kata pengantar · web viewdaftar pustaka..... bab i pendahuluan a. latar belakang dokumentasi...

25
MAKALAH ASKEP LIRINGITIS Disusun Oleh USWATUN HASANAH NIMKO: 2008. 4. 074. 0001. 1. 00707 FAKULTAS TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAZHATUT TULLAB (STAI NATA) SAMPANG

Upload: lekhue

Post on 20-May-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

MAKALAH

ASKEP LIRINGITIS

Disusun Oleh

USWATUN HASANAHNIMKO: 2008. 4. 074. 0001. 1. 00707

FAKULTAS TARBIYAHPROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAMNAZHATUT TULLAB (STAI NATA)

SAMPANG 2012

KATA PENGANTAR

Page 2: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

Assalamuallaikum.wr.wb Alhamdulilah hirabbilalamin,dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah

SWT.Atas berkat rahmat dan hidayahNya maka dengan ini kami dapat menyelesaikan makalah dengan

lancar.Terselesainya makalah ini berkat kerja sama dari berbagai pihak untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada

dosen pembimbing kami serta rekan– rekan yangmemberikan masukan dan gagasan tentang makalah yang kami

susun.Kami menyadari bahwa makalah kami banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari sisi tulisan

maupun sistem penulisan, maka dari itu saya mohon maaf dan mengucapkan terimakasih atas kritik dan saran yang

bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Semoga apa yang kami sajikan pada makalah ini bisa

bermanfaat bagi kita semua.

Sampang, 29 Oktober 2012

Penulis

Uswatu Hasanah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

Page 3: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang..............................................................................................................

B. Tujuan Penulisan..........................................................................................................

C. Metode Penulisan..........................................................................................................

D. Ruang Lingkup ............................................................................................................

E. Sistematika Penulisan .................................................................................................

BAB II : TINJAUAN TEORITIS....................................................................................

A. Dokumentasi..................................................................................................................

B. Dokumentasi Pediatrik ...............................................................................................

BAB III: PENUTUP .........................................................................................................

A. Kesimpulan....................................................................................................................

B. Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Page 4: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit antara pasien, fasilitas,pelayanan,

pemberi perawatan, dan pembayaran.Yang terpenting adalah terdapatnya buktitertulis tentang komunikasi antara

bidang pelayanan kesehatan, dokter, perawat, dan tenagaprofesional kesehatan lainnya. Bukti bahwa hak pasien

sudah dilindungi juga merupakan halyang penting dengan dugaan potensi kecurangan, pengobatan yang salah atau

penganiyaan.Dokumentasi berperan sebagai bukti bahwa sudah diikutinya hukum, peraturan, regulasi,panduan,

statuta, kebijakan dan prosedur-prosedur yang berkaitan dengan praktek keperawatan. Sebuah masalah dapat

menjadi faktor penentu dalam klaim medis-hukum,dilema etik, dan tindakan disipliner sebelum digunakannya

state board of nursing.

Anak-anak bergantung pada perawat untuk mengantisipasi, mendeteksi,mengkomunikasikan kebutuhan mereka

yang unik. Pemantauan dan dokumentasi yang baik merupakan aspek penting dalam perawatan pediatrik yang

melindungi anak dari cedera danmeminimalkan risiko tanggung jawab bagi perawat dilingkungan pediatrik.Peran

perawat pediatrik adalah berfokus dalam membantu anak-anak memperoleh tingkatkesehatan yang optimal. Statistik

Amerika terbaru menunjukkan bahwa populasi anak dibawah usia 21 tahun lebih dari 63 juta. Kira-kira 30% dari

seluruh populasi di AS terdiridari anak-anak. (U.S. Bureau of the Cencus, 1997)Perawat pediatrik di unit keperawatan

akut tidak hanya bekerja dengan anak-anak tetapi juga dengan keluarga. Konsep pelayanan kesehatan yang

berpusat pada keluarga memakainilai-nilai dan dinamika keluarga sebagai hal yang dipertimbangkan. Ketika

membuatrencana asuhan, perawat pediatrik harus mengkaji kesehatan anak dan keluarganya. Asuhankeperawatan

memberi upaya dengan memasukkan rutinitas keluarga untuk mendukung unitkeluarga secara lebih baik lagi. Oleh

karena itu, kami tertarik untuk membahas tentangdokumentasi pediatrik

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum:

Untuk mengetahui dan memahami Dokumentasi Pediatrik secara umum.

2. Tujuan Khususa.

a. Mahasiswa dapat memahami konsep dokumentasi

b. Untuk memenuhi mata ajar Dokumentasi Keperawatan

C. Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode studi kepustakaan yang membahas tentangdokumentasi pada

pediatrik.

