kasus aig dan subprime mortgage

21
Case 1 Akuntansi Mark-to-Market dan Kehancuran AIG American International Group, Inc. (AIG) dulunya merupakan perusahaan asuransi terbesar dunia dengan kantor – kantor utama di New York, London, Paris, dan HongKong. Sejak 2005 hingga 2008, perusahaan mengalami serangkaian permasalahan akuntansi. Pertama, AIG dihukum karena kecurangan dalam pelaporan keuangan, dan selanjutnya, karena melaporkan kerugian tidak terealisasi dalam jumlah sangat besar yang mengakibatkan perusahaan diambil alih oleh pemerintah. Sepanjang periode ini, perusahaan mengalami empat kali pergantian CEO. Pada 6 Juni 2005, securities and exchange commision (SEC) melayangkan tuntutan terhadap para eksekutif di AIG dan General RE yang isinya dugaan bahwa mereka telah melakukan penipuan sekuritas dengan ikut serta dalam dua transaksi reasuransi palsu yang seakan – akan meningkatkan penyisihan kerugian yang harus ditanggung AIG sebesar $500 juta, sehingga menjadikan laporan keuangan AIG tampak lebih baik daripada di kuartal keempat tahun 2000 dan kuartal pertama tahun 2001. Menurut SEC, transaksi tersebut dimulai oleh AIG untuk memadamkan kritisi oleh analisis terkait dengan 1

Upload: anita-sabrina-badri

Post on 24-Jul-2015

943 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: kasus aig dan subprime mortgage

Case 1

Akuntansi Mark-to-Market dan Kehancuran AIG

American International Group, Inc. (AIG) dulunya merupakan perusahaan

asuransi terbesar dunia dengan kantor – kantor utama di New York, London, Paris,

dan HongKong. Sejak 2005 hingga 2008, perusahaan mengalami serangkaian

permasalahan akuntansi. Pertama, AIG dihukum karena kecurangan dalam

pelaporan keuangan, dan selanjutnya, karena melaporkan kerugian tidak terealisasi

dalam jumlah sangat besar yang mengakibatkan perusahaan diambil alih oleh

pemerintah. Sepanjang periode ini, perusahaan mengalami empat kali pergantian

CEO.

Pada 6 Juni 2005, securities and exchange commision (SEC) melayangkan tuntutan

terhadap para eksekutif di AIG dan General RE yang isinya dugaan bahwa mereka

telah melakukan penipuan sekuritas dengan ikut serta dalam dua transaksi

reasuransi palsu yang seakan – akan meningkatkan penyisihan kerugian yang harus

ditanggung AIG sebesar $500 juta, sehingga menjadikan laporan keuangan AIG

tampak lebih baik daripada di kuartal keempat tahun 2000 dan kuartal pertama

tahun 2001. Menurut SEC, transaksi tersebut dimulai oleh AIG untuk memadamkan

kritisi oleh analisis terkait dengan pengurangan penyisihan kerugian perusahaan

pada kuartal ketiga tahun 2000. Millionaire Warren Buffet yang memiliki General RE

tidak terlibat dalam tuntutan SEC, tetapi Maurice Greenberg, CEO AIG kemudian

diidentifikasi sebagai konspirator pembantu namun tidak dituntut dan dia

mengetahui adanya transaksi palsu tersebut. Setelah itu, Greenberg diberi tekanan

agar meninggalkan perusahaan.

Pada Februari 2006 AIG setuju untuk membayar denda sebesar $1,6 milyar dan

dua tahun kemudian lima mantan eksekutif General RE dan AIG dinyatakan bersalah

atas penipuan sekuritas. Sementara itu AIG telah beberapa kali mengganti CEO-nya.

Pada tahun 2005, Greenberg digantikan oleh Martin Sullivan, yang kemudian

digantikan oleh Robert Willumstad pada Juni 2008 setelah AIG mencatat kerugian

1

Page 2: kasus aig dan subprime mortgage

sangat besar dan harga sahamnya anjlok. Tiga bulan kemudian, Willumstad diganti

oleh Edward Liddy, setelah pemerintah mengambil alih AIG.

