kata pengantar 1 alat pengolah... · kecil dan konsumsi air pencuci yang terbatas. biji kopi hs...
TRANSCRIPT
1
KATA PENGANTAR
2
KATA PENGANTAR
Atas Berkat Rakhmat Alloh SWT. Sehingga bisa
tersusun buku Sarana Pengolahan Komoditi
Perkebunan. Buku ini disusun untuk mendukung
kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Pembangunan Perkebunan dengan kandungan isi yakni
Sarana Pengolahan Kopi dan kakao. Tujuan disusunnya
buku ini adalah untuk mendukung bantuan hibah alat
pengolah kopi dan kakao yang di alokasikan ke
kelompoktani.
Harapan kami, semoga buku ini memberikan
manfaat dan dapat dipergunakan sebagai pedoman
Spesifikasi alat sarana pengolahan. Disadari bahwa isi
buku ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kritik dan saran membangun akan diterima menjadi
bagian dari upaya penyempurnaan di masa mendatang
Surabaya, Mei 2013
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TIMUR
3
DAFTAR ISI
SARANA PENGOLAHAN KOPI..................................
A. Alat Pengupas Kulit Kopi Basah ..........................
B. Alat Pencuci Kulit Kopi Basah .............................
C. Alat Pengering Kopi (Drying) .............................
D. Alat Pengupas Kulit Kopi Kering (Huller) .............
E. Alat Sangrai Kopi .............................................
F. Alat Pembubuk Kopi .........................................
G. Alat Pengemas Bubuk Kopi ...............................
SARANA PENGOLAHAN KAKAO ..............................
A. Mesin Pemecah Buah Kakao ..............................
B. Pemeras Lendir Kakao ......................................
C. Kotak Fermentasi .............................................
D. Mesin Sangrai Biji Kakao ...................................
E. Pemasta Coklat ................................................
F. Alat Pres Lemak Kakao ......................................
G. Penghalus Pasta dan Pembubuk Coklat ...............
H. Pemisah Kulit Kakao ........................................
4
SARANA PENGOLAHAN KOPI
Perkembangan areal tanaman kopi rakyat yang
cukup pesat di Indonesia, perlu didukung dengan
kesiapan sarana dan metoda pengolahan yang
cocok untuk kondisi petani sehingga mereka
mampu menghasilkan biji kopi dengan mutu
seperti yang dipersyaratkan oleh Standar Nasional
Indonesia. Adanya jaminan mutu yang pasti,
diikuti dengan ketersediaannya dalam jumlah yang
cukup dan pasokan yang tepat waktu serta
berkelanjutan merupakan beberapa prasyarat
yang dibutuhkan agar biji kopi rakyat dapat
dipasarkan pada tingkat harga yang
menguntungkan.
Untuk memenuhi prasyarat di atas, pengolahan
kopi rakyat harus dilakukan dengan tepat waktu,
tepat cara dan tepat jumlah. Buah kopi hasil
panen, seperti halnya produk pertanian yang lain,
perlu segera diolah menjadi bentuk akhir yang
stabil agar aman untuk disimpan dalam jangka
5
waktu tertentu. Kriteria mutu biji kopi yang
meliputi aspek fisik, citarasa dan kebersihan serta
aspek keseragaman dan konsistensi sangat
ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan
proses produksinya. Oleh karena itu, tahapan
proses dan spesifikasi peralatan pengolahan kopi
yang menjamin kepastian mutu harus didefinisikan
secara jelas.
Untuk mendukung era agroindustri di masa
datang, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur
tahun 2013 telah mengalokasikan beberapa
bantuan hibah alat pengolah kopi dan kakao.
6
A. ALAT PENGUPAS KULIT KOPI BASAH
(PULPER)
Model : INTAN HS-CP O1
Kapasitas : 800 kg/jam
Penggerak : mesin Premium 5,6 HP
Silinder : 1 (satu) silinder
Dimensi alat : 800 x 585 x 1.140 mm
Alat Pengupas kulit kopi basah
(pulper coffee) Produk CV.
INTAN
Proses pengolahan secara basah atau semi-
basah diawali dengan pengupasan kulit buah
dengan mesin mengupas (pulper) tipe silinder.
Pengupasan kulit buah berlangsung di dalam
7
celah di antara permukaan silinder yang
berputar (rotor) dan permukaan pisau yang
diam (stator). Silinder mempunyai profil
permukaan bertonjolan atau sering disebut
“buble plate” dan terbuat dari bahan logam
lunak jenis tembaga.
