kata pengantar - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/toc.pdfringan baik secara ruang ataupun...

10
viii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan anugerahnya penulisan ini bisa dibuat dengan baik. Penulisan ini menjadi syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana strata-1 pada program studi arsitektur Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang Perancangan dengan menggunakan sistem pneumatik ini mulai terpikir ketika saya memulai studi tentang light architecture/arsitektur ringan. Arsitektur yang ringan membicarakan tentang bagaimana menciptakan suatu arsitektur yang terlihat ringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun dan tidak masif. Dari studi ini saya mulai tertarik dengan sistem membran yang menggunakan udara sebagai Strukturnya yang menciptakan suatu arsitektur yang unik baik secara fisik maupun secara pengalaman ruang di dalamnya. Dari sini saya mulai menggali lagi dan mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana udara berperan dalam arsitektur, material apa yang cocok dengan sistem ini, dan Bagaimana mereka berperan dalam arsitektur. Setelah studi dari beberapa buku dan sumber yang ahli,saya menemukan jawaban dari sistem pneumatik serta penerapan dalam arsitekturnya. Penemuan akan bagaimana sistem ini berperan dalam arsitektur dan penerapannya di beberapa negara membuat saya lebih tertarik untuk menggunakannya sebagai bagian penting dari proyek akhir saya. Penggunaan sistem pneumatik dalam arsitektur banyak diaplikasikan sebagai fasad dan juga atap suatu bangunan dan banyak digunakan di daerah Eropa, sedangkan di daerah Asia masih kurang pemakaiannya, ini juga yang makin membuat saya tertarik untuk menggunakannya di daerah tropis apalagi di daerah perkotaan seperti Jakarta yang menggunakan material kaca sebagai fasad bangunan, dan juga Penggunaan pneumatik sebagai fasad digunakan pada bangunan bentang lebar dan juga midrise, sehingga saya ingin membawanya ke tahap penggunaannya ke highrise sehingga

Upload: lythuy

Post on 31-May-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan anugerahnya penulisan ini bisa dibuat dengan baik. Penulisan ini menjadi

syarat wajib untuk mendapatkan gelar sarjana strata-1 pada program studi arsitektur

Fakultas Desain, Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang

Perancangan dengan menggunakan sistem pneumatik ini mulai terpikir ketika

saya memulai studi tentang light architecture/arsitektur ringan. Arsitektur yang

ringan membicarakan tentang bagaimana menciptakan suatu arsitektur yang terlihat

ringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu

arsitektur yang terlihat mudah dibangun dan tidak masif. Dari studi ini saya mulai

tertarik dengan sistem membran yang menggunakan udara sebagai Strukturnya yang

menciptakan suatu arsitektur yang unik baik secara fisik maupun secara pengalaman

ruang di dalamnya. Dari sini saya mulai menggali lagi dan mempelajari lebih lanjut

tentang bagaimana udara berperan dalam arsitektur, material apa yang cocok dengan

sistem ini, dan Bagaimana mereka berperan dalam arsitektur. Setelah studi dari

beberapa buku dan sumber yang ahli,saya menemukan jawaban dari sistem

pneumatik serta penerapan dalam arsitekturnya.

Penemuan akan bagaimana sistem ini berperan dalam arsitektur dan

penerapannya di beberapa negara membuat saya lebih tertarik untuk

menggunakannya sebagai bagian penting dari proyek akhir saya. Penggunaan sistem

pneumatik dalam arsitektur banyak diaplikasikan sebagai fasad dan juga atap suatu

bangunan dan banyak digunakan di daerah Eropa, sedangkan di daerah Asia masih

kurang pemakaiannya, ini juga yang makin membuat saya tertarik untuk

menggunakannya di daerah tropis apalagi di daerah perkotaan seperti Jakarta yang

menggunakan material kaca sebagai fasad bangunan, dan juga Penggunaan

pneumatik sebagai fasad digunakan pada bangunan bentang lebar dan juga midrise,

sehingga saya ingin membawanya ke tahap penggunaannya ke highrise sehingga

Page 2: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

ix

menciptakan suatu Pemikiran desain yang berbeda dan Solusi untuk permasalahan

fasad di Perkotaan.

