karya tulis prestasi perseorangan ktp2 peningkatan … · badan penanggulangan bencana daerah dalam...
TRANSCRIPT
i
KARYA TULIS PRESTASI PERSEORANGANKTP2
PENINGKATAN PERAN SDM APARATURBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
DALAM MENGINTEGRASIKANPROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN
DISUSUN OLEH :
NAMANDHKELASINSTANSI
::::
NOPIAN ANDUSTI, SE.MT10APEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN
PUSDIKLAT SPIMNAS BIDANG KEPEMIMPINANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN XXXVII KELAS A
JAKARTA, OKTOBER 2013
ii
PUSDIKLAT SPIMNAS BIDANG KEPEMIMPINAN LANPROGRAM DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN XXXVII
PENGESAHAN KTP2
PENINGKATAN PERAN SDM APARATURBADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
DALAM MENGINTEGRASIKANPROGRAM PENGURANGAN RISIKO BENCANA
DI KABUPATEN BENGKULU SELATAN
DISUSUN OLEH :
NAMANDHKELAS
:::
NOPIAN ANDUSTI, SE.MT10A
DISAJIKAN PADA
HARITANGGAL
::
KAMIS17 OKTOBER 2013
DISAHKAN OLEH :
iii
EXECUTIVE SUMMARY
Penulisan Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) yang berjudulPeningkatan Peran SDM Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalamMengintegrasikaan Program Pengurangan Risiko Bencana (PPRB) di KabupatenBengkulu Selatan dalam bingkai perencanaan pembangunan daerah,dilatarbelakangi dengan termasuknya Kabupaten Bengkulu Selatan dalam kawasanprioritas risiko tinggi bencana gempa bumi dan tsunami, yaitu masuk dalam kawasanMegathrust Mentawai. Namun penyikapan terhadap kondisi tersebut belum adawujud nyata yang dicerminkan hingga saat ini pengintegrasian PPRB belumterwujud. Pengintegrasian PPRB dalam perencanaan pembangunan daerah sangatpenting agar upaya pengurangan risiko bencana dapat terprogram secara terpadu,komprehensif dan terkoordinir sehingga diharapkan jika sewaktu-waktu bencanaterjadi dampaknya dapat diminimalisir.
Isu strategis yang berkembang di lingkungan BPBD Kabupaten BengkuluSelatan penyebab utama belum terintegrasinya PPRB dalam perencanaanpembangunan daerah disebabkan masih rendahnya peran SDM Aparatur BPBDdalam mendorong terintegrasinya PPRB dalam kerangka perencanaanpembangunan daerah yang berdampak pada ketidak mampuan dalam meyakinkanpengambil kebijakan dan SKPD-SKPD lainnya akan pentingnya ProgramPengurangan Risiko Bencana.
Bertolak dari latar belakang penetapan isu strategis, maka dirumuskanmasalahnya, yaitu : “ Bagaimana Meningkatkan Peran SDM Aparatur BadanPenanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam Mengintegrasikan ProgramPengurangan Risiko Bencana di Kabupaten Bengkulu Selatan.”
Bila permasalahan tersebut tidak diselesaikan akan menyebabkan rendahnyaupaya pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bengkulu Selatan yang sekaligusmencerminkan tingkat kesiapsiagaan serta secara otomatis mencerminkan ketidakmampuan dalam pemenuhan hak perlindungan masyarakat terhadap ancamanbencana
Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan system thinkingdengan piranti causal loop diagram (CLD), maka ditemukenali liveragesnya yaitukualitas SDM aparatur BPBD yang sekaligus ditemukenali variable kunci yangmerupakan variable yang paling berpengaruh untuk dapat meningkatkan peranBPBD dalam mengintegrasikan program pengurangan risiko bencana di KabupatenBengkulu Selatan dalam bingkai perencanaan pembangunan daerah, yaitu : kualitasSDM aparatur BPBD, dukungan kebijakan Pemda , dan kesadaran risiko bencana.
Dari variable kunci tersebut di atas selanjutnya ditetapkan alternativepemecahan masalah yang merupakan alternatif yang paling mungkin dilaksanakandalam jangka pendek (operasional) dan diharapkan secara sistemik dapatmendorong penyelesaian masalah fondamentalnya dengan cara menetapkanbeberapa variabel dari variabel-variabel yang mempengaruhi pemecahan masalah diluar variabel kunci, yaitu melalui diklat teknis fungsional dan peningkatanpemahaman bidang kebencanaan.
Dari uraian di atas, maka disimpulkan dalam rangka pengurangan risikobencana di Kabupaten Bengkulu Selatan, maka perlu disusun perencanaan programpengurangan risiko bencana secara terintegrasi dalam perencanaan pembangunandaerah dalam bentuk rencana aksi bersama. Untuk pengintegrasian programpengurangan risiko bencana (PPRB) dalam perencanaan pembangunan daerah
iv
diperlukan peningkatan peran SDM Aparatur BPBD Kabupaten Bengkulu Selatanmelalui upaya peningkatan kualitas SDM aparatur BPBD dan didukung kebijakanPemerintah Daerah serta peningkatan kesadaran terhadap risiko bencana.