Model : INTAN HS-CP O2
Kapasitas : 1.000 kg/jam
Penggerak : Mesin Bensin 7 HP
Silinder : 2 (dua) silinder
Dimensi alat : 890 x 840 x 1.450 mm
Alat Pengupas kulit kopi
basah (pulper coffee) Produk
CV. INTAN
8
Model : PUL 300 ATT
Kapasita : 250 – 300 kg/jam
Penggerak : Diesel 5,5 HP
Jumlah Silinder : 1 (satu)
Dimensi alat : 900 x 800 x 1.300 mm
Alat Pengupas kulit kopi basah (pulper coffee) Produk PT. AGRO TUNAS TEKNIK
Silinder digerakkan oleh sebuah motor bakar
atau motor diesel. Mesin pengupas tipe 2
silinder dengan kapasitas 800 - 1000 kg buah
kopi per jam digerakkan dengan motor bakar
bensin 5,5 PK. Alat pulper juga tersedia
kapasitas kecil yang dioperasikan secara
9
manual (tanpa bantuan mesin), sekitar 80 -
100 kg buah kopi per jam.
Mesin ini dapat digunakan oleh petani secara
individu atau kelompok kecil petani yang terdiri
atas 5 - 10 anggota. Sedang untuk kelompok
tani yang agak besar dengan anggota lebih dari
25 orang sebaiknya menggunakan mesin
pengupas dengan kapasitas 3.000 kg per jam.
Mesin ini digerakkan dengan sebuah mesin
diesel 8 - 9 PK.
Pengupasan buah kopi umumnya dilakukan
dengan menyemprotkan air ke dalam silinder
bersama dengan buah yang akan dikupas.
Penggunaan air sebaiknya diatur sehemat
mungkin disesuaikan dengan ketersediaan air
10
dan mutu hasil. Jika mengikuti proses
pengolahan basah secara penuh, konsumsi air
dapat mencapai 7 - 9 m3 per ton buah kopi
yang diolah. Untuk proses semi-basah,
konsumsi air sebaiknya tidak lebih dari 3 m3 per
ton buah. Aliran air berfungsi untuk membantu
mekanisme pengaliran buah kopi di dalam
silinder dan sekaligus membersihkan lapisan
lendir. Lapisan air juga berfungsi untuk
mengurangi tekanan geseran silinder terhadap
buah kopi sehingga kulit tanduknya tidak
pecah.
11
B. Alat Pencuci Kopi Basah (Washer
Coffee)
Model : INTAN HSW - 02. K
Kapasita : 470 kg/jam
Penggerak : Diesel 8 HP
Jumlah Pemukul : 18 (Delapan belas)
Dimensi alat : 1.800 x 710 x 1.310 mm
Produk CV. INTAN
Pencucian bertujuan untuk menghilangkan
sisa lendir hasil fermentasi yang masih menempel
di kulit tanduk. Untuk kapasitas kecil, pencucian
12
dapat dikerjakan secara manual di dalam bak atau
ember, sedang untuk kapasitas besar perlu
dibantu dengan mesin. Ada dua jenis mesin
pencuci yaitu tipe batch dan tipe kontinyu, seperti
disajikan pada gambar di bawah ini.
Mesin pencuci tipe batch mempunyai wadah
pencucian berbentuk silinder horisontal segi enam
yang di putar. Mesin ini dirancang untuk kapasitas
kecil dan konsumsi air pencuci yang terbatas. Biji
kopi HS sebanyak 50 - 70 kg dimasukkan ke
dalam silinder lewat corong dan kemudian
direndam dengan sejumlah air. Silinder ditutup
rapat dan diputar dengan motor bakar (5 PK)
selama 2 - 3 menit. Motor dimatikan, tutup silinder
dibuka dan air yang telah kotor dibuang. Proses ini
13
diulang 2 sampai 3 kali tergantung pada
kebutuhan atau mutu biji kopi yang diinginkan.
Kebutuhan air pencuci berkisar antara 2 - 3 m3 per
ton biji kopi HS.
Gb. Mesin Pencuci Tipe Batch Produk PUSLOITKOKA Jember
Mesin pencuci kontinyu mempunyai kapasitas yang
relatif besar, yaitu 1.000 kg biji kopi HS per jam.
