kata pengantar · 2019. 9. 2. · sistem pengendalian internal pemerintah (spip) sesuai dengan...

38
i KATA PENGANTAR Semangat untuk membangun Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tentunya tidak dapat begitu saja akan dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Diperlukan suatu manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik. Selanjutnya, manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah akan memerlukan suatu instrumen yang dapat digunakan untuk mencegah kegagalan dan mempercepat keberhasilan dari capaian kinerja yang diharapkan. Instrumen tersebut diharapkan dapat terintegrasi pada seluruh level manajemen dan pada proses penyelenggaraan pemerintahan daerah di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, baik di level kegiatan maupun level OPD. Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung kinerja manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau khususnya Dinas Pariwisata. Diharapkan dengan disusunnya peta resiko Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ini nantinya dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam menetapkan kegiatan pengendalian di tingkat entitas dan tingkat kegiatan dalam rangka penyempurnaan atas pengendalian yang masih lemah. Semoga laporan ini juga dapat menjadi pedoman untuk dilaksanakan disertai harapan agar upaya kita mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan bidang pariwisata dapat tercapai dengan baik demi kemajuan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau di masa yang akan datang. Tanjungpinang, 30 April 2019 Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Drs. BURALIMAR, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19620614 198503 1 013

Upload: others

Post on 06-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

i

KATA PENGANTAR

Semangat untuk membangun Provinsi Kepulauan Riau, khususnya Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau tentunya tidak dapat begitu saja akan dapat

mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Diperlukan suatu manajemen

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik. Selanjutnya, manajemen

penyelenggaraan pemerintahan daerah akan memerlukan suatu instrumen yang

dapat digunakan untuk mencegah kegagalan dan mempercepat keberhasilan dari

capaian kinerja yang diharapkan. Instrumen tersebut diharapkan dapat terintegrasi

pada seluruh level manajemen dan pada proses penyelenggaraan pemerintahan

daerah di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, baik di level kegiatan maupun

level OPD.

Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

kinerja manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah di lingkungan

Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau khususnya Dinas Pariwisata.

Diharapkan dengan disusunnya peta resiko Dinas Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau ini nantinya dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan dalam

menetapkan kegiatan pengendalian di tingkat entitas dan tingkat kegiatan dalam

rangka penyempurnaan atas pengendalian yang masih lemah. Semoga laporan ini

juga dapat menjadi pedoman untuk dilaksanakan disertai harapan agar upaya kita

mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan bidang pariwisata dapat tercapai dengan

baik demi kemajuan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau di masa yang akan datang.

Tanjungpinang, 30 April 2019

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Drs. BURALIMAR, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19620614 198503 1 013

Page 2: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i

DAFTAR ISI ………………...…………………………………………...…….. iii

DAFTAR TABEL…………...………………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1

1.2 Dasar Hukum ………………… ………………………………….….... 2

1.3 Tujuan ….………………………………………………...…………….... 4

1.4 Ruang Lingkup ….…………………………………………………….... 4

1.5 Metodologi ….………………………………………………………….... 5

1.6 Sitematika Pelaporan ….……………………….…………………….... 6

BAB II GAMBARAN UMUM OPD DINAS PARIWISATA PROV. KEPRI

2.1. Organisasi ……....……………………………….………....................... 7

2.2. Visi, Misi, dan Sasaran ………………………….………...................... 8

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi ……………………….………..................... 10

2.4. Program dan Kegiatan Utama ………………….……….................... 19

BAB III HASIL PENILAIAN RESIKO

3.1. Kerangka Pengukuran Kemungkinan dan Dampak ........................ 22

3.2. Register Resiko ............................................................................... 24

3.3. Peta Resiko …………….................……...................................…… 25

BAB IV PENUTUP

Penutup ……..……….............................................................................. 31

LAMPIRAN

Page 3: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ukuran Keberhasilan Kinerja …….............................................. 9

Tabel 2 Program dan kegiatan Tahun 2019............................................ 19

Tabel 3 Perjanjian Kinerja 2019 ……..................................................... 21

Tabel 4 Skala Dampak pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ..... 22

Tabel 5 Skala kemungkinan (probabilitas) Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan

Riau ……................................................................................... 23

Tabel 6 Skala Resiko Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ……........ 23

Tabel 7 Tingkat Efektifitas Pengendalian Resiko Dinas Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau …….................................................................. 24 Tabel 8 Register Resiko Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau …........ 25

Tabel 9 Identifikasi deskripsi resiko Dinas pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

................................................................................................ 25

Tabel 10 Hasil Analisa Risiko Bagian Sekretariat Dinas Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau …….................................................................. 26 Tabel 11 Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri

pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ………........ 26 Tabel 12 Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Pemasaran Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ............................................ 27 Tabel 13 Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Kelembagaan pariwisata

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ………………….......... 27 Tabel 14 Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ……………........................... 28 Tabel 15 Analisis Kemungkinan Resiko .................................................... 28 Tabel 16 Analisis Dampak Resiko ………………...................................... 29

Page 4: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu

kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus dibuat oleh

Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60

tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang

mewajibkan kepada pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan

SPIP.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah atau SPIP adalah sebuah

proses yang terintegrasi dilaksanakan oleh seluruh unsur dalam suatu

lembaga yaitu pimpinan beserta seluruh pegawainya dengan konsisten dan

terus menerus dengan tujuan memberikan keyakinan yang memadai atas

berjalannya kegiatan organisasi dengan efektif dan efisien, memiliki laporan

keuangan yang dapat diandalkan, adanya sistem pengamanan aset yang

memadai, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku. SPIP hendaknya dilaksanakan oleh organisasi pemerintah baik

pusat maupun daerah. Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60

tahun 2008 yang mengatur tentang SPIP mempertegas bahwa setiap

entitas pelaporan dan akuntansi memiliki kewajiban untuk

menyelenggarakan pengendalian intern.

Unsur-unsur SPIP terdiri atas lima bagian yang semuanya saling

terhubung yaitu Lingkungan Pengendalian yang kondusif, Penilaian Risiko

yang cukup dan memadai, Kegiatan Pengendalian untuk menghilangkan

dampak atas risiko yang ada, Informasi dan Komunikasi antar elemen

pelaksana kegiatan pengendalian serta Pemantauan Pengendalian oleh

supervisor atau pimpinan entitas. Salah satu komponen penting dari unsur

lingkungan pengendalian yang wajib ada dan harus dipelihara sehingga

dapat menimbulkan perilaku positif dan kondusif adalah dengan adanya

Page 5: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2

peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang efektif. Wujud

nyata dari peran APIP yang efektif yaitu dengan adanya dukungan dari

APIP tersebut bahwa instansi pemerintah dapat melaksanakan kegiatan

dengan mengutamakan asas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan

efektivitas. APIP juga harus berperan nyata yaitu dengan mengingatkan

dan memberikan peringatan dini apabila ada risiko yang sekiranya dapat

menghambat efektivitas penyelenggaraan kegiatan suatu instansi

pemerintah serta dapat meningkatkan dan memelihara kualitas tata kelola

fungsi dari instansi pemerintah tersebut terutama berkaitan dalam hal

perwujudan transparansi pengelolaan keuangan daerah.

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral dari

tindakan dan kegiatan yang dilakukan oleh manajemen (eksekutif) dan

jajarannya untuk memberikan jaminan atau keyakinan memadai atas

tercapainnya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset Negara, dan ketaatan

terhadap peratura perundang-undangan. Berdasarkan pengertian tersebut,

Sistem Pengendalian Intern merupakan suatu proses yang didesain untuk

memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tiga golongan

tujuan yang terdiri dari keandalan laporan keuangan, efektif dan efisien.

