kata pengantar - bantulkab.go.id · gerakan masyarakat hidup sehat di kabupaten bantul tahun...

121

Upload: others

Post on 10-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi
Page 2: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

ii

KATA PENGANTAR

Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya adalah upaya

yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat setingi-tingginya sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

ditentukan oleh kesinambungan antar program dan sektor di

masyarakat.

Dokumen Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat Kabupaten Bantul 2018-2021 ini merupakan salah satu

acuan yang digunakan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat

di Kabupaten Bantul. Dokumen ini dapat digunakan sebagai

pedoman perencanaan, pelaksanaan, dan pembinaan pengawasan

kegiatan Germas bagi institusi pemerintah, organisasi non

pemerintah institusi masyarakat maupun pihak lain yang

berperan dalam implementasi kegiatan Germas di Kabupaten

Bantul.

RAD Germas ini diharapakan segera dapat ditindaklanjuti

dengan kegiatan riil di lapangan oleh seluruh komponen terkait.

Marilah kita bersama berperan sesuai peran masing-masing

Page 3: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

iii

meningkatkan partisipasi aktif dalam upaya mewujudkan

masyarakat yang sehat. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang mempersiapkan, membahas,

memberikan pemikiran dan kerja keras dalam penyusunan

dokumen RAD Germas Tahun 2018-2021 ini.

Bantul, Juni 2018

Tim Penyusun

CV. VISI INDONESIA MANDIRI

Page 4: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DEPAN .. ................................................................ i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI .. ...................................................................................... iv

DAFTAR TABEL . ................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR.. ............................................................................ vii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . ............................................................................. 1

1.2 Tujuan . ......................................................................................... 3

BAB II LINGKUP KEGIATAN UTAMA GERMAS

2.1 Kegiatan Utama Germas . ............................................................... 5

2.2 Analisis Situasi Kegiatan Utama Germas . .................................... 10

2.3 Dasar Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Germas . ......................... 54

2.4 Tantangan dan Hambatan . .......................................................... 57

BAB III RENCANA AKSI DAERAH

3.1 Ouput kegiatan dan Intervensi . ................................................... 60

3.2 Prinsip dan Pendekatan Kunci . ................................................... 74

Page 5: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

v

BAB IV KERANGKA PELAKSANAAN

4.1 Struktur Kelembagaan Pelaksanaan Kegiatan Germas di

Kabupaten Bantul . ..................................................................... 81

4.2 Strategi Pengembangan Sumber Daya . ........................................ 89

4.3 Strategi Advokasi . ....................................................................... 90

4.4 Pendanaan . ................................................................................. 91

BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

5.1 Struktur kelembagaan pembinaan dan pengawasan . ................... 92

5.2 Sistem Monitoring dan Evaluasi .................................................. 93

5.3 Waktu pelaksanaan monev .......................................................... 94

5.4 Pelaporan hasil monev ................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 96

LAMPIRAN

Page 6: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Efek Perubahan Tekanan Darah dengan Kombinasi

Aktivitas Fisik

20

Tabel 2.2. Indeks Harga Konsumen menurut Kelompok

Pengeluaran Kabupaten Bantul per Bulan Juli-Desember Tahun

2016

24

Tabel 2.3. Kondisi Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2017 26

Tabel 2.4. Kondisi Pendidikan Dasar Tahun 2017 26

Tabel 2.5. Kondisi Data Lembaga PNF Tahun 2017 26

Tabel 2.6. Perkiraan Konsumsi Bahan Makanan berdasarkan

Survei per Mei 2016 di beberapa Kecamatan di Kabupaten

Bantul

30

Tabel 2.7. Hasil Analisis Perkiraan Konsumsi Kabupaten Bantul

Tahun 2016

30

Tabel 2.8. Luas Panen, Rata-rata Produksi, dan Produksi

Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tanaman Tahun

2009-2013.

33

Tabel 2.9. Puskesmas dengan Kegiatan Inovasi Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM)

40

Tabel 2.10. Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Bantul Tahun

2012-2017

42

Tabel 2.11. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten

Bantul

45

Tabel 2.12. Strategi dan Arah Kebijakan 56

Tabel 3.1 output kegiatan dan intervensi 60

Tabel 3.2 Strategi dan Arah Kebijakan 79

Tabel 4.1 Struktur Tim Teknis Pelaksanaan 82

Tabel 4.2.Peran OPD dalam Germas 84

Page 7: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2017 21

Gambar 2.2. Persentase Jumlah Konsumsi Makanan dan Non

Makanan di Kabupaten Bantul Tahun 2016

24

Gambar 2.3. Tumpeng Gizi Seimbang: Panduan Konsumsi

Sehari-hari [Kemenkes RI, 2014]

31

Gambar 2.4. Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Bantul Tahun

2017

37

Gambar 2.5. Peta Jangkauan Pelayanan Kesehatan Puskesmas

di Kabupaten Bantul Tahun 2017

44

Gambar 2.6. Capaian Rumah Sehat di Kabupaten Bantul

Tahun 2017

48

Gambar 4.1 bagan organisasi tim pelaksana 81

Gambar 5.1 bagan organisasi tim pengarah 92

Page 8: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1. Distribusi 10 Besar Penyakit di Puskesmas se-

Kabupaten Bantul Tahun 2017

16

Grafik 2.2. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat

Jalan di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun 2017

16

Grafik 2.3. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Inap

di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun 2017

17

Grafik 2.4. Umur Harapan Hidup di Kabupaten Bantul

Tahun 2013-2017

21

Grafik 2.5. Keluarga ber-PBHS di Kabupaten Bantul Tahun

2013-2017

23

Grafik 2.6. Angka Status Gizi di Kabupaten Bantul dibandingkan

dengan Status Gizi Buruk Balita di Provinsi DIY Tahun 2012-

2017

34

Grafik 2.7. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bantul

dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi di Provinsi DIY

Tahun 2012-2017

35

Grafik 2.8. Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Bantul Tahun

2017

36

Grafik 2.9. Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil di

Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

36

Grafik 2.10. Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan

di Kabupaten Bantul Tahun 2017

38

Grafik 2.11. Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Tenaga

Kesehatan Di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

42

Grafik 2.12. Tingkat Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat

Umum (TTU) di Kabupaten Bantul Tahun 2017

50

Grafik 2.13. Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4 di

Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

54

Page 9: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 1 | 99

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu upaya dalam mewujudkan Visi Kabupaten

Bantul tahun 2016-2021 “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten

Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai

keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” adalah dengan melakukan

pembangunan kesehatan di Kabupaten Bantul. Pembangunan

kesehatan dalam rangka melakukan upaya inovatif dan

pemberdayaan semua lini dalam mengatasi masalah kesehatan.

Problem kesehatan yang terjadi di sebuah wilayah apabila

penanganannya tidak dilakukan secara tepat dan bijak akan

menimbulkan berbagai berbagai persoalan. Pertama,

meningkatnya alokasi anggaran kesehatan nasional dan daerah

untuk membiayai pengobatan pasien, lebih parahnya, pelayanan

kesehatan didominasi pada pembiayaan ditingkat

lanjutan/rujukan, bukan ditingkat dasar. Kedua, menurunkan

produktivitas dan kualitas masyarakat yang secara langsung akan

menambah beban Pemerintah baik pusat maupun Pemerintah

Daerah. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia secara khusus mengingatkan masyarakat untuk

Page 10: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 2 | 99

menjaga kesehatan melalui gerakan masyarakat hidup sehat

(Germas).

Germas merupakan suatu tindakan sistematis dan

terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh

komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan

berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Gerakan

ini merupakan gerakan nasional yang diprakarsai oleh Presiden RI

yang mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa

mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan

seluruh komponen bangsa dalam memasyarakatkan paradigma

sehat. Seluruh komponen bangsa antara lain dimulai dari

individu, keluarga, masyarakat, akademisi, dunia usaha,

organisasi kemasyarakatan, dan organisasi profesi. Para

pemangku pihak ini bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan

Daerah untuk berperilaku sehat.

Peran Pemerintah Kabupaten Bantul dalam mensukseskan

kampanye Germas dijabarkan melalui rencana aksi seluruh

perangkat daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Bantul yang tertuang dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 35

Tahun 2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Penerbitan

peraturan ini bertujuan mendorong seluruh komponen

masyarakat di wilayah Kabupaten Bantul untuk mewujudkan

Germas Kabupaten Bantul melalui peningkatan aktivitas fisik,

peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan

Page 11: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99

percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan

edukasi hidup sehat.

1.2. Tujuan

Tujuan umum penyusunan dokumen Rencana Aksi Daerah

(RAD) Germas Kabupaten Bantul adalah sebagai pedoman yang di

gunakan oleh segenap Organisasi Pemerintah Daerah (OPD),

organisasi non Pemerintah, institusi masyarakat dan pihak lain

yang ikut berpartisipasi dalam mewujudkan masyarakat yang

sehat.

Tujuan khusus penyusunan RAD Germas Kabupaten

Bantul antara lain sebagai berikut:

1. Mengupayakan pemahaman dan meningkatkan peran

seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholders) untuk

menyukseskan implementasi Germas di Kabupaten Bantul.

2. Melaksanakan kerjasama lintas sektor dengan koordinasi

yang optimal dalam pelaksanaan Germas sehingga mampu

mencapai visi Kabupaten Bantul menciptakan masyarakat

yang sehat.

3. Meningkatkan kemampuan seluruh komponen pelaksana

program dalam menetapkan program prioritas dan inovatif

dalam penanganan masalah kesehatan dan peningkatan

derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Bantul.

Page 12: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 4 | 99

4. Sebagai salah satu acuan dalam menetapkan intervensi yang

relevan sesuai dengan kebutuhan dan peran masing-masing

pelaksana program.

5. Menjadi tolok ukur dan alat melakukan pembinaan dan

pengawasan implementasi program Germas.

6. Menjadi salah satu dasar dalam penyusunan laporan

implementasi program berdasarkan capaian target tiap

indikator yang telah ditetapkan.

Page 13: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 5 | 99

BAB II

LINGKUP KEGIATAN UTAMA GERMAS

2.1. Kegiatan Utama Germas

1. Peningkatan akivitas fisik

Kegiatan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

meningkatkan aktivitas fisik meliputi:

a. Senam pagi atau jalan santai setiap hari paling sedikit

30 (tiga puluh) menit

b. Aktivitas fisik dalam bentuk lainnya minimal 30 menit

setiap hari

c. Melakukan senam peregangan di tempat kerja pada

pukul 10.00 WIB dan pukul 14.00 WIB

d. Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik atau olahraga di

sekolah, madrasah dan satuan pendidikan lainnya baik

secara eksternal maupun ekstrakurikuler

e. Memfasilitasi penyelenggaraan olahraga masyarakat,

dan meningkatkan penyediaan fasilitas sarana olahraga

masyarakat

f. Memfasilitasi penyediaan sarana aktivitas fisik pada

kawasan pemukiman dan sarana fasilitas umum

g. Mendorong penataan sarana dan fasilitas perhubungan

yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Page 14: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 6 | 99

2. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

Kegiatan yang mendukung peningkatan perilaku hidup bersih

dan sehat meliputi :

a. Tidak merokok di Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok

(KSBAR)

b. Bagi perokok di tempat kerja wajib merokok di tempat

yang telah disediakan

c. Meningkatkan advokasi tentang KSBAR antara lain

dengan terbentuknya Tim Pemantau KSBAR

d. Mendorong tempat kerja sebagai KSBAR

e. Mendorong tempat untuk pertemuan atau rapat sebagai

KSBAR

f. Tidak minum minuman beralkohol

g. Meningkatkan gerakan cuci tangan pakai sabun

h. Menyertakan buah dan atau sayur di setiap penyajian

jamuan makan dan jamuan makanan kecil pada

penyelenggaraan rapat/pertemuan

i. Meningkatkan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

sehingga terwujud sekolah sebagai KSBAR

j. Memperkuat fungsi Pos Kesehatan Pesantren

(Poskestren).

3. Penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi

Kegiatan yang mendukung peningkatan penyediaan pangan

sehat dan percepatan perbaikan gizi meliputi:

Page 15: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 7 | 99

a. Mendorong penyediaan dana untuk Pemberian

Makanan Tambahan (PMT)

b. Melaksanakan pelatihan kader Pemberian Makanan

Bayi dan Anak (PMBA)

c. Melaksanakan pendampingan ibu balita dalam

pemberian ASI oleh kader;

d. Mendorong peningkatan produksi buah dan sayur;

e. Mendukung upaya peningkatan konsumsi buah dan

sayur;

f. Mendorong pemanfaatan pekarangan rumah untuk

menanam buah dan sayur

g. Mendorong penyediaan sarana ruang menyusui.

4. Peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit

Kegiatan yang mendukung peningkatan pencegahan dan

deteksi dini penyakit meliputi:

a. Mendorong implementasi dari slogan “CERDIK” yaitu

cek kesehatan secara berkala, enyahkan asap rokok,

rajin aktivitas fisik, diet sehat dengan kalori seimbang,

istirahat cukup dan kelola stress

b. Akselerasi KSBAR

c. Menggalakkan kegiatan Posbindu Penyakit Tidak

Menular (PTM)

d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam

pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM

Page 16: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 8 | 99

e. Meningkatkan pelaksanaan deteksi dini penyakit baik

Penyakit Menular (PM) maupun PTM di instansi

Pemerintah dan swasta

f. Mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk

melakukan pemeriksaan bebas narkoba.

5. Peningkatan kualitas lingkungan

Kegiatan yang mendukung peningkatan kesehatan lingkungan

meliputi:

a. Mendorong penyediaan kualitas air bersih/air minum

b. Mendorong penyediaan kualitas jamban sehat

c. Mendorong penyediaan ruang terbuka hijau publik yang

memadai

d. Mendorong upaya pengendalian pencemaran badan air

e. Mendorong masyarakat untuk membangun dan

memanfaatkan bank sampah

f. Mendorong upaya fasilitasi pengolahan air limbah

g. Meningkatkan kemitraan lingkungan dan peran serta

masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan.

6. Peningkatan edukasi hidup sehat

Kegiatan yang mendukung peningkatan edukasi hidup sehat

meliputi:

a. Memasang Logo Germas dalam setiap penyelenggaraan

kegiatan

Page 17: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 9 | 99

b. Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi

mengenai fokus kegiatan Germas

c. Melaksanakan kampanye Germas bagi keluarga,

perempuan dan anak di berbagai sektor

d. Meningkatkan kampanye gemar melakukan aktivitas

fisik dan gemar makan ikan

e. Meningkatkan kampanye makanan dan minuman sehat

termasuk sayur dan buah produksi lokal

f. Mendorong dan memfasilitasi perusahaan untuk

menyediakan sarana ruang menyusui, melaksanakan

kegiatan aktivitas fisik di tempat kerja dan menerapkan

KSBAR

g. Melakukan penyebarluasan informasi layanan

masyarakat terkait pola hidup bersih dan sehat

h. Melaksanakan bimbingan kesehatan pranikah untuk

mendorong perilaku hidup sehat dan peningkatan

status kesehatan calon pengantin

i. Mendorong pelaksanaan kegiatan rumah ibadah bersih

dan sehat

j. Menjalin kemitraan dengan lembaga non pemerintah,

institusi pendidikan, organisasi profesi, instansi swasta,

organisasi masyarakat dan masyarakat.

Page 18: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 10 | 99

2.2. Analisis Situasi Kegiatan Utama Germas

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari

pembangunan nasional dalam rangka mengimplementasikan

Nawacita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia yang dituangkan dalam Program Indonesia Sehat.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga

pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan

pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan Jaminan Kesehatan

Nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan

strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,

penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan

masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan

strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi

sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan

continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan.

Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran

dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya

itu ditujukan untuk tercapainya keluarga sehat, yang disebut

dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

(PIS-PK).

Penerapan PIS-PK di Kabupaten Bantul disesuaikan

dengan arah dan kebijakan pembangunan kesehatan dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Bantul 2016-2021, begitu juga dengan RAD Germas.

Page 19: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 11 | 99

Germas tidak dapat dipisahkan dengan Nawacita dan PIS-PK yang

merupakan kerangka teori dari lahirnya Germas.

Strategi pendekatan keluarga dilakukan melalui fasilitas

layanan dasar atau primer. Untuk dapat mencapai sebuah

program yang baik, secara kuantitas maupun kualitas, maka

fasilitas layanan harus memiliki Standar Pelayanan Minimal

(SPM). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)

telah melakukan perubahan pada SPM dari 22 indikator menjadi

12 indikator. Berlatar belakang pada Angka Kematian Ibu (AKI)

yang menurun namun belum mencapai target, Angka Kematian

Balita (AKB) dan Status Gizi Buruk yang meningkat, Penyakit

Menular (TB dan AIDS) masih belum dapat dikendalikan dengan

optimal namun muncul Penyakit Tidak Menular atau PTM

(Hipertensi dan DM), gangguan jiwa, dan risiko kesehatan yang

buruk karena merokok, serta respon bencana yang perlu

ditingkatkan. Dalam hal ini, Germas atau Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat adalah gerakan yang dicanangkan untuk mencapai

SPM dan PIS PK. Sehingga sejalan dengan tujuan Germas yaitu

mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik

(Kemenkes RI, 2017).

