karya tulis judul : tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan...

12
KARYA TULIS Judul : “Strategi dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Kopi Lampung dengan Daerah Lain” Tema : Gagasan untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal dari Daerah-daerah di Pulau Sumatera Oleh Nama : Reza Nabilla Nim : 119260060 Prodi : Farmasi JURUSAN SAINS INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA 2020

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

KARYA TULIS

Judul :

“Strategi dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Kopi Lampung dengan Daerah Lain”

Tema :

Gagasan untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal dari Daerah-daerah di Pulau Sumatera

Oleh

Nama : Reza Nabilla

Nim : 119260060

Prodi : Farmasi

JURUSAN SAINS

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2020

Page 2: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

1

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Karya Tulis :

“Strategi dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Kopi Lampung dengan Daerah Lain”

Tema Karya Tulis :

“Gagasan untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Lokal dari Daerah-daerah di Pulau

Sumatera”

Disusun untuk memenuhi syarat dalam mengikuti kegiatan OZT AWARD 2020 yang diadakan

oleh Lembaga Tahap Persiapan Bersama (LTPB), Institut Teknologi Sumatera

Disusun oleh :

Reza Nabilla

119260060

Farmasi

Page 3: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

2

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................................ 1

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 3

1.2 Pembatasan Masalah .................................................................................................... 3

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4

1.4 Tujuan .......................................................................................................................... 4

1.5 Metode Penelitian ......................................................................................................... 4

BAB II ISI .................................................................................................................................. 5

2.1 Landasan Teori.................................................................................................................. 5

2.2 Analisis dan Pembahasan .................................................................................................. 6

BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11

Page 4: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pulau Sumatera tentu memiliki banyak potensi sumber daya alam baik dalam bidang

perkebunan, peternakan, pertanian, pertambangan, perikanan, dan lainnya. Salah satu provinsi di

Pulau Sumatera adalah Provinsi Lampung. Provinsi ini terletak pada posisi yang strategis yaitu

sebagai jalur lalu lintas komoditas baik dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa maupun sebaliknya,

sehingga memungkinkan industri dapat berkembang dengan baik. Selain itu, Provinsi Lampung

memiliki beragam potensi daerah yang harus dikembangkan sehingga dapat meningkatkan

perekonomian wilayah dan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya pada sektor perkebunan.

Komoditas unggulan pada sektor perkebunan yang telah mendunia yaitu kopi.

Namun demikian, produksi kopi lampung terus mengalami penurunan hingga mencapai 6,21 %

pada tahun 2019 dan mengalami penurunan lahan sebesar 2,030 % pada tahun yang sama

(Direktorat Jendral Perkebunan Kementrian Perdagangan 2019). Menurut prediksi pada tahun

2020, luas lahan akan mengalami kenaikan tetapi mengalami penurunan dalam produktivitas.

Kondisi tersebut menyebabkan bahan baku industri berupa kopi mengalami kekurangan pasokan.

Menurunnya produksi kopi inilah, yang menyebabkan kenaikan harga kopi lokal lampung. Jika

dibandingkan dengan kopi impor tentu harga kopi lokal lampung lebih tinggi. Selain daya saing

terhadap impor, kopi lampung tentu memiliki daya saing terhadap produk lokal lainnya.

Berdasarkan Direktorat Jendral Perkebunan, produktivitas kopi terbesar di Pulau Sumatra bahkan

di Indonesia pada tahun 2020 yaitu pada Provinsi Sumatera Selatan sebesar 933 Kg/Ha

(235.798,023 ton) dan luas lahan perkebunan kopi terbesar terletak pada Provinsi yang sama

sebesar 252.731 Ha. Provinsi Lampung sendiri menduduki peringkat kedua penghasil kopi baik

di Pulau Sumatra maupun di Indonesia.

Dengan demikian, diperlukan strategi dalam mengembangkan produktivitas kopi lampung

sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal dengan daerah-daerah lain baik di Pulau

Sumatra maupun negara lain.

