karya ilmiah rokok
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini rokok bukanlah hal yang tabu bagi para remaja. Rokok
sekarang adalah kebutuhan primer bagi masyarakat perokok aktif,
apalagi dikalangan remaja. Bahkan, remaja yang tidak merokok
dibilang "cemen" atau "cupu" oleh teman-teman lainnya. Remaja
hanya berfikir bahwa rokok adalah sesuatu yang keren, tetapi pada
dasarnya banyak sekali zat – zat berbahaya yang terkandung didalam
sebuah rokok. Itulah alasan kami membuat karya ilimiah ini
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai remaja yang sudah
menjadi perokok aktif?
2. Apa zat-zat berbahaya yang ada didalam rokok?
3. Apa penyebab jangka panjang dari merokok?
4. Bagaimana efek rokok terhadap perokok pasif?
Kebiasan Merokok di Kalangan Remaja Page 1
1.3 Tujuan
1. Untuk menyampaikan kepada kawula muda bahwa merokok itu
tidak baik
2. Memberi tahu kepada remaja dampak-dampak dari pada
merokok
3. Mengarahkan kawula muda untuk berhenti merokok
1.4 Landasan Teori
Dalam penulisan karya tulis, penulis menggunakan teori
berdasarkan kepustakaan, pengamatan, pengalaman dan internet
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rokok
Dari definisi yang saya temukan di wikipedia, di sana
dikatakan, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang
antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan
diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang
telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada
ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau
kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan
tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-
paru atauserangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu
hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
2.2 Asal Mula Rokok
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 3
Rokok pertama kali digunakan oleh orang-orang dari suku-
suku di Amerika, seperti Indian, Maya, dan Aztec. Rokok pada
awalnya berupa tembakau yang dibakar dan dihisap melalui
sebuah pipa. Kegiatan ini awalnya dilakukan pada saat
berkumpunya beberapa suku untuk mempererat hubungan antar
suku yang berbeda. Namun selain sebagai penguat hubungan
antar suku, banyak juga yang menggunakan tembakau sebagai
media pengobatan. Dan suku Indian menggunakannya sebagai
media ritual terhadap dewa-dewa mereka.
Kemudian, pada abad ke-16, saat Christoper Columbus dan
rombongan nya datang ke Benua Amerika, sebagian dari mereka
mencoba untuk menghisap tembakau. Dan akhirnya tertarik untuk
membawa budaya menghisap tembaku ini ke benua asal mereka,
yaitu Benua Eropa. Setelah budaya ini dibawa ke Eropa, ada
seorang diplomat Prancis yang tertarik untuk mempopulerkannya
ke seluruh Eropa. Dia lah Jean Nicot, yang kemudian namanya
digunakan sebagai istilah Nikotin. Kebiasaan merokok pun muncul
di kalangan bangsawan Eropa. Namun tidak seperti suku indian,
yang menggunakannya untuk upacara ritual, para bangsawan
Eropa menggunakannya untuk kesenangan belaka.
Kepopuleran nya yang semakin meningkat di Eropa
membuat John Rolfe tertarik untuk membudidayakan tembakau
dengan lebih serius. John Rolfe adalah orang pertama yang
berhasil menanam tembakau dalam skala besar, yang kemudian
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 4
diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau dari AS ke
Eropa. Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau pertama
kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.
Setelah itu, pada abad ke-17, Para pedagang dari Spanyol
masuk ke Turki, yang merupakan negara Islam. Dan akhirnya
kemudian kebiasaan merokok masuk ke negara-negara Islam.
2.3 Asal Mula Rokok Di Indonesia
Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal-
usul yang akurat tentang rokok kretek. Menurut kisah yang hidup
dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari
penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke-
19. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian
dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Setelah itu, sakitnya
pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan
mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.
Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria.
Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh.
Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa
sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat
dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 5
obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan
rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar
mengeluarkan bunyi "keretek", maka rokok temuan Djamari ini
dikenal dengan "rokok kretek". Awalnya, kretek ini
dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana
setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama sekali.
Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal
pada 1890. Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar.
Hanya temuannya itu yang terus berkembang.
Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi
dagangan memikat di tanganNitisemito, perintis industri rokok di
Kudus. Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan
pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek "Tjap Bal
Tiga". Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak
tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.
Menurut beberapa babad legenda yang beredar di Jawa, rokok
sudah dikenal sudah sejak lama. Bahkan sebelun Haji Djamari dan
Nitisemito merintisnya. Tercatat dalam Kisah Roro Mendut, yang
menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri
oleh Tumenggung Wiroguno, salah seorang panglima perang
kepercayaan Sultan Agung menjual rokok "klobot" (rokok kretek
dengan bungkus daun jangung kering) yang disukai pembeli
terutama kaum laki-laki karena rokok itu direkatkan dengan
ludahnya.
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 6
2.4 Faktor apa saja yang membuat para remaja menjadi
perokok aktif?
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seseorang
untuk merokok. Hansen dalam Kemala (2008) berpendapat bahwa
faktor yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu: Faktor
biologis, faktor psiklogis, faktor lingkungan sosial, faktor
demografis, faktor sosial-kultural,faktor sosial politik. Namun pada
remaja yang paling mempengaruhi perilaku merokok adalah:
Pengaruh Orang Tua
Salah satu temuan remaja perokok adalah bahwa anak-anak
muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana
orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan
memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi
perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson,
Pengantar Psikologi, 1999 : 292) Ditemukan juga oleh Helmi dan
Komalasari (online) bahwa sikap permisif orang tua memiliki
korelasi yang signifikan dengan perilaku merokok pada remaja.
Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak
remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-
temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 7
fakta tersebut ada dia kemungkinan yang terjadi, Pertama, remaja
terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman
remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang
akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja
perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau
lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non
perokok, (Al. Bachri, 1991).
Kepribadian Proyeksi
Remaja merokok karena alasan ingin tahu atau ingin
melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa membebaskan diri
dari kebosanan. Menurut Teddy Hidayat, (Pikiran Rakyat:
2007) remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang
memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda
keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas,
gelisah, dan depresif. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari
CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and
Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat
mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak
merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih sering
mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi
merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi
menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya
memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 8
Rasa keingintahuan
Pada remaja perkembangan kognisi menuntut rasa
keingintahuan yang sangat besar. Seiring pula dengan hal itu
kognisi sosial pada remaja berkembang pula, sehingga remaja
sering melakukan kegiatan coba-coba yang didukung oleh
pergaulan.
Kompensasi rasa kurang percaya diri
Rasa kurang percaya diri pada remaja dimanifestasikan
dengan berbagai cara baik dengan cara positif maupun negatif.
Cara yang positif untuk membangun rasa percaya diri yaitu
dengan menciptakan definisi diri positif, memperjuangkan
keinginan yang positif, mengatasi masalah secara positif, memiliki
dasar keputusan yang positif. Sedangkan cara yang negatif untuk
membangun rasa percaya diri yaitu sulit menerima realita diri
(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah
kemampuan diri sendiri namun di lain pihak memasang harapan
yang tidak realistik terhadap diri sendiri. Cenderung melakukan
tindakan negatif yaitu dengan merokok, sehingga dengan
menggunakan zat tersebut remaja cenderung lebih merasa
percaya diri (Jacinta, 2002). Hal ini dibuktikan dengan hasil
penelitian Haryono (2007) bahwasanya Terdapat korelasi antara
Ketergantungan Merokok dengan Percaya Diri, (r = -0,90 p <
0,05). Artinya semakin tinggi tingkat ketergantungan merokok,
maka semakin rendah tingkat percaya diri.
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 9
2.5 Zat – Zat Berbahaya Di Dalam Rokok
Zat-zat yang terkandung dalam rokok dalam setiap batang rokok
yg anda hisap, terkandung 3 zat berbahaya bagi kesehatan anda,
yaitu :
TAR
zat berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dpt menyumbat
& mengiritasi paru2 & sistem pernafasan, shg menyebabkan
penyakit bronchitis kronis, emphysema & dlm bbrp kasus
menyebabkan kanker paru2 ( penyakit maut yg hampir tak dikenal
oleh mereka yg bukan perokok ).Racun kimia dlm TAR jg dpt
meresap ke dlm aliran darah & kemudian dikeluarkan di urine.TAR
yg tersisa di kantung kemih jg dpt menyebabkan penyakit kanker
kantung kemih.
