kata pengantar -...

50
- 1 - KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya. Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah salah satu entitas akuntansi di bawah Badan Karantina Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel. Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Denpasar, Januari 2018 Kepala Balai Drh. I Putu Terunanegara Nip. 19690617.199603.1.001

Upload: others

Post on 13-Jul-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 1 -

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah salah satu

entitas akuntansi di bawah Badan Karantina Pertanian yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Salah satu pelaksanaannya adalah dengan menyusun laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan, akurat dan akuntabel.

Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan keuangan negara pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Di samping itu, laporan keuangan ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance). Denpasar, Januari 2018 Kepala Balai Drh. I Putu Terunanegara Nip. 19690617.199603.1.001

Page 2: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 2 -

DAFTAR ISI

TAR ISI Kata Pengantar 1 Daftar Isi 2 Pernyataan Tanggung Jawab 3 Ringkasan 4

I. Laporan Realisasi Anggaran 6 II. Neraca 7

III. Laporan Operasional 8 IV. Laporan Perubahan Ekuitas 9 V. Catatan atas Laporan Keuangan 10

A. Penjelasan Umum 10 B. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 25 C. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca 31 D. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 41 E. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 46 F. Pengungkapan Penting Lainnya 49

VI. Lampiran

Page 3: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 3 -

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I DENPASAR JL. RAYA BENOA NO. 20 DENPASAR

TELEPON 0361 720805, FAXIMILE 0361 720805

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar yang terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2017 sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab kami. Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Denpasar, Januari 2018

Kepala Balai,

Drh. I Putu Terunanegara

NIP 19690617.199603.1.001

Page 4: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 4 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Tahun 2017 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2017. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2017 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp2.082.583.365 atau mencapai 133,16 persen dari estimasi Pendapatan-LRA sebesar Rp1.564.000.000. Realisasi Belanja Negara pada TA 2017 adalah sebesar Rp14.759.483.816 atau mencapai 99.16 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp14.883.878.000.

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2017. Nilai Aset per 31 Desember 2017 dicatat dan disajikan sebesar Rp67.042.462.685 yang terdiri dari : Aset Lancar sebesar Rp463.612.383; Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp0; Aset Tetap (neto) sebesar Rp66.578.850.302; dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp0. Nilai Kewajiban dan Ekuitas sebesar Rp67.042.462.685. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan

Page 5: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 5 -

surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.070.811.227, sedangkan jumlah beban dari kegiatan operasional adalah sebesar Rp14.934.432.573 sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp12.851.630.012. Surplus Kegiatan Non Operasional dan Defisit Pos-pos Luar Biasa masing-masing sebesar Rp12.091.334 dan sebesar Rp0 sehingga entitas mengalami Defisit-LO sebesar Rp12.851.530.012.

3. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2017 adalah sebesar Rp66.099.014.319 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp12.851.530.012 ditambah dengan koreksi-koreksi senilai Rp1.098.909.177 dan Transaksi Antar Entitas sebesar Rp12.696.069.201 sehingga Ekuitas entitas pada tanggal 31 Desember 2017 adalah senilai Rp67.042.462.685.

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula dalam

CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas. Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun 2017 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

Page 6: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 6 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I DENPASAR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Rupiah) TA 2016ANGGARAN REALISASI REALISASIPENDAPATAN Penerimaan Negara Bukan Pajak B.1 1.564.000.000 2.082.583.365 133.16 1.175.000.000 JUMLAH PENDAPATAN 1.564.000.000 2.082.583.365 133.16 1.175.000.000 BELANJA B.2. Belanja Pegawai B.3 7.978.767.000 7.877.522.612 98.73 8.555.192.585 Belanja Barang B.4 5.010.004.000 4.990.113.805 99.60 5.705.334.649 Belanja Modal B.5 1.895.107.000 1.891.847.399 99.83 1.384.444.011 Belanja Bantuan Sosial B.6 JUMLAH BELANJA 14.883.878.000 14.759.483.816 99.16 15.644.971.245 % thd AnggCATATANURAIAN TA 2017

Denpasar, Januari 2018

Kuasa Pengguna Anggaran

drh. I Putu Terunanegara Nip. 19690617.199603.1.001

Page 7: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 7 -

II. NERACA

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I DENPASAR NERACA

PER 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Rupiah) CATATAN 2017 2016Kas di Bendahara Pengeluaran C.1 - - Kas di Bendahara Penerimaan C.2 - 5.571.650 Belanja Dibayar di Muka C.3 14.426.397 2.884.992 Persediaan C.4 449.185.986 769.338.003 Jumlah Aset Lancar 463.612.383 777.794.645 Tanah C.5 47.914.609.400 47.914.609.400 Peralatan dan Mesin C.6 12.844.230.327 12.112.562.388 Gedung dan Bangunan C.7 19.993.892.028 17.660.593.564 Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.8 1.181.300.715 2.354.419.719 Aset Tetap Lainnya C.9 54.432.000 54.432.000 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.10 (15.409.614.168) (14.776.560.897) Jumlah Aset Tetap 66.578.850.302 65.320.056.174 ASET LAINNYAAset Lain-Lain C.11 - 785.582.185 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya C.12 - (784.418.685) JUMLAH ASET 67.042.462.685 1.163.500 Ekuitas C.13 67.042.462.685 66.099.014.319 JUMLAH EKUITAS 67.042.462.685 66.099.014.319 67.042.462.685 66.099.014.319 URAIANJUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITASASETASET TETAPASET LANCAREKUITAS

