kata pengantar - mitrakab.go.id · sekarang, salah satu gunung yang masih aktif tersebut adalah...
TRANSCRIPT
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kasih dan
penyertaanNya Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2017 yang merupakan
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan tugas
pemerintahan selang tahun anggaran 2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2016 ini, mengulas tentang pertanggungjawaban Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara atas kinerja pelaksanaan Visi dan Misi Bupati selama periode
2013-2018 yang terdapat dalam Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa
Tenggara Nomor 4 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Minahasa Tenggara Nomor 9 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2013-2018.
Pencapaian atas kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
terhadap prioritas pembangunan, telah dijabarkan dan dilaporkan dalam Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2017 ini secara komprehensif sesuai muatan
penulisannya. Banyak keberhasilan yang telah dicapai, namun harus juga diakui
dengan jujur, bahwa perkembangan dinamika lingkungan strategis dibidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang terus berlangsung saat
ini, senantiasa membawa perubahan dan masalah, sehingga kita harus terus
melakukan kerja besar, melakukan lompatan-lompatan besar, cerdas dan
inovatif dalam mensolusikan berbagai permasalahan bangsa dan daerah
ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sehingga mampu
memperoleh hasil yang luar biasa dalam upaya meningkatkan kualitas
pembangunan daerah dan pelayanan publik menuju pada kesejahteraan
masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ii
Harapan kami, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara Tahun 2017 ini dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak
yang membutuhkan, serta bermanfaat sebagai bahan penyempurnaan berbagai
kebijakan Pemerintah Daerah di tahun yang akan datang, terima kasih.
PENGOLAH PARAF
Kepala sub bagian Tata Laksana
Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Asisten Administrasi Umum
Sekretaris Daerah
Wakil Bupati Minahasa
Tenggara
Bupati Minahasa Tenggara Mohon Untuk ditandatanga
ni
BUPATI MINAHASA TENGGARA
JAMES SUMENDAP
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
pengembangan dalam penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna dan bertanggungjawab.
Berdasarkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu
“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN” dengan Misi
yaitu :
1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, professional dan melayani (Sukses Pemerintahan);
2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas,
serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan Masyarakat);
3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian
(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang
semakin kondusif (Sukses Perekonomian);
4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan
pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses
Pembangunan);
5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana (sukses lingkungan hidup).
Berdasarkan hasil pengukuran, analisis dan evaluasi akuntabilitas kinerja
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara tahun 2016, keseluruhan capaian kinerja
dikategorikan “berhasil”. Pencapaian Kinerja dari Sasaran-sasaran Strategis akan terus
ditingkatkan, dan untuk keseluruhan dijelaskan lengkap dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah iv
PERNYATAAN TELAH DIREVIU
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA
TAHUN ANGGARAN 2017
Kami telah mereviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
Tahun Anggaran 2017 sesuai Pedoman Reviu atas Laporan Kinerja. Substansi informasi
yang dimuat dalam Laporan Kinerja menjadi tanggung jawab manajemen Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara.
Reviu bertujuan untuk memberi keyakinan terbatas laporan kinerja telah disajikan
secara akurat, andal dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang menimbulkan
perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang disajikan di dalam laporan kinerja
ini.
Ratahan, Maret 2018
Inspektur Daerah
ROBERT J. ROGAHANG, SE NIP. 196008031986081002
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………………. i
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………. iii
PERNYATAAN TELAH DI REVIU …………………………………….. iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………... vii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Gambaran Umum ………………....………………………. 1
I.2 Kedudukan, Kewajiban, Tugas dan Wewenang
Bupati ……………………………………………..…… 4
I.3 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat
Daerah ……………………..……………………….. 5
1.4 Rencana Stategis …………………………………………… 10
BAB II PERENCANAAN KINERJA 17
Perjanjian Kinerja 20
BAB III AKUTABILITAS KINERJA
III.1 Capaian Kinerja Organisasi .…………………………… 22
III.2 Realisasi Anggaran ……………………………........... 70
BAB IV PENUTUP …………………………………….………… 72
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. GAMBARAN UMUM
A. GAMBARAN KONDISI DAERAH
Kabupaten Minahasa Tenggara adalah salah satu Kabupaten di
antara 15 Kabupaten/Kota (11 Kabupaten dan 4 Kota) yang ada di
Provinsi Sulawesi Utara. Ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
Ratahan, berjarak sekitar 80 km dari Manado, ibukota Provinsi Sulawesi
Utara. Kabupaten Minahasa Tenggara secara administratif telah ditetapkan
dengan UU No. 9 tahun 2007. Kabupaten ini merupakan pemekaran dari
kabupaten induknya yaitu Kabupaten Minahasa Selatan.
Adapun batas Wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah :
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Amurang Timur
dan Kecamatan Amurang Kabupaten Minahasa Selatan.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Langowan
Kabupaten Minahasa dan Laut Maluku
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Laut Maluku dan Kecamatan
Kotabunan Kabupaten Bolaang Mongondow;
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Ranoyapo
dan Kecamatan Kumelembuai Kabupaten Minahasa Selatan.
Secara Geografis, Kabupaten Minahasa Tenggara terletak antara :
1240 30’24” - 1240 56’24” BT
10 08’19” - 00 50’46” LU
LUAS WILAYAH
Luas wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah 730,62 Km2 atau
73.062 Ha, yang secara administratif terbagi menjadi 12 kecamatan.
Kecamatan terluas adalah kecamatan Ratatotok dengan luas 10.418 Ha
yang kemudian diikuti oleh Kecamatan Touluaan Selatan dengan luas
10.180 Ha, sedangkan Kecamatan Tombatu Timur sebagai kecamatan
yang terkecil dengan luas 1.881 Ha serta Kecamatan Tombatu Utara
dengan luas 3.717 Ha.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2
Tabel 2.1 Luas Wilayah Administratif
No Kecamatan
Luas Wilayah
Administratif
(Ha)
Prosentase (%)
1. Belang 7.517 10,28
2. Pasan 4.979 6,81
3. Pusomaen 5.362 7,34
4. Ratahan 6.163 8,43
5. Ratahan Timur 6.399 8,76
6. Ratatotok 10.418 14,26
7. Silian Raya 4.375 5,98
8. Tombatu 6.795 9,30
9. Tombatu Timur 1.881 2,55
10. Tombatu Utara 3.717 5,08
11. Touluaan 5.276 7,22
12. Touluaan Selatan 10.180 13,93
Luas Total 73.062 100
Sumber : Mitra Dalam Angka 2015
TOPOGRAFI
Topografi sebagiaan besar wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
bergunung-gunung dan berbukit-bukit yang membentang dari Utara sampai ke
selatan. Diantaranya terdapat beberapa gunung berapi yang masih aktif hingga
sekarang, salah satu gunung yang masih aktif tersebut adalah gunung api Soputan
dengan tinggi 1.780 m yang terletak di antara perbatasan Kabupaten Minahasa
Tenggara dan Minahasa Selatan serta Kabupaten Minahasa. Untuk ketinggian,
wilayah Minahasa Tenggara memiliki ketinggian antara 0 m (Pantai Kec. Ratatotok,
Belang, Pusomaen) hingga ketinggian 1.750 m (lereng G. Soputan di Kec. Ratahan
dan Kec.Silian Raya).
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 3
B. GAMBARAN PEMERINTAHAN
Penyelenggaraan Negara mempunyai peranan yang sangat menentukan untuk
mencapai cita-cita perjuangan bangsa mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Untuk
mewujudkan Penyelenggaraan Negara yang mampu menjalankan fungsi dan
tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab maka berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme perlu diletakkan
asas-asas penyelenggaraan negara. Salah satu asas penyelenggaraan negara
tersebut adalah asas akuntabilitas. Dalam rangka itu pemerintah telah menerbitkan
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai instansi pemerintah juga
berkewajiban untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah kepada
Presiden, dimana penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara tahun 2017 ini dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan hasil pengukuran kinerja yang telah ditetapkan
berdasarkan Perjajian Kinerja Tahun 2017 sesuai target kinerja dalam RPJMD 2013-
2018 Kabupaten Minahasa Tenggara dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
menggambarkan keberhasilan maupun kegagalan pencapaian sasaran strategis
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, disamping itu penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah ini juga ditujukan sebagai umpan balik untuk
memperbaiki kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dimasa yang akan
datang.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 4
I.2. KEDUDUKAN, KEWAJIBAN, TUGAS DAN WEWENANG BUPATI
A. KEDUDUKAN :
Bupati yang karena jabatannya berkedudukan sebagai wakil
pemerintah di wilayah Kabupaten dan dalam pelaksanaan tugasnya
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Gubernur.
Di dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Bupati dibantu
oleh Wakil Bupati.
B. KEWAJIBAN :
Bupati dan Wakil Bupati berkewajiban :
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
d. melaksanakan kehidupan demokrasi;
e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
f. menjaga etika dan norma dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah;
g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
h. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan
daerah;
j. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan
semua perangkat daerah;
k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan
daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.
C. TUGAS DAN WEWENANG
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah, maka Bupati sebagai Kepala Daerah Kabupaten
mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 5
1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;
2. Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah;
3. Menetapkan Peraturan Daerah yang telah mendapat persetujuan
bersama DPRD;
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada DPRD untuk
dibahas dan ditetapkan bersama;
5. Mengupayakan terlaksananya kewajiban Daerah;
6. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan; dan
7. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
I.3. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT DAERAH
A. SEKRETARIAT DAERAH
- KEDUDUKAN
Sekretariat Daerah Kabupaten adalah unsur staf Pemerintah
Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah Kabupaten
dan bertanggung jawab kepada Bupati.
- TUGAS POKOK
Sekretariat Daerah Kabupaten mempunyai tugas membantu bupati
dalam penyusunan kebijakan dan pengoordinasian administratif
terhadap pelaksanaan tugas Perangkat Daerah serta pelayanan
administratif.
- FUNGSI
1. pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;
2. pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja Perangkat
Daerah;
3. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;
4. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara
pada instansi Daerah; dan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 6
5. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
B. SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
- KEDUDUKAN
Sekretariat DPRD Kabupaten merupakan unsur pelayanan administrasi
dan pemberian dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD kabupaten,
dipimpin oleh sekretaris DPRD kabupaten yang dalam melaksanakan
tugasnya secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada pimpinan DPRD kabupaten dan secara administratif
bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris Daerah
kabupaten.
- TUGAS POKOK
Sekretariat DPRD Kabupaten mempunyai tugas menyelenggarakan
administrasi kesekretariatan dan keuangan, mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPRD kabupaten, serta menyediakan dan
mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD kabupaten
dalam melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
- FUNGSI
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD kabupaten;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD kabupaten;
c. fasilitasi penyelenggaraan rapat DPRD kabupaten; dan
d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan
oleh DPRD kabupaten.
C. INSPEKTORAT DAERAH
- KEDUDUKAN
Inspektorat Daerah merupakan unsur pengawas penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dipimpin oleh Inspektur melaksanakan tugasnya
bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris Daerah
kabupaten.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 7
- TUGAS POKOK
Inspektorat Daerah mempunyai tugas membantu bupati membina dan
mengawasi pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
- FUNGSI
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan
keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
bupati;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi inspektorat kabupaten; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait
dengan tugas dan fungsinya.
D. DINAS DAERAH
- KEDUDUKAN
Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
- TUGAS POKOK
Dinas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan
desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta
kewenangan Kabupaten/Kota.
E. BADAN DAERAH
- KEDUDUKAN :
Badan Daerah adalah unsur penunjang Pemerintah Kabupaten yang
dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 8
- TUGAS POKOK :
Badan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan pemerintah kepada masyarakat.
F. STRUKTUR ORGANISASI
Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah sebagai berikut :
1. DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
1. Sekretariat Daerah yang terdiri dari :
a. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, meliputi :
1. Bagian Hukum
2. Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah
3. Bagian Kesejahteraan Rakyat
b. Asisten Perekonomian dan Pembangunan, meliputi :
1. Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam
2. Bagian Administrasi Pembangunan
3. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa
c. Asisten Administrasi Umum
1. Bagian Umum
2. Bagian Humas Protokol
3. Bagian Organisasi
2. Sekretariat DPRD
3. Inspektorat Daerah
4. Badan Daerah yang terdiri dari :
1. Badan Keuangan Daerah
2. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Badan Perencanaan Daerah
4. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 9
5. Dinas Daerah, terdiri dari :
1. Dinas Pendidikan
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
4. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
5. Dinas Sosial
6. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
7. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
8. Dinas Ketahanan Pangan
9. Dinas Lingkungan Hidup
10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
11. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
12. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
13. Dinas Perhubungan
14. Dinas Komunikasi dan Informatika
15. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
16. Dinas Kepemudaan dan Olahraga
17. Dinas Kearsipan
18. Dinas Kelautan dan Perikanan
19. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
20. Dinas Pertanian
21. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
22. Satuan Polisi Pamong Praja
6. Badan Penanggulangan Bencana Daerah
7. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
8. Kecamatan yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 144 Desa/Kelurahan
Adapun keadaan ASN yang ada di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara adalah
sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 10
a) Jumlah Pegawai : 2.406 orang
b) Keadaan menurut jenis kelamin:
Laki-laki : 835 orang
Perempuan : 1.571 orang
c) Keadaan menurut pendidikan :
SD : 0 orang
SMP : 3 orang
SMA : 333 orang
D1 & D2 : 100 orang
D3 & D4 : 252 orang
S1, S2 & S3 : 1.718 orang
d) Keadaan PNS menurut Golongan
GOLONGAN RUANG
D C B A JUMLAH %
1. IV 1 25 221 284 531 22,07
2. III 233 484 290 403 1.410 58,60
3. II 57 99 121 177 454 18,87
4. I 1 9 1 0 11 0,46
J U M L A H 2.406 100
1.4. RENCANA STRATEGIS
LLaappoorraann KKiinneerrjjaa IInnssttaannssii PPeemmeerriinnttaahh PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa
TTeennggggaarraa TTaahhuunn 22001177 mmeerruuppaakkaann ttaahhuunn KKeeeemmppaatt ddaallaamm ppeennyyaammppaaiiaann
ppeerrttaanngggguunnggjjaawwaabbaann kkiinneerrjjaa ddaarrii RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh
((RRPPJJMMDD)) PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa TTaahhuunn 22001133 –– 22001188 yyaanngg
ddiittuuaannggkkaann ddaallaamm PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa NNoommoorr 0099 TTaahhuunn
22001144 yyaanngg ddiissuussuunn sseebbaaggaaii ddaassaarr ddaann ttoollookk uukkuurr ppaaddaa ppeennyyeelleennggggaarraaaann uurruussaann
ppeemmeerriinnttaahhaann,, ppeemmbbaanngguunnaann ddaann kkeemmaassyyaarraakkaattaann ddii KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa
TTeennggggaarraa..