Dari penjelasan tersebut di atas tentunya Dinas Pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau ke depannya diharapkan bisa menciptakan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang handal,

efektif dan efisien.

1.2. Dasar Hukum

Pelaksanaan identifikasi resiko dilandasi dasar hukum sebagai

berikut :

a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);

Page 6: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

3

b. Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4890);

d. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi

Kepulauan Riau (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2016 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan

Riau Nomor 41);

e. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2018

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Nomor 8 Tahun 2016 Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran

Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2018 Nomor 1, Tambahan

Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 49);

f. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 6 Tahun 2018

tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2019 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan

Riau Tahun 2018 Nomor 6);

g. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 14 Tahun 2010 Tentang

Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Pemerintah Provinsi

Kepulauan Riau;

h. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 59 Tahun 2017 Tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2017 Nomor 372);

Page 7: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

4

i. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 83 Tahun 2018 tentang

Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi

Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2019 (Berita Daerah Provinsi

Kepulauan Riau Tahun 2018 Nomor 563).

1.3. Tujuan

Tujuan penyusunan penilaian resiko pada Dinas Pariwisata

Provinsi Kepulaaun Riau adalah;

1. Memberikan gambaran profil resiko pada Dinas Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau;

2. Memberikan pembelajaran dan pemahaman resiko pada tugas dan

kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau;

3. Memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas dan Kepala

bidang mengenai penanganan resiko di lingkungan Dinas Pariwisata;

4. Untuk mendapatkan register dan peta resiko pada tingkat tujuan

instansi dan kegiatan.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penilaian risiko (Risk Assessment) pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah meliputi sekretariat dan seluruh

bidang yang ada di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, yaitu;

a. Sekretariat;

a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata;

b) Seksi Pengembangan Industri Pariwisata;

Page 8: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

5

c) Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan

Masyarakat.

c. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara

b) Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara

c) Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi

d. Bidang Pengembangan Kelembagaan terdiri dari:

a. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan;

b. Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata;

c. Seksi Data dan Penelitian.

e. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:

1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan

2. Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi

3. Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.

1.5. Metodologi

Metode penyajian dalam penilaian risiko dimulai dengan

menguraikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, dan metode yang

digunakan, kemudian diuraikan tugas dan kegiatan Dinas Pariwisata

Provinsi Kepualauan Riau. Untuk mengetahui semua itu pendekatan yang

dilakukan adalah dengan memahami SOP yang ada dan diterapkan di

lingkup kegiatan di lingkungan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.

Metode penilaian risiko diawali dengan diskusi di seluruh bidang beserta

seksi-seksinya pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepualaun Riau dengan

harapan dapat terinventarisir resiko dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Setelah resiko terinventarisir,

maka dilakukan penilaian resikonya yang kemudian akan dianalisis dan

dievaluasi.

Page 9: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

6

1.6. Sitematika Pelaporan

Penyusunan Peta Resiko Kegiatan Tahun 2019 ini disusun dengan

sistematika sebagai berikut; Penyususunan Peta Resiko ini terbagi dalam

IV (empat) bab yaitu Bab I Pendahuluan, Bab II Gambaran Umum OPD,

Bab III Hasil Penilaian Resiko, dan Bab IV Penutup. Selain itu penulisan

Peta Resiko ini juga dilengkapi dengan kelengkapan isi yaitu; kata

pengantar, daftar isi, dan lampiran. Untuk lebih memudahkan dalam

memahami isi Laporan ini, maka uraian bab demi bab komposisinya

disajikan sebagai berikut;

Bab I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang yang mendasari diadakannya

pelaporan, Landasan Hukum, tujuan penyusunan peta resiko, ruang

lingkup, metodologi pelaporan, dan sistematika pelaporan.

Bab II Gambaran Umum OPD

Bab ini akan menguraikan gambaran umum organisasi yang

menggambarkan secara umum tentang visi, misi, sasaran, tugas pokok

dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, serta program

kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2019.

Bab III Hasil Penilaian Resiko

Pada bab ini akan membahas tentang hasil perhitungan peta resiko yang

terdapat pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.

Bab IV Penutup

Pada bab ini akan disampaiakan simpulan umum atas penilaian resiko

yang telah dilaksanakan.

Page 10: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

7

BAB II

GAMBARAN UMUM OPD DINAS PARIWISATA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

2.1. Organisasi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau

(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41).

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 59

Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

Serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan

Riau Tahun 2017 Nomor 372), Struktur Organisasi Dinas Pariwisata

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau terdiri dari;

a. Kepala yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

b. Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang sekretaris, terdiri dari;

a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, terdiri dari;

1. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata;

b) Seksi Pengembangan Industri Pariwisata;

c) Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan

Masyarakat.

2. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara

Page 11: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

8

b) Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara

c) Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi

3. Bidang Pengembangan Kelembagaan terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan;

b) Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata;

c) Seksi Data dan Penelitian.

4. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:

a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan

b) Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi

c) Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.

2.2. Visi, Misi, dan Sasaran

Sebagai bagian dari Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau,

Dinas Pariwisata memiliki peran strategis dalam upaya mewujudkan visi,

misi, tujuan, dan sasaran Daerah Kepulauan Riau.

Peran strategis Dinas Pariwisata mengarah pada Visi

Pembangunan Kepala Daerah yaitu ”Terwujudnya Kepulauan Riau

sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah

Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim” serta visi gubernur dan wakil

gubernur terpilih periode 2016 – 2021 yang merumuskan misi ke dalam 9

(sembilan) agenda prioritas Pemerintah Daerah Kepulauan Riau

sebagaimana tercantum dalam RPJMD. Di dalamnya, terkandung agenda

prioritas Pemerintah Daerah Kepulauan Riau yang terkait dengan pariwisata

yaitu agenda prioritas butir ke lima; “Meneruskan pengembangan

ekonomi berbasis maritim, pariwisata, pertanian untuk mendukung

percepatan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar

wilayah serta meningkatkan ketahanan pangan” dalam rangka

meningkatkan daya saing dengan memanfaatkan potensi yang belum

dikelola dengan baik serta pengembangan pariwisata yang berdaya saing di

Page 12: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

9

pasar nasional dan internasional, sekaligus memberi peluang besar untuk

meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Sektor pariwisata akan meningkatkan daya saing Kepulauan Riau, dengan

memanfaatkan potensi yang selama ini belum dikelola optimal, salah

satunya adalah potensi maritim, semata-mata untuk meningkatkan

akselerasi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

Tujuan pembangunan kepariwisataan daerah Kepulauan Riau

2016 - 2021 adalah ”Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata

Yang Berdaya Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara

Berkelanjutan Serta Mampu Mendorong Pembangunan Daerah Dan

Kesejahteraan Masyarakat “.

Sedangkan sasaran pembangunan kepariwisataan daerah

Kepulauan Riau meliputi :

a. Meningkatnya daya saing pariwisata Kepri di pasar nasional dan

internasional ;

b. Meningkatnya Pendapatan Sektor Pariwisata;

c. Berkembangnya Ekonomi Kreatif di Kepulauan Riau.

