karya tulis sma ansor’s silver

17
1 BAB I PENADAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peninggalan kerajaan Mataram di Kota mede bukan hanya bangunan – bangunan kuno saja. Kerajnan perak asli sebuah wawasan yang hingga sekarang masih terus lestari dalam masyarakat bahkan menjadi lahan penghidupan warga kota gede. Berbagai bentuk perhiasan mulai dari kalung, gelang, cincin dan giwang dengan desain yang beragam telah lahir dari tangan-tangan terampil para pengrajin perak di kota itu. Ribuan benda seni yang lahir setiap harinya itu, oleh para pemilik kerajinan perak disana kemudian diekspor ke berbagai Negara di benua eropa. Lantaran banyaknya pengrajin perak yang hidup di kota itu, maka hampir sepanjang jalan di kanan kiri kota pun terdapat took- toko kerajinan perak, itu sebabnya kami bermaksud untuk meneliti lebih lanjut mengenai pemanfaatan logam perak di kota gede hal itu pula yang mendorong kami untuk membuat karya tulis ilmiah ini dengan mengambil judul “Pemanfaatan Logam Perak di Kota Gede” Dalam pembuatan karya tulis ini didasarkan atas informasi yang diperoleh dari kunjungan kami di Kota Gede. 1.2. Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas, maka kami selaku penyusun memberikan rumusan dan pembatasan masalah agar penyusunan makalah ini

Upload: emma-setya-handoko

Post on 25-Jul-2015

654 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

1

BAB I PENADAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peninggalan kerajaan Mataram di Kota mede bukan hanya bangunan –

bangunan kuno saja. Kerajnan perak asli sebuah wawasan yang hingga

sekarang masih terus lestari dalam masyarakat bahkan menjadi lahan

penghidupan warga kota gede.

Berbagai bentuk perhiasan mulai dari kalung, gelang, cincin dan

giwang dengan desain yang beragam telah lahir dari tangan-tangan terampil

para pengrajin perak di kota itu. Ribuan benda seni yang lahir setiap harinya

itu, oleh para pemilik kerajinan perak disana kemudian diekspor ke berbagai

Negara di benua eropa. Lantaran banyaknya pengrajin perak yang hidup di

kota itu, maka hampir sepanjang jalan di kanan kiri kota pun terdapat took-

toko kerajinan perak, itu sebabnya kami bermaksud untuk meneliti lebih

lanjut mengenai pemanfaatan logam perak di kota gede hal itu pula yang

mendorong kami untuk membuat karya tulis ilmiah ini dengan mengambil

judul “Pemanfaatan Logam Perak di Kota Gede”

Dalam pembuatan karya tulis ini didasarkan atas informasi yang

diperoleh dari kunjungan kami di Kota Gede.

1.2. Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka kami selaku penyusun

memberikan rumusan dan pembatasan masalah agar penyusunan makalah ini

Page 2: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

2

bisa tersusun dengan baik. Adapun rumusan dan pembatasan masalah itu

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana cara pemanfaatan dan pengolahan perak di Kora Gede?

b. Apa saja hasil dari pengolahan perak tersebut?

c. Apa manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat dari pengolahan

perak tersebut?

d. Sejauh mana hasil dari kerajinan perak itu dipasarkan?

1.3. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan yang dibahas tidak terlalu luas, maka penyusun

memfokuskan hanya pada pemanfaatan dan cara pengolahan logam perak di

Kota Gede.

1.4. Tujuan Masalah

Penyusunan karya tulis ini bertujuan sebagai berikut:

a. Secara formal, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir

Nasional.

b. Untuk mengetahui cara pemanfaatan dan pengolahan perak di Kota Gede.

c. Untuk mengetahui hasil dari pengolahan perak tersebut.

d. Untuk mengetahui manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

e. Untuk mengetahui sejauh mana hasil dari pengolahan perak yang

dipasarkan.

Page 3: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

3

f. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang

pemanfaatan logam perak.

