kata pengantar - bkpm.go.id...laporan kinerja tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan...

96

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM
Page 2: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM
Page 3: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

i

Kata Pengantar

Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal

(BKPM) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi BKPM kepada masyarakat (stakeholders) pada Tahun

Anggaran 2015. Penyusunan Laporan Kinerja BKPM ini

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Rencana

Strategis BKPM Tahun 2015-2019.

Laporan Kinerja BKPM Tahun 2015 ini menyajikan

informasi realisasi capaian hasil kinerja sasaran strategis BKPM

selama Tahun 2015 dibandingkan dengan target kinerja yang

telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2015 beserta

analisisnya. Realisasi capaian kinerja BKPM diukur atas dasar

penilaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan

indikator keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis.

BKPM telah melaksanakan pengelolaan kinerja menggunakan

metode Balanced Scorecard yang diterapkan secara berjenjang di

seluruh unit kerja.

Dari hasil pengukuran kinerja, Nilai Kinerja Organisasi

(NKO) Badan Koordinasi Penanaman Modal telah mencapai

107,18%. Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada

masing-masing perspektif yaitu financial perspective, customers

perspective, process perspective, dan people perspective.

Pada tahun 2015, capaian realisasi investasi PMDN dan

PMA mencapai 105% dari target realisasi investasi Tahun 2015

atau sebesar Rp 545,4 triliun. Capaian positif realisasi investasi

ini memberikan optimisme prospek investasi di Indonesia.

Page 4: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

ii

Berbagai paket kebijakan telah dikeluarkan yang memberikan

lebih banyak pilihan insentif investasi, penyederhanaan perizinan

dan berbagai kemudahan pada investor dengan membentuk

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pusat, termasuk fasilitasi

permasalahan yang dihadapi investor.

Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar

perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di

lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM akan fokus pada berbagai

upaya untuk mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya

saing dan penanaman modal yang berkualitas dan berkelanjutan.

Jakarta, 25 Februari 2016

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

Franky Sibarani

Page 5: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

iii

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR..................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................ iii

DAFTAR TABEL......................................................................... iv DAFTAR GAMBAR …………........................................................ v IKHTISAR EKSEKUTIF............................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN....................................................... 2 A. Latar Belakang .................................................. 2

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi............... 4 C. Peran Strategis...............................………………... 7

D. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja................ 8 BAB II PERENCANAAN KINERJA……………………………….... 11 A. Perencanaan Strategis Penanaman Modal Tahun

2015-2019...................................................…….. 11 B. Tujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal

Tahun 2015-2019................................................ 14

C. Sasaran Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal................................................................... 15

D. Program............................................................... 17 E. Target Realisasi Investasi..................................... 17 F. Perjanjian Kinerja Badan Koordinasi Penanaman

Modal Tahun 2015............................................... 18 G. Pengukuran Kinerja............................................. 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...................................... 22 A. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Badan

Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2015.......... 22

1. Sasaran Strategis 1…………………..…….....….. 23 2. Sasaran Strategis 2…….....……..……………….. 36 B. Analisis Balanced Scorecard atas Capaian Kinerja 42 C. Laporan Realisasi Anggaran................................. 67 BAB IV PENUTUP .............................................................. 71

LAMPIRAN I.DAFTAR PENGHARGAAN II. PERJANJIAN KINERJA

III. PERNYATAAN TELAH DIREVIU

Page 6: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Perjanjian Kinerja BKPM Tahun 2015..................................

Hal

19

Tabel 2 Bobot Perspektif.................................................................. 20

Tabel 3 Kategorisasi Kinerja ........................................................... 20

Tabel 4 Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015....... 23

Tabel 5 Tingkat Capaian Sasaran Strategis 1 “Meningkatnya realisasi penanaman modal.....................................…………

24

Tabel 6 Target dan Realisasi Investasi PMA dan PMDN per Provinsi

Tahun 2015.........................................................................

28 Tabel 7 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan

Penanaman Modal pada PTSP Pusat di BKPM Bulan Juni 2015....................................................................................

37

Tabel 8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan

Penanaman Modal pada PTSP Pusat di BKPM Bulan Desember 2015.....…….........................................................

38

Tabel 9 Nilai Rata-Rata (NRR) dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Ruang Lingkup (Unsur) Pelayanan..........................….

39

Tabel 10 Daftar Unsur Pelayanan Yang Masih Memerlukan

Peningkatan.........................................................................

40 Tabel 11 Target Perkembangan Jumlah Minat Investasi 2011-

2015....................................................................................

54

Tabel 12 Capaian Kinerja Indikator Utama Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2015.......................................….

57

Tabel 13 Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja T.A. 2015............... 67 Tabel 14 Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja Berdasarkan

Program T.A. 2015...............................................................

68

Tabel 15 Perbandingan Realisasi Belanja T.A. 2015 dan T.A. 2014.... 68 Tabel 16 Realisasi Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2015..………. 69

Page 7: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

v

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1 Rencana 2016: Rencana Kebijakan Investasi..…………………….... xi Gambar 2 Struktur Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal…....... 6 Gambar 3 Target Realisasi Investasi Tahun 2015-2019.............................. 18 Gambar 4 Perbandingan Realisasi Investasi Tahun 2015 dengan Target

Tahun 2015 dan Realisasi Investasi Tahun 2014........................

24 Gambar 5 Persebaran Nilai Realisasi Investasi Jawa dan Luar Jawa........... 26 Gambar 6 Perbandingan Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2014

dan 2015………...........................................................................

27 Gambar 7 Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor Usaha………….... 31

Gambar 8 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor Usaha…………....... 32 Gambar 9 Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Asal Negara.......………...... 32 Gambar 10 Peta Strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun

2015....................................................................………………....

44 Gambar 11 Capaian Penyederhanaan Perizinan ........................................... 52 Gambar 12 Negara Fokus Pemasaran Investasi dan Sektor Prioritas

Investasi.....................................................................................

53 Gambar 13 Kelompok 10 Besar Izin Prinsip Berdasarkan Sektor................... 55 Gambar 14 Kelompok 10 Besar PMA Berdasarkan Asal Negara..................... 55 Gambar 15 Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja...........………………... 67 Gambar 16 Realisasi Belanja Periode Tahun 2011 sampai dengan Tahun

2015…………………………………………………………………………...

69

Page 8: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

vi

Ikh

tisa

r Ek

seku

tif

IK

Page 9: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

vii

Ikhtisar Eksekutif

Laporan Kinerja BKPM Tahun 2015 merupakan

pertanggungjawaban akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi

Lembaga sebagai perwujudan good governance dan kebijakan

yang transparan. Selain itu Laporan Kinerja ini merupakan

wujud dari kinerja dalam pencapaian visi dan misi Presiden

periode 2015-2019, sebagaimana yang dijabarkan dalam

tujuan/sasaran strategis, yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015.

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Presiden, BKPM

menetapkan 2 tujuan yang akan dicapai pada tahun 2015-2019,

yaitu: (i) mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya

saing; dan (ii) mewujudkan penanaman modal yang berkualitas

dan berkelanjutan.

Untuk menunjang pencapaian tujuan strategis tersebut

disusunlah Peta Strategi BKPM. Peta strategi tersebut terdiri dari

9 (sembilan) sasaran strategis sebagai berikut:

1. Meningkatnya realisasi penanaman modal;

2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang

prima dan responsif melalui PTSP Pusat;

3. Terwujudnya percepatan pelaksanaan penanaman modal;

4. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam rangka

peningkatan daya saing penanaman modal;

5. Meningkatnya kerja sama internasional untuk mendorong

investasi dan melindungi kepentingan nasional dalam rangka

peningkatan daya saing penanaman modal;

Page 10: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

viii

6. Terwujudnya perencanaan penanaman modal dan

penyusunan rekomendasi kebijakan yang terintegrasi,

kolaboratif dan implementatif dalam rangka peningkatan

daya saing penanaman modal;

7. Meningkatnya daya tarik penanaman modal Indonesia

melalui promosi yang terpadu dan efektif bagi penanaman

modal dalam dan luar negeri yang berpijak pada peningkatan

daya saing;

8. Meningkatnya kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana,

prasarana dan aparatur yang mumpuni dalam rangka

menunjang tugas dan fungsi Badan Koordinasi Penanaman

Modal, dan

9. Meningkatnya akuntabilitas kelembagaan.

Analisis dalam Laporan Kinerja ini mengukur Peta Strategis

tersebut di atas melalui sistem manajemen kinerja berbasis

balanced scorecard yang terdiri dari empat perspektif yaitu

financial perspective, customer perspective, process perspective

dan people perspective dengan bobot tertentu. Secara umum

tingkat capaian kinerja BKPM pada Tahun 2015 sudah sesuai

dengan target yang ditetapkan, dari 9 sasaran strategis dengan

28 indikator kinerja utama, dimana 23 IKU mencapai kategori

“Sangat Baik” dan 5 IKU mencapai kategori “Baik”.

Capaian kinerja BKPM Tahun 2015 dalam mendukung

terwujudnya pencapaian Nawa Cita ke-6 Presiden Republik

Indonesia dengan target menciptakan layanan satu atap untuk

investasi dan efisiensi perizinan bisnis sebagai berikut:

1. Capaian target nilai realisasi penanaman modal yaitu sebesar

Rp545,4 triliun atau 105% dari target yang telah ditetapkan

Page 11: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

ix

yaitu sebesar Rp519,5 triliun, yang terdiri dari realisasi

investasi PMDN sebesar Rp179,5 triliun dan realisasi PMA

sebesar Rp365,9 triliun;

2. Capaian kinerja nilai realisasi penanaman modal di luar Jawa

mencapai 104,9% dari target Rp236,9 triliun yaitu Rp248,7

triliun. Hal ini cukup menggembirakan karena memberikan

gambaran bahwa upaya pemerintah dalam mendorong

pemerataan investasi di Luar Jawa menunjukan hasil yang

positif;

3. Sebagai efek dari peningkatan capaian realisasi penanaman

modal ini, angka serapan tenaga kerja Tahun 2015

mengalami peningkatan sebesar 0,34% atau sebanyak

1.435.711 orang dari tahun sebelumnya Tahun 2014

sebanyak 1.430.846 orang;

4. Dalam rangka meningkatkan iklim investasi yang kondusif

berupa penyederhanaan perizinan, BKPM meluncurkan PTSP

Pusat di BKPM dengan melibatkan 22 Kementerian/Lembaga

yang mendelegasikan perizinannya di BKPM, dengan jumlah

izin yang dilimpahkan sebanyak 160 kelompok perizinan.

Melalui PTSP Pusat, calon investor dapat mengajukan

perizinan hanya di satu tempat dengan rangkaian proses yang

lebih sederhana dan lebih cepat.

5. Gebrakan pangkas perizinan terutama di sektor

ketenagalistrikan untuk mendukung pencapaian target

pemerintah pembangunan listrik 35.000 MW pada 2019, dari

semula perizinan listrik 49 izin menjadi 25 izin dan proses

dari 923 hari menjadi 256 hari.

Page 12: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

x

6. Peluncuran izin investasi 3 jam sebagai bagian dari PTSP

Pusat. Melalui layanan izin investasi 3 jam, investor tidak

perlu repot mengurus izin. BKPM menyediakan layanan

terintegrasi 8+1 produk perizinan yang terdiri dari Izin

Prinsip, NPWP, Akte Perusahaan, TDP, IMTA, RPTKA, NIK,

API-P dan Surat Ketersediaan Lahan.

7. Hasil survey Ease of Doing Business 2015 yang dilakukan oleh

World Bank memasukkan Indonesia ke peringkat 109,

meningkat dari tahun sebelumnya dengan peringkat 120.

Kenaikan peringkat ini menunjukkan adanya perbaikan

indikator kemudahan berusaha di Indonesia.

Indonesia mendapatkan predikat investment grade dari

Rating And Investment Information Inc. dengan outlook BBB,

Moody’s Investor Service dengan outlook Baa3 (stable), Japan

Credit Rating Agency Ltd. dengan outlook BBB (stable), Fitch

Rating dengan outlook BBB (stable), dan Standard and Poor’s

dengan outlook BB+ (positive). Pemberian peringkat dari

lembaga pemeringkat tersebut menunjukkan kepercayaan

yang lebih besar terhadap ekonomi Indonesia berdampak

pada peningkatan Foreign Direct Investment dan perbaikan

iklim penanaman modal.

8. Hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap

kualitas pelayanan sebesar 3,09 dari skala Likert 4 atau

99,6% dari target. Hasil survei ini memicu BKPM untuk lebih

meningkatkan layanan perizinan dan nonperizinan dengan

harapan mencapai kepuasan stakeholders yang tinggi.

Page 13: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

xi

9. Dalam rangka meningkatkan kinerja BKPM Tahun 2016,

BKPM menetapkan empat arah kebijakan investasi 2016

sebagaimana gambar di bawah ini:

Dalam rangka mendukung kinerja organisasi, BKPM telah

menyusun kinerja individu sesuai tugas, fungsi dan perannya

dalam bentuk Sasaran Kerja Pegawai (SKP). SKP disusun

berdasarkan sasaran kinerja yang selaras dengan Penetapan

Kinerja unit kerja tingkat Eselon II dan satuan kerja tingkat

Eselon I. Atas pengelolaan kinerja tersebut, BKPM telah

melakukan reviu atas capaian kinerja seluruh unit kerja sebagai

bahan perbaikan manajemen kinerja di masa yang akan datang.

