daftar isi iii - skp1tbasahan-ppid.pertanian.go.id
TRANSCRIPT
iii
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
Daftar Lampiran .................................................................................... iv
IKHTISAR EKSEKUTIF ....................................................................... v
I PENDAHULUAN .......................................................................... 8
A. Latar Belakang................................................................... 8
B.. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ......................................... 10
C. Visi dan Misi ...................................................................... 11
D. Organisasi dan Tata Kerja ................................................ 12
E. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas.............................. 13
II PERENCANAAN KINERJA ......................................................... 14
A. Sasaran dan Indikator Kinerja ......................................... 15
B. Perjanjian Kinerja ............................................................. 22
C. Program, Kegiatan dan Output ......................................... 23
D. Analisis Lingkungan Strategik .......................................... 25
III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................... 26
A. Capaian Kinerja Organisasi............................................... 26
B. Realisasi Anggaran............................................................ 66
IV PENUTUP .................................................................................... 68
LAMPIRAN ........................................................................................... 69
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Jumlah Responden dan Nilai IKM UPT KP Semester I dan II
tahun 2019 ........................................................................ 70
Lampiran 2. Data Penegakan Hukum Tahun 2018 di UPT Lingkup STASIUN
KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
................................................................. 70
Lampiran 3. Temuan BPK atas pengelolaan keuangan STASIUN
KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
yang terjadi berulang............................................................. 71
Lampiran 4. Temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan
Keuangan yang terjadi berulang ........................................ 71
Lampiran 5. Temuan OPTK pada media pembawa di Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Tanjung Balai Asahan tahun 2019............ 72
Lampiran 6. Temuan HPHK pada media pembawa di Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I Tanjung Balai Asahan tahun 2019............ 72
Lampiran 7. Rekapitulasi Penolakan Ekspor di STASIUN KARANTINA
PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN tahun
2019 ..................................................................................... 73
Lampiran 8. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Pertanian tahun
2019 ..................................................................................... 74
Lampiran 9. Nilai Capaian Kinerja berdasarkan Aplikasi SMART PMK
249/2011 JO. 214/2017 ...................................................... 75
Lampiran 10. Perjanjian Kinerja ..............................................................
v Laporan kinerja 2015 Stasiun karantina pertanian kelas i tanjungbalai asahan
IKHTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka memenuhi prinsip-prinsip Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, maka Laporan Kinerja Tahun 2015 ini disusun. Laporan
Kinerja ini berisi capaian-capaian kinerja unit kerja Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan, Badan Karantina Pertanian,
Kementerian Pertanian Tahun 2015 yang merupakan salah satu bentuk
pertanggungjawaban atas amanah yang diemban oleh organisasi.
Laporan Kinerja Tahun 2015 ini merupakan kewajiban instansi sesuai
ketentuan yang berlaku dan merupakan kebutuhan masukan dalam
rangka analisis dan evaluasi.
Laporan Kinerja Tahun 2015 ini menyajikan berbagai keberhasilan dan
hal-hal yang belum sepenuhnya dicapai, tetapi juga menggambarkan
keberhasilan secara keseluruhan unit kerja dan partisipasi seluruh
pengguna jasa karantina serta masyarakat pada umumnya.
Rencana Kinerja Tahun 2015 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan menitik beratkan pada Peningkatan Kualitas
Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
menetapkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu :
1. Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK
dan OPTK, serta Pangan yang Tidak Sesuai Standar Keamanan
Pangan;
2. Efektifitas Pelayanan Ekspor Komoditas Pertanian dan Produk
Tertentu;
3. Tingkat Kepatuhan dan Kepuasan Pengguna Jasa Karantina
Pertanian.
Capaian Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
pada Tahun 2015 melalui Indikator Kerja Utama (IKU) adalah sebagai
berikut :
vi Laporan kinerja 2015 Stasiun karantina pertanian kelas i tanjungbalai asahan
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
Peningkat
an
Kualitas
Pelayanan
Karantina
Pertanian
dan
Keamana
n hayati
Efektifitas pengendalian
resiko masuk dan
menyebarnya HPHK dan
OPTK, serta Pangan yang
tidak sesuai standar
keamanan pangan
90 % 113,84 % 126,48
%
Efektifitas pelayanan ekspor
komiditas pertanian dan
produk tertentu
95 % 100 % 105,26
%
Tingkat kepatuhan dan
kepuasan pengguna jasa
karantina pertanian
95 % 80,05 % 84,26 %
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Pada Tahun
2015 mendapat alokasi Dana Anggaran dengan Nomor. : SP DIPA-
08.12.2.626462/2015 sebesar Rp.10.303.543.000,- dengan reliasasi
anggaran belanja sebesar 98,34 % dan dari segi Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) Tahun 2015 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan telah mencapai 163,25 % dari target PNBP sebesar
Rp.1.168.755.000,-
Pelaksanaan kegiatan perkarantinaan pertanian di lingkup Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2015 masih
ditemui beberapa hambatan maupun berbagai bentuk permasalahan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Masih belum optimalnya petugas PPNS dan Intelijen serta tenaga
fungsional POPT, Medik Veteriner dan Paremedik Veteriner dalam
upaya penindakan terhadap pelaku pelanggaran peraturan
perundangan karantina pertanian sehingga menjadi tidak tertangani.
2. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
tindakan karantina dan manfaatnya bagi wilayah tujuan yang
vii Laporan kinerja 2015 Stasiun karantina pertanian kelas i tanjungbalai asahan
dimasuki sehingga masih banyak ditemui pemasukan komoditas
tanpa dilengkapi sertifikat kesehatan karantina khususnya untuk
pemasukan antar area.
