kasus rab 2
DESCRIPTION
rhrhghrbrhTRANSCRIPT
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian1. Biodata
a) Identitas KlienNama : An. AUsia : 7 TahunJenis kelamin : Laki-lakiAgama : IslamPendidikan : Kelas 1 SDAlamat :Jl.Perintis Kemerdekaan, Gg.H. Hasan RT/RW
003/002 Sambang Jaya, Mangkubumi.Tanggal masuk : 05 Oktober 2015Tanggal pengkajian : 06 Oktober 2015Diagnosa medis : ThypoidRencana theraphy : Ceftriaxone 3x750 mg
Paracetamol sirup 4x10 mlLactolac sirup 3x1 ctsAmbroxol 3x ¾ cts
Ruang/ kelas : RAB/ IIINo. RM : 15332001
b) Identitas Orang tua1) Ayah
Nama : Tn.YUsia : 33 tahunPendidikan : SMP Pekerjaan : SupirAlamat : Jl.Perintis Kemerdekaan, Gg.H. Hasan RT/RW 003/002
Sambang Jaya, Mangkubumi.2) Ibu
Nama : Ny. AUsia : 28 tahunPendidikan : SMPPekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan, Gg.H. Hasan RT/RW 003/002
Sambang Jaya, Mangkubumi.
K
K
2. Keluhan UtamaKlien demam
3. Riwayat Kesehatan a) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu klien mengatakan bahwa An. A mengalami demam tinggi. Demam yang dialami ketika perut terasa kembung, dan demam turun pada sore hari. Demam yang dirasakan An.A yaitu pada seluruh tubuh dengan suhu 38,10C, demam turun apabila diberikan obat parasetamol. Keluhan lain yang dirasakan An. A yaitu batuk disertai dengan dahak atau sekret.
b) Riwayat kesehatan dahuluIbu klien mengatakan bahwa An. Tidak memiliki riwayat penyakit yang pernah dialami.
c) Riwayat kesehatan keluargaIbu An.A bahwa dalam anggota keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit berupa TB paru, Asma, DM, Stroke, Jantung , dan lainnya. Genogram:
Keterangan:
: Memiliki riwayat typhoid
: Laki-laki
: Klien (An.A)
: Perempuan
: Tinggal serumah
4. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
a) PrenatalPada masa prenatal ibu klien mengatakan tidak mengalami gangguan saat kehamilan. Ibu klien mendapatkan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada usia kehamilan 8 minggu.
b) IntranatalIbu klien menjalani persalinan pada usia kandungan 36 minggu, proses persalinan yaitu normal.
c) Postnatal Berat badan An.A setelah kelahiran yaitu 3,5 kg, dan tali pusa terlepas pada tiga hari setelah kelahiran.
5. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Raksi Imunisasi1. BCG 1 & 2 bulan -2. DPT (I,II,III) 2 bulan, 4 bulan, & 6 bulan. Demam3. Polio (I,II,III,IV) 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan, 6
bulan, & 9 bulan.-
4. Campak 9 bulan -5. Hepatitis 0 bulan & 1 bulan -6. HIB 2 bulan ,4 bulan, & 6 bulan -
6. Riwayat Nutrisia) Pemberian ASI
Ibu klien mengatakan, An, diberikan ASI pertama saat setelah dilahirkan. ASI diberikan saat setiap kali An. A menangis. Lama pemebrian ASI yaitu selama 22 bulan.
b) Pemberian susu formulaIbu klien mengatakan An. A tidak pernah diberikan susu formula.
c) Pemberian makanan tambahanIbu klien mengatakan An. A diberikan makanan tambaha pada usia 6 bulan, berupa bubur (Milna & Nestle).
