kata pengantar -...
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya jua kami
dapat menyelesaikan penyusunan Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2016-2020 dengan baik.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. OKU disusun sebagai acuan
bagi penyelenggaraan pemerintahan khususnya di bidang kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama kurun waktu perencanaan yaitu 2016-
2020 dan sebagai tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka menengah daerah
(RPJMD) Kab. OKU tahun 2016-2020.
Pada kesempatan ini,kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
dan ucapa terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Revisi
Renstra Dinas Kesehatan Kab. OKU tahun 2016-2020. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita
berlindung dan berserah diri. Semoga upaya kita bersama dalam mewujudkan masyarakat
Kab. OKU sehat mendapatkan rahmad, hidayah dan ridho-Nya. Aamiin.
Kami senantiasa mengharap saran dan masukan guna perbaikan Rencana
Strategis ini, sehingga bermanfaat tidak saja bagi Dinas Kesehatan Kab. OKU tetapi juga bagi
Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di lingkungan Dinas Kesehatan Kab. OKU, serta
pemerhati kesehatan.
Baturaja, Maret 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN OKU
H. Suharmasto, SKM, M. Epid PEMBINA UTAMA MADYA
NIP. 19590414 1981111001
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .....................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................
Daftar Tabel ..........................................................................................................
Daftar Grafik .........................................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN ..........................................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................................
1.2 Landasan Hukum.............................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................................
1.4 Sistematika Penulisan .....................................................................................
BAB. II GAMBARAN PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN KAB. OKU ....................
2.1 Tugas, fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kab. OKU ......................
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kab. OKU ..........................................................
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. OKU ...................................................
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinkes Kab. OKU ................
BAB. III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH ...............
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas
Kesehatan Kab. OKU .......................................................................................
3.2 Telaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih..
3.3 Telaah renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Propinsi ..............................
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis..
3.5 Penentuan isu-isu strategis .............................................................................
BAB. IV TUJUAN DAN SASARAN ............................................................................
4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kab. OKU .....................
BAB. V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN...............................................................
BAB. VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN.......................
BAB. VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN .....................................
BAB. VIII PENUTUP...............................................................................................
i
ii
iii
v
1
1
2
3
4
5
5
6
12
32
33
33
34
41
42
42
66
66
72
76
108
111
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data Ketenagaan Kesehatan di Puskesmas, Dinas Kesehatan, UPT Yanfar
dan UPT Labkesda Kab. OKU per Oktober Tahun
2015........................................................................................................
Tabel 2.2 Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas di Kab. OKU Tahun 2015 ...
Tabel 2.3 Perbandingan Indikator yang Dicapai oleh Rumah sakit di Kab. OKU Tahun
2015 dan 2014 ........................................................................................
Tabel 2.4 Perbandingan Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta di Kab. OKU
tahun 204 dan 2015 ................................................................................
Tabel 2.5 Pencapaian SPM Dinas Kesehatan Kab. OKU Tahun 2015 .........................
Tabel 2.6 Pencapaian MDGs Dinas Kesehatan Kab. OKU Tahun 2015 .......................
Tabel T-C.23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Kesehatan DinasKesehatan Kab. OKU...
Tabel T-C.24 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Kesehatan kab. OKU ............
Tabel T-B.25 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah .............................................................................
Tabel 3.2 Keselarasan Misi pada RPJMD Kab.OKU tahun 2005-2025 dengan Misi
pada RPJMD Kab. OKU tahun 2016-2020 dan Misi pada SKPD Dinas
Kesehatan Kab. OKU tahun 2016-2020 .....................................................
Tabel 3.3 Analisis SWOT .........................................................................................
Tabel 3.4 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kab. OKU tahun 2015 .....................
Tabel 3.5 10 penyakit Tidak menular (PTM) Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU
tahun 2015 .............................................................................................
Tabel 3.6 Hasil cakupan Program Vitamin A di kab. OKU tahun 2015 ........................
Tabel 3.7 Perbandingan Jumlah Kunjungan Penderita di Puskesmas dan rumah sakit
Tahun 2014 dan 2015 ..............................................................................
Tabel 3.8 Cakupan Imunisasi di kab. OKU tahun 2015 ..............................................
Tabel 3.9 Cakupan Imunisasi TT di 16 Puskesmas Dinas Kesehatan Kab. OKU tahun
2015 .......................................................................................................
Tabel T-C.25 Tujuan dan sasaran jangka menengah pelayanan Dinas Kesehatan Kab.
OKU tahun 2016-2020 ...........................................................................
Tabel T-C.26 Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan kab. OKU....
7
8
10
11
12
13
15
18
33
36
37
46
47
51
52
54
55
69
74
iv
Tabel T-C.27 Rencana program, kegiatan dan pendanaan Dinas Kesehatan kab. OKU
Tabel T-C.28 Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD .......................................................................................
84
108
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Persentase Penduduk dengan Akses berkelanjutan terhadap air minum
berkualitas (layak) menurut puskesmas Kab. OKU tahun 2015 ...............
Grafik 3.2 Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban
sehat) menurut jenis jamban Puskesmas Kab. OKU tahun 2015 .............
Grafik 3.3 Desa yang telah melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)
di wilayah Kab. OKU periode 2012-2015 ................................................
56
32
60
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2015 bahwa
Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumberdaya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat di lihat dari
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut,
salah satu komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan
selain pendidikan dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan
merupakan salah satu upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang
pada gilirannya mendukung percepatan pembangunan nasional.
Sebagai pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan Undang-Undang Nomor
25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mewajibkan setiap
Unit Kerja Perangkat Daerah membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan
Kerja Perangkat Daerah selanjutnya disebut Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah, yang akan dipergunakan sebagai dasar dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja )
dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah. Selain itu tuntutan masa depan dimana
tantangan yang mengarah kepada peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam
melaksanakan tugas pemerintahan yang baik ( Good Governance ), maka perlu menyusun
Perencanaan strategis sebagai instrumen manajemen publik yang meliputi perumusan Visi,
Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU merupakan merupakan
penjabaran dari visi, misi, program, dan kegiatan serta faktor–faktor penentu keberhasilan
dan tujuan pembangunan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan
yang diinginkan dan dapat dicapai, yang penyusunannya berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Kabupaten OKU periode ketiga (Tahun 2016-2020). Selain itu,
penyusunan Renstra ini juga berpedoman pada Renstra Kementerian Kesehatan, utamanya
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 2
menyangkut program-program prioritas yang harus dilaksanakan dan target yang harus
dicapai dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan kesehatan secara nasional.
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU 2015 – 2020 ini selanjutnya
dipergunakan dalam penyusunan Rencana Kerja ( Renja ) Satuan Kerja Perangkat Daerah
dan Anggaran Dinas Kesehatan setiap tahunnya sejak tahun 2016 sampai dengan 2020.
Dengan diberlakukannya Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah maka Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten OKU yang
telah disusun pada tahun 2016 direvisi mengikuti sistematika yang ada Permendagri
tersebut.
1.2. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional,
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang –
Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2015 tentang Kesehatan
4. Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
7. Peraturan Daerah Kabupaten OKU Nomor 3 Tahun 2010 tentang Tata cara Penyusunan
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 3
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2016 dengan maksudkan sebagai berikut :
1. Sesuai amanat undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem perencanaan
pembangunan nasional, bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
diwajibkan Menyusun rencana strategis.
2. Penentuan program dan kegiatan pokok pada rencana Strategis Dinas Kesehatan
Kabupaten OKU mengacu kepada rencana strategis Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019,
3. Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU mengakomodasi peraturan
pemerintah nomor 38 tahun 2007, terutama mengenai pembagian urusan
pemerintahan Bidang kesehatan yang merupakan lampiran dari Peraturan pemerintah
tersebut.
4. Bahwa target rencana strategis berdasar kepada Stándar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan, yang mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 43
Tahun 2016, tentang standard pelayanan minimal bidang kesehatan.
5. Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU sebagai pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKP-SKPD)
Dinas kesehatan Kabupaten OKU
6. Rencana strategis Dinas Kesehatan Kabupaten OKU sebagai pedoman dalam
penyusunan rencana kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan
Kabupaten OKU.
Sedangkan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten
OKU Tahun 2016 - 2020 adalah sebagai berikut :
1. Menjabarkan visi, misi dan program Dinas Kesehatan Kabupaten OKU ke dalam
program dan kegiatan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun (tahun 2016 - 2020)
2. Memberikan pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan yang dituangkan
dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten OKU dan rencana kerja lima
tahunan.
3. Memberikan pedoman dalam penyusunan instrumen pengendalian, pengawasan dan
evaluasi pembangunan.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 4
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten OKU mengacu kepada
Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, yaitu sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
Bab II. Gambaran Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten
OKU
Bab III. Permasalahan dan Isu-isu Strategis Perangkat Daerah
3.1. identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi pelayanan Dinas
Kesehatan Kabupaten OKU
3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3. Telaah Renstra K/L dan Rentra Perangkat Daerah Daerah Provinsi
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV. Tujuan dan Sasaran
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
Bab V. Strategi dan Arah Kebijakan
Bab VI. Rencana Program dan Kegiatan serta Pendanaan
Bab VII. Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Bab VIII. Penutup.
Lampiran-Lampiran
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KAB. OKU
2.1. Tugas, fungsi dan struktur organisasi
2.1.1. Tugas dan Fungsi Organisasi
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan di bidang kesehatan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.
Adapun Dinas Kesehatan Kabupaten OKU mempunyai tugas melaksanakan urusan
Pemerintahan dibidang kesehatan dan tugas pembantuan.
Sedangkan untuk menyelenggarakan tugas tersebut Dinas Kesehatan kabupaten
OKU mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, serta sumber daya kesehatan.
2. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan,
pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, serta sumber daya
kesehatan.
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan
pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, serta sumber daya kesehatan.
4. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya.
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan bidang kesehatan.
2.1.2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU berdasarkan Peraturan
Peraturan Pemerintah N0.41 tahun 2007 , Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Ogan Komering Ulu dan Peraturan Bupati Ogan Komering Ulu Nomor 35 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Ogan Komering Ulu
adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan
2. Sekretaris
a. Kepala Sub Bagian Program, Informasi dan Humas
b. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Pengelolaan Aset
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 6
c. Kepala Sub Bagian Hukum, Kepegawaian dan Umum
3. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
b. Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
4. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Keswa
5. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
6. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan
a. Kepala Seksi Kefarmasian
b. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan PKRT
c. Kepala Seksi SDM Kesehatan
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2. Sumber Daya
2.2. 1. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia disini dimaksudkan adalah tenaga kesehatan yang berada
dalam Lingkungan Dinas kesehatan Kab. OKU, yang memiliki tingkat dan jenis pendidikan
yang berbeda-beda, dimana masing-masing tenaga kesehatan tersebut terdistribusi di
lingkungan Dinas kesehatan, UPTD Puskesmas, UPTD Yanfar dan UPTD Labkesda Kab. OKU.
Data ketenagaan kesehatan berdasarkan tingkat dan jenis pendidikan dapat dilihat pada
tabel berikut :
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 7
Tabel 2.1. Data Ketenagaan Kesehatan di Puskesmas, Dinas Kesehatan,
UPT Yanfar Dan UPT Labkesda Kab. OKU Per- Oktober Tahun 2015
NO
JENIS TENAGA
UNIT KERJA PUSKESMAS DINKES UPT
YANFAR UPT
LABKESDA 1. S2 Kes - 8 1 - 2. S1 Kes :
Dokter (PNS) Dokter PTT Dokter Gigi (PNS) Drg PTT SKM APT SKp STL
26 6 2 1
57 - 4 1
- - - -
55 - - -
- - - - 2 3 - -
- - - - 3 - - -
3. DIV Bidan : - PNS - PTT
9 -
3 -
- -
- -
4. S1 Non Kes 3 12 1 - 5. D.III Kes :
a. AKPER b. ATEM c. APRO d. AKZI e. AKL f. AKG g. AAK h. ATG i. DIII SEK j. AKNES k. AKBID - PNS - PTT l. AKFAR
106
- -
10 5
11 5 - - -
111 105
3
4 - - 2 2 - - 1 - - - - 1
- - - - - - - - - - - 3
1 - - - 1 - 2 - - - - - -
6. BIDAN (D1) - PNS - PTT
41 -
- 1
- -
- -
7. SPRG 7 1 - - 8. SPK/SPR 46 - - - 9. SPAG 2 - - -
10. SPPH 1 - - - 11. SMAK - - - 1 12. SMF/SAA 6 1 1 - 13. SPPM - - - - 14. LCPK - - - - 15. SPK/UCP - - - -
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 8
NO
JENIS TENAGA
UNIT KERJA PUSKESMAS DINKES UPT
YANFAR UPT
LABKESDA 16. JURKES PP - - - - 17. SLTA 16 4 1 1 18. SLTP 2 2 - - 19. SD 1 2 - -
Sumber : Subbag Kepegawaian Dinkes Kab .OKU 2016
2.2.2 Aset/ modal
1. Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
Distribusi puskesmas dan puskesmas pembantu sebagai ujung tombak pelayanan
kesehatan dasar lebih merata. Sarana pelayanan kesehatan dasar/puskesmas di Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2015 sebanyak 16 puskesmas dan 44 puskesmas pembantu yang
tersebar dalam 12 kecamatan dan terdiri dari 6 puskesmas perawatan dan 10 puskesmas
non perawatan. Rasio puskesmas dibanding dengan jumlah penduduk di Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2015 adalah 1 : 21.561 yang berarti bahwa 1 puskesmas melayani
21.561 orang penduduk. Hal ini berarti menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan
rasio Puskesmas Tahun 2014 yaitu sebesar 1: 21.864. Pelayanan puskesmas ini juga dibantu
oleh pelayanan di Puskesmas Pembantu, Polindes, dan Poskesdes. Sarana pelayanan
kesehatan dasar yang dimiliki oleh masing-masing puskesmas dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2.2. Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas di Kab.OKU
Tahun 2015 NO PUSKESMAS JML
TT POS YANDU
PUS TU
POS KES DES
POLIN DES
RDD/ RDRG
RPM
PUS LING
RODA DUA
1. Tj. Agung - 32 2 1 4 1/1 2 1 2
2. Kemalaraja - 23 3 - - 1/1 2 1 3
3. Sukaraya - 33 4 1 1 1 2 1 3
4. Batumarta II 19 19 3 3 2 1/1 3 1 1
5. Tj. Lengkayap - 30 3 15 4 1 1 1 4
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 9
NO PUSKESMAS JML TT
POS YANDU
PUS TU
POS KES DES
POLIN DES
RDD/ RDRG
RPM
PUS LING
RODA DUA
6. Peninjauan 7 19 7 5 6 1/1 2 1 4
7. Lb. Rukam - 7 2 8 - 1 3 1 1
8. Karya Mukti 10 31 4 7 2 1 2 1 4
9. Lb. Batang - 27 5 4 9 1 2 2 1
10. Pengandonan 12 21 3 2 11 1 2 2 5
11. Pengaringan - 11 2 3 4 1 2 1 4
12. Penyandingan - 14 3 8 2 1 - 1 4
13. Mendingin 10 8 1 1 6 1 2 1 1
14. Ulak Pandan - 11 2 4 6 1 - 1 1
15. Sekar Jaya - 8 1 1 6 1 2 1 1
16. Muara Jaya - 11 2 4 6 1 - 1 1
Jumlah 38 286 44 62 57 14/4 23 18 38
Sumber : Laporan Tahunan Seksi Kesmas dan Rujukan Tahun 2015
2. Rumah sakit dan tempat tidur rumah sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit antara
lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah
rumah sakit dan tempat tidurnya serta rasionya terhadap jumlah penduduk.