HL Bloem (1908) telah mengidentifikasi bahwa derajat

kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu perilaku,

lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor perilaku

Page 20: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 12 | 99

dan faktor lingkungan memegang peran lebih dari 75% dari

kondisi derajat kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2017).

Perilaku memiliki pengaruh dan peranan terbesar diikuti

lingkungan, fasilitas kesehatan dan keturunan. Perilaku sangat

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau

tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan

masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri.

Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat,

kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-

perilaku lain yang melekat pada dirinya. Perilaku juga berperan

>80% dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Hampir

90% PTM seperti kanker, hipertensi, diabetes, HIV-AIDS, dan lain

sebagainya sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan perilaku

hidup bersih dan sehat (Kemenkes RI, 2017)

Lingkungan merupakan faktor kedua yang berperan dalam

derajat kesehatan masyarakat. Lingkungan sangat bervariasi,

umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang

berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang

berhubungan dengan aspek fisik contohnya sampah, air, udara,

tanah, iklim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan

sosial merupakan hasil interaksi antar manusia seperti

kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.

Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang

mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena keberadaan

Page 21: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 13 | 99

fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan

pemulihan kesehatan, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan

dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang

memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas

dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat dijangkau atau tidak.

Selanjutnya dipengaruhi oleh tenaga kesehatan pemberi

pelayanan, informasi, dan motivasi masyarakat untuk mendatangi

fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan

kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan

masyarakat yang memerlukan. Keturunan (genetik) merupakan

faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir,

misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes

melitus dan asma bronchial.

Dalam indikatornya yang berkaitan kuat dengan Germas,

HL Bloem menjelaskan bahwa kemampuan dan kemauan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga dirinya untuk

selalu dalam keadaan sehat akan mempengaruhi kesehatan

seseorang, selain itu health behaviour yaitu perilaku manusia yang

nyata dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan

masalah kesehatan. Interpersonal relationship yaitu kualitas

komunikasi anggota masyarakat terhadap sesamanya. Komunikasi

akan mempengaruhi dalam keberhasilan promosi sehingga

seseorang akan terpengaruh untuk mau mengikuti ajakan

pemerintah. Internal satisfaction yaitu kepuasan anggota

Page 22: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 14 | 99

masyarakat terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.

Seseorang yang memiliki kepuasaan terhadap faktor fasilitas

kesehatan, petugas kesehatan ataupun komunikasi lingkungan

yang baik maka program yang ada dari pemerintah akan dapat

digaungkan dan dilaksanakan oleh masyarakat dengan kemauan

dan kesadaran.

Perbaikan lingkungan dan perubahan perilaku ke arah

yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan terencana

oleh semua komponen bangsa; untuk itu Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat (Germas) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik (Kemenkes RI,

2017).

2.2.1. Analisis Situasi Peningkatan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang disebabkan oleh

kontraksi otot skeletal dan memberikan efek peningkatan pada

Basal Metabolic Rate (BMR). BMR didefinisikan sebagai kebutuhan

basal/dasar tubuh untuk penggunaan energi, seperti jantung

berdetak, organ pencernaan tetap bekerja, ketika seseorang dalam

keadaan tidur/basal/tidak melakukan aktivitas apapun. Kunci

dari peningkatan aktivitas fisik sehingga dapat meningkatkan

BMR adalah berulang-ulang, seperti pada pengertian latihan.

Latihan adalah tipe aktivitas fisik yang lebih terencana,

terstruktur, serta dilakukan berulang-ulang dengan tujuan

menjaga atau meningkatkan salah satu komponen dari kebugaran

Page 23: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 15 | 99

jasmani. Latihan tidak terbatas pada atlet saja, tetapi semua orang

dapat melakukan latihan untuk meningkatkan aktivitas fisik guna

mencapai kebugaran jasmani. Pengertian kebugaran jasmani

sendiri adalah suatu karakteristik yang dimiliki atau dicapai

seseorang berkaitan dengan kemampuan melakukan aktivitas

fisik. Karakteristik kebugaran jasmani terbagi menjadi dua, yaitu

komponen yang berkaitan kesehatan dan skill (Penggalih, 2017).

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 yang

dilaksanakan oleh Kementrian Kesehatan RI, menunjukkan

prosentase penyakit yang paling banyak terjadi di Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) adalah hipertensi, sebanyak 35,8%. Riskesdas

lanjutan yang dilaksanakan tahun 2013 juga memperlihatkan

penyakit yang paling banyak diderita di DIY, terutama lansia (55 –

lebih dari 75 tahun), adalah hipertensi (Syagata, 2018).

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2017

menunjukkan bahwa hipertensi masuk menjadi penyakit nomor

dua yang terjadi di Puskesmas (Grafik 2.1) Dari sepuluh besar

penyakit yang terjadi di Puskesmas, tiga diantaranya adalah

Penyakit Tidak Menular (PTM) atau dikenal juga dengan Non-

Communicable Disease (NCD). Laporan Sistem Informasi Rumah

Sakit (SIRS) Tahun 2017 menjelaskan bahwa kunjungan rawat

jalan di rumah sakit, khususnya Rumah Sakit Panembahan

Senopati sudah didominasi oleh penyakit tidak menular,

mempertegas kesimpulan bahwa di Kabupaten Bantul telah terjadi

Page 24: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 16 | 99

transisi epidemiologi dengan semakin menonjolnya penyakit-

penyakit tidak menular, khususnya penyakit hipertensi (Grafik 2.2

dan Grafik 2.3). Transisi epidemiologi tersebut merupakan

tantangan bagi Kabupaten Bantul dalam kegiatan Germas ini.

Grafik 2.1. Distribusi 10 Besar Penyakit di Puskesmas se-Kabupaten Bantul Tahun 2017

Page 25: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 17 | 99

Grafik 2.2. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Jalan di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun

2017

Grafik 2.3. Distribusi 10 Besar Penyakit pada Pasien Rawat Inap di RS Panembahan Senopati Bantul Tahun

2017

Page 26: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 18 | 99

Banyak manfaat yang didapatkan dari aktivitas fisik

berkaitan dengan penurunan Penyakit Tidak Menular (PTM),

seperti overweight dan obesitas, Diabetes Mellitus, Sindrom

Metabolik, Hiperlipidemia, dan Hipertensi. Penelitian Luglio (2017)

yang dilakukan di Indonesia, membandingkan antara dua

kelompok dengan responden obesitas dan overweight yang

diberikan diet rendah kalori (1200 kkal/hari) saja dan diet rendah

kalori ditambah dengan kombinasi latihan yang bersifat aerobik

dan strength. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 8

minggu intervensi, kelompok yang mendapat intervensi diet dan

kombinasi aktivitas fisik memiliki penurunan berat tubuh yang

lebih besar (-2,5kg dan -1,3kg; p=0,055) dan mengalami perbaikan

komposisi tubuh (IMT, lingkar pinggang, persen lemak, dan lemak

visceral).

Umpierre (2011) melakukan review dari 24 artikel

penelitian yang membandingkan beberapa tipe aktivitas fisik

(aerobik, resisten, atau gabungan keduanya) dengan glukosa

darah, kaitannya dengan Diabetes Mellitus. Hasil review

menunjukkan latihan yang bersifat aerobik (-0,73%; 95% CI -

1,06% sampai -0,40%); resisten (0,57%; 95% CI -1,14% sampai -

0,01%); dan gabungan keduanya (-0,51%; 95% CI -0,79% sampai -

0,23%), masing-masing berhubungan dengan penurunan level

HbA1c (biomarker paling kuat untuk mendeteksi adanya Diabetes

Mellitus) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil review juga

Page 27: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 19 | 99

menunjukkan bahwa durasi aktivitas fisik lebih dari 150 menit

dalam satu minggu berhubungan dengan penurunan level HbA1c

sebesar 0,89%, sedangkan durasi aktivitas fisik yang kurang dari

150 menit berhubungan sebesar 0,36%.

Penelitian berjudul Fat Distribution in Men of Different Waist

Girth, Fitness Level, and Exercise Habit menunjukkan bahwa lemak

viseral pada kelompok fit dibandingkan kelompok tidak fit secara

signifikan (p<0,01). Subjek pada penelitian ini adalah laki-laki

dengan status gizi overweight namun fit (beraktivitas fisik minimal

60 menit dalam 1 minggu dengan intensitas tinggi) dan tidak fit

(hanya melakukan aktivitas fisik intensitas rendah dalam kurun

waktu 2 tahun). Lingkar pinggang dan durasi melakukan latihan

berpengaruh sebesar 84% dengan variasi lemak total. Lingkar

pinggang dapat digunakan sebagai indikator obesitas abdominal

atau perut yang merupakan salah satu ciri sindroma metabolik

(O’Donovan, 2009).

Penelitian meta-analisis dari 42 penelitian eksperimental

(Randomized Controlled Trial) menunjukkan latihan yang

terstruktur dan teratur memberikan efek positif terhadap

perbaikan tekanan darah sistolik (-2,42 mmHg; 95% CI -4,39

sampai -4,05 mmHg), tekanan darah diastolik (-2,23 mmHg; 95%

CI -3,21 sampai -1,25 mmHg), dan profil lipid yang meliputi,

kolesterol HDL (0,04 mmol/L; 95% CI 0,02 sampai 0,07mmol/L),

dan kolesterol HDL (-0,16 mmol/L; 95% CI -0,30 sampai -0,01

Page 28: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 20 | 99

mmol/L). Latihan terstruktur yang dilakukan adalah aktivitas fisik

13,5 MET/jam/minggu. Arti dari aktivitas fisik tersebut adalah

dengan asumsi berat badan 80 kg, maka energi yang dikeluarkan

untuk aktivitas fisik adalah 800 kkal/minggu (Hayashino, 2012).

Sistematik review dan meta analisis menunjukkan

kombinasi aktivitas fisik aerobik dan resisten (dinamis dan statis)

memberikan efek terhadap perubahan tekanan darah pada

responden dengan hipertensi (Tabel 2.1). Frekuensi aktivitas fisik

yang dilakukan yaitu 1-7 kali/minggu dengan intensitas 35-95%

VO2 max untuk aerobik, 30-100% VO2 max dalam 1 kali

pengulangan untuk resisten dinamis, dan 10-40% VO2 max untuk

resisten statis.

Tabel 2.1. Efek Perubahan Tekanan Darah dengan Kombinasi Aktivitas Fisik

Tekanan

Darah

Aerobik Resisten Dinamis Resisten Statis

Sistol -3,5 mmHg (95% CI

-4,6 sampai -2,3)

-1,8 mmHg (95% CI

-3,7 sampai -0,01)

-10,9 mmHg

(95% CI -14,5

sampai -7,4)

Diastol -2,5 mmHg (95% CI

-3,2 sampai -1,7)

-3,2 mmHg (95% CI

-4,5 sampai -2,0)

-6,2 mmHg (95%

CI -10,3 sampai

-2,0)

Setelah mengkaji tentang manfaat aktivitas fisik, tentu

aktivitas fisik tersebut dapat dilakukan di Kabupaten Bantul.

Potensi yang dimiliki Kabupaten Bantul adalah banyaknya

penduduk berusia produktif (Gambar 2.1) dan meningkatnya usia

harapan hidup (UHH) (Grafik 2.4). Keduanya menunjang untuk

Page 29: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 21 | 99

diadakannya program aktivitas fisik di lingkungan kerja, seperti

kegiatan yang disebutkan pada program Germas. WHO

memprediksi akan ada peningkatan jumlah penduduk yang

mengalami gangguan kesehatan jiwa pada usia produktif pada

Tahun 2030. Sehingga, harapannya dengan adanya Germas akan

mencegah kemungkinan kejadian tersebut.

Gambar 2.1. Piramida Penduduk Kabupaten Bantul Tahun 2017

Page 30: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 22 | 99

Grafik 2.4. Umur Harapan Hidup di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

2.2.2. Analisis Situasi Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan hal

yang penting untuk mencapai derajat kesehatan. Hal tersebut

dikarenakan PHBS erat kaitannya dengan masuknya parasit,

bakteri, dan penyakit infeksi ke dalam tubuh, seperti cacing,

typhoid, dan sebagainya. Pada Germas, hal yang penting disoroti

dalam PHBS ini adalah rokok, minuman beralkohol, cuci tangan,

konsumsi buah dan sayur, dan kegiatan UKS. Konsumsi buah dan

sayur akan banyak dibahas di situasi penyediaan pangan dan

sehat. Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai PHBS, rokok,

minuman beralkohol, dan kegiatan UKS.

Page 31: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 23 | 99

Data Dinas Kesehatan Tahun 2017, hanya terdapat

204.727 rumah tangga yang dipantau telah ber-PHBS komposit

(47,14%). Rumah tangga yang ber-PHBS adalah rumah tangga

yang pada saat pendataan PHBS semua indikatornya terpenuhi,

atau dengan kata lain jika ada satu indikator yang gagal di dalam

penilaian PHBS di rumah tangganya, maka tidak dapat

diklasifikasikan sebagai rumah tangga ber-PHBS (Grafik 2.5).

Grafik 2.5. Keluarga ber-PBHS di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

Pada data Kabupaten Bantul Dalam Angka Tahun 2017,

pembelian rokok masih menjadi kelompok pengeluaran nomor dua

tertinggi, yakni kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan

tembakau. Tetapi persentase pembelian produk makanan tidak

jauh berbeda dengan produk non makanan. (Gambar 2.2 dan

Tabel 2.2). Hal tersebut merupakan potensi bahwa masyarakat

sudah lebih aware terhadap kesehatan. Sehingga apabila

Page 32: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 24 | 99

dilaksanakan KSBAR, masyarakat Bantul akan dapat menerapkan

karena jumlah konsumsi rokok yang tidak banyak.

Sumber: Bantul dalam Angka 2017

Gambar 2.2. Persentase Jumlah Konsumsi Makanan dan Non Makanan di Kabupaten Bantul Tahun 2016

Tabel 2.2. Indeks Harga Konsumen menurut Kelompok Pengeluaran Kabupaten Bantul per Bulan Juli-Desember

Tahun 2016 Jenis Komoditi Jul Ags Sep Okt Nop Des

(1) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1. Bahan Makanan 196,93 195,97 194,15 193,38 195,20 197,60

2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan

Tembakau

172,24 172,20 172,27 172,59 173,08 173,30

3. Perumahan 155,55 156,46 156,49 156,79 156,89 157,00

4. Sandang 158,23 158,78 159,41 158,90 158,38 158,27

5. Kesehatan 171,06 172,26 172,71 173,48 174,07 174,44

6. Pendidikan, Rekreasi,

Olahraga

126,90 126,91 127,08 127,13 127,13 127,13

7. Transportasi, Komunikasi, dan Jasa

Keuangan

136,79 135,37 135,28 135,32 135,80 136,87

Umum 160,15 160,10 159,91 159,97 160,46 161,09

Sumber: Berdasarkan Survei Harga Konsumsi Mingguan, BPS

Non Makanan 58%

Makanan 42%

Konsumsi Makanan dan Non Makanan

Page 33: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 25 | 99

Walaupun belum ada data eksplisit mengenai konsumsi

minuman beralkohol di Kabupaten Bantul, namun kajian empiris

sudah banyak menunjukkan efek negatif dari minuman

beralkohol. Di Amerika Serikat, alkohol merupakan penyumbang

kematian nomor tiga. Alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati

hingga sirosis/kematian hati. Selain itu, kerusakan enzim juga

diakibatkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan. Hati

merupakan organ utama untuk metabolisme zat gizi menjadi

energi, sehingga para pecandu alkohol akan mengalami kurang

gizi (undernutrition). Kematian langsung yang diakibatkan oleh

alkohol berlebihan merupakan dampak kerusakan hati yang tidak

mampu mensuplai kebutuhan energi ke seluruh sel, termasuk sel

otak dan sel paru-paru (Gropper and Smith, 2013).

Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan

mampu menjadi jembatan yang paling dekat dengan kesehatan

anak usia sekolah dan remaja. Kabupaten Bantul telah

mempunyai Tim Pembina UKS (TP UKS) yang sangat signifikan

membantu sekolah-sekolah di Bantul menjadi sekolah model atau

percontohan dalam hal kesehatan. Selain itu, potensi yang dimiliki

Kabupaten Bantul adalah jumlah sekolah yang banyak, mulai dari

PAUD (Tabel 2.3), Pendidikan Dasar (Tabel 2.4), dan pendidikan

non formal (Tabel 2.5), seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM), Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), Taman Bacaan

Masyarakat (TBM), Rumah Pintar (Rumpin), dan homeschooling.