d) Pola pertumbuhan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
No Usia Jenis Nutrisi Pemberian1. 0-4 bulan ASI Setiap kali bayi menangis
2. 4-12 bulan ASI, bubur (Milna & Nestle)
2 x sehari
3. Saat ini Nasi, sayur, lauk pauk,dan buah-buahan
3 x sehari
7. Riwayat Tumbuh Kembanga) Pertumbuhan fisik
BB : 17 kgTB : 110,1 cmWaktu tumbuh gigi: usia tiga bulan.
b) Perkembangan Tiap TahapAnak berkembang sesuai dengan tahap perkembangan. Anak bisa temgkurap pada usia 4-6 bulan, bisa duduk saat usia 7-8 bulan, saat usia 9-10 bulan anak bisa merangkak. Anak bisa berdiri pada usia 11 bulndan bisa berjalan usia 12 bulan. Anak bisa tersenyum kepada orang lain pertama kali saat usia 12 bulan, berbicara pertama kali yaitu memanggi “mama” dan “bapak” usia 6 bulan.
8. Riwayat PsikososialAn. A tinggal dan diasuh di rumah bersama/ oleh kedua orang tuanya, dan di lingkungan kota (komplek perumahan). Hubungan antar keluarga baik dan saling mendukung dalam setiap hal terutama sekarang ketika anaknya sakit, keluarga (orang tua) senantiasa berdoa dan berikhtiar untuk kesembuhan anaknya.
9. Riwayat SpiritualAyah dan ibu An. A memeluk agama islam, kedua orangtua An. A selalu menjalankan ibadah dan berdoa untuk kesembuhan An. A. An. A selalu menjalankan ibadah sholat apabila disuruh oleh orang tuanya, dan An. A selalu mengikutu sekolah agama pada setiap sore.
10. Reaksi Hospitalisasia) Pemahaman keluarga tentang akit dan rawat inap
Orang tua membawa anaknya ke RS karena khawatir dengan cemas keadaan anaknya yeng mengalami demam selama dua minggu dengan demam terus menerus naik dan turun. Orang tua selalu mendampingi An.A saat dirawat di RS.
b) Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inapAn.A mengerti bahwa dirinya sedang sakit dan harus dirawat dan diobati di rumah sakit. Isa Maka dari itu An.A mau mengikuti perintah dokter ataupun perawat agar segera sembuh dan bisa pulang ke rumah.
11. Aktivitas Sehari-haria) Nutrisi
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit1. Selera makan Nafsu makan baik Nafsu makan baik2. Menu makan Nasi, sayur, lauk pauk. Bubur, sayuran.3. Frekuensi makan 2 x sehari 3 x sehari ½ porsi4. Makanan yang
disukaiMakanan pedas, & snack. Tidak ada
5. Makanan pantangan Tidak ada Makanan pedas6. Pembatasan pola Tidak ada Tidak ada7. Ritual saat makan Berdoa terlebih dahulu Berdoa terlebih
dahulu
b) Cairan
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit1. Jenis minum Air putih Air putih2. Frekuensi minum 5-7 gelas/ hari 5-7 gelas/ hari3. Cara pemenuhan minum Minum dan infus
c) Eliminasi (BAB & BAK)
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit1. Tempat pembuangan Kamar mandi Kamar mandi2. Frekuensi (waktu) BAK ± 5 x, BAB 3x