Jumlah rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu ada 3 buah rumah sakit
yaitu :
a. 1 buah RS milik pemerintah : RS.Dr.H.Ibnu Sutowo
b. 1 buah RS yang dikelola oleh TNI : RS Dr. Noesmir
c. 1 buah RS swasta : RS St. Antonio
Perbandingan indikator kegiatan rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu
yang dicapai pada tahun 2015 dibandingkan dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel ini
:
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 10
Tabel 2.3. Perbandingan Indikator yang Dicapai oleh Rumah Sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Tahun 2015 dan 2014
NO. RUMAH SAKIT INDIKATOR STANDAR TH.2014 TH.2015 KET
1. RSUD Ibnu Sutowo
BOR 60-78 % 118,93 26,21 Menurun AVLOS 6-9 hari 3,69 4,07 Meningkat BTO 40-50 kali 117,56 234,8 Meningkat TOI 1-3 hari 3,10 1,55 Menurun NDR 25 o/oo 28,9 21,09 Menurun
2. RS St. Antonio BOR 60-78 % 43,37 50,15 Meningkat AVLOS 6-9 hari 1,9 2,04 Meningkat BTO 40-50 kali 81,5 91,4 Meningkat TOI 1-3 hari 4,48 3,99 Menurun NDR 25 o/oo 73,62 56,89 Menurun
Sumber RL.1 Tahun 2015 dan 2014
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa BOR dan BTO pada RSUD Dr. Ibnu Sutowo
maupun RS St.Antonio mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Walaupun terjadi
peningkatan yang cukup pesat dari beberapa indikator tersebut, akan tetapi peningkatan
mutu pelayanan masih tetap harus diperhatikan, termasuk peningkatan SDM dan juga
sarana gedung, peralatan kesehatan, maupun obat-obatan.
3. Sarana Pelayanan Kesehatan swasta
Di Kabupaten OKU partisipasi masyarakat dalam memberikan pelayanan
kesehatan cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya jumlah sarana
pelayanan kesehatan swasta dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah sarana tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut:
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 11
Tabel 2.4. Perbandingan Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
di Kabupaten OKU, Tahun 2014 dan 2015 NO. JENIS SARKES SWASTA TAHUN 2014 TAHUN 2015 KET
1. RS Swasta/ TNI 1/1 2 -
2. Rumah bersalin 4 4 -
3. Balai pengobatan 8 7 -
4. Klinik Khusus 2 2 -
5. Apotik 13 9 -
6. Toko Obat 18 16 -
7. Optik 4 5 -
8. Praktek Dokter Umum 68 18 -
9. Praktek Dokter gigi 6 2 -
10. Praktek Dokter Spesialis 11 8 -
11. Laboratorium swasta 2 1 -
12. Praktek Bidan 91 81 -
Sumber: Laporan Tahunan Dinkes Kab.OKU Tahun 2015
Beberapa sarana kesehatan swasta terjadi peningkatan jumlahnya pada tahun
2015 ini. Hal ini memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan sarana
kesehatan swasta tersebut dan juga tetap memberikan peluang bagi masyarakat untuk
mendirikan/ membangun sarana kesehatan swasta yang baru. Untuk pembinaan pelayanan
kesehatan pada sarana kesehatan swasta tetap diperlukan baik secara langsung melalui
supervisi maupun secara tidak langsung melalui pelaporan yang dikirimkan oleh sarana
kesehatan tersebut.
2.2.3 Unit usaha
Walaupun Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tidak memiliki unit
usaha, akan tetapi UPTD Puskesmas dan UPTD labkesda sebagai pemberi pelayanan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 12
kesehatan kepada masyarakat juga menyumbang retribusi daerah dari biaya pelayanan
tersebut.
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kab. OKU
2.3.1 Kinerja Dinas Kesehatan berdasarkan SPM
Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu berdasarkan indikator
SPM menurut Permenkes RI Nomor : 741/MENKES/PER/VII/2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5. Pencapaian SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015
NO INDIKATOR TARGET (%) PENCAPAIAN (%)
RAISIO PENCAPAIAN
(%) I PELAYANAN KESEHATAN DASAR :
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95 91.49 96,3
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 80 56.49 70,6
3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
90 90.92 101,02
4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas 90 86.36 95,96
5 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani
80 55.08 68,85
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90 91.62 101,8
7 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100 97.5 97,5
8 Cakupan Pelayanan Anak Balita 90 78.94 87,71
9 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak usia 6 - 24 bulan Keluarga Miskin
100 - 0
10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100 100 100
11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
100 74.76 74,76
12 Cakupan Peserta KB Aktif 70 80.77 115,38
13 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit:
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
≥
2/100.000. 3.97
b. Penemuan penderita pneumonia balita yang ditangani
100 32.01 32,01
c. Penemuan Pasien baru TB BTA Positif 100 33.6 33,6
d. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100
e. Penemuan penderita diare 100 21.31 21,31
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 13
14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
a. Rawat Jalan 100 100 100
b. Rawat Inap 100 100 100
NO INDIKATOR TARGET (%) PENCAPAIAN (%)
RAISIO PENCAPAIAN
(%) II PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN :
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin
100 100 100
2 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Yang baru diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab / Kota
100 100 100
III PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KLB :
1 Cakupan Desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 Jam
100 85 85
1V PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT :
1 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 85 106,25
Sumber : Evapor tahun 2015
2.3.2 Kinerja Dinas Kesehatan berdasarkan MDGs
Indonesia sebagai salah satu Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa(PBB)
dengan beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapai Millennium
Development Goals (MDG)/Tujuan Pembangunan Milenium pada tahun 2015 untuk
mewujudkan kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama dalam MDGs tersebut terdiri dari
dari 8 tujuan yang meliputi : 1) Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan; 2) Mencapai
pendidikan dasar untuk semua; 3) Mendorong Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan
Perempuan; 4) Menurunkan Angka Kematian Anak; 5) Meningkatkan Kesehatan Ibu; 6)
Memerangi penyebaran HIV/AIDS, Malaria, dan Penyakit Menular lainnya; 7) Kelestarian
Lingkungan Hidup; dan 8) Membangun Kemitraan Global dalam Pembangunan. Dari 8
Tujuan tersebut 5 diantaranya adalah yang terkait langsung dengan MDGs Bidang
Kesehatan yaitu tujuan 1, 4, 5, 6 dan 7.
Tabel 2.6. Pencapaian MDGs Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015
NO INDIKATOR TARGET (%) PENCAPAIAN (%)
RAISIO PENCAPAI
AN (%) 1 Tujuan MDGs 1 : Menanggulangi
Kemiskinan dan Kelaparan : 1) Cakupan Balita Gizi Buruk
mendapat perawatan
100
100
100
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 14
2) Cakupan balita ditimbang berat badannya (D/S)
80
75,7 94,62
2 Tujuan MDGs 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak 1) Angka Kematian Balita per 1000
kelahiran hidup
32
11
-
NO INDIKATOR TARGET (%) PENCAPAIAN (%)
RAISIO PENCAPAI
AN (%) 2) Angka Kematian Bayi (AKB) per
1000 kelahiran hidup 3) Angka Kematian Neonatal per
1000 Kelahiran Hidup 4) Kunjungan neonatus 5) Penanganan komplikasi neonatal 6) Cakupan kunjungan bayi 7) Cakupan kesehatan balita
23
14 90 80 90 90
10
7 90,5 55
87,5 75
- -
100,55 68,75 97,22 83,33
3 Tujuan MDGs 5 : Meningkatkan Kesehatan Ibu 1) Angka Kematian Ibu Maternal 2) Persentase K1
persentase K4 3) Persentase Persalinan ditolong
tenaga kesehatan 4) Cakupan komplikasi kebidanan
ditangani 5) Cakupan pelayanan nifas
102/100.000 100 95
90
80 90
102/100.000 98,13 91,49
90,92
56,49 86,36
100 98,13 95,79
101,02
70,61 95,95
4 Tujuan MDGs 6 : Memerangi
Penyebaran HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular lainnya. 1) Capaian Program HIV/AIDS 2) Capaian Program Malaria 3) Capaian Program TB
<0,5 % 1/1000 >70 %
0,3 % 1,5/1000 46,24 %
- - -
5 Tujuan MDGs 7 : Kelestarian Lingkungan Hidup 1) Persentase penduduk yang
memiliki akses terhadap air minum berkualitas
65
63,83
98,2
Sumber : Laporan BOK tahun 2015
Target dan realisasi pencapaian kinerja pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2016 -2021 dapat dilihat pada tabel berikut :
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 15
Tabel T-C.23 Pencapaian Kinerja Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target NSPK
Target
IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23)
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 100% - - 92% 94% 96% 98% 99% 100% 91,49% 77,70% - - - - 99,45% 82,66% - - - -
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan
100% - - 92% 94% 96% 98% 99% 100% 87,08% 77,25% - - - - 94,65% 82,18% - - - -
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
100% - - 93% 95% 97% 99% 99% 100% 90,52% 90,61% - - - - 97,33% 95,38% - - - -
4 Pelayanan Kesehatan Balita 100% - - 80% 85% 90% 90% 90% 90% 78,94% 83,87% - - - - 98,67% 98,67% - - - -
5
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
80% - - 10% 20% 25% 30% 45% 55% 10% 20% - - - - 100% 100% - - - -
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
100% - - 60% 65% 67% 68% 69% 70% 55% 63%
91,67% 96,92% - - - -
8 Pelayanan Kesehatan Penderita Hypertensi
80% - - - - 8805 7956 8354 9189 10107 - - - - - - - - - - -
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 16
Sumber : Subag Program, Informasi dan Humas tahun 2017
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah
Target NSPK
Target
IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra Perangkat Daerah Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2016 2017 2018 2019 2020 2021
9 Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
85%
6435 5034 5285 5813 6394
10
Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan Jiwa berat
75%
- - 27 30 33 36
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan TB
100%
554 560 711 978 1156 1334 256 231 - - - 46,21% 41,25%
12
Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi HIV
˂ 5
˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 6 11 - - -
13 Angka Kematian Ibu 306 per 100.000 kelahiran Hidup
306/100.000
/KH
101/100000.K
H
101/100000.K
H
101/100000.K
H
89/100000.KH
89/100000.KH
89/100000.KH
101/100000.KH
76/100000.KH - - - 100%
14 Angka Kematian Bayi 24 Per 1000 Kelahiran Hidup
24/1000 KH
10/1000.KH
10/1000.KH
9/1000.K
H
9/1000.K
H
8/1000.K
H
8/1000.K
H
10/1000.KH
9/1000.KH - - - 100%
15
Prevalensi Kekurangan Gizi (underweight) 17% pada Anak Balita
17%
18% 18% 17% 17% 17% 17% 1,2 1,2 - - -
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 17
Berdasarkan tabel T-C.23 diatas, masih ditemukan kesenjangan pada beberapa
indikator sebagai berikut :
1. Kinerja Kesehatan keluarga, pada indikator output seperti pelayanan kesehatan ibu
hamil, pelayanan kesehatan ibu maternal, pelayanan kesehatan bayi baru lahir,
pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada usila masih dibawah target
tahun 2017 dengan rasio capaian 82,18 % -98,67 %. Akan tetapi untuk indikator out
come seperti angka kematian ibu, angka kematian bayi dan prevalensi kekurangan gizi
capaian kinerja melebihi target yang ditetapkan.
2. Kinerja pencegahan penyakit, pada indikator pelayanan kesehatan penderita hipertensi,
diabetes melitus dan gangguan jiwa berat tidak dapat diinterpretasikan karena data
tidak lengkap, untuk pelayanan kesehatan orang dengan TB belum mencapai target
dengan rasio capaian baru 41,25. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan orang dengan
risiko terinfeksi HIV capaian kinerja melebihi target 275 % dari target yang ditetapkan.
Hal ini merupakan indikasi bahwa penyebaran penyakit HIV di Kabupaten OKU semakin
meningkat.
Untuk realisasi anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten OKU tahun 2011-2015 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 18
Tabel T-C.24
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran pada Tahun Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun Rata-rata Pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran
Realisasi
(1) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (3) (4) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak :
1.096.342.000 880.000.000 880.000.000 968.483.000 821.123.950 821.123.950 88,34% 93,31% 93,31%
#DIV/0! #DIV/0!
1 Pertemuan evaluasi program kesehatan keluarga
25.000.000 23.450.000 93,80%
2 Orientasi kemitraan bidan dan dukun
3 Pelatihan asuahan persalinan normal 75.000.000 75.000.000 100,00%
4 Orientasi kapasitas tenaga kesehatan dalam pelayanan ibu bersalin dan nifas
5 Pembentukan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
6 Orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
7 Orientasi pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas
8 Penguatan sistem rujukan maternal dan neonatal
9 Manajemen pelayanan KB di Puskesmas
10 Peningkatan kapasitas nakes dalam memberikan konseling KB
11 Manajemen bayi berat badan lahir rendah dan asfiksia pada bayi
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 19
12 Pertemuan peningkatan kapasitas nakes dalam pelayanan kesehatan bayi terintegrasi
13 Peningkatan kapasitas bidan dalan surveilans KIA
14 Pertolongan persalinan dan penanganan komplikasi
40.000.000 39.600.000 99,00%
15 Pelatihan pertolonganpertama gawat darurat obstetri dan neonatal (PPGDON)
45.000.000 41.000.000 91,11%
16 Pelatihan manajemen bayi berat lahir rendah (BBLR)
75.000.000 64.960.000 86,61%
17 Pembekalan pratugas bidan di desa 75.000.000 72.740.000 96,99% 18 Audit maternal perinatal 45.000.000 43.542.000 96,76% 19 Deteksi dini kesehatan anak remaja 25.000.000 24.495.000 97,98% 20 Stimulasi dan intervensi dini tumbuh
kembang anak 55.000.000 47.120.000 85,67%
21 Pelayanan kesehatan peduliremaja 25.000.000 23.700.000 94,80%
22 Pelatihan konselor bagi remaja 30.000.000 27.000.000 90,00%
23 Pembinaan kesehatan reproduksi, HIV, narkoba
15.000.000 14.925.000 99,50%
24 Pengadaan sarana klinik remaja 35.000.000 35.000.000 100,00%
25 Pelatihan dan pencatatan pelaporan KB 105.000.000 97.960.000 93,30%
26 Sosialisasi posyandu PAUD terintegrasi 30.000.000 22.255.000 74,18%
27 Peningkatan kapasitas bidan dalam pencatatan kohort dan surveilans kesehatan
120.000.000 115.114.350 95,93%
28 Surveilans kesehatan balita 60.000.000 53.262.600 88,77%
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita :
330.000.000 220.000.000 220.000.000 328.203.600 206.660.000 206.660.000 99,46% 93,94% 93,94%
1 Penilaian Balita Sehat 25.000.000
24.925.000 99,70%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 20
2 Pertemuan evaluasi program kesehatan keluarga
3 Audit Maternal dan Prenatal (AMP) terintegrasi kesehatan anak
4 Penguatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
75.000.000 68.100.000 90,80%
5 Peningkatan kapasitas pelaksanaan kelas ibu balita
6 Stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak
7 Posyandu PAUD terintegrasi
8 Deteksi dini kesehatan remaja
9 Pelayanan kesehatan peduli remaja 10 Pelacakan kasus kematian balita
(autopsi verbal) 75.000.000 72.005.000 96,01%
11 Pembentukanpuskesmas KTA (kekerasan terhadap anak)
45.000.000 41.630.000 92,51%
Program perbaikan gizi masyarakat : 385.230.000 438.000.000 438.000.000 373.917.400 400.480.000 400.480.000 97,06% 91,43% 91,43%
1 Pemberian tambahan makanan dan vitamin
200.000.000
189.600.000 94,80%
2 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia, gizi besi gangguan akibat kurang yodium (GAKI), kurang vitamin A dan Kurang zat gizi mikro lainnya
45.000.000 42.810.000 95,13%
3 Pembinaan Gizi masyarakat 55.000.000
47.470.000 86,31%
4 Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
100.000.000
87.490.000 87,49%
5 Evaluasi program perbaikan gizi 38.000.000
33.110.000 87,13% Program upaya kesehatan masyarakat :
4.766.181.450 4.929.393.000 4.882.393.000
3.981.629.159 4.881.446.384 4.881.446.384
83,54% 99,03% 99,98%
1 Pelayanan kefarmasian dan alat
kesehatan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 21
2 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
220.000.000
212.950.000
96,80%
3 Pengawasan kesehatan haji 160.000.000
148.002.000
92,50%
4 Peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat
105.000.000
100.850.000