D. Ruang Lingkup

Dalam penyusunan makalah ini, kami hanya membahas tentang Dokumentasi Pada Pediatrik 

E. Sistematika Penulisan

Page 5: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

Adapun sistematika penulisan makalah ini terdiri atas tiga bab, yaitu:

BAB I : Pendahuluan, meliputi: Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode penulisan,Ruang Lingkup dan

Sistematika penulisan

BAB II : Landasan Teoritis yang berisikan Dokumentasi, Dokumentasi Pediatrik danDokumentasi dan

Penyimpangan yang Umum Terjadi Pada Keperawatan Pediatrik 

BAB III : PENUTUP yang berisikan kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Dokumentasi.

 

Page 6: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

1. Definisi

Dokumentasi merupakan segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapatdiandalkan sebagai catatan

tentang bukti bagi individu yang berwenang ( Potter &Perry, 2005 )Dokumentasi adalah salah satu aspek terpenting

dari peran pemberi perawatan kesehatan di area pelayanan kesehatan. Dokumentasi memiliki beberapa tujuan

dalam jaringan yang rumit antara pasien, fasilitas, pelayanan, pemberi perawatan, danpembayaran.

Dokumentasi adalah bukti bahwa tanggung jawab hukum dan etikaperawat terhadap pasien sudah dipenuhi dan

bahwa ada pasien menerima asuhankeperawatan yang bermutu (Patricia, 2000) Dokumentasi adalah segala sesuatu

yang tertulis atau tercetak yang berguna bagi individu khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti bertanggung

jawab hukumdan etika perawat.

2. Dokumentasi Proses Keperawatan

Contoh pendokumentasian proses keperawatan yang efektif:a.

a. Penggunaan standar terminology (pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi)b.

b. Data yang bermanfaat dan relevan dikumpulkan kemudian dicatat sesuai denganprosedur dalam catatan yang

permanen.data yang masuk dituliskan pada lembarpengkajian klien pada waktu yang khusus, misalnya setiap jam,

setiap 4 jam atausetiap 8 jam. Data tersebut meliputi observsi keadaan fisik klien atauemosional,keputusan

keperawatan,kegiatan keperawatan misalnya melaksanakanperintah dokter atau kegiatan pembelajaran kepada

klien. Tetapi, penulisan tiidak

hanya pada periode waktu tertentu, tetapi sewaktu-waktu terjadi masalah pada klienkhususnya pada waktu yang

belum atau tidak direncanakan.

c. Diagnosa keperawatan di susun berdasarkan klasifikasi dan analisa data yang akurat.

d. Rencana tindakan keperawatan ditulis dan dicatat sebagai bagian dari catatanpermanen

e. Observasi dicatat secara akurat,lengkap,dan sesuai urutan waktu

f. Evaluasi dicatat sesuai urutan waktunya, meliputi selamadirawat,dirujuk,pulang,ataupun perubahan keadaan

klien.Respon klien terhadaptindakan intervensi keperawatan dan medis juga perlu dituliskan.

g. Rencana tindakan keperawatan yang direvisi,berdasarkan hasil yang diharapkandari klien.

3. Standar Dokumentasi

Standar dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitas dan kuantitasdokumentasi dipertimbangan secara

adekuat dalam suatu situasi tertentu.Dibawah ini adalah contoh penggunaan pola standar dokumentasi yang efektif:

a.Kepatuhan terhadap aturan pendokumtasian yang ditetapkan oleh profesi ataupemerintah. Pencatatan tersebut

menyediakan pedoman penggunaan singkatan,tanda tangan, metode jika ada kesalahan, dan peraturan jika data

terlambatmasuk.Pengukuran keamanan, keperawatan khusus seperti hal-hal yangberhubungan dengan

perioperatif, catatan terjadinya kejadian perlukaan klien, dananjuran dokter harus mencerminkan peraturan dan

prosedur pendokumentasianyangberlaku.

Page 7: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

b.Standar profesi keperawatan dituliskan kedalam catatan kesehatan. Data yang adamenjabarkan apa yang dilakukan

perawat.perawat mempunyai kewenangan untuk merumuskan diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan

terhadap responklien terhadap masalah kesehatan klien actual resiko/potensial.Pencatatan yang adamenunjukkan

bahwa perawat mempunyai keterampilan dalam memberikan asuhan

keperawatan secara professional,mempunyai otoritas,sebagaimana doktermemepunyai otoritas dalam diagnosis

dan pengobatan.

c. Peraturan tentang Praktik Keperawatan dapat dilihat pada catatan pelayanankrsehatan. Data yang tertulis

menunjukan kegiatan perawat yang independen daninterdependen. Diagnosa keperawatan secara khusus

mempunyai ijin mendiagnosamasalah medis sebaliknya diagnose medis tidak terdapat pada catatan

keperawatan.Data yang dituliskan sering meliputi pengobatan dan program dokter,perawatanluka dan

aktifitas.Demikian juga catatan intervensi keperawatan meliputi rencanatindakan keperawatan,pengukuran

berkurangnya rasa nyeri,untuk mencegahterjadinya infeksi, atau mengurangi/ mencegah kecemasan klien.