DDaallaamm PPeerraattuurraann DDaaeerraahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa NNoommoorr 0099 TTaahhuunn 22001144
ttaannggggaall 1100 OOkkttoobbeerr 22001144 tteennttaanngg RReennccaannaa PPeemmbbaanngguunnaann JJaannggkkaa MMeenneennggaahh DDaaeerraahh
KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa mmeennggaammaannaattkkaann vviissii ddaann mmiissii ppeemmbbaanngguunnaann
MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa..
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 11
RReennccaannaa SSttrraatteeggii PPeemmeerriinnttaahh KKaabbuuppaatteenn MMiinnaahhaassaa TTeennggggaarraa mmeelliippuuttii::
V I S I
“MITRA YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”
M I S I
Untuk mewujudkan Visi Daerah Minahasa Tenggara, maka telah ditetapkan misi
sebagai berikut :
1. Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai (Sukses
Pemerintahan);
2. Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin
berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan
Masyarakat);
3. Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian
(kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha
yang semakin kondusif (Sukses Perekonomian);
4. Mewujudkan infrastruktur publik yang berkwalitas, meningkatkan
aksesibilitas transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta
pemerataan pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir (Sukses
Pembangunan);
5. Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana (sukses lingkungan hidup).
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
sebagaimana telah ditetapkan, maka dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah
dan operasional melalui Sasaran Strategis yang merupakan gambaran kinerja Tahun
2017. Keterkaitan Sasaran Strategis dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013–2018,
selengkapnya diurai dalam tabel sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 12
Misi 1 :
Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum,
demokratis, profesional, melayani, rukun dan damai
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
1.1
Mewujudkan kepemerintahan yang
menjunjung supremasi hukum dan.
Demokratis
1.
Meraih opini terbaik yakni wajar tanpa
pengecualian (WTP) atas hasil audit BPK
terhadap laporan keuangan setiap tahun
dan mempertahankannya hingga tahun
2018, sehingga menjadi percontohan
pengelolaan keuangan terbaik;
1.2
Mewujudkan kepemerintahan yang
profesional dan melayani
2.
3.
4.
Meraih predikat sebagai salah satu
daerah percontohan dalam pelaksanaan
reformasi birokrasi hingga tahun 2018
Meraih predikat sebagai salah satu
daerah daerah percontohan dalam
percepatan pemberantasan korupsi
hingga tahun 2018
Meraih predikat sebagai salah satu
daerah percontohan dalam pelayanan
publik terbaik pada tahun 2018
1.3
Mewujudkan kepemerintahan yang
rukun dan damai
5.
6.
7.
Berkembang dan lestarinya budaya
gotong royong masyarakat
Meningkatnya pemahaman dan
penghargaan terhadap adat istiadat dan
kearifan lokal dalam masyarakat
Berkembangnya toleransi antar umat
beragama dan antar etnis
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 13
Misi 2 :
Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin
berkwalitas, serta memberdayakan masyarakat
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
2.1
2.2
2.3
Mewujudkan pelayanan pendidikan
yang berkualitas dan merata bagi
seluruh masyarakat.
1
Tersedianya sarana dan prasarana gedung
sekolah yang memadai
2. Angka melek huruf (AMH) mencapai
99,99% pada tahun 2018
3.
Rata-rata lama sekolah siswa mencapai
12 tahun pada tahun 2018
4. Sampai tahun 2018 seluruh guru sudah
bersertifikasi
Mewujudkan pelayanan kesehatan
yang semakin berkualitas guna
meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
5. Angka harapan hidup (AHH) mencapai
angka 70,5 tahun
6. Tersedianya regulasi standar pelayanan
kesehatan
7. Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan
yang memadai
8. Tersedianya tenaga kesehatan yang
memadai
9. Terlaksananya pelayanan kesehatan di
seluruh wilayah kabupaten
10 Pelayanan jamkesda secara keseluruhan
(universal coverage) bagi semua warga
masyarakat minahasa tenggara pada tahun
2018
11. Meraih prestasi terbaik di bidang kesehatan,
yakni sebagai daerah kabupaten sehat
pada tahun 2016
Mewujudkan masyarakat Minahasa
Tenggara yang memiliki kualitas
dan daya saing
12. Indeks pembangunan manusia (IPM)
mencapai angka 75
13. Pada tahun 2018 penduduk miskin hanya
sebesar 12%. Pengangguran hanya
sebesar 5,1%, dan tingkat partisipasi
angkatan kerja mencapai 75%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 14
Misi 3 :
Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari,
pertanian (kelapa) dan pariwisata serta iklim investasi dan
kesempatan berusaha yang semakin kondusif.
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
3.1 Menciptakan perekonomian
Minahasa Tenggara yang handal,
yang berbasis potensi bahari,
pertanian (kelapa) dan pariwisata.
1 Ditetapkannya Kawasan Strategis Cepat
Tumbuh (KSCT) di Kabupaten Minahasa
Tenggara
3.2 Menciptakan iklim investasi dan
kesempatan berusaha yang
semakin kondusif yang dapat
memacu pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
2 Ditetapkannya beberapa wilayah Kabupaten
Minahasa Tenggara sebagai kawasan
minapolitan
3 Meningkatnyakontribusi PAD dari sektor
kelautan dan perikanan
4 Adanya sentra agropolitan kelapa dan
turunannya sehingga mampu meningkatkan
nilai ekonomis produk berbasis kelapa
5 Terciptanya bargaining position yang kuat
dalam mengendalikan harga kopra
6 Meningkatnya kontribusi sektor
pertanian/perkebunan hingga 40% dalam
pembentukan PDRB dan pertumbuhan
ekonomi hingga tahun 2018
7 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2018 mencapai angka7,5%
8 Meningkatnya PAD mencapai angka Rp. 15
milyar dan pendapatan perkapita penduduk
mencapai angka Rp. 17 juta sampai tahun
2018
9 Meningkatnya arus kedatangan wisatawan
domestik pada tahun 2018 sebanyak 6.000
orang dan wisatawan mancanegara sebanyak
1.000 orang
10 Meningkatnya jumlah dan nilai investasi di
Kabupaten Minahasa Tenggara
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 15
Misi 4 :
Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan
pembangunan hingga ke perkampungan dan pesisir
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
4.1 Membangun infrastruktur publik yang
baik dan berkualitas
1 Mempercepat tuntasnya jalan Touluaan-
Amurang pada tahun 2014, jalan tombatu-
ratatotok pada tahun 2015
4.2
Meningkatnya aksebilitas transportasi
yang mampu menjaga keterhubungan
antar wilayah, baik dalam skala lokal,
regional (kabupaten) maupun antar
kabupaten dan antar provinsi.
2
Mempercepat peningkatan status jalan
Liwutung-Tababo menjadi jalan provinsi
4.3 Meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana perhubungan dan
telekomunikasi
3 Mempercepat peningkatan status jalan
kabupaten menjadi jalan propinsi sepanjang
100 km
4.4 Meningkatkan pengelolaan,
pengendalian pemanfaatan
sumberdaya mineral dengan peran
serta masyarakat
4
Terbangunnya jaringan infrastruktur yang
menjangkau wilayah perbatasan,
perkampungan, pedalaman dan pesisir
4.5 Meningkatkan cakupan pelayanan
energi listrik
5 Mempercepat modernisasi pelabuhan barang
dan perikanan di Belang
4.6 Menyediakan air bersih bagi seluruh
masyarakat Minahasa Tenggara
6 Mempercepat peningkatan kualitas
pembangunan hingga di wilayah
perkampungan, pedalaman dan pesisir
4.7 Membangun sanitasi permukiman
7 Semua wilayah kabupaten termasuk wilayah
perkampungan dan pesisir serta wilayah
terluar bebas akses telepon seluler
4.8 Membangun saluran drainase 8 Terpasangnya jaringan telepon kabel serat
optik di ibukota kecamatan
4.9 Memfasilitasi pembangunan
perumahan rakyat yang murah dan
aman
9 Semakin tersedianya energi listrik serta
energi baru terbarukan di seluruh wilayah
kabupaten
4.10 Merehabilitasi rumah rakyat yang tidak
layak huni bagi masyarakat miskin
10 Semakin tersedianya sarana air bersih di
seluruh wilayah
4.11 Mewujudkan pemerataan
pembangunan hingga ke
perkampungan dan pesisir
11 Terfasilitasinya pembangunan perumahan
murah dan aman
4.12 Melaksanakan pembangunan tempat
pemakaman
12 Meraih prestasi sebagai daerah percontohan
percepatan pembangunan sanitasi
permukiman pada tahun 2017
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 16
Misi 5 :
Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai
resiko bencana
TUJUAN SASARAN STRATEGIS
5.1 Menyediakan perencanaan
pembangunan yang berkelanjutan,
aman, nyaman dan menjamin
kelestarian lingkungan hidup.
1 Tersedianya semua dokumen rencana tata
ruang wilayah beserta seluruh rencana rinci
dan detailnya
5.2 Mewujudkan lingkungan hidup yang asri
dan bersih.
2 Terbangunnya kawasan perkotaan yang sesuai
dengan rencana rinci tata ruang wilayah
5.3 Menjaga ekosistem hutan dan terumbu
karang agar tetap lestari
3 Terehabilitasinya kawasan kritis dan rawan
bencanadi seluruh wilayah kabupaten
4 Terehabilitasinya sejumlah area habitat
terumbu karang di seluruh wilayah pesisir
5 Bertambahnya luas hutan bakau
6 Tersedianya TPA yang layak
5.4 Menjamin aktifitas pembangunan dan
kehidupan masyarakat bisa berlangsung
dengan aman dan terhindar dari resiko
bencana
7 Pembangunan infrastruktur pencegahan dan
perlindungan dari berbagai resiko bencana
serta pemulihan infrastruktur publik pasca
bencana
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 17
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Dalam rangka memperkuat Indikator Kinerja Utama pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara, maka disusunlah
Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 69 Tahun 2016 tentang Pengganti
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2013-
2018, agar dalam pengukuran kinerja yang dimulai dari tahap perencanaan sampai
dengan pelaporan lebih jelas arah dan tujuannya. Adapun hubungan antara Visi dan
Misi Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Sasaran Strategis serta arah kebijakan
dalam Peraturan Bupati Minahasa Tenggara Nomor 69 Tahun 2016 tentang
Pengganti Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun
2013-2018 dapat dilihat pada table berikut ini :
Misi 1 :
Mewujudkan kepemerintahan yang menjunjung supremasi hukum, demokratis,
profesional, melayani, rukun dan damai
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terwujudnya
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
yang berkualitas
Meningkatkan kualitas
SDM birokrasi
Presentase Kasus Pengaduan
yang ditindaklanjuti
Presentase Jumlah Temuan
Eksternal dan Internal yang
ditindaklanjuti
Persentase pemenuhan
kompetensi ASN
Mengembangkan
layanan birokrasi yang
prima
Nilai Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah
Persentase Layanan Perijinan
yang diselesaikan sesuai dengan
SOP
Persentase cakupan kepemilikan
KTP
Persentase Penegakan Perda
Persentase pemilih yang
berpartisipasi
Persentase pencapaian prolegda
Meningkatkan Mutu
SDM dan Sistem
Perencanaan dan
Pengelolaan Keuangan
serta Aset Daerah
Persentase Keselarasan Program
Kegiatan RKPD dengan RPJMD
Opini Pemeriksaan BPK
Rata-rata persentase kesesuaian
APBDes dengan RPJMDes
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 18
Misi 2 :
Mewujudkan Pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkwalitas, serta
memberdayakan masyarakat
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat
yang tinggi
Meningkatkan Sarana
Prasarana, SDM, dan
Akses serta Mutu
Pelayanan Kesehatan.
AKI per 100.000 kelahiran hidup
AKB per 1000 kelahiran hidup
Rata-rata jumlah anak dalam
keluarga
Meningkatkan
ketersediaan dan
keragaman pangan
secara berkelanjutan
Cakupan Balita Gizi Buruk yang
mendapat perawatan
Meningkatkan prestasi
olahraga
Persentase prestasi olahraga
tingkat propinsi, nasional yang
diikuti
Meningkatkan
pencegahan kecelakaan
transportasi
Persentase penurunan kecelakaan
lalu lintas
2
Terwujudnya akses dan
mutu pendidikan yang
berkualitas
Memperluas akses dan
meningkatkan mutu
pendidikan dasar
termasuk akses
pembiayaan bagi
penduduk miskin.
Angka Partisipasi Kasar dan
Angka Partisipasi Murni
Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Meningkatkan
pemenuhan standar
nasional pendidikan
Persentase kelulusan SD, SMP,
SMA
Misi 3 :
Mewujudkan Perekonomian yang handal berbasis potensi bahari, pertanian (kelapa) dan
pariwisata serta iklim investasi dan kesempatan berusaha yang semakin kondusif.
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Turunnya Jumlah
Masyarakat Kurang
Mampu
Meningkatkan
ketersediaan lapangan
pekerjaan dan
kemudahan usaha
Angka Pengangguran
meningkatkan
kesejahteraan keluarga Nilai Tukar Petani
2
Terwujudnya
perekonomian daerah
yang berkualitas
Meningkatkan usaha
produktif masyarakat
yang kompetitif
Persentase Kecamatan yang
memiliki pasar yang representatif
Meningkatkan Realisasi
Penanaman Modal dan
Perizinan Sektoral yang
berorientasi Kegiatan
Pemantauan,
Pembinaan dan
Pengawasan
Jumlah nilai investasi PMA dan
PMDN
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 19
3
Terwujudnya destinasi
pariwisata yang
berdaya saing dan
unggul
Meningkatkan kualitas
destinasi pariwisata
Jumlah objek wisata yang
memenuhi standar
Pengembangan
pariwisata melalui
penambahan destinasi
pariwisata dan
peningkatan promosi
pariwisata.