96,05%
5 Peningkatan kinerja puskesmas 95.000.000
95.000.000
100,00%
6 Penilaian tenaga kesehatan teladan dan Puskesmas bersih berprestasi
80.000.000
79.197.000
99,00%
7 Pelayanan kesehatan kegiatan P3K hari-hari tertentu Kabupaten OKU
8 Pembinaan Manajemen keuangan Puskesmas
200.000.000
200.000.000
100,00%
9 Penyusunan profil kesehatan berbasis data terpilah
75.000.000
74.360.000
99,15%
10 Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)
90.000.000
89.770.000
99,74%
11 Bimbingan teknis terhadap pelayanan tenaga kesehatan Usaha Masyarakat dan pemerintah
12 Pengelolaan aplikasi keuangan 13 Pendampingan akreditasi puskesmas
14 Kajian indeks kepuasan masyarakat
15 Peningkatan kapasitas tenaga perencanaan puskesmas
16 Peningkatan program kesehatan UPTD sekab. OKU Dinkes Kab. OKU
17 Pembinaan posyandu dalam wilayah kab. OKU
18 Pertemuan orientasi program bagi dokter puskesmas, kepala puskesmas dan Pustu
28.000.000
27.050.000
96,61%
19 Pertemuan orientasi program kesehatan indra (mata dan telinga) kesehatan gigi dan kesehatan jiwa
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 22
20 Pelayanan kesehatan bergerak (PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencil
21 Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas
22 Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
60.000.000
59.280.000
98,80%
23 Penyusunan dan pelaporan LKPJ dan LPPD laporan Tahunan dan Profl Kesehatan
35.000.000
34.960.000
99,89%
24 Kajian dan analisa program kesehatan 170.000.000
167.780.000
98,69%
25 Pengembangan laboratorium kesehatan daerah
350.000.000
348.591.734
99,60%
26 Penyusunan rencana teknis kesehatan 200.000.000
199.874.600
99,94% 27 Pengembangan dan pengelolaan
program desa siaga
90.000.000
87.955.000 97,73%
28 Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat 80.000.000
73.170.000
91,46%
29 Penyediaan peralatan laboratorium kesehatan daerah
100.000.000
97.889.500
97,89%
30 Sosialisasi manajemen uji kompetensi 23.000.000
23.000.000
100,00%
31 Monitoring dan evaluasi kinerja bidan 23.000.000
23.000.000
100,00%
32 Peningkatan kinerja IBI di Kab. OKU 23.000.000
23.000.000
100,00%
33 Pembinaan SIMDA keuangan 225.000.000
224.978.250
99,99%
34 Pelatihan manajemen pengelolaan keuangan
200.000.000
198.972.000
99,49%
35 HAKLI kab. OKU 100.000.000
100.000.000
100,00%
36 Pengakajian POA tingkat puskesmas
200.000.000
199.490.000 99,75%
37 Penyusunan sistem informasi perencanaan kesehatan
208.540.000
208.500.000
99,98%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 23
38 Koordinasi pembentukan gugus tugas keamanan PJAS SKPT di kab. OKU
48.000.000
48.000.000
100,00%
39 Peningkatan standarisasi puskesmas 150.000.000
149.910.000
99,94%
40 Perencanaan kesehatan berbasis kinerja
120.000.000
120.000.000
100,00%
41 Musrenbang tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi
150.000.000
149.560.000
99,71%
42 Pengembangan sistem perencanaan tingkat UPTD puskesmas
163.603.000
163.590.600
99,99%
43 Pelatihan gawat darurat bagi petugas puskesmas
45.000.000
45.000.000
100,00%
44 Pertemuan sistem pelaporan rumah sakit dan puskesmas perawatan
45.000.000
44.800.000
99,56%
45 Jejaring kesehatan anak sekolah 95.000.000
95.000.000
100,00%
46 Survei awal perencanaan monitoring dan evaluasi TK UPTD puskesmas
185.000.000
184.880.000
99,94%
47 Pelatihan jabatan fungsional bidan 20 orang
90.000.000
89.137.500
99,04%
48 Penguatan kapasitas tenaga perencanaan dalam perencanaan dan penganggaran program kesehatan
220.400.000
220.224.600
99,92%
49 Pembinaan dan penilaian kinerja profesi tenaga kesehatan kab. OKU
100.000.000
98.072.000
98,07%
50 Pelaporan realisasi anggaran bulanan, triwulan, semester dan tahunan TA 2014
50.850.000
50.770.000
99,84%
51 Sinkronisasi perencanaan program kesehatan
150.000.000
149.775.600
99,85%
52 Kajian validasi data kesehatan 45.000.000
44.222.000
98,27%
53 Manajemen pemantauan dan pengendalian program kesehatan
84.000.000
83.984.000
99,98%
54 Sosialisasi akreditasi puskesmas 47.000.000
46.900.000
99,79%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 24
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya :
4.601.336.250 3.440.955.332 3.440.955.332 4.601.000.000 2.647.797.924 3.647.797.924 99,99% 76,95% 76,95%
1 Pembangunan Puskesmas 1.438.072.000
803.381.600 55,87% 2 Rehabilitasi sedang/berat Pustu 307.305.000 306.692.700 99,80%
3 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas 410.105.000 343.076.000 83,66%
4 Pembangunan Poskesdes dan Poskestren
596.245.832 595.543.749 99,88%
5 Rehabilitasi berat/sedang poskesdes dan poskestren
476.200.000 469.948.000 98,69%
6 Pelayanan kefarmasian
7 Perencanaan teknis kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas, puskemas pembantu dan jaringannya
8 Rehabilitasi rumah dinas dokter danparamedis
213.027.500 129.155.875 60,63%
Program standarisasi pelayanan kesehatan : 1.389.380.000 3.529.006.668 3.529.006.668 1.339.379.900 3.427.811.950 3.427.811.950 96,40% 97,13% 97,13%
1 Peningkatan manajemen dan pelayanan kesehatan
1.368.006.668
1.365.060.000
99,78%
2 Pengembangan puskesmas perawatan 953.200.000
865.764.550
90,83%
3 Pengembangan puskesmas non perawatan
989.800.000
988.987.400
99,92%
4 Peningkatan UPTD Labkesda
5 Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
140.000.000
130.000.000
92,86%
6 Pemutakhiran data barang/kendaraan dan bangunan/tanah kabupaten dan puskesmas
78.000.000
78.000.000
100,00%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 25
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran :
3.354.104.600 4.167.233.332 4.167.233.332 3.061.251.654 4.074.952.375 4.074.952.375 91,27% 97,79% 97,79%
1 Penyediaan jasa surat menyurat 107.000.000
107.000.000 100,00%
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
236.593.332 228.728.800 96,68%
3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 195.780.000 139.005.000 71,00%
4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 70.000.000 69.750.000 99,64%
5 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
261.000.000 259.000.000 99,23%
6 Penyediaan alat tulis kantor 30.000.000 30.000.000 100,00%
7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
67.560.000 67.400.000 99,76%
8 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor
100.000.000 98.120.000 98,12%
9 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
120.000.000 118.200.000 98,50%
10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
100.000.000 94.000.000 94,00%
11 Penyediaan makanan dan minuman 40.000.000 39.999.075 100,00%
12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
120.000.000 120.000.000 100,00%
13 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
75.000.000 75.000.000 100,00%
14 Penyediaan jasa tenaga administrasi dan teknis
2.436.600.000 2.422.149.500
99,41%
15 Pengadaan reagent/penyedia labkesda 160.000.000 158.900.000 99,31%
16 Penyusunan dan rekapitulasi gaji PTT dan Non PTT
47.700.000 47.700.000 100,00%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 26
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular :
1.086.373.250 1.831.050.000 1.831.050.000 996.767.100 1.689.844.000 1.689.844.000 91,75% 92,29% 92,29%
1 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
237.500.000
202.942.000
85,45%
2 Pencegahan penularan penyakit endemic/epidemik
83.000.000
82.666.000
99,60%
3 Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
58.000.000
57.144.000
98,52%
4 Peningkatan imunisasi 230.350.000
219.354.000
95,23%
5 Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah
120.200.000
111.912.000
93,10%
6 Penanggulangan penyakit ISPA 58.000.000
57.220.000
98,66%
7 Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
600.000.000
593.704.000
98,95%
8 Peningkatan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
125.000.000
121.506.000
97,20%
9 Surveilance penyakit tidak menular 98.000.000
88.672.000 90,48%
10 Pengadaan vaksin penyakit menular 55.000.000
53.304.000
96,92%
11 Eliminasi filariasis 12 Pembinaan Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat
50.000.000
47.860.000 95,72%
13 Survei kinerja mikroskopis puskesmas 58.000.000
- 0,00%
Workshop peningkatan kapasitas tenaga Tim Epidemiologi
58.000.000
53.560.000
92,34%
Program pelayanan kesehatan masyarakat miskin :
137.665.000 156.000.000 156.000.000 132.222.400 142.936.000 142.936.000 96,05% 91,63% 91,63%
1 Pelayanan kesehatan akibat lumpuh layu
98.000.000
85.742.000 87,49%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 27
2 Pelayanan kesehatan kulit dan kelamin 58.000.000 57.194.000 98,61%
Program lingkungan sehat perumahan dan pemukiman :
185.000.000 290.000.000 290.000.000 165.565.700 279.504.000 279.504.000 89,49% 96,38% 96,38%
1 Peningkatan akses aman air minum dan sanitasi berbasis masyarakat
200.000.000
197.144.000 98,57%
2 Pembinaan pelaksana percepatan pembangunan sanitasi pemukiman
90.000.000
82.360.000 91,51%
Program pengembangan lingkungan : 445.700.000 302.160.000 302.160.000 359.811.300 289.261.000 289.261.000 80,73% 95,73% 95,73%
1 Penyelenggaraan percepatan sanitasi pemukiman
172.000.000
168.975.000
98,24%
2 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
130.160.000
120.286.000
92,41%
3 Studi risiko kesehatan lingkungan / study EHRA
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat :
675.609.950 907.703.941 785.000.000 630.210.650 885.418.100 763.014.200 93,28% 97,54% 97,20%
1 Pembinaan perizinan usaha masyarakat
100.000.000
99.988.000 99,99%
2 Monitoring dan evaluasi perizinan apotik took obat dan pengobatan tradisional
100.000.000 99.775.000 99,78%
3 Pengembangan media promosi kesehatan
70.000.000
65.950.000 94,21%
4 Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat
75.000.000 69.520.450 92,69%
5 Pengelolaan perencanaan dan SIMAK BMN
100.000.000
99.349.800 99,35%
6 Pengembangan kerjasama lintas sector dalam rangka promosi kesehatan
7 Pengembangan dan pengelolaan program Desa Siaga
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 28
8 Peningkatan pengetahuan kader Pos Kesehatan desa / poskesdes
70.000.000 69.900.000 99,86%
9 Pengembangan sistem komunikasi, informasi dan edukasi
75.000.000 74.760.000 99,68%
10 Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
55.000.000
45.028.000 81,87%
11 Pembinaan dan peningkatan posyandu 75.000.000
73.742.950 98,32%
12 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
65.000.000 65.000.000 100,00%
13 Sosialisasi raperda kawasan tanpa rkok 122.703.941 122.403.900 99,76%
Program kemitraaan peningkatan pelayanan kesehatan :
7.708.748.871 11.263.738.919 11.263.738.919 7.665.010.770 8.552.447.116 8.552.447.16 99,43% 75,93% 75,93%
1 Jaminan Sumsel Sehat Semesta 10.377.738.919
7.697.161.866
74,17%
2 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS
3 Pengelolaan Jaminan social kesehatan Sumsel Semesta
95.000.000
94.580.000
99,56%
4 Pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam sistem Jaminan Sosial Nasional (JSN)
5 Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
6 Kemitraan bidan dan dukun dalam rangkaprogram desa siaga
33.000.000
31.170.000
94,45%
7 Monitoring evaluasi dan pelaporan 20.000.000
19.600.000
98,00% 8 Pelaporan ibu hamil
100.000.000
98.443.750 98,44%
9 Sosialisasi ANC terpadu 55.000.000
55.000.000
100,00%
10 Pelatihan kelas ibu hamil 148.000.000
143.396.000
96,89%
11 Validasi data KIA bidan desa/poskesdes di puskesmas
60.000.000
59.980.000
99,97%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 29
12 Penyajian PWS KIA/Gizi/KB 40.000.000
36.800.000 92,00%
13 Sosialisasi kelas balita 100.000.000
91.047.500 91,05%
14 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kab. OKU
60.000.000
58.000.000
96,67%
15 Pertemuan bendahara Jaminan Sumsel Sehat Semesta
70.000.000 65.628.000 93,75%
16 Pertemuan peningkatan kapasitas nakes dalam pelayanan kesehatan bayi terintegrasi
55.000.000
52.840.000
96,07%
17 Jaminan kesehatan nasional 50.000.000
48.800.000
97,60%
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur : 1.032.135.000 412.440.000 412.440.000 693.065.500 411.760.275 411.760.275 67,15% 99,84% 99,84%
1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
70.000.000
70.000.000 100,00%
2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
310.000.000 309.650.275 99,89%
3 Pengadaan instalasi listrik, air dan telepon
32.440.000 32.110.000 98,98%
Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur :
432.400.000 543.000.000 543.000.000 408.064.900 438.668.950 438.668.950 94,37% 80,79% 80,79%
1 Workshop pertanggungjawaban
keuangan bendahara puskesmas
2 Pemantapan manajemen akreditasi puskesmas
3 Pelatihan manajemen pengelolaan keuangan
4 Pelatihan penyusunan rencana kerja puskesmas
5 Sosialisasi pembinaan manjemen public bidang kesehatan
6 Pembentukan SIMPEG dinas kesehatan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 30
7 Pelatihan jabatan tenaga fungsional
8 Sosialisasi penelitian di lingkungan kesehatan
9 Pembinaan penghimpunan donor darah
70.000.000 69.060.000 98,66%
10 Penataan administrasi kepegawaian kesehatan
65.000.000 64.549.950 99,31%
11 Sosialisasi peraturan Menteri Kesehatan RI tentang klinik dan registrasi tenaga kesehatan
90.000.000 90.000.000 100,00%
12 Pelatihan jabatan fungsional tenaga epidemiologi
95.000.000 91.786.000 96,62%
13 Pelatihan jabatan fungsional tenaga nutrisi kesehatan
95.000.000 - 0,00%
14 Pengembangan tenaga fungsional 48.000.000 44.393.000 92,49%
15 Bimbingan teknis terhadap pelayanan tenaga kesehatan Usaha Masyarakat dan pemerintah
80.000.000 78.880.000 98,60%
Program obat dan perbekalan kesehatan : 3.163.325.000 3.022.502.795 3.185.402.595 3.163.100.000 3.012.529.250 3.012.629.050 99,99% 99,67% 94,58%
1 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2.859.702.795
2.850.234.250
99,67%
2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
68.000.000 67.920.000 99,88%
3 Pengembangan UPTD Yanfar 94.800.000 94.375.000 99,55%
Program pengawasan obat dan makanan : 182.750.000 264.000.000 264.000.000 177.998.400 224.255.200 224.255.200 97,40% 84,95% 84,95%
1 Peningkatan pemberdayaan
konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
48.000.000
47.622.600 99,21%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 31
2 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
73.000.000 52.200.000 71,51%
3 Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan
75.000.000
56.762.800
75,68%
4 Peningkatan penyediaan dan penegakan hukum di bidang obat dan makanan
68.000.000 67.669.800 99,51%
Program obat asli Indonesia : 25.000.000 58.000.000 58.000.000 24.337.300 57.992.600 57.992.600 97,35% 99,99% 99,99%
1 Pengembangan standarisasi tanaman
obat bahan alam Indonesia 58.000.000
57.992.600 99,99%
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan pencapaian kinerja dan keuangan :
100.000.000 85.000.000 85.000.000 99.793.100 84.915.800 84.915.800 99,79% 99,90% 99,90%
1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
85.000.000
84.915.800 99,90%
2 Penyusunan Rencana Teknis Kesehatan
3 Monitoring dan evaluasi pelaporan kesehatan
4 Penyusunan Rencana Strategis SKPD
5 Inventarisasi asset di lingkungan dinas kesehatan kab. OKU Puskesmas
6 Penyusunan, pencatatan dan pelaporan keuangan
7 Penyusunan kajian dan analisa data program kesehatan
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia :
37.000.000 50.000.000 50.000.000 36.820.000 49.285.000 49.285.000 99,51% 98,57% 98,57%
1 Pertemuanpetugas lansia puskesmas 25.000.000
24.735.000 98,94%
2 Lomba posyandu lansia 25.000.000 24.550.000 98,20%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 32
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Tantangan untuk pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Komering Ulu adalah adanya beban ganda penyakit, dimana mayoritas penyakit masyarakat
yang tinggi adalah penyakit infeksi menular, akan tetapi pada saat yang bersamaan terjadi
peningkatan penyakit tidak menular. Selain itu di Kabupaten OKU juga menghadapi emerging
diseases seperti demam berdarah, HIV/AIDS. Selain itu juga Perilaku masyarakat di
Kabupaten OKU termasuk masih kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat. Hal ini
dapat dilihat dari kebiasaan merokok, rendahnya pemberian ASI Eksklusif, tingginya
prevalensi gizi kurang dan gizi lebih pada balita, penderita penyalahgunaan NAPZA dan
kematian akibat kecelakaan serta kecenderungan meningkatnya kasus penyakit IMS,
HIV/AIDS.