d. Pedoman akreditas harus diikuti. Penekanan yang khusus pada data tentangkegiatan observasi dan evaluasi. Tahap

pada proses keparawatan adalahdituliskannya data setiap klien pada waktu masuk rumah sakit sampai

pulang.Datatersebut meliputi keadaan klien, pengobatan, tingkat kesadaran klien, tanda-tandavital mulai masuk,

sampai keluar dari rumah sakit.

4. Tujuan Utama Dokumentasi

Sebagai dokumen rahasia yang mencatat semua pelayanan keperawatan klien, catatan tersebut dapat diartikan

sebagai suatu catatan bisnis dan hukum yang mempunyai banyak manfaat dan penggunaan. Tujuan utam dari

pendokumentasian adalah untuk:

a. Mangidentifikasi status kesehatan klien dalam rangka mencatat kebutuhan klien,merencanakan, melaksanakan

tindakan keperawatan, dan mengevaluasi tindakan.

b. Dokumentasi untuk penelitian, keuangan, hukum, dan etika. Hal ini jugamenyediakan: Bukti kualitas asuhan

keperawatan

c. Bukti legal dokumentasi sebagai pertanggung jawaban kapada klien

d. Informasi terhadap pelindungan individu

e. Bukti apabila standar praktik keperawatan

f. Sumber informasi statistic untuk standard an risetbkeperawatan

g. Pengurangan biaya informasih. Sumber informasi untuk data yang harus dimasukan

i. Komunukasi konsep resiko tindakan keperawatan 

j. Informasi untuk murid

k. Persepsi hak klienl. Dokumentasi untuk tenaga profesional dan tanggungjawab etika danmempertahankan

kerahasiaan informasi klien

m. Suatu data keuangan yang sesuain. Data perencanaan pelayanan kesehatan dimasa akan dating

Page 8: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

5. Manfaat dan Pentingnya Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi keperawatan mempunyai makna yang penting bila dilihat dari berbagai aspek:

a. HukumSemua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi resmi danbernilai hukum. Bila terjadi suatu

masalah (misconduct) yang berhubungan dengan profesi keperawatan, dimana perawat sebagai pemberi jasa dank

lien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi di perlukan sewakti-waktu. Dokumentasi tersebuat dapat

dipergunakan sebagai barang bukti di pengadilan.Oleh karena itu data-data harus diidentifikasi secara lengkap,

jelas, obyektif danditandatangani oleh tenaga kesehatan (perawat),tanggal,dan perlunya dihindariadanya penulisan

yang dapat menimbulkan intervensi yang salah.

b. Jaminan Mutu (Kualitas Pelayanan)Pencatatan data klien yang lengkap dan akurat, akan member kemudahan

bagiperawat dalam membantu menyelesaikan masalah klien.Dan untuk mengetahuisejauh mana masalah klien

dapat teratasi dan seberapa jauh masalah baru dapatdiidentifikasi dan diminitor melalui catatan yang akurat. Hal ini

akan membantumeningkatkan mutu pelayanan keperawatan.

c. KomunikasiDokumentasi keadaan klien merupakan alat “perekam” terhadap masalah yang berkaitan dengan

klien. Perawat atau tenaga kesehatan lain akan bisa melihatcatatan yang ada dan sebagai alat komunikasi yang

dijadiakan pedoman dalammemberikan asuhan keperawatan.

d. KeuanganDokumentasi dapat bernilai keuangan.Semua tindakan keperawatan yang belum,sedang, dan telah

diberikab dicatat dengan lengkap yang dapat dipergunakansebagai acuan atau pertimbangan dalam biaya

keperawatan bagi klien.

e. PendidikanDokumentasi mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut kronologisdari kegiatan

asuhankeperawatan yang dapat dipergunakan sebagai bahan ataureferensi pembelajaran bagi siswa atau profesi

keperawatan.

f. PenelitianDokumentasi keperawatan mempunyai nilai penelitian. Data yang terdapat didalamnya mengandung

informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan atauobyek riset dan pengembangan profesi keperawatan.

g. AkreditasMelalui dokumentasi keperawatan akan dapat dilihat sejauh mana peran danfungsi perawat dalam

memberikan asuhann keperawatan kepada klien. Dengandemikian akan dapat diambil kesimpulan tingkat

keberhasilan pemberian asuhankeperawatan yang diberikan, guna pembinaan dan pengembangan lebuh lanjut.Hal ini

selain bermanfaat bagi peningkatan mutu sendiri, juga bagi individuperawat dalam mencapai tingkat kepangkatan

yang lebih tinggi.