sehariBAK ± 5 x, BAB belum selama 4 hari
3. Konsistensi BAB: LembekBAK: kuning jernih
BAB: belum BAB selama 4 hari.BAK: kuning, jernih
4. Kesulitan Tidak ada kesulitan BAB: sulit BABBAK: tidak ada kesulitan.
5. Obat pencahar Tidak ada Tidak ada
d. Istirahat Tidur
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit1. Jam tidur
- Siang- Malam
- 11- 12.30 WIB- 21.00- 06.00 WIB 21.00-05.00 WIB
2. Pola tidur Teratur Teratur 3. Kebiasaan sebelum
tidurBerdoa dahulu Berdoa dahulu
4. Kesulitan tidur Tidak ada Tidak ada
e) Olah raga
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit1. Program olah raga Olah raga di sekolah Tidak ada
2. Jenis dan frekuensi 1 minggu sekali Tidak ada3. Kondisi setelah olah raga Tidak ada Tidak ada
f) Personal Hygine
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit 1. Mandi
- Cara- Frekuensi
Mandi sendiri2 x sehari
Diwash lap2 x sehari
2. Cuci rambut- Frekuensi 3 x seminggu -
3. Gunting kuku 1 x seminggu 1 x seminggu4. Gosok gigi 2 x sehari 1 x sehari
g) Aktivitas/ mobilisasi fisik
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit1. Kegiatan sehari-hari Sekolah & bermain Tidur 2. Mengunakan alat bantu Tidak ada Tidak ada3. Kesulitan pergerakan
tubuhTidak ada Tidak ada
h) Rekreasi
No Kondisi Sebelum sakit Saat sakit 1. Perasaaan saat sekolah senang -2. Waktu luang Bermain bersama
temanBermain game
3. Perasaan setelah rekreasi Senang -4. Waktu senggang keluarga Main play station &
nonton TV-
5. Kegiatan hari libur Main play station & nonton TV
-
12. Pemeriksaan Fisika) Keadaan umum klien
- Klien tampak lemah- Kesadaran klien compos mentis PCS: 15, E: 4, V: 5, M: 6.
b) Tanda- tanda Vital- Suhu : 38,1oC- Nadi : 124 x/ menit- Respirasi : 26 x/menit
c) Antropometri
- Tinggi badan : 110 cm- Berat badan : 17 kg- Lingkar lengan atas : 15 cm- Lingkar kepala : 50,1 cm- Lingkar dada : 50,7 cm- Lingkar perut : 50,4 cm
d) Sistem Pernafasan- Hidung An.A tampak simetris tidak terdapat cuping hidung, tidak terdapat
lesi ataupun perdarahan.- Dada An. A tampak simetris tidak terdapat bantuan nafas otot tambahan,
terdapat suara nafas tambahan ronchi terdengaar di paru lobus kanan. Jenis pernafasan vesikuler.
e) System kardiovaskulerKonjungtiva An.A tampak anemis tidak terdapat sianosis, tidak terdapat peningkatan JVP. Suara jantung S1 dan S2 lub, dub dan CRT kembali dalam dua detik.
f) System pencernaanTerdapat distensi abdomen, suara peristaltic usus 5x/ menit, mukosa bibir lembab, tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen. An. A belum BAB selama empat hari.
g) System panca inderaMata tampak simetris, penglihatan jelas, , tidak trdapat pembengkakan, tidak terdapat nyeri tekan, bola mata bisa bergerak ke segala arah. Hidung klien tampak simetris, penciuman baik bisa mencium bau minyak telon, dengan menutup mata, tidajk terdapat epitaksis, tidak terdapat polip dan secret. Telinga tampak simetris, pendengaran jelas, tidak terdapat serumen dan tidak terdapat nyeri tekan.
h) System Saraf1) Fungsi Serebral
Klien berorientasi dengan baik, klien tahu bahwa dia sedang di rumah sakit, saat ditanya klien dapat menjawab serta kesadarannya baik dengan nilai PCS :15 E:4, V:5, M: 6.
2) Fungsi KranialLapang pandang baik, pergerakan pupil baik, pendengaran baik, rangsang/ reflek menelan baik, dan tidak ada nyeri tekan saat menelan.
i) System Muskuloskeletal
Pergerakan ekstremitas atas dan bawah baik, tidak ada bengkak pada kaki dan lutut. Tidak terdapat bengkan pada tangan. Klien mampu berjalan sepertike kamar mandi. Tangan kiri klien terapasang infuse Asering 20 tetes / menit. Kekuatan otot
5 55 5
j) System integumentRambut klien tampak bersi berwarna hitam, kulit lembap, tidak ada lesi, kuku pendek bersih, dan turgor kulit baik.
k) System EndokrinTida terdapat pembengkakan tiroid dan kelenjar getah bening (KGB), serta tudak ada nyeri tekan pada daerah pancreas.
l) System perkemihanTidak teraba distensi pada bladder, tidak terdapat kesulitan saat berkemih, BAK ± 5 x sehari dengan warna kuning jernih.
m) System ReproduksiTidak ada keluhan.