3. Masih belum lengkapnya sarana dan prasarana dalam mendukung
kelancaran operasional pelaksanaan tindak karantina sehingga
kinerja para petugas belum begitu optimal.
Diharapkan untuk tahun yang akan datang Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan akan lebih meningkatkan Kinerja yang lebih
baik lagi dalam mencegah dan menyebarnya media pembawa HPHK dan
OPTK.
8 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Perkarantinaan Pertanian ditempatkan pada upaya
melindungi Pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan
dan keamanan pangan serta sumber daya hayati melalui Undang –
Undang No. 16 Tahun 1992 Tentang Karantina Hewan, Ikan dan
Tumbuhan. Terkait dengan upaya ini maka peranan karantina meliputi
aspek pengamanan pelestarian sumber daya nabati, pencegahan
masuk/tersebarnya HPHK/OPTK, kelestarian lingkungan, keamanan
pangan yang sehat, utuh dan halal.
Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian pada dasarnya merupakan
pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistematis
untuk meningkatkan kinerja serta pencapainnya melalui pembinaan,
penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan
terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta
pengawasan keamanan hayati serta pembinaan terhadap akhlak dan
perilaku Aparatur Karantina Pertanian dengan terus menerus melakukan
pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas,
efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan
dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati.
1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Surat Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 22 / Permentan /
OT.140 / 4 / 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Karantina Pertanian. Stasiun Karantina Petanian Kelas I
TanjungBaai Asahan merupakan Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan
Badan Karantina Pertanian, yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Badan Karantina Pertanian. Balai Karantina Pertanian
mempunyai tugas melaksanakan operasional perkarantinaan hewan dan
tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati, hewani dan nabati.
.
9 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud diatas,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. Penyusun rencana, evaluasi dan laporan;
2. Pelaksana pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan,
penahanan, penolakan, pemusnahan, dan pembebasan media
pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme
pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);
3. Pelaksana pemantauan daerah sebar HPHK dan OPTK;
4. Pelaksana pembuatan koleksi HPHK dan OPTK;
5. Pelaksana pengawasan keamanan hayati hewani dan nabati;
6. Pelaksana pemberian pelayanan operasional karantina hewan dan
tumbuhan;
7. Pelaksana pemberian pelayanan operasional pengawasan keamanan
hayati hewani dan nabati;
8. Pengelola sistem informasi, dokumentasi dan sarana teknik karantina
hewan dan tumbuhan;
9. Pelaksana pengawasan dan penindakan pelanggaran peraturan
perundang-undangan dibidang karantina hewan, karantina tumbuhan
dan keamanan hayati hewani dan nabati;
10. Pelaksana urusan tata usaha dan rumah tangga.
Ruang Lingkup Wilayah Kerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan meliputi :
1. Pelabuhan Laut Teluk Nibung
2. Wilayah Kerja Teluk Nibung
3. Wilayah Kerja Kuala Tajung
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan secara
langsung memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan produksi,
melalui upaya pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK/ OPTK ke dan
dari wilayah negara Republik Indonesia sekaligus berkaitan erat dengan
upaya ketahanan pangan, dalam peningkatan nilai tambah dan daya saing
10 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
melalui kegiatan sertifikasi kesehatan komoditas pertanian ekspor dan
antar pulau dalam perdagangan.
1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
22/Kpts/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Karantina Pertanian, ditetapkan
Susunan Unit Organisasi dan Tata Kerja Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan, yang dipimpin oleh Kepala UPT terdiri dari :
a. Kepala Urusan Tata Usaha
b. Kepala Sub Seksi Layanan dan Operasional
c. Kelompok Jabatan Fungsional
Bagan Struktur Organisasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA
SUBSEKSIPELAYANAN
OPERASIONAL
URUSAN
TATA USAHA
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
11 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Masing – masing unit organisasi tersebut diatas, mempunyai tugas dan
fungsi sebagai berikut :
1. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana, evaluasi dan pelaporan, serta urusan
tata usaha dan rumah tangga.
2. Seksi Karantina Hewan mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan operasional karantina hewan, pengawasan keamanan
hayati hewani, dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi
dan dokumentasi serta pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang – undangan dibidang karantina hewan dan
keamanan hayati hewani.
3. Seksi Karantina Tumbuhan mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan operasional karantina tumbuhan, pengawasan keamanan
hayati nabati, dan sarana teknik, serta pengelolaan system informasi
dan dokumentasi serta pengawasan dan penindakan pelanggaran
peraturan perundang – undangan dibidang karantina tumbuhan dan
keamanan hayati nabati.
4. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari Jabatan Fungsional Medik
Veteriner, Paramedik Veteriner dan jabatan Fungsional Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) serta Jabatan Fungsional
Lain yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional
berdasarkan bidang keahlian masing – masing sesuai dengan
peraturan perundang – undangan yang berlaku. Kelompok jabatan
fungsional mempunyai tugas dan fungsinya sebagai berikut :
a. Jabatan Fungsional Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner
• Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan
pembebasan media pembawa hama penyakit hewan
karantina (HPHK)
• Melakukan pemantauan daerah sebar HPHK
• Melakukan pembuatan koleksi HPHK
• Melakukan pengawasan keamanan hayati hewani
12 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
• Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan
peraturan dan perundang – undangan yang berlaku
b. Jabatan Fungsional Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan
• Melakukan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan,
perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan
pembebasan media pembawa organisme pengganggu
tumbuhan karantina (OPTK)
• Melakukan pemantauan daerah sebar OPTK
• Melakukan pembuatan koleksi OPTK
• Melakukan pengawasan keamanan hayati nabati
• Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan
peraturan dan perundang – undangan yang berlaku
c. Jabatan Fungsional Lainnya mempunyai tugas melakukan
kegiatan fungsional sesuai dengan jabatan fungsional masing –
masing berdasarkan peraturan dan perundang – undangan yang
berlaku.