Sedangkan peluang untuk pengembangan pelayanan antara lain ketersediaan
sarana kesehatan yang merata disetiap kecamatan, adanya Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM), sarana kesehatan swasta dan lintas sektor yang dapat ditingkatkan
peran sertanya dalam meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 33
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN OKU
3.1. Identifikasi permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu dapat
dilihat pada tabel T-B.25 berikut :
Tabel T-B.25 Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah
No Masalah
Pokok Masalah Akar Masalah (1) (2) (3) (4) 1 Kinerja
Pelayanan Kesehatan belum optimal
1. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan
3. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
4. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Balita
5. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
6. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
7. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
8. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Penderita Hypertensi
9. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
10. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan Jiwa berat
11. Tidak tercapainya target Pelayanan Kesehatan Orang dengan TB
12. Tidak tercapainya target
1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, daerah tertinggal dan daerah terpencil
2. Belum optimalnya dukungan Peraturan Perundangan bidang kesehatan
3. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara optimal
4. Masih rendahnya kualitas Lingkungan yang berpotensi terhadap timbulnya kasus penyakit menular
5. Masih terbatasnya sistem Informasi dan surveilans epidemiologi penyakit
6. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia kesehatan
7. Perilaku Masyarakat Masih Kurang Mendukung PHBS
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 34
Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi HIV
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.2.1. Visi
Sesuai visi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, Visi Kabupaten Ogan
Komering Ulu 2016-2020 yaitu Terwujudnya Ogan Komering Ulu yang maju, sejahtera, dan
berbudaya, merupakan Visi yang selaras dengan Visi Kabupaten Ogan Komering Ulu makmur,
dan sejahtera tahun 2025. Kriteria capaian Visi Daerah tahun 2005-2025 sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2006 tentang RPJPD Kabupaten Ogan
Komering Ulu Tahun 2005-2025, secara jelas direfleksikan pada Visi Kabupaten Ogan
Komering Ulu yang lebih maju, sejahtera dan berbudaya.
Untuk mewujudkan Visi Kabupaten Ogan Komering Ulu 2016-2020 tersebut, maka
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi umum pencapaian pembangunan
kesehatan 2015, potensi, Rencana dan permasalahan kesehatan serta lingkungan strategis
baik Internal maupun Eksternal, juga peran dan kontribusi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Komering Ulu dalam tecapainya 9 agenda prioritas (NAWA CITA) yang ingin diwujudkan pada
Kabinet Kerja, terutama NAWA CITA yang ke- 5, yakni meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia, maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, yaitu :
“TERWUJUDNYA OKU SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN .”
Pertama, suatu kabupaten yang terus menerus berupaya meningkatkan kualitas
lingkungan fisik dan sosial melalui pendekatan preventif tidak hanya kuratif dengan
memaksimalkan seluruh potensi masyarakat secara bersama- sama untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat dan lingkungan menuju menuju terwujudnya masyarakat yang
berprilaku sehat, hidup dilingkungan yang aman, nyaman dan sehat.
Kedua, mandiri adalah masyarakat semakin berupaya berperan serta secara aktif
dalam mencegah, melindungi dan memelihara dirinya, keluarga, masyarakat dan
lingkungannya agar terhindar dari resiko gangguan kesehatan melaui Upaya kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 35
Ketiga, berkeadilan tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau
terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung pencapaian SDG’s dengan
sasaran pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan antara lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat
kematian bayi dan kematian ibu melahirkan.
3.2.2. Misi
Misi Dinas Kesehatan Kabupaten OKU disusun dalam rangka mengimplementasikan
Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten
OKU yang merupakan bagian dari visi Kabupaten OKU. Misi Dinas kesehatan ini selaras
dengan salah satu misi Kabupaten OKU yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kualitas
sumber daya manusia dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan, yang akan
menjadi sebuah panduan bagaimana memandang pembangunan di Kabupaten OKU lima
tahun mendatang adalah sebagi berikut :
1. Menjamin pelayanan kesehatan masyarakat yang paripurna, merata, berkualitas dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat Kabupaten OKU
Salah satu tanggung jawab seluruh jajaran kesehatan adalah menjamin tersedianya
pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata, terjangkau oleh setiap individu, keluarga dan
masyarakat luas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata dan terjangkau dimaksud
diselenggarakan bersama oleh pemerintah dan masyarakat, termasuk swasta.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, keluarga,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun yang akan dilakukan pemerintah dalam
pembangunan kesehatan, tidak akan ada artinya bila tidak disertai kesadaran setiap individu,
keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya masing-masing
secara mandiri. Upaya pemerintah untuk terus memperluas cakupan pembangunan
kesehatan dan meningkatkan kualitasnya harus disertai upaya mendorong kemandirian
individu, keluarga dan masyarakat luas untuk hidup sehat.
3. Meningkatkan tata kelola manajemen pembangunan kesehatan
Kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang bermutu dan memberikan kepuasan
kepada individu dan masyarakat, sangat tergantung kepada kualitas dan integritas SDM
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 36
Kesehatan. Dinas kesehatan Kabupaten OKU akan mendorong peningkatan jumlah SDM
Kesehatan professional. Kebutuhan data, fakta dan informasi yang tepat untuk perencanaan
di bidang kesehatan, dimana setiap program saling terkait dan saling menunjang berdasarkan
kebutuhan riil dan permasalahan di masyarakat, mutlak diperlukan, sehingga perlu
dikembangkan sistem informasi kesehatan yang terintegrasi baik di lingkungan Dinas
Kesehatan Kabupaten OKU maupun dengan sektor lain yang terkait, dan peningkatan
akuntabilitas kinerja dinas kesehatan Kab. OKU.
Misi dalam SKPD Dinas Kesehatan Kab. OKU mengacu dan berpedoman pada
RPJMD Kabupaten OKU tahun 2016-2020, dan oleh karenanya terdapat hubungan yang kuat
antara Misi dalam RPJPD dengan Misi dalam RPJMD dan Dinas Kesehatan Kab. OKU.
Tabel 3.2. Keselarasan Misi pada RPJPD Kabupaten OKU tahun 2005-2025
dengan Misi pada RPJMD Kabupaten OKU tahun 2016-2020 dan Misi pada SKPD Dinas Kesehatan Kab. OKU tahun 2016-2020
MISI SKPD DINAS KESEHEHATAN KAB. OKU
2016-2020
MISI RPJMD KAB. OKU 2016-2020
MISI RPJPD KAB. OKU 2005-2025
Misi 1 :
Menjamin pelayanan kesehatan
masyarakat yang paripurna,
merata, berkualitas dan terjangkau
bagi Seluruh Masyarakat kab. OKU
Misi 2 :
Meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia
dan pemberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Misi 1 :
Meningkatkan
pembangunan masyarakat
yang berkualitas
Misi 2 :
Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat
Misi 3 :
Meningkatkan tata kelola
manjemen pembangunan
kesehatan
Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
(tabel 3.2), faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendorong pelayanan Dinas
Kesehatan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah adalah sebagai berikut :
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 37
3.2.3 Analisis SWOT
Tabel 3.3. Analisis SWOT
ANALISIS LINGKUNGAN
INTERNAL (ALI)
ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL (ALE)
KEKUATAN/STRENGHT
a. Sarana Kesehatan
Pemerintah
Kabupaten OKU
b. Sumber pembiayaan
kesehatan
c. Jumlah tenaga
kesehatan
KELEMAHAN/WEAKNESS
a. Kinerja Pelayanan
Kesehatan belum optimal
b. Sistem Manajemen
Database belum optimal
c. Kurang Optimalnya
Pemberdayaan Masyarakat
dan Kemitraan
d. Sarana sistem rujukan di
rumah sakit belum optimal
PELUANG/OPORTUNITY
a. Sarana Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat
b. Sarana Kesehatan Swasta
c. Kemitraan
STRATEGI (S-O)
a. Meningkatkan peran
serta kader kesehatan
b. Memantapkan dan
merealisasikan
komitmen bersama
untuk pembangunan
kesehatan umumnya,
dan secara khusus
meningkatkan upaya
pelayanan kesehatan
bermutu dan
terjangkau
c. Peningkatan peran
serta aktif sektor
swasta melalui CSR
bidang kesehatan
STRATEGI (W-O)
a. Memperbaiki sistem
manajemen kesehatan
yang meliputi informasi
kesehatan, keuangan,
SDM, dan administrasi
kesehatan
b. Penguatan pelayanan
kesehatan primer
(Primary Health Care) di
Puskesmas dan
pelayanan sistem rujukan
di rumah sakit
c. Pengembangan tenaga
kesehatan yang
professional, adaptif, dan
responsive dalam rangka
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 38
meningkatkan pelayanan
kesehatan
ANCAMAN/THREAT
a. Adanya Beban Ganda
Penyakit Masyarakat
b. Perilaku Masyarakat
Masih Kurang Mendukung
PHBS
c. Prosentase Pembiayaan
Kesehatan dari APBD Masih
Kurang
STRATEGI (S-T)
a. Penyebaran fasilitas
pelayanan kesehatan
dasar sesuai dengan
proporsi jumlah
penduduk
b. Kepastian
penjaminan biaya
kesehatan
masyarakat melalui
Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
STRATEGI (W-T)
a. Peningkatan kinerja
petugas kesehatan
dengan penyusunan SOP,
penerapan standar
pelayanan minimal
b. Penyediaan sarana dan
prasarana program
pencegahan dan
pengendalian penyakit
menular dan tidak
menular
c. Perbaikan manajemen
pelayanan public
berbasis pembangunan
masyarakat mandiri
kesehatan
3.2.4. Analisis Lingkungan Internal (ALI)
1. Kekuatan
a. Sarana Kesehatan Pemerintah Kabupaten OKU
Pemerintah kabupaten OKU mempunyai sarana kesehatan yang terdiri dari : Rumah Sakit
Pemerintah 1 buah, Puskesmas tanpa perawatan : 11 buah, Puskesmas perawatan : 6
buah, Puskesmas pembantu : 44 buah, Mobil Puskesmas Keliling : 18 buah.
b. Sumber pembiayaan kesehatan
Mempunyai pembiayaan kesehatan dari berbagai sumber antara lain : PAD, DAU, APBD
Propinsi, APBN, DAK, Dana Dekonsentrasi, Dana Tugas Pembantuan, Lintas Sektor, dana
HPLN.
c. Jumlah tenaga kesehatan
Mempunyai tenaga kesehatan yang yaitu Medis : 13 orang, Kebidanan : 159 orang,
Keperawatan : 71 orang, Kesehatan masyarakat : 46 orang, Kefarmasian : 2 orang, Gizi : 4
orang, Analis Kesehatan : 2 orang.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 39
2. Kelemahan
a. Kinerja Pelayanan Kesehatan Masih Rendah
Kinerja pelayanan kesehatan masih tergolong rendah. Faktor kematian balita, bayi dan
ibu sebenarnya dapat dicegah dengan intervensi yang dapat dijangkau dan sederhana.
b. Sistem Manajemen Database masih lemah
Sistem Manajemen Database masih lemah, sehingga informasi tentang pencapaian hasil
pembangunan kesehatan masih sulit didapatkan, sehingga kesulitan dalam menetapkan
pencapaian indikator kesehatan.
c. Kurang Optimalnya Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan
Pembangunan kesehatan di Kabupaten OKU masih kurang optimal dalam
memberdayakan masyarakat dan kemitraan, hal ini dapat dilihat semakin menurunnya
secara kualitas Posyandu, polindes, POD dan Dana Sehat. Demikian pula jaringan
kemitraan dengan berbagai pihak termasuk sektor swasta, LSM dan dunia usaha lainnya
masih belum optimal. Program- kemitraan saat ini, misalnya Forum Desa Sehat dan PKK,
masih dalam taraf hubungan normatif, artinya kemitraan yang telah dibangun belum
menampakkan kepekaan, kepedulian dan rasa memiliki terhadap upaya dan
permasalahan kesehatan.
3.2.5. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)
1. Peluang
a. Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat, terdiri dari : Pos Kesehatan Desa
(POSKESDES) sebanyak 174 buah, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) 308 buah, POD (Pos
Obat Desa) 1 buah, Pos Kesehatan Pesantren 3 buah, dan sampai tahun 2015 telah
terdapat 130 desa siaga aktif.
b. Sarana Kesehatan Swasta
Sarana Kesehatan swasta, terdiri dari : Rumah Sakit Umum 1 buah, Rumah Sakit TNI 1
buah, Rumah Bersalin Swasta 4 buah, Balai Pengobatan 8 buah, Apotek 13 buah. Dalam
sudut pandang analisis ini, sarana kesehatan swasta bagi pemerintah kabupaten OKU
merupakan peran swasta yang ber kontribusi dalam meningkatkan akses pelayanan
kesehatan dan dapat ikut meningkatkan cakupan program kesehatan.
c. Kemitraan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 40
Kerja sama bidang program dilakukan dengan pihak lembaga kesehatan pemerintah
maupun swasta. Kemitraan dengan dalam rangka pembangunan kesehatan di Kabupaten
OKU, dilakukan dengan kerja sama atau koordinasi secara lintas sektor terkait.
2. Ancaman
a. Adanya Beban Ganda Penyakit Masyarakat
Permasalahan lain adalah adanya beban ganda penyakit, dimana mayoritas penyakit
masyarakat yang tinggi adalah penyakit infeksi menular, akan tetapi pada saat yang
bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular. Selain itu di Kabupaten OKU juga
menghadapi emerging diseases seperti demam berdarah, HIV/AIDS.
b. Perilaku Masyarakat Masih Kurang Mendukung PHBS
Perilaku masyarakat di Kabupaten OKU termasuk masih kurang mendukung pola hidup
bersih dan sehat. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan merokok, rendahnya pemberian ASI
Eksklusif, tingginya prevalensi gizi kurang dan gizi lebih pada balita, penderita
penyalahgunaan NAPZA dan kematian akibat kecelakaan serta kecenderungan
meningkatnya kasus penyakit IMS, HIV/AIDS.
c. Prosentase Pembiayaan Kesehatan dari APBD Masih Kurang
Pembiayaan kesehatan di Kabupaten OKU yang bersumber dari APBD masih
dirasakan kurang (2-3 % APBD), karena Berdasarkan UU No. 36 tahun 2015 pasal 171 ayat
2, menyatakan bahwa dana kesehatan untuk Kabupaten/ Kota minimal 10 % dari total
APBD di luar gaji. Secara total untuk bidang kesehatan, menurut WHO 30% biaya
kesehatan masyarakat berasal dari pemerintah, sementara dari sektor swasta
(masyarakat) sejumlah 70% yang sebagian besar berasal pelayanan kuratif. Masih belum
jelasnya dana bantuan pemerintah daerah untuk pelayanan kesehatan dari berbagai lintas
sektor.
Pembiayaan kesehatan dari masyarakat masih belum termobilisasi dengan efektif,
mengingat sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU masih sangat terbatas sekali yang
memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, secara pra bayar dan pra upaya. Sementara
pembiayan kesehatan yang bersifat perorangan (out of pocket) masih mendominasi dalam
pembiayaan kesehatan.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 41
Tarif pelayanan kesehatan milik pemerintah (Puskesmas) masih kurang rasional
(tidak sesuai dengan unit cost), hal ini juga dapat menjadi kendala dalam
penyelenggarakan sistem pembiayaan secara pra bayar dan pra upaya atau JPKM.
3.2.6. Integrasi Strategis
Dari analisis masalah internal dan eksternal yang dihadapi Dinas Kesehatan
Kabupaten OKU di atas, maka integrasi strategis yang dapat ditindak lanjuti oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten OKU untuk lima tahun mendatang adalah:
1. Mengoptimalkan dan meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang
dimiliki serta pemanfaatan dan pengoptimalan dukungan masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan dan pemerataan serta keterjangkauan pelayanan
kesehatan masyarakat
2. Meningkatkan advokasi penganggaran yang disediakan pemerintah serta meningkatkan
kemitraan dengan lintas sector atau lembaga-lembaga pelaku kesehatan untuk
mengantisipasi keterbatasan penganggaran yang disediakan pemerintah daerah melalui
peningkatan kerja sama lintas sektor dan peningkatan pencapaian kegiatan yang
dianggarkan melalui anggaran-anggaran bersifat stimulan.