13. Data Penunjanga) Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 05 Oktober 2015
Jenis Pemeriksaan
Hasil Nilai normal Satuan Metode
HEMATOLOGYHemoglobin
Hematokrit
Jml Leukosit
Jml Trombosit
8,7
27
7.500
190.000
P: 12-16, L: 14 – 18
P: 35-45, L: 40-50
Dws: 5000-10.000,Bayi: 7000-17.000
150.000-350.000
g/dl
%
/mm3
/mm3
Auto Analizer
b) Hasil Pemeriksaan Laboratorium tanggal 06 Oktober 2016
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan MetodeHEMATOLOGYHemoglobin
Hitung jenis leukositBasofil Eosinofil Batang Segmen LimfositMonosit
Salmonella typhi
9,1
02062306
POSITIF
P: 12-16, L: 14-18
0-12-43-5
50-7025-402-6
NEGATIF
g/dl
%%%%%%
immunoc
Auto Analizer
c) Pemeriksaan Radiologi tanggal 06 Oktober 2015Hasil pemeriksaan: thoraxCor tidak membesar, sinuses dan diafragma normalPulmo: tidak tampak bergerak lunakKesan: cord an pulmo ini dalam batas normal
d) Riwayat Terapi ObatTanggal 05 -06 oktober 2015
Jenis obat Dosis Cara pemberianCeftriaxone 3x750 mg Intra venaParacetamol sirup 4x10 ml Oral Ambroxol 3x ¾ cth Oral
II. Analisa Data
Data Etiologi Masalah KeperawatanDO:
- Tubuh An.A teraba panas.
- T : 38,oC- P : 12x/ menit- R : 26x/ menit - Hasil pemeriksaan
laboratorium
Salmonella typhi
Masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan minuman
Hipetermi
salmonella typhi (+).DS:
- Ibu mengatakan An. A demam.
- Demam turun pada sore hari.
- Demam terjadi ketika perut An.A terasa kembung.
Peradangan pada saluran pencernaan
Merangsan pelepasan zat pirogen oleh leukosit
Zat pirogen beredar dalam dalam darah
Hipotalamus
Merespon dengan peningkatan suhu tubuh
Demam typhoid
Peningkatan suhu tubuh
Hipetermi
DO:- Teraba distensi
abdomen.- Suara peristaltic
usus 5x/menit.DS:
- Ibu klien mengatkan An. A belum BAB selama empat hari.
Salmonella typhi
Masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan dan minuman
Sampai ke usus halus
Bakteri mengadakan multiplikasi di usus halus
Perdanangan pada saluran cerna
Gangguan pola eliminasi BAB
Gangguan kerja absorbsi pada saluran pencernaan
Penurunan peristlaltik usus
Konstipasi
Eliminasi terganggu
Gangguan pola eliminasi BAB
DS:- Ibu klien
mengatakan An.A batuk-batuk disertai dengan dahak.
DO:- Terdengar terdapat
suara nafas tambahan ronchi.
- Terdengar ronci di paru lobus kanan.
Salmonella typhi
Masuk ke mulut melaui makanan dan minuman
Sampai ke ususs halus
Peradangan di usus halus
Pelepasan zat pirogen pada jaringan yag meradang
Melalui peredaran darah
Masuk sampai system pernafasan
Terjadi proses inflamasi
Peningkatan secret di jalan nafas
Bersihan jalan nagas tidak efektif
Akumulasi secret di jalan nafas
Bersihan jalan nafas tidak efektif.