1.2 Pembatasan Masalah

Masalah dalam karya tulis ini akan difokuskan pada :

1. Komoditas unggulan perkebunan di Indonesia

2. Daya saing ekspor kopi Indonesia dengan negara lain

3. Produktivitas kopi lokal di Indonesia

4. Strategi dalam meningkatkan daya saing kopi

Page 5: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

4

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah

1. Bagaimana komoditas unggulan perkebunan di Indonesia ?

2. Bagaimana daya saing ekspor kopi Indonesia dengan negara lain ?

3. Bagaimana produktivitas kopi lokal di Indonesia ?

4. Bagaimana strategi dalam meningkatkan daya saing kopi ?

1.4 Tujuan

Tujuan pada karya tulis ini adalah

1. Mengetahui komoditas unggulan perkebunan di Indonesia

2. Mengetahui daya saing ekspor kopi Indonesia dengan negara lain

3. Mengetahui produktivitas kopi lokal di Indonesia

4. Mengetahui strategi dalam meningkatkan daya saing kopi

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Metode penelitian pustaka (library research)

2. Metode analisis RCA

3. Metode analisis SWOT

Page 6: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

5

BAB II ISI

2.1 Landasan Teori

Kopi merupakan komoditas tropis utama yang diperdagangkan di seluruh dunia dengan

kontribusi setengah dari total ekspor komoditas tropis. Popularitas dan daya tarik dunia terhadap

kopi disebabkan oleh faktor sejarah, tradisi, sosial, dan kepentingan ekonomi (Triyanti, 2016).

Sebagian besar biji kopi yang diperdagangkan secara global dihasilkan dari tanaman Coffea

arabica dan Coffea canephora yang lebih dikenal sebagai kopi arabika dan kopi robusta.

(Risnandar, 2018)

Strategi pada dasarnya adalah kemampuan organisasi mengelola sumberdaya yang dimiliki

dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan

kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009)

Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah suatu metode analisis yang membandingkan

pangsa pasar ekspor sektor tertentu tersebut di pasar dunia. Tujuan penggunaan indeks RCA

dalam penelitian adalah untuk mengetahui posisi komparatif Indonesia diantara negara-negara

produsen kopi lainnya di pasar kopi internasional (Sari Nalurita, 2014). Rumus indeks RCA

sebagai berikut:

Indeks RCA: 𝑋𝑖𝑗

𝑋𝑖𝑡⁄

𝑋𝑤𝑗𝑋𝑤𝑖⁄

dimana:

Xij = Nilai ekspor kopi Indonesia (US$)

Xit = Nilai ekspor total Indonesia (US$)

Xwj = Nilai ekspor kopi di dunia (US$)

Xwi = Nilai ekspor total di dunia (US$)

Jika RCA> 1 maka Indonesia memiliki daya saing di pasar dunia, sedangkan jika RCA <1 maka

Indonesia tidak memiliki daya saing di pasar dunia (Anindita, 2018).

Metode SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats)

dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis (Arios, 2019). Hasil analisis ini biasanya berupa

arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan, menambah kekuatan, menambah

keuntungan suatu perusahaan atau organisasi dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi

kekurangan yang dimiliki dan juga menghindari berbagai ancaman yang terjadi. (Farida, 2014)

Page 7: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

6

2.2 Analisis dan Pembahasan

Indonesia memiliki berbagai komoditas unggulan dalam kegiatan ekspor yaitu kopi, tanaman

obat, aromatik, rempah-rempah, buah-buahan tahunan, cengkeh, lada putih, dan lainnya. Berikut

ini adalah komoditas perkebunan unggulan yang menjadi ekspor utama bagi Indonesia.

Tabel.1 Berat ekspor komoditas perkebunan Indonesia

Komoditas Berat (ribu ton)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Kopi 447,0 532,1 382,8 499,6 412,4 464,2 277,4

Tanaman

obat,

aromatik,

dan

rempah-

rempah

250,3 309,3 386,9 376,5 316,2 325,8 336,1

Buah-

buahan

Tahunan

291,5 305,9 516,7 673,3 766,1 1.034,1 791,7

Cengkeh 4,8 4,7 7,7 12,3 11,8 8,7 19,2

Lada putih 12,7 16,0 14,6 19,7 20,3 22,7 28,0

Lainnya 222,4 227,1 89,0 87,4 68,1 52,3 56,7

Sumber : Badan Pusat Statistik

Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa komoditas ekspor utama Indonesia adalah kopi. Hal

ini mengakibatkan Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara eksportir terbesar di

dunia. Sebagai eksportir kopi di dunia, Indonesia tentu memiliki daya saing yang tinggi dengan

negara lainnya. Dalam menentukan seberapa besar daya saingnya dibutuhkan analisis RCA.

Berikut ini adalah nilai RCA ekspor Indonesia.

Tabel 2. Nilai RCA ekspor Indonesia dan negara pesaing di pasar global tahun 2012-2017.

Tahun Nilai RCA

Brazil Vietnam Kolombia Indonesia

2012 13,8 18,1 19 3,8

2013 13,5 13,7 23,2 4,5

2014 16,7 13,7 28,6 3,6

2015 16,1 8,2 40 4,3

Page 8: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

7

Sumber : ITC , 2019

Berdasarkan analisis RCA pada tahun 2012-2017, diperoleh nilai RCA >1 yaitu 3,93 sehingga

Indonesia memiliki daya saing di dunia. Hal tersebut sangat didukung oleh ketersediaan

komoditas kopi di wilayah Indonesia khususnya di Pulau Sumatra. Beberapa provinsi dengan

hasil produktivitas kopi terbesar di Indonesia dalam kurun waktu 2012-2016 adalah sebagai

berikut.

Tabel 3. Provinsi dengan jumlah komoditas kopi terbesar di Indonesia

Provinsi 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

Sumatera

Selatan

131.086 139.754 135.287 135.279 135.251 135.331

Lampung 148.711 127.073 92.111 108.964 108.983 117.168

Sumatera

Utara

58.479 57.604 58.175 60.179 60.310 58.949

Bengkulu 55.376 56.142 56.316 56.233 56.227 56.059

Aceh 53.795 48.282 49.823 49.540 49.498 50.188

Jawa Timur 38.479 30.022 31.387 31.693 32.278 32.772

Prov.

Lainnya

171.215 186.469 189.778 190.572 191.930 187.987

Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan

Berdasarkan data diatas, wilayah Provinsi Lampung menempati urutan kedua terkait hal

produktivitas kopi di Indonesia khususnya Pulau Sumatra. Posisi pertama masih ditempati oleh

Provinsi Sumatera Selatan. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk meningkatkan hasil

produktivitas kopi sehingga diharapkan beberapa tahun mendatang, wilayah Lampung dapat

menempati posisi pertama sebagai penyumbang kopi terbesar di Pulau Sumatra bahkan

Indonesia.

Dalam menentukan strategi apa yang tepat, dibutuhkan analisis SWOT. Metode analisis SWOT

adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi faktor internal berupa

kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) serta faktor eksternal berupa peluang

(opportunities) dan ancaman (threats).

2016 13,7 9,5 41,7 3,6

2017 11,7 7,11 37,9 3,8

Rata-rata 14,25 11,71 31,73 3,93

Page 9: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

8

Tabel 4. Analisis SWOT

Kekuatan

1. Besarnya luas lahan

perkebunan kopi

2. Kualitas kopi yang baik

3. Kondisi iklim yang

menunjang

Kelemahan

1. Penurunan

produktivitas kopi

2. Kurangnya penerapan

teknologi

3. Pengemesan yang

tidak menarik pembeli

4. Produk yang

dihasilkan masih

berupa biji/bubuk kopi

Peluang

1. Meningkatnya

konsumsi kopi

2. Kopi lampung sudah

mendunia

1. Membuat sentra kopi

khas lampung

1. Menggunakan

teknologi sehingga

produksi berlangsung

cepat

2. Membuat produk hasil

kopi lainnya dengan

memanfaatkan brand

kopi lampung yang

sudah terkenal

Ancaman

1. Persaingan dengan

produk lokal lainnya

2. Harga lokal lebih

mahal dibanding impor

3. Nilai tukar rupiah naik

4. Ekspor menurun

1. Membuat terobosan baru

terkait cita rasa kopi

1. Menggunakan

kemasan yang menarik

2. Gencar melakukan

promosi

Berdasarkan tabel analisis SWOT diatas, strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan

daya saing kopi lampung dengan kopi lokal lainnya adalah sebagai berikut.

1. Membuat terobosan baru terkait cita rasa kopi.

Internal

Eksternal

Page 10: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

9

Strategi ini memiliki kelemahan yaitu dibutuhkan biaya yang besar dalam melakukan

percobaan terkait penemuan cita rasa baru. Namun, keuntungannya yaitu akan

menimbulkan kesan tersendiri bagi penikmat kopi dan membuat penasaran bagi yang

belum mencobanya.

2. Menggunakan kemasan yang menarik.

Strategi ini memiliki kelemahan dalam menentukan kemasan yang sesuai karena

dibutuhkan survei kepada pangsa pasar dan analisis sehingga membutuhkan waktu yang

lama. Namun, keuntungannya pasti lebih diminati terutama sebagai buah tangan para

wisatawan.