Jumlah Kunjungan Wisatawan
domestic dan mancanegara
4
Terpenuhinya
kebutuhan pangan
masyarakat
Intensifikasi dan
diversifikasi usaha tani
Produksi Tanaman Pangan
Produksi tanaman holtikultura
Meningkatkan kualitas
sumberdaya
peternakan
Peningkatan Produksi daging
5
Terpenuhinya
kebutuhan perikanan
masyarakat
Meningkatkan kualitas
Sumber Daya,
Perekonomian,
Kelembagaan dan
sarana prasarana
Peningkatan Produksi Perikanan
Tangkap, Budidaya
Misi 4 :
Mewujudkan infrastruktur publik yang berkualitas, meningkatkan aksesibilitas
transportasi, telekomunikasi, energi listrik, air bersih, serta pemerataan pembangunan
hingga ke perkampungan dan pesisir
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terpenuhinya sarana
dasar masyarakat
prasarana publik dan
prasarana dasar
masyarakat
Meningkatkan
aksesibilitas dan mutu
sarana dan prasarana.
Persentase Jalan Kabupaten
dalam kondisi mantap
Percepatan pemenuhan
kebutuhan layanan
dasar masyarakat.
Persentase luas irigasi kabupaten
dalam kondisi baik
2
Terwujudnya
lingkungan hidup yang
kualitas
Meningkatkan
pengendalian kualitas
Lingkungan hidup
Prosentase sumber air yang
dikonservasi
Indeks Tutupan Lahan
Volume sampah yang tertangani
Misi 5 :
Mewujudkan Lingkungan hidup yang asri, lestari, serta aman dari berbagai resiko
bencana
No Sasaran Arah Kebijakan Indikator
1
Terciptanya kesadaran
masyarakat dalam
kesiapsiagaan bencana
Meningkatkan
pemahaman dan
kemampuan
masyarakat dalam
pengurangan resiko
bencana
Persentase kecepatan Reaksi
Tanggap Darurat Bencana yang
memenuhi respon time
2
Terwujudkan
pelestarian dan
pengembangan budaya
daerah
Mengoptimalkan
kualitas dan partisipasi
masyarakat dalam
pengembangan budaya
Jumlah Situs Budaya yang
dilestarikan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 20
PERJANJIAN KINERJA 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1
Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang berkualitas
a. Presentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal yang ditindaklanjuti
50%
b. Persentase pemenuhan
kompetensi ASN 100%
c.
Nilai Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
SANGAT TINGGI (ST)
d. Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
CC
e. Persentase cakupan kepemilikan KTP
85%
f. Persentase pencapaian prolegda
100%
g. Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD
90%
h. Opini Pemeriksaan BPK WTP
2
Terwujudnya derajat
kesehatan masyarakat yang tinggi
a. AKI per 100.000 kelahiran
hidup
0 kasus
< 102/100.000 LH
b. AKB per 1000 kelahiran hidup
0 kasus
< 23/100.000 LH
c. Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat perawatan
100%
d. Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas
50%
3
Terwujudnya akses dan
mutu pendidikan yang berkualitas
a. Angka Partisipasi Kasar dan
Angka Partisipasi Murni
APK SD : 100% APM SD : 91,35%
APK SMP : 95% APM SMP : 80%
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
8,45 tahun
4
Turunnya Jumlah
Masyarakat Kurang Mampu
Angka Pengangguran 3.000 jiwa
5 Terwujudnya perekonomian daerah
yang berkualitas
a. Persentase Kecamatan yang memiliki pasar yang
representatif
100%
b. Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN
35.000.000.000
6 Terwujudnya destinasi pariwisata yang berdaya
saing dan unggul
a. Jumlah objek wisata yang
memenuhi standar 7 tempat
b. Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan
wisatawan mancanegara
Domestik : 30.000 jiwa
Mancanegara : 500 jiwa
7 Terpenuhinya kebutuhan
pangan masyarakat
Produksi Tanaman Pangan,
holtikultura, dan perkebunan Pangan : 56.983 ton
Holtikultura : 1.520 ton
8 Terpenuhinya kebutuhan
perikanan masyarakat
Peningkatan Produksi Perikanan
Tangkap, Budidaya
Perikanan Tangkap : 38.200 ton
Perikanan Budidaya : 3.600 ton
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 21
9
Terpenuhinya sarana
dasar masyarakat prasarana publik dan prasarana dasar
masyarakat
a. Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi
mantap
67%
b.
Persentase luas irigasi
kabupaten dalam kondisi baik
67,8%
10 Terwujudnya lingkungan
hidup yang kualitas a.
Prosentase sumber air yang
dikonservasi 100%
b. Volume sampah yang tertangani
18.204 m³
11
Terwujudkan pelestarian
dan pengembangan budaya daerah
Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan
40 BCB
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 22
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017
berdasarkan analisis terhadap sasaran strategis dengan mengukur capaian target
yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan 2017 dan Perjanjian Kinerja
2017 dan dengan melakukan analisis–analisis terhadap target–target yang akan
dicapai.
III.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
SASARAN 1
Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas
a. Indikator kinerja : Presentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal
yang ditindaklanjuti
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Presentase Jumlah Temuan
Eksternal dan Internal yang
ditindaklanjuti
50% 50% 100%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2017 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2017 tercapai.
Tercapainya indicator kinerja sasaran di dukung oleh peran Aparat
Pengawasan internal yang berkomitmen menyelesaikan tindak lanjut sesuai
dengan waktu yang ditentukan baik dari Pihak ekternal dalam hal ini Badan
Pengawas Keuangan Republik Indonesia perwakilan Provinsi Sulawesi Utara,
di mana sudah di buat rencana pelaksanaan (action plan) penyelesaian tindak
lanjut yang merupakan instrument dalam pelaksanaan tindak lanjut. Dalam
tindak lanjut di fokuskan pada aset dan penyelesaian kerugian keuangan
daerah.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini
dengan beberapa tahun terakhir
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016 yang sebesar
45 % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja mengalami Peningkatan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 23
0
20
40
60
Realisasi Kinerja %
Realisasi Kinerja %
2015 22
2016 45
2017 50
2015
2016
2017
Jumlah pencapaian. Bila dilakukan Perbandingan realisasi data kinerja dari
Tahun ke Tahun maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Adapun Rumusan Pencapaian Realisasi kinerja sebagai berikut :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 %
Temuan Pengawasan sampai dengan Tahun 2017 sebanyak 630 Rekomendasi dan
yang ditindaklanjuti sampai dengan akhir Tahun 2016 sebanyak 325 Temuan yang
dapat di lihat pada chart di bawah ini :
sehingga berdasarkan rumus di atas dapat dihitung :
325 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑖
630 𝑇𝑒𝑚𝑢𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑤𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑥 100 % = 50 %
Jumlah Temuan
Temuan Pengawasan
Yang ditindak lanjuti
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 24
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun 2017 menargetkan
sejumlah LHP yang terbit tahun 2017 dari pemeriksaan eksternal yang
memiliki temuan yang berbeda-beda. Adapun kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan tindak lanjut yaitu adanya pihak terkait dalam temuan Badan
Pemeriksa Keuangan yang sudah tidak jelas keberadaanya dan tidak
koperatifnya Pihak – Pihak yang terbeban ganti rugi.
Dalam menindaklanjuti temuan itu jika ada yang bersifat TP/TGR maka
akan dilakukan koordinasi dengan tim majelis yang sudah dibentuk, disamping
itu dalam setiap pemeriksaan eksternal baik itu oleh BPK, Inspektorat Provinsi
dan lain-lain Inspektorat Kabupaten Minahasa Tenggara selalu mendampingi
sampai akhir pemeriksaan, sehingga apa yang dibutuhkan dalam
menindaklanjuti temuan eksternal dapat dipenuhi dengan tepat.
Guna mencapai Prosentase penyelesaian tindak lanjut rekomendasi
hasil pemeriksaan maka di dukung dengan 2 (dua) Program dan 16 (enam
belas) Kegiatan yang di tetapkan dalam rencana kerja dan anggaran
Inspektorat Daerah yaitu :
Program : 1. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan : 1. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)- SKPD
2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) – SKPD
3. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP)
4. Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
5. Review Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP)
6. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD
7. Review Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)- SKPD
8. Review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
9. Evaluasi Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah
(LPPD)
Program : 2. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian
Pelaksanaan Kebijakan KDH
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 25
Kegiatan : 1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala
2. Penyusunan Kebijakan Pengawasan Berkala
3. Inventarisasi Temuan Pengawasan
4. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
5. Monitoring dan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
6. Gelar Pengawasan Pemuktahiran Data, dan Penyusunan
PKPT Tingkat Pusat dan Provinsi, Kabupaten/Kota
7. Penyusunan PKPT Kabupaten Minahasa Tenggara
b. Indikator kinerja : Persentase Pemenuhan Kompetensi ASN
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Presentase Pemenuhan
Kompetensi ASN 100% 77,7% 77,7%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2017 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2017 tidak
tercapai, dimana dari target 100% realisasinya hanya mencapai 77,7%
sehingga capaian kinerja sebesar 77,7%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun
ini dengan beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015
%
Capaian 2016
%
2017
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Presentase Pemenuhan Kompetensi ASN 94,93% 71,41% 100% 77,7% 77,7%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016 yang sebesar
71,41% % maka dari Tahun ke Tahun realisasi Kinerja mengalami
penurunan sedangkan untuk tahun 2015 dengan capaian 94,93%
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Penyebab menurunnya capaian kinerja tahun 2017 karena pada Tahun
2017 BKPSDM tidak melaksanakan Diklat PIM III karena kurangnya pagu
anggaran yang tersedia. Namun dibandingkan dengan capaian pada
Tahun 2016, Tahun 2017 terjadi peningkatan. Hal ini disebabkan karena
persentase jumlah PNS yang menerima SK Kenaikan Pangkat melebihi
target yaitu dari 250 PNS menjadi 328 PNS atau sebesar 131,20%.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 26
c. Indikator kinerja : Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Nilai Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah
SANGAT
TINGGI (ST)
SANGAT
TINGGI (ST) 100%
Berdasarkan data Kinerja Tahun 2017 yang tersaji dalam tabel di atas
menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada Tahun 2017 tercapai,
dimana dari target kinerja Sangat Tinggi (ST) sama dengan realisasi yang
dicapai sehingga capaian kinerja tercapai100%.
Nilai LPPD diukur dari skor evaluasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
dimana untuk Kabupaten Minahasa Tenggara memperoleh predikat sangat
tinggi se-Sulawesi Utara.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun ini
dengan beberapa tahun terakhir
Adapun capaian nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TAHUN SKOR PRESTASI
2014 1,9509 SEDANG
2015 3,1426 SANGAT TINGGI
2016 3,0411 SANGAT TINGGI
Berdasarkan hasil Analisis Pencapaian Target setiap tahun dapat diperoleh
gambaran kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah setiap tahun mengalami
kenaikan dimana pada tahun 2014 dengan prestasi “Sedang” kemudian pada
tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan yaitu “Sangat Tinggi” dan
bertahan sampai tahun 2016.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam
mempertahankan Nilai LPPD merupakan wahana sinergitas dan sinkronisasi
penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah dan Pemerintah
dalam kerangka mengevaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan yang
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 27
dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah guna menunjang terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
d. Indikator kinerja : Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Nilai Akuntabilitas Kinerja
Pemerintah CC B 150%
Adapun dalam rangka upaya sebagai bentuk akuntabiitas dari pelaksanaan
tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran maka pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Hal
terpenting yang dilakukan adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta
pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap
pengukuran kinerja. Berdasarkan data Kinerja Tahun 2017 yang tersaji
dalam tabel di atas menunjukan bahwa target kinerja pada Tahun 2017
tercapai, dimana dari target kinerja “CC” realisasinya melebihi yang dicapai
yaitu “B” sehingga capaian kinerja melebihi 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Kinerja Tahun
ini dengan beberapa tahun terakhir
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 28
TAHUN NILAI PREDIKAT
2015 31,03 C
2016 50,15 CC
2017 60,06 B
Perkembangan Nilai Akuntabilitas Kinerja dari tahun ke tahun semakin
meningkat dimana ini merupakan bukti komitmen dari segenap jajaran
yang ada dalam meningkatkan efektifitas pelaporan kinerja. Pada tahun
2014 yang dievaluasi Tahun 2015 nilai Akuntabilitas kinerja Kabupaten
Minahasa Tenggara yaitu 31,03 (kategori C) sedangkan untuk tahun 2015
yang dievaluasi Tahun 2016 memperoleh nilai 50,15 (Kategori CC) atau
meningkat 19,12 dari tahun sebelumnya. Sementara untuk tahun 2016
yang divaluasi tahun 2017 memperoleh nilai 60,06 (Kategori B) atau
meningkat 9,91 dari tahun lalu.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan hasil yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara pada tahun 2017 dengan meraih predikat “B” dalam Nilai
Evaluasi LKIP maka hal ini merupakan keseriusan dari Pemerintah dalam
hal meningkatkan kinerja Perangkat Daerah yang ada sehingga bisa
memperoleh hasil yang baik. Kedepannya pada tahun 2018 Pemerintah
Daerah akan menargetkan Nilai Evaluasi LKIP yaitu “BB” sebagai bukti
komitmen dari Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa Tenggara
meningkatkan kinerja.
Bupati Menerima Hasil Evaluasi LKIP oleh Menpan-RB
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 29
e. Indikator kinerja : Persentase cakupan kepemilikan KTP
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase cakupan kepemilikan
KTP 85% 100% 117,6%
Capaian Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2017
berdasarkan analisis terhadap sasaran starategis dengan mengukur predikat
nilai capaian kinerja di kelompokan dalam skala pengukuran ordinal
pelaksanaan evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan
kategori capaian sebagai berikut : Persentase cakupan kepemilikan KTP
dengan target capaian 85 % capaian kinerjanya mencapai 79% dan realisasi
sebesar 117,6% sehingga dikategorikan berhasil.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015
%
Capaian 2016
%
2017
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase cakupan
kepemilikan KTP 69% 75% 85% 100% 117,6%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016 dan tahun 2015
maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2016, 2015, dan 2017 capaian
realisasi Kinerja bergerak meningkat dimana pada tahun 2015 dengan
capaian 69% dan pada tahun 2016 dengan capaian 79%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan kajian Pengukuran Indikator Kinerja Tahun 2017 Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Minahasa Tenggara, terdapat
permasalahan dan solusi, sebagai berikut :
1. Cukup besar jumlahnya penduduk yang belum memiliki KTP-el.
Pelaksanaan kegiatan ini sifatnya massal dan langsung dikendalikan dari
Ditjen Dukcapil Kemendagri, sedangkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten/Kota sebagai pelaksana Tugas Pembantuan yaitu
memfasilitasi kegiatan perekaman (mulai pemanggilan penduduk sampai
dengan penyiapan sarana penunjang) dan pendistribusian KTP-el.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 30
tugas pencetakan KTP-el didelegasikan ke Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Ditjen Dukcapil Kemendagri menangani pengadaan blanko
KTP-el, memantau dan mengendalikan kemajuan pelaksanaan serta
memvalidasi data penduduk yang telah melakukan perekaman dan memiliki
KTP-el. Dalam melaksanakan tugas ini Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil melibatkan unsur dari Kecamatan dan Pemerintah Desa/Kelurahan.