3. Meningkatkan capaian kinerja pelayanan dan cakupan program dengan
mengoptimalkan anggaran yang disediakan pemerintah daerah dalam bentuk kegiatan
peningkatan kuantitas dan kualitas diklat tenaga kesehatan dan peningkatan dukungan
dan peranserta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan preventif dan promotif bidang
kesehatan.
4. Memanfaatkan sarana kesehatan pemerintah dan swasta dalam mendukung
peningkatan kualitas pelayanan pengobatan masyarakat dan proses alih pengetahuan
tenaga-tenaga kesehatan di unit pelayanan kesehatan tingkat pertama.
5. Meningkatkan peran institusi kesehatan pemerintah untuk mendorong masyarakat
dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
6. Meningkatkan kualitas pelayanan serta prasarana kesehatan untuk menangani
persaingan yang semakin ketat
7. Meningkatkan kualitas SDM dan ketrampilan manajerial petugas kesehatan untuk
mengantisipasi segala bentuk kerawanan dan upaya meningkatkan PHBS.
8. Meningkatkan peran masyarakat untuk menangani faktor-faktor yang menjadi
determinan kasus penyakit menular
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 42
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Perangkat Daerah Provinsi
Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dilaksanakan telah
sesuai dengan sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Dinas Kesehatan
Propinsi Sumatera Selatan terutama dalam hal penentuan target pelayanan kesehatan untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Renstra Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera
Selatan.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis
Faktor-faktor penghambat dari pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Komering Ulu ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS selama ini adalah dalam hal
pembangunan sarana pelayanan kesehatan tidak melalui telaah tata ruang wilayah terlebih
dahulu karena lokasi pendirian bangunan hanya tergantung pada ketersediaan lahan yang
dihibahkan oleh masyarakat, sehingga kadang-kadang dapat menghambat akses masyarakat
untuk menjangkau sarana pelayanan kesehatan tersebut baik dari kondisi geografis maupun
transportasi.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Faktor-faktor pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang
mempengaruhi permasalahan ditinjau dari gambaran pelayanan meliputi
mortalitas,morbiditas dan status gizi adalah sebagai berikut :
3.5.1 Mortalitas :
1. Angka Kematian Bayi (AKB) :
Pada tahun 2015 jumlah lahir hidup (bayi) di Kabupaten Ogan Komering Ulu sebanyak
7.835 bayi dengan jumlah bayi yang lahir mati 51 orang dan kematian neonatal sebanyak
44 orang .
2. Angka Kematian Balita (AKABA) :
Jumlah balita di Kabupaten Ogan Komering berdasarkan data BPS tahun 2015 sebanyak
33.562 balita. Jumlah kasus kematian balita berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 8
orang.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 43
3. Angka Kematian Ibu Maternal :
Dewasa ini derajat kesehatan ibu masih rawan disebabkan karena faktor-faktor yang
meningkatkan resiko terhadap kematian ibu masih sering ditemukan. Faktor resiko
tersebut diantaranya yaitu umur saat hamil terlalu muda /terlalu tua, paritas tinggi, dan
jarak kelahiran kurang dari 2 tahun. Berdasarkan laporan dari Puskesmas, dari 7.927
jumlah persalinan terdapat jumlah kematian maternal sebanyak 8 orang. Penyebab
kematian terdiri terdiri dari pendarahan 2 orang, eklamsi 1 orang dan 5 orang disebabkan
faktor lain-lain.
3.5.2 Morbiditas
1. Penyakit Deman Berdarah (DBD) :
Penyakit demam berdarah dengue (DBD ) telah menyebar secara luas ke seluruh kawasan
di berbagai Kabupaten maupun didaerah pedalaman. Di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2015 ditemukan 80 kasus DBD yaitu berdasarkan laporan dari Puskesmas dan
Rumah Sakit, yang semuanya sudah ditangani oleh petugas kesehatan.
2. Penyakit Malaria
Angka Malaria Insidence (Malaria Klinis) di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015
mencapai 24 per 1.000 penduduk, sedangkan target yang diharapkan adalah kurang dari
10 per 11.000 penduduk. Di tahun 2014 kasus malaria baik secara klinis maupun positif
yaitu malaria klinis sebanyak 2.426 kasus dan 315 kasus positif malaria. Adapun
persentase positif malaria sebesar 13% dan yang telah diobati sebesar 83%. Penanganan
kasus malaria ini langsung dilakukan oleh petugas kesehatan baik yang ada dipuskesmas
mapun di dinas kesehatan itu sendiri. Upaya – upaya yang dilakukan adalah pemeriksaan
slide darah dan pengobatan .
3. Penyakit TB Paru
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 44
Sampai bulan Nobember 2015, jumlah suspek (tersangka) TB paru yang diperiksa
sebanyak 1949 orang. Penderita yang dinyatakan BTA positif sebanyak 239 orang dan
100% sudah diobati, 69 kasus BTA negative Ro Positif, EP 5 orang, dan kasus kambuh
sebanyak 1300. Angka CDR tahun 2015 adalah 43,6%, angka tersebut masih di bawah
target nasional yakni >70%. Jumlah kematian akibat TB pada tahun 2015 ada 2 orang, dan
Jumlah kasus TB MDR pada tahun 2015 ada 3 kasus, yang sedang diobati sampai sekarang
4. Penyakit HIV/AIDS
Penyakit HIV /AIDS merupakan new emerging diseases yang mengancam pada semua
daerah. Pada tahun 2015 di Kabupaten OKU tidak ditemukan kasus HIV berdasarkan
laporan dari puskesmas dan ditemukan 1 kasus berdasarkan laporan Rumah Sakit dr. Ibnu
Soetowo.
5. Penyakit AFP ( Acute Flaccid Paralysis )
Jumlah kasus penyakit AFP ( Acute Flaccid Paralysis ) berdasarkan laporan dari puskesmas
dan Rumah sakit untuk tahun 2015 diketemukan 4 kasus AFP. Dimana kasus tersebut
terdistribusi 1 kasus di puskesmas Kemalaraja, 1 kasus di puskesmas Lengkiti, 1 kasus di
puskesmas Sukaraya, dan 1 kasus di puskesmas Penyandingan, dengan rata-rata kasus
diagnose GBS (Guillans Barre Syndrom).
6. Penyakit Campak
Campak merupakan penyakit yang umumnya banyak menyerang bayi dan anak-anak
terutama pada mereka yang belum mendapatkan imunisasi. Upaya pencegahan untuk
penyakit ini yaitu dengan imunisasi rutin. Tahun 2015 ini jumlah kasus campak sebanyak
64 kasus, dimana kasus terbanyak ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Rukam
sebanyak 19 kasus. Hasil pemberian imunisasi campak bulan Januari s.d bulan Desember
yaitu sebanyak 6.134 bayi dari jumlah sasaran bayi yang diharapkan yaitu jumlah sasaran
bayi sebanyak 6.907 bayi ( 88,8 % ).
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 45
7. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA )
Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi fokus kegiatan program P2ISPA
(Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut). Program ini mengupayakan
agar istilah Pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan kegiatan
penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan Pneumonia.
Program P2ISPA mengklasifikasikan penderita kedalam 2 kelompok usia: Usia di
bawah 2 bulan (Pneumonia Berat dan bukan Pneumonia); usia 2 bulan - < 5 tahun
(Pneumonia, Pneumonia Berat dan bukan Pneumonia). Klasifikasi bukan Pneumonia
mencakup kelompok balita penderita batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan
frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya penarikan dinding dada bagian bawah ke
dalam. Penyakit ISPA di luar Pneumonia ini antara lain: batuk pilek biasa (common cold),
pharyngitis, tonsillitis dan otitis. Pharyngitis, tonsillitis dan otitis, tidak termasuk penyakit
yang tercakup dalam program ini.
Target pencapaian cakupan penyakit ISPA tahun 2015 adalah 95% dari jumlah
seluruh penduduk. Sedangkan target cakupan untuk balita sebesar 5%, target pencapaian
ini mengalami perubahan dari 10%. Berdasarkan rekapitulasi laporan bulanan seluruh
Puskesmas tahun 2015 ditemukan kasus ISPA sebanyak 21.285. Dari jumlah tersebut,
ditemukan penderita Pneumonia balita sebanyak 864 (50,47%) dari target penemuan
kasus pada balita tahun 2015 sebanyak 1712 kasus.
8. Penyakit Diare
Penyakit diare merupakan penyakit yang endemis dan sering timbul berupa
Kejadian Luar Biasa dengan kasus kematian yang tinggi. Berdasarkan daftar sepuluh
penyakit terbanyak dari SP2TP Puskesmas penyakit diare ini berada pada urutan keempat
dengan jumlah 2.293 kasus atau sebesar 9.22 % dari jumlah seluruh 10 penyakit yang
ada.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 46
Target penemuan kasus diare pada tahun 2015 tidak berubah dari tahun 2014,
dimana angka kesakitan sebesar 0,411. Setelah dikalikan 10% jumlah penduduk, maka
target penemuan kasus sebesar 14.071. Berdasarkan rekapitulasi laporan Puskesmas dan
Rumah Sakit di Kabupaten OKU, ditemukan kasus diare sebanyak 8.333 kasus (63,55%).
Dari kasus yang ditangani, setiap penderita diberikan 6 bungkus oralit, sedangkan untuk
satu orang penderita balita diberikan 10 bungksus zinc.
9. Penyakit Menular Lainnya
Beberapa penyakit menular lain yang perlu diwaspadai adalah Anthrax, Japanese
Encephalitis, dan Filariasis. Sampai dengan tahun 2015 tidak ditemukan kasus untuk
penyakit-penyakit tersebut.
10. Pola 10 (Sepuluh ) Penyakit Terbanyak
Tabel 3.4. 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU
Tahun 2015
NO.
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
PROPORSI 1. Influenza 8.402 29.48
2. Diare akut 7.259 25.47
3. Hipertensi 5.534 19.42
4. Tipus perut klinis 2.803 9.84
5. Malaria klinis 1.622 5.69
6. Pneumonia 968 3.40
7. Tersangka TB paru 578 2.03
8. Diabetes Melitus 727 2.55
9. TBC Paru BTA (+) 283 0.99
10. Diare berdarah 322 1.13
Total 28.498 100.00
Sumber : SP2TP LB 1 Tahun 2015
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 47
Berdasarkan data rawat jalan di puskesmas dapat diketahui bahwa pola penyakit
terbanyak pada semua golongan umur masih didominasi oleh penyakit-penyakit infeksi.
Penyakit menular influenza menduduki posisi teratas (tabel 3.4.).
11. Penyakit Tidak Menular
Masalah kesehatan di masyarakat pada akhir-akhir ini menjadi beban ganda,
dimana masalah penyakit menular menular belum selesai, permasalahan penyakit tidak
menular muncul akibat pola hidup, seperti hypertensi, diabetes, jantung, stroke dan
sebagainya.
Berdasarkan laporan PTM puskesmas se-kabupaten OKU Januari – Desember tahun
2015, terlihat bahwa dari 10 penyakit tidak menular terbanyak di puskesmas, penyakit
hipertensi merupakan penyakit terbanyak yakni 3722 kasus (63,34%), diikuti dengan
jumlah penyakit diabetes mellitus sebanyak 670 kasus (11,40%), dan cidera akibat
kecelakaan lalulintas sebanyak 538 kasus atau 9,16 % (tabel 3.5)
Tabel 3.5. 10 Penyakit Tidak Menular (PTM) Terbanyak di Puskesmas di Kab. OKU
Tahun 2015
NO.
JENIS PENYAKIT
JUMLAH
PROPORSI 1. Hipertensi 3,722 63.34
2. Diabetes Malitus 670 11.40
3. Cidera akibat kecelakaan lalu lintas 538 9.16
4. Obesitas 278 4.73
5. Asma Bronkiale 257 4.37
6. Cidera Akibat lain 169 2.88
7. Tiroid 76 1.29
8. Stroke 71 1.21
9. Osteoporosis 63 1.07
10. Penyakit jantung coroner 32 0.54
Total 5,876 100.00
Sumber : Laporan PTM Puskesmas se-Kab.OKU Tahun 2015
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 48
3.5.3 Status Gizi
Status gizi seseorang sangat erat kaitannya dengan permasalahan kesehatan secara
umum karena disamping merupakan faktor predisposisi yang dapat memperparah penyakit
infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individual,
bahkan status janin yang masih dalam kandungan dan bayi yang sedang menyusui sangat
dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil dan ibu menyusui.
Terjadinya masalah gizi disebabkan oleh faktor langsung (asupan gizi dan infeksi)
dan faktor tidak langsung (budaya, pendidikan, daya beli, ketersediaan, distribusi dan
produksi). Masalah gizi mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh sehingga
mempermudah infeksi dan kematian.
Program perbaikan gizi bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi, konsumsi pangan
sehingga berdampak pada perbaikan status gizi masyarakat. Peningkatan status gizi
diarahkan pada peningkatkan intelektualitas, produktivitas dan prestasi kerja serta
penurunan angka status gizi kurang dan buruk.
Di Kabupaten OKU masalah gizi utama yang dihadapi adalah gizi kurang dan gizi
buruk pada balita, berat badan lahir rendah (BBLR) , anemia, gangguan akibat kekurangan
yodium dan kekuranga vitamin A. Berikut ini akan disajikan gambaran mengenai indikator-
indikator status gizi yaitu bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) gizi balita, gizi ibu
hamil kurang energi kronis dan gangguan akibat kekurangan yodium.
1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR < 2500 gr )
Jumlah BBLR yang dilaporkan oleh pusksmas pada tahun 2015 adalah sebanyak 84 bayi
dari jumlah lahir hidup sebanyak 7.908 bayi (Sumber: Laporan tahunan Seksi Kesga Dinas
Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 ).
2. Gizi Balita
Keadaan profil status gizi balita di Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015
melalui kegiatan Pemantauan Status Gizi (PSG) dengan indicator yang digunakan BB
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 49
menurut umur, yang dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu
secara serentak, dengan jumlah sampel 18.666 balita, diperoleh status gizi balita sebagai
berikut (Sumber : Laporan Tahunan Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering
Ulu Tahun 2015)
a. Status gizi buruk : 0,24 % ( 45 balita )
b. Status gizi kurang : 1,28 % (240 balita )
c. Status gizi baik : 97,94 % ( 18.281 balita )
d. Status Gizi lebih : 0,54 % ( 100 balita )
Untuk menilai status gizi masyarakat pada tahun 2015 digunakan indikator gizi
buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi lebih yang hasilnya tidak bisa dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang menggunakan indikator KEP Total. Berdasarkan hasil pemantauan
status gizi yang dilaksanakan di 12 kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan
jumlah sampel yang ditimbang/diukur sebanyak 11.387 balita yang terdiri dari jenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Dari hasil survey persentase dan skor KEP Total
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2014 sebesar 10,0 %. Tentunya masalah gizi buruk
ini berkaitan derat dengan tingkat pendidikan masyarakat dan sosial budaya yang ada.
3. Kurang Energi Kronis (KEK )
Indikator KEK dimaksudkan untuk mengetahui status gizi wanita usia subur (WUS)
15-49 tahun dengan menggunakan standar lengan atas (LILA ) < 23,5 cm. Berdasarkan
hasil laporan penimbangan tingkat Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 dari seksi
Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu, bahwa ibu hamil yang mengalami
Kekurangan Energi Kronik sebanyak 908 bumil, dimana hasil penimbangan yang terbanyak
ditemukan ibu KEK adalah sebanyak 196 bumil di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti.
4. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY )
Angka prevalensi GAKY masyarakat dilihat dari prevalensi pada anak sekolah. Di
Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015 tidak ditemukan kasus GAKY.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 50
Upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY ) atau untuk
mencegah timbulnya kreatin baru dan gondok endemik dikalangan penduduk maka
dilaksanakan pendistribusian garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat.
Adapun hasil pemantauan garam beryodium dilaksanakan di 12 kecamatan dan 64
desa dengan jumlah sampel 665 rumah tangga, diperoleh hasil : jumlah rumah tangga
yang menggunakan garam yodium dengan hasil tes warna ungu tua ada 549 rumah
tangga dan warna ungu muda ada 104 rumah tangga; dan tidak berwarna ada 19 rumarh
tangga.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa persentase rumah tangga yang
menggunakan garam beryodium 97,2 % (653 rumah tangga) dari target 95%.
