kata pengantar - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · kata pengantar sesuai dengan amanat peraturan...

75

Upload: hoangkien

Post on 11-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan
Page 2: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

KATA PENGANTAR

Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun

2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan

Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan

Kesejahteraan Rakyat, BPKP adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan berperan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional, melaksanakan pembinaan

penyelenggaraan SPIP oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, serta

mendorong peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

Pembangunan Nasional.

Sebagai implementasi atas amanah tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

melakukan kegiatan audit, evaluasi, reviu, investigasi, bimbingan teknis, dan asistensi

kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, termasuk BUMD/BLUD.

Kegiatan pengawasan tersebut dilaksanakan dengan empat fokus pengawasan, yaitu:

(i) Pengawasan atas Pembangunan Program Prioritas Nasional; (ii) Peningkatan

Ruang Fiskal; (iii) Pengamanan Aset Negara/Daerah; dan (iv) Peningkatan

Governance System diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga kepada

para stakeholders serta memberikan keyakinan yang memadai atas kualitas

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan negara/daerah dan

penyelenggaraan SPIP pada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah serta

mendorong peningkatan kualitas tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas

KKN.

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Halaman | i

Page 3: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I Laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo ini disusun berdasarkan

N

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

dan Tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada

Rencana Strategis 2015 – 2019 serta Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo Tahun 2017. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan sebagai media

pertanggungjawaban atas capaian kinerja dari sasaran yang telah ditetapkan dalam

Rencana Kinerja tersebut. Laporan ini secara garis besar berisikan informasi mengenai

rencana kinerja dan capaian kinerja tahun 2017, analisis keberhasilan/kegagalan atau

peningkatan/penurunan kinerja.

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat

bagi semua pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan strategis,

khususnya dalam peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara/daerah, serta

pembangunan di Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, 22 Desember 2017

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Halaman | ii

Page 4: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | iii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... vi RINGKASAN EKSEKUTIF ........................................................................................... vii

BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1

A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan ...................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi .......................................................................... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ................................................... 4 D. Struktur Organisasi ...................................................................................... 7 E. Sistematika Penyajian .................................................................................. 8

BAB II: PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……………………………... 9

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 ................................................................... 9 1. Pernyataan Visi ...................................................................................... 9 2. Pernyataan Misi ...................................................................................... 12 3. Tujuan Strategis ...................................................................................... 16 4. Indikator Kinerja Utama............................................................................ 16 5. Sasaran Program ……………………………………………………………. 18 6. Program dan Kegiatan ............................................................................ 21

B. Perjanjian Kinerja 2017 ................................................................................ 23 1. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2017 ………………. ........................... 24

BAB III: AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………………………….. 26

A. Kerangka Pengukuran Kinerja........................................................................26 B. Capaian Kinerja ……..................................................................................... 27 C. Realisasi Anggaran……................................................................................. 55

BAB IV: PENUTUP ..................................................................................................... 57

LAMPIRAN:

Lampiran 1 Capaian Kinerja Outcome Tahun 2017 Lampiran 2 Perbandingan Capaian Kinerja Outcome Tahun 2016 dan 2017 Lampiran 3 Capaian Kinerja Output Tahun 2017 Lampiran 4 Perbandingan Capaian Kinerja Output Tahun 2016 Dan 2017

Page 5: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | iv Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.2 Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)

Tabel 2.3 Tabel Target Output per Bidang

Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja Outcome Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tahun 2017

Tabel 3.2 Ikhtisar Capaian Kinerja Output Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tahun 2016

Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Penugasan PKPT

Tabel 3.4 Capaian Sasaran Progam 1

Tabel 3.5 Tabel Penerapan Siskeudes di Provinsi Gorontalo

Tabel 3.6 Capaian Sasaran Program 2

Tabel 3.7 Capaian Sasaran Program 3

Tabel 3.8 Capaian Sasaran Program 4

Tabel 3.9 Capaian Sasaran Program 5

Tabel 3.10 Capaian Sasaran Program 6

Tabel 3.11 Capaian Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada

Provinsi Gorontalo

Tabel 3.12 Capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

Tabel 3.13 Capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

Tabel 3.14 Level Kapabilitas APIP Tahun 2015

Tabel 3.15 Level Kapabilitas APIP Tahun 2016

Page 6: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | v Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.16 Level Kapabilitas APIP Tahun 2017

Tabel 3.17 Capaian Sasaran Program 7

Tabel 3.18 Capaian Sasaran Program 8

Tabel 3.19 Realisasi Anggaran per Program

Tabel 3.20 Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

Page 7: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | vi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Gambar 1.2 Sistematika Laporan

Gambar 2.1 Penyusunan Target Output Perwakilan

Page 8: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | vii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Ringkasan Eksekutif

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No 60 tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun

2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan

Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan

Kesejahteraan Rakyat, BPKP memasuki babak baru dimana ditegaskan bahwa peran

BPKP adalah sebagai auditor Presiden yang bertanggung jawab langsung kepada

Presiden, bertugas untuk melakukan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan

Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada seluruh Instansi Pemerintah,

serta pengembangan alat kendali Presiden dan Wakil Presiden. Dengan babak baru

tersebut BPKP telah membenahi diri dengan mengadakan reposisi dan revitalisasi

yang diawali dengan merumuskan visi, misi, dan strategi yang baru dan dilanjutkan

dengan penyesuaian program dan kegiatan.

Dengan paradigma baru ini, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo berusaha

memberikan perbaikan dan nilai tambah bagi penyelenggaraan pemerintahan dan

membantu pemerintah di wilayah Provinsi Gorontalo untuk mencapai tujuannya. Hal

tersebut dilakukan melalui pemberian jasa assurance dan consulting.

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP

disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Dalam pelaporan

kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan

analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke

depan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja BPKP, di samping merupakan pertanggungjawaban

kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2017, juga

mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa

perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang

Page 9: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | viii Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,

dan pencapaian sasaran organisasi.

Sampai dengan 31 Desember Tahun 2017, capaian kinerja sasaran program dan

sasaran kegiatan beserta sumber daya pendukung yang menjadi tanggung jawab

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Capaian delapan sasaran program yang diindikasikan oleh delapan belas indikator

kinerja utama yang menjadi tanggung jawab Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

memperlihatkan kinerja sasaran program satu mencapai 104,95%, sasaran

program dua mencapai 151,67%, sasaran program tiga mencapai 0%, sasaran

program empat mencapai 0%, sasaran program lima mencapai 125%, sasaran

program enam mencapai 96,81%, sasaran program tujuh mencapai 122,22%, dan

sasaran program delapan mencapai 106,57%

b. Capaian delapan belas Indikator Kinerja Utama adalah IKU 1 Tercapai 100,51%,

IKU 2 Tercapai 109,40%, IKU 3 Tercapai 200,00%, IKU 4 Tercapai 142,86%, IKU

5 Tercapai 166,67%, IKU 6 Tercapai 0%, IKU 7 Tercapai 0%, IKU 8 Tercapai

75%, IKU 9 Tercapai 100%, IKU 10 Tercapai 150,02%, IKU 11 Tercapai 100%,

IKU 12 Tercapai 200%, IKU 13 Tercapai 30,87%, IKU 14 Tercapai 0%, IKU 15

Tercapai 100%, IKU 16 Tercapai 133,33%, IKU 17 Tercapai 133,33%, dan IKU 18

Tercapai 106,57%

c. Capaian sasaran kegiatan/output yang diindikasikan oleh 6 indikator kinerja

memperlihatkan capaian sasaran kegiatan satu (IKK 1.1.a.1) mencapai kinerja

100%, sasaran kegiatan dua (IKK 1.1.a.2) mencapai kinerja 100%, sasaran

kegiatan tiga (IKK 1.1.a.3) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan empat (IKK

1.1.a.4) mencapai kinerja 100%, sasaran kegiatan lima (IKK 1.1.a.5) mencapai

kinerja 100%, dan sasaran kegiatan enam (IKK 2.1.a.1) mencapai 100%.

d. Penyerapan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sampai dengan 31

Desember 2017 sebesar Rp11.158.884.044 atau 96,82% dari anggaran tahun

2107 sebesar Rp11.525.166.000,00.

e. Realisasi penggunaan Sumber Daya Manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo sampai dengan 31 Desember 2017 sebanyak 10.962 Orang Hari (OH)

atau mencapai 82,59 % dari potensi OH sebanyak 13.272 OH.

Page 10: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 1 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN

A. Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Perwakilan

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan lembaga

pemerintah non-kementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang

pengawasan intern pemerintah dan dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden

(Perpres) Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, yaitu berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden

Republik Indonesia.

BPKP memiliki 34 perwakilan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya

adalah Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo yang merupakan perwakilan dengan

klasifikasi Tipe B setingkat eselon II berdasarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor B/306/M.PAN-

RB/2/2013 tentang Peningkatan Eselon 8 (delapan) Perwakilan BPKP serta

Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Perwakilan BPKP.

1. Kedudukan

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo adalah Instansi Vertikal BPKP di daerah

Gorontalo yang berada dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP.

2. Tugas Pokok

Sesuai dengan Pasal 2 dan 3 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor

192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

(BPKP). BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di

bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Dan berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan

BPKP mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

Page 11: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 2 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

c. melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan

atau atas permintaan Kepala Daerah;

d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan

e. melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang

pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

menyelenggarakan fungsi:

1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan

yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara

berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan

akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan

nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya

dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan

usaha dan badan lainnya yang di dalamnya terdapat kepentingan

keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau

Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/

daerah;

3) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan

aset negara/daerah;

4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian

intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

Page 12: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 3 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,

audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian

keterangan ahli,dan upaya pencegahan korupsi;

6) pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan

nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah

lainnya;

7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah

pusat;

8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi

penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah

pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat

kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat

dan/atau Pemerintah Daerah;

9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah

sesuai peraturan perundang-undangan;

10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi

jabatan fungsional auditor;

11) pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di

bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12) pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi

hasil pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13) pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi

di BPKP; dan

14) pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan

umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan

rumah tangga.

Page 13: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 4 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

B. Aspek Strategis Organisasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan merupakan Lembaga Non

Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia.

Peningkatan Kinerja Pelaksanaan Tugas BPKP sejalan dengan Implementasi

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instruksi Presiden

Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas

Keuangan Negara, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana

Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dan Instruksi Presiden Nomor 9

Tahun 2014 Tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan

Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka

Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat.

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, sebagai bagian integral dari BPKP

sepenuhnya mendukung BPKP dalam menjalankan peran strategisnya yaitu

sebagai “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional di Wilayah Gorontalo”.

Dukungan terhadap peran BPKP tersebut diberikan dalam bentuk upaya yang

sungguh-sungguh untuk membantu terwujudnya aparatur pemerintah yang

bersih dan terselenggaranya manajemen pelaksanaan pembangunan di wilayah

Provinsi Gorontalo melalui:

1. Pengawalan Pembangunan Program Prioritas Nasional,

2. Peningkatan Ruang Fiskal,

3. Pengamanan Aset, dan

4. Governance System.

C. Kegiatan dan Produk Layanan Organisasi Kegiatan dan layanan produk organisasi yang diberikan pada pemerintahan se-

wilayah Provinsi Gorontalo adalah mendorong Pemda-Pemda dan instansi

vertikal untuk menyusun rencana aksi dalam rangka menyelesaikan temuan-

temuan BPK RI, maupun permasalahan-permasalahan lain yang dapat

Page 14: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 5 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

mempengaruhi opini laporan keuangan di masa akan datang. Dalam rangka

Penerapan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah, dan

Permendagri No. 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah, serta untuk meningkatkan

akuntabilitas pelaporan keuangan Pemda, pada tahun 2017 Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo secara proaktif telah bekerja sama dengan Pemda dalam

upaya menuju opini WTP. Upaya tersebut telah menjadi prioritas penugasan

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo karena pada LKPD Tahun 2015 seluruh

Pemda, yakni tujuh Pemda telah memperoleh opini WTP dari BPK RI.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan

reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di

negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun

studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan

yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang

lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP

diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model dengan

kapabilitas pada Level 3, dengan karakteristik sebagai berikut:

1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance dan

consulting diarahkan menuju kepada peran sebagai penggerak perubahan

(Service and Role of Internal Audit Element).