Denpasar, Januari 2018 Kuasa Pengguna Anggaran

drh. I Putu Terunanegara Nip. 19690617.199603.1.001

Page 8: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 8 - III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I DENPASAR LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016 (Dalam Rupiah )

Denpasar, Januari 2018 Kuasa Pengguna Anggaran

Drh. I Putu Terunanegara Nip. 19690617.199603.1.001

CATATAN 2017 2016Penerimaan Negara Bukan Pa jak D.1 2.070.811.227 1.232.983.992 2.070.811.227 1.232.983.992 Beban Pegawai D.2 7.877.522.612 8.555.192.585 Beban Persediaan D.3 721.935.238 440.637.025 Beban Barang dan Jasa D.4 2.412.348.165 2.414.578.746 Beban Pemel iharaan D.5 1.245.250.430 1.397.926.539 Beban Perja lanan Dinas D.6 945.413.680 1.324.166.305 Beban Penyusutan dan Amorti sas i D.7 1.731.962.448 1.779.502.399 14.934.432.573 15.912.003.599 SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (12.863.621.346) (14.679.019.607) D.8Surplus/Defis i t Pelepasan Aset Non Lancar - 22.565.000 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 1.163.500 -Jumlah Surplus/defi s i t pelepasan Aset Non Lancar (1.163.500) 22.565.000 Pendapatan dari Kegiatan Non Operas ional La innya 13.885.990 391.110.012 Beban dari Kegiatan Non Operas iona l Lainnya 631.156 336.882.462 Jumlah Surplus/(defis i t) dari Kegiatan Non Operas iona l Lainnya 13.254.834 54.227.550 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 12.091.334 76.792.550 - - SURPLUS/DEFISIT LO (12.851.530.012) (14.602.227.057) URAIANBEBANJUMLAH BEBANKEGIATAN NON OPERASIONALPOS LUAR BIASAKEGIATAN OPERASIONALJUMLAH PENDAPATAN PENDAPATAN

Page 9: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 9 - IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I DENPASAR LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2016

(Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2017 2016EKUITAS AWAL E.1 66.099.014.319 65.857.156.005 SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (12.851.530.012) (14.602.227.057) KOREKSI YANG MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUTANSI/KESALAHAN E.3 1.098.909.177 466.176.645 PENYESUAIAN NILAI ASET E.3.1 - - KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.2 - - SELISIH REVALUASI ASET TETAP E.3.3 - - KOREKSI NILAI ASET TETAP NON REVALUASI E.3.4 1.098.909.177 466.176.645 KOREKSI LAIN-LAIN E.3.5 - - TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 12.696.069.201 14.377.908.726 KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS E.5 943.448.366 241.858.314 EKUITAS AKHIR E.6 67.042.462.685 66.099.014.319

Denpasar, Januari 2018 Kuasa Pengguna Anggaran

drh. I Putu Terunanegara Nip. 19690617.199603.1.001

Page 10: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 10 - A. PENJELASAN UMUM

A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar

Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi perkarantinaan Hewan dan Tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati serta meningkatkan kualitas Sumberdaya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Peraturan Menteri Pertanian Badan Nomor : 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 4 April 2008 tentang “Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian “Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar merupakan Unit Pelaksana Teknis eselon III.a dengan 4 eselon IV.a yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, dengan wilayah kerja Bandar Udara Ngurah Rai, Pelabuhan Laut Benoa,

Pelabuhan Laut Celukan Bawang, Pelabuhan Laut Padang Bai, Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk dan Kantor Pos Denpasar. Entitas berkedudukan di Jl. Raya Benoa No. 20 Denpasar.

Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar mempunyai tugas untuk Pelayanan Karantina dan Pengawasan Keamanan Hayati di Pulau Bali. Melalui peranan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar diharapkan terlaksananya efektifitas pelayanan

karantina dan pengawasan keamanan hayati dalam rangka mencegah masuk, menyebar dan keluarnya

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 11: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 11 - HPHK dan OPTK dan peningkatan sumberdaya dan implementasinya terhadap tugas pokok dan fungsi karantina. Disamping tupoksi tersebut, Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar juga memberi dukungan implementasi akutansi pemerintah berbasis akrual pada Kementerian Negara/Lembaga sehingga diharapkan kualiats Laporan Kementerian/Lembaga dapat ditingkatkan yang pada akhirnya Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dapat disajikan dengan akuntabel, akurat dan transparant.

Untuk mewujudkan tujuan diatas Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar berkomitmen dengan visi “ Menjadi Unit Pelaksana Tindakan Karantina yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”.

Untuk mewujudkan visi tersebut Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar melakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut :

• Peningkatan kecepatan dan akuntabilitas pelayanan

• Peningkatan kualitas pemeriksaan dengan

peningkatan SDM, sarana, prasarana dan membangun kapasitas teknik dan metode laboratorium

• Pengembangan sistem informasi karantina online

• Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait

• Memperkuat sistem pengendalian dan pelaporan

kinerja

• Membangun Instalasi Karantina Pertanian

Page 12: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 12 - Pendekatan Penyusunan

Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2017 ini merupakan laporan

yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Laporan Keuangan ini dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis

Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara serta laporan manajerial lainnya.