Kendala dari Penggunaan sistem pneumatik pada proyek Akhir ini adalah

seperti yang sudah saya sebutkan bahwa Penggunaan sistem ini di Asia sangat minim

sehingga informasi yang harus didapat tidak mudah mengenai sistem ini karena

kurangnya aplikasi di daerah Asia. Pencarian informasi dari buku bisa dibilang sudah

cukup banyak tapi hanya untuk daerah Eropa, sulit mencari informasi apakah

Penggunaan sistem ini cocok untuk daerah beriklim tropi seperti Indonesia dan

negara lain di Asia, mencari bukti nyata pemakaian dan studi preseden bisa dibilang

cukup sulit. Pembuatan model bangunan juga menjadi kendala karena sulitnya

mencari bahan yang merepresentasikan sistem ini untuk dijadikan bahan dalam model

maket. Kendala yang didapat kebanyakan kendala teknis, untuk Penggunaan dalam

desain dan pengaruhnya secara keseluruhan bisa digunakan untuk proyek Akhir.

Saya mengucapkan terima kasih kepada orang – orang yang telah membantu

saya dalam menyelesaikan penelitian proyek Akhir sehingga bisa terselesaikan

dengan baik dan dapat berpengaruh untuk bidang arsitektur dan orang umum. Saya

berterima kasih kepada pak Ketut sebagai dosen pembimbing selama saya

mengerjakan proyek ini karena telah memberikan pengetahuan dan informasi yang

baik. Saya juga berterima kasih kepada pak Fery dari Vector Foiltec selaku sumber

informasi untuk sistem pneumatik. Akhir kata saya berterima kasih kepada semua

orang yang turut membantu saya dalam penyelesaian proyek Akhir ini.

Tangerang, 20 Agustus 2015

Glenn Octavius

Page 3: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

x

DAFTAR ISI

COVER

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

PERSETUJUAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR

ABSTRAK ……………………………………………………………….vi

ABSTRACT……………………………………………………………...vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………viii

DAFTAR ISI………………………………………………………………x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..xiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………...xv

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………2

1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………….3

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………………...3

1.5 Metode Penelitian…………………………………………………………3

1.6 Asumsi…………………………………………………………………….4

1.7 Sistematika Pembahasan………………………………………………….6

BAB 2 STUDI LITERATUR

2.1 Sistem Fasad pada Bangunan Tinggi…………..……………………………8

2.1.1 Fasad…………………………………………………………….9

2.1.2 Perencanaan Fasad…………………………………………….10

2.1.3 Desain………………………………………………………….10

2.1.4 Sifat Teknis…………………………………………………….11

Page 4: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xi

2.2 Curtain wall……………………………………………………...............12

2.2.1 Pengertian dan Penerapan pada Bangunan Tinggi…………….12

2.2.2 Kaca pada sistem dinding tirai…………………………………13

2.4 Sistem Pneumatik………………………………………………………..18

2.5 ETFE……………………………………………………………………..19

BAB 3 STUDI PRESEDEN

3.1 Beijing Aquatic Centre…………………………………………………..38

3.2 Expo di Surabaya………………………………………………………...45

BAB 4 ANALISA SITE DAN PROGRAM RUANG

4.1 Analisa Site………………………………………………………………46

4.1.1 Kriteria Site…………………………………………………….46

4.1.2 Pemilihan Site………………………………………………….46

4.1.3 Suhu dan Iklim…………………………………………………47

4.1.4 Sumber Daya Lahan……………………………………………47

4..1.5 Analisa Makro…………………………………………………48

4.1.6 Analisa Mikro………………………………………………….50

4.2 Program Ruang…………………………………………………………..53

4.3 Zoning……………………………………………………………………56

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

5.1 topik……………………………………………………………………...57

5.2 kondisi tapak terhadap perancangan……………………………………..58

5.3 Konsep Perancangan……………………………………………………..58

5.4 Studi Model………………………………………………………………61

5.4.1Alternatif 1.........................……………………………………..62

5.4.2Alternatif 2.……………………………………………………..64

5.4.3Alternatif 3….…………………………………………………..66

5.4.4Alternatif 4.……………………………………………………..68

5.4.5Alternatif 5……………………………………………………...70

5.5 Konsep Final…………………………………………………………….71

Page 5: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xii

5.5.1 Program Ruang………………………………………………...74

5.5.2 Material………………………………………………………...76

5.6 Sistem Struktur…………………………………………………………..77

5.7 Sistem Elektrikal Mekanikal……………………………………………..78

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan………………………………………………………………79

