karya tulis new

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tidak lengkap rasanya jika memasak makanan tanpa menambahkan penyedap atau perasa makanan. Cuka adalah salah satu alternatifnya. Selain digunakan sebagai penambah rasa asam pada makaanan, cuka juga biasa digunakan sebagai penghilang rasa amis pada ikan ataupun daging. Di pasaran terdapat berbagai macam merek cuka dapur, dengan harga yang bervariasi pula. Secara kimia setiap cuka yang terdapat pada pasaran mempunyai rumus molekul yang sama, dengan kata lain setiap cuka yang ada di pasaran memiliki atom-atom penyusun yang sama. Karena faktor variasi harga tersebut maka penulis tertarik mencari perbedaannya, dengan cara mencari tahu apakah konsentrasi yang terdapat pada label merek cuka adalah benar. Selain itu penulis ingin juga mengetahui dosis penggunaan asam

Upload: aqsha-amanda

Post on 03-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini tidak lengkap rasanya jika memasak makanan tanpa menambahkan

penyedap atau perasa makanan. Cuka adalah salah satu alternatifnya. Selain

digunakan sebagai penambah rasa asam pada makaanan, cuka juga biasa

digunakan sebagai penghilang rasa amis pada ikan ataupun daging. Di pasaran

terdapat berbagai macam merek cuka dapur, dengan harga yang bervariasi pula.

Secara kimia setiap cuka yang terdapat pada pasaran mempunyai rumus molekul

yang sama, dengan kata lain setiap cuka yang ada di pasaran memiliki atom-atom

penyusun yang sama. Karena faktor variasi harga tersebut maka penulis tertarik

mencari perbedaannya, dengan cara mencari tahu apakah konsentrasi yang

terdapat pada label merek cuka adalah benar. Selain itu penulis ingin juga

mengetahui dosis penggunaan asam cuka yang baik bagi kesehatan. Berdasarkan

latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis dengan

judul “Menentukan Kadar Asam Asetat Dalam Cuka Dapur Berbagai

Merek”

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa asam cuka itu ?

2. Apa manfaat asam cuka itu ?

3. Bagaimana menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur berbagai

merek ?

1.3 Batasan Masalah

Karena adanya keterbatasan waktu dan ruang lingkup yang dimiliki oleh

penulis. Maka dalam karya tulis ini masalah hanya dibatasi pada menentukan

kadar asam asetat dalam cuka dapur.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan kadar asam asetat

dalam asam cuka berbagai merek dan konsentrasi yang baik untuk tubuh.

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, menambah pengetahuan khususnya dibidang

Pengetahuam Alam.

2. Bagi sekolah, sebagai literatur pembelajaran dibidang Ilmu

Pengetahuan Alam.

3. Bagi masyarakat, untuk memberikan kesadaran akan penggunaan

asam cuka yang baik bagi tubuh.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Kerangka Teori

2.1.1 Kadar

Kadar adalah kira-kira, kurang lebih, ukuran.1

2.1.2 Asam

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan

senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan

pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat

memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima

pasangan elektron bebas dari suatu basa.2

Para ahli yang mengatakan tentang asam sebagai berikut :

1. Lavoisier mendefinisikan asam sebagai zat mengandung oksigen karena

pengetahuannya akan asam kuat hanya terbatas pada asam-asam okso dan

karena ia tidak mengetahui komposisi sesungguhnya dari asam-asam

halida, HCl, HBr, dan HI. Beliau juga yang memberi nama oksigen dari

kata bahasa Yunani yang berarti “pembentuk asam”.

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia, tim redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka, 2001. Hal 4882 www.wikipedia.co.id

2. Hamphry Davy. Setelah unsur klorin, bromin, dan iodin terdentifikasi dan

ketiadaan oksigen dalam asam-asam halida. Beliau berkeyakinan bahwa

semua asam mengandung hidrogen.

3. Arrhenius. Dengan menggunakan landasan ini beliau mengembangkan

definisinya tentang asam. Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang

meningkatkan konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam

air. Definisi yang pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini

membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.

4. Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton

kepada basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-

basa konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan

definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti

pada definisi Arrhenius).

5. Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari

basa

Asam mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Rasanya asam atau masam

2. Bersifat korosit (merusak logam)

3. Mempunyai pH kurang dari 7, semakin kecil nilai pHnya maka semakin

kuat asam tersebut.

Untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam maka digunakan indikator,

contohnya sebagai berikut :

No Nama Indikator Dalam larutan asam menjadi1 Lakmus biru Merah2 Lakmus merah Merah3 Fenolftalein Tidak berwarna4 Metil jingga Merah5 Metil merah Merah6 Metil orange Pink7 Bromtimol biru Kuning8 Timolftalein Hijau9 Indikator universal Menunjukkan pH 1 - 6.9

Ada tambahan......

Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan

karat dari logam dalam proses yang disebut "pengawetasaman" (pickling). Asam

dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat

yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan,

asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam

lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah

proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan

sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses

alkilasi pada pembuatan bensin.3

2.1.3 Asam Asetat

Asam asetat adalah nama dagang dari asam etanoat yang merupakan gugus fungsi

dari asam karboksilat yang paling sederhana setelah asam format.

3 www.wikipedia.co.id

Kelas kimiawi

Gugus Rumus Rumus struktural

Awalan Akhiran Contoh

Asam karboksilat

Karboksil RCOOH karboksi- asam -oat

Asam asetat(Asam etanoat atau asam cuka)

Asam asetat adalah asam lemah yang termasuk salah satu larutan elektrolit lemah,

artinya adalah zat-zat yang dalam air tidak seluruhnya atau sebagian terurai

Informasi

Nama sistematisAsam etanoatAsam asetat

Nama alternatif

Asam metanakarboksilatAsetil hidroksida (AcOH)Hidrogen asetat (HAc)Asam cuka

Rumus molekul CH3COOH

Massa molar 60.05 g/mol

Densitas dan fase1.049 g cm−3, cairan1.266 g cm−3, padatan

Titik lebur 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)

Titik didih 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)

Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal

Keasaman (pKa) 4.76 pada 25°C

menjadi ion-ionnya atau terionisasi sebagian dan dapat menghantarkan arus listrik

walaupun daya hantar listriknya rendah. 0<α<1.4

No Elektrolit Lampu Gelembung gas kecil1 Kuat Nyala terang Banyak2 Lemah Nyala redup Sedikit3 Non Elektrolit Tidak menyala Tidak ada

Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa ini, dan

merupakan nama yang paling dianjurkan oleh IUPAC (International Union of

Pure and Applied Chemistry). Nama ini berasal dari kata Latin acetum, yang

berarti cuka. Nama sistematis dari senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat

glasial merupakan nama trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak

bercampur air. Singkatan yang paling sering digunakan, dan merupakat singkatan

resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc dimana Ac berarti gugus asetil,

CH3−C(=O)−. Pada konteks asam-basa, asam asetat juga sering disingkat HAc,

meskipun banyak yang menganggap singkatan ini tidak benar. Ac juga tidak boleh

disalahartikan dengan lambang unsur Aktinium (Ac).5

2.1.4 Asam Cuka

Asam cuka adalah asam asetat yang telah dicairkan dengan perbandingan 1:4,

artinya 25% asam asetat dilarutkan dalam air 75%. Asam asetat encer seperti

dalam cuka tidak berbahaya. Namun konsentrasi asam asetat yang lebih pekat

dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan dan perubahan yang

mematikan pada keasaman darah.6

4 www.wikipedia.co.id 5 www.wikipedia.co.id6 www.wikipedia.co.id

Asam cuka adalah salah satu cairan yang telah mengisi sejarah manusia

maksudnya sudah memberikan kontribusi bagi manusia dalam menyembuhkan

berbagai manusia dengan manfaatnya yang banyak sekali. Cuka pertama kalinya

disebut karena keawetan dan kekuatan menyembuhkan penyakit sekitar 7000

tahun yang lalu di Babilonia. Cuka merupakan sebuah produk dari fermentasi

alkohol. Cuka bisa digunakan sebagai bumbu, bahan pengawet, pembersih dan

obat.7

Macam-macam cuka :

1. Cuka balsamik. (cuka yang diproduksi secara tradisional di Italia dan

mempunyai rasa manis);

2. Cuka dalam makanan;

3. Cuka untuk kesehatan (cuka sari buah apel);

4. Cuka sebagai bahan pembersih.

Macam-macam manfaat cuka :

1. Antiseptik (zat bakterisida)

2. Batuk

3. Bintik-bintik pada liver

4. Gelisah

5. Infeksi pada telinga

6. Jerawat

7. Pegal-pegal

8. Katimumul atau calluse

7 Khasiat Cuka, Cuka Apel, Madu dan Bawang Putih, Antonio Ambrosio, Jakarta:Penerbit Buku Berkualitas Prima, 2007. Hal 3

9. Cekukan

10. Kelelahan kronis

11. Ketombe

12. Kram

13. Kudis

14. Kulit terbakar dan tersengan terik matahari

15. Rasa sakit pada kaki

16. Mencegah keracunan

17. Mual

18. Pembersih rambut

19. Pembersih tangan

20. Penguat bak mandi

21. Penyakit jantung

22. Kadas atau kurap

23. Penyakit ruam syaraf atau sinanaga

24. Penguat kulit

25. Pincang

26. Racun menjalar

27. Radang sendi

28. Sakit flu

29. Sakit gigi

30. Sakit kepala

31. Sakit syaraf

32. Sakit tenggorokan

33. Sakit pencernaan

34. Sengatan lebah

35. Tangan pecah-pecah

36. Tarak

37. Urat darah terentang atau pembuluh darah mekar

38. Mendeteksi kanker pada mulut rahim

39. Membuat acar

40. Menghilangkan rasa amis

41. Pengatur keasaman

42. Bahan pencerah pakaian

43. Mengkilapkan benda

44. Penghilang noda

45. Pelunak air.

Ada berbagai macam cuka yang diproduksi :

1. Cuka putih atau cuka suling (dibuat dari alkohol pabrik, biasanya

digunakan sebagai bahan pengawet);

2. Cuka anggur;

3. Cuka apel;

4. Cuka beras

2.1.4 Titrasi

Titrasi merupakan salah satu aplikasi dari stokiometri larutan. Titrasi asam basa

adalah suatu prosedur untuk menentukan kadar (pH) suatu larutan asam atau basa

berdasarkan reaksi asam basa. Kadar larutan dapat ditentukan dengan

menggunakan larutan basa yang sudah diketahui kadarnya, dan sebaliknya kadar

suatu larutan basa dapat ditentukan dengan menggunakan larutan asam yang

sudah diketahui kadarnya. Titrasi yang menyandarkan pada jumlah volume

larutan larutan dikenal dengan istilah titrasi volumetri. Pengukuran volume

diusahakan setepat mungkin dengan menggunakan alat-alat standart misalnya,

buret dan pipet volumetri. Titrasi yang melibatkan reaksi antara asam dengan basa

dikenal dengan istilah titrasi asam basa atau asidi alkalimetri. Secara tekhnis

titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan sedikit demi sedikit atau tetes demi

tetes larutan basa dengan buret, kedalam larutan asam dengan volume tertentu

yang terletak dalam labu erlenmeyer sampai keduanya tepat habis bereaksi yang

ditandai dengan berubahnya warna indikator. Volume titik akhir adalah tepat pada

saat warna indikator berubah, penambahan (titrasi) dihentikan dan volumenya

dicatat sebagai volume titik akhir titrasi. Larutan basa yang terletak dalam buret

disebut penitrasi. Indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah

indikator yang mempunyai trayek perubahan warna pada pH sekitar 7, sebab pada

saat asam kuat dan basa kuat tepat habis bereaksi, pH larutan sama dengan 7.

Perubahan warna indikator yang menandai tepat habisnya kedua larutan yang

bereaksi tidak selamanya tepat seperti perhitungan secra teoritis. Volume larutan

penitrasi yang diperoleh melalui perhitungan secara teoritis disebut titik

ekuivalen. Perbedaan antara titik akhir titrasi dengan titik ekuivalen disebut

kesalahan titrasi. Besar kecilnya kesalahan titrasi ditentukan dengan pemilihan

indikator, jika indikatornya tepat, maka kesalahan titrasinya kecil.8

2.1.5 Indikator.

Indikator adalah alat ukur atau tolak ukur. 9 indikator pada percobaan ini adalah

fenolftalein.Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan,

dan fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.

Pada kasus ini, asam lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda

terang. Penambahan ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke

arah kiri, dan mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion

hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke

kanan untuk menggantikannya - mengubah indikator menjadi merah muda.

Setengah tingkat terjadi pada pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda

dan tak berwarna menghasilkan warna merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk

mendeteksinya dengan akurat!

Asam lemah vs basa kuat

8 Kimia untuk SMA kelas XI, Unggul Sudarmono, Jakarta:PHiβETA, 2006. Hal 157-1589 Kamus elektronik besta

Kali ini, jingga metil sia-sia! Akan tetapi, fenolftalein berubah warna dengan tepat

pada tempat yang anda inginkan.

pH pada Titrasi

Asam Lemah + Basa Kuat

2.2 Hipotesis.

BAB III

METODE PENELITIAN

2.2 Perumusan Masalah

Penelitian ini merupakan penelitian bidang Ilmu Pengetahuan Alam,

khusus dalam bidang Ilmu Kimia.