2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang

profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan

kerjasama tim (People Management Element).

3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan berfokus pada

kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus

prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan

perbaikan proses internal maupun praktek-praktek terbaik pengawasan

(Professional Practices Element).

4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi maupun

individu, melalui SIM HP dan SIMA untuk kepentingan manajemen hasil

pengawasan maupun untuk manajemen sumber daya pengawasan

(Performance Management and Accountability Element).

5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya dalam

melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam

Page 15: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 6 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

tindak lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI. Sementara itu,

hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan

Kementrian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dalam rangka

mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja

(Organizational Relationship and Culture Element).

6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan

pengawasan secara independen dengan kewenangan dan kekuasaan

mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk

melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian intern

dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong

tercapainya tujuan organisasi (Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa

dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk

memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem

pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan

kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan

SPIP level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah menetapkan kebijakan dan

prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok BPKP, sebagai media

pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan

pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional telah

dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten.

Page 16: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 7 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Gambar 1.1:

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

D. Struktur Organisasi Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo termasuk

dalam perwakilan BPKP tipe B dengan struktur organisasi terdiri atas:

1. Kepala Perwakilan;

2. Bagian Tata Usaha; dan

3. Kelompok Jabatan Fungsional

Kepala Perwakilan

Kelompok Jabatan

Fungsional

Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Keuangan

Subbagian Kepegawaian &

Umum

Page 17: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 8 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB 4

BAB 3

BAB 1

BAB 2

Gambar 1.2:

Sistematika Penyajian LAKIP

E. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini menginformasikan

pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo selama periode 1

Januari 2017 s.d. 31 Desember 2017. Penyajian LAKIP 2017 dapat diilustrasikan

dalam bagan berikut:

Penetapan Kinerja 2017

Rencana Strategis 2015-2019

Perencanaan & Perjaniian Kinerja

Capaian Kinerja 2017

Analisis Capaian Kinerja

Penutup

1. Ringkasan capaian 2. Hambatan/kendala dalam pencapaian sasaran

Pendahuluan

Realisasi Keuangan

Page 18: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 9 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB II

A. Rencana Strategis 2015 - 2019 Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

mempunyai rencana strategis yang berorientasi pada hasil, dengan

memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada, atau yang mungkin

timbul. Rencana strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo mencakup visi,

misi, tujuan, dan sasaran.

Merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan

merekonstruksi Indikator Kinerja Utama.

Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP secara nasional,

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo telah menetapkan Rencana Strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Periode 2015-2019 pada 21 Desember

2015 dengan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor

LSTRA-156/PW31/6/2015 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo Tahun 2015-2019. Renstra tersebut mengacu pada Renstra BPKP

Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam Peraturan Kepala BPKP No. 2 Tahun

2015.

1. PERNYATAAN V ISI

Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga

pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo menetapkan suatu

komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:

Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Gorontalo

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

“ ”

Page 19: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 10 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten

dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional.

Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau setelahnya, visi BPKP

diharapkan menjadi acuan bagi setiap pegawai BPKP di semua tingkatan untuk

melaksanakan tugasnya.

Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat

membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP,

diantaranya:

Sebagai Auditor Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga

Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung

fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui

suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.

BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah bertanggung jawab

langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI

dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai Auditor Internal

Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan

prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua

instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah

daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari

proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak

bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan

prinsip independensi.

Sebagai auditor berkelas dunia, BPKP harus menunjukan aspek yang

berkualitas, di antaranya aspek profesionalisme sumber daya manusia

(SDM), aspek kewenangan dan kapabilitas organisasi, dan aspek leverage

rekomendasi hasil pengawasan.

SDM BPKP harus memiliki kompetensi minimal dalam bidang pengawasan,

diarahkan menjadi personel yang lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan

dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran

profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard

operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit

Page 20: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 11 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan

kualitas proses pelaksanaan pengawasan.

Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian,

lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang

independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam

sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan

kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim,

paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di

BPKP.

Kualitas informasi assurance dan rekomendasi strategis yang diberikan

auditor BPKP harus sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit

(leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan

dan program pembangunan.

Untuk meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan, terdapat dua ruang lingkup utama: Pertama, terkait dengan

fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua,

terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi

penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan

BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada

pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat

luas.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sebagai penjabaran Visi BPKP yaitu

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi

Pembangunan Nasional Tahun 2015 2019. Hal tersebut dapat dilihat dari

adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas

Pembangunan Nasional (NAWACITA) antara lain agenda kedua yang isinya

adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup

yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan

fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang mengerucut

sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun

Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya.

Page 21: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 12 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

2. PERNYATAAN M ISI

Visi yang telah ditetapkan merupakan kesepakatan yang harus dilaksanakan

oleh seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Berdasarkan visi yang

telah ditetapkan, dirumuskan misi-misi Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

sebagai berikut :

Penetapan misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misi Kesatu, yaitu: “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna

Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan

Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”

Misi ini mengandung dua hal, yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP.

Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

a. Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

dalam misi ini akan bermuara pada pemberian informasi assurance dan

rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas adalah

•Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo

1st

•Membina secara efektif penyelenggaraan sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di wilayah Provinsi Gorontalo 2nd

•Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Gorontalo 3rd

Page 22: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 13 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan

stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber

daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.

Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi

pengawasan, BPKP menjadi mitra kerja Menteri dan Kepala KLPK melalui

jasa assurance dan consultancy.. Jasa assurance mencakup pemberian

informasi kepada Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas dari para

mitra kerja BPKP tersebut. Sedangkan jasa consultancy berwujud

rekomendasi yang mempunyai daya ungkit dalam peningkatan kinerja KLPK

sebagai mitra kerja BPKP. Perwujudan peran pengawasan intern tersebut

sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai melalui

informasi assurance atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas

pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah

dan sasaran pembangunan nasional. BPKP harus berperan aktif dalam

memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan terjadinya

penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas manajemen risiko, dan kurang

memadainya kualitas proses tata kelola penyelenggaraan pemerintahan dan

risiko tidak tercapainya Sasaran Pembangunan Nasional dalam RPJMN

2015 2019.

Jasa assurance dan consultancy dilaksanakan dengan mengacu kepada PP

60 Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi

Presiden Nomor 9 tahun 2014. PP 60/2008 memberi batasan pengawasan

intern sebagai seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan,

dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi

organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan

secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan

tata kepemerintahan yang baik.

b. Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan

Efektif

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah

yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern

Page 23: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 14 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara

partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat

struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam

menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan

pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup

terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan

serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui

sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan

kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk

menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan,

alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau

menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan

dimaksud.Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan

akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan

korporasi yang bersih dan efektif.

Misi Kedua, yaitu: “Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Gorontalo”

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam

rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan

pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat

memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti

dengan pelaporan keuangan yang andal, penanganan aset yang aman dan taat

terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008,

sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan

mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk

meningkatkan maturitas SPIP di tingkat Kementerian/Lembaga/Pemerintah

Daerah/Korporasi (KLPK) bahkan hingga tingkat program (prioritas)

pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung

jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai

pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP

diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan

tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal

Page 24: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 15 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan

manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan

dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan

kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan

kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi

kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan

personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan

pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan

implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK (Kementerian/Lembaga/

Pemda/Koroporasi).

Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung

dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan

korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik

antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan

untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan

(pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber

daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal

ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya

adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat.

Misi Ketiga, yaitu: “Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Provinsi Gorontalo”

Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan

setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara

lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk

menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan

peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk

mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan

kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

Page 25: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 16 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

3. TUJUAN STRATEGIS

Penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai dalam

jangka waktu satu sampai lima tahun dituangkan dalam tujuan strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Tujuan akan menjadi arah perjalanan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dan

perbaikan-perbaikan yang diinginkan sesuai dengan tugas dan fungsi Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo.

Pembentukan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo bertujuan agar pelaksanaan

tugas pengawasan yang diamanahkan kepada BPKP dapat berjalan lebih efisien

dan efektif guna mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik

serta lebih meningkatkan pelayanan kebutuhan para pemangku kepentingan

akan penguatan akuntabilitas laporan keuangan dan implementasi SPIP di

wilayah Provinsi Gorontalo.

Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:

1) Peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan

nasional yang bersih dan efektif;

2) Peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP);

3) Peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan

kompeten.

4. INDIKATOR K INERJA UTAMA

Indikator Kinerja Utama (IKU) BPKP merupakan indikator kinerja yang berada

pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama

BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP.

IKU BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis

BPKP. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking

yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan

peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan

pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking

yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan

indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis,

Page 26: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 17 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. IKU digunakan untuk

mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan

diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output)

Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, Indikator Kinerja Utama

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo untuk tahun 2015-2019 sebagaimana

termuat dalam Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Nomor

LSTRA-156/PW31/5/2015 tanggal 21 Desember 2015 tentang Rencana Strategis

BPKP Perwakilan Provinsi Gorontalo Tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional,

2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi,

3. Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di

persidangan,

4. Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH,

5. Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K,

6. Presentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan,

7. Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA),

8. Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat,

9. Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3),

10. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3),

11. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2),

12. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1),

13. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina

14. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

15. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

16. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

17. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

18. Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan (skala likert 1-10)

Page 27: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 18 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

5. SASARAN PROGRAM

Pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut ditentukan oleh

pengelolaan pencapaian sasaran strategis, sasaran program dan sasaran

kegiatan.Kemampuan pengelolaan pencapaian visi, misi dan tujuan tersebut

ditentukan oleh kualitas pengukuran kinerja sasaran strategis, sasaran program

dan sasaran kegiatan. Pengukuran kinerja merupakan langkah penting yang

harus dilakukan oleh BPKP untuk dapat mengetahui sejauh mana rencana dalam

Renstra BPKP berhasil dicapai. Faktor-faktor mana yang berkontribusi dalam

menghambat capaian kinerja, sekaligus dapat ditemukan akar permasalahan

tidak tercapainya suatu rencana. Lingkup pengukuran kinerja meliputi

pengukuran kinerja sasaran strategis, kinerja program dan kinerja kegiatan.