Page 34: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 26 | 99

Tabel 2.3. Kondisi Pendidikan Anak Usia Dini Tahun 2017

No. Nama

Lembaga

Jumlah Jumlah

Peserta

Didik

Guru

Negeri Swasta Jumlah Sertifikasi %

1. TK/RA 1 553 29.220 2.367 1.692 71,48

2. KB 0 484 9.896 1.463 0 0

3. TPA 0 56 958 686 0 0

4. SPS 0 250 4.492 684 0 0

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2018

Tabel 2.4. Kondisi Pendidikan Dasar Tahun 2017

No. Nama

Lembaga

Jumlah Jumlah

Peserta

Didik

Guru

Negeri Swasta Jumlah Sertifikasi %

1. SD 281 80 75.339 4.942 2.538 51,36

2. MI 3 28 5.360 397 202 50,88

3. SLB 2 16 1.260 387 256 68,47

4. SMP 47 42 30.920 2.470 1.722 69,72

5. MTs 9 15 7.754 676 375 55,47

Jumlah 342 181 117.633 8.872 5.093 57,40

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2018

Tabel 2.5. Kondisi Data Lembaga PNF Tahun 2017

No. Nama Lembaga Jumlah Lembaga

Jumlah Warga Belajar

Jumlah Tutor

1. PKBM 27 1.768 423

2. LKP 44 3.452 98

3. TBM 47 - -

4. Rumpin 2 9 9

5. Homeschooling 2 21 10

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, 2018

2.2.3. Situasi Penyediaan Pangan Sehat dan Percepatan

Perbaikan Gizi

Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang

dapat dijadikan makanan. Pangan yang sehat dikaitkan dengan

gizi optimal, yang dapat disebut juga sebagai perbaikan gizi.

Dalam pangan sendiri, terdapat zat gizi makro (karbohidrat,

lemak, dan protein) juga mikro (vitamin dan mineral) (Hardinsyah

dkk, 2017). Pemenuhan keduanya penting dalam kehidupan.

Page 35: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 27 | 99

Pangan dan gizi merupakan suatu hal yang tidak dapat

dipisahkan. Pemenuhan gizi seimbang manusia, utamanya

didapatkan dari makanan yang diasup. Harapannya, asupannya

tersebut beranekaragam dan sehat, terutama dari buah dan sayur.

Berkaitan dengan pangan dan gizi, data konsumsi sayur

dan buah menjadi bahan yang penting untuk dikaji. Berdasarkan

data kajian pangan lokal Kabupaten Bantul Tahun 2016, komoditi

utama buah yang dikonsumsi adalah pisang (Tabel 2.6). Konsumsi

rata-rata pisang per kapita Tahun 2016 sebanyak 13,78

kg/kapita/tahun (Tabel 2.7). Hal ini berarti rata-rata konsumsi per

orang dalam satu hari dengan jumlah penduduk Tahun 2016

yakni 983.527 jiwa, adalah 37,75 gram. Belum ada data mengenai

konsumsi sayur di Kabupaten Bantul.

Pada Pedoman Gizi Seimbang (PGS) dianjurkan untuk

mengonsumsi sayuran sebanyak 3-4 porsi dan buah-buahan

sebanyak 2-3 porsi (Gambar 2.3). Jika penduduk Kabupaten

Bantul banyak mengonsumsi pisang (pisang mas), maka sesuai

anjuran, seharusnya banyak yang dikonsumsi adalah 80-120

gram, sehingga hanya memenuhi hampir 1 porsi (40 gram).

Selain data konsumsi sayur dan buah, data konsumsi

bahan makanan pokok di Bantul juga menarik untuk

diperhatikan. Data rata-rata konsumsi beras Tahun 2016

diperkirakan sebesar 83,31 kg/kapita/tahun, sehingga dapat

diperoleh data bahwa rata-rata konsumsi satu orang per hari

Page 36: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 28 | 99

adalah 228,25 gram. Rata-rata konsumsi beras ini lebih rendah

dibandingkan dengan rata-rata konsumsi beras nasional dan

Provinsi DIY, sebesar 97,09 kg/kapita/tahun dan 91,2

kg/kapita/tahun.

Rata-rata konsumsi gandum di Kabupaten Bantul Tahun

2016 diperkirakan sebesar 12,78 kg/kapita/tahun, yang artinya

estimasi konsumsi gandum satu orang per hari adalah 35,01

gram. Rata-rata konsumsi ubi jalar diperkirakan sebesar 3,37

kg/kapita/tahun, yang artinya konsumsi satu orang dalam satu

hari adalah 9,23 gram. Rata-rata konsumsi ubi kayu diperkirakan

sebesar 9,54 kg/kapita/tahun, yang artinya 26,14 gram

dikonsumsi oleh satu orang/hari. Rata-rata konsumsi jagung

diperkirakan sebesar 4,94 kg/kapita/tahun, yang artinya

konsumsi satu orang per hari adalah 13,53 gram. Konsumsi rata-

rata sukun diperkirakan sebesar 0,26 kg/kapita/tahun, sehingga

estimasi konsumsi satu orang dalam sehari adalah 0,71 gram.

Apabila disusun urut sesuai banyaknya konsumsi adalah gandum,

ubi kayu, jagung, ubi jalar, dan sukun sebesar 35,01 gram; 26,14

gram; 13,53 gram; 9,23 gram; dan 0,71 gram.

Pada PGS, konsumsi makanan pokok yang dianjurkan

adalah sebanyak 3-4 porsi, yang sepadan dengan 300-400 gram

nasi, tepung terigu (gandum) 150-200 gram, singkong/ubi kayu

360-480 gram, jagung 375-500 gram, ubi jalar 405-540 gram, atau

sukun sebanyak 450-600 gram (Gambar 2.3). Sehingga jika

Page 37: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 29 | 99

dibandingkan dengan rata-rata estimasi konsumsi harian

penduduk Kabupaten Bantul, maka konsumsi makanan pokoknya

belum sesuai dengan anjuran. Padahal makanan pokok bukan

hanya nasi, sehingga asupan sukun sebanyak 450-600 gram

sudah dapat menggantikan nasi untuk satu hari.

Konsumsi bahan makanan pokok selain beras, yakni

gandum, ubi kayu, jagung, ubi jalar, dan sukun merupakan

cerminan bahwa masyarakat di Kabupaten Bantul tidak hanya

terbatas pada nasi/beras. Selain itu, rata-rata konsumsi berasnya

pun lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata konsumsi

nasional dan provinsi. Hal tersebut merupakan potensi bahwa

masyarakat di Kabupaten Bantul dapat mengonsumsi

beranekaragam makanan, karena prinsip pedoman gizi seimbang

adalah makan yang beranekaragam. Tidak ada makanan atau

bahan pangan yang sempurna, semuanya saling melengkapi.

Misalnya pada beras, kurang asam amino (protein) triptofan, tetapi

tinggi pada jagung. Sehingga sangat penting untuk makan

beranekaragam makanan (Almatsier, 2006).

Page 38: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 30 | 99

Tabel 2.6. Perkiraan Konsumsi Bahan Makanan berdasarkan Survei per Mei 2016 di beberapa Kecamatan

di Kabupaten Bantul

Tabel 2.7. Hasil Analisis Perkiraan Konsumsi Kabupaten Bantul Tahun 2016

Page 39: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 31 | 99

Gambar 2.3. Tumpeng Gizi Seimbang: Panduan Konsumsi

Sehari-hari [Kemenkes RI, 2014]

Konsumsi ikan pun penting untuk dikaji, karena

penggalakan aktivitas Germas meliputi konsumsi ikan yang

terdapat pada aktivitas enam yaitu peningkatan edukasi hidup

sehat. Data eksplisit untuk konsumsi ikan di Kabupaten Bantul

belum ada, namun banyak sekali kajian empiris mengenai

manfaat ikan. Kandungan asam lemak omega 3 diteliti mampu

menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah; juga

meningkatkan kecerdasan otak dan memperbaiki kualitas tidur

(Hosomi., et al (2012) dan Liu., et al (2017)).

Page 40: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 32 | 99

Setelah mencermati rata-rata konsumsi bahan pangan di

Kabupaten Bantul, dapat pula kita cermati luas lahan yang

dijadikan sebagai lahan produksi bahan pangan di Kabupaten

Bantul. Berdasarkan kajian pangan lokal Kabupaten Bantul

Tahun 2016, diketahui bahwa penggunaan lahan terbesar adalah

untuk kebun campur, yakni 32,75% dan sawah sebesar 31,61%.

Sedangkan penggunaan lahan terkecil adalah untuk tambak,

sebesar 0,05%. Penggunaan lahan untuk perkampungan adalah

7,56%.

Kabupaten Bantul memprioritaskan komoditas tanaman

pangan yakni padi, jagung, kacang tanah, dan kedelai. Luas panen

dan produksi tanaman padi cenderung mengalami kenaikan,

sedangkan luas panen dan produksi untuk tanaman jagung,

kacang tanah, dan kedelai cenderung mengalami penurunan

(Tabel 2.8). Lahan sawah di Kabupaten Bantul digunakan untuk

budidaya padi dan palawija maupun sayuran. Pada tanah sawah,

penggunaannya bergantian antar padi, palawija dan sayuran.

Dapat dicermati dari data konsumsi buah yang masih

rendah, kemudian penggunaan sawah yang digunakan untuk

menanam komoditas padi dan sayuran, sehingga dapat menjadi

tantangan untuk dapat mempergunakan pekarangan rumah

sebagai tempat menanam buah, khususnya, dan sayuran pada

umumnya. Pentingnya menanam sayuran dan buah-buahan

Page 41: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 33 | 99

sendiri di pekarangan rumah adalah dapat menjadi alternatif

untuk mudahnya meningkatkan konsumsi sayur dan buah.

Data penggunaan tambak yang hanya 0,05% juga menjadi

tantangan untuk dapat meningkatkan penggunaan lahan yang

digunakan untuk tambak sehingga produksi ikan semakin

meningkat. Peningkatan produksi ikan diharapkan dapat menjadi

salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten

Bantul.

Tabel 2.8. Luas Panen, Rata-rata Produksi, dan Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis

Tanaman Tahun 2009-2013.

Pembahasan tentang pangan dan gizi tentu juga tidak lepas

dari status gizi. Khususnya di Kabupaten Bantul, hal yang

menjadi sorotan adalah terjadinya peningkatan status gizi buruk

pada anak. Sehingga dalam Germas ini juga penting mengkaji hal

Page 42: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 34 | 99

yang menjadi potensi untuk menurunkan angka status gizi buruk

tersebut.

Pemantauan status gizi balita di Kabupaten Bantul pada

Tahun 2017 dilaporkan kejadian balita gizi buruk sesuai standar

Berat Badan menurut Umur (BB/U), yakni 202 balita, dengan

jumlah laki-laki 104 balita dan perempuan 98 balita. Di samping

itu, terjadi peningkatan prevalensi gizi buruk pada balita sesuai

standar Berat Badan menurut Umur (BB/U), yaitu Tahun 2017

sebesar 0,41 naik dari Tahun 2016 sebesar 0,40 (Grafik 2.6).

Grafik 2.6. Angka Status Gizi di Kabupaten Bantul

dibandingkan dengan Status Gizi Buruk Balita di Provinsi DIY Tahun 2012-2017

Selain itu, angka kematian bayi pada Tahun 2017 di

Kabupaten Bantul menunjukkan kenaikan sebesar 8,74/1.000

kelahiran hidup. Kenaikan dibandingkan dengan Tahun 2016

sebanyak 7,56/1.000 kelahiran hidup. Pada grafik ditunjukkan

Page 43: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 35 | 99

adanya kecenderungan penurunan dari Tahun 2013 ke Tahun

2016, akan tetapi naik di Tahun 2017 (Grafik 2.7). Penyebab

kematian bayi terbesar adalah BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

sebanyak 22 kasus, dan kematian karena kelainan bawaan

sejumlah 20 kasus. (Grafik 2.8).

BBLR sangat erat kaitannya dengan keadaan gizi ibu ketika

hamil dan anak ketika masih dalam kandungan. Salah satu faktor

risikonya adalah ibu anemia. Upaya pencegahan yang dilakukan

adalah program pemberian Tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak

90 tablet yang terbagi dalam tiga kali pemberian selama

kehamilannya. Ibu hamil yang mendapatkan tablet besi (Fe1 dan

Fe3) di Kabupaten Bantul Tahun 2017 mengalami penurunan

dibandingkan Tahun 2016. (Grafik 2.9)

Grafik 2.7. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Bantul

dibandingkan dengan Angka Kematian Bayi di Provinsi

DIY Tahun 2012-2017

Page 44: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 36 | 99

Grafik 2.8. Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Bantul Tahun 2017

Grafik 2.9. Cakupan Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 Ibu Hamil

di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

Di samping angka cakupan pemberian tablet besi yang

menurun, angka cakupan ASI Eksklusif juga menurun pada

Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016. Penurunannya sebesar

0,79%, yakni dari 75,06% menjadi 74,27% (Gambar 2.4). Akan

tetapi, Kabupaten Bantul mempunyai potensi yakni jumlah tenaga

kesehatan yang banyak, sehingga dapat dijadikan tenaga terlatih

Page 45: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 37 | 99

untuk pelatihan kader dan pendampingan ASI Eksklusif (Grafik

2.10). Selain itu, dapat juga untuk dijadikan pendampingan

pemberian tablet besi, sehingga status gizi buruk diperbaiki dan

kematian bayi dapat dicegah.

Gambar 2.4. Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Bantul Tahun 2017

Page 46: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 38 | 99

Grafik 2.10. Jumlah Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pendidikan di Kabupaten Bantul Tahun 2017

2.2.4. Situasi Peningkatan Pencegahan dan Deteksi Dini

Penyakit

Promosi kesehatan merupakan proses individu atau

kelompok untuk meningkatkan upaya kesehatan sehingga derajat

kesehatannya meningkat. Upaya kesehatan ini meliputi promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif ini

yang menjadi gerakan utama dalam Germas. Jika upaya promotif

dan preventif dapat berjalan dengan baik, maka secara tidak

langsung pembiayaan kesehatan juga akan dapat diefektifkan.

Program promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat Kabupaten Bantul telah dijelaskan dalam RPJMD

Kabupaten Bantul dan telah dilaporkan oleh Bupati pada Tahun

Page 47: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 39 | 99

2017. Disampaikan bahwa penyelenggaraan promosi kesehatan

dengan didukung oleh dana APBD sebesar Rp.3.802.000.000,00.

Dapat dilihat dengan adanya dukungan dana ini artinya

pemerintah Kabupaten Bantul memiliki concern terhadap promosi

kesehatan.

Potensi yang dimiliki Kabupaten Bantul dalam

mengembangkan Germas adalah Kampanye Germas sendiri telah

dilaksanakan sejak Tahun 2017 melalui kegiatan kampanye bagi

guru TK-SMA bertema “Dengan Germas Wujudkan Generasi

Sehat”. Kegiatan Bantul Expo juga merupakan agenda rutin untuk

promosi kesehatan selain untuk menggelar pameran rakyat.

Pengembangan media dan teknologi promosi kesehatan menjadi

program unggulan dalam menyebarluaskan informasi kesehatan

melalui siaran radio, iklan layanan masyarakat melalui televisi dan

berbagai media dan melalui pelatihan-pelatihan yang terkini.

Upaya kesehatan masyarakat Kabupaten Bantul didukung

oleh dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang

sebagian besar merupakan dana perolehan dari 27 Puskesmas

yang sudah berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah

pengawasan Dinas Kesehatan. Puskesmas memberikan pelayanan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Sebagai fasilitas

pelayanan primer yang sudah BLUD, Puskesmas harus memenuhi

SPM untuk mencapai Pelayanan Indonesia Sehat melalui

Page 48: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 40 | 99

Pendekatan Keluarga dan Germas. Berdasarkan kondisi ini sangat

dimungkinkan Germas di Kabupaten Bantul dapat tercapai sesuai

dengan perencanaan.

Kabupaten Bantul juga memiliki potensi dengan jumlah

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang beragam dari berbagai

aspek meliputi posyandu remaja, pemantau jentik di sekolah dan

masyarakat, kader kesehatan nelayan, sehat jiwa, gizi, dan lain-

lain (Tabel 2.9).

Indikator kesehatan yang baik dari suatu tempat juga

dilihat dari status Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Data Profil

Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2018 menunjukkan

Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bantul

Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017 cenderung stabil diatas

99,9%, atau sudah diatas target 95% (Grafik 2.11).

