karya : bastian tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai sri maharaja ke delapan...

110
Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 1 Karya : Bastian Tito 06 Sri Maharaja ke Delapan Ebook by : Dewi KZ Scan kitab by : Syaugy_ar

Upload: others

Post on 25-Aug-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 1

Karya : Bastian Tito

06 Sri Maharaja ke Delapan

Ebook by : Dewi KZScan kitab by : Syaugy_ar

Page 2: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 2

Panglima Pawang Sila melangkah lebih dekat

ke pohon jati lalu berlutut satu kaki di tanah.

Dari dalam pohon kaluar satu sosok lelaki. Rambut

wajah, sekujur tubuh serta pakaian memancarkan

cahaya putih seolah dilapisi logam berkilat.

Mahluk aneh ini mengenakan sebuah mahkota

kecil yang juga berwarna putih dan menyilaukan

Inilah sosok SRI MAHARAJA KE DELATAN

Untuk sesaat dia tatap wajah Ananthawuri yang

berada dalam keadaan tidak sadar. Dua mata

putih Sri Maharaja Ke Delapan berpijar terang

"Cantik sekali. Penuh kesucian dan ketulusan

Gadis bernama Ananthawuri. tidak salah kalau

para Dewa mengambilmu sebagai gadis

pilihan. Tidak salah kalau aku Sri Maharaja ke

Delapan Kerajaan Mataram Baru mengambilmu

menjadi Permaisuri…."

Page 3: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 3

1.MENAHAN ANGIN MENGGANTUNG ARWAH

MEMBERI nasihat dengan tulus kepada orang lain adalah satu hal terpuji. Namun ada kalanya orangyang dinasehati menerima budi baik orang lain itudengan memandang remeh bahkan kemarahan.Mungkin karena merasa apa yang diperbuatnya selama ini bukan satu keburukan. Bisa juga yang me-nerima nasihat menganggap diri lebih baik dari pada orang yang menasehati. lebih tinggi kedudukannya. Inilah yang terjadi dengan Arwah Muka Hijau.Saat itu malam menjelang pagi. Dia duduk di tanggasebuah candi kecil di plered. Melalui satu kekuatangaib yang menolongnya dia berhasil lolos dari bagianbawah Candi Miring dimana dia tengah menjalanihukuman dijadikan ganjalan selama seratus tahunoleh Arwah Kelua. Dibimbing petunjuk suara gaibArwah Muka Hijdu datang ke candi di Pieret.Amarahnya masih belum surut sehabis mengusirmahluk alam roh Dhana Padmasutra yang berusahamenasihati agar dia bertobat atas semua dosaperbuatan di masa lalu dan minta ampun pada ArwahKetua yang telah dikhianatinya. Belum lama sosok samar Dhana Padmasutralenyap dari pemandangan mendadak satu gelombangangin menderu dahsyat datang menghantam,membuat Arwah Muka Hijau tergontai-gontai.Beberapa bagian candi yang memang sudah lapukruntuh berantakan. Delapan keping batu Lingga yangdi dudukinya mencelat mental ke udara. Arwah MukaHijau cepat berdiri. "Sang penjemput rupanya sudah datang..." pikirArwah Muka Hijau, dia cepat berdiri walau tubuhnya

Page 4: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 4

tergoncang keras oleh tiupan angin. "Tapi sesuaipetunjuk mengapa tidak ada cahaya tiga warna keluardari dalam tanah...?" Selagi Arwah Muka Hijau berusaha meng-imbangi diri agar tidak tersapu jatuh oleh tiupanangin keras tiba-tiba dia mendengar suara mengorokdisertai hembusan nafas memerihkan mata. Ketikamemandang ke depan dia melihat satu sosok besardengan ketinggian hampir dua kali candi berdiriberkacak pinggang di hadapannya. Mahluk raksasapenuh bulu. berkepala botak bercula memancarkancahaya merah ini, memiliki sepasang mata putih. Bolamatanya hanya merupakan titik hitam kecil.Mengenakan jubah biru dengan dada tersingkap. Inilah sosok dahsyat Arwah Ketua, penguasaCandi Miring di bukit gersang yang dikenal sebagaicandi angker di Bhumi Mataram. Sesaat Arwah MukaHijau tergetar juga hatinya namun karena percaya diribahwa dia mendapat perlindungan dari satu kekuatanmelebihi kekuatan Arwah Ketua maka dia berdiri ditangga candi, balas berkacak pinggang sambil mulutberucap lantang. Ujud wajah Arwah Muka Hijau selain aneh jugamengerikan. Dia tidak memiliki mata. hidung, mulut.maupun telinga. Pada bagian yang seharusnyaterletak hidung.mulirt, mata dan telinga hanya terdapat sayatan tipis dijahit benang hitam kasar. Selain itu wajah dan sekujur tubuhnya penuh dengan cacat guratan luka. "Arwah Ketua! Cahaya merah yang memancardari tanduk di kepalamu serta sorotan sepasang mataputihmu menyatakan kau datang tidak membekal niatbaik. Walau kau telah menyiksaku dan menjadikan

Page 5: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 5

diriku ganjalan dinding Candi Miring, tapi mengingathubungan kita di masa lalu, saat ini aku masih mauberlaku bijaksana. Tinggalkan tempat ini dan janganpernah berani berada di dekatku!" Sepasang mata putih mahluk raksasa ArwahKetua penguasa Candi Miring di Bhumi Mataramberkilat-kilat, hidung mendengus menyemburkantiupan nafas keras memerihkan mata. Di dalam hatiArwah Ketua berkata. "Mahluk satu ini, kalau diaberani bersikap dan bicara seperti itu padaku berartiada sesuatu yang diandaikannya! Aku tidak melihatada seseorang di sekitar sini. Berarti andalan ada didalam tubuhnya. "Arwah Muka Hijau ! Jangan bicara soalkebijaksanaan di hadapanku. Karena selama ini kauhanya mendapat petunjuk dari setan, tidak pemahmendapat petunjuk dari para Dewa. Apakah kauberlaku bijaksana ketika kau menghianatiku, mencuriGading Bersurat Pertama) Bagaimana kau bisamembusung dada bicara soal kebijaksanaan?!" SuaraArwah Ketua meledak-ledak karena menahan amarah.Lalu dia menyambung ucapan. "Mahluk yang terlahir dengan nama GendadaluhPuluhan tahun kita bersahabat. Puluhan tahun kaumenjadi pembantuku. Puluhan tahun kita sama-samamengabdi pada kerajaan Mataram. Namun kaumengkhianati diriku. Sekarang kau bicara sombongdi hadapanku! Dosa kejahatanmu setinggi langitsedalam kerak bumi! Malam ini aku menemukanArwah Gelap Gulita di halaman selatan Candi Miringdalam keadaan tak bernyawa. Tewas mengenaskan!Tubuh tercabik-cabik. Kulit dan daging berwarnaHijau! Aku yakin dia telah jadi korban keganasan Pisau

Page 6: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 6

Terbang Racun Lumut Hijau. Siapa lagi pembunuhnyakalau bukan kaul Karena hanya kau yang memilikiilmu kesaktian itu! Apakah itu yang kau sebutkebijaksanaan! Itu justru adalah satu kebiadaban!" "Arwah Ketua syukur kalau kau telahmengetahui. Dengar, aku Arwah Muka Hijau hanyabicara satu kali. Aku meminta kau pergi dengan segalahormat Sayang kau tidak mau mendengari Katau kaumau memilih mati seperti pembantumu itu. aku akanmemberi jalan!" Rahang Arwah Ketua menggembung. Dalammenahan amarah dia masih bisa tertawa bergelak. "Kesombonganmu mulai dari ubun-ubun sampaike dubur! Aku ingin melihat kau mau melakukan apaterhadapku!" Arwah Muka Hijau menyeringai. Dua telapaktangan saling digosok, mulut merapal. Sementaramerapal dari mulut itu keluar kepulan asap hijau. Laludengan gerakan kilat dua tangan dipukulkan ke depan.Kejap itu juga puluhan benda berbentuk pisau bermata dua tak bergagang berwarna hijau lumut melesat dari celah tangan. menderu dalam kegelapan malam menyerang Arwah Ketua. Dalam menyerang. Puluhan pisau ini tidak melesat lurus, tapi berputar seperti baling-baling, mengeluarkan suara bersiur nyaring seolah titiran tertiup angin kencang. Gerak putar pisau maut inilah yang bisa membuat tubuh lawan menemui ajal dalam keadaan tercabik-cabik! Sedang kulit dan sebagian daging akan berubah menjadi hijau akibat racun lumut Mahluk raksasa penguasa Candi Miring ArwahKetua sudah mengetahui sampai dimana kehebatanilmu lawan yang disebut Pisau Terbang Racun Lumut

Page 7: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 7

Hijau. Bagi Arwah Gelap Gulita pembantunya yangtewas memang belum memiliki tingkat kepandaianyang bisa menyelamatkan diri dari serangan Ilmu ini.Tapi bagi dirinya, serangan Arwah Muka Hijau bukansatu hal yang menakutkan. Sambil dorongkan duatangan ke bawah, Arwah Ketua meniup 'Wusssl Puluhan pisau terbang berwarna hijau bermatadua mengandung racun mematikan, menderu runtuhke bawah, balik menyerang Arwah Muka Hijau. Arwah Muka Hijau bersaru kaget. Secepat kilatdia melompat ke belakang sejauh satu tombak hinggapunggungnya membentur dinding candi. Dua tangankebutkan ujung lengan jubah. Dua larik sinar hijauseperti kipas menebar menderu menangkis senjatayang hendak makan tuannya. Dari rambut yang luruskaku ceperti lidi ikut menderu larikan-larikan sinarhijau. Puluhan pisau bermata dua mental. Melihat hal ini sambil menyeringai Arwah Ketuacepat angkat tangan kanan ke atas. Sinar hijau, lebihpekat dari hijaunya pisau-pisau terbang memancarkeluar dari telapak tangan. Puluhan pisau walaumasih berputar dan mengeluar suara bersiur sepertititiran namun semuanya kini menggantung di udara!Tidak mampu bergerak apa lagi meneruskan seranganmaut! Tampang hijau Arwah Muka Hijau berubahmenjadi kehitaman. Rambut hijau yang tegak luruskaku seperti lidi bergetar panas. Inilah saiu pertandabahwa mahluk ini tengah berada dalam ketakutan luarbiasa. "Dia mengeluarkan Ilmu Menahan AnginMenggantung Arwah," ucap Arwah Muka Hijau dalam

Page 8: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 8

hati. "Jika dia menggerakkan tangan, puluhan pisauitu akan kembali menyerang dari arah yang tidakmungkin aku hindari semuanya! Celakai Aku harusmencari akali Mana kekuatan yang melindungi dirikulMana sang penjemput!" Tiba-tiba Arwah Muka Hijau jntuhkan diri, kepalabersujud di tanah namun dua mata mengintai mencarikesempatan. "Arwah Ketuai Aku yang hina mohonpengampunan. Aku menyatakan bertobat! Aku..." Mendadak ada suara kuda meringkik menyentakudara malam menggetarkan tanah. Lalu menyusulsuara bentakan lantang memotong ucapan ArwahMuka Hijau. "Dia bukan Dewa penguasa Alam Raya! Mengapaminta ampun dan bertobat padanya! Hanya pada SangJunjungan Mataram Baru kita semua patut tundukanKepala!" Arwah Ketua dan Arwah Muka Hijau terkejut.Keduanya sanm-sama berpaling ke arah orang barusan hadir di tempat itu sambil mengeluarkan bentakan.

Page 9: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 9

2. MEMBANTAI RAGA MENGHISAP NYAWA

ARWAH Muka Hijau punya dugaan cepat dan tepat Selagi Arwah Ketua perhatikan mahluk yang datang, dia sudah melompat ke samping mahluk itu.Sementara puluhan pisau mata dua lumut hijau masihmenggantung di udara berputar-putar mengeluarkan suara nyaring bising, masih berada dalam kuasa kekuatan ilmu kesaktian Arwah Ketua. Walau terkejut namun Arwah Ketua tetap berlaku tenang dan waspada. Melihat sosok mahluk yang muncul hatinya berdetak jangan-jangan mahluk inidatang sebagai tuan penolong Arwah Muka Hijau. Dengan kata lain mahluk ini adalah sahabat bekas pembantunya itu. "Mahluk salah ujud!Aku belum pernah melihatsebelumnya!" membatin Arwah Ketua, memandangdengan sepasang mata tak berkedip. Sebaliknya Arwah Muka Hijau dalam kejut diam-diam merasa gembira. Hatinya berucap. Dia melirikke samping. "Mahluk aneh ini pasti yang di maksud dalampetunjuk berupa bisikan yang sampai ke telingaku.Orang yang di katakan akan datang menjemputku. Tapi mengapa ujudnya begini rupa? Lalu mengapa tidak ada cahaya tiga wama seperti yang dikatakan ?" Mahluk yang muncul di hadapan Arwah Ketuadan Arwah Muka Hijau bertubuh manusia, berkepaladan berkaki kuda berbulu putih. "Jika manusia mengapa berkepala dan berkakikuda. Kalau kuda mengapa bertubuh seperti

Page 10: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 10

manusia?!" pikir Arwah Muka Hijau. Dipandangi Arwah Muka Hijau dari samping,manusia berkepala kuda berkata tanpa alihkan matadari Arwah Ketua. "Arwah Muka Hijau", jangan ada keraguan dihatimu! Aku diutus Untuk menjemputmu! Aku punyakewajiban menyelamatkanmu, itu tugas utamaku. Tapikalau terpaksa mungkin aku sekalian akanmenamatkan riwayat mahluk raksasa yang sudahterlalu lama berkeliaran di Bhumi Mataram! Tubuhnyasudah bau kerak neraka. Saatnya disingkirkanl" Mendengar ucapan mahluk berkepala kuda ArwahMuka Hijau kini merasa yakin sekali kalau mahlukitulah memang sang penjemput yang ditunggunya.Maka diapun memutar tubuh menghadap ke arahArwah Ketua dan berdiri dengan berkacak pinggang. Arwah Ketua mendengus. Membuat dua mahlukdi depannya harus menahan rasa perih pada matamasing-masing. '"Hebat! Mahluk salah ujudl Rupanya kauberkerabat dan berserikat dengan kepompong yangkeluar dari dubur iblis! Pantas bau tubuhmu tidak jauhdari bau pantat!" Habis berucap begitu Arwah Ketuatertawa gelak-gelak hingga pohon bergoyang-goyangcandi berderak-derak dan tanah bergetar. Lalu diamembentak. "Katakan siapa kau adanya dan siapayang mengutusmu?!" "Namaku Abdika Brathama! Aku berasal dirisegala tempat dan waktu! Jika kau ingin tahu siapayang mengutusku, apakah kau punya kemampuanmengikutiku masuk ke dalam lapisan bumi Ketiga?" Mahluk bertubuh manusia berkepala dan berkakikuda dan mengaku bernama Abdika Brathama seperti

Page 11: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 11

diketahui adalah anak buah Panglima Pawang Sela.pembantu utama dari orang yang mereka panggilsebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri MaharajaMataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai keadaan di sana terutama gerakan-gerakan yang dilakukan oleh pasukan Kerajaan. Karena mendapat tugas dari Sang Panglima untuk menjemput Arwah Muka Hijau maka diapunmeninggalkan Kotaraja menuju Plered. Dia tidakmenyangka kalau aakn kedahuluan oleh Arwah Ketua.Walau ujud Arwah Ketua besar dan tinggi sepertiraksasa namun Abdika Brathama sama sekali tidakgentar. Merasa ditantang oleh ucapan mahluk berkepaladan berkaki kuda yang dalam kelompoknya dikenaldengan nama Tuman Kcoku (Tubuh Manusia KepalaKuda) Arwah Ketua mendengus marah. Hembusannapasnya membuat Arwah Muka Hijau dan AbdikaBrathama sama-sama keperihan mata masing-masing.Keduanya bersurut mundur sambil siap melepasserangan. "Wusssl" Sosok Arwah Ketua lenyap dari hadapan keduaorang itu. Di tanah di hadapan mereka tampak satulobang kecil mengepulkan asap kebiru-biruan Ketikalobang keecil dan asap lenyap tiba-tiba di belakangmereka kembali terdengar suara wuussssss! Arwah Muka Hijau dan Abdika Brathama cepatberpaling dan dapatkan Arwah Ketua tahu-tahu sudahberada di hadapan mereka. Sepasang mata putih yanghanya memiliki titik hitam sebagai bola matamendelik. Mulut menyeringai. "Sang Penjemput. Mahluk bernama Abdika

Page 12: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 12

Brathama. Kau mau mengajakku masuk ke dalambumi lapisan ketiga. Aku barusan masuk dan sampaikedalam bumi tapisan ketujuh!" "Mahluk penghabis tempat penyesak udaral Apabukti kau telah masuk ke dalam lapisan bumi ketujuh?! Jangan bicara sombongi Jangan menggertakaku akan kedustaanl" Arwah Ketua menyeringai. "Suaramu bergetarl Tanda ada rasa getar!Ha...ha...ha! Buka lebar-lebar mata kudamul Lihat ini!" Mahluk gaib raksasa dari Candi Miring ituulurkan tangan kiri. Kepalan jari tangan sebesar pisang tanduk dibuka. Di atas telapak tangan ada gumpalan batu berbentuk setengah lingkaran berwarna hitam kebiruan mengepulkan asap. "Cendawan batu!" ucap Abdika Brathama.Tampang kudanya berubah, darahnya berdesir, tapitetap saja dia tidak merasa takut Anak buah PanglimaPawang Sela ini tahu kalau tanda yang ada di tanganArwah Ketua Ku memang berasal dari perut bumi padakedalaman paling sedikit di lapisan ketujuh. "Mata kudamu sudah melihat! Apa kau ingin akubawa kau ke perut bumi untuk lebih membuktikan?!" Abdika Brathama terdiam. Arwah Muka Hijau jugatidak keluarkan suara karena dia tahu bahwa apa yangbarusan diucapkan Arwah Ketua bukan main-main.Mahluk sakti yang pernah jadi pimpinannya di CandiMiring itu kalau mengatakan dia masuk ke dalamlapisan bumi ke tujuh maka dia benar-benar telahmelakukan hal itu! Bukan satu kedustaan karena d!amemang memiliki kemampuanl

Page 13: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 13

"Mahluk mengaku Sang Utusan. SangPenjemput! Kesombongan tidak ada artinya dihadapanku. Apalagi di hadapan Para Dewa PenguasaAlam Semesta! Tinggalkan tempat ini sebelum kauaku jadikan sampah tak berguna. Dan jangan kauberani menyentuh mahluk hijau ini, apa lagimembawanya dari hadapankul Para Dewa telahmenentukan nyawa busuknya akan lepas dari ragakotornya untuk selama-lamanya sebelum fajarmenyingsing!" Ketika Arwah Ketua lenyap menembus tanah,puluhan pisau hijau bermata dua masih terusmengambang berputar-putar di udara. Tadinya ArwahMuka Hijau bermaksud pergunakan kesempatan untuksegera melenyapkan senjata-senjata. Maka dia mulaimerapal mantera sambil gosokkan dua tangan.Namun ternyata Arwah Ketua muncul kembali lebihcepat. Saat itu Arwah Ketua berdiri sambilmengangkat tangan kanan pertanda dia masihmenguasai dan mengendalikan kekuatan yang adapada puluhan Pisau Terbang Racun Lumut Hijau. Abdika Brathama yang jadi jengkel mendengarucapan Arwah Ketua menyahuti dengan ucapensangat melecehkan. "Kalau kau merasa gusar karena aku pergi hanyamembawa Arwah Muka Hijau, aku tidak keberatanmengajakmu sertai Tubuhmu cukup besar untukdijadikan ganjalan dasar Istana Sang JunjunganMataram Baru di lapisan bumi ke tiga! Berlututlahminta pengampunan agar tubuhmu tetap utuh sampaidi dasar bumi lapisan ke tiga! Ha... ha... hal" Arwah Ketua menggembor keras. Saat itu diasudah gatal tangan untuk menghabisi Abdika

Page 14: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 14

Brathama. Namun dia perlu menanyakan sesuatu. "Ujudmu tidak karuan rupal Otakmu pasti lebihsembrawutan kacau balaul Katakan siapa yang kaumaksud dengan Sang Junjungan Mataram Barui" Abdika Brathanvt usap-usap dagu kudanya lalusambil tertawa dia berkata, "Suaramu aku dengardigetari nyali yang tiba-tiba menjadi ciut Itu baru akusebut nama Sang Junjungan! Apalagi kalau kaupanjang umur sempat berhadapan muka dengannya!Di hadapannya kau bisa leleh mencair seperti airComberan!" "Mahluk kurang ajar! Jawab saja pertanyaanku!Siapa Sang Junjungan Mataram Baru? Aku menciumada komplotan jahat dan kau pasti adalah salah satuanggotanya!" bentak Arwah Ketua hingga udaramenggaung dan tanah bergetar, pohon-pohonbergoyang, candi tua berderak-derak. "Katanya kau mahluk berkuasa, saktimandraguna. Mengapa memaksa orang memberiketerangan? Apa kau tidak mampu menyelidiksendiri? Apa kemampuanmu hanya sampai sebatascium-mencium? Berarti kau tidak lebih dari seekorkucing. Atau mungkin merasa seekor gajah tapiotakmu sebesar udang! Ha...ha...ha!" Dihina begitu rupa Arwah Ketua segerahantamkan ke bawah tangan kanannya yang sejak tadi dipentang ke atas. Arwah Muka Hijau dan AbdikaBrathama mengira Arwah Ketua mengerahkan ilmuMenahan Angin Menggantung Arwah untukmenghantamkan puluhan pisau beracun ke arahmereka. Kedua mahluk itu tertipu! Ternyata puluhan Pisau Terbang Racun LumutHijau dikibas ke bawah dibuat menancap amblas ke