B. Dokumentasi Pediatrik

 

1. Definisi

Page 9: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

Dokumentasi pediatrik adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang berguna bagi individu

khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti bertanggung jawab hukum dan etika perawat khusus untuk klien

pediatrik

2. Faktor-faktor Dalam Merawat Klien Pediatrik

Pasien pediatrik merupakan tantangan khusus bagi perawat. Banyak klien pediatrik yang tidak dapat

mengkomunikasikan kebutuhannya atau mengungkapkan rasa nyeri. Perawat harus sangat sensitif terhadap bentuk-

bentuk komunikasi non-verbal, seperti tangisan posisi tubuh, dan kontak mata. Ketidakmampuan bayi untuk

mengkomunikasi berarti perawat harus mengantisipasi kebutuhan anak. Secara fisiologis, anak-anak berbeda dari

orang dewasa. Anak-anak menunjukkan lajumetabolisme yang lebih cepat. Rentang tanda-tanda vital berubah sejalan

dengan kematangan anak. Bayi menunjukkan frekuensi jantung dan pernafasan yang lebih cepatserta tekanan arteri

yang lebih rendah. Kebutuhan cairan, terutama bagi bayi lebihsedikit. Meskipun kebutuhan cairan sehari-hari pada

anak lebih besar per kilo gramberat badan, tetapi jumlah cairan yang dibutuhkan lebih sedikit daripada

yangdiperlukan orang dewasa.Pemberian cairan yang berlebihan harus dihindari melalui pemantauan dan

dokumentasiasupan cairan yang cermat. Volume urin juga sedikit pada anak-anak, dan hal ini jugamemerlukan

pengukuran yang cermat. Cairan tubuh bayi relatif lebih banyak (kira-kira75%) jika dibandingkan dengan orang

dewasa. Cairan ini terdirir dari cairanekstrseluler. Jika keseimbangan cairan ekstraseluler terganggu, akan terjadi

dehidrasicepat. Sejumlah organ dan sistem tubuh tidak berkembang selama periode bayi dananak-anak awal. Lebih

jauh lagi, beberapa penyakit seperti menginitis, cenderung lebihbanyak terjadi pada populasi pediatrik. Karena belum

matangnya sistem imun anak,mereka umumnya lebih rentan terhadap penyakit infeksi, terutam infeksi pernafasan

danvirus.

3. Berkomunikasi Dengan Anak dan Keluarga

Karena keluarga bertindak sebagai sistem pendukung anak, mereka harus diperlakukansebagai satu

kesatuan. Untuk itu, menciptakan komunikasi dengan semua anggotakeluarga merupakan hal yang esensial.

Komunikasi efektif adalah komunikasi yang jelas, konsisten, dan sering. Membentuk hubungan dengan

keluarga harus berdasarkan pada kekhawatiran tentang anak dan sistem pendukungnya. Pembentukan rasa

percayaharus dilakukan dengan cepat dilingkungan perawatan akut. Infoormasi-informasi yangdiperlukan untuk

merumuskan tentang asuhan keperawatan anak harus dikumpulkandan didokumentasikan dengan cara yang efisien

dan komprehensif. Wawancara awaladalah alat untuk membentuk hubungan profesional dengan keluarga. Strategi

berikutini dapat digunaka untuk mempermudah pengambilan riwayat keperawatan danmembuat hubungan

terapeutik dengan keluarga.

a. Sebelum interaksi, tentukan siapa yang akan diwawancarai. Perawat harus berhati-hati untuk tidak beranggapan

bahwa orang dewasa yang menemani anak adalah orangtuanya. Tentukan perlu tidaknya anak diwawancarai

secara terpisah

b. Pilih tempat yang tenang dan pribadi melakukan wawancara. hal ini memastikanbahwa wawancara merupakan

Page 10: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

satu-satunya fokus perhatian selama interaksi inibelangsung.

c. Mulai wawancar dengan memperkenalkan diri perawat pada anak dan keluarga.Nama perawat, gelar, dan

perannya harus dijelaskan. Tanyakan nama panggilan setiap anggota keluarga.

d. Jelaskan alasan dan lamanya wawancara, serta dapatkan izin verbal untuk melanjutkan

e. Gunakan teknik pertanyaan terbuka untuk mengarahkan fokus dari sesi tersbut.Pertanyaan tertutup dapat

dipergunakan untuk memperoleh informasi spesifik 

f. Libatkan anak dengan pertanyaan yang sesuai usia untuk menunjukkan ketertarikanpada anak. Berikan aktivitas

yang tenang pada anak untuk menyibukkan dirinyasementara pengasuhnya sedang diwawancaraig.