Tabel 2.9. Puskesmas dengan Kegiatan Inovasi Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM)

No. Puskesmas Inovasi

1. Srandakan Posyandu Remaja Srandakan, Satu Jentik Satu Rumah Satu Pemantau Jentik

2. Sanden Siswa Pemberantas Jentik (Si Pentik), Kader Pemantau

Batuk

3. Kretek Siap Kesehatan Bagi Nelayan (Sikabayan)

4. Pundong Peduli Jiwa Sehat

5. Bambanglipuro Paguyuban Penderita DM dan Hipertensi, Zero Gizi

Buruk, Masyarakat Peduli Kesehatan

6. Pandak I Remaja Peduli Sampah

7. Pandak II Remaja Peduli Gizi Balita

8. Bantul I Dusun Sehat Jiwa, Brain Booster

9. Bantul II Warga Sehat Jiwa, Kelompok Curhat Ibu Hamil

10. Jetis I Kelompok Lansia Peduli Kesehatan, Sapa Sehat Puskesmas (SMS Center), Healthy Club Penderita DM

dan Hipertensi, Paguyuban Kuliner Peduli Sehat

Page 49: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 41 | 99

11. Jetis II Gerakan Peduli Kesehatan Jiwa

12. Imogiri I Sedekah Sampah, Monitoring ASI Mobile Imogiri

13. Imogiri II Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), Desa

Siaga Sehat Jiwa (DSSJ)

14. Dlingo I Kedai Dapur Terapi Untuk Balita Gizi Buruk, Kelas

Lansia

15. Dlingo II Lansia Sehat Mandiri Aktif Produktif, Pendampingan Bumil

16. Pleret Kawasan Bebas Asap Rokok di Purworejo dan Bauman

(Kabar Purba), Kartu Pemantauan Balita (Tuman

Balita)

17. Piyungan Keluarga dan Kelompok Peduli Lansia, Dakwah Kreatif

PHBS di Pondok Pesantren, Duta KB, Gerakan Remaja

menjadikan Ibu Sehat (Genre Mihat)

18. Banguntapan I Bantu Penderita Tuberculosis

19. Banguntapan II

Sekolah Peduli Kasus Anemia dan Gizi, Gigi Sehat Untuk Semua, Rencana untuk Pengamanan Air

Minum Masyarakat (Rupamu Manis)

20. Banguntapan

III

Gerakan Masyarakat Membasmi Jentik (Gemar

Mbatik)

21. Sewon I Dusun Pemantauan Sarang Nyamuk (PSN)

22. Sewon II Forum Remaja Sehat (Fresh), Anak-anak Peduli

Demam Berdarah (Adinda)

23. Kasihan I Dokter Luar Biasa (Dokter Lubis), Dusun Percontohan

Germas

24. Kasihan II Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwa (Gelimas Jiwo), Paguyuban Sehat Bersama Penyehat Tradisional,

Gropyokan Omah Lemut (GOL)

25. Pajangan Sahabat Edukasi Remaja, Pendampingan KDRT

26. Sedayu I Masyarakat Mandiri Peduli Jentik di Dusun (Mama

Petik Dusun), Gerakan Remaja Tangkis TB dan

Anemia, Gerakan Masyarakat Sadar Lingkungan

(Gemas Darling)

27. Sedayu II Dusun Siaga Beraksi, Karang Taruna Muda dalam

Gerakan Masyarakat Sehat (Kamu Germas)

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, 2018

Page 50: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 42 | 99

Grafik 2.11. Cakupan Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

Penyebab terbesar AKI di Kabupaten Bantul adalah

perdarahan dan pre eklampsia. Tren perubahan penyebab AKI di

Kabupaten Bantul disebabkan oleh penyakit tidak menular seperti

yang tertera pada (Tabel 2.10). Fenomena ini semakin mendukung

untuk program pencegahan dan deteksi dini penyakit dimulai oleh

individu dan kelompok dengan didukung program pemerintah.

Tabel 2.10. Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Bantul Tahun 2012-2017

Page 51: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 43 | 99

Program pencegahan dan deteksi dini penyakit tentu akan

berhasil jika ditunjang dengan mudahnya akses pelayanan

kesehatan dan banyaknya sarana kesehatan yang dimiliki oleh

Kabupaten Bantul. Hal tersebut menjadi potensi untuk

mendukung keberhasilan aktivitas dalam Germas, yakni

pencegahan dan deteksi dini penyakit. Jangkauan atau akses

pelayanan kesehatan, khususnya Puskesmas, telah menjangkau

seluruh wilayah Kabupaten Bantul (Gambar 2.5). Pelayanan

kegawatdaruratan pada sarana kesehatan di Kabupaten Bantul

Tahun 2017 yaitu 16 Puskesmas, 10 RS Umum, dan 6 RS Khusus.

Untuk pelayanan laboratorium kesehatan dasar, dilaporkan 100%

sudah memiliki laboratorium kesehatan dasar, yaitu 27

Puskesmas, 10 RS Umum, dan 6 RS Khusus (Tabel 2.11). Sarana

kesehatan berupa Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

di Kabupaten Bantul sudah terbentuk 75 Desa Siaga dengan 16

Puskesmas Ranap dan 11 Puskesmas Non Ranap.

Page 52: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 44 | 99

Gambar 2.5. Peta Jangkauan Pelayanan Kesehatan Puskesmas

di Kabupaten Bantul Tahun 2017

Page 53: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 45 | 99

Tabel 2.11. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Bantul

Data AKI di Kabupaten Bantul menunjukkan per

September 2017 sebanyak 6 orang dan lebih rendah jika

dibandingkan data di Dinas Kesehatan DI Yogyakarta sebanyak 25

orang pada periode yang sama. Data kesehatan pada balita

menunjukkan keberhasilan program pada imunisasi, laporan

pencapaian program imunisasi lengkap di Kabupaten Bantul

tahun 2016 dilaporkan 96,04% turun bila dibandingkan tahun

sebelumnya 96,46%.

Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Bantul seperti

yang tersaji dalam Tabel 2.11 cukup lengkap dan beberapa jenis

Page 54: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 46 | 99

fasilitas juga bertambah setiap tahunnya, seperti balai kesehatan

RS Khusus, apotek, dan sebagainya. Banyaknya jumlah fasilitas

kesehatan dapat membantu kebutuhan masyarakat di Kabupaten

Bantul untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai

Dilihat dari piramida penduduk Tahun 2017 menunjukkan

jika mayoritas penduduk Kabupaten Bantul berada pada usia

produktif (Gambar 2.1), hal ini memungkinkan bagi daerah untuk

dapat melakukan berbagai program yang sifatnya pemberdayaan

masyarakat. Dengan berbagai UKM yang ada didukung dengan

dependency ratio yang rendah maka program Germas dapat

dijalankan dengan baik dengan melibatkan masyarakat produktif.

2.2.5. Situasi Peningkatan Kualitas Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor pendukung yang akan

mempengaruhi perilaku seseorang, lingkungan tempat tinggal

termasuk didalamnya kondisi fisik yaitu air, tanah dan udara.

Kabupaten Bantul secara kontur geografis meliputi dataran

rendah pada bagian tengah, perbukitan pada bagian Timur dan

Barat, dengan bentang alam relatif membujur dari Utara ke

Selatan. Tata guna lahan yaitu pekarangan 36,16%, sawah

33,19%, tegalan 14,90% dan tanah hutan 3,35%. Kabupaten

Bantul tergolong wilayah yang rawan bencana alam, seperti gempa

bumi, tanah longsor, banjir, tsunami dan bencana akibat dampak

Page 55: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 47 | 99

dari letusan Gunung Merapi. Risiko pencemaran air sangat

dimungkinkan terjadi dengan berbagai potensi bencana yang ada.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menggalakkan gerakan

pengecekan air layak. Data Profil Dinas Kesehatan menunjukkan

jumlah penduduk di Kabupaten Bantul Tahun 2017 yang

diperiksa akses air layak sebanyak 100%, dengan hasil yaitu

seluruh keluarga yang diperiksa akses air bersihnya sudah

mengakses air bersih dengan memanfaatkan sumur gali sebesar

84,69%.

Kegiatan pengawasan kualitas air meliputi internal dan

eksternal serta pembinaan Depot Air Minum (DAM) dan

pengelolaan air minum pedesaan Yogyakarta. Pengawasan kualitas

air yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dengan anggaran

APBD mencakup 2.573 sampel, yang terdiri dari lima sampel dari

tiap kecamatan dengan air minum yang bersumber PDAM dan

sampel air bersih dengan lima sampel tiap desa. Peningkatan

kesadaran masyarakat dalam menggunakan air bersih dan air

minum.

Pemeriksaan kesehatan lingkungan rumah pada Tahun

2017 telah mencakup hampir semua rumah yang ada atau

berjumlah 245.087 unit. Dari rumah yang diperiksa, sebanyak

64,79% masuk dalam kategori rumah sehat. (Gambar 2.6) Selain

itu, Kabupaten Bantul telah memiliki kegiatan Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM) yang mencakup lima pilar, yaitu Stop

Page 56: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 48 | 99

Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), Cuci Tangan Pakai

Sabun (CTPS), Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM RT),

pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah

rumah tangga. Akses jamban tahun 2017 sudah sebesar 100%

mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016 sebesar 97%.

Hal ini berarti seluruh masyarakat Bantul telah mengakses

jamban. Namun demikian proses pengelolaan limbah harus tetap

dipantau oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan

Pemukiman, sehingga diperlukan program pemantauan untuk

kebersihan jamban agar tidak terjadi jamban yang mampat,

pembangunan sarana prasarana saluran limbah domestik dan

pelibatan masyarakat dalam sosialisasi STBM.

Gambar 2.6. Capaian Rumah Sehat di Kabupaten Bantul

Tahun 2017

Page 57: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 49 | 99

Pembinaan PHBS dilakukan melalui pemberdayaan

masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan

rumah tangga, institusi tempat kerja, institusi pendidikan, fasilitas

pelayanan kesehatan dan tempat umum. Data pencapaian PHBS

pada Tahun 2017 menunjukkan mayoritas sudah lebih dari 50%

dari tatanan fasilitas pelayanan kesehatan telah mencapai 83,82%.

Masyarakat Kabupaten Bantul juga telah terpapar dengan

program lomba antar desa untuk penilaian PHBS. Hal ini dapat

menjadi faktor pendukung untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat.

Data Tahun 2017 untuk bidang pendidikan di Kabupaten

Bantul telah menunjukkan kondisi pendidikan yang memadai baik

dari aspek fasilitas fisik maupun non fisik. Pembinaan untuk

kesehatan anak sekolah juga telah dilaksanakan untuk

mewujudkan tercapainya perilaku hidup bersih dan sehat.

Pencapaian penjaringan kesehatan di tingkat SD sampai dengan

SMA menunjukkan angka diatas 90% (Pemda Kabupaten Bantul,

2017). Data Profil Kesehatan Kabupaten Bantul Tahun 2018,

pemeriksaan kesehatan lingkungan Tempat-Tempat Umum (TTU)

termasuk sarana pendidikan menunjukkan hasil yang baik (Grafik

2.12).

Program Germas untuk mendukung peningkatan

kesehatan lingkungan membutuhkan penyediaan ruang terbuka

hijau publik yang memadai. Berdasarkan Rencana Pembangunan

Page 58: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 50 | 99

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, pelayanan

dasar yang diutamakan adalah air minum, kawasan kumuh, dan

sanitasi sebagai wujud prioritas mewujudkan Universal Access

2019 (100% akses air minum, 0% kawasan kumuh, dan 100%

layanan sanitasi). Hal ini perlu didukung melalui kebijakan,

program dan kegiatan di daerah yang berkaitan dengan urusan

pekerjaan umum dan penataan ruang.

Grafik 2.12. Tingkat Kesehatan Lingkungan Tempat-Tempat

Umum (TTU) di Kabupaten Bantul Tahun 2017

Ruang dapat diartikan sebagai wadah yang meliputi ruang

darat, laut, udara dan termasuk didalamnya ruang di dalam bumi

sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk

lain memelihara kelangsungan hidupnya. Penataan ruang yang

dibutuhkan untuk mendukung lingkungan terbuka hijau publik

adalah penambahan ruang hijau publik dan pengelolaan sampah.

Page 59: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 51 | 99

Data dari dinas pertanahan dan tata ruang ada lahan yang

direkomendasikan seluas 448 Ha, yang dapat dibangun sebagai

ruang terbuka hijau publik baik itu dari tanah desa atau

kesultanan. Selain itu, terdapat 15.998 Ha untuk pemukiman.

Ruang terbuka hijau publik diharapkan dapat digunakan

untuk menambah kadar oksigen di Kabupaten Bantul sehingga

mengurangi efek pemanasan global. Ruang hijau publik juga dapat

digunakan untuk bersantai atau beraktivitas fisik bagi

masyarakat, ruang ini juga harus terhindar dari pemandangan

anak jalanan, pengemis ataupun gelandangan yang berkeliaran

bebas. Untuk itu Kabupaten Bantul juga perlu membangun

rusunawa ataupun perumahan bagi mereka, selain juga

mengurangi lingkungan kumuh.

2.2.6. Situasi Peningkatan Edukasi Hidup Sehat

Edukasi atau pendidikan merupakan segala upaya yang

direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu,

kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang

diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2003).

Tujuan dari upaya kesehatan menurut Undang-Undang

Kesehatan No. 36 tahun 2009 yaitu setiap kegiatan dan/atau

serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi

dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

Page 60: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 52 | 99

peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan

kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Di dalam UU

No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan tercantum perihal

“Pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Pelayanan kesehatan diutamakan pada aspek promotif dan

preventif bagi masyarakat. Setiap anak dan remaja berhak

mendapatkan pendidikan kesehatan melalui pendidikan formal

maupun non formal untuk meningkatkan kemampuan hidup

dalam lingkungan hidup yang sehat, tumbuh berkembang

harmonis dan optimal, menjadi sumber daya manusia yang

berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan kesehatan atau edukasi

hidup sehat penting bagi setiap manusia.

Edukasi hidup sehat dalam Germas diawali dahulu

menanamkan pemahaman tentang apa itu Germas dan makna

dalam warna dan logo Germas kepada masyarakat melalui setiap

penyelenggaraan kegiatan. Meningkatkan komunikasi, informasi

dan edukasi mengenai fokus kegiatan Germas meliputi promosi

perilaku hidup bersih dan sehat, menggerakan kaum perempuan

dalam kepesertaan ber-KB, upaya deteksi dini faktor risiko

Penyakit Tidak Menular, meningkatkan Komunikasi Informasi

Edukasi (KIE) bagi keluarga, ibu dan anak baik aspek pola

pemberian gizi sejak bayi ataupun pola konsumsi makanan bagi

keluarga yang tinggi protein juga sehat, kaya akan sayur dan

buah.

Page 61: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 53 | 99

Salah satu program Germas adalah penyediaan sarana

menyusui di tempat kerja. Potensi jumlah tempat kerja di Bantul

sangat banyak, baik instansi pemerintahan maupun swasta,

sehingga penyediaan sarana menyusui diharapkan mampu

difasilitasi oleh tempat kerja.

Selain itu, bimbingan kesehatan pranikah juga menjadi

salah satu program Germas. Bimbingan kesehatan pranikah ini

penting untuk Wanita Usia Subur (WUS) dan pasangannya untuk

lebih aware terhadap kesehatan. Pada analisis situasi gizi

(aktivitas 3), penyebab utama kematian bayi di Kabupaten Bantul

adalah BBLR (Grafik 2.8). Salah satu upaya untuk menurunkan

risiko terjadinya BBLR adalah dengan bimbingan kesehatan pra-

nikah. WUS yang telah mendapatkan bimbingan kesehatan

pranikah diharapkan mempunyai kualitas kehamilan yang baik.

Kualitas kehamilan juga ditunjang dengan upaya pencegahan

penyakit tetanus ibu hamil melalui vaksinasi Tetanus Toksoid (TT)

ibu hamil. Pada Tahun 2017, cakupan ibu hamil yang

mendapatkan imunisasi TT sebesar 99,9%, atau sudah melebihi

target 95%. Selain itu juga pemeriksaan ibu hamil K1 (Kunjungan

1) juga penting untuk dilakukan. Cakupan pemeriksaan ibu hamil

K1 dilaporkan mencapai 100%, sehingga telah tercapai target K1

95%. Untuk cakupan pemeriksaan ibu hamil K4 Tahun 2017

dilaporkan 92,03%, kurang dari target K4 95% (Grafik 2.13).

Page 62: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 54 | 99

Grafik 2.13. Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kabupaten Bantul Tahun 2013-2017

Keenam kegiatan utama Germas ini harus dilaksanakan

serentak di Kabupaten Bantul dengan menjalin kemitraan dengan

lembaga non pemerintah, institusi pendidikan, organisasi, instansi

swasta, organisasi masyarakat dan masyarakat.

2.3. Dasar Kebijakan Pelaksanaan Kegiatan Germas

Peraturan dan regulasi yang telah diterbitkan oleh

Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dalam upaya

pelaksanaan Germas menjadi salah satu dasar utama penyusunan

RAD Germas ini. Adapun beberapa peraturan yang menjadi dasar

pelaksanaan Germas tersebut antara lain:

a) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat

Page 63: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 55 | 99

b) Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

2269/Menkes/PER/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan

PHBS

c) Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala BAPENAS RI Nomor 11 Tahun 2017

tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat

d) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 114 Tahun 2005

tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di

Daerah

e) Keputusan Menteri Kesehtan Nomor 375 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Bidang Kesehatan Tahun 2005-2025

f) Peraturan Gubernur DIY Nomor 44 tahun 2017 tentang

RAD Germas Lestari

g) Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Kawasan Sehat Bebas Asap rokok

h) Instruksi Bupati Bantul Nomor 04 Tahun 2012 tentang

Penggunaan Bahan Baku Pangan Lokal pada Acara

Pertemuan/Rapat/Kursus/Pelatihan/Kunjungan Kerja

Lapangan.

Berdasarkan latar belakang regulasi diatas maka

Pemerintah Kabupaten Bantul menerbitkan Peraturan Bupati

Bantul Nomor 35 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup

Page 64: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 56 | 99

Sehat. Peraturan ini diterbitkan dalam upaya memfasilitasi OPD

dan stakeholders dalam melaksanakan program kegiatan Germas

yang telah dirumuskan secara bersama-sama sesuai peran OPD

masing-masing.

