kata pengantar - buttm-ppid.pertanian.go.id
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya kita semua tetap
mampu melaksanakan amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP) bagi kepentingan Kementerian
Pertanian dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selama 2017 BUTTMKP telah mencapai beberapa sasaran strategis dalam rangka
menunjang keberhasilan pembangunan pertanian. Sebagai pertanggungjawaban atas
penyelenggaraaan fungsi di semua lini BUTTMKP tahun 2017, telah disusun Laporan
Tahunan Tahun Anggaran 2017. Laporan Tahunan ini telah disusun mengikuti Pedoman
Penyusunan Laporan Badan Karantina Pertanian Tahun 2017 yang dimodifikasi untuk
tujuan kelengkapan informasi kegiatan. Laporan Tahunan ini diharapkan juga dapat sebagai
referensi penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi BUTTMKP dimasa mendatang.
Ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pegawai
yang telah melaksanakan tugasnya maisng-masing dalam mewujudkan visi dan misi yang
telah disepakati sebagaimana tertuang dalam Renstra BUTTMKP tahun 2015-2019.
Semoga semua upaya yang telah kita lakukan mendapat Ridho dari Allah SWT.
Bekasi, Januari 2018
Kepala
Drh. Mira Hartati, M.Si NIP. 19620104 198902 2 001
ii
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..... i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………........ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... vI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………................. 1
1.2 Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II SUBAG KETATA USAHAAN
2.1 kesekretariatan .......................................................................... 3
2.2 Pemakaian Fasilitas BUTTMKP ................................................ 3
2.3 Sumber Daya Manusia .............................................................. 4
2.4 Indeks Penerapan Nilai-nilai Budaya Kerja (INBK) ............... 8
2.5 kegiatan Pembinaan Mental dan Inhouse Training ................ 11
2.6 Keuangan .................................................................................. 31
2.7 Sistem pengendali Intern dan Maturitas SPIP ......................... 38
BAB III BAGIAN SEKSI UJI TERAP
3.1 Kegiatan Uji Terap Karantina Hewan dan Tumbuhan ......... 41
3.2 Realisasi Anggaran .................................................................. 42
3.3 Hambatan dan Solusi Kegiatan ................................................. 44
3.4 Rekomendasi Uji Terap ............................................................ 44
3.5 Kegiatan Tambahan .................................................................. 51
BAB IV BAGIAN BIMBINGAN TEKNIS DAN INFORMASI
4.1 Bimbingan Teknis Karantina Hewan ........................................ 53
4.2 Bimbingan Teknis Karantina Tumbuhan ............................... 63
4.3 Realisasi Anggaran .................................................................... 71
4.4 Kegiatan Tambahan .................................................................. 72
BAB V BAGIAN PERENCANAAN DAN KERJASAMA
5.1 Perencanaan ............................................................................. 73
5.2 Kerjasama ................................................................................. 73
5.3 Persiapan ASEAN Training Center (ASEAN CT) ................... 80
BAB VI ANALISIS KEGIATAN ............................................................... 83
BAB VII PENUTUP ................................................................................. 92
iii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1 Daftar Surat Masuk dan Surat Keluar TA 2017 3
Tabel 2 Mutasi pegawai dari dan ke BUTTMKP Tahun 2017 5
Tabel 3 Pergantian Tenaga Harian Lepas (THL) BUTTMKP Tahun 2017
5
Tabel 4 Pegawai BUTTMKP yang Sedang Tugas Belajar Tahun 2017
6
Tabel 5 Pegawai yang sudah menyelesaikan tugas belajar Tahun 2017
6
Tabel 6 Kenaikan Pangkat Pegawai BUTTMKP Tahun 2017
12
Tabel 7 Komposisi pegawai berdasarkan kualifikasi jabatan tahun 2017
7
Tabel 8 Komposisi pegawai berdasarkan pendidikan tahun 2017
7
Tabel 9 Komposisi pegawai berdasarkan golongan tahun 2017
9
Tabel 10 Rekapitulasi hasil pengukuran IPNBK tahun 2017 9
Tabel 11 Anggaran kegiatan pembinaan mental pegawai 13
Tabel 12 Realisasi anggaran kegiatan pembinaan mental pegawai
14
Tabel 13 Narasumber Kegiatan Inhouse Training Publikasi Hasil Uji
Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah
15
Tabel 14 Anggaran Biaya Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah
16
Tabel 15 Realisasi Angggaran Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah
17
Tabel 16 Nama dan Instansi Narasumber Kegiatan 24
Tabel 17 Anggaran biaya kegiatan inhouse training 25
Tabel 18 Realisasi Anggaran Kegiatan Inhouse Training 26
Tabel 19 Nama dan Instansi Narasumber Workshop 29
iv
Tabel 20 Jadwal Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
30
Tabel 21 Realisasi Anggaran Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
30
Tabel 22 Realisasi anggaran BUTTMKP Tahun Anggaran 2017 31
Tabel 23 Realisasi anggaran BUTTMKP Tahun Anggaran 2017 32
Tabel 24 Realisasi berdasarkan Mata Anggaran 33
Tabel 25 Penerimaan Negara Bukan Pajak Setiap Bulan T.A 2017
34
Tabel 26 PNPB BUTTMKP Tahun Anggaran 2011-2017 35
Tabel 27 Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi per Tanggal 31 Desember 2017 Tahun Anggaran 2017
36
Tabel 28 Rincian kendaraan bermotor lingkup Balai Uji Terap Teknik Dan Metode Karantina Pertanian tahun 2017
37
Tabel 29 Realisasi Anggaran Masing-masing Kegiatan uji Terap TA 2017
42
Tabel 30 Persentase Realisasi Penyelenggaraan Uji Terap TA 2017
43
Tabel 31 Realisasi Anggaran Pelaksanaan Bimtek dan Diseminasi
71
Tabel 32 Sasaran Indikator Kinerja dan Hasil Perjalanan Studi Banding Ke Beberapa Instansi dalam Rangka Persiapan ASEAN Training Center
81
Tabel 33 Persen Capaian Output Kegiatan yang Didanai DIPA BUTTMKP TA 2017
86
Tabel 34 Sasaran dan Indikator Kinerja yang Didukung oleh Kegiatan TA 2017
87
v
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1. Diagram Model Sarang Laba – laba Pengukuran IPNBK Tahun 2017
10
Gambar 2. Diagram Garis untuk untuk nilai IPNBK BUTTMKP Tahun 2015- 2017
10
Gambar 3. Pelaksanaan kegiatan pembinaan mental pegawai
13
Gambar 4.Pelaksanaan Inhouse Training Penulisan Karya Ilmiah dan Publikasi Jurnal Ilmiah
22
Gambar 5. Pelaksanaan Inhouse Training Peningkatan SDM, Motivasi, Kepatuhan, Kompetensi dan Disiplin Kerja
28
Gambar 6. Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
31
Gambar 7. Grafik Realisasi Anggaran BUTTMKP Tahun 2017 33
Gambar 8. Grafik Penerimaan PNPB BUTTMKP dari tahun 2012-2017
35
Gambar 9. Pelaksanaan uji coba lapangan pada Uji Terap Desinfeksi Terhadap IKH Ruminansia Besar di IKH SKP Kelas I Cilacap
45
Gambar 10. Kontaminasi virus AI ke sampel telur
46
Gambar 11. Proses iradiasi sinar gamma terhadap mangga gedong dalam rangka simulasi ekspor ke Australia pada uji coba hasil uji terap dengan dosis 400 gray
47
Gambar 12. Perlakuan Hot Water Treatment (HWT) Pada Pisang Mas Kirana
48
Gambar 13. Pelaksanaan Uji Terap Perlakuan Asam Peroksiasetat dan Udara Panas untuk Mengeliminasi Acidovorax citrulli pada Benih Melon
49
Gambar 14. Pelaksanaan fumigasi fosfin formulasi cair (Eco2fume) pada bunga potong krisan
50
Gambar 15. Pelaksanaan Perlakuan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Busuk pada Buah Salak
50
Gambar 16. Pelaksanaan Perlakuan Fumigasi Methyl Bromida 51
vi
pada Buah Kelapa Gambar 17. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina
terhadap HPR dan Pemantauan HPHK
55
Gambar 18. Pelaksanaan Bimtek Penilaian Tempat Pemrosesan dan Rumah Walet Untuk Ekspor Sarang Burung Walet Ke Negara RRT dan TKH Terhadap Unggas
57
Gambar 19. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina Terhadap Bahan Pakan Asal Hewan
60
Gambar 20. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Aplikasi Penetapan Instalasi Karantina Hewan (APIKH) dan Tindakan Karantina Hewan Terhadap Kuda
63
Gambar 21. Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC) Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)
65
Gambar 22. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT)
67
Gambar 23. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Analisa Risiko Organisme Penganggu Tumbuhan (AROPT)
68
Gambar 24. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Perlakuan Fumigasi Methyl Bromide dan Phosphine
71
Gambar 25. Kegiatan Tambahan: Diseminasi Perlakuan dan Pengujian Karantina pada Komoditas Pertanian untuk Akselerasi Ekspor
71
Gambar 26. Penandatanganan MoU peningkatan mutu pendidikan sistem ganda (PSG) dengan SMK Al-Muthmainnah
75
Gambar 27. Regional ASEAN Training Workshop on the Establishment of Pest Free Status
78
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Rekapitulasi Pemakaian Wisma dan Ruang Kelas Tahun
2016-2017
93
Lampiran 2. Kondisi SDM BUTTMKP Tahun 2017
95
Lampiran 3. Daftar Pegawai BUTTMKP yang diberikan Kenaikan
Gaji Berkala tahun 2017
100
Lampiran 4. Daftar Nama Tenaga Harian Lepas (THL) BUTTMKP
Tahun 2017
101
Lampiran 5. Jadwal Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap
BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah
102
Lampiran 6. Jadwal Pelaksanaan Inhouse Training Peningkatan
SDM, Motivasi, Kepatuhan, Kompetensi Dan Disiplin
Kerja Pegawai
104
Lampiran 7. Jadwal Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan
dan Disiplin Pegawai
105
Lampiran 8. Rekapitulasi Aset Fasilitas Wisma dan Kelas
BUTTMKP Tahun 2017
106
Lampiran 9. Susunan Pejabat Pengelola Keuangan BUTTMKP
TA. 2017
108
Lampiran 10. Daftar Narasumber Pelaksanaan Kegiatan Uji Terap
TA. 2017
109
Lampiran 11. Daftar Nama Pelaksana Kegiatan Uji Terap TA. 2017 111
Lampiran 13. Daftar Evaluasi Hasil Perjalanan uji Banding Ke
Instansi
112
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina
Pertanian (BUTTMKP), yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)
lingkup Badan Karantina Pertanian (Barantan), telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 34/Permentan/OT.140/4/2010. UPT yang baru
beroperasi tahun 2011 ini, mempunyai tugas pokok organisasi (tupoksi)
melaksanakan uji terap dan desiminasi penerapan teknik dan metoda
perkarantinaan pertanian sesuai Standar Internasional.
BUTTMKP sebagai penyelenggara amanah Kementerian Pertanian, juga
menyelenggarakan fungsi antara lain penyusunan rencana kerja, program dan
anggaran, pelaksanaan Kerjasama, pelaksanaan uji terap dan bimbingan teknis,
pengelolaan sistem informasi dan dokumentasi, serta pelaksanaan urusan tata
usaha dan rumah tangga.
Fungsi BUTTMKP tersebut diselenggarakan melalui berbagai kegiatan baik
yang bersumber dari DIPA BUTTMKP maupun yang bukan berasal dari DIPA.
Bentuk pertanggungjawaban terhadap capaian kegiatan diejawantahkan dalam
suatu Laporan Tahunan.
Oleh karena itu Laporan Tahunan ini merupakan dokumen kegiatan semua
fungsi yang terlibat di BUTTMKP. Fungsi tersebut meliputi kegiatan di Sub.
Bidang Tata Usaha, Seksi Perencanaan dan Kerjasama, Seksi Uji Terap, Seksi
Bimbingan Teknis dan Informasi, serta kegiatan Kelompok Jabatan Fungsional
sepanjang tahun 2017.
Laporan Tahunan ini disusun berdasarkan sumber data yang valid dan
akurat, yang merupakan hasil capaian kegiatan di masing-masing fungsi
BUTTMKP. Sumber data yang disampaikan dalam format Laporan Tahunan ini
diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan pengambil kebijakan di Barantan
terkait dengan hasil Uji Terap dan Bimbingan Teknis. Selanjutnya laporan ini juga
menggambarkan potensi BUTTMKP dalam hal SDM, Sistem Informasi, dan
Capaian kinerja selama kurun waktu 2017.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 2
BUTTMKP pada Tahun 2017 telah memasuki tahun kedua pelaksanaan
sistem manajemen mutu ISO. 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007. Hal ini
merupakan bukti konkrit bahwa BUTTMKP telah melaksanakan kegiatan
manajemen administrasi pelayanan dan manajemen Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) yang terjamin dan berkualitas.
Implementasi kedua sistem ISO tersebut merupakan jaminan terhadap
keberlangsungan sistem pelayanan yang terukur dan jaminan kesehatan dan
keselamatan kerja oleh BUTTMKP. Sistem tersebut akan terus dikembangkan
sesuai dengan situasi perkembangan di bidang Sistem Manajemen Mutu di skala
nasional maupun internasional.
1.2 Tujuan
Penyusunan Laporan Tahunan Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina
Pertanian TA 2017 ini mempunyai tujuan di antaranya adalah:
a. sebagai bahan informasi pelaksanaan kegiatan Balai Uji Terap Teknik dan
Metoda Karantina Pertanian TA 2017 yaitu kegiatan yang telah dilakukan
di Bidang Tata Usaha, Perencanaan dan Kerjasama , Uji Terap, dan
Bimbingan Teknis dan Informasi;
b. sebagai bahan informasi terhadap tingkat capaian kinerja Balai Uji Terap
Teknik dan Metoda Karantina Pertanian TA 2017; dan
c. untuk mengetahui berbagai permasalahan dan mengembangkan
solusinya terkait dengan tupoksi Balai Uji Terap Teknik dan Metoda
Karantina Pertanian TA 2017.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 3
BAB II
KINERJA SUBBAG KETATAUSAHAAN
2.1 Kesekretariatan
Tugas pokok kesekretariatan BUTTMKP yaitu sebagai tata kelola pekerjaan
menyelenggarakan surat menyurat, baik itu yang masuk maupun keluar dengan
mendokumentasikan secara baik dan menyelesaikannya sesuai kebutuhan dan
keinginan pimpinan.
Tabel 1. Daftar Surat Masuk Dan Surat Keluar TA 2017
No. Jenis Surat Jumlah
1. Surat Masuk
a. Lingkup Kementan
b. Luar Kementan
728 buah
569 buah
159 buah
2. Surat Keluar
a. Lingkup Kementan
b. Luar Kementan
1.166 buah
974 buah
269 buah
3. Surat Keputusan
Ka.BUTTMKP
77 buah
4. Surat Tugas 1.081 buah
Jumlah 3.052 buah
2.2 Pemakaian Fasilitas milik BUTTMKP
Penggunaan Fasilitas BUTTMKP Tahun 2017 menunjukkan penurunan
dibandingkan dengan Tahun 2016, baik untuk penggunaan wisma maupun ruang
kelas. Penurunan pemakaian fasilitas wisma sebesar 32,79% (tahun 2016
sejumlah 3863 orang dan tahun 2017 sejumlah 2596 orang). Sedangkan untuk
pemakaian kelas terjadi penurunan sebesar 56,93% (tahun 2016 jumlah 281 kelas
dan tahun 2017 jumlah 121 kelas). Perbandingan rekapitulasi jumlah penggunaan
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 4
fasilitas BUTTMKP antara tahun 2016 dengan tahun 2017 (Lampiran 1)
menunjukkan penurunan. Salah satu penyebab terjadi penurunan penggunaan
fasilitas wisma dan kelas adalah ketiadaan kegiatan Pelatihan Teknis Dasar dan
Dasar Fungsional yang dilaksanakan di tahun 2017. Kedua kegiatan tersebut
biasanya mendominasi penggunaan fasilitas wisma dan kelas pada periode tahun
sebelumnya.
2.3. Sumber Daya Manusia
Struktur organisasi di Balai Uji Terap dan Metoda Karantina Pertanian
didukung oleh sumber daya manusia yang tangguh, kompeten dan profesional
di bidangnya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi terakhir pegawai yang secara
garis besar dibedakan ke dalam 2 kelompok jabatan yaitu Jabatan Struktural
dan Jabatan Fungsional Teknis / Fungsional Tertentu. Kedua kelompok jabatan
tersebut telah melaksanakan aksi dan komitmen untuk mensukseskan reformasi
birokrasi dengan mendukung program manajemen SDM Aparatur Negara,
menuju SDM yang tangguh, kompeten, jujur, amanah dan memiliki integritas
tinggi.
Keadaan pegawai Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
Bekasi pada bulan Juni Tahun mengalami dinamika sehubungan dengan SK
mutasi alih tugas dan penggantian personel THL. Pada tahun 2017 telah terbit
3 (Tiga) Surat Keputusan Menteri Pertanian dan Kepala Badan Karantina
Pertanian tentang mutasi alih tugas, yaitu Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor : 430/Kpts/KP.230/7/2017 tanggal 21 Juli 2017 tahun 2017, Surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 1087/Kpts/Kp.240/08/A/2017 tanggal 22
Agustus 2017 dan Surat Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No.
1602/Kpts/KP.330/K/9/2017 tanggal 04 September 2017. Penerbitan surat
keputusan tersebut mengubah SDM Balai Uji Terap Teknik dan Metode
Karantina Pertanian hingga akhir Desember 2017 (Lampiran 3).
Kondisi sumber daya manusia di lingkup Balai Uji Terap Teknik dan
Metode Karantina Pertanian hingga akhir tahun 2017 adalah sebagai berikut :
1. Jumlah pegawai Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
saat ini adalah 46 orang PNS dan 10 orang Tenaga Harian Lepas (THL).
2. Mutasi/Alih Tugas pegawai dari dan ke BUTTMKP Tahun 2017
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 5
Tabel 2. Mutasi pegawai dari dan ke BUTTMKP Tahun 2017
No. Nama Alih tugas dari
UPT
Alih tugas ke
UPT
1 Ir. Mohammad Samsul Hedar BUTTMKP BBKP Surabaya
2 Maman Suparman,SP,M.Sc BUTTMKP BBKP Soekarno
Hatta
3 Drh. Uti Ratnasari Herdiana, M.Si BUTTMKP BARANTAN
4 Isti Widjayanti Eko S,SP.M.Si BUTTMKP BBUSKP
5 Muzdalifah BUTTMKP BBUSKP
6 Drh. Mira Hartati, M.Si BARANTAN BUTTMKP
7 Drh. Mazdani Ulfah Daulay,MP BBUSKP
JAKARTA
BUTTMKP
8 Dr. Ir. Ummu Salamah Rustiani
,M.Si
BARANTAN BUTTMKP
9 Nurholis,SP.M.Si BKP Kelas I
Tanjung Pinang
BUTTMKP
10 Abdul Mubaraq Irfan,SP SKP Kelas I
Sorong
BUTTMKP
11 Muslihah Nur Hidayati,SSi BKP Kelas II
Pangkal Pinang
BUTTMKP
3. Selama kurun waktu 2017, telah terjadi pergantian Tenaga Harian Lepas
di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian (Tabel 3).
Namun secara keseluruhan kondisi tenaga harian lepas BUTTMKP terdiri
dari 3 orang petugas administrasi, 2 orang teknisi, 1 pramusaji, 1 bagian
taman, dan 3 orang sopir (Lampiran 4).