1.4 Dukungan Anggaran
DIPA Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
dengan Nomor : SP DIPA-08.12.2.626462/2015 pada awal tahun 2015
mendapatkan anggaran sebesar Rp. 9.012.368.000,- (Sembilan Milyar
Dua Belas Juta Tiga Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah) dan
mendapat tambahan anggaran menjadi Rp. 10.303.543.000,- (Sepuluh
Milyar Tiga Ratus Tiga Juta Lima Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah)
yang berasal dari Rupiah Murni dan PNBP. Adapun perubahan Anggaran
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan selama tahun
2015 dapat dijabarkan sebagai berikut :
13 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Tabel 1. Pagu Anggaran dan Perubahannya
No. Uraian Pagu Anggaran
(Rp). Keterangan
1. Revisi I Tgl. 05 – 01 – 2015 8.863.938.000
Adanya Kebijakan
Penghematan
Anggaran oleh
Pemerintah RI
2. Revisi II Tgl.05 – 02 – 2015 9.063.938.000
Tambahan belanja
modal 200.000.000
(PNBP)
3. Revisi III Tgl.06 – 03 – 2015 9.483.938.000
Tambahan belanja
barang 420.000.000
(RM)
4. Revisi IV Tgl.17 – 04 – 2015 9.483.938.000 Perubahan akun
belanja
5. Revisi V Tgl.11 – 05 – 2015 9.483.938.000 Perubahan akun
belanja
6. Revisi VI Tgl.14 – 07 – 2015 9.558.984.000
Tambahan belanja
barang 75.046.000
(RM)
7. Revisi VII Tgl.19 – 08 – 2015 9.558.984.000 Perubahan akun
belanja
8. Revisi VIII Tgl. 22–09–2015 10.159.166.000
Tambahan belanja
pegawai
1.200.182.000 (RM)
9. Revisi IX Tgl.03 – 11 – 2015 10.219.166.000
Tambahan belanja
pegawai 60.000.000
(RM)
10. Revisi X Tgl.20 – 11 – 2015 10.219.166.000 Perubahan akun
belanja
11. Revisi XI Tgl.07 – 12 – 2015 10.303.543.000
Penambahan
belanja modal
84.377.000 (PNBP)
14 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa Pagu Anggaran Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan dari 9.012.368.000, -
menjadi 10.303.543.000,- selama tahun 2015 disebabkan peningkatan
volume kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
setiap perodik.
DIPA Pagu Anggaran Tahun 2015 pada Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan dengan Nomor. : SP DIPA-
08.12.2.626462/2015 adalah senilai Rp.10.303.543.000,- (Sepuluh milyar
tiga ratus tiga juta lima ratus empat puluh tiga ribu rupiah) yang bersumber
dari dana APBN. Anggaran tersebut terdiri dari jenis belanja sebagai
berikut :
Tabel 2. Jenis Belanja dan Sumber Dana
No. Jenis Belanja Rupiah Murni PNBP Jumlah
1. Belanja Pegawai 4.524.356.000 4.524.356.000
2. Belanja Barang 4.994.810.000 245.000.000 5.239.810.000
3. Belanja Modal 200.000.000 339.377.000 539.377.000
T o t a l 9.719.166.000 584.377.000 10.303.543.000
Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2015 senilai
Rp.1.168.755.000,- (Satu milyar seratus enam puluh delapan juta tujuh
ratus lima puluh lima ribu rupiah).
Rincian Pagu dan realisasi APBN pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas
I TanjungBalai Asahan Tahun Anggaran 2015 dapat dilihat pada Lampiran
3.
15 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis 2015 - 2019
Rencana Strategis (Renstra) Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan Tahun 2015 – 2019 dilaksanakan dengan mengacu
kepada Peraturan Menteri Pertanian Nomor.
15/Permentan/RC.110/1/2010 tentang Rencana Strategis kementerian
Pertanian 2015 – 2019 dan sebagai Penjabaran lebih lanjut dari Rencana
Strategis Badan Karantina Pertanian.
Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai
Asahan merupakan salah satu wujud operasional atau penjabaran dari
visi, misi dan strategi Kementerian Pertanian. Oleh karena itu Renstra
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan merupakan satu
kesatuan dari Renstra Badan Karantina Pertanian serta turunan dari
Renstra Kementerian pertanian dalam rangka mewujudkan amanat yang
tertuang dalam Rencana Pembangunan jangka menengah nasional (2015
– 2019).
Melalui Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan
dan Tumbuhan Pemerintah Indonesia telah menentukan pilihan bahwa
salah satu strategi untuk menjaga kelestarian sumberdaya alam hayati
hewan, ikan dan tumbuhan adalah melalui penyelenggaraan
perkarantinaan.
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan ditetapkan
sebagai instansi yang melaksanakan tugas perkarantinaan hewan dan
16 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
tumbuhan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Agar
tujuan perkarantinaan hewan dan tumbuhan tercapai sesuai dengan
harapan pemberi kewenangan kebutuhan masyarakat, dan untuk
memenuhi kewajiban penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang
baik di bidang perkarantinaan hewan dan tumbuhan maka dibuatlah
sebuah dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahun) yaitu
Renstra Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan.