Pada Tahun 2015, penerapan e-perfomance untuk Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada eksekutif

dashboard manajemen dengan metode balanced scorecard di

BKPM telah dijalankan dengan baik. Dengan keberadaan e-

aMendorong Pertumbuhan Ekonomi

* Mencapai realisasi investasi Rp594,8 triliun

* Realisasi investasi sektor manufaktur Rp 313,5 triliun atau 52,7%

* meningkatkan investasi sektor orientasi ekspor, substitusi impor, padat karya, dan hilirisasi SDA

b

Mendorong Penyerapan Tenaga Kerja

* mencapai realisasi penyerapan tenaga kerja 2 juta orang

* meningkatkan realisasi investasi sektor padat karya, seperti industri tekstil dan sepatu

cMengurangi Kesenjangan Pembangunan Antar wilayah

* proporsi realisasi investasi di luar Jawa Rp 292,2 triliun atau 49,1%

d.Melaksanakan lima strategi BKPM:

* meningkatkan layanan perizinan investasi

* mengawal realisasi investasi

* melakukan pemasaran investasi secara aktif dan lebih terfokus

*. meningkatkan iklim investasi

* memastikan manfaat investasi untuk rakyat

Gambar 1.Rencana 2016: Rencana Kebijakan Investasi

Page 14: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

xii

performance ini dapat memonitor dan mengendalikan capaian

kinerja dan keuangan semua unit kerja termasuk kinerja individu

sehingga dapat memberi masukan untuk perbaikan yang

berkelanjutan.

Berbagai upaya perbaikan terus dilakukan untuk

meningkatkan kinerja BKPM. Capaian IKU yang masih di bawah

target terus dilakukan evaluasi dan action plan. Penggunaan

balanced scorecard sebagai alat untuk mengelola kinerja, sangat

membantu BKPM dalam menjalankan Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, mulai dari penyusunan rencana

kinerja sampai pelaporan kinerja.

Di samping itu, BKPM terus berupaya meningkatkan

kualitas dan kompetensi aparatur melalui diklat peningkatan

pemahaman akan substansi penanaman modal. Diklat tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan publik agar

aparaturnya dapat melaksanakan pelayanan sesuai dengan

standar ISO 9001:2008 antara lain :

1. diklat Customer Service;

2. diklat Service Excellence.

Selain itu dalam rangka meningkatkan kapasitas Aparat

Pengawas Internal Pemerintah (APIP) serta peningkatan

kompetensi dan kapasitas APIP melalui pendidikan dan pelatihan

baik teknis maupun substantif di bidang

pengawasan/pemeriksaan dalam rangka evaluasi akuntabilitas

kinerja dan perbaikan manajemen kinerja.

Page 15: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1

Page 16: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

2| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan

Koordinasi Penanaman Modal mempunyai tugas yang sangat

strategis dalam pemerintahan Republik Indonesia. Hal ini sesuai

dengan amanat Undang-Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal yaitu melaksanakan tugas dan koordinasi

pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal; mengkaji

dan mengusulkan kebijakan pelayanan penanaman modal;

menetapkan norma, standar, dan prosedur pelaksanaan

kegiatan dan pelayanan penanaman modal; mengembangkan

peluang dan potensi penanaman modal di daerah dengan

memberdayakan badan usaha; membuat peta penanaman

modal Indonesia; mempromosikan penanaman modal;

mengembangkan sektor usaha penanaman modal melalui

pembinaan penanaman modal, antara lain meningkatkan

kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan persaingan

usaha yang sehat, dan menyebarkan informasi yang seluas-

luasnya dalam lingkup penyelenggaraan penanaman modal;

membantu penyelesaian berbagai hambatan dan konsultasi

permasalahan yang dihadapi penanam modal dalam

menjalankan kegiatan penanaman modal; mengkoordinasi

penanam modal dalam negeri yang menjalankan kegiatan

penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia; dan

Page 17: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 3

mengkoordinasi dan melaksanakan pelayanan terpadu satu

pintu.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BKPM dituntut untuk

melaksanakannya sesuai dengan asas-asas umum

penyelenggaraan negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Salah satu asas yang tercantum dalam Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 1999 adalah asas akuntabilitas yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggara negara harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai

pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas

tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk Laporan

Kinerja yang merupakan pertanggungjawaban BKPM dalam

melaksanakan tugas dan fungsi selama Tahun 2015 dalam

rangka melaksanakan Visi dan Misi Presiden berupa 9 agenda

prioritas yang disebut Nawa Cita.

Adapun Nawa Cita merupakan gagasan program untuk

menunjukkan prioritas jalan perubahan menuju Indonesia yang

berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi dan

berkepribadian dalam kebudayaan.

Page 18: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

4| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan peran strategis seperti diuraikan

diatas, sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Nomor 90/SK/2007 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Badan Koordinasi Penanaman Modal sebagaimana

telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Koordinasi

Penanaman Modal Nomor 1 Tahun 2011, BKPM mempunyai

tugas melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di

bidang penanaman modal berdasarkan ketentuan perundang-

undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BKPM

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. pengkajian dan pengusulan perencanaan penanaman

modal nasional;

2. koordinasi pelaksanaan kebijakan nasional di bidang

penanaman modal;

3. pengkajian dan pengusulan kebijakan pelayanan kebijakan

penanaman modal;

4. penetapan norma, standar dan prosedur pelaksanaan

kegiatan dan pelayanan penanaman modal;

5. pengembangan peluang dan potensi penanaman modal di

daerah dengan memberdayakan badan usaha;

6. pembuatan peta penanaman modal di Indonesia;

7. koordinasi pelaksanaan promosi serta kerjasama

penanaman modal;

8. pengembangan sektor usaha penanaman modal melalui

pembinaan penanaman modal, antara lain meningkatkan

Page 19: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 5

kemitraan, meningkatkan daya saing, menciptakan

persaingan usaha yang sehat, dan menyebarkan informasi

yang seluas-luasnya dalam lingkup penyelenggaraan

penanaman modal;

9. pembinaan pelaksanaan penanaman modal, dan pemberian

bantuan penyelesaian berbagai hambatan dan konsultansi

permasalahan yang dihadapi penanam modal dalam

menjalankan kegiatan penanaman modal;

10. koordinasi dan pelaksanaan pelayanan terpadu satu pintu;

11. koordinasi penanam modal dalam negeri yang menjalankan

kegiatan penanaman modalnya di luar wilayah Indonesia;

12. pemberian perizinan dan fasilitas penanaman modal;

13. pembinaan dan pelayanan

administrasi umum di

bidang perencanaan umum,

ketatausahaan, organisasi

dan tatalaksana,

kepegawaian, pendidikan

dan pelatihan, keuangan,

hukum, kearsipan,

pengolahan data dan informasi, perlengkapan dan rumah

tangga; dan

14. pelaksanaan fungsi lain di bidang penanaman modal sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut di atas,

susunan organisasi BKPM sebagaimana dapat dilihat pada

gambar sebagai berikut:

Page 20: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

6| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Gambar 2. Struktur Organisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal

Sebagaimana struktur organisasi di atas, dalam

menjalankan tugasnya, BKPM didukung oleh 655 orang pegawai

dari berbagai bidang keahlian seperti ekonomi, keuangan,

bisnis, hukum, teknik, IT, administrasi, bahasa dan lainnya.

Pegawai Badan Koordinasi Penanaman Modal tersebut

ditempatkan pada 7 unit Eselon I, 28 Eselon II dan 9 anggota

Komite Penanaman Modal. BKPM mempertimbangkan

komposisi dari segi jabatan, golongan, pendidikan dan

usia/generasi serta kompetensi. Komposisi yang berimbang

merupakan dukungan dalam pencapaian sasaran kinerja BKPM

pada Tahun 2015.

Sekretaris Utama

Wakil Kepala BKPM

STRUKTUR ORGANISASI

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Kepala BKPMKomite Penanaman Modal

Deputi Bidang

Perencanaan Penanaman

Modal

Deputi Bidang

Pengembangan Iklim

Penanaman Modal

Deputi Bidang Promosi

Penanaman Modal

Deputi Bidang

Kerjasama Penanaman

Modal

Deputi Bidang

Pelayanan Penanaman

Modal

Deputi Bidang

Pengendalian

Pelaksanaan

Penanaman Modal

InspektoratDirektorat Peren-canaan Industri

Agribisnis & SDA Lainnya

Dir ektor at Der egulasi

Penanaman Modal

Dir ektor at Pengembangan

Pr omosi

Dir ektor at Ker jasama

Bilater al dan Multilater al

Direktorat

Pelayanan Aplikasi Direktorat Wilayah I

Bir o Per encanaan

Pr ogr am dan Anggar an

Pusat Pengolahan

Data dan Informasi

Dir ektor at Per encanaan

Industr i Manufaktur

Dir ektor at Pengembangan

Potensi Daer ah

Direktorat Promosi

Sektoral

Direktorat

Kerjasama Regional

Direktorat

Pelayanan PerizinanDirektorat Wilayah II

Bir o Per atur an

Per undang-un-dangan,

Humas dan TU Pimpinan

Pusat Pendidikan

dan Pelatihan

Dir ektor at Per encanaan Jasa

dan Kawasan

Dir ektor at Pember dayaan

Usaha

Direktorat Fasilitasi

Promosi Daerah

Dir ektor at Ker jasama

Dunia Usaha Inter nasional

Direktorat

Pelayanan FasilitasDirektorat Wilayah III Biro Umum

Pusat Bantuan

Hukum

Dir ektor at Per encanaan

Infr astr uktur

Direktorat Pameran

dan Sarana PromosiDirektorat Wilayah IV

Page 21: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 7

C. Peran Strategis

Sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005-2025 serta sesuai amanat Undang-

Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional telah diterbitkan Peraturan Presiden

Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Sasaran pembangunan investasi pada RPJMN periode

2015-2019 adalah:

1. Menurunnya waktu pemrosesan perijinan investasi di pusat

dan di daerah menjadi maksimal 15 hari kerja per jenis

perizinan pada tahun 2019;

2. Menurunnya waktu dan jumlah prosedur untuk memulai

usaha (starting a business) menjadi 7 hari dan 5 prosedur

pada tahun 2019 sebagai salah satu upaya untuk

meningkatkan peringkat Indonesia pada Ease of Doing

Business (EoDB);

3. Meningkatnya pertumbuhan investasi atau Pertumbuhan

Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi sebesar 12,1 persen pada

tahun 2019; serta

4. Meningkatnya investasi PMA dan PMDN menjadi Rp 932,9

triliun pada tahun 2019 dengan kontribusi PMDN yang

semakin meningkat menjadi 38,9 %.

Pada prioritas nasional di bidang penanaman modal

melalui peningkatan iklim penanaman modal dan iklim usaha,

RPJMN 2015–2019 menetapkan arah kebijakan nasional yang

merupakan peran strategis BKPM meliputi:

Page 22: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

8| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

1. Menciptakan iklim penanaman modal yang berdaya saing;

2. Meningkatnya realisasi penanaman modal di seluruh

wilayah Indonesia.

Sejalan dengan hal tersebut, posisi BKPM menjadi sangat

penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam

agenda pertumbuhan ekonomi nasional. Penanaman modal

memberikan efek pengganda terhadap perekonomian yang

cukup besar dengan mendorong sektor riil melalui peningkatan

pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja yang

dapat menurunkan kesenjangan antar wilayah.

D. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja

Sistematika penyajian Laporan Kinerja BKPM Tahun 2015

adalah sebagai berikut:

1. Bab I Pendahuluan.

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan

penekanan kepada aspek strategis organisasi serta

permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi

organisasi.

2. Bab II Perencanaan Kinerja.

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja

tahun yang bersangkutan.

3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi

untuk setiap pernyataan kinerja Sasaran Strategis

Page 23: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 9

Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja

organisasi.

B. Analisis Balanced Scorecard

Pada sub bab ini, capaian kinerja organisasi dianalisis

dengan menggunakan empat perspektif Balanced

Scorecard.

C. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang

digunakan dan yang telah digunakan untuk

mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen

Perjanjian Kinerja.

4. Bab IV Penutup.

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja

organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan

dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.

5. Lampiran

1) Perjanjian Kinerja Tahun 2015

2) Daftar Penghargaan

3) Pernyataan telah direviu

Page 24: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

10| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Page 25: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 11

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis Penanaman Modal Tahun 2015 -

2019

Penyusunan Rencana Strategis

(Renstra) Badan Koordinasi

Penanaman Modal 2015-2019

merupakan amanat Pasal 15 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang

menyebutkan bahwa Pimpinan Kementerian/Lembaga (K/L)

diwajibkan untuk menyiapkan rancangan Renstra K/L sesuai

tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Renstra BKPM

2015-2019 merupakan dokumen perencanaan dengan periode

lima tahun serta merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019.

Renstra BKPM 2015-2019 juga mengacu kepada dokumen-

dokumen perencanaan jangka panjang maupun jangka

menengah yang telah disusun sebelumnya, antara lain Rencana

Umum Penanaman Modal (RUPM) dan Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (RTRWN). Selain itu, penyusunan Renstra

BKPM 2015-2019 juga telah didasarkan pada dokumen

perencanaan kebijakan sektoral, antara lain Kebijakan Industri

Nasional (Perpres Nomor 28 Tahun 2008), Kebijakan Energi

Page 26: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

12| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Nasional (Perpres Nomor 5 Tahun 2006), Rencana Induk

Pembangunan Kepariwisataan nasional (PP Nomor 50 Tahun

2011), Cetak Biro Pengembangan Sistem Logistik Nasional

(Perpres Nomor 26 Tahun 2012), dan lain-lain.