Page 15: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 15

dalam tanah. Dalam ketidak mengertian apa yangsebenarnya dilakukan lawan tiba-tiba tanah yangdipijaksbergetar. Lalu wuuttt...wuutttl Puluhan pisauterbang yang tadi berputar amblas lenyap masuk kedalam tanah tiba-tiba mencuat keluar, tepat di bawahtubuh Arwah Muka Hijau dan Abdika Brathama! Kejut dua mahluk ini bukan olah-olah! Merekaberteriak keras lalu cepat melompat ke udara, kalangkabut berusaha selamatkan diri. Arwah Muka Hijau sipemilik puluhan pisau beracun jentikkan sepuluh jaritangan. Sepuluh larik sinar hijau menderu menangkisserangan pisau miliknya sendiri. "Tring...tring...tring!" Tujuh pisau terbang mental. Sisanya terusmengejar kedua orang itu. Arwah Muka Hijau menjeritputus asa ketika melihat delapan pisau tidak mampuditangkis, berputar ganas menyambar ke arah duakakinya. Sementara itu Abdika Brathama, walauberhasil menghantam hampir selusin pisau dengandua kakinya yang terbungkus ladam besi namun limapisau melesat berputar menyambar ke arah perut danlehernya! Anak buah Panglima Pawang Sela inikeluarkan suara meringkik. Arwah Ketua tertawa bergelak. Selagi AbdikaBrathama berusaha selamatkan diri dari serangan limapisau, dari atas Arwah Ketua hantamkan kepalantangan kanan yang sebesar buah kelapa ke batokkepala mahluk kepala kuda ini. Sesaat lagi batok kapala itu akan hancurdihantam pukulan tiba-tiba tiga cahaya berwarnamerah, biru dan hitam entah dari mana datangnyamenyambar di tempat itu. memecah menjadi puluhancahaya. Sebagian menyambar ke arah pisau terbang

Page 16: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 16

yang menyerang Arwah Muka Hijau, sebagian lagimenyambar pisau terbang yang mengancam AbdikaBrathama dan sisanya sebanyak dua belas larikanSinar terpecah dua. Masing-masing menyerang ke arah tangan kanan Arwah Ketua yang tengah memukul dan melesat ke arah dada yang tersingkap penuh bulul "Praak:" Hantaman tangan Arwah Ketua ternyata masihlebih cepat sedikit demi sambaran cahaya tiga Warna. Kepala Abdika Brathama hancur. Tubuhterbanting dan melesak di tanah sampai ke pinggang.Mulut masih mampu keluarkan ringkikan aneh.Tangan menggapai-gapai lalu diam tak bersuara dantak bergerak lagi. Tiga cahaya merah, biru dan hitam memangmampu membuat mental belasan pisau terbang yangmenderu menyerang Arwah Muka Hijau. Tapi masihada dua pisau yang lolos, berputar lalu membabat dada bekas anak buah Arwah Ketua ini. "Rrrkkkkk!" Benang hitam yang menjahit mulut Arwah MukaHijau berderik putus ketika mahluk ini membukamulut lebar-lebar keluarkan jeritan dahsyat. Dadacabik bersilang, mulai dari bahu kiri ke pusar dansatu lagi dari bahu kanan ke sisi kiri. Darah berwarnahijau menyembur. Arwah Ketua sendiri dengan sigap sambilmeniup berhasil membuat mental pisau terbangberacun hijau yang menyerang dada. Namun dia tidaksempat menarik tangan yang barusan memukulhancur kepala kuda Abdika Brathama. Dua pisau terbang membabat berputar ganas.

Page 17: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 17

"Craass! Craasss!" Tangan kanan Arwah Ketua terbabat putus di duatempat Di bagian pergelangan dan di bawah sikuMahluk bertubuh raksasa ini menggerung keras Duapotongan tangannya melayang di udara lalu jatuh ditanah Arwah Ketua terhuyung-huyung sebentar la'ujatuh berlutut Dari kutungan-kutungan tangan melelehdarah merah kehijauan pertanda bercampur racunpisau. Masih terhuyung-huyung Arwah Ketua berkomatkamit merapal sesuatu lalu berucap, "Batu AsmasewuDengan kuasa Dewa tolong diriku! Dua kutungantangan! Kembali ke tempat asalmu!" Dalam keadaan setengah sadar sementara lengankanan yang buntung dijalari warna biru pertanda racun pisau lumut hijau telah mengindap dan menjalar di tubuhnya, Arwah Ketua letakkan tangannya yangbuntung di tanah. Terjadilah hal yang luar biasa. Duakutungan tangan yang tergeletak sejarak delapanlangkah bergerak-gerak lalu meluncur ke arahbuntungan tangan yang ditempelkan Arwah Ketua ditanah. "Ssttt! Sttt!” Dua kutungan tangan bergabung menjadi satu.Warna hijau yang menjalar sampai ke wajahnyaperlahan-lahan sirna. Namun Arwah Ketua belumterlepas dari ancaman bahaya. Satu bayangan kuning berkelebat. Didahuluimemancarnya cahaya tiga warna satu tendangan keras menderu di udara. "Bukkkl" Tendangan melanda dahsyat punggung ArwahKetua hingga mahluk raksasa ini mencelat dan

Page 18: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 18

tertelungkup di tanah dengan punggung berlobangbesar bekas hantaman tendanganl Antara sadar danpingsan Arwah Ketua mendengar suara orang berserulantang disusul suara tawa bergelak. "Junjungan Sri Maharaja Mataram Baru! Sri Ma-haraja Ke Delapan! Untuk menyingkirkan mahlukterkutuk bernama Arwah Ketua ternyata kita tidak perlu mencari embun murni! Tendangan Membantai Raga Menghisap Nyawa berhasil membuat mahluk paling berbahaya di Bhumi Mataram ini kembali ke alam roh untuk selama lamanya! Ha...ha...hal"

Page 19: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 19

3. ANANTHAWURI DICULIK

HANYA beberapa saat tenggelam dalam ketidaksadaran. Arwah Ketua tersentak lalu menggembor keras. Tangan kiri menggapai ke punggung yang hancur. Meraba cidera besar bekas tendangan orang yang menyerang secara membokong. Sadar akan keadaan dirinya Arwah Ketua cepat jatuhkan tubuh sama rata dengan tanah. Mulut merapal ajian, kembali memanggil Batu Asmasewu, memohon pertolongan. "Batu Asmasewu. Aku membutuhkan perto-longanmu lagi. Wahai para dewa di Swargaloka. Asal tanah kembali ke tanah. Asal sukma berpulang kembali pada sukma. Asal arwah kembali ke alam gaib. Saya pasrah namun saya mohon. Bhumi Mataram dalam bahaya besar. Sambungkan roh tali kehidupan bagi diri saya. Kecuali jika saya memang ditakdirkan tidak ada harganya lagi di permukaan bumi Ini..." "Rrrrrmr” Permohonan penguasa Candi Miring didengar oleh Yang Maha Kuasa. Tanah bergetar memancarkan cahaya. Getaran dan cahaya menjalar ke dalam tubuh Arwah Ketua. Ketika batu yang ada di dalam tubuh Arwah Ketua ikut mengalirkan hawa sakti ke punggung yang berlubang, ada satu kekuatan memancarkan cahaya tiga warna coba mencegah. Bentrokan dua kekuatan dahsyat membuat tubuh raksasa Arwah Ketua mencelat ke udara setinggi tiga tombak! Terbungkuk-bungkuk Arwah Ketuu jejakkan kaki di

Page 20: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 20

tanah. Kembali dia meraba ke punggung. Lobang besar tak ada lagi. Sambil usap dada di arah beradanya Batu Asmasewu mahluk penguasa Candi Miring inimengucap syukur, berulang kali menyebut nama Yang Maha Kuasa, lalu bangkit berdiri. Ketika memandang berkeliling Arwah Ketua terkejut Mahluk kepala kuda Abdika Brathama lenyap. Tanah dimana tadi tubuhnya melesak sampai ke pinggang dengan kepala hancur, kini sosoknya tak ada lagi. Apa yang terjadi? Sewaktu Arwah Ketua masih tertelungkup di tanah, sosok Abdika Brathama mengepulkan asap hitam lalu lenyap laksana hembusan angin. Yang tertinggal kini hanya lobang bekas tubuhnya amblas. Berpaling ke kiri, Arwah Ketua mahluk seram yang sudah banyak kali melihat kejadian mengerikan,namun kali ini tidak dapat menyembunyikan rasa kejutserta ngerinya. Tubuh Arwah Muka Hijau yangmengenakan jubah hijau tergeletak di tanah. Tapidalam keadaan tidak utuh. Karena kepala dan duakakinya lenyap entah kemana! "Hyang Jagat Batharal Apa yang terjadi denganmahluk penghianat ini? Kemana lenyap kepala dandua kakinya?!" Arwah Ketua keluarkan suara mengorok panjang. Dia ingat pada suara berseru setelah tubuhnya ditendang. "Ada mahluk ke tiga di tempat ini. Yang tadi menendangkul Aku mendengar. Aku ingat dia jelas-jelas menyebut Sri Maharaja Mataram Baru. Sri Maharaja Ke Delapan. Lalu cahaya tiga warna itu... Aku harus segera kembali ke Candi Miring. Aku harus cepat-cepat menemui Ratu Dhika Gelang

Page 21: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 21

Gelang. Gadis itu pernah cerita tentang pemudakekasihnya. Apakah pemuda itu masih hidup? SriMaharaja Ke Delapan! Bukan sekali ini aku mendengarsebutan itu!. Ah, firasatku menyatakan BhumiMataram benar-benar dalam satu bahaya besar…” Sekali Arwah Ketua berkelebat, tubuh raksasanyaserta merta lenyap, laksana tiupan angin melesatkembali ke Candi Miring.

****

FAJAR masih belum menyingsing. Hari masihgelap dan udara serta tiupan angin masih terangmencucuk jagat. Begitu keluar dari rimba belantaradan selagi melayang di udara memandang ke utara,kejut Arwah Ketua bukan alang kepalang. Dia dapatmelihat bangunan candi di atas bukit dengan jelas.Salah satu menara candi tampak hancur. Dindingcandi samping kanan jebol. Kepulan asap mengam-bang di udara. "Sesuatu telah terjadi!" pikir Arwah Ketua.Dengan melipat gandakan ilmu meringankan tubuhyang dimilikinya, sesaat kemudian dia sudah beradadi pintu depan candi. Tubuh raksasa menciut, melesatmasuk ke dalam candi. Di ruangan dalam beberapastupa batu berbentuk binatang hancur berantakan.Dekat puing-puing stupa singa pandangan ArwahKetua membentur sesuatu. Ketika diperhatikandengan mata tak berkedip darahnya tersirap. Bendaitu adalah kutungan tangan kanan manusia sebatassiku sampai ujung jari, sebagian tertutup robekan kainberwarna kuning. Di lantai candi darah berceceran. "Darah merah, berarti mahluk yang punya tangan

Page 22: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 22

ini adalah manusia biasa. Namun memiliki ilmukepandaian sangat tinggi. Kalau tidak bagaimana diabisa masuk menembus ke dalam candi?" KetikaArwah Ketua memperhatikan lima jari tangan buntungyang terkepal, dalam kejutnya dia segera mendapatjawaban. "Lima jari mengepal tanah merah. Tanahkuburan! Rahasia masuk ke Candi Miring sudahdiketahui orang luar! Celakai" Dia hendak berteriakmemanggil Ratu Dhika Gelang Gelang yang selamaini berada di Candi Miring untuk menjaga dua bayikeramat yang dilahikan Ananthawuri secara gaib.Namun mulutnya serta merta terkancing ketika melihat dua buah benda bulat kuning tergeletak di lantai candi. Arwah Ketua membungkuk memungut duabenda itu. Ketika diperhatikan dadanya jadi berdebar. "Kerincing emas milik Radika Ratu..." MulutArwah Ketua berucap, "Apa yang terjadi dengandirinya. Bayi-bayi itu. Dewa Agung, saya mohon..." "Radinda Ratu! Kau dimana?!" teriak ArwahKetua. Suaranya menggelegar, menggetarkanbangunan Candi Miring. Memandang berkeliling Arwah Ketua tidak dapat-kan jawaban. Tanduk merah di kepala berpijar-pijar. “Radinda!" Tiba-tiba sebuah stupa singa setengah hancuryang menutupi dinding kiri ruangan bergerak kesamping lalu roboh ke lantai. "Radinda...?!" Arwah Ketua melangkah mendekati dindingcandi. Di saat yang bersamaan dinding batu itu hancurberantakan oleh satu kekuatan yang mendorongnyadari belakang. Dari lobang yang muncul di dinding

Page 23: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 23

menjorok keluar kepala manusia dengan keningbertanda garis tiga warna, merah, hitam dan biru. "Tiga warna keparat!" teriak Arwah Ketua marah.Kaki kanannya berubah menjadi besar lalu meman-dang ke arah kening orang yang keluar dari lobangdinding candi! "Rakanda! Tahan! ini akui" Dari balik dinding tiba-tiba ada suara perempuanberteriak disusul runtuhnya dinding candi hinggamembentuk lobang lebih besar. Dari lobang didinding ini perlahan-lahan merangkak keluar sosokseorang perempuan gemuk. Pakaiannya sehelaikemben merah robek di beberapa bagian. Rambutyang sebelumnya dikonde di atas kepala kini tampaktergerai awut-awutan. Darah mengotori tangan kanandan bahu kirinya. "Radinda Ratu Dhika! Apa yang terjadi?!" teriakArwah Ketua dan dengan cepat menarik tubuhperempuan itu keluar dari lobang di dinding. "Manadua bayi keramat...?" Ratu Dhika Gelang Gelang batuk-batuk,semburkan darah kental. Suaranya parau ketikaberkata, "Dua bayi dalam keadaan selamat Tapi... tapijahanam berjubah kuning itu berhasil melarikanAnanthawuri. Aku... aku hanya bisa membuangbuntung tangan kanannya. Aku..." "Bagaimana mungkin! Ibu dua bayi keramat itumemiliki Ratu Kaladungga di dalam tubuhnya. Siapasaja orang yang bermaksud jahat terhadapnya pastitidak mampu melihat sosok tubuhnya! Siapa yang kaumaksud dengan orang berjubah kuning?" Ratu Dhika Gelang Gelang tidak memberikanjawaban karena saat itu juga tenaganya seperti habis,

Page 24: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 24

napas menyengat. Gadis yang masih keturunan RajaBhumi Mataram ini terjerembab pingsan di lantai.

Page 25: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 25

4. PETI DEWA PENYELAMAT RAGA DAN JIWA

Arwah Ketua bertindak cepat. Dia segera menotok beberapa bagian tubuh gemuk Ratu DhikaGelang Gelang. Sambil menotok dia susupkan tenagadalam dan hawa sakti. Ditambah dengan aliran kesaktian yang memancar dari Batu Asmasewuyang ada dalam dirinya. Tak selang berapa lama Ratu Dhika Gelang Gelang yang di Bhumi Mataram juga dikenal dengan julukan Ratu Meong keluarkansuara mengeluh panjang. Mulut batuk-batuk tapi kali ini tidak lagi disertai semburan darah. Arwah Ketua dudukkan gadis itu di lantaibersandar ke dindingcaridl lalu dua pipi yang tembamditepuk-tepuk. Perlahan-lahan Ratu Dhika GelangGelang buka kedua matanya. "Rakanda... Orang berjubah kuning itu melarikanAnanthawuri. Aku..." "Tenang Radinda. Saat ini ada hal lain yang lebihpenting ingin kuketahui!" memotong Arwah Ketua."Dua bayi yang menjadi tanggung jawab kita! Kaubilang mereka selamat. Dimana keduanya sekarang?!" "Mereka aku sembunyikan di tanah halamanhalaman barat di luar candi..." "Maksudmu dengan ilmu kesaktianmu merekakau benamkan ke dalam tanah?!" tanya Arwah Ketuadengan nada suara terkejut Ratu Dhika Gelang Gelang mengangguk. "Gila!" Arwah Ketua menggebrak lantai candihingga hancur berantakan membentuk lobang besar "Aku tidak bodoh Rakanda Arwah Ketuai Aku'mempergunakan ilmu Peti Dewa Penyelamat Raga Dan

Page 26: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 26

Jiwa. Hanya dengan penyelamatan seperti itu kurasacara paling aman bagi dua bayi. Kalau akusembunyikan di dalam candi pasti masih bisaditemukan. Tadipun orang berjubah kuning itu sudahmengobrak-abrik candi. Dia tidak menemukan duabayi tapi menemui Ananthawuri dan melarikannya..." Walau lega mengetahui dua bayi selamat namunArwah Ketua merasa risau dengan diculiknyaAnanthawuri ibu dua bayi itu. Lalu tidak menunggulebih lama dia melesat keluar menuju halaman candisebelah barat. Ratu Dhika Gelang Gelang mengikutidari belakang. Dengan kesaktiannya melalui sepasang mataputih bertitik hitam Arwah Ketua sudah dapat melihatkeberadaan dua buah benda kelabu berbentuk petiyang terpendam di dalam tanah. "Peti Dewa penyelamat Raga Dan Nyawa, kaliantelah berjasa menyelamatkan dua bayi calon KsatriaUtama Kerajaan Bhumi Mataram. Saatnya kamimengambil kedua bayi itu kembali. Keluarlah daridalam tanah. Bila dua bayi keramat sudah berada ditangan kami, kalian dua peti sakti boleh kembali kealam kalian disertai ucapan terimakasih kami!" Baru saja Arwah Ketua selesai mengeluarkanucapan tiba-tiba b!aar...blaaar! Tanah halamanterbongkar di dua tempat. Dari tanah yang terkuakmelesat keluar dua buah benda kelabu berbentuk petiterbuat dari batu gunung yang kukuh dan atos. Arwah Ketua dan Ratu Dhika Gelang Gelangdengan cepat mendekati dua peti batu, membukapenutup di sebelah atas. Begitu penutup petitersingkap keduanya sama-sama keluarkan seruankeras.

Page 27: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 27

"Dewa Jagat Bhatara!" teriak Ratu Dhika GelangGelang. Tubuhnya yang gemuk langsung jatuhterduduk di tanah. Mukanya yang gembrot pucat pasi. Di sebelahnya Arwah Ketua keluarkan suaramengorok keras dan panjang. Mata putihnya menatapterbelalak. Dua Peti Dewa Penyelamat Raga Dan Jiwaberada dalam keadaan kosong melompong. Tidak adaseorang bayi pun di dalamnya! "Celaka besar! Kutuk dan amarah Dewa akanjatuh atas diri kita! Radinda Ratu Dhika! Bagaimanabisa begini?! Kau yakin telah merapal danmempergunakan ilmu kesaktianmu secara benar?!" "Tidak ada yang salah, tidak ada yang keliruRakanda. Aku..." Ratu Dhika Gelang Gelang tidakdapat meneruskan uerpan. Perempuan gemuk inimenangis menggerung-gerung sambil menjambak-jambak rambutnya. Arwah Ketua berlutut di tanah.Wajah ditengadahkan ke langit Kepala ditinju-tinjusendiri. Sementara di timur kaki langit mulai tampakterang pertanda fajar telah menyingsing dan sangsurya akan segera muncul menerangi jagat. Tiba-tiba ada sesiur angin sejuk bertiup. Hawadi bukit gersang dimana Candi Miring terletakperlahan-lahan berubah dingin. "Radinda, tidaklah kau merasa ada keanehan?"ujar Arwah Ketua pada Ratu Dhika Gelang Gelang.' Puluhan tahun aku tinjgsl di bukit gersang ini udaraselalu panas. Sekarang mengapa tiba-tiba hawa terasadingin?" "Aku juga tidak mengerti Rakanda mungkin paraDewa..." Ucapan Ratu Dhika Gelang Gelang terputus olehsuara orang menegur.