Masih ditemukannya beberapa pekerjaan rumah misalnya

terkait masih belum optimalnya capaian target dari beberapa

indikator yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat maupun

konsumsi gizi seimbang di wilayah Kabupaten Bantul, telah

disusun strategi dan arah kebijakan oleh Pemerintah Kabupaten

Bantul yang berhubungan dengan beberapa indikator yang relevan

dengan sasaran program Germas di Kabupaten Bantul yaitu

sebagai berikut:

Tabel 2.12. Strategi dan Arah Kebijakan

No Strategi Arah Kebijakan

1 Peningkatan cakupan dan kualitas Layanan Kesehatan

Meningkatkan sarana dan prasarana, SDM, dan akses serta mutu pelayanan

kesehatan

2 Peningkatan cakupan

pangan dan kualitas gizi yang seimbang

Meningkatkan ketersediaan

dan keragaman pangan secara berkelanjutan

3 Peningkatan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

4 Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

Meningkatkan prestasi olahraga

5 Peningkatan keselamatan transportasi

Meningkatkan pencegahan kecelakaan transportasi

6 Akselerasi pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat

Intensifikasi dan diversifikasi usaha tani

7 Pengembangan peternakan berbasis industri

Meningkatkan sumber daya peternakan

Page 65: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 57 | 99

8 Pelestarian lingkungan hidup berkelanjutan

Meningkatkan pengendalian lingkungan

hidup

9 Peningkatan kualitas

perencanaan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan tata ruang

a) Meningkatkan

kualitas perencanaan tata ruang

b) Meningkatkan peran

serta masyarakat dalam pengawasan

dan pengendalian pemanfaatan ruang

2.4 Tantangan dan Hambatan

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya

yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat setinggi-tingginya sebagai investasi bagi

pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial

dan ekonomi. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

ditentukan oleh kesinambungan antar program dan sektor di

masyarakat.

Mewujudkan masyarakat yang sehat bukanlah tanpa

tantangan dan hambatan, karena upaya yang dilakukan tetap

memilki peluang untuk sebuah pencapaian keberhasilan program.

Ada beberapa tantangan dan hambatan dalam rencana aksi

Germas ini antara lain:

Page 66: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 58 | 99

a) Tantangan

- Salah satu tantangan yang dihadapi adalah Kabupaten

Bantul merupakan salah satu bagian yang turut serta

mewujudkan tercapainya target Sustainable Development

Goals (SDGs) sebagai kelanjutan program Millenium

Development Goals (MDGs) sebelumnya.

- Tantangan secara nasional yang juga merupakan

tantangan di daerah yaitu tengah menghadapi masalah

kesehatan triple burden yakni masih adanya penyakit

infeksi, meningkatnya penyakit tidak menular (PTM), dan

penyakit-penyakit yang seharusnya sudah dapat diatasi

dengan program yang lalu muncul kembali.

- Usia Harapan Hidup (UHH) meningkat, yang artinya

lansia juga meningkat.

- Semakin bertambahnya jumlah penduduk usia produktif

yang bisa memberikan kontribusi dalam pembangunan.

- Konsumsi makanan pokok yang beragam (gandum, ubi

kayu, jagung, ubi jalar, dan sukun).

- Konsumsi buah yang masih rendah dan penggunaan

sawah yang digunakan untuk menanam komoditas padi

dan sayuran.

Page 67: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 59 | 99

b) Hambatan

- Ketersediaan anggaran dalam menjalankan program

yang masih dibatasi sesuai dengan alokasi anggaran

yang tersedia.

- Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian berpotensi

mengurangi lahan produktif.

- Gaya hidup masyarakat generasi saat ini yang

mengutamakan pola praktis.

Page 68: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 60 | 99

BAB III

RENCANA AKSI DAERAH GERMAS

3.1. Output Kegiatan dan Intervensi

Tabel 3.1 output kegiatan dan intervensi

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

1 Bappeda Mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan Germas

Surat edaran untuk mendorong Inpres

tentang Germas

Melakukan fasilitasi,

koordinasi, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan Germas

Terlaksananya koordinasi Germas

2 Bag. Adm. Kesra Setda

Kabupaten Bantul

Memfasilitasi perumusan

kebijakan, monitoring dan

evaluasi Germas

1. Jumlah fasilitasi perumusan kebijakan

yang mendukung Germas

2. Jumlah monitoring dan evaluasi

kebijakan pelaksanaan Germas

3 Dinas Kesehatan Menyusun kebijakan teknis

terkait operasional

Jumlah kebijakan teknis terkait teknis

pelaksanaan Germas

Page 69: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 61 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

pelaksanaan Germas

Melaksanakan kampanye

Germas serta meningkatkan

advokasi dan pembinaan

dalam pelaksanaan kebijakan

KSBAR.

1. Jumlah dusun yang melaksanakan

Kebijakan KSBAR

2.

Meningkatkan pendidikan

mengenai gizi seimbang dan

pemberian ASI Eksklusif

1. Jumlah kader kesehatan yang menjadi

motivator PMBA

2. Jumlah Kegiatan kampanye ASI

Eksklusif

Meningkatkan pendidikan

mengenai aktivitas fisik

1. Jumlah kegiatan sosialisasi gemar

beraktivitas fisik

2. Jumlah OPD yang melaksanakan

aktivitas fisik

3. Jumlah OPD yang menyediakan sarana

aktivitas fisik

Meningkatkan pelaksanaan

deteksi dini penyakit di

Puskesmas dan menyusun

panduan pelaksanaan deteksi

1. Jumlah puskesmas yang melaksanakan

deteksi dini kanker payudara dan

kanker leher rahim perempuan usia 30-

50 tahun

Page 70: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 62 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

dini penyakit di instansi

pemerintah dan swasta

2. Prosentase deteksi dini faktor resiko

PTM:

a. Inspekasi Visual Asetat (IVA)

b. Kesehatan jiwa dan NAPZA

c. Hipertensi

d. Diabetes Mellitus

Pembentukan Posbindu PTM Jumlah desa yang melaksanakan Posbindu

PTM

Menjamin keamanan pangan

dan mutu pangan yang

beredar di masyarakat

1. Jumlah desa pangan aman

2. Jumlah pasar yang diintervensi menjadi

pasar aman dari bahan berbahaya

Memperkuat dan memperluas

pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan dan

jajanan anak sekolah (PJAS)

Jumlah sekolah yang dibina

4 Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olahraga

Meningkatkan kampanye

gemar berolahraga,

memfasilitasi

penyelenggaraan olahraga

masyarakat dan

meningkatkan penyediaan

1. Jumlah permasalahan olahraga

2. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan

olahraga rekreasi

3. Jumlah fasilitasi penyelenggaraan

pendidikan, prestasi, dan layanan

Page 71: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 63 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

fasilitas sarana olahraga

masyarakat

khusus

4. Jumlah fasilitasi sarana olahraga

pendidikan, rekreasi dan prestasi

Meningkatkan kegiatan UKS,

mendorong sekolah sebagai

KSBAR/KDM dan mendorong

Sekolah Ramah Anak.

1. Jumlah sekolah memiliki UKS sesuai

standar pelayanan;

2. Jumlah Sekolah memiliki KSBAR/KDM;

dan

3. Jumlah sekolah ramah anak (bebas

intimidasi dan kekerasan).

Meningkatkan kegiatan

aktivitas fisik olah raga di

sekolah dan satuan

pendidikan secara eksternal

dan ekstrakurikuler serta

penyediaan sarana sanitasi

sekolah

1. Jumlah satuan pendidikan yang

memiliki sarana olahraga

2. Jumlah satuan pendidikan yang

meningkatkan kegiatan ativitas fisik

olahraga di sekolah

3. Jumlah satuan pendidikan yang

memilki sarasan sanitasi sekolah

5 Kantor Kementerian Agama

Kabupaten Bantul

Melaksanakan bimbingan

kesehatan pranikah untuk

mendorong perilaku hidup

sehat dan meningkatkan

status gizi calon pengantin,

1. Jumlah calon pengantin memperoleh

bimbingan kesehatan pranikah

2. Jumlah rumah ibadah yang bersih dan

sehat

Page 72: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 64 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

serta mendorong pelaksanan

rutin ibadah bersih dan sehat

3. Jumlah rumah ibadah bebas jentik

nyamuk

Memperkuat fungsi Pos

Kesehatan Pesantren

(Poskestren) dan upaya

kesehatan madrasah dan

mendorong madrasah sebagai

KSBAR dan madrasah ramah

anak

1. Jumlah pesantren menyelenggarakan

pos kesehatan pesantren

2. Jumlah madrasah yang memiliki UKS

yang berstandar baik

3. Jumlah madrasah yang menerapkan

KSBAR

Meningkatkan kegiatan

aktivitas fisik/olahraga di

madrasah dan penyediaan

sarana sanitasi sekolah

1. Jumlah madrasah ysng memiliki sarana

olahraga

2. Jumlah madrasah yang meningkatkan

kegiatan aktivitas fisik/olahraga di

sekolah

3. Jumlah madrasah yang memiliki sarana

sanitasi

6 Dinas Pertanian, Pangan,

Kelautan dan Perikanan

Melakukan pembinaan dan

pemantauan keamanan dan

mutu pangan segar yang tidak

memiliki kandungan pestisida

berbahaya

1. Jumlah kelompok tani yang dibina

2. Jumlah sampel dalam pemantauan

Page 73: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 65 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

Meningkatakan produksi

buah dan sayur yang

berkualitas dalam negeri dan

mendorong pemanfaatan

pekarangan rumah untuk

menanam sayur dan buah.

Jumlah Kelompok Wanita Tani (KWT) yang

mengembangkan pemanfaatan pekarangan

untuk menanam sayur dan buah

Gerakan makan Beragam

Bergizi Seimbang Aman

(B2SA)

Jumlah gerakan makan B2SA

7 Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan dan Kawasan

Pemukiman

Memfasilitasi penyediaan

prasarana, sarana dan utilitas

(PSU) kepentingan publik

Jumlah fasilitas PSU (olahraga) di:

1. Rusunawa (unit)

2. Perumahan (unit)

3. Layanan publik

Layanan sedot tinja Jumlah layanan sedot tinja

Pembangunan sarana air

bersih

Jumlah sarana air bersih yang dibangun

meliputi:

1. Sistem penyediaan air minum pedesaan

(SPAMDES)

2. PDAM.

Sosialisasi Sanitasi Total Jumlah sosialisasi STBM

Page 74: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 66 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

Berbasis Masyarakat (STBM)

ke pengguna Instalasi

Pembuangan Air Limbah (IPAL)

Komunal

Pemeriksaan kualitas air

limbah

Jumlah sampel air limbah yang diperiksa

Pemeriksaan kualitas air

bersih sumur pantau

Jumlah sumur pantau yang diperiksa

kualitasnya

Pembangunan sarana dan

prasarana pengelolaan air

limbah domestik

1. Jumlah sambungan rumah (SR) air

limbah domestik layanan IPAL terpusat

skala regional yang dibangun

2. Jumlah sarana pengolahan air limbah

domestik skala komunal yang dibangun

Pembangunan saluran

drainase pemukiman

Panjang saluran drainase pemukiman yang

dibangun (m)

Menangani kawasan kumuh Berkurangnya luasan kawasan kumuh (ha)

Sosialisasi Perda Nomor 5

tahun 2011 tentang

Bangunan Gedung

Jumlah sosialisasi

Pembuatan papan larangan

sesuai UU Nomor 11 Tahun

Jumlah papan larangan

Page 75: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 67 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

1974 tentang Pengairan

Rehab sumur bor Jumlah sumur bor yang direhab

Pembangunan embung Jumlah embung yang sudah dibangun

Peningkatan avoor Jumlah avoor yang dibangun dan direhab

Perkuatan tebing sungai Jumlah tebing sungai yang meningkat

kualitas dan kuantitasnya

Pembangunan pedestrian Panjang pedestrian yang dibangun (km)

Pembangunan saluran

darinase jalan

Panjang saluran drainase jalan (km)

8 Dinas Pertanahan dan Tata

Ruang

Memfasilitasi rekomendasi

pemanfaatan ruang,

pemanfaatan tanah desa dan

tanah Kasultanan

1. Jumlah rekomndasi pemanfaatan ruang

(olahraga)

2. Jumlah rekomendasi pemanfaatan

tanah desa dan tanah Kasultanan

9 Dinas Lingkungan Hidup Memfasilitasi Ruang Terbuka

Hijau Publik yang memadai di

wilayahnya

Penambahan Ruang Terbuka Hijau (m2)

Pembentukan dan pembinaan

pengelolaan sampah mandiri

1. Jumlah kelompok pengelola sampah

2. Jumlah koordinasi dan pembinaan

jejaring pengelola sampah

Page 76: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 68 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

Pengendalian pencemaran

lingkungan

1. Jumlah uji sampling kualitas air

2. Jumlah uji sampling kualitas udara

3. Jumlah pembangunan dan

pemeliharaan IPAL industri

4. Jumlah sosilisasi penyusunan dokumen

lingkungan

Mertikali 1. Jumlah kegiatan bersih sungai

2. Jumlah kelompok msayarakat yang

terlibat dalam kebersihan sungai

Konservasi lahan dan

keanekaragaman hayati

1. Jumlah batang pohon yang ditanam

2. Jumlah monitoring pengendalian

kerusakan

3. Jumlah pembinaan konservasi SDA dan

keanekaragaman hayati

4. Jumlah pembangunan saluran

peresapan air hujan

10 Dinas Perhubungan Mendorong ketersediaan

sarana, prasarana dan

1. Jumlah pengadaan dan pemasangan

perlengkapan pengguna jalan yang

Page 77: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 69 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

fasilitas perhubungan yang

aman dan nyaman bagi

pengguna jalan

terdiri atas:

1. Marka (m)

2. Rambu (unit)

3. APILL (paket)

11 Dinas Perdagangan Meningkatkan pengawasan

terhadap peredaran dan

penjualan :

1. Bahan berbahaya yang

sering disalahgunakan

dalam pangan

2. Pergudangan (kebersihan,

produk kedaluwarsa, ijin

edar, kemasan rusak, dll)

Jumlah kegiatan pengawasan terhadap

peredaran dan penjualan:

1.

1. Bahan berbahaya yang sering

disalahgunakan dalam pangan

2. Pergudangan (kebersihan, produk

kedaluwarsa, ijin edar, kemasan rusak,

dll)

Pemantauan bahan

kebutuhan pokok di 3 Pasar

Utama Bantul

Jumlah kegiatan pemantauan barang

kebutuhan pokok di 3 Pasar Utama Bantul

Pemberdayaan pedagang kaki

lima dengan membangun

kawasan khusus pedagang

Jumlah kawasan khusus pedagang kaki

lima

Page 78: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 70 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

kaki lima

12 Dinas Koperasi, Usaha Kecil

Menengah dan Perindustrian

Meningkatkan promosi

makanan dan minuman lokal

Jumlah kegiatan promosi makanan dan

minuman lokal

Mendorong Industri Kecil

Menengah (IKM) untuk

memproduksi olahan pangan

yang sehat

Jumlah IKM yang memproduksi olahan

pangan yang sehat

13 Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk

melaksanakan pemeriksaan

kesehatan/deteksi dini

penyakit pada pekerja

Jumlah perusahaan yang melaksanakan

pemeriksaan rutin kesehatan/deteksi dini

penyakit kepada tenaga kerja

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk

menyediakan ruang MCK

yang sesuai aturan, sarana

ruang menyusui,

melaksanakan kegiatan

olahraga di tempat kerja dan

menerapkan KSBAR

1. Jumlah perusahaan yang

melaksanakan kegiatan olahraga

2. Jumlah perusahaan yang menyediakan

sarana ruang menyusui

3. Jumlah perusahaan yang menerapkan

KSBAR di area kerja

4. Jumlah perusahaan yang menyediakan

sarana MCK sesuai aturan

Page 79: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 71 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk

menerapkan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3)

Jumlah perusahaan yang menerapkan

K3

14 Dinas Komunikasi dan

Informatika

Melakukan diseminasi

informasi layanan masyarakat

terkait pola hidup bersih dan

sehat

Jumlah iklan promosi/pesan perilaku

hidup bersih dan sehat yang mudah

dipahami oleh masyarakat melalui saluran

informasi publik (media cetak, elektronika

dan forum komunikasi)

15 Dinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga

Berencana Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

Melakukan promosi untuk

menggerakan partisipasi

kaum perempuan dalam

kepesertaan KB dan upaya

deteksi dini faktor risiko PTM

1. Jumlah akseptor KB

2. Jumlah perempuan yang mendapatkan

pelayanan papsmear

Meningkatkan komunikasi

Informasi dan Edukasi (KIE)

Germas hidup Sehat bagi

keluarga, perempuan dan

anak

Jumlah kegiatan KIE Germas Hidup Sehat

(melalui bina keluarga balita, bina keluarga

remaja, bina keluarga lansia, pusat

informasi dan konseling remaja, dan usaha

peningkatan pendapatan keluarga

sejahtera)

Page 80: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 72 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

16 Dinas Sosial, Pemberdayaan

Perempuan, dan

Perlindungan Anak

Melakukan promosi untuk

menggerakkan partisipasi

kaum perempuan dalam

upaya deteksi dini faktor

risiko PTM

1. Jumlah KIE Gender, perlindungan

perempuan dan anak

2. Jumlah penerima bantuan sosial, modal

usaha bagi wanita rawan sosial dan

ekonomi

Program Keluarga Harapan

(PKH)

Jumlah keluarga penerima bantuan PKH

Bantuan pangan non tunai

warga miskin

1. Jumlah keluarga penerima bantuan

pangan non tunai warga miskin

Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH)

2. Jumlah rumah penerima bantuan RTLH

17 Satuan Polisi Pamong Praja Meningkatkan pengawasan

terhadap peredaran dan

penjualan minuman

beralkohol.