1.5. Manfaat

Pengetahuan yang minim tentang pemanfaatan perak mungkin bias

ditingkatkan dengan membaca karya tulis ilmiah ini, sehingga kita bias

memahami bagaimana sikap kita terhadap pemanfaatan logam perak. Dan

karya tulis ilmiah ini juga semoga dapat memberikan motivasi bagi para

pembaca untuk dapat menciptakan kreasi baru dalam pengolah logam perak.

Selain itu, karya ini diharapkan menjadi acuan bagi kita semua dalam

memperhatikan dan menanggapi pemanfaatan dan pengolahan logam perak.

1.6. Metode Penulisan

Dalam pengumpulan data yang akan dijadikan bahan dalam karya tulis ini

kami peroleh yang beberapa cara antara lain:

a. Observasi

Yaitu dengan mengunjungi objek secara langsung untuk melakukan

serangkaian penelitian guna mendapatkan informasi berdasarkan fakta-

fakta yang didapat secara langsung.

b. Angket

Yaitu melalui selembaran-selembaran yang diberikan oleh pihak sekolah

yang berisi berbagai macam informasi mengenai objek wisata yang akan

dikunjungi.

Page 4: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

4

c. Wawancara

Yaitu dengan mencari informasi melalui dialog dengan salah satu

karyawan dari salah satu took kerajinan perak yang kami kunjungi.

d. Studi Literatur

Yaitu dengan mencari sumber informasi dari berbagai buku yang

menunjang proses pembuatan karya tulis ini.

1.7. Sistematika Penulisan

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

1.2. Perumusan Masalah

1.3. Pembatasan Masalah

1.4. Tujuan

1.5. Manfaat

1.6. Metode Penelitian

1.7. Sistematika Penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Perak Dan Tembaga

2.2. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Kerajinan Perak Ansor’s

Silver di Kota Gede

Page 5: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

5

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Pemanfaatan dan Cara Pengolahan Perak di Kota Gede

3.2. Hasil dari Pengolahan Perak

3.3. Manfaat Yang Dapat Dirasakan Masyarakat dari Pengolahan

Perak

3.4. Pemasaran Kerajinan Perak

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BIODATA PENULIS

LAMPIRAN

Page 6: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Perak Dan Tembaga

Perak adalah suatu unsur kimia dalam table periodic yang memiliki

lambing Ag dan nomor atom 47, lambangnya berasal dari bahasa latin

Argenture. Sebuah logam transisi lunak, putih mengkilap. Perak memiliki

konduktivitas listrik dan panas tertinggi di seluruh logam dan terdapat di

mineral dan dalam bentuk bebas logam ini digunakan dalam koin, perhiasan,

peralatan meja dan fotografi. Senyawa perak juga digunakan untuk pelapis

kaca cermin.

Di dalam kehidupan nyata, perak seringkali dimanfaatkan oleh

manusia guna menambah nilai ekonomisnya mengingatkan logam ini

berwarna putih mengkilap dan mudah untuk dikreasikan oleh para

pengrajinnya.

Untuk mengkreasikan logam perak, biasanya perak dicampur dengan

tembaga yang tiada lain tembaga itu merupakan logam yang mempunyai

warna coklat, agak lunak, dapat dilenturkan dan dapat dibuat lembaran-

lembaran tipis tembaga. Selain sebagai pencampur logam perak, tembaga

juga banyak digunakan untuk kabel listrik. Tembaga dalam tabel periodic

memiliki lambing Cu dan nomor atom 29.

Page 7: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

7

2.2. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan Kerajinan Perak Ansor’s Silver

Di Kota Gede

Ansor’s silver adalah sebuah perusahaan kerajinan perak di Kota Gede

yang berdiri pada tahun 1956. berawal dari seorang pengrajin atau tukang

perak yang rajin, ulet dan penuh disiplin, Bapak Ansor Karto Utomo diambil

dari nama pendirinya, yaitu Bapak H. Ansor Karto Utomo.