III. Diagnosa Keperawatan1. Hipetermi berhubungan dengan proses inflamasi atau peradangan terhadap
salmonella typhi, ditandai dengan;DO:
- Tubuh An.A teraba panas.- T : 38,oC- P : 12x/ menit- R : 26x/ menit - Hasil pemeriksaan laboratorium salmonella typhi (+).
DS:- Ibu mengatakan An. A demam.- Demam turun pada sore hari.
Demam terjadi ketika perut An.A terasa kembung.2. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan konstpasi ditandai dengan;
DO:- Teraba distensi abdomen.- Suara peristaltic usus 5x/menit.
DS: - Ibu klien mengatkan An. A belum BAB selama empat hari.
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi secret di jalan nafas, ditandai dengan;DS:
- Ibu klien mengatakan An.A batuk-batuk disertai dengan dahak.DO:
- Terdengar terdapat suara nafas tambahan ronchi.- Terdengar suara nafas tambahan ronhci di paru lobus kanan.
IV. Rencana KeperawatanNama : An. AUmur : 7 tahunJenis kelamin : laki-laki
Tanggal masuk : 05 Oktober 2015No. rekam medis : 15332001Diagnose medis : typhoid
No. DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN IMPLEMENTASI EVALUASITUJUAN INTERVENSI RASIONAL
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)1. Hipetermi berhubungan
dengan proses inflamasi atau peradangan terhadap salmonella typhi, ditandai dengan;DO: - Tubuh An.A teraba
panas.- T : 38,oC- P : 12x/ menit- R : 26x/ menit - Hasil pemeriksaan
laboratorium salmonella typhi (+).
DS:- Ibu mengatakan An. A
demam.- Demam turun pada sore
hari.- Demam terjadi ketika
perut An.A terasa kembung
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan hipetermi klien dapat berkurang atau teratasi, dengan kriteria hasil:- Suhu tubuh klien dalam
batas normal (36,50C-37,50C).
- Nadi dan respirasi dalam batas normal (N: 70-120 x/menit, R: 18-30 x/menit).
- Keluarga melaporkan tubuh klien tidak teraba panas.
1. Observasi, Suhu, Nadi dan Respirasi.
2. Jelaskan upaya untuk mengatasi hipertermi dan bantu klien/ keluarga dalam melaksanakan upaya tersebut, seperti: dengan memberikan kompres hangat pada daerah frontal, lipat paha dan aksila, , tingkatkan intake cairan dengan perbanyak minum.
3. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien.
4. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik dan antibiotik
1. Observasi suhu, nadi dan respirasi memberikan gambaran keadaan umum klien.
2. Membantu mengurangi demam.
3. Untuk mempercepat proses penyembuhan.
4. Obat antiperitik untuk menurunkan panas dan antibiotik mengobati infeksi basil salmonella typhi.
Tanggal 06 Oktober 2015, pukul 08.00 WIB.
1. Memonitor suhu tubuh , nadi, dan respirasi. Hasil - S: 38,10C- P: 124 x/ menit- R: 26 x/ menit
Pukul 08.15 WIB2. Menjelelaskan upaya
untuk mengatasi hipertermi dan bantu klien/ keluarga dalam melaksanakan upaya tersebut, seperti: dengan memberikan kompres hangat pada daerah frontal, lipat paha dan aksila, tingkatkan intake cairan dengan perbanyak minum. Hasil :- Keluarga paham akan
penjelasan yang diberikan.