Tabel 2.1

Target Kinerja Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

1 Perbaikan pengelolaan program

prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan

negara/korporasi

Perbaikan

tatakelola,

manajemen risiko,

dan pengendalian

intern pengelolaan

program nasional

% 55

Persentase tindak

lanjut rekomendasi

tata kelola,

manajemen risiko

dan pengendalian

intern pengelolaan

korporasi

% 55

2 Meningkatnya efektifitas hasil

pengawasan keinvestigasian

Persentase hasil

pengawasan

keinvestigasian

yang dimanfaatkan

di persidangan

% 40

Persentase hasil % 70

Page 28: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 19 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

pengawasan

keinvestigasian

yang dimanfaatkan

oleh APH

Persentase hasil

pengawasan

keinvestigasian

yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

% 60

3 Meningkatnya penyelesaian

hambatan pelaksanaan

pembangunan nasional

Persentase

penyelesaian

hambatan

kelancaran

pembangunan

% 70

4 Meningkatnya kualitas tata

kelola pemerintah dan korporasi

dalam pencegahan korupsi

Persentase K/L/P/K

yang

mengimplementasik

an FCP (termasuk

FRA)

% 50

5 Meningkatnya kepedulian

K/L/P/K dan masyarakat

terhadap korupsi

Persentase

Komunitas

Pembelajar Anti

Korupsi (KPAK)

yang

mengimplementasik

an sistem

pengaduan

masyarakat

% 60

6 Meningkatnya kualitas

penerapan SPIP

Pemda/korporasi

Maturitas SPIP

Pemerintah

Propinsi (level 3)

% 100

Page 29: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 20 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

Maturitas SPIP

Pemerintah

Kabupaten/kota

(level 3)

% 33,33

Maturitas SPIP

Pemerintah

Kabupaten/kota

(level 2)

% 50

Maturitas SPIP

Pemerintah

Kabupaten/kota

(level 1)

% 16,67

Persentase BUMD

yang kinerjanya

minimal berpredikat

baik dari BUMD

yang dibina

% 54

Presentase BLUD

yang kinerjanya

minimal baik dari

BLUD yang dibina

% 60

3 Meningkatnya kapabilitas

pengawasan intern Pemda

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Provinsi (Level 3)

% 100

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Kabupaten/Kota(Le

vel 3)

% 50

Kapabilitas APIP

Pemerintah

Kabupaten/Kota(Le

vel 2)

% 50

Page 30: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 21 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Outcome

Satuan Target

4 Meningkatnya kualitas

pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP

Persepsi kepuasan

layanan

ketatausahaan

(skala likert 1-10)

skala 7

6. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program merupakan kumpulan kegiatan untuk menjalankan misi dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yang targetnya ditetapkan setiap tahun

selama kurun waktu periode renstra yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam

suatu Rencana Kinerja (Performance Plan) dan merupakan bagian integral

dalam proses perencanaan strategis dan merupakan dasar yang kuat untuk

mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja serta lebih menjamin

suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang yang sifatnya menyeluruh.

Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan

kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian, kegiatan

merupakan penjabaran lebih lanjut dari suatu program sebagai arah dari

pencapaian tujuan yang memberikan kontribusi bagi pencapaian visi organisasi.

Kegiatan merupakan aspek operasional dari suatu rencana strategis yang

diarahkan untuk mencapai tujuan dan visi organisasi, dan berdimensi waktu tidak

lebih dari satu tahun.

Sasaran program pengawasan BPKP diharapkan dapat dicapai terlaksananya

kegiatan- kegiatan utama pengawasan intern atas akuntabilitas pengelolaan

keuangan negara, keuangan daerah dan pembangunan nasional; pembinaan

penyelenggaraan SPIP serta pembinaan kompetensi aparat pengawasan intern

pemerintah. Sasaran yang akan dicapai dari kegiatan tersebut terlihat seperti

pada Tabel 2.2 berikut:

Page 31: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 22 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.2

Tabel Target Kinerja Sasaran Kegiatan (Output)

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan Target

2017

1 Terlaksananya

monitoring evaluasi atas

program prioritas yang

dilaksanakan di daerah

Laporan Hasil Pengawasan

BPKP Perwakilan

Laporan 86

LHP Pembinaan SPIP

BPKP Perwakilan

Laporan 8

LHP Peningkatan

Kapabilitas APIP BPKP

Perwakilan

Laporan 8

2 Tersedianya dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan

layanan

Jumlah Layanan Dukungan

Manajemen Perwakilan

BPKP

Laporan 12

Berdasarkan Bidang Pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, target

output pengawasan sebesar 102 Laporan dapat dijelaskan sebagai berikut

Tabel 2.3

Tabel Target Output per Bidang

Target output di atas berdasarkan target Laporan yang sudah ditetapkan oleh

rendal pada masing-masing kedeputian. Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

berfungsi melakukan kegiatan pengawasan di daerah sebagai dukungan kepada

Target Kinerja Jumlah Laporan

Bidang

IPP 27

APD 37

AN 15

INVEST 15

P3A 8

TOTAL 102

Page 32: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 23 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

rendal untuk mencapai target tersebut. Jumlah output di atas akan berubah

setiap tahun yang dijalani sesuai dengan target masing-masing rendal.

GAMBAR 2.1 PENYUSUNAN TARGET OUTPUT PERWAKILAN

Bidang IPP

DEPUTI 1

DEPUTI V

DEPUTI III

DEPUTI 1I

DEPUTI 1V

Bidang APD

Bidang AN

Bidang Invest

Perubahan atas desain penghitungan output perwakilan ini per tahun dijelaskan

dalam Renja Tahunan.

Untuk mendukung ketercapaian sasaran program pengawasan, dilakukan

dengan kegiatan dukungan pengawasan.

B. Perjanjian Kinerja 2017 1. KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN PEMBINAAN TAHUN 2017

Kegiatan Pengawasan BPKP tahun 2017 didasarkan pada kebijakan di bidang

pengawasan dan pembinaan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah

Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),

RPJMN, Renstra serta Renja 2017.

Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, kegiatan pengawasan yang

mencakup tugas BPKP mencakup:

Page 33: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 24 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

a. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan atas

kegiatan tertentu, yang meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral,

kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, serta kegiatan lainnya

berdasarkan penugasan presiden.

b. Pembinaan penyelenggaraan SPIP, meliputi penyusunan pedoman teknis

penyelenggaraan SPIP, sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, pembimbingan

dan konsultasi, serta peningkatan kompetensi APIP.

Kebijakan pengawasan BPKP juga mengacu kepada:

a. RPJM 2015 - 2019 serta RKP 2017;

b. Direktif Presiden;

c. Hasil Analisis Lingkungan Strategis;

d. Isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah untuk kepentingan BPKP;

e. Rencana Strategis (Renstra) BPKP 2015 - 2019.

2. RENCANA K INERJA TAHUNAN (RKT) 2017

Sesuai dokumen perjanjian kinerja tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo mendukung tercapainya dua sasaran program Deputi/Sekretariat

Utama dengan delapan indikator kinerja. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo bertanggung jawab untuk mencapai delapan sasaran program dan

emoat sasaran kegiatan dengan delapan belas indikator kinerja program dan

enam indikator kinerja kegiatan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.4.

Page 34: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 25 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 2.4

Perjanjian Kinerja Tahun 2017

Target Trw I Target Trw II Target Trw III Target Trw IV Target Setahun

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

3 4 5 6 7 8

A. Sasaran Program

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan

negara/korporasi

1.1

% - - - 55 55

1.2

% - - - 55 55

2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan

keinvestigasian

2.1% - - - 40 40

2.2% - - - 70 70

2.3% - - - 60 60

2.4% - - - - -

2.5% - - - - -

3. Meningkatnya penyelesaian hambatan

pelaksanaan pembangunan nasional

3.1% - - - 70 70

4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah

dan korporasi dalam pencegahan korupsi

4.1% - - - 50 50

5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan

masyarakat terhadap korupsi

5.1% - - - 60 60

6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Pemda/korporasi

2.1% - - - 100 100

2.2 % - - - 33,33 33,33

2.3 % - - - - -

2.4 % - - - 50 50

2.5 % - - - - -

2.6 % - - - 16,67 16,67

2.7% - - - - -

2.8% - - - - -

2.9% - - - 54 54

2.10% - - - 60 60

7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda3.1% - - - 100 100

3.2 % - - - 50 50

3.3 % - - - - -

3.4 % - - - 50 50

3.5 % - - - - -

3.6 % - - - - -

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1. Terlaksananya monitoring evaluasi atas

program prioritas yang dilaksanakan di

daerah

1.1 Laporan9 33 22 22 86

1.2 Surat- - - - -

2. Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk

meningkatkan level maturitas

penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab

2.1 laporan

- - - 8 8

2.2

Surat - - - 7 7

3. Terlaksananya Bimtek dan penilaian

kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab

3.1 laporan- 1 2 5 8

3.2 Surat- - - 7 7

B. Sasaran Program

1. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas

Pelayanan Sekretariat Utama

1.1skala - - - 7 7

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1. Tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan

1.1 laporan

3 3 3 3 12

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K

Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik

*)

Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

yang dibina

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan

Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya

berpredikat minimal A (baik) *)

Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 2)

Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 1)

Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan

Surat kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda,

menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian

maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kab/Kota

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

1

Indikator Kinerja Program

Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-

10)

Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan

Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

Atensi kepala perwakilan BPKP menyampaikan

rekomendasi hasil pengawasan

LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan

Indikator Kinerja Program

Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional

Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi

Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)

Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh APH

Surat kepala perwakilan BPKP kepada Pemda,

menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian

kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/Kota

Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K

Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K

Persentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan

Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)

Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)

yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

Satuan

2

Page 35: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 26 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo tahun

2017 dilakukan pengumpulan data kinerja yang melibatkan seluruh unit kerja di

lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo. Data kinerja yang dikumpulkan

berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo beserta uraian

rinci kinerja, target, dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber

daya manusia, serta informasi lain yang terkait dengan kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo tahun 2017. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk

memperoleh data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang

berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa

meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi dan efektivitas.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja

yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo Tahun 2017. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase

pencapaian target indikator kinerja terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Rumus bagi IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja

lebih tinggi dari nilai target yang ditetapkan.

Persentase Pencapaian Kinerja = Realisasi x 100%

Rencana

2. IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih kecil

dari nilai target yang ditetapkan, yaitu IKU kapabilitas APIP K/L/Pemda level 2 dan

IKU maturitas SPIP level 2 dilakukan dengan menggunakaan rumus:

Persentase Pencapaian Kinerja = Rencana – (Realisasi – Rencana) x 100%

Rencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator

kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala

pencapaian kinerja. Faktor pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat

pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang.

Page 36: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 27 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan antara realisasi

kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja tahun berjalan dengan realisasi

tahun lalu dan pembandingan lain yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara

membandingkan proporsi capaian kinerja dengan proporsi penggunaan sumber daya

baik dana dan sumber daya manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan

Orang/Hari (OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih tinggi

dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana maupun OH. Analisis efisiensi

dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan dan sumber daya manusia.

B. Capaian Kinerja

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi BPKP,

kebijakan yang diambil dalam pelaksanaan tugas dan fungsi serta penggunaan dana,

berikut disajikan akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo tahun 2017.

1. Ikhtisar Kinerja

Laporan kinerja tahun 2017 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo ini merupakan

akuntabilitas kinerja tahun ketiga dalam periode Renstra 2015-2019 BPKP. Dalam

renstra periode 2015-2019. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, realisasi

pencapaian Indikator Kinerja Outcome dan Output tahun 2017 Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo secara ringkas disajikan dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 sebagai

berikut:

Page 37: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 28 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.1 Ikhtisar Capaian Kinerja Outcome

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2017

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6=5/4

Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional

% 55 55,56 101,02

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 55 60,17 109,40

Sasaran Program 2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian

3 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 40 95,65 200,00

4 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaaoleh APH

% 70 100 142,86

5 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaaoleh K/L/P/K

% 60 100 166,67

Sasaran Program 3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional

6 Presentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan/ audit penyesuaian harga

% 70 0 0

Sasaran Program 4. Meningkatnya Kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

7 Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 50 0 0

Sasaran Program 5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi

8 Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60 75 125,00

Sasaran Program 6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi

9 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100 100 100

10 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 33,33 50 150,02

11 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % 50 50 100

12 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1) % 16,67 0 200

13 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 54 16,67 30,87

14 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

% 60 0 0

Sasaran Program 7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

15 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100 100 100

16 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 50 66,67 133,33

17 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 50 33,33 133,33

Sasaran Program 8. Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama

19 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama Likert 7 7,46 106,57

Page 38: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 29 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.2

Ikhtisar Capaian Kinerja Output Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2017

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Output Satuan

Target Realisasi

Capaian (%) 2017

1 2 3 4 5 6=5/4

1

Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan

Laporan 86 86 100

2

Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab

LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan

Laporan 8 8 100

Surat Kepala Perwakilan BPKP Kepada Pemda, meyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab

Surat 7 7 100

3

Terlaksananya Bimtek dan Penilaian Kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab

LHP Peningkatan Kapabilitas APIP Perwakilan

Laporan 8 8 100

Surat Kepala Perwakilan BPKP Kepada Pemda, meyampaikan rekomendasi hasil Bimtek dan Penilaian Kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab

Surat 7 7 100

4

Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

Laporan 12 12 100

Jumlah realisasi kegiatan pengawasan tahun 2017 sebanyak 102 penugasan atau

100,00% dari target tahun 2017 sebanyak 102 penugasan pengawasan. Adapun

rencana dan realisasi penugasan pengawasan yang diprogramkan terdapat dalam

Tabel 3.3.