Meskipun bisnis utamanya adalah menjual asuransi, pada 1987 AIG mulai

berjualan produk – produk keuangan melalui anak perusahaannya, AIG Financial

Product Corp. Satu dari produk utamanya adalah kontrak penukaran ( SWAP ) kredit

jatuh tempo pada investasi pendapatan tetap seperti efek beragun KPR dan derivatif

KPR beragun lainnya. Bagaimanapun juga, kontrol internal anak perusahaan sangat

lemah. Pada akhir November 2007 auditor AIG, Price Water House Cooper (PWC)

menaruh perhatian pada Sullivan terkait dengan kelemahan material dalam area

manajemen resiko. Pada Maret 2008 kantor pengawasan penghematan, “Kami

cemas bahwa pengawasan perusahaan terhadapa produk – produk keuangan AIG...

Kekurangan elemen kritis yang mencakup independensi, transparasi, dan ketelitian

optimal.”

Namun demikian, anak perusahaan menjual produk keuangannya, termasuk

kontrak penukaran kredit jatuh tempo pada efek beragun aset sebesar $441 Milyar,

$57,8 Milyar dari jumlah itu terkait dengan efek beragun KPR. Ketika krisis KPR

Supreme muncul pada 2007, AIG mulai mencatat kerugian pada penukaran kredit

jatuh tempo ini sebagai hasil dari FASB 157. The Financial Accounting Standard Board

(FASB) menerbitkan pernyataan nomor 157 tentang pengukuran fair value pada 2006

yang mulai berlaku pada 2007. Peraturan pengukuran fair value, dinyatakan sebagai

“Mark to Market”, mengharuskan aset dan kewajiban finansial dinilai ulang pada

nilai kasarnya di tiap periode pelaporan. Dalam kasus sebuah instrumen keuangan,

hal ini berarti ada pada kutipan harga instrumen pada pasar aktif. Karena pasar

untuk KPR Suprime memburuk maka demikian pula pasar instrumen keuangan

beragun KPR tersebut.

Pada februari 2008 kerugian yang belum direalisasi sebesar $4,8 Milyar yang

meningkat hingga $11 Milyar pada akhir bulan. Pada bulan Juni, Sullivan

mengundurkan diri dari posisi CEO, tetapi diberikan pesangon khusus (Golden

Parachute) sebesar $15 juta. Pada 16 September, AIG dilaporkan merugi sebesar

$13,2 Milyar pada enam bulan pertama tahun 2008. Sahamnya diperdagangkan pada 2

Page 3: kasus aig dan subprime mortgage

harga $3,14 mengalami penurunan lebih dari 90% dari puncaknya pada nilai pasar

$190 Milyar pada akhir 2006. Pemerintah federal memutuskan bahwa AIG, 1 dari 5

perusahaan keuangan terbesar di dunia, “terlalu besar untuk gagal”. Karenanya

mereka mengumumkan langkah penyelamatan bagi perusahaan tersebut.

Pemerintah akan menyediakan fasilitas likuiditas kredit sebesar $85 Milyar yang

kemudian ditingkatkan, sebagai balasan dari penerimaan jaminan atau kuasa yang

pada hakikatnya memberikan pemerintah kepemilikan ekuitas perusahan sebesar

79,9% di AIG. Pada 17 September, AIG menguras habis (Drewdown) $28 Milyar dari

fasilitas likuiditas dari kredit tersebut. Hingga 24 Oktober AIG telah menguras habis

$90,3 Milyar dari total dana penyelamatan sebesar $122,8 Milyar.

Dalam kesaksian di hadapan House of Representative Committee on Oversight

and Goverment Reform pada 7 Oktober 2008, Willumstad melayangkan sebagian

kesalahan atas kegagalan perusahaan pada peraturan akuntansi yang memaksa AIG

untuk mencatat kerugian yang belum terealisasi pada pertukaran kredit jatuh tempo.

Bagaimanapun juga, ketika pasar untuk obligasi dibawah jaminan membeku

hingga akhir 2007, peraturan akuntansi mengharuskan AIG untuk memberikan nilai

“Mark to Market” pada pertukaran (Swap) tersebut. Akan tetapi, api pasar saat itu

tidak berfungsi. Cara peraturan akuntansi itu diterapkan dalam situasi yang tidak

diperkirakan sebelumnya ini mendorong AIG untuk mengakui puluhan milyar dollar

kerugian akuntansi pada kuartal keempat tahun 2007 dan dua kuartal pertama tahun

2008, meskipun sejauh yang saya ketahui AIG telah melakukan sedikit pembayaran

pertukaran kredit jatuh tempo yang telah ditulisnya dan mayoritas sekuritas yang

menjamin penukaran (Swap) tersebut masih memiliki grade investasi atau yang lebih

baik oleh perusahaan pemeringkat.