Page 28: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 28

"Kailan dua insan di samping candi di atas bukittandus, apakah dua anak ini yang kailan cari sampaimemukul kepala menjambak rambut?" Arwah Ketua dan Ratu Dhika Gelang Gelanglangsung melompat. Saat itu mereka melihat seorangtua berjubah putih melangkah mendaki lereng bukitDi balik punggung menyembul sebatang tongkatterbungkus lapisan putih menebar hawa dingin. Dariubun-ubun di atas kepala, sepasang mata, hidungserta setiap hembusan napas yang dibuatnya,mengepul keluar uap putih dingin. Meski beradadalam jarak sejauh itu namun suaranya bicara seolahdia berada beberapa langkah di hadapan Arwah Ketuadan Ratu Dhika. Akan tetapi bukan keanehan itu yang menjadiperhatian dua mahluk di atas bukit. Yang membuatmala mereka terbeliak dan mulut berteriak nyaringadalah ketika melihat dalam gendongan tangan kirikanan si orang tua terdapat dua orang bayi berusiasatu bulan namun memiliki keadaan tubuh tidak bedadengan bayi seusia satu tahun. Itulah Mimba Puranadan Dirga Purana, dua bayi yang dilahirkan secaragaib oleh sang ibu bernama Ananthawuri, perawanpilihan para dewa berasal dari Desa Sorogedug, takjauh dari Prambanan. Dalam gendongan si orang tua,dua bayi tampak tertidur lelap. "Tua bangka penculik anak!" amarah ArwahKetua menggelegar." Lekas serahkan dua bayi itupadaku atau kubuat lumat dan amblas tubuhmu kedalam tanah!" teriak Arwah Ketua. Tanduk tunggal dialas kepala memancarkan sinar merah. Tubuhnyaserta merta mencuat menjadi besar setinggi CandiMiring. Dua kaki melangkah cepat dan tangan kiri

Page 29: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 29

kanan diulurkan menjadi panjang untuk dapatmengambil dua bayi dalam dukungan si kakek takdikenal. Namun hebatnya dua tangan yang diulurkanitu jangankan menyentuh, sampaipun tidak. Padahalsi orang tua yang mendukung dua bayi justru terussaja melangkah enteng ke atas bukit, mendekati kearah dimana Arwah Ketua dan Ratu Dhika berada. Ratu Dhika Gelang Gelang setengah berlarimendatangi si orang tua penggendong bayi. "Kakek, bagaimana dua bayi itu bisa beradapadamu? Aku sebelumnya telah..." ucapan RatuDhika terhenti. Matanya memandang besar-besar danlekat-lekat ke paras si orang tua. Mulutnya laluberucap, "Orang tua, maafkan diriku kalau salahberkata. Aku melihat seluruh matamu berwarna putih.Kau buta...?" "Dewa Agung memberikan sepasang mata yangterbuat dari gumpalan salju padaku. Buta atau tidakapa perbedaannya? Mata hati dan mata perasaanpemberian Yang Maha Kuasa terkadang lebihsempurna dari mata biasa. Apa lagi mata yang senangmelihat kemaksiatan," jawab si orang tua sambiltertawa. Waktu bicara dari mulutnya keluar uap dingin."Gadis gemuk, aku senang. Kau bertanya lebih lembutdan lebih sopan dari raksasa penguasa Candi Miringitu. He... he... he. Aku tahu. Sebelumnya dua bayi inibukankah kau selamatkan dengan cara memasukkanmereka ke dalam dua peti batu bernama Peti DewaPenyelamat Raga Dan Jiwa? Kau punya akal panjang.Tapi musuh tidak berkepandaian lebih rendahdirimu."

Page 30: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 30

Ratu Dhika Gelang Gelang tercengangmendengar si kakek dengan jelas mengetahui danmenyebut nama dua peti batu. Lalu tahu pulakeadaannya yang gemuk. "Orang tua, bagaimana kau tahu...? Kau datangdari arah kaki bukit. Apakah sebelumnya kau beradadi atas sini? Kami berdua tidak mengenal siapa kauadanya. Jangan-jangan kau utusan..." Ratu Dhikatidak teruskan ucapan karena saat itu dia harusmenghalangi Arwah Ketua yang hendak hendakmenerjang menyerang siorang tua yang mendukungdua bayi. "Sabar Rakanda... sabar. Jangan sampaikesalahan tangan..." "Radinda Ratu Dhika! Kau mau membela orangyang hendak menculik dua bayi keramat?!" bentakArwah Ketua. "Rakanda, harap kau mau berpikir jernih. Jikaorang tua Itu punya maksud jahat menculik dua bayi,dia tidak akan melangkah mendatangi ke arah kita.Dia sudah lama kaburi" jawab Ratu Dhika GelangGelang. Saat itu orang tua berjubah putih telah beradadekat sekali di hadapan Arwah Ketua dan Ratu DhikaGelang Gelang. "Kalian berdua dengar baik-baik. Aku hanyakebetulan saja lewat di kawasan ini. Mungkin sudahtakdir Dewa aku harus melakukan satu kebajikan. Apakalian tidak memperhatikan tanah di halaman baratcandi ini?" "Memangnya ada apa Kek?" ucap Ratu DhikaGelang Gelang. Tapi bersama Arwah Ketua diamemandang juga ke seputar halaman, terutamasekitar keluarnya dua peti tadi dari dalam tanah. Kini

Page 31: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 31

keduanya baru sadar dan melihat. "Apa yang kailan lihat?" bertanya si orang tua. Arwah Ketua tidak menjawab. Yang membuatRatu Dhika Gelang Gelang. "Aku... aku melihat ada noda darah berceceran.Hampir mengering..." "Matamu tajam, anak gadis. Tapi apakah kautahu itu darah siapa?"

Page 32: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 32

5. SANG PENYELAMAT DUA BAYI KERAMAT

RATU Dhika Gelang Gelang menggeleng, "itu adalahdarah manusia berjubah kuning yang kau buntungi ta-ngannya. Dalam keadaan terluka parah dia keluar dari candi, berusaha mengeluarkan duabuah peti dari dalam tanah. Kebetulan saja aku berada di sekitar sini dan Para Dewa berkenan memberi kepercayaan padaku untuk menyelamatkan dua bayi sebelum orang berjubah kuning mengambilnya..." "Tapi mengapa barusan kau justru datang dariarah kaki bukit) Seharusnya kau berada di atas bukitsinil" bentak Arwah Ketua. Dengan tenang dan sabar orang tua itu menjawab, "Kalau aku masih berada di atas bukit di sekitarcandi, besar kemungkinan si jubah kuning yang maumenculik mengetahui keberadaanku dan dua bayi.Bukankah itu berbahaya sekali? Selain untukmenyelamatkan mereka, aku juga senang pada duabayi ini. Apa salahnya aku mengajaknya berjalan-jalanbarang sebentar ke kaki bukit. Ada rimba belantaracukup teduh di bawah sana. Dibanding dengankeadaan gersang, kering dan panas di bukit iniBukankah menghirup udara segar sangat penting bagipertumbuhan seorang bayi?" "Soal mengurus dua bayi itu adalah tanggungjawab kami. Mengapa kau orang tua yang tidak akukenal mau merepotkan dlri?l" ucap Arwah Ketuadengan mata mendelik. "Betul apa yang kau ucapkan. Soal mengurusdua bayi adalah tanggung jawab kalian Tapi apakahkalian telah merawat bayi-bayi ini dengan benar?

Page 33: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 33

Kailan hanya memperhatikan keamanan dankeselamatannya. Tapi kalian memperlakukan merekatidak lebih dari dua ekor hewan yang kalian sekapdalam candi pengap yang hanya sedikit lebih baikdari kurungan ayam!" Mendidihlah amarah Arwah Ketuar ampai asapmerah mengepul keluar dari batok kepa!anva yangbotak. Lagi-lagi Ratu Dhika Gelang Gelang terpaksamenghalangi ketika mahluk raksasa Ini hendakmenerjang si orang tua. "Orang tua kurang ajar! Jaga muiutmu! Beraninya kau mengatakan dua bayi sebagai hewan! Kau tidak tahu siapa adanya bayi itu! Lekas pergi dari sini! Serahkan mereka padaku! Atau kupecahkankepalamu saat ini juga!" ancam Arwah Ketua yangmenjadi luar biasa marah mendengar kata-kata si or-ang tua berjubah putih. Yang dibentak dan diancam malah cuma tertawa. "Mahluk penguasa candi! Seribu hari sebelumdua bayi ini lahir aku sudah lebih dulu mengetahuikeberadaan mereka. Aku lebih banyak tahu siapaadanya dua bayi ini dari pada kalian! Bukankah begituwahai dua bayi pilihan Para Dewa?" sambil berkatasi orang tua menggoyang sedikit tangannya yangmenggendong. Anehnya dua bayi itu sama-samatertawa dalam kelelapan tidur mereka! Sementara Ratu Dhika tercengang Arwah Ketuatetap masih meradang. "Aku tidak percaya padamu!Bagaimana kau bisa tahu kalau dua bayi ada di dalamtanah di halaman ini, dimasukkan dalam dua petibatu!" Si orang tua kembali tersenyum sabar. "Mahluk bertubuh raksasa. Keberadaanmu

Page 34: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 34

sungguh hebat tapi sayang jalan pikiranmu tidaksehebat penampilanmu! Kalau Para Dewa memberikepercayaan padaku untuk menolong dua bayi, apakah kau lebih kuasa dan lebih mengetahui dan mereka?" Rahang Arwah Ketua menggembung, hidungmengendus dan lenggorokan menggembor, mataputih mendelik. Mau rasanya dia menelan buiat-butattua bangka di hadapannya itu. Tanpa memperhatikan Arwah Ketua lagi si orang tua melangkah ke arah Ratu Dhika Gelang Gelang.Dua bayi diserahkan pada si gadis seraya berkata."Jaga dua bayi keramat ini baik-baik. Karena padasatu hari kelak aku akan datang menjemput salahseorang dari mereka..." Ratu Dhika Gelang Gelang tercengang heranmendengar ucapan itu. Sebaliknya Arwah Ketuakembali menjadi marah dan menghardik. "Hai! Apa arti ucapanmu itu?l" "Mahluk hebat, bersyukurlah pada Yang MahaKuasa bahwa dua bayi telah diselamatkannya." "Tua bangka bunglonl Kau tidak menjawabpertanyaanku! Kau tidak mau memberi tahu siapadirimu! Dan jangan kra aku tidak tahu kalau kau kesini tidak sendirian!" sambil bicara Arwah Ketuamenatap ke kaki bukit dimana terdapat sebuah batubesar. "Eh, apa maksudmu mahluk penguasa candi?"tanya si mata buta. "Kau datang membawa teman! Saat ini diasembunyi di balik baju besar di kaki bukit! Lihat saja!Aku akan buktikan kedustaanmu!" Selesai berucap, selagi si orang tua terheran-

Page 35: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 35

heran, tubuh raksasa Arwah Ketua melesat ke kakibukit ke arah sebuah batu besar Sesaat kemudiandia sudah kembali sambil memanggul sosok seoranggadis berpakaian dan berkerudung putih. Dengankasar Arwah Ketua melemparkan si gadis ke tanah.Namun dengan gerakan enteng si gadis berjungkirbalik, lalu di lain kejap dia sudah berdiri di sampingsi orang tua bermata salju! Pundak kiri jubah putihnyaada bekas robekan yang telah dijahit Kerudung putihdi atas kepala jatuh ke bahu. Wajahnya kini tersingkapjelas. Sambil berdiri bertolak pinggang gadis ini keluarkan ucapan ketidak senangan tapi dengan muluttersenyum. "Tiada salah kau hendak membanting diriku ketanah. Benar ucapan pamanku ini tadi. Otakmu tidaksehebatt penampilan dirimu! Hik... hik..!" Baik Arwah Ketua maupun Ratu Dhika GelangGelang tidak perdulikan ucapan si gadis.Yang menjadipusat perhatian keduanya adalah justru wajah cantikgadis berpakaian putih itu. Mereka tidak melihatbagaimana keadaan dua tangan si gadis yangberkacak pinggang yaitu yang hanya merupakantulang belulang tak berdaging tidak berkulit sebataspergelangan sampai ujung jari. "Ananthawuri!” seru Arwah Ketua dan Ratu Dhikahampir berbarengan ketika mereka melihat paras sigadis. 'Tunggul Rakanda Arwah Ketua apa salah matakita melihat?" Ratu Dhika Gelang Gelang susulseruannya dengan ucapan. ' Gadis berpakaian putih yang rambutnya tergerailepas sebenarnya adalah Dewi Tangan Jerangkong

Page 36: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 36

puteri Giring Mangkureja dar! Kadiri. Wajahnya,seperti yang pernah disaksikan sendirl oleh PangeranBunga Bangkai memang memiliki banyak kemiripandengan Ananthawuri. (Riwayat gadis ini bisa dibacadalam "Dewi Tangan Jerangkong") "Kalian berdua salah menyangka orang. Gadisini bukan Ananthawuri, Ibu dari dua bayi. Dia adalahkeponakankul Namanya Liris Pramawari," berkataorang tua bermata buta. Lalu tongkat berlapis bendaputih yang mengepulkan asap dingin dimelntangkan atas bahu kanan si gadis seraya berkata, "Kau gadisnakal. Mengapa kau mengikutiku sampai ke sini.Bukankah aku suah memberi satu tugas padamu?" "Kau benar Paman. Tapi ketika saya masihbingung, belum tahu mau menuju ke mana di tepihutan saya molihat satu kejadian. Saya membatalkanmeneruskan perjalanan, memilih lebih baik menemuipaman untuk memberi tahu. Itu sebabnya sayaberusaha mengejarmu sampai ke sini. Saya..." karenasi kakek sudah menganggap dirinya sebagaiKeponakan maka saat itu Liris Pramawari memanggilsi orang tua dengan sebutan Paman. "Sudah...sudah! Kau anak nakal. Ayo kitatinggalkan tempat ini. Di tengah jalan kau bolehmenceritatan kejadian apa yang telah kau alami..."Si orang tua lalu memukul-mukulkan tongkatnya kepinggul si gadis. Tidak banyak bicara lagi dua orangitu segera melangkah menuruni puncak bukti gersang,meninggalkan Arwah Ketua dan Ratu Dhika GelangGelang. Namun Arwah Ketua yang masih penasaranberteriak. "Orang tua! Tunggu! Jangan pergi dulu! Aku adabeberapa pertanyaan! Kau belum memberi tahu siapa

Page 37: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 37

dirimu sebenarnya!" Arwah Ketua mengejar. Dua kakiraksasanya membuat tanah lereng bukit berlobang-lobang ketika berusaha mengejar si orang tua dangadis berwajah sama dengan Ananthawuri. Namuntiba-tiba tubuhnya laksana pohon besar tak bisabergerak karena tertahan akar. Dua kaki mendadaksontak dibalut oleh tumpukan benda putih dingin luarbiasa hingga rahangnya menggembung dan gerahambergemeletakan. Di lereng bukit orang tua bermata putih berhenti,berpaling pada Arwah Ketua lalu berseru. "Apa perlunya mengejar diriku! Lebih baik kalianmengamankan dua bayi. Selain itu kau harus cepat-cepat melenyapkan tanda tiga warna di kening gadisgemuk itu. Kalau tidak maka dalam tiga hari otaknyaakan berubahl Dia bisa berbalik menjadi musuh yangbisa mencelakai dirimu! Di bumi Mataram ini hanyaada dua orang yang bisa menolong gadis gemuk itu.Pertama, seseorang yang telah kau aniaya di rimbabelantara sana..." "Siapa orang yang kau maksudkan?!" tanyaArwah Ketua. Orang tua yang ditanya tidak menjawab melainkan meneruskan ucapan. "Orang kedua adalah keponakanku ini. Tapi tadikau telah sempat membuatnya kecewa. Membanting-nya ke tanah..." Tapi keponakanmu itu tidak cidera..." mene-ngahi Ratu Dhika Gelang Gelang. "Cidera rubuh memang tidak. Tapi kecewa hatiKarena diperlakukan jahat kurasa tidak semua orangbisa menerima..." Jawab si orang tua pula. "Orang tua! Katakan siapa kau sebenarnya.

Page 38: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 38

Apakah kau penjelmaan atau utusan Roh Agung...'' Mendengar dirinya disebut Roh Agung si orangtua hentikan langkah, berpating menghadap ke arahArwah Ketua. "Mahluk raksasa penguasa Candi Miring. Janganterlalu mudah menduga insan biasa sebagaipenjelmaan Roh Agung. Aku melihat hal yang tidakpada tempatnya sering terjadi dan dilakukan orangdi Bhumi Mataram ini. Banyak orang pandai yangmenyangka telah bicara dan bertemu dengan RohAgung ketika mereka melihat cahaya atau mendengarsuara tanpa ujud. Roh Agung Yang Maha Kuasamemang bisa beraba dimana-mana bahkanbersemayam dalam diri setiap insan. Namun jangansekali-kali menganggap setiap cahaya atau suara yangtidak berujud itu adalah roh Agung. Kuasa Roh Agungjauh lebih hebat dan lebih mulia dari itu. Cahaya yangmuncul, suara yang terdengar bisa saja ulah arwahyang mendapat kekuatan dari Yang Maha Kuasa untukmemberi petunjuk atau memberikan pertolonganpada setiap insan. Jangan sekali-kali merendahkanRoh Agung kalau tidak mau kualat! Ketahuilah sekaliseorang anak manusia berkesempatan melihat cahayaRoh Agung maka dia akan tertidur lelap sampai seratus tahun! Camkan itu baik-baik!" Arwah Ketua dan Ratu Dhika Gelang Gelangterdiam. Si orang tua memutar tubuh kembali.meneruskan langkah menuruni lereng bukit. "Dewa Jagat Bathara! Siapa orang tua bermatabuta itu? Apa aku telah kejatuhan kutuk?!" ucap Arwah Ketua. Dia kembali berteriak memanggil orang tua berjubah putih sambil berusaha membebaskan duakakinya yang dibalut lapisan putih dingin. Namun

Page 39: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 39

orang tua itu terus melangkah menuruni lereng bukitsambil terus memukuli bagian bawah tubuh gadisberpakaian putih. Yang dipukuli tidak merasa sakit,malah senyum-senyum. Tongkat itu sendiri setiapdikibaskan menebar hawa luar biasa dingin. Namunhawa dingin tidak mempengaruhi si gadis sebaliknyamelesat ke arah Arwah Ketua membuat mahlukbertubuh raksasa ini semakin menggigil kedinginan. "Orang tuai Kau pasti tukang sihir! Sudah! Aku tidakakan mengejarmu! Kau mau pergi kemana akutidakperduli” Arwah Ketua akhirnya memutuskan untuk tidakmeneruskan pengejaran. Aneh, begitu diamembalikkan badan, tumpukan benda putih dinginyang melapisi dua kaki raksasanya langsung melelehdan akhirnya lenyap sama sekali! "Radika Ratu," kata Arwah Ketua ketika sampaidi hadapan Ratu Dhika Gelang Gelang. "Kita harusmencari siasat baru menyembunyikan dua bayi.Setelah bayi berada dalam keadaan aman, aku inginbicara banyak denganmu. Kau cepat masuk duluanke dalam candi." "Kau ingat ucapan orang tua aneh tadi? Tigawarna di keningku Ini mengancam keselamatandiriku..." “Radinda. bagaimana tanda itu bisa ada dikeningmu?" tanya Arwah Ketua. "Ketika aku berhasil membuat buntung tangankanan orang berjubah kuning, dia sempatmenyusupkan pukulan telapak tangan kiri ke mukaku.Saat ml aku merasa ada yang tidak beres dengandiriku. Kita harus segera masuk ke dalam candi." "Saatnya kau masuk ke dalam candi. Bawa dua

Page 40: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 40

bayi ke dalam Ruang Enam Dinding Dewa. Nyalakankayu cendana. Tunggu sampai aku menyusul..." "Kau sendiri mau melakukan apa Rakanda ArwahKetua?" tanya Ratu Dhika Gelang Gelang. "Banyak yang harus aku lakukan. Aku harusmelindungi candi ini dengan ilmu Menebar KabutMenutup Pandang. Lalu aku akan mengamankanpotongan tangan kanan orang berjubah kuning yangada dalam candi. Dari kutungan tangan di dalam candidengan Ilmu Menjejak Bumi Menerawang Langit. Akuakan melacak siapa manusia itu sebenarnya dandimana dia berada. Lalu aku harus melenyapkan tigawama yang ada di keningmu... Tobat, begini banyakpekerjaan yang harus aku lakukan. Sang Hyang JagatBathara. saya mohon pertolonganMu..."

Dengan menggendong dua bayi keramat RatuDhika Gelang Gelang masuk ke dalam candi. Dihalaman Arwah Ketua merapal mantera. Dua buah peti batu yang ada di tempat itu perlahan-lahan terlihat samar dan akhirnya lenyap. Candi Miring sendiri walau saat itu matahari telah terbit dan keadaan di atas bukit menjadi terang namun ujud candi seperti diselimuti kabut tebal dan akhirnya lenyap pula dari pemandangan, inilah kesaktian ilmu bernama Menebar Kabut Menutup Pandang yang kekuatannya lima kali dari kesaktian yang dimiliki Arwah Gelap Gulita yang telah menemui ajal di tangan Arwah Muka Hijau. Ketika Arwah Ketua masuk ke dalam candi,ternyata potongan tangan orang berjubah kuning takada lagi. Darah yang sebelumnya berceceran di lantaijuga lenyap.

Page 41: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 41

"Ada yang mengambil tangan dan menghapusnoda darah menghilangkan jejak..." ucap Arwah Ketuaperlahan. Kumis dan janggut diusap-usap. Mulutsunggingkan seringai. "Apa kalian kira aku tidakpunya akal lain?!" Arwah Ketua cepat keluar cari dalam candi, menuju ke halaman sebelah barat. Di sinidia mengambil cairan darah yang telah mengering danbercampur tanah lalu dengan cepat kembali masukke dalam candi.

****

SIAPAKAH adanya orang tua aneh bermata butadan memiliki kesaktian yang membuat Ratu DhikaGelang Gelang tercengang sementara Arwah Ketuamenjadi penasaran setengah mati? Di dalam episodesebelumnya ("Meringkik Di Lembah Hantu") di-riwayatkan kakek bermata putih buta ini adalahseorang Resi dikenal dengan nama Resi Garis-pasthika, berjuluk Si Mata Salju. Dituturkan bahwaorang tua ini suatu ketika bertemu dengan LirisPramawari alias Dewi Tangan Jerangkong. Peda saatitu Si Mata Salju tengah diserang oleh dua kakek nenek bernama Durangga dan Arupadi yang dikenai dengan julukan Dewa Dewi Empat Penjuru Angin. Durangga tewas. Si nenek kabur. Si Mata Salju berhasil merampas sebilah golok sakti bernama Empat Mulut Penghirup Darah yang kemudian diserahkan pada Liris Pramawari. Gadis yang dianggap sebagalkeponakannya itu oleh Si Mata Salju ditugaskan untukmembawa golok ke puncak Gunung Mahameru gunadiserahkan pada pewarisnya. Ternyata di tengah jalan dalam bingungnya Liris

Page 42: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 42

Pramawari menemui satu peristiwa yangmembuatnya bejtoalik dan mencari Si Mata Salju.