Page 39: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 30 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.3 Rencana dan Realisasi Penugasan PKPT

Jumlah PP Capaian (%) No. Bidang Rencana Realisasi

1 2 3 4 5

1 Intansi Pemerintah Pusat (IPP) 27 27 100%

2 Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) 37 37 100%

3 Akuntan Negara (AN) 15 15 100%

4 Investigasi 15 15 100%

5 Program Pelaporan & Pembinaan APIP (P3A) 8 8 100%

Jumlah 102 102 100%

2. Evaluasi Kinerja

a. Kinerja Pengawasan

Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dalam menjalankan

fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah dapat diuraikan sebagai

berikut :

SASARAN PROGRAM 1 PERBAIKAN PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL DAN

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA/KORPORASI

Pencapaian sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas

Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” diukur dengan

menggunakan dua Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu Perbaikan Tata Kelola,

Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas

Nasional, dan Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.

Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan

Program Prioritas Nasional dihitung berdasarkan Jumlah perbaikan hasil tindak

lanjut dibandingkan dengan jumlah rekomendasi. Untuk Persentase tindak lanjut

rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi perhitungan didasarkan pada Jumlah perbaikan hasil tindak lanjut

dibandingkan temuan/saran evaluasi/audit kinerja pada BUMD dan BLUD.

Page 40: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 31 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Pencapaian sasaran program 1 didukung dengan dana sebesar

Rp445.391.770,00 atau 81,46% dari anggaran sebesar Rp546.780.000,00 dan

SDM sebanyak 6410 OH, atau 82,71% dari rencana sebanyak 7750 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

Program 1 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

strategis sebesar 104,95% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana

sebesar 81,46% dan penggunaan OH sebesar 82,71%.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel

3.5 berikut:

Tabel 3.4 Capaian Sasaran Progam 1

Capaian Sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional

dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” tahun 2017 sebesar 104,95%

lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 100,85%.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 1 PERBAIKAN TATA KELOLA, MANAJEMEN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN

PENGELOLAAN PROGRAM PRIORITAS NASIONAL

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Satu yaitu Perbaikan

Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program

Prioritas Nasional, dari total 123 rekomendasi terdapat 68 rekomendasi yang

telah ditindaklanjuti atau sebesar 55,28%. Dengan demikian dari target IKU 1

sebesar 55% dan realisasi 55,28%, maka pencapaian IKU 1 adalah sebesar

100,51%.

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional

% 55 55,28 100,51

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 55 60,17 109,40

Capaian Sasaran Program 1

(IKU 1 + IKU 2) / 2 = (100,51 + 109,40) / 2 =

104,95

Page 41: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 32 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Apabila capaian Indikator Kinerja Utama “Perbaikan Tata Kelola, Manajemen

Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas Nasional” tahun

2017 sebesar 100,51% dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 121, 69%

maka terlihat adanya penurunan. Namun demikian capaian tahun 2017 masih di

atas 100% , dengan kata lain realisasi tahun 2017 masih di atas target yang

ditetapkan.

Adapun diantaranya penugasan-penugasan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) pada Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Jl. Non Tol Gorontalo – Manado).

2. Audit Pekerjaan Pelebaran Jalan Bulontio – Tolingua sepanjang 10 KM pada

Balai Pelaksanaan Jalan XV.

3. Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Proyek Bendungan

Bolangohulu TA 2017 pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi II.

4. Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) Proyek Bendungan

Bonehulu TA 2017 pada Balai Wilayah Sungai Sulawesi II.

5. Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Third Water Supply and Sanitation

for Low Income Communities Project (WSLK-3 / Pamsimas) Tahun 2016 di

Provinsi Gorontalo (Loan IDB8578).

6. Audit Keuangan Dukungan terhadap Laporan Keuangan PNPM Mandiri

Generasi Sehat dan Cerdas (Grant IBRD No. TF 14769) Kabupaten

Gorontalo untuk Tahun Anggaran yang berakhir per 31 Desember 2016.

7. Audit Kinerja atas Akseptabilitas dan Mutu Pelayanan Kesehatan Program

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di DTPK Tahun 2016 pada Kementerian

Kesehatan pada Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo.

8. Joint Audit Pengelolaan Dana Pencegahan Bencana dan Dana Siap Pakai

(DSP) pada BNPB.

9. Audit Kinerja Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2016 di Kemensos

dalam rangka memperkecil GINI Ratio.

10. Joint Audit Kinerja Perguruan Tinggi Negeri pada Kemenristekdikti.

11. Evaluasi Tambahan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2016

pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Bone Bolango.

12. Verifikasi Pengelolaan DAK Fisik Reguler Reimbursement Bidang

Infrastruktur Tahun Anggaran 2016 pada Pemerintah Provinsi Gorontalo,

Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Boalemo.

Page 42: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 33 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

13. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Tahun

2017 terhadap LPPD Tahun 2016 Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo

pada Pemerintah Kota Gorontalo.

14. Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pemerintah Daerah (EKPPD) Tahun 2017

terhadap LPPD Kabupaten Gorontalo Utara, Kabupaten Bone Bolango, dan

Kabupaten Gorontalo Tahun 2016.

15. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah atas Pengalihan Urusan

Pendidikan Menengah dari Kabupaten/Kota ke Provinsi Tahun 2016.

16. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang Kesehatan Kota

Gorontalo Tahun 2016.

17. Evaluasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan Silpa Dana Desa Tahun

2015 pada Desa Tinelo dan Desa Ulapato (Kabupaten Gorontalo), Desa

Huangobotu dan Desa Lowohu (Kabupaten Boen Bolango).

18. Evaluasi Penggunaan Dana Desa Triwulan II Tahun 2017 dan Silpa Dana

Desa Tahun 2016 pada Desa Tanggilinggo Kecamatan Kabila, Desa

Huluduotomo (Kabupaten Bone Bolango), dan Desa Iluta Kecamatan

Batudaa, Desa Motinelo Kecamatan Tabungo (Kabupaten Gorontalo).

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP telah diberi

mandat untuk mengawal akuntabilitas keuangan dan pembangunan nasional,

termasuk akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. BPKP telah berupaya

maksimal untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas keuangan, salah

satunya dengan meluncurkan Aplikasi Sistem Keuangan Desa.

Dalam Kegiatan Consulting berkaitan Siskeudes, Bidang APD telah melaksanakan

6 Kegiatan Bimtek/Narasumber antara lain :

1. Narasumber Bimtek Penyusunan APBDesa TA 2017 melalui Aplikasi

SISKEUDES bagi operator Desa se-Kabupaten Gorontalo Utara Tahun

2017;

2. Pemateri dalam Rangka Sosialisasi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati

tentang Pengelolaan Keuangan Desa TA 2017 yang dilakukan oleh Kec.

Kwandang Kab. Gorontalo Utara;

3. Narasumber pada Kegiatan Bimbingan Teknis Pendampingan SISKEUDES

di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo;

4. Narasumber Pemanfaatan SISKEUDES dalam Perencanaan dan

Pembanguna Desa;

Page 43: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 34 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

5. Pemateri terkait Sinkronisasi antara Perencanaan dan Pelaksanaan dalam

sistem Aplikasi Siskeudes;

6. Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa dengan Aplikasi SISKEUDES di Kab.

Boalemo.

Untuk Provinsi Gorontalo terhitung dari bulan September 2017, semua desa telah

menggunakan Aplikasi Siskeudes.

Tabel 3.5

Tabel Penerapan Siskeudes di Provinsi Gorontalo

NO PEMERINTAH

KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA

JUMLAH DESA YG TELAH

IMPLEMENTASI SISKEUDES

%

(1) (2) (3) (4) 5=4/5

1 Kabupaten Gorontalo 191 191 100

2 Kabupaten Boalemo 82 82 100

3 Kabupaten Pohuwato 101 101 100

4 Kabupaten Bone Bolango 160 160 100

5 Kabupaten Gorontalo Utara 123 123 100

Jumlah 657 657 100

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 1 PERSENTASE TINDAK LANJUT REKOMENDASI TATA KELOLA, MANAJEMEN

RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN PENGELOLAAN KORPORASI

Untuk Indikator Kinerja Utama dua pada Sasaran Program Satu yaitu Persentase

tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian

intern pengelolaan korporasi, dari total 118 rekomendasi terdapat 71

rekomendasi yang telah ditindaklanjuti atau sebesar 60,17%. Dengan demikian

dari target IKU 2 sebesar 55% dan realisasi 60,17% maka pencapaian IKU 2

adalah sebesar 109,40%.

Capaian Indikator Kinerja Utama “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi” tahun

2017 sebesar 109,40% lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun 2016

sebesar 80%.

Adapun diantaranya penugasan-penugasan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

Page 44: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 35 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

1. Evaluasi Kinerja PDAM pada Kota Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango,

Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Pohuwato untuk

Tahun Buku 2016.

2. Reviu atas Laporan Verifikasi Hibah Air Minum APBN Tahun 2017 pada

Kabupaten Bone Bolango.

3. Evaluasi Kinerja BLUD Rumah Sakit Daerah di Kota Gorontalo dan

Kabupaten Gorontalo.

4. Reviu atas Laporan Keuangan BLUD RSUD Bumi Panua Kabupaten

Pohuwato, RSUD Tani Nelayan Kabupaten Boalemo, dan RSUD Toto Kabila

Kabupaten Bone Bolango Tahun 2016.

5. Evaluasi Program Ketahanan Energi.

6. Bimtek SIA dan Billing PDAM.

7. Bimtek Sistem Pengendalian Intern BUMD.

SASARAN PROGRAM 2 MENINGKATNYA EFEKTIVITAS HASIL PENGAWASAN

KEINVESTIGASIAN

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan

Keinvestigasian” diukur dengan menggunakan tiga Indikator Kinerja Utama

(IKU), yaitu Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di

persidangan, Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh APH, dan Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan

oleh K/L/P/K.

Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

dihitung berdasarkan Jumlah PKA tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah

LHPKKN ditambah LPEBDE tiga tahun terakhir. Untuk Presentase hasil

pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH perhitungan

didasarkan pada Jumlah LHAI yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan APH tahun

berjalan dibandingkan jumlah LHAI yang terbit pada tahun berjalan. Sedangkan

untuk melihat kinerja IKU Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K dinilai dengan LHP keinvestigasian yang

ditindaklanjuti/dimanfaatkan oleh K/L/P/K tahun berjalan dibandingkan dengan

jumlah LHP keinvestigasian yang terbit tahun berjalan.

Page 45: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 36 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Pencapaian sasaran program 2 didukung dengan dana sebesar

Rp93.275.000,00 atau 110,44% dari anggaran sebesar Rp84.454.000,00 dan

SDM sebanyak 766 OH, atau 91,41% dari rencana sebanyak 838 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

Program 2 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

program sebesar 151,67% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana

sebesar 99,20% dan penggunaan OH sebesar 91,41%.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel

3.6 berikut.

Tabel 3.6 Capaian Sasaran Progam 2

Dalam tahun 2016 kinerja keinvestigasian masuk dalam Sasaran Program 1

“Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan

Negara” dengan indikator kinerja utama “Penyerahan hasil pengawasan

keinvestigasian kepada aparat penegak hukum”. Sedangkan dalam tahun 2017

menjadi Sasaran tersendiri yakni Sasaran strategis “Meningkatnya Efektivitas

Hasil Pengawasan Keinvestigasian”.