Perusahaan kerajinan perak Ansor’s Silver menempati bangunan yang

berarsitektur “Jawa Kuno”, beralamat di Jln. Tegalgendu No. 28 Kota Gede

Yogyakarta. Bangunan yang ditempati merupakan bangunan zaman dahulu,

peninggalan pada zaman colonial Belanda yang masih dijaga keasliannya.

Dibangun kira-kira pada tahun 1870-an, menempati luas tanah + 3270m2

terdiri dari 2 lantai. Model bangunan dipengaruhi oleh berbagai unsure

budaya, seperti budaya Jawa dengan bentuk bangunannya yang tinggi,

budaya cina dengan yang banyak dihiasi tempelan keramik.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, pada waktu pembangunan

gedung tersebut ubin yang akan dipakai dari “Coin Emas”, dan permohonan

pemasangan telah diajukan kepada pemerintah colonial Belanda. Namun,

permohonan tersebut oleh pemerintah colonial Belanda dianggap suatu

ejekan, karena koin emas tersebut bergambar ratu Belanda yaitu

“WIHWLMINA”. Pemerintah colonial Belanda tidak mengizinkan dan

menentang keras, dikarenakan apabila hal tersebut benar-benar terwujud,

gambar sang ratu Belanda akan terinjak-injak.

Page 8: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

8

Oleh karena itu, kerajinan perak Kota Gede merupakan salah satu

barang kerajinan peninggalan nenek moyang yang mempunyai nilai seni

tinggi. Dan kerajinan perak Kota Gede ada sejak kerajaan Mataram Islam

berdiri.

Page 9: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

9

BAB III PEMBAHASAN

3.1. Cara Pemanfaatan Dan Pengolahan Perak Di Kota Gede

Pemanfaatan logam perak di Kota gede tiada lain adalah masyarakat

disana mengolah logam perak dengan dijadikan sebagai perhiasan, pernak

pernik atau hiasan lainnya. Maka jangan heran ketika melihat masyarakat

disana bermata pencaharian sebagai pengrajin perak ataupun produsen perak.

Bahkan sebuah perusahaan kerajinan perak telah berdiri di Kota gede

Yogyakarta yang bernama Ansor’s Silver.

Diperusahaan kerajinan perak Ansor’s Silver kami dapat melihat

secara langsung bagaimana proses pengolahan logam perak menjadi sebuah

karya kerajinan perak yang sangat bermanfaat bagi manusia, sehingga kami

bias mengetahui jenis kerajinan perak, bahan baku pembuatan kerajinan

perak, proses pembuatan kerajinan perak sampai akhir menjadi suatu

kerajinan perak yang indah dan memiliki nilai seni.

Adapun jenis-jenis kerajinan perak itu dibagi dua, yaitu:

1. Gilapan (lembaran perak)

2. Trap/Fillgree (benang-benang perak)

Sedangkan yang menjadi bahan baku pembuatan kerajinan perak yaitu perak

dan tembaga.

Untuk pengolahan / pembuatan kerajinan perak memiliki beberapa

proses, pertama 100% perak murni dan 7,5% tembaga dilebur jadi satu,

Page 10: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

10

kemudian 92,5% merupakan kadar standar terbaik untuk pembuatan barang

kerajinan perak. Perlu diketahui juga oleh kita, bahwa 100% perak murni

tidak dapat langsung digunakan untuk pembuatan barang kerajinan perak,

dikarenakan hasilnya kurang baik, lembek dan akan mudah patah.

Dalam proses pembuatan Gilapan (Lembaran Perak), batangan

dibuat dulu lempengan, kemudian digambar, dipotong dan dibentuk sesuai

dengan barang kerajinan perak yang dibuat. Setelah itu dirangkai dan

disoldir agar masing-masing bagian menyatu. Untuk menambah keindahan

barang tersebut bisa ditambah dengan motif ukuran.

Sedangkan dalam proses pembuatan Trap/Filigree (Benang-Benang

Perak), dari batangan perak dibuat benang perak, kemudian dirancang diatas

kertas sesuai dengan barang kerajinan yang akan dibuat. Pada bagian dalam

diisi dengan hiasan motif kembang atau batik agar menambah keindahan.