6.2 Saran……………………………………………………………………..80

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….81

LAMPIRAN

Page 6: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Monadnock Building 1893 ................................................................... 8

Gambar 2-2 Dinding bata setebal 1,8 m.................................................................... 8

Gambar 2-3 Konstruksi rangka baja ......................................................................... 9

Gambar 2-4 Sistem curtain wall dengan rangka diluar bangunan ........................... 10

Gambar 2-5 Contoh bangunan dengan sistem curtain wall ...................................... 10

Gambar 2-6 Transmisi sinar matahari pada berbagai tipe kaca ................................ 16

Gambar 2-7 Proporsi sinar matahari yang masuk, dipantulkan,dan diserap kaca .... 17

Gambar 2-8 material fluor ........................................................................................ 20

Gambar 2-9 Pemakaian pertama ETFE sebagai pengganti FEP .............................. 20

Gambar 2-10 Pemikiran pertama sistem pneumatik oleh Buro Hapold .................. 21

Gambar 2-11 sistem pasif dan mekanik untuk mengurangi jejak karbon ................ 22

Gambar 2-12 Detail bantal ETFE sebagai fasad bangunan ..................................... 23

Gambar 2-13;13a Khan Shatyry entertainment center,2008 ................................... 24

Gambar 2-14;14a Potongan dan detail struktur kabel .............................................. 24

Gambar 2-15 bantalan ETFE transparan .................................................................. 25

Gambar 2-16 Bantalan ETFE dengan grafik ............................................................ 26

Gambar 2-17 Bantalan ETFE sebagai pembungkus yang bervariabel...................... 27

Gambar 2-18 Bantalan ETFE yang direkayasa dengan filter UV dan IR ................ 28

Gambar 2-19 Cara kerja bantalan ETFE ................................................................... 29

Gambar 2-20 Bantal ETFE yang dipasang sel fotovoltaik........................................ 30

Gambar 2-21 Permainan cahaya di Watercube Beijing pada malam hari ............... 31

Gambar 2-22 Letak lampu LED pada Watercube Beijing ........................... ........... 32

Gambar 2-23 St.Jacob Stadium,Basel ....................................................................... 32

Gambar 2-24 Picadilly Station,Manchester ............................................................. 34

Gambar 2-25 Eden Project dengan ventilasi hidrolik .............................................. 34

Gambar 2-26 Eden Project blockplan ...................................................................... 34

Gambar 2-27 Eden Project malam hari ..................................................................... 35

Gambar 2-28 transparansi ETFE yang memungkinkan suatu bingkai tanaman ....... 35

Gambar 3-1 Beijing Aquatic Centre/Watercube ....................................................... 38

Gambar 3-2 Tes api pada ETFE ................................................................. .............. 40

Gambar 3-3 Simulasi kebakaran bangunan............................................................... 40

Gambar 3-4 Simulasi keluar bangunan bila terjadi kebakaran ................................. 40

Gambar 3-5 Pembagian bagian ETFE untuk dipotong ............................................. 41

Gambar 3-6 Proses memasukan tali pada bagian tepi ETFE .................................... 41

Gambar 3-7 Proses pemasangan ETFE ke rangka aluminium .................................. 41

Gambar 3-8 Tes pada unit ETFE .............................................................................. 41

Gambar 3-9 Pembukaan unit ETFE di lapangan....................................................... 41

Gambar 3-10 Pemasangan pada Struktur stadium .................................................... 41

Gambar 3-11 Pipa penyalur udara untuk bantalan ETFE ......................................... 42

Gambar 3-12 Panas yang diteruskan untuk menghangatkan ruangan dalam ............ 42

Page 7: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xiv

Gambar 3-13; 13a Corak dot ............................................................................. ...... 43

Gambar 3-14 Sirkulasi pembuangan energi pada musim panas ............................... 44

Gambar 3-15 Perbaikan permukaan dengan plester ETFE ....................................... 44

Gambar 3-16 Sketsa tangan bangunan Expo Surabaya ............................................ 45

Gambar 4-1 Diagram penggunaan lahan daerah Grogol Petamburan ................ 47

Gambar 4-2 Peta Jakarta Barat .................................................................................. 48

Gambar 4-3 Bagian site yang digunakan .................................................................. 48

Gambar 4-4 Diagram makro site ............................................................................... 48

Gambar 4-5 Massing zone 1 ..................................................................................... 56

Gambar 4-6 Massing zone 2 ..................................................................................... 56