Tabel 3. Pergantian Tenaga Harian Lepas (THL) BUTTMKP Tahun 2017
No. Nama Jabatan Waktu
1. Edi Jumyadi THL Januari 2017
2. Ahmad Subandi THL Mei s/d Agustus 2017
3. Achmad Warudin THL September s/d Oktober 2017
4. Samsuar THL Nopember s/d Desember 2017
4. SDM BUTTMKP yang sedang melaksanakan tugas belajar sebanyak 4
orang. Dua orang dibiayai oleh Badan Karantina Pertanian dan sisanya
merupakan hasil kerjasama Indonesia dengan Pemerintah Belanda
(Tabel 4).
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 6
Tabel 4. Pegawai BUTTMKP yang sedang melaksanakan tugas belajar
Tahun 2017
No Nama Tugas Belajar Waktu
1. Drh. Julia Rosmaya
Riasari, M.Si
S3 di IPB 1 Okt 2014 s/d 31 Sep 2017
( 3 tahun ).
Perpanjangan tugas belajar
masih dalam proses.
2. Kresnamurti Tri
Kurniasih, S.Si, M.S.i
S3 di IPB 1 Okt 2014 s/d 31 Sep 2017
( 3 tahun ).
Diperpanjang 1 tahun 01 Okt
2017 s/d 31 September 2018
3. Nurul Dwi Handayani,
SP., M.Si
S3 di Ghen
University -
Belgia
01 Jan 2017 s/d Des 2021
4. Prabowo Lestari,SP.,
M.S.i
S3 di Ghen
University -
Belgia
01 Jan 2017 s/d Des 2021
Adapun pegawai (fungsional Medik Veteriner) yang sudah menyelesaikan
tugas belajar sebanyak 1 orang (Tabel 5).
Tabel 5. Pegawai yang sudah menyelesaikan tugas belajar Tahun 2017
No Nama Tugas Belajar Waktu
1 drh. Ika Suharti S2 di IPB 12 Okt 2015 s/d 30 Sep 2017
5. Pegawai Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian yang
diberikan kenaikan pangkat tahun 2017 sebanyak 6 orang (Tabel 6).
Tabel 6. Kenaikan Pangkat Pegawai BUTTMKP Tahun 2017
No Nama / NIP Pangkat/ Golongan TMT
1 Drh. Anes Doni Kriswito,M.Si Pembina / IV a 01 April 2017
2 Drh. Julia Rosmaya Riasari,M.Si Pembina / IV a 01 Okt 2017
3 Sujono,S.Sos Penata Tk.I / III d 01 Okt 2017
4 Hendra Adi Prasetya,M.Si Penata / III c 01 Okt 2017
5 Ade Syahputra,SP.M.Si Penata / III c 01 Okt 2017
6 Indriani Kusumawati D M Penata Muda / III a 01 Okt 2017
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 7
6. Pegawai Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian yang
diberikan Kenaikan Gaji Berkala tahun 2017 sebanyak 27 Orang
(Lampiran 3).
7. Komposisi pegawai berdasarkan kualifikasi jabatan tahun 2017 (Tabel 7)
menunjukkan jumlah pegawai struktural dan fungsional BUTTMKP.
Tabel 7. Komposisi pegawai berdasarkan kualifikasi jabatan tahun 2017
No. Jabatan Jumlah
1. Pejabat Struktural 5 orang
2. Calon POPT 1 orang
3. POPT Ahli Madya 4 orang
4. POPT Ahli Muda 6 orang
5. POPT Ahli Pertama 6 orang
6. POPT Terampil Penyelia - orang
7. POPT Terampil Pelaksana 1 orang
8. POPT Terampil Pelaksana Lanjutan 2 orang
9. Medik Veteriner Muda 3 orang
10. Medik Veteriner Pertama 1 orang
11. Paramedik Veteriner Penyelia 2 orang
12. Paramedik Veteriner Pelaksana Lanjutan 1 orang
13. PMHP Ahli Muda 1 orang
14. Fungsional Umum 13 orang
8. Berdasarkan kriteria pendidikan terakhir, pegawai BUTTMKP didominasi
oleh pendidikan dengan jenjang Strata 1, kemudian Strata 2, dan SLTA
(Tabel 8).
Tabel 8. Komposisi pegawai berdasarkan pendidikan tahun 2017
No. Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Pendidikan Jenjang S3 2 orang
2 Pendidikan Jenjang S2 14 orang
3 Pendidikan Jenjang S1 17 orang
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 8
4 Pendidikan jenjang Diploma 3 orang
5 Pendidikan Jenjang SLTA sederajat 8 orang
6 Pendidikan Jenjang SD 2 orang
8. Komposisi pegawai BUTTMKP berdasarkan golongan tahun 2017 paling
banyak adalah Golongan III (Tabel 9).
Tabel 9. Komposisi pegawai berdasarkan golongan tahun 2017
No Pangkat / Golongan Jumlah
1 Pembina Tk.I/ IV b 6 orang
2 Pembina / IV a 4 orang
3 Penata Tk.I /III d 4 orang
4 Penata / III c 9 orang
5 Penata Muda Tk.I/ III b 8 orang
6 Penata Muda / III a 10 orang
7 Pengatur Tk.I / II d 2 orang
8 Pengatur / II c 1 orang
9 Pengatur Muda Tk.I/ II b --
10 Pengatur Muda / II a 2 orang
Jumlah 46 Orang
2.4. Indeks Penerapan Nilai – Nilai Dasar Budaya Kerja (IPNBK)
Pelaksanaan pengukuran Indeks Penerapan Nilai – Nilai Dasar Budaya
Kerja (IPNBK) lingkup Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina
Pertanian telah dilakukan pada tahun 2017. IPNBK merupakan parameter
untuk mengetahui informasi tentang tingkat mutu penerapan nilai-nilai dasar
budaya kerja pada satu unit kerja yang diperoleh dari hasil pengukuran
secara kuantitatif dan kualitatif atas persepsi seluruh pegawai pada unit kerja
terhadap budaya kerja dan kinerja di unit kerjanya. Hasil rekapitulasi
pengukuran IPNBK disajikan pada Tabel 10.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 9
Hasil pengolahan data pengukuran IPNBK lingkup Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian tahun 2017 menunjukkan bahwa
nilai IPNBK menunjukkan klasifikasi A (Sangat baik) pada laki-laki maupun
perempuan, meskipun nominal nilai berbeda yaitu 88.61 pada laki-laki dan
87.68 pada perempuan. Nilai yang paling tinggi pada laki-laki adalah
Keteladanan (90,63) dan untuk perempuan yaitu Disiplin (89,24), serta nilai
terendah pada laki-laki adalah Disiplin (85,94) dan Komitmen pada
Perempuan (86,63). Perbandingan nilai IPNBK dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2017 mengalami peningkatan di tahun 2015 yaitu 86,07, nilai
tahun 2016 yaitu 87,15, dan tahun 2017 yaitu 88,14. Dari tahun 2016 ke 2017
mengalami kenaikan sebesar 0,99 poin. Dalam hal ini hal ini Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian telah melakukan menyamakan
persepsi dalam langkah kerja, konsisten dan loyal terhadap pelaksanaan
tugas, membangun keterbukaan dan komunikasi internal.
Tabel 10. Rekapitulasi hasil pengukuran IPNBK tahun 2017
No Komponen Pertanyaan Laki-laki Perempuan
Nilai Konversi Nilai Konversi
1. Komitmen 1.1. - 1.8. 3,50 87,61 3,47 86,63
2. Keteladanan 2.1. - 2.6. 3,63 90,63 3,50 87,50
3. Profesionalisme 3.1. - 3.6. 3,58 89,58 3,49 87,27
4. Integritas 4.1. - 4.5. 3,57 89,29 3,51 87,78
5. Disiplin 5.1. - 5.4. 3,44 85,94 3,57 89,24
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK) 3,54 88,61 3,51 87.68
Kualifikasi Kualitas Budaya Kerja A (Sangat Baik) A (Sangat Baik)
Keterangan :
81,26 - 100,00 = Sangat Baik
62,51 - 81,25 = Baik
43,76 - 62,50 = Kurang Baik
25,00 - 43,75 = Tidak Baik
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 10
Diagram pengolahan data pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar
Budaya Kerja Aparatur dengan model sarang laba-laba pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Model Sarang Laba – laba Pengukuran IPNBK Tahun 2017
Gambar 2. Diagram Garis untuk untuk nilai IPNBK BUTTMKP Tahun 2015- 2017
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 11
2.5. Kegiatan Ketatausahaan (Pembinaan Mental dan In House Training)
Kegiatan ketatausahaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki oleh BUTTMKP.
Peningkatan kualitas dapat dicapai melalui beberapa kegiatan strategis
sesuai dengan pengetahuan dan aturan yang terus berkembang. Oleh
karena itu pada tahun anggaran 2017 telah dilakukan 1 (satu) kegiatan
Pembinaan Mental, 2 (dua) kegiatan Inhouse Training, dan 1 (satu) kegiatan
Workshop. Kegiatan strategis tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kualitas SDM BUTTMKP baik mental maupun spiritual.
2.5.1 Pembinaan Mental Pegawai Dalam Rangka Halal Bihalal 1438 H.
1. Tujuan
Meningkatkan hubungan pegawai dalam rangka peningkatan
prestasi kerja pegawai di Balai Uji Terap Teknik dan Metode
Karantina Pertanian.
2. Metoda
Metode penyampaian materi Pembinaan Mental dilakukan dengan
cara ceramah yang disampaikan oleh narasumber.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Waktu : 4 Juli 2017
Tempat : Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
4. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan Pembinaan mental pegawai BUTTMKP adalah
pegawai BUTTMKP yang tertuang dalam Surat Keputusan Kepala
Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian nomor
581/Kpts/OT.050/K.56.B/06/2017 tentang Panitia Pelaksana dan
Narasumber Kegiatan Pembinaan Mental Dalam Rangka Halal
Bihalal 1438 H. Adapun tema kegiatan pembinaan mental yaitu
“Melalui halal bihalal kita tingkatkan silaturrahim dan prestasi kerja”.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 12
5. Narasumber
Narasumber Pembinaan Mental Pegawai BUTTMKP dari praktisi
yang berkompeten di bidang pembinaan mental pegawai yaitu H.
Syahrizal Khalid, S.Sos dari Yayasan Mutiara Hikmah, Bekasi
6.Peserta
Peserta untuk kegiatan pembinaan mental pegawai berjumlah 40
orang pegawai BUTTMKP.
7. Pembiayaan
Anggaran dan realisasi kegiatan pembinaan mental (pegawai)
diambil dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Uji
Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian Tahun Anggaran
2017 (Tabel 11 dan Tabel 12).
8. Hasil Pelaksanaan
Isi dari ceramah yang disampaikan oleh ust. H. Syahrizal khalid,
S.Sos terkait dengan tema silaturrahim dan kaitannya dengan
prestasi kerja. Silaturrahmi adalah istilah yang cukup akrab dan
popular di dalam pergaulan umat Islam sehari-hari, namun pada
hakekatnya istilah tersebut merupakan bentukan dari bahasa Arab
dari kata silaturrahim,dan istilah silaturrahim ini berasal dari dua
kata yakni : Shilah yang berarti hubungan atau sambungan
dan rahim yang memiliki arti peranakan.
Hubungan dengan prestasi kerja sangat erat dengan kenyamanan
dalam bekerja. Bekerja tidak akan berprestasi apabila kondisi
sesama rekan kerja yang seiman tidak terjadi permusuhan atau
tidak terikat ukhuwah. Orang yang memiliki sifat individualisme
tidak bisa mewujudkan prestasi karena kerja butuh bantuan dan
interaksi sesama saudara. Pribadi yang sukses adalah pribadi yag
memiliki sikap jujur. Kejujuran merupakan ciri orang-orang yang
beriman. Orang jujur sudah pasti memiliki prestasi kerja. Orang
yang jujur adalah orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 13
Diakhir acara pembinaan mental di tutup dengan salam-salaman
dan makan siang bersama yang dapat mempererat hubungan
persaudaraan diantara rekan kerja.
Gambar 3. Pelaksanaan kegiatan pembinaan mental pegawai
Tabel 11. Anggaran kegiatan pembinaan mental pegawai
Kode Program/Kegiatan/Output Volume Harga satuan
Jumlah biaya
(1) (2) (3) (4) (5)
(018.12.15)
Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian Dan Pengawasan Keamanan Hayati
(DD) Pembinaan Mental 28.475.000
521211 Belanja bahan
- Perlengkapan peserta
- ATK & Komputer Supplies
- Spanduk
- Konsumsi (45 org)
- laporan
45,00 PKT
1,00 KEG
2,00 LBR
45,00 OH
1,00 LAP
250.000 2.000.000
750.000
205.000
500.000
24.475.000
11.250.000 2.000.000
1.500.000
9.225.000
500.000
522151 Belanja jasa profesi
- honor narasumber
4,00 OJ
900.000
3.600.000
3.600.000
524114 Belanja perjalanan Dinas Paket Meeting dalam Kota
- perjalanan narasumber
1,00 OP
400.000
400.000
400.000
JUMLAH 28.475.000
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 14
Tabel 12. Realisasi anggaran kegiatan pembinaan mental pegawai
Kode Program/Kegiatan/Output Anggaran Realisasi (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
(018.12.1
5)
Peningkatan Kualitas
Pengkarantinaan Pertanian
Dan Pengawasan Keamanan
Hayati
(DD) Pembinaan Mental 28.475.000 27.160.000 95,38
521211 Belanja bahan
- Perlengkapan peserta
- ATK & Komputer Supplies
- Spanduk
- Konsumsi (40 org)
- laporan
24.475.000
11.250.000
2.000.000
1.500.000
9.225.000
500.000
23.450.000
11.250.000
2.000.000
1.500.000
8.200.000
500.000
95,8
100
100
100
88,8
100
522151 Belanja jasa profesi
- honor narasumber
3.600.000
3.600.000
3.600.000
3.600.000
100
524114 Belanja perjalanan Dinas
Paket Meeting dalam Kota
- perjalanan narasumber
400.000
400.000
110.000
110.000
27,5
2.5.2 Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap BUTTMKP Dalam
Jurnal Ilmiah.
1. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya inhouse training adalah meningkatkan
keterampilan SDM BUTTMKP dalam menyusun dan
mempublikasikan artikel ilmiah hasil uji terap yang dilaksanakan
oleh BUTTMKP dalam jurnal ilmiah.
2. Metoda
Metode pelaksanaan inhouse training adalah dengan
penyampaian materi di kelas, yang kemudian diikuti dengan
workshop dan diskusi mengenai artikel yang telah disiapkan dari
masing-masing tim uji terap.
.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Waktu : 28-30 Agustus 2017
Tempat : Gedung pendidikan BUTTMKP
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 15
4. Narasumber
Tabel 13. Narasumber Kegiatan Inhouse Training Publikasi Hasil
Uji Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah
No. Nama Asal Instansi
1. Prof F.X. Susilo, Ir., M.Sc.,
Ph.D.
Jurnal Hama Dan Penyakit
Tumbuhan Tropika
Universitas Lampung
2. Prof drh. Deni Noviana,
Ph.D.
Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor
3. Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.D. Jurnal Perlindungan Tanaman
Indonesia
Universitas Gadjah Mada
4. Drh. Harimurti Nuradji
Ph.D.
Balai Besar Penelitian Veteriner-
Bogor
5. Dr. Iman Rusmana Jurusan Biologi Fakultas MIPA
Institut Pertanian Bogor
5. Peserta
Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap BUTTMKP dalam
Jurnal Ilmiah diikuti oleh staf pegawai BUTTMKP yang berjumlah
30 orang
6. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan Inhouse Training Publikasi Hasil Uji
Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah dapat dilihat dalam
Lampiran 5.
7. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai oleh anggaran DIPA BUTTMKP tahun 2017.
Anggaran berikut realisasi anggaran ada di tabel 14 dan Tabel 15
berikut ini.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 16
Tabel 14. Anggaran Biaya Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah.
Ko
de
Program/Kegiatan/Output/
Suboutput/Komponen/Sub
Komp/Akun/Detil
Perhitungan Tahun 2017
Volum
e
Harga
Satuan Jumlah Biaya
1 2 3 4 5
Inhouse Training Penulisan Karya Ilmiah dan
Publikasi Jurnal Ilmiah
Rp. 102,385,000
521
211 Belanja Bahan
- Perlengkapan peserta (30
ORGx1 KEG)
30
PKT 150.000 4.500.000
- Penggandaan materi 1 KEG 2.000.000 2.000.000
- Dokumentasi 1 KEG 500.000 500.000
- Pembuatan Sertifikat (30
ORGx1 KEG)
30
PKT 20.000 600.000
- Konsumsi rapat persiapan (15
ORGx2 kali x 1 KEG)) 30 OH 42.000 1.260.000
- Konsumsi Pelaksanaan
Kegiatan (35 ORG x 3 kali x 1
KEG)
105 275.000 28.875.000
- Spanduk (3 LEMB x 1 KEG) 3 LBR 750.000 2.250.000
- Laporan 1 LAP 500.000 500.000
522
151 Belanja jasa profesi
- Honor narasumber (5 ORG x
1 KEG x 8 JAM)
40 OJ 900.000 36.000.000
524
114
Belanja perjalanan dinas paket
meeting dalam kota
- Uang saku peserta (30 ORG x
3 HR x 1 KEG)
90 150.000 13.500.000
- Perjalanan narasumber
(Bogor-Bekasi)
2 OP 700.000 1.400.000
- Perjalanan tim pelaksana 5 OP 700.000 3.500.000
524
119
Belanja Perjalanan Dinas paket
Meeting Luar Kota
- Perjalanan narasumber
(Lampung-Jakarta)
3 OP 2.500.000 7.500.000
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 17
Tabel 15. Realisasi Angggaran Inhouse Training Publikasi Hasil Uji Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah.
Program/Kegiatan/Output/
Suboutput/Komponen/Su
b Komp/Akun/Detil
Perhitungan Tahun 2017 Realisasi Persen
tase
Volume Harga
Satuan Jumlah Biaya
%
2 3 4 5
Inhouse Training Penulisan Karya Ilmiah dan
Publikasi Jurnal Ilmiah
102,385,000
91,298,985
89.17
Belanja Bahan
- Perlengkapan peserta
(30 ORGx1 KEG)
30 PKT 150.000 4.500.000 4,500,000 100
- Penggandaan materi 1 KEG 2.000.000 2.000.000 1,999,900 99.99
- Dokumentasi 1 KEG 500.000 500.000 497,800 99.56
- Pembuatan Sertifikat
(30 ORGx1 KEG)
30 PKT 20.000 600.000 600,000 100
- Konsumsi rapat
persiapan (15 ORGx2
kali x 1 KEG))
30 OH 42.000 1.260.000 1,260,000 100
- Konsumsi Pelaksanaan
Kegiatan (35 ORG x 3
kali x 1 KEG)
105 275.000 28.875.000 21,200,000 73.42
- Spanduk (3 LEMB x 1
KEG)
3 LBR 750.000 2.250.000 2,250,000 100
- Laporan 1 LAP 500.000 500.000 500,000 100
Belanja jasa profesi
- Honor narasumber (5
ORG x 1 KEG x 8
JAM)
40 OJ 900.000 36.000.000 36,000,000
100
Belanja perjalanan dinas paket meeting dalam kota
- Uang saku peserta
(30 ORG x 3 HR x 1
KEG)
90 150.000 13.500.000 13,050,000
96.67
- Perjalanan
narasumber (Bogor-
Bekasi)
2 OP 700.000 1.400.000 1,500,000 107.14
- Perjalanan tim
pelaksana
5 OP 700.000 3.500.000 3,500,000 100
Belanja Perjalanan Dinas paket
Meeting Luar Kota
- Perjalanan
narasumber
(Lampung-Jakarta)
3 OP 2.500.000 7.500.000 4,441,285
59.28
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 18
8. Hasil Pelaksanaan
A. Teknik Penulisan Artikel Sesuai Kriteria Jurnal Ilmiah
Materi disampaikan oleh Prof. F.X. Susilo, Ir., M.Sc., Ph.D dari
Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika Universitas
Lampung. Substansi materi berisi pengenalan artikel ilmiah dan
bagaimana teknik penulisan artikel ilmiah. Artikel ilmiah
merupakan salah satu produk dari kegiatan (riset) ilmiah. Proses
kegiatan riset ilmiah meliputi 1) Merumuskan masalah riset, 2)
Menetapkan tujuan riset, 3) Menyusun kerangka teoritis, 4)
Merumuskan hipotesis, 5) Mengoleksi data berupa eksperimen,
survai, studi pustaka, 6) Menganalisis data, 7) Menarik
kesimpulan, 8) Menulis laporan kegiatan. Kaidah Penulisan Artikel
Ilmiah sesuai dengan prinsip IMRaD (introduction, method, result
and discussion) menurut ANSI (1979). Kerangka artikel ilmiah
berupa 1) Judul & abstrak, 2) Nama penulis, 3) Pendahuluan &
tinjauan pustaka, 4) Metode penelitian, 5) Hasil & pembahasan, 6)
Kesimpulan, 7) Sanwacana, 8) Daftar pustaka
B. Managemen referensi artikel jurnal ilmiah
Materi disampaikan oleh Drh. Harimurti Nuradji, Ph.D. Materi
yang disampaikan mengenai kriteria referensi yang dapat disitasi
dalam jurnal ilmiah dan teknik mensitasi referensi ilmiah.