Pada sidang kabinet tanggal 27 Oktober 2014, Presiden

mengamanatkan kepada seluruh Kementerian/Lembaga (K/L)

agar tidak menyusun visi dan misinya sendiri melainkan

menggunakan visi dan misi Presiden yang dituangkan dalam

RPJMN 2015-2019 yang selanjutnya dijabarkan ke dalam:

1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Penanaman Modal

Arah kebijakan dan strategi nasional di bidang penanaman

modal dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 pada agenda

pembangunan nasional nomor 6 (enam), “Meningkatkan

Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar

Internasional”, dengan sub agenda prioritas “Penguatan

Investasi”. Sasaran yang hendak dicapai dalam rangka

“Penguatan Investasi” untuk lima tahun ke depan adalah:

a) Menurunnya waktu pemrosesan perizinan investasi

nasional di pusat dan di daerah menjadi maksimal 15

hari per jenis perizinan pada tahun 2019.

b) Menurunnya waktu dan jumlah prosedur untuk

memulai usaha (starting a business) menjadi 7 hari dan

menjadi 5 prosedur pada tahun 2019, sebagai salah

satu upaya untuk meningkatkan peringkat Indonesia

pada Ease of Doing Business (EoDB).

Page 27: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 13

c) Meningkatnya pertumbuhan investasi atau

Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi

sebesar 12,1% pada tahun 2019.

d) Meningkatnya investasi PMA dan PMDN menjadi Rp933

triliun pada tahun 2019 dengan kontribusi PMDN yang

semakin meningkat menjadi 38,9%.

Pemerintah menetapkan kebijakan dasar penanaman

modal untuk:

a) mendorong terciptanya iklim usaha nasional yang

kondusif bagi penanaman modal untuk penguatan

daya saing perekonomian nasional; dan

b) mempercepat peningkatan penanaman modal.

2. Arah Kebijakan dan Strategi BKPM sebagai berikut:

a) Perbaikan iklim penanaman modal;

b) mendorong persebaran penanaman modal;

c) fokus pengembangan pangan, infrastruktur dan energi;

d) penanaman modal yang berwawasan lingkungan (green

investment);

e) pemberdayaan UMKMK;

f) pemberian fasilitas, kemudahan, dan/atau insentif;

g) promosi penanaman modal.

Page 28: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

14| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

B. Tujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun

2015-2019

Tujuan yang ingin dicapai BKPM dalam lima tahun ke

depan didasarkan pada hasil identifikasi potensi,

permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi dalam

rangka mewujudkan Visi dan Misi Presiden periode 2015-

2019. Berdasarkan tugas dan fungsi BKPM dalam UU

Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal serta

Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana

Umum Penanaman Modal, BKPM menetapkan tujuan yang

akan dicapai pada tahun 2015-2019, yaitu:

1. Mewujudkan iklim penanaman modal yang berdaya

saing

Tujuan ini diarahkan pada upaya untuk memberikan

kemudahan, kepastian dan transparansi proses

pelayanan perizinan dan nonperizinan,

mengembangkan SPIPISE untuk mendukung

penyelenggaraan PTSP di Pusat dan Daerah,

meningkatkan kepastian hukum dan penyederhanaan

prosedur perizinan dan non perizinan, memberikan

insentif fiskal dan non fiskal yang lebih menarik dan

transparan, serta memfasilitasi penyelesaian

permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan

penanaman modal (debottlenecking).

Page 29: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 15

2. Mewujudkan penanaman modal yang berkualitas

dan berkelanjutan

Tujuan ini disusun dalam rangka mendorong

penanaman modal pada sektor-sektor prioritas,

meningkatkan penanaman modal di Luar Pulau Jawa

khususnya Provinsi Papua dan Papua Barat,

meningkatkan peran UKM dalam perekonomian

melalui kemitraan dengan usaha besar PMA dan

PMDN, meningkatkan efektivitas strategi dan upaya

promosi penanaman modal, memfasilitasi percepatan

penanaman modal dengan skema Kerjasama

Pemerintah Swasta (KPS), meningkatkan pemanfaatan

kerjasama ekonomi internasional untuk kepentingan

nasional, serta meningkatkan peran perencanaan

sebagai nerve kegiatan di unit-unit BKPM agar lebih

efektif dan terintegrasi.

C. Sasaran Strategis Badan Koordinasi Penanaman Modal

BKPM menetapkan sasaran strategis dari masing-masing

tujuan yang ingin dicapai dalam periode 2015-2019,

antara lain:

Tujuan 1: Mewujudkan iklim penanaman modal yang

berdaya saing

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 3 (tiga) sasaran

strategis yaitu:

Page 30: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

16| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

1. Meningkatnya iklim penanaman modal dalam

rangka peningkatan daya saing penanaman

modal.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman

modal yang prima dan responsif melalui PTSP

pusat dalam rangka peningkatan daya saing

penanaman modal.

3. Meningkatkan kinerja lembaga melalui

ketersediaan sarana, prasarana dan aparat yang

mumpuni dalam rangka menunjang tugas dan

fungsi BKPM.

Tujuan 2: Mewujudkan penanaman modal yang

berkualitas dan berkelanjutan

Untuk mencapai tujuan tersebut, ada 4 (empat) sasaran

strategis yaitu:

1. Meningkatnya realisasi penanaman modal melalui

kegiatan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan

pelaksanaan penanaman modal dalam rangka

peningkatan daya saing penanaman modal.

2. Meningkatnya daya

tarik penanaman modal

melalui promosi yang

terpadu dan efektif bagi

penanam modal dalam

dan luar negeri yang berpijak pada peningkatan daya

saing penanaman modal.

Page 31: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 17

3. Meningkatnya kerjasama internasional untuk

mendorong investasi dan melindungi kepentingan

nasional dalam rangka peningkatan daya saing

penanaman modal.

4. Tersusunnya perencanaan penanaman modal dan

rekomendasi kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif

dan implementatif dalam rangka peningkatan daya

saing penanaman modal pada sektor prioritas.

D. Program

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut ditetapkan 3

(tiga) program yaitu:

1. program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya;

2. program peningkatan sarana prasarana aparatur BKPM;

3. program peningkatan daya saing penanaman modal.

E. Target Realisasi Investasi

Target realisasi investasi Tahun 2015 adalah sebesar

Rp519,5 triliun. Sedangkan target realisasi investasi periode

2015-2019 sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah

ini:

Page 32: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

18| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Gambar 3 Target Realisasi Investasi Periode 2015-2019

Meningkatnya investasi PMA dan PMDN ditargetkan

mencapai Rp932,9 triliun pada Tahun 2019 dengan

peningkatan rata-rata investasi setiap tahun sebesar 15,36%.

F. Perjanjian Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal

Tahun 2015

Pada tahun 2015, BKPM menjadikan kontrak kinerja sebagai

dokumen Perjanjian Kinerja, dengan berdasarkan pada sasaran

strategis yang telah ditetapkan.

2015 2016 2017 2018 2019

TOTAL 519.5 594.8 678.8 792.5 932.9

PMDN 175.8 208.4 246.3 297.8 363

PMA 343.7 386.4 432.5 494.7 569.9

343.7 386.4 432.5 494.7 569.9

175.8208.4

246.3297.8

363Meningkat

13,8%

Meningkat14,5%

Meningkat14,1%

Meningkat16,7%

Meningkat17,7%

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

Re

alis

asi I

nve

stas

i(R

p. T

rilli

un

)

Page 33: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 19

Pencapaian sasaran strategis diukur dengan Indikator

Kinerja Utama (IKU) sebagaimana dapat dilihat pada Tabel

berikut ini:

Tabel 1. Perjanjian Kinerja BKPM Tahun 2015

No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target

1 Meningkatnya realisasi penanaman modal

1. Nilai realisasi penanaman modal

519,5 triliun

2. Rasio realisasi penanaman modal di luar Jawa

45.60% (236,9 triliun)

3. Rasio realisasi PMDN

33.80% (175,6 triliun)

2.

Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan responsif melalui PTSP Pusat

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan penanaman modal pada PTSP Pusat di BKPM

3,1 dari skala 4

(setara 77,50)

G. Pengukuran Kinerja

Sesuai dengan Surat Keputusan Sekretaris Utama Nomor

40 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Kinerja di Badan

Koordinasi Penanaman Modal, pengukuran kinerja sasaran

strategis ditetapkan melalui metode balanced scorecard yang

menerjemahkan tugas, fungsi, tujuan dan strategi ke dalam

suatu Peta Strategi.Peta strategi menjabarkan strategi secara

visual, melalui sejumlah sasaran strategis yang terangkai dalam

hubungan sebab akibat dan dikelompokkan kedalam empat

perspektif yaitu financial perspective, customer perspective,

process perspective dan people perspective. Masing-masing

perspektif memiliki bobot yang ditentukan sebagai berikut:

Page 34: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

20| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Tabel 2. Bobot Perspektif

Konsolidasi dari seluruh nilai perspektif atau seluruh realisasi

IKU dalam satu Peta Strategi ditunjukan melalui Perhitungan

NKO yang mengacu pada Perjanjian Kinerja dengan formula:

NKO = ∑ (% capaian kinerja x Bobot Perspektif)

Dimana penghitungan indeks capaian kinerja tersebut adalah:

a. Apabila realisasi IKU melebihi target, dimana target yang

ditetapkan merupakan target maksimal yang dapat dicapai,

maka indeks capaian IKU tersebut dikonversi menjadi 120.

b. Apabila realisasi IKU sama dengan target atau tidak

memenuhi target, maka indeks capaian IKU tersebut tidak

dilakukan konversi.

Tingkat capaian kinerja masing-masing sasaran strategis

dikelompokkan ke dalam lima kategori sebagai berikut:

Tabel 3. Kategorisasi Kinerja

No. Nilai Kode Kategori

1. 100 –ke atas Hijau Sangat Baik

2. 76–99 Hijau Muda Baik

3. 61– 75 Kuning Cukup

4. 51 – 60 Oranye Kurang

5. 50 – ke bawah Merah Buruk

PERSPEKTIF BOBOT

Financial 30%

Customers 30%

Process 20%

People 20%

Page 35: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 21

Page 36: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

22| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Badan Koordinasi

Penanaman Modal Tahun 2015

Pengukuran tingkat capaian kinerja dilakukan melalui

perbandingan antara target kinerja yang telah ditetapkan dalam

penetapan kinerja tersebut dibandingkan dengan realisasi yang

dicapai.

Pengukuran capaian kinerja

BKPM tahun 2015 dilakukan

dengan cara membandingkan

antara target (rencana) dan

realisasi Indikator Kinerja Utama

(IKU) pada masing-masing

perspektif. Dari hasil

pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data capaian Nilai

Kinerja Organisasi (NKO) BKPM adalah sebesar 107,18%. Nilai

tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing

perspektif sebagai berikut:

a. Financial perspective dengan bobot 30%, capaian kinerja

100,80%;

b. Customers perspective dengan bobot 30%, capaian kinerja

109,89%;

c. Process perspective dengan bobot 20%, capaian kinerja

108,09%;

Hasil capaian nilai

kinerja organisasi

BKPM sebesar

107,18% dengan

kategori sangat baik

Page 37: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 23

d. People perspective dengan bobot 20%, capaian kinerja

111,80%.

Tabe l4. Tingkat Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015

No SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR

KINERJA Target Realisasi % Kategori

1

Meningkatnya

realisasi

penanaman

modal

1. Nilai

realisasipenanam

an modal

519,5triliun 545,4 triliun 105% Sangat Baik

2.Rasio realisasi

penanaman

modal di luar

Jawa

45,60%

(236,9 triliun)

45,59%

(248,7 triliun) 99,99% Baik

3.Rasio realisasi

PMDN

33,80%

(175,6 triliun)

32,91%

(179,5 triliun) 97,36% Baik

2.

Meningkatnya

kualitas

pelayanan

penanaman

modal yang

prima dan

responsif melalui

PTSP Pusat

Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

atas pelayanan

penanaman modal

pada PTSP Pusat di

BKPM

3,1 dari skala 4

(setara 77,50)

3,09 dari

skala 4

(setara 77,19)

99,6% Baik

Penjelasan capaian Indikator Kinerja Utama untuk untuk

setiap sasaran strategis adalah sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1

“Meningkatnya realisasi penanaman modal”

Tingkat capaian sasaran strategis 1 “Meningkatnya realisasi

penanaman modal” ditunjukkan dengan tiga Indikator

Kinerja Utama (IKU) yaitu nilai realisasi penanaman modal,

rasio realisasi penanaman modal di luar Jawa, dan rasio

realisasi PMDN. Berdasarkan tiga Indikator Kinerja Utama

Page 38: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

24| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

(IKU) di atas, BKPM telah berhasil mencapai sasaran

strategis 1 Tahun 2015 sebagaimana terlihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 5. Tingkat Capaian Sasaran Strategis 1 “Meningkatnya

realisasi penanaman modal”

Penjelasan dari capaian masing-masing IKU tersebut

dijabarkan dalam uraian berikut ini:

a. Nilai Realisasi Penanaman Modal

Gambar 4. Perbandingan Realisasi Investasi Tahun 2015 dengan

Target Tahun 2015 dan Realisasi Investasi Tahun 2014

463.1519.5

545.4

0

100

200

300

400

500

600

Realisasi 2014 Target 2015 Realisasi 2015

No. INDIKATOR KINERJA Satuan Target Realisasi Kinerja

(%) Kategori

1 Nilai realisasi

penanaman modal Triliun (Rp)

519,5

545,40

105

Sangat Baik

2

Rasio Realisasi

penanaman modal

di luar Jawa

% 45,60

(Rp236,9 triliun)

45,59

(Rp248,7 triliun) 99,99 Baik

3 Rasio Realisasi

PMDN %

33,80

(Rp175,6 triliun)

32,91

(Rp179,5 triliun) 97,36 Baik

Rp

(Triliun)

Page 39: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 25

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa capaian

target nilai realisasi

penanaman modal Tahun

2015 yaitu sebesar

Rp545,4 triliun atau 105%

dari target yang telah

ditetapkan yaitu sebesar

Rp519,5 triliun, yang

terdiri dari realisasi

investasi PMDN sebesar Rp175,6 triliun dan realisasi PMA

sebesar Rp365,9 triliun. Nilai realisasi investasi Tahun

2015 ini meningkat 17,8% dibanding realisasi investasi

pada Tahun 2014 yaitu sebesar Rp 463,1 triliun.

b. Rasio Penanaman Modal di Luar Jawa

Pada periode Januari–Desember Tahun 2015, realisasi

investasi di Pulau Jawa sebesar Rp296,7 triliun (54,4%)

dan realisasi investasi di luar Pulau Jawa sebesar

Rp248,7 triliun (45,6%). Apabila dibandingkan dengan

periode yang sama pada Tahun 2014 sebesar Rp199,8

triliun terjadi peningkatan realisasi investasi di luar Pulau

Jawa sebesar 24,5%. Grafik persebaran realisasi investasi

Jawa dan Luar Jawa pada tahun 2015 dibandingkan

dengan tahun 2015 dapat dilihat pada berikut ini.