NIKOTIN
Adalah suatu zat yg membuat kecanduan & dpt
mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung
( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena
penyakit jantung.
KARBON MONOKSIDA
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 10
Zat ini dapat meresap dalam aliran darah& mengurangi
kemampuan sel-sel darah merah untuk membawa Oksigen ke
seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap
sistem peredaran darah. Selain itu, karbonmonoksida
memudahkan penumpukan zat2 penyumbat pembuluh nadi, yang
dapat menyebabkan serangan jantung yg fatal.
2.6 Mengapa Para Remaja Tetap Merokok,Padahal
Mereka Tahu Bahwa Itu Berbahaya?
Para perokok biasanya mulai merokok sejak usia remaja.
Bahkan ada beberapa yang sudah memulainya sejak kanak-kanak.
Sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan pada anak yang
ketahuan merokok, sebaiknya pahami dulu mengapa mereka
memulainya. Dengan pemahaman, siapa tahu malah bisa
menghindari anak dari rokok sejak awal. Berikut beberapa alasan
mengapa remaja/anak-anak mulai merokok:
1. Sekadar coba-coba lalu ketagihan.
2. Terbiasa melihat anggota keluarga dan orang-orang di
sekelilingnya merokok, sehingga menganggap ini perbuatan
normal.
3. Diajak teman. Tekanan teman sebaya yang sudah mencobanya
dan anak takut dianggap tidak bergaul kalau tidak ikut merokok.
4 Merasa rendah diri, dan merasa lebih asyik dengan merokok.
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 11
5. Mengira merokok adalah kegiatan orang orang yang sudah
dewasa, dan mereka ingin dianggap sudah besar. Punya
pandangan ini adalah tindakan pemberontakan terhadap orang
tua.
6. Menganggap merokok adalah kegiatan yang keren, seperti
halnya para idola mereka seperti selebritas dan sebagainya.
7. Terpengaruh gencarnya iklan rokok yang masuk lewat film,
media massa, poster, jadi sponsor kegiatan anak-anak muda
seperti konser musik dan sebagainya.
8. Tak ada yang menegur dan mengingatkan ketika melihat anak
kecil atau remaja merokok di tempat umum.
9. Murahnya harga rokok, bahkan anak dan remaja bisa
mengeteng per batang.
10. Tak cukup paham dampak rokok pada kesehatan diri sendiri
dan orang sekitar.
2.7 Efek Jangka Panjang Dari Merokok
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 12
1. katarak
akibat merokok akan menyebabkan timbul sakit mata
katarak, orang yang merokok mempunyai resiko 50% lebih tinggi
terkena katarak, bahkan bisa berujung pada kebutaan.
2. stroke dan penyakit jantung
pecandu rokok akan terkena resiko penyakit stroke dan
penyakit jantung, salah satu diantara penyakit yang mematikan
adalah stroke dan penyakit jantung, dimana kedua penyakit ini
akan menyebabkan kematian mendadak bagi penderitanya
3. kanker paru-paru
kanker paru-paru penyebab terbesarnya adalah asap dari
rokok sebagai akibat dari akibat merokok, kanker paru-paru
menyebabkan kematian, bagi wanita perokok 13 kali lebih besar
terkena penyakit ini, sedangkan bagi laki-laki dampaknya 23 kali
lebih besar terkena kanker paru-paru
4. impotensi
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 13
akibat merokok yang sering di lakukan akan membuat
pelakunya mengalami penurunan gairah seksual bahkan bisa
menyebabkan impotensi, karena toksin yang di hasilkan oleh asap
rokok akan menyumbat aliaran peredaran darah menuju penis
sehingga tidak terjadi ereksi
5. kanker mulut
tembakau yang ada dalam batang rokok akan meyebabkan
kanker pada mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi
2.8 Efek Rokok Terhadap Prokok Pasif
Perokok pasif adalah sebutan bagi orang yang menghirup
asap rokok atau tembakau dari rokok orang lain. Asap tersebut
terdiri dari asap sidestream yang berasal dari pembakaran rokok,
serta asap mainstream yang berasal dari asap rokok yang dihirup
perokok dan kemudian dihembuskan keluar. Asap sidestream
bertanggung jawab atas sekitar 85 persen asap yang berada di
dalam ruangan.