Jadi, menurut Willumstad kehancuran AIG dan upaya penyelamatan yang

mengikutinya merupakan hasil dari akuntansi Mark to Market. Dalam pidato di hari

berikutnya, Lynn Turner, mantan kepala akuntan di SEC berkata “AIG menyalahkan

kejatuhannya pada peraturan akuntansi yang mengharuskan untuk mengungkapkan

kerugian perusahaan pada investor. Itu sama saja, saudara – saudara seperti

menyalahkan termometer karena telah menunjukkan bahwa seseorang itu terkena 3

Page 4: kasus aig dan subprime mortgage

demam karena suhunya tinggi”. Pada 10 Oktober 2008 FASB melonggarkan

peraturan akuntansi Mark to Market membolehkan perusahaan untuk meninggalkan

kebiasaan menerbitkan sekuritas jika tidak ada pasar yang siap bagi mereka dengan

keberadaan dan sifat sekuritas tersebut diungkapkan.

Kesimpulan Permasalahan :

Kecurangan dalam pelaporan keuangan, karena melaporkan kerugian tidak

terealisasi dalam jumlah sangat besar. Berdasarkan data Thomson Reuters,AIG telah

membukukan kerugian bersih sepanjang tahun 2008 sebesar 99,3 miliar dollar AS (Rp

1.207 triliun).

AIG mengeksploitasi kelemahan peraturan dan ketiadaan pengawasan. Pada

dasarnya AIG menjadi hedge fund dengan payung perusahaan asuransi. Ada sangat

banyak transaksi atau ”pertaruhan” yang tak bisa dipertanggungjawabkan dan

akhirnya mengalami kerugian yang luar biasa

Kerugian besar AIG terjadi karena kesediaan menjamin obligasi bernilai ratusan

miliar dollar AS lewat produk bernama credit default swaps (CDS). Tindakan ini sudah

berlangsung selama satu dekade. AIG memberi jaminan kepada para pembeli

obligasi yang diteribitkan sejumlah perusahaan, termasuk Lehman Brothers.

Kebangkrutan Lehman Brothers membuat sejumlah perusahaan penerbit obligasi

gagal bayar karena efek domino. Para pembeli obligasi kemudian menagih ke AIG.

Pertanyaan :

1. Argumen menyatakan bahwa akuntansi Mark to Market telah menyebabkan AIG

mencatat kerugian belum terealisasi yang sangat besar jumlahnya. Kerugian –

kerugian ini menyebabkan penurunan kualitas saham AIG. Penurunan ini dan

membekunya pasar kredit membawa pada upaya penyelamatan jadi apakah anda

sepakat bahwa peraturan akuntansi memang berkontribusi pada kehancuran AIG?

Jawab :

The FSAB 157 mengenai pengukuran fair value yang mulai berlaku pada 2007.

Pengaturan pengukuran fair value dinyatalkan sebagai peraturan mark to market

mengharuskan aset dan kewajiban financial dinilai ulang pada nilai pasarnya di tiap

4

Page 5: kasus aig dan subprime mortgage

periode pelaporan pada nilai pasar saat ini atau perkiraan nilai terbaik. Pada kasus

lembaga keuangan selama periode krisis subprime, FAS 157 meningkatkan kerugian

yang dilaporkan dalam laporan laba/rugi mereka.

Ya, peraturan akuntansi memang berkontribusi pada kehancuran AIG.

Menurut sejumlah pengamat ekonomi, sebagian kesalahan atas kegagalan

perusahaan pada peraturan akuntansi yang memaksa AIG untuk mencatat kerugian

yang belum direalisasikan pada pertukaran kredit jatuh tempo. Dikarenakan

pengakuan kerugian yang belum tereliasasikan kepada investor sehingga saham AIG

lonjak dratis. Namun kehancuran AIG juga di disebabkan karena masalah financial

lainnya. Pada akhirnya FSAB melonggarkan mengenai peraturan tersebut,

membolehkan perusahaan untuk meninggalkan kebiasaan menerbitkan sekuritas jika

tidak ada pasaar yang siap bagi mereka, dengan keberadaan dan sifat sekuritas

tersebut diungkapkan.

