata (topi, pintu, pahat)

- Mampu mengucapkan konsonan /d/ pada awal, tengah dan akhir kata (dasi, dadu, padi)

- Mampu mengucapkan konsonan /n/ pada awal, tengah dan akhir kata (nama, nanas, sampan)

- Mampu mengucapkan konsonan /s/ pada awal, tengah dan akhir kata (sabun, susu, panas)

- Mampu mengucapkan konsonan /z/ pada awal, tengah kata (ijazah, lazim)

- Mampu mengucapkan konsonan /l/ pada awal, tengah dan akhir kata (lampu, lilin, halal)

- Mampu mengucapkan konsonan /r/ pada awal, tengah dan akhir kata (rambut, marah, petir)

- Mampu mengucapkan konsonan /y/ pada awal, tengah kata (saya, papaya,)

- Mampu mengucapkan konsonan /sy/ pada awal, tengah dan akhir kata (syarat, masyarakat)

- Mampu mengucapkan konsonan /k/ pada awal, tengah dan akhir kata,(kera, kaki,

Page 35: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO. KOMPETENSI INDIKATORkatak)

- Mampu mengucapkan konsonan /g/ pada awal, tengah dan akhir kata, (gajah, lagu, bedug)

- Mampu mengucapkan konsonan /ng/ pada awal, tengah dan akhir kata,(ngarai, mangga, gudang)

- Mampu mengucapkan konsonan /c/ pada awal, tengah kata,(cacing, baca),

- Mampu mengucapkan konsonan /j/ pada awal, tengah dan akhir kata (jalan, baju, bajaj)

- Mampu mengucapkan konsonan /ny/ pada awal, tengah kata,(nyanyi, menyalin)

- Mampu mengucapkan konsonan /h/ pada awal, tengah dan akhir kata,(harimau, bahu, puyuh)

2. Pengucapan kata

Pengucapan kata dengan tekanan kata

- Mampu mengucapkan kata benda- Mampu mengucapkan kata sifat- Mampu mengucapkan kata kerja- Mampu mengucapkan kata ganti- Mampu mengucapkan kata keterangan- Mampu mengucapkan kata bilangan- Mampu mengucapkan kata sandang- Mampu mengucapkan kata depan- Mampu mengucapkan kata sambung- Mampu mengucapkan kata seru

- mampu mengucapkan kata dengan tekanan lemah

- mampu mengucapkan kata dengan tekanan keras

- mampu mengucapkan kata dengan tekanan menurut situasi

3. Pengucapan kalimat, - Mampu mengucapkan kalimat ajakan- Mampu mengucapkan kalimat larangan- Mampu mengucapkan kalimat permintaan- Mampu mengucapkan kalimat perintah

biasa- Mampu mengucapkan kalimat tanya

dengan kata tanya apa- Mampu mengucapkan kalimat dengan

kata tanya siapa- Mampu mengucapkan kalimat dengan

kata tanya kapan- Mampu mengucapkan kalimat dengan

kata tanya mengapa- Mampu mengucapkan kalimat dengan

kata tanya bagaimana- Mampu mengucapkan kalimat dengan

Page 36: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO. KOMPETENSI INDIKATOR

Pengucapan tekanan dan intonasi kalimat

kata tanya yang mana.

- Mampu mengucapkan kalimat dengan tekanan dan intonasi kalimat berita

- Mampu mengucapkan kalimat dengan tekanan dan intonasi kalimat perintah

- Mampu mengucapkan kalimat dengan tekanan dan intonasi kalimat tanya

4. Komunikasi langsung - Mampu berkomunikasi timbal balik dengan orang lain

- Mampu mengungkapkan keinginannya secara lisan

- Mampu menjawab pertanyaan secara lisan

- Mampu mengungkapkan gagasan secara lisan.

2. Kompetensi dan Indikator Pengembangan Persepsi Bunyi dan Irama

NO KOMPETENSI INDIKATOR

1. Bunyib. Mampu mendeteksi

bunyi latar belakang dengan kekerasan 90dB atau lebih dengan menggunakan ABM atau tidak.

- Memberikan,reaksi ucapan, gerak, tulisan,

- menggambar lambang bunyi,memainkan sumber bunyi, dan bermain peran bila mendengar bunyi benda secara tiba tiba

- Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi benda yang diperdengarkan secara langsung.

- Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi alam disekitar yang terdengar secara langsung.

- Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi birama dasar yang diperdengarkan secara langsung.

- Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi musik disekitar yang terdengar secara langsung.

- Memberikan reaksi ada atau tidak ada bunyi musik secara langsung.

