karya ilmiah rokok

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini rokok bukanlah hal yang tabu bagi para remaja. Rokok sekarang adalah kebutuhan primer bagi masyarakat perokok aktif, apalagi dikalangan remaja. Bahkan, remaja yang tidak merokok dibilang "cemen" atau "cupu" oleh teman-teman lainnya. Remaja hanya berfikir bahwa rokok adalah sesuatu yang keren, tetapi pada dasarnya banyak sekali zat – zat berbahaya yang terkandung didalam sebuah rokok. Itulah alasan kami membuat karya ilimiah ini 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai remaja yang sudah menjadi perokok aktif? Kebiasan Merokok di Kalangan RemajaPage 1

Upload: afaf-ashari

Post on 29-Dec-2015

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Rokok

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini rokok bukanlah hal yang tabu bagi para remaja. Rokok

sekarang adalah kebutuhan primer bagi masyarakat perokok aktif,

apalagi dikalangan remaja. Bahkan, remaja yang tidak merokok

dibilang "cemen" atau "cupu" oleh teman-teman lainnya. Remaja

hanya berfikir bahwa rokok adalah sesuatu yang keren, tetapi pada

dasarnya banyak sekali zat – zat berbahaya yang terkandung didalam

sebuah rokok. Itulah alasan kami membuat karya ilimiah ini

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai remaja yang sudah

menjadi perokok aktif?

2. Apa zat-zat berbahaya yang ada didalam rokok?

3. Apa penyebab jangka panjang dari merokok?

4. Bagaimana efek rokok terhadap perokok pasif?

Kebiasan Merokok di Kalangan Remaja Page 1

Page 2: Karya Ilmiah Rokok

1.3 Tujuan

1. Untuk menyampaikan kepada kawula muda bahwa merokok itu

tidak baik

2. Memberi tahu kepada remaja dampak-dampak dari pada

merokok

3. Mengarahkan kawula muda untuk berhenti merokok

1.4 Landasan Teori

Dalam penulisan karya tulis, penulis menggunakan teori

berdasarkan kepustakaan, pengamatan, pengalaman dan internet

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 2

Page 3: Karya Ilmiah Rokok

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Rokok

Dari definisi yang saya temukan di wikipedia, di sana

dikatakan, Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang

antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan

diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang

telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan

dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada

ujung lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau

kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam

kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan

tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang

memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat

ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-

paru atauserangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu

hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

2.2 Asal Mula Rokok

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 3

Page 4: Karya Ilmiah Rokok

Rokok pertama kali digunakan oleh orang-orang dari suku-

suku di Amerika, seperti Indian, Maya, dan Aztec. Rokok pada

awalnya berupa tembakau yang dibakar dan dihisap melalui

sebuah pipa. Kegiatan ini awalnya dilakukan pada saat

berkumpunya beberapa suku untuk mempererat hubungan antar

suku yang berbeda. Namun selain sebagai penguat hubungan

antar suku, banyak juga yang menggunakan tembakau sebagai

media pengobatan. Dan suku Indian menggunakannya sebagai

media ritual terhadap dewa-dewa mereka.

Kemudian, pada abad ke-16, saat Christoper Columbus dan

rombongan nya datang ke Benua Amerika, sebagian dari mereka

mencoba untuk menghisap tembakau. Dan akhirnya tertarik untuk

membawa budaya menghisap tembaku ini ke benua asal mereka,

yaitu Benua Eropa. Setelah budaya ini dibawa ke Eropa, ada

seorang diplomat Prancis yang tertarik untuk mempopulerkannya

ke seluruh Eropa. Dia lah Jean Nicot, yang kemudian namanya

digunakan sebagai istilah Nikotin. Kebiasaan merokok pun muncul

di kalangan bangsawan Eropa. Namun tidak seperti suku indian,

yang menggunakannya untuk upacara ritual, para bangsawan

Eropa menggunakannya untuk kesenangan belaka.

Kepopuleran nya yang semakin meningkat di Eropa

membuat John Rolfe tertarik untuk membudidayakan tembakau

dengan lebih serius. John Rolfe adalah orang pertama yang

berhasil menanam tembakau dalam skala besar, yang kemudian

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 4

Page 5: Karya Ilmiah Rokok

diikuti oleh perdagangan dan pengiriman tembakau dari AS ke

Eropa. Secara ilmiah, buku petunjuk bertanam tembakau pertama

kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1855.

Setelah itu, pada abad ke-17, Para pedagang dari Spanyol

masuk ke Turki, yang merupakan negara Islam. Dan akhirnya

kemudian kebiasaan merokok masuk ke negara-negara Islam.

2.3 Asal Mula Rokok Di Indonesia

Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal-

usul yang akurat tentang rokok kretek. Menurut kisah yang hidup

dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari

penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke-

19. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian

dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Setelah itu, sakitnya

pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan

mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.

Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria.

Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh.

Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa

sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat

dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 5

Page 6: Karya Ilmiah Rokok

obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan

rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar

mengeluarkan bunyi "keretek", maka rokok temuan Djamari ini

dikenal dengan "rokok kretek". Awalnya, kretek ini

dibungkus klobot atau daun jagung kering. Dijual per ikat dimana

setiap ikat terdiri dari 10, tanpa selubung kemasan sama sekali.

Rokok kretek pun kian dikenal. Konon Djamari meninggal

pada 1890. Identitas dan asal-usulnya hingga kini masih samar.

Hanya temuannya itu yang terus berkembang.

Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi

dagangan memikat di tanganNitisemito, perintis industri rokok di

Kudus. Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan

pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek "Tjap Bal

Tiga". Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak

tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.

Menurut beberapa babad legenda yang beredar di Jawa, rokok

sudah dikenal sudah sejak lama. Bahkan sebelun Haji Djamari dan

Nitisemito merintisnya. Tercatat dalam Kisah Roro Mendut, yang

menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri

oleh Tumenggung Wiroguno, salah seorang panglima perang

kepercayaan Sultan Agung menjual rokok "klobot" (rokok kretek

dengan bungkus daun jangung kering) yang disukai pembeli

terutama kaum laki-laki karena rokok itu direkatkan dengan

ludahnya.

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 6

Page 7: Karya Ilmiah Rokok

2.4 Faktor apa saja yang membuat para remaja menjadi

perokok aktif?

Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi seseorang

untuk merokok. Hansen dalam Kemala (2008) berpendapat bahwa

faktor yang mempengaruhi perilaku merokok yaitu: Faktor

biologis, faktor psiklogis, faktor lingkungan sosial, faktor

demografis, faktor sosial-kultural,faktor sosial politik. Namun pada

remaja yang paling mempengaruhi perilaku merokok adalah:

Pengaruh Orang Tua

Salah satu temuan remaja perokok adalah bahwa anak-anak

muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana

orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan

memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi

perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan

rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson,

Pengantar Psikologi, 1999 : 292) Ditemukan juga oleh Helmi dan

Komalasari (online) bahwa sikap permisif orang tua memiliki

korelasi yang signifikan dengan perilaku merokok pada remaja.

Pengaruh Teman

Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak

remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-

temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 7

Page 8: Karya Ilmiah Rokok

fakta tersebut ada dia kemungkinan yang terjadi, Pertama, remaja

terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan teman-teman

remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang

akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja

perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau

lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non

perokok, (Al. Bachri, 1991).

Kepribadian Proyeksi

Remaja merokok karena alasan ingin tahu atau ingin

melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa membebaskan diri

dari kebosanan. Menurut Teddy Hidayat, (Pikiran Rakyat:

2007) remaja yang berisiko tinggi adalah remaja-remaja yang

memiliki sifat pemuasaan segera, kurang mampu menunda

keinginan, merasa kosong dan mudah bosan, mudah cemas,

gelisah, dan depresif. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dari

CASA (Columbian University`s National Center On Addiction and

Substance Abuse), remaja perokok memiliki risiko dua kali lipat

mengalami gejala-gejala depresi dibandingkan remaja yang tidak

merokok. Para perokok aktif pun tampaknya lebih sering

mengalami serangan panik dari pada mereka yang tidak merokok

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa merokok dan depresi

merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Depresi

menyebabkan seseorang merokok dan para perokok biasanya

memiliki gejala-gejala depresi dan kecemasan (ansietas).

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 8

Page 9: Karya Ilmiah Rokok

Rasa keingintahuan

Pada remaja perkembangan kognisi menuntut rasa

keingintahuan yang sangat besar. Seiring pula dengan hal itu

kognisi sosial pada remaja berkembang pula, sehingga remaja

sering melakukan kegiatan coba-coba yang didukung oleh

pergaulan.

Kompensasi rasa kurang percaya diri

Rasa kurang percaya diri pada remaja dimanifestasikan

dengan berbagai cara baik dengan cara positif maupun negatif.

Cara yang positif untuk membangun rasa percaya diri yaitu

dengan menciptakan definisi diri positif, memperjuangkan

keinginan yang positif, mengatasi masalah secara positif, memiliki

dasar keputusan yang positif. Sedangkan cara yang negatif untuk

membangun rasa percaya diri yaitu sulit menerima realita diri

(terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah

kemampuan diri sendiri namun di lain pihak memasang harapan

yang tidak realistik terhadap diri sendiri. Cenderung melakukan

tindakan negatif yaitu dengan merokok, sehingga dengan

menggunakan zat tersebut remaja cenderung lebih merasa

percaya diri (Jacinta, 2002). Hal ini dibuktikan dengan hasil

penelitian Haryono (2007) bahwasanya Terdapat korelasi antara

Ketergantungan Merokok dengan Percaya Diri, (r = -0,90 p <

0,05). Artinya semakin tinggi tingkat ketergantungan merokok,

maka semakin rendah tingkat percaya diri.