2. Pemerintah mengatakan bahwa AIG “terlalu besar untuk gagal”. Dicemaskan jika AIG

dinyatakan bangkrut maka para individu yang memegang asuransi personal akan

tidak memiliki asuransi lagi dan akan berada dalam bahaya karena krisis finansial dan

likuiditas kian memburuk. Akan tetapi, banyak pihak yang merasa bahwa pemerintah

federal seharusnya tidak berinvestasi di perusahaan publik. Ada risiko di pasar, dan

satu jenis risiko itu adalah bahwa pada waktu tertentu, bisnis akan bangkrut. Apakah

pemerintah federal seharusnya melakukan upaya penyelamatan untuk AIG,

khususnya ketika pemerintah tidak menyelamatkan Lehman Brother dan

membiarkan Merril Lynch diambil oleh Bank of America?

Jawab :

Pemerintah AS memutuskan menyelamatkan AIG dari kebangkrutan pada

tahun 2008 silam. AIG diselamatkan dengan dana ratusan miliar dolar AS, setelah

kebangkrutan Lehman Brothers. Pemerintah AS ketika itu beralasan AIG harus

diselamatkan karena kolapsnya raksasa asuransi itu bisa berdampak sistemik. Bank

Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) ihaknya telah mengeluarkan paket

5

Page 6: kasus aig dan subprime mortgage

penyelamatan senilai US$ 85 miliar untuk American Insurance Group (AIG) agar

terhindar dari kebangkrutan.

Langkah penyelamatan ini dilakukan pemerintah AS, hanya beberapa hari

setelah dikeluarkannya pernyataan bangkrut oleh bank investasi terbesar keempat di

Amerika Serikat, Lehman Brothers pada awal pekan. Pemerintah berharap upaya ini

bisa mencegah berlanjutnya ancaman resesi finansial global.Langkah The Fed ini

dipandang oleh sebagian kalangan sebagai intervensi paling radikal dalam sejarah

terhadap perusahaan swasta. Namun setidaknya langkah ini berhasil menggerakkan

pasar modal yang sempat terpuruk akibat berita bangkrutnya Lehman

Brothers.Penyelamatan AIG dilakukan dengan dukungan penuh dari Departemen

Keuangan AS. Disebutkan pula bahwa dana tersebut dikucurkan dengan syarat untuk

melindungi kepentingan pemerintah AS dan para pembayar pajak.Untuk alasan yang

sama, pemerintah AS menolak untuk menyelamatkan Lehman Brothers. ”Saat ini

merupakan masa yang paling menantang untuk industri finansial kita,” kata Henry

Paulson, Menteri keuangan AS seperti dikutip BBC News.Situasi chaos sempat

mendera kantor AIG di Singapura, dimana terjadi rush ketika para nasabahnya

menunda polis AIG mereka (surrender). Penyelematan terhadap perusahaan dengan

asset dan penjaminan pinjaman perbankan senilai triliunan dolar ini akhirnya mampu

membuat pasar kembali bergerak naik.

Sejumlah analis berpendapat jika AIG yang polisnya dimiliki oleh warga di

lebih dari 100 negara dibiarkan mati, maka akan muncul imbas yang sangat besar di

pasar finansial dunia, jauh lebih buruk ketimbang imbas yang ditimbulkan penutupan

Lehman Brothers.Jika AIG tutup, maka banyak bank dan investment fund di seluruh

belahan dunia yang akan kehilangan perlindungan asuransi, dan berikutnya default

pada pembayaran bisa jadi akan mengalami peningkatan.Gubernur negara bagian

New York, David Paterson mengatakan, AIG memiliki banyak kepentingan bisnis,

sehingga sulit diprediksi seberapa jauh imbas yang bakal dirasakan pasar finansial

ketika perusahaan harus bangkrut.AIG saat ini mempekerjakan 116.000 karyawan di

lebih dari 100 negara. Perusahaan didirikan pada tahun 1919 di Shanghai, Cina, dan

kini berbasis di New York. Perusahaan juga tercatats ebagai sponsor utama salah

satu klub Liga Premier Inggris Manchester United.