Adapun ukuran keberhasilan dan target yang telah ditetapkan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau sesuai bidang urusan Dinas Pariwisata

adalah sebagai berikut;

Tabel 1 : Ukuran Keberhasilan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

SATUAN BASELINE

TARGET (2021)

1. Meningkatnya daya

saing pariwisata Kepri

di pasar nasional dan

internasional

Jumlah Kunjungan

Wisatawan

Mancanegara ke

Kepulauan Riau

juta orang 1,9 2,5

Jumlah Kunjungan

Wisatawan Nusantara

di Kepulauan Riau

juta orang 1,48 1,63

Page 13: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

10

Rata-rata lama tinggal

wisatawan di

Kepulauan Riau

hari 1,94 2,2

Rata-rata tingkat

hunian hotel di

Kepulauan Riau

% 48,19 52

2. Meningkatnya

Pendapatan Sektor

Pariwisata

Prosentase Kontribusi

Sektor Pariwisata

terhadap PDRB

% 2,33 2,55

Total Pengeluaran

Wisatawan di

Kepulauan Riau

Milyar

Rupiah

NA 16.806

3. Berkembangnya

Ekonomi Kreatif di

Kepulauan Riau

Prosentase

Peningkatan Pelaku

Ekonomi Kreatif Aktif

% NA 40

2.3. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau

(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7,

Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41).

Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 59

Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

Serta Tata Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2017 Nomor 372) Dinas Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan

sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas

pembantuan di bidang Pariwisata sesuai dengan lingkup tugasnya dengan

fungsi sebagai berikut;

1. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi keuangan, umum dan

kepegawaian;

Page 14: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

11

2. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi

dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata,

pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi

Kreatif;

3. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan

pemasaran pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan

pengembangan Ekonomi Kreatif;

4. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya

tarik wisata dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan destinasi

pariwisata daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata;

5. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan

pemerintahan daerah di bidang pengembangan destinasi dan industri

pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan

kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi Kreatif;

6. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas

Pariwisata;

7. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung

jawab Dinas Pariwisata;

8. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian tugas di lingkungan

Dinas Pariwisata;

9. Pelaksanaan pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di

bidang pariwisata;

10. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah;

11. Penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan widya

wisata skala provinsi;

12. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

mengenai kriteria sistem pemberian penghargaan/ anugerah bagi insan/

lembaga yang berjasa di bidang pariwisata dan Ekonomi Kreatif;

Page 15: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

12

13. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup

tugasnya;

14. Pelaksanaan tugas lain di bidang pariwisata yang diserahkan oleh

Gubernur.

Struktur organisasi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, terdiri dari:

a. Sekretariat;

a) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

b) Sub Bagian Keuangan;

c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata;

2. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata;

3. Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan

Masyarakat.

c. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara

2. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara

3. Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi

d. Bidang Pengembangan Kelembagaan terdiri dari:

a) Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan;

b) Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata;

c) Seksi Data dan Penelitian.

e. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:

a) Seksi Pembinaan dan Pengembangan

b) Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi

c) Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 16: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

13

Sekretariat melaksanakan tugas urusan umum, kepegawaian,

keuangan, perencanaan dan evaluasi. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi:

a. Penyusunan program kerja di Sekretariat;

b. Pelaksanaan tata usaha keuangan;

c. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan,

kerjasama, komunikasi publik, arsip, dan dokumentasi Dinas,

pengembangan sumber daya manusia, organisasi dan tata laksana

Dinas;

d. Pelaksanaan urusan umum ketatausahaan, perlengkapan dan rumah

tangga Dinas;

e. Pembinaan dan penataan organisasi dan tatalaksana;

f. Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan Negara;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Sekretariat, terdiri dari:

1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;

2. Sub Bagian Keuangan;

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

mempunyai tugas penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan

kebijakan di bidang pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan

buatan, serta peningkatan daya saing industri pariwisata. Untuk

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan

Destinasi dan Industri Pariwisata mempunyai fungsi:

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan

infrastruktur dan pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan

Page 17: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

14

buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan

masyarakat;

b. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, evaluasi,

pelaporan dan analisis kegiatan di bidang pengembangan infrastruktur

dan pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan buatan,

industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan

masyarakat;

c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

pengembangan infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya,

alam, dan buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan

pemberdayaan masyarakat dengan instansi terkait lainnya;

d. Penyusunan standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan

destinasi pariwisata dan industri pariwisata;

e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan

infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan

buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan

masyarakat;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan

infrastruktur, pengembangan destinasi wisata budaya, alam, dan

buatan, industri pariwisata, tata kelola destinasi dan pemberdayaan

masyarakat;

g. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian serta penertiban atas

pengelolaan objek dan daya tarik wisata;

h. Melaksanakan tugas-tugas lainnya di Bidang Destinasi dan Industri

Pariwisata yang diberikan oleh Kepala Dinas;

Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Daya Tarik Wisata;

2. Seksi Pengembangan Industri Pariwisata;

3. Seksi Pengembangan Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan

Masyarakat

Page 18: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

15

Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan dan melaksanakan

kegiatan di bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, yang meliputi

Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara, Pasar Wisatawan

Mancanegara dan Pengembangan Strategi dan Komunikasi pariwisata.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan

Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi :

a. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program Bidang

Pengembangan Pemasaran pariwisata;

b. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang program dan strategi

pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar

personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi

pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara;

c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program, pemantauan,

evaluasi, pelaporan dan analisis kegiatan di bidang program dan

strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen

pasar personal, bisnis, pemerintah, serta pengembangan komunikasi

pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara;

d. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

program dan strategi pemasaran, analisis data pasar,

pengembangan segmen pasar personal, bisnis, dan pemerintah,

serta pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata nusantara

dan mancanegara;

e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang program dan

strategi pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen

pasar personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan

komunikasi pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program dan strategi

pemasaran, analisis data pasar, pengembangan segmen pasar

Page 19: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

16

personal, bisnis, dan pemerintah, serta pengembangan komunikasi

pemasaran pariwisata nusantara dan mancanegara;

g. pelaksanaan kerjasama pengembangan pemasaran pariwisata

dengan institusi/ lembaga di dalam dan luar negeri;

h. Pelaksanaan pengembangan promosi pariwisata secara terpadu

baik di dalam maupun di luar negeri;

i. Pelaksanaan pembinaan, partisipasi dan fasilitasi penyelenggaraan

promosi kepariwisataan terpadu antar/ dengan Kabupaten/Kota dan

stakeholder pariwisata lainnya;

j. Pengelolaan Pusat Informasi Pariwisata, pemberian layanan

informasi dan menyebarkan bahan informasi kepada wisatawan dan

masyarakat;

k. Penyiapan dan pengelolaan prasarana dan sarana promosi

pariwisata;

l. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang

Pemasaran pariwisata;

m. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyusunan standar,

prodsedur dan kriteria serta evaluasi di Bidang Pemasaran

Pariwisata;

n. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi

dalam pengembangan Sistim Informasi Pariwisata;

o. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

tugas dan fungsinya.

Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Nusantara

2. Seksi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara

3. Seksi Pengembangan Strategi dan Komunikasi

Page 20: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

17

Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata mempunyai

tugas penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan dan

kerjasama kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia

kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia aparatur serta data

dan penelitian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Pengembangan Kelembagaan Pariwisata mempunyai fungsi:

a. Penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang program

pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjamasa

kepariwisataan, penelitian dan pengembangan kebijakan

kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia

kepariwisataan, serta pengembangan sumber daya manusia

aparatur;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang

program pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama

pariwisa, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan, dan

pengembangan sumber daya manusia aparatur;

c. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

urusan di bidang pengembangan hubungan kelembagaan dan

kerjasama kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia

kepariwisataan, serta pengembangan sumber daya manusia

aparatur;

d. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dan kerjasama

kepariwisataan;

e. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan;

f. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur;

g. Penyusunan standar, prosedur dan kriteria di bidang program

pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama

kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia

Page 21: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

18

kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia aparatur

serta pengendalian transformasi;

h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang program

pengembangan hubungan kelembagaan dan kerjasama

kepariwisataan, penelitian dan pengembangan kebijakan

kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia

kepariwisataan, dan pengembangan sumber daya manusia aparatur;

i. Pelaksanaan administrasi Bidang Pengembangan Kelembagaan

Kepariwisataan;

j. Melaksanakan tugas-tugas lain bidang Kelembagaan yang diberikan

Kepala Dinas.

Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata terdiri dari:

1. Seksi Pengembangan Sumber Daya Kepariwisataan;

2. Seksi Hubungan Kelembagaan dan Kerjasama Pariwisata;

3. Seksi Data dan Penelitian.

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif bertugas membantu

Kepala Dinas dalam merumuskan, menetapkan, mengoordinasikan, dan

sinkronisasi kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Untuk melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif

mempunyai fungsi:

a. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang

ekonomi kreatif;

d) Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif;

e) Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan

pelaksanaan kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif;

f) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan

kebijakan dan program di bidang ekonomi kreatif;

g) Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan kepada semua

pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif;

Page 22: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

19

h) Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan Lembaga Negara,

Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pemerintah

Daerah, dan pihak lain yang terkait;

i) Pelaksanaan fungsi lain yang ditugaskan Kepala Dinas yang terkait

dengan ekonomi kreatif.

Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif terdiri dari:

1. Seksi Pembinaan dan Pengembangan

2. Seksi Sarana Prasarana Ekonomi Kreatif dan Regulasi

3. Seksi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif.

2.4. Program dan Kegiatan Utama

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2019 dapat dilihat seperti pada tabel

berikut;

Tabel 2 : Program dan Kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Tahun 2019

NO PRGRAM KEGIATAN

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Pelaksananan Kegiatan Rutinitas Perkantoran

2. Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung

II Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

3. Pengadaan Sarana dan Prasarana

Kantor

III Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

4. Penyusunan Laporan Keuangan

5. Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja OPD

IV Program Pengembangan Ekonomi Kreatif

6. Penyediaan Sarana Ruang Kreatif

7. Kepri Carnival

Page 23: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

20

8. Workshop Pengembangan Ekonomi Kreatif

9. Pengadaan Souvenir Kreatif

10. Identifikasi Produk & Pelaku Ekonomi Kreatif

V Program Perencanaan Pembangunan Daerah

11. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

12. Asistensi dan Advokasi Perencanaan

VI Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

13. Pengadaan Sarana dan Fasilitas Pendukung Daya Tarik

14. Penganugerahan Kelompok Sadar Wisata, Desa Wisata dan Pengelola Daya Tarik Wisata

15. Pembinaan dan Pengembangan

Satuan Karya (Saka) Pariwisata

VII Program pengembangan industri pariwisata

16. Pelatihan Peningkatan Daya

Saing Industri Bidang Akomodasi

dan MICE

VIII Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

17. Promosi Pariwisata Nusantara

18. Pengadaan Direktori Pariwisata

19. Penyelenggaraan Festival Bahari

Kepri

20. Peningkatan Pemanfaatan

Teknologi Informasi dalam

Pemasaran Pariwisata

21. Kampanye Wonderful Riau

Islands pada Event Pariwisata

Daerah

22. Peningkatan Branding Wonderful

Riau Island Pada Event

Internasional di Bintan dan Batam

23. Penyelenggaraan Festival Sungai

Carang

24. Festival Pulau Penyengat

25. Penyelenggaraan International

Tour de Kepri

26. Sosialisasi dan Publikasi

27. Penyelenggaran Festival

Barongsai

Page 24: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

21

IX Program Pengembangan Kelembagaan Pariwisata

28. Laporan Analisa dan Evaluasi

Kunjungan Wisman dan Wisnus

29. Sertifikasi Kompetensi SDM

Pariwisata

30. Workshop Media Sosial

31. Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Pariwisata

32. Updating Data Kepariwisataan

Kepulauan Riau

Salah satu alat ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai

tujuan dan/atau sasaran atau kegiatan utama dan dapat digunakan sebagai

fokus perbaikan kinerja di masa depan adalah Indikator Kinerja. Sasaran

strategis, indikator kinerja, dan target kinerja tahun 2019 yang tercantum

dalam Perjanjian Kinerja seperti tabel berikut;

Tabel: 3 Perjanjian Kinerja Tahun 2019

No Sasaran Indikator Kinerja Target

1. Meningkatnya daya saing

pariwisata Kepri di pasar

nasional dan internasional

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Mancanegara ke Kepulauan

Riau (juta orang)

2,3

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Nusantara di Kepulauan Riau

(juta orang)

1,57

Total Pengeluaran Wisatawan di

Kepulauan Riau (Milyar Rupiah)

13.409

Rata-rata lama tinggal

wisatawan di Kepulauan Riau

(hari)

2,1

Rata-rata tingkat hunian hotel di

Kepulauan Riau (%)

51

2. Meningkatnya Pendapatan

Sektor Pariwisata

Prosentase Kontribusi Sektor

Pariwisata terhadap PDRB (%)

2,45

3. Berkembangnya Ekonomi

Kreatif di Kepulauan Riau

Prosentase Peningkatan Pelaku

Ekonomi Kreatif Aktif (%)

20

Page 25: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

22

BAB III

HASIL PENILAIAN RESIKO

3.1. Kerangka Kemungkinan dan Dampak

1. Skala penilaian dampak resiko pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan

Riau menggunakan skala 5 (lima), dengan deskripsi sebagai berikut;

Tabel 4 : Skala Dampak pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

NO Skala Keterangan

1. Sangat Rendah Tidak mempengaruhi efisiensi dan

efektifitas tujuan organisasi dan atau

kegiatan

2. Rendah Sedikit mempengaruhi efisiensi dan

efektifitas tujuan organisasi dan atau

kegiatan

3. Sedang Berpengaruh pada efisiensi tujuan

organisasi dan atau kegiatan

4. Tinggi Berpengaruh pada kualitas

pencapaian tujuan organisasi dan

atau kegiatan

5. Sangat Tinggi Sangat memepengaruhi tujuan

organisasi dan atau kegiatan

2. Skala kemungkinan

Skala kemungkinan yang dipergunakan dalam penilaian resiko pada

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menggunakan skala 5 (lima) dengan

deskripsi sebagai berikut;

Page 26: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

23

Tabel 5: Skala kemungkinan (probabilitas)

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

NO Skala Keterangan

1. Sangat Jarang Frekuensi kejadian lebih dari 5 tahun

sekali

2. Jarang Frekuensi kejadian lebih dari 3 tahun

sekali

3. Sedang Frekuensi kejadian lebih dari 1 tahun

sekali

4. Sering Frekuensi kejadian lebih dari ½

tahun sekali

5. Sangat Sering Frekuensi kejadian lebih dari setiap

bulan sekali

3. Skala Resiko

Matrik resiko yang digunakan dalam penilaian Resiko pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah 5 x 5 dengan deskripsi sebagai

berikut;

Tabel 6: Skala Resiko

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

PR

OB

AB

ILIT

AS

Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

5 Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sangat Tinggi

4 Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi

3 Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

2 Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang

1 Sangat

Rendah

Sangat

Rendah

Rendah Rendah Sedang

1 2 2 4 5

DAMPAK

Page 27: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

24

4. Langkah pengendalian

Matrik Pengendalain yang digunakan dalam Pengendalian Resiko pada

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah sebagai berikut;

Tabel 7:

Tingkat Efektifitas Pengendalian Resiko Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