Informasi yang dapat digunakan sebagai referensi dalam jurnal
ilmiah adalah artikel ilmiah yang telah dipublikasikan dalam jurnal
ilmiah yang terakreditasi baik nasional maupun internasional.
Praktik mensitasi referensi dalam daftar pustaka artikel yang
disusun diperagakan oleh narasumber menggunakan software
Mendeley. Tujuan penggunaan software adalah menghindari
kesalahan pengetikan daftar pustaka dan memudahkan
mengguna dalam merubah-ubah format daftar pustaka sesuai
dengan format persyaratan jurnal yang dituju. Mendeley dapat di
unduh di internet secara gratis dan terdapat pula paket berbayar
sesuai tingkat kebutuhan pengguna.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 19
C. Praktik penyusunan artikel ilmiah
Materi praktik penyusunan artikel ilmiah disampaikan oleh tiga
narasumber di kelas yang berbeda oleh F.X. Susilo, Ir., M.Sc.,
Ph.d., Prof (group A), Tri Joko, S.P., M.Sc., Ph.d. (group B) dan
drh. Harimurti Nuradji, Ph.d. (group C). Group A terdiri dari
peserta inhouse training dengan latar belakang bidang kajian
hama tanaman dengan judul artikel yaitu
1) controling bactrocera papayae on mango fruits var. Arumanis
using hot water treatment,
2) pengaruh fumigasi fosfin cair terhadap mortalitas kutu putih
(Pseudococcus sp.) Dan lalat buah (Bactrocera dorsalis
complex) serta kondisi fisik buah manggis (Garcinia
mangostana l.),
3) perlakuan fosfin formula cair (liquefied phosphine) untuk
membebaskan Thrips parvispinus pada bunga potong krisan
dan mawar,
4) perlakuan fumigasi fosfin formulasi cair terhadap kutu putih
pada buah manggis,
5) controling Bactrocera papayae and Colletotrichum
gloeosporioides on mango fruits var. Gedong using hot water
treatment,
6) perlakuan sulfuryl fluoride untuk opt pada kayu,
7) pengaruh iradiasi sinar gamma [60co] terhadap Sternochetus
frigidus pada buah kweni dan terhadap kualitas buah mangga
arumanis dan indramayu,
8) perlakuan fosfin formula cair dan sulfuryl fluoride sebagai
alternatif perlakuan terhadap Aphelenchoides besseyi christi
pada benih padi (oryza sativa l.),
9) perlakuan pencelupan asap cair untuk mengeleminasi bakteri
Burkholderia glumae kurita & tabei pada benih padi Oryza
sativa l.),
10) perlakuan perendaman asap cair untuk mengeleminasi
nematode A. Besseyi pada benih padi (Oryza sativa l.)
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 20
Group b merupakan kelas praktik yang diikuti oleh peserta dengan
latar belakang bidang kajian penyakit tanaman. Judul artikel yang
dibahas adalah
1) perlakuan panas untuk mengeradikasi bakteri Pantoea stewartii
subsp. Stewartii pada benih jagung,
2) perlakuan fosfin formula cair dan sulfuryl fluoride sebagai
alternatif perlakuan terhadap Aphelenchoides besseyi christi
pada benih padi (Oryza sativa l.),
3) perlakuan pencelupan asap cair untuk mengeleminasi bakteri
Burkholderia glumae kurita & tabei pada benih padi (Oryza sativa
l.),
4) perlakuan perendaman asap cair untuk mengeleminasi
nematode A. besseyi pada benih padi (Oryza sativa l.),
5) perlakuan air panas dan bakterisida untuk mengeliminasi
bakteri Burkholderia glumae pada benih padi,
6) efikasi sulfuryl fluoride sebagai perlakuan terhadap cendawan
dan serangga pada benih jagung,
7) kombinasi perlakuan air panas dan tembaga hidroksida untuk
mengeliminasi bakteri Burkholderia glumae pada benih padi.
Group c diikuti oleh peserta dengan bidang kajian veteriner
dengan judul artikel
1) perlakuan udara panas dan pemberian toxin binder pada
pakan yang terkontaminasi aspergillus flavus dan aflatoksin,
2) teknik dan metode euthanasia terhadap unggas.
D. Teknik Pemilihan Jurnal Ilmiah
Materi disampaikan oleh Prof. drh. Deni Noviana, Ph.D. Pemilihan
jurnal ilmiah oleh penulis harus diawali dengan pemahaman
tentang kriteria jurnal sebagai media publikasi. Jurnal terbagi atas
jurnal nasional dan jurnal internasional. Jurnal nasional
merupakan jurnal dengan ruang lingkup publikasi nasional yang
terakreditasi dan ada juga yang tidak terakreditasi. Sedangkan
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 21
jurnal internasional meliputi jurnal yang terindeks (Scopus, ISI
Thompson dan lainnya) dan jurnal sebagai predatory jurnal.
Kriteria jurnal internasional yaitu 1) Memiliki ISSN dan Artikel
memiliki DOI (digital object identifier), 2) Indeksasi yang dapat
ditelusuri keabsahannya (misal ISI Thomson and Reuter, Scopus,
atau lainnya), 3) Memiliki catatan sitasi yang dapat ditelusuri
keabsahannya, 4) Jurnal diterbitkan oleh penerbit ternama di
tataran internasional, 5) Jurnal diterbitkan oleh editor ternama di
bidangnya, 6) Jurnal diterbitkan setelah melalui proses
penelaahan (review) oleh penelaah (reviewer) ternama di
bidangnya, 7) Tercatat di Perpustakaan Nasional
Indonesia/Perpustakaan Internasional, 8) Ditulis dalam bahasa
Inggris, bahasa resmi PBB, atau bahasa internasional utama
lainnya, 9) Jurnal bukan merupakan jurnal bunga rampai/jurnal
tersebut haruslah jurnal spesifik, 10) Dapat ditelusuri secara
online. Parameter Global untuk Jurnal Reputasi Internasional
yaitu 1) Impact Factor (Thomson Reuters), 2) SJR dan SNIP
(Scimago, Scopus), 3) H-index(Scimago, Scopus, Google
Scholar), 4) i10-index (Google Scholar), 5) Number of Published
Articles per x-year, 6) Number of Citations per x-year, 7) %
Rejection Rates (informally).
E. Perbaikan artikel ilmiah pasca review
Materi disampaikan tiga narasumber dikelas yang berbeda oleh
F.X. Susilo, Ir., M.Sc., Ph.D., Prof (group A), Dr. Iman Rusmana
(group B), Drh. Harimurti Nuradji, Ph.D. (group C). Praktik
perbaikan artikel yang telah direview oleh narasumber bertujuan
memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana memahami
maksud koreksi dan pendapat yang disampaikan reviewer terkait
artikel yang dikirimkan. Koreksi administratif dapat berupa
kesesuaian format artikel ilmiah sesuai kriteria jurnal, kebaruan
artikel (artikel merupakan hasil riset 5 tahun terakhir), keabsahan
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 22
referensi yang digunakan, dan teknik penulisan artikel. Pendapat
reviewer merupakan tanggapan terhadap substansi isi artikel
mengenai arti penting informasi ilmiah yang ingin disumbangkan
kepada pembaca, kebenaran metode penelitian yang dilakukan,
akurasi analisa data, dan lain sebagainya.
Artikel ilmiah yang telah dikoreksi selanjutnya dibahas secara
bersama dan diperbaiki oleh peserta. Artikel hasil perbaikan
selanjutnya akan ditindaklanjuti untuk disempurnakan mengikuti
format jurnal yang dipilih oleh penyusun artikel. Diharapkan artikel
tersebut dapat disubmit dan diterima jurnal terakreditasi nasional
maupun internasional. Publikasi artikel hasil uji terap diharapkan
dapat terlaksana setelah dilaksanakannya inhouse training
publikasi hasil uji terap.
Gambar 4. Pelaksanaan Inhouse Training Penulisan Karya Ilmiah
dan Publikasi Jurnal Ilmiah
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 23
2.5.2 Inhouse Training Peningkatan SDM, Motivasi, Kepatuhan,
Kompetensi dan Disiplin Kerja Pegawai
1. Tujuan
Tujuan Inhouse training ini adalah peningkatan kualitas sumber
daya manusia, motivasi, kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku, kompetensi dan disiplin kerja pegawai.
2. Metoda
Penyampaian materi inhouse training yaitu dengan metode
ceramah, diskusi serta dilakukan simulasi praktek pengisian E -
Kinerja terutama terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh
para peserta dan contoh studi kasus yang biasanya terjadi.
3. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan inhouse training adalah pegawai BUTTMKP
yang tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian nomor
855/Kpts/OT.050/K.56.B/09/2017 tanggal 11 September 2017
tentang Tim Pelaksana Inhouse Traing Peningkatan SDM,
Motivasi, Kepatuhan, Kompetensi dan Disiplin Kerja Pegawai.
Adapun susunan kepanitiaan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengarah : drh. Mira Hartati, M. Si
2. Penanggung Jawab : Ir. M. Julianti Pane
3. Ketua : Widi Asmoro, SE
4. Sekretaris : Indriani Kusumawati DM
5. Anggota : Totong Suwandi
: Ranta Hadi
: Gunarti Lestari Utami, A.md
: Riki
4. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Inhouse Training Peningkatan SDM, Motivasi,
Kepatuhan, Kompetensi dan Disiplin Kerja Pegawai
dilaksanakan pada :
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 24
Waktu : Kamis – Sabtu, 19 – 21 Oktober 2017
Tempat : Gedung Pendidikan Balai Uji Terap Teknik dan
Metode Karantina Pertanian Jl. Raya Kampung Utan – Setu,
Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 17520.
5. Narasumber
Kegiatan inhouse training ini melibatkan narasumber dari instansi
yang terkait dan kompeten sesuai dengan topik (Tabel 16).
Tabel 16. Nama dan Instansi Narasumber Kegiatan Inhouse
Training
No. Nama Asal Instansi
1. Ashady Laksono Hakim, S. Kom Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
2. Teuku Abiansyah Silang, S. Kom Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
3. Agustini Irmawati, SH Biro Organisasi & Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
4. Rian Renaldy, SH, MH Biro Organisasi & Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian
6. Peserta
Kegiatan Inhouse Training Peningkatan SDM, Motivasi,
Kepatuhan, Kompetensi dan Disiplin Kerja Pegawai diikuti oleh
staf pegawai BUTTMKP yang berjumlah 45 orang
7. Jadual Kegiatan
Jadual pelaksanaan kegiatan inhouse training peningkatan SDM,
motivasi, kepatuhan, kompetensi dan disiplin kerja pegawai dapat
dilihat pada bagian Lampiran 6 dan Lampiran 7.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 25
8. Pembiayaan
Kegiatan ini dibiayai oleh DIPA BUTTMKP TA 2017. Anggaran
kegiatan dan realisasi anggaran Inhouse Training Peningkatan
SDM, Motivasi, Kepatuhan, Kompetensi dan Disiplin Kerja
Pegawai BUTTMKP Tahun 2017 tertera pada Tabel berikut.
Tabel 17. Anggaran biaya kegiatan inhouse training
Kode Program/Kegiatan/Output/ Suboutput/Komponen/Sub
Komp/Akun/Detil
Perhitungan Tahun 2017
Vol Harga Satuan
Jumlah Biaya
1 2 3 4 5
DD 1822.994.901 92.715.000
521211
Belanja Bahan
- Perlengkapan peserta 45 250.000 11.250.000
- Penggandaan materi 1 1.335.000 1.335.000
- ATK dan komputer suplies 1 2.500.000 2.500.000
- Sertifikat 45 20.000 900.000
- Spanduk 2 750.000 1.500.000
- Konsumsi rapat persiapan 15 42.000 630.000
- Konsumsi pelaksanaan
kegiatan 135 230.000 31.050.000
- Laporan 1 500.000 500.000
522151 Belanja jasa profesi 21.600.000
- Honor narasumber 24 OJ 900.000 21.600.000
524114 Belanja perjalanan dinas
paket meeting dalam kota 21.450.000
- Uang saku peserta 135 150.000 20.250.000
- Perjalanan narasumber 3 400.000 1.200.000
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 26
Tabel 18. Realisasi Anggaran Kegiatan Inhouse Training
Kode
Program/Kegiatan/Output/
Suboutput/Komponen/Sub
Komp/Akun/Detil
Perhitungan Tahun 2015
Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5
DD 1822.994.901 92.715.000 92.414.600 99,7
521211 Belanja Bahan
- Perlengkapan peserta 11.250.000 11.250.000
- Penggandaan materi 1.335.000 1.334.900
- ATK dan komputer suplies 2.500.000 2.499.700
- Sertifikat 900.000 900.000
- Spanduk 1.500.000 1.500.000
- Konsumsi rapat persiapan 630.000 630.000
- Konsumsi pelaksanaan
kegiatan
31.050.000 30.750.000
- Laporan 500.000 500.000
522151 Belanja jasa profesi 21.600.000 21.600.000
- Honor narasumber 21.600.000 21.600.000
524114 Belanja perjalanan dinas paket
meeting dalam kota
21.450.000 21.450.000
- Uang saku peserta 20.250.000 20.250.000
- Perjalanan narasumber 1.200.000 1.200.000
9. Hasil Pelaksanaan
Hari Pertama: Kamis, 19 Oktober 2017
Materi sosialisasi E – Kinerja dipaparkan oleh narasumber dari
Pusat Data dan Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian
Pertanian. Aplikasi E – Kinerja ini merupakan integrasi sistem,
dimana setiap Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertanian yang
mempunyai username dan password harus menginput data terkait
dokumen kepegawaian yang dimiliki. Hal ini berintegrasi dengan
beberapa aplikasi yang ada, diantaranya adalah SIMPEG aplikasi
BKN, SIM Gaji, Dupak, pengisian log pekerjaan yang berakhir
atau bermuara dengan aplikasi tukin.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 27
Pada materi ini menitikberatkan pada cara pengisian aplikasi
E – Kinerja sehingga semua pegawai dapat memahami cara
pengisian aplikasi E – Kinerja yang benar. Pengisian E- Kinerja
berdasarkan dengan sasaran kinerja pegawai setiap pegawai.
Pada sistem E – Kinerja ini dapat terlihat capaian dan realisasi
kinerja pegawai.
Hari Kedua: Jum’at, 20 Oktober 2017
Pada hari kedua, untuk topik materi masih sama dengan materi
pada hari pertama yaitu pengisian E – Kinerja. Pada hari kedua ini
menitikberatkan pada permasalahan yang dihadapi oleh masing-
masing pegawai. Misalnya bagaimana cara mengisi aplikasi E –
Kinerja karena adanya mutasi pegawai, kenaikan jabatan
fungsional atau perubahan jabatan, atau permasalahan yang
lainnya. Pada penyampaian materi sampai hari kedua,
diharapkan semua pegawai dapat lebih memahami bagaimana
cara mengisi aplikasi E – Kinerja.
Hari Ketiga : Sabtu, 21 Oktober 2017
Materi 1 : PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
(Agustini Irmawati, SH)
Pada hari ketiga, materi diisi mengenai Peraturan pemerintah yang
mengatur tentang pegawai negeri sipil. Pada materi pertama, diisi
dengan PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai,
manajemen yang dimaksud adalah agar pengelolaan pegawai
negeri sipil dapat menghasilkan PNS yang profesional, memiliki
nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Isi dari PP No. 11 tahun
2017 terkait dengan pengadaan pegawai, pangkat dan jabatan
pegawai, pengembangan karier dan kompetensi, penilaian kinerja
dan disiplin, cuti, jaminan pensiun, penggajiandan lain-lain.
Setiap instansi pemerintah perlu menyusun kebutuhan jenis
jabatan dan jumlah PNS berdasarkan analisis jabatan dan analisi
beban kerja, peta jabatan dan ketersediaan pegawai. Kebutuhan
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 28
PNS yang dimaksud adalah terdiri dari jabatan administrasi,
jabatan fungsional dan jabatan pimpinan tinggi.
Materi 2 : PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri (Rian Renaldy, SH, MH)
Materi kedua yaitu tentang kompetensi yang terkait dengan
disiplin pegawai. Kompetensi pegawai negeri sipil menghadapi
berbagai permasalahan. Setiap pegawai memiliki hak dan
kesempatan untuk mengembangkan kompetensinya melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus dan penataran.
Kompetensi PNS wajib disusun dalam rencana pengambangan
kompetensi tahunan dalam rencana kerja anggaran tahunan
instansi.
Selain materi kompetensi, narasumber juga memaparkan PP
No. 53 tentang disiplin pegawai negeri. Unsur-unsur disiplin yang
dimaksud adalah patuh dan taat terhadap ketentuan perundang-
undangan dan ketentuan lain baik berbebtuk tertulis maupun tidak
tertulis. Kriteria pelanggaran dan jenis hukuman disiplin juga
tercantum pada PP ini, pelanggaran dapat dilihat dari jumlah
ketidak hadiran, niat melakukan pelanggaran, dampak negatif
yang timbul akibat pelanggaran dan pelanggaran yang terkait
dengan penyalahgunaan wewenang/jabatan.
Gambar 5. Pelaksanaan Inhouse Training Peningkatan SDM, Motivasi, Kepatuhan, Kompetensi dan Disiplin Kerja
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 29
2.5.3 Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
1. Tujuan
Tujuan diselenggarakannya workshop ini adalah memberikan
edukasi tentang bahaya narkoba dan melakukan deteksi dini
penyalahgunaan narkoba di lingkup Balai Uji Terap Teknik dan
Metode Karantina Pertanian dengan melakukan Tes Urine
2. Metoda
Penyampaian materi workshop yaitu dengan metode ceramah,
diskusi serta dilakukan pengujian residu narkoba untuk sampel
urine dari masing-masing pegawai.
3. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin
Pegawai dilaksanakan pada :
Waktu : Rabu, 23 Agustus 2017
Tempat : Gedung pendidikan BUTTMKP.