 

Gunakan teknik komunikasi terapeutik 

h. Tunjukkan empati, ketulusan, dan perhatian untuk membentuk rasa percaya

i. Observasi petunjuk-petunjuk nonverbal, seperti ekspresi wajah, postur tubuh, dankeengganan untuk menjawab

pertanyaanBerkomunikasi dengan anak harus mencerminkan tingkat perkembangan mereka. Tabel

2.1 memberikan tips yang berkaitan dengan berkomunikasi dengan anak 

 

Sekalipun pada tahun pertama kehidupannya, bayi sudah dapat berkomunikasi melaluidua bentuk interaksi.

Kebutuhan bayi didokumentasikan malalui vokalisasi dan perilakunonverbal. Pada akhir tahun pertama kehidupanna,

anak sudah dapat mengucapkan beberapa kata

2.1 Pedoman Untuk Berkomunikasi Dengan Anak

Usia 0-1 tahun

Gendong, timang, dan bicara dengan bayi, terutama ketika ia sedangmarah atau ketakutan

Gunakan suara yang lembut dan pelan

Dekati bayi dengan perlahan dan hindari gerakan yang menakutkanUsia 2-5 tahun

Berikan instruksi yang singkat dan jelas

Izinkan anak berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan (jikaperlu)

Bersikap jujur dan beri tau anak jika prosedur itu menyakitkanUsia 6-12 tahun

Libatkan anak dalam berdiskusi dengan bersama orang tua

Beri kesempatan pada anak untuk berpartisipasi melalui bermain pperanatau mendongeng

Izinkan anak untuk memilih hadiah yang akan diterimanya setelahpelaksanaan prosedurRemaja

Beri kesempatan untuk mewawancarai anak tanpa kehadiran orang tua

Pertahankan sikap yang tidak menghakimi

Gunakan pertanyaan terbuka dan teknik pengulangan

Page 11: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

 

4. Resiko Hukum Perawatan Pediatrik

Perawat yang merawat pasien pediatrik diharuskan memiliki satndar perawatan yangterampil yang lebih tinggi

karena pasien muda memerlukan lebih banyak perhatian(calloway, 1986)Karena pasien-pasien ini tidak bisa mnejaga

diri, maka mereka mengandalkan (perawat)untuk mengantisipasi, mendeteksi, mendokumentasikan, dan bahkan

mengomunikasikantanda-tanda samar penyakit yang mengancam atau yang menyebabakan komplikasi.Keinginan

dan kemampuan perawat untuk memenuhi peran advokasi pasien berartiperbedaan antara hasil positif dan negatif

(DiCoztanzo, 1996). Bagi perawat, istilah

 perlindungan diri, berarti “semakin kecil usia pasien, semakin besar risikonya” (Greve,

1990). Pada tahun-tahun terakhir terdapat kecendrungan manjatuhkan tuntutan kriminalkepad perawat, terutama yang

merawat lansia atau anak-anak yang masih sangat kecil,untuk penyimpangan yang tidak disengaja tetapi termasuk

dalam kelalaian. Dalam 2 tahunterakhir, tiga perawat yang bekerja sama dikenakan tuntutan kriminal pembunuhan

akibatkelalaian atas kematian bayi yang di injeksi obat sebanyak 10 kali dosis yang diresepkandengan rute pemberian

yang salah (Venture, 1997)

a. Alat Dokumentasi yang digunakan di Lingkungan Pediatrik Lembar alur mudah diadaptasi untuk memenuhi

kebutuhan unik dilingkunganpelayanan kesehatan, oleh karena itu format tersebut juga dapat disesuaikan

untuk memenuhi kebutuhan populasi pediatrik. Format-format tersebut sangat berguna dalamsituasi ketika

pemantauan yang sering merupakan hal yang esensial. Lembar aluraktivitas sering digunakan dilingkungan pediatrik.

Aktivitas seperti makan, hygiene,dan status pernafasan atau neurologis dipantau secara periodik menggunaka

lembartersebut.

b. Tips Pencatatan Berkaitan Dengan Pasien Pediatrik yang Masuk Rumah SakitBerikut ini adalah informasi yang

harus didokumentasikan pada saat pasien pediatrik masuk rumah sakit :

 

1) Nama anggota keluarga yang ada hubungannya dengan anak 

2) Orienttasi keluarga di ruang rawat (mis: letak telepon, jam berkunjung, sertalokasi dapur, dan kafetari rumah sakit)

dan juga dikamar anak ((mis: bel panggil,penghalang tempat tidur)

3) Pemakaian gelang identitas4)

 

Penjelasan rutinitas unit, termasuk waktu makan, waktu tidur

5) Pengissian format riwayat keperawatan

6) Berat badan dan usia anak serta adanya alergi terhadap makanan atau obat

7) Pengkajian detail terhadap kondisi anak pada saat masuk 

8) TTV dan pengukuran pertumbuhan (mis: tinggi atau panjang badan, lingkatrkepala)