Gambar 5-1 lokasi tapak yang bisa diakses ............................................................. 59

Gambar 5-2 tingkat kepadatan aktifitas ................................................................... 59

Gambar 5-3 sistem kerja ETFE ................................................................................. 60

Gambar 5-4 diagram integrase ruang ....................................................................... 61

Gambar 5-5 activity flow .......................................................................................... 61

Gambar 5-6 model 1.................................................................................................. 62

Gambar 5-7 zoning fungsi pada model ..................................................................... 63

Gambar 5-8 analisa radiasi matahari pada model ..................................................... 63

Gambar 5-9 model 2.................................................................................................. 64

Gambar 5-10 zoning fungsi pada model ................................................................... 64

Gambar 5-11 analisa radiasi matahari pada model ................................................... 65

Gambar 5-12 model 3................................................................................................ 66

Gambar 5-13 zoning fungsi pada model ................................................................... 66

Gambar 5-14 analisa radiasi matahari pada model ................................................... 67

Gambar 5-15 model 4................................................................................................ 68

Gambar 5-16 zoning fungsi pada model ................................................................... 68

Gambar 5-17 analisa radiasi matahari pada model ................................................... 69

Gambar 5-18 sketch desain ....................................................................................... 70

Gambar 5-19 massing 5 ............................................................................................ 70

Gambar 5-20 model final .......................................................................................... 71

Gambar 5-21 model modul ETFE ............................................................................. 72

Gambar 5-22 model final 1:250 ................................................................................ 73

Gambar 5-23 Tampak Belakang model 1:250 .......................................................... 74

Gambar 5-24 zoning program ruang pada denah lt.1 ................................................ 74

Gambar 5-25 zoning program ruang pada potongan................................................. 75

Gambar 5-26 sistem Struktur dalam bangunan ......................................................... 77

Page 8: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Blockplan

Lampiran 2 : Siteplan

Lampiran 3 : Denah Basement

Lampiran 4 : Denah Lantai 1

Lampiran 5 : Denah Lantai 2

Lampiran 6 : Denah Lantai 3

Lampiran 7 : Denah Lantai 4

Lampiran 8 : Denah Lantai 5

Lampiran 9 : Denah Lantai 7,8

Lampiran 10 : Denah Lantai 9,10

Lampiran 11 : Denah Lantai 11,12

Lampiran 12 : Denah Lantai 14,15

Lampiran 13 : Potongan A-A’

Lampiran 14 : Potongan B-B’

Lampiran 15 : Potongan C-C’

Lampiran 16 : Potongan D-D’

Lampiran 17 : Tampak Depan

Lampiran 18 : Tampak Belakang

Lampiran 19 : Tampak Kanan

Lampiran 20 : Tampak Kiri

Lampiran 21 : Potongan Prinsip

Lampiran 22 : Aksonometri ME

Lampiran 23 : Board 1

Lampiran 24 : Board 2

Lampiran 25 : Board 3

Lampiran 26 : Board 4

Lampiran 27 : Board 5

Page 9: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xvii

Lampiran 28 : Board 6

Lampiran 29 : Board 7

Lampiran 30 : Board 8

Lampiran 31 : Board 9

Lampiran 32 : Board 10

Lampiran 33 : Board 11

Lampiran 34 : Board 12

Lampiran 35 : Board 13

Lampiran 36 : Board 14

Lampiran 37 : Board 15

Lampiran 38 : Foto Maket Bangunan skala 1:250

Lampiran 39 : Foto Maket Bangunan skala 1:250

Lampiran 40 : Foto Maket Potongan Detail skala 1:25 & Massing skala 1:500

Lampiran 41 : Foto maket Potongan Suasana skala 1:50

Page 10: KATA PENGANTAR - repository.uph.edurepository.uph.edu/2463/3/ToC.pdfringan baik secara ruang ataupun dengan Struktur, sehingga menciptakan suatu arsitektur yang terlihat mudah dibangun

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 jenis – jenis sistem curtain wall................................................................ 13

Tabel 2-2 tabel perbandingan material ETFE dengan kaca dari berbagai properti ... 36

Tabel 4-1 Tabel analisa makro site ........................................................................... 48 Tabel 4-2 Tabel analisa mikro site ............................................................................ 50

Tabel 4-3 Tabel program ruang kantor otomotif ....................................................... 54

Tabel 4-4 Tabel program ruang untuk luxury retail.................................................. 56