- Memberikan reaksi ada atau tidak ada suara binatang di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

- Menyadari ada atau tidak ada suara

Page 37: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

rekaman binatang di lingkungan sekitar secara langsung.

- Menyadari ada atau tidak ada suara manusia di lingkungan sekitar yang terdengar secara tiba-tiba.

- Menyadari ada atau tidak ada suara manusia di lingkungan yang diperdengarkan secara langsung.

c. Mampu mendiskriminasi bunyi latar yang sudah dideteksi dengan kekerasan 90dB atau lebih dengan menggunakan ABM atau tidak

- Membedakan 2 bunyi benda yang diperdengarkan secara langsung .

- Memberikan reaksi ucapan, gerak, tulisan, gambar, membuat bunyi, bermain peran, menjawab pertanyaan ( bahasa ) bila mendengar 2 bunyi benda secara langsung

- Membedakan 2 bunyi alam yang diperdengarkan lewat rekaman

- Membedakan 2 bunyi musik yang diperdengarkan lewat rekaman

- Membedakan 2 suara binatang yang diperdengarkan lewat rekaman

- Membedakan 2 suara manusia yang diperdengarkan lewat rekaman

d. Mampu mendeteksi bunyi sebagai sinyal dengan kekerasan 90dB atau lebih menggunakan ABM atau tanpa menggunakan ABM yang diperdengarkan secara langsung atau rekaman.

- Menyadari ada atau tidak ada bunyi benda

- Mengucapkan ada atau tidak ada bunyi benda

- Bergerak bila ada atau tidak ada bunyi benda

- Menuliskan ada atau tidak ada bunyi benda

- Memainkan sumber bunyi bila ada atau tidak ada bunyi benda

- Bermain peran bila mendengar ada atau tidak ada bunyi benda

- Menyadari ada atau tidak ada bunyi alam

- Mengucapkan ada atau tidak ada bunyi alam

- Bergerak bila ada atau tidak ada bunyi

Page 38: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

alam- Menuliskan ada atau tidak ada bunyi

alam- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

tidak ada bunyi alam- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada bunyi alam- Menyadari ada atau tidak ada jumlah

bunyi- Mengucapkan ada atau tidak ada jumlah

bunyi- Bergerak bila ada atau tidak ada jumlah

bunyi- Menuliskan ada atau tidak ada jumlah

bunyi- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

tidak ada jumlah bunyi- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada jumlah bunyi- Menyadari ada atau tidak ada arah bunyi- Mengucapkan ada atau tidak ada arah

bunyi- Bergerak bila ada atau tidak ada arah

bunyi- Menuliskan ada atau tidak ada arah

bunyi- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

tidak ada arah bunyi- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada arah buny- Menyadari ada atau tidak ada bunyi

birama dasar.- Mengucapkan ada atau tidak ada birama

dasar- Bergerak bila ada atau tidak ada birama

dasar- Menuliskan ada atau tidak ada birama

dasar- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

Page 39: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

tidak ada birama dasar- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada birama dasar- Menyadari ada atau tidak ada bunyi

musik- Mengucapkan ada atau tidak ada bunyi

musik- Bergerak bila ada atau tidak ada bunyi

musik- Menuliskan ada atau tidak ada bunyi

musik- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

tidak ada bunyi musik- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada bunyi musik- Menyadari ada atau tidak ada suara

binatang.- Mengucapkan ada atau tidak ada suara

binatang- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

binatang- Menuliskan ada atau tidak ada suara

binatang- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

tidak ada suara binatang- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada suara binatang- Menyadari ada atau tidak ada suara

manusia- Mengucapkan ada atau tidak ada suara

manusia- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

manusia- Menuliskan ada atau tidak ada suara

manusia- Memainkan sumber bunyi bila ada atau

tidak ada suara manusia- Bermain peran bila mendengar ada atau

tidak ada suara manusia

Page 40: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

e. Mampu mendiskriminasi bunyi sebagai sinyal yang sudah dideteksi dengan kekerasan 90dB atau lebih menggunakan ABM atau tidak. Diperdengarkan secara langsung atau berupa rekaman.