4. Narasumber
Tabel 19. Nama dan instansi narasumber Workshop
No. Nama Asal Instansi
1. Kombes Pol. Ricky Yanuarfi, SH, M.Si BNN Jakarta
2. Amanty Muslimah BNN Jakarta
3. Evi Yulia BNN Jakarta
4. M.Kahirul Anam BNN Jakarta
5. Diah Primaliza BNN Jakarta
6. Tri Hastuti BNN Jakarta
7. Syarif BNN Jakarta
5. Peserta
Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin
Pegawai diikuti oleh staf pegawai BUTTMKP yang berjumlah 52
orang
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 30
6. Jadual Kegiatan
Jadual Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin
Pegawai (Tabel 20) terdiri dari waktu, materi, dan narasumber.
Tabel 20. Jadwal Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
Waktu
Materi Narasumber/PJ
07.30 – 08.00 Registrasi peserta Panitia
08.00 – 08.30 Pembukaan workshop
Kepala BUTTMKP
08.30 – 10.00 Materi Pengenalan tentang narkoba
Kombes Pol Ricky Yanuarfi,SH,M.Si
10.00 – 10.15 Coffee/tea break ---
10.00 – 12.00 Pelaksanaan Tes Urine
Tim Medis BNN
12.15 – 12.30 Penutupan Kepala BUTTMKP
7. Pembiayaan
Realisasi Anggaran Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan
dan Disiplin Pegawai tertera pada tabel berikut ini.
Tabel 21. Realisasi Anggaran Kegiatan Workshop Peningkatan
Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
Akun Uraian Volume Harga Satuan
Jumlah Biaya
Realisasi %
'1822. 994
901.DE
Workshop Peningkatan Kepatuhan dan Disiplin Pegawai
22.571.000
521211 Belanja Bahan 14.750.000
- ATK dan Komputer Suplies
1 Keg 2.021.000 2.021.000 2.000.000 98,96
- Perlengkapan Peserta
45 pkt 250.000 11.250.000 1.250.000 100,00
- Spanduk 2 lbr 750.000 1.500.000 1.500.000 100,00
- Laporan 1 Keg 220.000 200.000 220.000 110,00
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam kota
2.800.000
- Perjalanan Tim Pelaksana
4 OP 700.000 2.800.000 2.800.000 100,00
522151 Belanja Jasa Profesi 4.800.000
- Honor Narasumber 6 OJ 800.000 4.800.000 4.800.000 100,00
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 31
8. Hasil Pelaksanaan
Materi pada kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan
Disiplin Pegawai dibawakan oleh Kombes Pol Ricky Yanuarfi, SH,
M.Si yang membahas Undang-undang no.35/2009 tentang
narkotika (Gambar 6). Narkotika adalah zat / obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Gambar 6. Kegiatan Workshop Peningkatan Kepatuhan dan
Disiplin Pegawai
2.6 Keuangan
2.6.1 Struktur Organisasi Pengelola Keuangan
Suatu Organisasi kegiatan BUTTMKP dipimpin oleh Kepala Balai selaku
Kuasa Pengguna Anggaran dengan ditopang Pejabat Pembuat Komitmen,
Pejabat Penandatanganan SPM, Pejabat Pengadaan, Bendahara
Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan (Lampiran 9).
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 32
2.6.2 Anggaran Belanja Rutin
Secara keseluruhan realisasi Anggaran Tahun 2017 Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian sebesar Rp. 18.554.439.532,- dari
pagu anggaran sebesar Rp. 18.558.452.000,-. Nilai persentase serapan
anggaran BUTTMKP untuk periode TA 2017 adalah sebesar 99.96%.
Realisasi serapan anggaran ini merupakan peringkat kedua di lingkup Badan
Karantina Pertanian. Peningkatan realisasi terjadi disebabkan adanya
pencairan anggaran yang berasal dari dana PNBP yang masuk dalam
realisasi anggaran sebesar Rp. 1.184.000.000,-. Realisasi anggaran per bulan
untuk T.A 2017 dapat dilihat pada Tabel 23 dan Gambar 7 dibawah ini.
Tabel 23 : Realisasi anggaran BUTTMKP Tahun Anggaran 2017
No Bulan Realisasi Persentase (%)
1 Januari 271.151.498 1.46
2 Februari 1.506.256.684 8.11
3 Maret 1.688.305.945 9.09
4 April 2.370.036.242 12.77
5 Mei 1.293.673.943 6.97
6 Juni 1.363.131.606 7.34
7 Juli 1.199.180.823 6.46
8 Agustus 2.542.645.055 13.7
9 September 1.679.919.416 9.05
10 Oktober 1.628.605.577 8.77
11 Nopember 1.714.723.212 9.23
12 Desember 1.296.809.531 6.98
Jumlah kotor 18.554.439.532
Pengembalian Belanja 4.012.468
Jumlah kotor 18.558.452.000 99,96
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 33
0
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
be
r
Okt
ob
er
No
pe
mb
er
De
sem
be
r
Gambar 7. Grafik Realisasi Anggaran BUTTMKP Tahun 2017
Sedangkan untuk rincian belanja berdasarkan mata anggaran dapat dilihat pada
tersaji pada Tabel 24.
Tabel 24. Realisasi berdasarkan Mata Anggaran
No Mata Anggaran Pagu Realisasi % Sisa
1 Belanja Pegawai (51) 3.158.995.000 3.158.938.025 99.99 56.975
2 Belanja Barang (52) 14.244.945.000 14.243.165.009 99.9 1.779.991
3 Belanja Modal (53) 1.154.512.000 1.152.336.498 93,49 2.175.502
Total 18.558.452.000 18.554.439.532 99,96
2.6.3 Penerimaan Negara Bukan Pajak
Target PNPB di BUTTMKP TA 2017 adalah sebesar Rp. 1.000.000.000,-.
Pada tahun 2017 target tersebut telah terlampaui. Penerimaan terbesar berasal
dari penggunaan fasilitas mess/asrama dan ruang kelas. Pendapatan PNBP
Tahun 2017 (dari Bulan Januari sampai dengan Desember sebesar Rp.
1.226.129.000,- (122.61 % dari target PNBP tahun 2017 Rp. 1.000.000.000,-.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 34
Dasar penerimaan/pungutan PNBP Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina
Pertanian adalah PP No.35 Tahun 2016 tanggal 11 Agustus 2016 yang berlaku
pada Kementerian Pertanian. Berdasar peraturan tersebut, PNPB BUTTMKP
berasal dari Penginapan (Mess/asrama), pemakaian ruang kelas, dan auditorium.
PNPB disetorkan ke Rekening Kas Negara melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI)
dengan menggunakan Simponi / Billing Kementerian Keuangan dengan Mata
Anggaran Penerimaan 423216 (Pendapatan Jasa Lainnya) dan pendapatan
umum, piutang non bendahara. Rincian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
diterima perbulan dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Penerimaan Negara Bukan Pajak Setiap Bulan T.A 2017
No Bulan Penerimaan Fungsional (Rp)
1 Januari 43.625.000,-
2 Februari 81.350.000,-
3
4
Maret 18.800.000,-
4 April 14.210.000,-
5 Mei 40.990.000,-
6 Juni 5.250.000,-
7 Juli 758.179.000,-
8 Agustus 33.550.000,-
9 September 188.175.000,-
10 Oktober 9.275.000,-
11 Nopember 13.250.000,-
12 Desember 19.475.000,-
Jumlah 1.226.129.000,-
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2017 meningkat
sebesar 110,26 % dibandingkan PNBP Tahun 2016, walaupun masih lebih rendah
daripada pendapatan PNBP tahun 2015. Peningkatan PNBP ini dikarenakan
adanya peningkatan tarif PNBP untuk penggunaan wisma dan ruang kelas sesuai
dengan PP No.35 Tahun 2016 tanggal 11 Agustus 2016, sehingga walaupun
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 35
kuantitas penggunaan wisma dan ruang kelas menunjukkan penurunan, dari sisi
penerimaan PNBP masih menunjukkan kenaikan dibanding tahun 2016 (Gambar
8 dan Tabel 26).
0
200.000.000
400.000.000
600.000.000
800.000.000
1.000.000.000
1.200.000.000
1.400.000.000
1.600.000.000
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Tahun Anggaran
Pe
nd
apat
an P
NB
P (
Rp
)
Gambar 8. Penerimaan PNPB BUTTMKP dari tahun 2012-2017
Tabel 26. PNPB BUTTMKP Tahun Anggaran 2011-2017
NO TAHUN PNPB (Rp)
1. 2012 606.860.531
2. 2013 1.394.457.860
3. 2014 956.075.743
4. 2015 1.479.394.211
5. 2016 1.108.385.000
6 2017 1.226.129.000
2.6.4 Sarana Dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan salah satu komponen 3 M (Man, Money
and Material) sebagai pendukung/alat bantu dalam melaksanakan tupoksi.
Keberhasilan kinerja Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 36
sangat dipengaruhi oleh kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia baik
untuk mendukung kegiatan teknis maupun administrasi. Posisi Barang Milik
Negara (BMN) di Neraca dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Laporan Posisi Barang Milik Negara di Neraca Posisi per Tanggal 31 Desember 2017 Tahun Anggaran 2017
NAMA UAKPB : 018.12.02.499436.000
BALAI UJI TERAP TEKNIK DAN METODE KARANTINA PERTANIAN
AKUN NERACA JUMLAH
KODE URAIAN NILAI BMN AKM. PENYUSUTAN
NILAI NETTO
1 2 3 4 5
117111 Barang Konsumsi 91.052.400 0 91.052.400
117114 Suku Cadang 0 0 0
117131 Bahan Baku 0 0 0
131111 Tanah 17.427.900.000 0 17.427.900.000
132111 Peralatan dan Mesin 52.529.689.869 46.658.505.295 5.871.184.574
133111 Gedung dan Bangunan
86.455.775.208 11.937.954.860 74.517.820.348
134111 Jalan dan Jembatan 4,982,134,091 3.487.493.861 1.494.640.230
134112 Irigasi 1.983.799.699 347.164.945 1.636.634.754
134113 Jaringan 21.715.678.097 4.496.842.324 17.218.835.773
135121 Aset Tetap Lainnya 163.853.740 0 163.853.740
136111 Konstruksi dalam Pengerjaan
0 0 0
165151 Software 24.992.000 3.124.000 21.868.000
166112 Aset tetap yang tidak digunakan dalam operasi pemerintahan
929.354.377 919.028.515 10.325.862
JUMLAH 186.304.229.481 67.850.113.800 118.454.115.681
2.6.5. Aset Tanah
Aset tanah pada akhir tahun 2017 lingkup Balai Uji Terap Teknik dan
Metode Karantina Pertanian mencapai 40.530 m2. Secara umum, aset tanah yang
ada diperuntukkan bagi pembangunan kantor, gedung pendidikan dan latihan,
wisma, mess, kantin dan prasarana olahraga.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 37
2.6.6. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan lingkup Balai Uji Terap Teknik dan Metode
Karantina Pertanian berperan penting dalam mendukung kegiatan pendidikan dan
latihan perkarantinaan dunia khususnya bagi wilayah Regional Asia Tenggara.
Dalam kaitan dengan hal tersebut, telah tersedia fasilitas berupa gedung
pendidikan yang telah dilengkapi oleh laboratorium serta perpustakaan digital
yang memudahkan akses untuk memperoleh referensi pendukung secara online.
Asrama yang telah dilengkapi dengan fasilitas internet, pemanas air (water
heater), telepon internal, televisi serta fasilitas olahraga dengan standar
internasional juga tersedia bagi peserta kegiatan pendidikan dan latihan tindakan
karantina dari berbagai UPT lingkup Badan Karantina Pertanian maupun
mancanegara (Lampiran 8). Beberapa negara yang telah mengikuti pelatihan di
BUTTMKP adalah negara-negara ASEAN, Australia, Afrika seperti Namibia dan
Sudan.
2.6.7. Kendaraan Bermotor
Jumlah kendaraan bermotor roda-4 dan roda-2 tahun 2017 dilingkup Balai
Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian pada Tabel 28.
Tabel 28. Rincian kendaraan bermotor lingkup Balai Uji Terap Teknik Dan Metode Karantina Pertanian tahun 2017
No. Jenis Kendaraan Bermotor Jumlah (Unit)
Tahun Perolehan
Keterangan
1. Suzuki APV DLX MT 2 2011 Baik
2. Toyota All New Kijang Inova Q M/T 1 2016 Baik
3. Toyota Hilux Double Cabin 4X4 G M/t 1 2013 Baik
4. Toyota Avanza 1.3G 3 2010 Baik
5. Toyota Kijang Innova G 1 2010 Baik
6. Toyoya Kijang KF70 1 1998 Baik
7. Bus HINO 1 2009 Baik
8. Sepeda motor Honda New Vario 150
Exclusive 2016
3 2016 Baik
9. Sepeda Motor Honda Type Supra 125 2 2013 Baik
10. Sepeda motor Mega Pro CW 150 cc 4 2011 Baik
11. Sepeda Motor Suzuki FL 125 RCD 1 2010 Baik
12. Sepeda Motor Honda NF 125 DD 1 2006 Baik
13. Sepeda motor Honda NF 100 D 1 2005 Baik
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 38
2.6.8. Pengadaan /Belanja Modal
Belanja Modal Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
Tahun Anggaran 2017 dengan jumlah Rp. 1.154.512,000,- terdiri dari :
1) Pengadaan Perangkat Pengolah Data sebanyak 20 unit Rp.
119.728.000,-
2) Peralatan Teknis dan Laboratorium sebanyak 4 Unit Rp. 96.600.000,-
3) Pengadaan Fasilitas Perkantoran Lainnya sebanyak 74 unit Rp.
480.294.000,-
4) Pengadaan Sarana Keselamatan Kerja sebanyak 49 Unit Rp.
153.934.000,-
5) Pengadaan Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 594 M2 Rp.
265.230.000,-
6) Pengadaan Bangunan Gedung Karantina Lainnya sebanyak 130 M2
Rp. 192.662.000,-
2.7 Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan Maturitas SPIP (SPI Pemerintah)
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah dikaitkan dengan kondisi dan kompleksitas
organisasi serta prioritas pengendalian yang diinginkan sesuai dengan
risiko. Sehubungan dengan hal tersebut di atas maka tujuan Desain
Penyelenggaraan SPIP ini adalah :
1. Memberikan pemahaman kepada pimpinan dan seluruh pegawai
tentang strategi penerapan SPIP;
2. Menjadi acuan dalam mengintegrasikan SPIP dalam
penyelenggaraan kegiatan.
3. Menjadi basis dalam perencanaan dan penganggaran
penyelenggaraan SPIP (Internal Control Plan);
4. Mendorong unit kerja di lingkungan Balai Uji Terap Teknik dan
Metode Karantina Pertanian untuk melakukan percepatan
penyelenggaraan SPIP;
5. Mewujudkan implementasi Reformasi Birokrasi di lingkungan Balai
Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 39
Laporan penyelenggaraan SPIP di BUTTMKP tersaji secara terpisah
dengan laporan Tahunan ini.
Penyelenggaraan SPIP suatu organisasi dapat dievaluasi melalui
penilaian tingkat maturitasnya. Tingkat maturitas juga dapat digunakan
sebagai panduan generik untuk meningkatkan efektivitas sistem
pengendalian internal suatu organisasi. Tingkat maturitas penyelenggaraan
SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar yang
menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur
dan berkelanjutan. Maturitas SPIP diharapkan memberikan petunjuk tentang
kemampuan penyelenggaraan SPIP dalam mendukung peningkatan kinerja,
transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara di lingkungan
pemerintah
Berdasarkan Laporan Hasil Penilaian Maturitas SPIP Lingkup UPT
Kementerian Pertanian oleh Inspektorat Jendral Kementerian Pertanian
tanggal 31 Oktober sampai 3 Nopember 2017, BUTTMKP memperoleh hasil
3.634, yang berarti ada pada tingkat Terdefinisi (Tabel hasil penilaian
terlampir). Tingkat terdefinisi mengandung makna bahwa praktik
pengendalian telah terdokumentasi namun evaluasi tidak terdokumentasi
dengan memadai. BUTTMKP akan mentargetkan nilai maturitas di tahun
2018 mencapai angka 4.0, yaitu terkelola dan terukur, dimana pengendalian
intern dilakukan efektif dan ada evaluasi formal yang terdokumentasi.
Beberapa usaha guna mencapai nilai maturitas ke level 4.0 antara lain:
1. SOP dan kebijakan tersedia dengan mudah dan konsisten untuk
seluruh personil pelaksana,
2. SOP diterapkan dalam kegiatan sehari-hari,
3. Pelaksanaan kebijakan dan SOP didokumentasikan dengan
memadai, dipantau, dan dievaluasi secara periodik dan konsisten,
4. Melakukan pelatihan personil secara teratur dan
berkesinambungan sehingga dapat memperbarui dan memperkuat
penerapan SPIP,
5. Memastikan bahwa risiko menjadi pertimbangan dan sebagai
kriteria rutin dalam semua pengambilan keputusan,
6. Mewajibkan kepala bagian/ seksi melaporkan penyelenggaraan
SPIP sebagai bagian penting bagi rivieu pimpinan.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 40
BAB III
KINERJA BAGIAN SEKSI UJI TERAP
Kegiatan uji terap teknik dan metode karantina pertanian meliputi karantina
tumbuhan, karantina hewan dan keamanan hayati. Penanggungjawab kegiatan uji
terap adalah Kepala seksi uji terap dengan uraian tugas sebagai berikut:
1. Perencanaan pelaksanaan uji penerapan teknik dan metode
perkarantinaan terhadap media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan
hayati yang kegiatannya meliputi :
Mengolah dan mengkaji materi/bahan teknik dan metode
perkarantinaan terhadap media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan
hayati sesuai standar internasional;
Menyiapkan kriteria calon narasumber/fasilitator nasional/internasional
kegiatan uji terap teknik dan metode perkarantinaan terhadap media
pembawa HPHK, OPTK dan keamanan hayati;
Menyiapkan kriteria calon pelaksana kegiatan uji terap teknik dan
metode perkarantinaan terhadap media pembawa HPHK, OPTK dan
keamanan hayati;
Menyiapkan tata cara dan alur penerapan teknik dan metode
perkarantinaan terhadap media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan
hayati;
Mengidentifikasi dan menyediakan alat dan bahan untuk
pelaksanaan uji terap teknik dan metode perkarantinaan terhadap
media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan hayati.
2. Pelaksanaan uji penerapan teknik dan metode perkarantinaan terhadap
media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan hayati yang kegiatannya
meliputi :
Memfasilitasi keperluan teknis narasumber/fasilitator terkait uji terap
teknik dan metode;
Meyiapkan pelaksanaan uji penerapan teknik dan metode
perkarantinaan terhadap media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan
hayati;
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 41
Memfasilitasi uji penerapan teknik dan metode perkarantinaan terhadap
media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan hayati;
Menyiapkan bahan rekomendasi teknis penyempurnaan teknik dan
metode perkarantinaan hasil uji terap terhadap media pembawa HPHK,
OPTK dan keamanan hayati.
3. Melakukan evaluasi dan pelaporan hasil uji penerapan teknik dan metode
perkarantinaan media pembawa HPHK, OPTK dan keamanan hayati
sesuai standar internasional
4. Menyiapkan dan menyajikan bahan laporan kegiatan Seksi Uji Terap .
Capaian kinerja untuk kegiatan uji terap pada TA 2017 ada 7 (tujuh) kegiatan,
terdiri dari 2 (dua) kegiatan standar teknik dan metode karantina hewan dan 5
(lima) kegiatan standar teknik dan metode karantina tumbuhan.