2.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini di mulai sejak bulan Oktober-Desember 2007. Tempat

penelitian di Laboratorium SMA Labschool Cinere.

2.4 Populasi dan Sampel

dari banyaknya merek cuka dapur yang beredar di pasaran, penulis hanya

mengambil sampel sebanyak enam merek. Variabel bebas adalah tetesan

NaOH. Variabel terikat adalah kadar cuka.

2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

eksperimen.

2.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik deskripsi, artinya peneliti akan

melakukan penelitian sehingga diperoleh kesimpulan dari hasil penelitian

tersebut dan akan mendeskripsikannya dalam bentuk kalimat.

BAB IV

PEMBAHASAN

2.2 Alat dan Bahan

PRAKTIKUM KIMIA

TITRASI ASAM BASA

Tujuan Percobaan : Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur

berbagai merek

Alat dan Bahan :

1. Gelas Kimia / Beker gelas

2. Labu Erlenmeyer

3. Labu Reaksi 250 ml

4. Pipet tetes

5. Gelas Ukur atau pipet volumetric

6. Larutan NaOH 0,1 M

7. Cuka (CH3COOH) Merek : maya, cap segitiga emas, dua poetry,

dixi, ceklis rupiah, deki (25 %)

8. Air (H2O)

9. Indikator Fenolftealin (PP) mempunyai Trayek pH 8,0 – 9,6

Prosedur kerja :

1. Siapkan alat serta bahan-bahannya

2. Menyiapkan NaOH 0,1 M secukupnya

3. Masukkan 5 ml asam cuka kedalam tabung erlenmeyer, lalu

encerkan sehingga volumenya menjadi 100 ml.

4. Ambil 25 ml larutan cuka yang sudah diencerkan, masukkan

kedalam tabung erlenmeyer.

5. Tambahkan PP sebanyak 2 tetes.

6. Ulangi titrasi 2 kali lagi.

7. Lakukan pada setiap merek cuka

Lembar pengamatan :

Cuka 2 Poetri

Percobaan Volume CH3COOH

Volume lar NaOH yang diperlukan

1 25 ml 8 ml 2 25 ml 8 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 8 ml

Cuka Deki

Percobaan Volume CH3COOH

Volume lar NaOH yang diperlukan

1 25 ml 9 ml 2 25 ml 9 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 9 ml

Cuka Cap Segitiga Emas

Percobaan Volume CH3COOH

Volume lar NaOH yang diperlukan

1 25 ml 4 ml2 25 ml 4 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 4 ml

Cuka Maya

Percobaan Volume Volume lar NaOH yang

CH3COOH diperlukan 1 25 ml 7 ml 2 25 ml 7 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 7 ml

Cuka ceklis Rupiah

Percobaan Volume CH3COOH

Volume lar NaOH yang diperlukan

1 25 ml 6 ml 2 25 ml 6 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 6 ml

Cuka Dixi

Percobaan Volume CH3COOH

Volume lar NaOH yang diperlukan

1 25 ml 5 ml 2 25 ml 5 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 5 ml

4.2 Pembahasan

Reaksi antara CH3COOH dan NaOH adalah seperti di bawah ini:

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)

1. Cuka dengan merek 2 Poetri pada label kemasan tertera kadar asam

cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar

asam cuka merek 2 Poetri adalah 3,68 % yang didapat sebagai

berikut :

Cuka 2 Poetri

Titrasi ke - Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 8 ml2 25 ml 8 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 8 ml

Keterangan :

Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH

menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan

sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah

jambu atau pink.

Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 8 ml

dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan

adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :

mol NaOH = 0,1 M . 8 ml = 0.8 mmol = 0,0008 mol

mol CH3COOH = 0.0008 mol . 100 ml = 0,0032 mol 25 ml

Konsentrasi CH3COOH = 0,0032 mol = 0,64 M0.005 ml

Kadar CH3COOH = 0,64 M . 100% = 3,68 %17,4

2. Cuka dengan merek Deki pada label kemasan tertera kadar asam

cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar

asam cuka merek Deki adalah 4,14 % yang didapat sebagai berikut :

Cuka DekiTitrasi ke- Volume cuka Volume NaOh 0.1 M

1 25 ml 9 ml

2 25 ml 9 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 9 ml

Keterangan :

Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH

menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan

sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah

jambu atau pink.

Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 9 ml

dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan

adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :

mol NaOH = 0,1 M . 9 ml = 0.9 mmol = 0,0009 mol

mol CH3COOH = 0.0009 mol . 100 ml = 0,0036 mol 25 ml

Konsentrasi CH3COOH = 0,0036 mol = 0.72 M0.005 ml

Kadar CH3COOH = 0,72 M . 100% = 4,13 %17,4

3. Cuka dengan merek Cap Segitiga Emas pada label kemasan tertera

kadar asam cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat

bahwa kadar asam cuka merek Cap Segitiga Emas adalah 2,76 %

yang didapat sebagai berikut:

Cuka Cap Segitiga Emas

Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 6 ml2 25 ml 6 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 6 ml

Keterangan

Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH

menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan

sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah

jambu atau pink.

Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 6 ml

dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan

adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :

mol NaOH = 0,1 M . 6 ml = 0.6 mmol = 0,0006 mol

mol CH3COOH = 0.0006 mol . 100 ml = 0,0024 mol 25 ml

Konsentrasi CH3COOH = 0,0024 mol = 0,48 M0.005 ml

Kadar CH3COOH = 0,48 M . 100% = 2,76 %17,4

4. Cuka dengan merek Maya pada label kemasan tertera kadar asam

cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar

asam cuka merek Maya adalah 16.1 % yang didapat sebagai berikut :

Cuka Maya

Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 7 ml

2 25 ml 7 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 7 ml

Keterangan

Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH

menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan

sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah

jambu atau pink.

Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 7 ml

dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan

adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :

mol NaOH = 0,1 M . 7 ml = 0.7 mmol = 0,0007 mol

mol CH3COOH = 0.0007 mol . 100 ml = 0,0028 mol 25 ml

Konsentrasi CH3COOH = 0,0028 mol = 0,56 M0.005 ml

Kadar CH3COOH = 0,56 M . 100% = 3,21 %17,4

5. Cuka dengan merek Ceklis Rupiah pada label kemasan tertera kadar

asam cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa

kadar asam cuka merek Ceklis Rupiah adalah 2,67 % yang didapat

sebagai berikut :

Cuka Ceklis rupiah

Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 6 ml2 25 ml 6 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 6 ml

Keterangan

Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH

menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan

sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah

jambu atau pink.

Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 6 ml

dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan

adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :

mol NaOH = 0,1 M . 6 ml = 0.6 mmol = 0,0006 mol

mol CH3COOH = 0.0006 mol . 100 ml = 0,0024 mol 25 ml

Konsentrasi CH3COOH = 0,0024 mol = 0,48 M0.005 ml

Kadar CH3COOH = 0,48 M . 100% = 2,76 %17,4

6. Cuka dengan merek Dixi pada label kemasan tertera kadar asam

cukanya adalah 25%. Dari hasil penelitian terdapat bahwa kadar

asam cuka merek Dixi adalah 2.3 % yang didapat sebagai berikut :

Cuka Dixi

Titrasi ke- Volume cuka Volume NaOH 0.1 M1 25 ml 5 ml2 25 ml 5 ml

Volume larutan NaOH rata rata : 5 ml

Setelah asam cuka ditetesi oleh PP dan dititrasi dengan NaOH

menghasilkan warna merah jambu atau pink. Perlakuan ini dilakukan

sama dengan cuka-cuka lainnya dan hasilnya sama,berwarna merah

jambu atau pink.

Volume NaOH yang dibutuhkan setelah di rata-rata adalah 5 ml

dengan molaritasnya adalah 0,1 M. Asam Asetat yang diperlukan

adalah sebanyak 25 ml. Dari data diatas maka dapat diperoleh :

mol NaOH = 0,1 M . 5 ml = 0.5 mmol = 0,0005 mol

mol CH3COOH = 0.0005 mol . 100 ml = 0,002 mol 25 ml

Konsentrasi CH3COOH = 0,002 mol = 0,4 M0.005 ml

Kadar CH3COOH = 0,4 M . 100% = 2,3 %17,4

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. kadar asam cuka yang paling tinggi dalam percobaan ini dimiliki

oleh cuka bermerek deki.

2. Kadar asam cuka yang paling rendah pada percobaan ini dimiliki

oleh asam cuka bermerek dixi.

3. Kadar yang tercetak pada label merek cuka Maya, Deki, Ceklis

Rupiah, Dixi, dan Segitiga Emas adalah salah.

5.2 Saran

1. Lebih baik menghindari pemakaian cuka untuk penembahan rasa

asam pada makanan.

2. Kalaupun ingin menggunakan cuka untuk menanbah rasa asam

pada makanan sebaiknya menggunakan asam cuka yang kadar

cukanya rendah seperti cuka dixi, karena bila kadar cukanya tinggi

bisa menambah suasana asam pada lambung, yang sudah kita

ketahui lambung bersuasana asam