Program ini ditargetkan tuntas pada akhir Tahun 2017, seiring dengan
penghentian masa berlakunya KTP manual atau non elektronik. program ini
ternyata masih menyisakan pekerjaan yang belum tuntas yang cukup
signifikan.
2. Cukup besar jumlahnya pemegang Kartu Keluarga (KK) model lama.
Masih banyak sekali penduduk yang enggan untuk meng-update data terbaru
keluarganya ke data Kartu Keluarga (KK) yang baru. Hal tersebut
mengakibatkan masih ada beberapa beredar KK model lama dengan tanda
tangan Camat dan dengan data keluarga yang tidak sesuai dengan yang
sebenarnya. Mereka kurang menyadari pentingnya kepemilikan dokumen
kependudukan yang akurat dan valid, selain pemanfaatan untuk kepentingan
pribadi juga untuk validitas data kependudukan daerah dan nasional.
Seringkali kita jumpai, mereka baru mengurus KK tatkala mereka punya
masalah atau kepentingan.
3. Masih tingginya jumlah penduduk yang belum mengurus atau memiliki Akta
Catatan Sipil yang disebabkan oleh berbagai faktor. Fakta empiris
menunjukkan masih banyak penduduk yang enggan untuk
mengurus dokumen catatan sipil.
4. Sulitnya aksesibilitas sebagian penduduk, karena pelayanan terpusat di Kantor
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sebagaimana kita ketahui, wilayah
Kabupaten Minahasa Tenggara membentang dari Selatan ke Utara,
ditambah wilayah di pedalaman. Sedangkan Pelayanan terpusat di kantor
Disdukcapil, Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap menurunnya keinginan
penduduk untuk mengurus kelengkapan dokumen kependudukan yang belum
dimiliki. Untuk memilisasi permasalahan tersebut, Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil melaksanakan kegiatan pelayanan dengan cara “jemput
bola”, dengan prioritas ke desa-desa yang lokasinya sangat jauh diujung
selatan dan utara wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara. Hal ini disambut
dengan sangat antusias oleh masyarakat, terbukti dengan banyaknya jumlah
warga yang mengajukan permohonan dokumen kependudukan. Selain
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 31
kegiatan “jemput bola”, juga telah dirintis pendelegasian pelayanan ke
kecamatan yaitu mengenai verifikasi persyaratan fisik. Selanjutnya via online
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan memverifikasi ulang,
menerbitkan dokumen yang ada.
5. Kurangnya kualitas Data Kependudukan yang ada. Selama ini sering kita
dengar berita faktual bahwa :
- Data penduduk yang digunakan untuk Pemilu atau Pilkada masih belum
valid,padahal sumber datanya dari Kemendagri/ Dukcapil;
- Data penduduk dari Dispendukcapil, selalu beda dengan data BPS;
- Beberapa tahun terakhir, masih cukup tinggi jumlah Data Ganda dan Data
Anomali yang dirilis oleh Ditjen Dukcapil dan Dukcapil Kab. Minahasa
Tenggara;
- Dari hasil monitoring ternyata menunjukkan bahwa sebagian besar Desa-
Desa belum mengetahui jumlah penduduknya.
6. Rendahnya dukungan aparat pemerintahan Desa/kelurahan Kondisi ini dapat
dilihat dari sikap yang apatis, bila ada program/kegiatan kependudukan yang
dilakukan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten. Sikap yang
kurang peduli dengan jumlah data penduduk yang belum valid, sikap yang
kurang pro aktif dengan sosialisasi kebijakan kependudukan, dll. Bahkan tidak
sedikit kita jumpai dan alami, bahwa untuk pengurusan dokumen
kependudukan masih saja dikenai biaya pemrosesan meskipun mengetahui
Undang-Undang mengatakan gratis. Untuk menanggulangi permasalahan ini,
kiranya perlu diadakan program/kegiatan koordinasi yang baik antara Dinas
dengan Perangkat Desa/Kelurahan, yang esensinya dalam rangka
mendekatkan hubungan kerja antara Dinas dengan segenap Perangkat
Desa/Kelurahan.
f. Indikator kinerja : Persentase pencapaian prolegda
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase pencapaian prolegda 100%
12 Prolegda
108,33%
13 Prolegda 108,33%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil bahkan melebihi target. Dimana dari target yang
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 32
telah ditentukan sebesar 100% (12 Prolegda) realisasi sebesar 108,33%
(13 Prolegda) sehingga capaian sebesar 108,33%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015
%
Capaian 2016
%
2017
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Persentase pencapaian prolegda 100% 100%
100%
12
Prolegda
108,33%
13
Prolegda
108,33%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016 dan tahun 2015
maka dari Tahun ke Tahun mulai dari tahun 2015, 2016, dan 2017 capaian
realisasi Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2015 dengan capaian
100% dan pada tahun 2016 dengan capaian 100% sehingga dikategorikan
berhasil.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pada tahun 2016 Prolegda berdasarkan Surat Keputusan Ketua DPRD
rencana yang ditargetkan sebanyak 12 Prolegda dan diakhir tahun 2016
ada 13 Perda yang disetujui, sehingga Prosentase Capaian Prolegda
melebihi 100% dan untuk tahun 2017 belum ada rencana Prolegda.
Penyebab keberhasilan / kegagalan dan peningkatan / penurunan serta
solusi yang ditempuh dimana keberhasilan pencapaian Prolegda pada tahun
2016 ditunjang oleh Seluruh Perangkat Daerah yang Proaktif dalam
membangun Kabupaten Minahasa Tenggara lewat berbagai Peraturan
Daerah yang tujuannya untuk kemakmuran masyarakat Minahasa
Tenggara. Solusi, perlu adanya sinergitas antara pihak legislatif dan
eksekutif untuk pencapaian prolegda yang direncanakan.
g. Indikator Kinerja : Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD
dengan RPJMD
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin jelek, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 33
Capaian Indikator Kinerja = ( Realisasi/Target ) x 100 %
Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada
level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator
kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung
kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan
sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat
dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen
melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang
terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Kemudian nilai capaian
kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal sebagai berikut :
Warna Prosentase Keterangan
Abu-abu n/a Tidak ada Target
Merah < 100 % TidakTercapai
Hijau Tua = 100 % Tercapai
Biru >100 % Melebihi
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten
Minahasa Tenggara dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasikinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Minahasa Tenggara beserta target dan capaian
realisasinya dirinci sebagai berikut :
Tabel Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Tahun 2017
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Prosentase Ket
1 Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang berkualitas
Persentase Keselarasan
Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD
90% 90% 100 Hijau
Tua
Sasaran strategis Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
berkualitas, yang merupakan sasaran strategis kedua dari lima sasaran strategis
yang harus dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Minahasa Tenggara. Tolak ukur capaian sasaran Terwujudnya
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkualitas terdiri dari 1 (satu) indikator
yaitu Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 34
Formula yang digunakan untuk menghitung capaian target adalah sebagai
berikut :
Jumlah Program RKPD tahun 2017 X 100 % Jumlah Program RPJMD tahun 2017
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Target dan realisasi kinerja sasaran Terwujudnya penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang berkualitassetiap tahunnya dapat dilihat pada tableini :
Tabel Target dan Realisasi Capaian Tahun 2015, 2016 dan 2017
No
Indikator Capaian
2015
%
Capaian 2016
%
2017 Target Akhir
Renstra
(2018) %
Capaian s/d 2016 terhadap
2018 (%) Target
% Realisas
i %
% Realisas
i
1 Persentase
Keselarasan Program Kegiatan RKPD dengan RPJMD
80% 85% 90% 90% 100 95% 90%
Capaian indikator kinerja pada tahun 2017 menunjukkan peningkatan
yang cukup pesat terhadap Persentase Keselarasan Program Kegiatan RKPD
dengan RPJMD. Kondisi ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk
tercapainya angka target pada akhir tahun RPJMD Kabupaten Minahasa
Tenggara 2013-2018 sebagaimana yang tertuang dalam dokumen Rencana
Strategi (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Minahasa Tenggara 2013-2018 yaitu sebesar 95%.
Pencapaian indikator kinerja pada sasaran strategis ke-2 ini, terdiri
dari 1 (satu) program, yakni Program Perencanaan Pembangunan Daerah,
yang terbagi dalam 14 (empat belas) kegiatan, dengan total alokasi
anggaran adalah sebesar Rp. 608.066.040,00.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan pencapaian sasaran strategis ke-2 ini tidak terlepas dari
adanya usaha untuk meningkatkan kualitas capaian kegiatan yang
dilakukan melalui:
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 35
1. Koordinasi dan sinkronisasi yang baik antara Pemkab Minahasa
Tenggara dengan Pemprov Sulawesi Utara, Pimpinan, ASN Bappeda,
Masyarakat,
2. Koordinasi lintas sektor dan kewilayahan yang sudah berjalan cukup
efektif. Faktor selanjutnya adalah keselarasan dan kesesuaian tujuan
dan sasaran SKPD dengan tujuan dan sasaran pembangunan pada
RPJMD maupun RKPD
3. Ketepatan penentuan target SKPD disesuaikan dengan kemampuan
sumber daya manusia maupun anggaran di SKPD
Untuk meningkatkan akselerasi, agar target capaian indikator dapat terjaga
dan juga dapat memenuhi target akhir yang diamanahkan dalam dokumen
RPJMD Kabupaten Minahasa Tenggara, maka perlu dilakukan Koordinasi
dan konsultasi dengan Pemprov Sulawesi Utara dalam hal ini BAPPEDA;
h. Indikator kinerja : Opini Pemeriksaan BPK
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Opini Pemeriksaan BPK WTP WTP 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator Opini Pemeriksaan BPK yaitu WTP tercapai sehingga capaian
kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015
%
Capaian 2016
%
2017
Target %
Realisasi %
Capaian%
1 Opini Pemeriksaan BPK WDP WTP WTP WTP 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016 dan tahun 2015
maka dari Tahun ke Tahun 2015 ke tahun 2016 capaian realisasi kinerja
meningkat dari WDP menjadi WTP. Dan pada tahun 2017 capaian realisasi
Kinerja bergerak stabil dimana pada tahun 2017 Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara berhasil mempertahankan opini WTP.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 36
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara telah berupaya menjadi salah
satu daerah dengan pelaksanaan reformasi birokrasi terbaik di tahun 2018
dan salah satu daerah dengan pelayanan publik terbaik pada tahun 2017.
Dokumen laporan keuangan daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati tentang Pertanggungjawaban APBD Tahun 2017,
Dokumen Laporan Akhir Tahun dan LKPD telah disusun masing-masing 1
(satu) dokumen yang didalamnya tersaji laporan capaian kinerja yang
terukur dan ikhtisar sebagai dasar pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi. Di dalam hasil pemeriksaan BPK terkait dengan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah 2017, Kabupaten Minahasa Tenggara akhirnya meraih
opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Ini merupakan bukti dari pimpinan
yang dalam hal ini Bupati dan Wakil Bupati.
Bupati James Sumendap, SH menerima Hasil Pemeriksaan LKPD dari BPK dan berhasil mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)Tahun 2017
SASARAN 2
Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
a. Indikator kinerja : AKI per 100.000 kelahiran hidup
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 AKI per 100.000 kelahiran
hidup
0 kasus
< 102/100.000 LH
3 kasus
126/100.000
LH
0%
Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian
Kinerja, digunakan rumus:
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 37
Persentase
Tingkat Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa
capaian kinerja pada indikator ini tidak memenuhi target yang telah
ditetapkan dengan capaian kinerja 0%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/CapaianTahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator
Capaian
2015 %
Capaian
2016 %
2017
Target % Realisasi % Capaia
n%
1 AKI per 100.000
kelahiran hidup 9 kasus 2 kasus
0 kasus
< 102/100.000 LH
3 kasus
126/100.000
LH
0%
Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja Tahun 2016 dan tahun 2015
maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja mengalami
ketidakstabilan.
Kematian Ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan
karena kehamilannya atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab
lain seperti kecelakaan, terjatuh dan lain-lain.
Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan dalam peningkatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak, meliputi pengembangan program
peningkatan kesehatan reproduksi. Terutama pelayanan kehamilan yang aman
bebas resiko tinggi (making pregnancy safer), peningkatan jumlah persalinan
yang ditangani oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan keluarga dan
suami siaga dalam menyongsong kelahiran.
Data AKI dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas ini menggunakan
angka absolut peristiwa kematian ibu yang didasarkan atas laporan program
KIA dan diperoleh 3 kasus AKI di Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun
2017.
Berdasarkan data tersebut, dapat dijelaskan bahwa capaian kinerja atas
indikator ini adalah sebesar 3 kasus kematian ibu bersalin dengan realisasi 126
per 100.000 lahir hidup dari target 102 per 100.000 lahir hidup. Angka di atas
menunjukkan bahwa target kinerja indikator ini pada tahun 2017 mengalami
sedikit penurunan dalam capaian kinerja karena kasus kematian ibu di tahun
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 38
2016 berjumlah 2 kasus dengan realisasi 533 per 100.000 lahir hidup, ini agar
selalu diharapkan guna menuju Peningkatan layanan mutu kesehatan di
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dan selalu tetap bersinergi dalam
pelayanan kesehatan.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Untuk mencapai kinerja yang maksimal, maka perlu ada Upaya-upaya bagi
para bidan dan dokter dalam peningkatan kenerja adalah sebagai berikut :
1. Diperlukan Kebijakan penempatan bidan PTT pusat dan daerah untuk
mengisi desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan, sehingga akses
masyarakat terhadap pelayanan kebidanan semakin meningkat.
2. Kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman dengan
bantuan tenaga kesehatan (bidan) perlu ditingkatkan, dengan demikian
mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.
3. Kemampuan tenaga kesehatan (bidan) dalam penanganan kasus-kasus
persalinan normal maupun dengan komplikasi perlu di tingkatkan.