3.1 Kegiatan Uji Terap Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan
1. Uji Terap Karantina Hewan
a. Uji Terap Desinfeksi Terhadap IKH Ruminansia Besar Dengan
Menggunakan Spora Bacillus subtillis sebagai Bakteri Model.
b. Uji Terap Teknik dan Metode Perlakuan Disinfeksi terhadap Telur
Konsumsi untuk Mencegah Penyebaran Avian influenza(AI)
2. Uji Terap Karantina Tumbuhan
a. Uji Terap Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Sterilitas
Sternochetus frigidus dan Uji Status Inang pada Mangga Harum Manis
dan Manalagi
b. Pengaruh Perlakuan Perendaman Air Panas dan Kitosan Terhadap
Colletotrichum musae pada Pisang Mas Kirana
c. Uji Terap Perlakuan Asam Peroksiasetat dan Udara Panas untuk
Mengeliminasi Acidovorax citrulli pada Benih Melon
d. Uji Terap Perlakuan Fumigasi untuk Membebaskan Aphids pada Bunga
Krisan
e. Perlakuan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Busuk pada Buah
Salak (Salacca zalacca Gaerther)
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 42
3.2 Narasumber Kegiatan Uji Terap
Pelaksanaan uji terap agar terarah dan optimal, maka mendapatkan
bimbingan dan arahan dari narasumber yang pakar/ahli sesuai dengan
bidangnya berasal dari dari Badan Karantina Pertanian, Perguruan Tinggi,
Lembaga Penelitian, Instansi Terkait dan pihak swasta yang berkompeten.
Narasumber yang terlibat pada pelaksanaan uji terap tersebut tersaji pada
bagian Lampiran 10.
3.3 Pelaksana Kegiatan Uji Terap
Pelaksana kegiatan uji terap teknik dan metode karantina pertanian ini
dilakukan oleh pejabat fungsional dan struktural dari BUTTMKP serta
melibatkan beberapa pejabat fungsional lingkup Badan Karantina Pertanian.
Pelaksana kegiatan uji terap adalah tim uji terap sesuai dengan kompetensi
dan keahliannya (Lampiran 11).
3.4 Realisasi Anggaran Uji Terap Tahun 2017
Realisasi anggaran masing-masing judul kegiatan uji terap tahun 2017
dapat dilihat pada Tabel 29 sebagai berikut :
Tabel 29. Realisasi Anggaran Masing-masing Kegiatan uji Terap TA 2017
No Kegiatan
Anggaran Sesuai DIPA
(Rp)
Realisasi Anggaran
(Rp)
Persen tase
(%)
1 2 3 4 5
1 Uji Terap Desinfeksi Terhadap IKH
Ruminansia Besar Dengan
Menggunakan Spora Bacillus
subtillis sebagai Bakteri Model
122.850.000 111.867.275 91.06
2 Uji Terap Teknik dan Metode
Perlakuan Disinfeksi terhadap Telur
Konsumsi untuk Mencegah
Penyebaran Avian influenza(AI)
120.750.000 110.407.081 91.43
3 Uji Terap Pengaruh Iradiasi Sinar
Gamma Terhadap Sterilitas
Sternochetus frigidus dan Uji Status
Inang pada Mangga Harum Manis
dan Manalagi
120.750.000 109.967.600 91.07
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 43
1 2 3 4 5
4 Pengaruh Perlakuan Perendaman
Air Panas dan Kitosan Terhadap
Colletotrichum musae pada Pisang
Mas Kirana
120.750.000 109.967.600 91.07
5 Uji Terap Perlakuan Asam
Peroksiasetat dan Udara Panas
untuk Mengeliminasi Acidovorax
citrulli pada Benih Melon
120.750.000 112.491.310 93,2
6 Uji Terap Perlakuan Fumigasi untuk
Membebaskan Aphids pada Bunga
Krisan
120.750.000 110.608.400 91.6
7 Perlakuan untuk Mencegah
Timbulnya Penyakit Busuk pada
Buah Salak (Salacca zalacca
Gaerther)
120.750.000 111.982.750 92.74
Jumlah 847.350.000 777.292.016 91.7
Adapun persentase realisasi secara keseluruhan pada penyelenggaraan uji
terap disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30. Persentase Realisasi Penyelenggaraan Uji Terap TA 2017
No Tahapan Kegiatan Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Persentase
(%)
1 Persiapan dan Pengumpulan
Bahan Uji Terap
13.941.000 13.923.875 99,88
2 Seminar Proposal Uji Terap 81.214.000 81.165.721 99,94
3 Pelaksanaan Uji Terap 418.711.000 418.676.900 99,99
4 Seminar Hasil Uji Terap 106.012.000 105.989.895 99,98
5 Uji Coba Penerapan Hasil Uji
Terap di UPT Operasional
138.332.000 138.279.211 99,96
6 Pelaporan hasil uji terap 74.399.000 74.342.675 99,92
Jumlah 832.609.000 832.378.277 99,97
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 44
3.5 Hambatan dan Solusi Pelaksanaan Kegiatan
Hambatan kegiatan muncul pada tahapan persiapan uji terap dan pada
pelaksanaan kegiatan uji terap. Beberapa hambatan yang secara umum
dihadapi dalam pelaksanaan uji terap antara lain:
1. Jumlah sumber daya manusia yang belum mencukupi;
2. Anggota tim uji terap memiliki tugas rangkap dengan kegiatan lain.
3. Ketersediaan beberapa bahan uji terap yang tidak selalu ada,
sebagai contoh buah-buahan yang bersifat musiman.
4. Terbatasnya referensi dan pengalaman tim pelaksana dan
menyusun metodologi uji terap..
Solusi dalam menghadapi hambatan dan permasalahan yang timbul
antara lain:
1. Pembagian kerja yang efektif antar anggota tim
2. Mengatur ulang jadwal kegiatan uji terap sehingga dapat
diselesaikan sebelum batas waktu yang ditentukan,
3. Melakukan uji pendahuluan untuk menentukan metode yang valid,
4. Menghubungi penyedia barang agar cepat menyediakan bahan yang
dipesan
5. Konsultasi yang efektif dengan para narasumber.
6. Mencari informasi/referensi yang relevan untuk mendukung
pelaksanaan uji terap.
3.6 Rekomendasi Uji Terap Tahun 2017
Pelaksanaan uji terap di BUTTMP menghasilkan beberapa rekomendasi
yang akan disampaikan kepada Kepala Badan Karantina Pertanian, Pusat
Teknis Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan :
3.6.1. Karantina Hewan :
a. Uji Terap Desinfeksi Terhadap IKH Ruminansia Besar Dengan
Menggunakan Spora Bacillus subtillis sebagai Bakteri Model
Rekomendasi yang dihasilkan adalah
Disinfeksi yang efektif untuk IKH Ruminansia besar adalah
menggunakan formalin 7% dengan waktu papar minimal 4 jam
dan volume disinfektan yang dibutuhkan adalah 1 ml setiap
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 45
100 cm2 luas bidang disinfeksi dan ketinggian material
organik 1 cm.
Gambar 9. Pelaksanaan uji coba lapangan pada Uji Terap Desinfeksi Terhadap IKH Ruminansia Besar di IKH SKP Kelas I Cilacap.
b. Uji Terap Teknik dan Metode Perlakuan Disinfeksi terhadap Telur
Konsumsi untuk Mencegah Penyebaran Avian influenza (AI)
Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tindakan disinfeksi telur konsumsi oleh farm (peternakan)
sebagai persyaratan karantina sangat mungkin dilakukan.
Diperlukan standar operasional prosedur (SOP) perlakuan
disinfeksi telur konsumsi untuk level peternak.
Perlakuan disinfeksi dengan metode fumigasi paling aplikatif
dilakukan terhadap telur konsumsi, menggunakan disinfektan
peroksigen 4%.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 46
Gambar 10. Kontaminasi virus AI ke sampel telur
3.6.2. Karantina Tumbuhan
a. Uji Terap Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap Sterilitas
Sternochetus frigidus dan Uji Status Inang pada Mangga Harum
Manis dan Manalagi
Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Iradiasi sinar gamma pada dosis 200 Gy direkomendasikan
sebagai perlakuan fitosanitari untuk mensterilkan serangga
dewasa S. frigidus tanpa mempengaruhi kualitas buah
mangga Gedong.
Hasil uji status inang tanpa pilihan menunjukkan serangga S.
frigidus mampu berkembang di dalam buah mangga harum
manis dan manalagi yang ditandai dengan adanya larva dan
pupa, sedangkan pada buah sawo tidak berkembang.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 47
Gambar 11. Proses iradiasi sinar gamma terhadap mangga gedong
dalam rangka simulasi ekspor ke Australia pada uji coba
hasil uji terap dengan dosis 400 gray.
b. Pengaruh Perlakuan Perendaman Air Panas dan Kitosan Terhadap
Colletotrichum musae pada Pisang Mas Kirana
Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
1) Perlakuan perendaman air panas pada 48° C selama 20 menit
menekan serangan laten Colletotrichum musae pada buah
pisang Mas Kirana hingga penyimpanan hari ke-18 pada suhu
16-18° C dan RH 58-65%.
2) Perlakuan kombinasi dengan perendaman air panas pada 48°C
selama 20 menit yang dilanjutkan dengan perendaman dalam
larutan kitosan pada 5 g/l selama 2 menit mampu menginduksi
ketahanan jaringan buah terhadap serangan laten C. musae
hingga 23 hari penyimpanan tanpa menurunkan kualitas buah.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 48
Gambar 12. Perlakuan Hot Water Treatment (HWT) Pada Pisang
Mas Kirana
c. Uji Terap Perlakuan Asam Peroksiasetat dan Udara Panas untuk
Mengeliminasi Acidovorax citrulli pada Benih Melon.
Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Perlakuan perendaman benih melon pada larutan kuprisulfat
konsentrasi 1160 ppm selama 60 menit dilanjutkan pemanasan
benih secara bertahap pada suhu 75° C selama 5 sampai 7 hari
mampu mengeliminasi bakteri A. citrulli tanpa menurunkan
kualitas benih. Kombinasi perlakuan tersebut dapat
direkomendasikan sebagai tindakan pencegahan penyebaran
bakteri melalui peredaran benih terinfeksi ke daerah lain di
Indonesia yang diketahui masih bebas dari A.citrulli.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 49
Gambar 13. Pelaksanaan Uji Terap Perlakuan Asam Peroksiasetat dan
Udara Panas untuk Mengeliminasi Acidovorax citrulli pada
Benih Melon
d. Uji Terap Perlakuan Fumigasi untuk Membebaskan Aphids pada
Bunga Krisan
Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Perlakuan fumigasi pada bunga potong krisan menggunakan
fosfin formulasi cair (ECO2fume) dengan konsentrasi 950 ppm
selama 9 jam pada suhu 26° C hanya dijadikan satu komponen
perlakuan dari beberapa komponen perlakuan disinfestasi dari
organisme yang terinfestasi pada bunga potong krisan.
Perlakuan fumigasi terhadap bunga potong krisan dapat
dilakukan di lokasi pengumpul atau produsen bunga potong
krisan setelah waktu panen dilakukan dan sebelum dilakukan
pengemasan ke dalam kotak atau kardus. Pelaksanaan fumigasi
harus pada suhu 26° C.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 50
Gambar 14. Pelaksanaan fumigasi fosfin formulasi cair (Eco2fume)
pada bunga potong krisan
d. Perlakuan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Busuk pada Buah
Salak (Salacca zalacca Gaerther)
Rekomendasi yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
Formulasi ekstrak murni nano lengkuas (EMN) 5% paling
stabil, efektif dan efisien untuk mencegah busuk pada salak.
Gambar 15. Pelaksanaan Perlakuan untuk Mencegah Timbulnya
Penyakit Busuk pada Buah Salak
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 51
3.7 Kegiatan Tambahan
Dalam rangka memenuhi persyaratan negara tujuan, dilakukan kajian uji
terap terhadap kelapa kupas yang akan diekspor ke Thailand. Pelaksanaan uji
terap tersebut selama 2 bulan pada bulan November dan Desember 2017.
Hasil pelaksanaan tersebut telah dipresentasikan yang dihadiri oleh Pusat
Karantina Tumbuhan & Keamanan Hayati Nabati, dan UPT Pengeluaran
(BBKP Tanjung Priok dan BKP Kelas I Palembang).
Gambar 16. Pelaksanaan Perlakuan Fumigasi Methyl Bromida pada Buah
Kelapa
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 52
BAB IV KINERJA BAGIAN BIMBINGAN
TEKNIS DAN INFORMASI
Penyelenggaraan perkarantinaan pertanian baik dibidang karantina hewan
maupun karantina tumbuhan harus mengikuti perkembangan teknik dan metode
perkarantinaan berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan
ilmu pengetahuan mendorong pada teknik-teknik diagnosa dan program
pencegahan dan pengendalian yang berkembang sangat dinamis. Salah satu
upaya untuk merespons dinamika perkembangan teknik yang terkait
kekarantinaan dilakukan melalui program bimbingan teknis/diseminasi bagi
sumber daya manusia karantina.
Penyelenggaraan bimbingan teknis/diseminasi diamanatkan pada Balai Uji
Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP) sebagai salah satu
Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian. Amanat untuk melaksanakan
bimbingan teknis dan pengelolaan sistem informasi serta dokumentasi hasil uji
terap teknik dan metode karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati,
dilaksanakan oleh Seksi Bimbingan Teknis dan Informasi. Dasar pelaksanaan
tugas tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor
34/Permentan/OT.140/4/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian. Lebih lanjut rincian tugas pekerjaannya
didasarkan pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28/Permetan/OT.140/5/2011
tentang Rincian Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV Balai Uji Terap Teknik dan
Metode Karantina Pertanian.
Penyelenggaraan bimbingan teknis/diseminasi adalah hasil dari uji penerapan
teknik dan metode karantina meliputi bidang karantina hewan, karantina tumbuhan
dan pengawasan keamanan hayati. Pelaksanaan bimbingan teknis mengenai
tindakan karantina diperlukan dalam rangka meningkatkan kompetensi petugas
karantina guna mendukung operasioalisasi tindakan karantina di tempat-tempat
pemasukan dan/atau pengeluaran. Selain itu bimbingan teknis/diseminasi tersebut
berimplikasi terhadap penyeragaman tindakan karantina terhadap komoditi wajib
periksa karantina. Tindakan-tindakan tersebut harus sesuai dengan peraturan-
perundangan yang berlaku serta juklak/juknis yang sudah diterbitkan oleh Badan
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 53
Karantina Pertanian. Kegiatan bimbingan teknis/diseminasi selama tahun
anggaran 2017 yang telah dilaksanakan oleh Seksi Bimbingan Teknis dan
Informasi Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian sebanyak
sembilan kegiatan. Adapun resume kegiatan bimbingan teknis / diseminasi tahun
2017 adalah sebagai berikut :
4.1. Bimbingan Teknis Karantina Hewan
4.1.1. Bimbingan Teknis Tindakan Karantina terhadap HPR dan
Pemantauan HPHK
Penyakit Anjing Gila atau Rabies adalah penyakit hewan menular
yang menyerang semua makhluk hidup yang berdarah panas termasuk
manusia. Penyakit ini ditularkan oleh hewan penular Rabies (HPR)
yaitu anjing, kucing, kera dan hewan sebangsanya. Rabies merupakan
HPHK Golongan II yang berdasarkan keputusan Menteri Pertanian
Nomor 3238/Kpts/PD.630/9/2009. Pada kegiatan Bimbingan teknis ini
akan disosialisasikan Petunjuk Teknis Nomor 87/Kpts/KR.120/L/1/2016
tentang Tindakan Karantina Hewan Terhadap Hewan Penular Rabies,
sehingga diharapkan pencegahan terhadap penyakit Rabies dapat
dilakukan secara optimal.
1. Tujuan:
Bimbingan teknis ini dilaksanakan dalam rangka penyampaian
informasi petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan mengenai
tindakan karantina terhadap hewan penular Rabies dalam aplikasi di
lapangan. Dengan demikian semua tindakan karantina pada hewan
penular Rabies sesuai dengan peraturan yang ditetapkan serta agar
pelaksaaan tindakan karantina bisa seragam. Dalam kegiatan Bimtek
akan diberikan juga materi penyampaian informasi tentang pedoman
pemantauan daerah sebar hama penyakit hewan karantina tahun
2017.
2. Pelaksanaan:
Kegiatan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina terhadap HPR
dan Pemantauan HPHK dilaksanakan pada tanggal 6 – 11 Februari
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 54
2017, di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian
(BUTTMKP) Bekasi dan kunjungan ke PT. Caprifarmindo
Laboratories. Peserta berasal dari Unit Pelaksana Teknis Lingkup
Badan Karantina Pertanian dengan jumlah peserta sebanyak 50
orang (2 kegiatan masing-masing 25 orang).
3. Narasumber:
Berasal dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati
Hewani, Ditjennakkeswan, SOHI, BBalitvet, Fakultas Kedokteran
Hewan Institut Pertanian Bogor, dan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gajah Mada.
Adapun materi yang disampaikan diantaranya adalah:
1) Kebijakan teknis Tindakan Karantina Hewan (TKH) HPR.
2) Operasionalisasi kebijakan teknis Tindakan Karantina Hewan
(TKH) HPR.
3) Kebijakan teknis pemantauan HPHK.
4) Kebijakan pengawasan keamanan, mutu dan peredaran vaksin
rabies di Indonesia.
5) Jenis-jenis, efikasi, dan mutu vaksin rabies.
6) Dinamika, epidemiologi, dan penyebaran rabies di Indonesia.
7) Handling, restrain, dan pola vaksinasi rabies.
8) Teknis penggunaan dan pemasangan microchip (Teori).
9) Fieldtrip.
10) Pemanfaatan data status dan situasi penyakit hewan untuk
keperluan Pencegahan Masuk dan Tersebarnya Penyakit.
11) Prosedur pengambilan dan pengujian sampel rabies.
12) Rantai diagnosis rabies dan titik kritisnya.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 55
Gambar 17. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina
terhadap HPR dan Pemantauan HPHK
4.1.2. Bimbingan Teknis Penilaian terhadap Tempat Pemrosesan dan
Rumah Walet Khususnya untuk Ekspor Sarang Burung Walet ke
Negara RRT dan Tindakan Karantina Terhadap Unggas
Sarang burung walet merupakan produk dari burung walet yang
memiliki manfaat bagi kesehatan. Konsumen Sarang burung walet
terbesar adalah RRT dengan harga jual yang cukup tinggi. Salah satu
syarat untuk ekspor sarang burung walet ke RRT secara langsung
adalah penjaminan kesehatan sarang burung walet.
Badan Karantina Pertanian khususnya karantina hewan sebagai
salah satu institusi yang menjadi bagian dari sistem kesehatan hewan
nasional, mempunyai kewajiban dalam mendukung akselerasi ekspor
sarang burung walet ke berbagai Negara mitra dagang, dengan
menjamin kesehatan produk hewan sarang burung walet yang
dikeluarkan dari wilayah Negara Republik Indonesia bebas dari Hama
Penyakit Hewan Karantina (HPHK), bebas dari kontaminasi lainnya
sebagai bahan makanan yang aman dikonsumsi untuk manusia.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 56
1. Tujuan:
Tujuan Bimbingan Teknis ini meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan petugas karantina (Medik Veteriner) dalam
melaksanakan tindakan karantina terhadap unggas dan penilaian
tempat pemrosesan sarang walet dan rumah walet khususnya
untuk ekspor sarang burung walet ke Negara RRT.
2. Pelaksanaan:
Kegiatan Bimbingan Teknis Penilaian terhadap Tempat
Pemrosesan dan Rumah Walet Khususnya untuk Ekspor Sarang
Burung Walet ke Negara RRT dan Tindakan Karantina Terhadap
Unggas dilaksanakan pada tanggal 3-8 April 2017 di Balai Uji Terap
Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP) Bekasi. Peserta
berasal dari Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Karantina
Pertanian dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
3. Narasumber :
Narasumber berasal dari Pusat Karantina Hewan, Balai Besar Uji
Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), FKH IPB, Dirkeswan, dan
Praktisi yang bergerak dibidang eksportir sarang burung walet.