Page 43: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 43

6.PENYUSUP MENEMBUS CANDI MIRING

YANG DISEBUT Ruang Enam Dinding Dewa adalah satu ruangan gaib yang tidak terletak di dalam Candi Miring, melainkan mengambang di udara di atas bannunan candi. Empat dinding ditambah lantaidan atap terbuat dari susunan batu kebiru-biruan memancarkan cahaya terang disertai hawa sejuk, Konon untuk membangun ruangan yang tahan segalamacam bahaya ini dibutuhkan sekitar dua ratus mahluk gaib dan menghabiskan waktu hampir sepuluh tahun. Lamanya waktu pembuatan dikarenakan mahluk gaib harus bertapa dan menunggu Para Dewa menurunkan satu demi satu batu berwarna biru yang menjadi bahan pembuatan dinding, lantai dan atap ruangan. Sebenarnya sejak pertama kali kedatanganbayi keramat Arwah Ketua ingin menempatkan mereka di ruangan tersebut. Namun sekitar dua puiuh tahun silam, ruang gaib yang boleh dikatakan sulit ditembus orang luar bagaimanapun kesaktiannya, pemah kebobolan disusupi musuh. Karena khawatir ha! tersebut akan terulang untuk kedua kalinya makaArwah Ketua tidak menempatkan dua bayi yang dijagaRatu Dhika di ruangan tersebut "Aku berharap dua bayi ini sekarang benar-benaraman berada di tempat ini..." kata Ratu Dhika GelangGelang. "Bagaimanapun juga kita harus tetap berwaspadaRadinda Ratu. Aku masih penasaran pada tua bangkabermaLi putih itu! Aku tahu dia pendusta besar! Gadisyang wajahnya sangat mirip Ananthawuri itu..."

Page 44: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 44

"Belum tentu hanya sangat mirip tapi siapa tahudia sebenarnya memang Ananthawuri," kata RatuDhika pula. Rupanya baik Arwah Ketua maupun RatuDhika tidak melihat keadaan dua tangan jerangkongLiris Pramawari. Kalau saja mereka sempat melihattentu keduanya akan berpikiran lain tentang gadiscantik berjubah dan bei kerudung putih itu. "Gadis itu aku yakin bukan keponakannya. Kalaudia menjadi paman lalu ayah si yadis berapu tahunlebih tua bangkanya dan si mata salju itu!" "Rakanda Arwah Ketua. aku rasa perihal orangtua aneh itu tidak penting kita bicarakan. Ada hallain..." "Radinda Ratu, jangan kau menganggapgampang persoalan yang kita hadapi. Kalau dugaanmu benar bahwa gadis itu memang Ananthawuri danberhasil disirap serta ditenung hingga patuh saja padasi mata buta itu, rasanya aku harus segera melakukanpengejaran sebelum Para Dewa murka atas dirikulBelakangan ini aku telah sering berbuat kekeliruandan kelalaian..." "Rakanda, mendengar ucapan si orang tuabahwa dia akan datang menjemput salah satu daribayi ini. apa perlunya dia menculik ibu Mimba danDirga..." "Si mata salju berkata begitu. Kalau dia memangInginkan salah satu bayi, mengapa tidak sekarang-sekarang dia mengambilnya. Lalu mengapa cuma satubayi saja? Aku merasa perlu meneliti kembali apayang tertulis di empat Gading Bersurat..." "Rakanda, kalau tidak ada hal lain yang kauperlukan dariku, kuharap kita bisa berganti tugas untuk sementara."

Page 45: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 45

"Eh, apa maksudmu Radinda Ratu?" "Aku tidak tenang selama tiga warna celaka inimasih ada di keningku. Ingat ucapan orang tua anehitu?" "Jangan kau terpengaruh. Bisa saja dia melakukankedustaan..." "Rakanda Arwah Ketua, kau jaga dua bayi baik-baik. Aku akan meninggalkan candi..." "Memangnya kau mau kemano?" tanya ArwahKetua dengan mata mendelik. "Aku akan mengejar gadis yang wajahnya miripAnanthawuri itu. Minta tolong dia melenyapkan tigawama di keningku sebelum aku nanti benar-benar jadiberubah pikiran alias gila dan menjadi musuhmu! Arwah Ketua terdiam beberapa ketika lalu berkala. "Radinda. kau masih punya waktu tiga hari.Mengapa harus terburu-buru? Kau beluin menuturkanapa yang terjadi di candi ini sampai dua bayi nyarisdiculik orang. Siapa orang yang berjubah kuningyang kau katakan itu? Aku sudah mengambilgumpalan cairan darah keringnya. Aku akanmelakukan semedi Menjejak Bumi Menerawang Langituntuk mengetahui siapa dia adanya. Kalau perlu akuakan mendatangi sampai ke sarangnya, kalaumemang dia punya sarang sekalipun di neraka!' "Kalau begitu aku akan membantumu...' kataRatu Dhika Gelang Gelang pula karena dia tahu untukmelakukan semedi Menjajak Bumi Menerawang Langitguna menjajaki seseorang berdasarkan sesuatu yangmerupakan bagian tubuhnya tidak rnungkin dilakukanseorang diri. "Aku akan menceritakan padamu. Tapi setelahitu aku tetap akan pergi mengejar gadis itu..."

Page 46: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 46

"Kau belum tentu bisa mengejar dan me-nemukannya. Orang tua bermata salju dia pasti akanmenghalangimu." "Aku yakin dia tidak sejahat itu. Tapi kalau kelakitu jadi kenyataan, aku akan mencari penolong yangkedua. Yaitu orang yang menurut si mata salju telahkau aniaya dan berada di dalam rimba belantara." "Radinda Ratu. Kau ini ada-ada saja. Jangan-jangan kau benar-benar sudah berada dalam sirap danpengaruh orang tua tadi. Seingatku aku tidak pernahmenganiaya orang di dalam rimba belantara di kakibukit sana..." "Bagaimana kalau yang dimaksudkan si orangtua adalah Pangeran Bunga Bangkai dan duapengikutnya yang kau tenung dengan ilmu MelangkahKe Depan. Arwah Tiba Di Belakang. Melangkah KeBelakang, Arwah Tiba Di Depan. Melangkah KeSamping Arwah Berputar Di Tengah. Hingga Pangerandan dua kawannya itu tidak bisa keluar dari rimbabelantara. Selain itu aku tidak tahu dimana keberadaan kucingku Si Ragil Abang..." "Astaga Radinda) Soal ilmu tenung itu! Bukankahkau sendiri yang minta aku menerapkan ilmu itu agarPangeran aneh itu tidak datang mengacau ke sini?" "Benar sekali Rakanda. Namun itu hal terakhiryang bisa aku mintakan padamu. Karena sebelumnyabukankah kau bermaksud hendak membunuh orang-orang itu?" "Aku tidak mengerti! Benar-benar tidak me-ngerti..." "Rakanda Arwah Ketua, aku akan menceritakanapa yang terjadi. Aku hanya akan menceritakan satukali dan tidak akan mengulang-ulang. Setelah itu aku

Page 47: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 47

akan membantumu bersemedi. Lalu setelah itu akuakan pergi." Arwah Ketua tidak keluarkan ucapan apa-apa. Diamengembalikan dua kerincing emas milik Ratu Dhikayang ditemuinya di lantai candi.

***

PENUTURAN Ratu Dhika Gelang Gelang... SAAT itu menjelang pagi. Di dalam candi, taklama setelah Arwah Ketua pergi, di satu ruanganrahasia Ratu Dhika Gelang Gelang tengah mengawasidua bayi yang tertidur lelap di alas dua pembaringanrotan beralas kasur kapuk lembut. Dua bayi walau baru berusia satu bulan namun keadaan tubuh menyerupai anak berumur satu tahun. Mendadak Ratu Dhika melihat beberapa bagian dari lantai dan dindingruangan seperti bergelombang, laksana permukaanair danau disaput tiupan angin. Ratu Dhika GelangGelang yang tahu seluk beluk keadaan Candi Miring.yakin betul bahwa saat itu ada bahaya mengancamcandi, dirinya dan pasti juga yang sangat berbahaya:mengancam dua bayi. "Ada orang sakti mau menyusup ke dalamcandi..." Ratu Dhika berkata dalam hati. Lalu diamelangkah cepat ke salah satu bagian dinding candi.Ujung ibu jari tangan kanan dijilat. Ujung jari yangbasah oleh ludah itu diusap sambil ditekan kedinding. Ketika Ratu Dhika mendekatkan matakanannya ke bagian dinding yang ditekan dengan ibujari tadi, dia seperti mengintai melalui sebuah lobangdan dapat melihat keadaan di luar candi bagianselatan. Hanya kegelapan malam menjelang pagi yang

Page 48: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 48

terlihat. Tidak kelihatan satu mahluk pun di luar sana.Namun bagian dinding dan lantai yangbergelombang bertambah banyak. Pertanda orangyang tengah berusaha menyusup semakin dekat. Ratu Dhika kembali basahi ujung ibu jari tangankanan. Kini ujung jari diusap dan ditekan padadinding sebelah kiri dimana tampak gerak gelombangyang lebih kencang. Begitu untuk kedua kali RatuDhika mengintai melalui dinding yang seolah tembusberlobang, kali ini dia dapat melihat halaman timurcandi. Seperti tadi dia melihat suasana gelap. Namundalan kegelapan dia dapat melihat seorang berbadantinggi, mengenakan jubah panjang yang wajahnyabelum terlihat jelas. Ketika orang ini semakin dekat ke dinding candisebelah timur kelihatan kalau dia mengenakan destardan jubah kuning. Ada bayangan tiga warnamenyelubungi tubuhnya. Bayangan ini sangat tipishingga kalau bukan orang berkepandaian tinggiseperti Ratu Dhika niscaya tidak akan melihatnya.Kejut Ratu Dhika Gelang Gelang bukan kepalang.Namun bukan cuma bayangan tiga warna tipis ituyang membuat gadis yang masih punya darahketurunan penguasa di Kerajaan Bhumi Mataram inimenjadi terkejut. Yang paling mengagetkan hinggatengkuknya terasa dingin adalah ketika melihat dalamgenggaman tangan kiri kanan, orang ini mengepalgumpalan tanah merah. "Celaka! Kalau yang dipegang orang itu tanahkuburan pasti tembus! Dia pasti bisa masuk ke dalamcandi!" Ratu Dhika memandang berkeliling laluberteriak, "Rakanda Arwah Ketua! Ada penyusup maumasuk ke dalam candi!"

Page 49: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 49

Tak ada sahutan karena Arwah Ketua saat itumemang tidak ada di Candi Miring, tengah melakukanpengejaran terhadap Arwah Muka Hijau yang telahmembunuh Arwah Gelap Gulita.

Page 50: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 50

7.SANG PENYUSUP: PANGLIMA PAWANG SELA

RATU Dhika kertakkan rahang. "Arwah Ketua tidak ada di candi! Apa boleh buat! Aku harus menghadapi penyusup berkepandaian tinggi itu seorang diri! Siapa dia sebenarnya. Ada cahaya tipis tiga warna menyelubungi tubuhnya. Aku harus bisa menangkap-nya hidup-hidup! Kalau terpaksa harus menyabung nyawa apa boleh buat. Wahai Para Dewa di Swargaloka. Saya Ratu Dhika Gelang Gelang tidak takut mati. Namun saya mohon ulurkan tangan pertolonganMu. Selamatkan dua bayi Mimba dan Dirga!" Ratu Dhika kerahkan tenaga dalam penuh daripusar. Dua tangan dikembang lalu didorong. Empatbuah menara candi memancarkan cahaya berpiijarberwarna kelabu. Empat cahaya ini adalah satukekuatan sakti yang diarahkan Ratu Dhika pada or-ang berjubah kuning yang berada di halaman timuratau halaman depan Candi Miring. Mendadak di udara gelap melesat sambarancahaya tipis tiga warna. Menyambar ke arah empatcahaya kelabu. Benturan hebat tidak terelakkan.Empat letusan keras menggelegar di kegelapanmenjelang pagi. Cahaya kelabu di tiga menarabertabur lenyap. Puncak empat menara bergoyang,mengeluarkan suara berderak. Menara ke empat yangtidak sanggup menahan sambaran cahaya tiga warnahancur berentakan. Di halaman depan candi orangberjubah kuning terbanting ke tanah. Namun masihmampu berdiri dengan cepat agak sedikit terbungkukpertanda mengalami cidera walau tidak berat.

Page 51: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 51

Di dalam candi Ratu Dhika Gelang Gelang jatuhberlutut di lantai. Sekujur tubuh bergetar dan basaholeh keringat. "Orang berjubah kuning itu..." ucap Ratu Dhikadalam hati. "Dia memiliki dasar tenaga daiam tinggi.Ditambah kekuatan berasal dari cahaya tiga warnayang menyelubunginya... Apa yang harus akulakukan. Langsung menghadapi dan membunuhnyaatau lebih dulu menyelamatkan dua bayi." Saat Itu salah seorang dari dua bayi tampak meng-geliat sambil keluarkan suara mendesah pendek. "Dua bayi itu! Mereka harus aku selamatkan lebihdulu'" Ratu Dhika mengambil keputusan. Dia ingatruangan gaib bernama Enam Dinding Dewa yangterletak di atas candi. Namun hatinya meragu untukmembawa dan menyelamatkan dua bayi ketempatitu. Memandang ke arah pintu depan candi, Ratu Dhika merasa heran. Seharusnya orang berjubah kuning itu sudah melewati pintu dan berada dalam candi. Tapi sampai saat itu tidak kelihatan sosoknya. Selagi Ratu Dhika memperhatikan bagian dalam candi yang cukup luas tiba-tiba dinding candi sebelah utara jebol hancur berantakan. Satu bayangan kuning berkelebat rnasuk ke dalam candi lewat lobang besar di dinding. Seorang lelaki berusia sekitar enam puluh tahunmengenakan destar dan jubah kuning, berwajah tirasdan berkulit pucat berdiri di hadapan Ratu DhikiaGelang Gelang. Orang Ini hanya memiliki satu alisyaitu di atas mata sebelah kiri. panjang hitam menjulai "Perempuan gemuk! Yang aku kenal dengan.panggilan Ratu Dhika Gelang Gelang! Lekas jatuhkan

Page 52: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 52

diri berlutut. Jangan berani menggagalkan niatkedatanganku! Aku utusan Sri Maharaja Ke DelapanKerajaan Mataram Baru datang untuk mengambil duaBayi!" Si jubah kuning ini bukan lain adalah PanglimaPawang Sela. Pembantu paling utama dan palingterpercaya dari orang yang menyebut dirinya sebagaiSri Maharaja Ke Delapan dari Kerajaan Mataram Baru. Tidak mengenal manusia di hadapannya tapiorang mengetahui siapa dirinya tidak membuat RatuDhika Gelang Gelang terkejut. Namun yang membuatdia terkesiap ketika untuk kesekian kalinya diamendengar orang menyebut tentang Sri Maharaja KeDelapan dan kini disebut-sebut pula Kerajaan MataramBaru. "Aku harus bisa menangkap manusia satu inihidup-hidup. Aku harus bisa mengorek apa artisemua ucapannya tadi!" Dengan cepat gadis gemuk ini sentakkan dua kakidan hantamkan dua tangan. Dua puluh kerincing emasyang melingkar di lengan dan pergelangan kakibergemerincing keras disertai melesatnya dua puluhlarik cahaya kuning. Walau cepat mengelak dan menangkis dengankebutkan dua ujung lengan jubah kiri kanan, namunada perasaan menganggap enteng serangan RatuDhika Gelang Gelang. Tapi ketika breett... breett...breettt..brettt empat dan dua puluh larik sinar kuningmerobek jubahnya di empat bagian, tidak menunggulebih lama sambil membentak orang berjubah kuningini melesat setinggi atap candi, membuat gerakananeh seperti baling-baling berputar sementara duatangan menebar hawa sakti.

Page 53: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 53

"Wuttt! Wuttt!” Satu stupa hancur. Satu lainnya terbongkar darialasnya. Dinding dan lantai candi remuk di beberapatempat Namun saat itu dua bayi dan Ratu DhikaGelang Gelang sudah tidak ada di tempat tersebut Di satu ruang rahasia di bawah lantai candi RatuDhika Gelang Gelang menggendong dua bayi erat-erat Walau kedua anak ini tampak tenang-tenang sajanamun sepasang mata mereka dalam keadaan terbukadan sesekali bergerak berputar seoiah tahu kalau dirimereka berada dalam ancaman bahaya. "Anak baik-baik bagus... jangan menangis.Jangan mengeluarkan suara..." Ratu Dhika berbisiklalu hembus kening dua bayi. "Tidur... tidurlah anak-anak manis..." Begitu ditiup dua mata bayi yang tadinyalang perlahan-lahan menutup. Ratu Dhika merasalega sedikit. Di dalam ruangan dia berdiri tidakbergerak. Dua kaki sedikit dikembang. sepasang matadipejamkan, mulut merapal ajian kesaktian ditutupdengan doa. "Para Dewa di Kahyangan. Dengan segalakehinaan diri ini, saya mohon pertolonganMu.Selamatkan dua bayi ini. Para Dewa telah menetapkanibundanya sebagai perawan pilihan. Dua bayi inisesuai dengan kehendakMu wahai Para Dewa. Merekaakan menjadi dua Ksatria Utama Bhumi Mataram,pembela Kerajaan pembela Keadilan dan penegakKebenaran. Oleh karena itu Wahai Para Dewa.dengarkan doa saya ini. Saya percaya Engkau YangMaha Kuasa akan mengulurkan tangan pemberipertolongan." Sambil masih menggendong erat dua bayi yangtertidur lelap Ratu Dhika Gelang Gelang rundukkan

Page 54: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 54

badannya yang gemuk. Begitu tubuh diluruskankembali mulutnya berucap perlahan. "Peti Dewa Penyelamat Raga Dan Jiwal Dengankehendak Yang Kuasa muncullah! Selamatkan duabayi keramat ini!" Belum habis gema seruan Ratu Dhika tiba-tibadua cahaya berpijar dan di atas lantai dalam ruanganrahasia itu tahu-tahu lelah berada dua buah peti terbuat dari batu gunung kokoh kelabu. “Blakk. .blaakkk." Penutup dua buah peti terbuka "Terima kasih Dewa. terima kasih..." ucap RatuDhika berulang kali. Dua bayi dalam gendongandimasukkan ke dalam dua peti batu. “Blaakk...blaakkk!" Dua peti tertutup dengan sendirinya lalumelayang ke arah kiri. Luar biasa sekali! Dua peti batuberisi bayi menembus dinding candi laksana angin.melesat ke halaman barat, melayang sebentar di udara lalu amblas lenyap masuk ke dalam tanah tanpa bekas sama sekali! Ratu Dhika Gelang Gelang yang masih beradadi dalam ruang rahasia cepat merapat ke dinding dibelakangnya ketika tiba-tiba salah satu dindingruangan hancur dan dari lobang bosar yang kiniterkuak melesat masuk orang bermuka oucat berjubahkuning dan hanya punya satu alis yaitu di atas matakiri. panjang menjulai sampai ke pipi! "Kau sembunyikan dimana dua bayi?!" bentaksi jubah kuning alias Panglima Pawang Sela. "Lekasambil dan serahkan padaku! Atau aku buat candi inisama rata dengan tanah dalam sekejapan mata! Dan

Page 55: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 55

kau akan terpendam di dalam reruntuhannya sampaikiamat!" Ratu Dhika Gelang Gelang menyeringai,keluarkan suara mendengus lalu berkata. "Kau inginkan dua bayi itu! Carilah di neraka!"Ratu Dhika Gelang Gelang lalu buka mulutnya lebar-lebar. Perut yang besar menciut mengeluarkan suaramendesis panjang lalu berubah menjadi kempis. Darimulut yang terbuka menderu satu kekuatan luar biasadahsyat, menyedot tubuh si jubah kuning hingga saatitu juga sosoknya laksana dibetot, naik setinggi duatombak lalu melesat ke arah tembok candi. "Braaakkk!"

***

Page 56: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 56

8.PERTARUNGAN DALAM CANDI MIRING

ILMU kesaktian yang dikeluarkan Ratu Dhika Gelang Gelang adalah Selaksa Angin Meng-hisap Roh. Jangankan manusia, pohon besar atau gajah sekalipun pasti akan tersedot lalu dibanting ke arah yang dikehendaki. Dengan ilmu inilah Ratu Dhika Gelang Gelang dulu menghajar Arwah Muka Hijauketika dirinya dimasukkan ke dalam bubu ikan berbisa. Akan halnya Panglima Pawang Sela meskipun dengan kesaktiannya Ratu Dhika mampu membuat orang ini terbanting ke dinding candi hingga untuk sesaat tubuhnya serasa remuk melesak namun tampaknya dia hanya mengalami cidera tidak berarti. Sambil memukul hancur dinding di sekitarnya dengan dua tangan, Panglima Pawang Sela melesat keluar dari dalam dinding. Didahului teriakan aneh yang mirip-mirip suara ringkikan kuda dan lolongan anjingPanglima Pawang Sela menerjang ke arah Ratu Dhika.Serangan yang dilancarkan merupakan kebutan duaujung lengan jubah mengeluarkan suara sepertigelombang menghantam karang di pantai, disertaisambaran cahaya kuning. "Perempuan gemuk jahanam! Jangan kira akutidak tahu kau menyembunyikan dua bayi dimana!Sebentar lagi aku pasti akan mendapatkan mereka!Tapi tidak ada salahnya kalau lehermu yang banyaklemak itu aku buat buntung lebih dulu!"