- Keluarga klien memberikan kompres hangat pad An.A
Pukul 08.20 WIB3. Menganjurkam
Tanggal 06 Oktober 2015 pukul 13.00 WIBS: tubuh klien teraba panas.O: -S: 38,10C
- P: 124 x/ menit- R: 26 x/ menit
A: masalah belum teratasi (hipetermi)P: Lanjutkan intervensi:
1. Observasi, Suhu, Nadi dan Respirasi.
2. Jelaskan upaya untuk mengatasi hipertermi dan bantu klien/ keluarga dalam melaksanakan upaya tersebut, seperti: dengan memberikan kompres hangat pada daerah frontal, lipat paha dan aksila, , tingkatkan intake cairan dengan perbanyak minum.
3. Anjurkan keluarga untuk membatasi
keluarga untuk membatasi aktivitas klien. Hasil:- Klien tampak terbaring dan beristirahat ditempat tidur.
Pukul 09.00 WIB4. Kolaborasi dengan tim
medis lain untuk pemberian obat antipiretik. Hasil :- Pemberian obat antipiretik berupa parasetamol sirup 4x10 ml mlalui oral dan ceftriaxone 3x750 mg
aktivitas klien.4. Kolaborasi dengan
tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik.
TTD
2. Gangguan pola eliminasi BAB berhubungan dengan konstpasi ditandai dengan;
DO:-Teraba distensi abdomen.-Suara peristaltic usus 5x/menit.
DS: - Ibu klien mengatkan An. A
belum BAB selama empat hari.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan gangguan pola nafas dapat teratasi, dengan kriteria hasil:- Distensi abdomen tidak
teraba- Suara peristaltic usus 6-15
x/menit.- Keluarga klien
melaporkan klien sudah bisa BAB.
1. Kaji pola eliminasi BAB klien .
2. Observasi peristaltik usus secara teratur.
3. Dampingi klien saat makan.
4. Anjurkan keluarga untuk beri minum banyak.
5. Anjurkan pada klien agar tidak menahan BAB bila ada rangsangan untuk BAB.
6. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian Diit tinggi serat.
7. Kolaborasi dalam pemberian obat pencahar.
1. Untuk mendapatkan gambaran tentang kebutuhan eliminasi.
2. Memantau kemajuan motilitas usus.
3. Agar dapat menghabiskan makanannya.
4. Membantu melunakkan faeces yang keras sehingga defekasi, dapat lancer.
5. Mencegah terjadinya konstipasi.
6. Pemberian diit tinggi serat dapat melunakkan faeces dan melan- carkan eliminasi BAB.
7. Untuk mengatasi konstipasi.
Tanggal 06 Oktober 2015 Pukul 09.30 WIB.1. Mengkaji pola
eliminasi BAB klien. Hasil :- Klien belum BAB
selama empat hari.
Pukul 09.35 WIB2. Mengobservasi
peristaltik usus secara teratur. Hasil :
- Suara peristaltic usus 5x/ menit.
Pukul 09.45 WIB3. Mendampingi klien
saat makan. Hasil:- Klien makan
habis.
Pukul 09.50 WIB4. Meganjurkan keluarga
untuk beri minum banyak. Hasil :
- Keluarga
Tangal 06 Oktober 2015, pukul 13.00 WIB.S: ibu klien mengatakan
An.A masih belum BAB selam empat hari.
O: - teraba distensi
abdomen- suara peristaltic
usus 5x/ menit.A: Masalah belum
teratasi (gangguan pola eliminasi BAB).
P: lanjurkan intervensi 1. Kaji pola
eliminasi BAB klien .
2. Observasi peristaltik usus secara teratur.
3. Anjurkan keluarga untuk beri minum
memberikan minuman air putih pad An.A.
Pukul 10.00 WIB5. Menganjurkan pada
klien agar tidak menahan BAB bila ada rangsangan untuk BAB. Hasil:- Kllien tampak
paham dan mengerti.
6. Berkolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian Diit tinggi serat. Hasil :- Pemberian nutrisi
berupa makanan lunak seperti bubur dan lauk pauk.
7. Pemberian obat pencahar lactolac 1x3 cts.
banyak.4. Anjurkan pada
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian Diit tinggi serat.