Dokumen rencana strategi selanjutnya akan menjadi pedoman dalam :
- Penyusunan rencana kinerja
- Penyusunan rencana kerja dan anggaran
- Menyusun penetapan kinerja
- Pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan di
lingkungan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
- Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (LAKIN ) Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan.
Adanya Reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah dilakukan
oleh Kementerian Pertanian dan Badan Karantina Pertanian yang
menginstrusikan program dan kegiatan dalam rangka penganggaran
berbasis kinerja (reformance-based budgeting). Untuk itu, Dokumen
Rencana Strategis Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai
Asahan dilengkapi indikator kinerja utama (IKU) sesuai dengan
Permentan Nomor. 49/Permentan/OT.140/8/2012, sehingga akuntabilitas
pelaksanaan kegiatan beserta organisasinya dapat dievaluasi selama
periode tahun 2015 – 2019.
2.1.1 Visi
Visi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan adalah
menuju Karantina yang moderen, terpercaya dan akuntabel dengan
mengutamakan pelayanan prima.
Pengertian modern, terpercaya dan akuntabel adalah sebagai berikut
17 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Modern : Memiliki semangat Karantina dibangun dan dilaksanakan
dengan sistem dan metode yang respon terhadap ilmu
Pengetahuan dan tehnologi.
Terpercaya : Penyelenggaraan Karantina Pertanian harus dilaksanakan
dengan jujur, transparan, bertanggungjawab kreatif dan
tanggap terhadap perubahan tuntutan masyarakat serta
efisien dan efektif dalam pelaksanaan setiap kegiatan
perkarantinaan.
Akuntabel : Penyelenggaraan TUPOKSI Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan dilaksanakan dengan azas
legalitas, sistem dan prosedur yang transparan didukung
dengan kaedah-kaedah ilmiah yang objektif dan SDM yang
proesional dan akuntabel.
2.1.2 Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut, Misi yang harus dilaksanakan yaitu :
a. Melindungi kelestarian sumber daya alam hayati hewani dan nabati di
propinsi Sumatera Utara dan wilayah sekitarnya dari bahaya yang
ditimbulkan oleh masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK.
b. Melaksanakan ketentuan peraturan perundangan di bidang
perkarantinaan secara konsekwen, jujur dan transparan
c. Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan perkarantinaan
pertanian
d. Melakukan sertifikasi komoditas hewan dan tumbuhan untuk ekspor,
impor dan antar area
e. Melaksanakan pelayanan prima kepada masyarakat dengan cepat,
tepat, akurat, efektif dan efisien
2.1.3 Tujuan dan Sasaran
Sesuai dengan Visi, Misi, Tugas dan fungsi Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan, maka tujuan yang akan dicapai adalah :
18 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
a. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Karantina Pertanian
dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna pelaksanaan
perkarantinaan hewan dan tumbuhan
b. Membangun sistem Laboratorium Karantina Pertanian yang
terakreditasi, tehnologi informasi Karantina yang modern guna
mewujudkan kualitas pelayanan publik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditetapkan sasaran yang ingin
dicapai pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
selama tahun 2015 – 2019 adalah :
a. Terbinanya kualitas sumberdaya manusia Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan yang berkompeten dan
berakhlaqul karimah.
b. Terbentuknya setiap prilaku aparat Karantina yang bersih dan
memiliki komitmen tingkat fungsi bagi kemajuan Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
c. Meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan Karantina Pertanian
sesuai standar/prosedur yang ditetapkan
d. Tersedianya sumber daya manusia yang mendukung kegiatan
Laboratorium dan sistem tehnologi informasi yang ditetapkan
e. Terpenuhinya secara bertahap sarana prasarana Karantina
Pertanian melalui penerapan sistem program dan kegiatan yang
terarah.
f. Tersedianya metodologi yang modern dan akuntabel dalam upaya
pencegahan masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK serta upaya
pengawasan keamanan hayati
g. Tersedianya data dan informasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas
I TanjungBalai Asahan yang akurat, cepat dan efisien.
h. Terselenggaranya tertib administrasi (Keuangan rumah tangga,
perlengkapan dan SDM).
i. Terwujudnya kepuasan masyarakat pengguna jasa Karantina
dalam mendapatkan jasa pelayanan dari Karantina dan
19 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tugas pokok dan
fungsi Karantina Pertanian serta meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam penyelenggaraan Karantina Pertanian.
2.1.4 Arah Kebijakan Badan Karantina Pertanian
Kebijakan Karantina meliputi semua pengaturan dan arahan yang
bertujuan mengefektifkan pelaksanaan kegiatan operasional
perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati. Pada tingkat strategis
kebijakan Karantina merupakan aspek perencanaan dari pelaksanaan
operasional perkarantinaan termasuk tindakan karantina.
Kebijakan Karantina merupakan salah satu rangkaian kebijakan di bidang
perlindungan sumber daya hayati hewan dan tumbuhan serta keamanan
pangan. Untuk peningkatan pelayanan operasional Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan sedang dalam proses menuju
Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang akan dijadikan sebagai Tool untuk
pelayanan prima kepada masyarakat yang dapat diukur. Selain daripada
itu Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan juga akan
mengembangkan pelayanan dengan membentuk Instalasi Karantina
Tumbuhan (IKT) dan Instalasi Karantina Hewan Sementara (IKHS).