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1

Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 40 95,65 200,00

2 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 70 100 142,86

3 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 60 100 166,67

Capaian Sasaran Program 2

(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3)/3 (200,00% + 142,85% + 166,67%)/3

151,67%

Page 46: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 37 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 2 PRESENTASE HASIL PENGAWASAN KEINVESTIGASIAN YANG DIMANFAATKAN

DI PERSIDANGAN

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Dua yaitu Presentase

hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan, dari total

23 penugasan PKA (Pemberian Keterangan Ahli) terdapat 22 penugasan PKA

yang dimanfaatkan di persidangan atau sebesar 95,65%. Dengan demikian dari

target IKU 1 sebesar 40% dan realisasi 95,65% maka pencapaian IKU 1 adalah

sebesar 200%.

Adapun diantaranya penugasan-penugasan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. PKA di persidangan atas Perkara dugaan TPK pada Kegiatan Program

Pengembangan Kawasan Budidaya Sarana Produksi Ikan Bandeng, Udang

Vaname, dan Uang Windu, pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pohuwato T.A 2014 atas nama Terdakwa Irvan Katili, S.PI.

2. PKA di persidangan atas Kasus Dugaan Penyimpangan Pelaksanaan

Pekerjaan Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai di Desa Tabulo Selatan,

Kecamatan Mananggu, Kabupaten Boalemo, pada Dinas Pekerjaan Umum

Provinsi Gorontalo T.A 2013 atas nama Terdakwa Iyan Akase.

3. PKA pada sidang Pengadilan Dugaan Penyimpangan Dana Kapitasi JKN dari

BPJS Kesehatan untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) di

Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo T.A 2014 atas nama Terdakwa

Heriyanto Palilati, S.KM, M.Kes.

4. PKA kepada Penyidik Kejaksaan Negeri Boalemo atas Kasus Dugaan TPK

pada Penyalahgunaan Dana PNPM-MP3KI atas Pekerjaan Tambatan Perahu

di Desa Dulupi Kabupaten Boalemo T.A 2014.

5. PKA kepada Penyidik Negeri Kota Gorontalo atas Kasus Dugaan TPK pada

Pekerjaan Pematangan Lahan Terminal Dungingi pada Dinas Pekerjaan

Umum dan Kimpraswil Kota Gorontalo T.A 2013 dan 2014 atas nama

Tersangka Ir. Hendritis Sulistiyani Saleh, M.Si, M.Sc.

Page 47: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 38 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 2 PRESENTASE HASIL PENGAWASAN KEINVESTIGASIAN YANG DIMANFAATKAN

OLEH APH

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Dua yaitu Presentase

hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH, dari total 2

laporan hasil audit investigatif terdapat 2 laporan hasil udit investigatif yang

ditindaklanjuti/dimanfaatkan oleh APH atau sebesar 100%. Dengan demikian dari

target IKU 1 sebesar 70% dan realisasi 100% maka pencapaian IKU 2 adalah

sebesar 142,86%.

Apabila capaian Indikator Kinerja Utama “Presentase hasil pengawasan

keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH” tahun 2017 sebesar 142,86%

dibandingkan capaian tahun 2016 sebesar 166,67% maka seakan-akan terlihat

adanya penurunan. Hal ini disebabkan target tahun 2017 sebesar 70% lebih

tinggi dari target yang ditetapkan untuk tahun 2016 sebesar 60%. Sedangkan

Realisasi tahun 2017 sama dengan realisasi tahun 2016 yakni 100%.

Adapun diantaranya penugasan-penugasan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Audit Investigatif atas Dugaan TPK Pelaksanaan Pekerjaan Pangadaan

Pembuatan Kapal Penangkap Ikan 3,5 GT pada Dinas Kelautan Perikanan

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Gorontalo T.A 2016.

2. Audit Investigatif atas Dugaan Penyimpangan Dana Hibah Panwaslih

Kabupaten Baoalemo Tahun 2016.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 2 PRESENTASE HASIL PENGAWASAN KEINVESTIGASIAN YANG DIMANFAATKAN

OLEH K/L/P/K

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Dua yaitu Presentase

hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K, dari total 3

LHP Keinvestigasian yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan K/L/P/K pada tahun

berjalan terdapat 3 LHP Keinvestigasian yang terbit pada tahun berjalan atau

sebesar 100%. Dengan demikian dari target IKU 1 sebesar 60% dan realisasi

100% maka pencapaian IKU 3 adalah sebesar 166,67%.

Adapun diantaranya penugasan-penugasan yang telah dilakukan adalah sebagai

berikut:

Page 48: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 39 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

1. Audit PKKN atas Dugaan TPK Pekerjaan Pencetakan Sawah di Desa

Buntulia Barat Kecamatan Duhiadaa Kabupaten Pohuwato pada Dinas

Pertanian dan Hortikultura Provinsi Gorontalo T.A 2012.

2. Audit PKKN atas Dugaan Tipikor pada Pekerjaan Pemasangan Listrik di

Dusun I Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo T.A

2014.

3. Audit PKKN atas Dugaan TPK Pekerjaan Pengadaan Peralatan Fasilitas

Kantor Gedung Kuliah Keperawatan Tahap II Politeknik Kesehatan Gorontalo

T.A 2015.

SASARAN PROGRAM 3 MENINGKATNYA PENYELESAIAN HAMBATAN PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN NASIONAL

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan

Pelaksanaan Pembangunan Nasional” diukur dengan menggunakan satu

Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu Presentase penyelesaian hambatan

kelancaran pembangunan.

Presentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan dihitung

berdasarkan Jumlah laporan evaluasi HKP yang ditindaklanjuti tahun berjalan

dibandingkan dengan jumlah laporan evaluasi HKP pada tahun berjalan.

Pencapaian sasaran program 3 didukung dengan dana sebesar Rp2.550.000,00

atau 24,52% dari anggaran sebesar Rp10.400.000,00 dan SDM sebanyak 100

OH, atau 90,91% dari rencana sebanyak 110 OH.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel

3.7 berikut.

Page 49: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 40 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.7 Capaian Sasaran Progam 3

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 3 PRESENTASE PENYELESAIAN HAMBATAN KELANCARAN PEMBANGUNAN

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Tiga yaitu

Presentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, dari total 0

laporan evaluasi HKP yang ditindaklanjuti tahun berjalan terdapat 0 laporan

evaluasi HKP pada tahun berjalan atau sebesar 0%. Dengan demikian dari target

IKU 1 sebesar 70% dan realisasi 0% maka pencapaian IKU 1 adalah sebesar

0%.

Hal ini disebabkan penugasan untuk Hambatan Kelancaran Pembangunan

(HKP) diganti dengan penugasan Audit Penyesuaian Harga, yaitu Audit

Penyesuaian Harga atas Pekerjaan Pembangunan Bendung Randangan di

Kabupaten Pohuwato Multy Years Contract (MYC) T.A 2013 s.d 2016. Namun,

pembayarannya baru menjadi beban di Tahun 2018, sehingga belum bisa diakui

sebagai capaian IKU di tahun ini.

SASARAN PROGRAM 4 MENINGKATNYA KUALITAS TATA KELOLA PEMRINTAH DAN

KORPORASI DALAM PENCEGAHAN KORUPSI

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah

dan Korporasi dalam Pencegahan Korupsi” diukur dengan menggunakan satu

Indikator Kinerja Utama (IKU), yaitu Presentase K/L/P/K yang

mengimplementasikan FCP (termasuk FRA).

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

Presentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan/Audit Penyesuaian Harga

% 70 0 0

Capaian Sasaran Program 3 0%

Page 50: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 41 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA) dihitung

berdasarkan Jumlah K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP/FRA pada tahun

berjalan dibandingkan dengan jumlah penugasan yang telah dilakukan pada

tahun berjalan.

Pencapaian sasaran program 4 didukung dengan dana sebesar Rp750.000.,00

atau 9,74% dari anggaran sebesar Rp7.700..000,00 dan SDM sebanyak 10 OH,

atau 11,11% dari rencana sebanyak 90 OH.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel

3.8 berikut.

Tabel 3.8 Capaian Sasaran Progam 4

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 4 PRESENTASE K/L/P/K YANG MENGIMPLEMENTASIKAN FCP (TERMASUK FRA)

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Empat yaitu

Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA), dari total

1 Penugasan FCP terdapat 0 K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP atau

sebesar 0%. Dengan demikian dari target IKU 1 sebesar 50% dan realisasi 0%

maka pencapaian IKU 1 adalah sebesar 0%.

Adapun penugasan yang telah dilakukan adalah Sosialisasi Fraud Control Plan

(FCP) tahun 2017 pada Dinas DPM Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota

Gorontalo. Karena penugasan baru sosialisasi dan belum ada implementasi,

maka belum bisa diakui capain IKU untuk tahun ini dikarenakan belum ada

implementasinya.

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 50 0 0

Capaian Sasaran Program 4 0%

Page 51: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 42 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

SASARAN PROGRAM 5 MENINGKATNYA KEPEDULIAN K/L/P/K DAN MASYARAKAT

TERHADAP KORUPSI

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan

Masyarakat Terhadap Korupsi” diukur dengan menggunakan satu Indikator

Kinerja Utama (IKU), yaitu Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi

(KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat.

Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat dihitung berdasarkan

Jumlah K/L/P/K atau unit kerja yang memenuhi 3 unsur kriteria dibandingkan

dengan K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota dari Komunitas

Pembelajar Anti Korupsi.

Pencapaian sasaran program 5 didukung dengan dana sebesar Rp900.000,00

atau 11,69% dari anggaran sebesar Rp7.700.000,00 dan SDM sebanyak 30 OH,

atau 33,33% dari rencana sebanyak 90 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

Program 5 telah efisien. Hal ini terlihat dari capaian IKU sasaran strategis

sebesar 125% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana sebesar

11,69% dan penggunaan OH sebesar 33,33%.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan pada Tabel

3.9 berikut.

Tabel 3.9 Capaian Sasaran Progam 5

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60 75 125

Capaian Sasaran Program 5 125%

Page 52: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 43 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 5 PRESENTASE KOMUNITAS PEMBELAJAR ANTI KORUPSI (KPAK) YANG

MENGIMPLEMENTASIKAN SISTEM PENGADUAN MASYARAKAT

Untuk Indikator Kinerja Utama satu pada Sasaran Program Lima yaitu

Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat, dari total 1 penugasan

MPAK (masyarakat pembelajar anti korupsi) terdapat 0 K/L/P/K atau unit kerja

yang telah menjadi anggota dari Komunitas Pembelajar Anti Korupsi atau

sebesar 75%. Dengan demikian dari target IKU 1 sebesar 60% dan realisasi 75%

maka pencapaian IKU 1 adalah sebesar 125%.

SASARAN PROGRAM 6 MENINGKATNYA KUALITAS PENERAPAN SPIP PADA PEMERINTAH

DAERAH/ KORPORASI

Pencapaian sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada

Pemerintah Daerah/Korporasi” diukur dengan menggunakan enam IKU, yaitu

“Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)”, “Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3)”, “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level

2)”, “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)”, “Presentase BUMD

yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik dari BUMD yang dibina”, dan

“Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina”.

Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang menunjukkan

karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan

berkelanjutan serta dapat digunakan sebagai instrumen evaluatif dan panduan

generik peningkatan efektivitas SPIP. Semakin tinggi level maturitas

penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, diharapkan akan semakin baik kualitas

pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.

Demikian pula Sistem Pengendalian Intern pada sektor korporasi.

Capaian kinerja sasaran srategis "Meningkatnya maturitas SPIP" diukur dengan

menggunakan enam IKU, “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)”,

“Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)”, “Maturitas SPIP

Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)”, “Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)”, “Presentase BUMD yang Kinerjanya Minimal

Berpredikat Baik dari BUMD yang dibina”, dan “Presentase BLUD yang

Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang dibina” dengan ikhtisar sebagai berikut.