14
Kebutuhan air pencuci berkisar antara 5 - 6 m3 per
ton biji kopi HS. Mesin pencuci ini terdiri atas
silinder berlubang horisontal dan sirip pencuci
berputar pada poros silinder. Biji kopi HS
dimasukkan ke dalam corong silinder secara
kontinyu dan disertai dengan
Gb. Mesin washer kopi tipe silinder produk PUSLITKOKA Jember
15
semprotan aliran air ke dalam silinder. Sirip
pencuci yang diputar dengan motor bakar
mengangkat massa biji kopi ke permukaan
silinder. Sambil bergerak, sisa-sisa lendir pada
permukaan kulit tanduk akan terlepas dan tercuci
oleh aliran air. Kotoran-kotoran akan menerobos
lewat lubang-lubang yang tersedia pada dinding
silinder, sedang massa biji kopi yang sudah bersih
terdorong oleh sirip pencuci ke arah ujung
pengeluaran silinder.
16
C. ALAT PENGERING KOPI (DRYING)
Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi
kandungan air dari dalam biji kopi HS yang semula
60 - 65 % sampai menjadi 12 %. Pada kadar air
ini, biji kopi HS relatif aman untuk dikemas dalam
karung dan disimpan di dalam gudang pada
kondisi lingkungan tropis. Proses pengeringan
dapat dilakukan dengan cara penjemuran, mekanis
dan kombinasi keduanya. Buah kopi Arabika mutu
rendah (inferior) hasil sortasi di kebun sebaiknya
diolah secara kering. Cara ini juga banyak
dipraktekkan petani untuk mengolah kopi jenis
Robusta.
17
Tahapan proses ini relatif lebih pendek
dibandingkan proses semi-basah. Jika cuaca
memungkinkan dan fasilitas memenuhi syarat,
penjemuran merupakan cara pengeringan kopi
yang sangat menguntungkan baik secara teknis,
ekonomis maupun mutu hasil. Namun, di beberapa
Gb. Mesin pengering biji kopi berbahan bakar kayu Produk PUSLITKOKA Jember
18
sentra penghasil kopi kondisi yang demikian sering
tidak dapat dipenuhi. Oleh
karena itu, proses pengeringan bisa dilakukan
dalam dua tahap, yaitu penjemuran untuk
menurunkan kadar air biji kopi sampai 20 - 25 %
dan kemudian dilanjutkan dengan pengering
mekanis. Kontinuitas sumber panas untuk proses
pengeringan dapat lebih dijamin (siang dan
malam) sehingga buah atau biji kopi dapat
langsung dikeringkan dari kadar air awal 60 - 65
% sampai kadar air 12 % dalam waktu yang lebih
terkontrol.
Proses pengeringan mekanis sebaiknya
dilakukan secara berkelompok karena proses ini
membutuhkan peralatan mekanis yang relatif lebih
19
rumit, modal investasi yang relatif cukup besar
dan tenaga pelaksana yang terlatih. Kapasitas
pengering mekanis bisa dipilih antara 1,50 sampai
4 ton biji kopi HS basah tergantung pada kondisi
kelompok tani.
Konsumsi minyak tanah untuk pengering
mekanis pada berkisar antar 3 - 4 liter per jam.
Sedang konsumsi kayu bakar untuk pengering
berbahan bakar kayu adalah antara 15 - 20 kg per
jam tergantung pada kadar air kayu bakarnya.
Penggunaan kayu bakar dapat meningkat 2 kali
lebih besar, jika kadar airnya di atas 30 %. Untuk
itu, kayu bakar sebaiknya dikeringanginkan
selama 2 - 3 minggu sampai kadar air mencapai
20 - 22 % (Hartoyo, 1987). Tungku dan perangkat
20
penunjangnya (pemindah panas), sebagai sumber
panas, harus dioperasikan secara optimal.
Pengeringan dengan cara kombinasi merupakan
salah satu alternatif yang tepat untuk
memperbaiki mutu dan sekaligus menekan biaya
produksi. Proses pengeringan dilakukan dalam dua
tahap. Pertama, pengeringan awal (predrying) biji
basah di lantai semen sampai kadar airnya
mencapai 20-22 % dan kedua pengeringan akhir
(final drying) biji kopi di dalam pengering mekanis
pada suhu 50 - 60 °C selama 8 - 12 jam sampai
kadar air 12 %.