Basis

Akuntansi A.3. Basis Akuntansi Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian Neraca,

Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas

Page 13: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 13 - diterima atau dibayarkan. Sedangkan Laporan Realisasi Anggaran basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan

keuangan. Dasar pengukuran yang diterapkan Kantor Akuntansi Istimewa Jayapura dalam penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber

daya ekonomi atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing ditranslasi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2017 telah mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi merupakan

Page 14: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 14 - prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh Badan Karantina Pertanian yang merupakan entitas pelaporan dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Disamping itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan Laporan Keuangan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar adalah sebagai berikut:

Pendapatan-LRA

(1) Pendapatan- LRA

• Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum Negara (KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Page 15: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 15 - Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

• Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar berupa Pendapatan Operasional yang merupakan Pendapatn Negara Bukan Pajak dari Jasa Karantina.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

Page 16: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 16 - • Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban

(4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Aset

(5) Aset Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap,

Piutang Jangka Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

a. Aset Lancar

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

Page 17: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 17 - • Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/Ganti Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b) Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan andal

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan

10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan

50%

Page 18: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 18 -

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan

100% 2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada tanggal neraca dikalikan dengan:

� harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan pembelian;

� harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;

� harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap

b. Aset Tetap

• Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

• Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau harga wajar.

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut:

Page 19: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 19 - a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah);

c) Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset

tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus, ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya, dikeluarkan dari neraca pada saat ada usulan penghapusan dari entitas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang pengelolaan BMN/BMD.

Penyusutan

Aset Tetap

c. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai

sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Page 20: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 20 - • Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap: a. Tanah b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP) c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan

dokumen sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan

penghapusan

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari

Aset Tetap secara merata setiap semester selama Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Page 21: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 21 -

Piutang

Jangka Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan

Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat direalisasikan.

Aset Lainnya

e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap, dan piutang jangka panjang.

Termasuk dalam Aset Lainnya adalah aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga (kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi.

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas

dilakukan dengan metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas

Page 22: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 22 - Pemerintah Pusat. Secara umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat (tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan Varietas Tanaman Semusim.

20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman Tahunan

25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram.

50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah

disajikan sebesar nilai buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

• Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam

kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Page 23: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 23 - a. Kewajiban Jangka Pendek Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan

lebih lanjut dari ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

(8) ImplementasiAkuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No.71 Tahun 2010 tentang Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan keuangan.

Page 24: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 24 - Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31 Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua, keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan dan penyaj ian akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015 adalah merupakan implementasi yang pertama.

Page 25: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 25 - B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Selama periode berjalan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dari DIPA awal. Hal ini disebabkan oleh adanya program penghematan belanja pemerintah dan adanya perubahan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan situasi serta kondisi pada saat pelaksanaan. Perubahan tersebut berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja antara lain:

ANGGARAN ANGGARANAWAL SETELAH REVISI

PendapatanPendapatan Jasa 1.000.000.000 1.564.000.000

Jumlah Pendapatan 1.000.000.000 1.564.000.000 Belanja

Belanja Pegawai 8.178.767.000 7.978.767.000 Belanja Barang 5.010.004.000 5.010.004.000 Belanja Modal 1.692.454.000 1.895.107.000

Jumlah Belanja 14.881.225.000 14.883.878.000

2017Uraian

Realisasi Pendapatan Rp2.082.583.365

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.082.583.365 atau mencapai 133.16 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp1.564.000.000. Pendapatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar terdiri dari Pendapatan Jasa Sensor/Karantina, Pendapatan Pemanfaatan BMN, Pendapatan Iuran dan Denda dan Pendapatan Lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

Page 26: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 26 - Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan

Pendapatn Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan - 2.298.450 - Pendapatan Sensor/Karantina 1.564.000.000 2.071.251.957 132,43 Pendapatan Jasa Giro - 37.470 -

Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah - 2.795.000 - Pendapatan Lain-lain - 6.200.488 -

Jumlah 1.564.000.000 2.082.583.365 133,16

Uraian2017

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Realisasi Pendapatan Jasa TA 2017 mengalami kenaikan 62,27 persen dibandingkan TA 2016. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pelayanan (jasa) sensor karantina yang berhubungan dengan tugas dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar. Selain itu, terdapatnya pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan, Jasa Giro, Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah, dan Pendapatan Lain-lain.

Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2017 dan 2016

URAIAN REALISASI T.A. 2017 REALISASI T.A. 2016 NAIK (TURUN) %

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 2.298.450 2.716.350 -15,38

Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan

2.071.251.957 1.227.799.082 68,70

Pendapatan Jasa Giro 37.470 - -Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesain Pekerjaan Pemerintah

2.795.000 - -

Penerimaan Kembali Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu

6.200.488 - -

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN - 22.565.000 -

Pendapatan Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi Non Bendahara -

30.306.087 -

Jumlah 2.082.583.365 1.283.386.519 62,27

Page 27: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 27 -

Realisasi

Belanja Negara Rp14.759.483.816

B.2 Belanja

Realisasi Belanja instansi pada TA 2017 adalah sebesar Rp14.759.483.816 atau 99.16% dari anggaran belanja sebesar Rp14.883.878.000. Rincian anggaran dan

realisasi belanja TA 2017 adalah sebagai berikut:

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja TA 2017

Belanja Pegawai 7.978.767.000 7.877.522.612 98,73 Belanja Barang 5.010.004.000 4.990.113.805 99,60 Belanja Modal 1.895.107.000 1.891.847.399 99,83

Jumlah 14.883.878.000 14.759.483.816 99,16

Uraian2017

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Dibandingkan dengan TA 2016, Realisasi Belanja TA 2017 mengalami penurunan sebesar 5,66% dibandingkan realisasi belanja pada tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan antara lain :

Adanya penurunan pagu dibanding tahun kemarin dan berkurangnya jumlah pegawai sehingga berpengaruh juga terhadap belanja pegawai dan belanja barang

Perbandingan Realisasi Belanja TA 2017 dan 2016

URAIAN REALISASI TA 2017 REALISASI TA 2016NAIK

(TURUN) %

Belanja Pegawai 7.877.522.612 8.555.192.585 (7,92) Belanja Barang 4.990.113.805 5.705.334.649 (12,54) Belanja Modal 1.891.847.399 1.384.444.011 36,65

Jumlah 14.759.483.816 15.644.971.245 (5,66)

Belanja Pegawai Rp7.877.522.612

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp7.877.522.612 dan Rp8.555.192.585. Belanja Pegawai adalah belanja atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang

Page 28: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 28 - yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal. Realisasi belanja TA 2017 mengalami penurunan sebesar 7.91 persen dari TA 2016. Hal ini disebabkan antara lain oleh:

1. Adanya pengurangan jumlah pegawai dikarenakan pensiun dan mutasi

2. Pagu anggaran belanja pegawai tahun 2017 lebih kecil dibanding tahun 2016

Perbandingan Belanja Pegawai TA 2017 dan 2016

URAIAN REALISASI TA 2017

REALISASI TA 2016

NAIK (TURUN) %

Belanja Gaji dan tunjangan PNS 7.612.252.612 7.906.330.585 (3,72) Belanja Lembur 265.270.000 648.862.000 (59,12) Jumlah Belanja Kotor 7.877.522.612 8.555.192.585 (7,92) Pengembalian Belanja Pegawai 0 (925.509) (100,00) Jumlah Belanja 7.877.522.612 8.554.267.076 (7,91)

Belanja Barang Rp4.990.113.805

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang TA 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp4.990.113.805 dan

Rp5.705.334.649. Realisasi Belanja Barang TA 2017 mengalami penurunan sebesar 12.54 persen dibanding dari Realisasi Belanja Barang TA 2016. Hal ini antara lain disebabkan penghematan di belanja gaji dan pagu belanja barang yang menurun dibanding tahun 2016.

Page 29: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 29 - Perbandingan Belanja Barang TA 2017 dan 2016

URAIAN REALISASI TA 2017 REALISASI TA 2016NAIK

(TURUN) %

Belanja Barang Operasional 1.474.490.711 1.261.443.991 16,89 Belanja Barang Non Operasional 269.829.225 477.567.700 (43,50) Belanja Jasa 679.569.634 665.152.239 2,17 Belanja Pemeliharaan 1.245.250.430 1.060.403.064 17,43 Belanja Perjalanan Dalam Negeri 945.413.680 1.324.166.305 (28,60) Belanja Persediaan 375.560.125 916.601.350 (59,03)

Jumlah Belanja 4.990.113.805 5.705.334.649 (12,54)

Belanja Modal Rp1.891.847.399

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016 adalah

masing-masing sebesar Rp1.891.847.399 dan Rp1.384.444.011. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal pada TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 36.65% dibandingkan TA 2016

disebabkan oleh kebutuhan akan peningkatan sarana dan prasarana penunjang tupoksi karantina.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016

URAIAN REALISASI TA 2017 REALISASI TA 2016NAIK

(TURUN) %

Belanja Modal Tanah 0 0Belanja Modal Peralatan dan Mesin 731.667.939 371.240.011 97,09Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.143.734.460 1.013.204.000 12,88Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 16.445.000 0 0,00

Jumlah Belanja 1.891.847.399 1.384.444.011 36,65

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 adalah sebesar Rp731.667.939, mengalami kenaikan sebesar 97.09 persen bila dibandingkan dengan realisasi TA 2016 sebesar Rp371.240.011. Hal ini

Page 30: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 30 -

disebabkan oleh semakin meningkatnya arus komoditi tindakan karantina maka perlu penambahan sarana penunjangnya seperti alat laboratorium dan alat pengolah data.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2017 dan 2016

URAIAN REALISASI TA 2017 REALISASI TA 2016 NAIK (TURUN) %

Belanja Modal Perlatan dan Mesin 748.112.939 371.240.011 101,52Jumlah Belanja Kotor 748.112.939 371.240.011 101.52Pengembalian Belanja 0 0 0,00

Jumlah Belanja 748.112.939 371.240.011 101.52

B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.143.734.460 dan Rp1.013.204.000. Realisasi Belanja Modal TA 2017 mengalami kenaikan sebesar 11,41 persen dibandingkan Realisasi TA 2016. Adanya kenaikan belanja modal dibanding tahun kemarin adalah berasal

dari perolehan dan pengembangan rehab gedung bangunan di Balai maupun di Wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar.

Perbandingan Realisasi Belanja Gedung dan Bangunan TA 2017 dan 2016

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2017

REALISASI T.A 2016

NAIK (TURUN)

%Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1.143.734.460 1.013.204.000 12,88

Jumlah Belanja Kotor 0 0Pengembalian Belanja Modal 0 0

Jumlah Belanja 1.143.734.460 1.013.204.000 11,41

Page 31: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 31 - B.5.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan TA 2017 dan TA 2016 adalah masing-masing sebesar Rp16.445.000 dan Rp0. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan TA 2017 berupa Irigasi di Wilker Padang Bai.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2017 dan 2016

URAIAN JENIS BELANJA REALISASI T.A. 2017

REALISASI T.A 2016

Naik (Turun)

Belanja Modal Irigasi 16.445.000 0 0,00

Jumlah Belanja Kotor 0 0 0,00

Pengembalian Belanja Modal - 0 -

Jumlah Belanja 16.445.000 0 0,00

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA ASET LANCAR

Kas di Bendahara

Pengeluaran Rp0

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember

2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp0 dan

Rp0 yang merupakan kas yang dikuasai, dikelola dan berada di bawah tanggung jawab Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggung-jawabkan atau belum disetorkan ke Rekening Kas Negara per tanggal neraca. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebagai berikut:

Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran TA 2017 dan 2016

Keterangan TH 2017 TH 2016Uang Tunai - -Uang di Rekening Bank Bendahara - -

Jumlah - -

Page 32: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 32 - Kas di Bendahara

Penerimaan Rp0

C.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar masing-masing Rp0 dan Rp5.571.650. Kas di Bendahara Penerimaan meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening di bank yang berada di bawah tanggung jawab Bendahara

Penerimaan yang sumbernya berasal dari pelaksanaan tugas pemerintahan berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Rincian Kas di Bendahara Penerimaan TA 2017 dan 2016

Keterangan TH 2017 TH 2016Uang Tunai - - Uang di Rekening - 5.571.650

Jumlah - 5.571.650

Belanja Dibayar

di Muka Rp14.426.397

C.3 Belanja Dibayar di Muka

Saldo Belanja Dibayar di Muka per tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp14.426.397 dan Rp2.884.992. Belanja dibayar di muka merupakan hak yang masih harus diterima setelah

tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima seluruhnya. Rincian Belanja Dibayar di Muka adalah sebagai berikut:

Rincian Belanja Dibayar di Muka TA 2017 dan 2016

Jenis TH 2017 TH 2016Sewa tanah Wilker Benoa 4.035.297 209.992 Sewa tanah Wilker Celukan Bawang 10.391.100 2.675.000

Jumlah 14.426.397 2.884.992

Adapun kontraknya terdapat dalam lampiran dari Laporan Keuangan ini.

Page 33: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 33 - Persediaan Rp449.185.986

C.4 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 masing-masing adalah sebesar Rp449.185.986 dan Rp769.338.003.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.Rincian Persediaan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Persediaan TA 2017 dan 2016

Jenis TH 2017 TH 2016Barang Konsumsi 449.185.986 769.338.003

Jumlah 449.185.986 769.338.003 Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

ASET TETAP

Tanah Rp47.914.609.400

C.5 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp47.914.609.400 dan

Rp47.914.609.400.

Rincian nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 34: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 34 -

Rincian Tanah TA 2017

No Luas Lokasi Nilai

1. 400,00m2 Jl.Gn Agung No.12 Singaraja Rt.-, TEGAL

287.200.000,00

2. 300,00m2 Jl.Raya Gelogor Carik Rt.Br.Gelogor, Denpasar Selatan

299.964.000,00

3. 892,00m2 Jl.Penataran Agung Rt.-, MANGGIS 887.145.000,00

4. 36.556,00m2 Jl.Raya Celukan Bawang Rt.-, GROKGAK

4.255.118.400,00

5. 14.200,00m2 Jl.Raya Benoa No.20 Rt.-, DENPASAR SELATAN

21.300.000.000,00

6. 11.600,00m2 Jl.Raya Benoa No.20 Rt.-, DENPASAR SELATAN

17.400.000.000,00

7. 960,00m2 JL.Raya Gilimanuk Rt.-, MELAYA 454.080.000,00

8. 1.000,00m2 Jl.Nakula Rt.-, KUTA 2.671.102.000,00

9. 200,00m2 Jl.Penfui Timur Rt.-, KUTA 360.000.000,00

Jumlah 47.914.609.400,00

Peralatan dan

Mesin Rp12.844.230.327

C.6 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31

Desember 2017 dan 2016 adalah Rp12.844.230.327 dan Rp12.112.562.388. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 12.112.562.388

Mutasi tambah: Pembelian 731.667.939Jumlah 12.844.230.327 Mutasi kurang: 0Saldo per 31 Desember 2017 12.844.230.327Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (10.551.632.222)

Nilai Buku per 31 Desember 2017 2.292.598.105 Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa :

Page 35: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 35 - a. Pembelian LCD Projector senilai Rp. 20.540.500,- b. Pembelian AC senilai Rp. 29.950.000,- c. Pembelian Timbangan Hewan senilai Rp. 27.400.000,- d. Pembelian Alat Teknis Lapangan senilai Rp.

11.400.000,- e. Pembelian Mebel senilai Rp. 112.568.000,- f. Pembelian Pompa Air senilai Rp. 7.040.000,- g. Pembelian Scanner senilai Rp. 3.410.000,- h. Pembelian Alat Pengolah Data senilai Rp.

124.024.839,- i. Pembelian Televisi, Kulkas dan Mesin Potong Rumput

senilai Rp. 36.950.000,- j. Pembelian AC senilai Rp. 13.500.000,- (dana PNBP) k. Pembelian Dispenser senilai Rp. 2.000.000,- l. Pembelian kursi pimpinan senilai Rp. 2.925.000,- m. Pembelian Mebelair senilai Rp. 126.500.000,- (dana

PNBP) n. Pembelian Alat Pengolah Data senilai Rp.

40.040.000,- (dana PNBP) o. Pembelian Alat Laboratorium senilai Rp.

140.000.000,- (dana PNBP) p. Pembelian Alat Pengolah Data senilai Rp.

33.419.600,- (dana PNBP)

Gedung dan Bangunan Rp19.993.892.028

C.7 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp19.993.892.028 dan Rp17.660.593.564. Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Page 36: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 36 - Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 17.660.593.564

Mutasi tambah:Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 122.901.460 Pengembangan Nilai Aset 16.646.000 Pengembangan melalui KDP 1.004.187.000 Reklasifikasi Masuk 1.189.564.004 Mutasi kurang: - Saldo per 31 Desember 2017 19.993.892.028

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 4.070.043.048

Nilai Buku per 31 Desember 2017 24.063.935.076

Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berupa :

1. Pagar Gilimanuk sebesar Rp. 188.885.682

2. Pagar Celukan Bawang sebesar Rp. 20.451.318 3. Incenerator Wilker Gilimanuk sebesar Rp.

105.289.000 4. Kandang Babi Wilker Gilimanuk sebesar Rp.

221.055.000 5. Rumah Timbangan Hewan Benoa sebesar Rp.

122.901.460 6. Kandang Sapi Benoa sebesar Rp. 468.506.000 7. Bongkar Muat Wilker Benoa sebesar Rp.

16.646.000 8. Reklasifikasi Masuk sebesar Rp. 1.189.564.004

yang berupa reklas pagar dan bongkar muat wilker Benoa.

Rincian aset tetap Gedung dan Bangunan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Jalan,Jaringan dan Irigasi Rp1.181.300.715

C.8 Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.181.300.715 dan Rp2.354.419.719. Mutasi transaksi

Page 37: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 37 - terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 2.354.419.719

Mutasi tambah:Belanja Modal Jalan dan Jembatan 16.445.000 Mutasi kurang:Reklasifikasi keluar Jalan dan Jembatan (44.524.178) Reklasifikasi keluar Irigasi (1.145.039.826) Saldo per 31 Desember 2017 1.181.300.715

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2017 (787.938.898)

Nilai Buku per 31 Desember 2016 393.361.817

Mutasi tambah:

• Berupa Pembelian/pembuatan tower di Wilker Padang Bai sebesar Rp. 16.445.000,-

Mutasi kurang :

• Berupa Reklasifikasi Jalan dan Jembatan sebesar Rp.

44.524.178,-

• Berupa Reklasifikasi Irigasi sebesar Rp. 1.145.039.826,-

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Aset Tetap

Lainnya Rp54.432.000

C.9 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp54.432.000 dan Rp54.432.000. Aset tetap lainnya tersebut berupa buku perpustakaan. Tidak ada mutasi tambah maupun kurang atas aset tetap ini untuk Tahun 2017, sebagaimana disajikan pada tabel berikut:

Page 38: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 38 - Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2016 54.432.000 Mutasi tambah:- 0 Mutasi kurang:- 0Saldo per 31 Desember 2017 54.432.000Akumulasi Penyusutan s.d 31 Desember 2017 0Nilai Buku per 31 Desember 2017 54.432.000 Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Akumulasi

Penyusutan Aset Tetap Rp(15.409.614.168)

C.10 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing Rp(15.409.614.168) dan Rp(14.776.560.897). Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP). Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

TA 2017 dan 2016 No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku1 Peralatan dan Mesin 12.844.230.327 10.551.632.222 2.292.598.1052 Gedung dan Bangunan 19.993.892.028 4.070.043.048 15.923.848.9803 Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.181.300.715 787.938.898 393.361.8174 Aset Tetap Lainnya 54.432.000 0 54.432.000

34.073.855.070 15.409.614.168 18.664.240.902Akumulasi Penyusutan

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Page 39: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 39 - Aset Lain-Lain Rp0

C.11 Aset Lain-Lain

Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah Rp0 dan Rp785.582.185. Aset Lain-lain merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun mutasi aset lain-lain

adalah sebagai berikut:

Saldo per 31 Desember 2016 785.582.185 Mutasi tambah:- reklasifikasi dari aset tetap - Mutasi kurang:- penghapusan BMN (785.582.185) Saldo per 31 Desember 2017 - Akumulasi Penyusutan - Nilai Buku per 31 Desember 2017 -

Transaksi penambahan dan pengurangan aset lain-lain

dapat dijelaskan sebagai berikut:

• Penghapusan BMN yang dihentikan senilai

Rp785.582.185.

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Akumulasi Penyusutan dan

Amortisasi Aset Lainnya Rp0

C.12 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing Rp0 dan Rp(784.418.685). Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan berdasarkan pengakumulasian atas

Page 40: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 40 - penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan/ Amortisasi Nilai Buku

Aset Lainnya 785.582.185 (784.418.685) 1.163.500Jumlah 785.582.185 (784.418.685) 1.163.500

Ekuitas Rp67.042.462.685

C.13 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp67.042.462.685 dan Rp66.099.014.319. Ekuitas adalah kekayaan bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian lebih lanjut tentang ekuitas disajikan

dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Page 41: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 41 -

Pendapatan PNBP Rp2.070.811.227

D.PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp2.070.811.227 dan Rp1.232.983.992. Pendapatan tersebut terdiri dari:

Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak TA 2017 dan 2016

URAIAN TH 2017 TH 2016NAIK

(TURUN) %

Pendapatan Sensor/Karantina, Pengawasan/Pemeriksaan 2.065.680.307 1.230.267.642 68Pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan 2.298.450 2.716.350 (15)Pendapatan Jasa Giro 37.470 0 0Pendapatan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 2.795.000 0 0

Jumlah 2.070.811.227 1.232.983.992 68Terjadinya kenaikan dibanding tahun 2016 dikarenakan:

1. Diberlakukannya PP No. 35 tahun 2016 mengenai kenaikan tarif PNBP

2. Meningkatnya kegiatan operasional

Beban Pegawai Rp7.877.522.612

D.2 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp7.877.522.612 dan Rp8.555.192.585. Beban Pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang

Page 42: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 42 - dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

Rincian Beban Pegawai TA 2017 dan 2016

URAIAN TH 2017 TH 2016NAIK

(TURUN) %

Beban Gaji 5.163.716.500 5.301.901.200 (3)Beban Pembukatan Gaji PNS 63.094 66.485 (5)Beban Tunjangan Suami/Istri PNS 387.628.370 396.443.560 (2)Beban Tunjangan Anak PNS 93.624.786 103.125.234 (9)Beban Tunjangan Struktural PNS 45.000.000 44.460.000 1Beban Tunjangan Fungsional PNS 776.760.000 756.644.672 3Beban Tunjangan PPh PNS 35.994.882 112.784.554 (68)Beban Tunjangan Beras PNS 258.085.980 272.588.880 (5)Beban Uang Makan PNS 781.119.000 836.786.000 (7)Beban Tunjangan Umum PNS 70.260.000 81.330.000 (14)Beban Uang Lembur 265.270.000 648.862.000 (59)

Jumlah 7.877.522.612 8.554.992.585 (8)

Beban

Persediaan Rp721.935.238

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2017 dan 2016

adalah masing-masing sebesar Rp721.935.238 dan Rp440.637.025. Beban Persediaan merupakan beban untuk mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan. Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Persediaan TA 2017 dan 2016

URAIAN TH 2017 TH 2016NAIK

(TURUN) %

Beban Persediaan Konsumsi 721.935.238 426.991.625 69Beban Persediaan Bahan Baku - 13.645.400 (100)

Jumlah 721.935.238 440.637.025 64

Page 43: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 43 - Beban Barang dan Jasa Rp2.412.348.165

D.4 Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp2.412.348.165 dan Rp2.414.578.746. Beban Barang dan Jasa terdiri dari beban barang dan jasa berupa konsumsi atas barang dan/atau jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas serta beban lain-lain berupa beban yang timbul karena penggunaan alokasi belanja modal yang tidak menghasilkan aset tetap. Penurunan Beban Barang dan Jasa terjadsi karena adanya pengurangan jumlah pegawai dikarenakan pensiun dan mutasi sehingga

berpengaruh terhadap kebutuhan belanja barang dan jasa. Rincian Beban Barang dan Jasa untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Barang dan Jasa TA 2017 dan 2016

URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK

(TURUN) %

Beban Keperluan Perkantoran 811.456.271 613.458.691 32,28Beban Penambah Daya Tahan Tubuh 261.744.000 259.920.000 0,70Beban Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 16.190.440 17.285.300 (6,33)Beban Honor Operasional Satuan Kerja 274.440.000 231.000.000 18,81Beban Barang Operasional Lainnya 110.660.000 139.780.000 (20,83)Beban Bahan 166.957.575 360.729.900 (53,72)Beban Honor Output Kegiatan 0 10.000.000 (100,00)Beban Barang Non Operasional Lainnya 102.871.650 106.837.800 (3,71)Beban Langganan Listrik 387.413.471 337.781.331 14,69Beban Langganan Telepon 113.772.063 117.716.718 (3,35)Beban Langganan Air 51.541.615 36.204.590 42,36Beban Sewa 9.033.980 12.914.816 (30,05)Beban Jasa Profesi 14.500.000 22.750.000 (36,26)Beban Jasa Lainnya 91.767.100 148.199.600 (38,08)

Jumlah 2.412.348.165 2.414.578.746 (0,09)

Beban Pemeliharaan Rp1.245.250.430

D.5 Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.245.250.430 dan Rp1.397.926.539. Beban Pemeliharaan merupakan

Page 44: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 44 -

beban yang dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang sudah ada ke dalam kondisi normal. Penurunan beban pemeliharaan karena adanya penghentian dari penggunaan (pengusulan penghapusan barang). Rincian beban pemeliharaan untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Pemeliharaan TA 2017 dan 2016 URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK (TURUN) %

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 28.580.000 87.586.000 (67,37)Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya 286.134.300 60.519.000 372,80Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 757.783.320 777.167.864 (2,49)Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya 91.916.310 85.575.500 7,41Beban Pemeliharaan Jaringan 80.836.500 49.554.700 63,13Beban Persediaan Bahan untuk Pemeliharaan 0 33.303.250 (100,00)Beban Persediaan suku cadang 0 304.220.225 (100,00)

Jumlah 1.245.250.430 1.397.926.539 (10,92)

Beban Perjalanan Dinas

Rp945.413.680

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp945.413.680 dan Rp1.324.166.305. Beban tersebut merupakan beban yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Perjalanan Dinas TA 2017 dan 2016 URAIAN JENIS BEBAN TH 2017 TH 2016NAIK (TURUN) %

Beban Perjalanan Biasa 232.284.539 171.377.488 35,54Beban Perjalanan Tetap 216.940.000 772.107.100 -71,90Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 103.190.000 91.850.000 12,35Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 392.999.141 288.831.717 36,07

Jumlah 945.413.680 1.324.166.305 -28,60

Page 45: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 45 - Beban Penyusutan dan

Amortisasi Rp1.731.962.448

D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp1.731.962.448 dan Rp1.779.502.399. Beban Penyusutan merupakan beban untuk mencatat alokasi

sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi

TA 2017 dan 2016

URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI TH 2017 TH 2016

NAIK (TURUN)

%Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 913.070.155 979.094.067 -6,74Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 800.150.972 756.410.938 5,78Beban Penyusutan Jalan dan Jembatan 6.587.204 8.530.304 -22,78Beban Penyusutan Irigasi 11.032.905 33.993.378 -67,54Beban Penyuutan Jaringan 1.121.212 1.121.212 0,00Baban Penyusutan Aset Tetap yang tidak digunakan dalam operasional Pemerintah - 352.500 -100,00