Page 53: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 44 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.10

Capaian Sasaran Program 6

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama

Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi

Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)

% 100 100 100

2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

%

33,33 50 150,02

3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)

%

50 50 100

4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)

%

16,67 0 200

5 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

%

54 16,67 30,87

6 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

%

60 0 0

Capaian Sasaran Program 6

(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3 + IKU 4 + IKU 5 + IKU 6)/6

(100% + 150,02% + 100%+ 200% + 30,87 + 0)/6

96,81%

Pencapaian sasaran program 6 didukung dengan dana sebesar

Rp161,321,308.00 atau 103,81% dari anggaran sebesar Rp155.405.000,00 dan

SDM sebanyak 1.476 OH, atau 92,25% dari rencana sebanyak 1.600 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

strategis 6 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

strategis sebesar 96,81% lebih tinggi daripada capaian penggunaan OH sebesar

92,25%.

Uraian capaian kinerja yang ditunjukkan oleh capaian IKU disajikan sebagai

berikut.

Page 54: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 45 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 SASARAN PROGRAM 6 MATURITAS SPIP PEMERINTAH PROVINSI (LEVEL 3)

IKU "Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)" mencerminkan kualitas

penyelenggaraan SPIP Pemerintah Provinsi Gorontalo yang diharapkan berada

pada level 3. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas

penyelenggaraan SPIP yang semakin baik.

Pada tahun 2017, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah mencapai tingkat

maturitas SPIP level 3 dengan skor 3,12. Dengan demikian, capaian kinerja

sasaran strategis "Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3)" adalah 100%

dari target sebesar 100%.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level maturitas SPIP Pemda

antara lain sebagai berikut:

1. Melakukan penilaian maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi Gorontalo dan

memberikan bimtek untuk peningkatan level maturitas SPIP;

2. Menyusun strategi peningkatan level maturitas untuk digunakan Pemerintah

Provinsi Gorontalo dalam meningkatkan level maturitas SPIP.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SASARAN PROGRAM 6 MATURITAS SPIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (LEVEL 3)

IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) mencerminkan kualitas

penyelenggaraan SPIP seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapakan

berada pada level 3. Sebagaimana maturitas Pemerintah Provinsi, maturitas

SPIP Pemerintah diukur menggunakan skala 0-5 . Semakin tinggi nilai maturitas

SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik. Target

level maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) pada tahun 2017

adalah 33,33% dari 6 jumlah kabupaten/kota yang menjadi mitra kerja

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Sampai dengan tahun 2017, dari 6 pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi

mitra kerja perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, ada tiga yang mencapai tingkat

maturitas SPIP level 3 yaitu Pemerintah Kabupaten Gorontalo dengan nilai

3,3307, Pemerintah Kota Gorontalo dengan nilai 3,2114 dan Pemerintah

Kabupaten Pohuwato dengan nilai 3,2489. Dengan demikian, capaian kinerja

sasaran strategis "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)" adalah

150,02% dari target sebesar 33,33%.

Page 55: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 46 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

INDIKATOR KINERJA UTAMA 3 SASARAN PROGRAM 6 MATURITAS SPIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (LEVEL 2)

IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)” mencerminkan

kualitas penyelenggaraan SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan

berada pada level 2. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas

penyelenggaraan SPIP yang semakin baik. Target level maturitas SPIP

Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) pada tahun 2017 adalah 50 % dari 6 jumlah

kabupaten/kota yang menjadi mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Sampai dengan tahun 2017, dari 6 pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi

mitra kerja perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, ada 3 yang mencapai tingkat

maturitas SPIP level 2 yaitu Pemerintah Kabupaten Boalemo dengan nilai

2,8557, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dengan nilai 2,1250 dan

Pemerintah Kabupaten Bone Bolango dengan nilai 2,2375 Dengan demikian,

capaian kinerja sasaran strategis "Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3)" adalah 100% dari target sebesar 50%.

INDIKATOR KINERJA UTAMA 4 SASARAN PROGRAM 6 MATURITAS SPIP PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA (LEVEL 1)

IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” mencerminkan

kualitas penyelenggaraan SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang diharapkan

berada pada level 1. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas

penyelenggaraan SPIP yang semakin baik

Target level maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) pada tahun

2017 adalah 16,67 % dari 6 jumlah kabupaten/kota yang menjadi mitra kerja

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Sampai dengan tahun 2017, dari 6 pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi

mitra kerja perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, tidak ada yang mencapai

tingkat maturitas SPIP level 1 karena semua telah mencapai level 2 dan level 3.

Dengan demikian, capaian kinerja sasaran strategis "Maturitas SPIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)" adalah 200% dari target sebesar 16,67%

menggunakan rumus minimize.

Berikut tabel capaian Maturitas SPIP Kabupaten/Kota pada Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo Tahun 2017.

Page 56: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 47 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.11 Capaian Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada Provinsi

Gorontalo

No Pemerintah Daerah Skor Tahun

2017 Target Tahun

2019

1 Provinsi Gorontalo 3,1200 3,00

2 Kota Gorontalo 3,2114 3,00

3 Kabupaten Gorontalo 3,3307 3,00

4 Kabupaten Bone Bolango 2,2375 3,00

5 Kabupaten Gorontalo Utara 2,1250 3,00

6 Kabupaten Boalemo 2,8557 3,00

7 Kabupaten Pohuwato 3,2489 3,00

INDIKATOR KINERJA UTAMA 5 SASARAN PROGRAM 6 PERSENTASE BUMD YANG KINERJANYA MINIMAL BERPREDIKAT BAIK DARI

BUMD YANG DIBINA)

BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan

ekonomi daerah. Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo melakukan pengawasan

terhadap BUMD di wilayah Provinsi Gorontalo dalam rangka meningkatkan

kinerja agar BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu kesejahteraan

masyarakat di daerah.

IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasi oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo.

Realisasi IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina" sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 16,67% atau

mencapai 30,87% dari target sebesar 54%. Realisasi tersebut merupakan BUMD

yang kinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 1 BUMD dari 6 BUMD yang

dievaluasi.

Berikut tabel capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik pada Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2017.

Page 57: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 48 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.12 Capaian BUMD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

PDAM

Kota/Kabupaten BPPSPAM Ket KEPMENDAGRI Ket

Kota Gorontalo 3,670 Sehat 62,85 Baik

Kab. Gorontalo 2,590

Kurang Sehat 49,69 Cukup

Kab. Bone Bolango 2,880 Sehat 46,48 Cukup

Kab. Boalemo 2,310

Kurang Sehat 46,71 Cukup

Kab. Pohuwato 2,500

Kurang Sehat 50,82 Cukup

PERUSAHAAN DAERAH LAINNYA

NAMA PERUSHAAN

DAERAH NILAI KETERANGAN

PT Boalemo Idaman Gorontalo 31,37 Kurang

INDIKATOR KINERJA UTAMA 6 SASARAN PROGRAM 6

PERSENTASE BLUD YANG KINERJANYA MINIMAL BERPREDIKAT BAIK DARI

BLUD YANG DIBINA)

BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa

mengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan efisiensi dan

produktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-

Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah

Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus berbentuk Unit

Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, dengan

pengelolaan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, Perwakilan BPKP Provinsi

Gorontalo melakukan pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanan dan kinerja BLUD.

IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina"

diukur dengan menghitung jumlah BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo.

Page 58: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 49 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Realisasi IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina" sampai dengan tahun 2017 adalah sebesar 0% atau mencapai 0%

dibandingkan dengan target sebesar 60%. Realisasi tersebut merupakan hasil

dari 4 BLUD yang dibina.

Tidak tercapainya target karena penugasan tahun 2017 yang semula

direncanakan Evaluasi Kinerja menjadi Evaluasi Tata Kelola. Diantara 2 Rumah

Sakit Daerah yang di Evaluasi Tata Kelolanya tahun 2017 hasilnya kategori

Cukup Baik dan Kurang Baik.

Berikut tabel capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik pada Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2017.

Tabel 3.13

Capaian BLUD yang Kinerjanya Berpredikat Baik

No Nama Rumah Sakit

Tingkat Kinerja

Aspek Keuangan

Aspek Pelayanan Skor

Predikat Tingkat

Kesehatan RSD

1 2 3 4 5 6

1 RSUD Toto Kabila 15,7 43,02 58,72 Sedang*

2 RSUD Bumi Panua 19,05 43,70 62,75 Sedang*

3 RSUD M.M. Dunda Limboto 13,20 37,95 51,15

Kurang Baik

4 RSUD Aloei Saboe 12,75 52,96 65,71 Cukup Baik

*Penilaian tahun 2016

SASARAN PROGRAM 7 MENINGKATNYA KAPABILITAS PENGAWASAN INTERN PEMDA

Dalam rangka mewujudkan sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih

akuntabel, Pemerintah telah mengamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP) supaya seluruh tingkat pimpinan Kementerian/Lembaga/ Pemerintah

Daerah (K/L/D) menyelenggarakan kegiatan pengendalian atas keseluruhan

kegiatan di instansi masing-masing. Penyelenggaraan kegiatan pada suatu

instansi pemerintah, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, sampai

dengan pertanggungjawaban harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, serta

efisien dan efektif. Salah satu unsur yang diperlukan untuk mendapatkan sistem

pengendalian yang memadai adalah memperkuat peran Aparat Pengawasan

Page 59: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 50 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Intern Pemerintah (APIP) yang efektif sebagaimana telah diamanatkan dalam

Pasal 11 PP Nomor 60 Tahun 2008, yaitu:

a. Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan kehematan, efisiensi,

dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi

pemerintah;

b. Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, dan

c. Memberikan masukan yang dapat memelihara dan meningkatkan kualitas tata

kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.

Selanjutnya untuk mendorong percepatan peningkatan kualitas tata kelola

pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya tersebut, Pemerintah di dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019

secara khusus telah memasukkan peningkatan kapabilitas APIP sebagai bagian

dari agenda pembangunan. Hal ini dipertegas kembali oleh Presiden RI Bapak

Joko Widodo pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern dengan tema

Peningkatan Kapabilitas APIP tanggal 13 Mei 2015 di Jakarta. Salah satu

perintah Presiden adalah agar kapabilitas APIP di setiap K/L/D pada akhir tahun

2019 berada pada Level 3 (Integrated), jika dinilai dengan menggunakan Internal

Audit Capability Model (IACM) yang dikembangkan oleh The Institute of Internal

Auditor (IIA) tahun 2009.

Sebagaimana diketahui dalam kerangka IACM kapabilitas pengawasan intern

dikelompokkan menjadi lima tingkatan, yaitu Level 1 (Initial), Level 2

(Infrastructure), Level 3 (Integrated), Level 4 (Managed), dan Level 5

(Optimazing). Seiring dengan pelaksanaan program dimaksud, Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Grand

Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Tahun

2015-2019 ( Peraturan Kepala BPKP Nomor 6 Tahun 2015) disertai Pedoman

Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP ( Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun

2015) untuk dipergunakan oleh seluruh unit APIP di Indonesia, yang mencakup

Pedoman Teknis Penilaian Kapabilitas APIP Secara Mandiri (Self Assessment),

Pedoman Teknis Penjaminan Kualitas Penilaian Kapabilitas APIP (Quality

Assurance), Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Secara Mandiri (Self

Improvement), dan Pedoman Teknis Pemantauan Peningkatan Kapabilitas APIP.