Bertolak dari hasil analisis dan penetapan alternatif pemecahan masalahserta kesimpulan di atas maka direkomendasikan sebagai berikut, yaitu :1. Diklat teknis fungsional bagi aparatur BPBD, yaitu training advokasi Integrasi
Program Pengurangan Risiko Bencana Dalam Perencanaan Pembangunan danPenganggaran Daerah ;
2. Peningkatan pemahaman bidang kebencanaan melalui sosialisasi manajemenpenanggulangan bencana kepada pejabat struktural eselon III dan II di lingkunganPemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.
Berdasarkan uraian rekomendasi tersebut di atas, selanjutnya disusunrencana aksi yang meliputi :1. Situasi masalah ;2. Manfaat/hasil yang diharapkan ;3. Aktivitas dan indikator kinerja ;4. Jadwal rencana aksi ;5. Sumberdaya yang dibutuhkan ;6. Antisipasi permasalahan/kendala dan langkah-langkah mengatasinya ;7. Kontribusi rencana aksi terhadap pengembangan kompetensi kepemimpinan.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan perkenan
dan rahmat-Nya, Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) yang berjudul ”Pening-
katan Peran SDM Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam
Pengintegrasian Program Pengurangan Risiko Bencana di Kabupaten
Bengkulu Selatan,” dapat diselesaikan.
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) ini merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi oleh setiap peserta Diklatpim Tingkat II Angkatan XXXVII Kelas
A, yang sekaligus merupakan aktualisasi diri dari seluruh hasil pembelajaran yang
diperoleh selama mengikuti Pendidikan dan Pelatihan.
Penulis menyadari KTP2 yang penulis sajikan ini masih sangat jauh dari
sempurna dan masih banyak kekurangan dan kelemahan. Namun demikian, semoga
apa yang penulis sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama yang bekerja
di lingkungan Badan Penanggulangan Bencana.
Selanjutnya, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Bupati Bengkulu Selatan yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti Diklatpim Tingkat II di Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan
LAN Jakarta ;
2. Bapak Wakil Bupati Bengkulu Selatan yang selalu mendorong penulis untuk
meningkatkan kemampuan dan pengetahuan ;
3. Bapak Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia yang telah
menerima penulis untuk mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan
XXXVII ;
4. Ibu Kepala Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan LAN RI sebagai penanggung
jawab pelaksanaan Diklat Kepemimpinan Tingkat II ;
5. Bapak dan Ibu Widyaiswara yang telah membimbing, memberikan pemahaman,
peningkatan wawasan dan pengetahuan kepada penulis selama proses
pembelajaran ;
6. Bapak dan Ibu nara sumber yang telah memberikan banyak pencerahan kepada
kami yang sangat berguna dalam melaksanakan tugas sehari-hari ;
vi
7. Bapak dan Ibu penyelenggara Diklat Kepemimpinan Tingkat II yang telah banyak
memfasilitasi kami selama proses pembelajaran ;
8. Seluruh rekan-rekan peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat II Angkatan XXXVII
Kelas A ;
9. Serta secara khusus kepada Isteriku tercinta Asmeri Yosita, SE dan anandaku
tersayang Alvalif Ilham Ganesha yang senantiasa mendorong, memberi
semangat dan do’a selama mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat II ini.
Diakhir kata pengantar ini, penulis mencoba menuangkan sebuah pesan
dalam bentuk serangkum salam untuk kita semua dan semoga ada maknanya :
SERANGKUM SALAM
Jadilah engkau seperti pohon di puncak bukit yang tumbuh tegak danrimbun; kalau engkau tidak bisa seperti pohon di puncak bukit jadilah engkau seperti
pohon yang tumbuh di tepi jalan untuk menaungi pejalan kaki dari teriknyamatahari; kalau engkau tidak bisa seperti pohon yang tumbuh di tepi jalan, jadilah
engkau seperti semak belukar yang tumbuh di tanggul sungai untuk menahanlajunya air; kalau engkau tidak bisa seperti semak belukar yang tumbuh di tanggulsungai, jadilah engkau seperti bunga bakung yang diam-diam berbunga di musimkemarau dan penghujan; kalau engkau tidak bisa seperti bunga bakung, jadilah
engkau seperti rumput manis yang tumbuh di jalan setapak yang membawa orangpada mata air kehidupan, sebab tidak semua orang harus menjadi besar, kuat dan
perkasa, tetapi sejauh mana engkau membuat hidupmu bermakna.
Demikian, terima kasih.
Jakarta, Oktober 2013
Penulis,
NOPIAN ANDUSTI, SE.MT
vii
PUSDIKLAT SPIMNAS BIDANG KEPEMIMPINANLEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
PAKTA INTEGRITAS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya,
bahwa Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2), saya susun sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan Diklatpim Tingkat II yang seluruhnya merupakan hasil
karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan KTP2 yang saya kutip secara
langsung atau tidak langsung dari hasil karya orang lain telah saya tuliskan
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan penulisan ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian KTP2 ini bukan
karya tulis saya sendiri, atau ada indikasi adanya plagiat di bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pakta Integritas ini dibuat dengan sebenarnya, tanpa tekanan dari siapapun,
dan Pakta Integritas ini digunakan untuk seperlunya.