21
D. ALAT PENGUPAS KULIT KOPI KERING
(Huller Coffee)
Model : INTAN HS-CP O2
Kapasita : 110 kg/jam
Penggerak : Mesin Bensin 7 HP
Jumlah Silinder : 1 (satu)
Dimensi alat : 890 x 840 x 1.450 mm
Produk CV. INTAN
Pengupasan ditujukan untuk memisahkan biji
kopi dari kulit tanduk untuk pengolahan secara
basah atau semi-basah dan memisahkan biji
kopi dan kulit kopi gelondong kering untuk hasil
pengolahan kopi secara kering. Hasil
22
pengupasan disebut biji kopi beras. Mesin
pengupas yang digunakan adalah tipe silinder
dengan penggerak motor diesel 20 - 24 PK
tergantung kapasitasnya. Di dalam dinding
silinder terdapat rotor penggesek, saringan dan
kipas sentrifugal untuk memisahkan biji kopi
dari kulit kopi dan kulit tanduk. Biji kopi HS
diumpankan ke dalam silinder lewat corong
pemasukan dan kemudian masuk celah antara
permukaan rotor dan terlepas menjadi serpihan
ukuran kecil. Permukaan rotor mempunyai ulir
dan mampu mendorong biji kopi keluar silinder,
sedangkan serpihan kulit lolos lewat saringan
dan terhisap oleh kipas. Mesin pengupas
dirancang untuk mengupas biji kopi HS atau
kopi gelondong dengan kadar air mendekati 12
%. Jika kadar air
23
Gb. Mesin pengupas kulit kopi kering
Produk PUSLITKOKA Jember
makin tinggi, kapasitas pengupasannya turun
dan jumlah biji pecahnya sedikit meningkat.
24
E. ALAT SANGRAI KOPI
Model : INTAN HSS-15 N
Kapasita : 15 kg/Batch
Penggerak : Motor Listrik (0,5 HP/1.400
HP/1.400 rpm)
Diameter Drum : 400 mm
Panjang Drum : 600 mm
Material Drum : Stainless steel
Bahan Bakar : LPG
Dimensi alat : 1.150 x 640 x 1.520 mm
Gb. Sangrai kopi
25
Mutu dari kopi sangat ditentukan oleh
penanganannya selama panen dan pasca panen.
Kopi yang dipetik saat tua, merupakan kopi
dengan mutu tinggi sebaliknya kopi yang
belum merah namun sudah dipetik akan
mengakibatkan aroma dan rasa kurang. Proses
penyangraian adalah proses pembentukan rasa
dan aroma pada biji kopi. Apabila biji kopi memiliki
keseragaman dalam ukuran specifik gravity,
tekstur, kadar air dan struktur kimia maka proses
penyangraian akan relatif lebih mudah untuk
dikendalikan. Kenyataan, biji kopi memiliki
perbedaan yang sangat besar, sehingga proses
penyangraian merupakan seni dan memerlukan
ketrampilan dan pengalaman sebagaimana
permintaan konsumen. Proses penyangraian
dilakukan dengan menggunakan suhu yang tinggi.
Biji kopi yang disangrai pada suhu 180 – 240 °C
biasanya memerlukan waktu 15 -20 menit. Ketika
penyangraian selesai maka biji kopi harus segera
26
dikeluarkan dari mesin dan didinginkan secara
cepat dengan menggunakan Cooller seperti alat
dibawah ini
Gb. Pendingin Hasil Sangrai (Cooller)
27
F. ALAT PEMBUBUK KOPI
Model : INTAN HSB - 04. K
Kapasita : 30,8 kg/jam
Penggerak : Diesel 8 HP
Jumlah Pemukul : 18 (Delapan belas)
Dimensi alat : 1.800 x 710 x 1.310 mm
Biji kopi sangrai dihaluskan dengan alat penghalus
[grinder] sampai diperoleh butiran kopi bubuk
dengan kehalusan tertentu. Butiran kopi bubuk
mempunyai luas permukaan
yang sangat besar sehingga
senyawa pembentuk citarasa
dan senyawa penyegar
mudah larut saat diseduh ke
dalam air panas.
Gb. Mesin pembubuk kopi
28
G. ALAT PENGEMAS BUBUK KOPI
(Vacuum)
Biji kopi sangrai atau kopi bubuk dikemas
dalam kemasan aluminium foil dan dipress panas.
Kesegaran, aroma dan citarasa kopi bubuk atau
kopi sangrai akan terjaga dengan baik pada
kemasan vakum supaya kandungan oksigen di
Produsen : PUSLITKOKA
Gb. Alat Vakum
dalam kemasan minimal. Untuk mempermudah
pemasaran dan distribusi ke konsumen, kemasan
kopi bubuk atas dasar jenis mutu, ukuran
kemasan dan bentuk kemasan dimasukkan dan
dimuat di dalam kardus [karton]. Kardus diberi
nama perusahan, merek dagang dan label
29
produksi yang jelas. Tumpukan kardus kemudian
disimpan di dalam gudang dengan sanitasi,
penerangan dan ventilasi yang cukup.