- Membedakan 2 bunyi benda, alam,irama dasar, musik, binatang,dan suara manusia yang berbeda frekwensi, timbre, dan durasi,

- Mengucapkan kata bila mendengar 2 bunyi benda, alam,irama dasar, musik, binatang,dan suara manusia yang berbeda frekwensi, timbre, dan durasi

- Bergerak bila mendengar 2 bunyi benda, alam,irama dasar, musik, binatang,dan suara manusia yang berbeda frekwensi, timbre, dan durasi

- Menuliskan kata 2 bunyi benda, alam,irama dasar, musik, binatang,dan suara manusia yang berbeda frekwensi, timbre, dan durasi

- Memainkan sumber bunyi 2 bunyi benda, alam,irama dasar, musik, binatang,dan suara manusia yang berbeda frekwensi, timbre, dan durasi

- Bermain peran bila mendengar 2 bunyi benda, alam,irama dasar, musik, binatang,dan suara manusia yang berbeda frekwensi, timbre, dan durasi

- Membedakan 2 bunyi benda, alam, musik, binatang dan suara manusia yang berbeda frekwensi dan timbre.

- Mengucapkan kata bila mendengar 2 bunyi benda, alam, musik, binatang dan suara manusia yang berbeda frekwensi dan timbre.

- Bergerak bila mendengar 2 bunyi benda, alam, musik, binatang dan suara manusia yang berbeda frekwensi dan timbre.

- Menuliskan bila mendengar 2 bunyi benda, alam, musik, binatang dan suara manusia yang berbeda frekwensi dan timbre.

- Memainkan sumber bunyi bila mendengar 2 bunyi benda, alam, musik, binatang dan suara manusia yang berbeda frekwensi dan timbre.

- Melakukan permainan bila mendengar 2 bunyi benda, alam, musik, binatang dan

Page 41: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

suara manusia yang berbeda frekwensi dan timbre

- Membedakan 2 benda,alam, musik,binatang dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda timbre.

- Mengucapkan kata 2 benda,alam, musik,binatang dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda timbre.

- bergerak bila mendengar 2 benda,alam, musik,binatang dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda timbre

- menunjukkan tulisan bila mendengar 2 benda,alam, musik,binatang dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda timbre

- Memainkan sumber bunyi bila mendengar 2 benda,alam, musik,binatang dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda timbre

- Melakukan permaian bila mendengar 2 benda,alam, musik,binatang dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda timbre

- Membedakan 2 benda,alam, binatang , dan suara manusia sebagai sinyal yang berbeda frekwensi

- Mengucapkan kata 2 benda,alam,- binatang dan suara manusia sebagai

sinyal yang berbeda frekwensi- Bergerak bila mendengar 2 benda,alam,- binatang dan suara manusia sebagai

sinyal yang berbeda frekwensi- menulis bila mendengar 2 benda,alam,- binatang dan suara manusia sebagai

sinyal yang berbeda frekwensi- memainkan sumber bunyi bila mendengar

2 benda,alam,- binatang dan suara manusia sebagai

sinyal yang berbeda frekwensi- Bermain bila mendengar 2 benda,alam,- binatang dan suara manusia sebagai

Page 42: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

sinyal yang berbeda frekwensi- Membedakan sifat bunyi,cepat-lamba,

panjang-pendek, keras lemah dan tinggi- rendah.

- Mengucapkan bunyi sifat yang didengar- Bergarak bila mendengar bunyi yang

didengar.- Menulis bunyi sifat yang didengar- Memainkan sumber bunyi sifat yang

didengar- Melakukan permainan bila mendengar

bunyi sifat- Membedakan jumlah bunyi- Mengucapkan jumlah bunyi yang didengar- Bergerak sesuai jumlah yang didengar- Menuliskan jumlah bunyi yang didengar- Memainkan sumber bunyi sesuai jumlah

bunyi yang didengar.- Melakukan permainan jumlah bunyi yang

didengar- Membedakan arah bunyi- Mengucapkan arah bunyi- Mununjukan tulisan arah bunyi- Bergerak sesuai arah bunyi- Memainkan sumber bunyi sesuai arah

bunyi- Bermain sesuai arah bunyi

e. Mampu mengidentifikasi bunyi sebagai sinyal yang pernah di deskriminasi

dengan kekerasan 90db atau lebih menggunakan ABM atau tidak.

- Mengenal bunyi benda sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman.

- Mengucapkan kembali bunyi benda sebagai sinyal

- Bergerak bila mendengar bunyi benda sebagai sinyal

- Menunjukkan tulisan bunyi benda sebagai sinyal.

- Memainkan sumber bunyi bila

Page 43: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

mendengar bunyi benda sebagai sinyal- Bermain peran bila mendengar bunyi

benda sebagai sinyal.- Mengenal bunyi alam sebagai sinyal

yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata bila menbengar bunyi alam sebagai sinyal

- Menunjukkan tulisan bunyi alam sebagai sinyal.

- Memainkan sumber bunyi bila mendengar bunyi alam.