Jakarta, Oktober 2013
Peserta Diklatpim Tingkat IIAngkatan XXXVII Kelas A
NOPIAN ANDUSTI, SE.MT
viii
DAFTAR ISIHalaman
HALAM JUDUL KTP2 ………………………………………………………………………………PERSETUJUAN TINDAK LANJUT ISU STRATEGIS …………………………………….PENGESAHAN KTP2 ………………………………………………………………………………EXECUTIVE SUMMARY …………………………………………………………………………..KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………FAKTA INTEGRITAS ………………………………………………………………………………DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………….DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ………………………………………………………………..
iiiiiiivviviiiixx
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………….A. Latar Belakang Penetapan Isu Strategis …………………………………B. Perumusan Masalah Terkait Isu Strategis ………………………………
BAB II. ANALISIS MASALAH ………………………………………………………………..A. Dampak Bila Masalah Tidak Diselesaikan ……………………………….B. Pengembangan dan Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah
1. Identifikasi Variabel Terkait………………………………………………2. Analisis System Thinking ………………………………………………….3. Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah …………………………
BAB III. P E N U T U P …………………………………………………………………………A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….B. Rekomendasi ……………………………………………………………………C. Rencana Aksi ……………………………………………………………………
1. Situasi Masalah …………………………………………………………….2. Manfaat/Hasil Yang Diharapkan ……………………………………..3. Aktivitas dan Indikator Kinerja ……………………………………….4. Jadwal Rencana Aksi …………………………………………………….5. Sumberdaya Yang Dibutuhkan Untuk Mendukung
Rencana Aksi ………………………………………………………………6. Antisipasi Permasalahan/Kendala Dan Langkah-Langkah
Mengatasinya ………………………………………………………………7. Kontribusi Rencana Aksi Terhadap Pengembangan
Kompetensi Kepemimpinan …………………………………………..
DAFTAR BACAAN ………………………………………………………………………………….LAMPIRAN ……………………………………………………………………………………………
114
5556
1011
111112131414151516
16
16
1718
ix
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Daerah Terdampak Dari Tsunami di Megathrust Mentawai ……..
Matrik Hubungan Antar Variabel ……………………………………
Hasil Perhitungan Skor Variabel Menggunakan Vensim ………..
Rencana Aksi …………………………………………………………
Jadwal Rencana Aksi ………………………………………………..
2
6
8
13
15
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Peta Ancaman Gempa Bumi dan Tsunami
di Provinsi Bengkulu ……………………………………………..
Causal Loops Diagram ……………………………………….......
Use Three Diagram Kualitas SDM Aparatur BPBD …………...
Causes Three Diagram Kualitas SDM Aparatur BPBD …….
1
7
9
9
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penetapan Isu Strategis
Kabupaten Bengkulu Selatan termasuk dalam kawasan prioritas dengan
risiko gempa bumi dan Tsunami tinggi, yaitu masuk dalam kawasan
Megathrust Mentawai. Megathrust Mentawai adalah bagian dari zona
penunjaman Sumatera yang merupakan pertemuan antara Lempeng Indo -
Australia dan Lempeng Eurasia. Kawasan ini merupakan daerah yang memiliki
tingkat seismisitas yang sangat tinggi dan menjadi sumber dari beberapa
gempa bumi besar dengan magnitude lebih dari 8 SR — bahkan hingga
mencapai 9,3 SR- dengan periode ulang ratusan tahun. Dalam dua abad
terakhir tercatat ada empat gempa bumi besar yang terjadi di zona
penunjaman Sumatra, yakni pada tahun 1833 encandengan magnitudo 8,8–9,2
SR; pada tahun 1861 dengan magnitudo 8,3–8,5 SR; pada tahun 2004 dengan
magnitudo 9,0–9,3 SR; dan pada tahun 2005 dengan magnitudo 8,7 SR
(BNPB, 2012). Ancaman gempa bumi dan tsunami di Provinsi Bengkulu,
dapat dilihat pada peta di bawah ini.
Gambar 1. Peta ancaman gempa bumi dan tsunami di Provinsi Bengkulu
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 2
Selanjutnya beberapa penelitian terakhir mengindikasikan bahwa
segmen Mentawai dari Megathrust Sumatera kemungkinan besar akan
mengalami peruntuhan (rupture) dalam beberapa dekade ke depan, karena
energi yang tertumpuk di lokasi ini sudah terlalu besar. Peruntuhan pada zona
penunjaman ini dapat memicu gempa bumi besar yang berpotensi menim-
bulkan kerusakan parah di sebagian besar kota-kota di Sumatera dan memicu
bencana tsunami. Bencana tsunami ini akan mengancam beberapa
Kabupaten/Kota terutama di pesisir barat seperti Kota Sibolga, Kota Padang,
Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Bengkulu,
Kabupaten Bengkulu Selatan, Mukomuko, Bengkulu Utara, Kaur dan Seluma
(BNPB, 2012), sebagaimana terlihat pada table di bawah ini.