6

Page 7: kasus aig dan subprime mortgage

Keterangan :

Market-to-Market

Instrumen investasi seperti obligasi dan saham umumnya diperdagangkan di pasar

sehingga selalu terjadi perubahan atau fluktuasi harga. Mengingat karakteristisk

inilah yang memberikan potensi keuntungan maupun kerugian kepada investor,

maka setiap portofolio investasi yang mengandung instrumen yang mengalami

fluktuasi harga harus dicatat dengan harga yang terbentuk di pasar, bukan nilai

bukunya. Mekanisme ini, yaitu pencatatan harga atau nilai suatu efek, portofolio

atau rekening untuk merefleksikan nilai pasar terkininya dikenal dengan istilah

Marked To Market.

Hedge Fund

merupakan sebutan bagi sejumlah dana milik beberapa warga kaya. Dana tersebut

dikelola para manager yang mendapatkan komisi dari pelanggan, dalam hal untung

ataupun rugi.

SWAP (tukar menukar)

dalam dunia keuangan, merupakan suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua

pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya.

Aliran ini disebut "kaki" dari swap. Nilai swap ini adalah dihitung berdasarkan suatu

nilai absolut atau notional amount yaitu suatu nilai nominal yang digunakan untuk

menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk manejemen risiko lainnya

dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya

7

Page 8: kasus aig dan subprime mortgage

Case 2

Pinjaman subprime – keserakahan, keyakinan dan

bencana

Pada desember 2002, Stan O’neil menjadi CEO Merrill Lynch & Co Inc,

perusahaan pialang terbesar di dunia. Dikenal sebagai “ Bunda Merrill” bagi orang

dalam, perusahaan memiliki lingkungan yang sifatnya mengasuh karena menerima

marjin keuntungan rendah, sehingga karyawan veteran dapat bertahan di

perusahaan. O’Neal mengubah budaya itu. Dia merumahkan sepertiga pekerja –

24.000 karyawan – dan memecat Sembilan belas eksekutif senior serta

menghilangkan manfaat bagi manajemen senior. Dia membentuk tim manajemen

baru yang lebih muda, memperluas aktifitas perusahaan di luar negeri, dan

menjadikan Merrill organisasi yang lebih agresif dan ramah dengan risiko. Pada 2006,

contohnya, perusahaan menghasilkan $7 miliar dari tansaksi sekuritas, dibandingkan

dengan hanya $ 2,2 milliar yang dihasilkan pada tahun 2002. Di bawah

kepemimpinan O’Neal, Merrill menjadi bank investasi paling menguntungkan di

Amerika, menghasilkan uang lebih banyak dari tiap pialangnya daripada pesaingnya.

O’Neal juga dihargai dengan baik – pada 2007, ia menjadi salah satu eksekutif

dengan bayaran terbaik di Wall Street, dengan penghasilan sebesar $ 48 juta berupa

gaji pokok dan bonus.

Dia mendorong perusahaan pada jalur bisnis baru, termasuk berinvestasi pada utang

dengan jaminan (CDO). Merrill memimpin industry ini pada paparan CDO. Selama

periode delapan belas bulan, hingga musim panas 2007, investasinya pada kumpulan

CDO beragun KPR subprime meningkat dari 1 miliar dollar AS ke lebih dari 40 miliar

dollar. Kemudian gelembung KPR suprime meledak.

Istilah “subprime” tidak mengacu pada tingkat bunga yang di ubah pada KPR, namun

pada risiko yang diasosiasikan dengan pinjaman. KPR ini biasanya diberikan pada 8

Page 9: kasus aig dan subprime mortgage

orang-orang yang normalnya tidak lulus kualifikasi pengajuan KPR dari pemberi

pinjaman konvensional seperti bank. Dari sudut pandang pemberi pinjaman, selama

harga rumah meningkat, risiko kerugian pada KPR rendah. Karena itu KPR menjadi

investasi berisiko rendah dengan penghasilan yang tinggi. Pemberi pinjaman KPR

subprime akan mengumpulkan KPR ini sebagai sekumpulan efek sintetis beragun

asset, seperti CDO, yaitu dijual di pihak ketiga, termasuk pada individu, perusahaan,

dana pension, bank , perusahaan asuransi, dan kantor pialang.