Tahun 2015, capaian realisasi investasi PMDN dan PMA mencapai 105% dari target realisasi investasi Tahun 2015 atau sebesar Rp 545,4 triliun

Page 40: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

26| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Gambar 5. Persebaran Nilai Realisasi Investasi Jawa Dan Luar

Jawa

JAN-DES TAHUN 2014 JAN-DES TAHUN 2015

Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa secara persentase

persebaran investasi di Luar Jawa pada tahun 2015

Rp248,7 triliun (45,6%) naik apabila dibandingkan dengan

tahun 2014 Rp199,8 triliun (43,1%). Demikian juga

apabila dilihat dari capaian realisasi investasi Luar Jawa

tahun 2015 terjadi peningkatan Rp48,9 triliun atau 24,5%

dari tahun 2014.

Capaian kinerja nilai realisasi penanaman modal di luar

Jawa pada tahun 2014 tersebut juga sudah mencapai

105,0% dari target Rp236,9 triliun. Hal ini cukup

menggembirakan karena memberikan gambaran bahwa

upaya pemerintah dalam mendorong pemerataan investasi

di Luar Jawa menunjukan hasil yang positif.

c. Rasio Penanaman Modal Dalam Negeri

Rasio penanaman modal dalam negeri menggambarkan

perbandingan antara nilai realisasi penanaman modal

dalam negeri (PMDN) dibandingkan dengan nilai realisasi

Page 41: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 27

penanaman modal secara total di Indonesia selama Tahun

2015. Capaian nilai rasio penanaman modal dalam negeri

untuk Tahun 2015 dapat dilihat pada diagram berikut ini:

Gambar 6. Perbandingan Realisasi Investasi PMDN Dan PMA

Tahun 2014 dan 2015

Berdasarkan gambar di atas rasio realisasi PMDN Tahun

2015 adalah sebesar 32,92% dari total nilai realisasi

investasi di Indonesia. Dibandingkan dengan target rasio

investasi Tahun 2015 sebesar 33.80%, maka capaian

tersebut berada di kategori sangat baik (97,4%). Apabila

dibandingkan dengan Tahun 2014, capaian rasio tersebut

mengalami penurunan sebesar 0,8% dari capaian 33,7%.

Selain itu, dalam rangka memberikan gambaran secara

lengkap, disampaikan juga beberapa hal yang

menjelaskan capaian realisasi investasi PMA/PMDN

Tahun 2015 berdasarkan provinsi, sektor usaha,

penanaman modal asing asal negara dan investasi

berdasarkan koridor ekonomi sebagaimana dapat dilihat

dalam tabel dan gambar berikut:

PMDNRp

156,1 T(33,7%)

PMARp

307,0 T(66,3%)

PMA, 365.9, 67%

PMDN,

179.5, 33%

2014 2015

Page 42: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

28| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Tabel 6. Target Dan Realisasi Investasi PMA Dan PMDN

Per Provinsi Tahun 2015

No Provinsi Target Realisasi

(%) Kategori (Rp Triliun) (Rp Triliun)

WILAYAH JAWA

1 DI Yogyakarta 0,9 1,5 166,667 Sangat Baik

2 DKI Jakarta 54,6 60,8 111,355 Sangat Baik

3 Jawa Barat 82 98 119,512 Sangat Baik

4 Jawa Tengah 24 26 108,333 Sangat Baik

5 Banten 46 42,5 92,391 Baik

6 Jawa Timur 61,1 67,9 111,129 Sangat Baik

TOTAL JAWA 268,6 296,7 110,462 Sangat Baik

WILAYAH LUAR

JAWA

Sumatera

1 Aceh 6,1 4,5 73,770 Cukup

2 Bengkulu 1 0,8 80,000 Baik

3 Jambi 2,6 4,9 188,462 Sangat Baik

4 Bangka Belitung 2,6 2,1 80,769 Baik

5 Kepulauan Riau 8 8,6 107,500 Sangat Baik

6 Lampung 3,1 4,3 138,710 Sangat Baik

7 Riau 18,5 18,1 97,838 Baik

8 Sumatera Barat 2,2 2,3 104,545 Sangat Baik

9 Sumatera Selatan 18,9 19 100,529 Sangat Baik

10 Sumatera Utara 14,9 19,9 133,557 Sangat Baik

TOTAL

SUMATERA 77,9 84,5 108,472 Sangat Baik

Kalimantan

13 Kalimantan Barat 22,7 22,8 100,441 Sangat Baik

14 Kalimantan Selatan 17,2 14,1 81,977 Baik

15 Kalimantan Tengah 9,2 12,9 140,217 Sangat Baik

16 Kalimantan Timur 25,9 39,4 152,124 Sangat Baik

17 Kalimantan Utara 25,4 3,8 14,961 Buruk

Page 43: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 29

No Provinsi Target Realisasi

(%) Kategori (Rp Triliun) (Rp Triliun)

TOTAL

KALIMANTAN 100,4 93 92,629 Baik

SULAWESI

21 Sulawesi Utara 1,7 1,4 82,353 Baik

22 Sulawesi Tengah 10 14,5 145,000 Sangat Baik

23 Sulawesi Selatan 11 12,1 110,000 Sangat Baik

24 Sulawesi Tenggara 5,7 3,8 66,667 Cukup

25 Gorontalo 0,2 0,2 100,000 Sangat Baik

26 Sulawesi Barat 1,2 1,1 91,667 Baik

TOTAL SULAWESI 29,8 33,1 111,074 Sangat Baik

Bali & Nusa Tenggara

28 Bali 6 7,4 123,333 Sangat Baik

29 NTB 6 9,1 151,667 Sangat Baik

30 NTT 1,8 2,2 122,222 Sangat Baik

TOTAL BALI &

NUSA TENGGARA 13,8 18,7 135,507 Sangat Baik

Maluku

31 Maluku 1 1 100,000 Sangat Baik

32 Maluku Utara 8,5 2,6 30,588 Buruk

TOTAL MALUKU 9,5 3,6 37,895 Buruk

Papua

33 Papua Barat 4,5 3,3 73,333 Cukup

34 Papua 15 12,5 83,333 Baik

TOTAL PAPUA 19,5 15,8 81,026 Baik

TOTAL TARGET & 519,5 545,4 105 Sangat Baik REALISASI

INVESTASI

Page 44: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

30| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa daerah yang

capaian realisasi investasi melampaui target yang telah

ditetapkan. Hal itu disebabkan antara lain:

1) Provinsi DI Yogyakarta, capaian realisasi investasi

Tahun 2015 melampaui target investasi disebabkan

oleh meningkatnya minat investasi terutama dalam

sektor pariwisata dan perhotelan.

2) Provinsi Jambi, capaian realisasi investasi Tahun 2015

melampaui target investasi disebabkan oleh

meningkatnya investasi di sektor perkebunan sawit,

karet, pertambangan, dan beberapa dari perusahaan

listrik dan gas.

3) Provinsi Sumatera Utara, capaian realisasi investasi

Tahun 2015 melampaui target investasi disebabkan

oleh meningkatnya investasi di sektor industri kimia,

transportasi dan gudang, industri makanan dan

industri kayu.

Sedangkan yang masuk kategori buruk antara lain

disebabkan:

1) Provinsi Maluku Utara, capaian nilai realisasi investasi

yang jauh di bawah target investasi salah satunya

disebabkan oleh masalah pembiayaan dimana

distribusi penyaluran kredit yang tidak merata. Faktor

lainnya adalah rendahnya ketersediaan sumber daya

manusia yang berkualitas karena keterbatasan jumlah

sekolah, tenaga pengajar dan fasilitas kesehatan yang

kurang memadai.

Page 45: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 31

2) Provinsi Kalimantan Utara, mengandalkan produksi

migas, batubara, dan CPO. Semuanya adalah

komoditas yang harganya tegantung pada pasar dunia,

dimana pada saat terjadi penurunan permintaan

terhadap komoditas tersebut menyebabkan realisasi

investasi tidak mencapai target.

Selanjutnya realisasi investasi PMDN dan PMA

berdasarkan sektor usaha dapat dilihat dalam gambar

berikut itu:

Gambar 7. Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Sektor

Usaha

Realisasi PMDN

berdasarkan sektor

usaha (5 besar)

adalah: Industri

Makanan (Rp24,6

triliun); Listrik, Gas

dan Air (Rp21,9

triliun); Transportasi,

Gudang dan

Telekomunikasi (Rp21,3 triliun); Industri Kimia Dasar,

Barang Kimia dan Farmasi (Rp20,7 triliun); dan

Industri Mineral Non Logam (Rp20,5 triliun).

Page 46: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

32| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Gambar 8. Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Sektor Usaha

Realisasi PMA

berdasarkan sektor

usaha 5 besar)

adalah

Pertambangan (US$

4,0 miliar);

Transportasi,

Gudang dan

Telekomunikasi

(US$ 3,3 miliar); Industri Logam Dasar, Barang Logam,

Mesin dan Elektronik (US$ 3,1 miliar); Listrik, Gas dan

Air (US$ 3,0 miliar); danPerumahan, Kawasan Industri

dan Perkantoran (US$ 2,4 miliar).

Realisasi investasi PMA dilihat dari asal negara dapat

dilihat dalam gambar berikut ini:

Gambar 9. Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Asal Negara

Realisasi PMA

berdasarkan asal negara

(5 besar) adalah

Singapura (US$ 5,9

miliar); Malaysia (US$ 3,0

miliar); Jepang (US$ 2,9

miliar); Belanda (US$ 1,3

Page 47: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 33

miliar) dan Korea Selatan

(US$ 1,2 miliar).

Realisasi investasi berdasarkan Koridor Ekonomi

pada periode Januari sampai dengan Desember 2015

adalah:

a. Koridor Ekonomi Sumatera dengan realisasi

investasi sebesar Rp 84,4 triliun (15,5%), terdiri

dari PMDN sebesar Rp 37,8 triliun dan PMA

sebesar US$ 3,7 miliar. Sektor yang dominan

untuk PMDN adalah Listrik, Gas dan Air (Rp 9,6

triliun); Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan

Farmasi (Rp 6,5 triliun); Industri Makanan (Rp 4,7

triliun); Perumahan, Kawasan Industri dan

Perkantoran (Rp 2,8 triliun); dan Industri Kertas,

Barang dari kertas dan Percetakan (Rp 2,8 triliun)

dan untuk PMA adalah Industri Kimia Dasar,

Barang Kimia dan Farmasi (US$ 0,8 miliar);

Industri Kertas, Barang dari kertas dan Percetakan

(US$ 0,6 miliar); Listrik, Gas dan Air (US$ 0,5

miliar); Industri Makanan (US$ 0,4 miliar); dan

Pertambangan (US$ 0,4 miliar);

b. Koridor Ekonomi Jawa dengan realisasi investasi

sebesar Rp 296,7 triliun (54,4%), terdiri dari PMDN

sebesar Rp 103,8 triliun dan PMA sebesar US$

15,4 miliar. Sektor yang dominan untuk PMDN

adalah Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi

Page 48: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

34| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

(Rp 19,9 triliun); Konstruksi (Rp 16,7 triliun);

Industri Makanan (Rp 14,1 triliun); Industri

Mineral Non Logam (Rp 11,0 triliun); dan Industri

Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi (Rp 10,8

triliun) dan untuk PMA adalah Transportasi,

Gudang dan Telekomunikasi (US$ 2,6 miliar);

Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran

(US$ 2,0 miliar); Listrik, Gas dan Air (US$ 1,9

miliar); Industri Alat Angkutan dan Transportasi

Lainnya (US$ 1,7 miliar); dan Industri Logam

Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (US$

1,4 miliar);

c. Koridor Ekonomi Kalimantan dengan realisasi

investasi sebesar Rp 93,0 triliun (17,1 %), terdiri

dari PMDN sebesar Rp 20,0 triliun dan PMA

sebesar US$ 5,8 miliar. Sektor yang dominan

untuk PMDN adalah Tanaman Pangan dan

Perkebunan (Rp 7,7 triliun); Industri Kimia Dasar,

Barang Kimia dan Farmasi (Rp 3,4 triliun); Industri

Makanan (Rp 3,0 triliun); Pertambangan (Rp 1,8

triliun); dan Hotel dan Restoran (Rp 1,3 triliun)

dan untuk PMA adalah Pertambangan (US$ 2,0

miliar); Tanaman Pangan dan Perkebunan (US$ 1,8

miliar); Industri Logam Dasar, Barang Logam,

Mesin dan Elektronik (Rp 0,4 triliun); Listrik, Gas

dan Air (US$ 0,4 miliar); Perumahan, Kawasan

Industri dan Perkantoran (US$ 0,4 miliar);