9) Materi tertulis yang diberikan kepada keluarga

Page 12: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

10) Respons anak dan keluarga terhadap proses penerimaan dan orientasi

11) Temuan yang diperoleh keluarga berkaitan dengan hasil pemeriksaanlaboraturium, kebutuhan diet, dan prosedur

12) Alasan penghapusan informasi dari daftar riwayat masuk 

13) Nomer telepon orang yang dapat dihubungi jika tejadi kegawatan

14) Mainan spesial yang digunakan anak 

c. Masalah Dokumentasi Kritis di Lingkungan

1) Penggunaan RestreinPenggunaan restrein di semua lingkungan kesehatan masih kontroversial.Dokumentasi

pemakaian restrein harus dilakukan dengan snagat cermat. Berdasarkaanpenelitian terbaru, sebauh tinjauan literatur

menyatakan tidak ada satupun dukunganempiris terhadap pemakaian restrein. Bahakan pedoman Joint

Commission yang membolehkan penggunaan „restrein yang paling aman tetapi paling tidak

restriktif” tidak membantu dalam penetapan kebijakan mengenai restrein pada pasien pediatrik karena pedoman

tersebut terbatas pada situasi darurat dan perilaku yang berbahaya

Standar restrein ditulis sedemikian rupa sehingga kebijakan individu dapatdirumuskan, tetapi kebijakan tersebut juga

harus mencakup hal-hal tersebut :

a) perlindungan terhadap hak, harga diri, dan kesejahteraan pasien selama pemakaianrestrein

 

b) digunkan berdasarkan pengkajian kebutuhan pasien

 

c) keputusan tentang metode yang paling tidak restriktif 

 

d) pemasangan dan pelepasan restrein oleh anggota staf yang kompeten

 

e) pemantauan dan pengkajian ulang terhadap pasien selama pemakaian restrein

 

f) batas waktu instruksi

 

g) dokumentasi

 

Standar tersebut juga memungkinkan pemberian instruksi pemakaian ekstrein tidak hanya oleh dokter tetapi juga

oleh praktisi berlisensi mandiri (JCAHO,1996).Restrein sering diperlukan di lingkungan pediatric untuk melindungi

pasienselama prosedur,untuk membatasi gerakan tubuh,melindungi area tertentu,atau untuk menjaga agar suatu alat

tidak tersumbat.perawat diminta untuk memberikan penilaiantentang perlunya pemakaian restrein dalam situasi

tersebut. Keputusan sering dibuatberdasarkan kasus per kasus(Celloway,1986).Perawat harus mewaspadai

penggunaan restrein yang tidak benar atau ceroboh atautehnik restrein yang berdampak buruk.

Page 13: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

2) Penganiayaan dan Pengabaian Anak Pada 1991 new jersey division of youth and family services menerima

53.750laporan penganiayaan dan pengabaian,36% di antaranya dibenarkan. 43% dari kasusberkaitan dengan

pengabaian ( Hansen, 1993). Cidera akibat penganiayaan anak merupakan salah satu utama anak masuk rumah

sakit,terutama diunit gawat darurat.Klaim malpraktik di UGD merupakan salah satu kategori klaim yang

berkembangsangat cepat. Hampir 30% dari catatan UGD di rumah sakit anak metropolitan di tinjausecara hokum

karena adanya permintaan salinan catatan tersebut dari luar (schoenfeld,1991)

Perawat harus mewaspadai adanta factor resiko pemganiayaan jika ditemukancidera baik dilaporkan maupun yang

diobservasi. Jika terdapat satu factor atau lebih,pertimbangkan untuk melakukan kekhawatiran anda tersebut. Tanda-

tanda terpentingharus didokumentasikan dalam rekam medis. Tinjauan catatan dan observasi pasiendapat

memunculkan hal-hal berikut (boyco, melhorn, vargo, 1996) :

1) perbedaan laporan atau dari 1 pemeriksa dengan pemeriksa lain tentang bagaimanacidera itu terjadi, apakah karena

tindakan anak atau tindakan pengasuh

2) pertentangan informasi dari anak dan orang tua tentang terjadinya cidera

3) terlambatan dalam mencari pengobatan

4) riwayat cidera atau kecurigaan cidera yang tidak dapat dijelaskan

5) cidera yang tidak konsisten dengan riwayat anak atau tingkat perkembangan anak 