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 1.731.962.448 1.779.502.399 -2,67

Surplus dari Kegiatan Non Operasional

Rp12.091.334

D.8 Kegiatan Non Operasional

Pos Surplus dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan fungsi entitas. Surplus dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Page 46: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 46 - Rincian Kegiatan Non Operasional TA 2017 dan 2016

URAIAN TH 2017 TH 2016NAIK

(TURUN) %

Pendapatan dari Pemindahtangan BMN Lainnya 0 22.565.000 (100,00)Beban Kerugian Pelepasan Aset (1.163.500) 0 #DIV/0!Pendapatan Pelunasan Piutang Non Bendahara 0 30.306.087 (100,00)Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Yang Lalu 6.200.488 0 #DIV/0!Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 7.685.502 360.803.925 (97,87)Beban Penyesuaian Nilai Persediaan (631.156) (329.618.092) (99,81)Kerugian Persediaan Rusak/Usang 0 (7.264.370) (100,00)

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional 12.091.334 76.792.550 (84,25)

*) Pendapatan/Beban Penyesuaian Nilai Persediaan timbul karena kebijakan penilaian persediaan menggunakan metode Harga Perolehan Terakhir. Akun ini tidak akan muncul ketika penilaian persediaan menggunakan metode First In First Out (FIFO)

PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal Rp66.099.014.319

E.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah masing-masing sebesar Rp66.099.014319 dan Rp65.857.156.005.

Defisit LO Rp(12.851.530.012)

E.2 Surplus (Defisit) LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp(12.851.530.012) dan Rp(14.602.227.057). Defisit LO merupakan selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

Koreksi Nilai Aset Tetap Non

Revaluasi Rp1.098.909.177

E.3 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

Nilai Penyesuaian Nilai Aset untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp1.098.909.177 dan Rp466.176.645.

Page 47: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 47 -

Transaksi Antar

Entitas Rp12.696.069.201

E.4 Transaksi Antar Entitas Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp12.696.069.201 dan Rp14.377.908.726. Transaksi antar Entitas adalah

transaksi yang melibatkan dua atau lebih entitas yang berbeda baik internal KL, antar KL, antar BUN maupun KL dengan BUN.

Rincian Nilai Transaksi Antar Entitas

Diterima dari Entitas Lain (2.082.583.365) Ditagihkan ke Entitas Lain 14.759.483.816 Transfer Masuk 19.168.750 Transfer Keluar -

Jumlah 12.696.069.201

NilaiTransaksi Antar Entitas

Rincian Transaksi Antar Entitas terdiri dari:

E.4.1 Diterima dari Entitas Lain (DDEL)/Ditagihkan ke Entitas Lain (DKEL)

Diterima dari Entitas Lain/Ditagihkan ke Entitas Lain merupakan transaksi antar entitas atas pendapatan dan belanja pada KL yang melibatkan kas negara (BUN).

E.4.2 Transfer Masuk/Transfer Keluar

Transfer Masuk/Transfer Keluar merupakan perpindahan aset/kewajiban dari satu entitas ke entitas lain pada internal KL, antar KL dan antara KL dengan BA-BUN.

Transfer Masuk sampai dengan tanggal 31 Desember

2016 sebesar Rp19.168.750 terdiri dari:

Page 48: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 48 - Entitas Asal1 Dokumen Karantina Badan Karantina Pertanian 19.168.750

Jumlah 19.168.750

NilaiJenisNo

Kenaikan/Penu

runan Ekuitas Rp943.448.366

Ekuitas Akhir Rp67.042.462.685

E.5. Kenaikan/Penurunan Ekuitas

Nilai Kenaikan/Penurunan ekuitas periode tahun 2017 dan 2016 adalah sebesar Rp943.448.366 dan Rp241.858.314

E.6 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016 adalah masing-masing sebesar Rp67.042.462.685 dan Rp66.099.014.319

Page 49: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 49 - A. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA.

A.1 PENGUNGKAPAN LAIN-LAIN

Daftar Pengelola Angaran Tahun 2017 pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar sebagai berikut : 1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Nama : Drh. I Putu Terunanegara Jabatan : Kepala Balai 2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

Nama : Drh. Made Ary Anggreni, M.Si Jabatan : Medik Veteriner 3. Pejabat Penandatangan SPM Nama : Drs.I Nyoman Sujantara Jabatan : Kepala Tata Usaha 4. Bendahara Pengeluaran Nama : Gusti Ngurah Alit Jabatan : Bendahara Pengeluaran 5. Bendahara Penerima Nama : Ni Ketut Rempini Jabatan : Bendahara Penerima

Daftar Rekening Bendahara Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar :

NO NAMA PEMILIK

REKENING

NO REKENING NAMA BANK

1 Bendahara

Pengeluaran BKP

Kelas I Denpasar

010.01.05.01332.7 Bank BPD

Kantor Pusat

Renon

2 Bendahara Penerima BKP Kelas I Denpasar

1701000949308 Bank BRI Cabang Gajah

Mada

Page 50: KATA PENGANTAR - bkp1denpasar.ppid.pertanian.go.idbkp1denpasar.ppid.pertanian.go.id/doc/145/CALKSAI... · KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003

- 50 - Lampiran I: Rincian Akumulasi Penyusutan

Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar Rincian Nilai Perolehan, Beban Penyusutan,

Akumulasi Penyusutan dan Nilai Buku Aset Tetap Untuk Periode yang Berakhir pada 31 Desember 2017