Tabel 1. Daerah Terdampak dari Tsunami di Megathrust Mentawai
No. Kabupaten/Kota Provinsi Jiwa Terpapar
1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19
NiasNias SelatanTapanuli TengahKota SibolgaMandailing NatalTapanuli SelatanKepulauan MentawaiKota PadangPesisir SelatanPadang PariamanPasaman BaratAgam SumbarKota PariamanMukomukoBengkulu UtaraBengkulu SelatanKaurSelumaKota Bengkulu
SumutSumutSumutSumutSumutSumutSumutSumbarSumbarSumbarSumbarSumbarSumbarBengkuluBengkuluBengkuluBengkuluBengkuluBengkulu
33.5506.506
44.42115.186
4.5522.3861.033
157.03226.87424.03040.82224.92523.48710.108
4.3872.150
70125.96955.831
J u m l a h …………………… 503.949
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 3
Menyikapi tingginya tingkat risiko bencana di Kabupaten Bengkulu
Selatan khususnya bencana alam, maka idealnya Pemerintah Daerah dalam
penyusunan RPJMD memuat bab tersediri terkait upaya pengurangan risiko
bencana yang kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk rencana aksi bersama
antar SKPD atau rencana aksi daerah (RAD) pengarusutamaan pengurangan
risiko bencana (PRB) sebagai wujud integrasi program pengurangan risiko
bencana dalam perencanan pembangunan daerah. Untuk menfasilitasi
pengintegrasian program pengurangan risiko bencana ke dalam perencanaan
pembangunan daerah dituntut peran maksimal SDM Aparatur BPBD.
Upaya pengintegrasian (pemaduan) Program Pengurangan Risiko
Bencana (PPRB) dalam perencanaan pembangunan di Kabupaten Bengkulu
Selatan masih terdapat banyak hambatan/tantangan. Pada aras budaya
kebijakan, pengintegrasian (pemaduan) PRB masih terkendala persepsi, sikap
dan perilaku pembuat kebijakan yang memahami bahwa penanggulangan
bencana semata-mata hanya dapat dilakukan melalui respon kedaruratan..
Sementara itu, struktur Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan yang
terdiri dari badan-badan dan dinas-dinas teknis belum memiliki kesadaran dan
pengetahuan (pemahaman) yang memadai untuk mengintegrasikan
(memadukan) PRB dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran
daerah.
Kondisi tersebut di atas terjadi disebabkan oleh masih rendahnya peran
SDM Aparatur BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan dalam melaksanakan
fungsinya sebagai koordinator penanggulangan bencana untuk memberikan
pemahaman dan memfasilitasi serta mengadvokasi pengintegrasian
penyusunan program pengurangan risiko bencana (PRB) lintas SKPD,
sehingga berdampak pada rendahnya upaya pengurangan risiko bencana di
Kabupaten Bengkulu Selatan.
Faktor-faktor yang menyebabkan masih rendahnya peran SDM Aparatur
BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan dalam melaksanakan fungsi dan perannya
antara lain disebabkan belum jelasnya kebijakan pemerintah daerah dalam
menyikapi fakta bahwa Bengkulu Selatan termasuk dalam kawasan risiko
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 4
tinggi terhadap bencana yang dicerminkan dalam RPJMD Kabupaten Bengkulu
Selatan belum mendapat perhatian yang cukup. Masih rendahnya kualitas
SDM aparatur BPBD (PNS). Disamping itu pula, masih kurangnya tingkat
pemahaman para pejabat struktural di Kabupaten Bengkulu Selatan mengenai
kebencanaan.
Namun disisi lain, komitmen pemerintah pusat (pemerintah) relatif tinggi
terhadap penanggulangan bencana yang dicerminkan dengan ditetapkannya
penanggulangan bencana sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional
(RPJMN 2010-2014). Kemudian wujud nyata juga ditunjukan dengan berbagai
bantuan yang diberikan kepada BPBD melalui BNPB antara lain sarana
penanggulangan bencana, penyediaan anggaran pengurangan risiko bencana
yang disertai dengan master plan pengurangan risiko bencana, dan
tersedianya dana siap pakai.
Pengintegrasian (pemaduan) Pengurangan Risiko Bencana (PRB)
dalam Perencanaan Pembangunan telah diatur dalam Undang-undang No. 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (PB) pada Pasal 35 huruf d
dengan cara mencantumkan unsur-unsur penanggulangan bencana dalam
rencana pembangunan pusat hingga daerah. Upaya PRB merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari pengakuan hak masyarakat dalam UU
Penanggulangan Bencana.
B. Perumusan Masalah Terkait Isu Strategis
Bertolak dari latar belakang penetapan isu strategis, maka disusun
rumusan masalahnya, yaitu : “ Bagaimana Meningkatkan Peran SDM
Aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dalam
Mengintegrasikan Program Pengurangan Risiko Bencana di KabupatenBengkulu Selatan.”