NO Skala Keterangan

1. Tidak Efektif Frekuensi kejadian lebih dari 5 tahun

sekali

2. Kurang Efektif Frekuensi kejadian lebih dari 3 tahun

sekali

3. Cukup Efektif Frekuensi kejadian lebih dari 1 tahun

sekali

4. Efektif Frekuensi kejadian lebih dari ½

tahun sekali

5. Sangat Efektif Frekuensi kejadian lebih dari setiap

bulan sekali

3.2. Register Resiko

Dari identifikasi resiko yang dilakukan dapat diketahui Dinas Pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2019 memiliki 33 risiko, dengan rincian

sebagai berikut:

Page 28: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

25

Tabel 8: Register Resiko

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

No Sekretariat/ Bidang 2019

Resiko Sebab Dampak

1. Sekretariat 7 7 7

2. Bidang Pengembangan

Pemasarana Pariwisata

12 12 13

3. Bidang Pengembangan

Destinasi dan

IndustriPariwisata

4 5 5

4. Bidang Pengembangan

Kelembagaan Pariwisata

5 5 5

5. Bidang Pengembangan

Ekonomi Kreatif

5 5 5

JUMLAH 33 34 35

3.3. Peta Resiko

Analisa risiko dilakukan dengan penyebaran fgd/expert

judgment/kuesioner kepada responden secara acak kepada pegawai Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Analisis terhadap resiko-resiko yang

teridentifikasi telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

dengan gambaran sebagai berikut;

Tabel 9:

Identifikasi deskripsi resiko Dinas pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

Level Range Deskripsi Jumlah Resiko

5 15 - 25 Sangat Tinggi 2

4 10 - 14 Tinggi 2

3 5 - 9 Sedang 6

2 3 - 4 Rendah 24

1 1 - 2 Sangat Rendah 1

JUMLAH 35

Page 29: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

26

Hasil analisa risiko Dinas Pariwisata Provinsi Keplauan Riau adalah sebagai

berikut:

1. Bagian Sekretariat

Hasil Analisa risiko pada bagian Sekretariat pada Dinas Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 10:

Hasil Analisa Risiko Bagian Sekretariat Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

No Uraian Warna Jumlah

1. Sangat Tinggi 2

2. Tinggi 0

3. Sedang 1

4. Rendah 4

5. Sangat Rendah 0

2. Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Hasil Analisa risiko pada Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata

pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat digambarkan dalam

tabel berikut:

Tabel 11:

Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

No Uraian Warna Jumlah

1. Sangat Tinggi 0

2. Tinggi 0

3. Sedang 0

4. Rendah 5

5. Sangat Rendah 0

Page 30: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

27

3. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Hasil Analisa risiko pada Pengembangan Pemasaran Pariwisata pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 12:

Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

No Uraian Warna Jumlah

1. Sangat Tinggi 0

2. Tinggi 2

3. Sedang 2

4. Rendah 8

5. Sangat Rendah 1

4. Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata Hasil Analisa risiko pada Pengembangan Kelembagaan Pariwisata pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 13:

Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Kelembagaan Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

No Uraian Warna Jumlah

1. Sangat Tinggi 0

2. Tinggi 0

3. Sedang 1

4. Rendah 4

5. Sangat Rendah 0

Page 31: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

28

5. Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Hasil Analisa risiko pada Pengembangan Ekonomi Kreatif pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Tabel 14:

Hasil Analisa Risiko Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau

No Uraian Warna Jumlah

1. Sangat Tinggi 0

2. Tinggi 0

3. Sedang 2

4. Rendah 3

5. Sangat Rendah 0

Selanjutnya berdasarkan penilaian resiko dan jumlah resiko dapat dianalisis

terhadap kemungkinan yang terjadi dan dampaknya berdasarkan kriteria

pengkuran resiko. Pengukuran analisis tersebut berdasarkan eselon III

penanggungjawab pada Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, seperti

pada table di bawah;

Tabel 15:

Analisis kemungkinan resiko

No Sekretariat/

Bidang

Kemungkinan

Total Sangat

Sering

Sering Sedang Jarang Sangat

Jarang

1. Sekretariat 0 2 1 4 0 7

2. Bidang

Pengembangan

Pemasarana

Pariwisata

0 2 2 8 1 13

3. Bidang 0 0 0 5 0 5

Page 32: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

29

Pengembangan

Destinasi dan

IndustriPariwisata

4. Bidang

Pengembangan

Kelembagaan

Pariwisata

0 0 1 4 0 5

5. Bidang

Pengembangan

Ekonomi Kreatif

0 0 2 3 0 5

Jumlah 0 4 6 24 1 35

Dari analisis terhadap penilaian resiko dapat diketahui tingkatan dampak dari

resiko mulai dari tingkatan sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat

tinggi seperti pada tabel berikut;

Tabel 16: Analisis Dampak Resiko

No Sekretariat/

Bidang

Kemungkinan

Total Sangat

Tinggi

Tinggi Sedang Rendah Sangat

Rendah

1. Sekretariat 0 2 1 4 0 7

2. Bidang

Pengembangan

Pemasarana

Pariwisata

0 0 4 8 1 13

3. Bidang

Pengembangan

Destinasi dan

IndustriPariwisata

0 0 0 5 0 5

4. Bidang

Pengembangan

Kelembagaan

Pariwisata

0 0 1 4 0 5

Page 33: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

30

5. Bidang

Pengembangan

Ekonomi Kreatif

0 0 1 4 0 5

Jumlah 0 2 7 25 1 35

Berdasarkan analisis dan pemetaan resiko terlihat bahwa pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau ditemukan kegiatan-kegiatan memiliki

resiko dengan probabilitas/kemungkinan kejadian mulai range/tingkatan kecil

kemungkinan, sangat jarang terjadi, jarang terjadi, dan sering terjadi pada

kegiatan tertentu pada bagian sekretarian dan bidang-bidang di lingkungan

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.

Selanjutnya juga diketahui dari analisis penilaian resiko bahwa dampak

resiko itu tingkatannya mulai sangat rendah, rendah, sedang, hingga tinggi

terhadap pencapaian tujuan organisasi sehingga harus segera dikendalikan

secara terarah dan terkoordinasi diantara bidang dan instansi terkait lainnya.

Page 34: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

PENILAIAN RESIKO

DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

31

BAB IV

PENUTUP

Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Dinas

Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau secara umum mengacu pada Peraturan

Gubernur Kepulauan Riau Nomor 14 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan

SPIP di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.

Sesuai dengan hasil penerapan terhadap Unsur-Unsur SPIP pada

Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Risiko dengan kategori “sangat tinggi” berjumlah 2 risiko yang terdapat

pada bidang sekretariat

2. Risiko dengan kategori “tinggi” berjumlah 2 risiko yang keduanya

terdapat pada bidang pengembangan pemasaran pariwisata.

3. Risiko dengan kategori “Sedang” berjumlah 6 risiko dengan rincian :

bagian sekretariat 2 risiko, Bidang Pengembangan Pemasaran

Pariwisata 2 Risiko, Bidang Kelembagaan 1 Resiko, dan bidang

Pengembangan Ekonomi reatif 2 Resiko.

4. Risiko dengan kategori “Rendah” berjumlah 24 risiko dengan rincian :

bagian sekretariat 4 risiko, Bidang Pengembangan Pemasaran

Pariwisata 8 Risiko, Bidang Kelembagaan4 Resiko, dan bidang

Pengembangan Ekonomi reatif 3 Resiko, dan bidang Pengembangan

Destinasi Pariwisata 5 Resiko.

5. Risiko dengan kategori “sangat rendah” berjumlah 1 risiko yang terdapat

pada bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata.