Sebagaiman telah diketahui bahwa kompleknya media pembawa
ancaman resiko yang ada pada saat ini karena dampak globalisasi dan
perdagangan, serta semakin terbatasnya ketersediaan sumberdaya
manusia dan kemampuan investasi, maka diperlukan penggolongan
media pembawa berdasarkan tingkat resiko yang telah diidentifikasi
sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan yang telah terlaksana dengan baik dan terus akan
dikembangkan antara lain adalah kegiatan sosialisasi dalam rangka
menimbulkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Karantina
20 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Pertanian. Sedangkan kegiatan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan yaitu :
- Peningkatan sistem Karantina Hewan
- Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan
- Pengembangan Sistem informasi dan peningkatan sistem
pengawasan keamanan hayati
- Peningkatan kualitas manajemen dan dukungan tugas teknis
Karantina Pertanian dan pengawasan keamanan hayati yang
dikembangkan melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu.
- Peningkatan dan pengembangan kualitas penyelenggaraan
Laboratorium Karantina Pertanian yang terakreditasi.
2.1.5 Program dan Kegiatan
Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian yang telah ditetapkan untuk
kurun waktu 2015-2019 bertumpu pada 2 (Dua) program utama yaitu
Program Peningkatan Ketahanan Pangan, dan Program Penerapan
Kepemerintahan yang Baik. Seiring dengan perubahan kebijakan
penganggaran berbasis kinerja yang mulai diterapkan oleh Kementerian
Keuangan pada tahun 2011 maka terjadi perubahan penetapan program
pelaksanaan kegiatan yang pada awalnya bertumpu pada 2 program saat
ini Badan Karantina Pertanian telah mempunyai 1 program khusus bagi
pembangunan perkarantinaan pertanian yaitu “Program Peningkatan
Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan
Hayati”.
Pada Program tersebut terdapat salah satu kegiatan yang merupakan
komponen pembiayaan utama yaitu “Peningkatan Kualitas Pelayanan
Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati” dengan
Indikator Kinerja Kegiatan adalah sebagai berikut :
• Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati
• Dukungan Manajemen UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian
21 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Dalam mencapai Output daripada program kegiatan tersebut, komponen
pembiayaan merupakan satu kesatuan penting di dalam memfasilitasi
serta menunjang keberhasilan pelaksanaan program kegiatan tersebut
yaitu :
• Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati sebesar Rp.2.421.896.000,- (dua milyar empat
ratus dua puluh satu juta delapan ratus sembilan puluh enam ribu
rupiah)
• Layanan Perkantoran sebesar Rp. 7.342.270.000,- (Tujuh milyar
tiga ratus empat puluh dua juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah)
• Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi sebesar Rp.
168.057.000,- (seratus enam puluh delapan juta lima puluh tujuh
ribu rupiah)
• Peralatan dan Fasilitas Kantor sebesar Rp.371.320.000 (tiga ratus
tujuh puluh satu juta tiga ratus dua puluh ribu rupiah)
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi karantina pertanian maka
Badan Karantina Pertanian melakukan perencanaan dan pengawasan
terhadap semua kegiatan yang dilaksanakannya. Berkaitan dengan hal
tersebut maka Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Badan Karantina Pertanian
menyelaraskan kegiatan-kegiatannya dengan program-program
pemerintahan cq. Badan Karantina Pertanian.
2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015
Rencana Kinerja Tahun 2015 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan menitik beratkan pada Peningkatan Kualitas
Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati
menetapkan 3 Indikator Kinerja Utama yaitu :
1. Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK
dan OPTK, serta Pangan yang Tidak Sesuai Standar Keamanan
Pangan;
2. Efektifitas Pelayanan Ekspor Komoditas Pertanian dan Produk
Tertentu;
22 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
3. Tingkat Kepatuhan dan Kepuasan Pengguna Jasa Karantina
Pertanian.
Dalam Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan
Keamanan Hayati terdapat Program kegiatan yang khusus dilaksanakan
di lingkup Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu “Peningkatan Kualitas
Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati”
dengan Indikator Kinerja Kegiatan :
1. Volume dan Frekwensi Operasional Tindakan Karantina Pertanian
dan Pengawasan Keamanan Hayati dan Nabati (Sertifikasi
Karantina);
2. Persentase (%) Peningkatan Indeks Kesesuaian Operasional
Tindakan Karantina dan Pengawasan Terhadap Kebijakan,
Standar, Teknik dan Metode yang Diberlakukan;
3. Persentase (%) Penolakan Kiriman Barang Ekspor yang
Disertifikasi Karantina Pertanian;
4. Peningkatan Indeks Kepuasan dan Kepatuhan Pengguna Jasa (%).
2.3 ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK
Perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat dan pesat akan
mempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan pertanian.
Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisi
internal Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan dan
pengaruh lingkungan eksternal sebagai tantangan yang dihadapi serta
peluang yang dapat diraih dalam menyusun rencana strategis.
1. Faktor Internal 1.1. Kekuatan
a.
Tersedianya landasan hukum untuk penyelenggaraan Karantina
Hewan dan Tumbuhan.
b. Karantina Pertanian merupakan salah satu unsur CIQ (Custom,
Imigration, Quarantine) yang sudah ada pada setiap tempat
pemasukan dan pengeluaran dalam lingkungan Bandara Kualanamu
23 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Internasional.
c. Memiliki jumlah sumber daya manusia yang sudah memadai melalui
pelatihan, training yang berjenjang untuk pelaksanaan tugas-tugas
tindak Karantina Pertanian.
d. Struktur organisasi Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai
Asahan yang sudah memadai.