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 5
BAB IIANALISIS MASALAH
A. Dampak Bila Masalah Tidak Diselesaikan
Bertolak dari isu strategis yang telah ditemukenali/teridentifikasi, yaitu
rendahnya peran SDM Aparatur BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan dalam
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai koordinator penanggulangan
bencana untuk memfasilitasi dan mengadvokasi pengintegrasian program
pengurangan risiko bencana (PRB) kedalam perencanaan pembangunan
daerah, sehingga dampaknya bila permasalahan tersebut tidak diselesaikan
akan menyebabkan rendahnya upaya pengurangan risiko bencana di
Kabupaten Bengkulu Selatan yang sekaligus mencerminkan tingkat
kesiapsiagaan serta secara otomatis mencerminkan ketidak mampuan dalam
pemenuhan hak perlindungan masyarakat terhadap ancaman bencana.
B. Pengembangan dan Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu
Selatan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain
Perangkat Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan dengan tugas pokok dan
fungsinya diatur melalui Peraturan Bupati Bengkulu Selatan Nomor 26 Tahun
2011 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Lain Perangkat
Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan.
1. Identifikasi Variabel Terkait
Sesuai dengan latar belakang penetapan isu strategis dan
perumusan masalah terkait isu strategis, maka diidentifikasi variable-variabel
yang berkaitan dengan upaya pemecahan masalah, yaitu :
a. Integrasi PPRB,b. Akses informasi kebencanaan,c. Kualitas SDM Aparatur,
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 6
d. Koordinasi penanggulangan bencana,e. Pemahaman Bidang Kebencanaan,f. Peran SDM Aparatur BPBD,g. Komitmen pemerintah,h. Dukungan kebijakan Pemda,i. Kesadaran risiko bencana,j. Diklat Teknis Fungsional.
2. Analisis Systems Thinking
Dalam melakukan analisis pemecahan masalah yang dirangkum pada
masalah pokok rendahnya peran SDM Aparatur BPBD dalam
mengintegrasikan program pengurangan risiko bencana di Kabupaten
Bengkulu Selatan digunakan pendekatan analisis systems thinking
(berpikir sistemik) dengan piranti causal loop diagram.
a. Matrik Hubungan Antar Variabel
Dari identifikasi variable terkait tersebut di atas, maka hubungan
antar variabel dapat dijelaskan sebagaimana matriks berikut :
Tabel 2. Matrik Hubungan Antar Variabel
Variable Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Integrasi Program Pengu-rangan Risiko Bencana
1 - - S - - - - - -
Akses Informasi Keben-canaan
2 S S - S - - - - -
Kualitas SDM Aparatur BPBD 3 S S S S S S S S -Koordinasi PenanggulanganBencana
4 S - - - - - - - -
Pemahaman Bidang Keben-canaan
5 - - S S - - S - S
Peran SDM Aparatur BPBD 6 S - - - - - S S -Komitmen Pemerintah 7 - - S - - - S - -Dukungan Kebijakan Peme-rintah Daerah
8 S - - - - S S - -
Kesadaran Risiko Bencana 9 S - - - - S - - -Diklat Teknis Fungsional 10 - S S - - - - - -
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 7
1. Integrasi PPRB
2. Akses InformasiKebencanaan
3. Kulitas SDMAparatur BPBD
4. KoordinasiPenanggulangan
Bencana
7. KomitmenPemerintah
8. DukunganKebijakan Pemda
9. KesadaranRisiko Bencana
10. Diklat TeknisFungsional
S
6. Peran SDMAparatur BPBD
5. Pemahaman BidangKebencanaan
S
S
SSS
S
S
S
S
S
SS
S
S S
S
S
S
S
S
S S
S SS
S
S
S
S
b. Analisis Hubungan Antar Variabel Dalam Causal Loops Diagram.
Dari hasil identifikasi variable terkait, kemudian disusun hubungan
antar variable dalam bentuk hubungan simpal causal/hubungan sebab
akibat (causal loops diagram) dengan menggunakan bantuan software
vensim, sebagaimana terlihat pada gambar berikut.
Gambar 2. Causal Loops Diagram
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 8
c. Identifikasi Variabel Utama
Berdasarkan causal loops diagram di atas, diindentifikasi variable
utama sebagaimana terlihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 3. Hasil Perhitungan Skor Variabel Menggunakan Vensim
No Variabel Jumlah Loops Ranking1. Integrasi Program Pengurangan Risiko
Bencana19 V
2. Akses Informasi Kebencanaan 12 VIII3. Kualitas SDM Aparatur BPBD 27 I4. Koordinasi Penanggulangan Bencana 7 IX5. Pemahaman Bidang Kebencanaan 14 VII6. Peran SDM Aparatur BPBD 16 VI7. Komitmen Pemerintah 22 IV8. Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah 26 II9. Kesadaran Risiko Bencana 23 III10. Diklat Teknis Fungsional 6 X
Dari tabel tersebut di atas, 3 (tiga) varabel dengan jumlah loops
yang melalui variable terbanyak adalah :
(1) Kualitas SDM Aparatur BPBD (27 loops);
(2) Dukungan Kebijakan Pemda (26 loops) ;
(3) Kesadaran Risiko Bencana (23 loops);
Berdasarkan jumlah loops yang melalui variable, maka diperoleh
leverages (pengungkit) atau variable utama untuk meningkatkan peran
BPBD dalam mengintegrasikan program pengurangan risiko bencana
dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Bengkulu
Selatan, “adalah variable Kualitas SDM Aparatur BPBD (27 loops).”
Selanjutnya untuk melihat pengaruh variable dengan variable
lainnya, digambarkan melalui pohon faktor (use three dan causes three)dengan bantuan software vensim, sebagaimana terlihat pada gambar
berikut.
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 9
3. Kulitas SDM Aparatur BPBD
1. Integrasi PPRB(4. Koordinasi Penanggulangan Bencana)
(9. Kesadaran Risiko Bencana)
2. Akses Informasi Kebencanaan
(1. Integrasi PPRB)
(3. Kulitas SDM Aparatur BPBD)
(5. Pemahaman Bidang Kebencanaan)
4. Koordinasi Penanggulangan Bencana (1. Integrasi PPRB)
5. Pemahaman Bidang Kebencanaan
10. Diklat Teknis Fungsional
(3. Kulitas SDM Aparatur BPBD)
(4. Koordinasi Penanggulangan Bencana)
(8. Dukungan Kebijakan Pemda)
6. Peran SDM Aparatur BPBD
(1. Integrasi PPRB)
(8. Dukungan Kebijakan Pemda)
(9. Kesadaran Risiko Bencana)
7. Komitmen Pemerintah(3. Kulitas SDM Aparatur BPBD)
(8. Dukungan Kebijakan Pemda)
8. Dukungan Kebijakan Pemda
(1. Integrasi PPRB)
(6. Peran SDM Aparatur BPBD)
(7. Komitmen Pemerintah)
9. Kesadaran Risiko Bencana
(1. Integrasi PPRB)
(6. Peran SDM Aparatur BPBD)
(8. Dukungan Kebijakan Pemda)
Gambar 3. Use Three Diagram Kualitas SDM Aparatur BPBD.”
Gambar 4. Causes Three Diagram Kualitas SDM Aparatur BPBD.”
3. Kulitas SDM Aparatur BPBD
10. Diklat Teknis Fungsional(5. Pemahaman Bidang Kebencanaan)
2. Akses Informasi Kebencanaan(10. Diklat Teknis Fungsional)
(3. Kulitas SDM Aparatur BPBD)
5. Pemahaman Bidang Kebencanaan(2. Akses Informasi Kebencanaan)
(3. Kulitas SDM Aparatur BPBD)
7. Komitmen Pemerintah(3. Kulitas SDM Aparatur BPBD)
8. Dukungan Kebijakan Pemda
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 10
3. Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah
Dalam penetapan alternatif pemecahan masalah, dipilih 3 (tiga)
variabel yang memiliki loops terbanyak sebagai variabel kunci pemecahan
masalah atau masalah fondamental, sedangkan alternatif pemecahan
masalah merupakan alternatif yang paling mungkin dilaksanakan dalam
jangka pendek (operasional) yang selanjutnya secara sistemik diharapkan
dapat mendorong penyelesaian masalah fondamentalnya dengan cara
menetapkan beberapa variabel dari variabel-variabel yang mempengaruhi
pemecahan masalah di luar variabel kunci.
Variabel Kunci
Isu Strategis
Peningkatan Kualitas SDM AparaturBPBD,
Dukungan Kebijakan Pemerintah Daerah, Peningkatan kesadaran risiko bencana.
Rendahnya Peran SDMAparatur BPBD DalamMengintegrasikan PPRB diKabupaten BengkuluSelatan
Alternatif Pemecahan Masalah :a. Diklat Teknis Fungsionalb. Peningkatan Pemahaman Bidang
Kebencanaan
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 11
BAB IIIP E N U T U P
A. Kesimpulan
Dalam rangka pengurangan risiko bencana di Kabupaten Bengkulu
Selatan, maka perlu disusun perencanaan program pengurangan risiko bencana
secara terintegrasi dalam perencanaan pembangunan daerah dalam bentuk
rencana aksi bersama atau rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana
(RAD PRB). Untuk pengintegrasian program pengurangan risiko bencana
(PPRB) dalam perencanaan pembangunan daerah diperlukan peningkatan
peran SDM Aparatur BPBD Kabupaten Bengkulu Selatan melalui upaya
peningkatan kualitas SDM aparatur BPBD dan didukung kebijakan Pemerintah
Daerah serta peningkatan kesadaran terhadap risiko bencana.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis dan penetapan alternatif pemecahan masalah
serta kesimpulan di atas maka direkomendasikan sebagai berikut, yaitu :
1. Diperlukan diklat teknis fungsional bagi aparatur BPBD, yaitu training
advokasi Integrasi Program Pengurangan Risiko Bencana Dalam
Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran Daerah, dengan kompetensi
yang diharapkan dari hasil training tersebut adalah :
a. Pemahaman sistem perencanaan pembangunan dan penganggaran
daerah,
b. Pemahaman sistem dan komponen penyelenggaraan penanggulangan
bencana,
c. Pemahaman keterkaitan antara perencanaan pembangunan dan
penanggulangan bencana,
d. Kemampuan melakukan advokasi integrasi pengurangan risiko bencana
dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah.
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 12
2. Diperlukan peningkatan pemahaman bidang kebencanaan melalui sosialisasi
manajemen penanggulangan bencana kepada pejabat struktural eselon III
dan II di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan,
dengan keluaran/hasil yang diharapkan setelah sosialisasi, adalah :
a. Pemahaman tindakan/kegiatan yang perlu dilakukan pada pra bencana
yang meliputi pencegahan, mitigasi (pengurangan risiko bencana),
kesiapsiagaan dan peringatan dini,
b. Pemahaman tindakan/kegiatan saat bencana terjadi yang meliputi
tindakan tanggap darurat untuk meringankan penderitaan sementara,
evakuasi korban dan bantuan kedaruratan,
c. Pemahaman tindakan/kegiatan pada saat pasca bencana yang mencakup
pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi,
d. Pemahaman tentang risiko bencana.
Selanjutnya dari pemahaman yang didapat setelah sosialisasi
manajemen penanggulangan bencana, diharapkan adanya cara pandang
yang sama antar penyelenggara pemerintah daerah (SKPD dan Kepala
Daerah) di Kabupaten Bengkulu Selatan dalam menyikapi tingginya dampak
risiko bencana di Kabupaten Bengkulu Selatan, sehingga pada gilirannya
akan meningkatkan kesadaran terhadap risiko bencana serta dukungan
kebijakan dalam upaya pengurangan risiko bencana.
C. Rencana Aksi
Nama Peserta : NOPIAN ANDUSTI, SE.MTJudul Rencana Aksi : Sosialisasi Manajemen Penanggulangan Bencana dan
Training Advokasi Integrasi Pengurangan Risiko
Bencana Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah.
Berdasarkan uraian rekomendasi tersebut di atas, selanjutnya disusun
rencana aksi sebagaimana terlihat pada table berikut.
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 13
Tabel 4. Rencana Aksi
Spesifik(Specific)
1. Sosialisasi Manajemen Penanggulangan Bencana ;
2. Training advokasi Integrasi Pengurangan Risiko Bencana
Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah.
Dapat Diukur(Measurable)
1. Sosialisasi Manajemen Penanggulangan Bencana bagi
seluruh pejabat struktural eselon III/II (120 orang) beker-
jasama dengan BNPB dan BPBD Provinsi ;
2. Pengiriman peserta training advokasi Integrasi Pengurangan
Risiko Bencana Dalam Perencanaan Pembangunan dan
Penganggaran Daerah sebanyak 11 orang ;
DapatDicapai(Achievable)
Tersedianya anggaran untuk sosialisasi manajemen
penanggulangan bencana serta anggaran untuk pengiriman
peserta trainining advokasi Integrasi Pengurangan Risiko
Bencana Dalam Perencanaan Pembangunan dan
Penganggaran Daerah ;
Relevan(Relevant)
Peningkatan peran pemimpin sebagai designer, teacher,
steward dalam pemenuhan ekspektasi staff ;
Ketepatan(Timely)
Disesuaikan dengan Renja SKPD
1. Situasi masalah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bengkulu
Selatan sebagai SKPD yang paling bertanggungjawab dalam upaya
pengurangan risiko bencana dituntut untuk dapat mengintegrasikan seluruh
program penanggulangan bencana yang ada di sektor-sektor terkait agar
impelementasi pengurangan risiko bencana dapat terlaksana dengan baik
dan hasilnya optimal sebagai bentuk pemenuhan hak perlindungan
masyarakat dari ancaman bencana. Namun hingga saat ini pengintegrasian
program pengurangan risiko bencana (PPRB) ke dalam perencanaan
pembangunan daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan belum terwujud.
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 14
2. Manfaat/ Hasil Yang Diharapkan
Dengan terlaksananya rencana aksi ini, diharapkan dapat mendorong
peningkatan peran SDM Aparatur BPBD sehingga pengintegrasian program
pengurangan risiko bencana (PPRB) dalam perencanaan pembangunan
daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan dapat terwujud.
3. Aktivititas dan Indikator Kinerja
No. Kegiatan/Aktivitas Indikator
1. Draft Rencana Aksi :
a. TOR sosialisasi manajemen penang-
gulangan bencana ;
b. TOR pengiriman peserta training
advokasi integrasi PPRB dalam
Perencanaan Pembangunan dan
Penganggaran Daerah.