Demikian laporan ini disampaikan sebagai bahan evaluasi dan tindak

lanjut guna perbaikan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) di Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.

Page 35: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

NAMA PROGRAM

(2)

TUJUAN PROGRAM

(3)

NAMA KEGIATAN

(4)

TUJUAN KEGIATAN

(5)

NO

(6)

PERNYATAAN RISIKO

(7)

D

(11)

K

(12)

SKOR

(13)

KATEGORI

(14)

Uraian Pengendalian

(15)

Tingkat

Efektifitas

(16)I Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Menyediakan

kebutuhan

Administrasi

Perkantoran

Penyediaan Jasa Tenaga

Pendukung

Membantu

Kelancaran aktivitas

Dinas

1 Keterlambatan pelaksanaan

pekerjaan

Kompetensi tenaga

pendukung belum

standard C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

3 3 9 Sedang

Dilakukan pembinaan

dengan brainstorming

3

Diberikan diklat

untuk peningkatan

kompetensi

Januari -

Maret

2020

Sekretaris

dan Kepala

Dinas

Pariwisata

Pelaksanaan Rutinitas

Perkantoran

Menyediakan

Kebutuhan Rutinitas

Perkantoran

1 Penyerapan anggaran rendah Jumlah tenaga

Administrasi terbatas

C

Keluhan

pegawai atas

keterlambatan

pembayaran hak 2 2 4 Rendah

Penambahan tenaga

administrasi

4

dilakukan

penambahan tenaga

administrasi dan

peningkatkan

kompetensi tenaga

administrasi

Januari -

Maret

2020

Sekretaris

dan Kepala

Dinas

Pariwisata

II Program Peningkatan

Sarana dan Prasarana

Aparatur

Memenuhi kebutuhan

sarana dan prasarana

aparatur

Pengadaan Sarana dan

Prasarana Kantor

Menyediakan Sarana

dan Prasarana

Kantor

1 Keterlambatan pengadaan

sarana prasarana

Anggaran kas tidak

tersedia di awal tahun

C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

4 4 16 Sedang

Membuat nota dinas

untuk pergeseran

anggaran kas

3

Mengawasi progres

pergesaran anggaran

kas, dan dimasa

mendatang untuk

pengadaan sarana

prasarana kantor

akan diprioritaskan

pelaksanaannya pada

Triwulan I

Mei 2019 Kepala

Dinas

Pariwisata

III Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Meningkatkan

kualitas pelaporan

Dinas

Penyusunan Pelaporan

Capaian Kinerja dan

Ikhtisar Realisasi Kinerja

OPD

Menyediakan

Pelaporan Kinerja

Dinas Pariwisata

Provinsi Kepulauan

Riau

1 Keterlambatan penyusunan

pelaporan kinerja

Rendahnya integritas

petugas

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkoordinasi intensif

dengan penyedia data

4

Terus berkomunikasi

dengan pihak-pihak

yang terlibat

Mei -

Desember

2019

Sekretaris

dan Kepala

Dinas

Pariwisata

Penyusunan Laporan

Keuangan

Menyediakan

Laporan Keuangan

Dinas

1 Keterlambatan penyusunan

laporan keuangan

Belum sinkronnya data

keuanganC/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

4 4 16 Sedang

Sinkronisasi intensif

dengan pihak-pihak yang

berkepentingan 3

Tahun depan akan

lebih dipercepat

singkronisasinya

Januari-

Februari

2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

IV Program Pengembangan

Destinasi Pariwisata

Meningkatkan Rata-

rata lama tinggal

wisatawan di

Kepulauan Riau

Pengadaan Sarana dan

Fasilitas Pendukung Daya

Tarik Wisata

Menyediakan sarana

dan fasilitas

pendukung objek

wisata

1 kualitas Pengadaan di luar

speck

Kurangnya dukungan

anggaran

C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Anggaran pengadaan

barang terlalu kecilC

Keluhan

masyarakat atas

pelayanan

pemerintah

2 2 4 Rendah

Penganugerahan

Kelompok Sadar Wisata,

Desa Wisata dan

Pengelola Daya Tarik

Wisata

Meningkatakan

eksistensi Kelompok

Sadar Wisata, Desa

Wisata dan

Pengelola Daya Tarik

Wisata

1 Salah sasaran penerima

penghargaan

Belum adanya SOP

Pemberian

penghargaan kepada

Kelompok Sadar

Wisata, Desa Wisata

dan Pengelola Daya

Tarik Wisata

C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah2 2 4 Rendah

Membentuk tim khusus

dalam penentuan kriteria

penerima penghargaan

3

Perlu disusun SOP

tentang mekanisme

Pemberian

penghargaan kepada

Stakeholder

Pariwisata

Januari -

Juni 2020

Kepala

Bidang

Destinasi

dan

Industri

Pariwisata

Pembinaan dan

Pengembangan Satuan

Karya (Saka) Pariwisata

Mengembangkan

Satuan Karya (Saka)

Pariwisata dalam

partisipasi dalam

pembangunan

pariwisata

1 salah sasaran peserta Belum semua

kabupaten/ kota

membentuk satuan

Karya Pariwisata C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Memilih kab/kota yang

telah terbentuk satuan

karya pariwisatanya4

Mendorong seluruh

kab/ kota untuk

membentuk satuan

karya pariwisata

Februari -

Juli 2020

Kepala

Bidang

Destinasi

dan

Industri

Pariwisata

V Program Pengembangan

Industri Pariwisata

Meningkatkan

Prosentase

Kontribusi sektor

pariwisata terhadap

PDRB

Pelatihan Peningkatan

Daya Saing Industri Bidang

Akomodasi dan MICE

Meningkatkan

kapasitas Industri

pariwisata bidang

Akomodasi dan

MICE

1 salah sasaran peserta Tidak akuratnya data

industri pariwisata jasa

usaha akomodasi dan

MICE C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Menyurati kabupaten/

kota terkait data industri

usaha akomodasi dan

MICE 3

Mengupdate data

industri pariwisata

Juni 2020 Kepala

Bidang

Destinasi

dan

Industri

Pariwisata

Mengawasi pelaksanaan

pekerjaan agar bisa

dilaksanakan

sebagaimana yang

direncanakan3

Kedepannya perlu

direncanakan dengan

matang untuk

penambahan

anggaran

Nov-19 Kepala

Bidang

Destinasi

dan

Industri

Pariwisata

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DINAS PARIWISATA

REGISTER RISIKO

NO

(1)

PROGRAM KEGIATAN RISIKO

PENYEBAB RISIKO

(8)

C/UC

(9)

DAMPAK

(10)

LEVEL RISIKO PENGENDALIAN YANG ADA RENCANA

PENGENDALIAN

LANJUTAN

(17)

TARGET

WAKTU

(18)

RISK

OWNER

(19)