1.2. Kelemahan
a. Kebijakan teknis operasional, standar teknik dan metode masih perlu
dilengkapi untuk meningkatkan cakupan pengendalian resiko dan
akuntabilitas pelaksanaan pengawasan dan pelayanan.
b. Kualitas dan kompetensi dan jumlah SDM yang masih memerlukan
peningkatan mengikuti meningkatnya beban kerja operasional.
c. Sistem dan mekanisme pelayanan dan pengawasan perlu
ditingkatkan untuk memenuhi semakin tingginya harapan publik.
d. Prasarana dan sarana pendukung kegiatan operasional yang masih
terbatas sehingga membuat pelaksanaan kegiatan belum
sepenuhnya optimal.
e. Belum optimalnya sanksi bagi masyarakat yang melanggar peraturan
perundangan tentang perkarantinaan hewan maupun tumbuhan.
2. Faktor Eksternal
2.1. Peluang
a.
Semakin pentingnya peran Karantina dalam menentukan akses pasar
perdagangan Internasional.
b. Dukungan berbagai Instansi (Instansi Lingkup Bandara Polonia,
Instansi Teknis yang terkait dengan TUPOKSI Karantina Pertanian)
baik Pusat maupun daerah, serta Stake Holders yang cukup baik.
c. Rekomendasi ketentuan falnas untuk menyediakan fasilitas Karantina
pada Bandara Kualanamu Internasional.
d. Adanya fokus pemerintah untuk mengatasi krisis pangan dan target
swasembada pangan strategis.
24 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
e. Sistem pengawasan pangan yang tidak sehat (mengandung cemaran
kimia, cemaran fisik dan cemaran biologi).
2.2. Tantangan
a.
Tingginya frekuensi lalu lintas Media Pembawa HPHK dan Media
Pembawa OPTK melalui Bandara Kualanamu Internasional (baik Impor
maupun Ekspor dan Domestik)
b. Tingginya persyaratan teknis yang ditetapkan oleh negara tujuan
Ekspor kita
c. Lamanya waktu yang diperlukan terhadap persyaratan MP HPH/HPHK
dan OPT/OPTK yang akan dilalulintaskan mengingat sempitnya waktu
yang ada di Bandara Kualanamu Internasional.
2.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2015
Perjanjian Kinerja merupakan bagian dari dokumen yang ditetapkan oleh
Menteri Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian dengan Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan guna mewujudkan
capaian strategis dalam mendukung program kegiatan yang telah
ditetapkan.
Penetapan dan Pengukuran Kinerja Tahun 2015 antara Badan Karantina
Pertanian dengan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai
Asahan dapat dilihat dalam lampiran 1 dan Lampiran 2.
25 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran
Kriteria pengukuran kinerja kegiatan dilingkup Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan pada Tahun 2015 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator
kinerja sasaran. Keberhasilan dan ketidakberhasilan setiap sasaran
ditentukan dengan presentase pencapaian target yang telah ditetapkan,
adapun kisarannya seperti berikut :
1. Sangat berhasil : > 100 %
2. Berhasil : 80 % - 99 %
3. Cukup Berhasil : 60 – 79 %
4. Belum Berhasil : 0 – 59 %
3.2 Pencapaian Sasaran Strategis Tahun 2015
Kementerian Pertanian secara formal telah menetapkan Indikator Kinerja
Utama (IKU) sebagai alat ukur keberhasilan Kementerian Pertanian. Oleh
karena Itu, Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
merupakan salah satu UPT Badan Karantina Pertanian telah mencapai
sasaran strategis pada Tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel 3. Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Utama
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian
Peningkat
an Kualitas
Efektifitas pengendalian resiko
masuk dan menyebarnya HPHK 90 % 113,84 % 126,48 %
26 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Pelayanan
Karantina
Pertanian
dan
Keamanan
hayati
dan OPTK, serta Pangan yang
tidak sesuai standar keamanan
pangan
Efektifitas pelayanan ekspor
komiditas pertanian dan produk
tertentu
95 % 100 % 105,26 %
Tingkat kepatuhan dan kepuasan
pengguna jasa karantina pertanian 95 % 80,05 % 84,26 %
3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015
Sasaran Program dari Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai
Asahan adalah meningkatnya efektifitas pelayanan karantina dan
pengawasan keamanan hayati yang diukur dari indikator kinerja sebagai
berikut :
1. Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK dan
OPTK, serta Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan.