Adapun materi yang disampaikan diantaranya adalah:
1) Kebijakan Karantina Hewan Terhadap SBW dan TKH Unggas.
2) Persyaratan Nomor kontrol Veteriner.
3) Persyaratan dan Pedoman Ekspor SBW ke Tiongkok.
4) Penilaian Tempat Proses dan Rumah Walet.
5) Ketelusuran Sarang Walet.
6) Praktikum HA-HI & PCR AI dan demo pengujian nitrit pada SBW.
7) Sistem HAACCP; Persyaratan administrasi dan teknis, tata cara
penerbitan sertifikat HACCP.
8) Implementasi HACCP dalam industri sarang burung wallet.
9) Treatment Sarang Burung Walet untuk Eksportasi.
10) Verifikasi Alat Pemanas.
11) Dinamika AI di Indonesia dan Teknik Diagnostik Terkini terhadap
AI.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 57
12) TKH Terhadap Unggas.
13) Kunjungan Lapangan.
Gambar 18. Pelaksanaan Bimtek Penilaian Tempat Pemrosesan dan
Rumah Walet Untuk Ekspor Sarang Burung Walet Ke
Negara RRT dan TKH Terhadap Unggas
4.1.3. Bimbingan Teknis Tindakan Karantina Terhadap Bahan Pakan
Asal Hewan
Pakan merupakan salah satu faktor dan strategis dalam menentukan
tingkat produksi dan produktivitas ternak. Sebagai salah satu faktor
penting dan strategis tersebut pakan harus tetap dijaga dan dijamin
mutunya dan keamananan nya sehingga mampu mendukung kebijakan
pemerintah di bidang peningkatan produksi dan produktivitas ternak
dimaksud serta menjamin keamanan pakan tersebut terhadap penyakit
hewan. Selama ini pengawasan terhadap pakan ternak masih terbatas
pada pengawasan mutu pakan ternak belum mengenai keamanan
pakan tersebut terhadap penyakit hewan, padahal pakan merupakan
salah satu media yang bisa menularkan penularan penyakit hewan baik
diantara hewan ataupun ke manusia.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 58
Pelaksanaan tindakan karantina terhadap pakan asal hewan
mengacu kepada Permentan Nomor 23/Permentan/PK.130/4/2015
tentang pemasukan dan pengeluaran bahan pakan asal hewan ke dan
dari wilayah negara Republik Indonesia. Pelaksanaan kegiatan Bimtek
ini disampaikan informasi yang menjadi ruang lingkup dari Permentan
tersebut, diantaranya: persyaratan pemasukan pakan, persyaratan
pengeluaran pakan, tata cara pemasukan dan pengeluaran, tindakan
karantina, pelaporan dan pengawasan, serta ketentuan sanksi.
1. Tujuan:
Tujuan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina Terhadap Bahan
Pakan Asal Hewan adalah penyampaian informasi peraturan menteri
pertanian mengenai tindakan karantina terhadap bahan pakan asal
hewan dalam aplikasi di lapangan. Dengan demikian semua tindakan
karantina sesuai dengan peraturan yang ditetapkan serta agar
pelaksaaan tindakan karantina bisa seragam, sehingga sesuai
dengan tujuan dari regulasi yang telah ditetapkan yaitu 1) mencegah
masuk, menyebar, dan keluarnya agen penyakit hewan menular dan
penyakit hewan eksotik; 2) menjamin bahan pakan asal hewan yang
dimasukkan ke atau dikeluarkan dari wilayah negara Republik
Indonesia, sesuai dengan persyaratan mutu dan keamanan pakan.
2. Pelaksanaan:
Bimbingan Teknis Tindakan Karantina Terhadap Bahan Pakan
Asal Hewan dilaksanakan di Balai Uji Terap Teknik dan Metoda
Karantina Pertanian (BUTTMKP), Jl. Raya Setu-Kampung Utan-
Setu, Cikarang Barat, Bekasi 17520, waktu pelaksanaan 17-2 April
2017. Peserta berasal dari UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian
dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang.
3. Narasumber:
Berasal dari Badan Karantina Pertanian, Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Komisi Ahli Barantan, Fakultas
Kedokteran Hewan IPB, BBKP Tanjung Priok, Balai Besar Uji
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 59
Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), dan Balai Pengujian Mutu
dan Sertifikasi Pakan (BPMSP). Adapun materi yang disampaikan
diantaranya adalah:
1) Kebijakan karantina hewan terhadap pemasukan dan
pengeluaran bahan pakan asal hewan.
2) Tindakan karantina hewan terhadap bahan pakan asal hewan.
3) Persyaratan teknis IKH bahan pakan asal hewan.
4) Kebijakan pemasukan dan pengeluaran bahan pakan asal
hewan (Permentan No.23/2015).
5) Kajian dokumen (on desk review) dan kajian lapang (on site
review) terhadap bahan pakan asal hewan.
6) Feed Borne Disease (penyakit Scrapie, penyakit Chronic
Wasting Disease/CWD).
7) Feed Borne Disease (penyakit Transmissible Mink
Encephalopathy/ TME, penyakit New Variant Creutzfeld Jacob
Disease/ vCJD).
8) Penilaian dan evaluasi IKH bahan pakan asal hewan.
9) TKH bahan pakan asal hewan di BBKP Tj. Priok.
10) Sistem distribusi bahan pakan asal hewan di negara asal.
11) Deskripsi bahan pakan asal hewan (MBM, PPM, HFM, BM).
12) Analisa risiko terhadap pemasukan bahan pakan asal hewan.
13) Teknik pengambilan dan preparasi sampel (teori dan praktek).
14) Pemeriksaan laboratorium terhadap cemaran bahan pakan (fisik,
kimia, biologis).
15) Pemeriksaan laboratorium terhadap kemurnian bahan pakan
asal hewan.
16) Kunjungan lapangan.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 60
Gambar 19. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina
Terhadap Bahan Pakan Asal Hewan
4.1.4. Bimbingan Teknis Aplikasi Penetapan Instalasi Karantina Hewan
(APIKH) dan Tindakan Karantina Hewan Terhadap Kuda
Dalam rangka transparansi dan kepastian layanan maka perlu
dibangun suatu sistem atau aplikasi yang memudahkan dalam proses
penetapan IKH yang disebut aplikasi penetapan instalasi karantina
hewan (APIKH). Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor 70/Permentan/KR.100/12/2015
Tentang Instalasi Karantina Hewan (IKH) pada tanggal 31 Desember
2015. APIKH merupakan aplikasi elektronik berbasis web yang
dirancang untuk memproses permohonan penetapan IKH yang
diajukan oleh pihak lain. Aplikasi ini diintegrasikan di website Barantan
sehingga aplikasi ini mudah diakses. Aplikasi ini dapat dioperasikan
dengan menggunakan Private Computer (PC), laptop, maupun
smartphone.
Kuda merupakan salah satu media pembawa hama penyakit hewan
karantina (HPHK) yang banyak dilalulintaskan di Indonesia.
Meningkatnya minat masyarakat dan peluang usaha di bidang kuda,
mengakibatkan peningkatan frekuensi dan volume lalu lintas kuda
impor maupun antar area. Pengawasan terhadap lalulintas kuda perlu
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 61
ditingkatkan, mengingat beberapa penyakit pada kuda masih
merupakan penyakit eksotik bagi Indonesia.
1. Tujuan:
Tujuan bimbingan teknis aplikasi penetapan instalasi karantina
hewan (APIKH) adalah penyampaian informasi tentang pedoman
penggunaan APIKH kepada petugas karantina sehingga
memberikan kemudahan kepada pihak lain dalam pengajuan
penetapan instalasi karantina hewan (IKH).
Tujuan Bimbingan Teknis Tindakan Karantina Hewan terhadap
Kuda adalah untuk memberikan pemahaman pengembangan
kebijakan karantina dalam upaya mengefektifkan tindakan karantina
pada kuda guna pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK melalui
kuda, serta memberikan bekal pengetahuan untuk mengefektifkan
pengawasan tindakan karantina pada kuda di negara asal.
2. Pelaksanaan:
Bimbingan Teknis Aplikasi Penetapan Instalasi Karantina Hewan
(APIKH) dan Tindakan Karantina Hewan Terhadap Kuda
dilaksanakan pada tanggal 21-26 Agustus 2017 di Balai Uji Terap
Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP). Peserta
berasal dari Unit Pelaksana Teknis Lingkup Badan Karantina
Pertanian dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang Medik
Veteriner.
3. Narasumber:
Berasal dari Pusat Karantina Hewan Badan Karantina Pertanian,
Profesional individu (Programmer APIKH), Profesional individu
(praktisi hewan besar), Profesional individu (praktisi kuda), dan Balai
Besar Penelitian Veteriner (Bbalitvet). Adapun materi yang
disampaikan diantaranya adalah :
1) Kebijakan operasional karantina hewan terhadap IKH dan
pemasukan ruminansia besar dan kuda.
2) Pedoman tindakan karantina terhadap kuda.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 62
3) Teknik penilaian IKH; penilaian terhadap kesesuaian
persyaratan.
4) Pengumpulan data dan informasi untuk penilaian IKH.
5) Pengenalan program APIKH.
6) Pengoperasian program APIKH (praktek).
7) Pengoperasian program APIKH dan trouble shooting aplikasi
(praktek).
8) Behaviour, handling dan restrain kuda.
9) Penanganan kesehatan kuda dan manajemen saat
ditransportasikan.
10) Biosafety dan biosecurity IKH ruminansia besar.
11) Penilaian risiko IKH dalam penyebaran penyakit dan persyaratan
IKH dari aspek kesejahteraan hewan.
12) Dinamika perkembangan African horse sickness dan equine
infectious anemia; deskripsi, gejala klinis, dan teknik diagnosa
laboratorium.
13) Teknik preparasi sampel untuk pengujian penyakit pada kuda
(teori dan praktek).
14) Teknik pengemasan dan pengiriman sampel untuk pengujian
penyakit kuda (teori dan praktek).
15) Kunjungan lapang ke Anantya Riding Club.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 63
Gambar 20. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Aplikasi Penetapan
Instalasi Karantina Hewan (APIKH) dan Tindakan
Karantina Hewan Terhadap Kuda
4.2. Bimbingan Teknis Karantina Tumbuhan
4.2.1. Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC) Pangan Segar
Asal Tumbuhan (PSAT)
Setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Barantan mempunyai tugas
melakukan pemeriksaan dan pengawasan lalu lintas media pembawa
OPTK juga melakukan tugas pemeriksaan bahan Pangan Segar Asal
Tumbuhan (PSAT). Kondisi sumber daya manusia (SDM) Karantina
Tumbuhan dalam mengemban amanah tersebut khususnya dalam
pengambilan contoh hingga saat ini masih dirasa kurang.
Pengambilan contoh merupakan salah satu poin kritis dan apabila
pengambilan contoh kurang memenuhi kaidah ilmiah akan
menyebabkan hasil kurang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam
rangka pemenuhan petugas pengambil contoh (PPC) PSAT, maka
perlu dilakukan pelatihan khusus tentang teknik pengambilan contoh.
Pelatihan/bimbingan teknis ini ditujukan untuk pengambilan contoh
pada pangan segar asal tumbuhan (PSAT). Dengan demikian akan
menambah jumlah PPC lingkup Barantan serta meningkatkan efisiensi
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 64
dan efektifitas pengawasan lalu lintas PSAT di setiap tempat
pemasukan. Pada akhirnya dapat tercapai secara optimal peran
karantina dalam perlindungan sumber daya alam hayati dan keamanan
pangan.
1. Tujuan:
Bimbingan teknis ini dilakukan untuk meningkatkan wawasan,
keterampilan, dan keahlian tentang teknik dan metode pengambilan
contoh PSAT yang di lalu lintas di wilayah negara Republik
Indonesia, sehingga hasil pengambilan contoh tersebut dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2. Pelaksanaan:
Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC) Pangan
Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dilaksanakan tanggal 20-25 Februari
2017 bertempat di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina
Pertanian (BUTTMKP) dan Perjalanan kunjungan lapang ke BBKP
Tanjung Priok. Peserta berasal dari UPT Lingkup Badan Karantina
Pertanian sebanyak 25 petugas karantina tumbuhan POPT Terampil
dari 25 UPT.
3. Narasumber:
Narasumber pemberi materi berasal dari Badan Karantina dan PT
Embrio Tekindo. Silabus yang disampaikan adalah:
1) Kebijakan Badan Karantina Pertanian dalam permasalahan
Analisis Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan.
2) Teknis Pengambilan Penanganan Specimen.
3) Kebijakan Standarisasi dan Mutu Barang.
4) Sistem Sertifikasi/Registrasi dan Kriteria Petugas Pengambil
Contoh.
5) Teknik Sampling.
6) Pengambilan Contoh Berdasarkan SNI (padatan, semi padat,
dan cairan).
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 65
7) Pengambilan Contoh untuk tujuan analisis residu obat/analisis
pestisida.
8) Pengambilan contoh berdasarkan ISO 2859:1999.
9) Pengambilan Contoh untuk tujuan pengujian mikrobiologi.
10) Pengambilan Contoh untuk tujuan pengujian mikotoksin.
11) Praktek Pengambilan Contoh.
Gambar 21. Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh (PPC)
Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT)
4.2.2. Bimbingan Teknis Penilaian Instalasi Karantina Tumbuhan (IKT)
Persyaratan dan Tata Cara Penetapan Instalasi Karantina
Tumbuhan Milik Perorangan atau Badan Hukum telah ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 73 tahun 2012. Kemampuan dan
pemahaman petugas karantina dalam melakukan penilaian terhadap
instalasi karantina tumbuhan perlu terus ditingkatkan melalui kegiatan
pelatihan atau bimbingan teknis. Badan Karantina Pertanian melalui
BUTTMKP berupaya meningkatkan kualitas tindakan perkarantinaan
dengan menyelenggarakan bimbingan teknis instalasi karantina
tumbuhan bagi petugas karantina tumbuhan.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 66
1. Tujuan:
Bimbingan teknis instalasi karantina tumbuhan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi petugas karantina tumbuhan dalam
melakukan penilaian instalasi karantina tumbuhan.
2. Pelaksanaan:
Kegiatan Bimbingan Teknis Instalasi Karantina Tumbuhan
dilaksanakan pada tanggal 13-18 Maret 2017 (enam hari). Kegiatan
ini bertempat di dua lokasi yaitu di Balai Uji Terap Teknik dan Metode
Karantina Pertanian Bekasi dan PT. East West Seed Indonesia,
Purwakarta. Peserta kegiatan berjumlah 25 petugas karantina
tumbuhan.
3. Narasumber:
Narasumber Bimbingan Teknis Instalasi Karantina Tumbuhan
berasal dari Badan Karantina Pertanian, Praktisi Bidang
Perkarantinaan, PT. East West Seed Indonesia, PT. Batata Sistem
Caraka. Berikut rincian materi yang disampaikan:
1) Kebijakan Badan Karantina Pertanian dalam pelaksanaan
tindakan karantina tumbuhan (Pre border, At border, Post border;
IKT dan Tempat Lain di Luar Tempat Pemasukan/Pengeluaran).
2) Regulasi IKT dan manfaat IKT dalam cegah tangkal OPTK.
3) Ketentuan dan Persyaratan IKT (sebagaimana diatur dalam
Permentan No. 73 Tahun 2012).
4) Pedoman Penilaian IKT dan Dokumentasi.
5) Teknik Penilaian/Audit.
6) Etika Penilaian/Audit.
7) Simulasi Penilaian di IKT pemeriksaan kesehatan secara visual.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 67
Gambar 22.Pelaksanaan Bimbingan Teknis Instalasi Karantina Tumbuhan
4.2.3. Bimbingan Teknis Penyusunanan Analisis Risiko Organisme
Pengganggu Tumbuhan (AROPT)
Analisa Risiko Organisme Penganggu Tumbuhan (AROPT)
merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh petugas
karantina pertanian untuk mengetahui potensi risiko terbawanya OPTK
pada saat pemasukan suatu media pembawa (komoditas pertanian).
1. Tujuan
Bimbingan teknis instalasi karantina tumbuhan ini bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi petugas karantina tumbuhan dalam
melakukan analisis risiko organisme pengganggu tumbuhan.
2. Pelaksanaan:
Kegiatan Analisa Risiko Organisme Penganggu Tumbuhan
(AROPT) dilaksanakan pada tanggal 3-8 April 2017 (enam hari).
Kegiatan ini bertempat di Balai Uji Terap Teknik dan Metode
Karantina Pertanian Bekasi. Peserta kegiatan berjumlah 25 petugas
karantina tumbuhan.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 68
3. Narasumber:
Narasumber Bimbingan Teknis Analisa Risiko Organisme
Penganggu Tumbuhan (AROPT) berasal dari Badan Karantina
Pertanian, BUTTMKP, Praktisi, dan Institut Pertanian Bogor. Berikut
rincian materi yang disampaikan:
1. Kebijakan Badan Karantina terhadap Penyusunan Analisis
Risiko Organisme Pengganggu Tumbuhan.
2. Penyusunan Analisis Risiko Organisme Pengganggu
Tumbuhan (AROPT) Berdasarkan Media Pembawa;
3. Penyusunan Analisis Risiko Organisme Pengganggu
Tumbuhan (AROPT) Berdasarkan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT)
4. Kelompok kerja Penyusunan AROPT;
5. Presentasi dan finalisasi Hasil Penyusunan AROPT;
.
Gambar 23. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Analisa Risiko Organisme
Penganggu Tumbuhan (AROPT)
4.2.4. Bimbingan Teknis Perlakuan Fumigasi Methyl Bromide dan
Phosphine
Dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam
perkarantinaan tumbuhan maka pelaksanaan tindakan karantina
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 69
tumbuhan tertentu, yaitu pemeriksaan fisik, pengasingan dan
pengamatan, perlakuan dan/atau pemusnahan dapat dilakukan oleh
Pihak Ketiga di bawah pengawasan Petugas Karantina Tumbuhan
(Pasal 72 PP No. 14/2002). Untuk mendukung pelaksanaan tugas
pengawasan tersebut, perlu menyiapkan Petugas Karantina Tumbuhan
dengan kompetensi teknis tertentu dalam jumlah yang memadai.
Frekuensi pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan tertentu,
khususnya tindakan perlakuan fumigasi metil bromida (MBr) dan fosfin
(PH3) saat ini cenderung mengalami peningkatan. Namun saat ini
belum memadainya ketersediaan Petugas Karantina Tumbuhan yang
memiliki kompetensi dalam perlakuan fumigasi metil bromida (MBr) dan
fosfin (PH3) dan juga mampu melakukan pengawasan secara efektif
terhadap pelaksanaan perlakuan tersebut. Oleh karena itu perlu
dilakukan pelatihan/ bimbingan teknis perlakuan fumigasi metil bromida
dan fosfin.
1. Tujuan:
Tujuan bimbingan teknis ini untuk menghasilkan Petugas
karantina tumbuhan yang memiliki kompetensi dalam pelaksanaan
perlakuan fumigasi Metil bromida dan fosfin serta mampu melakukan
pengawasan yang efektif dan efisien terhadap pelaksanaan
perlakuan fumigasi oleh Pihak Ketiga.
2. Pelaksanaan:
Kegiatan Bimbingan Teknis Perlakuan Fumigasi Methyl Bromide
dan Phosphine dilaksanakan pada tanggal 2 – 7 Oktober 2017.
Penyelenggaraan bimbingan teknis bertempat di Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian (BUTTMKP) Bekasi.
Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang petugas Karantina Tumbuhan dari
25 UPT.
3. Narasumber:
Narasumber dalam Bimbingan Teknis Perlakuan Fumigasi Methyl
Bromide dan Phosphine berasal dari Badan Karantina Pertanian,
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 70
BBKP Tanjung Priok, Institut Pertanian Bogor, Praktisi Perlakuan
Karantina, PT Neutron. Silabus yang disampaikan dalam bimbingan
teknis tersebut untuk kelas Perlakuan Fumigasi Methyl Bromide
adalah:
1) Kebijakan Badan Karantina Pertanian dalam Perlakuan
Karantina
2) Pedoman Registrasi Barantan
3) Pengenalan Perlakuan Fumigasi untuk Keperluan Karantina
Tumbuhan
4) Pelaksanaan Fumigasi MBr
5) Kegiatan Pasca Fumigasi MBr
6) Fumigasi Palka Kapal
7) Pengenalan Alat dan Bahan Fumigasi MBr
8) Praktek Fumigasi MBr
9) Assessment: Praktek Fumigasi MBr
10) Assessment: Tertulis dan Wawancara
Sedangkan untuk kelas Perlakuan Fumigasi Phosphine, silabusnya
adalah sebagai berikut :
1) Kebijakan Badan Karantina Pertanian dalam Perlakuan
Karantina
2) Pedoman Registrasi Barantan
3) Pengenalan Perlakuan Fumigasi untuk Keperluan Karantina
Tumbuhan
4) Pelaksanaan Fumigasi PH3
5) Pengenalan Alat dan Bahan Fumigasi PH3
6) Kegiatan Pasca Fumigasi PH3
7) Pengenalan Fumigan PH3 Cair
8) Fumigasi Palka Kapal
9) Praktek Fumigasi PH3
10) Assessment: Tertulis dan Wawancara
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 71
Gambar 24. Pelaksanaan Bimbingan Teknis Perlakuan Fumigasi Methyl
Bromide dan Phosphine
4.3. Realisasi Anggaran
Rincian realisasi penggunaan anggaran dalam persiapan dan
pelaksanaan Bimbingan Teknis Karantina Hewan (5 kegiatan) dan Karantina
tumbuhan (4 kegiatan) adalah sebagai berikut pada Tabel .
Tabel 30. Realisasi Anggaran Pelaksanaan Bimtek dan Diseminasi
No Tahapan Kegiatan Pagu
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Persentase
(%)
1 Persiapan dan
Pengumpulan Bahan
35.475.000 35.437.075 99,89
2 Pelaksanaan
Bimtek/Diseminasi
1.972.193.000 1.972.124.118 99,99
3 Evaluasi dan Pelaporan 42.680.000 42.647.075 99,92
Jumlah 2.050.348.000 2.050.208.338 99,99
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 72
4.4. Kegiatan Tambahan
Kegiatan ditujukan dalam mendukung akselerasi ekspor komoditas
pertanian, dengan judul Diseminasi Perlakuan dan Pengujian Karantina pada
Komoditas Pertanian untuk Akselerasi Ekspor. Kegiatan ini bertujuan
menyebarluaskan pengetahuan teknik dan metode perlakuan dan pengujian
karantina kepada pemangku kepentingan tumbuhan dan hewan secara
bertahap dan berkesinambungan. Pelaksanaan diseminasi pada tanggal 13
Desember 2017. Peserta diseminasi berjumlah 60 orang yang berasal dari
UPT lingkup Barantan, dinas pertanian terdekat, instansi terkait, dan
stakeholder pengguna hasil uji terap. Berikut perlakuan hasil uji terap yang
didiseminasikan:
1. Hot Water Treatment terhadap Buah Mangga, Melon dan Pisang
2. Fumigasi Phospine (PH3) Cair terhadap Bunga (Krisan dan Anggrek) dan
Buah (Nanas dan Manggis)
3. Iradiasi terhadap Mangga dan Manggis
4. Teknik Euthanasia untuk Pemusnahan Unggas menggunakan Gas CO2
sesuai Prinsip Animal Welfare.
Gambar 25. Diseminasi Perlakuan dan Pengujian Karantina pada Komoditas
Pertanian untuk Akselerasi Ekspor
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 73
BAB V KINERJA PERENCANAAN DAN KERJASAMA
5.1 Perencanaan
Bagian Pencanaan telah melaksanakan Rencana Kegiatan Balai Uji Terap
Teknik dan Metode Karantina Pertanian pada DIPA Tahun Anggaran 2017 dengan
menerbitkan Revisi DIPA tahun 2017 selama 1 (satu) tahun dengan rincian
sebagai berikut:
1. DIPA Awal diterbitkan pada tanggal 30 November 2016 Rp.18.441.452.000,-
2. DIPA ke-1 diterbitkan pada tanggal 19 April 2017 Rp.18.441.452.000,-
3. DIPA ke-2 diterbitkan pada tanggal 22 Juni 2017 Rp.18.441.452.000,-
4. DIPA ke-3 diterbitkan pada tanggal 16 Agustus 2017 Rp. 18.441.452.000,-
5. DIPA ke-4 diterbitkan pada tanggal 24 Agustus 2017 Rp.18.441.452.000,-
6. DIPA ke-5 diterbitkan pada tanggal 26 September 2017 Rp.18.441.452.000,-
7. DIPA ke-6 diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2017 Rp.18.558.452.000,-
8. DIPA ke-7 diterbitkan pada tanggal 17 November 2017 Rp.18.558.452.000,-
9. DIPA ke-8 diterbitkan pada tanggal 27 November 2017 Rp.18.558.452.000,-
10. DIPA ke-9 diterbitkan pada tanggal 14 Desember 2017 Rp.18.558.452.000,-
Penjelasan dan uraian dari rincian di atas ada nya perubahan dari jumlah
anggaran DIPA tahun 2017 disebabkan penambahan dan pengurangan yang
telah ditentukan dari Bagian Perencanaan, Badan Karantina Pertanian pada tahun
anggaran 2017.
5. 2 Kerjasama 5.2.1 Kerjasama Uji Terap
Pelaksanaan uji terap agar terarah dan optimal, maka BUTTMKP
bekerjasama dengan narasumber yang pakar/ahli sesuai dengan
bidangnya berasal dari:
a. Badan Karantina Pertanian;
b. Perguruan Tinggi (UNPAD dan IPB);
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 74
c. Lembaga Penelitian (Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, BB
Litbang Pascapanen);
d. Instansi Terkait (BBPOPT Jatisari, BB Pengujian Mutu Benih
Tanaman Pangan dan Hortikultura);
e. Pihak swasta (PT. East West Seed).
Pada tahap uji coba penerapan uji terap skala besar, BUTTMKP
bekerjasama juga dengan UPT Operasional (BBKP Soekarno Hatta, BBKP
Tanjung Priok dan SKP Kelas I Cilacap), instansi terkait (PAIR BATAN)
serta perusahaan swasta (PT. Alam Indah Bunga Nusantara, PT. Alamanda
Sejati Utama dan PT Eastwest Seed, PT. Sarana Satwa Cianjur).
5.2.2 Kerjasama Diseminasi/Bimbingan Teknis
Pada pelaksanaan diseminasi dan bimbingan teknis, BUTTMKP
bekerjasama dengan narasumber yang berkompeten untuk mengajar
sesuai dengan bidangnya agar materi diseminasi/bimbingan teknis lebih
mudah diserap oleh peserta. Narasumber berasal dari Badan Karantina
Pertanian, UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian, Perguruan Tinggi
(UNPAD, IPB dan UGM), Instansi Terkait (BB Penelitian Veteriner,
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner, Komisi Ahli Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan, Balai Besar Pengujian Mutu dan
Sertifikasi Obat Hewan, Balai Besar Peramalan OPT Jatisari, dan LIPI), dan
pihak swasta (PT. Japfa Comfeed Indonesia,Tbk., PT.Pundi Kencana, PT.
Mbrio Biotekindo, Dokter Hewan Praktisi, PT. Caprifarmindo Laboratories,
dan Asosiasi Obat Hewan Indonesia).
5.2.3 Kesepakatan Kerjasama (MoU)
Pada tahun 2017 BUTTMKP menjalin kerjasama dengan SMK Al-
Muthmainnah. Ruang lingkup kegiatan yang tercakup dalam Kesepakatan
Kerjasama ini antara lain meliputi:
1) Pelaksanaan Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG)/Praktek Kerja
Lapangan (PKL) bagi siswa SMK Al-Muthmainnah;
2) Pelaksanaan kegiatan lainnya dalam meningkatkan kualitas sumber
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 75
daya manusia yang dapat memenuhi kebutuhan dunia pekerjaan yang
akan diatur lebih lanjut.
Kerjasama tersebut tertuang dalam dokumen Kesepakatan Bersama
tentang peningkatan mutu pendidikan sistem ganda (PSG) dengan SMK
Al-Muthmainnah tanggal 29 Agustus 2017, No.
002/0808/OT.220/K.56.B/08/2017.
Gambar 26. Penandatanganan MoU peningkatan mutu pendidikan sistem
ganda (PSG) dengan SMK Al-Muthmainnah
5.2.4 Penerimaan Magang Mahasiswa/Pelajar
BUTTMKP telah menerima mahasiswa/pelajar magang pada 4
periode sebagai berikut:
1. 19 Juni - 18 Juli 2017: 1 orang mahasiswa dari Universitas Gadjah
Mada
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 76
2. 10 Juli - 24 Agustus 2017: 5 orang mahasiswa dari Universitas
Padjadjaran
3. 24 Juli - 25 Agustus 2017: 3 orang mahasiswa dari Universitas Jenderal
Soedirman
4. 15 Oktober - 15 Desember 2017: 4 orang pelajar dari SMK Al-
Muthmainnah
5.2.5 Kerjasama Dalam Program Training Luar Negeri
a. Fasilitasi Workshop Pest Free Area
Dalam rangka memberikan pemahaman kepada National Plant
Protection Organization (NPPO) negara anggota Association of
Southeast Asian Nations (ASEAN) mengenai cara efektif dalam
membangun wilayah produksi bebas OPT (Pest Free Status), Badan
Karantina Pertanian bekerjasama dengan United States Department of
Agriculture (USDA) menggelar Regional ASEAN Training Workshop on
the Establishment of Pest Free Status yang berlangsung pada tanggal 4
– 9 September 2017 di Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina
Pertanian (BUTTMKP).
Kegiatan Ini dibuka oleh Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan
Keamanan Hayati Nabati Dr. Ir Antarjo Dikin, MSc. Dalam arahannya Dr.
Antarjo menyampaikan bahwa saat ini ASEAN menyuplai pangan untuk
dunia, aturan Sanitary and Phytosanitary (SPS) dalam perdagangan
dunia dapat dianggap sebagai hambatan pada produk ekspor jika tidak
diikuti manajemen yang baik oleh negara pengekspor dalam mencegah
terbawanya Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), sehingga salah
satu langkah yang paling strategis dapat ditempuh melalui penyiapan
tempat produksi yang bebas dari OPT.
Kerjasama Badan Karantina Pertanian dan USDA pada kegiatan ini
dalam hal memberikan kemampuan teknis kepada peserta dengan
menggali informasi tentang keberhasilan USDA dalam membangun dan
mengelola status bebas OPT lalat buah, khususnya di negara bagian
California.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 77
Penetapan Status Bebas OPT terhadap suatu area atau situs
produksi (Pest Free Production Sites) atau tempat produksi (Pest Free
Places of Production) oleh NPPO Negara pengekspor menjadi salah satu
strategi mitigasi OPT untuk memenuhi persyaratan fitosanitari negara
tujuan ekspor dan juga sebagai dasar penerbitan sertifikat fitosanitari
produk ekspor.
Dengan kegiatan ini diharapkan peserta dapat memperoleh
pemahaman yang sama tentang cara yang efektif membangun wilayah
produksi dengan status bebas OPT dan sistem pengelolaan efektif untuk
mempertahankan status tersebut serta memperkuat kapasitas NPPO
negara anggota ASEAN dalam membangun wilayah produksi dengan
status bebas OPT sehingga produk yang dihasilkan di wilayah tersebut
dapat memenuhi persyaratan fitosanitari negara tujuan ekspor sehingga
kegiatan ekspor dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Keynote speaker pada workshop tersebut adalah Dr. Devaiah
Muruvanda dari USDA. Peserta kegiatan berasal dari Pusat Karantina
Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati sebagai Focal Point NPPO
Indonesia, UPT Karantina Pertanian, Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan, Direktorat Budidaya Buah dan
Florikultura sebagai anggota NPPO Indonesia dan perwakilan NPPO
setiap negara anggota ASEAN lainnya (Brunei Darussalam, Kamboja,
Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, Timur Leste, Vietnam) dan
Taiwan, serta Narasumber berasal dari APHIS-USDA dan Indonesia.
Seluruh peserta workshop mengikuti fieldtrip ke sentra perkebunan
mangga gedong di wilayah Cirebon dan Indramayu. Badan Karantina
pertanian bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kab. Cirebon dan
kelompok tani mangga gedong untuk mempresentasikan cara
pengendalian lalat buah.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 78
Gambar 27. Regional ASEAN Training Workshop on the Establishment
of Pest Free Status
b. Partisipasi APPPC Workshop On The Surveillence
ISPM No 6 tentang Guidelines for Surveillance, akan mengalami
perubahan yang signifikan. Penambahan komponen sistem surveilan
nasional, merupakan hal penting yang perlu menjadi rujukan dalam
mengoptimalkan perencanaan surveilan oleh negara-negara anggota IPPC.
Berkaitan dengan hal tersebut, Maman Suparman, SP, M.Sc dari
BUTTMKP ditugaskan untuk mengikuti "APPPC (Asia Pacific Plant Protection
Convention) Workshop on The Surveillance System and Management" di
Chiang Rai Thailand.
Workshop yang diselenggarakan oleh FAO ini berlangsung pada tanggal
17-21 Juli 2017. Dihadiri oleh 32 orang yang mewakili 19 negara. Maman
berangkat ke Thailand sebagai perwakilan NPPO (National Plant Protection
Organization) Indonesia.
Workshop ke-2 dari 6 seri workshop yang direncanakan, bertujuan untuk
mengenalkan kepada negara anggota APPPC tentang berbagai hal
fundamental terkait perencanaan program surveilans sesuai dengan ISPM
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 79
No.6 yang sedang dalam proses revisi. Fasilitator dari Department of
Agriculture and Water Resources (DAWR) Australia sangat membuka
wawasan peserta mengenai program surveilance tersebut.
c. Partisipasi ASEAN Regional Training Workshop on Diagnostics of
Weevils of Quarantine Importance
Pelatihan ini diselenggarakan atas kerjasama University of Philippines Los
Banos (UPLB) dengan ASEANET yang didanai oleh Japan-ASEAN Integration
Fund (JAIF). Pelatihan diselenggarakan di Los Banos Filipina 10-22 Juli 2017.
Pelatihan diikuti oleh peserta dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja,
Malaysia, Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Vietnam, dan Singapura.
Delegasi dari Indonesia yaitu Joni Hidayat, SP. MSi (asal instansi BUTTMKP)
dan Kiemas Usman, SP. MSi (Pusat Karantina Tumbuhan Badan Karantina
Pertanian).
Pelatihan bertujuan mengajarkan kepada peserta bagaimana
mengidentifikasi kumbang weevil yang bernilai ekonomi, mengetahui
taksonomi dan ekologi serangga kaitannya dengan pengelolaan dan
pengendalian hama seperti kumbang weevil. Diharapkan peserta mampu
mengidentifikasi kumbang weevil secara morfologi dan teknik molekuler DNA
sequensing.
Pelatihan identifikasi kumbang weevil yang tergolong organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) Indonesia sangat berguna dalam
peningkatan kapasitas petugas POPT karantina melakukan deteksi dan
identifikasi OPT. Delegasi indonesia mampu mendemonstrasikan kecakapan
dalam identifikasi spesies, genus, dan famili serangga berdasarkan morfologi,
habitat, DNA barcoding, koleksi serangga, penyimpanan dan pelebelan
spesimen serangga. Pada akhir pelatihan peserta mampu menganalisis
pentingnya pengendalian dan pengelolaan kumbang weevil, biologi dan
ekologinya. Kaitannya dengan upaya pencegahan masuknya kumbang weevil
OPTK seperti Sitophilus granarius (kumbang pada biji-bijian di gudang),
Rhynchophorus palmarum (kumbang pada kelapa sawit) maka kemampuan
identifikasi secara morfologi dan molekuler sangat diperlukan. Kumbang
penggerek biji mangga (Sternochetus mangiferae) menjadi hambatan bagi
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 80
ekspor buah mangga Indonesia ke beberapa negara seperti Amerika Serikat
dan Australia. Peningkatan kemampuan identifikasi, pemantauan keberadaan
serangga, dan upaya perlakuan karantina dengan teknik iradiasi sinar gamma
memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia. Informasi yang diperoleh
dalam pelatihan akan dikembangkan dan disebarkan untuk meningkatkan
kapasitas petugas karantina Indonesia.
5.3 Persiapan BUTTMKP Sebagai ASEAN Training Center
Wacana BUTTMKP sebagai ASEAN Training Center telah melalui
pembahasan di tingkat Senior Officials Meeting (SOM)-ASEAN Ministerial
Meeting on Agriculture and Forestry (AMAF). Nota kesepahaman (MOU)
juga sudah dilakukan antara Indonesia-CABI/ASEANET dan Indonesia-
APHIS dalam hal penyediaan Instruktur maupun keperluan lain. Namun
demikian masih perlu dilakukan persiapan Pemerintah Indonesia dalam hal
ini Barantan dalam mewujudkan wacana tersebut. Oleh karena itu,
memasuki tahun ke 2 setelah diberlakukannya Keputusan Kepala Barantan
Nomor 1353/Kpts/OT.050/L/10/2015 tentang Tim Pokja Pengembangan
Kapasitas Pemanfaatan BUTTMKP dalam Rangka Persiapan Menuju
Terbentuknya ASEAN QUARANTINE TRAINING CENTER, dilakukan
kegiatan Studi Banding ke Instansi sejenis (Tabel 31). Studi banding tersebut
mencakup beberapa tema pengelolaan sebagai berikut:
1. Wisma/ penginapan
2. Laboratorium Karantina Hewan dan Tumbuhan,
3. Pengelolaan Hewan Hidup,
4. Keselamatan, Kesehatan, Kerja (K3) di beberapa Laboratorium dan
Workshop Terkait Uji Terap,
5. Pengembangan Sistem Informasi,
6. Ruang kelas, fasilitas pendidikan, pengajar, peserta, jadual, dan lain-lain.
Beberapa hal yang dapat disarankan untuk diaplikasikan di BUTTMKP
dalam rangka peningkatan perfoma sarana, prasarana, SDM BUTTMKP
seperti terlampir.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 81
Tabel 31. Sasaran Indikator Kinerja dan Hasil Perjalanan Studi Banding Ke
Beberapa Instansi dalam Rangka Persiapan ASEAN Training
Center
NO
Sasaran indikator
kinerja yang
didukung
Nama kegiatan Tempat/waktu
pelaksanaan
1. Dukungan internal
administrasi
Studi banding dalam rangka
penyusunan proposal
ASEAN Training Center
24 Oktober 2017
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke Balai Besar Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan
dan Hortikultura (BBPMBTPH) untuk mempelajari tentang pengelolaan laboratorium
benih dan safety induction khususnya di laboratorium
2. Dukungan internal
administrasi
Studi banding dalam rangka
penyusunan proposal
ASEAN Training Center
26 Oktober 2017
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Bea Cukai di Jakarta
mempelajari tentang pengelolaan dormitory dan ruang kelas pelatihan
3. Dukungan internal
administrasi
Studi banding dalam rangka
penyusunan proposal
ASEAN Training Center
1 November 2017
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan di Jakarta
mempelajari tentang pengelolaan SDM dan klasifikasi trainer kelas nasional dan
internasional
4. Dukungan internal
administrasi
Studi banding dalam rangka
penyusunan proposal
ASEAN Training Center
27 November 2017
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke Balai Pendidikan dan Pelatihan Kesehatan Hewan di Cinagara
Bogor untuk mempelajari tentang pengelolaan hewan hidup
5. Dukungan internal
administrasi
Studi banding dalam rangka
penyusunan proposal
ASEAN Training Center
30 November 2017
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke Badan Tenaga Nuklir Nasional di Jakarta Selatan untuk
mempelajari pengelolaan workshop untuk ujicoba dan safety induction di workshop
6. Dukungan internal Studi banding dalam rangka 5 Desember 2017
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 82
administrasi penyusunan proposal
ASEAN Training Center
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke BBKP Tanjung Priok untuk mempelajari sistem Teknologi
Informasi dan pengelolaannya.