- Bermain peran bila mendengar bunyi alam sebagai sinyal

- Mengenal jumlah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan jumlah bilangan bila mendengarbunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bergerak bila mendengar jumlah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Menuliskan bilangan jika mendengar jumlah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Memainkan sumber bunyi bila mendengar jumlah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bermain peran bila mendengar jumlah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengenal arah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung

Page 44: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

melalui rekaman- Mengucapkan arah bila mendengar

bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bergerak bila mendengar arah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Menunjukkan tulisan arah bunyi sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Memainkan sumber bunyi dari berbagai arah sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bermain peran bila mendengar bunyi dari berbagai arah sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengenal bunyi irama dasar sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata bunyi irama dasar sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bergerak bila mendengar bunyi irama dasar sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Menuliskan kata bunyi irama dasar sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Memainkan sumber bunyi irama dasar sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bermain peran bila mendengar bunyi irama dasar sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengenal bunyi musik sebagai sinyal

Page 45: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata bila mendengar bunyi musik sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bergerak bila mendengar bunyi musik sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Menuliskan kata bila mendengar bunyi musik sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Membunyikan sumber bunyi bila mendengar bunyi musik sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bermain peran bila mendengar bunyi musik sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengenal suara binatang sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata bila mendengar suara binatang sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bergerak bila mendengar suara binatang sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Menunjukkan tulisan kata bila mendengar suara binatang sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Memainkan sumber bunyi bila mendengar suara binatang sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

Page 46: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

- Bermain peran bila mendengar suara binatang sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengenal suara manusia sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata bila mendengar suara manusia sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bergerak bila mendengar suara manusia sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Menunjukkan tulisan kata bila mendengar suara manusia sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Memainkan sumber bunyi bila mendengar suara manusia sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Bermain peran bila mendengar suara manusia sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

f. Manpu mengkomprehensi bunyi sebagai sinyal yang pernah diidetifikasikan dengan kekerasan 90db atau lebih menggunakan ABM atau tidak

- Memahami bunyi benda sebagai sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman.

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan anak

- Melakukan sesuai yang didengar anak- Memahami bunyi alam sebagai sinyal

yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar- Memahami jumlah bunyi sebagai sinyal

yang diperdengarkan secara langsung

Page 47: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

melalui rekaman- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar- Memahami arah bunyi sebagai sinyal yang

diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar- Memahami bunyi irama dasar sebagai

sinyal yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar- Memahami bunyi musik sebagai sinyal

yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar- Memahami suara binatang sebagai sinyal

yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar- Memahami suara manusia sebagai sinyal

yang diperdengarkan secara langsung melalui rekaman

- Mengucapkan kata yang akan dilakukan- Melakukan sesuai yang didengar

2. Bahasaa. Mampu memdeteksi

bunyi bahasa dengan kekerasan 90dB atau lebih menggunakan ABM atau tidak diperdengarkan secara langsung.

- Menyadari ada atau tidak ada suara fonem.

- Mengucapkan ada atau tidak ada suara fonen

- Mengerakkankan ada atau tidak ada suara fonen

- Menunjukkan tulisan ada atau tidak ada suara fonen

- Menyadari ada atau tidak ada suara panggilan nama orang

Page 48: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

- Mengucapkan ada atau tidak ada suara panggilan nama orang.

- Menunjukkan tulisan ada atau tidak ada- Suara panggilan nama orang- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

panggilan nama orang- Menyadari ada atau tidak ada suara

nama hari, bulan,- Menucapkan ada atau tidak ada suara

nama hari,bulan.- Menunjukkan tulisan ada atau tidak ada- Suara nama hari,bulan- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

nama nari,bulan- Menyadari ada atau tidak suara nama

bilangan- Menucapkan ada atau tidak ada suara

nama bilangan.- Menunjukkan tulisan ada atau tidak ada- Suara nama bilangan- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

nama bilanagan- Menyadari ada atau tidak ada suara

kelompok kata.- Menucapkan ada atau tidak ada suara

kelampok kata.- Menunjukkan tulisan ada atau tidak ada- Suara kelompok kata- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

kelompok kata- Menyadari ada tidak ada suara kalimat.- Menucapkan ada atau tidak ada suara

kalimat- Menunjukkan tulisan ada atau tidak ada- Suara kalimat- Bergerak bila ada atau tidak ada suara

kalimatb. Mampu - Membedakan unsur suprasegmental

Page 49: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

mendiskriminasi bunyi bahasa dengan kekerasan 90dB lebih menggunakan ABM atau tidak diperdengarkan secara langsung.

bunyi bahasa dengan memberikan respon panjang-pendek,tinggi-rendah, keras-lemah,cepat-lambat