***

PADA saat yang sama di halaman candi sebelahbarat di mana dua peti berisi bayi lenyap masuk ke

Page 57: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 57

dalam tanah tanpa bekas, seorang berjubah putihberkelebat di tempat itu. Tangan kanan yangmemegang tongkat putih berlapis salju dingin diketukdua kali ke tanah lalu di sapukan di udara dua kalipula. Mulut berucap perlahan. "Wahai para Dewa di Swargaloka. Kau tahu adaorang berniat jahat di dalam candi memilikikemampuan untuk mengeluarkan dua peti dari dalamtanah. Dengan kuasaMu izinkan saya menyelamatkandua bayi itu!" Satu cahaya putih memancar di dua tempat ditanah. Lalu terdengar suara mengiang di telinga orang tua yang memegang tongkat yang mengepulkan hawa dingin. "Resi Garipastika. Para Dewa mengabulkanpermintaanmu. Selamatkan dua bayi. Tapi ingat baik-baik. Jangan kau berlaku culas. Mengambil salah satudari dua bayi. Belum saatnya kau melakukan itu!Berlutut di tanah, kembangkan dua tanganmu!" Mendengar suara mengiang serta merta si orang tua yang ternyata adalah Resi Garipasthika yang di kenal dengan julukan Si Mata Salju jatuhkan diriberlutut ke tanah. Tongkat putih diselipkan dipunggung, dua tangan dikembang. "Arwah Suci...Kau pasti Arwah Suci yangmewakili para Dewa, yang selama ini selalu disalahartikan sebagai Roh Agung oleh banyak insan diBhumi Mataram ini. Saya Reshi Garipasthikamengucapkan terima kasih atas izin Mu. Sayamengerti. Saya..." Belum selesai ucapan sang Resi tiba-tibadess...desss! Dari dalam tanah melesat dua bayi yangsebelumnya berada daiam dua buah peti bernama

Page 58: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 58

Peti Dewa Penyelamat Raga Dan Jiwa. Dua bayikemudian melayang ke arah Resi Garipasthika, masukke dalam gendongan tangan kiri kanan. Tidakmenunggu lebih lama orang tua sakti yang pernahbertapa di puncak Gunung Himalaya selama sepuluhtahun ini segera berkelebat lenyap dari tempat itu. KEMBALI ke dalam Candi Miring. Suara teriakanyang menyerupai ringkik kuda dan lolongan anjingyang di keluarkan Panglima Pawang Sela cukupmembuat Ratu Dhika Gelang Gelang terkesiap.Apalagi mendengar ucapan orang yang berjubahkuning itu yang menyatakan mengetahui di mana diamenyembunyikan dua bayi. Walau hanya sesaatterkesiap namun sudah cukup memberikan ke-sempatan pada Panglima Pawang Sela menyambarleher Ratu Dhika dengan dua cengkeraman tangankiri kanan. Sesaat batang leher gemuk itu siap hendak dipuntir remuk, Ratu Dhika tersandar. Dengan cepat diajatuhkan diri ke bawah. Dalam keadaan setengahberlutut dia lepaskan satu pukulan telak ke dadaPanglima Pawang Sela. Orang beralis satu inisemburkan darah kental tapi mulutnya malahmenyunggingkan senyum. Tubuhnya lalu mengapung di udara, tangan kanan Ratu Dhika yang masihmembentuk kepalan melekat di dada seolahmenunjang! Ratu Dhika terpekik ketika merasakantinjunya yang menempel di dada lawan dijalari hawapanas sekali. Didahului suara tertawa seolah mengejekPanglima Pawang Sela semburkan ludah campurdarah yang ada di mulutnya ke muka Ratu Dhika.Dalam waktu bersamaan tangannya kiri kanan yangtadi hendak memuntir tanggai leher kini bergerak

Page 59: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 59

menggebuk ke arah batok kepala gadis gemuk itu. Tidak bisa melepaskan tangan kanan yanglengket di dada lawan sementara orang hendakmenggebuk hancur kepalanya. Ratu Dhika GelangGelang mengadu jiwa dengan balas melancarkanserangan bernama Cakar Besi Penghancur Berhaladengan mempergunakan tangan kiri. Tangan menjulurpanjang. Lima jari berubah besar menjadi cakar besi,hitam mengerikan. Serangan Ratu Dhika menyambarlawan lebih dulu dan lebih cepat dari dua gebukanyang dilancarkan Panglima Pawang Sela. Masihuntung orang ini mampu selamatkan kepalanya yangsemula hendak jadi sasaran. Namun begitu gagalmenyambar kepala, lima jari kini berkelebat ke bawahke arah tangan kanan lawan. "Breett!" Lengan jubah Panglima Pawang Selarobek besar. "Kraakk!" Terdengar suara tulang patah dan tanggal! Panglima Pawang Sela menjerit keras ketika sikutangan kanannya kena disambar Cakar Besi Peng-hancur Berhala. Siku putus, lengan langsung tanggalbuntung mulai dari siku ke bawah! Darah menyemburdari urat-urat besar yang putus berbusaian! Piukk!Buntungan lengan tercampak di lantai. Lima jaribergetar lalu mengepal. Dalam keadaan menahan sakit luar biasaPanglima Pawang Sela masih sempat menghan-tamkan telapak tangan kirinya ke kepala Ratu DhikaGelang Gelang. Gumpalan tanah liat kuburan yangmasih melekat di tangan kiri Pawang Sela mendaratdi kening si gadis gemuk. Tiga cahaya berpijar! Di kening Ratu Dhika

Page 60: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 60

kelihatan tiga garis lebar berwarna hitam, merah danbiru! Ratu Dhika menjerit keras. Tubuh gemuknyaterpental membentur dinding candi hingga jebol laluterguling jatuh di satu ruangan gelap. Dalam keadaansetengah sadar dia pentang dua tangan, siap melepaspukulan sakti bernama Langit Roboh BumiTerbongkar. Pukulan ini mengandung hawa panasluar biasa yang mampu membuat tubuh lawan hancurberkeping-keping. Kalau lawan di luar sana masukmengejar maka dia akan menghabisi dengan duapukulan sekaligus! Tadinya Panglima Pawang Sela bermaksudhendak mengejar masuk ke dapan ruangan sempitdan gelap itu namun khawatir akan mendapat serangan mendadak selain itu karena lebih mementingkan mendapatkan dua bayi maka tidak pikir panjang lagi dia menjebol dinding barat candi, melesat ke halaman. Walau tidak ada tanda di tanah bekas masuknyadua peti batu namun dengan kesaktiannya, melaluipenciuman serta getaran di gumpalan tanah kuburanyang masih ada di genggaman tangan kiri dia mampumengetahui keberadaan dua peti batu dlmana duabayi disembunyikan. Pawang Seia merapal manteralalu berseru. "Dua peti sakti ciptaan Dewa! Tempatmu tidaklayak di dalam tanah! Keluarlah!" "Braakk! Braakk!" Tanah halaman terbongkar di dua tempat. DuaPeti Dewa Penyelamat Raga Dan Jiwa melesat keluardari dalam tanah, melayang turun di hadapanPanglima Pawang Sela. "Blaakk! Blaakk!"

Page 61: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 61

Penutup peti terbuka. Sepasang mata Pawang Sela terbeliak besar.Mulut keluarkan suara bengis. Dua peti batu ternyataberada dalam keadaan kosong!

***

Page 62: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 62

9.SANGKALA DARUPADHA RAJA JIN HUTAN ROBAN

DALAM amarah menggelegak Pawang Sela tendangkan kaki kanan ke salah satu peti batu dihadapannya Cahaya tiga warna memancar di ujung kaki kanan. Walau bernama Peti Dewa tapitendangan yang dilancarkan Pawang Sela bukan tendangan sembarangan, bernama Tendangan Tiga Warna. Peti batu itu pasti akan hancur berkeping-keping! Namun dua peti tiba-tiba lebih dulu lenyap dari pemandangan, hanya meninggalkan kepulan asap kelabu tipis. "Kurang ajar! Ratu Dhika! Jangan harap kau bisalolos dari tanganku! Akan aku kubur kau hidup-hidupdalam runtuhan candi!" Ketika Pawang Sela hindak keluarkan ilmukesaktian bernama Angin Pranara Lembah Hantu yangmampu menghancurkan luluhkan Candi Miring tiba-tiba ada satu suara mengiang di telinganya. "Panglima, kau telah terlalu banyak mengeluarkan darah. Perhatikan keselamatanmu! Lawan mampumenjebol perlindungan yang aku berikan. Menurutpenglihatanku dua bayi berada dalam lindunganseorang sakti yang belum bisa kau tandingi dalamkeadaanmu seperti saat ini. Kau harus mengalahdulu. Lupakan gadis gemuk berkepandaian tinggi itu.Kau telah meninggalkan tanda di keningnya. Kalausaja dia tidak memiliki ilmu kebal yang tangguh,niscaya saat kau memukul keningnya denganPukulan Tiga Warna tubuhnya telah tercerai berai!

Page 63: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 63

Sekarang kita bisa menghabisinya dalam waktu tigahari mendatang. Tapi lebih bermanfaat kalau kita bisamenyirapkan untuk datang dan bergabung dengankita. Kita telah banyak kehilangan anggota ber-kepandaian tinggi. Kita perlu yang satu ini. Sebelumpergi kau harus cepat mengambil potongan tanganmuyang ada dalam candi. Jangan sekali-kali sampai or-ang bisa menjajagi keberadaanmu sebelum rencanabesar kita terlaksana " Panglima Pawang Sela cepat membungkuk. "Junjungan Sri Maharaja Ke Oelapan, jika ituperintahmu, saya akan segera melakukan!" "Sekarang segera tinggalkan kawasan candi.Aku berada di luar hutan di kaki bukit. Temui aku dipinggiran sebelah timur. Cari pohon jati kering yangtidak bercabang dan tidak berdaun. Aku ada di situ..." "Saya maklum junjungan. Saya mengerti." Sebelum meninggalkan tempat itu, sesuaiperintah ngiangan suara di telinganya PanglimaPawang Sela lebih dulu masuk ke dalam candi untukmengambil kutungan tangannya. Itu sebabnya ketikaArwah Ketua masuk kembali ke dalam candi dia tidakmenemukan lagi buntungan tangan yang sebagianmasih terbungkus lengan jubah berwarna kuning. Tidak terduga pada saat itu terdengar perempuanmeratap disertai suara memanggil berulang kali. "Anakku Mimba dan Dirga! Di mana kalianwahai... Hyang Jagat Bhatara tolong... tolong dimanamereka! Lindungi mereka. Apa yang terjadi di candiini... Ratu Dhika... Kau dimana?" Panglima Pawang Sela serta merta hentikangerakannya hendak meninggalkan candi. Begitu diaberpaling, dari balik reruntuhan dinding candi muncul

Page 64: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 64

keluar seorang gadis berpakaian biru, berwajah cantikdan berkulit putih. Rambut panjang hitam tergerailepas sampai ke pinggang. "Gadis ini...Dia meratap memanggil anaknya.Dua bayi... Apakah dia ibu dari dua bayi itu? Siapapundia, pasti bukan orang sembarangan di tempat ini!Aku tidak boleh berbuat lalai. Lebih baik aku tangkapdulu dia! Tidak menunggu lebih lama lagi PanglimaPawang Sela segera menghambur menangkap gadisitu lalu secepat kilat tinggalkan Candi Mining.Sebenarnya di dalam tubuh Ananthawuri terdapat batusakti Kaladungga pemberian gaib patung LoroJonggrang, yang membuat dirinya tidak bisa terlihatoleh siapa saja yang berniat jahat. Namun karena ilmukesaktian yang dimiliki Pawang Sela jauh lebih tinggidia mampu melihat Ananthawuri secara nyata. Dari dalam ruangan gelap Ratu Dhika GelangGelang masih sempat melihat apa yang terjadi. Diaberteriak keras lalu melompat coba mengejar. Tapientah mengapa saat itu kepalanya terasa sangat beratKetika dia berusaha menerobos lobang besar didinding candi, kepalanya membentur pinggiranlobang hingga tubuhnya terpental dan kembalitergelimpang di lantai. Untuk beberapa lamapandangannya berbintang-blntang. Namun mulutnyamasih bisa berucap, "Hyang Bhatara Agung...Tolong...Manusia jahat itu menculik Ananthawuri...Selamatkan ibu dua bayi itu. Tolong…”

***

Page 65: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 65

KETIKA berlari cepat menuruni bukit gersang,di kejauhan Panglima Pawang Sela melihat seorangberjubah putih melangkah seenaknya mendaki ke arahpuncak bukit Sosok yang terlihat begitu samar hinggadia tidak bisa mengenal siapa adanya orang itu. Kalausaja dia tidak diperintahkan oleh Sang Junjungansegera pergi menemuinya di pinggiran rimbabelantara sebelah timur, sebenarnya ada niat hendakmendatangi dan menyelidik siapa adanya orangtersebut. Pawang Sela tidak pernah menduga kalauorang yang terlihat samar itu adalah ResiGarispasthika alias kakek berjuluk Si Mata Salju yangtengah menggendong dua bayi keramat dan telahlebih dulu diambil diselamatkan dari dalam Peti DewaPenyelamat Raga Dan Jiwa.

***

KEMBALI ke dalam Candi Miring di Ruang EnamDinding Dewa. "Rakanda Arwah Ketua, kau telah mendengarpenuturanku apa yang terjadi ketika kau meninggal-kan candi mengejar si keparat Arwah Muka Hijau. Se-karang sebaiknya kita cepat-cepat melakukan samadiMenjejak Bumi Menerawang Langit untuk mencaritahu siapa dan dimana sarang manusia jahanam itu..." "Radinda Ratu, aku harap kau bisa bersabarsedikit Kau beruntung. Berkat Ilmu Kebal LemahKebal Banyu pukulan lawan yang meninggalkan tandatiga warna di keningmu tidak membuatmu celaka atau

Page 66: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 66

keracunan... Apa yang kau tuturkan membuat akuingat kembali pada tugas yang pernah aku berikanpadamu. Tapi mungkin belum sempat kau lakukan.Kau ingat tiga tugas itu Radinda Ratu...?" "Aku ingat Rakanda," jawab Ratu Dhika GelangGelang. "Kita harus menyelidik siapa yang sejakbelakangan ini disebut-sebut dan menamakan dirinyasebagai Sri Maharaja Ke Delapan. Ketika akuberhadapan dengan manusia aneh bernama AbdikaBrathama, mengaku utusan Sri Maharaja Ke Delapan,dia juga menyebut mengenai Mataram Baru! Semakinjelas bagiku kalau Bhumi Mataram berada dalam satuancaman luar biasa besar. Ada orang yang hendakmeruntuhkan tahta Sri Maharaja Rakai KayuwangiDyah Lokapala yang masih pamanmu. Ada saturencana pemberontakan besar-besaran terhadappenguasa yang syah saat ini. Rasanya dalam waktusingkat aku harus menghadap Sri Maharaja diKotaraja." Arwah Ketua berhenti bicara sejenak lalumelanjutkan. 'Tugasmu yang ke dua menyelidik apa dan siapasebenarnya pemilik ilmu kesaktian yang selalumenampakkan ujud dalam cahaya tiga warna. Merah,biru dan hitam. Ilmu kesaktian itu agaknya bisadipecah, bisa diberikan kepada siapa saja oleh sangpemilik yang sekaligus sang pengendali. Aku punyadugaan keras mahluk ini adalah sang pengendali. Diakunci dari semua kejadian. Mungkin sekali dialah SriMaharaja Ke Delapan itu..." "Aku juga punya dugaan sama sepertimuRakanda," menyahuti Ratu Dhika Gelang Gelang.

Page 67: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 67

"Kalau sekarang kaki tangannya berhasilmenculik Ananthawuri maka keadaan akan lebih parahdan tambah sangat berbahaya bagi masa depanBhumi Mataram. Dia punya kekuatan untuk menekan."Arwah Ketua keluarkan suara mengorok, hembuskannafas panjang yang memerihkan jangat dan mata laluberkata lagi. "Kau juga aku minta mencari pemuda bernamaSebayang Kaligantha. Pemuda itu mempunyaihubungan dengan ilmu kesaktian memancarkancahaya tiga warna itu. Aku menyirap kabar diamemiliki satu ajimat sangat sakti yang didapatnyaketika masuk ke dalam alam gaib di negeri seberang,di satu bekas Kerajaan Kuna. Pemuda bernamaSebayang Kaligantha itu, bukankah dia kekasihmuRadinda Ratu? Apakah kau sudah berkesempatanmenemuinya?!" Ratu Dhika Gelang Gelang tertunduk lalumenghela napas panjang sebelum menjawab. "Dulu aku pernah curiga kalau sang pengendaliilmu kesaktian yang selalu menampilkan cahaya tigawarna Itu adalah mahluk yang dikenal dengan namaPangeran Bunga Bangkai. Ternyata bukan dia. Akujuga menyirap kabar bahwa orang-orang di selatantengah menggalang satu pasukan besar untukmelaksanakan niat jahat, menyerang Kotaraja,merebut tahta Kerajaan... Beberapa di antara merekatelah menyusup dan melakukan pembunuhan. Ingatperistiwa tewasnya Wakil Balatentara Kerajaan JanggelKantanu? Sampai saat ini tidak diketahui siapapembunuhnya. Belakangan ini banyak orang-orangtak dikenal gentayangan menyebar maut. Di antaramereka ada yang mempergunakan senjata rahasia

Page 68: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 68

berupa kepingan besi bulat biru mengandung racunmematikan..." "Itu jelas orang dari selatan..." kata Arwah Ketuasambil mengusap tanduk merah di atas kepalanyayang botak. "Aku harus mengirim seseorang keselatan untuk menyelidik. Kalau tidak aku sendiri yangakan kesana..." "Rakanda. sampai saat ini Arwah HitamPengawal Malam tidak diketahui dimana beradanya.Juga Arwah Putih Pengawal Siang..." "Aku punya firasat Arwah Putih sudah menemuiajal. Tunggu saja dalam beberapa hari ini. Kalaubayangan arwahnya muncul di salah satu menaracandi menjelang matahari tenggelam, berarti memangpembantuku itu sudah tidak ada lagi di alam nyataini... Radinda, saatnya kita harus bertindak. Aku benar-benar harus segera berangkat ke Kotaraja..." Namun Arwah ketua kemudian terdiam. Selang beberapa ketika baru berucap lagi. "Kalau aku ke Kotaraja dan kau pergi mencari gadis yang katanya bisa mengobatimu itu, lalu siapa yang menjaga dua bayi di Ruang Enam Dinding Dewa?" "Rakanda, aku mengusulkan agar kau menemuiRaja Jin Hutan Roban. Minta bantuannya untukmengirim beberapa puluh jin guna bantu mengawaldua bayi..." Sepasang mata putih bertitik hitam Arwah Ketuamendelik tak berkesip menatap Ratu Dhika GelangGelang. "Ada apa Rakanda? Mengapa kau menatapkuseperti hendak menelanku bulat-bulat?" tanya RatuDhika yang merasa aneh melihat cara Arwah Ketuamenatapnya. Dalam keadaan seperti itu gadis gemuk

Page 69: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 69

ini keluarkan cermin kecil yang selalu dibawanyakemana-mana. Ketika melihat wajahnya di cermin,setengah sesenggukkan dia berkata. "Aduh, jeleknyaparasku. Ada noda tiga warna di kening. Aduhbagaimana ini..." "Radinda, simpan cermin itu. Bukan saatnyauntuk bersolek!" tegur Arwah Ketua. "Kau tahumengapa barusan aku memandangmu seperti itu?Karena jalan pikiranmu benar-benar dapatdiandalkan." "Jangan membuat hidungku tambah besar danmekar Rakanda..." kata Ratu Dhika sambil senyumdan usap-usap hidungnya yang memang agak besar "Radinda, tahu apa yang kini ada dalam benakkusetelah mendengar ucapanmu tadi?" Ratu Dhika gelengkan kepala. "Sudoh terlalu lama aku melupakan sahabatkuSangkala Darupadha, Raja Jin Hutan Roban! Dia dananak buahnya bukan saja bisa dimintakan pertolonganuntuk menjaga dua bayi keramat, tapi juga mampumenghadapi ratusan bahkan ribuan pasukanpemberontak. Jika pengkhianatan itu kelak benar-benar terjadi..." Arwah Ketua usap-usap kepala botakbertanduk, lalu mengelus janggut tebal hitam."Radinda, kau belum menceritakan apakah kau sudahmenemui pemuda kekasihmu bernama SebayangKaligantha itu." "Aku memang sudah menemukannya, RakandaArwah Ketua. Berdasarkan petunjuk yang diberikanPangeran Bunga Bangkai alias Nalapraya. Kononmahluk aneh itu berasal dari Kerajaan Tarumanegaradi daerah barat. Sebayang ketika kutemui keadaannyasudah setengah mayat Setelah itu dia benar-benar

Page 70: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 70

jadi mayat." Kening Arwah Ketua mengernyit "Coba kau ceritakan apa yang terjadi denganpemuda kekasihmu itu," kata Arwah ketua pula. Wajah Ratu Dhika Gelang Gelang tampak mumngsesaat. Lalu dengan suara perlahan dia mulaibercerita.