Waktu dibutuhkan dalam
penyusunan TOR
2. Persetujuan Bupati Bengkulu Selatan Waktu dibutuhkan hingga
persetujuan dikeluarkan
3. Persiapan Kematangan persiapan
4. Implementasi : Efektivitas Pelaksanaan
Kegiatan
5. Pengendalian Progress pelaksanaan ke-
giatan
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 15
4. Jadwal Rencana Aksi
Tabel 5. Jadwal Rencana Aksi Tahun 2014
KegiatanBulan ke….
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121. Draft Rencana Aksi :
1.1. TOR sosialisasi manajemen penang-gulangan bencana;
1.2. TOR trainining advokasi IntegrasiProgram Pengurangan RisikoBencana Dalam PerencanaanPembangunan dan PenganggaranDaerah.
2. Persetujuan Bupati :2.1. Komentar Bupati dan perbaikan ;2.2. Persetujuan akhir oleh Bupati
3. Persiapan :3.1. Sosialisasi manajemen penaggula-
ngan bencana :1. Koordinasi dan konsultasi
dengan BPBD Provinsi danBNPB ;
2. Pembentukan panitia penye-lenggara ;
3. Penyiapan materi sosialisasi ;4. Rapat panitia penyelenggara ;5. Undangan peserta.
3.2. Pengiriman peserta traininingadvokasi Integrasi ProgramPengurangan Risiko BencanaDalam Perencanaan PembangunanDaerah :1. Koordinasi dengan Lembaga
Penyelenggara Training;2. Penyampaian daftar calon pe-
serta ke lembaga penyeleng-gara;
4. Implementasi :4.1. Pelaksanaan sosialisasi manaje-
men penanggulangan bencana4.2. Pengiriman peserta trainining
advokasi Program IntegrasiPengurangan Risiko BencanaDalam Perencanaan PembangunanDaerah ;
4.3. Pelaksanaan Training.5. Pengendalian :
5.1. Monitoring ;5.2. Evaluasi ;5.3. Pelaporan
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 16
5. Sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanan rencanaaksi.
Sumberdaya yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan rencana
aksi, antara lain :
a. Anggaran untuk pelaksanaan sosialisasi manajemen kebencanaan ;
b. Anggaran 11 orang aparatur BPBD untuk mengikuti training.
6. Antisipasi permasalahan/kendala dan langkah-langkah mengatasinya.
No Masalah yang dapat timbul Langkah-langkah mengatasi masalah
1. Keterbatasan anggaran Mengoptimalkan anggaran yangada,
Koordinasi dan konsultasi denganinstansi di luar daerah dilakukanvia telpon dan email,
Bahan-bahan yang diperlukancukup dikirim tidak perlu dijemput,
Menggunakan standar hargasatuan minimal.
2. Partisipasi Peserta Sosialisasi Sosialisasi bekerjasama denganpihak BNPB dan BPBD Provinsi,
Memohon Bupati/Wakil Bupati danSesda berkenan ikut serta dalamsosialisasi dari awal hingga akhir.
7. Kontribusi rencana aksi terhadap pengembangan kompetensikepemimpinan.
Kontribusi rencana aksi terhadap pengembangan kompetensi
kepemimpinan, antara lain :
a. Pengembangan personal mastery bagi aparatur BPBD Kabupaten
Bengkulu Selatan ;
b. Membangun perubahan mental model bagi aparatur BPBD Kabupaten
Bengkulu Selatan ;
c. Membangun visi dan misi bersama (shared vision) dalam penanggulangan
bencana di Kabupaten Bengkulu Selatan.
Karya Tulis Prestasi Perseorangan (KTP2) oleh : Nopian Andusti, SE.MT 17
DAFTAR PUSTAKA
Aime Heene, Sebastian Desmidt, Faisal Afiff, Ismeth Abdullah, 2010.Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, Cetakan Kesatu PT.Refika Aditama.
BNPB, 2010. National Disaster Management Plant 2010-2014.
BNPB, 2012. Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami.
Dunn, William N, 2003, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Terjemahan,Edisi 2, Cetakan ke -5 , Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Eko Maulana Ali, 2013. Kepemimpinan Integratif Dalam Konteks GoodGovernance, PT. Multicerdas Publishing.
Indriyo Gitosudarmo, 2001, Prinsip Dasar Manajemen, Edisi 3, BPFEYogyakarta.
Jevrizal, Revance, Serangan Si Bencana : Penyusunan Strategi PenguranganRisiko Bencana Kabupaten/Kota, ISDR, Padang.
LAN, 2013. Modul 2 Kajian Kebijakan Publik Diklat Kepemimpinan Tingkat IILembaga Administrasi Negara Pusdiklat Spimnas BidangKepemimpinan.
LAN, 2013. Modul 1.A-1, 1.A-2, 1.B, 1.C,D,E Kajian Paradigma DiklatKepemimpinan Tingkat II Lembaga Administrasi Negara PusdiklatSpimnas Bidang Kepemimpinan.
LAN, 2013. Modul 3 Kajian Manajemen Stratejik Diklat Kepemimpinan Tingkat IILembaga Administrasi Negara Pusdiklat Spimnas BidangKepemimpinan.