- Mengucapkan panjang pendek,tinggi rendah,keras lemah,cepat lambat

- Bergerak sesuai bunyi panjang pendek,tinggi rendah,keras lemah,cepat lambat

- Menunjukkan tulisan panjang pendek,tinggi rendah,keras lemah,cepat lambat

- Membuat bunyi panjang pendek,tinggi rendah,keras lemah,cepat lambat

- Bermain peran sesuai bunyi panjang pendek,tinggi rendah,keras lemah,cepat lambat

- Membedakan jumlah suku kata- Menunjukan kartu bilangaan 1,4- Bergerak sesuai jumlah suku kata- Menuliskan sesuai jumlah suku kata- Membuat bunyi sesuai jumlah suku kata- Bermain peran sesuai jumlah suku kata- Membedakan dua kata yang kontras

pada aspek bersuara- tak bersuara,daerah artikulasi dan cara artikulasi.

- Menunjukkan tulisan dua kata yang kontras

- Mengucapan dua kata yang kontras- Menuliskan dua kata yang kontras- Membuat bunyi sesuai dua kata yang

kontras- Bermain peran sesuai bunyi dua kata

yang kontras- Membedakan 2 kata yang mengandung

konsonan getar dengan semua konsonan

- Menunjukkan tulisan konsonan getar- Menunjukkan tulisan semua konsonan.

Page 50: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

- Mengucapkan konsonan getar.- Mengucpkan semua konsonan .- Membedakan 2 kata yang mengandung

konsonan sengau dan letup.- Menunjukkan tulisan konsonan letup.- Menunjukkan tulisan konsonan geser- Mengucapkan konsonan letup.- Mengucapkan konsonan geser.- Menunjukkan konsonsn geser.

Membedakan 2 kata yang mengandung konsonan letup dengan geser.

- Menunjukkan tulisan konsonan letup.- Menunjukkan tulisan konsonan geser.- Mengucapkan konsonan letup- Menunjukkan konsonsn geser.

c.Mampu mengidentifikasi bunyi bahasa yang pernah dideskriminasi dengan kekerasan 90db atau lebih menggunakan ABM atau tanpa meggunakan ABM

diperdengarkan secara langsung

- Mengenal konsonan pada kata tertentu yang di didengar

- Mengucapkan kembali konsonan pada kata tertentu

- Mengenal kata benda- Menunjukkan gambar benda sesuai

kata yang didengar- Menuliskan kata benda- Mengucapkan kembali kata benda- Mengenal kata ganti dengan

memberikan respon menunjuk tulisan- Mengucapkan kata ganti yang didengar- Menunjukan kata ganti dengan tulisan- Menuliskan kata ganti yang didengar- Mengenal kata kerja- Menunjukkan gambar ilustrasi sesuai

perintah- Mengucapkan kata perintah- Menirukan kata perintah- Mengenal kata keterangan dengan

memberikan respon melengkapi kalimat

Page 51: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

dengan kata yang tepat- Dapat mengucapkan kata melengkapi

kalimat keterangan- Menuliskan kata keterangan- Mengenal kelompok kata dengan

memberikan respon menyebutkan lawan kata

- Dapat menyebutkan lawan kata- Mengenal kalimat tanya dengan

memberikan respon menunjuk tulisan jawaban

- Menunjuk tulisan jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan

- Menyebutkan jawaband. Mampu

mengkomprehensi bunyi bahasa yang pernah diidetifikasikan dengan kekerasan 90db atau lebih menggunakan ABM atau tidak

- Memahami kalimat tanya dengan memberikan respon menjawab pertanyaan

- Menjawab pertanyaan dengan kata tanya siapa

- Menjawab pertanyaan dengan kata tanya- apa- Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya

berapa- Menjawab pertanyaan dengan kata Tanya

kapan- Menjawab pertanyaan dengan kata- tanya dimana- Memahami kalimat perintah dengan

memberikan respon melakukan tugas/perintah

- Melakukan tugas yang diperintahkan- Memahami kalimat berita dengan

memberikan respon pernyataan sanggahan salah, tidak, atau belum

- Dapat memberikan pernyataan salah- Dapat memberikan pernytaan tidak- Dapat memberikan peryataan belum- Memahami kalimat berita dengan

memberikan respon pernyataan setuju

Page 52: KATA PENGANTAR - Web viewMelalui layanan PKPBI diharapkan peserta didik dapat mendeteksi, ... Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Implementasi

NO KOMPETENSI INDIKATOR

betul, ya,atau sudah- Memberikan peryataan betul- Memberikan peryataan ya- Memberikan peryataan sudah