Page 49: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 35

d. Koridor Ekonomi Sulawesi dengan realisasi

investasi sebesar Rp 33,2 triliun (6,1%), terdiri dari

PMDN sebesar Rp 13,7 triliun dan PMA sebesar

US$ 1,6 miliar. Sektor yang dominan untuk PMDN

adalah Industri Mineral Non Logam (Rp 7,1 triliun);

Industri Makanan (Rp 2,3 triliun); Industri Logam

Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (Rp

1,3 triliun); Listrik, Gas dan Air (Rp 1,1 triliun);

dan Tanaman Pangan dan Perkebunan (Rp 1,0

triliun) dan untuk PMA adalah Industri Logam

Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik (US$

0,9 miliar); Industri Kimia Dasar, Barang Kimia

dan Farmasi (US$ 0,2 miliar); Pertambangan (US$

0,2 miliar), Listrik, Gas dan Air (US$ 0,1 miliar);

dan Industri Makanan (US$ 0,1 miliar);

e. Koridor Ekonomi Bali dan Nusa Tenggara dengan

realisasi investasi sebesar Rp 18,7 triliun (3,4%),

terdiri dari PMDN sebesar Rp 2,9 triliun dan PMA

sebesar US$ 1,3 miliar. Sektor yang dominan

untuk PMDN adalah Listrik, Gas dan Air (Rp 1,2

triliun); Hotel dan Restoran (Rp 1,1 triliun);

Industri Makanan (Rp 0,4 triliun); dan Konstruksi

(Rp 0,1 triliun) dan untuk PMA adalah

Pertambangan (US$ 0,5 miliar); Hotel dan Restoran

(US$ 0,3 miliar); Transportasi, Gudang dan

Telekomunikasi (US$ 0,2 miliar) dan Listrik, Gas

dan Air (US$ 0,2 miliar);

Page 50: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

36| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

f. Koridor Ekonomi Maluku dan Papua dengan

realisasi investasi sebesar Rp 19,4 triliun (3,5 %),

terdiri dari PMDN sebesar Rp 1,4 triliun dan PMA

sebesar US$ 1,4 miliar. Sektor yang dominan

untuk PMDN adalah Tanaman Pangan dan

Perkebunan (Rp 1,3 triliun); Industri Logam Dasar,

Barang Logam, Mesin dan Elektronik (Rp 0,05

triliun); dan Transportasi, Gudang dan

Telekomunikasi (Rp 0,03 triliun) dan untuk PMA

adalah Pertambangan (US$ 0,9 miliar); Industri

Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik

(US$ 0,2 miliar); dan Industri Mineral Non Logam

(US$ 0,02 miliar).

2. Sasaran Strategis 2

“Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal

yang prima dan responsif melalui PTSP Pusat”

Dalam rangka melaksanakan tercapainya sasaran 2

“meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang

prima dan responsif melalui PTSP Pusat”, pada bulan Juni

2015 dan bulan Desember Tahun 2015 Badan Koordinasi

Penanaman Modal telah melakukan survei Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap stakeholders

(pengguna layanan).

Tujuan pelaksanaan survei Survei Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) Badan Koordinasi Penanaman Modal

adalah:

Page 51: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 37

1. Mengidentifikasi kelemahan atau kekuatan dari

masing-masing unit penyelenggara pelayanan publik

dan menganalisis unsur layanan apa yang sudah dan

faktor layanan apa yang perlu ditingkatkan;

2. Mengukur secara berkala tingkat kepuasan pengguna

layanan pada penyelenggaraan pelayanan yang telah

dilaksanakan oleh semua unit layanan publik di Badan

Koordinasi Penanaman Modal;

3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil

dan langkah perbaikan pelayanan;

4. menganalisis keterkaitan antara kinerja unsur-unsur

layanan dan tingkat kepuasan pengguna layanan

(stakeholders) Badan Koordinasi Penanaman Modal.

5. Sebagai umpan balik dalam memperbaiki layanan

sehingga masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam

mengawasi pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan

publik.

Hasil survei tersebut menunjukkan informasi berikut:

Tabel 7. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan

Penanaman Modal pada PTSP Pusat di BKPM bulan Juni 2015

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Kinerja

(%) Kategori

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) atas pelayanan

penanaman modal pada PTSP

Pusat di BKPM

3,1 dari skala 4

(setara 77,50)

3,39 dari skala 4

(setara 84,72) 109,31

Sangat

Baik

Page 52: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

38| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Tabel 8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas Pelayanan

Penanaman Modal pada PTSP Pusat di BKPM

bulan Desember 2015

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Kinerja (%) Kategori

Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) atas pelayanan penanaman

modal pada PTSP Pusat di BKPM

3,1 dari skala 4

(setara 77,50)

3,09 dari

skala 4

(setara 77,19)

99,6 Baik

Survei kualitas penanaman modal atas periode Semester

II (Juli-Desember) Tahun 2015 menyesuaikan dengan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang

Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap

Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Berdasarkan

pengukuran keseluruhan kuesioner (150 kuesioner)

yang telah diisi oleh responden terhadap kualitas

ruang lingkup pelayanan, diperoleh hasil skor Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan angka Indeks

sebesar 77,19 yang menunjukkan mutu pelayanan B

dengan kategori BAIK, karena berada dalam nilai interval

konversi Indeks Kepuasan Masyarakat 62,51 – 81,25.

Berdasarkan penilaian terhadap survei yang telah

dilaksanakan, diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 53: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 39

Tabel 9. Nilai Rata-rata (NRR) dan Indeks Kepuasan Masyarakat

(IKM) Ruang Lingkup (Unsur) Pelayanan

No. Unsur Pelayanan NRR

(Skala 4)

1. Persyaratan Pelayanan 3.053

2. Prosedur Pelayanan 2.860

3. Waktu Pelayanan 2.827

4. Biaya/ Tarif Pelayanan 3.913

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

Hasil dari Pelayanan 3.020

Keterbukaan Informasi 3.020

6. Kompetensi Pelaksana

Penguasaan Materi 3.060

Keahlian 3.033

Keterampilan 3.040

Daya tanggap 3.160

7. Perilaku Pelaksana

Kesopanan 3.320

Keramahan 3.275

8. Maklumat Pelayanan 2.967

9. Penanganan Pengaduan, Saran &

Masukan 2.940

NRR IKM Tertimbang 3,088

Setara ({3,088: 4} x 100) 77,19

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa unsur yang

memiliki Nilai Rata-Rata (NRR) tertinggi adalah Biaya

Pelayanan dengan indeks sebesar 3,913 atau berkinerja

Sangat Baik. Hal ini berarti bahwa rata-rata responden

telah cukup puas dengan kejelasan informasi dan tidak

Page 54: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

40| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

adanya pungutan biaya pelayanan di BKPM. Selain

Biaya Pelayanan, terdapat 2 (dua) unsur lain yang

Kinerja Unit Pelayanannya mendapatkan kategori Sangat

Baik (Interval 3,26-4,00), yaitu pada ruang lingkup

Perilaku Pelaksana unsur Kesopanan dan Keramahan

dengan Nilai Rata-Rata (NRR) masing-masing adalah

3,320 dan 3,275.

Sementara itu, unsur yang memiliki Nilai Rata-Rata

(NRR) terendah adalah Waktu Pelayanan dengan indeks

sebesar 2,827. Badan Koordinasi Penanaman Modal akan

melakukan upaya peningkatan kecepatan dalam

memproses pelayanan perizinan dan nonperizinan sesuai

SOP dengan menambah kuantitas dan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia. Berikut adalah beberapa

unsur pelayanan yang masih perlu ditingkatkan, karena

memiliki indeks dibawah NRR IKM tertimbang 3,088:

Tabel 10. Daftar Unsur Pelayanan Yang Masih Memerlukan

Peningkatan

No. Unsur Pelayanan Nilai Rata-

Rata

Tertimbang (NRR)

Kategori Unsur Kinerja

Unit Pelayanan

1. Waktu Pelayanan 2,827 Cukup

2. Prosedur Pelayanan 2,860 Cukup

3.

Penanganan

Pengaduan, Saran dan

Masukan

2,940 Cukup

4. Maklumat Pelayanan 2,967 Cukup

Page 55: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 41

Untuk unsur prosedur pelayanan dengan nilai 2,860,

Badan Koordinasi Penanaman Modal mengupayakan

evaluasi terhadap SOP untuk lebih disederhanakan.

Selain itu, untuk peningkatan kualitas pelayanan, pada

tahun 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal

melanjutkan penerapan penggunaan aplikasi Sistem

Perizinan Investasi Secara Online

(SPIPISE) yang telah diluncurkan di tahun sebelumnya.

Melalui sistem online, pengajuan permohonan izin

investasi cukup

dengan mengakses

situs BKPM di alamat

www.bkpm.go.id.

Selain layanan online,

Badan Koordinasi

Penanaman Modal

meluncurkan

Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (PTSP)

Pusat sehingga calon investor dapat mengajukan

perizinan hanya di satu tempat dengan satu proses yang

lebih sederhana cepat dan terjangkau. Selanjutnya, pada

tanggal 26 Oktober 2015 menjadi momentum bersejarah

bagi proses perizinan di Indonesia. Badan Koordinasi

Penanaman Modal dan Kementerian/Lembaga lainnya

berhasil meluncurkan layanan Izin Investasi 3 Jam

sebagai bagian dari PTSP Pusat. Badan Koordinasi

Melalui sistem online,

pengajuan permohonan izin

investasi cukup dengan mengakses situs BKPM

di alamat www.bkpm.go.id.

Page 56: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

42| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Penanaman Modal terus mengadakan penyempurnaan

terhadap layanan perizinan investasi 3 jam yang awalnya

investor hanya mendapatkan 3 produk perizinan + 1 Surat

Ketersediaan Lahan. Sejak 1 Desember 2015, Badan

Koordinasi Penanaman Modal menambah produk

perizinan yang dapat diperoleh melalui layanan Izin

Investasi 3 Jam menjadi 8 perizinan + 1 Surat

Ketersediaan Lahan.

Berikutnya untuk unsur penanganan pengaduan, saran

dan masukan, Badan Koordinasi Penanaman Modal

menambah saluran pengaduan melalui call center.

Sedangkan untuk unsur maklumat pelayanan, akan

disosialisasikan melalui media publikasi yang tersedia.

B. Analisis Balanced Scorecard atas Capaian Kinerja

Dalam rangka melakukan

penilaian kinerja organisasi yang

dicapai selama Tahun 2015,

Badan Koordinasi Penanaman

Modal menggunakan metode

Balanced Scorecard yang

mempunyai keunggulan

kemudahan dan lebih realistis

dalam melakukan penilaian tingkat capaian kinerja. Penilaian

tersebut dilakukan melalui dua tahap, yaitu:

Tahun 2015, penerapan e-perfomance untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada eksekutif dashboard manajemen dengan metode balanced scorecard

Page 57: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 43

1. Peta Strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal,

Peta Strategi dilakukan melalui 4 (empat) perspektif

penilaian dimulai dari financial, costumers, process, people

atas IKU Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun

2015 untuk mencapai target realisasi investasi. Peta

strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal

digambarkan dalam ilustrasi berikut.

Page 58: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

44| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Gambar 10. Peta Strategi Badan Koordinasi Penanaman Modal Tahun 2015

Meningkatnya akuntabilitas kelembagaan Meningkatnya kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana, prasarana dan aparatur yang mumpuni dalam rangka menunjang tugas dan fungsi BKPM

Meningkatnya kerjasama internasional untuk

mendorong investasi dan melindungi kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya saing

penanaman modal

Meningkatnya daya tarik penanaman modal Indonesia melalui promosi yang terpadu

dan efektif bagi penanam modal dalam dan luar negeri

yang berpijak pada peningkatan daya saing

penanaman modal

Terwujudnya perencanaan PM dan penyusunan rekomendasi

kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif, dan implementatif

dalam rangka peningkatan daya saing PM

Meningkatnya iklim PM dalam rangka peningkatan daya saing

PM

Meningkatnya Kualitas Pelayanan PM yang Prima dan Responsif melalui PTSP Pusat

Terwujudnya percepatan pelaksanaan penanaman

modal

Meningkatnya Realisasi Penanaman Modal

CUSTOMERS

PROCESS

FINANCIAL

PEOPLE

Page 59: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 45

2. Evaluasi Dan Analisis Balanced Scorecard

Dalam rangka mencapai target investasi Tahun 2015

senilai 519,5 triliun dilakukan melalui Sasaran Kinerja,

Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Kinerja Pendukung

yang secara bersama-sama berkontribusi terhadap

tercapainya target investasi tersebut.

Berdasarkan peta strategi Badan Koordinasi Penanaman

Modal Tahun 2015, capaian kinerja tersebut dianalisis

menggunakan empat perspektif balanced scorecard yang

masing-masing diukur dengan bobot tertentu yaitu:

a. Financial Perspective dengan bobot 30%,

mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan

organisasi untuk memenuhi harapan stakeholder

(pemangku kepentingan) yang secara langsung atau

tidak langsung baik swasta maupun pemerintah

memiliki kepentingan atas output atau outcome dari

suatu organisasi. Hal ini diwujudkan melalui capaian

nilai realisasi investasi guna mendorong

pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, dan

mengurangi kesenjangan pembangunan antar

wilayah.

Dalam Sasaran Strategis yang diwujudkan yaitu

meningkatnya realisasi penanaman modal melalui

Indikator Kinerja Utama, nilai realisasi penanaman

modal, rasio realisasi penanaman modal di luar Jawa

dan rasio realisasi PMDN.

Page 60: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

46| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

b. Customers Perspective dengan bobot 30%,

mencakup sasaran strategis yang ingin diwujudkan

organisasi untuk memenuhi harapan customer

dan/atau harapan organisasi terhadap customer.