Sesuai Pedoman Teknis Penilaian Kapabilitas APIP, penilaian level kapabilitas

mencakup 6 elemen yakni:

Page 60: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 51 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

1. Elemen 1 : Peran dan Layanan

2. Elemen 2 : Manajemen Sumber Daya Manusia

3. Elemen 3 : Praktik Profesional

4. Elemen 4 : Akuntabilitas dan Manajemen Kinerja

5. Elemen 5 : Budaya dan Hubungan Organisasi

6. Elemen 6 : Struktur dan Tata Kelola

Perkembangan Level Kapabilitas APIP di wilayah Provinsi Gorontalo pada Tahun

2015, 2016 dan 2017 nampak dalam tabel berikut :

Tabel 3.14 Level Kapabilitas APIP Tahun 2015

Tabel 3.15 Level Kapabilitas APIP Tahun 2016

No Inspektorat Level Tiap Elemen

Level APIP I II III IV V VI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 ProvinsiGorontalo 2 2 2 2 2 2 2

2 Kota Gorontalo 2 2 2 2 2 2 2

3 Kabupaten Gorontalo 2 2 1 2 2 1 2 dengan catatan

4 Kabupaten Boalemo 2 2 1 2 2 2 2 dengan catatan

5 Kabupaten Pohuwato

1 1 1 2 1 1 1

6 Kabupaten Bone Bolango

1 2 1 2 1 2 2 dengan catatan

7 Kabupaten Gorontalo Utara

1 1 1 1 1 1 1

No Inspektorat Level Tiap Elemen

Level APIP I II III IV V VI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 ProvinsiGorontalo 3 3 2 2 3 2 3 dengan catatan

2 Kota Gorontalo 3 2 2 3 3 2 3 dengan catatan

3 Kabupaten Gorontalo 2 3 2 2 3 2 2

4 Kabupaten Boalemo 2 2 2 2 2 2 2

5 Kabupaten Pohuwato

2 2 1 2 2 1 2 dengan catatan

6 Kabupaten Bone Bolango

1 2 1 2 1 2 2 dengan catatan

7 Kabupaten Gorontalo Utara

1 2 2 2 1 1 2 dengan catatan

Page 61: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 52 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tabel 3.16 Level Kapabilitas APIP Tahun 2017

Peningkatan level kapabilitas di tahun 2017 tidak luput dari upaya APIP di

seluruh wilayah Provinsi Gorontalo dalam memenuhi Infrastruktur Kapabilitas

yang dipersyaratkan serta internalisasinya secara terus menerus. Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo sebagai Instansi Pembina APIP di wilayah Provinsi

Gorontalo berupaya mendorong peningkatan kapabilitas APIP di wilayah Provinsi

Gorontalo melalui berbagai kegiatan, antara lain :

- Quality Assurance dalam peningkatan kapabilitas APIP

- Bimtek Evaluasi SOP di lingkungan APIP se-Provinsi Gorontalo

- Quality Assurance dalam penyusunan RTP SPIP

- Bimtek Audit Kinerja

- Bimtek Kerta Kerja Audit

Pada umumnya Kapabilitas APIP belum mencapai level 3 penuh disebabkan

belum dilakukannya Telaah Sejawat atas kesesuaian pengelolaan pengawasan

intern dengan Standard Audit. Disamping itu proses perencanaan dan

pelaksanaan audit oleh APIP belum sepenuhnya berbasis risiko. Untuk itu telah

dilaksanakan Workshop Telaah Sejawat dan Audit Internal Berbasis Risiko bagi

Inspektorat se Wilayah Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan tanggal 18-19

Desember 2017.

Hasil assessment Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo Tahun 2017 terhadap 7

APIP menunjukkan sebanyak 1 APIP Provinsi atau 100% APIP telah berada

pada level 3 (Integerated) dengan target 100% yang artinya capaian IKU 1 pada

sasaran program 7 adalah 100%. Untuk Kapabilitas APIP Kabupaten/Kota

menuju level 3 terealisasi 66,67% dari target 50%, dengan capaian 133,33%

No Inspektorat Level Tiap Elemen

Level APIP I II III IV V VI

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 ProvinsiGorontalo 3 3 2 3 3 2 3 dengan catatan

2 Kota Gorontalo 3 3 2 3 3 2 3 dengan catatan

3 Kabupaten Gorontalo 3 3 2 3 3 2 3 dengan catatan

4 Kabupaten Boalemo 3 3 2 2 3 2 3 dengan catatan

5 Kabupaten Pohuwato

3 3 2 3 3 2 3 dengan catatan

6 Kabupaten Bone Bolango

2 2 2 2 2 2 2

7 Kabupaten Gorontalo Utara

2 2 2 2 2 2 2

Page 62: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 53 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

untuk IKU 2 pada sasaran program 7. Sedangkan pada IKU 3 yaitu Kapabilitas

APIP Menuju Level 2 terelisasi sebanyak 33,33% dari target 50% APIP

Kabupaten/Kota dengan capaian maksimal 133,33% dari target menggunakan

rumus minimize.

Berikut tabel Sasaran Program 7 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemda.

Tabel 3.17 Capaian Sasaran Program 7

No Sasaran Program

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 2 3 4 5 6 7=6/5

1

Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

% 100 100 100

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

% 50 66,67 133,33

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

% 50 33,33 133,33

Capaian Sasaran Program 7

(IKU 1 + IKU 2 + IKU 3)/3

(100% + 133,33% + 133,33%)/3 122,22%

Pencapaian sasaran program 7 didukung dengan dana sebesar

Rp53.245.000.00 atau 95,08% dari anggaran sebesar Rp56.000.000,00 dan

SDM sebanyak 214 OH, atau 85,60% dari rencana sebanyak 250 OH.

Dari sisi penggunaan dana maupun SDM (OH), pencapaian kinerja sasaran

strategis 7 telah efisien. Hal ini terlihat dari rata-rata capaian IKU sasaran

strategis sebesar 122,22% lebih tinggi dibandingkan capaian penggunaan dana

sebesar 95,08% dan penggunaan OH sebesar 85,60%.

b. Kinerja Dukungan Pengawasan

Realisasi dan capaian indikator kinerja sasaran strategis berdasarkan tujuan dan

sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo dalam mendukung

berjalannya fungsi utamanya sebagai auditor intern pemerintah dapat diuraikan

sebagai berikut

Page 63: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 54 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

SASARAN PROGRAM 8 TERSEDIANYA DUKUNGAN TEKNIS KEPUASAN ATAS PELAYANAN

SEKRETARIAT UTAMA

Sasaran program “Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan

Sekretariat Utama” diukur dengan IKU berupa “Persepsi kepuasan layanan

Sekretariat Utama” meliputi empat layanan yaitu kepegawaian, keuangan,

keprolapan serta umum. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat

bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para

penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan

diperoleh melalui survei dengan menyebarkan kuesioner kepada para penerima

layanan dalam hal ini pegawai dari seluruh unit kerja di lingkungan Perwaklan BPKP

Provinsi Gorontalo dan dihitung menggunakan metode skala likert 1-10.

Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama” sebesar 7,46 skala

likert atau mencapai 106,57% dari target tahun 2017 sebesar 7 skala likert. Capaian

tersebut merupakan rata-rata capaian persepsi kepuasan pada empat layanan

sebagaimana disajikan pada Tabel 3.19.

Tabel 3.18 Capaian Sasaran Program 8

No Layanan Skor Persepsi Target Capaian

(%)

1 Kepegawaian 7.28 7 104.00

2 Keuangan 8.02 7 114.57

3 Prolap 7.37 7 105.28

4 Umum 7.16 7 102.28

Rata-rata 7.46 7 106.57

Capaian IKU “Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama” menyerap dana

sebesar Rp10.221.146.616,00 atau 96,93% dari anggaran sebesar

Rp10.545.011.000,00, dan SDM sebanyak 1.956 OH atau 82,53% dari rencana

sebanyak 2.370 OH.

Dari sisi penggunaan dana dan sumber daya manusia (OH), IKU “Persepsi

kepuasan layanan Sekretariat Utama” telah dicapai secara efisien.

Kondisi ini terlihat dari capaian IKU sebesar 106,42% lebih tinggi dibandingkan

dengan capaian penggunaan dana sebesar 96,93% dan capaian OH sebesar

82,52%.

Page 64: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 55 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

C. REALISASI ANGGARAN

Untuk mencapai sasaran strategis, sasaran hasil (outcome), maupun sasaran

keluaran (output) yang telah ditetapkan, dibutuhkan input berupa sumber daya salah

satunya dana. Hal ini adalah salah satu perwujudan dari anggaran berbasis kinerja.

Realisasi anggaran yang disajikan pada Tabel 3.19 di bawah ini merupakan

realisasi sesuai dengan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Perwakilan BPKP

Provinsi Gorontalo tahun 2017.

1. Realisasi Anggaran per Program

Tabel 3.19 Realisasi Anggaran per Program

No. Nama Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan Penyelenggaraan SPIP

980.155.000 937.737.428

95,67

2 Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan serta Pembayaran Gaji/Tunjangan BPKP

10.135.293.000 9.837.924.114

97,07

3 Fasilitas Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

409.718.000 383.222.502 93,53

4 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana

0 0 0

JUMLAH 11.525.166.000 11.158.884.044 96,82

Dari tabel 3.19 dapat diketahui bahwa total realisasi anggaran Perwakilan

BPKP Provinsi Gorontalo adalah sebesar Rp11.158.844.044 atau 96,82%

dari anggaran sebesar Rp11.525.166.000,00. Hal ini menunjukkan

penyerapan anggaran di Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo sangat baik.

2. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

Tabel 3.20

Realisasi Anggaran per Jenis Belanja

No. Kode Belanja Jenis Belanja (DIPA) Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 51 Pegawai 8.263.200.000 8.230.141.197 99,60

2 52 Barang 3.261.966.000 2.928.742.847 89,78

3 53 Modal 0 0 0

JUMLAH 11.525.166.000 11.158.884.044 96,82

Page 65: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 56 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Dari tabel 3.20 dapat diketahui bahwa belanja pegawai memiliki penyerapan

paling baik pada angka 99,60%, diikuti belanja barang 89,78.

Page 66: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 57 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

BAB IV

aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo, di samping

merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

dalam mencapai sasaran program dan IKU tahun 2017, juga mencerminkan sejauh

mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Realisasi kinerja BPKP tahun 2017

tercermin dari pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:

Tabel 4.1

Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Tahun 2017

No Sasaran Program Capaian IKU

1 Sasaran Program 1 IKU 1 Tercapai 100,51%

IKU 2 Tercapai 109,40%

2 Sasaran Program 2 IKU 3 Tercapai 200,00%

IKU 4 Tercapai 142,86%

IKU 5 Tercapai 166,67%

3 Sasaran Program 3 IKU 6 Belum Tercapai

4 Sasaran Program 4 IKU 7 Belum Tercapai

5 Sasaran Program 5 IKU 8 Tercapai 75%

6 Sasaran Program 6 IKU 9 Tercapai 100,00%

IKU 10 Tercapai 150,02%

IKU 11 Tercapai 100,00%

IKU 12 Tercapai 200,00%

IKU 13 Tercapai 30,87%

IKU 14 Belum Tercapai

7 Sasaran Program 7 IKU 15 Tercapai 100,00%

IKU 16 Tercapai 133,33%

IKU 17 Tercapai 133,33%

8 Sasaran Program 8 IKU 18 Tercapai 106,57%

PENUTUP

Page 67: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 58 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

Uraian ringkas hasil pengukuran dari delapan IKU tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Sasaran Program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan

Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi”, diukur berdasarkan dua IKU

sebagai berikut:

a. Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern

Pengelolaan Program Prioritas Nasional dengan realisasi 55,56% dari

target 55% sehingga memperoleh capaian 101,02%.

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko

dan pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan realisasi

60,17% dari target 55% sehingga memperoleh capaian 109,40%.

2. Sasaran Program “Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan

Keinvestigasian”, diukur berdasarkan tiga IKU sebagai berikut:

a. Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di

persidangan dengan realisasi 95,65% dari target 40% sehingga

memperoleh capaian 200%.

b. Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

APH dengan realisasi 100% dari target 70% sehingga memperoleh

capaian 142,86%.

c. Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/K dengan realisasi 100% dari target 60% sehingga memperoleh

capaian 166,67%.

3. Sasaran Program “Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan

Pembangunan Nasional”, diukur berdasarkan IKU sebagai berikut:

a. Presentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan/ audit

penyesuaian harga, belum tercapai.

4. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi

dalam pencegahan korupsi” dikur bedasarkan IKU sebagai berikut:

a. Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA),

belum tercapai.

5. Sasaran Program “Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat

Terhadap Korupsi”, diukur berdasarkan IKU sebagai berikut:

a. Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat dengan realisasi

75% dari target 60% sehingga memperoleh capaian 125%.

Page 68: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 59 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

6. Sasaran Program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah

Daerah/Korporasi” diukur berdasarkan enam IKU sebagai berikut:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3), dengan realisasi 100%

dari target 100% sehingga memperoleh capaian 100%.

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan realisasi

50% dari target 33,33% sehingga memperoleh capaian 150,02%.

c. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), dengan realisasi

50% dari target 50% sehingga memperoleh capaian 100%

d. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1), dengan realisasi

0% dari target 16,67% sehingga memperoleh capaian 200% dengan

menggunakan rumus minimize.

e. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina, dengan realisasi 16,67% dari target 54% sehingga

memperoleh capaian 30,87%.

f. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina,

belum tercapai.

7. Sasaran Program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda”

diukur berdasarkan tiga IKU sebagai berikut:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3), tercapai 100%.

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3), dengan

realisasi 66,67% dari target 50% sehingga memperoleh capaian

133,33%.

c. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2), dengan

realisasi 33,33% dari target 50% sehingga memperoleh capaian

133,33% dengan menggunakan rumus minimize.

8. Sasaran Program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam

pengawasan Perwaklan BPKP Provinsi Gorontalo” diukur berdasarkan IKU

“Persepsi kepuasan layanan kesestamaan” dengan capaian 106,57%.

Disadari sepenuhnya bahwa pencapaian sasaran strategis memerlukan upaya dan

kerja keras yang berkesinambungan. Kendala pencapaian sasaran strategis dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pedoman Evaluasi Maturitas SPIP pada Pemda masih dalam proses

penyempurnaan.

2. Peningkatan level maturitas SPIP dan kapabilitas APIP menjadi level 3 tidak

dapat dicapai dalam waktu singkat.

Page 69: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

2017

L K I

N

Halaman | 60 Perwakilan BPKP Provinsi Gorontalo

3. Kurangnya koordinasi secara efektif dengan Pemda.

4. Belum dirasakan manfaat nyata dari SPIP dan Kapabilitas APIP oleh Pemda.

5. Kurangnya komitmen pimpinan mitra kerja dalam menindaklanjuti rekomendasi

yang disampaikan oleh BPKP.

Langkah-langkah yang direncanakan dalam rangka meningkatkan capaian kinerja

antara lain adalah:

1. Meningkatkan koordinasi dan sinergi pengawasan dengan APIP mitra kerja

untuk mendorong peningkatan kapabilitas APIP.

2. Meningkatkan/mengembangkan kompetensi SDM BPKP.

3. Memantau dan mendorong instansi yang dievaluasi untuk menetapkan

kebijakan sesuai dengan rekomendasi yang disarankan.

4. Melaksanakan diklat/sosialisasi/workshop penyelenggaraan SPIP dan

Kapabilitas APIP bagi Pemerintah Daerah.

5. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP dan

Kapabilitas APIP.

6. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemerintah Daerah untuk percepatan

peningkatan kapabilitas APIP serta implementasi dan internalisasi

penyelenggaraan SPIP menuju level 3 secara integral dalam kegiatan instansi,

sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi.

Page 70: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

Lampiran 1

Penggunaan

Dana

Penggunaan

SDM/OH

Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %

Efisien/

Tidak Efisien

Efisien/

Tidak Efisien

1 2 3 4 5 6=5/4 7 8 9=8/7 10 11 12=11/10 13 14

546.780,00 445.391,77 81,46% 7.750 6.410 82,71% Efisien Efisien

1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan

Pengendalian Intern Pengelolaan Program Prioritas

Nasional

%

55 55,56 101,02

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi

%

55 60,17 109,40

84.454,00 93.275,00 110,44% 838 766 91,41% Efisien Efisien

3 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan

%40 95,65 200,00

4 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaaoleh APH

%70 100 142,86

5 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaaoleh K/L/P/K

%60 100 166,67

10.400,00 2.550,00 24,52% 110 100 90,91% Tidak Efisien Tidak Efisien

6 Presentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan

%70 0 0

7.700,00 750,00 9,74% 90 10 11,11% Tidak Efisien Tidak Efisien

7 Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)

%50 0 0

7.700,00 900,00 11,69% 90 30 33,33% Efisien Efisien

8 Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)

yang mengimplementasikan sistem pengaduan

masyarakat

%

60 75 125,00

155.405,00 161.321,31 103,81% 1.600 1.476 92,25 Tidak Efisien Efisien

9 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100 100 100,00

10Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

%33,33 50 150,02

11Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)

%50 50 100,00

12Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)

%16,67 0 200,00

13 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BUMD yang dibina

%54 16,67 30,87

14 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari

BLUD yang dibina

%60 0 0

56.000,00 53.245,00 95,08% 250 214 85,60 Efisien Efisien

10 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100 100 100

Sasaran Program 4. Meningkatnya Kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

Sasaran Program 5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi

SDM (OH)

CAPAIAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO

Keuangan

Sasaran Program 6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah/ Korporasi

Sasaran Program 7. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

No Indikator Kinerja Utama Satuan

Sasaran Program 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi

TargetCapaian

(%)Realisasi

Sasaran Program 2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian

Sasaran Program 3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional

Page 1 of 2

Page 71: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

Lampiran 1

Penggunaan

Dana

Penggunaan

SDM/OH

Anggaran (Rp000) Realisasi (Rp000) % Rencana Realisasi %

Efisien/

Tidak Efisien

Efisien/

Tidak Efisien

SDM (OH)KeuanganNo Indikator Kinerja Utama Satuan TargetCapaian

(%)Realisasi

11Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

%50 66,67 133,33

13Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

%50 33,33 133,33

10.545.011,00 10.221.146,62 96,93% 2370 1956 82,53 Efisien Efisien

16 Persepsi Kepuasan Layanan Kesestamaan Likert

1 - 107 7,46 106,57

Sasaran Program 8. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis dalam Pengawasan BPKP

Page 2 of 2

Page 72: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

Lampiran 2

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

Turun

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

Turun

1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional % 45 55 Naik 54,76 55,56 Naik

2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern

pengelolaan korporasi

% 100 55 Turun 80 60,17 Turun

3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian % 60 0 Turun 100 0 Turun

1 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan% - 40 Naik 0 95,65 Naik

2 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaaoleh APH% - 70 Naik 0 100 Naik

3 Presentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaaoleh K/L/P/K% - 60 Naik 0 100 Naik

3 Meningkatnya Penyelesaian

Hambatan Pelaksanaan

Pembangunan Nasional

1 Presentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan % - 70 Naik 0 0 N/A

4 Meningkatnya Kualitas tata

kelola pemerintah dan korporasi

dalam pencegahan korupsi

1 Presentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA)% - 50 Naik 0 0 N/A

5 Meningkatnya Kepedulian

K/L/P/K dan Masyarakat

Terhadap Korupsi

1 Presentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi

(KPAK) yang mengimplementasikan sistem

pengaduan masyarakat

% - 60 Naik 0 0 N/A

1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)% 100 100 Tetap 100 100 Tetap

2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)% 10 33,33 Naik 0 50 Naik

3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)% - 50 Naik 0 50 Naik

4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)% - 16,67 Naik 0 0 Naik

5 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina% 52 54 Naik 32,06 30,87 Turun

1

No

Perbaikan pengelolaan program

prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan

negara/korporasi

Meningkatnya kualitas

penerapan SPIP

Pemda/korporasi

Sasaran Program

Meningkatnya Efektivitas Hasil

Pengawasan Keinvestigasian

2

PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA OUTCOME TAHUN 2016 DAN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO

6

Rencana Realisasi

SatuanIndikator Kinerja Program

Page 1 of 2

Page 73: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

Lampiran 2

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

Turun

Tahun

2016

Tahun

2017

Naik/

Turun

No Sasaran Program

Rencana Realisasi

SatuanIndikator Kinerja Program

6 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari

BLUD yang dibina% 58 60 Naik 0 0 Tetap

1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)% 100 100 Tetap 100 100 Tetap

2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level

3)% 16,67 50 Naik 16,67 66,67 Naik

3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level

2)% 66,67 50 Turun 83,33 33,33 Naik

4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level

1)% 16,67 - - 0 0 -

4 Meningkatnya kualitas

pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP

1 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan (skala

likert 1-10) Skala Likert 7 7 Tetap 7,8 7,46 Turun

7 Meningkatnya kapabilitas

pengawasan intern Pemda

Meningkatnya kualitas

penerapan SPIP

Pemda/korporasi

6

Page 2 of 2

Page 74: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

Lampiran 3

Target

2017 Anggaran Realisasi %

2 3 4 5 6=5/4 7 8 9=8/7

Laporan Hasil Pengawasan

BPKP PerwakilanLap 86 86 100,00% 924.083 817.147 88,43%

LHP Pembinaan SPIP BPKP

PerwakilanLap 8 8 100,00% 72.205 67.345 93,27%

Surat Kepala Perwakilan

BPKP kepada Pemda,

Menyampaikan Rekomendasi

Hasil Asistensi dan Penilaian

Maturitas Penyelenggaraan

SPIP di Provinsi/Kab/Kota

Surat 7 7 100,00% - - 0,00%

LHP Peningkatan Kapabilitas

APIP BPKP PerwakilanLap 8 8 100,00% 56.000 53.245 95,08%

Surat Kepala Perwakilan

BPKP kepada Pemda,

Menyampaikan Rekomendasi

Hasil Bimtek dan Penilaian

Kapabilitas APIP di

Provinsi/Kab/Kota

Surat 7 7 100,00% - - 0,00%

2

Tersedianya

dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan

layanan

Laporan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKPLap 12 12 100,00% 409.718 383.223 93,53%

3

Termanfaatkannya

aset secara optimal

dalam mencapai

kepuasan layanan

pegawai

Tersedianya sarana dan

prasarana BPKPUnit 0 0 0,00% - - 0,00%

CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO

Keuangan

1

Tersedianya

informasi hasil

pengawasan pada

Perwakilan BPKP

Realisasi Capaian (%)

1

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan

Page 1 of 1

Page 75: KATA PENGANTAR - bpkp.go.id 2017 fix.pdf · KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Peraturan

Lampiran 4

2016 2017Naik/

Turun2016 2017

Naik/

Turun

2 3 2 3 3 2 3 3

Laporan Hasil Pengawasan

BPKP PerwakilanLaporan 99 86 Turun 98 86 Turun

LHP Pembinaan SPIP BPKP

PerwakilanLaporan 25 8 Turun 25 8 Turun

Surat Kepala Perwakilan BPKP

kepada Pemda, Menyampaikan

Rekomendasi Hasil Asistensi

dan Penilaian Maturitas

Penyelenggaraan SPIP di

Provinsi/Kab/Kota

Surat - 7 Naik - 7 Naik

LHP Peningkatan Kapabilitas

APIP BPKP PerwakilanLaporan 2 8 Naik 2 8 Naik

Surat Kepala Perwakilan BPKP

kepada Pemda, Menyampaikan

Rekomendasi Hasil Bimtek dan

Penilaian Kapabilitas APIP di

Provinsi/Kab/Kota

Surat - 7 Naik - 7 Naik

2

Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan

layanan

Laporan Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKPLaporan 80 12 Turun 80 12 Turun

3Termanfaatkannya aset secara optimal dalam

mencapai kepuasan layanan pegawai

Tersedianya sarana dan

prasarana BPKPUnit 5 - Turun 5 - Turun

PERBANDINGAN CAPAIAN KINERJA OUTPUT TAHUN 2016 DAN 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI GORONTALO

1

1Tersedianya informasi hasil pengawasan pada

Perwakilan BPKP

Rencana Realisasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Output Satuan

Page 1 of 1