Page 71: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 71

10. TAMU DARI JAUH

SEPERTI diriwayatkan dalam episode sebelumnya berjudul "Pangeran Bunga Bangkai" Ratu Dhika Gelang Gelang menemukan kekasihnya Sebayang Kaligantha di sebuah candi runtuh di satu bukit kapur yang jarang didatangi manusia. Pemuda itu terbujur mengenaskan di atas gundukan batu hanya mengenakan celana.Nafas satu-satu. Dua mata terpejam dan tampak bengkak membiru. Di dadanya kelihatan satu robekan luka sepanjang satu jengkal. Kaki dan tangan pemuda ini diikat dengan rantai sebesar betis yang ujungnyadipendam ke dalam gundukan batu. Pemuda yangdulu gagah dan bertubuh kekar penuh otot itu kinikelihatan seperti mayat, tubuh kurus lunglai tiadadaya. Ratu Dhika hancurkan empat rantai besi yangmengikat dua tangan Sebayang Kaligantha lalumembaringkan pemuda kekasihnya di lantai candi. Dalam keadaan sekarat Sebayang Kaliganthamenerangkan beberapa hari sebelumnya tiga orangtidak dikenal mendatangi rumahnya. Dia dibawa kecandi runtuh. Dada dirobek. Mutiara Mahakam, sebuahjimat sakti mandraguna yang didapatnya ketikamemasuki alam gaib di bekas Kerajaan Kutai dantersimpan di rongga dadanya dirampas. MenurutSebayang dia mengenali salah seorang pelaku, yaituorang dari selatan. Namun sebelum sempat menyebutkan nama orang itu dua buah senjata rahasia berbentuk besi bulat pipih bergerigi berwarna biru menderu. Senjata rahasia pertama berhasil dipukul mental oleh Ratu Dhika sementara rahasia kedua tidak dapat ditangkis dan menancap telak di

Page 72: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 72

tenggorokan Sebayang Kaligatha. Saat itu juga tubuh pemuda ini berubah biru legam mulai dari leher, kepala dan sebagian dada. "Waktu itu kucingku Ragil Abang bertingkah aneh." kata Ratu Dhika dalam menuturkan riwayatnya."Kucing itu lari ke satu arah. Menduga dia akan menunjukkan arah dirnana pembunuh Sebayang berada, aku mengejar. Ternyata aku menemui pemuda berkepala aneh itu. Kepalanya berbentuk bunga besar dan busuk. Dia tidak mau memberi tahu nama kecuali mengatanan kalau dia berasal dari Kerajaan Tarumanegara. Belakangan aku mengetahui bahwa dirinya disebut Pangeran Bunga Bangkai. Tadinya aku menduga dialah yang telah membunuh Sebayang ternyata tidak. Anehnya kucingku Ragil Abang sangat jinak padanya. Dari penuturan mahluk aneh itu aku mengetahui kalau dia adalah ayah dari dua bayi, suami dari Ananthawuri. Sulit diterima akali Saat ini seperti Rakanda ketahui dia berada di hutan jati dalam keadaan tersesat tidak bisa keluar kemana-mana. Karena kita telah menyirap menenung dia dan dua kawannya. Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan Ragil Abang..." Arwah Ketua tercengang mendengar penuturanRatu Dhika itu. "Apakah jalan pikiranmu bisa dipercaya RadindaRatu?" "Semua aku sulit dipercaya. Namun ketikaPangeran Bunga Bangkai memberi petunjuk bahwajenazah Sebayang telah ada yang mengurus danterbukti benar, hatiku jadi bimbang. Lalu ketika akumenduganya sebagai pembunuh Sebayang danmengejar ke sebuah goa, ada suara tanpa ujud

Page 73: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 73

menegurku..." "Roh Agung...?" "Semula aku menduga begitu. Tapi turut apayang tadi diucapkan kakek bermata salju itu. sekarangaku punya dugaan yang menegurku adalah ArwahSuci." "Ah. rupanya dialah yang selama ini dipercayaoleh Sang Hyang Dewa Bathara Agung untukmembimbing dan menolong insan di Bhumi Mataramini. Sementara manusia dan mahluk alam gaibmenganggapnya sebagai Roh Agung. Sungguh kitasemua harus minta ampun dan maaf pada Roh Agungdan berterima kasih pada Arwah Suci...." Setelahterdiam sesaat Arwah Ketua berkata, "Radinda. kaubelum menceritakan apa yang terjadi dengan jenazahSebayang Kaligantha. Apa kau telah mengurusnya..." "Rakanda, justru di sini terjadi satu keanehan,"Jawab Ratu Dhika pula. "Beberapa sahabat SebayangKaligantha mengurus jenazahnya. Melakukan upacarapembakaran di halaman candi. Ketika api mulaiberkobar mendadak sosok Sebayang Kaliganthabergerak naik ke atas. Bersamaan dengan itu adacahaya tiga warna memancar keluar dari tubuhnya.Cahaya melesat ke langit diikuti tubuh Sebayang. Diarah langit tubuh Sebayang meledak. Berubahmenjadi kepulan asap dan lenyap..." "Lagi-lagi cahaya tiga warna! Ini pasti jahanamyang menyebut diri sebagai Sri Maharaja Ke Delapanitu yang punya pekerjaan!" kata Arwah Ketua sambilkeluarkan suara mengrombor geram. "Mungkin sekalikekasihmu itu telah menjadi korban penggandaan.Seperti yang terjadi dengan Sri Sikaparwathi..." "Berarti dia masih hidup. Mungkin hanya tinggal

Page 74: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 74

menunggu ajal.." kata Ratu Dhika pula. Sepasangmatanya berbinar menahan air mata yang hendakmengucur keluar. "Semoga Para Dewa melindungi,menyelamatkan dan mempertemukan kamikembali..." "Mudah-mudahan dia masih hidup. Dia pemudabaik. Candi ini dia yang mengurusi. Mudah-mudahanDewa Agung melindungi dan memanjangkanumurnya..." (Kisah yang dialami Sebayang Kaligantha bisa diikuti lebih lengkap dalam episode sebelumnyaberjudul "Pangeran Bunga Bangkai") "Aku bersumpah akan mencari kembali pemudaitu setelah aku berhasil menemui gadis yang berwajahseperti Ananthawuri... Yang lebih penting menentukan kembali azimat Mutiara Mahakam." "Kau betul Radinda," kata Arwah Ketua pula."Azimat itu telah disalahgunakan. Kini menjadipangkal malapetaka bagi Bhumi Mataram." Setelahdiam sejenak Arwah Ketua meneruskan ucapan."Saatnya kita harus melakukan samadi Menjejak BumiMenerawang Langit! Kita harus bisa mengetahui siapaadanya mahluk berjubah kuning yang tangannya kaubuntungi itu. Kita harus mampu mencari tahu dimanasarangnya. Sekaligus menjajagi siapa adanya keparatyang mengagulkan diri Sri Maharaja Ke Delapan itu.Selesai semadi kau boleh pergi mengejar gadisberwajah mirip Ananthawuri itu. Aku akan mem-bantumu menjajagi keberadaannya. Tapi Radinda,apa salahnya kalau aku coba dulu melenyapkan tandatiga warna di keningmu. Jika Para Dewa menghendakidan aku berhasil menolongmu berarti sebagian daribebanmu sudah bisa dikurangi..." "Rakanda. aku sangat berterima kasih atas

Page 75: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 75

kebaikan hatimu. Tapi apa kau lupa apa yang dikatakan orang tua bermata putih dingin itu. Hanya ada dua orang yang mampu menolong diriku. Yaitugadis berpakaian putih yang wajahnya mirip Ananthawuri. Satunya lagi Pangeran Bunga Bangkai, yang kini terkurung di dalam hutan jati dan kita dituduh oleh orang tua bermata putih telah menganiaya..." "Radinda. kau boleh saja percaya pada ucapanorang tua itu. Tapi bagaimanapun juga segalasesuatunya adalah Yang Maha Kuasa yang me-nentukan. Jika aku berniat baik. masakan Para Dewatidak memperhatikan..." "Kalau begitu kata Rakanda aku menurut saja.Silahkan Rakanda mulai..." Ratu Dhika Gelang Gelang lalu duduk bersila dilantai candi. Dua tangan diletakkan di atas paha Matadipejam dan perlahan-lahan dia menyalurkan hawasakti ke arah kepala. Saat itu Arwah Ketua telah berlutut di belakangnya. Dua telapak tangan dltekapkan ke kening sampai pelipis kiri kanan Ratu Dhika. Mulut merapal, mata membellak dan seperti yang dilakukan Ratu Dhika, Arwah Ketua juga salurkan tenaga dalam serta hawa sakti ke arah dua tangan yang memegang kepala. "Sekarang Radinda..." bisik Arwah Ketua. Dua orang itu sama-sama alirkan tenaga dalamdan hawa sakti penuh. "Dess! Desss! Desss!" Tiga kali terdengar suara letupan disusulmemancarnya cahaya tiga warna. Bangunan candibergoyang. Batu-batu di dinding, lantai dan atapberderak. Ada beberapa yang hancur. Saat itu juga

Page 76: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 76

Arwah Ketua berteriak keras. Ratu Dhika GelangGelang terpekik. "Wusss!" Satu gelombang angin luar biasa derasmenyambar. Sosok Arwah Ketua terbanting kebelakang, tergeletak menelungkup di lantai candi.Ratu Dhika dalam keadaan terhuyung-huyung cepatberbalik. Kagetnya bukan alang kepalang sampai diakeluarkan beberapa kali jeritan keras. "Rakanda! Apa yang terjadi dengan dirimu! SangKyang Jagat Bathara mengapa bisa jadi begini?!" Setengah meratap Ratu Dhika jatuhkan diri dancepat balikkan tubuh Arwah Ketua. Matanya terbeliakbegitu menyaksikan keadaan Arwah Ketua. Kembaligadis gemuk ini menjerit Saat itu sosok Arwah Ketuadiam tidak bergerak walau hembusan nafasnya masihterasa memerihkan jangat dan mata. Sepasang mataterpejam. Satu hal yang hebat telah terjadi pada ArwahKetua. Tangan kirinya pindah ke tangan kanan sedangtangan kanan pindah ke tangan kiri. Begitu juga duakaki saling berubah pindah. Yang kanan ke kiri, yangkiri ke kanan! "Rakanda! Rakanda!" teriak Ratu Dhika sambi!mengguncang tubuh Arwah Ketua. Cahaya tiga warna, merah, hitam dan biru, sangattipis mengepul keluar dari kepala Arwah Ketua.Perlahan-lahan mahluk alam gaib ini nyalangkankedua mata. "Ratu Dhika... Apa yang terjadi..." "Tubuhmu Rakanda! Bangun dan lihat keadaandua tangan serta kakimu!" teriak Ratu Dhika. Saat itu Arwah Ketua memang merasakan ada

Page 77: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 77

aliran aneh dalam tubuhnya. Dengan cepat diamelompat bangun. Tubuhnya huyung berat. Kalautidak cepat menjaga keseimbangan niscaya dirinyaakan tersungkur ke lantai. Begitu melihat danmenyadari keadaan kedua tangan serta kakinya ArwahKetua langsung menggembor keras. Dia melompatke kiri. Kaki kanan yang sebenarnya kaki kirimenendang arca besar berbentuk gajah duduk disudut ruangan namun tendangannya tidak mengenaisasaran. Lewat dua jengkal dari arca. Padahal arcaItu hanya dua langkah di hadapannya. Arwah Ketua banting salah satu kaki ke lantaicandi hingga lantai yang terbuat dari batu gunungyang sangat keras itu melesak hancur sedalam matakaki! Keadaan di dalam maupun di luar candi benar-benar telah centang perenang hancur-hancuran. "Apa yang terjadi dengan diriku! Mengapa bisabegini! Ada orang mengerjai dengan ilmu kesaktian-nyai Lihat sajal Aku akan membalas lebih ganas!" Ratu Dhika meraba keningnya lalu bertanya. "Rakanda, apakah tanda tiga warna di keningkusudah lenyap?!" "Jahanaml Belum Radindal Tanda itu masihAda!" Pucatlah wujah gemuk Ratu Dhika GelangGelang. Arwah Ketua kepalkan dua tinju kepala men-dongak dan suara berucap gemetar ketika berkata,"Wahai Para Dewa. ketika Bhumi Mataram beradadalam ancaman malapetaka besar mengapa pada kami masih dijatuhkan cobaan begini berat!" "Rakanda, jangan mengumpat. Jangan bicaraseperti itu pada Para Dewa. Semua apa yang terjadi

Page 78: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 78

ini pasti ada hikmahnya..." Berkata Ratu Dhika walaudirinya sendiri sebenarnya diam-diam juga merasasangat terpukul. Rasa kecewa di hati Arwah Ketua agak mengendur sedikit. "Radinda cepat ikut aku. Kita harus melakukansamadi Menjejak Bumi Menerawang Langit sekarangjuga!" "Tapi bagaimana keadaan dirimu? Kau harusmelakukan sesuatu agar dua tangan dan kakimukembali ke tempat semula! Katakan apa yang bisa akulakukan untuk membantu." "Aku tidak perduli tangan dan kakiku pindah kepantat sekalipun! Yang penting mencari tahu siapasumber biang racunnya! Pasti bangsat yang mana!Si pengendali cahaya tiga warna itu! Kalau akumampu membuat tubuhnya hancur cerai berai pastikeadaan tubuhku dapat kembali seperti semula!" Arwah Ketua melangkah lebih dulu. Tubuhnyaterhuyung ke kiri dan ke kanan. Dari mulutnya keluarkutuk serapah berkepanjangan. Kepala dipukul-pukul! "Lihat saja pembalasanku! Tunggu!" teriaknya.Walau di samping kiri ada pintu yang menuju kehalaman selatan namun dalam amarahnya ArwahKetua langsung saja menabrak jebol dinding candi.Sampai di halaman Arwah Ketua berpaling pada RatuDhika. "Kau sudah siap?!" Ratu Dhika anggukkan kepala. "Letakkan dua telapak tanganmu di punggungku." Ratu Dhika lakukan apa yang dikatakan ArwahKetua. Begitu telapak tangan menempel di punggung

Page 79: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 79

Arwah Ketua... wuss! Dess! Sosok kedua orang ituamblas masuk ke dalam tanah! Hanya satu kejapan mata setelah lenyapnya tubuhArwah Ketua dan Ratu Dhika ke dalam tanah untukmelakukan samadl Menjejak Bumi Menerawang Langittiba-tiba seorang tua berpakaian hitam muncul dihalaman depan Candi Miring. Kening diikat seutastali besar berbentuk jalin terbuat dari ijuk. Sambilberjalan ataupun diam berdiri dua telapak tanganselalu dlgosokan satu sama lain. Walau memelihararambut putih menjulai. namun wajahnya bersihkelimis. Di usianya yang hampir mencapai delapanpuluh tahun sikap gerak geriknya tampak masihgagah. Sambil menggosok-gosok dua telapak tanganorang tua Ini memandang seputar bangunan candisebelah depan. Lalu mulut berucap perlahan. "Aku melihat banyak kerusakan di tempat ini.Apakah ini penyebab tuan rumah tidak munculmenyambut kedatanganku? Sahabatku Arwah Ketua,aku mendengar kau menyebut namaku. Dari jauh akudatang untuk mencari tahu. Tapi gerangan dimanakau berada saat ini?" Orang tua ini pejamkan mata, kepala dldongak-kan. Kembali terdengar suaranya berkata. "Ahh... Ada dua mahluk mungil telah mengisiRuang Enam Dinding Dewa. Sayang aku punyaketerbatasan tidak mampu melihat secara terbuka.Sahabatku Arwah Ketua, kau mampu melihat secaraterbuka. Sahabatku Arwah Ketua, kau mungkin tengahmelakukan sesuatu atau belum berada di tempat ini.Baiklah, aku akan menunggu. Sementara menungguperkenankan aku menghibur diri sendiri. Udara di sini

Page 80: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 80

terasa sangak dan panas. Perlu sedikit keteduhan..." Dua telapak tangan berhenti digosokkan. Tangankanan diangkat ke atas. Saat itu juga tahu-tahu telahtergenggam sebuah seruling terbuat dari bambu. Siorang tua duduk di tangga candi. Serulingditempelkan ke bibir. Sesaat kemudian terdengarsuara alunan tipuan seruling mendayu-dayu merdusekali. Aneh. udara bukit gersang yang panasperlahan-lahan terasa sejuk. Tiupan angin yanghampir tak pernah menyapu kawasan itu kinimengalun nyaman sepoi-sepoi basah seolahmengikuti alunan suara tiupan seruling.

Page 81: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 81

11.DINDING TAK BERUJUD

KITA tinggalkan dulu Arwah Ketua dan Ratu Dhika Gelang Gelang yang tengah melakukan Samadi Menjejak Bumi Menerawang Langit di dalam tanah di halaman selatan Candi Miring serta tamu tidak dikenalyang menyebut diri datang dari jauh dan saat itutengah duduk di tangga candi sambil meniupseruling. Mari kita ikuti Resi Garispasthika yang sedang berjalan menuruni bukit bersama Liris Pramawari. Si gadis membawa sang Resi ke pinggiran sebuah hutan jati sebelah timur. "Liris Pramawari. Kita sudah berpisah beberapahari. Kau tiba-tiba muncul. Berarti kau masih belummenempuh jalan ke Gunung Mahameru. Apa kau lupatugas yang aku berikan atau sengaja tidak maumelaksanakan?" "Bukan begitu Kek, eh Paman..." "Sudah, jangan memanggil aku Paman. Panggilseperti yang sudah-sudah kau lakukan. Panggil akuKakek.." "Tapi bukankah kau sudah menganggap dirikusebagai keponakan. Dan kau mengatakan padabanyak orang. Jadi pantas aku memanggilmu Pamanbukan...?" "Seharusnya begitu. Keponakan memanggilpaman pada adik ayahnya. Tapi Jika kau memanggilkuPaman..." Sepasang mata putih si orang tua tampakseperti mau mencair. Resi Garipasthika cepattengadahkan kepala. Dua gundukan salju putih yangmulai mencair serta merta menggumpal keras

Page 82: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 82

kembali. "Ada apa Kek... Apakah aku sudah bicara salahpadamu?" tanya Liris Pramawari memandang denganheran. Si orang tua tersenyum. "Suatu ketika aku akanmenceritakan padamu riwayat diriku. Dulu... puluhantahun silam aku memang punya seorang keponakan.Saat itu usianya sebayamu sekarang ini. Lalu adamanusia jahat membunuhnya. Ketika pertama kalimenemuimu, aku merasa keponakanku itu hidupkembali. Dewa sungguh Agung..." Liris Pramawari cepat-cepat memegang keduatangan Resi Garipasthika. "Kek. kalau begitu harapmaafkan diriku. Aku tidak tahu riwayat masasilammu..." Kata Liris cepat menyambung ucapannya. "Mengenal tugas darimu pasti saya laksanakan,tapi saya masih dalam keadaan bingung..." "Kalau hidupmu hanya dipenuhi kebingungan, lalu kapan kau akan berbuat kebajikan?" Liris Pramawari terdiam. Mata menatap duatangan mulai dari pergelangan sampai ke ujung jari.Dia memperhatikan dan menyadari kalau tangan tidakberkulit dan tidak berdaging itu kini kembali menjalarnaik ke arah pertengahan lengan. Melihat sang keponakan terdiam. ResiGaripasthika jadi kasihan. Dia tahu kalau gadis itutidak akan melalaikan tugas yang diberikan. Tapiderita beban kehidupannya memang bukan main-main dan sungguh berat Mulai dari kematian ibunyayang dibunuh orang di depan mata kepalanya sendiri.Laku hukum kutukan Dewa yang dijatuhkan atas diriayahnya dimana sang ayah kemudian menghilangtidak diketahui alam rimbanya meski sebelum pergi

Page 83: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 83

sempat memindahkan seluruh ilmu silat dan ilmukesaktiannya ke dalam diri Liris Pramawri yang olehSebayang Kaligantha kemudian diberi julukan DewiTangan Jerangkong. Gadis malang tapi berhatiperkasa ini telah bersedia menanggung dosakesalahan sang ayah. Ini membawa akibat hukumanjatuh pada dirinya yaitu berupa seluruh tubuh akanberubah menjadi jerangkong jika dia tidak bisaberbuat tiga kebajikan besar dalam dua belas bulanpurnama. Sejauh ini dia baru mampu berbuat satukebajikan besar yaitu ketika menolong SebayangKaligatha. (Baca "Dewi Tangan Jerangkong") Dalam rasa haru dan kasihan Resi Garipasthikabertanya sengaja alihkan pembicaraan. "Keponakanku, bagaimana kau bisa mengetahuiaku berada di kawasan Candi Miring?" Liris Pramawari alias Dewi Tangan Jerangkongcabut golok berikut sarungnya yang terbuat darigading dan sejak diterima diselipkan di balikpunggung. "Golok sakti ini Kek. Senjata ini yangmembimbing saya ke arahmu..." Senjata yang berada di tangan Liris Pramawariadalah golok sakti bernama Golok Empat MulutPenghisap Darah yang beberapa waktu laluditerimanya dari kakek bermata salju itu. Resi Garipasthika terdiam. Walau saat itu sangsurya bersinar terik namun dari hidung serta sepasangmatanya yang putih terus saja keluar uap dingin.Dalam hati sang Resi membatin, "Kalau memangGolok Empat Mulut Penghisap Darah itu yangmembimbingnya, berarti gadis ini tidak mengada-ada.Segala sesuatunya seperti sudah dikehendaki Yang

Page 84: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 84

Maha Kuasa. Kaiau dia tidak menaruh hormat padaku,tidak nanti dia akan mencari diriku. Aku berterimakasih Dewa telah mempertemukanku dengan gadisitu. Meski beban derita dirinya sendiri begitu beratdia masih ingat dan mau melakukan sesuatu untukkebaikan orang lain." Kedua orang itu lanjutkan perjalanan kembali.Di satu tempat, di tepi hutan yang sunyi LirisPramawari berhenti. "Kek, kita sudah sampai di pinggir hutan dimanasaya menyaksikan kejadian itu..." Resi Garipasthika memandang berkelilingdengan sepasang mata putihnya. Lalu berkata,"Sebelumnya aku juga berada di sekitar hutan ini.Ketika mengamankan dua bayi. Aku hanya mampumasuk sejauh tujuh langkah. Setelah itu ada satukekuatan yang sulit ditembus..." . "Itu yang terjadi dengan diri saya Kek. Sayamendengar suara kucing mengeong di sekitar sini.Suara ada tapi binatangnya tidak kelihatan. Ketika saya hendak masuk ke dalam hutan saya seperti dihalangi oleh tembok kokoh yang tidak kelihatan..." "Rimba belantara ini telah diselimuti siraptenung yang dilakukan oleh Arwah Ketua, penguasadi Candi Miring itu. Maksudnya mungkin baik. Namunaku punya dugaan kali ini dia telah mengambillangkah keliru. Aku menyirap kabar ada seorangpemuda aneh bersama dua sahabatnya terkurung didalam hutan. Pemuda itu mungkin sekali adalahayahanda dari dua bayi keramat yang ada di CandiMiring. Suara kucing yang kau dengar pasti binatangpeliharaan gadis gemuk bernama Ratu Dhika itu.Keponakanku, sekarang cehtakan apa yang telah kau

Page 85: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 85

alami di tempat ini…” Liris Pramawari usap tengkuknya yang men-dadak terasa dingin lalu mulai bercerita.