Jumlah kegiatan pengawasan terhadap

peredaran dan penjualan minuman

beralkohol.

Melakukan pengawasan

KSBAR bersama Tim

Jumlah wilayah KSBAR yang dilakukan

pengawasan.

Page 81: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 73 | 99

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN OUTPUT KEGIATAN INTERVENSI

1 2 3 4

pemantau KSBAR.

18 Kecamatan Mengeluarkan kebijakan

terkait Germas di tingkat

kecamatan

Jumlah kebijakan terkait Germas

19 TP PKK Melakukan pembinaan peran

PKK terkait dengan

pelaksanaan Germas di

dasawisma

Jumlah dasawisma yang dibina terkait

dengan pelaksanaan Germas

Pelatihan peningkatan peran

perempuan dalam

mendukung pelaksanaan

Germas

Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan

Page 82: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 74 | 99

3.2. Prinsip dan Pendekatan Kunci

3.2.1 Pendekatan Lintas Sektor

Saat ini Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) Tahun 2005-2024 fokus pada pembangunan kesehatan

menuju ke arah pengembangan upaya kesehatan, dari upaya yang

bersifat kuratif bergerak ke arah upaya kesehatan promotif dan

preventif. Hal ini memerlukan serangkaian program strategis serta

implementasi dari berbagai program Kementerian Kesehatan RI

salah satunya adalah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Peran seluruh lintas sektor diperlukan untuk mewujudkan

keberhasilan implementasi Germas. Untuk itu, Pemerintah

Kabupaten Bantul mengeluarkan Peraturan Bupati No 35 Tahun

2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Germas

memfokuskan pada enam kegiatan utama, seperti pada uraian

sebelumnya.

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat menyampaikan

jika dukungan dari Kementerian Kesehatan berupa peningkatan

kapasitas SDM, sosialisasi, pelatihan, dukungan sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan dan dukungan kegiatan

operasional melalui dana dekonsentrasi dan Dana Alokasi Khusus

(DAK) lalu akan dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi,

Kabupaten/Kota dengan pembangunan kawasan tanpa rokok,

kegiatan peregangan, sosialisasi deteksi dini, advokasi kebijakan,

Page 83: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 75 | 99

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) di desa/kelurahan

(Kemenkes RI, 2017).

Pelaksanaan Germas harus dilakukan oleh seluruh lapisan

masyarakat, lintas sektor baik pemerintah pusat dan daerah,

swasta, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, serta

masyarakat. Seluruh lapisan masyarakat tersebut dapat bersama-

sama berkontribusi menciptakan Germas dengan tujuan

kesehatan masyarakat dapat terjaga. Jika masyarakat sehat maka

produktivitas akan meningkat, terciptanya lingkungan yang bersih

serta biaya yang dikeluarkan untuk berobat akan berkurang.

Harapannya pemanfaatan dana Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) akan lebih banyak digunakan untuk masyarakat

sehat dibandingkan masyarakat yang sakit.

3.2.2 Sustainability

Kebijakan dan strategi program kesehatan masyarakat

menuju penguatan pelayanan kesehatan primer dalam upaya

kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.

Germas sebagai strategi dalam mencapai pemberdayaan

masyarakat, berisi tentang kegiatan-kegiatan yang mendorong

kerja utama dilakukan oleh masyarakat. Kebijakan kesehatan

masyarakat yang pertama ini bersambung dengan kebijakan

kedua dimana penerapan pendekatan keberlanjutan pelayanan

(continuum of care) sehingga program tidak terlepas pada saat

Page 84: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 76 | 99

pencanangan program berikutnya, akan tetapi dapat dilanjutkan.

Kebijakan ketiga mendorong lintas sektor mewujudkan Gerakan

Masyarakat Hidup Sehat. Germas secara eksplisit dituliskan

sebagai kebijakan ketiga dalam program kesmas oleh karena itu

keberlanjutan program Germas ini sangatlah penting untuk

dituangkan sebagai berikut:

1. Pencanangan advokasi penggalangan komitmen

2. Pencanangan

3. Forum koordinasi Germas

4. Penggerakan massa

5. Pelaksanaan kampanye dalam rangka pemantapan

dan perluasan peran OPD

6. Kerjasama dengan akademisi dan dunia usaha dalam

rangka pembudayaan perilaku sehat dalam upaya

perbaikan gizi masyarakat dan mewujudkan keluarga

sehat.

Tahapan Germas Kabupaten Bantul saat ini adalah pada

tahap pencanangan dan pemantapan. Upaya penggalangan

komitmen telah dilaksanakan dalam forum penyusunan Peraturan

Bupati Bantul tentang Germas sampai dengan pengesahannya.

Upaya penggerakan massa, pelaksanaan kampanye telah diatur

didalam Peraturan Bupati Bantul No 35 tahun 2018 tentang

Germas.

Strategi program Germas ini dapat dicapai sejalan dengan

strategi program kesehatan masyarakat yaitu melalui akselerasi

Page 85: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 77 | 99

pemenuhan akses pelayanan KIA, remaja dan lanjut usia (lansia)

yang berkualitas. Kabupaten telah memiliki akses yang baik bagi

masyarakat dengan melihat data fasilitas pelayanan kesehatan

yang ada dengan angka kejadian penyakit dalam Laporan

Pertanggungjawaban Bupati 2017. Dengan pemenuhan akses

diharapkan program promosi akan gencar dilaksanakan sehingga

masyarakat akan terbiasa terpapar dengan fasilitas kesehatan

yang tersedia dan mudah dijangkau. Cara pandang terhadap

fasilitas kesehatan tidak hanya mengobati ketika sakit, tetapi

masyarakat dapat datang untuk upaya promotif dan preventif.

Tahapan ini juga melalui penggalangan komitmen OPD

yang dibutuhkan untuk suksesnya kegiatan Germas. Kabupaten

Bantul memiliki 19 OPD yang berperan dalam Germas sesuai

dengan Peraturan Bupati. Perluasan jangkauan komitmen di luar

sektor kesehatan perlu dilakukan (perusahaan swasta, sekolah,

organisasi masyarakat, media massa, akademisi, dunia usaha).

Memperkuat forum diskusi lintas program dengan menyusun

perencanaan kegiatan sektor kesehatan dengan sektor lain.

Tahapan berikutnya adalah tahap pembudayaan perilaku

sehat. Melalui promosi dan pemahaman berulang, maka akan

membentuk praktik yang berulang yang menjadi sebuah budaya.

Pembudayaan yang sudah terbentuk akan memudahkan

pemerintah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai yaitu dalam

pencapaian perbaikan gizi dan keluarga sehat melalui Germas.

Page 86: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 78 | 99

Keberlanjutan sebuah program bergantung pada sistem

yang dibangun dan pihak yang melaksanakannya. Adapun dalam

melakukan upaya sustainability perlu adanya strategi yang tepat

dalam mengimplementasikan program tersebut. Dalam hal ini

program Germas ini dilakukan sebagai aksi bersama seluruh OPD

terkait menyesuaikan dengan rencana strategis masing-masing

OPD dimana sebagai upaya mewujudkan visi Kabupaten Bantul

2016-2021.

Dalam rangka mewujudkan rencana aksi Germas ini bisa

berjalan optimal sesuai dengan target capaian maka perlu adanya

strategi dalam pelaksanaan kegiatan baik itu diawali sejak

persiapan, sampai pelaksanaan perlu menyusun manajemen risiko

dari setiap indikator pelaksanaan program. Hal ini dimaksudkan

agar dalam pelaksanaan dapat diatasi atau diminimalkan kendala

yang muncul dalam kegiatan maupun menjadi bahan evaluasi

untuk kegiatan dimasa yang akan datang.

Selain upaya penyusunan manajemen risiko, dikarenakan

menurut H.L Bloem (1908) bahwa perilaku memegang peranan

penting dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat, maka

perlu adanya pemberdayaan masyarakat dalam beberapa program

yang memungkinkan bisa secara mandiri dilaksanakan oleh

masyarakat dengan kemampuannya sendiri setelah mendapatkan

pembekalan dari OPD terkait.

Page 87: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 79 | 99

3.2.3 Sejalan dengan RPJMD dan Regulasi Pemerintah

Dokumen RAD Germas Kabupaten Bantul merupakan

dokumen yang memberikan panduan dalam koordinasi lintas

sektor, sehingga meningkatkan peluang program Germas di

Kabupaten Bantul dapat berjalan efektif. Dokumen ini juga

berfungsi dalam menetapkan analisis pembiayaan dan pemetaan

budget anggaran yang dikeluarkan oleh APBD maupun Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). RAD ini disusun dengan

sinergitas dengan rencana strategis OPD terkait dan relevan

dengan RPJMD Kabupaten Bantul. Adapun arah kebijakan dari

RPJMD yang berkaitan dengan program Germas ini antara lain:

Tabel 3.2 Strategi dan Arah Kebijakan

No Strategi Arah Kebijakan

1 Peningkatan cakupan dan kualitas layanan

kesehatan

Meningkatkan sarana dan prasarana, SDM, dan akses

serta mutu pelayanan kesehatan

2 Peningkatan cakupan

pangan dan kualitas gizi yang seimbang

Meningkatkan ketersediaan

dan keragaman pangan secara berkelanjutan

3 Peningkatan pencegahan dan pemberantasan

penyakit menular

Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat

4 Pembinaan dan pemasyarakatan

olahraga

Meningkatkan prestasi olahraga

5 Peningkatan keselamatan

transportasi

Meningkatkan pencegahan

kecelakaan transportasi

6 Akselerasi pemenuhan

kebutuhan pangan masyarakat

Intensifikasi dan diversifikasi

usaha tani

7 Pengembangan peternakan berbasis industri

Meningkatkan sumber daya peternakan

Page 88: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 80 | 99

8 Pelestarian lingkungan hidup berkelanjutan

Meningkatkan pengendalian lingkungan hidup

9 Peningkatan kualitas perencanaa, pengawasan

dan pengendalian pemanfaatan tata ruang

a) Meningkatkan kualitas perencanaan tata ruang

b) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan

pengendalian pemanfaatan ruang

Page 89: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 81 | 99

BAB IV

KERANGKA PELAKSANAAN

4.1 Struktur Kelembagaan Pelaksanaan Kegiatan Germas di

Kabupaten Bantul

Gambar 4.1 bagan organisasi tim pelaksana

PENANGGUNG JAWAB

Bupati Bantul

KETUA

BAPPEDA

SEKRETARIS

Sekretaris Daerah

ANGGOTA

Organisasi Perangkat

Daerah (OPD)

Page 90: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 82 | 99

Tabel 4.1 Struktur Tim Teknis Pelaksanaan

No. Jabatan dalam Tim

Jabatan OPD

A. Ketua Bappeda Bappeda

B. Sekretaris 1. Kabag Adm. Kesra 2. Sekretaris Dinas

Kesehatan Bantul

Setda Dinas Kesehatan

C. Anggota

1. Anggota Kabid Kesmas Dinkes

2. Anggota Kabid Pemsosbud Bappeda

3. Anggota Kasie Promosi dan Kesmas Dinkes

4. Anggota Kasubid Kesra Bappeda

5. Anggota Kasubag Program Dinas Kesehatan Bantul

6. Anggota Kasubag Program Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga

7. Anggota Kasubag Program Kantor Kementerian

Agama

8. Anggota Kasubag Program, Keuangan, dan Aset

Dinas Pertanian, Pangan,

Kelautan dan Perikanan

9. Anggota Kasubag Program, Keuangan, dan Aset

Dinas PU , Perumahan dan

Kawasan Pemukiman

10. Anggota Kasubag Program, Keuangan, dan Aset

Dinas Pertanahan dan Tata Ruang

11. Anggota Kasubag Program,

Keuangan, dan Aset

Dinas

Lingkungan Hidup

12. Anggota Kasubag Program, Keuangan, dan Aset

Dinas Perhubungan

13. Anggota Kasubag Program, Keuangan, dan Aset

Dinas Perdagangan

14. Anggota Kasubag Program Dinas Koperasi Usaha Kecil

Menengah dan

Page 91: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 83 | 99

No. Jabatan dalam Tim

Jabatan OPD

Perindustrian

15. Anggota Kasubag Program Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

16. Anggota Kasubag Program,

Keuangan, dan Aset

Dinas

Komunikasi dan Informatika

17. Anggota Kasubag Program Dinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga Berencana,

Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa

18. Anggota Kasubag Program Dinas Sosial

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak

19. Anggota Kasubag Program, Keuangan, dan Aset

Satuan Polisi Pamong Praja

20. Anggota Ketua Pokja IV TP PKK Kab.Bantul

21. Anggota Kasubag Program dan Keuangan

17 Kecamatan

Pelaksanaan RAD Germas ini dengan koordinasi lintas

sektor dan merupakan kerja bersama. Seluruh OPD menjalankan

tugas dan fungsinya bekerja sama dengan pihak OPD lainnya yang

berkaitan dengan program Germas yang akan dijalankan. Adapun

peran OPD dalam Germas adalah sebagai berikut.

Page 92: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 84 | 99

Tabel 4.2.

Peran OPD dalam Germas

NO OPD PERAN DALAM GERMAS

1 Bag. Adm. Kesra

Setda Kabupaten

Bantul

Mengkoordinasikan pelaksanaan

kegiatan Germas

Melakukan fasilitasi, koordinasi,

pemantauan dan evaluasi

pelaksanaan Germas

2 Bappeda Memfasilitasi perumusan kebijakan,

monitoring dan evaluasi Germas

3 Dinas Kesehatan Menyusun kebijakan teknis terkait

operasional pelaksanaan Germas

Melaksanakan kampanye Germas

serta meningkatkan advokasi dan

pembinaan dalam pelaksanaan

kebijakan KSBAR

Meningkatkan pendidikan mengenai

gizi seimbang dan pemberian ASI

Eksklusif

Meningkatkan pendidikan mengenai

aktivitas fisik

Meningkatkan pelaksanaan deteksi

dini penyakit di Puskesmas dan

menyusun panduan pelaksanaan

deteksi dini penyakit di instansi

pemerintah dan swasta

Pembentukan Posbindu PTM

Menjamin keamanan pangan dan

mutu pangan yang beredar di

masyarakat

Memperkuat dan memperluas

pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan dan jajanan anak

sekolah (PJAS)

4 Dinas Pendidikan,

Pemuda dan

Meningkatkan kampanye gemar

berolahraga, memfasilitasi

Page 93: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 85 | 99

NO OPD PERAN DALAM GERMAS

Olahraga penyelenggaraan olahraga

masyarakat dan meningkatkan

penyediaan fasilitas sarana olahraga

masyarakat

Meningkatkan kegiatan UKS,

mendorong sekolah sebagai KSBAR

dan mendorong Sekolah Ramah Anak

Meningkatkan kegiatan aktivitas fisik

olahraga di sekolah dan satuan

pendidikan secara eksternal dan

ekstrakurikuler serta penyediaan

sarana sanitasi sekolah

5 Kantor

Kementerian

Agama Kabupaten

Bantul

Melaksanakan bimbingan kesehatan

pranikah untuk mendorong perilaku

hidup sehat dan meningkatkan

status gizi calon pengantin, serta

mendorong pelaksanan rutin ibadah

bersih dan sehat

Memperkuat fungsi Pos Kesehatan

Pesantren (Poskestren) dan upaya

kesehatan madrasah dan mendorong

madrasah sebagai KSBAR dan

madrasah ramah anak

Meningkatkan kegiatan aktivitas

fisik/olahraga di madrasah dan

penyediaan sarana sanitasi sekolah

6 Dinas Pertanian,

Pangan, Kelautan

dan Perikanan

Melakukan pembinaan dan

pemantauan keamanan dan mutu

pangan segar yang tidak memiliki

kandungan pestisida berbahaya

Meningkatkan produksi buah dan

sayur yang berkualitas dalam negeri

dan mendorong pemanfaatan

pekarangan rumah untuk menanam

sayur dan buah

Gerakan makan Beragam Bergizi

Seimbang Aman (B2SA)

7 Dinas Pekerjaan Memfasilitasi penyediaan prasarana,

Page 94: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 86 | 99

NO OPD PERAN DALAM GERMAS

Umum,

Perumahan dan

Kawasan

Pemukiman

sarana dan utilitas (PSU)

kepentingan publik

Layanan sedot tinja

Pembangunan sarana air bersih

Sosialisasi Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat (STBM) ke pengguna