6) cidera lebih lama dari waktu terjadinya

7) orang tua yang terpisah atau seseorang yang tidak berusaha mengamankan anak 

8) diagnosis reterdasi mental atau kelambatan perkembanganOrang tua dengan kemarahan hebat diidentifikasi

dengan mudah ketika anaknya(usia pra sekolah) mengalami cidera ketika tidak mendapatkan perhatian

sementara(Hansen, 1993). Kebijakan institusi sering mencakup factor lain untuk dikaji, berikut iniadalah factor resiko

terjadinya pengabaian (Helberg, 1983) :

1)keterlambatan dalam mencari pengobatan

2) diagnosis retardasi mental atau keterlambatan pengobatan

3) kurangnya pengetahuan pemberi perawatan utama tentang perawatan anak 

4) respons anak yang tidak wajar terhadap kontak yang dilakukan orang tua ataurespons orang tua yang tidak wajar

terhadap kontak yang dilakukan anak

5) ketidakmampuan anak untuk melakukan test perkembangan sesuai dengan usia

6) berat badan anak yang jauh dari proporsinya terhadap tinggi badan atau lingkarkepala, yang mengindifikasikan

pengabaian nutrisi

7) anak yang berusia dibawah 10 tahun tinggal sendiri di rumah

Page 14: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

5. Pengkajian dan Penampilan Umum pada Anak

 Penampilan umum anak adalah kesan subjektif dan kumulatif penampilan fisik anak, status nutrisi, perilaku,

kepribadian, interaksi denagn orang tua dan perawat (jugasaudara kandung jika ada), postur tubuh, perkembangan,

dan kemampuan berbicara.Walaupun penampilan umum dicatat pada awal pemeriksaan fisik, ini mencakup

semuaobservasi terhadap anak tersebut selama wawancara dan pengkajian fisik.Perhatikan mimik wajah, ekpresi

wajah dan penampilan anak. Sebagai contoh, mimik wajah memberikan petunjuk pada anak yang sedang merasa

nyeri: sulit bernafas, merasaketakutan, merasa tidak puas atau merasa bahagia; mengalami defisiensi mental,

atausedang mengalami penyakit akut.Observasi postur, posisi, dan tipe pergerakan tubuh. Anak yang kehilangan

fungsipendengaran atau penglihatan ditandai dengan mengangkat kepala dalam posisi yangkaku untuk mendengar

atau melihat lebih baik. Anak yang sedang mengalami nyerimungkin menyokong bagian tubuhnya yang sakit. Anak

dengan harga diri rendah ataumerasa ditolak dapat menunjukkan pose atau postur tubuh yang bungkuk, tidak hati-

hati,dan apatis. Sebaliknya, anak dengan rasa percaya diri, memiliki perasaan bahwaa dirinyaberharga, dan rasa aman

biasanya memilki postur tubuh yang tinggi, tegak, dan

seimbang. Ketika mengobservasi “bahasa tubuh”, jangan menginterpretasikannya terlalu

bebas tetapi catatlah secara objektif.Perhatikan higiene anak terkait kebersihannya; bau tubuh yang tidak biasa;kondisi

rambut, leher,kuku, gigi, dan kaki: dan kondisi pakaian. Observasi tersebutmerupakan petunjuk yang sangat baik

tentang kemungkinan adanya pengabaian, sumberfinansial yang tidak adekuat, kesulitan dalam perumahan (misalnya

tidak ada air yangmengalir), atau kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan anak.Penampilan umum termasuk

kesan secara keseluruhan tentang status nutrisi anak. Kesanini lebih dari sekedar pernyataan yang menggambarkan

berat badan atau tinggi badan, seperti “kurus dan tinggi”, Penilaian ini merupakan suatu perkiraan

kualitas, juga kuantitas asupan nutrisi anak.

Perilaku termasuk kepribadian anak, tingkat aktivitas, reaksi terhadap stress, permintaan-permintaannya, rasa frustasi,

interaksi dengan orang lain (terutama orang tua danperawat), tingkat kesadaran, dan respons terhadap stimulus.

Beberapa pertanyaan mentalyang berfungsi sebagai pengingat untuk mengobservasi perilaku meliputi:

Bagaimanakepribadian anak secara keseluruhan? Apakah anak memiliki rentang perhatian yang luasatau

perhatiannya sangat mudah dialihkan? Dapatkah anak mengikuti dua atau tigaperintah dengan baik tanpa perlu

diulangi? Bagaimana respons anak yang lebih kecil padalambatnya pemberian pujian atau keadaan frustasi? Apakah

kontak mata digunakanselama percakapan? Apa reaksi anak terhadap perawat dan anggota keluarganya?

Apakahanak cepat atau lambat dalam mengerti suatu penjelasan??

C. Dokumentasi dan Penyimpangan yang Umum Terjadi Pada Keperawatan Pediatrik

 Perawat umumnya dituntut karena sejumalah tindakan rutin perawatan pediatric ketika anak cidera, kesalahan

pemberian obat, keslahan pemberian terapi IV, dan luka bakar.

Page 15: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

1. Kesalahan pemberian obatInformasi yang harus ada di semua catatan pediatric, kardeks, dan catatan

pemberianobata adalah berat badan pasien saat masuk rumah sakit, yang harus diperbaharui sesuaiinstruksi atau

kebutuhan.

2. Terapi intaravenaKarena tubuh bayi dan anak-anak lebih banyak mengandung air daripada orang dewasa(tubuh

bayi mengandung 75% cairan tubuh, yang menurunkan sampai 45% ketika masadewasa), anak-anak dapat

mengalami cidera yang lebih besar karena kehilangan ataukelebihan cairan yang tiba-tiba ( Whaley, Wong, 1995).

3. Luka BakarPerawat jarang sekali dapat menghindari tanggung jawab ketika anak mengalami lukabakar.

Kebanyakan cedera luka bakar pada pasien pediatrik adalah akibat ketidaktahuanperawat tentang peralatan,

menggunakannya dengan tepat, serta gagal memperhatikandan mematuhi peringatan atau petunjuk penggunaannya

4. Penghalang tempat tidur dan jatuh

Perilaku termasuk kepribadian anak, tingkat aktivitas, reaksi terhadap stress, permintaan-permintaannya, rasa frustasi,

interaksi dengan orang lain (terutama orang tua danperawat), tingkat kesadaran, dan respons terhadap stimulus.

Beberapa pertanyaan mentalyang berfungsi sebagai pengingat untuk mengobservasi perilaku meliputi:

Bagaimanakepribadian anak secara keseluruhan? Apakah anak memiliki rentang perhatian yang luasatau

perhatiannya sangat mudah dialihkan? Dapatkah anak mengikuti dua atau tigaperintah dengan baik tanpa perlu

diulangi? Bagaimana respons anak yang lebih kecil padalambatnya pemberian pujian atau keadaan frustasi? Apakah

kontak mata digunakanselama percakapan? Apa reaksi anak terhadap perawat dan anggota keluarganya?

Apakahanak cepat atau lambat dalam mengerti suatu penjelasan??

C. Dokumentasi dan Penyimpangan yang Umum Terjadi Pada Keperawatan Pediatrik

 Perawat umumnya dituntut karena sejumalah tindakan rutin perawatan pediatric ketika anak cidera, kesalahan

pemberian obat, keslahan pemberian terapi IV, dan luka bakar.

1. Kesalahan pemberian obatInformasi yang harus ada di semua catatan pediatric, kardeks, dan catatan

pemberianobata adalah berat badan pasien saat masuk rumah sakit, yang harus diperbaharui sesuaiinstruksi atau

kebutuhan.

2. Terapi intaravenaKarena tubuh bayi dan anak-anak lebih banyak mengandung air daripada orang dewasa(tubuh

bayi mengandung 75% cairan tubuh, yang menurunkan sampai 45% ketika masadewasa), anak-anak dapat

mengalami cidera yang lebih besar karena kehilangan ataukelebihan cairan yang tiba-tiba ( Whaley, Wong, 1995).

3. Luka BakarPerawat jarang sekali dapat menghindari tanggung jawab ketika anak mengalami lukabakar.

Kebanyakan cedera luka bakar pada pasien pediatrik adalah akibat ketidaktahuanperawat tentang peralatan,

menggunakannya dengan tepat, serta gagal memperhatikandan mematuhi peringatan atau petunjuk penggunaannya.

4. Penghalang tempat tidur dan jatuh.

BAB III

PENUTUP

Page 16: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

A. Kesimpulan

Dokumentasi pediatrik adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang berguna bagiindividu

khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti bertanggung jawab hukum danetika perawat khusus untuk klien

pediatrik.Perawat pediatrik di unit keperawatan akut tidak hanya bekerja dengan anak-anak tetapi juga dengan

keluarga. Konsep pelayanan kesehatan yang berpusat pada keluarga memakainilai-nilai dan dinamika

keluarga sebagai hal yang dipertimbangkan. Ketika membuatrencana asuhan, perawat pediatrik harus mengkaji

kesehatan anak dan keluarganya. Asuhankeperawatan memberi upaya dengan memasukkan rutinitas keluarga untuk

mendukung unitkeluarga secara lebih baik lagi

B. Saran

Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan mengaplikasikanDokumentasi Pada

Pediatrik.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: KATA PENGANTAR · Web viewDAFTAR PUSTAKA..... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumentasi memiliki beberapa tujuan dalam jaringan yang rumit ant ara pasien, fasilitas,pelayanan,

Lyer, Patricia. 2005. Dokumentasi Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. EGC.JakartaNursalam.

2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan konsep dan Praktik. Salemba Medika.JakartaPotter & Perry. 2005.

Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta