karya tulis hubungan antara pacaran dengan belajar siswa sma negeri 1 benteng
DESCRIPTION
KARYA TULIS HUBUNGAN ANTARA PACARAN dengan BELAJAR Siswa SMA Negeri 1 Benteng. KATA PENGANTAR. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
KARYA TULISHUBUNGAN ANTARA
PACARAN dengan BELAJAR
Siswa SMA Negeri 1 Benteng
KATA PENGANTARPertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih untuk
seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai
sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh
karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan sangat sempurna. Begitu pula dengan karya tulis ini yang telah
kami selesaikan. Tidak semua hal dapat deskripsikan dengan sempurna dalam karya tulis ini. Kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Kami bersedia menerima kritik dan saran dari para pembaca
untuk memperbaiki karya tulis kami
Dengan menyelesaikan karya tulis ini kami harap bisa bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan pembaca
serta bisa menjadi referensi untuk para pembaca.
Benteng, November 2013
Penulis i
Daftar IsiKata Pengantar...................................................................................................................................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................................................................................................................1
Pendahuluan.......................................................................................................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................................................................................................3
C. Tujuan...............................................................................................................................................................................................................................4
D. Metode Pengamatan.........................................................................................................................................................................................................5
E. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................................................................................................................................6
F. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................................................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................................................................................................................................8
Pembahasan.........................................................................................................................................................................................................................................8
1. Pengertian Pacaran...........................................................................................................................................................................................................8
2. Manfaat dan Dampak Pacaran Bagi Siswa.....................................................................................................................................................................11
3. Cara Mengatasi Pacaran Agar Tidak Mengganggu Belajar Siswa...............................................................................................................................19
BAB III.................................................................................................................................................................................................................................................21
Penutup.................................................................................................................................................................................................................................................21
1) Kesimpulan........................................................................................................................................................................................................................21
2) Saran...................................................................................................................................................................................................................................22
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................................................................................................................iii
ii
BAB IPENDAHULUAN
A.Latar BelakangPelajar merupakan suatu objek yang masih rentan terhadap pengaruh masa kini. Sekolah juga merupakan tempat atau sarana yang menujang terhadap pergaulan masa kini. Salah satu pengaruh masa kini adalah berpacaran. Tidak sedikit pelajar yang menjadi hal tersebut adalah tren.Zaman sekarang ini berpacaran tidak hanya dikenal di kalangan orang – orang yang sudah lulus sekolah saja. Malahan sekarang itu hampir di kalangan semua siswa atau siswi. Yang mengejutkan lagi malah siswa-siswi SD yang juga sudah mulai berpacaran.
1
Masa remaja/masa pubertas biasanya identik dengan pencarian jati diri.
Karena pada masa ini emosi mereka masih labil dan mereka cenderung ingin mecoba
hal-hal yang baru. Dorongan untuk mencari jati diri dengan mencoba hal-hal baru
amatlah kuat, dan terkadang jika ‘kelewatan’ bisa merusak akal sehat. Tekanan untuk
menjalani masa ‘pacaran’, iming-iming dari orang-orang sekitar, dan siaran media
masa-pun turut andil dalam keinginan remaja untuk menjalani sebuah masa ‘pacaran’.
Apabila tindakan itu didiamkan akan mengakibatkan dampak buruk bagi para
siswa maupun siswi tersebut. Ditambah lagi dengan siswa maupun siswi, yang
memang belum tahu pasti tentang cara berpacaran yang baik dan benar.
Karena tidak semua siswa maupun siswi yang memikirkan dampak – dampak
yang akan terjadi bagi diri mereka masing – masing. Apakah berpacaran itu dapat
mempengaruhui prestasi mereka di sekolah?
2
B.Rumusan MasalahRumusan dari penulisan karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa itu pacaran?
2. Apa manfaat dan dampak pacaran dalam kegiatan
belajar bagi siswa?
3. Bagaimana cara mengatasi pacaran agar tidak
menggangu belajar siswa?
3
C.Tujuan Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Mendiskripsikan pengertian pacaran yang sebenarnya.
2. Mendiskripsikan bagaimana pandangan-pandangan tentang
pacaran yang dilihat dari berbagai aspek kehidupan terutama
dalam kehidupan belajar siswa.
3. Mendiskripsikan apa dampak dan manfaat yang dapat diperoleh
dari pacaran dalam kehidupan sekolah.
4
D.Metode Pengamatan Metode pengamatan yang kami gunakan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah dengan:
1. Melakukan wawancara langsung dengan beberapa
siswa-siswi SMA Negeri 1 Benteng.
2. Mengamati perilaku siswa-siswi SMA Negeri 1
Benteng.
5
E. Tempat dan Waktu Penelitian Wawancara dilakukan pada tanggal 29 Oktober-
2 November 2013 di beberapa siswa di SMA Negeri 1
Benteng, yaitu siswa dikelas :
• XII IPA 2
• XI IPA 3
• XII IPS 4
6
F. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengamatan yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah ini adalah dengan
wawancara,membaca buku-buku referensi dan
juga mencari artikel-artikel yang berasal dari
website di internet.
7
BAB IIPEMBAHASAN
1. Pengertian PacaranZaman sekarang ini pacaran lebih marak di kalangan remaja yang masih
dalam proses pembelajaran seperti SMP, SMA, bahkan SD. Hal ini banyak
membuat mereka lebih cenderung kepada pacaran dan mengabaikan belajarnya.
Sehingga pacaran merupakan salah satu faktor turunnya semangat belajar siswa.
Tetapi sebagian di antara mereka menjadikan pacaran sebagai motivasi untuk
menambah semangat mereka.. Sayangnya dibeberapa kalangan remaja
menjadikan pacaran sebagai kesempatan untuk melakukan hubungan suami-istri.
Maka dari itu kita harus mengetahui apa sebenarnya pacaran itu.
8
Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang
biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju
kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Pada kenyataannya,
penerapan proses tersebut masih sangat jauh dari tujuan yang sebenarnya.
Manusia yang belum cukup umur dan masih jauh dari kesiapan memenuhi
persyaratan menuju pernikahan telah dengan nyata membiasakan tradisi yang
semestinya tidak mereka lakukan.1
Pengertian pacaran adalah menjalankan suatu hubungan di mana dua orang
bertemu dan melakukan serangkaian aktivitas bersama agar dapat saling
mengenal satu sama lain.2
1. Wikipedia Bahasa Indonesia2. Muhammad Muhyidin., Pacaran Setengah Halal Setengah Haram (Jakarta, Diva Press, 2008), p.,67.
9
Benokraitis menambahkan bahwa pacaran adalah proses di mana
seseorang bertemu dengan seseorang lainnya dalam konteks sosial yang
bertujuan untuk menjajaki kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut
untuk dijadikan pasangan hidup. 3
Menurut Saxton (dalam Bowman, 1978), pacaran adalah suatu
peristiwa yang telah direncanakan dan meliputi berbagai aktivitas bersama
antara dua orang (biasanya dilakukan oleh kaum muda yang belum menikah
dan berlainan jenis). 4
3. Benokraitis., Marriages and Families (Washington, D.C., 2010) , p.,36.4. Saxton, 1978 10
Kyns (1989) menambahkan bahwa pacaran adalah hubungan antara
dua orang yang berlawanan jenis dan mereka memiliki keterikatan emosi, di
mana hubungan ini didasarkan karena adanya perasaan-perasaan tertentu
dalam hati masing-masing. 5
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pacran
merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang berlainan jenis
dan memiliki keterikatan emosi karena adanya perasaan satu sama lain dan
melakukan berbagai aktivitas bersama yang bertujuan untuk menjajaki
kemungkinan sesuai atau tidaknya orang tersebut untuk dijadikan pasangan
hidup.
5. Kyns, 198911
2. Manfaat dan Dampak Pacaran dalam
Kegiatan Belajar Siswa
Mungkin hanya sedikit manfaat dari pacaran bahkan
tidak ada sama sekali manfaatnya. Karena pacaran di
kalangan siswa lebih kepada dampaknya. Prestasi belajar
siswa menjadi menurun. Tetapi ada sedikit dampak
positifnya yang membuat siswa semangat dan juga rajin
kesekolah.
12
Dampak Negatif1) Mudah terjerumus dalam perzinaan
Beberapa pelaku pacaran seringkali menyangkal tentang hal ini. Kata mereka, asalkan bisa menjaga hati, Insya Allah
tidak terjadi hal itu, cobalah simak hadits ini:
“Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua
teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan)
dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (HR Bukhari).
Padahal kita tahu, yang namanya orang pacaran, pasti ada hal-hal yang tidak dibenarkan dalam islam: memandang
lawan jenis, berpegangan tangan, berduaan di tempat sepi, berciuman, hingga tak usah disebutkan. Bahkan meski pacarannya hanya
sebatas lewat telpon, SMS atau chatting pun, hal tersebut sudah bisa memicu terjadinya zina hati.
Semua larangan-larangan tadi ada dalil shahihnya. Sebagai contoh, simaklah hadits ini:
Rasulullah saw. berpesan “Janganlah engkau ikuti padangan dengan padangan berikutnya, karena untukmu adalah
padangan yang pertama, sedangkan selanjutnya bukan untukmu.” (HR. Ahmad) dan hadits yang terkenal: ”Barang siapa yang beriman
kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah tidak melakukan khalwat dengan seorang wanita yang tidak disertai oleh mahramnya karena
sesungguhnya yang ketiga adalah setan.”
Tentang dampak negatif yang pertama ini tak perlu disangkal lagi. Tak terhitung lagi jumlah pemuda muslim yang
benar-benar terjerumus dalam perzinaan yang diawali dari aktivitas pacaran. Kalau sudah berzina, berarti ia telah melakukan dosa besar
yang akan menyebabkan dampak-dampak buruk lainnya baik yang ia rasakan di dunia maupun di akhirat.13
2) Melemahkan Iman
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada kekasihnya di atas rasa cinta kepada
Sang Pencipta. Tak perlu mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan dengan
kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya
porsi kecintaannya kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid, jarang membaca Al Quran,
meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya hilang, serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.
3) Melatih kemunafikan
Orang yang berpacaran itu seringkali menipu, berusaha agar pasangannya yakin bahwa ialah yang
terbaik. Memang tidak semua.. tapi umumnya begitu. Ia akan menampakkan hal-hal yang baik di depan
kekasihnya. Adapun hal-hal yang buruk sebagian besar ia sembunyikan. Sebagian orang ada yang sengaja
menunjukkan beberapa keburukannya kepada kekasihnya sekedar untuk meraih simpati, mencari kesamaan,
mendapatkan pemakluman, atau sebagai bumbu-bumbu romantisme belaka. Namun tidak jarang orang yang
berpacaran mengatakan sesuatu yang sebenarnya bertentangan dengan hati kecilnya.
14
4) Menjadikan panjang angan-angan
Orang yang sedang jatuh cinta—pacaran—seringkali teringat dengan orang yang
dicintainya itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai setiap waktu—tentang apa yang
akan dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu, tentang kata-kata
yang akan diucapkan sebagai bumbu, dan masih banyak lagi. Padahal umat Islam dilarang
berpanjang angan-angan. Hal ini juga menyebabkan seorang siswa menjadi lupa belajar karena
kepikiran pada pacarnya terus.
5) Mengurangi produktivitas
Jika tidak pacaran, seorang siswa tentunya bisa melakukan aktivitas lain yang lebih
produktif; misal membuat karya seni, menulis artikel, cerpen, puisi, karya tulis, mengerjakan
PR, atau yang lainnya. Namun seringkali produktivitasnya turun lantaran ia berpacaran.
15
6) Menjadikan hidup boros
Orang yang pacaran akan selalu berkorban untuk pacarnya. Bahkan uang yang seharusnya untuk ditabung
bisa habis untuk bersenang-senang: membelikan hadiah pacarnya, membeli pulsa, mentraktir, nonton film, dan yang
lainnya.
7) Akan melemahkan daya kreativitas dan menyulitkan konsentrasi, karena
pikiran mereka hanya tertuju kepada pacarnya
8) Akan menyebabkan terlambatnya belajar
Banyak fakta yang menyebutkan bahwa menurunnya prosentase kelulusan para pelajar adalah akibat pacaran,
mereka jarang belajar, karena jalan-jalan terus dengan pacarnya, tidak pernah beli buku (karena uangnya habis untuk
besenang-senang).
9) Terjadinya pertengkaran dan pembunuhan, hanya karena rebutan pacar16
10) Dampak negatif lainnya, seperti:* Prestasi sekolah;
Pacaran bisa menurunkan prestasi belajar. Prestasi belajar bisa menurun jika ada permasalahan yang cukup berat hingga
mengganggu konsentrasi dan gairah untuk belajar atau lebih senang menghabiskan waktu bersama sang pacar daripada belajar.
* Pergaulan sosial;
Pergaulan sosial dengan teman sebaya maupun lingkungan sosial sekitar bisa menyempit. Pergaulan menjadi sempit karena lebih
banyak menghabiskan waktu hanya berdua, enggak gaul lagi dengan teman lain. Makin lama biasanya menjadi sangat
bergantung pada pacar atau sebaliknya dan tidak memiliki pilihan interaksi sosial lainnya. Hubungan dengan keluarga pun
biasanya menjadi renggang karena waktu luang lebih banyak dihabiskan dengan pacar.
* Bisa stres;
Hubungan dengan pacar tentu saja tidak semulus yang semula diduga karena memang ada perbedaan karakteristik, latar
belakang, serta perbedaan keinginan dan kebutuhan. Hal itu menyebabkan banyak sekali terjadi masalah dalam hubungan.
Biasanya hal itu akan menguras energi dan emosi serta menimbulkan stres hingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari.
* Berkembang perilaku baru;
Pacaran dapat memunculkan perilaku yang negatif kalau interaksi yang terbentuk cenderung mengarah pada hal-hal yang
negatif, sehingga memungkinkan terbentuknya perilaku negatif.
17
Dampak Positif Pacaran bisa meningkatkan prestasi belajar.
Prestasi meningkat biasanya karena semangat belajar yang naik akibat ada pacar yang senantiasa
memberikan dorongan dan perhatian atau karena ingin membuktikan kepada orangtua bahwa meskipun
mereka pacaran prestasi belajar tidak terganggu.
Pacaran dapat memunculkan perilaku yang positif.
Pacaran bisa membantu orang mengembangkan perilaku yang positif kalau interaksi yang
terbentuk bersifat positif. Misalnya, pacaran dengan orang yang cerdas. Maka, bukan tidak mungkin kita
akan tertular barang sedikit kecerdasan yang dimiliki pacar tersebut karena keseringannya belajar
bersama. Atau pacaran dengan orang yang sangat peduli sama orang lain dan penolong, maka kita yang
tadinya cuek bisa saja tertular.
18
3. Cara Mengatasi Pacaran Agar Tidak Mengganggu Belajar Sekolah
1) Jangan pacaran
Sebaiknya para siswa jangan dulu pacaran, lebih baik fokuskan pada belajar sehingga tidak
mengganggu pelajaran. Karena pacaran juga menimbulkan beberbagai macam dampak negative seperti
pembahasan diatas. Ada baiknya kita lebih konsentrasi dengan pelajaran agar cita-cita dan impian kita
dapat tercapai.