Customer (pengguna layanan) merupakan pihak yang

terkait dengan pelayanan suatu organisasi.

Perspektif ini mengukur outcome kepuasan atas

pelayanan yang diterima oleh investor dapat

terpenuhi, yaitu sasaran strategis:

1). Meningkatnya kualitas pelayanan

penanaman modal yang prima dan responsif

melalui PTSP Pusat dengan Indikator Kinerja

Utama (IKU):

a) Waktu penyelesaian pelayanan

penanaman modal sesuai dengan SOP,

berupa: Izin Prinsip penanaman Modal,

Izin Usaha, dan Surat Keputusan

Fasilitas

b) Perizinan dan nonperizinan yang

diterbitkan berupa: Izin Prinsip, Izin

Usaha, dan Surat Keputusan Fasilitas.

c) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas

kualitas pelayanan penanaman modal

2). Terwujudnya percepatan pelaksanaan

penanaman modal dengan Indikator Kinerja

Utama (IKU) jumlah investor/perusahaan/

proyek yang difasilitasi berupa persetujuan

prinsip/prakualifikasi/ debottlenecking/

Page 61: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 47

financial close dalam rangka percepatan

pelaksanaan

penanaman

modal

3). Meningkatnya

iklim

penanaman

modal dalam

rangka

peningkatan

daya saing penanaman modal dengan

Indikator Kinerja Utama (IKU):

a) Perbaikan kemudahan memulai usaha;

b) Indeks kualitas iklim penanaman modal;

c) Jumlah analisis kebijakan bagi perbaikan

iklim penanaman modal;

d) Pemutakhiran data potensi dan peluang

investasi daerah secara elektronik;

e) Jumlah kesepakatan kemitraan usaha di

dalam dan luar negeri;

f) Jumlah penyederhanaan Bisnis Proses

Perizinan Investasi.

Dalam rangka memenuhi Nawa Cita ke 6

Presiden Republik Indonesia dengan target

menciptakan layanan satu atap untuk investasi dan

efisiensi perizinan bisnis, pelaksanaan penerbitan

perizinan usaha di tingkat nasional akan

dilaksanakan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Page 62: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

48| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

(PTSP) Nasional dan diselenggarakan di BKPM.

Dengan adanya PTSP akan mendekatkan dan

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta

memperpendek proses pelayanan guna mewujudkan

pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan,

pasti dan terjangkau. Layanan perizinan bersifat

lintas sektor dan lintas kewenangan yang

berdasarkan atas peraturan perundang-undangan

baik dalam tingkatan Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Presiden maupun Peraturan

Menteri/Kepala Lembaga sehingga jenis perizinan

menjadi cukup banyak dan saling memprasyaratkan.

Banyak perizinan dan prosedur yang harus dilalui

oleh penanam modal menyebabkan jauhnya

peringkat kemudahan berusaha di Indonesia.

Deregulasi dan debirokratisasi perizinan

usaha merupakan kebijakan yang diambil untuk

memperbarui proses penyelenggaraan pelayanan

usaha kepada masyarakat oleh Pemerintah untuk

disempurnakan melalui proses percepatan pelayanan

dengan memotong mata rantai pengaturan pelayanan

dan unit organisasi yang terlibat. Proses

penyempurnaannya harus terpadu, lintas instansi,

lintas sektor, dan dikoordinasikan oleh satu instansi

Pemerintah yang memiliki kompetensi dan

kewenangan untuk mengambil keputusan final

kebijakan yang tumpang tindih, mengurangkan

aturan prosedur, dan rasionalisasi kelembagaan

Page 63: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 49

pemerintah. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk

menciptakan iklim investasi yang berdaya saing

global dan mencapai sasaran pembangunan ekonomi

nasional dan kesejahteraan rakyat. Untuk mendorong

ke arah perbaikan dalam perizinan di Indonesia

diperlukan penyederhanaan berbagai perizinan baik

di tingkat pusat maupun daerah. Penyederhanaan

perizinan tersebut dapat dilakukan dengan:

1. Metode:

a) hapus, gabung, sederhana, dan limpahkan

b) penyederhanaan administrasi proses perizinan

2. Pendekatan: Perizinan yang memerlukan waktu

penyelesaian cukup lama:

a) Perizinan lahan/pertanahan

b) Perizinan Lingkungan

c) Perizinan Daerah

3. Harmonisasi :

a) Pemetaan perizinan tumpang tindih

b) Rapat koordinasi Interkem

c) Rekomendasi HGSL

BKPM telah melakukan koordinasi dengan

Kementerian/Lembaga terkait penyederhanaan

perizinan pusat, antara lain :

1. Penyederhanaan lahan.

Permasalahan saat ini, persyaratan berlapis

untuk izin lokasi (diperlukan ANDAL Lalin dan

konsultasi masyarakat) dan jangka waktu

berlakunya Izin Lokasi dinilai terlalu pendek

Page 64: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

50| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

oleh investor. Sehingga diusulkan menghapus

ANDAL Lalin sebagai persyaratan Izin Lokasi

(Menteri Perhubungan perlu mengusulkan

perubahan PP Nomor 32 Tahun 2011),

mempermudah persyaratan penerbitan izin

lokasi (Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala

BPN perlu merevisi Peraturan Menteri

Agraria/Kepala BPN Nomor 2 tahun 1999

tentang Izin Lokasi).

2. Penyederhanaan perizinan pinjam pakai

kawasan hutan.

Permasalahan saat ini, persyaratan pinjam izin

pakai kawasan hutan yang interlocking (Izin

Usaha dan Izin Lingkungan dan syarat AMDAL)

dan kurang transparannya persyaratan dan

lamanya proses pinjam pakai kawasan hutan.

Sehingga diusulkan menghapus persyaratan

Izin Usaha dan Izin Lingkungan sebagai

persyaratan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan

dan penetapan SOP baru (Menteri Lingkungan

Hidup dan Kehutanan mengubah Peraturan

Nomor P.16/Menhut- II/2014.

3. Penyederhanaan Izin Mendirikan Bangunan

(IMB)

Permasalahan saat ini, persyaratan berlapis

untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

diperlukan ANDAL atau UKL/UPL dan tidak

seluruh bidang usaha wajib menyusun ANDAL

Page 65: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 51

atau UKL/UPL dan duplikasi perizinan hampir

sejenis yang merupakan bagian mekanikal

elektrikal dari IMB seperti izin lift, izin

penangkal petir, izin instalasi listrik dan izin

genset. Usuln perbaikan adalah menghapus

persyaratan ANDAL atau UKL/UPL untuk IMB

(Menteri Pekerjaan Umum mengubah Peraturan

Menteri Pekerjaan Umum Nomor

24/PRT/M/2007), duplikasi pengaturan

pedoman teknis IMB sesuai Undang-undang

Nomor 28 Tahun 2002 (Menteri Dalam Negeri

untuk dapat membatalkan/mencabut Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2010

dan pengintegrasian dan penyederhanaan jenis

izin (Menteri Tenaga Kerja untuk membatalkan

Peraturan Menteri Tenaga Kerja mengenai

instalasi petir, Lift dan listrik).

Dari koordinasi yang dilakukan, capaian yang

diperoleh antara lain perizinan pertanahan, semula

pengurusan HGU 123 hari, menjadi 90 hari,

perizinan kawasan hutan, semula pengurusan

selama 111 hari menjadi 47 hari. Tidak semua

koordinasi yang dilakukan berjalan dengan lancar,

karena masih adanya ego sektoral, sehingga

penyederhanaan Izin Mendirikan Bangunan masih

menjadi target penyederhanaan berikutnya. Capaian

penyederhanaan perizinan dapat dilihat dalam

gambar berikut ini:

Page 66: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

52| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Gambar 11. Capaian Penyederhanaan Perizinan

Indonesia mendapatkan predikat investment grade

dari Rating &Investment Information Inc. dengan

outlook BBB-, Moody’s Investor Service dengan

outlook Baa3 (stable), Japan Credit Rating Agency

Ltd. dengan outlook BBB (stable), Fitch Rating dengan

outlook BBB (stable), dan Standard and Poor’s dengan

outlook BB+ (positive). Pemberian peringkat dari

lembaga pemeringkat tersebut menunjukkan

kepercayaan yang lebih besar terhadap ekonomi

Indonesia berdampak pada peningkatan Foreign

PERIZINAN LISTRIK

PERIZINAN PERTANAHAN ( 4 capaian perizinan)

PERIZINAN KEHUTANAN ( 13 capaian perizinan)

PERIZINAN PERHUBUNGAN ( 4 capaian perizinan)

PROSES TAX ALLOWANCE LEBIH PASTI DAN

SEDERHANA

49 IZIN 923 HARI

HGU 3000-6000 ha 123 HARI

Izin Pelepasan Kawasan Hutan

111 HARI

Izin Terminal Khusus 30 HARI

Lama Proses Tidak Jelas

25 IZIN 256 HARI

90 HARI

47 HARI

5 HARI

28 HARI

PERIZINAN PERTANIAN (9 capaian perizinan)

PERIZINAN PERINDUSTRIAN

perizinan)

PERIZINAN KAWASAN PARIWISATA

(6 capaian perizinan)

Izin Perkebunan 751 HARI

Izin Usaha Industri 672 HARI

Tanda Daftar Kawasan Pariwisata

661 HARI

182 HARI

152 HARI

188 HARI

Page 67: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 53

Direct Investment dan perbaikan iklim penanaman

modal.

c. Process Perspective, dengan bobot 20%, mencakup

sasaran strategis yang ingin diwujudkan melalui

rangkaian proses yang dikelola organisasi dalam

memberikan layanan serta menciptakan nilai bagi

stakeholder dan customer (value chain). Upaya lain

untuk meningkatkan daya tarik penanaman modal

melakukan pemasaran investasi secara aktif dan

lebih terfokus. BKPM menetapkan fokus negara

tujuan pemasaran dan fokus sektor pemasaran

sebagai berikut:

Gambar 12. Negara Fokus Pemasaran Investasi dan

Sektor Prioritas Investasi

10+9 Negara Fokus PemasaranInvestasi

Asia Timur: Jepang, Korea Selatan, RRT, Taiwan, Hong Kong, India

Asia Tenggara: Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam

Eropa: Inggris, Jerman, Belanda, Italia

Amerika Serikat & Kanada

Timur Tengah

Australia

Rusia

5 Kelompok Sektor PrioritasInvestasi

Manufaktur: Padat karya, orientasi ekspor, subsitusi impor

Maritim: Perkapalan, pengolahan ikan

Pertanian: Food estate, peternakan sapi

Pariwisata & kawasan

Infrastruktur & pembangkitlistrik

Page 68: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

54| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Perkembangan jumlah minat investasi dari dari tahun

2011 sampai dengan 2015 yang diperoleh melalui berbagai

kegiatan yaitu Marketing Investasi Indonesia (MII), Tourism

Trade and Investment (TTI), Indonesian Investment Promotion

Center (IIPC), Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID), Regional

Investment Forum (RIF), kunjungan misi investasi dan

pameran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 11. Target Perkembangan Jumlah Minat Investasi

2011-2015

Tahun Indikator Kinerja Target Realisasi % Kategori

2011

Jumlah Minat

Investasi

9.000 9.501 106 Sangat Baik

2012 9.000 9.209 102 Sangat Baik

2013 12.000 14.945 125 Sangat Baik

2014 12.100 12.136 100 Sangat Baik

2015 6.000 7.406 123 Sangat Baik

Jumlah rencana investasi tahun 2015 dihitung

berdasarkan angka pencapaian Izin Prinsip dari tanggal 1

Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015.

Berdasarkan data BKPM, jumlah rencana investasi

Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2015 adalah sebanyak

3.832 proyek dengan nilai investasi Rp. 1.209 trilliun atau

USD 96,7 milliar. Jumlah izin prinsip dimaksud

dikelompokkan ke dalam berbagai sektor dan negara,

dengan 10 besar sektor dan negara sebagai berikut:

Page 69: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 55

Gambar 13. Kelompok 10 Besar Izin Prinsip Berdasarkan

Sektor

Gambar 14. Kelompok 10 Besar PMA berdasarkan

Asal Negara

Listrik, Gas dan Air

Industri Makanan

Industri Kimia Dasar, BarangKimia dan Farmasi

Perumahan, KawasanIndustri dan Perkantoran

Transportasi, Gudang danTelekomunikasi

Industri Logam Dasar,Barang Logam, Mesin danElektronik

38,63%

13,60%

11,20%

7,74%

7,46%

4,44%

3,52%2,37%

2,06%

2,04%

Page 70: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

56| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

d. People Perspective dengan bobot 20%, mencakup sasaran

strategis yang berupa kondisi ideal atas sumber daya internal

organisasi yang ingin diwujudkan atau yang seharusnya

dimiliki oleh organisasi untuk menjalankan proses bisnis

guna menghasilkan output atau outcome organisasi yang

sesuai dengan harapan customer dan stakeholder.

Sasaran Strategis perspektif ini yaitu meningkatnya kinerja

lembaga melalui ketersediaan sarana, prasarana dan

aparatur yang mumpuni dalam rangka menunjang tugas dan

fungsi Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui indikator

kinerja utama Indeks Kualitas Sarana dan Prasarana, jumlah

aparatur Badan Koordinasi Penanaman Modal yang memiliki

komepetensi di bidang penanaman modal, Indeks kualitas

kelembagaan ponanaman modal, Indeks kualitas

perencanaan program dan anggaran, dan kualitas peraturan

perundang-undangan, yang berhubungan dengan

masyarakat, keprotokolan dan ketatausahaan pimpinan.