Page 36: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

VI Program Pengembangan

Pemasaran Pariwisata

Meningkatkan

Kunjungan wisatawan

mancanegara ke

Kepulauan Riau

Promosi Pariwisata

Nusantara

Mempublikasikan

potensi Pariwisata

Kepulauan Riau di

tingkat nasional

1 Keterlambatan pelaksanaan

kegiatan

Jadwal pelaksanaan

berubah-ubahUC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkomonuikasi intensif

dengan vendor pelaksana

pameran 4

Perlu disusun SOP

tentang mekanisme

Pelaksanaan

Pameran

Januari -

Juni 2020

Kepala

Bidang

Pemasaran

Pariwisata

Meingkatkan

Kunjungan wisatawan

Nusantara ke

Kepulauan Riau

Pengadaan Direktori

Pariwisata

Menyediakan Bahan-

bahan promosi dan

pubikasi pariwisata

Kepulauan Riau

1 Keterlambatan pelaksanaan

kegiatan

Rendahnya integritas

petugas

C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

3 3 9 Sedang

Berkomunikasi intensif

dengan Tim Unit layanan

pengadaan 3

Kedepannya perlu

direncanakan dengan

matang terkait

jadwal pelaksanaan

kegiatan

Juni 2020 Kepala

Dinas

Pariwisata

Meningkatkan Total

Pengeluaran

wisatawan di

Kepulauan Riau

Penyelenggaraan Festival

Bahari Kepri

Meningkatkan

branding Kepualauan

Riau sebagai salah

satu Destinasi

Pariwisata Bahari di

Indonesia

1 Pelaksanaan Event tidak

berjalan maksimal

Belum adanya SOP

Penyelenggaraan Event

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkoordinasi dengan

pihak internal dan

eksternal, mengingat

pelaksanaan kegiatan ini

melibatkan banyak pihak

3

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Peningkatan Pemanfaatan

Teknologi Informasi dalam

Pemasaran Pariwisata

Mempublikasikan

potensi Pariwisata

Kepulauan Riau

melalui media

Internet

1 Terlambatnya lalulintas

sebaran berita/ informasi

Terganggunya sarana

komunikasi (jaringan

internet/ software) CC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

3 4 12 Sedang

Keluhan

masyarakat atas

pelayanan

pemerintah3 4 12 Sedang

Kampanye Wonderful Riau

Islands pada Event

Pariwisata Daerah

Meningkatkan

branding pariwisata

Kepulauan Riau

melalui dukungan

Event Pariwisata

1 Salah sasaran penerima

dukungan event

Tidak adanya SOP

mengenai Penerima

bantuan

penyelenggara eventC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah2 2 4 Rendah

Membuat kriteria event-

event yang layak didukung

oleh Dinas pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau4

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP Event-

event yang layak

didukung oleh Dinas

Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Peningkatan Branding

Wonderful Riau Islands

Pada Event Internasional di

Bintan dan Batam

Meningkatkan

branding pariwisata

Kepulauan Riau

melalui event

internasional yang

diadakan di Bintan

dan Batam

1 Salah sasaran penerima

dukungan event

Tidak adanya SOP

mengenai Penerima

bantuan

penyelenggara eventC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah2 2 4 Rendah

Membuat kriteria event-

event yang layak didukung

oleh Dinas pariwisata

Provinsi Kepulauan Riau4

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP Event-

event yang layak

didukung oleh Dinas

Pariwisata Provinsi

Kepulauan Riau

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Penyelenggaraan Festival

Sungai Carang

Meningkatkan

branding Kota

Tanjungpinang

sebagai salah satu

Destinasi Pariwisata

Budaya di Kepulauan

Riau

1 Pelaksanaan Event tidak

berjalan maksimal

Belum adanya SOP

Penyelenggaraan Event

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkoordinasi teknis

bersama pihak-pihak yang

terlibat dalam

pelaksanaan event 3

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Penyelenggaraan Festival

Barongsai

Meningkatkan

branding Kabupaten

Karimu sebagai

salah satu Destinasi

Pariwisata di

Kepulauan Riau

1 Pelaksanaan Event tidak

berjalan maksimal

Belum adanya SOP

Penyelenggaraan Event

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

1 1 1 Rendah

Berkoordinasi teknis

bersama pihak-pihak yang

terlibat dalam

pelaksanaan event3

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Sosialisasi dan Pulikasi Mempublikasikan

potensi Pariwisata

Kepulauan Riau

melalui media cetak

dan elektronik

1 Terlambatnya lalulintas

berita/ informasi

Penyedia jasa/

kelalaian personil

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Mengingatkan penyedia

jasa untuk melaksanakan

pekerjaannya secara

profesional 3

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

pelaksanaan

sosialisasi dan

publikasi

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Penyelenggaraan

International Tour de Kepri

Meningkatkan

branding Kepulauan

Riau sebagai daerah

tujuan wisata,

khususnya sport

tourism

1 Pelaksanaan Event tidak

berjalan maksimal

Belum adanya SOP

Penyelenggaraan Event

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkoordinasi teknis

bersama pihak-pihak yang

terlibat dalam

pelaksanaan event4

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Festival Pulau Penyengat Meningkatkan

branding Pulau

Penyengat sebagai

salah satu Destinasi

Pariwisata Budaya di

Kepulauan Riau

1 Pelaksanaan Event tidak

berjalan maksimal

Belum adanya SOP

Penyelenggaraan Event

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkoordinasi dengan

Kemenpar dan Dinas

Pariwisata Kota

Tanjungpinang terkait

pembagian tugas

4

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event bersama

Januari -

Juni 2020

Kepala

Bidang

Pemasaran

Pariwisata

Berkoordinasi intensif

dengan diskominfo terkait

kesiapan penggunaan

web bersama

4

Berkoordinasi

intensif dengan

diskominfo terkait

kesiapan penggunaan

web bersama

Januari

2020

Kepala

Bidang

Pemasaran

Pariwisata

Page 37: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

2 Kesalahan adminitrasi Beberapa instansi

terlibat dalam

penganggaran kegiatan

(Kemenpar, Dispar

Prov. Kepri, dan Dispar

Kota Tanjungpinang)

C/UC

Kerugian negara

3 3 9 Sedang

VII Program

Pengembangan

Kelembagaan Pariwisata

Meningkatkan Rata-

rata tingkat hunian

hotel di Kepulauan

Riau

Laporan Analisa dan

Evaluasi Kunjungan

Wisman dan Wisnus

Menyediakan data

kunjungan wisman,

wisnus dan BVKW

1 Keterlambatan

penyamapaian laporan

Rendahnya integritas

petugas

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah2 2 4 Rendah

Berkoordinasi intensif

dengan penyedia data

4

Terus berkomunikasi

dengan pihak-pihak

yang terlibat

Mei -

Desember

2019

Kepala

Bidang

Pengemba

ngan

Kelembaga

an

Pariwisata

Sertifikasi Kompetensi

SDM Pariwisata

Meningkatkan

kompetensi SDM

Kepariwisataan

Kepulauan Riau

1 salah sasaran peserta belum adanya data

industri pariwisata

yang update

C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah2 2 4 Rendah

Menyurati kabupaten/

kota terkait data industri

usaha pariwisata

3

Mengupdate data

industri pariwisata

Juni 2020 Kepala

Bidang

Pengemba

ngan

Kelembaga

an

Pariwisata

Workshop Media Sosial Mengenalkan

pariwisata Kepulauan

Riau dengan Media

Sosial di dunia

pendidikan

1 Kekurangan peserta

workshop

Kegiatan dilaksanakan

pada hari aktif

C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah2 2 4 Rendah

Menyurati Sekolah-

sekolah yang menjadi

sasaran pelaksanaan

workshop untuk

memberikan rekomendasi

mengikuti workshop

3

Kedepannya akan

dipertimbangkan

untuk pelaksanaanya

pada waktu hari libur

Juni 2020 Kepala

Bidang

Pengemba

ngan

Kelembaga

an

Pariwisata

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Pariwisata

Meningkatkan

kompetensi SDM

Kepariwisataan

Kepulauan Riau

1 Hasil pelatihan tidak

maksimal

Kegiatan dilaksakan

secara singkat ( 1 hari)C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Memilih peserta yang