Gelembung subprime meledak ketika harga rumah di AS mulai jatuh. Orang tidak lagi

bias membiayai kembali (memperoleh) rumah mereka atau melunasi KPR dengan

menjual rumah mereka. Hingga akhir tahun 2006, satu dari delapan KPR subprime

mengalami gagal bayar. Sepanjang tahun 2007, hamper 1,5 juta pemilik rumah di AS

kehilangan rumah-rumah mereka. Karena pasar rumah meledak, KPR macet

meningkat dan nilai KPR subprime menurun seperti menurunnya juga nilai CDO

beragun KPR subprime. Hingga musim panas 2007, kerugian terkait dengan subprime

dilaporkan oleh semua lembaga keuangan utama.

Pada kuartal ketiga 2007, Merrill mengumumkan kerugian sebesar $ 2,3 miliar,

dibandingkan dengan keuntungan sebesar $ 3,05 miliar untuk kuartal ketiga 2006.

Mereka juga mengumumkan provivi sebesar $ 7,9 miliar untuk kerugian – kerugian

pada investasi yang terkait dengan KPR, lebih besar daripada prringatan

kemungkinan penurunan harga sebesar 5 miliar Dollar AS yang dilakukannya sebulan

sebelumnya. Dalam seminggu pelaporan kerugian perkuartal terbesar dari 93 tahun

sejarah perusahaan, O’Neal mengundurkan diri dari posisi pemimpin dab CEO Merrill

Lynch. Meskipun ia tidak menerima pesangon apapun, O’Neal menerima $ 161 juta

dalam manfaat saham dan pensiun.

Kesimpulan :

KPR subprime diberikan pada konsumen berisiko tinggi yang dikenakan bunga lebih

tinggi daripada tingkat bunga prime. KPR ini diberikan pada orang-orang yang

normalnya tidak lulus kualifikasi pengajuan

9

Page 10: kasus aig dan subprime mortgage

Akhir 2006, KPR subprime mengalami gagal bayar. Tahun 2007, hampir 1,5juta

pemilik rumah kehilangan rumah-rumah mereka. Karena pasar rumah di Amerika

mulai jatuh sehingga menyebabkan tingkat KPR macet meningkat dan nilai KPR

Subprime menurun seperti menurunnya nilai CDO ( investasi pada hutang jaminan)

beragun KPR Suprime.

Merrill mengumumkan provisi sebesar $7,9 miliar untuk kerugian-kerugian pada

investasi yang terkait KPR.

O’Neal mengundurkan diri dan menerima $161 juta dalam manfaat saham dan

pensiun, investor mengetahui risikonya, tetapi memutuskan untuk mengambil

peluang itu karena ada kemungkinan pengembalian yang besar- meraka bersikap

serakah.

Pertanyaan :

1. KPR Subprime menargetkan penduduk Amerika berpendapatan rendah, imigran

pendatang, dan orang dengan sejarah kredit yang buruk. Nasabah diberitahukan

bahwa karena harga rumah kian meningkat, maka peminjam akan mampu untuk

membiayai kembali pinjaman pada waktu lain dengan ekuitas yang meningkat pada

rumah tersebut. Apakah ini merupakan serangan pemasaran yang benar secara

etika? Apakah memberi pinjaman mengambil keuntungan dari nasabah yang lugu

secara finansial?

Jawab :

Menurut kami pemasaran Merrill lynch tidak sesuai dengan etika karena merrrill

lynch terlalu mengambil resiko yang tinggi untuk memberikan KPR subprime. Merrill

lynch melakukan aspek manajemen resiko yang buruk karena merrill lynch telah

salah estimasi atau akibat dari ketidaktransparanan resiko. Dalam kasus ini, merriill

lynch tidak melakukan tinjauan dengan baik yang dapat menunjukan adanya

ketidakcukupan jaminan sekuritas. Seharusnya kepemilikan rumah tidak didasari

pada spekulasi bahwa utang akan dilunasi jika harga rumah meningkat. Akibat buruk

dari perilaku yang tidak etis yang dilakukan Merril Lynch bukan hanya akan menimpa

perusahaan itu sendiri namun juga menimpa masyarakat secara umum. Seperti

10

Page 11: kasus aig dan subprime mortgage

dalam kasus subprime mortgage di atas, kerugian juga menimpa banyak investor di

berbagai pasar saham di dunia, akibat berkurangnya nilai aset yang mereka miliki.