4. Perlu adanya peningkatan kemitraan antara bidan dengan dukun bayi,
sehingga pertolongan persalinan oleh dukun bayi tetap dibawah pembinaan
bidan di desa. Dengan demikian kualitas pelayanan persalinan dapat
ditingkatkan.
b. Indikator kinerja : AKB per 1000 kelahiran hidup
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 AKB per 1.000 kelahiran
hidup
0 kasus
< 23/100.000 LH
22 kasus
20/100.000
LH
0%
Karena semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian
Kinerja, digunakan rumus:
Persentase
Tingkat Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Berdasarkan data pada tabel dan rumus diatas dapat disimpulkan bahwa
capaian kinerja pada indikator ini tidak memenuhi target yang telah
ditetapkan dengan capaian kinerja 0%.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 39
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015 %
Capaian 2016
%
2017
Target % Realisasi % Capaia
n%
1 AKB per 1.000 kelahiran hidup
34
kasus
32
kasus
0 kasus
< 23/100.000
LH
22 kasus
20/100.000
LH
0%
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu aspek penting dalam
mendeskripsikan tingkat pembangunan manusia disuatu wilayah dari sisi
kesehatan masyarakatnya. Angka ini menggambarkan keadaan sosial
ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung.
Kematian bayi adalah kematian terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai
bayi berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan
kematian bayi ada 2 (dua) macam yaitu endogen dan eksogen.
Kematian bayi endogen biasa disebut disebut dengan kematian neonatal
adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan dan
umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang
diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Kematian bayi eksogen atau kematian bayi post natal adalah kematian
bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah usia satu bulan sampai menjelang
usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar.Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan
dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak, terutama pelayanan ibu
hamil, program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak,
program perbaikan gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak balita.
Berdasarkan data tahun 2017 untuk indikator ini terjadi peningkatan
kinerja, karena pada tahun 2016 terdapat 32 kasus kematian bayi sedangkan
tahun 2017 turun menjadi 22 kasus kematian bayi.
c. Indikator kinerja : Cakupan Balita Gizi Buruk yang mendapat
perawatan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Cakupan balita gizi buruk
yang mendapat perawatan 100% 100% 100%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 40
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan adalah seluruh kasus gizi
buruk yang ditemukan pada suatu wilayah mendapakan perawatan sesuai
standar tatalaksana gizi buruk. Indikator ini digunakan untuk mengukur kualitas
dan jangkauan pelayanan kesehatan khususnya dalam penanggulangan gizi
buruk. Berdasarkan data kinerja tahun 2017 yang tersaji dalam tabel di atas,
dapat dijelaskan bahwa cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan pada
tahun 2017 adalah sebesar 100 % atau sesuai dengan target. Tercapainya
target kinerja indikator sasaran ini didukung oleh tersedinya alokasi anggaran
yang cukup, semakin meningkatkannya kemampuan petugas kesehatan
mengenai pelacakan gizi buruk.
Ada 1 kasus yang ditemukan di tahun 2017. Kendala yang dihadapi
dalam memberikan perawatan pada kasus gizi buruk ini antara lain sikap yang
tertutup dan tidak menerima petugas kesehatan pada saat memberikan
perawatan, kurangnya kerja sama dari orang tua dalam membantu
penyembuhan, tetapi karena kerja sama dari petugas gizi setempat, petugas
gizi dinas kesehatan, pemerintah desa dan kader maka 2 orang sembuh dan
2 masih dalam perawatan. Apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun
2014 yang sebesar 100%, maka capaian kinerja tahun 2017 sama seperti
tahun 2016. Bila dilakukan perbandingan realisasi data kinerja dari tahun ke
tahun, maka hasilnya adalah sebagai berikut :
Tahun Raelisasi Kinerja Penigkatan/Penurunan Naik/Turun
2015 4 kasus 100 %
Tetap Tetap
2016 2 kasus 100 %
Tetap Tetap
2017 1 kasus
100 % Tetap Tetap
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pencapaian indikator kinerja sasaran diatas tidak terlepas dari
dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama
tahun 2017, yaitu berupa :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 41
1. Program Peningkatan Status Kesehatan, dengan kegiatan utama :
a) Pengadaan perlatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat
generik esensial
b) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
c) Monitoring, evaluasi, dan pelaporan
d) Pelatihan konseling remaja bagi petugas kesehatan di Puskesmas
e) Pemantapan kemitraan bidan dan dukun bayi
f) Pertemuan fasilitasi Audit Maternal Perinatal (AMP) tingkat
provinsi
g) Pertemuan bidan kordinator dalam penerapan implementasi
fasilitasi AMP
h) Penilaian kinerja Puskesmas se kabupaten Minahasa Tenggara
2. Program Perbaikan Gizi Masyarakat, dengan kegiatan utama :
a) Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
b) Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia gizi Besi,
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A
dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya.
c) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
f. Indikator kinerja : Persentase penurunan kecelakaan lalu lintas
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun
ini
2. N
o INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI
%
Capaian
1 Persentase penurunan
kecelakaan lalu lintas 50% 50% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
tahun lalu serta Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau
peningkatan / penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Dengan indikator sasaran Persentase penurunan kecelakaan lalu
lintas terjadi penurunan angka kecelakaan yang signifikan dari tahun 2016
dengan tahun 2017. Dimana pada tahun 2016 terjadi kecelakaan sebanyak
92 (Sembilan puluh dua) kasus dengan angka kecelakaan yang terdiri dari
Kecelakaan Berat sebanyak 25 (dua puluh lima) kasus, kecelakaan ringan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 42
sebanyak 32 (tiga puluh dua) kasus, dan kecelakaan yang menyebabkan
kematian sebanyak 35 (tiga puluh dua) kasus. Pada tahun 2017 terjadi
kecelakaan berat 13 (tiga belas) kasus kecelakaan ringan 17 (tujuh belas)
kasus dan kecelakaan yang mengakibatkan kematian sebanyak 10
(sepuluh) ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadi penurunan angka
kecelakaan salah satunya dikarenakan pada tahun 2017 meski peningkatan
volume kendaraan terutama kendaraan roda dua dan roda empat di
Kabupaten Minahasa Tenggara sangat pesat, mengevaluasi perkembangan
yang ada Dinas Perhubungan Kab. Minahasa Tenggara meski dengan
alokasi anggaran yang minim, mampu menekan angka kecelakaan lalu-
lintas dengan melakukan inovasi yaitu berkoordinasi dan bekerja sama
dengan bagian lalu lintas Kepolisian Resort Kab. Minahasa Selatan dalam
melakukan pengawasan dan pengendalian serta penertiban kendaraan
bermotor. dan berupaya meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas
perlengkapan jalan yaitu APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas) sebanyak
14 unit yang berlokasi di 2 titik pemasangan.
SASARAN 3
Terwujudnya akses dan mutu pendidikan yang berkualitas
a. Indikator Kinerja : Angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
APK SD : 100% APM SD :
91,35% APK SMP :
95% APM SMP :
80%
APK SD : 100% APM SD :
91,35% APK SMP :
95% APM SMP :
80%
APK SD : 100% APM SD :
100% APK SMP :
100% APM SMP :
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikator ini tercapai
sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Capaian APK SMA (sederajat) pada tahun ini tidak dimuat dalam indikator
karena pada Tahun 2017 dengan berlakunya PP 18 Tahun 2016 tentang
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 43
Perangkat Daerah maka sebagian urusan kewenangan daerah dilimpahkan ke
provinsi yaitu SMA. Adapun perbandingan APK dan APM SD/MI, SMP/MTs, dari
tahun 2015, 2016 dan 2017 dengan data sebagai berikut:
No TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
1 APK SD/MI : 113,85% SMP/MTs: 80,19%
SMA/SMK/MA: 95,44%
APK SD/MI : 114,85% SMP/MTs: 91,9%
SMA/SMK/MA: 78,2%
APK SD/MI : 100% SMP/MTs: 95%
SMA/SMK/MA: -
2 APM SD/MI : 93,97%
SMP/MTs: 65,86% SMA/SMK/MA: 72,04%
APM SD/MI : 91,25%
SMP/MTs: 78,06% SMA/SMK/MA: 61,4%
APM SD/MI : 95%
SMP/MTs: 80% SMA/SMK/MA: -
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
dikategorikan berhasil, hal ini disebabkan Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga telah berupaya dalam meningkatkan akses pendidikan melalui
program dan kegiatan yang tertuang dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran
(DPA) Tahun 2017 dengan realisasi anggaran mencapai 85% keatas.
Berdasarkan data diatas, maka hasil menunjukkan bahwa partisipasi
pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam memperoleh pendidikan di
Kabupaten Minahasa Tenggara relative tinggi.
b. Indikator kinerja : Angka rata-rata lama sekolah
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Angka rata-rata lama sekolah 8,45 tahun 8,45 tahun 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan 8,45 tahun realisasinya
tercapai yaitu 8,45 tahun sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Melihat tabel sebelumnya maka menunjukkan bahwa rata-rata lama sekolah di
Kabupaten Minahasa Tenggara pada tahun 2017 berada pada jenjang sekolah
menengah umum. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 dan 2015 dapat dilihat
seperti pada tabel dibawah ini:
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 44
Rata-Rata Lama Sekolah Tahun 2015 – 2017
Kabupaten Minahasa Tenggara URAIAN 2015 2016 2017
Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) 8,38 8,39 8,45
Berdasarkan data pada table diatas, maka dapat dilihat bahwa Rata-rata lama
sekolah Penduduk Minahasa Tenggara tahun 2015 - 2017 belum menamatkan
Pendidikan Dasar 9 tahun. Dimana Tahun 2015 rata-rata lama sekolah 8,38
tahun, di tahun 2016 8,39 tahun dan pada tahun 2017 menjadi 8,45 tahun.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Penerapan kebijakan pemerintah dalam upaya memberikan stimulus baik di
tingkat pusat maupun daerah berupa kebijakan pelaksanaan program wajib
belajar 12 tahun, pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Biaya
Operasional Pendidikan (BOP) belum memberikan kontribusi yang cukup besar
dalam pencapaian ini. Pemerintah Daerah akan terus berupaya agar indicator ini
dapat meningkat capaiannya setiap tahunnya dengan meningkatkan kualitas
pendidikan kepada anak didik beserta pengajar yang ada.
SASARAN 4
Turunnya jumlah masyarakat kurang mampu
a. Indikator kinerja : Angka pengangguran
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Angka pengangguran 3.000 jiwa 2.668 jiwa 111,06%
Karena semakin rendah realisasi menunjukan semakin tinggi Pencapaian Kinerja,
digunakan rumus:
Persentase Tingkat
Capaian =
Target - (Realisasi - Target) X 100%
Target
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target dikategorikan
berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam indikatormenurunkan
jumlah angka pengangguran sebanyak 3.000 jiwadengan realisasi penurunan
sampai pada 2.668 jiwa dimana indikator ini tercapai sehingga capaian
kinerjanya 111,06%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 45
Pada Tabel dibawah, digambarkan ratio penurunan angka Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) pada 5 tahun terakhir yang merupakan hasil dari Program
Kegiatan yang dilaksanakan 0leh Dinas Nakertransos dan merupakan hasil
capaian Kinerja Berdasarkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Disnakertransos.
PERBANDINGAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
TAHUN 2013-2017
Dari table diatas, terlihat bahwa, prosentase penurunan Tingkat
Pengangguran terbuka TPT dari tahun 2012 s/d tahun 2017 mencapai 5,72 % 2.668
jiwa dari 102.000 jiwa jumlah angkatan kerja yang ada melebihi target RPJMD
yaitu7,545 % atau, hal ini menunjukan bahwa kinerja Disnakertrans meningkat
setiap tahunnya dan Program Kegiatan yang dilaksanakan telah tepat sasaran.
Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Target 62.000 72.000 90.000 92.000 95.000
Realisasi 65.357 73.667 89.544 98.400 99.332
Tahun 2013; 62.000Tahun 2014; 72.000
Tahun 2015; 90.000Tahun 2016; 92.000Tahun 2017; 95.000
TPKA
Target
Realisasi
1311
8,457
3,53 2,615 0
2
4
6
8
10
12
14
1/7/20013 1/6/2014 1/7/2015 1/6/2016 1/6/2017
TPT
TPT
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 46
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Pemerintah Daerah akan terus menekan angka pengangguran lewat program
dan kegiatan yang ada di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial. Adapun
berbagai upaya yang dilakukan adalah :
1. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang ketenagakerjaan
2. Membuka peluang / kesempatan kerja melalui job fair
3. Menggunakan tenaga masyarakat lokal untuk dapat diberdayakan dalam
berwirausaha secara mandiri
4. Mengupayakan bantuan dari Pemerintah Pusat terkait dengan program
ketenagakerjaan
SASARAN 5
Terwujudnya Perekonomian Daerah Yang Berkualitas
a. Indikator kinerja : Persentase Kecamatan yang memiliki pasar yang
representatif
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase Kecamatan yang
memiliki pasar yang representatif
100% 100% 100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil. Dimana dari target yang telah ditentukan dalam
indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Adapun perbandingan tingkat capaian kinerja dari tahun 2015 – 2017 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
INDIKATOR SASARAN
SATUAN
TAHUN 2015
TAHUN 2016
TAHUN 201
TARGET REALIS
ASI CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
Presentase
Kecamatan yang memiliki
pasar yang repsentatif
% 100% 100% 100% 100% 200% 200% 100% 100% 100%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 47
Dari tabel diatas capaian kinerja di tahun 2015-2017 relative stabil bahkan
meningkat dimana pada tahun 2015 dengan capaian 100%, tahun 2016
dengan capaian 200%, dan tahun 2017 dengan capaian 100%.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan tabel diatas maka tingkat capaian sasaran strategis
Renovasi/Revitalisasi pasar daerah dalam usaha meningkatnya PAD
mengalami keberhasilan dikarenakan ditargetkan 100% realisasinya
100%dengan capaian 100%. Hal ini dikarenakan dari tahun 2014 s/d tahun
2016 Pemerintah Daerah dalam periode pemerintahan lima tahun lebih
menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur di segala aspek, terutama
infrastruktur Pembangunan Pasar agar Perekonomian ke semua Kecamatan
di Kabupaten Minahasa Tenggara bisa di terjangkau dengan mudah, guna
kelancaran pergerakan ekonomi daerah.