3. Membuat produk olahan kopi lainnya.

Produk kopi yang dijual diharapkan tidak hanya berupa biji/bubuk kopi saja tetapi berupa

produk olahan lain misalnya sabun, masker, pengharum ruangan, aromatherapy, lulur,

parfum, dan lainnya. Hal ini, diharapkan bagi yang tidak bisa meminum kopi dengan

alasan kafein yang tinggi, tetap dapat menikmati kopi dengan olahan lain. Ini akan

menambah keuntungan karena target pasarnya tidak hanya penikmat kopi saja, tetapi

semua kalangan.

4. Menggunakan teknologi sehingga produksi berlangsung cepat.

Keuntungannya yaitu tidak terjadi kekurangan komoditas kopi, sehingga pembeli tidak

pindah ke produk kopi daerah lain. Namun, kelemahan strategi ini yatu sulitnya

ditemukan tenaga ahli, alat nya pun mahal, dan bisa terjadi kelebihan produksi sehingga

harga turun.

5. Membuat sentra kopi khas lampung.

Keuntungannya yaitu meningkatkan konsumsi kopi karena kemudahan dalam

mendapatkannya. Selain itu, bisa dijadikan kunjungan bagi wisatawan. Namun,

kelemahannya yaitu sulitnya mendapatkan tempat yang strategis.

6. Gencar melakukan promosi.

Kelemahan pada strategi ini yaitu harus dilakukan terus menerus karena lakunya barang

hanya bertahan singkat. Namun, keuntungannya yaitu ketika promosi berjalan lancar

maka mendapat keuntungan yang besar.

Berdasarkan analisis diatas, strategi terbaik dalam meningkatkan daya saing produk kopi

lampung dengan produk kopi lokal lainnya yaitu dengan menerapkan strategi ketiga. Dengan

membuat produk olahan kopi lainnya diharapkan dalam waktu dekat mampu menjangkau semua

kalangan dengan memanfaatkan brand kopi lampung yang sudah mendunia.

Page 11: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

10

BAB III KESIMPULAN

Kesimpulan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.

1. Komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yaitu kopi.

2. Daya saing kopi Indonesia dengan negara lain diperoleh dari analisis RCA. Berdasarkan

hasil analisis RCA,diperoleh nilai 3,93. Jika nilai RCA > 1 maka Indonesia memiliki

daya saing di pasar dunia.

3. Berdasarkan data yang diperoleh, Lampung menempati urutan kedua penyumbang

komoditas kopi di Indonesia.

4. Penentuan strategi dalam meningkatkan daya saing terhadap produk kopi lampung

dilakukan melalui analisis SWOT. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh strategi

yaitu membuat terobosan baru terkait cita rasa, pengemasan, jenis produk olahan kopi,

promosi, teknologi, dan membuat sentra khusus.

5. Penentuan strategi utama yaitu dengan menggunakan analisis keseluruhan strategi dengan

menimbang keuntungan dan kelemahannya sehingga diperoleh strategi utama yaitu

membuat jenis produk olahan kopi lainnya.

Page 12: KARYA TULIS Judul : Tema · dalam menghadapi lingkungan dengan memandang dan memperhatikan kelemahan dan kekuatannya (nilai). (Ariswandi, 2009) Revealed Comparative Advantage (RCA)

11

DAFTAR PUSTAKA

Anindita, R. L. (2018). ANALYSIS OF COMPETITIVENESS INDONESIA’S COFFEE. JEPA

, 2, 2.

Arios, A. L. (2019). Strategy for Development Production Competitiveness of Coffee. Majalah

Tegi , 15.

Ariswandi. (2009). Strategi Kebijakan Pengembangan Komoditas Kopi di Kabupaten Lampung

Barat. Bogor: Bogor Agriculture University.

Farida, L. (2014). ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK PANGAN LOKAL

DALAM MENINGKATKAN INDUSTRI KREATIF PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM. Bandar

Lampung: UIN Radin Intan.

Risnandar, C. (2018, April 18). Jurnal Bumi. Dipetik Juni 30, 2020, dari https://jurnalbumi.com

Sari Nalurita, R. W. (2014). ANALISIS DAYASAING DAN STRATEGI PENGEMBANGAN.

Jurnal Agribisnis Indonesia , 2, 65.

Triyanti, D. R. (2016). Dalam Publikasi Outlook Kopi (hal. 1). Jakarta: Pusat Data dan Sistem

Informasi Pertanian Sekertariat Jenderal- Kementrian Pertanian 2016.

Windiarti, A. K. (2011). ANALISIS WILAYAH KOMODITAS KOPI DI INDONESIA. J-SEP ,

5, 49.