karya tulis new
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini tidak lengkap rasanya jika memasak makanan tanpa menambahkan
penyedap atau perasa makanan. Cuka adalah salah satu alternatifnya. Selain
digunakan sebagai penambah rasa asam pada makaanan, cuka juga biasa
digunakan sebagai penghilang rasa amis pada ikan ataupun daging. Di pasaran
terdapat berbagai macam merek cuka dapur, dengan harga yang bervariasi pula.
Secara kimia setiap cuka yang terdapat pada pasaran mempunyai rumus molekul
yang sama, dengan kata lain setiap cuka yang ada di pasaran memiliki atom-atom
penyusun yang sama. Karena faktor variasi harga tersebut maka penulis tertarik
mencari perbedaannya, dengan cara mencari tahu apakah konsentrasi yang
terdapat pada label merek cuka adalah benar. Selain itu penulis ingin juga
mengetahui dosis penggunaan asam cuka yang baik bagi kesehatan. Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis dengan
judul “Menentukan Kadar Asam Asetat Dalam Cuka Dapur Berbagai
Merek”
1.2 Perumusan Masalah
1. Apa asam cuka itu ?
2. Apa manfaat asam cuka itu ?
3. Bagaimana menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur berbagai
merek ?
1.3 Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu dan ruang lingkup yang dimiliki oleh
penulis. Maka dalam karya tulis ini masalah hanya dibatasi pada menentukan
kadar asam asetat dalam cuka dapur.
1.4 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan kadar asam asetat
dalam asam cuka berbagai merek dan konsentrasi yang baik untuk tubuh.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis, menambah pengetahuan khususnya dibidang
Pengetahuam Alam.
2. Bagi sekolah, sebagai literatur pembelajaran dibidang Ilmu
Pengetahuan Alam.
3. Bagi masyarakat, untuk memberikan kesadaran akan penggunaan
asam cuka yang baik bagi tubuh.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Kerangka Teori
2.1.1 Kadar
Kadar adalah kira-kira, kurang lebih, ukuran.1
2.1.2 Asam
Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan
pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima
pasangan elektron bebas dari suatu basa.2
Para ahli yang mengatakan tentang asam sebagai berikut :
1. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena
pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan
karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam
halida, HCl, HBr, dan HI. Beliau juga yang memberi nama oksigen dari
kata bahasa Yunani yang berarti “pembentuk asam”.
1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, tim redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2001. Hal 4882 www.wikipedia.co.id
2. Hamphry Davy. Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin terdentifikasi dan
ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida. Beliau berkeyakinan bahwa
semua asam mengandung hidrogen.
3. Arrhenius. Dengan menggunakan landasan ini beliau mengembangkan
definisinya tentang asam. Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang
meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam
air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini
membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
4. Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton
kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-
basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan
definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti
pada definisi Arrhenius).
5. Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari
basa
Asam mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Rasanya asam atau masam
2. Bersifat korosit (merusak logam)
3. Mempunyai pH kurang dari 7, semakin kecil nilai pHnya maka semakin
kuat asam tersebut.
Untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam maka digunakan indikator,
contohnya sebagai berikut :
No Nama Indikator Dalam larutan asam menjadi1 Lakmus biru Merah2 Lakmus merah Merah3 Fenolftalein Tidak berwarna4 Metil jingga Merah5 Metil merah Merah6 Metil orange Pink7 Bromtimol biru Kuning8 Timolftalein Hijau9 Indikator universal Menunjukkan pH 1 - 6.9
Ada tambahan......
Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan
karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam
dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat
yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan,
asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam
lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah
proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan
sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses
alkilasi pada pembuatan bensin.3
2.1.3 Asam Asetat
Asam asetat adalah nama dagang dari asam etanoat yang merupakan gugus fungsi
dari asam karboksilat yang paling sederhana setelah asam format.
3 www.wikipedia.co.id
Kelas kimiawi
Gugus Rumus Rumus struktural
Awalan Akhiran Contoh
Asam karboksilat
Karboksil RCOOH karboksi- asam -oat
Asam asetat(Asam etanoat atau asam cuka)
Asam asetat adalah asam lemah yang termasuk salah satu larutan elektrolit lemah,
artinya adalah zat-zat yang dalam air tidak seluruhnya atau sebagian terurai
Informasi
Nama sistematisAsam etanoatAsam asetat
Nama alternatif
Asam metanakarboksilatAsetil hidroksida (AcOH)Hidrogen asetat (HAc)Asam cuka
Rumus molekul CH3COOH
Massa molar 60.05 g/mol
Densitas dan fase1.049 g cm−3, cairan1.266 g cm−3, padatan
Titik lebur 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)
Titik didih 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)
Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal
Keasaman (pKa) 4.76 pada 25°C
menjadi ion-ionnya atau terionisasi sebagian dan dapat menghantarkan arus listrik
walaupun daya hantar listriknya rendah. 0<α<1.4
No Elektrolit Lampu Gelembung gas kecil1 Kuat Nyala terang Banyak2 Lemah Nyala redup Sedikit3 Non Elektrolit Tidak menyala Tidak ada
Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa ini, dan
merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC (International Union of
Pure and Applied Chemistry). Nama ini berasal dari kata Latin acetum, yang
berarti cuka. Nama sistematis dari senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat
glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak
bercampur air. Singkatan yang paling sering digunakan, dan merupakat singkatan
resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc dimana Ac berarti gugus asetil,
CH3−C(=O)−. Pada konteks asam-basa, asam asetat juga sering disingkat HAc,
meskipun banyak yang menganggap singkatan ini tidak benar. Ac juga tidak boleh
disalahartikan dengan lambang unsur Aktinium (Ac).5
2.1.4 Asam Cuka
Asam cuka adalah asam asetat yang telah dicairkan dengan perbandingan 1:4,
artinya 25% asam asetat dilarutkan dalam air 75%. Asam asetat encer seperti
dalam cuka tidak berbahaya. Namun konsentrasi asam asetat yang lebih pekat
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan dan perubahan yang
mematikan pada keasaman darah.6
4 www.wikipedia.co.id 5 www.wikipedia.co.id6 www.wikipedia.co.id
Asam cuka adalah salah satu cairan yang telah mengisi sejarah manusia
maksudnya sudah memberikan kontribusi bagi manusia dalam menyembuhkan
berbagai manusia dengan manfaatnya yang banyak sekali. Cuka pertama kalinya
disebut karena keawetan dan kekuatan menyembuhkan penyakit sekitar 7000
tahun yang lalu di Babilonia. Cuka merupakan sebuah produk dari fermentasi
alkohol. Cuka bisa digunakan sebagai bumbu, bahan pengawet, pembersih dan
obat.7
Macam-macam cuka :
1. Cuka balsamik. (cuka yang diproduksi secara tradisional di Italia dan
mempunyai rasa manis);
2. Cuka dalam makanan;
3. Cuka untuk kesehatan (cuka sari buah apel);
4. Cuka sebagai bahan pembersih.
Macam-macam manfaat cuka :
1. Antiseptik (zat bakterisida)
2. Batuk
3. Bintik-bintik pada liver
4. Gelisah
5. Infeksi pada telinga
6. Jerawat
7. Pegal-pegal
8. Katimumul atau calluse
7 Khasiat Cuka, Cuka Apel, Madu dan Bawang Putih, Antonio Ambrosio, Jakarta:Penerbit Buku Berkualitas Prima, 2007. Hal 3
9. Cekukan
10. Kelelahan kronis
11. Ketombe
12. Kram
13. Kudis
14. Kulit terbakar dan tersengan terik matahari
15. Rasa sakit pada kaki
16. Mencegah keracunan
17. Mual
18. Pembersih rambut
19. Pembersih tangan
20. Penguat bak mandi
21. Penyakit jantung
22. Kadas atau kurap
23. Penyakit ruam syaraf atau sinanaga
24. Penguat kulit
25. Pincang
26. Racun menjalar
27. Radang sendi
28. Sakit flu
29. Sakit gigi
30. Sakit kepala
31. Sakit syaraf
32. Sakit tenggorokan
33. Sakit pencernaan
34. Sengatan lebah
35. Tangan pecah-pecah
36. Tarak
37. Urat darah terentang atau pembuluh darah mekar
38. Mendeteksi kanker pada mulut rahim
39. Membuat acar
40. Menghilangkan rasa amis
41. Pengatur keasaman
42. Bahan pencerah pakaian
43. Mengkilapkan benda
44. Penghilang noda
45. Pelunak air.
Ada berbagai macam cuka yang diproduksi :
1. Cuka putih atau cuka suling (dibuat dari alkohol pabrik, biasanya
digunakan sebagai bahan pengawet);
2. Cuka anggur;
3. Cuka apel;
4. Cuka beras
2.1.4 Titrasi
Titrasi merupakan salah satu aplikasi dari stokiometri larutan. Titrasi asam basa
adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau basa
berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan dapat ditentukan dengan
menggunakan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya, dan sebaliknya kadar
suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang
sudah diketahui kadarnya. Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volume
larutan larutan dikenal dengan istilah titrasi volumetri. Pengukuran volume
diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat-alat standart misalnya,
buret dan pipet volumetri. Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa
dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri. Secara tekhnis
titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit atau tetes demi
tetes larutan basa dengan buret, kedalam larutan asam dengan volume tertentu
yang terletak dalam labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi yang
ditandai dengan berubahnya warna indikator. Volume titik akhir adalah tepat pada
saat warna indikator berubah, penambahan (titrasi) dihentikan dan volumenya
dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan basa yang terletak dalam buret
disebut penitrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah
indikator yang mempunyai trayek perubahan warna pada pH sekitar 7, sebab pada
saat asam kuat dan basa kuat tepat habis bereaksi, pH larutan sama dengan 7.
Perubahan warna indikator yang menandai tepat habisnya kedua larutan yang
bereaksi tidak selamanya tepat seperti perhitungan secra teoritis. Volume larutan
penitrasi yang diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut titik
ekuivalen. Perbedaan antara titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen disebut
kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan dengan pemilihan
indikator, jika indikatornya tepat, maka kesalahan titrasinya kecil.8
2.1.5 Indikator.
Indikator adalah alat ukur atau tolak ukur. 9 indikator pada percobaan ini adalah
fenolftalein.Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan,
dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.
Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda
terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke
arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion
hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke
kanan untuk menggantikannya - mengubah indikator menjadi merah muda.
Setengah tingkat terjadi pada pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda
dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk
mendeteksinya dengan akurat!
Asam lemah vs basa kuat
8 Kimia untuk SMA kelas XI, Unggul Sudarmono, Jakarta:PHiβETA, 2006. Hal 157-1589 Kamus elektronik besta
Kali ini, jingga metil sia-sia! Akan tetapi, fenolftalein berubah warna dengan tepat
pada tempat yang anda inginkan.
pH pada Titrasi
Asam Lemah + Basa Kuat
2.2 Hipotesis.
BAB III
METODE PENELITIAN
2.2 Perumusan Masalah
Penelitian ini merupakan penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Alam,
khusus dalam bidang Ilmu Kimia.
2.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di mulai sejak bulan Oktober-Desember 2007. Tempat
penelitian di Laboratorium SMA Labschool Cinere.
2.4 Populasi dan Sampel
dari banyaknya merek cuka dapur yang beredar di pasaran, penulis hanya
mengambil sampel sebanyak enam merek. Variabel bebas adalah tetesan
NaOH. Variabel terikat adalah kadar cuka.
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
eksperimen.
2.6 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik deskripsi, artinya peneliti akan
melakukan penelitian sehingga diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian
tersebut dan akan mendeskripsikannya dalam bentuk kalimat.
BAB IV
PEMBAHASAN
2.2 Alat dan Bahan
PRAKTIKUM KIMIA
TITRASI ASAM BASA
Tujuan Percobaan : Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur
berbagai merek
Alat dan Bahan :
1. Gelas Kimia / Beker gelas
2. Labu Erlenmeyer
3. Labu Reaksi 250 ml
4. Pipet tetes
5. Gelas Ukur atau pipet volumetric
6. Larutan NaOH 0,1 M
7. Cuka (CH3COOH) Merek : maya, cap segitiga emas, dua poetry,
dixi, ceklis rupiah, deki (25 %)
8. Air (H2O)
9. Indikator Fenolftealin (PP) mempunyai Trayek pH 8,0 – 9,6
Prosedur kerja :
1. Siapkan alat serta bahan-bahannya
2. Menyiapkan NaOH 0,1 M secukupnya
3. Masukkan 5 ml asam cuka kedalam tabung erlenmeyer, lalu
encerkan sehingga volumenya menjadi 100 ml.
4. Ambil 25 ml larutan cuka yang sudah diencerkan, masukkan
kedalam tabung erlenmeyer.
5. Tambahkan PP sebanyak 2 tetes.
6. Ulangi titrasi 2 kali lagi.
7. Lakukan pada setiap merek cuka
Lembar pengamatan :
Cuka 2 Poetri
Percobaan Volume CH3COOH
Volume lar NaOH yang diperlukan
1 25 ml 8 ml 2 25 ml 8 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 8 ml
Cuka Deki
Percobaan Volume CH3COOH
Volume lar NaOH yang diperlukan
1 25 ml 9 ml 2 25 ml 9 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 9 ml
Cuka Cap Segitiga Emas
Percobaan Volume CH3COOH
Volume lar NaOH yang diperlukan
1 25 ml 4 ml2 25 ml 4 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 4 ml
Cuka Maya
Percobaan Volume Volume lar NaOH yang
CH3COOH diperlukan 1 25 ml 7 ml 2 25 ml 7 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 7 ml
Cuka ceklis Rupiah
Percobaan Volume CH3COOH
Volume lar NaOH yang diperlukan
1 25 ml 6 ml 2 25 ml 6 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 6 ml
Cuka Dixi
Percobaan Volume CH3COOH
Volume lar NaOH yang diperlukan
1 25 ml 5 ml 2 25 ml 5 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 5 ml
4.2 Pembahasan
Reaksi antara CH3COOH dan NaOH adalah seperti di bawah ini:
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
1. Cuka dengan merek 2 Poetri pada label kemasan tertera kadar asam
cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar
asam cuka merek 2 Poetri adalah 3,68 % yang didapat sebagai
berikut :
Cuka 2 Poetri
Titrasi ke - Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 8 ml2 25 ml 8 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 8 ml
Keterangan :
Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH
menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan
sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah
jambu atau pink.
Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 8 ml
dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan
adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :
mol NaOH = 0,1 M . 8 ml = 0.8 mmol = 0,0008 mol
mol CH3COOH = 0.0008 mol . 100 ml = 0,0032 mol 25 ml
Konsentrasi CH3COOH = 0,0032 mol = 0,64 M0.005 ml
Kadar CH3COOH = 0,64 M . 100% = 3,68 %17,4
2. Cuka dengan merek Deki pada label kemasan tertera kadar asam
cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar
asam cuka merek Deki adalah 4,14 % yang didapat sebagai berikut :
Cuka DekiTitrasi ke- Volume cuka Volume NaOh 0.1 M
1 25 ml 9 ml
2 25 ml 9 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 9 ml
Keterangan :
Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH
menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan
sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah
jambu atau pink.
Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 9 ml
dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan
adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :
mol NaOH = 0,1 M . 9 ml = 0.9 mmol = 0,0009 mol
mol CH3COOH = 0.0009 mol . 100 ml = 0,0036 mol 25 ml
Konsentrasi CH3COOH = 0,0036 mol = 0.72 M0.005 ml
Kadar CH3COOH = 0,72 M . 100% = 4,13 %17,4
3. Cuka dengan merek Cap Segitiga Emas pada label kemasan tertera
kadar asam cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat
bahwa kadar asam cuka merek Cap Segitiga Emas adalah 2,76 %
yang didapat sebagai berikut:
Cuka Cap Segitiga Emas
Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 6 ml2 25 ml 6 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 6 ml
Keterangan
Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH
menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan
sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah
jambu atau pink.
Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 6 ml
dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan
adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :
mol NaOH = 0,1 M . 6 ml = 0.6 mmol = 0,0006 mol
mol CH3COOH = 0.0006 mol . 100 ml = 0,0024 mol 25 ml
Konsentrasi CH3COOH = 0,0024 mol = 0,48 M0.005 ml
Kadar CH3COOH = 0,48 M . 100% = 2,76 %17,4
4. Cuka dengan merek Maya pada label kemasan tertera kadar asam
cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar
asam cuka merek Maya adalah 16.1 % yang didapat sebagai berikut :
Cuka Maya
Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 7 ml
2 25 ml 7 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 7 ml
Keterangan
Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH
menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan
sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah
jambu atau pink.
Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 7 ml
dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan
adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :
mol NaOH = 0,1 M . 7 ml = 0.7 mmol = 0,0007 mol
mol CH3COOH = 0.0007 mol . 100 ml = 0,0028 mol 25 ml
Konsentrasi CH3COOH = 0,0028 mol = 0,56 M0.005 ml
Kadar CH3COOH = 0,56 M . 100% = 3,21 %17,4
5. Cuka dengan merek Ceklis Rupiah pada label kemasan tertera kadar
asam cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa
kadar asam cuka merek Ceklis Rupiah adalah 2,67 % yang didapat
sebagai berikut :
Cuka Ceklis rupiah
Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 6 ml2 25 ml 6 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 6 ml
Keterangan
Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH
menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan
sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah
jambu atau pink.
Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 6 ml
dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan
adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :
mol NaOH = 0,1 M . 6 ml = 0.6 mmol = 0,0006 mol
mol CH3COOH = 0.0006 mol . 100 ml = 0,0024 mol 25 ml
Konsentrasi CH3COOH = 0,0024 mol = 0,48 M0.005 ml
Kadar CH3COOH = 0,48 M . 100% = 2,76 %17,4
6. Cuka dengan merek Dixi pada label kemasan tertera kadar asam
cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar
asam cuka merek Dixi adalah 2.3 % yang didapat sebagai berikut :
Cuka Dixi
Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 5 ml2 25 ml 5 ml
Volume larutan NaOH rata rata : 5 ml
Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH
menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan
sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah
jambu atau pink.
Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 5 ml
dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan
adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :
mol NaOH = 0,1 M . 5 ml = 0.5 mmol = 0,0005 mol
mol CH3COOH = 0.0005 mol . 100 ml = 0,002 mol 25 ml
Konsentrasi CH3COOH = 0,002 mol = 0,4 M0.005 ml
Kadar CH3COOH = 0,4 M . 100% = 2,3 %17,4
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. kadar asam cuka yang paling tinggi dalam percobaan ini dimiliki
oleh cuka bermerek deki.
2. Kadar asam cuka yang paling rendah pada percobaan ini dimiliki
oleh asam cuka bermerek dixi.
3. Kadar yang tercetak pada label merek cuka Maya, Deki, Ceklis
Rupiah, Dixi, dan Segitiga Emas adalah salah.
5.2 Saran
1. Lebih baik menghindari pemakaian cuka untuk penembahan rasa
asam pada makanan.
2. Kalaupun ingin menggunakan cuka untuk menanbah rasa asam
pada makanan sebaiknya menggunakan asam cuka yang kadar
cukanya rendah seperti cuka dixi, karena bila kadar cukanya tinggi
bisa menambah suasana asam pada lambung, yang sudah kita
ketahui lambung bersuasana asam