30
SARANA PENGOLAH KAKAO
Harga biji kakao Indonesia relatif rendah dan
dikenakan potongan harga dibandingkan dengan
harga produk sama dari negara produsen lain.
Faktor penyebab mutu kakao beragam adalah
minimnya sarana pengolahan, lemahnya
pengawasan mutu serta penerapan teknologi pada
seluruh tahapan proses pengolahan biji kakao
rakyat yang tidak berorientasi pada mutu.
Produksi biji kakao Indonesia secara signifikan
terus meningkat, namun mutu yang dihasilkan
umumnya masih rendah dan beragam, khususnya
yang dihasilkan oleh petani perkebunan rakyat.
Oleh karena itu teknologi pengolahan kakao pada
tingkat petani perlu dikembangkan agar mampu
menghasilkan biji kakao bermutu tinggi secara
berkelanjutan. Salah satu upayanya adalah melalui
penerapan alat dan mesin hasil rekayasa terkini
31
untuk dikembangkan pada usaha agribisnis
perkebunan rakyat.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao telah
menghasilkan prototype alat dan mesin tepatguna
untuk pengolahan Kakao. Alsin pengolahan kakao
tersebut dapat dilihat berikut ini.
32
A. Mesin Pemecah Buah Kakao
1.Spesifikasi Teknis
a. Tenaga Penggerak
- Type/Model : Motor listrik 3 HP, 3 Phase, 380 V
- Bahan Bakar : Solar
b. Kapasitas Kerja : 1000 buah kakao per jam
2. Keunggulan
- Kecepatan kerja terjamin
33
- Kebersihan biji terjamin
- Konsumsi energi rendah
- Mudah diadopsi oleh perkebunan besar maupun perkebunan rakyat
3. Perekayasa/Produsen
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jl. Panglima
Besar Sudirman No. 90, Jember 68118
34
B. Pemeras Lendir Kakao ( Depulper )
Fungsi:
Mengurangi kandungan
lendir (pulp) dipermukaan biji kakao sehingga
waktu fermentasi lebih singkat dan menurunkan
tingkat keasaman biji kering
Lendir hasil pemerasan dapat diproses lanjut
menjadi produk samping yang memiliki nilai
tambah
Mudah dipindah-pindah.
Fleksibilitas dan Keunggulan :
Hasil pemerasan baik dan bersih
Perawatan mudah dan murah, serta mudah
dioperasikan
Mudah dipindah-pindahkan.
35
Produsen : PUSLITKOKA
Gb. Alat pemeras lendir kakao
Spesifikasi Teknis :
Kapasitas: 1-1,25 ton/jam, penggerak motor
bakar Honda 5,5 PK
Transmisi pulley dan sabuk karet V
Pemisah lendir : ayakan SS
Rangka mesin : baja profil kotak
36
C. Kotak Permentasi
Tujuan fermentasi adalah untuk mematikan
lembaga biji agar tidak tumbuh sehingga
perubahan-perubahan di dalam biji akan mudah
terjadi, seperti warna keping biji, peningkatan
aroma dan rasa, perbaikan konsistensi keping biji
dan untuk melepaskan selaput lendir. Selain itu
untuk menghasilkan biji yang tahan terhadap
hama dan jamur. Biji kakao difermentasikan di
dalam kotak kayu berlubang, dapat terbuat dari
37
papan atau keranjang bambu. Fermentasi
memerlukan waktu 6 hari. Dalam proses
fermentasi terjadi penurunan berat sampai 25%.
Ada dua cara fermentasi :
1. Fermentasi dengan kotak/peti fermentasi
a.Biji kakao dimasukkan dalam kotak terbuat
dari lembaran papan yang berukuran panjang
60 cm dengan tinggi 40 cm (kotak dapat
menampung ± 100 kg biji kakao basah)
setelah itu kotak ditutup dengan karung
goni/daun pisang.
b.Pada hari ke 3 (setelah 48 jam) dilakukan
pembalikan agar fermentasi biji merata.
c.Pada hari ke 6 biji-biji kakao dikeluarkan dari
kotak fermentasi dan siap untuk dijemur.