7. Dukungan internal
administrasi
Studi banding dalam rangka
penyusunan proposal
ASEAN Training Center
21 Desember 2017
Hasil perjalanan dinas:
Tim studi banding ke Pusat Pendidikan dan Latihan Bank BRI untuk mempelajari
pengelolaan wisma dan fasilitas pelatihan
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 83
BAB VI ANALISIS KEGIATAN
6.1 Kegiatan Yang Tercantum Dalam DIPA
Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian
Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Realisasi (%)
Target (%)
Capaian Output
(%)
18.558.452.000,- 18.551.654.517,- 99,96 100 99,96
Sasaran Pengembangan teknik dan metoda uji terap
Indikator Kinerja Jumlah teknik dan metode uji terap yang dikembangkan
Nama Kegiatan Jumlah teknik dan metode uji terap yang dikembangkan ada 8
(delapan) judul yaitu:
1. Uji Terap Pengaruh Iradiasi Sinar Gamma Terhadap
Sterilitas Sternochetus frigidus dan Uji Status Inang pada
Mangga Harum Manis dan Manalagi;
2. Pengaruh Perlakuan Perendaman Air Panas dan Kitosan
Terhadap Colletotrichum musae pada Pisang Mas Kirana;
3. Uji Terap Perlakuan Asam Peroksiasetat dan Udara Panas
untuk Mengeliminasi Acidovorax citrulli pada Benih Melon;
4. Uji Terap Perlakuan Fumigasi untuk Membebaskan Aphids
pada Bunga Krisan;
5. Perlakuan untuk Mencegah Timbulnya Penyakit Busuk pada
Buah Salak (Salacca zalacca Gaerther);
6. Desinfeksi terhadap IKH Ruminansia Besar;
7. Uji Terap Teknik dan Metode Perlakuan Disinfeksi terhadap
Telur Konsumsi untuk Mencegah Penyebaran Avian
influenza (AI);
8. Uji Terap Teknik dan Metode Perlakuan Fumigasi Methyl
Bromida (CH3Br) terhadap Buah Kelapa Kupas.
Indikator Kinerja Jumlah uji terap yang dapat dipublikasikan melalui jurnal
nasional/internasional
Nama Kegiatan - Uji terap yg sudah di publikasi :
1. Perlakuan Ethil Formate pada Buah Strawberri
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 84
2. Perlakuan Udara Panas untuk Eradikasi Cendawan Model
Microsyclus ulei
- Uji terap yg sedang proses publikasi :
1. Perlakuan Udara Panas untuk Mengendalikan
Perkecambahan Teliospora Cendawan Tilletia indica pada
Gandum (Triticum aestivum L).
2. Kombinasi Perlakuan Air Panas dan Bakterisida untuk
Eliminasi Burkholderia glumae pada Benih Padi.
- Uji terap yg akan di publikasi :
1. Efikasi sulfuryl fluoride terhadap Aspergillus niger pada
benih jagung.
2. Deteksi dan Identifikasi dan Uji status inang Sternochetus
pada buah mangga
3. Perlakuan iradiasi sinar gamma terhadap Sternochetus
frigidus pada buah kuini
4. Pengaruh Perlakuan Iradiasi sinar gamma pada kualitas
buah mangga arumanis dan indramayu
5. Kombinasi perlakuan kimiawi dan udara panas untuk
eliminasi bakteri Acidovorax citrulli pada benih melon
Indikator Kinerja Jumlah juklak/juknis yang desiminasi
Nama Kegiatan Jumlah juklak/juknis yang desiminasi ada 9 (sembilan) yaitu:
1. Bimbingan Teknis Hewan Pembawa Rabies dan Pemantauan
2017 (1)
2. Bimbingan Teknis Hewan Pembawa Rabies dan Pemantauan
2017 (2)
3. Bimbingan Teknis Tindakan Karantina Terhadap Bahan
Pakan Asal Hewan
4. Bimbingan Teknis Penilaian Terhadap Tempat Pemrosesan
dan Rumah Walet Khususnya Untuk Ekspor Sarang Burung
Walet ke Negara RRT dan Tindakan Karantina Terhadap
Unggas
5. Bimbingan Teknis Aplikasi Penetapan Instalasi Karantina
Hewan (APIKH) dan Tindakan Karantina Hewan Terhadap
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 85
Kuda
6. Bimbingan Teknis Petugas Pengambil Contoh
7. Bimbingan Teknis Instalasi Karantina Tumbuhan
8. Bimbingan Teknis Penyusunan Analisis Risiko Organisme
Pengganggu Tumbuhan (AROPT)
9. Bimbingan Teknis Fumigasi MB dan PH3
Indikator Kinerja Dukungan Internal Administrasi
Nama Kegiatan 1. Penyusunan Rencana Kerja & Anggaran,
2. Pengelola keuangan,
3. Penghapusan BMN
4. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN
5. Penyusunan Laporan Operasional
6. Penyusunan Laporan SIMONEV
7. Rapat Teknis dan Evaluasi (BKP)
8. Penyusunan Laporan Tahunan
9. Inhouse Training Peningkatan SDM, Motivasi, Kepatuhan,
Kompetensi dan Disiplin Kerja Pegawai BUTTMKP
10. Workshop/Seminar/Pelatihan Profesi
11. Training Penulisan Jurnal Bimbingan Teknis Publikasi Hasil
Uji Terap BUTTMKP dalam Jurnal Ilmiah
12. Pembinaan Mental
13. Workshop Peningkatan Kepatuhan Diri Disiplin Pegawai
14. Penyempurnaan SOP
15. Operasional Pimpinan
16. Pengelolaan Rumah Tangga
17. Sosialisasi
18. Kerjasama Pengembangan Teknik dan Metoda
19. Sistem Manajemen Mutu
20. Fasilitasi Monitoring Upaya Khusus Peningkatan Produksi
Pangan
Sasaran Terwujudnya good governance & clean government
Indikator Kinerja Dukungan aparatur pegawai & layanan perkantoran
Nama Kegiatan 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
2. Pembayaran Uang Lembur
3. Operasional Perkantoran
4. Pemeliharaan Perkantoran
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 86
Sasaran Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang
memadai
Indikator Kinerja Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang
sesuai kebutuhan dan memadai
Nama Kegiatan - Pengadaan Alat Pengolah Data (20)
- Pengadaan Alat Laboratorium (4)
- Pengadaan Sistem Informasi (1)
- Pengadaan Peralatan Fasilitas Gedung (73)
- Pengadaan Sarana Keselamatan Kerja (49)
- Pelaksanaan Pekerjaan : Penambahan Nilai Gedung dan
Bangunan (3)
- Pelaksanaan Pekerjaan : Pembangunan Kanopi Kontainer
Perlakuan (1)
Kegiatan yang didanai DIPA BUTTMKP TA 2017 tersebut telah berorientasi Output
dengan besar capaian output mencapai 100% lebih (Tabel 32).
Tabel 32. Persen Capaian Output Kegiatan yang Didanai DIPA BUTTMKP TA
2017
No Sasaran dan Indikator Kinerja yang didukung
MAK/Kode dan Nama Kegiatan
Target Anggaran (Rp)
Serapan Anggar
an (%)
Target Output
(vol)
Capaian
Output (%)
1 1822 Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan Laboratorium Uji
Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian
1822.101 Pengembangan
Teknik dan Metoda Uji Terap Karantina
Pertanian dan Keamanan Hayati
2.891.700.000 99,96 16,00 106,25
2 1822 Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan Laboratorium Uji
Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian
1822.951 Layanan Internal
(Overhead)
1.154.210.000 99,81 844,00 103,55
3 1822 Peningkatan Kualitas
Penyelenggaraan Laboratorium Uji
Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian
1822.994 Layanan
Perkantoran
13.645.000.000 99,98 12,00 100,00
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 87
Sasaran dan Indikator Kinerja yang didukung oleh kegiatan selama tahun 2017 (Tabel
33), merupakan menunjukkan bahwa Sasaran dan Indikator Kinerja BUTTMKP telah
terealisasi dengan baik melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai ejawantan masing-
masing fungsi di BUTTMKP.
Tabel 33. Sasaran dan Indikator Kinerja yang Didukung oleh Kegiatan TA 2017
No. Sasaran dan Indikator
Kinerja yang didukung
Nama Perjalanan Dinas Tempat/waktu pelaksanaan
1. IKK.016
Jumlah teknik
dan metode
uji terap yang
dikembangkan
Persiapan dan Pengumpulan
Bahan Uji Terap
7 lokasi di Jawa Barat,
bulan Januari sd Maret
Perjalanan Seminar Proposal uji
Terap (narasumber, moderator,
peserta)
Bekasi,
2, 3 dan 6 Maret 2017
Pelaksanaan Uji Terap (perjalanan
konsultasi tim pelaksana)
DKI & Jawa Barat,
Maret-Oktober 2017
Perjalanan Seminar Hasil uji Terap
(narasumber, moderator, peserta)
Bekasi,
18, 25, 31 Oktober 2017
Perjalanan uji coba penerapan hasil
uji terap di UPT Operasional
7 lokasi di Jakarta,
Bandung, Cilacap,
Surabaya,
Oktober -Desember 2017
Pelaporan Uji Terap (Evaluasi dan
Pengumpulan bahan uji terap)
Jakarta & Jawa Barat,
Oktober -Desember 2017
2. IKK. 018
Jumlah
juklak/juknis
yang
didesiminasi
Persiapan dan Pengumpulan Bahan
(tim pelaksana bimtek/diseminasi)
Jakarta,
Januari –September 2017
Pelaksanaan Bimtek (transport
pengajar, peserta dan tim panitia)
DKI & Jawa Barat,
Februari - Oktober 2017
Evaluasi dan Pelaporan
Bimtek/Desiminasi
DKI & Jawa Barat,
Maret -Desember 2017
Koordinasi dan konsultasi DKI & Jawa Barat,
Januari - Desember 2017
3. IKK. 037.
Dukungan
internal
Administrasi
Penyusunan Rencana Kerja &
Anggaran
DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Pengelola keuangan DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Penghapusan BMN (perjalanan tim penyusun)
DKI & Bekasi,
Januari-Desember 2017
Penyusunan Laporan SAI dan SABMN
DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 88
Penyusunan Laporan SIMONEV DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Rapat Teknis dan Evaluasi (BKP) Bekasi, 5 – 7 Januari &
26-29 September 2017
SPI DKI & Jawa Barat,
Februari -Desember 2017
Inhouse Training DKI & Jawa Barat,
Februari -Desember 2017
Workshop/Seminar/Pelatihan Profesi
Kendari,
September 2017
Training Penulisan Jurnal (narasumber & tim pelaksana)
Bekasi, September -
Desember 2017
Pembinaan Mental (narasumber)
Bekasi,
Agustus 2017
Workshop Peningkatan Kepatuhan Diri Disiplin Pegawai
Bekasi,
Agustus 2017
Penyempurnaan SOP DKI & Jawa Barat,
Agustus- Desember 2017
Operasional Pimpinan DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Sosialisasi DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Kerjasama Pengembangan Teknik dan Metoda
DKI & Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
Fasilitasi Monitoring Upaya Khusus Peningkatan Produksi Pangan
Jawa Barat,
Januari-Desember 2017
6.2 Kegiatan/Perjalanan yang tidak tercantum dalam DIPA
No. Sasaran dan Indikator
Kinerja yang didukung
Nama Kegiatan Sumber Dana/ yang membiayai
1 Pengembangan
teknik dan
metoda uji
terap –
IKK.016 Jumlah
teknik dan
metode uji
terap yang
dikembangkan
Pembahasan NPPO.
Bogor, 22-24 Maret 2017
Badan Karantina Pertanian
Pembahasan Analisa Risiko OPTK Non
Benih. Bogor, 26-28 April 2017
Badan Karantina Pertanian
Temu Koordinasi Fungsional dalam
Implementasi AROPT.
Bogor, 3-5 Mei 2017
Badan Karantina Pertanian
Pembahasan Analisa Risiko OPTK Non
Benih. Bogor, 5-7 Juli 2017
Badan Karantina Pertanian
Temu Teknis Penyelenggaraan Analisis
Risiko Organisme Pengganggu
Badan Karantina Pertanian
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 89
Tumbuhan. Bogor, 26-28 Juli 2017
Partisipasi Workshop "APPPC (Asia
Pacific Plant Protection Convention)
Workshop on The Surveillance System
and Management". Chiang Rai Thailand,
17-21 Juli 2017.
FAO
Partisipasi Regional ASEAN Training
Workshop on the Establishment of Pest
Free Status. Bekasi, 4 – 9 September
2017.
Barantan-USDA
Seminar hasil Pemantauan OPT/OPTK
2017. Lampung, 12-15 September 2017
Barantan
Partisipasi ASEAN Regional Training Workshop on Diagnostics of Weevils of Quarantine Importance. Los Banos
Filipina, 10-22 Juli 2017.
Japan-ASEAN Integration Fund (JAIF).
Penyusunan Juklak dan Juknis Karantina
Hewan dan Karantina Tumbuhan
Barantan. Bogor, Oktober 2017
Badan Karantina Pertanian
Pembahasan Draft Juklak dan Juknis
Jabatan Fungsional Dokter Hewan
Karantina dan Paramedik Karantina
Bogor, Oktober 2017
Badan Karantina Pertanian
Partisipasi Pelatihan Train for Trainer,
AFAS Fumigation Training, Bali 6-10
November 2017
Barantan-Department for Agriculture and Water Resources (DAWR) Australia
Partisipasi Training Course on Quarantine and International Standards For Phytosanitary Measures for Fruit Flies in Southeast Asia. Hanoi Viet Nam, 11-15 Desember 2017
IAEA (International Atomic Energy Agency) dan FAO
2 Pengembangan
teknik dan
metoda uji
terap- IKK. 018
Jumlah juklak/
juknis yang di
desiminasi
Pelaksanaan One Day Dissemination
dengan tema Diseminasi Hasil Uji Terap
dalam Mendukung Akselerasi Ekspor.
Bekasi, 13 Desember 2017
DIPA Bidang Perencanaan Sekretariat Badan
Kegiatan atau perjalanan dinas yang tidak dibiayai DIPA BUTTMKP TA 2017, umumnya
merupakan kegiatan Pusat Teknis Badan Karantina Pertanian dan undangan instansi
terkait. hal ini menunjukkan bahwa SDM BUTTMKP mempunyai peran aktif dalam
mendukung penyelenggaraan perkarantinaan Hewan, Tumbuhan, dan Pengawasan
Keamanan Hayati.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 90
6.3 Kegiatan Tambahan
No Sasaran indikator
kinerja yang
didukung
Nama kegiatan Sumber dana/yang
membiayai
1. Tersedianya aparatur
yang kompeten dan
profesional
Workshop Pest Free Area Badan Karantina
Pertanian dan USDA
2. Tersedianya aparatur
yang kompeten dan
profesional
APPPC Workshop On The
Surveillence
Badan Karantina
Pertanian dan FAO
3. Tersedianya aparatur
yang kompeten dan
profesional
ASEAN Regional Training
Workshop on Diagnostics
of Weevils of Quarantine
Importance
Japan-ASEAN
Integration Fund (JAIF)
4. Tersedianya aparatur
yang kompeten dan
profesional
Training Course on
Quarantine and
International Standards
For Phytosanitary
Measures for Fruit Flies in
Southeast Asia
Badan Karantina
Pertanian, IAEA
(International Atomic
Energy Agency) dan
FAO (Food and
Agriculture Organization
of the United Nations)
Beberapa kegiatan tersebut diatas, yang meliputi kegiatan yang
menggunakan sumber dana DIPA BUTTMKP TA 2017, kegiatan yang tidak
bersumber dana dari DIPA BUTTMKP TA 2017, serta kegiatan tambahan telah
berkontribusi pada keberhasilan capaian kinerja BUTTMKP Tahun Anggaran
2017. Keberhasilan capaian kinerja dapat dianalisis lebih lanjut dalam beberapa
kegiatan strategis antara lain:
1. Peningkatan kualitas sistem informasi, kerjasama uji terap dan desiminasi,
dan dukungan internal administrasi,
2. Peningkatan kompetensi SDM BUTTMKP melalui kegiatan pelatihan baik
nasional maupun internasional,
3. Pengembangan jejaring kerja dengan UPT lingkup Barantan dan instansi
terkait uji terap teknik dan metode,
4. Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan tugas
dan fungsi BUTTMKP, termasuk diantaranya sarana wisma, gedung
pendidikan, auditórium, dan sarana olahraga dan seni.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 91
Upaya untuk mempertahankan keberhasilan capaian, di masa mendatang
perlu dilakukan:
1. Perluasan jejaring kerja ke instansi terkait seperti Kantor Pos, Dinas
Pertanian dan Peternakan, BATAN, dan Sekretariat ASEAN;
2. Penerbitan hasil uji terap teknik dan metode tindakan karantina dan
keamanan hayati berbasis elektronik/website;
3. Kontribusi dalam penerbitan hasil uji terap teknik dan metode karantina
dan keamanan hayati pada jurnal-jurnal internasional melalui pelatihan
penulisan jurnal dalam bahasa asing (Inggris);
4. Penyusunan regulasi yang mendorong penggunaan hasil uji terap yang
berskala luas di UPT Lingkup Barantan.
Laporan Tahunan BUTTMKP TA 2017 92
BAB VII PENUTUP
Laporan Tahunan Tahun 2017 ini memberikan gambaran tentang berbagai
capaian kinerja, baik makro maupun mikro di Sub. Bagian Tata Usaha, Seksi Uji
Terap dan Seksi Bimbingan Teknis dan Informasi dan Seksi Perencanaan dan
Kerjasama pada Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian. Laporan
ini merupakan wujud dari transparansi dan akuntabilitas Balai Uji Terap Teknik
dan Metoda Karantina Pertanian dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam
rangka mendukung program Badan Karantina Pertanian untuk pembangunan
pertanian.
Sangat disadari bahwa prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagaimana
yang diharapkan belum dapat disajikan belum sempurna namun setidaknya pihak-
pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil kinerja
Sub. Bagian Tata Usaha, Seksi Uji Terap, Seksi Bimbingan Teknis dan Informasi,
serta Seksi Perencanaan dan Kerjasama .
Aspek perkarantinaan pada hakekatnya merupakan salah satu dari tujuan
perlindungan negara terhadap kelestarian sumber daya alam hayati, oleh karena
itu program-program strategis Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina
Pertanian dalam mendukung Visi dan Misi Balai Uji Terap Teknik dan Metoda
Karantina Pertanian dan mewujudkan program Badan Karantina Pertanian tidak
akan mampu menghasilkan kinerja yang maksimal tanpa partisipasi dan peran
serta masyarakat di dalam penyelenggaraan perkarantinaan.
Kiranya Laporan Tahunan Tahun 2017 ini dapat memenuhi akuntabilitas
dan sekaligus sumber informasi dalam pengambilan keputusan guna peningkatan
kinerja bagi organisasi Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian
pada masa yang akan datang.