Tingkat keberhasilan capaian kinerja Indikator Kinerja Utama

(IKU)Tahun 2015 Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

didukung oleh keberhasilan capaian kinerja unit kerja tingkat

Eselon I sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini:

Page 71: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 57

Tabel 12. Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Badan Koordinasi

Penanaman Modal Tahun 2015

No SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA Target Realisasi % Kategori

Nilai Kinerja Organisasi (NKO) Badan Koordinasi Penanaman Modal 107,18

Sangat Baik

Financial Perspective (30%) 100,80 Sangat Baik

1

Meningkatnya realisasi penanaman modal

1. Nilai realisasi penanaman modal

519,5 triliun 545.4 triliun 105% Sangat Baik

2. Rasio realisasi penanaman modal di luar Jawa

45.60% (236,9 triliun)

45.60% (248.7 triliun)

100% Sangat Baik

3. Rasio realisasi

PMDN

33.80% (175,6 triliun)

32.92% (179,5 triliun)

97,40% Baik

Customer Perspective (30%) 109,89 Sangat Baik

2.

Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman modal yang prima dan responsif melalui PTSP Pusat

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas pelayanan penanaman modal pada PTSP Pusat di BKPM

3,1 dari skala 4 (setara 77,50)

3,09 dari skala 4(setara 77,19)

99,60% Baik

3

Terwujudnya percepatan pelaksanaan penanaman modal

jumlah investor/ perusahaan/proyekyang difasilitasi berupa persetujuan prinsip/prakualifikasi/debottleneckingfinancial close dalam rangka percepatan pelaksanaan PM

40 investor/ perusahaan/ proyek

66 investor/ perusahaan/ proyek

120% Sangat Baik

4

Meningkatnya

iklim penanaman modal

1.Perbaikan kemudahan memulai usaha;

9 prosedur 10 prosedur 111,12% Sangat Baik

2. Indeks kualitas iklim penanaman modal;

2,9 dari skala 5

2,85 dari skala 5

98,28% Baik

3. Jumlah analisis kebijakan bagi perbaikan iklim penanaman modal;

1 paket rekomendasi & 1 paket rumusan

24 peraturan 120% Sangat Baik

Page 72: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

58| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

No SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA Target Realisasi % Kategori

4.Pemutakhiran data potensi dan peluang investasi

daerah secara elektronik;

34 provinsi 34 provinsi 100% Sangat Baik

5.Jumlah kesepakatan kemitraan usaha di dalam dan luar negeri;

60 kesepakatan di 6 daerah,

7 MoU & 296 kesepakatan kemitraan usaha di daerah,

120% Sangat Baik

18 kesepakatan di 6 negara

7 MoU & 296 kesepakatan kemitraan usaha di daerah, 50 kesepakatan kemitraan di luar negeri

120% Sangat Baik

6.Jumlah penyederhanaan Bisnis Proses Perizinan Investasi.

1 paket rumusan

1 paket rumusan

100% Sangat Baik

Process Perspective (20%) 108,09 Sangat Baik

5

Meningkatnya kerjasama internasional untuk mendorong investasi dan melindungi kepentingan nasional dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal

1.Persentase kesepakatan/ perjanjian/ perundingan kerjasama penanaman modal yang telah diimplementasikan

113 163 120% Sangat Baik

2. Partisipasi aktif BKPM dalam fora

perundingan kerjasama

83 83 100% Sangat Baik

6

Terwujudnya perencanaan penanaman modal dan penyusunan rekomendasi kebijakan yang terintegrasi, kolaboratif, dan implementatif dalam rangka

1.Jumlah dokumen perencanaan

penanaman modal

17 dokumen 17 dokumen 100% Sangat Baik

2. Indeks kualitas pemetaan dan perencanaan pengembangan enanaman modal

2,8 dari skala 5

3,57 dari skala 5

120% Sangat Baik

Page 73: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 59

No SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA Target Realisasi % Kategori

peningkatan daya saing penanaman modal

3. Jumlah daerah yang telah memiliki dokumen perencanaan penanaman modal (RUPMP/ RUPMK)

30 provinsi kabupaten/ kota

33 provinsi kabupaten/ kota

110% Sangat Baik

7

Meningkatnya daya tarik penanaman modal Indonesia melalui promosi yang terpadu dan efektif bagi penanam modal dalam dan luar

negeri yang berpijak pada peningkatan daya saing penanaman modal

1.Tingkat awareness pemirsa iklan Badan Koordinasi Penanaman Modal di televisi media internasional;

70% 64% 91% Baik

2. Jumlah minat investasi;

6000 Minat Investasi

7405 minat investasi

120% Sangat Baik

3. Jumlah rencana investasi;

Rp. 866 triliun

Rp. 1.209 triliun

120% Sangat Baik

4. Identifikasi negara pesaing dan investor potensial dari negara target promosi;

1 Laporan Negara pesaing

1 Laporan 100% Sangat Baik

250 Data Investor Potensial

270 data investor potensial

108% Sangat Baik

5.Penyusunan strategi promosi investasi.

1 Rumusan strategi promosi penanaman modal

1 laporan 100% Sangat Baik

People Perspective (20%) 111,80 Sangat Baik

8

Meningkatnya kinerja lembaga melalui ketersediaan sarana, prasarana dan aparatur yang mumpuni dalam rangka menunjang tugas dan fungsi Badan Koordinasi penanaman Modal

1. Indeks kualitas sarana dan prasarana;

2,8 dari skala 5

3,89 dari skala 5

120% Sangat Baik

2.Jumlah aparatur Badan Koordinasi Penanaman Modal yang memiliki kompetensi di

bidang penanaman modal;

2000 0rang 1989 orang 99,45% Baik

3. Indeks kualitas kelembagaan penanaman modal;

2,8 dari skala 5

3,76 dari skala 5

120% Sangat Baik

Page 74: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

60| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

No SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA Target Realisasi % Kategori

4. Indeks kualitas perencanaan program dan anggaran;

2,9 dari skala 5

3,95 dari skala 5

120% Sangat Baik

5.Kualitas peraturan perundang-undangan, hubungan masyarakat, keprotokolan dan

ketatausahaan pimpinan.

2,8 dari skala 5

3,83 dari skala 5

120% Sangat Baik

9 Meningkatnya akuntabilitas kelembagaan

1.Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);

WTP WTP 100% Sangat Baik

2.Kategori Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Badan Koordinasi penanaman Modal.

B (71,03)

BB (73,28)

103% Sangat Baik

Berdasarkan tabel diatas, dari sisi Financial

Perspective, sasaran strategis Meningkatnya Realisasi

Penanaman Modal yang diukur dengan bobot 30%

memperlihatkan capaian kinerja 100,80% (Sangat Baik).

Indeks capaian tersebut menunjukkan keberhasilan

BKPM dalam mencapai target realisasi investasi Tahun

2015 serta penyebaran investasi ke luar jawa.

Keberhasilan tersebut mempunyai dampak terhadap

peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia ditandai

dengan terbukanya kesempatan berusaha, penyerapan

tenaga kerja dan peningkatan pendapatan per kapita

yang pada akhirnya dapat mendorong meningkatnya

kesejahteraan masyarakat.

Page 75: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 61

Dari sisi Customer Perspective yang diukur dengan

bobot 30%, capaian kinerja Badan Koordinasi

Penanaman Modal menunjukkan capaian 109,89%

(Sangat Baik). Indeks capaian tersebut menunjukkan

keberhasilan kinerja Badan Koordinasi Penanaman

Modal dalam meningkatkan kualitas pelayanan

penanaman modal yang prima dan responsif,

mewujudkan percepatan pelaksanaan penanaman

modal, serta meningkatkan iklim penanaman modal.

Terjaganya stabilitas ekonomi makro, pertumbuhan

ekonomi yang cukup tinggi, stabilitas politik dan

keamanan, masuknya Indonesia dalam peringkat

investment grade, dan berbagai upaya memberi citra

positif kepada opinion makers telah mendorong

peningkatan daya saing investasi Indonesia. Beberapa

hasil survei lembaga pemeringkat internasional telah

menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan investasi,

antara lain:

1. Survei yang dilakukan oleh Japan Bank for

International Cooperation (JBIC) sejak tahun 2012,

menempatkan Indonesia menjadi tiga besar negara

tujuan investasi perusahaan manufaktur Jepang,

bahkan pada tahun 2013 Indonesia menempati

peringkat pertama;

2. Pricewaterhouse Coopers (PwC) menempatkan

Indonesia peringkat pertama dari negara-negara

APEC sebagai tujuan investasi utama 3-5 tahun

kedepan pada survei tahun 2013;

Page 76: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

62| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

3. AmCham (American Chamber for Commerce)

menempatkan Indonesia menjadi peringkat pertama

tujuan investasi kawasan ASEAN;

4. UNCTAD menempatkan Indonesia pada peringkat 4

(empat) sebagai top prospective host economic tahun

2013-2015;

5. Survei The Foreign Direct Investment Confidence Index

pada tahun 2012 menempatkan Indonesia pada

peringkat 9 sebagai negara tujuan FDI; dan

6. World Economic Forum menempatkan Indonesia pada

peringkat 34 dari 144 negara dalam Global

Competitiveness Index (GCI) tahun 2014-2015.

Pemerintah telah melakukan berbagai rencana aksi

untuk meningkatkan iklim usaha namun belum terjadi

perbaikan peringkat kemudahan berusaha di Indonesia

yang signifikan.Survei Ease of Doing Business (EODB)

2015 yang dilakukan World Bank-International Finance

Corporation (World Bank-IFC) masih menempatkan

Indonesia dari peringkat 120 menjadi peringkat 109 dari

189 negara.

Untuk memperbaiki peringkat EODB, Pemerintah telah

mengupayakan Rencana Aksi terkait memberikan

kemudahan untuk memulai berusaha (Starting Business)

adalah:

1. Penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan

Presiden (Perpres) mengenai pendaftaran tenaga kerja

dan program jaminan sosial yang memuat

penyederhanaan proses menjadi secara simultan 1

Page 77: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 63

(satu) hari kerja dari semula pendaftaran ini selama

14 hari dan pendaftaran kepesertaan Jamsostek

selama 7 (tujuh) hari (simultan);

2. Penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan

(Permendag) yang mengatur penerbitan Surat Izin

Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar

Perusahaan (TDP) di Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(PTSP) sehingga proses dapat dilakukan 3 (tiga) hari

secara simultan dari semula selama 15 hari;

3. Penerbitan Perda tentang PTSP dan pelimpahan

kewenangan dari Gubernur DKI Jakarta kepada

Kepala PTSP;

4. Perubahan UU Perseroan Terbatas dalam rangka

peniadaan persyaratan modal dasar dan modal

disetor, dan

5. Penyusunan naskah akademis Rancangan Undang-

Undang (RUU) Badan Usaha diluar Perseroan

Terbatas (PT) dan Koperasi oleh Kemenkumham.

Di samping itu, pada tanggal 26 Oktober 2015

dilaksanakan peluncuran penyederhanaan prosedur

melalui percepatan proses perizinan penanaman modal 3

jam bagi investasi yang memenuhi kriteria tertentu

seperti nilai investasi minimal Rp 100 milyar dan/atau

penyerapan tenaga kerja paling sedikit 1000 orang dan

penyederhanaan perizinan investasi di antaranya

perizinan pertanahan semula pengurusan HGU

membutuhkan waktu 123 hari menjadi 90 hari,

Page 78: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

64| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

perizinan kawasan hutan semula 111 hari menjadi 47

hari, izin terminal khusus semula 30 hari menjadi 5 hari.

Upaya yang dilakukan BKPM dalam rangka perbaikan

iklim penanaman modal antara lain:

1. Mendorong terciptanya kepastian hukum melalui

penyederhanaan dan harmonisasi peraturan terkait

penanaman modal (deregulasi peraturan);

2. Memberikan kemudahan pelayanan perizinan dan

nonperizinan penanaman modal melalui

penyelenggaraan PTSP di bidang penanaman modal

baik di Tingkat Pusat (BKPM), Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Mengembangkan Sistem Pelayanan Informasi dan

Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) dan

penyediaan online tracking system. Jenis perizinan yang

telah dapat dilayani melalui SPIPISE adalah: Izin Prinsip,

Izin Usaha dan Surat Persetujuan Pembebasan Bea

Masuk Barang Modal dan Bahan Baku. Hingga akhir

tahun 2014, jumlah Provinsi, Kabupaten/Kota, Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang telah

menyelenggarakan PTSP sebanyak 493 PTSP dan 343

PTSP diantaranya telah menerapkan SPIPISE.

Implementasi SPIPISE masih terkonsentrasi di KBI

(Kawasan Barat Indonesia), yakni Sumatera, Jawa, dan

Kalimantan.

Dari sisi Process Perspective di atas yang diukur dengan

bobot 20%, capaian kinerja Badan Koordinasi Penanaman

Page 79: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 65

Modal menunjukkan capaian 108,09% (Sangat Baik).

Indeks capaian tersebut menunjukkan keberhasilan

kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam

meningkatkan kerja sama internasional untuk mendorong

investasi dan melindungi kepentingan nasional,

mewujudkan penyusunan rekomendasi kebijakan yang

terintegrasi, kolaboratif dan implementatif serta

meningkatkan daya tarik penanaman modal melalui

promosi yang terpadu dan efektif, keberhasilan tersebut

antara lain ditandai dengan:

1 jumlah kesepakatan/perjanjian/perundingan yang

telah diimplementasikan sebanyak 163 atau 120% dari

target yang telah ditetapkan;

2 terbangunnya Rencana Umum Penanaman Modal

Daerah (RUPMD) dalam rangka mempermudah calon

investor untuk mendapatkan informasi mengenai tata

ruang dan potensi investasi daerah; serta

3 meningkatnya tingkat awareness pemirsa iklan BKPM

di media televisi internasional dari 57% menjadi 64%

yang mendorong minat investor asing untuk

menanamkan modal di Indonesia.