Instalasi Pembuangan Air Limbah

(IPAL) Komunal

Pemeriksaan kualitas air limbah

Pemeriksaan kualitas air bersih

sumur pantau

Pembangunan sarana dan prasarana

pengelolaan air limbah domestik

Pembangunan saluran drainase

pemukiman

Menangani kawasan kumuh

Sosialisasi Perda Nomor 5 Tahun

2011 tentang Bangunan Gedung

Pembuatan papan larangan sesuai

UU Nomor 11 Tahun 1974 tentang

Pengairan

Rehab sumur bor

Pembangunan embung

Peningkatan avoor

Perkuatan tebing sungai

Pembangunan pedestrian

Pembangunan saluran drainase jalan

8 Dinas Pertanahan

dan Tata Ruang

Memfasilitasi rekomendasi

pemanfaatan ruang, pemanfaatan

tanah desa dan tanah Kasultanan

9 Dinas Lingkungan

Hidup

Memfasilitasi Ruang Terbuka Hijau

Publik yang memadai di wilayahnya

Pembentukan dan pembinaan

pengelolaan sampah mandiri

Pengendalian pencemaran

lingkungan

Page 95: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 87 | 99

NO OPD PERAN DALAM GERMAS

Mertikali

Konservasi lahan dan

keanekaragaman hayati

10 Dinas

Perhubungan

Mendorong ketersediaan sarana,

prasarana dan fasilitas perhubungan

yang aman dan nyaman bagi

pengguna jalan

11 Dinas

Perdagangan

Meningkatkan pengawasan terhadap

peredaran dan penjualan :

1. Bahan berbahaya yang sering

disalahgunakan dalam pangan

2. Pergudangan (kebersihan, produk

kedaluwarsa, ijin edar, kemasan

rusak, dll)

Pemantauan bahan kebutuhan

pokok di 3 Pasar Utama Bantul

Pemberdayaan pedagang kaki lima

dengan membangun kawasan

khusus pedagang kaki lima

12 Dinas Koperasi,

Usaha Kecil

Menengah dan

Perindustrian

Meningkatkan promosi makanan dan

minuman local

Mendorong Industri Kecil Menengah

(IKM) untuk memproduksi olahan

pangan yang sehat

13 Dinas Tenaga

Kerja dan

Transmigrasi

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk melaksanakan

pemeriksaan kesehatan/deteksi dini

penyakit pada pekerja

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk menyediakan

ruang MCK yang sesuai aturan,

sarana ruang menyusui,

melaksanakan kegiatan olahraga di

tempat kerja dan menerapkan

KSBAR

Mendorong dan memfasilitasi

Page 96: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 88 | 99

NO OPD PERAN DALAM GERMAS

perusahaan untuk menerapkan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3)

14 Dinas Komunikasi

dan Informatika

Melakukan diseminasi informasi

layanan masyarakat terkait pola

hidup bersih dan sehat

15 Dinas

Pengendalian

Penduduk,

Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

Masyarakat dan

Desa

Melakukan promosi untuk

menggerakan partisipasi kaum

perempuan dalam kepesertaan KB

dan upaya deteksi dini faktor risiko

PTM

Meningkatkan komunikasi Informasi

dan Edukasi (KIE) Germas hidup

Sehat bagi keluarga, perempuan dan

anak

16 Dinas Sosial,

Pemberdayaan

perempuan dan

perlindungan

Anak

Melakukan promosi untuk

menggerakkan partisipasi kaum

perempuan dalam upaya deteksi dini

faktor risiko PTM

Program Keluarga Harapan (PKH)

Bantuan pangan non tunai warga

miskin

Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)

17 Satuan Polisi

Pamong Praja

Meningkatkan pengawasan terhadap

peredaran dan penjualan minuman

beralkohol.

Melakukan pengawasan KSBAR

bersama Tim pemantau KSBAR.

18 Kecamatan Mengeluarkan kebijakan terkait

Germas di tingkat kecamatan

19 TP PKK Melakukan pembinaan peran PKK

terkait dengan pelaksanaan Germas

di dasawisma

Pelatihan peningkatan peran

Page 97: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 89 | 99

NO OPD PERAN DALAM GERMAS

perempuan dalam mendukung

pelaksanaan Germas

4.2 Strategi Pengembangan Sumber Daya

Peningkatan kapasitas organisasi dan SDM serat

dikembangkannya panduan petunjuk teknis pelaksaaan kegiatan

merupakan salah satu upaya dalam pelaksanaan program.

Strategi pengembangan kapasitas dapat dilakukan dengan cara:

1) Pelatihan

Strategi pengembangn kapasitas dengan pelatihan yang

dapat dilakukan dalam Germas ini antara lain:

a. Sosialisasi terkait program KSBAR

b. Sosialisasi gemar beraktivitas fisik

c. Refreshing tata laksana skrining penyakit

d. Pembinaan Kader di Posbindu desa

e. Sosialisasi dan penujukan sekolah teladan jajanan dan

pangan sehat

f. Pelatihan standarisasi UKS

g. Refreshing program kesehatan di Poskestren

h. sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

i. Sosialisasi Perda No 5 tahun 2011 tentang Bangunan

Gedung

j. pembinaan jejaring pengelola sampah

Page 98: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 90 | 99

k. Evaluasi Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima

2) Pedoman Teknis

Penetapan standar dalam pelaksanaa program perlu adanya

campur tangan pemerintah dalam penetapan standar

sebagai acuan. Setiap kementerian memiliki pedoman dalam

pelaksanan yang bisa diwujudkan dalam bentuk petunjuk

teknis. Informasi dalam petunjuk teknis sangat penting

digunakan dalam melakukan implementasi kegiatan yang

berkaitan dengan Germas.

4.3 Strategi Advokasi

Strategi advokasi yang bisa diterapkan dalam pelaksanna

Germas ini dibutuhkan agar dalam pelaksanaan semua komponen

terkait mampu melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan

kewenangannya. Sehingga sangat dibutuhkan adanya advokasi

dan koordinasi antar sesama OPD dan stakeholder.

Strategi advokasi yang bisa dilakukan dapat dengan

metode:

a. Membentuk forum Germas yang meliputi semua OPD

terkait

b. Melakukan pertemuan secara reguler dalam rangka

monev kegiatan

Page 99: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 91 | 99

c. Melakukan kegiatan workshop terstruktur terkait RAD

Germas

d. Melakukan upaya pertemuan dengan masyarakat

untuk melihat kebutuhan dan dampak dari program

yang telah dilaksanakan

e. Hasil program yang menjadi “best practice” dapat

dijadikan evaluasi dan pengajuan policy brief dalam

rangka peningkatan kegiatan yang berikutnya.

4.4 Pendanaan

Germas merupakan sebuah gerakan yang sudah

tersistematis dan terencana dengan kegiatan yang sudah ada

sehingga tidak memunculkan anggaran baru di setiap OPD.

Sumber dana pelaksanaan RAD Germas ini dalam menjalankan

program kegiatan Germas memakai nomenklatur program

kegiatan dan sumber dana yang sudah ada selama ini di masing-

masing OPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Page 100: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 92 | 99

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

5.1 Struktur Kelembagaan Pembinaan dan Pengawasan

Gambar 5.1 bagan organisasi tim pengarah

PENANGGUNG JAWAB

1. Bupati

2. Wakil Bupati

KETUA

Kepala BAPPEDA

SEKRETARIS

Sekretaris Daerah

ANGGOTA

1. Ka. Dinas

Kesehatan

2. Kabag Kesra Setda

Page 101: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 93 | 99

5.2 Sistem Monitoring dan Evaluasi

Sistem yang dibangun untuk melakukan monitoring dan

evaluasi Germas diawali dengan pembentukan tim Pembinaan dan

Pengawasan Germas. Tim ini ditetapkan oleh SK Bupati yang

diketuai oleh Kepala Bappeda Bantul. Tim yang dibentuk terdiri

dari lintas sektor sehingga ada keterwakilan dari tiap OPD dalam

melakukan monitoring evaluasi (monev).

Rapat koordinasi dibutuhkan dalam pelaksanaan monev

ini, minimal setiap 4 (empat) bulan sekali. Adapun rincian tugas

tim monev ini antara lain:

a) Melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan Germas

b) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Germas

c) Melakukan evaluasi kegiatan Germas.

Teknis pelaksanaan monev dapat dilakukan dengan

langkah-langkah berikut.

1) Pembinaan dan pengawasan di awal Program

a. Melakukan koordinasi finalisasi indikator kinerja

setiap OPD dengan kondisi riil dilapangan

b. Menyepakati indikator capaian kinerja

c. Menyusun alternatif problem solving apabila terdapat

kendala dalam pelaksanaan

d. Penjelasan tentang pelaksanaan Program germas

2) Pembinaan dan pengawasan di pertengahan program

Page 102: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 94 | 99

a. Melakukan observasi pelaksanan kegiatan Germas

yang dilaksanakan OPD terkait dan stakeholder

b. Menggali kemungkinan keberlangsungan hasil inovasi

dan peningkatan yang telah dicapai

3) Pembinaan dan pengawasan di akhir program

a. Mengobservasi dampak hasil akhir kegiatan Germas

yang telah dilakukan

b. Melakukan penggalian informasi hasil capaian kinerja

dan evaluasi kendala dan peluang

c. Melihat sustainability program yang telah dicapai dan

upaya mengembangkan program untuk peningkatan

target capaian yang akan datang.

5.3 Waktu Pelaksanaan Monev

Waktu pelaksanaan monev minimal dilakukan melalui

pertemuan kordinasi lintas sektor setiap 4 bulan sekali.

Pelaksanaan Germas yang dilakukan oleh OPD terkait dilaporkan

kepada Bupati melalui Sekda Kabupaten Bantul minimal enam

bulan sekali. Adapun waktu pelaksanaan evaluasi pelaksanaan

kegiatan Germas setiap satu tahun sekali. Laporan yang telah

disusun akan disampaikan oleh Bupati kepada Gubernur DIY.

Page 103: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 95 | 99

5.4 Pelaporan Hasil Monev

Pelaporan dan kegiatan monev dilakukan secara periodik

sesuai yang tertuang dalam Peraturan Bupati yakni 6 bulan sekali.

Pelaporan dilakukan oleh OPD dan lembaga terkait yang

berhubungan dengan program yang telah direncanakan dan

realisasinya. Beberapa komponen yang dilaporkan dalam dokumen

laporan monev yang dilaporkan per semester antara lain:

1. Pendahuluan

2. Deskripsi kegiatan Germas yang dilakukan

3. Indikator dan definisi operasional serta capaian masing-

masing OPD

4. Anggaran yang diserap sebagai realisasi jalannya program

5. Penutup

Pelaksanaan kegiatan Germas ini beserta dengan monevnya

diharapkan menyesuaikan dengan siklus PDCA (Plan, Do Check,

dan Action) sehingga setiap OPD bisa melakukan realisasi kegiatan

berdasarkan hasil evaluasi kegiatan sebelumnya sebagai tujuan

akhir seluruh kegiatan dapat dilaksanakan dengan optimal.

Laporan hasil pelaksanaan Germas minimal mencakup:

1. Rincian kegiatan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

2. Tantangan dalam pelaksanaan kegiatan

3. Terobosan atau kisah sukses sebagai pembelajaran

4. Langkah tindak lanjut yang diperlukan.

Page 104: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 96 | 99

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit

Gramedia Pustaka.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul. 2017. Bantul dalam

Angka (Bantul in Figures). Bantul. Katalog BPS:

1102001.3402. Bantul: CV. Lunar Media Sejahtera.

Basuki, Agus Tri., dan Krismawan, Henry. 2016. Analisis

Konsumsi Pangan Lokal di Kabupaten Bantul. Bantul.

Bupati Kabupaten Bantul. 2012. Instruksi Bupati Bantul Nomor

04 Tahun 2012 Tentang Penggunaan Bahan Baku Pangan

Lokal pada Acara

Pertemuan/Rapat/Kursus/Pelatihan/Kunjungan Kerja

Lapangan. Bantul.

__________. 2016. Peraturan Bupati Bantul Nomor 18 Tahun 2016

Tentang Kawasan Sehat Bebas Asap Rokok. Bantul.

__________. 2016. Peraturan Bupati Bantul No. 86 Tahun 2016

Tentang Rencana Aksi Pangan dan Gizi Kabupaten Bantul

2016-2021. Bantul.

__________. 2017. Peraturan Bupati Bantul Nomor 80 Tahun 2017

Tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kabupaten Bantul 2016-2021. Bantul.

__________. 2018. Peraturan Bupati Bantul Nomor 35 Tahun 2018

Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Bantul.

Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bantul. 2017. Laporan

Indeks Kepuasan Masyarakat. Bantul.

Page 105: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 97 | 99

__________. 2017. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD). Bantul.

__________. 2018. Profil Kesehatan Tahun 2018. Bantul.

Gropper, Sareen S., and Smith, Jack. L. 2013. Advanced Nutrition

and Human Metabolism. 6th Edition. USA: Wadsworth

Cengage Learning. p:175-178.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. 2017. Peraturan Gubernur

Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 44 Tahun 2017 Tentang

Rencana Aksi Daerah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Yogyakarta Sehat Lestari. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hardinsyah, dkk. 2017. Ilmu Gizi: Teori dan Aplikasi. Jakarta:

EGC.

Hayashino, Y., Jackson, J.L., Fukumori, N., Nakamura, F., and

Fukuhara, S. 2012. Effects of supervised exercise on lipid

profiles and blood pressure control in people with Type 2

Diabetes Mellitus: a meta-analysis of randomized controlled

trials. Diabetes Res Clin Pract: 98: 349-360.

Hosomi, Ryota., Yoshida, Munehiro., and Fukunaga, Kenji. 2012.

Seafood Consumption and Components for Health. Glob J

Health Sci. 2012 May; 4(3): 72-86.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Gizi

Seimbang. Jakarta.

__________. 2017. Buku Panduan GERMAS (Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat). Jakarta.

__________. 2017. Germas: Aksi Nyata untuk Hidup Sehat. Warta

KESMAS Edisi 01, 2017. Jakarta.

Page 106: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 98 | 99

__________. 2017. Pentingnya Peran Lintas Sektor Demi Wujudkan

Germas. Edisi 02, 2017. Jakarta. [available at

http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=17022700004]

Liu, Jianghong., et al. 2017. The Mediating role of sleep in the fish

consumption–cognitive functioning relationship: a cohort

study. Scientific Reports 7, article number: 17961.

Luglio, Harry Freitag., Sulistyoningrum, Dian Caturini., Apriliana,

Nur Laila., Putri, Syari Ernawati., Larasati, Ayu., Tsani,

Ahmed Fahmy., et al. 2017. The Effect of Combined Aerobic

and Strength Training on a Weight Loss and Metabolic Profile

(Development of an effective lifestyle-based weight loss

program). Top Clin Nutr: 32(2): 152-160.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Keputusan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 114 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah. Jakarta.

__________. 2009. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 375 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Tahun 2005-2025. Jakarta.

__________. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No. 2269 Tentang Pedoman Pembinaan PHBS.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.

2017. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Pedoman

Umum Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.

Jakarta.

Page 107: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

_______________________________________________________Laporan Akhir

Rencana Aksi Daerah

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 99 | 99

Notoadmojo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.

Jakarta: Rineka Cipta.

O’Donovan, G., Thomas, E.L., McCarthy, J.P., Fitzpatrick, J.,

Durighel, G., Mehta, S., Morin, S.X., Goldstone, A.P., and Bell,

J.D. 2009. Fat Distribution in Men of Different Waist Girth,

Fitness Level, and Exercise Habit. Int J Obes (Lond): 33: 1356-

1362.

Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul. 2017. Laporan

Pertanggungjawaban Bupati. Bantul.

__________. 2018. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir

Tahun Anggaran 2017 Bupati Bantul. Bantul.

Penggalih, Mirza Hapsari Sakti Titis. 2017. Aktivitas Fisik dalam

Implementasi Germas. Dalam Annual Scientific Meeting (ASM)

Persatuan Ahli Gizi Cabang Sleman. Yogyakarta.

Presiden Republik Indonesia. 2017. Instruksi Presiden Rebuplik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat

Hidup Sehat. Jakarta.

RSUD Panembahan Senopati. 2017. Laporan Kinerja RSUD

Panembahan Senopati. Bantul.

Syagata, Anindhita. 2017. Waspadai Segala Bentuk Garam. Dalam

Koran Suara Merdeka. [16 Nop 2017]

Umpierre, D., Ribeiro, P.A., Kramer, C.K., Leitao, C.B., Zucatti,

A.T., Azevedo, M.J., Gross, J.L., Ribeiro., J.P., Schaan., B.D.

2011. Physical Activity Advice Only or Structured Exercise

Training and Association with HbA1c Levels in Type 2

Diabetes: A Systematic Review and Meta-Analysis. JAMA: 305:

1790-1799.

Page 108: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

LAMPIRAN

RENCANA AKSI DAERAH

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

(RAD GERMAS)

Page 109: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 2 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

1 Bappeda Mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan Germas

Surat edaran untuk mendorong

Inpres tentang Germas

1 1 1 1

Melakukan fasilitasi,

koordinasi, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan Germas

Terlaksananya koordinasi Germas 2 2 2 2

2 Bag. Adm. Kesra Setda

Kabupaten Bantul

Memfasilitasi perumusan

kebijakan, monitoring dan

evaluasi Germas

1. Jumlah fasilitasi perumusan

kebijakan yang mendukung

Germas

1 1

1

1

2. Jumlah monitoring dan

evaluasi kebijakan

pelaksanaan Germas

1

1 1

1

3 Dinas Kesehatan Menyusun kebijakan teknis

terkait operasional

pelaksanaan Germas

Jumlah kebijakan teknis terkait

teknis pelaksanaan Germas

1 1 1 1

Melaksanakan kampanye

Germas serta meningkatkan

advokasi dan pembinaan

dalam pelaksanaan kebijakan

KSBAR

1. Jumlah dusun yang

melaksanakan Kebijakan KSBAR

2.