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 9

Page 10: Karya Ilmiah Rokok

2.5 Zat – Zat Berbahaya Di Dalam Rokok

Zat-zat yang terkandung dalam rokok dalam setiap batang rokok

yg anda hisap, terkandung 3 zat berbahaya bagi kesehatan anda,

yaitu :

TAR

zat berbahaya ini ( berupa kotoran pekat ) dpt menyumbat

& mengiritasi paru2 & sistem pernafasan, shg menyebabkan

penyakit bronchitis kronis, emphysema & dlm bbrp kasus

menyebabkan kanker paru2 ( penyakit maut yg hampir tak dikenal

oleh mereka yg bukan perokok ).Racun kimia dlm TAR jg dpt

meresap ke dlm aliran darah & kemudian dikeluarkan di urine.TAR

yg tersisa di kantung kemih jg dpt menyebabkan penyakit kanker

kantung kemih.

NIKOTIN

Adalah suatu zat yg membuat kecanduan & dpt

mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat detak jantung

( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena

penyakit jantung.

KARBON MONOKSIDA

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 10

Page 11: Karya Ilmiah Rokok

Zat ini dapat meresap dalam aliran darah& mengurangi

kemampuan sel-sel darah merah untuk membawa Oksigen ke

seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap

sistem peredaran darah. Selain itu, karbonmonoksida

memudahkan penumpukan zat2 penyumbat pembuluh nadi, yang

dapat menyebabkan serangan jantung yg fatal.

2.6 Mengapa Para Remaja Tetap Merokok,Padahal

Mereka Tahu Bahwa Itu Berbahaya?

Para perokok biasanya mulai merokok sejak usia remaja.

Bahkan ada beberapa yang sudah memulainya sejak kanak-kanak.

Sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan pada anak yang

ketahuan merokok, sebaiknya pahami dulu mengapa mereka

memulainya. Dengan pemahaman, siapa tahu malah bisa

menghindari anak dari rokok sejak awal. Berikut beberapa alasan

mengapa remaja/anak-anak mulai merokok:

1. Sekadar coba-coba lalu ketagihan.

2. Terbiasa melihat anggota keluarga dan orang-orang di

sekelilingnya merokok, sehingga menganggap ini perbuatan

normal.

3. Diajak teman. Tekanan teman sebaya yang sudah mencobanya

dan anak takut dianggap tidak bergaul kalau tidak ikut merokok.

4 Merasa rendah diri, dan merasa lebih asyik dengan merokok.

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 11

Page 12: Karya Ilmiah Rokok

5. Mengira merokok adalah kegiatan orang orang yang sudah

dewasa, dan mereka ingin dianggap sudah besar. Punya

pandangan ini adalah tindakan pemberontakan terhadap orang

tua.

6. Menganggap merokok adalah kegiatan yang keren, seperti

halnya para idola mereka seperti selebritas dan sebagainya.

7. Terpengaruh gencarnya iklan rokok yang masuk lewat film,

media massa, poster, jadi sponsor kegiatan anak-anak muda

seperti konser musik dan sebagainya.

8. Tak ada yang menegur dan mengingatkan ketika melihat anak

kecil atau remaja merokok di tempat umum.

9. Murahnya harga rokok, bahkan anak dan remaja bisa

mengeteng per batang.

10. Tak cukup paham dampak rokok pada kesehatan diri sendiri

dan orang sekitar.

2.7 Efek Jangka Panjang Dari Merokok

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 12

Page 13: Karya Ilmiah Rokok

1. katarak

akibat merokok akan menyebabkan timbul sakit mata

katarak, orang yang merokok mempunyai resiko 50% lebih tinggi

terkena katarak, bahkan bisa berujung pada kebutaan.

2. stroke dan penyakit jantung

pecandu rokok akan terkena resiko penyakit stroke dan

penyakit jantung, salah satu diantara penyakit yang mematikan

adalah stroke dan penyakit jantung, dimana kedua penyakit ini

akan menyebabkan kematian mendadak bagi penderitanya

3. kanker paru-paru

kanker paru-paru penyebab terbesarnya adalah asap dari

rokok sebagai akibat dari akibat merokok, kanker paru-paru

menyebabkan kematian, bagi wanita perokok 13 kali lebih besar

terkena penyakit ini, sedangkan bagi laki-laki dampaknya 23 kali

lebih besar terkena kanker paru-paru

4. impotensi

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 13

Page 14: Karya Ilmiah Rokok

akibat merokok yang sering di lakukan akan membuat

pelakunya mengalami penurunan gairah seksual bahkan bisa

menyebabkan impotensi, karena toksin yang di hasilkan oleh asap

rokok akan menyumbat aliaran peredaran darah menuju penis

sehingga tidak terjadi ereksi

5. kanker mulut

tembakau yang ada dalam batang rokok akan meyebabkan

kanker pada mulut, kerusakan gigi dan penyakit gusi

2.8 Efek Rokok Terhadap Prokok Pasif

Perokok pasif adalah sebutan bagi orang yang menghirup

asap rokok atau tembakau dari rokok orang lain. Asap tersebut

terdiri dari asap sidestream yang berasal dari pembakaran rokok,

serta asap mainstream yang berasal dari asap rokok yang dihirup

perokok dan kemudian dihembuskan keluar. Asap sidestream

bertanggung jawab atas sekitar 85 persen asap yang berada di

dalam ruangan.

Akibat merokok pasif (menghirup asap rokok) seseorang rentan

terhadap penyakit yang sama seperti yang dialami oleh perokok

aktif. Menghirup asap yang berasal dari rokok orang lain dapat

menyebabkan iritasi pada mata, sakit kepala atau pusing, batuk,

sakit tenggorokan, serta mual. Perokok pasif yang menghirup asap

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 14

Page 15: Karya Ilmiah Rokok

rokok selama tiga puluh menit akan membuat aliran darah

berkurang menuju jantung.

Bukti juga menunjukkan bahwa perokok pasif yang

menderita asma dapat mengalami penurunan yang besar dalam

fungsi paru-paru ketika menghirup asap rokok dari orang lain.

Seseorang yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok pasif di

rumah, memiliki kemungkinan dua puluh lima persen peningkatan

penyakit jantung, kanker, paru-paru dan stroke. Bahaya rokok

akan semakin meningkat jika dibarengi dengan konsumsi alkohol,

yang mana akan membuat resiko penyakit jantung dua kali lebih

cepat dibandingkan dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol

saja.

Selain itu, masih banyak lagi bahaya rokok bagi perokok

pasif. Banyak studi atau penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui bahaya tersebut. Ada bukti yang menunjukkan bahwa

anak yang menjadi perokok pasif dapat mengalami gangguan pada

pertumbuhan mentalnya. Studi tersebut menyimpulkan bahwa,

bayi atau anak-anak yang memiliki orang tua yang sering merokok

di dalam rumah, lebih rentan terhadap penyakit asma, bronchitis

dan pneumonia serta harus di rawat di rumah sakit.

Studi juga menunjukkan bahwa merokok pasif menyebabkan

kanker paru-paru, penyakit jantung iskemik, masalah pernapasan,

kematian mendadak, serta gangguan telinga bagian dalam bagi

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 15

Page 16: Karya Ilmiah Rokok

orang dewasa yang bukan perokok. Bahaya rokok dan asapnya

juga dapat membuat wanita lebih rentan terhadap kanker

payudara dibandingkan kanker lainnya.

Oleh karena itu, para perokok hendaknya menyadari bahwa

merokok di tempat umum dapat menjadi sumber

ketidaknyamanan besar bagi orang-orang yang ada di sekitarnya,

khususnya mereka yang menjadi perokok pasif. Penting sekali bagi

para perokok untuk menahan diri dari kebiasaan buruknya

tersebut di tempat-tempat umum yang ramai, khususnya di

ruangan tertutup. Ini adalah satu-satunya cara yang paling efektif

untuk melindungi perokok pasif.

BAB III

PENUTUP

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 16

Page 17: Karya Ilmiah Rokok

3. 1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, kami menyimpulkan bahwa :

- Sesungguhnya, rokok memiliki amat banyak dampak buruk

dibandingkan dengan dampak positfnya yang hanya sekedar

berhubungan dengan penampilan yang modern

- Remaja Indonesia yang telah terlanjur menjadi penkonsumsi

rokok masih bisa berhenti merokok dengan kemauan dan

berbagai cara yang mudah ditempuh.

- Sesungguhnya dengan merokok, remaja justru menonjolkan

ketidakmampuannya dalam mengatasi tantangan hidup.

- Masih ada kesempatan bagi remaja yang pernah merokok untuk

memperoleh masa depan yang cerah.

3.2 Saran

Semoga hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk

mendorong sesama remaja Indonesia untuk tidak merokok atau

yang sudah segera berhenti merokok sehingga dapat menghindari

rokok dan menjalani hidup yang lebih sehat serta tidak

membahayakan kesehatan orang-orang yang berada di

sekitarnya . Kami mengharapkan agar penelitian ini dapat diteliti

lebih jauh, agar supaya semakin banyak remaja yang berhenti

merokok.

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 17

Page 18: Karya Ilmiah Rokok

Kebiasaan Merokok di Kalangan Remaja Page 18