Perilaku bisnis yang tidak etis akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Selain

melahirkan persepsi yang buruk di mata masyarakat, dampak negatif lainnya adalah

menurunnya moral karyawan akibat beban psikologis karena bekerja pada

perusahaan yang memiliki citra buruk, terpaksa dikeluarkannya biaya untuk

mengatasi citra buruk yang ada, dan ketidakpercayaan publik terhadap segala

tindakan yang dilakukan perusahaan di masa depan.Yang juga perlu mendapat

perhatian adalah bahwa setiap sistem etika bisnis harus mengakui adanya

keterkaitan antara aktivitas bisnis dan kehidupan di luar bisnis yang akan

memengaruhi bukan hanya karyawan, namun juga teman, keluarga,dan masyarakat

secara umum.

Merrill lynch jelas mengambil keuntungan dari para nasabah yang lugu tersebut.

karena merrill lynch mengambil lebih banyak utang dari nasabah tersebut yang

kemungkinan nasabah tersebut tidak mampu mebiayai utang mereka tersebut.

Ketika pinjaman KPR nasabah akan dibiayai ulang pada tingkat bunga yang lebih

tinggi, dan nasabah tersebut tidak mampu membayar dan lebih memilih pergi dari

rumah mereka dan dari utang mereka, maka untuk menghindari perilaku seperti itu,

merrill lynch memiliki tanggung jawab untuk memverifikasi kesesuaian seseorang

yang akan mengambil utang kepemilikan rumah dalam jumlah besar.

2. O'neal mengubah merrill Lynch dari bank konversatif menjadi perusahaan yang

agresif dan cendrung mengambil resiko. Mengambil resiko artinya ada potensi hasil

yang besar demikian juga kerugian yang besar. Sejak 2002, ketika O'neal menjadi

CEO, saham merrill meningkat menjadi 53%. Apakah seharusnya investor sekarang

marah, bahwa akibat dari krisis KPR subprime, harga saham merrill jatuh hingga 30%

pada 2007 ?

Jawab:

Investor tidak seharusnya marah , sebab itu adalah konsekuensi dalam

mengambil resiko dan resiko itu bisa berpotensi hasil yang besar dan bisa juga

11

Page 12: kasus aig dan subprime mortgage

kerugian yang besar.Karena saat ingin berinvestasi pada Merril Lynch, investor

seharusnya sudah mengetahui bahwa Pembiayaan jenis ini sebenarnya

berisiko, baik bagi kreditor maupun debitor, karena bunganya yang tinggi,

sejarah kredit peminjam yang buruk dan kemampuan peminjam yang

rendah. Meskipun tergolong kredit berisiko tinggi, bank investasi dan

hedge fund (HF) tetap memainkan instrumen ini, karena para investor dari

golongan pemain baru banyak yang tertarik membeli MBS. Ditambah lagi ada

dukungan pemeringkatan yang dibuat lembaga seperti Standard & Poor’s .Karena hal

itu Investor tidak seharusnya marah karena kerugian tersebut.Berita tentang

bangkrutnya Subprime Mortgage ini menyebar pada para investor di Bursa New

York, akibatnya para investor berbondong-bondong menjual sahamnya terutama

yang bergerak di bidang property. Sementara itu, 1/3 dari total kapitalisasi di pasar

bursa merupakan saham di sektor property, sehingga secara total bursa di pasar

saham terkoreksi.

3. Sebagai hasil dari bencana KPR subprime, para CEO di Merrill Lynch, Citigroup, Bear

Stearns, dan Morgan Stantley mengundurkan diri atau dipecat. Paket kepergian

mereka masing-masing adalah sebesar $161 juta, $68 juta, $40 juta, dan $ 18 juta.

Apakah dana penyelesaian ini terlalu besar secara akal sehat, mengingat kerugian

financial sangat besar dan penurunan harga-harga yang dicatat oleh perusahaan

mereka ?