Setelah rancangan selesai, kemudian di soldir agar masing-masing merekat

satu sama lain.

Adapun tahap akhir dari pembuatan Gilapan dan Traf (Filigree ini

yaitu dari hasil proses perencanaan, perangkaian dan penyodieran, kemudian

direbus dengan air tawar agar menjadi bersih dan kembali putih setelah

mengalami proses penyoldieran. Kemudian disingkat dengan busa agar lebih

cemerlang dan di sanling atau digosok dengan sunling. Yang tiada lain

sanling itu adalah besi baja yang sudah dihaluskan. Sehingga barang

kerajinan perak akan terlihat indah dan mengkilat.

Page 11: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

11

3.2. Hasil dari Pengolahan Perak

Setelah melalui proses pengolahan atau perbuatan perak menjadi barang

kerajinan perak, maka dihasilkan berbagai barang kerajinan perak

diantaranya:

1. Dari gilapan atau lembaran perak berupa:

- sendok

- piring

- nampan, dsb.

2. Dari traf/filigree atau benang-benang perak berupa:

- Bros

- Liontin

- Giwang

- Minratur

- Hiasan dinding

- Gelang

- Cincin, dsb.

Adapun hasil kerajinan perak dari paduan gilapan dan traf menghasilkan

seperti bros, giwang, cincin, dsb.

Para pengrajin perak di Kota Gede khususnya di perusahaan kerajinan

perak Ansor’s Silver telah membuat miniature borobudur, tajmahal, dll.

Page 12: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

12

3.3. Manfaat yang dapat dirasakan masyarakat dari pengolahan perak

Karena perak merupakan logam yang sangat unik dan bias diolah menjadi

berbagai kerajinan perak khususnya dalam pehiasan dan hiasan, maka

masayakat sekitar ataupun masyarakat Indonesia seluruhnya dapat merasakan

manfaatnya untuk berhias diri ataupun untuk hiasan-hiasan yang dipajang di

tempat tinggal mereka.

Perak pun mempunyai nilai jual yang cukup tinggi sehingga masyarakat

pembuat kerajinan perak dapat merasakan manfaatnya dari hasil penjualan

kerajinan perak. Dari hasil penjualan kerajinan perak tersebut kebutuhan

ekonomi pemilik perusahaannya, tetapi juga dapat memberikan pamasukan

kepada kas Negara.

3.4. Pemasaran Kerajinan Perak

Barang-barang kerajinan perak produksi Ansor’s Silver disamping di

pasarkan dikota-kota besar dalam negeri seperti Yogyakarta, Mungkid, Kab.

Magelang, Jakarta, Bali juga telah dipasarkan ke berbagai Negara luar

diantaranya: Jepang, Eropa, Amerika dan Australia.

Berdasarkan hasil kunjungan kami ke Kota Gede tepatnya ke

perusahaan Ansor’s Silver harga yang paling rendah dari kerajinan perak

adalah sekitar Rp. 25.000,00 sedangkan harga yang paling tinggi adalah +

Rp. 250.000,00 yaitu dimiliki oleh sebuah miniature Tajmahal.

Ekspor perak yang paling besar adalah ke eropa. Ekspor terus

melonjak dari tahun ke tahun. Pasalnya mendekati tahun baru. Permintaan

Page 13: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

13

berbagai jenis kerajinan perak baik perhiasan maupun barang pajangan terus

meningkat. Hal itulah yang terus menerus memacu Kota Gede untuk terus

mengembangkan kerajinan perak.

Pada zaman dahulu, masyarakat Kota Gede membuat berbagai

kerajinan dari emas, tembaga dan perak. Namun, pada tahap

perkembangannya, perhiasan perak lebih diminati oleh masyarakat. Maka,

tak aneh bila perkembangan kerajinan perak semakin pesat hingga sekarang.

Dan selanjutnya para pengrajin perak termotivasi mengembangkan berbagai

kreativitasnya dengan mengadaptasi bentuk kerajinan lainnya.