2) Pacaran dengan orang yang cerdas
Berpacaran dengan orang yang cerdas akan membuat kita juga sedikit tertular kecerdasannya.
Karena orang yang cerdas pasti lebih mengutamakan belajarnya. Jika ada yang tidak ia mengerti, ia bisa
saja bertanya kepada sang pacar. Mungkin dengan penjelasan sang pacar ia lebih memahami. Dengan
itu, cara belajar siswa tersebut mungkin akan sedikit meningkat.
19
Hanya itu yang bisa kami paparkan dan kami berharap kalian
lebih baik untuk tidak berpacaran. Karena pacaran itu sendiri dalam
islam dilarang karena akan membuat kita mendekati zina. Sebagai
seorang pelajar kita harus lebih mengutamakan belajar karena akan
membuat ilmu kita bertambah dan menghasilkan beberapa karya-karya.
Membuat orang-orang disekitar kita menjadi bangga, apalagi kedua
orang tua tercinta. Pesan kami LUPUS (Lupakan Urusan Pacaran
Utamakan Sekolah). Marilah kita meningkatkan kreativitas yang ada
dalam diri kita masing-masing. Semoga kita para siswa-siswa bisa
berkarya dan menjadi orang yang sukses nantinya. SEMANGAT!
20
BAB IIIPENUTUP
1) Kesimpulan
Pacaran adalah sesuatu yang lumrah dan umum dalam dunia remaja.
Mereka mulai mengenal cinta setelah pubertas. Tetapi pacaran pada anak remaja
harus bersifat sehat dan positif, karena dengan pacaran yang sehat mereka tidak
akan tersesat dalam gaya hidup bebas. Pacaran dapat memberikan dampak yang
positif bagi remaja, akan tetapi dilain pihak sisi negatifnya juga banyak. Maka
untuk itu lebih baik remaja tidak perlu berpacaran untuk menghindari hal yang
tidak diinginkan, sehingga menghancurkan masa depan remaja.
21
2) Saran
Tidak sedikit remaja yang terjerumus kedalam pacaran yang tidak sehat.
Mereka yang terjebak dalam seks bebas menghancurkan masa depannya sendiri. Ini
dikarenakan minimnya sosialisasi tentang pacaran sehat dan juga informasi
pendidikan seksualitas diantara kalangan remaja. Orangtua punya tanggungjawab
besar untuk mengawasi putra-putrinya yang sudah remaja agar tidak menjadi korban.
Sebagai remaja yang baik dan berpendidikan, kita harus dapat membedakan
yang mana yang baik dan buruk, yang betul dan salah, serta yang positif dan negatif.
Ini semua demi diri kita dan masa depan kita nanti. Jangan pernah coba-coba sesuatu
yang belum tentu baik, apalagi yang sudah jelas tidak baik.
22
Daftar Pustaka
Al-Fakasa, Judi dan Fauzan Naib. 1992. Kunci Belajar Sukses. Semarang: Suaka Islam.
Benokraitis. 2010. Marriages and Families . Washington, D.C.
Burhanuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Kelembagaan Agama Islam. 1997. Bimbingan Keimanan. Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Jenderal
Pembinaan.
Muhyidin, Muhammad. 2008. Pacaran Setengah Halal Setengah Haram. Jakarta: Diva Press.
Willis, M.Pd; Prof. Dr. Sofyan S. 2008. Remaja dan Masalahnya. Bandung: Alfabeta
Wulandari, Retno. 2011. Tanggapan Tentang Pengaruh Berpacaran Terhadap Prestasi Siswa. Depok.
Yusuf, Prof. Dr. A. Muri. 2002. Kiat Sukses dalam Karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sumber
http//www.amazon.com
http//www.google.co.idiii
Nama Kelompok
MUSTIKA RINI SITI HARDIANTI ANDI ASRIYANTI MUTMAINNAH HAFIDZAT