Akibat merokok pasif (menghirup asap rokok) seseorang rentan
terhadap penyakit yang sama seperti yang dialami oleh perokok
aktif. Menghirup asap yang berasal dari rokok orang lain dapat
menyebabkan iritasi pada mata, sakit kepala atau pusing, batuk,
sakit tenggorokan, serta mual. Perokok pasif yang menghirup asap
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 14
rokok selama tiga puluh menit akan membuat aliran darah
berkurang menuju jantung.
Bukti juga menunjukkan bahwa perokok pasif yang
menderita asma dapat mengalami penurunan yang besar dalam
fungsi paru-paru ketika menghirup asap rokok dari orang lain.
Seseorang yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok pasif di
rumah, memiliki kemungkinan dua puluh lima persen peningkatan
penyakit jantung, kanker, paru-paru dan stroke. Bahaya rokok
akan semakin meningkat jika dibarengi dengan konsumsi alkohol,
yang mana akan membuat resiko penyakit jantung dua kali lebih
cepat dibandingkan dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol
saja.
Selain itu, masih banyak lagi bahaya rokok bagi perokok
pasif. Banyak studi atau penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui bahaya tersebut. Ada bukti yang menunjukkan bahwa
anak yang menjadi perokok pasif dapat mengalami gangguan pada
pertumbuhan mentalnya. Studi tersebut menyimpulkan bahwa,
bayi atau anak-anak yang memiliki orang tua yang sering merokok
di dalam rumah, lebih rentan terhadap penyakit asma, bronchitis
dan pneumonia serta harus di rawat di rumah sakit.
Studi juga menunjukkan bahwa merokok pasif menyebabkan
kanker paru-paru, penyakit jantung iskemik, masalah pernapasan,
kematian mendadak, serta gangguan telinga bagian dalam bagi
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 15
orang dewasa yang bukan perokok. Bahaya rokok dan asapnya
juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap kanker
payudara dibandingkan kanker lainnya.
Oleh karena itu, para perokok hendaknya menyadari bahwa
merokok di tempat umum dapat menjadi sumber
ketidaknyamanan besar bagi orang-orang yang ada di sekitarnya,
khususnya mereka yang menjadi perokok pasif. Penting sekali bagi
para perokok untuk menahan diri dari kebiasaan buruknya
tersebut di tempat-tempat umum yang ramai, khususnya di
ruangan tertutup. Ini adalah satu-satunya cara yang paling efektif
untuk melindungi perokok pasif.
BAB III
PENUTUP
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 16
3. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa :
- Sesungguhnya, rokok memiliki amat banyak dampak buruk
dibandingkan dengan dampak positfnya yang hanya sekedar
berhubungan dengan penampilan yang modern
- Remaja Indonesia yang telah terlanjur menjadi penkonsumsi
rokok masih bisa berhenti merokok dengan kemauan dan
berbagai cara yang mudah ditempuh.
- Sesungguhnya dengan merokok, remaja justru menonjolkan
ketidakmampuannya dalam mengatasi tantangan hidup.
- Masih ada kesempatan bagi remaja yang pernah merokok untuk
memperoleh masa depan yang cerah.
3.2 Saran
Semoga hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk
mendorong sesama remaja Indonesia untuk tidak merokok atau
yang sudah segera berhenti merokok sehingga dapat menghindari
rokok dan menjalani hidup yang lebih sehat serta tidak
membahayakan kesehatan orang-orang yang berada di
sekitarnya . Kami mengharapkan agar penelitian ini dapat diteliti
lebih jauh, agar supaya semakin banyak remaja yang berhenti
merokok.
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 17
Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 18