*** KISAH Liris Pramawari... SUARA ngeongan kucing membuat LirisPramawari hentikan lari. Karena rimba belantara itu diselimuti kesunyian,suara kucing terdengar jelas sekali. Namun setelahmencari kian kemari dia tidak berhasil menemukanbinatang itu. "Kucing di dalam hutan, terasa agak aneh. Akuingin mencari binatang itu tapi tugas yang diberikankakek bermata salju sungguh tugas berat.Perjalananku masih sangat jauh... Aku harus pergijauh ke timur. Padahal di Bhumi Mataram masalahyang aku hadapi banyak dan berat.." Liris termangubeberapa saat di pinggir hutan sampai dia mendengarkembali suara ngeongan kucing. Suara itu begitumenghiba seperti hendak memberitahukan sesuatuatau seolah minta pertolongan. Akhirnya LirisPramawari memutuskan masuk ke dalam hutan.Namun baru menindak satu langkah ke dalam rimbatiba-tiba braakk! Tubuhnya menabrak sesuatu hinggadia terpental beberapa langkah ke belakang. "Aneh, apa yang menghalangi? Aku tidak melihatapa-apa!" Untuk kedua kalinya gadis ini melompat masukke dalam hutan. Untuk kedua kalinya pula tubuhnyamembentur sesuatu. Kening, hidungnya dan lututterasa sakit "Benar-benar aneh..." Liris Pramawari

Page 86: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 86

memandang ke dalam hutan dengan mata terbelalak.Lalu dia melangkah. Dua tangan disapukan dandiketukkan ke depan. Dia menyentuh satu benda tebal. Kemanapun dia meraba dan mengetuk benda tebalitu tetap terasa. "Dinding penghalang tidak berujud.Tidak bisa dilihat mata... Bagaimana mungkin? Orang sakti mana yang punya pekerjaan? Atau dedemithutan tengah berpesta hingga orang luar tidak bolehmasuk ke dalam hutan?" Si gadis usap-usaptengkuknya yang terasa dingin. Tapi otak masih terusberpikir. "Kucing tadi. Apa binatang itu ada di dalam ataudi luar hutan?" Liris menatap hutan belantara di hadapannya.Coba menebus pandang sampai jauh ke dalamdimana pohon jati tumbuh rapat dan keadaan redup. Karena belum yakin dan masih penasaran gadisini mundur beberapa langkah. Dua tangan diangkatke atas, siap melepas pukulan sakti bernama MenabasTiang Meruntuh Atap yaitu ilmu kesaktian yangdidapat dari ayahnya. Dua tangan memancarkancahaya keputih-putihan bergetar tanda LirisPramawari mengerahkan seluruh kemampuan tenagadalam yang dimiliki. Sesaat lagi pukulan sakti akan melesat tiba-tibadi hutan sebelah utara dan selatan terdengar suararingkikan kuda seperti saling bersahutan. "Siapa...?" pikir Liris Pramawari yang terpaksaturunkan dua tangan. Batal melepas pukulan sakti.Telinganya yang tajam menangkap satu kejanggalan.

Page 87: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 87

12. PERMAISURI MATARAM BARU

INI aneh lagi. Ada suara kuda meringkik tapi tidak ada suara tapal kaki mendera tanah! Aku tadi seperti melihat ada sambaran cahaya dari selatan..." Liris Pramawari mengambil putusan cepat dan tepat. Gadis ini melesat ke atas satupohon jati besar, berpijak di atas cabang paling tinggi,mendekam di balik daun-daun jati yang lebar dan lebat. Tidak menunggu lama, dari arah kiri, dari jurusan dimana terletak bukit gersang, berkelebat satu bayangan kuning. Di bawah pohon kemudian tampak seorang berdestar dan berjubah kuning berdiri sambil memegang buntungan tangan yang ternyata adalah tangan kanannya sendiri.Orang ini memiliki hanya satu alis, yaitu di atas matakiri, panjang menjulal sampai ke pipi. Di bahu si jubahkuning memanggul seorang perempuan berambuttergerai lepas yang wajahnya tidak bisa dilihat olehLiris Pramawari. Orang ini bukan lain ialah PanglimaPawang Sela. Perempuan yang dipanggulnya adalahAnanthawuri yang beberapa saat lalu diculiknya dariCandi Miring. Liris memperhatikan ke arah kanan. Tadi adasuara meringkik dari jurusan itu namun mengapa tidakada orang atau binatang atau mahluk lain yangmuncul? Mata dibesarkan, telinga dipasang tajam-tajam.Di pinggir hutan Pawang Sela mencari pohon jatikering tidak bercabang dan tidak berdaun. "Apakah aku datang ke tempat yang salah? Aku

Page 88: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 88

tidak melihat pohon jati yang dikatakan JunjunganSri Maharaja Ke Delapan." Baru saja Pawang Sela membatin mendadak adasuara mengiang. "Panglima, aku ada di sini." Pawang Sela cepat menoleh ke pinggiran hutansebelah kiri. Di situ semua pohon jati tumbuhbercabang dan berdaun lebat. Namun tiba-tiba diamelihat ada satu pohon jati tinggi besar, berkulitkering, tidak memiliki cabang maupun ranting apalagi daun. Sekilas tampak ada cahaya tiga warnamemancar di batang pohon lalu lenyap. Dengan cepat Pawang Sela melompat kehadapan pohon, membungkuk dalam-dalam sambilberkata. "Junjungan Sri Maharaja Ke Delapan, sayasudah berada di hadapanmu. Mohon maafmu, tadisaya tidak melihat pohon jati ini..." "Aku sengaja tadi menutup pandanganmu karena ketika menuju ke sini aku mencium bau manusia lain di sekitar rimba belantara Ini. Apakah ada orang yang mengikutimu Panglima?" Suara yang bicara seolah datang dari dalam batang jati kering. "Saya yakin tidak..." "Lalu mengapa aku masih mencium bau manusiadi sekitar sini?" mengatur napas demikian rupa agarjangan sampai terdengar karena dia kini tahu orang-orang berkepandaian luar biasa tinggi di bawah sana.satu masih belum kelihatan ujudnya yaitu yang disapadengan panggilan Junjungan Sri Maharaja KeDelapan. Saat itu karena terlindung oleh dedaunanLiris Pramawari tidak melihat bayangan cahaya tigawarna di batang pohon jati kering tak bercabang dantidak berdaun.

Page 89: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 89

"Kalau begitu izinkan saya menyelidik... Ataumungkin bau manusia yang Junjungan cium adalahperempuan yang ada di atas panggulan saya saat ini?" "Perempuan yang kau bawa berbau harum bunga melati. Yang aku cium baunya lain..." "Junjungan mengizinkan saya melakukanpenyelidikan?" "Tidak perlu. Waktuku tidak lama. Mungkin sajabau yang aku cium berasal dari beberapa manusiayang terkurung di dalam rimba belantara. Bukankahada mahluk yang mempergunakan ilmu kepandaianuntuk menyesatkan orang lain hingga terkurung didalam rimba?" "Saya mendengar hal itu Junjungan. Saya tahusiapa pelakunya yaitu Arwah Ketua Penguasa CandiMiring. Tapi saya tidak tahu siapa yang terkurung didalam rimba..." "Nanti kau harus menyelidik. Kalau bisa kitakeluarkan siapa tahu mereka bisa kita jadikan mahlukTuman Keku. Sekarang untuk sementara lupakan orang-orang itu. Panglima, aku melihat keadaanmusangat menyedihkan..." "Mohon maafmu wahai Junjungan. Saya berhasilmenembus Candi Miring namun tidak mampumendapatkan dua bayi. Saya kehilangan tangankanan..." "Aku tahu. Pembalasan dan hukuman akansegera jatuh pada perempuan gemuk bernama RatuDhika Gelang Gelang yang telah mencelakai dirimu.Tapi aku lebih dulu akan memanfaatkan ilmukesaktiannya. Sampai saat ini kita belum punyamahluk Tuman Keku betina. Ha... ha... ha!" Mahlukdi dalam pohon kering tertawa. Panglima Pawang Sela

Page 90: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 90

juga tertawa tapi tidak berani keras-keras. "Panglima, buntungan tanganmu itu, kau sudahmenyelamatkannya. Tak ada orang yang bisamenjajagi keberadaanmu. Tapi aku tidak terlalu yakin.Sekarang kau tidak memerlukan lagi buntungantangan itu..."" "Saya mohon petunjuk Junjungan. Apakah tangan ini tidak bisa disambung lagi?" "Cakar besi yang merenggut putus tanganmumengandung racun jahat Racun Liang Sungsum.Kalau kutungan tangan disambung, racun akanmengalir kembali dalam aliran darahmu dan masukke dalam sungsum. Kau akan menemui ajal dalamwaktu dua hari... Kalau saja aku punya ilmu penawarracun itu..." "Saya mengerti," jawab Panglima Pawang Selapula. Lalu tidak menunggu lebih lama PanglimaPawang Sela bantingkan buntungan tangan ke tanahhingga amblas. "Pawang Sela, kau pembantuku yang sangatberbakti. Walau tanganmu kini cuma satu, aku akanmenambahkan kadar cahaya tiga warna dalamtubuhmu hingga ilmu kesaktianmu berlipat ganda." "Terima kasih Junjungan," kata PanglimaPawang Sela sambll membungkuk. Lalu dia menatapke arah pohon dan berkata. "Junjungan, saya berhasilmenculik ibu dari dua bayi keramat itu." "Itu. pekerjaan hebatl Aku sudah melihat.Bukankah namanya Ananthawuri. Menurut apa yangtersurat di Empat Gading Bersurat, dia adalah gadispilihan Para Dewa. Dia akan tetap perawan meskipuntelah melahirkan dua bayi." "Saya mohon petunjuk, apa yang akan saya

Page 91: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 91

lakukan dengan gadis ini..." "Serahkan padaku." kata suara di dalam pohon."Bukankah seorang Sri Maharaja memerlukan seorang calon Permaisuri?" Panglima Pawang Sela terkesiap mendengarucapan mahluk di dalam pohon jati. Dalam hati diamembatin. "Bagaimana mungkin. Dua bayinya mau dibunuh, ibunya mau dijadikan Permaisuri..."

Page 92: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 92

13. KEBAJIKAN KEDUA

MATA baja putih berkilau Sri Maharaja Ke Delapan menatap Pawang Sela. "Panglima, apa yang ada di benakmu?!" Panglima Pawang Sela tersentak mendengar teguran itu. Apakah dia tahu apa yang barusanaku ucapkan dalam hati?" pikir Pawang Sela. Cepat-cepat Panglima dari Kerajaan Mataram Baruini membungkuk berulang-ulang. "Dewa Agung. Wahai Junjungan, saya tidak sadar kalau saat ini saya tengah membawa calon Permaisuri Kerajaan Mataram Baru..." Di atas pohon dengan hati-hati Liris Pramawarimenyibakkan daun jati agar bisa melihat ke bawahlebih jelas. "Permaisuri...? Mahluk sakti itu hendak menjadikan Ananthawuri sebagai Perrhalsuri? Sang Kyang Jagad Bathara. apa sebenarnya yang sedang terjadi di negeriini. Apa pula yang'akan terjadi kemudian...?" "Panglima, lebih mendekatlah ke pohon. Akusegera akan mengambil gadis itu." Sri Maharaja KeDelapan berkata. Dengan cepat Panglima Pawang Sela melangkahlebih dekat ke arah pohon jati kering lalu berlutut satukaki di tanah hingga tubuh dipanggulnya akan lebihmudah untuk diambil. Cahaya tiga warna yang ada dibatang pohon berpijar terang lalu lenyap. Sekali iniLiris Pramawari sempat melihat keberadaan cahayatiga warna itu. "Cahaya tiga warna..." desis Liris Pramawaridengari bibir bergetar. "Berarti... apakah dia

Page 93: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 93

pemiliknya? Mungkinkah dia sang pengendali yangpernah mencelakai pemuda bernama SebayangKallgatha itu...?" Begitu cahaya lenyap sebagai gantinya daridalam pohon keluar satu sosok lelaki. Rambut, wajah,sekujur tubuh serta pakaian yang dikenakannyamemancarkan cahaya berkilat seolah dilapisi sejenislogam putih berkilau. Bahkan dua bola matapun putih.mengingatkan Liris Pramawari pada Resi Garipasthika.Mahluk aneh ini mengenakan sebuah mahkota kecilyang juga berwarna putih dan lebih menyilaukandibanding warna putih yang melapisi tubuhnya mulaidari rambut sampai ke kaki termasuk pakaian ringkasyang dikenakannya. "Manusia baja putih...?" ucap Liris Pramawaridalam hati penuh tanda tanya. "Seumur hidup barusekali ini aku melihat mahluk seperti ini. Apakah diamanusia atau mahluk dari alam gaib atau bagaimana?Jadi inilah ujud Sri Maharaja Ke Delapan yang selamaini disebut-sebut keberadaannya di Bhumi Mataram.Tidak berkumis tidak berjanggut. Lapisan putihberkilat di wajahnya membuat sulit menduga apakahdia masih muda atau sudah tua renta." Mahluk yang disebut sebagai mahluk baja oleh Liris Pramawari, menyembul keluar dan dalam batangpohon sampai sejarak satu langkah. Dua tangandiulurkan untuk mengambil sosok Ananthawuri dariatas bahu Panglima Pawang Sela. Pada saatAnanthawuri berpindah ke dalam gendongan Sri Ma-haraja Ke Delapan dengan tubuh tertelentang, rambutyang menjulal tersibak, wajah yang tadi tertutuprambut kini tersingkap. Begitu Liris Pramawarimemperhatikan wajah gadis itu, kejutnya bunga alang

Page 94: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 94

kepalang. Untung saja dia bisa cepat menguasai dirihingga tidak mengeluarkan seruan bertahan. "Dewa Jagat Bhatara! Tidak salah mataku melihat? Wajah gadis itu mengapa sangat mirip dengan parasku? Tidak heran kalau Arwah Ketua di Candi Miring mengira aku ibu dua bayi itu..." Sri Maharaja Ke Delapan tatap sesaat wajahAnanthawuri yang berada dalam keadaan tidak sadarkarena sebelumnya telah ditotok oleh Pawang Sela.Dua mata putih Sri Maharaja Ke Delapan berpijarterang. "Cantik sekali. Penuh kesucian dan ketulusan.Gadis bernama Ananthawuri. tidak salah kalau ParaDewa mengambilmu sebagai gadis pilihan. Tidaksalah kalau aku Sri Maharaja Ke Delapan KerajaanMataram Baru mengambilmu menjadi Permaisuri.Aku sungguh berbahagia..." Sri Maharaja Ke Delapan menatap pada PawangSela. Sang Panglima cepat berdiri dari berlutut danberkata, "Junjungan, kebahagiaanmu menjadikebahagiaan saya juga." "Panglima, aku akan membawa Permaisuriku inike lapisan bumi ke tiga. Otaknya perlu dicuci terlebihdulu. Aku menunggumu di sana. Namun sebelumnyakau harus memeriksa tempat pemusatan Tuman Kekudan Tuman Kean. Juga temui Arwah Hitam PengawalMalam. Periksa apakah dia telah melakukan tugasseperti yang kita kehendaki... Bila keadaan sudahcukup matang, dalam keadaan hari di muka aku akanmengambil keputusan kapan kita melakukanpenyerbuan..." Di atas pohon kening Liris Pramawari

Page 95: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 95

mengernyit "Tuman Keku, Tuman Kean... Mahluk apa itu?Penyerbuan...? Penyerbuan kemana? Siapa yanghendak diserbu. Memangnya ada pasukan..." "Perintah Junjungan akan saya laksanakan,"jawab Panglima Pawang Sela. "Sebelum berpisah adasesuatu yang ingin saya tanyakan. Maaf kalau perilakusaya dianggap lancang..." "Junjungan, kita sudah menguasai perempuangemuk bernama Ratu Dhika Gelang Gelang. Apakahkita juga sudah bisa menjajagi siapa adanya orangyang menyelamatkan dua bayi dari dalam Peti Dewa?Saya menduga ilmu kesaktian orang itu Jauh lebihtinggi dari Ratu Dhika. Bahkan tidak berada di bawahArwah Ketua..." Muka bertapis baja putih Sri maharaja Ke Delapansungglngkan senyum. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan manusia satuitu Panglima Pawang Sela. Dia aku ketahui adalahseorang Resi bernama Garipasthika. Sebelum haripenyerbuan dia sudah berada di pihak kita. Aku tahuapa yang menjadi kelemahannya." Pawang Sela membungkuk. "Syukurlah kalau begitu wahai Junjungan." Sri Maharaja Ke Delapan anggukkan kepala. Diamelangkah mundur. Sosok anehnya bersamaAnanthawuri yang didukungnya masuk ke dalambatang pohon jati dan sirna dari pemandangan.Cahaya tiga warna yang ada di pohon itu memancarterang lalu lenyap. Di atas pohon Liris Pramawari mengusap wajahnya yang keringatan berulang kali. "Sri Maharaja Ke Delapan.. Rencana penyerbuan...

Page 96: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 96

Gadis itu hendak dijadikan permaisuri. Lebih dulu dicuci otaknya. Tuman Keku dan Tuman Kean... mahluk apa itu? Lalu kakekku itu hendak mereka apakan? Resi itu dalam bahaya. Bagaimana ini? Aku harus membatalkan niat meneruskan perjalanan membawa golok sakti ke Gunung Mahameru. Aku harus mencari orang tua itu. Tapi dia berada dimana...?" Tiba-tiba golok sakti bersarung gading yangterselip di punggung Liris Pramawari bergetar lalumelesat keluar. Di udara senjata sakti ini berputar tigakali sebelum diam mengepung dengan ujung golokmemancarkan sinar aneh dan menunjuk ke arahselatan. Liris Pramawari yang berotak tajam maklumapa arti kejadian ini. "Senjata sakti, terima kasih. Kau telah memberipetunjuk arah dimana aku bisa menemukan orang tuabermata salju itu..." . Liris Pramawari cepat mengambil golok sakti yang mengapung di udara dan memasukkannya ke balik punggung jubah putih. Tak lama setelah dilihatnya Panglima Pawang Sela meninggalkan tempat itu maka diapun melompat turun dari atas pohon jati. berlari secepat angin ke arah selatan. Mengikuti petunjuk golok sakti ke arah dimana beradanya Resi Garipasthika. Ketika dia sampai di kaki bukit gersang dimanaCandi Minng terletak. Liris melihat Resi Garipasthikatengah menyerahkan dua bayi pada seseorangperempuan gemuk mengenakan kemben merah. "Rupanya pamanku itu ada urusan dengan orang-orang Candi Miring. Sebaiknya aku tidak mengganggu. Biar aku menunggu di balik batu besar sana..."

Page 97: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 97

Tak lama setelah Liris duduk di balik batu besardi knki bukit tiba-tiba Arwah Ketua muncul, langsungmencekal leher pakaiannya. Belum sempat gadis iniberpikir apakah dia akan melawan atau diam saja,tahu-tahu dia sudah sampai di atas bukit.