TTD
3. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi secret di jalan nafas, ditandai dengan;DS:- Ibu klien mengatakan
An.A batuk-batuk disertai dengan dahak.
DO:- Terdengar terdapat suara
nafas tambahan ronchi.
- Terdengar suara nafas tambahan ronhci di paru
lobus kanan.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi, dengan kriteria hasil;- Keluarga melaporkan
bahwa batuk-batuk pada An. A berkurang atau tidak ada.
- Tidak terdengar suara nafas tambahan abnormal berupa ronchi.
- Mampu mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih.
1. Observasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan.
2. Posisikan pasien untik memaksimalkan ventilasi.
3. Ajarkan batuk efektif pada klien.
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat batuk.
1. Untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan suara nafas, dan pnentuan interfensi yang tepat dan efektif.
2. Posisi yang tepat dapat memaksimalkan proses respirasi.
3. Batuk efektif dapat mengeluarkan secret dengan maksimal.
4. Mengatasi batuk.
06 Oktober 2015, pukul 11.00 WIB1. Mengobservasi suara
nafas, catat adanya suara nafas tambahan. Hasil:
- Masih terdapat suara nafas tambahan berupa ronchi.
Pukul 11.15 WIB2. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi. Hasil :
- Klien diposisikan semi fowler.
Pukul 11.20 WIB3. Ajarkan batuk efektif
pada klien. Hasil :
06 Oktober 2015, pukul 13.00 WIBS: ibu klien mengatakan
An.A maih batuk-batuk.
O:- masih terdapat
suara nafas tambahan ronchi.
- Terdapat sedikit secret yang keluar melalui batuk efektif.
A: masalah teratasi sebagian.
P: lanjutkan intervensi1. Observasi suara
nafas, catat adanya suara nafas tambahan.
2. Posisikan pasien untik
- Klien dapat mendemonstrasikan batuk efektif dengan baik dan benar.
- Terdapat sedikit sekret melalui batuk efektif.
Pukul 12.00 WIB
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat batuk. Hasil
- Pemberian batuk Ambroxcol 3x ¾ cth, untuk mengatasi menghilangkan batuk dengan secret
memaksimalkan ventilasi.
3. Ajarkan batuk efektif pada klien.
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat batuk.
TTD
V. Catatan Perkembangan
Nama : An. AUmur : 7 tahunJenis kelamin : laki –laki
Tanggal masuk : 05 Oktober 2015No. rekam medis : 15332001Diagnosemedis :typhoid
Tanggal /jam No.dx
Perkembangan Pelaksana
07 Oktober 2015, pukul 08.00 WIB
1 S: Tubuh klien teraba masih panas.O: -S: 38.10C
- P: 124 x/ menit- R: 26 x/ menit
A: Masalah belum teratasi (hipetermi)P: Lanjutkan intervensi:I:
1. Observasi, Suhu, Nadi dan Respirasi. Hasil:
- Tubuh An.A masih teraba panas- S: 37.90C- P: 117 x/ menit- R: 24 x/ menit
2. Jelaskan upaya untuk mengatasi hipertermi dan bantu klien/ keluarga dalam melaksanakan upaya tersebut, seperti: dengan memberikan kompres hangat pada daerah frontal, lipat paha dan aksila, , tingkatkan intake cairan dengan perbanyak minum.Hasil :
- Keluarga paham dan mengerti atas penjelasn yang diberikan tentang penanganan hipetermi.
- Keluarga melakukan kompres dengan air hangt pada An.A.
3. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien.Hasil:
- An. A tampak bed rest total di tempat tidur.
4. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian obat antipiretik.Hasil:
- Pemberian antipiretik parasetamol sirup 4x10 ml dan ceftriaxone 3x750 mg.
E: Klien masih demam dengan suhu 37,90CR: Lanjutkan intervensi
1. Observasi, Suhu, Nadi dan Respirasi.2. Kolaborasi dengan tim medis lain untuk
pemberian obat antipiretik.