sebelumnya pernah

mengikuti pelatihan dasar 4

Membuat data base

SDM yang telah

mengikuti pelatihan

Februari -

Juli 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Updating Data

Kepariwisataan Kepulauan

Riau

Menyediakan data

kepariwisataan di

Kepualauan Riau

1 updating Data tidak akurat Waktu pelaksanaan

kegiatan terlalu cepatC/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

3 3 9 Sedang

Seluruh bidang

memberikan masukan

terkait data-data apa saja

yang harus diupdate

2

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyediaan data

pariwisata

Januari -

Juni 2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

VIII Program

Pengembangan

Ekonomi Kreatif

Meningkatkan

Prosentase

Peningkatan Pelaku

Ekonomi Kreatif

Penyediaan Sarana Ruang

Kreatif

Menyediakan Sarana

ruang kreatif

1 Keterlambatan pengadaan

sarana prasarana ruang

kreatfi

Anggaran kas tidak

tersedia di awal tahun

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

3 3 9 Sedang

Membuat nota dinas

untuk pergeseran

anggaran kas3

Dimasa mendatang

untuk pengadaan

sarana prasarana

diprioritaskan

pelaksanaannya pada

awal tahun

Mei 2019 Kepala

Dinas

Pariwisata

Kepri Carnival Meningkatkan

branding Kepulauan

Riau sebagai daerah

tujuan wisata,

khususnya wisata

karnaval

1 Pelaksanaan Event tidak

berjalan maksimal

Belum adanya SOP

Penyelenggaraan Event

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Berkomunikasi aktif

dengan AKARI (Asosiasi

Karnaval Indonesia)

terkait pelaksanaan

kegiatan

3

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event

Januari -

Juni 2020

Kepala

Bidang

Pengemba

ngan

Ekonomi

Kreatif

Workshop Pengembangan

Ekonomi Kreatif

Meningkatkan

kompetensi SDM

ekonomi kreatif

Kepualaun Riau

1 salah sasaran peserta belum adanya data

industri ekonomi

kreatif yang updateC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Menyurati kabupaten/

kota terkait data industri

ekonomi kreatif3

menyusun data base

pelaku ekonomi

kreatif

Juni 2020 Kepala

Bidang

Destinasi

dan

Industri

Pariwisata

Pengadaan Souvenir

Kreatif

Menyediakan

Souvenir Kreatif

Kepulauan Riau

1 Salah penentuan jenis

souvenir yang diadakan

Belum adanya

penetapan jenis-jenis

souvenir produk kreatif

Kepulauan RiauC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 3 6 Rendah

Menggelar diskusi terkait

penentuan jenis souvenir

produk kreatif yang akan

diadakan4

Kedepannya perlu

ditetapkan jenis-jenis

souvenir produk

ekonomi kreatif yang

akan diadakan

Juni 2020 Kepala

Bidang

Pengemba

ngan

Ekonomi

KreatifIdentifikasi Produk &

Pelaku Ekonomi Kreatif

Menyediakan data

Produk & Pelaku

Ekonomi Kreatif

yang ada di

Kepulauan Riau

1 updating Data ekonomi

kreatif tidak akurat

Tidak semua Dinas

pariwisata

kabupaten/kota

memiliki bidang

ekonomi kreatif

C/UC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Menyurati dan turun

langsung ke kabupaten

/kota terkaiit penyediaan

data ekonomi kreatif3

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyediaan data

ekonomi kreatif

Januari -

Juni 2020

Kepala

Bidang

Pengemba

ngan

Ekonomi

KreatifIX Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

Menyediakan

dokumen

perencanaan Dinas

Monitoring dan Evaluasi

Kegiatan

Meningkatkan

kualitas perencanaan

Dinas Pariwisata

Provinsi Kepualauan

Riau

1 Pelaksanaan monitoring dan

evaluasi tidak maksimal

Personil di subbag

perencanaan dan

evaluasi terbatas C

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Menentukan skala

prioritas 4

Kedepannnya perlu

penambahan

personil di subbag

perencanaan dan

evaluasi

Januari

2020

Kepala

Dinas

Pariwisata

Berkoordinasi dengan

Kemenpar dan Dinas

Pariwisata Kota

Tanjungpinang terkait

pembagian tugas

4

Kedepannnya perlu

dibuatkan SOP

Penyelenggaraaan

Event bersama

Januari -

Juni 2020

Kepala

Bidang

Pemasaran

Pariwisata

Page 38: KATA PENGANTAR · 2019. 9. 2. · Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah instrumen yang tepat untuk mendukung

Asistensi dan Advokasi

Perencanaan

Menyediakan

Dokumen

Perencanaan Dinas

Pariwisata Provinsi

Kepualauan Riau

1 Keterlambatan penyusunan

dokumen rencana kerja dinas

belum adanya jadwal

yang pasti terkait

pelaksanaan

MusrenbangnasUC

Tidak

tercapainya

target kinerja

instansi

pemerintah

2 2 4 Rendah

Memantau

perkembangan jadwal

penyusunan RKPD dan

pelaksanaan

musrenbangnas

4

Memantau

perkembangan

jadwal penyusunan

RKPD dan

pelaksanaan

musrenbangnas

Mei -Juli

2019

Kepala

Dinas

Pariwisata

Perhatikan warna-warna berikut:

: Cell harus diisi sesuai informasi yang ada

: Cell sudah berisi rumus, tidak perlu diisi. Dibiarkan saja. Jangan di delete.

Berikut cara pengisian pada tiap kolom

1 Diisi no. urut

2 Diisi Nama Program

3 Diisi Tujuan Program

4 Diisi Nama Kegiatan

5 Diisi Tujuan Kegiatan

6 Diisi no. uut untuk pernyataan risiko

7 Diisi Pernyataan Risiko untuk tiap kegiatan (Pernyataan risiko bisa lebih dari satu sesuai dengan risiko pada kegiatan tsb)

8 Diisi Penyebab Risiko yaitu penjabaran mengapa risiko tsb bisa muncul

9 C/UC yaitu:

C = Conditional yaitu risiko yang masih bisa ditangani, risiko ini biasa muncul dari faktor internal OPD.

UC= Unconditional yaitu risiko yang sulit ditangani karena biasa muncul dari faktor eksternal OPD (bisa terjadi karena keterlibatan OPD/ pihak lain)

10 Dampak yaitu kemungkinan jika risiko tsb terjadi dampak apa yang bisa ditimbulkan.

11 D= Dampak

Terdapat 5 level dampak yaitu:

1= Sangat rendah

2= Rendah

3= Sedang

4= Tinggi

5= Sangat Tinggi

12 K= Kemungkinan

Terdapat 5 level kemungkinan yaitu:

1= Sangat Jarang

2= Jarang

3= Sedang

4= Sering

5= Sangat Sering

13 Skor tidak perlu diisi karena rumus jadi otomotasi terisi

14 Kategori tidak perlu diisi karena rumus jadi otomotasi terisi

15 Uraian Pengendalian yaitu diisi jika kita memiliki langkah antisipasi jika risiko tsb terjadi

16 Tingkat efektifitas yaitu langkah pengendalian tsb seberapa berpengaruh terhadap risiko yang terjadi, ada level tingkat efektifitas yaitu:

1= Tidak Efektif

2= Kurang Efektif

3= Cukup Efektif

4= Efektif

5= Sangat Efektif

17 Rencana Pengendalian yaitu jika OPD memiliki rencana pengendalian lanjutan bisa jadi untuk jangka panjang

18 Target waktu untuk pengendalian tsb (sebutkan tahunnya)

19 Risk Owner yaitu pemilik risiko (yang bertanggung jawab dan berdampak jika risiko tsb terjadi)

KEPALA DINAS PARIWISATA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Drs. BURALIMAR, M.Si

NIP. 19620614 198503 1 013