5. Prevalensi Anemia Gizi Besi
Prevalensi Anemia Gizi Besi hanya diketahui berdasarkan survey cepat yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu pada bulan Mei s.d
Agustus 2015 dengan 50 sampel desa di seluruh kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Ogan Komering Ulu dengan hasil yang didapatkan oleh survey cepat tersebut bahwa
anemia ibu hamil dan wanita usia subur menunjukkan :
a. Hasil pemeriksaan Hb menunjukkan bahwa responden sebagian besar (62 % )
menderita anemia gizi ringan dengan kadar Hb rata-rata 10,82 gr/dl. Sedangkan hasil
pemeriksaan LILA menunjukkan sebesar 25,1 % responden menderita KEK.
b. Ibu hamil yang menderita anemia sebesar 61 % dan 15,5 % menderita KEK.
c. Ibu hamil yang menderita anemia sebagian besar usia produktif 20-35 tahun sebesar
45,9 %.
d. Ibu hamil yang menderita KEK sebagian besar pada usia produktif 20-35 tahun
sebesar 17 %.
6. Anemia Gizi pada Ibu Hamil
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 51
Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dalam darah lebih kecil dari nilai normal
untuk orang yang bersangkutan. Anemia dapat menyebabkan mudah lelah, lemah, lesu,
produktivitas kerja dan konsentrasi menurun, dan dapat mengakibatkan bayi dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Untuk menanggulangi hal tersebut maka dilaksanakan
pemberian tablet Fe pada ibu hamil. Pada tahun 2015 diperoleh hasil cakupan tablet Fe 1
sebesar 98,13 % dari target 90 % dan Tablet Fe 3 sebesar 91,49 % dari target 90 %.
Tentunya hasil cakupan tablet Fe ini dapat lebih ditingkatkan dan dimantapkan lagi
termasuk penyediaannya guna memenuhi kebutuhan sehingga diperoleh hasil yang lebih
maksimal.
7. Vitamin A
Dalam upaya mencegah timbulnya rabun senja dan defisiensi vitamin A pada
balita dan bufas maka dilaksanakan pendistribusian vitamin A dengan sasaran balita
melalui kegiatan posyandu maupun di puskesms, selain itu juga kekurangan vitamin A
berdampak terhadap kesakitan dan kematian balita. Hasil cakupan program vitamin A
pada tahun 2016 di 16 puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.6. Hasil Cakupan Program Vitamin A di Kabupaten OKU
Tahun 2015 NO. SASARAN HASIL CAKUPAN TARGET
FEBRUARI AGUSTUS 1. Bayi 88% 90% 80 %
2. Balita 79% 89% 90%
3. Bufas 91,23% 80%
Sumber : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kab.OKU Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa cakupan program vitamin A pada bayi,
;balita, dan bufas pada bulan Agustus lebih tinggi daripada cakupan yang diperoleh pada
bulan Februari. Pencapaian cakupan program vitamin A pada bayi melampaui dari target
yang ditetapkan, pada balita tidak melebihi target sedangkan pada bufas pencapaian
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 52
cakupan program vitamin A untuk 1 tahun (2015) melebih target, hal ini menunjukkan
bahwa sebagian besar bufas sudah mengetahui pentingnya pemberian vitamin A pada
bufas.
3.5.4 Laju Pertumbuhan penduduk dan Prevalensi Akseptor KB
Penduduk di Kabupaten Ogan Komering Ulu ternyata terus bertambah dari tahun
ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk erat kaitannya dengan prevalensi akseptor KB.
Menurut BKKBS Kabupaten Ogan Komering Ulu persentase akseptor KB terhadap pasangan
usia subur adalah 23 % dan pencapaian KB aktif adalah 78 %
3.5.5 Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan yang telah dilakukan dalam menanggulangi masalah kesehatan ini
adalah sebagai berikut :
1. Pemanfaatan sarana kesehatan
Pemanfaatan sarana kesehatan masyarakat dapat dilihat dari jumlah kunjungan
masyarakat di sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Tabel 3.7. Perbandingan Jumlah Kunjangan Penderita di Puskesmas dan
Rumah Sakit Tahun 2014 dan 2015 NO. UNIT PELAYANAN RAWAT JALAN RAWAT INAP
2015 2014 2015 2014 1. Puskesmas 146.480 72.725 1.559 952
2. RSUD Dr. Ibnu Sutowo 47.836 53.177 51.088 9.641
3. RS St. Antonio 9.152 5.432 10.721 5.798
Sumber : Laporan Tahunan Dinkes Kab.OKU Tahun 2015
Dari tabel diatas jika dibandingkan data tahun 2014 dengan tahun 2015 kunjungan
rawat jalan puskesmas maupun kunjungan rumah sakit pada tahun 2 mengalami
peningkatan. Hal ini dapat dimungkinkan karena kesadaran masyarakat untuk
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan semakin meningkat karena dengan adanya
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 53
program Askeskin maka tidak ada hambatan bagi masyarakat kurang mampu untuk dapat
menjangkau pelayanan kesehatan milik pemerintah, baik puskesmas maupun Rumah
Sakit.
2. Pelayanan Kesehatan
a. Pelayanan kesehatan ibu hamil
Indikator pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dilihat dari jumlah kunjungan ibu
hamil yang memeriksakan kehamilan ke sarana kesehatan atau disebut K1 dan K4. Dari
perkiraan jumlah sasaran ibu hamil sebanyak 9.134 orang diperoleh angka cakupan
pelayanan untuk K1 adalah 8.963 orang atau sebesar 98,3 % dari target 95 % dan K4
adalah 8.357 atau sebesar 91,49% dari target 90 %. Hasil cakupan tertinggi untuk K4
adalah Puskesmas Lubuk Batang dengan pencapaian 102,99%. Sedangkan cakupan yang
terendah dicapai oleh Puskesmas Tanjung Agung dengan pencapaian 88,59 %.
b. Pelayanan kesehatan bayi dan balita
Pelayanan kesehatan bayi yang dilaksanakan melalui kunjungan bayi yang berusia
0-11 bulan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun sebanyak minimal 4 kali pertahun. Pada
tahun 2015 dicapai target hasil sebanyak 7.607 atau sebesar 91,62% dari target 90%. Dan
pada balita dilakukan kegiatan berupa deteksi tumbuh kembang, pengukuran lingkar
kepala anak, pra Skrining perkembangan dan prilaku anak sekolah melalui kuesioner, test
daya lihat, dan test daya dengar anak serta penilaian status gizi. Dari deteksi tumbuh
kembang anak, pada tahun 2015 dicapai hasil sebanyak 26.493 atau sebesar 78,94%.
c. Pelayanan Kesehatan usia lanjut (Usila )
Pelayanan kesehatan usila ini dilakukan dengan mengadakan pembinaan
kesehatan pra usila dan usia lanjut melalui kegiatan senam kesehatan jasmani atau
aerobik, penyuluhan kesehatan, pemeriksaan berkala, pembinaan kesehatan mental,
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 54
rekreasi dan lain-lain. Dari seluruh penduduk usila di Kabupaten Ogan Komering Ulu
berjumlah 16.835 dan yang telah dibina berjumlah 16.835 (100%).
d. Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Sasaran perkiraan persalinan Kabupaten Ogan Komering Ulu selama tahun 2015
sebanyak 8.719 orang. Dari jumlah tersebut yang ditangani oleh tenaga kesehatan
sebanyak 7.927 atau sebesar 90,92 % dari target 90 %. Sedangkan yang ditolong oleh non
tenaga kesehatan atau dukun bayi sebanyak 35 atau sebesar 0,40 %. Alasan persalinan
yang masih ditolong oleh dukun bayi ini diantaranya, dukun bayi tersebut masih ada
hubungan keluarga bulin, pada saat melahirkan bidan tidak ada di tempat, dan biayanya
relatif murah. Walaupun demikian dukun-dukun bayi tersebut ada yang sudah terlatih
yang dilatih oleh tenaga kesehatan (bidan) sehingga dukun bayi tersebut sudah terampil
dalam menangani persalinan dan bahkan menjadi pendamping para bidan desa.
e. Cakupan Imunisasi
1) Cakupan imunisasi bayi
Berdasarkan laporan dari Subdin P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan
Komering Ulu tahun 2015 persentase cakupan imunisasi bayi dengan jumlah bayi 7.290
bayi dari 16 puskesmas dapat dilihat pada tabel 3.8.
Tabel 3.8. Cakupan Imunisasi di Kab.OKU
Tahun 2015 NO. JENIS IMUNISASI JUMLAH PERSENTASE
1. BCG 7640 92,7
2. DPT 1 7299 90,8
3. DPT 2 7355 91,5
4. DPT 3 7394 92
5. POLIO 1 7053 85,5
6. POLIO 2 7094 88,2
7. POLIO 3 7246 90,1
8. POLIO 4 7271 90,4
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 55
9. CAMPAK 7242 90,1
10. HEPATITIS 1 7242 90,1
11. HEPATITIS 2 7242 90,1
12. HEPATITIS 3 7242 90,1
Sumber : Subdin P2P Dinkes Kab.OKU Tahun 2015
2) Cakupan Imunisasi Ibu Hamil
Pemberian imunisasi pada ibu hamil adalah imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Pada
tahun 2015 berdasarkan laporan dari Subdin P2P Dinkes Kab.OKU diketahui bahwa
sasaran ibu hamil sebanyak 8137 dari 16 puskesmas. Sedangkan persentase pemberian
imunisasi TT di 16 puskesmas di Kab.OKU dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.9. Cakupan Imunisasi TT di 16 Puskesmas Dinas Kesehatan
Kabupaten OKU, Tahun 2015
NO. PUSKESMAS
JUMLAH SASARAN
IBU HAMIL
IMUNISASI
TT 1 TT 2 JUMLAH % JUMLAH %
1. Tj. Agung 807 522 64,7 500 62 2. Sukaraya 911 6 0,7 212 23,3 3. Kemalaraja 942 2 0,3 114 12,2 4. Btm II 773 - - 94 12,2 5. Penyandingan 338 - - 5 1,5 6. Tj. Lengkayap 644 309 48,1 112 47,0 7. Mendingin 240 30 12,9 28 11,7 8. Pengandonan 222 33 15,3 51 23,4 9. Pengaringan 233 - - 23 9,9
10. Peninjauan 770 - - 442 57,5 11. Lubuk Rukam 299 5 2,0 3 1,3 12. Karya Mukti 606 18 3,0 116 19,1 13. Lubuk Batang 883 135 15,3 91 10,4 14. Ulak Pandan 445 - - 4 2,7 15. Sekar Jaya 701 279 39,9 755 107,8 16. Muara Jaya 192 - - 4 2,1 Jumlah 9006
Sumber : Subdin P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015
3.5.6 Kesehatan Lingkungan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 56
Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator yang
merupakan hasil dari upaya sektor kesehatan. Indikator-indikator tersebut adalah : Penduduk
dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak), penduduk dengan akses
terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat).
Program Penyehatan lingkungan yang dilaksanakan pada tahun 2015 meliputi
penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pemukiman dan tempat-tempat umum, dan
higiene sanitasi pangan.
1. Penyelenggaraan Kegiatan Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar
a. Proteksi sumber air minum
Proteksi sumber air minum dilaksanakan untuk meningkatkan penduduk dengan
akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas dan sebagai tindak lanjut dari hasil
pengawasan kualitas air minum. Pada tahun 2015 proteksi sumber air minum dialokasikan
di wilayah kerja puskemas Lubuk Rukam.
1) Cakupan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
Cakupan penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas
Kabupaten OKU tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.1. Persentase Penduduk dengan Akses berkelanjutan terhadap
Air minum berkualitas (Layak) menurut puskesmas Kab. OKU Tahun 2015
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 57
Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas adalah
jumlah penduduk yang memiliki akses terhadap air minum layak seperti sumber air
minum terlindung yang meliputi ledeng, kran umum, hydran umum, terminal air, PAH,
atau mata air dan sumur terlindung yg jaraknya minimal 10 m dari pembuangan kotoran,
tidak termasuk air kemasan,air dari penjual keliling, air yang dijual melalui tanki, air sumur
dan mata air tidak terlindung.
Dari grafik diatas rata-rata capaian program adalah 63,83% yag berarti masih
belum mencapai dari target MDGS tahun 2015 yaitu 67%. Dari 16 Puskesmas di
Kabupaten OKU 4 Puskesmas telah mencapai target MDGS yaitu Puskesmas Sukaraya,
Puskesmas Tanjung Agung, Puskesmas Sekar Jaya dan Puskesmas Mendingin. Capaian
tertinggi adalah Puskesmas Mendingin dengan 88,52% yang berarti sudah melampai
target dan yang terendah adalah puskemas Peninjauan dengan 47,82%.
2) Penduduk dengan Akses terhadap Fasilitas Sanitasi layak
Yang dimaksud dengan fasilitas sanitasi layak adalah Fasilitas pembuangan tinja
(jamban) yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit sesuai KEPMENKES no.852/Menkes/KS/IX/2008.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 58
Grafik 3.2. Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak
(Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban Puskesmas Kab. OKU Tahun 2015
Berdasarkan grafik diatas, diketahui angka rata-rata kabupaten akses adalah
64,10%, ini berarti masih jauh dari target MDGS tahun 2015 yaitu 75% , namun dari grafik
di atas dapat di lihat ada beberapa Puskesmas yang sudah melampai target yaitu
Puskemas Sekar Jaya, Puskesmas Kemalaraja dan Puskesmas Sukaraya.
b. Pengawasan kualitas air minum
1. Inspeksi sanitasi sarana air minum.
2. Pengambilan dan pemeriksaan sampel air pada penyelenggara air minum.
3. Pengambilan dan pemeriksaan sampel air pada depot air minum.
Sebagai salah satu bentuk pengawasan kualitas air minum pada penyelenggara air
minum sebagaimana tercantum dalam Permenkes on. 736 tahun 2010 tentang Tata
Laksana dan Pengawasan Kualitas Air Minum, maka di lakukan kegiatan Inspeksi Sanitasi,
Pengambilan dan Pemeriksaan sampel air dari berapa penyelenggara air minum.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 59
Perhitungan dilakukan dengan membandingkan jumlah sampel sampel air minum yang
memenuhi syarat dibanding dengan jumlah seluruh sampel air minum yang diuji yang
diambil pada jaringan distribusi penyelenggara air minum.Dari hasil pemeriksaan kualitas
air minum pada penyelenggara air minum pada tahun 2015 mencapai 83% dari target
100%.Pengawasan Kualitas Air Minum juga di laksanakan pada Depot Air Minum,
pengawasan dilakukan dengan melaksanakan pembinaan rutin, pengambilan dan
pemeriksaan sampel air. Perhitungan juga dilakukan dengan membandingkan jumlah
sampel sampel air minum yang memenuhi syarat dibanding dengan jumlah seluruh
sampel air minum yang diuji yang diambil pada Depot Air Minum yaitu pada air produk
yang siap didistribusikan pada konsumen . Dari hasil pemeriksaan kualitas air minum pada
Depot Air Minum pada tahun 2014 mencapai 88% dari target 100%.
c. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dan higiene sanitasi sekolah
Kampanye CTPS dan higiene sanitasi sekolah dilaksanakan sebagai upaya
pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah untuk melindungi peserta didik dan warga
sekolah lainnya dari faktor resiko lingkungan yang mengancam kesehatan. Pada tahun
2015 kampanye CTPS dan higiene sanitasi sekolah di laksanakan di 16 sekolah dan 10
sekolah pada desa pamsimas.
d. Kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di masyarakat
Kampaye CTPS di masyarakat di laksanakan sebagai salah satu upaya untuk
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Pada tahun 2015
kampanye CTPS di masyarakat di laksanakan di 10 desa pamsimas yaitu di wilayah kerja
puskesmas Tj. Lengkayap, puskesmas Mendingin, puskesmas Batumarta II, puskesmas
Pengaringan, dan puskesmas Ulak Pandan.
e. Pemicuan STBM
STBM merupakan kegiatan nasional yang di laksanakan dengan metode pendekatan
untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 60
metode pemicuan. Kegiatan STBM terdiri dari 5 pilar, yaitu Stop Buang Air Besar
Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum & Makanan Rumah
Tangga, Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga.