Jawab :

Dalam kasus ini sebenarnya kurang etis untuk memberikan pesangon yang cukup

besar dimana perusahaan sedang mengalami krisis keuangan. Dilihat dari kasus di

perusahaan Merrill Lynch telah mengumumkan angka kerugian sebesar US$ 9,8

miliar pada kuartal IV-2007. Kerugian itu berarti meledak hingga 3 kali lipat

dibandingkan dengan kerugian yang dicetak Merrill Lynch pada kuartal III-2007

sebesar US$ 2,2 miliar, O’Neal tidak mendapatkan pesangon tetapi mendapat dalam

bentuk saham dan pension sebesar $161 juta. Hal ini kurang etis untuk memberikan

dana penyelesaian sebesar US $ 161 juta karena perusahaan sedang mengalami

krisis keuangan yang cukup besar dilihat dari jumlah kerugiannya. Kerugian yang

12

Page 13: kasus aig dan subprime mortgage

dialami Citigroup akibat investasi sebesar US$ 55 miliar di subprime mortgage. Ini

juga yang membuat Charles Prince, chairperson dan CEO Citigroup, Ia mengundurkan

diri pada 5 November 2007 lalu dengan mendapatkan paket kepergiannya sebesar

US$ 68 juta.

James Cayne, CEO Bear Stearns, juga mengundurkan diri pada 9 Januari lalu

dengan mendapatkan paket kepergiannya sebesar US$40 juta setelah

mengumumkan perusahaannya membukukan kerugian US$1,9 miliar sepanjang

2007. Angka ini merupakan pencapaian terburuk pertama kalinya dalam sejarah 84

tahun perusahaan tersebut. Selain itu, harga saham perusahaan anjlok 53% di pasar

New York sepanjang 2007.

Morgan Stanley memecat Zoe Cruz karena dianggap sebagai orang yang paling

bertanggung jawab atas kerugian perusahaan yang mencapai US$3,7 miliar pada

kuartal IV-2007. Kerugian yang diderita Morgan Stanley juga disebabkan oleh krisis

subprime mortgage. Tetapi dia telah diberikan uang pesangon sebesar US$18 juta.

Dari kasus tersebut dilihat dari sudut financialnya perusahaan tersebut kurang

etis memberikan uang pesangon terhadap para CEO dalam jutaan dollar, karena

krisis keuangan perusahaan tersebut dalam perhatian pemerintah Amerika Serikat

untuk menyelamatkan perusahaan tersebut.

Keterangan :

KPR Subprime

Sub-prime Mortage atau KPR sub-primer adalah suatu istilah yang digunakan pada

praktek pemberian kredit kepada peminjam (debitur) yang tidak memenuhi

persyaratan kredit untuk diberikan pinjaman berdasarkan suku bunga pasar oleh

karena debitur tersebut memiliki "catatan kredit" yang kurang baik. Kredit subprimer

ini adalah sangat beresiko baik bagi pemberi pinjaman (kreditur) maupun bagi

peminjam (debitur). Sebab tingginya resiko yang dihadapi pemberi pinjaman maka

kredit subprimer ini ditawarkan dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada suku

bunga kredit yang berlaku secara umum

13

Page 14: kasus aig dan subprime mortgage

MBS (Mortgage-Backed Securities)

Merupakan bentuk utang yang dijamin. MBS ini termasuk salah satu

bentuk transaksiderivatif yang penuh risiko. Ketika pembeli rumah

membayar bunga, baik pada

cicilan b u l a n a n a t a u p a d a s a a t p e l u n a s a n , P e m b e l i M B S m e n d a p a t

p e n d a p a t a n l a y a k n y a transaksi derivatif lain, MBS bisa dibeli dari

tangan pertama atau berikutnya. Artinya, i n v e s t o r y a n g s u d a h m e m b e l i

M B S b i s a m e n j u a l n y a l a g i k e i n v e s t o r l a i n . P e r o l e h a n pendapatan

dibagi menurut jenjang atau senioritas pembeli MBS ini. Dan ini

menjadi beban seluruhnya bagi pembeli rumah. Ini membuat nilai yang

harus dibayar pembelirumah melambung tinggi hingga 100% dari nilai aslinya.3

14