➢ Dari indikator Frekuensi Pelayanan Sertifikasi Karantina dapat
dilihat perbandingan pada tahun 2015 dengan 2014 dari jumlah
kegiatan sertifikasi yang terbit pada uraian dibawah ini :
a. Frekuensi Kegiatan Sertifikasi Karantina Tumbuhan pada
tahun 2015 mencapai 92,03 % dari tahun 2014 atau
mengalami penurunan sebesar 7,97 % dari tahun 2014. Hal
ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4. Perbandingan Frekuensi Sertifikasi Karantina Tumbuhan Tahun 2015 dan Tahun 2014
No Sertifikasi
Tujuan Frekuensi
2015 Frekuensi
2014 %
1. Impor 240 42 1000,00
2. Ekspor 2.045 1.515 134,98
3. Domestik Masuk 850 521 163,15
4. Domestik Keluar 8.936 11.038 80,96
Total 12.071 13.116 92,03
27 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Frekuensi Kegiatan Sertifikasi Karantina Hewan pada tahun
2015 mencapai 146,32 % dari Tahun 2014 atau mengalami
peningkatan sebesar 46,32 % dari tahun 2014. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 5. Perbandingan Frekuensi Sertifikasi Karantina Hewan Tahun 2015 dan Tahun 2014
No Sertifikasi Tujuan Frekuensi
2015 Frekuensi
2014 %
1. Impor 80 41 195,12
2. Ekspor 3.199 2.947 108,55
3. Domestik Masuk 3.520 1.853 189,96
4. Domestik Keluar 6.638 4.342 152,88
Total 13.437 9.183 146,32
b. Frekuensi Kegiatan Pengujian Karantina Tumbuhan pada
tahun 2015 mencapai 112,08 % dari tahun 2014 atau
mengalami peningkatan sebesar 12,08 % dari tahun 2014. Hal
ini dapat kita lihat pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 6. Perbandingan Frekuensi Pengujian Karantina Tumbuhan
Tahun 2015 dan Tahun 2014
No Produk Tujuan Frekuensi
2015 Frekuensi
2014 %
1. Impor 79 70 112,85
2. Ekspor 640 571 112,08
3. Domestik Masuk 281 250 112,40
4. Domestik Keluar 3.109 2.775 112,03
Total 4.109 3.666 112,08
28 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Frekuensi Kegiatan Pengujian Karantina Hewan pada tahun
2015 mencapai 112,06 % dari Tahun 2014 atau mengalami
peningkatan sebesar 12,06 % dari tahun 2014. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 7. Perbandingan Frekuensi Pengujian Karantina Hewan Tahun 2015 dan Tahun 2014
No Produk Tujuan Frekuensi
2015 Frekuensi
2014 %
1. Impor 71 36 197,22
2. Ekspor 87 16 543,75
3. Domestik Masuk 0 0 0
4. Domestik Keluar 3.482 3.196 108,94
Total 3.640 3.248 112,06
Dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Sertifikasi dan Pengujian
Karantina Pertanian pada tahun 2015 pada Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan mencapai 113,84 % dari
tahun 2014. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa kinerja
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan pada
tahun 2015 dikategorikan sangat berhasil (> 100%) dalam
Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK
dan OPTK, Serta Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan
29 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Pangan.
Grafik 1. Bagan Pencapaian Efektifitas Pengendalian Resiko Masuk dan Menyebarnya HPHK dan OPTK, Pangan Yang Tidak Sesuai Standar Keamanan Pangan
➢ Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik
dan metode yang diberlakukan. Dari indikator tersebut dapat
dirasakan keberhasilan pelaksanaan tindakan karantina dimana
dilihat dari media pembawa yang setiap kali dilalulintaskan tidak
dilengkapi dengan sertifikat kesehatan karantina dari daerah asal
atau dari negara asal dilakukan penahanan, penolakan dan
pemusnahan.
Setiap lalu lintas media pembawa yang dipersyaratkan untuk
dilakukan perlakuan telah dilakukan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku. Sehingga capaian target realisasi dari
indikator Tingkat kesesuaian operasional tindakan karantina dan
pengawasan keamanan hayati terhadap kebijakan, standar, teknik
dan metode yang diberlakukan adalah 100%.
Hal ini dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2015 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan telah melakukan Tindak
Penahanan terhadap produk impor asal tumbuhan dan hewan
sebanyak 30 kali dan Tindakan Pemusnahan terhadap produk
impor asal tumbuhan dan hewan sebanyak 23 kali.
2. Efektifitas Pelayanan Ekspor Komoditas Pertanian dan Produk
Tertentu
Prosentase penolakan kiriman barang ekspor yang disertifikasi
karantina pertanian adalah 0%;
Selama tahun 2015 tidak ditemukan satu pun penolakan terhadap
barang ekspor yang dilalulintaskan dan disertifikasi melalui Wilayah
Kerja lingkup Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai
Asahan. Hal ini dibuktikan tidak adanya notice of complience dari
negara tujuan terhadap barang kiriman dari Indonesia. Sehingga
30 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
capaian realisasi target penetapan kinerja pada indikator penolakan
kiriman barang ekspor yang disertifikasi karantina pertanian adalah
≤1%
3. Tingkat Kepatuhan dan Kepuasan Pengguna jasa Karantina Pertanian
Saat ini indeks kepuasan masyarakat yang dicapai oleh Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan berkisar pada
angka 80,05 dari target pencapaian peningkatan indeks kepuasan dan
kepatuhan pengguna jasa sebesar 10% yang tidak tercapai namun
masih dalam kategori sangat baik atas kepuasan pengguna jasa
terhadap pelayanan sertifikasi karantina pertanian di Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan berdasarkan hasil
penilaian IKM Periode Ke-2 Tahun 2015 yang dilakukan oleh penguna
jasa.
3.4. Capaian Kinerja Lainnya
Selain itu pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 Stasiun Karantina
Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan telah berhasil memperoleh
Akreditasi Laboratorium Karantina ISO/IEC 17025 dengan ruang lingkup
pengujian Helminthosporium solani HA-HI-AI dengan No. Akreditasi LP-
765-IDN.
3.5 Akuntabilitas Keuangan
Pagu Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan
Tahun Aanggaran 2015 sebesar Rp.10.303.543.000 (Sepuluh Milyar Tiga
Ratus Tiga Juta Lima Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah) dengan
realisasi anggaran mencapai Rp.10.132.743.303,- (Sepuluh Milyar
Seratus Tiga Puluh Dua Juta Tujuh Ratus Empat Puluh Tiga Ribu Tiga
Ratus Tiga Rupiah) atau sebesar 98,34 %. Adapun realisasi anggaran
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun
Anggaran 2015 dapat diketahui dalam tabel berikut :
Tabel 8. Realisasi Anggaran Belanja Tahun 2015
31 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
No. Uraian Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
Saldo (Rp)
1 2 3 4 5 6
1. Belanja Pegawai 4.524.356.000 4.363.179.344 96.44 % 161.176.656
2. Belanja Barang 5.239.810.000 5.230.873.959 99.83 % 8.936.041
3. Belanja Modal 539.377.000 538.690.000 99,87% 687.000
Jumlah 10.303.543.000 10.132.743.303 98,34 % 170.799.697
Realisasi Anggaran per kegiatan utama Tahun Anggaran Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2015 sebagai
berikut :
Tabel 9. Realisasi Anggaran Perkegiatan
Kode Program / Kegiatan
Utama /Sub Kegiatan Pagu (Rp.)