Gambar : Pasar Touluaan dan Tombatu yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten
Minahasa Tenggara
b. Indikator kinerja : Jumlah nilai investasi PMA dan PMDN
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah nilai investasi PMA
dan PMDN 35.000.000.000 63.300.000.000 180,8%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan berhasil bahkan melampaui target. Dimana dari target yang
telah ditentukan dalam indikator ini tercapai sehingga capaian kinerjanya
180,8%.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 48
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No
Indikator Realisasi
2016 %
2017
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah nilai investasi PMA dan
PMDN
30.000.000.000 35.000.000.000 63.300.000.000 180,8%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2016 dan maka dari
Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja meningkat dimana pada tahun 2016
yaitu sebesar 30.000.000.000 dan pada tahun 2017 meningkat pesat menjadi
63.300.000.000.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Berdasarkan pengukuran kinerja yang telah dilakukan terhadap capaian indikator
kinerja BPMP2SP tahun 2017, diperoleh informasi bahwa capaian kinerja
BPMP2SP tahun 2017 berhasil mencapai target yang telah ditetapkan, tetapi ada
beberapa kendala yang mempengaruhi peningkatan / penurunan indikator ini,
antara lain :
a. Belum maksimalnya data potensi investasi dan kajian potensi investasi,
sebagai bahan promosi investasi di Kabupaten Minahasa Tenggara;
b. Belum semua PMA dan PMDN menyampaikan LKPM sebagai kewajiban yang
harus dilaksanakannya.
c. Pada kegiatan Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang
investasiantara Instansi Pemerintah dengan Dunia usaha dengan melalui
Forum Investasi dan Temu Usaha Tahun 2016, masih kurang, sehingga
penyampaian informasi, komunikasi dan koordinasi antara Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara dengan Dunia Usaha kurang efektif;
d. Kurangnya even pameran yang bisa mendatangkan investor, baik dalam
negeri maupun luar negeri;
e. Belum adanya fasilitas system pelayanan informasi perizinan investasi secara
elektronik (SPIPISE) serta kurannya sarana dan prasarana penunjang
pelayanan karena minimnya anggaran;
Untuk menyikapi hal tersebut di atas, maka beberapa alternatif penyelesaian
masalah, antara lain :
a. Lebih meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam mencari dan
menggali data potensi investasi dan kajian investasi di Kabupaten Minahasa
Tenggara ;
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 49
b. Melalui kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal lebih mengintensifkan penyampaian kepada PMA/PMDN
tentang pentingnya Laporan Kegiatan Penanaman Modal bagi Perusahaan
dan Pemerintah Daerah dan hal itu merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakannya oleh PMA/PMDN ;
c. Lebih meningkatkan koordinasi dengan PMA/PMDN, bahwa Forum Investasi
Dan Temu Usaha adalah sarana efektif bagi Pemerintah Kabupaten Minahasa
Tenggara dengan Dunia Usaha untuk meningkatkan hubungan yang yang
saling menguntungkan, baik tentang penyampaian kebijakan penanaman
modal maupun informasi permasalahan perusahaan;
d. Mencari informasi kepada Badan Penanaman Modal (BPM) Provinsi Sulawesi
Utara dan Badan Koordinasi Penanaman Modal di Jakarta tentang even
pameran sebagai sarana promosi yang benar-benar mempunyai kualitas
untuk mendatangkan investor.
e. Perlunya penambahan anggaran (APBD) untuk pengadaan jaringan internet
serta untuk SPIPISE dan system informasi perizinan sektoral.
SASARAN 6
Terwujudnya Destinasi Pariwisata Yang Berdaya Saing dan Unggul
a. Indikator kinerja : Jumlah objek wisata yang memenuhi standar
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah objek wisata yang
memenuhi standar 7 tempat 6 Tempat 85%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan belum tercapai. Hal ini diakibatkan dari 7 tempat yang menjadi
target indikator kinerja jumlah objek wisata yang memenuhi standar,
realisasinya 6 tempat sehingga capaian kinerjanya 85%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator
Capaian
2015 %
Capaian
2016 %
2017
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah objek
wisata yang memenuhi standar
5 tempat 5 tempat 7 tempat 6 Tempat 85%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan capaian kinerja dari
tahun ke tahun meningkat. Dimana Indikator Jumlah objek wisata yang
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 50
memenuhi standar pada tahun 2015 dengan capaian 5 tempat, kemudian
pada tahun 2016 dengan capaian 5 tempat dan pada tahun 2017 dengan
capaian 6 tempat. Ini menunjukan bahwa realisasi capaian kinerja cenderung
meningkat dari tahun ke tahun.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator Jumlah objek wisata yang memenuhi standar tidak
mencapai target dengan capaian 85%. Capaian target kinerja ini adalah
telah diadakan pendataan objek-objek wisata secara rutin setiap tahun,
monitoring objek wisata baru yang perlu dikembangkan sehingga mampu
menarik wisatawan yang datang ke Kab.Minahasa Tenggara.
Ketidakberhasilan pencapaian target disebabkan oleh masih banyak
kawasan yang dapat dijadikan objek wisata tapi tidak didukung dengan
fasilitas penunjang, faktor penghambat adalah kurangnya kesadaran dari
masyarakat akan objek wisata sekitar yang tidak maumenghibahkan
sebagian tanah untuk Pemerintah daerah, sehingga pemerintah daerah
tidak dapat membangun sarana dan prasarana penunjang objek wisata.
b. Indikator kinerja : Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan
mancanegara
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah Kunjungan Wisatawan domestic dan mancanegara
Domestik :
30.000 jiwa Mancanegara : 500 jiwa
Domestik :
30.000 jiwa Mancanegara : 500 jiwa
100%
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa realisasi capaian target
dikategorikan tercapai. Dimana target kinerja sama dengan realisasi,
sehingga capaian kinerjanya 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015 %
Capaian 2016
%
2017
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah Kunjungan Wisatawan
domestic dan mancanegara
24.650 jiwa 29.500 jiwa
Domestik : 30.00 jiwa
Mancanegara : 500 jiwa
Domestik : 30.000 jiwa
Mancanegara : 500 jiwa
100%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 51
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan capaian kinerja dari
tahun ke tahun meningkat. Dimana Indikator Jumlah kunjungan wisatawan
domestik dan mancanegara pada tahun 2015 dengan capaian 24.650 jiwa,
kemudian pada tahun 2016 meningkat pesat dengan capaian 29.500 jiwa
dan pada tahun 2017 dengan capaian 30.000 jiwa. Ini menunjukan bahwa
minat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke
Minahasa Tenggara cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator jumlah kunjungan wisatawan telah mencapai target dengan
capaian 100%. Keberhasilan pencapaian target kinerja ini tidak terlepas
dari dukungan seluruh stakeholder pariwisata dan warga masyarakat
Kab.Minahasa Tenggara, upaya lain yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kab.Minahasa Tenggara yaitu :
- Melaksanakan kerja sama pariwisata dengan Kabupaten/Kota lain untuk
meningkatkan kunjungan wisatawan
- Melakukan pameran di dalam dan luar daerah untuk mempromosikan
unggulan potensi pariwisata yang ada di Kab.Minahasa Tenggara
- Meningkatkan jalinan kerja sama dengan instansi terkait dalam
penataan infrastruktur untuk mendukung daya tarik wisata yang ada di
Kab.Minahasa Tenggara
SASARAN 7
Terpenuhinya Kebutuhan Pangan Masyarakat
a. Indikator kinerja : Produksi Tanaman Pangan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Produksi Tanaman Pangan, holtikultura, dan perkebunan
Tanaman Pangan
56.983 ton
106.371,49 ton 186,67%
Tanaman Holtikultura 1.520 ton
17.095,60 ton 1.100%
Pada Tabel diatas menunjukan bahwa pada tahun 2017 indikator ini melebihi
dari target yang dicanangkan dimana produksi tanaman pangan utama
ditargetkan sebesar 56.983 ton dengan realisasi 106.371,49. Sementara itu
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 52
produksi tanaman holtikultura ditargetkan sebesar 1.520 ton dengan realisasi
sebesar 17.095,60 ton dengan capaian kinerja 1.100%.
Tingkat capaian kinerja setiap sasaran, menggunakan skala pengukuran 4
(empat) kategori sebagai berikut :
Tabel Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2017
Skor Rentang Capaian Kategori Capaian
4 Lebih dari 100 % Sangat baik
3 75 % sampai 100 % Baik
2 55 % sampai 75 % Cukup
1 Kurang dari 55 % Kurang
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Dari data chart analisis diatas, dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 dan tahun 2016
indikator jumlah produksi tanaman pangan Utama mencapai kategori sangat baik
karena realisasi berada pada angka lebih dari 100%. Sedangkan pada tahun 2015
indikator ini hanya mencapai sasaran kinerja cukup karena realisasi hanya mencapai
69,43%, ini disebabkan karena terjadinya kegagalan panen pada tanaman pangan
utama khususnya jagung, sesuai dengan target sebanyak 24.755 ton akan tetapi
yang terealisasi hanya 7.456 ton atau 30,11 %. Kegagalan panen pada beberapa
komoditi tanaman pangan utama ini disebabkan karena dampak el nino pada tahun
2015.
Target
Realisasi010.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
20142015
20162017
2018
50.975 53.058 55.702
00
57.852
36.838
60.602,51
00
2014 2015 2016 2017 2018
Target 50.975 53.058 55.702 0 0
Realisasi 57.852 36.838 60.602,51 0 0
Target
Realisasi
Ket: Chart dalam Satuan Ton
%
% Persentase
113,49 69,43 108,8
Chart 3.1 Indikator Produksi Tanaman Pangan Utama
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 53
Dari chart analisis pencapaian sasaran meningkatnya produksi / produktivitas
hasil pertanian khususnya indikator jumlah produksi tanaman hortikultura
terlihat dari tahun 2015 sampai tahun 2016 pengukuran capaian sasaran
kinerja sangat baik karena realisasi terhadap target mencapai diatas 100 %.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Walaupun capaian kinerja indikator ini melampaui target yang telah
ditetapkan tetapi belajar dari pengalaman pada tahun 2015 dimana dari
target yang telah ditetapkan sebanyak 24.755 ton,terealisasi hanya 7.456 ton
atau 30,11 % maka perlu adanya upaya dari Pemerintah agar supaya tidak
sampai mengalami kegagalan panen karena dampak cuaca. Pemerintah
harus lebih berperan dalam hal memberikan sosialisasi kepada masyarakat
yang dalam hal ini petani untuk menghadapi cuaca yang tidak menentu
dalam rangka meningkatkan produksi pertanian.
SASARAN 8
Terpenuhinya Kebutuhan Perikanan Masyarakat
Indikator kinerja : Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap, Budidaya
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap,
Budidaya
- Perikanan Tangkap : 38.200 ton - Perikanan Budidaya :
3.600 ton
- Perikanan Tangkap : 32.760 ton - Perikanan Budidaya :
3.685,08 ton
85,76
102,36
Target
Realisasi0
500
1.000
1.500
2.000
2.500
2014 20152016
20172018
1.342 1.387 1.440
00
1.619,70 1.797
2.297
0 0
Target
Realisasi
Chart 3.2 Indikator Produksi Tanaman Hortikultura
Ket: Chart dalam satuan Ton
% Persentase
120,7 129,6
159,5
%
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 54
a) Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap (ton)
Produksi Perikanan Tangkap merupakan hasil perhitungan gabungan dari
volume produksi yang didaratkan tempat pendaratan ikan di Ratatotok,
Basaan, Belang, Molompar, Minanga, Tumbak, dan Bentenan dan hasil
estimasi di desa sampel yakni desa perikanan yang terpilih sebagai desa yang
dilakukan kegiatan pengumpulan / pendataan statistik perikanan tangkap,
dipilih secara metodologi melalui kerangka survei. Realisasi produksi perikanan
tangkap tahun 2017 adalah sebanyak 32.761 atau 107,62 % dari target yang
ditetapkan sebesar 37.400 ton.
Capaian ini berasal semuanya dari produksi perairan laut. Untuk produksi
perairan laut, kelompok sumber daya ikan yang memberi kontribusi utama
pada volume produksi adalah kelompok ikan (pelagis besar, pelagis kecil,
demersal, dan ikan karang konsumsi) baik yang ditangkap oleh kapal
berukuran di bawah 5 GT, 5 – 10 GT, 11 – 30 GT, dan 30 GT ke atas.
Tabel 8. Produksi Perikanan Tangkap menurut Jenis Ikan.
No Jenis Ikan Jumlah Produksi Ket.
1 Cakalang Pelagis Besar
2 Tuna Pelagis Besar
3 Tongkol Pelagis Kecil
4 Layang Pelagis Kecil
5 Selar Pelagis Kecil
6 Kakap Karang
7 Kerapu Karang
8 Sardine (Japuh) Pelagis Kecil
9 Teri Pelagis
10 Ikan Lainnya
Jumlah 32.761
Untuk menopang tercapainya target ini, tahun 2017 Dinas Kelautan dan
Perikanan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2.313.548.000 (dua miliar
tiga ratus tiga belas juta lima ratus empat pulah delapan ribu rupiah)
dengan Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan kegiatannya
yaitu:
1. Pengadaan kapal ikan dibawah 3 GT;
2. Pengadaan mesin katinting;
3. Pembangunan tambatan perahu;
4. Pembangunan tambatan perahu di Ratatotok Timur (lanjutan);
5. Pengadaan alat penangkap ikan / bagan (lanjutan).
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 55
Motorisasi kapal penangkap ikan yang diberikan berukuran di bawah 3 GT dan
digunakan untuk melakukan penangkapan ikan seperti Tuna dan Cakalang.
Alat penangkap ikang jenis bagan dikhususkan untuk menangkap ikan Teri
dan ikan pelagis kecil lainnya.
Gambar : Ikan Tuna (foto atas) dan ikan tongkol (foto bawah), hasil
tangkapan salah satu Kelompok penerima Bantuan tahun 2016 yang didaratkan
di Pangkalan Pendaratan Ikan Belang dan Pantai Bentenan.
Tercapainya target produksi tidak lepas dari kebijakan Kementerian Kelautan
dan Perikanan Republik Indonesia dalam bidang perikanan tangkap yang
menjunjung kelestarian sumber daya alam. Untuk maksudtersebut dikeluarkan
peraturan-peraturan menteri yakni Kepmen KP nomor 56 tahun 2014 tentang
Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia, tujuannya
mewujudkan pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab, dan mencegah
serta memberantas praktek IUU Fishing di WPP.
Kebijakan ini berdampak pada Perairan Laut di Kabupaten Minahasa Tenggara
berada di WPP 715 (Laut Maluku). Kapal-kapal baru yang mengurus ijin baru
tidak diberikan, sehingga terjadi pengendalian terhadap penangkapan ikan oleh
kapal perikanan di WPP RI-713.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 56
Selain itu, di wilayah pesisir, kelestarian sumber daya alam seperti terumbu
karang, mangrove, padang lamun dan ekosistem lainnya, tetap terjaga
sehingga ekosistem tersebut dijadikan tempat untuk bertelur dan mencari
makan bagi ikan pelagis kecil dan ikan demersal (ikan karang).
Kebijakan pemerintah dan terjaganya kelestarian sumber daya alam,
berdampak pada melimpahnya sumber daya ikan yang ada di perairan laut
Maluku, sehingga nelayan menjadi mudah menangkap ikan.
Perkembangan Jumlah Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2013 - 2017
Indikator Kinerja
Tahun Kenaikan rata-
rata (%)
2013 2014 2015 2016 2017 2013-
2016
2016-
2017
Produksi Perikanan
Tangkap 35.000 36.600 37.100 40.250 32.761 4,83% 18,60
Dibandingkan jumlah produksi tangkap tahun 2016 sebesar 40.250 ton,
produksi tangkap tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 7.489 ton atau
sebesar 18,60 % dari tahun sebelumnya. Selama empat tahun terakhir dari
2013 – 2016 produksi perikanan cenderung meningkat dengan rata-rata
kenaikan 1.750 ton atau 4,83 % per tahun.
Gambar 3. Fluktuasi capaian produksi perikanan tahun 2013-2017
b) Peningkatan Produksi Budidaya Ikan (ton)
Produksi Perikanan Budidaya Ikan merupakan hasil perhitungan produksi yang
dihasilkan pembudidaya ikan yang mendapat bantuan dari pemerintah dan
tidak mendapat bantuan melalui wawancara langsung dengan pembudidaya.
35.000 36.600 37.100
40.250
32.761
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
2013 2014 2015 2016 2017
Produksi Perikanan Tangkap
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 57
Realisasi produksi budidaya ikan tahun 2017 adalah sebesar 3.685,08 ton atau
102,36 % dari target yang ditetapkan sebesar 3.600 ton. Capaian terbesar
berasal dari produksi Ikan Nila sebesar 2.021,45 ton dan Ikan Mas sebesar
1.540,01 ton. Ikan lainnya Bandeng 14,60 ton, Kuwe 11,05 ton, dan ikan
lainnya sebesar 97,97 ton.
Tidak tercapainya target pada beberapa komoditas budidaya antara lain :
Bandeng, udang vaname, Lele, Kerapu, kuwe dan pada beberapa komoditas
budidaya lainnya, antara lain disebabkan karena tidak tersedianya
benih/benur, terbatasnya fasilitas/ prasarana budidaya, rendahnya
penguasaan teknologi budidaya pelaku usaha budidaya ikan.
Faktor utama juga yang sangat mempengaruhi produksi budidaya ikan air
tawar secara kesuluruhan yaitu tingginya harga pakan terutama pada kegiatan
usaha budidaya ikan secara intensif di kolam maupun diKaramba jaring
apung/tancap yang tersebar di perairan umum daratan di Kabupaten
Minahasa Tenggara.
Tabel 13. Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditi Tahun
2017
Produksi budidaya ikan secara keseluruhan tahun 2017 mengalami penurunan
sebesar 274,88 ton atau sebesar 93,06 % dibandingkan dari tahun 2016.
Namun capain tersebut melebihi taget RPJMD yang telah ditetapkan.
No. Jenis Ikan Capaian Produksi (Ton)
1. Udang Windu -
2. Udang Vaname -
3. Ikan Bandeng 14,60
4. Ikan Lele -
5. Ikan Nila 2.021,45
6. Ikan Kerapu -
7. Ikan Mas 1.540,01
8. Ikan Kuwe 11,05
9. Lobster Laut -
10. Ikan lainnya 97,97
Jumlah Produksi Tahun
2017
3.685,08
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 58
Tercapainya target produksi budidaya ikan antara lain dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain :
1). Makin meningkatnya niat pembudidaya ikan khususnya komoditas ikan
mas/nila, baik melalui swadaya dari pembudidaya ikan maupun melalui
bantuan pemerintah melalui dana APBD dan APBN berupa bantuan benih
dan pakan ikan, yang disalurkan melalui kelompok-kelompok
pembudidaya ikan pada tahun 2017;
2). Adanya upaya dari masyarakat untuk memanfaatkan areal persawahan
untuk dijadikan wadah budidaya ikan mas/nila yang saat ini mulai
dikembangkan di Kabupaten Minahasa Tenggara, yaitu budidaya ikan
mina padi sistim kolam dalam;
3). Adanya ketersediaan benih ikan yang diproduksi oleh Balai Benih Ikan
(BBI) lokal Pasan, dan di Unit-unit Pembenihan Rakyat/Hatchery Skala
Rumah Tangga (HSRT) yang tersebar disentra-sentra produksi budidaya
ikan air tawar pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Minahasa
Tenggara.
Capaian volume dan nilai produksi untuk setiap komoditas unggulan
perikanan budidaya di Kabupaten Minahasa Tenggara dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Kerapu
Trend produksi ikan kerapu dari tahun 2013-2017 menunjukkan kinerja
yang kurang baik. Sepanjang tahun tersebut, dari 5 (lima) tahun 2013 –
2017, hanya tahun 2013 dan 2014 ada produksi kerapu. Bila dibandingkan
dua tahun tersebut, produksi justru mengalami penurunan dari 71,2 ton turun
menjadi 23,50 ton. Namun demikian tahun 2015 - 2017 tidak dimasukkan
dalam target produksi. Seperti yang diungkapkan di atas, kendala produksi
kerapu, Karena ketersediaan benih yang tidak ada. Sejak tahun 2015 sentra
produksi benih kerapu di Desa Mangkit Kecamatan Belang yang dikelola CV.
Mitra Usaha tidak lagi beroperasi, sehingga suplai benih ke para pembudidaya
kerapu tidak ada, dan kegiatan budidaya kerapu dihentikan.
Untuk produksi kerapu, karena situasi dan kondisi di lapangan tidak
memungkinkan ditambah lagi kurangnya anggaran, Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Minahasa Tenggara memutuskan untuk memfokuskan
pada budidaya komoditas lain seperti Nila dan Mas.
b. Bandeng
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 59
Capaian tahun 2017 sebesar 14,60 ton masih di bawah target sebesar
330 ton dikarenakan secara umum pelaku usaha masih menghadapi beberapa
tantangan dan permasalahan khususnya terkait pengembangan bandeng di
hulu, antara lain (i) Ketersediaan benih bandeng berkualitas belum memadai
sehingga mempengaruhi produktivitas dikarenakan benih bandeng masih
diambil di alam. (ii) efesiensi produksi, khususnya pada budidaya intensif, hal
ini terkait masih tingginya biaya produksi seiring terus meningkatnya harga
pakan (intensif sedikit, masih tradisional).
c. Kuwe
Produksi ikan kuwe dari tahun 2013-2017 mengalami fluktuasi naik
turan, dimana tahun 2013 - 2014 mengalami kenaikkan sedangkan tahun
2014 - 2017 mengalami tren menurun. Pada tahun 2017 dari angka produksi
kuwe sebesar 11,05 ton belum mencapai target sebesar 22 ton, untuk itu
perlu dilakukan upaya-upaya untuk mendorong pengembangan budidaya ikan
kuwe melalui kerja sama sinergi, baik lintas sektoral, swasta maupun
stakeholders lain, untuk menjamin ketercapaian produksi ikan kuwe dalam
jangka waktu lima tahun kedepan. Kerja sama tersebut diarahkan dalam
rangka : (i) Penciptaan peluang pasar yang lebih luas; (ii) Pengembangan
input teknologi yang aplikatif, efektif dan efisien; (iii) Pengembangan kawasan
budidaya ikan kuwe secara terintegrasi. Melalui upaya diatas, maka secara
langsung akan mampu memberikan jaminan terhadap jalannya industri yang
positif dan berkesinambungan.
d. Nila
Produksi ikan nila dari Tahun 2013-2014 mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dengan rata-rata kenaikan 70 %. Namun pada tahun 2014 -
2017 cenderung menurun rata-rata 29.17 %. Meskipun demikian, capaian
produksi di Bidang Budidaya Perikanan selalu melampaui target setiap
tahunnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendorong produksi nila
agar terus meningkat, diantaranya (i) Pengembangan gerakan minapadi, (ii)
Pengembangan budidaya ikan nila melalui intensifikasi dengan bioflok dan
running water; (iii) Mendorong pemanfaatan bahan baku lokal untuk
pembuatan pakan ikan yang berkualitas secara mandiri; (iv) Ekstensivikasi
pada kawasan potensial; (v) Memberikan bantuan benih dan pakan kepada
kelompok pembudidaya ikan; serta (vi) Penciptaan peluang pasar yang lebih
luas.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 60
Gambar 6 Kelompok Pembudidaya Ikan di Kecamatan Tombatu
Timur, panen ikan nila yang dibudidaya.
e. Ikan Mas
Perkembangan produksi ikan mas menunjukkan kinerja yang cukup
baik meskipun menunjukkan fluktuasi naik turun namun masih melebihi target
yang ditentukan. Produksi tahun 2017 sebesar 86,67 % dari target tahunan
didorong oleh kegiatan budidaya ikan mas melalui minapadi dan bantuan
benih dan pakan kepada kelompok pembudidaya ikan.
Selama tahun 2013 - 2017 data prduksi perikanan tangkap tersaji dalam tabel
di bawah ini
Tabel. 14. Perkembangan Produksi Budidaya Ikan, tahun 2013-2017
Indikator Kinerja
Utama
Tahun Kenaikan rata-
rata (%)
2013 2014 2015 2016 2017 2013-
2016
2016-
2017
Jumlah Produksi
Budidaya Ikan (Ton)
6687,7 11.567
,95
4.841 3959,9
6
3.685,
08
Selama kurun waktu 2013 - 2017, produksi perikanan budidaya khususnya
ikan memperlihatkan trend fluktuatif yaitu mengalami naik turun setiap
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 61
tahunnya. Angka kumulatifnya setiap tahun melampaui target yang ditetapkan
dalam perjanjian kinerja.
Gambar 7 Capaian Produksi Budidaya Ikan Tahun 2016 - 2017
SASARAN 9
Terpenuhinya sarana dasar masyarakat prasarana publik dan prasarana
dasar masyarakat
a. Indikator kinerja : Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase Jalan Kabupaten
dalam kondisi mantap 67% 67% 100
Infrastruktur memegang peranan penting sebagai salah satu penggerak
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Keberadaan infrastruktur yang
memadai sangat diperlukan seperti halnya infrastruktur jalan dan jembatan.
Guna mempermudah aksesibilitas antar wilayah, di Kabupaten Minahasa
Tenggara telah terbangun infrastruktur jalan kabupaten sepanjang 359,27 km.
Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur jalan pada tahun 2017
ditargetkan jalan dalam kondisi mantap sebesar 67,0 %
Berdasarkan hasil inspeksi jalan dan jembatan terhadap seluruh ruas jalan
dan jembatan (100%), pada akhir tahun 2017 diketahui jalan dalam kondisi
mantap sepanjang 359,27 km atau 67,0 % dari target 83,8 % pada RPJMD.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2016 panjang jalan
kabupaten dalam kondisi mantap (kondisi baik dan sedang) mencapai 337,4 km
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
2013 2014 2015 2016 2017
Produksi Perikanan Budidaya
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 62
atau 63,05%, maka capaian sasaran tahun 2017 diatas menunjukkan adanya
peningkatan yaitu sebesar 3,94 %
Tabel III. 9. Kondisi Jalan Kabupaten di Minahasa Tenggara
No Kondisi
jalan
Panjang Jalan Kondisi
jalan
Panjang Jalan
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun
2016
Tahun
2016
Tahun
2017
Tahun
2017
Km Km Km Km % Km % Km %
1 Mantap 337,4 297,4
40,0
359,27 321,32
37,95
0,60 267,4 0,49 321,32 0,60
0,07 43,0 0,08 37,95 0,07
2 Tidak
Mantap
197,7 62,9
134,8
175,83 50,70
125,13
0,09 69,9 0,13 50,70 0,09
0,23 154,8 0,29 125,13 0,23
535,1 535,1
535,1 535,1
535,1 535,1
Capaian target indikator kinerja di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel III. 10. Target dan Realisasi Kinerja
No
Tujuan/
Sasaran/
indikator
Capaian/
Kondisi 2016
2017
Target
Akhir
RPJMD
2018
Capaian
2017
terhadap
2018
(Akhir
RPJMD
(%)
Target Realisasi %
Realisasi
Meningkatkan sistem jaringan infrastruktur jalan,sesuai dengan kapasitas, standar
geometrik dan kelas jalan
Meningkatnya penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi mantap
Persentase
penyediaan
aksesibiltas jalam
dalam kondisi
mantap
63.05 67,0 67,0 100,0 87,0 83,8
Faktor Penghambat :
Faktor Pendorong :Tersedianya regulasi, dana, SDM, Sarana Prasarana dan penyedia jasa / pemborong
Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2017
- Meningkatkan kinerja SDM
- Menjamin ketersediaan anggaran sesuai anggaran kas
- Meningkatkan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pekerjaan
Sasaran meningkatnya penyelenggaraan jalan kabupaten dalam kondisi
mantap dicapai melalui 3 (tiga) program yaitu : Program Peningkatan Jalan dan
Jembatan yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu : Peningkatan Jalan dan
Pengawasan Peningkatan Jalan; Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
yang terdiri dari 3 (tiga) kegiatan yaitu : Pembangunan Jalan, Pembangunan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 63
Jembatan dan Pengawasan Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program
Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang terdiri dari 1 (satu)
kegiatan yaitu : Pemeliharaan Rutin Ruas Jalan. Total alokasi anggaran untuk
sasaran ini sebesar Rp. 129.120.287.985,00 dengan realisasi keuangan sebesar
110.719.552.994,00 atau 95,5%
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan target sasaran dan indikator kinerja di
atas, telah dijabarkan dalam program / kegiatan dalam tabel di bawah ini.
Tabel III. 11. Realisasi Program dan Kegiatan
No Program / Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program Peningkatan Jalan
dan Jembatan
129.120.287.985,00 110.719.552.994,00 95,5 99,9
Peningkatan Jalan 129.120.287.985,00 110.719.552.994,00 95,5 99,9
Program Pembangunan
Jalan dan Jembatan
44.757.953.424,00 41.765.643.673,00 93,31 99,8
Pembangunan Jalan 41.193.619.700,00 38.374.840.509,00 93,15
99,8
Pembangunan Jembatan 3.564.333.724,00 3.390.803.164,00 95,13 100,0
Program Rehabilitasi /
Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
21.230.431.702,00 19.326.235.405,00 91,03 100,0
Pemeliharaan Rutin Ruas Jalan 6.757.339.702,00 6.511.323.400,00 96,35 100,0
Rehabilitasi Ruas Jalan 14.473.092.000,00 12.814.912.005,00 88,54 100,0
Hingga akhir tahun 2017 program / kegiatan yang dilaksanakan, secara fisik
telah terealisasi 99,9 % dengan realisasi anggaran 94,5 % dari pagu yang tersedia,
sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran tersebut sangat efisien.
Peningkatan Jalan IKK Ratahan Seksi 2
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 64
3.
4.
Peningkatan Jalan Pangu-Wongkay-Bentenan (Tahap 2)
b.
Peningkatan Jalan Ratatotok-Tonsawang-Mundung (Seksi 3)
Peningkatan Jalan Belang Morea Seksi 3
Pembangunan Jembatan Rasi
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 65
b. Indikator kinerja : Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi
baik
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Persentase luas irigasi kabupaten dalam kondisi
baik
67,8% 67,8% 100
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
RI Nomor 14/PRT/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi
untuk Kewenangan Kabupaten Minahasa Tenggara sebanyak 16 Daerah Irigasi
(DI) seluas 2.398 Ha. Untuk meningkatkan layanan penyediaan air irigasi,
ditetapkan target persentase luasan DI yang terlayani air irigasi pada tahun
2016 sebesar 67,8% melalui Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Irigasi, Rawa dan Jaringan Lainnya.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
Capaian target indikator kinerja di atas dapat dilihat seperti di tabel di bawah
ini :Tabel III. 14. Target dan Realisasi Kinerja
No Tujuan/ Sasaran/
indikator
Capaian/ Kondisi
2016
2017 Target Akhir
RPJMD 2018
Capaian 2016
terhadap 2018 (Akhir RPJMD (%)
Target Realisasi % Realisasi
Meningkatkan kehandalan sistem jaringan irigasi dan rawa.
Meningkatnya layanan jaringan irigasi dan rawa
Persentase
luasan Daerah
Irigasi (DI) yang
terlayani Air
Irigasi
64,5 67,8 67,8 100,0 69,0 98,26
Faktor Penghambat :
Faktor Pendorong :Tersedianya regulasi, dana, SDM, Sarana Prasarana dan penyedia jasa / pemborong
Strategi untuk mewujudkan indikator tahun 2016
- Meningkatkan kinerja SDM
- Menjamin ketersediaan anggaran sesuai anggaran kas
- Meningkatkan monitoring dan evaluasi setiap tahapan pekerjaan
Sasaran meningkatnya kehandalan sistem jaringan irigasi dan rawa
dicapai melalui 1 (satu) program yaitu : Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa, dan Jaringan Pengairan Lainnya ; 2 (dua)
kegiatan yaitu : Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Pemeliharaan Jaringan Irigasi
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan target sasaran dan indikator kinerja di
atas, telah dijabarkan dalam program / kegiatan dalam tabel di bawah ini.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 66
Tabel III. 15. Realisasi Program dan Kegiatan
No Program / Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Keuangan
(%) Fisik (%)
Program Pengembangan dan
Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan
Lainnya.
8.872.785.000 8.838.945.000 99,63 100,00
Rehabilitasi Jaringan Irigasi 8.872.785.000 8.838.945.000 99,62 100,00
Pemeliharaan Jaringan Irigasi 1.000.000.000 997.673.000 99,77 100,00
Hingga akhir tahun 2016 program / kegiatan yang dilaksanakan, secara
fisik telah terealisasi 100,0% dengan realisasi anggaran 99,62% dari pagu yang
tersedia, sehingga dapat disimpulkan capaian sasaran tersebut sangat efisien.
Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Balao
Rehabilitasi Jaringan Irigasi (DI) Sue
SASARAN 10
Terwujudnya lingkungan hidup yang kualitas
a. Indikator kinerja : Prosentase Sumber Air yang dikonservasi
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 67
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Prosentase Sumber air yang dikonservasi
100% 100% 100%
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2017 capaian kinerja
indikator initercapai dimanadimana prosentase sumber air yang dikonservasi
ditargetkan sebesar 100% dengan realisasi 100% dengan capaian sebesar
100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Realisasi
2015 %
Realisasi 2016
%
2017
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Prosentase Sumber air yang
dikonservasi
100% 100% 100% 100% 100%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2016 dan tahun
2015 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung stabil
karena Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan selalu
melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sumber-sumber mata air
sehingga capaian relaisasi kinerja indikator ini cenderung berhasil
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Penanggung jawab atas pencapaian sasaran 1 ini adalah koordinasi antara
Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan dan Bidang Pengawasan
Pengendalian dan Pemulihan..Sasaran tersebut terumuskan dalam beberapa
kegiatan dengan target dan realisasi pada tahun 2016 sebagai berikut :
Dalam rangka mencapai sasaran terehabilitasinya lahan kritis dan daerah
rawan bencana BLHKP melaksanakan kegiatan penanaman pohon di sumber-
sumber mata air sehingga diharapkan cadangan air bersih bagi masyarakat
dapat terpenuhi dan juga mencegah terjadinya banjir.
Rehabilitasi Mangroove kegiatan untuk mencapai sasaran bertambahnya
hutan mangrove juga belum bisa dilaksanakan oleh BLHKP karena keterbatasan
anggaran dan skla prioritas pelaksanaan kegiatan. Diharapkan penanaman
mangrove dapat dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2018 selain itu juga BLHKP
mangajukan proposal permohonan bantuan untuk penanaman mangrove di
kementrian Lingkungan Hidup dan kehutanan.
Pencapaan sasaran 9 ini dengan melaksanakan kegiatan :
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 68
1. Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber
Air
2. Pengendalian dan Pemanfaatan SDA
3. Pengadaan Bibit Pohon Kecamatan Pasan (lanjutan 2014)
4. Pengadaan Bibit Pohon Kecamatan Silian Raya (lanjutan 2014)
b. Indikator kinerja : Volume Sampah Yang Tertangani
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Volume sampah yang
tertangani 18.204m³ 18.300 m³ 100,5%
Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada tahun 2017 capaian kinerja
indikator ini belumtercapai dimana dimana indikator volume sampah yang
tertangani ditargetkan sebesar 18.204³dengan realisasi 18.300 m³dengan
capaian sebesar 100,5%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Realisasi
2015 %
Realisasi 2016
%
2016
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Volume sampah yang tertangani 247.987 m³ 307.988 m³ 18.204m³ 18.300 m³ 100,5%
Apabila dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja Tahun 2016 dan tahun
2015 maka dari Tahun ke Tahun capaian realisasi Kinerja cenderung
meningkat karena atas bantuan pemerintah dalam peningkatan pengelolaan
persampahan sehingga capaian relaisasi kinerja indikator ini cenderung
berhasil.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Terwujudnya penngkatan pengelolaan persampahan dengan indicator
penanganan volume sampah bisa tercapai dengan realisasi hampir 100 % atas
bantuan Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara melalui pengalokasian
dana untuk menunjang pencapaian sasaran tersebut serta kerja keras dari
petugas kebersihan dalam pengelolaan kebersihan di Kabupaten Minahasa
Tenggara. Adapun analisis tercapainya indikator ini dengan melaksanakan
kegiatan :
1. Penyusunan Kebijakan Manajemen Pengelolaan Sampah
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 69
3. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana
Persampahan
4. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan
5. Penyediaan Tanah/Lahan TPA
SASARAN 11
Terwujudkan pelestarian dan pengembangan budaya daerah
Indikator kinerja : Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan
1. Analisis Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun ini
No INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %
Capaian
1 Jumlah Situs Budaya yang dilestarikan
40 BCB 40 BCB 100%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa target kinerja indikator
ini dikatakan berhasil dimana dari 40 Benda Cagar Budaya (BCB) yang
dilestarikan, terealisasi sebanyak 40 Benda Cagar Budaya (BCB) sehingga
persentasenya mencapai 100%.
2. Analisis Perbandingan Realisasi Kinerja/Capaian Tahun ini dengan
beberapa tahun terakhir
No Indikator Capaian
2015 %
Capaian 2016
%
2017
Target % Realisasi % Capaian
%
1
Jumlah Situs Budaya yang
dilestarikan
36 BCB 38 BCB 40 BCB 40 BCB 100%
Berdasarkan data diatas maka dapat disimpulkan bahwa realisasi
capaian kinerja indikator jumlah situs budaya yang dilestarikan dari tahun ke
tahun memenuhi target yang telah ditetapkan. Dimana pada tahun 2015
sebanyak 35 Benda Cagar Budaya meningkat pada tahun 2016 sebanyak 36
Benda Cagar Budaya (BCB). Apabila dibandingkan dengan tahun 2017 maka
capaian kinerja indikator ini meningkat setiap tahunya.
3. Analisis Penyebab Keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
penurunan kinerja serta solusi yang telah dilakukan
Indikator jumlah bangunan cagar budaya (BCB) dalam kondisi terlindungi
sehingga mencapai target dengan capaian 100%. Tidak semua masyarakat
pemilik yang bersedia bangunan miliknya dijadikan BCB, sehingga perlu
upaya-upaya dari pemerintah agar dapat menyampaikan kesediaan bangunan
milik masyarakat dijadikan BCB. Sehingga perlu upaya-upaya intesifikasi
sosialisasi dan pendekatan kepada para pemilik bangunan tersebut.Kendala
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 70
lainnya bahwa keberadaan bangunan yang teridentifikasi sebagai bangunan
cagar budaya saaat ini telah berubah secara fisik, sehingga perlu dilaksanakan
pendataan ulang sebelum diusulkan dan ditetapkan menjadi situs dan
bangunan cagar budaya.
III.2. REALISASI ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA TAHUN 2017
URAIAN ANGGARAN REALISASI %
PENDAPATAN 725.865.684.324,00 711.268.171.713,00 97,99
PENDAPATAN ASLI DAERAH 27.908.423.346,00 19.759.687.409,00 70,80
Pendapatan Pajak Daerah 3.521.500.000,00 4.582.576.194,00 130,13
Pendapatan Retribusi Daerah 620.730.000,00 649.577.220,00 104,65
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
339.303.378,00 339.303.578,00 100,00
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 23.426.889.968,00 14.188.230.417,00 60,56
PENDAPATAN TRANSFER 687.957.260.978,00 570.617.508.217,00 82,94
Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 561.614.341.000,00 553.311.012.542,00 98,52
Dana Bagi Hasil Pajak 10.392.217.000,00 8.823.299.038,00 84,90
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) 2.332.013.000,00 5.139.974.224,00 220,41
Dana Alokasi Umum 405.784.923.000,00 405.784.923.000,00 100,00
Dana Alokasi Khusus 143.105.188.000,00 133.562.816.280,00 93,33
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya 110.778.154.000,00 0,00 0,00
Dana Penyesuaian 110.778.154.000,00 0,00 0,00
Transfer Pemerintah Provinsi 15.564.765.978,00 17.306.495.675,00 111,19
Pendapatan Bagi Hasil Pajak 15.564.765.978,00 17.306.495.675,00 111,19
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 10.000.000.000,00 120.890.976.087,00 1.208,91
Pendapatan Lainnya 10.000.000.000,00 120.890.976.087,00 1.208,91
BELANJA 798.562.074.314,47 734.927.176.802,00 92,03
BELANJA OPERASI 590.744.032.840,47 541.029.050.940,00 91,58
Belanja Pegawai 270.120.858.281,17 251.040.914.475,00 92,94
Belanja Barang 140.789.548.559,30 112.457.157.561,00 79,88
Belanja Hibah 19.221.688.000,00 17.947.558.500,00 93,37
Belanja Bantuan Sosial 15.285.000.000,00 14.286.000.000,00 93,46
Belanja Bantuan Keuangan 145.326.938.000,00 145.297.420.404,00 99,98
BELANJA MODAL 207.053.818.474,00 193.167.468.862,00 93,29
Belanja Peralatan dan Mesin 21.163.632.297,00 18.000.674.056,00 85,05
Belanja Bangunan dan Gedung 47.744.261.584,00 43.402.911.843,00 90,91
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 133.011.394.736,00 129.092.919.254,00 97,05
Belanja Aset Tetap Lainnya 5.134.529.857,00 2.670.963.709,00 52,02
BELANJA TAK TERDUGA 350.000.000,00 332.000.000,00 94,86
Belanja Tak Terduga 350.000.000,00 332.000.000,00 94,86
TRANSFER 414.223.000,00 398.657.000,00 96,24
Transfer Bagi Hasil Ke KAB/KOTA/DESA 414.223.000,00 398.657.000,00 96,24
Bagi Hasil Pajak 352.150.000,00 351.669.000,00 99,86
Bagi Hasil Retribusi 62.073.000,00 46.988.000,00 75,70
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 71
SURPLUS / (DEFISIT) (72.696.389.990,47) (23.659.005.089,00) 32,54
PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH 74.696.389.990,47 0,00 0,00
Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) 74.696.389.990,47 0,00 0,00
2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00
PENGELUARAN DAERAH Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00
PEMBIAYAAN NETTO 72.696.389.990,47 (2.000.000.000,00) (2,75)
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 0,00 (25.659.005.089,00) 0,00
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 72
BAB IV
PENUTUP
Tahun 2017 merupakan Tahun keempat pencapaian Sasaran Strategis yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten
Minahasa Tenggara Tahun 2013-2018. Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan
analisis kinerja terhadap Sasaran Strategis yang telah di tetapkan dalam Penetapan
Kinerja Kabupaten Minahasa Tenggara Tahun 2017, maka dapat disimpulkan bahwa
pencapaian kinerja terhadap Sasaran Strategis secara garis besar bermakna baik
dalam menunjang tercapainya Visi Kabupaten Minahasa Tenggara yaitu “MITRA
YANG BERDAULAT, BERDIKARI DAN BERKEPRIBADIAN”.
Namun disadari masih terdapat beberapa kelemahan dalam menjalankan
amanat sebagaimana yang telah dipercayakan oleh masyarakat dengan mengingat
tingkat ekspektasi masyarakat yang kian hari terus bertambah. Pemerintah
Kabupaten Minahasa Tenggara akan terus melakukan berbagai upaya dalam
mewujudkan masyarakat Minahasa Tenggara yang sejahtera
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara
di susun untuk dijadikan bahan evaluasi kinerja dan kiranya Laporan ini dapat
menjadi wujud komitmen dari Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara untuk
menciptakan Pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta kepemimpinan yang
baik, guna peningkatan kinerja dimasa yang akan datang.
Ratahan, Januari 2018
BUPATI MINAHASA TENGGARA
JAMES SUMENDAP