Tujuan dilaksanakannya pemicuan STBM adalah untuk merubah perilaku masyarakat
khususnya pada pilar 1 STBM yaitu agar masyarakat tidak buang air besar sembarangan
sehingga dapat mencapai desa SBS desa Stop Buang Air Besar Sembarangan (desa SBS)
atau desa Open Defication Free (desa ODF). Kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui
metode pemicuan dilaksanakan oleh Tim penggerak STBM Puskesmas yang sebelumnya
telah dilatih oleh Tim Koordinator STBM Kabupaten dan Fasilitator STBM Kabupaten. Pada
tahun 2015 pemicuan STBM telah dilaksanakan di 24 desa dalam wilayah kerja 16
puskemas dan 2 desa telah mendeklarasikan desanya menjadi desa SBS yaitu 2 desa di
wilayah kerja Puskemas Tanjung lengkayap.
Yang disebut dengan desa yang melaksanakan STBM adalah Desa yg sudah
melakukan pemicuan minimal 1 dusun, mempunyai tim kerja masyarakat/natural leader
dan telah memiliki RTL untuk Sanitasi Total.
Grafik 3.3. Desa yang telah melaksanakan sanitasi total berbasis
Masyarakat (STBM) di wilayah kabupaten OKU Periode 2012 - 2015
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 61
Pelaksanaan Pemicuan STBM dimulai dari tahun 2012 yaitu sebanyak 2 desa pada
tahun 2013 menjadi 4 desa, meningkat pada tahun 2014 menjadi 17 desa dan 24 desa
pada tahun 2015. Sampai dengan tahun 2015 jumlah desa yang telah melaksanakan STBM
adalah 47 desa dari 156 desa yang ada atau 30,12%.
2. Penyelenggaraan kegiatan penyehatan pemukiman dan Tempat-Tempat Umum
a. Penyehatan Pemukiman
Pembinaan dan pemantauan penyehatan pemukiman salah satu tujuannya untuk
meningkatkan capaian rumah sehat. Untuk menciptakan rumah sehat maka diperlukan
perhatian terhadap beberapa aspek yang sangat berpengaruh antara lain akses air
minum, akses jamban sehat, lantai, pencahayaan dan ventilasi. Persentase Rumah Sehat
berdasarkan informasi dan data dari 16 Puskemas pada tahun 2015 capaian rumah sehat
adalah 67,49% yang berarti masih jauh dari target Kabupaten yaitu 85%.
b. Klinik Sanitasi
Pada tahun 2015 telah dilakukan kegiatan pembinaan Klinik Sanitasi di 16
puskesmas dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
upaya preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.
Tahun 2015 kegiatan klinik sanitasi telah dilaksanakan di 16 Puskesmas. Dari 3731
kasus penyakit yang dirujuk ke klinik sanitasi, ternyata kasus yang paling sering di rujuk ke
klinik sanitasi adalah kasus ISPA 1551 kasus (41%), Diare 846 kasus (23%), Kulit 661 kasus
(18%), TB. Paru 432 kasus (11%), dan penyakit lainnya 176 kasus (5%). Penyakit lainnya
terdiri dari kasus penyakit Campak, Cikungunya, Tipoid, Muntaber, dan Disentri.
c. Inspeksi sanitasi Tempat-Tempat Umum (TTU)
Persentase tempat-tempat umum memenuhi syarat, fokus pembinaan tempat-
tempat umum (TTU) tahun 2015 adalah sarana pendidikan, sarana kesehatan dan hotel.
TTU dinyatakan sehat apabila memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, dan dapat
mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni, dan masyarakat sekitarnya
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 62
serta memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Pada akhir tahun
2015, 16 puskesmas menginformasikan capaian TTU memenuhi syarat kesehatan 77,2%.
Ini berarti belum mencapai target Kabupaten yaitu 85%.
3. Penyelenggaraan kegiatan Higiene Sanitasi Pangan
Higiene Sanitasi Pangan adalah upaya untuk mengendalikan faktor resik terjadinya
kontaminasi terhadap makanan, baik yang berasal dari bahan makanan, orang, tempat
dan peralatan agar aman dikonsumsi. Adapun upaya yang dilakukan adalah :
a. Inspeksi sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
b. Pembinaan Tempat Pengolahan makanan
c. Inspeksi sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
d. Pengawasan dan Pembinaan Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU)
Indikator keberhasilan program higiene sanitasi pangan (HSP) adalah persentase
TPM yang memenuhi syarat kesehatan. Persentase tempat pengolahan makanan (TPM)
memenuhi syarat kesehatan berdasarkan laporan puskemas pada tahun 2015 capaian
TPM memenuhi syarat kesehatan adalah 55,50%. Namun dari 55,5% tersebut baru 7 TPM
yang memenuhi syarat kesehatan yang memiliki sertifikat laik higiene.
3.5.7 Peran Serta Masyarakat
Dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, peran serta masyarakat cukup
penting dan untuk itu dari Seksi PSM sendiri yang mempunyai tugas antara lain membina dan
memotivasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan mengambil keputusan dalam
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, tentunya dengan memberdayakan sarana
kesehatan baik secara swadaya ataupaun pemerintah. Untuk itu peran serta masyarakat ini
bertujuan untuk menggugah masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
Sebagai wujud peran serta masyarakat atau kepedulian masyarakat adalah
banyaknya sarana dan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat yang tumbuh dan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 63
berkembang ditengah kehidupan masyarakat, agar masyarakat dapat mengatasi dan
menyelenggarakan upaya kesehatan secara mandiri.
Adapun hasil kegiatan yang telah dilaksanakan adalah :
1. Pembinaan Peningkatan Strata Posyandu
Pencapaian pembinaan posyandu dilaksanakan di 14 puskesmas
2. Pengadaan Seragam Kader Posyandu
Pengadaan seragam kader posyandu dilaksanakan kepada 250 kader
3. Pertemuan pengelola posyandu dan kader posyandu
3.5.8 Pengawasan dan Pembinaan Sarana Pelayanan Obat
Pengawasan dan pembinaan sarana pelayanan obat di Kabupaten OKU tahun 2015
dilaksanakan dengan mengadakan :
1. Pengaw
asan 30 sarana apotek dan 5 sarana Toko Obat
2. Penertib
an penjualan obat illegal di wilayah 16 puskesmas di Kab.OKU
Dari kegiatan penertiban terhadap pedagang/ penjual obat illegal di 16 wilayah
puskesmasn berhasil di amankan lebih kurang 30 jenis obat keras daftar G tablet/
botol/amp/kapsul. Tindak lanjut dengan melakukan pemusnahan obat oleh pedagang
disaksikan petugas dinas kesehatan serta teguran keras bagi pedagang yang bersangkutan
dan perjanjian untuk tidak mengulangi lagi menjual obat keras yang dilarang..
3.5.9 Pengawasan dan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga Pangan
Pengawasan dan Peningkatan Keamanan Pangan Industri Rumah Tangga Pangan
dilakukan setiap tahunnya dengan tujuan untuk meningkatkan mutu, gizi dan keamanan
produk pangan yang dihasilkan Industri Rumah Tangga Pangan. Hasil Pengawasan dilapangan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 64
masih ditemukan produk pangan olahan yang tidak memenuhi syarat karena mengandung
bahan berbahaya ( Formalin, borax, pewarna tekstil), tidak memenuhi syarat pelabelan (tidak
mencantumkan tgl kadaluarsa, komposisi dan pencantuman kata halal tanpa registrasi halal
), masih ditemukan pangan dengan kemasan rusak, serta tidak semua IRTP menerapkan CPPB
dan persyaratan hygiene sanitasi pangan . Untuk itu maka dilakukan pengawasan dan
Pembinaan terhadap 404 IRTP aktif yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu, hasilnya
diketahui hanya 92 IRTP yang memenuhi syarat dan telah memiliki sertifikat produk pangan
(SPP-IRT ). Guna meningkatkan pengetahuan produsen industri rumah tangga pangan
dilakukan Penyuluhan Keamanan pangan bagi penanggung jawab IRTP setiap tahunnya
minimal 20 orang hingga akhir tahun 2014 tercatat sudah 236 IRTP yang telah mengikuti
PKP.
Pengawasan pangan juga dilakukan dengan cara pengambilan dan pemeriksaan 100
sampel pangan yang terindikasi ditambahkan bahan berbahaya, hasil pemeriksaan
ditemukan 16 sampel TMS mengandung + formalin dan pewarna tekstil rodhamin B .
3.5.10 Pengadaan Peralatan Kesehatan
Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu melalui dana
Tugas Perbantuan (TP) APBN Satker 110437 melaksanakan pengadaan alat kesehatan,
Puskesmas Keliling Double gardan sesuai Petunjuk Teknis (JUKNIS) Tugas Perbantuan.
Adapun alat kesehatan yang didistribusikan ke Puskesmas terpilih (Peninjauan, Baturmarta II,
Mendingin, dan Tanjung Baru), terdiri atas:
1. Set peralatan poliklinik KIA (pemeriksaan kesehatan ibu, anak, KB dan imunisasi)
sebanyak 4 set, yang terdiri dari:
a. Set pemeriksaan Kesehatan ibu
b. Set obstetric dan Ginekologi
c. Set Insersi dan Ekstraksi AKDR
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 65
d. Set perawatan pasca persalinan
e. Set resusitasi bayi
f. Set Imunisasi
2. Set Puskesmas Keliling sebanyak 3 set, terdiri dari:
1. Peralatan Puskesmas Keliling
3.5.11 Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Kesehatan
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan pembangunan baru sarana UPTD Puskesmas
Tanjung Baru, rehabilitasi lanjutan ruang perawatan UPTD Puskesmas Pengandonan,
Rehabilitasi rumah dinas UPTD Puskesmas Mendingin dan pembuatan pagar dan teralis UPTD
Labkesda.
Sarana pelayanan kesehatan dasar/puskesmas di Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2015 sebanyak 16 puskesmas, dan awal tahun 2016 diharapkan UPTD Puskesmas
Tanjung baru sudah bisa operasional, sehingga tersedia 17 puskesmas pada tahun 2016; dan
44 puskesmas pembantu yang tersebar dalam 13 kecamatan dan terdiri dari 6 puskesmas
perawatan dan 11 puskesmas non perawatan. Dengan adanya pembangunan dan rehabilitasi
sarana pelayanan kesehatan ini diharapkan terjadi peningkatan jangkauan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat serta peningkatan penampilan sarana pelayanan kesehatan.
Dari permasalahan tersebut diatas, maka isu strategis yang dihadapi oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten OKU untuk lima tahun mendatang adalah:
1. Terbatasnya aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, terutama
pada kelompok rentan seperti: penduduk miskin, daerah tertinggal dan daerah terpencil
2. Belum optimalnya Kualitas / mutu upaya pelayanan kesehatan
3. Belum optimalnya dukungan Peraturan Perundangan bidang kesehatan
4. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum dilakukan secara
optimal
5. Masih rendahnya kualitas Lingkungan yang berpotensi terhadap timbulnya kasus
penyakit menular
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 66
6. Masih terbatasnya sistem Informasi dan surveilans epidemiologi penyakit
7. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya manusia
kesehatan
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalaam rencana strategis SKPD Dinas Kesehatan yang merupakan
bagian dari tujuan dalam RPJMD Kabupaten OKU yaitu “Mewujudkan sumber daya manusia
yang produktif dan berkualitas serta berpartisipasi dalam pembangunan desa”.
Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5
tahun kedepan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 67
isu analisis strategis yang tertuang dalam RPJMD Kab. OKU dan Dinas Kesehatan Kab. OKU
sebagai berikut:
4.1.1. Tujuan
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi
organisasi yang mendukung makna :
1. Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu sampai
tahun berakhir renstra.
2. Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang ingin
diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi.
3. Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah sasaran dan strategi organisasi
berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok organisasi selama kurun
waktu renstra.
Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi tersebut maka
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuannya yaitu
terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten OKU secara berhasil guna dan
berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
melalui :
1. Meningkatkan status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak
menular
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peran serta masyarakat dan
swasta dalam upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
4. Menyiapkan dan menyediakan sumberdaya kesehatan yang memadai dan
meningkatkan manajemen dan system informasi kesehatan.
4.1.2. Sasaran
Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan tindakan yang akan dilakukan secara operasional.
Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada
penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik,
terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.
Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses
perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan pengalokasian sumberdaya
organisasi kedalam strategi organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 68
kriteria Specific, Measurable, Agresive But Attainable, Result Oriented Dan Time Bond. Guna
memenuhi kriteria tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan
indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut
sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran.
Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir tahun
2020, Dinas Kesehatan Kabupaten OKU menetapkan sasaran sebagai berikut :
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat dan masyarakat ke
pelayanan kesehatan, dengan :
a. Angka kematian ibu 306 per 100.000 kelahiran hidup
b. Angka kematian bayi 24 per 1.000 kelahiran hidup
c. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) 17% pada anak balita
d. d. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) 28% pada anak baduta (bawah
dua tahun)
2. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan, dengan:
a. 90% puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
b. 90% puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan
c. RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional
d. Persentase desa yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi menjadi 95%
3. Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular, dengan:
a. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 245 per 100.000 penduduk
b. Prevalensi HIV < 0,50 %
c. Jumlah puskesmas mencapai eliminasi malaria
d. Prevalensi tekanan darah tinggi 23,4%
e. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun 15,4%
f. Prevalensi merokok penduduk usia ≤ 18 tahun 5,4 %
4. Meningkatkan pemberdayaan serta kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup
bersih dan sehat, dengan:
a. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 85%
b. Meningkatnya cakupan Posyandu Mandiri menjadi 70%
c. Meningkatnya PHBS pada tingkat rumah tangga menjadi 85 %
d. Meningkatnya desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
menjadi 60%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 69
5. Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, dan mutu obat serta
Sumber Daya Kesehatan, dengan:
a. Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan minimal 95%
b. RSUD kelas C yang memiliki tujuh dokter spesialis
c. Persentase Ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas menjadi 90%
d. Persentase obat yang memenuhi syarat menjadi 94%
e. Persentase penyelesaian administrasi manajemen dan teknis pelaporan kesehatan
menjadi 85%.
Adapun tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan kabupaten Ogan
Komering Ulu tahun 2016-2020 adalah sebagai berikut :
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 70
Tabel T-C.25 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2016-2020
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR TUJUAN/SASARAN TARGET KINERJA TUJUAN/SASARAN PADA TAHUN
2016 2017 2018 2019 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Meningkatnya status
kesehatan dan gizi masyarakat
1.1 Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat dan masyarakat ke pelayanan kesehatan
1.1.1. Angka kematian ibu 306/100.000 kelahiran hidup
101 101 89 89 89
1.1.2. Angka kematian bayi
24/1000 kelahiran hidup 10 10 9 9 8
1.1.3. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) 17 % pada anakbalita
19,6% 18% 17,5% 17% 17%
1.1.4. Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) 28 % pada anak baduta
33% 31% 30% 28% 28%
1.2 Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
1.2.1. 90 % puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
0% 22% 50% 78% 100%
1.2.2. RSUD yang tersertivikasi 100% 100% 100% 100% 100%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 71
1.2.3. Persentase desa yang mencapai 80 % imunisasi dasar lengkap pada bayi menjadi 95 %
90% 90% 95% 95% 95%
2 Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
2.1 Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular
2.1.1. Prevalensi Tuberkulosis (TB) 245/100.000 penduduk
456 560 711 978 1156
2.1.2. Prevalensi HIV < 0,50 % <5% <5% <5% <5% <5%
2.1.3. Jumlah puskesmas mencapai eliminasi
0% 0% 0% 100% 100%
2.1.4. Prevalensi tekanan darah tinggi 23,4 %
24,8% 24,4% 23,8% 23,4% 23,4%
2.1.5. Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+ tahun 15,4%
15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%
2.1.6. Prevalensi merokok penduduk usia ≤ 18 tahun 5,4 %
6,4% 5,9% 5,6% 5,4% 5,4%
3 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peran serta masyarakat dan swasta dalam upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
3.1 Meningkatkan pemberdayaan serta kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
3.1.1. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif menjadi 85 %
70% 80% 85% 90% 95%
3.1.2. Meningkatnya cakupan posyandu Mandiri menjadi 70 %
30% 40% 50% 60% 70%
3.1.3. Meningkatnya PHBS pada tingkat rumah tangga menjadi 85 %
65% 70% 75% 80% 85%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 72
3.1.4. Meningkatnya desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi 60 %
50% 65% 80% 100% 100%
4 Menyiapkan dan meyediakan sumberdaya kesehatan yang memadai & Meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan
4.1 Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, dan mutu obat serta Sumber Daya Kesehatan
Persentase kepesertaan SJSN Kesehatan minimal 95 %
60% 63% 70% 80% 95%
90 % puskesmas yang memiliki 5 jenis tenaga kesehatan 25%
25% 50% 90% 90%
RSUD kelas C yang memiliki 7 dokter spesialis
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase ketersediaan obat dan vaksin di puskesmas menjdi 90 %
86% 87% 88% 89% 90%
Persentase obat yang memenuhi syarat
100% 100% 100% 100% 100%
Persentase penyelesaian administrasi manajemen
50% 55% 60% 65% 70%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 73
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1. Strategi
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi organisasi yang
berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumberdaya organisasi. Strategi
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU adalah sebagai berikut:
1. Penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan proporsi jumlah
penduduk
2. Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health care) di Puskesmas
dan pelayanan sistem rujukan di rumah sakit
3. Penyediaan sarana dan prasarana program pencegahan dan pengendalian
penyakit menular dan tidak menular
4. Memantapkan dan merealisasikan komitmen bersama untuk pembangunan
kesehatan umumnya, dan secara khusus meningkatkan upaya pelayanan kesehatan
bermutu dan terjangkau
5. Memperbaiki sistem manajemen kesehatan yang meliputi informasi
kesehatan, keuangan, SDM, dan administrasi kesehatan.