Realisasi (Rp)
%
Peningkatan Kualitas
Pengkarantinaan
Pertanian dan
Pengawasan Keamanan
Hayati
10.303.543.000 10.132.743.303 98,34
1823
Peningkatan Kualitas
Pelayanan Karantina
Pertanian dan
Pengawasan Keamanan
Hayati
10.303.543.000 10.132.743.303 98,34
002
Layanan Sertifikasi
Karantina Pertanian dan
Pengawasan Keamanan
Hayati
2.421.896.000 2.421.152.250 99,97
994 Layanan Perkantoran 7.342.270.000 7.172.901.053 97,69
996
Perangkat dan
Pengolah Data dan
Komunikasi
168.057.000 168.000.000 99,97
997 Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran 371.320.000 370.690.000 99,83
32 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Untuk melihat serapan anggaran berdasarkan target dengan realisasi
secara periodik dapat dilihat dibawah ini sebagai berikut :
Tabel 10. Serapan Anggaran Berdasarkan Target Secara Periodik Tahun 2015
Uraian
Serapan (%) Tahun 2015
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sep Okt Nop Des
Target 5 10 20 30 40 50 60 65 75 85 95 100
Realisasi 3,06 9,66 18,33 29,67 36,61 47,44 60,84 67,78 71,28 81,88 88,85 98,34
Grafik2. Serapan Anggaran Berdasarkan Target Secara Periodik
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan juga telah
mencapai realisasi pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
yang diperoleh dari hasil pendapatan sensor / karantina,
pengawasan/pemeriksaan pada tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel 11. Perbandingan Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan Tahun 2014
No. Jenis pendapatan Tahun 2015 Tahun 2014
1. Pendapatan Sensor /
Karantina, Pengawasan / 1.908.052.886 1.152.257.411
33 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Pemeriksaan
Dibandingkan dengan pendapatan PNBP tahun 2014 dengan Tahun 2015
mengalami kenaikan sebesarnya 65,59 %.
3.1. HAMBATAN DAN KENDALA
Pelaksanaan kegiatan perkarantianaan pertanian di lingkup Stasiun
Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan Tahun 2015 masih
ditemui beberapa hambatan maupun berbagai bentuk permasalahan,
diantaranya sebagai berikut :
1. Masih belum optimalnya petugas PPNS dan Intelijen serta tenaga
fungsional POPT, Medik Veteriner dan Paremedik Veteriner dalam
upaya penindakan terhadap pelaku pelanggaran peraturan
perundangan karantina pertanian sehingga menjadi tidak tertangani.
2. Masih kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan
tindakan karantina dan manfaatnya bagi wilayah tujuan yang
dimasuki sehingga masih banyak ditemui pemasukan komoditas
tanpa dilengkapi sertifikat kesehatan karantina khususnya untuk
pemasukan antar area.
3. Masih belum lengkapnya sarana dan prasarana dalam mendukung
kelancaran operasional pelaksanaan tindak karantina sehingga
kinerja para petugas belum begitu optimal.
34 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
IV. PENUTUP
Dengan adanya era globalisasi dan perdagangan internasional
memberikan tantangan besar karantina pertanian untuk dapat
berkembang dan bersaing menciptakan keunggulan kompetetif produk
agribisnis. Berkaitan dengan hal tersebut Organisasi Perdagangan Dunia
(WTO) memberikan hak kepada setiap negara untuk melindungi manusia,
flora dan fauna serta lingkungannya masing-masing melalui ketentuan
Sanitary and Phytosanitary (SPS). Ketentuan SPS membawa implikasi
sangat luas pada sistem perdagangan internasional produk pertanian dan
pangan di masa mendatang.
Dalam rangka Mewujudkan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan sebagai UPT yang Tangguh dan Terpercaya
maka diperlukan perencanaan kegiatan perkarantinaan pertanian yang
matang, fleksibel dan strategis di lingkup Stasiun Karantina Pertanian
Kelas I TanjungBalai Asahan. Rencana Strategis (RENSTRA) 2015 - 2019
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan telah
menetapkan beberapa tujuan dan sasaran yang diharapkan mampu
meningkatkan kinerja pegawai.
Adapun DIPA Tahun Anggaran 2015 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I
TanjungBalai Asahan telah mengelola anggaran sebesar Rp.
10.303.543.000,- dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
Saldo (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 Belanja Pegawai 4.524.356.000 4.363.179.344 96.44 % 161.176.656
2 Belanja Barang 5.239.810.000 5.230.873.959 99.83 % 8.936.041
3 Belanja Modal 539.377.000 538.690.000 99,87% 687.000
Jumlah 10.303.543.000 10.132.743.303 98,34 % 170.799.697
35 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 STASIUN KARANTINA PERTANIAN KELAS I TANJUNG BALAI ASAHAN
Dengan anggaran dan sumber daya manusia yang masih terbatas,
Stasiun Karantina Pertanian Kelas I TanjungBalai Asahan terus berupaya
menjalankan tugas pokok dan fungsinya menjaga dan melindungi
sumberdaya hayati di Propinsi Sumatera Utara dari serangan OPT/OPTK
dan HPH/HPHK yang berasal dari luar negeri dan luar daerah.