75

80

85

90

Meningkatkan pendidikan

mengenai gizi seimbang dan

pemberian ASI Eksklusif

1. Jumlah kader kesehatan yang

menjadi motivator PMBA

36

36

36

36

2. Jumlah kegiatan kampanye

ASI Eksklusif

1 1 1 1

Page 110: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 3 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

Meningkatkan pendidikan

mengenai aktivitas fisik

1. Jumlah kegiatan sosialisasi

gemar beraktivitas fisik

3 3 3 3

2. Jumlah OPD yang

melaksanakan aktivitas fisik

33 33 33 33

3. JumlahOPD yang

menyediakan sarana aktivitas

fisik

6 6 6 6

Meningkatkan pelaksanaan

deteksi dini penyakit di

Puskesmas dan menyusun

panduan pelaksanaan deteksi

dini penyakit di instansi

pemerintah dan swasta

1. Jumlah puskesmas yang

melaksanakan deteksi dini

kanker payudara dan kanker

leher rahim perempuan usia

30-50 tahun

27 27 27 27

2. Prosentase deteksi dini faktor

risiko PTM:

a. Inspeksi Visual Asetat (IVA) 40 50 60 70

b. Kesehatan jiwa dan NAPZA 50 60 70 75

c. Hipertensi 23.79 23.38 22.79 21.38

d. Diabetes Mellitus 0.05 0.075 0.1 0.1

Pembentukan Posbindu PTM Jumlah desa yang melaksanakan

Posbindu PTM

75 75 75 75

Menjamin keamanan pangan

dan mutu pangan yang

beredar di masyarakat

1. Jumlah desa pangan aman 3 3 3 3

2. Jumlahpasar yang diintervensi

menjadi pasar aman dari

bahan berbahaya

1 1 1 1

Page 111: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 4 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

Memperkuat dan memperluas

pengawasan dan pembinaan

keamanan pangan dan

jajanan anak sekolah (PJAS)

Jumlah sekolah yang dibina 40 40 40 40

4 Dinas Pendidikan,

Pemuda dan Olahraga

Meningkatkan kampanye

gemar berolahraga,

memfasilitasi penyelenggaraan

olahraga masyarakat dan

meningkatkan penyediaan

fasilitas sarana olahraga

masyarakat

1. Jumlah permasalahan

olahraga

4

5

6

7

2. Jumlah fasilitasi

penyelenggaraan olahraga

rekreasi

53 53 53 53

3. Jumlah fasilitasi

penyelenggaraan pendidikan,

prestasi, dan layanan khusus

5 6 6 6

4. Jumlah fasilitasi sarana

olahraga pendidikan, rekreasi

dan prestasi

36 39 39 39

Meningkatkan kegiatan UKS,

mendorong sekolah sebagai

KSBAR dan mendorong

Sekolah Ramah Anak

1. Jumlah sekolah memiliki UKS

sesuai standar pelayanan

315

360

375

380

2. Jumlahsekolah memiliki

KSBAR

315 360 375 380

3. Jumlah sekolah ramah anak

(bebas intimidasi dan

kekerasan)

315 360 375 380

Meningkatkan kegiatan

aktivitas fisik olahraga di

1. Jumlah satuan pendidikan

yang memiliki sarana olahraga

506 506

506

506

Page 112: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 5 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

sekolah dan satuan

pendidikan secara eksternal

dan ekstrakurikuler serta

penyediaan sarana sanitasi

sekolah

2. Jumlah satuan pendidikan

yang meningkatkan kegiatan

ativitas fisik olahraga di

sekolah

68 68 68 68

3. Jumlah satuan pendidikan

yang memiliki sarana sanitasi

sekolah

506 506 506 506

5 Kantor Kementerian

Agama Kabupaten

Bantul

Melaksanakan bimbingan

kesehatan pranikah untuk

mendorong perilaku hidup

sehat dan meningkatkan

status gizi calon pengantin,

serta mendorong pelaksanan

rutin ibadah bersih dan sehat

1. Jumlah calon pengantin

memperoleh bimbingan

kesehatan pranikah

6.000

6.000

6.000 6.000

2. Jumlah rumah ibadah yang

bersih dan sehat

2.304 2.304 2.304 2.304

3. Jumlah rumah ibadah bebas

jentik nyamuk

2.304 2.304 2.304 2.304

Memperkuat fungsi Pos

Kesehatan Pesantren

(Poskestren) dan upaya

kesehatan madrasah dan

mendorong madrasah sebagai

KSBAR dan madrasah ramah

anak

1. Jumlahpesantren

menyelenggarakan Poskestren

40

45

50

50

2. Jumlah madrasah yang

memiliki UKS yang berstandar

baik

26 35 50 50

3. Jumlah madrasah yang

menerapkan KSBAR

10 15 50 50

Meningkatkan kegiatan

aktivitas fisik/olahraga di

1. Jumlah madrasah ysng

memiliki sarana olahraga

90

100

113

113

Page 113: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 6 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

madrasah dan penyediaan

sarana sanitasi sekolah

2. Jumlah madrasah yang

meningkatkan kegiatan

aktivitas fisik/olahraga di

sekolah

80 100 113 113

3. Jumlah madrasah yang

memiliki sarana sanitasi

90 100 113 113

6 Dinas Pertanian,

Pangan, Kelautan dan

Perikanan

Melakukan pembinaan dan

pemantauan keamanan dan

mutu pangan segar yang tidak

memiliki kandungan pestisida

berbahaya

1. Jumlah kelompok tani yang

dibina

125 150 175 200

2. Jumlah sampel dalam

pemantauan

66 66 66 66

Meningkatakan produksi

buah dan sayur yang

berkualitas dalam negeri dan

mendorong pemanfaatan

pekarangan rumah untuk

menanam sayur dan buah

Jumlah Kelompok Wanita Tani

(KWT) yang mengembangkan

pemanfaatan pekarangan untuk

menanam sayur dan buah

10 10 10 12

Gerakan makan Beragam

Bergizi Seimbang Aman

(B2SA)

Jumlah gerakan makan B2SA 10 10 10 12

7 Dinas Pekerjaan Umum,

Perumahan dan

Kawasan Pemukiman

Memfasilitasi penyediaan

prasarana, sarana dan utilitas

(PSU) kepentingan publik

Jumlah fasilitas PSU (olahraga) di:

1. Rusunawa (unit) 4 4 4 4

2. Perumahan (unit) 280 285 290 295

3. Layanan publik 78 78 78 78

Page 114: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 7 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

Layanan sedot tinja Jumlah layanan sedot tinja 101 105 110 112

Pembangunan sarana air

bersih

Jumlah sarana air bersih yang

dibangun meliputi:

1. Sistem penyediaan air

minum pedesaan

(SPAMDES)

208

213

218

220

2. PDAM 29.319 29.500 30.00

0

30.10

0

Sosialisasi Sanitasi Total

Berbasis Masyarakat (STBM)

ke pengguna Instalasi

Pembuangan Air Limbah

(IPAL) Komunal

Jumlah sosialisasi STBM 10 15 15 15

Pemeriksaan kualitas air

limbah

Jumlah sampel air limbah yang

diperiksa

60 60 60 60

Pemeriksaan kualitas air

bersih sumur pantau

Jumlah sumur pantau yang

diperiksa kualitasnya

43 45 45 48

Pembangunan sarana dan

prasarana pengelolaan air

limbah domestik

1. Jumlah sambungan rumah

(SR) air limbah domestik

layanan IPAL terpusat skala

regional yang dibangun

2.972 3.250

3.500

3.650

2. Jumlah sarana pengolahan air

limbah domestik skala

komunal yang dibangun

124 124 133 150

Page 115: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 8 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

Pembangunan saluran

drainase pemukiman

Panjang saluran drainase

pemukiman yang dibangun (m)

17.000 22.000 27.000 30.000

Menangani kawasan kumuh Berkurangnya luasan kawasan

kumuh (ha)

- 2.45 3.66 3.8

Sosialisasi Perda Nomor 5

tahun 2011 tentang

Bangunan Gedung

Jumlah sosialisasi 10 10 10 10

Pembuatan papan larangan

sesuai UU Nomor 11 Tahun

1974 tentang Pengairan

Jumlah papan larangan 30 30 30 30

Rehab sumur bor Jumlah sumur bor yang direhab 2 2 2 2

Pembangunan embung Jumlah embung yang sudah

dibangun

4 4 4 4

Peningkatan avoor Jumlah avoor yang dibangun dan

direhab

15 15 15 15

Perkuatan tebing sungai Jumlah tebing sungai yang

meningkat kualitas dan

kuantitasnya

16 16 16 16

Pembangunan pedestrian Panjang pedestrian yang dibangun

(km)

7.5 7.5 7.5 7.5

Pembangunan saluran

drainase jalan

Panjang saluran drainase jalan

(km)

633.93 633.93 633.93 633.93

8 Dinas Pertanahan dan

Tata Ruang

Memfasilitasi rekomendasi

pemanfaatan ruang,

pemanfaatan tanah desa dan

1. Jumlah rekomendasi

pemanfaatan ruang (olahraga)

3

3

3

3

Page 116: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 9 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

tanah Kasultanan 2. Jumlah rekomendasi

pemanfaatan tanah desa dan

tanah Kasultanan

2 2 2 2

9 Dinas Lingkungan

Hidup

Memfasilitasi Ruang Terbuka

Hijau Publik yang memadai di

wilayahnya

Penambahan Ruang Terbuka

Hijau (m2)

250 250 250 250

Pembentukan dan pembinaan

pengelolaan sampah mandiri

1. Jumlah kelompok pengelola

sampah

136

139

142

145

2. Jumlah koordinasi dan

pembinaan jejaring pengelola

sampah

12 12 12 12

Pengendalian pencemaran

lingkungan

1. Jumlah uji sampling kualitas

air

15 15

15 15

2. Jumlah uji sampling kualitas

udara

4 4 4 4

3. Jumlah pembangunan dan

pemeliharaan IPAL industri

1 3 3 3

4. Jumlah sosilisasi penyusunan

dokumen lingkungan

500 500 500 500

Mertikali

1. Jumlah kegiatan bersih

sungai

3

3

3

3

2. Jumlah kelompok msayarakat

yang terlibat dalam kebersihan

sungai

1 1 1 1

Page 117: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 10 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

Konservasi lahan dan

keanekaragaman hayati

1. Jumlah batang pohon yang

ditanam

1.750 2.000

2.000

2.000

2. Jumlah monitoring

pengendalian kerusakan

12 12 12 12

3. Jumlah pembinaan konservasi

SDA dan keanekaragaman

hayati

8 8 8 8

4. Jumlah pembangunan saluran

peresapan air hujan

80 75 75 75

10 Dinas Perhubungan Mendorong ketersediaan

sarana, prasarana dan

fasilitas perhubungan yang

aman dan nyaman bagi

pengguna jalan

Jumlah pengadaan dan

pemasangan perlengkapan

pengguna jalan yang terdiri atas:

1. Marka (m) 2.370 2.450 2.500 2.550

2. Rambu (unit) 516 550 600 650

3. APILL (paket) 1 1 1 1

11 Dinas Perdagangan Meningkatkan pengawasan

terhadap peredaran dan

penjualan :

1. Bahan berbahaya yang

sering disalahgunakan

dalam pangan

2. Pergudangan (kebersihan,

produk kedaluwarsa, ijin

Jumlah kegiatan pengawasan

terhadap peredaran dan

penjualan:

1. Bahan berbahaya yang sering

disalahgunakan dalam pangan

5 6 7 8

Page 118: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 11 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

edar, kemasan rusak, dll) 2. Pergudangan (kebersihan,

produk kedaluwarsa, ijin edar,

kemasan rusak, dll)

2 4 6 7

Pemantauan bahan

kebutuhan pokok di 3 Pasar

Utama Bantul

Jumlah kegiatan pemantauan

barang kebutuhan pokok di 3

Pasar Utama Bantul

Setiap

hari

Setiap

hari

Setiap

hari

Setiap

hari

Pemberdayaan pedagang kaki

lima dengan membangun

kawasan khusus pedagang

kaki lima

Jumlah kawasan khusus

pedagang kaki lima

1 1 1 1

12 Dinas Koperasi, Usaha

Kecil Menengah dan

Perindustrian

Meningkatkan promosi

makanan dan minuman lokal

Jumlah kegiatan promosi

makanan dan minuman lokal

46 46 46 46

Mendorong Industri Kecil

Menengah (IKM) untuk

memproduksi olahan pangan

yang sehat

Jumlah IKM yang memproduksi

olahan pangan yang sehat

1.200 2.400 3.600 4.800

13 Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk

melaksanakan pemeriksaan

kesehatan/deteksi dini

penyakit pada pekerja

Jumlah perusahaan yang

melaksanakan pemeriksaan rutin

kesehatan/deteksi dini penyakit

kepada tenaga kerja

15 15 30 35

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk

menyediakan ruang MCK yang

1. Jumlah perusahaan yang

melaksanakan kegiatan

olahraga

305 320 336 353

Page 119: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 12 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

sesuai aturan, sarana ruang

menyusui, melaksanakan

kegiatan olahraga di tempat

kerja dan menerapkan KSBAR

2. Jumlahperusahaan yang

menyediakan sarana ruang

menyusui

20 21 22 23

3. Jumlah perusahaan yang

menerapkan KSBAR di area

kerja

305 320 336 353

4. Jumlah perusahaan yang

menyediakan sarana MCK

sesuai aturan

725 761 799 839

Mendorong dan memfasilitasi

perusahaan untuk

menerapkan K3 (Keselamatan

dan Kesehatan Kerja)

Jumlah perusahaan yang

menerapkan K3

850 892 937 983

14 Dinas Komunikasi dan

Informatika

Melakukan diseminasi

informasi layanan masyarakat

terkait pola hidup bersih dan

sehat

Jumlah iklan promosi/pesan

perilaku hidup bersih dan sehat

yang mudah dipahami oleh

masyarakat melalui saluran

informasi publik (media cetak,

elektronika dan forum

komunikasi)

14 14 14 14

15 Dinas Pengendalian

Penduduk, Keluarga

Berencana

Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa

Melakukan promosi untuk

menggerakan partisipasi

kaum perempuan dalam

kepesertaan KB dan upaya

deteksi dini faktor risiko PTM

1. Jumlah akseptor KB

1.

104.209

105.251

106.141

107.000

2. Jumlah perempuan yang

mendapatkan pelayanan

papsmear

200 200 200 200

Page 120: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 13 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

Meningkatkan komunikasi

Informasi dan Edukasi (KIE)

Germas hidup Sehat bagi

keluarga, perempuan dan

anak

Jumlah kegiatan KIE Germas

Hidup Sehat (melalui bina

keluarga balita, bina keluarga

remaja, bina keluarga lansia,

pusat informasi dan konseling

remaja, dan usaha peningkatan

pendapatan keluarga sejahtera)

1.020 1.224 1.428 1.428

16 Dinas Sosial,

Pemberdayaan

Perempuan, dan

Perlindungan Anak

Melakukan promosi untuk

menggerakkan partisipasi

kaum perempuan dalam

upaya deteksi dini faktor

risiko PTM

1. Jumlah KIE Gender,

perlindungan perempuan dan

anak

1.

12

12

12

12

2. Jumlah penerima bantuan

sosial, modal usaha bagi

wanita rawan sosial dan

ekonomi

220 220 220 220

Program Keluarga Harapan

(PKH)

Jumlah keluarga penerima

bantuan PKH

68.160 68.160 68.160 68.160

Bantuan pangan non tunai

warga miskin

Jumlah keluarga penerima

bantuan pangan non tunai warga

miskin

97.472 97.472 97.472 97.472

Rumah Tidak Layak Huni

(RTLH)

Jumlah rumah penerima bantuan

RTLH

131 131 131 131

17 Satuan Polisi Pamong

Praja

Meningkatkan pengawasan

terhadap peredaran dan

Jumlah kegiatan pengawasan

terhadap peredaran dan

12 12 12 12

Page 121: KATA PENGANTAR - bantulkab.go.id · Gerakan Masyarakat Hidup Sehat di Kabupaten Bantul Tahun 2018-2021 P a g e 3 | 99 percepatan perbaikan gizi, peningkatan pencegahan dan deteksi

Page 14 of 14

NO PENANGGUNG JAWAB

KEGIATAN KEGIATAN UTAMA INDIKATOR

TARGET

2018 2019 2020 2021

1 2 3 4 5

penjualan minuman

beralkohol.

penjualan minuman beralkohol.

Melakukan pengawasan

KSBAR bersama Tim

pemantau KSBAR.

Jumlah wilayah KSBAR yang

dilakukan pengawasan.

506 506 506 506

18 Kecamatan Mengeluarkan kebijakan

terkait Germas di tingkat

kecamatan

Jumlah kebijakan terkait Germas 1 1 1 1

19 TP PKK Melakukan pembinaan peran

PKK terkait dengan

pelaksanaan Germas di

dasawisma

Jumlah dasawisma yang dibina

terkait dengan pelaksanaan

Germas

75 75 75 75

Pelatihan peningkatan peran

perempuan dalam

mendukung pelaksanaan

Germas

Jumlah peserta yang mengikuti

pelatihan

200 200 200 200