Dengan adanya pameran pun sangat berpengaruh sekali terhadap

pemasaran kerajinan perak. Misalnya, pameran “Yogya Silver” yang

sebelumnya dipamerkan di Tropikal Museum di Amsterdam (16 Februari –

17 Maret 2006). Pameran yang berjangka + 1 bulan tersebut menandai karya

dari pengrajin Yogyakarta sangatlah tinggi. Sehingga para konsumen barat

sangat tertarik sekali untuk membelinya, bahkan kerajinan perak pada

awalnya dibuat untuk keperluan upacara raja-raja Jawa, sekarang menjadi

barang mewah bagi elit Eropa dan merupakan barang dekorasi bagi

wisatawan Barat lainnya yang sangat unik.

Page 14: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

14

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Setelah memberikan pembahasan mengenai permasalahan yang

disampaikan, oleh penyusun, maka dapat disimpulkan bahwa logam perak

dapat dimanfaatkan dengan cara mengolahnya menjadi suatu barang

kerajinan perak yang tiada lain pembuatan kerajinan perak itu tidak bisa

menggunakan 100% perak melainkan membutuhkan campuran yaitu dengan

75% tembaga sehingga menjadi kadar standar 92,5%. Hasil dari kerajinan

perak diantaranya: perhiasan/assesoris juga hiasan dinding, dll.

Manfaat yang dapat dirasakan bagi pengrajin perak yaitu mereka dapat

memenuhi kebutuhan ekonominya. Sedangkan pemasaran kerajinan perak

Ansor’s Silver Kota Gede meliputi kota-kota besar di Indonesia bahkan

dipasarkan ke berbagai Negara luar. Dan ekspor yang paling besar adalah ke

Eropa.

4.2. Saran

Saran yang akan kami ajukan kepada panitia karya wisata ilmiah adalah

supaya mengusahakan pemberangkatan siswa/i ke obyek diberikan cukup

waktu, karena ketika kami meneliti obyek ke Kota Gede (Ansor’s Silver)

waktu yang diberikan + 25 menit. Bagi kami sebagai peneliti waktu itu

teramat singkat, sehingga kami tidak bisa meneliti lebih dalam keberadaan

kerajinan perak yang ada di Ansor’s Silver Kota Gede.

Page 15: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

15

DAFTAR PUSTAKA

Syahrul, Hj. Hasmiati, Dra, dkk. 2006. KIMIA 3 Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Akhyar, Salman, M. 2004. Biologi. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Panitia Wisata Ilmiah. 2007. Selayang Pandang. Cihaurbeuti: SMAN 1

Cihaurbeuti.

Page 16: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

16

BIODATA PENYUSUN

1. Nama :Dadang

Alamat : Dusun Sukahaji Desa Dawagung Kec. Rajapolah,

Rt/Rw 05/010 Kabupaten Tasikmalaya

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 15 Maret 1991

Hobby : Sepak Bola

Cita-Cita : Pengusaha Elektronik

2. Nama : Ginanjar

Alamat : Dusun Cimuncang Desa Jayagiri Kecamatan

Panumbangan Rt/Rw 05/03 Kab.Ciamis

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 06 Agustus 1990

Hobby : Main Bulutangkis

Cita-Cita : Presiden

3. Nama : Nunung Komariah

Alamat : Dusun/Desa Pamokolan Rt/Rw 27/08 Kecamatan

Cihaurbeuti Kab.Ciamis

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 15 November 1990

Hobby : Membaca

Cita-Cita : Arsitek

Page 17: Karya Tulis Sma  Ansor’s Silver

17

4. Nama : Susi Susilawati

Alamat : Dusun/Desa Kersamenak Rt/Rw 19/07 Kecamatan

Cihaurbeuti Kab.Ciamis

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 04 Juni 1991

Hobby : Membaca

Cita-Cita : Dokter

5. Nama : Yusriyawati

Alamat : Dusun/Desa Banjarsari Kecamatan Sukaresik

Kab. Tasikmalaya

Tempat/Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 1 Januari 1991

Hobby : Membaca

Cita-Cita : Dokter