***

"KEK. begitu kejadian yang aku alami. Kalau saya telah bertindak salah tidak meneruskan perjalanan tapi malah berbalik mencarimu, saya mohon maaf." Berkata Liris Pramawan begitu selesai menuturkan apa yang dialaminya di hutan jati. "Tidak, kau tidak m«iakukan kesalahan. Apa yang kau perbuat yaitu mencariku adaiah satu tindakan yang sangat benur. Bhumi Mataram, semua tokoh baik di Kerajaan ini tengah menghadapi satu perkara besar. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui atau tidak menyadari. Kau datang padaku, memberi tahu berarti merupakan satu kebajikan. Apakah kau tidak menyadari...?" "Apa maksudmu Kek?" Resi Garipasthika tersenyum. Dua tangan diulurkan memegang tangan si gadis. Lalu dua tangan diangkat, didekatkan ke mata Liris. "Kau lihat sendiri..." Liris Pramawari membuka matanya lebar-lebar.Dua tangan yang sebelumnya mengelupas tidakberkulit tidak berdaging sampai sebatas lengan kinitampak pulih utuh sampai ke ujung kuku. Liris Pramawari terpekik gembira langsungmemeluk si orang tua sambil menyebut Yang MahaKuasa berulang-ulang.

Page 98: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 98

"Kek. saya merasa tidak berbuat kebajikan apa-apa..." Resi Pramawari elus punggung si gadis. "Kau merasa begitu tapi Para Dewa lebihmengetahui dan selalu berlaku adil. Apa yang telahkau lakukan, yaitu mencariku dan menceritakan apayang terjadi di hutan jati merupakan satu kebajikanbesar. Karena dengan cara itu kau telah memberi tahubahwa Bhumi Mataram tengah menghadapi satuperkara bahaya sangat besar. Kau telah membantuusaha menyelamatkan Kerajaan. Kini menjadikewajibanku dan para tokoh baik di Mataram untukmengambil tindakan... Kalau saja Arwah Ketua maubersikap bersahabat dengan diriku, sebenarnya akudan dia bisa bekerjasama bahu membahu menye-lamatkan Kerajaan. Sayang... sayang sekali. Dia justrucuriga padaku. Dia hanya menurutkan kata hati sendiri. Pikiran yang jernih terkadang tidak dipakai, dilupakan begitu saja. Sayang, padahal aku tahu dia mahluk baik." Resi Garipasthika lepaskan pelukan dua tangansi gadis lalu berkata, "Liris kalau tidak salah akumengingat riwayat dirimu, berarti sampai saat ini kausudah berbuat dua kebajikan besar. Kau masih harusmelakukan satu kebajikan besar lagi hingga hukumanDewa hapus atas dirimu..." "Kek, saya tidak mengkhawatirkan diri saya. Saatini saya sembuh. Saya berterima kasih pada ParaDewa dan dirimu. Saya tahu, dalam beberapa hari dimuka tangan saya kembali akan mengelupas lagi. Kek,saya saat ini yang saya khawatirkan justru adalahdirimu. Ingat ucapan orang bertubuh baja putih itu.Dia tahu keadaan dirimu. Termasuk kelemahanmu.

Page 99: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 99

Mereka hendak mencelakanmu Kek. Mereka jugahendak mengerjai Ratu Dhika." "Aku tahu. Mereka hendak mencelakai semuaorang yang tidak sehaluan dengan mereka, apalagiyang dianggap bisa menghalangi rencana keji mereka.Termasuk dua bayi suci keramat yang tidak tahu apa-apa itu. Mahluk baja putih itu. yang dipanggil SriMaharaja Ke Delapan, dia biang keladi semuaperbuatan dan rencana jahat ini. Dia juga yangmenjadi penguasa dan pemilik ilmu yangmemancarkan cahaya tiga warna. Kita harus bisamenghancurkan sumber ilmunya. Tapi yang harusdilakukan lebih dulu adalah mencari tahu dimanasarang kediamannya." "Saya mendengar dia menyebut satu tempat dilapisan bumi ke tiga..." "Lapisan bumi terlalu luas. Tidak mungkinmencarinya tanpa kepastian letak keberadaannya. Jikasaja Arwah Ketua mau kuajak bekerja sama dia bisamelesat masuk ke dalam bumi. Mencari tahu. "Bagaimana kalau kita menemui Arwah Ketuakembali di Candi Miring..." "Aku tengah memikirkan hal itu. Hanya saja akulebih banyak khawatir dari pada mengharap...' jawabResi Garipasthfka yang rupanya sudah tahu betulseluk beluk sifat peradatan Arwah Ketua. "Mereka juga saya dengar menyebut TumanKeku dan Tuman Kean. Kau tahu mahluk apa itu Kek?"bertanya Liris. 'Kau pernah diserang mahluk bertubuh manusiaberkepala anjing. Benar?" "Benar Kek" "Setahuku itulah mahluk bernama Tuman Kean.

Page 100: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 100

Tubuh manusia Kepala Anjing. Ada yang menciptakanuntuk satu keperluan besar. Jangan-jangan ini adasangkut pautnya sama Sri Maharaja ke Delapan. KalauTuman Keku aku masih belum paham. Rasanyamanusia juga tapi berkepala binatang. Entah apa.Dalam waktu tidak lama kita pasti akan mengetahui." "Kek. sebelum orang yang menculik Ananthawuridan mahluk aneh putih itu muncul, saya mendengarada suara seperti kuda meringkik..." Memberi tahuLiris Pramawari. "Kalau begitu Tuman Keku bisa saja berartiTumbuh Manusia Kepala Kuda." Liris tercengang lalu bertanya lagi. "Kek, mengapa mahluk berlapis baja putihmenyebut diri dan dipanggil Sri Maharaja Ke Delapan. Sungguh sangat takabur..." Resi Garipasthika menatap ke langit bersih di atas hutan jati. "Itu yang sejak beberapa waktu lalu menjaditanda tanya dalam diriku. Saat ini dengan petunjukDewa Agung, setelah mendengar penuturanmu, akusudah bisa meraba. Raja yang memerintah di Mataramsekarang ini adalah Sri Maharaja Rakai KayuwangiDyah Lokapala. Merupakan Sri Maharaja ke tujuhdalam jajaran Raja-raja Kerajaan Mataram. Mahluk baja putih itu bermimpi akan menjadi pengganti padaurutan Sri Maharaja Ke Delapan dengan caramerampas tahta. Melakukan penyerbuan... Merekapasti akan menyerbu Kotaraja..." "Kalau begitu apa yang harus kita lakukan Kek?Apakah saya harus kembali menempuh jalan keGunung Mahameru untuk menyerahkan golok saktipada Resi Pewaris di sana?"

Page 101: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 101

"Keponakanku, untuk sementara tugas itu bisakau tunda dulu. Yang harus kau lakukan saat iniadalah mencan kucing yang kau dengar suara mengeongnya tadi sebelum dua mahluk aneh itumuncul di pinggiran hutan..." "Kucing? Untuk apa di cari Kek?" "Binatang itu bisa membantu kita meleburtenung yang menyirap beberapa orang yang ada didalam rimba belantara. Mereka orang-orang pandai.Kita perlu bantuan mereka untuk menyelamatkanKerajaan sebelum mereka di masukan ke dalamkelompoknya oleh Sri Maharaja Ke Delapan. Tapitindakan itu agaknya harus tertunda beberapa waktu.Aku punya firasat Arwah Ketua dan perempuan gemukyang bernama Ratu Dhika tengah melakukan sesuatuyang sakral di Candi Miring. Kita tidak bolehmengganggu mereka..." "Kalau itu perintah darlmu. akan saya lakukan Kek. Lalu Kakek sendiri mau melakukan apa atau mauke mana?" Resi Garipasthika tidak menjawab. Diamenyerahkan tongkat yang ada lapisan putih danmengepulkan hawa dingin pada Liris Pramawari.Walau merasa heran si gadis menerima juga tongkatitu dan memegangnya di tangan kanan. "Kek, dulu kau menyerahkan golok sakti padaku.Lalu minta digendong, sekarang kau menyerahkantongkat sakti. Apakah sekarang kau juga mau mintadigendong.?" Si Mata Salju tertawa. Belum lenyap gema tawaitu, tubuhnya berubah menjadi asap putih dingin, lalulenyap masuk ke dalam tongkat. "Aku malas berjalan, apalagi lari. Kau saja yang

Page 102: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 102

membawa aku kemana-mana..." Terdengar suaraSang Resi dari dalam tongkat. Begitu si orang tua sakti masuk ke dalam tongkatlangsung saja tangan dan bahu kanan Liris Pramawaritertarik miring karena tongkat itu serta merta menjadisangat berat hingga dua kakinya tertekuk dan akhirnya jatuh terduduk di tanah. Liris Pramawari kerahkan tenaga luar dalam,berusaha berdiri sambil mengangkat tongkat. Tapisampai tubuhnya keluar keringat dan rahangmenggembung dia tidak mampu melakukan. Malahkembali jatuh terduduk di tanah! Karena kehabisanakal gadis Ini akhirnya duduk menjelepok lalu tertawageli. "Keponakanku, mengapa kau tertawa? Anakperawan tidak baik tertawa di hutan belantara. Apakau mau menyuruh datang semua dedemit hutan..."Keluar suara dari dalam tongkat. "Ih...jangan bicara membuat aku takut Kek." "Lalu apa tongkatku berlaku nakal menggelitikmu?" "Kek tongkatmu tidak nakal. Tapi tongkat inikenapa jadi berat begini. Aku tidak mampu mengang-katnya!" jawab Liris Pramawuri. "Oala... Padahal sudah satu minggu ini aku puasa!Ah. pasti tua bangka ini masih banyak dosa! Ha... ha... ha!" Terdengar suara sang resi dari dalamtongkat disusul suara tawa. "Sekarang coba kauangkat lagi. Apa masih berat?!" Liris mencoba. Dia jadi terkejut sendiri. Tongkatputih mengepulkan hawa dingin itu mendadak bukansaja berubah sangat ringan. Tapi juga menariknya kedepan hingga untuk mengikuti dia terpaksa harusberlari cepat, makin cepat dan tidak terasa dia sudah

Page 103: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 103

dua kali mengelilingi rimba belantara hutan jati dikaki bukit itu! "Meong..." Sekonyong-konyong terdengar suara kucingmengeong!

Page 104: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 104

14. MENJEJAK BUMI MENERAWANG LANGIT

ILMU Menjejak Bumi Menerawang Langit pada masa itu hanya dimiliki oleh Arwah Ketua. Dengan ilmu Ini. berdasarkan bagian tubuh atau pakaian dari seseorang bisa dijajagi dimana beradanya orang bersangkutan dan dalam waktu beberapa kejapan mata saja bisadidatangi sekalipun orang itu berada di dalam perut bumi, di goa batu di dalam gunung atau di dasar laut.Konon ketika pada mulanya Arwah Ketua memohon untuk mendapatkan ilmu tersebut yang dilakukanmelalui doa dan tapa semedi Para Dewa tidakmengabulkan Arwah Ketua kemudian melakukan samadi alamterbuka di situ bukit di Gurun Pasir Dieng. Tanpapakaian selembarpun Arwah Ketua melakukansamadi. Siang kepanasan membuat tubuhnya seolahleleh oleh terik panas sinar matahari sedang malamkedinginan laksana dikubur di dalam gundukan es! Setelah memasuki hari ke empat puluh dimanakeadaan Arwah Ketua tidak lebih dari jerangkonghidup dan siap sekarat, berkat keteguhan hati sertaniat bahwa ilmu kesaktian itu hanya akandipergunakan untuk kebaikan maka Para Dewaakhirnya mengabulkan tapa samadi Arwah Ketua.Kepadanya diberikan ilmu sakti mandraguna bernamaMenjejak Bumi Menerawang Langit. Ratu Gelang Gelang yang sejak tadi berdiam diri meletakkan dua tangan di depan mata. Tapi dia tidak melihat apa-apa. Semua serba gelap gulita. Diamerasa seperti berada dalam satu liang yang sempit.Ketika tangan disapukan ke kiri dan ke kanan dia

Page 105: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 105

menyentuh tanah lembab! "Rakanda, kita berada dimana?" bisik Ratu Dhikayang dia tahu berada di sampingnya tapi tidak dapatmelihat sosoknya. "Kita sudah di dalam tanah. Jangan ada rasakhawatir. Bernafas seperti biasa. Kita akan segeramulai bertapa, memohon pertolongan Dewa Agung.Waktu kita tidak lama. Sebelum matahari mencapaititik tertingginya di luar sana. tapa kita harus sudahselesai. Sekarang ulurkan tanganmu ke samping. Jikakau menyentuh bahuku, bergeraklah. Pindah kesebelah belakang. Dua telapak tanganmu letakkan dipunggungku. Alirkan seluruh tenaga dalam dan hawasakti yang kau miliki ke tubuhku. Kosongkan pikiran.Pada saat samadi berlangsung, kedua mataku akanmenjadi buta. Maka matamu jangan sekali-kalidipejamkan karena kau yang akan melihat pertandayang akan diberikan oleh alam gaib." Ratu Dhika Gelang Gelang lakukan apa yangdikatakan Arwah Ketua. Ketika tangan kanan diulurkanke samping, dia menyentuh bahu Arwah Ketua. Laludengan cepat dia bergeser duduk bersila di sebelahbelakang, dua tangan ditempelkan di punggungArwah Ketua. "Radinda, selama samadi berlangsung kau tidakboleh mengeluarkan suara sedikitpun. Kecuali jikakau bertanya atau kau telah melihat sesuatu maka kau harus memberi tahu kepadaku..." . "Aku mengerti Rakanda," bisik Ratu DhikaGelang Gelang. Suaranya masih menyatakan adaketegangan dalam dirinya. Dari kepalan tangan kirinya Arwah Ketua menebar segenggam tanah bercampur darah yang berasal dari

Page 106: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 106

luka buntungan tangan kanan Panglima Pawang Sela. "Kita mulail" bisik Arwah Ketua. Maka saat itu juga meski kedua mata nyalang namun seandainya ada sinar terang di hadapannya dia tidak akan mampumelihat. Di luar, sang surya perlahan-lahan bergerakmendekati titik tertinggi di pertengahan siang. Didalam liang tanah Arwah Ketua dan Ratu Dhika sama-sama mandi keringat. Satu-satunya suara yangterdengar adalah hembusan napas mereka. Se-peminuman teh berlalu. Tiba-tiba ada getaran diempat dinding, lantai dan bagian atas liang tanah.Lalu Ratu Dhika melihat ada satu titik kecil berwarnahitam di kejauhan. Perlahan-lahan titik ini bergerak mendekat dan saat demi saat berubah besar. Pada waktu mencapai seukuran kepalan titik hitam bergerak melebar membentuk tabir empat persegi. Di kehitaman tabir tiba-tiba muncul sebatang pohon jati kering, tinggi besar namun tidak bercabang dan tidak beranting, juga tidak memiliki daun selembarpun. Dari getaran telapak tangan Ratu Dhika yang menempel di punggungnya Arwah Ketua maklum kalau gadis gemuk itu telah melihat sesuatu. "Katakan apa yang kau lihat..." ucap Arwah Ketuayang dari suaranya jelas dia juga tidak mampumenekan rasa tegang. "Aku melihat pohon jati besar.Tinggi tak bercabang, tidak ada daun..." "Hanya pohon?" tanya Arwah Ketua. "Betul, hanya pohon." "Aneh... kau sudah mengerahkan seluruh tenagadalam dan hawa sakti?" "Nyawaku sudah seperti mau putus..." jawab

Page 107: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 107

Ratu Dhika. "Apa yang terjadi...? Mungkin ada satu kekuatandahsyat melindungi manusia berjubah kuning ituhingga dia tidak muncul dalam tabir samadi..." ArwahKetua berpikir keras. Dia ingat sesuatu, "Radinda Ratu. coba kau perhatikan lagi. Beri tahu jika ada perubahan yang kau lihat." Setelah berkata begitu Arwah Ketua ulurkantangan kiri yang kini berada di sebelah kanantubuhnya. Di dalam gelap dia kumpulkan kembalitanah mengandung darah yang tadi ditebar. Begitudigenggam tanah dalam genggaman memancarkancahaya redup. Saat itu juga di sebelah belakang RatuDhika membuka mulut "Rakanda. aku melihat ada cahaya tiga warnapada batang pohon Jati kering..." "Jangan berkesip... Kita hampir dapat menjajagimanusia berjubah kuning itu. Wahai Dewa Agung, tolong kami..." ucap Arwah Ketua. Sesaat kemudian Ratu Dhika tiba-tiba melihat seorang berjubah kuning bertangan buntung yang memanggul seorang perempuan berambut panjang di bahu kirinya. "Aku melihat orang berjubah kuning itu. Orangyang mengaku Panglima Pawang Sela utusan SriMaharaja Ke Delapan. Dia berdiri di depan pohon. Diaseperti bicara dengan seseorang. Tapi lawanbicaranya tidak kelihatan... Juga tidak terdengarsuaranya. Aku hanya melihat sebentuk cahaya putihmenyilaukan dari arah pohon jati. Di bahunya aku jelas melihat Ananthawuri yang diculik dari candi." Tubuh Arwah Ketua bergetar. "Orang yang bicara dengan si jubah kuning itupasti memiliki kekuatan dahsyat atau dilindungi oleh

Page 108: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 108

cahaya tiga warna hingga kau tidak mampu melihatdan mendengar suaranya. Perhatikan dan dengar baik-baik setiap ucapan Pawang Sela..." "Orang itu memanggil lawan bicaranya dengankata-kata Junjungan, Sri Maharaja Ke Delapan..." "Dewa Jagat Bhatara Dia rupanya." "Rakanda, si jubah kuning menyerahkanAnanthawuri pada orang yang tidak kelihatan..." "Radinda, kau tahu dimana kira-kira merekaberada? Kau mengenali keadaan sekitar pohonJati?" "Setahuku hutan jati terdekat ada di selatan kakibukit" "Benar, kita akan segera keluar dari dalam tanah. Aku akan memasuki alam gaib dan melesat ke kawasan hutan jati. Kau cepat mencari gadisberpakaian putih yang wajahnya mirip Anantha-wuri..." "Aku sudah tidak sabar cepat-cepat keluar darisini. Apakah samadi kita sudah selesai Rakanda.Olala...tunggu...!" "Ada apa Radinda Ratu?" "Aku... aku melihat diriku dalam tabir hitam itu...Cahaya tiga warna di keningku memancar terangRakanda. kepalaku mendadak sakit sekali. Sepertimau pecah..." "Ada orang hendak mencelakai dirimu..." "Rakanda.. aku melihat mahluk aneh. Sekujurtubuhnya diselubungi benda putih berkilat sepertitimah, mungkin baja. Ada mahkota berkilau di ataskepalanya. Mahluk ini mengulurkan tangan menariktanganku. Rakanda aku... Tubuhku tertarik...!" ' "Dewa Jagat Bathara! Radinda. orang hendak

Page 109: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 109

mengambil dirimu dari jauh. Kau harus cepat keluardari sini. Ambil ini cepat telan!" Arwah Ketua seperti mencongkel sesuatu daridalam dadanya ialu benda bercahaya hijau ber-gemerlap ini dimasukkan ke dalam mulut Ratu DhikaGelang Gelang yang saat itu menghuyung ke kananseperti ditarik orang. "Telan!" "Rakanda kau memberikan batu Asmasewupadaku?" Ratu Dhika tidak percaya. "Saat ini hanya batu sakti ini yang bisa kuberikanuntuk menyelamatkan dirimu. Lekas pergi! Cari gadisberkerudung putih!" "Tapi bagaimana dengan dirimu?!" "Jangan pikirkan akui Batu itu akan kembalipadaku jika kau sudah selamat dari mara bahaya!Cepat telan!" Tidak ragu lagi Ratu Dhika segera menelan batusakti bernama Asmasewu. Tanpa berpaling ke belakang Arwah Ketua laluhunjamkan dua sikutnya ke belakang. "Bukk! Bukkk!" Dua sikut menghantam tubuh kiri kanan RatuDhika Gelang Gelang hingga dia menjerit kerasmerasa dirinya seolah luluh lantak! Saat itu juga tubuhgadis gemuk ini melesat keluar dari dalam tanah. Diudara siang benderang tubuhnya melesat ke arah barat hutan jati. Sekejapan kemudian Arwah Ketua telah keluar pula dari dalam tanah, melayang ke ujung utara hutan jati dan melesat turun di satu tempat yang bukan lain adalah Lembah Hantu!

TAMAT

Page 110: Karya : Bastian Tito...pembantu utama dari orang yang mereka panggil sebagai Sri Maharaja Ke Delapan atau Sri Maharaja Mataram Baru. Selama Ini dia berada di Kotaraja untuk memata-matai

Ebook by Tiraikasih ( Dewi KZ ), Scan by Syaugy_ar

KANG ZUSI at http://cerita-silat.co.cc/ 110

Sri Maharaja Ke Delapan berusaha menculik RatuDhika Gelang Gelang secara gaib untuk dimanfaatkanilmu kesaktiannya lalu dihabisi. Mampukah batu saktiAsmasewu menyelamatkan? Bagaimana dengan Pangeran Bunga Bangkai dan dua sahabatnya yang masih terkurung di dalam rimbabelantara karena tenungan Arwah Ketua? Bisakah Ananthawuri lepas dari tangan Sri Ma-haraja Ke Delapan yang hendak mengambilnyamenjadi Permaisuri? Siapakah orang tua berpakaian hitam dan meniupseruling di tangga Candi Miring?

Ikuti Episode selanjutnya berjudul:

PERANG ARWAH DI BHUMI MATARAM