2. Fermentasi menggunakan keranjang bambu
a. Keranjang bambu terlebih dahulu dibersihkan
dan dialasi dengan daun pisang baru
38
kemudian biji kakao dimasukan (keranjang
dapat menampung ± 50 kg biji kakao basah)
b. Setelah biji kakao dimasukan keranjang
ditutup dengan daun pisang.
c. Pada hari ke 3 dilakukan pembalikan biji dan
pada hari ke 6 biji-biji dikeluarkan untuk siap
dijemur.
D. Mesin Sangrai Biji Kakao
1. Spesifikasi Teknis
a.Tenaga Penggerak
39
- Type/Model : Motor Listrik 2 PK, 3 Phase,
380 V ; Motor Bakar
- Daya/Putaran Mesin : 940 Rpm
- Bahan Bakar : Minyak tanah atau gas
b.Dimensi Peralatan
- Panjang : 140 cm
- Lebar : 90 cm
- Tinggi : 160 cm
c.Kapasitas Kerja :25 Kg/jam biji kakao
2. Keunggulan
- Dapat digunakan untuk komoditas lainnya
- Mutu biji dan keseragaman biji tersangrai
konsisten
- Mudah diadopsi oleh Perkebunan Besar atau
Perkebunan Rakyat.
- Mudah dipindahkkan ke tempat lain.
- Sumber panas burner berbahan bakar minyak
tanah atau gas.
40
E. Pemasta Cokelat
Fungsi:
Melumatkan pecahan-pecahan nib pasca sangrai
dengan menggunakan ulir (screw) sampai
diperoleh pasta cokelat.
Fleksibilitas dan Keunggulan :
Pasta yang diperoleh bermutu baik
Perawatan mudah dan murah, serta mudah
dioperasikan
Mudah diadopsi oleh perkebunan rakyat.
Diproduksi : PUSLITKOKA
Gb. Pemasta Cokelat
41
Spesifikasi Teknis :
Kapasitas: 5 kg/jam
Tipe: ulir
Penggerak: Motor listrik 1 HP, 220 V, 1.440
rpm, single phase
Dimensi: 1.000 x 400 x 750 mm
Bahan konstruksi: Besi baja, plat aluminium
42
F. Alat Pres Lemak Kakao
Fungsi:
Untuk memisahkan lemak atau minyak dari nib
kakao
Fleksibilitas dan Keunggulan :
Multikomoditi (buah asam, jambu mete, biji
mete, kulit buah kakao
Perawatan mudah dan murah, serta mudah
dioperasikan
Hasil pengempoan baik.
Produsen : PUSLITKOKA
Gb. Alat Pres Lemak
Kakao
43
Spesifikasi Teknis :
Kapasitas: 0,5 kg nib/batch
Unit pengpress: Dongkrak hidrolik, 20 ton
Dimensi: 600 x 600 x 1.200 mm
Bahan konstruksi: Besi baja, ulir baja, plat baja.
44
G. Penghalus Pasta dan Pembubuk
Cokelat
Fungsi:
Memperhalus partikel pasta dan bubuk cokelat
Fleksibilitas dan Keunggulan:
Untuk proses pembubukan dan penghalusan
pasta
Perawatan mudah dan murah, serta mudah
dioperasikan
Hasil pembubukan dan penghalusan pasta baik
Diproduksi : PUSLITKOKA
Gb.Penghalus Pasta dan Pembubuk Cokelat
45
Spesifikasi:
Kapasitas, Pemasta halus : 15 kg/batch
Pembubuk : 4 kg/batch
Penggerak:Motor listrik 2 HP
Pemanas:Elemen listrik 500 W
Transmisi:Pulley dan sabuk karet V
Bahan konstruksi:Besi baja, plat besi, plat
aluminium
46
H. Pemisah Kulit Kakao ( Desheller )
Fungsi:
Untuk memperbesar luas permukaan hancuran nib
sehingga pada saat perlakuan pengempoan
maupun pembuatan pasta dengan bantuan
pemanasan massa kakao akan menerima panas
yang lebih banyak dan seragam.
Fleksibilitas dan Keunggulan :
Perawatan mudah dan murah, serta mudah
diperbaiki
Tenaga penggerak dapat motor listrik atao motor
bakar
Hasil pengupasan baik.
47
Diproduksi :
PUSLITKOKA
Gb. Pemisah Kulit Kakao ( Desheller )
Spesifikasi Teknis :
Kapasitas: 115 kg/jam
Penggerak: Motor listrik 1 HP, 220 V, 1.440
rpm, single phase
Transmisi: Pulley dan sabuk karet V
Dimensi: 800 x 600 x 1.450 mm
Bahan konstruksi: Besi bajan, plat besi.