07 Oktober 2015, pukul 09.00 WIB
II S: ibu klien mengatakan An.A masih belum BAB selam empat hari.
O: - teraba distensi abdomen- suara peristaltic usus 5x/ menit.
A: Masalah belum teratasi (gangguan pola eliminasi BAB).
P: lanjurkan intervensi I:
1. Kaji pola eliminasi BAB klien. Hasil: klien BAB pada pagi hari
2. Observasi peristaltik usus secara teratur.Hasil: peristaltic usus 8x/ menit.
3. Anjurkan keluarga untuk beri minum banyak.
4. Hasil: keluarga melaporkan memberikan minum 5-7 gelas/ hari
5. Anjurkan pada klien agar tidak menahan BAB bila ada rangsangan untuk BAB.Hasil : An.A BAB pada pagi hari.
6. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang pemberian Diit tinggi serat.Hasil : An.A mendapat nutrisi berupa nasi lauk pauk dan sayuran
7. Pemberian obat pncahar lactolac 1x3 cts.Hasil: diberikan obat pencahar lactolac 1x3 cts.
E: An.A sudah bisa BAB masalah teratasi)R: Hentikan intervensi.
07 Oktober 2015, pukul 10.00 WIB
III S: ibu klien mengatakan An.A maih batuk-batuk.
O:- masih terdapat suara nafas tambahan ronchi.- Terdapat sedikit secret yang keluar melalui
batuk efektif.A: masalah teratasi sebagian.P: lanjutkan intervensiI:
1. Observasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan.Hasil: suara nafas tambahan ronchi di lobus kanan.
2. Posisikan pasien untik memaksimalkan ventilasi.Hasil: klien diposisikan semi fowler
3. Ajarkan batuk efektif pada klien.Hasil:
- klien mampu melakukan
/mendemonstrasikan batuk efektif dengan baik dan benar.
- Terdapat secret saat melakukan batuk efektif.
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat batuk.Hasil:Pemberian obat batuk ambrixcol 3x ¾ cts melalui oral.
E: masih terdapat suara nafas tambahan ronchi (masalah teratasi sebagian).
R: lanjutkan intervensi:1. Observasi suara nafas, catat adanya
suara nafas tambahan.2. Ajarkan batuk efektif pada klien.3. Kolaborasi dengan dokter pemberian
obat batuk.
Catan Perkembangan Tanggal 08 Oktober 2015
Tanggal/jam No.dx Perkembangan Pelaksana08 Oktober 2015, pukul 08.00 WIB
I S: tubuh An.A masih teraba panas.O:
- S: 37.90C- P: 117 x/ menit- R: 24 x/ menit
A: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi
I : 1. Observasi, Suhu, Nadi dan
Respirasi.Hasil : - Suhu :37,5oC- Pulse :115 x/menit- Respirasi :23x/menit2. Kolaborasi dengan tim medis lain
untuk pemberian obat antipiretik.Hasil :
- Pemberian ambroxol 3x ¾ cth- Ceftriaxon 3x750 mg
E : Masalah teratasi R : Hentikan intervensi
08 oktober 2015 pukul 09.00 WIB
II S : -O:
- masih terdapat suara nafas tambahan
ronchi.- Terdapat sedikit secret yang keluar melalui
batuk efektif.A: masalah teratasi sebagian.P: lanjutkan intervensiI: 1. Observasi suara nafas, catat adanya suara
nafas tambahan.Hasil :- Tidak terdapat suara tambahan ronchi
2. Ajarkan batuk efektif pada klien.Hasil : -tidak terdapat secret saat melakukan batuk efektif
3. Kolaborasi dengan dokter pemberian obat batuk.Hasil:-terapi pengobatan batuk di hentikan E : masalah teratasi R : Hentikan intervensi