5.2 Kebijakan
Sedangkan kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan sarana dan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan
dasar yang terjangkau, khususnya untuk daerah terpencil/talang
2. Meningkatkan fasilitas kesehatan yang memenuhi standard dari tingkat puskesmas
sampai rumah sakit
3. Pembinaan dan pengendalian terhadap program sesuai dengan protap
4. Penggalangan kemitraan lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat dan swasta
5. Meningkatkan sanitasi total berbasis masyarakat
6. Peran serta aktif sector swasta (CSR) dalam bidang kesehatan
7. Meningkatkan pelayanan jaminan sosial kesehatan bagi masyarakat
8. Pengembangan dan peningkatan SDM Kesehatan
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 74
9. Peningkatan dan pengawasan akuntabilitas kinerja dinas kesehatan
10. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 75
Tabel T-C.26 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU
VISI RPJMD : Terwujudnya Ogan Komering Ulu yang Lebih Maju, Sejahtera dan Berbudaya
MISI II RPJMD : Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1 Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
1.1 Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ke masyarakat dan masyarakat ke pelayanan kesehatan
1.1 Penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dasar sesuai dengan proporsi jumlah penduduk
1.1 Penyediaan sarana dan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau, khususnya untuk daerah terpencil/talang
1.2 Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
1.2 Penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care) dan revitalisasi Puskesmas
1.2 Meningkatkan fasilitas kesehatan yang memenuhi standard dari tingkat puskesmas sampai rumah sakit
2 Meningkatkan upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular
2.1 Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular
2.1 Penyediaan sarana dan prasarana program pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
2.1 Pembinaan dan pengendalian terhadap program sesuai dengan protap
3 Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peran serta masyarakat dan swasta dalam upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan
3.1 Meningkatkan pemberdayaan serta kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat
3.1 Memantapkan dan merealisasikan komitmen bersama untuk pembangunan kesehatan umumnya, dan secara khusus meningkatkan upaya pelayanan kesehatan bermutu dan dan terjangkau
3.1.1 Penggalangan kemitraan lintas sektor dan Pemberdayaan masyarakat dan swasta
3.1.2 Meningkatkan sanitasi Total Berbasis masyarakat
3.1.3 Peran serta aktif sektor swasta (CSR) dalam bidang kesehatan
4 Menyiapkan dan meyediakan sumberdaya kesehatan yang memadai & Meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan
4.1 Meningkatnya perlindungan finansial, ketersediaan, penyebaran, dan mutu obat serta Sumber Daya Kesehatan
4.1 Memperbaiki sistem manajemen kesehatan yang meliputi informasi kesehatan, keuangan, SDM dan administrasi kesehatan.
4.1.1 Meningkatkan pelayanan jaminan sosial kesehatan bagi masyarakat
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 76
4.1.2 Pengembangan dan peningkatan SDM kesehatan
4.1.3 Peningkatan dan pengawasan akuntabilitas kinerja dinas kesehatan
4.1.4 Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 77
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,
SERTA PENDANAAN
6.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Dan Kelompok Sasaran
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan Sasaran Strategis sebagaimana
diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah rencana Program, kegiatan, indikator
kinerja dan kelompok sasaran SKPD Dinas Kesehatan Kab. OKU kurun waktu 2015 – 2020
sebagai berikut :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Sasaran hasil program pelayanan administrasi perkantoran adalah meningkatnya
kualitas dan kuantitas kerja di SKPD Dinas Kesehatan Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa administrasi keuangan
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
f. Penyediaan alat tulis kantor
g. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
h. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan kantor
i. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
j. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
k. Penyediaan makanan dan minuman
l. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah
m. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah
n. Penyediaan jasa tenaga administrasi dan teknis
o. Pengadaan reagent/penyedia labkesda
2. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Sasaran hasil program peningkatan sarana dan prasarana adalah terpenuhinya
kebutuhan sarana dan prasarana baik di kantor maupun Puskesmas.
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 78
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Sasaran hasil program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur adalah
meningkatnya pengetahuan dan keterampilan aparatur kesehatan Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Workshop pertanggungjawaban keuangan bendahara puskesmas
b. Pemantapan manajemen akreditasi puskesmas
c. Pelatihan manajemen pengelolaan keuangan
d. Pelatihan penyusunan rencana kerja puskesmas
e. Sosialisasi pembinaan manjemen public bidang kesehatan
f. Pembentukan SIMPEG dinas kesehatan
g. Pelatihan jabatan tenaga fungsional
h. Sosialisasi penelitian di lingkungan kesehatan
i. Pengembangan tenaga fungsional
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Sasaran hasil program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan adalah terlaksananya penyusunan LAKIP sesuai dengan standar dari
MenPAN dan meningkatkan akuntabilitas keuangan di Dinas Kesehatan Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
b. Penyusunan Rencana Teknis Kesehatan
c. Monitoring dan evaluasi pelaporan kesehatan
d. Penyusunan Rencana Strategis SKPD
e. Inventarisasi asset di lingkungan dinas kesehatan kab. OKU Puskesmas
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 79
f. Penyusunan, pencatatan dan pelaporan keuangan
g. Penyusunan kajian dan analisa data program kesehatan
5. Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
Sasaran hasil program Obat dan perbekalan Kesehatan adalah terjaminnya
ketersediaan obat Puskesmas di Kabupaten OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
c. Pengembangan UPTD Yanfar
6. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Sasaran hasil program Upaya Kesehatan Masyarakat adalah
a. meningkatnya upaya kesehatan masyarakat dan cakupan program kesehatan Kab.
OKU;
b. Tersusunnya program dan kegiatan dinas kesehatan untuk 2016-2020;
c. Meningkatnya kinerja dinas kesehatan;
d. Tersedianya seluruh data tentang kesehatan di Dinas Kesehatan;
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan
b. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
c. Pengawasan kesehatan haji
d. Peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat
e. Peningkatan kinerja puskesmas
f. Penilaian tenaga kesehatan teladan dan Puskesmas bersih berprestasi
g. Pelayanan kesehatan kegiatan P3K hari-hari tertentu Kabupaten OKU
h. Pembinaan Manajemen keuangan Puskesmas
i. Penyusunan profil kesehatan berbasis data terpilah
j. Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP)
k. Bimbingan teknis terhadap pelayanan tenaga kesehatan Usaha Masyarakat dan
pemerintah
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 80
l. Pengelolaan aplikasi keuangan
m. Pendampingan akreditasi puskesmas
n. Kajian indeks kepuasan masyarakat
o. Peningkatan kapasitas tenaga perencanaan puskesmas
p. Peningkatan program kesehatan UPTD sekab. OKU Dinkes Kab. OKU
q. Pembinaan posyandu dalam wilayah kab. OKU
r. Pertemuan orientasi program bagi dokter puskesmas, kepala puskesmas dan Pustu
s. Pertemuan orientasi program kesehatan indra (mata dan telinga) kesehatan gigi dan
kesehatan jiwa
t. Pelayanan kesehatan bergerak (PKB) di daerah terpencil dan sangat terpencil
u. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat di puskesmas
7. Program Pengawasan Obat Dan Makanan
Sasaran hasil program Pengawasan Obat dan makanan adalah semua ketersediaan
farmasi, makanan dan perbekalan kesehatan memenuhi syarat.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
b. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
8. Program Obat Asli Indonesia
Sasaran hasil program Obat Asli Indonesia adalah terpenuhinya kebutuhan obat asli
Indonesia di Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pengembangan standarisasi tanaman obat bahan alam Indonesia
9. Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Sasaran hasil program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat adalah
meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat di Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pembinaan perizinan usaha masyarakat
b. Monitoring dan evaluasi perizinan apotik took obat dan pengobatan tradisional
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 81
c. Pengembangan media promosi kesehatan
d. Pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat
e. Pengelolaan perencanaan dan SIMAK BMN
f. Pengembangan kerjasama lintas sector dalam rangka promosi kesehatan
g. Pengembangan dan pengelolaan program Desa Siaga
h. Peningkatan pengetahuan kader Pos Kesehatan desa / poskesdes
10. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Sasaran hasil program Perbaikan gizi masyarakat adalah meningkatnya gizi
masyarakat.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin
Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), anemia, gizi besi gangguan akibat kurang
yodium (GAKI), kurang vitamin A dan Kurang zat gizi mikro lainnya
b. Pembinaan Gizi masyarakat
11. Program Pengembangan Lingkungan
Sasaran hasil program pengembangan Lingkungan adalah meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam penggunaan klinik sanitasi di Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Penyelenggaraan percepatan sanitasi pemukiman
b. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
c. Studi risiko kesehatan lingkungan / study EHRA
12. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Sasaran hasil program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular adalah
menurunnya angka kematian akibat penyakit menular di Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
b. Pencegahan penularan penyakit endemic/epidemik
c. Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 82
d. Peningkatan imunisasi
e. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah
f. Penanggulangan penyakit ISPA
g. Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
h. Peningkatan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit
i. Surveilance penyakit tidak menular
j. Pengadaan vaksin penyakit menular
k. Eliminasi filariasis
13. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Sasaran hasil program standarisasi pelayanan kesehatan adalah :
a. Peng- up date-an data-data kesehatan
b. Meningkatkan kegiatan luar gedung puskesmas
c. Meningkatkan kemampuan puskesmas dalam menyusun kebutuhan
rutin puskesmas
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Peningkatan manajemen dan pelayanan kesehatan
b. Pengembangan puskesmas perawatan
c. Pengembangan puskesmas non perawatan
d. Peningkatan UPTD Labkesda
14. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Sasaran hasil program pelayanan kesehatan penduduk miskin adalah menurunnya
angka kesakitan akibat lumpuh layu Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pelayanan kesehatan akibat lumpuh layu
b. Pelayanan kesehatan kulit dan kelamin
15. Program Pengadaan, Peningkatan, Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 83
Sasaran hasil program pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan
prasarana Puskesmas/Puskesmas pembantu dan jaringannya adalah meningkatnya
standar fisik tempat pelayanan kesehatan masyarakat di Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pembangunan Puskesmas
b. Rehabilitasi sedang/berat Pustu
c. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas
d. Pembangunan Poskesdes dan Poskestren
e. Rehabilitasi berat/sedang poskesdes dan poskestren
f. Pelayanan kefarmasian
g. Perencanaan teknis kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas, puskemas pembantu dan jaringannya
16. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Sasaran hasil program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan adalah
meningkatnya aksesibiliti masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, khususnya
mayarakat miskin.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Jaminan Sumsel Sehat Semesta
b. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS
c. Pengelolaan Jaminan social kesehatan Sumsel Semesta
d. Pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam sistem Jaminan Sosial Nasional
(JSN)
e. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
17. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Sasaran hasil program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita adalah
meningkatnya derajat kesehatan anak balita Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Penilaian Balita Sehat
b. Pertemuan evaluasi program kesehatan keluarga
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 84
c. Audit Maternal dan Prenatal (AMP) terintegrasi kesehatan anak
d. Penguatan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
e. Peningkatan kapasitas pelaksanaan kelas ibu balita
f. Stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak
g. Posyandu PAUD terintegrasi
h. Deteksi dini kesehatan remaja
i. Pelayanan kesehatan peduli remaja
18. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
Sasaran hasil program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak adalah
menurunnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian Bayi (AKB) di Kab. OKU.
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Pertemuan evaluasi program kesehatan keluarga
b. Orientasi kemitraan bidan dan dukun
c. Pelatihan asuahan persalinan normal
d. Orientasi kapasitas tenaga kesehatan dalam pelayanan ibu bersalin dan nifas
e. Pembentukan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK)
f. Orientasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K)
g. Orientasi pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas
h. Penguatan sistem rujukan maternal dan neonatal
i. Manajemen pelayanan KB di Puskesmas
j. Peningkatan kapasitas nakes dalam memberikan konseling KB
k. Manajemen bayi berat badan lahir rendah dan asfiksia pada bayi
l. Pertemuan peningkatan kapasitas nakes dalam pelayanan kesehatan bayi terintegrasi
m. Peningkatan kapasitas bidan dalan surveilans KIA
19. Program Lingkungan Sehat Perumahan Dan Pemukiman
Sasaran hasil program lingkungan sehat perumahan dan pemukiman adalah
meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi berbasis masyarakat
Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka kegiatan yang akan dilakukan
meliputi:
a. Peningkatan akses aman air minum dan sanitasi berbasis masyarakat
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 85
6.2. Pendanaan Indikatif
Pendanaan indikatif dalam rangka pembiayaan program-program kesehatan selama
kurun waktu 2016 – 2020 dapat di lihat pada tabel T-C.27 .
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 109
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator-indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang
akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
Indikator kinerja SKPD yang menagacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini
ditampilkan dalam table T-C.28. sebagai berikut :
Tabel T-C.28 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD Target Capaian Setiap Tahun
Kondisi Kinerja
pada akhir periode RPJMD Tahun-0 Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-
5 (1) (2) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
91,49% 92% 94% 96% 98% 99% 100%
2 Pelayanan Kesehatan Ibu Melahirkan
87,08% 92% 94% 96% 98% 99% 100%
3 Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
90,52% 93% 95% 97% 99% 99% 100%
4 Pelayanan Kesehatan Balita 78,94% 80% 85% 90% 90% 90% 90%
5
Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar
10% 10% 20% 25% 30% 45% 55%
6 Pelayanan Kesehatan pada Usia Produktif
7 Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
55% 60% 65% 67% 68% 69% 70%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 110
8
Pelayanan Kesehatan Penderita Hypertensi
10107 8805 7956 8354 9189
9
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus
6394
6435 5034 5285 5813
10
Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan Jiwa berat
- - 27 30 33 36
11 Pelayanan Kesehatan Orang dengan TB
256 554 560 711 978 1156 1334
12
Pelayanan Kesehatan Orang dengan risiko terinfeksi HIV
6 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5 ˂ 5
13
Angka Kematian Ibu 306 per 100.000 kelahiran Hidup
101/100000.KH
101/100000.KH
101/100000.KH
101/100000.KH
89/100000.KH
89/100000.
KH
89/100000.KH
14
Angka Kematian Bayi 24 Per 1000 Kelahiran Hidup
10/1000.KH 10/1000.KH
10/1000.KH
9/1000.KH
9/1000.KH
8/1000.KH 8/1000.KH
15
Prevalensi Kekurangan Gizi (underweight) 17% pada Anak Balita
1,20% 18% 18% 17% 17% 17% 17%
Renstra Pembangunan Kesehatan Kab. OKU 2016-2020 111
BAB VIII PENUTUP
Penyusunan Revisi Rencana Strategi (Renstra) Dinas Kesehatan 2016 - 2020 ini
mengacu pada visi dan misi Bupati Ogan Komering Ulu yang disesuaikan dengan Rencana
Strategis Departemen Kesehatan RI.
Revisi Renstra ini disusun dengan tujuan agar dapat menjawab dan memfokuskan
upaya Dinas Kesehatan Kabupaten OKU menghadapi tantangan pembangunan kesehatan di
Kabupaten OKU ini yang semakin kompleks.
Revisi Renstra ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten OKU tahun 2016-2020.
Semoga upaya Dinas Kesehatan Kabupaten OKU dalam pembangunan kesehatan selama 3
tahun kedepan dapat lebih terarah dan terukur.
Baturaja, Maret 2018 KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. OKU
H. Suharmasto, SKM, M.Epid PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 19590414198111001