Dari sisi People Perspective yang diukur dengan bobot

20%, capaian kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal

menunjukkan capaian 111,80% (Sangat Baik). Indeks

capaian tersebut menunjukkan keberhasilan kinerja

Badan Koordinasi Penanaman Modal dalam

mempertahankan kualitas dan akuntabilitas

Page 80: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

66| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

kelembagaan, keberhasilan tersebut antara lain ditandai

dengan:

1 peningkatan sarana prasarana dalam rangka

mendukung pelaksanaan PTSP Pusat;

2 peningkatan peran kelembagaan sebagaimana

ditunjukkan oleh bergabungnya 22

Kementerian/Lembaga ke PTSP Pusat di BKPM

sehingga mempermudah proses penyelesaian

perizinan;

3 peningkatan pengelolaan dan pertanggungjawaban

kinerja anggaran sehingga BKPM mempertahankan

opini WTP dari BPK RI selama 8 (delapan) tahun

berturut-turut;

4 dalam Tahun 2015, BKPM telah membangun e-

performance untuk aplikasi Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang berbasis

Balanced Scorecard; dan

5 peningkatan kompetensi aparatur di pusat dan daerah

melalui pendidikan dan pelatihan di bidang pelayanan

penanaman modal;

6 peningkatan kompetensi dan kapasitas APIP melalui

pendidikan dan pelatihan baik teknis maupun

substantif di bidang pengawasan/pemeriksaan dalam

rangka evaluasi akuntabilitas kinerja dan perbaikan

manajemen kinerja.

Page 81: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 67

C. Laporan Realisasi Anggaran

Realisasi Belanja Badan Koordinasi Penanaman Modal

pada TA 2015 adalah sebesar Rp572.399.412.270,00 atau 90,01

persen dari alokasi anggaran belanja sebesar

Rp635.922.699.000,00.

Tabel 13. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015

Belanja Pegawai 115.289.761.000,00 109.694.163.034,00 95,15

Belanja Barang 473.247.951.000,00 421.632.294.646,00 89,09

Belanja Modal 47.384.987.000,00 41.072.954.590,00 86,68

Jumlah 635.922.699.000,00 572.399.412.270,00 90,01

Uraian2015

Anggaran Realisasi % Real Angg.

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam

grafik berikut ini:

Gambar 15. Komposisi Anggaran dan Realisasi Belanja

115,289,761,000

473,247,951,000

47,384,987,000

109,694,163,034

421,632,294,646

41,072,954,590

-

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

350,000,000,000

400,000,000,000

450,000,000,000

500,000,000,000

Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal

Anggaran

Realisasi

Page 82: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

68| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk Tahun

Anggaran 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja Berdasarkan Program TA 2015

ANGGARAN REALISASI

Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis La innya BKPM233.743.762.000,00 218.310.183.299,00 93,40

Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur BKPM7.232.400.000,00 5.735.253.086,00 79,30

Program Peningkatan Daya Saing

Penanaman Modal394.946.537.000,00 348.353.975.885,00 88,20

Total Belanja 635.922.699.000,00 572.399.412.270,00 90,01

PROGRAM2015

%

Realisasi Belanja TA 2015 mengalami peningkatan sebesar 9,36

persen dibandingkan dengan TA 2014. Hal ini disebabkan

antara lain karena peningkatan pada realisasi belanja pegawai

dan belanja modal.

Tabel 15. Perbandingan Realisasi Belanja TA 2015 danTA 2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014NAIK

(TURUN) %

Belanja Pegawai 109.694.163.034,00 72.396.363.607,00 51,52

Belanja Barang 421.632.294.646,00 442.605.610.180,00 (4,74)

Belanja Modal 41.072.954.590,00 8.384.719.380,00 389,85

Jumlah 572.399.412.270,00 523.386.693.167,00 9,36

Perbandingan realisasi belanja dari Tahun 2011 sampai dengan

Tahun 2015 dapat dilihat dalam grafik berikut:

Page 83: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 69

Gambar 16. Realisasi Belanja Periode Tahun 2011

sampai dengan Tahun 2015

Tabel 16. Realisasi Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2015

NO. SASARAN STRATEGIS ANGGARAN (Rp )

% PAGU REALISASI

1. Meningkatnya realisasi penanaman modal nasional

yang berorientasi pada kegiatan pembinaan,

pengawasan, dan pemantauan penanaman modal

51,321,284,000 43,133,846,081 84,05

2. Meningkatnya minat penanaman modal melalui

efektivitas kegiatan promosi yang tepat sasaran 266,821,768,000 247,186,805,488 92,64

3. Meningkatnya kualitas pelayanan penanaman

modal yang berorientasi pada peningkatan daya

saing

7,352,851,000 7,006,131,278 95,28

4. Meningkatnya kualitas iklim penanaman modal,

pengembangan potensi daerah, dan pemberdayaan

usaha nasional

25,084,929,000 19,911,872,796 79,38

5. Meningkatnya kualitas perencanaan penanaman

modal yang berorientasi pada peningkatan daya

saing

26,934,485,000 20,586,546,106 76,43

6. Meningkatnya kerjasama penanaman modal 17,431,220,000 10,528,774,136 60,40

7. Meningkatnya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya 240,976,162,000 224,045,436,385 92,97

Jumlah 635,922,699,000 572,399,412,270 90,01

Page 84: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

70| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Page 85: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 71

BAB IV

PENUTUP

Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal

merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan

fungsi BKPM dalam rangka meningkatkan pelaksanaan kinerja

yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

jawab serta perwujudan good governance dengan mengacu pada

Rencana Strategis BKPM Tahun 2015-2019. Penyusunan

Laporan Kinerja BKPM ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang

Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata

Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pertumbuhan positif capaian realisasi investasi pada

Tahun 2015 menunjukkan capaian kinerja BKPM dalam

menarik investasi PMDN dan PMA yang merupakan mesin

pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian positif realisasi

investasi ini memberikan optimisme prospek investasi di

Indonesia. Berbagai paket kebijakan telah dikeluarkan yang

memberikan lebih banyak pilihan insentif investasi,

penyederhanaan perizinan dan berbagai kemudahan pada

investor, termasuk fasilitasi permasalahan yang dihadapi

investor.

Page 86: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

72| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Hasil capaian kinerja sasaran strategis secara umum pada

Tahun 2015 sudah sesuai dengan target Indikator Kinerja

Utama (IKU) yang ditetapkan.Dari 9 sasaran strategis dengan 28

indikator kinerja utama, menunjukkan 23 IKU mencapai

kategori “Sangat Baik” dan 5 IKU mencapai kategori “Baik”.

Keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak baik

di pemerintahan maupun masyarakat luas serta peran aktif dan

dedikasi aparatur BKPM.

Hasil survei Ease of Doing Business 2015 yang dilakukan

oleh World Bank memasukkan Indonesia ke peringkat 109,

meningkat dari tahun sebelumnya dengan peringkat 120.

Kenaikan peringkat ini menunjukkan adanya perbaikan

indikator kemudahan berusaha di Indonesia.

Indonesia mendapatkan predikat investment grade dari

Rating And Investment Information Inc. dengan outlook BBB-,

Moody’s Investor Service dengan outlook Baa3 (stable), Japan

Credit Rating Agency Ltd. dengan outlook BBB (stable), Fitch

Rating dengan outlook BBB (stable), dan Standard and Poor’s

dengan outlook BB+ (positive). Pemberian peringkat dari

lembaga pemeringkat tersebut menunjukkan kepercayaan yang

lebih besar terhadap ekonomi Indonesia berdampak pada

peningkatan Foreign Direct Investment dan perbaikan iklim

penanaman modal.

Beberapa langkah ke depan yang akan dilakukan oleh

BKPM antara lain adalah:

1. Meningkatkan layanan perizinan melalui peningkatan

layanan PTSP Pusat, melakukan sosialisasi Izin Investasi 3

jam, program kawasan industri ramah investasi dan

Page 87: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 73

program pelayanan investasi lainnya seperti fasilitas jalur

hijau.

2. Mengawal realisasi investasi untuk proyek yang masih

dalam masa konstruksi. Adapun kriteria perusahaan yang

mendapat layanan prioritas adalah menyerap banyak

tenaga kerja, berkontribusi terhadap ekspor Indonesia,

memproduksi barang substitusi impor, berlokasi di luar

Jawa, dan menghasilkan listrik untuk kepentingan umum

atau sendiri. BKPM juga membentuk Investor Relation

Officer (IRO) sebagai bentuk layanan end-to-end kepada

investor yang sedang melakukan realisasi investasi.

3. Melakukan pemasaran investasi secara aktif dan lebih

terfokus. BKPM menetapkan fokus negara tujuan

pemasaran dan fokus sektor prioritas pemasaran meliputi

Asia Timur yang terdiri dari Jepang, Korea Selatan, RRC,

Taiwan, Hong Kong dan India; Asia Tenggara yang terdiri

dari Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam; Eropa yang

terdiri dari Inggris, Jerman, Belanda, Italia; Amerika

Serikat dan Kanada, Timur Tengah, Australia dan Rusia.

Sedangkan sektor prioritas investasi meliputi manufaktur

yang terdiri dari padat karya, orientasi ekspor, subsitusi

impor; maritim yang terdiri dari perkapalan, pengolahan

ikan; pertanian yang terdiri dari food estate, peternakan

sapi; pariwisata dan kawasan; serta infrastruktur dan

pembangkit listrik.

4. Meningkatkan iklim investasi melalui strategi mendorong

peraturan yang mendukung Izin Investasi dan izin

Konstruksi; inisiasi kebijakan proinvestasi sektor padat

Page 88: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

74| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

karya; berorientasi ekspor dan substitusi impor;

penyusunan panduan investasi; mengawal penyusunan

aturan turunan Peraturan Pemerintah Kawasan Ekonomi

Khusus serta implementasinya; serta mengkoordinasikan

perbaikan Ease of Doing Business.

5. Program investasi menciptakan lapangan kerja dengan

melakukan kerja sama perekrutan tenaga kerja dengan

dunia pendidikan (SMA, SMK, Akademi, Universitas,

Pesantren), perusahaan PMA/PMDN, dan dengan instansi

pemerintah.

6. Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan target realisasi

investasi sebesar Rp594,8 triliun, realisasi investasi sektor

manufaktur sebesar Rp313,5 triliun, serta meningkatkan

investasi sektor orientasi ekspor, substitusi impor, padat

karya, dan hilirisasi sumber daya alam.

Page 89: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 75

7. Mendorong penyerapan tenaga kerja dengan target

pencapaian realisasi penyerapan tenaga kerja 2 juta orang

dan meningkatkan realisasi investasi sektor padat karya.

8. Mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah

dengan target proporsi realisasi investasi di luar Jawa

sebesar Rp248,7 triliun atau 45,6%.

9. Mengimplementasikan e-Performance untuk aplikasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada

eksekutif dashboard manajemen dengan metode balanced

scorecard.

10. peningkatan kompetensi dan kapasitas APIP melalui

pendidikan dan pelatihan baik teknis maupun substantif

di bidang pengawasan/pemeriksaan dalam rangka evaluasi

akuntabilitas kinerja dan perbaikan manajemen kinerja.

Demikian, laporan kinerja ini disampaikan dengan

harapan dapat memberikan informasi secara transparan kepada

seluruh pihak yang terkait mengenai tugas dan fungsi BKPM,

sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan

kinerja pada periode berikutnya. Secara internal laporan

kinerjate rsebut harus dijadikan motivasi untuk lebih

meningkatkan kinerja organisasi dengan jalan selalu

menyesuaikan indikator-indikator kinerja yang telah ada

dengan perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga BKPM

dapat semakin dirasakan keberadaannya oleh masyarakat

dengan pelayanan yang prima.

Page 90: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

76| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

LAMPIRAN

Daftar Penghargaan

Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan

BKPM

Pada tanggal 9 Juli 2015, BPK memberikan opini WTP atas Laporan

Keuangan BKPM Tahun 2014.

Page 91: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 77

Penghargaan atas Peran Serta BKPM terkait Pengumpulan Pajak

Menkeu Bambang Brodjonegoro memberikan penghargaan kepada

Kepala BKPM Franky Sibarani disaksikan Presiden Joko Widodo pada

acara pemberian penghargaan kepada pihak terkait yang telah

mendukung kelancaran tugas dan fungsi Kementerian Keuangan di

Istana Negara, Jakarta, Rabu pada Tanggal 20 Mei 2015. Selain

memberikan penghargaan kepada beberapa institusi seperti KPU,

Polri, dan BI Kementerian Keuangan juga menandatangani nota

kesepahaman (MoU) dengan sejumlah institusi terkait yang memiliki

peran dalam pengumpulan pajak sebagai salah satu langkah untuk

meningkatkan penerimaan pajak

Page 92: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

78| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Predikat BB (Sangat Baik) atas Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 BKPM memperoleh

predikat BB (Sangat Baik) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi pada Bulan Desember 2015.

Penghargaan Stand Terfavorit

BKPM memperoleh penghargaan sebagai stand favorit pada Indonesia

Electricity Show (ICS) 2015 pada tanggal 20 Maret 2015 di Jakarta.

Page 93: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 79

Penghargaan Stand Terbaik

BKPM meraih penghargaan sebagai stand terbaik pada Jak Invest

Expo 2015: Pameran Peluang Investasi dan Produk Unggulan Daerah

2015 pada tanggal 27-30 Agustus 2015 di Jakarta.

Page 94: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

80| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

Page 95: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 81

Page 96: Kata Pengantar - bkpm.go.id...Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan menjadi dasar perbaikan dan peningkatan kinerja bagi seluruh unit kerja di lingkungan BKPM. Selanjutnya BKPM

`

LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

82| BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL