karst kalimantan.doc

2
Pulau Kalimantan, dari ekspedisi speleogi dari tim prancis yang dilakukan pada tahun 1980-an (ESFIK-1982, 1983) melaporkan bentang alam karst di wilayah pegunungan Mangkaliat, Kalimantan Timur. Di Kalimantan Tengah dapat dijumpai bentang alam karst yang meliputi Gunung Haje dan Gunung Menunting di Muara Teweh. Di Kalimantan Selatan terdapat diwilayah Pegunungan Meratus yang penyebarannya terputus- putus. Satuan geomorfologi ini membentuk bentang-alam perbukitan yang sangat berbeda karakteristiknya dengan daerah di sekitarnya, yakni berupa bukit karst yang umumnya mempunyai gua-gua kapur dengan stalagtit atau stalagmit-nya, sungai-sungai bawah tanah, atau bukit batu kapur dengan lubang-lubang dolina, yang dibangun dari sisa-sisa cangkang, koral, batuan karbonat dan kalsit. Kemiringan lereng bervariasi dari 35 O hingga 85 O , dengan ketinggian dari sekitar 50 meter (Perbukitan Lubuktutung, Bukit Separi dan Bukit Biru) hingga 380 meter (Gunung Sekerat, Gunung Sandaran, Gunung Kaliorang, Gunung Tendehhantu dan Gunung Mangkaliat) di atas permukaan air laut . Perbukitan Karst berkembang membentuk rangkaian punggungan yang saling bertautan, ataupun perbukitan yang menyendiri (soliter). Pelamparannya relatif timurlaut-baratdaya dan secara setempat melengkung ke arah baratlaut-tenggara, searah dengan pola jurus perlapisan satuan batugamping dari Formasi Tendeh-hantu, Formasi Beluluh dan Formasi Berai. Litologi yang menyusun Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst, terdiri dari perselingan lapisan batugamping masif, batugamping klastik dan terumbu serta napal. Batugamping gunung Sekerat (Kabupaten Kutai Timur, Kal-Tim) termasuk kedalam Formasi Tendeh Hantu yang berumur Miosen Tengah. Batugamping merupakan batuan penyusun dari Formasi Berai, Formasi Bebuluh dan Formasi Tendehhantu, sumber daya keseluruhan diperkirakan 54.900 juta ton. Dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dijumpai di daerah-daerah Perbukitan Km14–Km17

Upload: hasmiamustamin

Post on 01-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Karst Indonesia

TRANSCRIPT

Pulau Kalimantan, dari ekspedisi speleogi dari tim prancis yang dilakukan pada tahun 1980-an (ESFIK-1982, 1983) melaporkan bentang alam karst di wilayah pegunungan Mangkaliat, Kalimantan Timur. Di Kalimantan Tengah dapat dijumpai bentang alam karst yang meliputi Gunung Haje dan Gunung Menunting di Muara Teweh. Di Kalimantan Selatan terdapat diwilayah Pegunungan Meratus yang penyebarannya terputus-putus.

Satuan geomorfologi ini membentuk bentang-alam perbukitan yang sangat berbeda karakteristiknya dengan daerah di sekitarnya, yakni berupa bukit karst yang umumnya mempunyai gua-gua kapur dengan stalagtit atau stalagmit-nya, sungai-sungai bawah tanah, atau bukit batu kapur dengan lubang-lubang dolina, yang dibangun dari sisa-sisa cangkang, koral, batuan karbonat dan kalsit.

Kemiringan lereng bervariasi dari 35O hingga 85O, dengan ketinggian dari sekitar 50 meter (Perbukitan Lubuktutung, Bukit Separi dan Bukit Biru) hingga 380 meter (Gunung Sekerat, Gunung Sandaran, Gunung Kaliorang, Gunung Tendehhantu dan Gunung Mangkaliat) di atas permukaan air laut .

Perbukitan Karst berkembang membentuk rangkaian punggungan yang saling bertautan, ataupun perbukitan yang menyendiri (soliter).

Pelamparannya relatif timurlaut-baratdaya dan secara setempat melengkung ke arah baratlaut-tenggara, searah dengan pola jurus perlapisan satuan batugamping dari Formasi Tendeh-hantu, Formasi Beluluh dan Formasi Berai.

Litologi yang menyusun Satuan Geomorfologi Perbukitan Karst, terdiri dari perselingan lapisan batugamping masif, batugamping klastik dan terumbu serta napal.

Batugamping gunung Sekerat (Kabupaten Kutai Timur, Kal-Tim) termasuk kedalam Formasi Tendeh Hantu yang berumur Miosen Tengah.

Batugamping merupakan batuan penyusun dari Formasi Berai, Formasi Bebuluh dan Formasi Tendehhantu, sumber daya keseluruhan diperkirakan 54.900 juta ton. Dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dijumpai di daerah-daerah Perbukitan Km14Km17

Satuan Batugamping Terumbu berumur Miosen Awal Miosen Tengah yang disetarakan dengan Formasi Tendehantu dan ciri litologi dominan adalah batugamping bioklastik. Satuan Batugamping Kalkarenit berumur Miosen Tengah yang disetarakan dengan Formasi Golok dan ciri litologi adalah batugamping kalkarenit dan perselingan batugamping dengan napal dan diendapkan selaras diatas Satuan Batugamping Terumbu. Satuan Napal berumur Miosen Tengah-Miosen Akhir yang disetarakan dengan Formasi Golok dan ciri litologi berupa napal dan perselingan antara napal dengan batugamping yang juga diendapkan selaras diatas Satuan Batugamping Kalkarenit.

Di Kalimantan Timur sendiri Ekosistem Karst yang merupakan areal-areal dengan lithologi dari bahan induk kapur dan lahan ini, sebagian besar kawasan Karst terdapat di semenanjung Sangkulirang, memanjang sampai ke Tanjung Mangkaliat dengan luas keseluruhan hanya 432.817 hektar (2,18% dari luas daratan Kaltim) dan yang masih baik seluas 293.747,84 hektar (67.86% dari luasan ekosistem karst)

Kawasan Karst Sangkulirang Mangkalihat seluas 1.867.676 ha yang terletak di Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur

Pola pengaliran dendrito-rektangular dan bermuara ke sungai utama yaitu Sungai Mahakam, atau langsung ke laut. Kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat terletak di dua wilayah kabupaten yaitu Kutai Timur dan Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Kawasan ini merupakan jajaran pegunungan kapur yang dikenal dengan nama Pegunungan Gamping Marang. Di kawasan inilah banyak ditemukan gua-gua bekas hunian manusia purba yang keberadaannya masih lestari.

Kawasan Karst Mangkalihat-Sangkulirang, bermorfologi tegakan menara-menara curam, berisi ribuan lorong-lorong goa, baik goa berair maupun goa fosil. Kawasan Karst ini menyebar dari pedalaman barat menuju pesisir timur. Kawasan pesisir timur dihiasi terumbu-terumbu tempat hidup fauna karang. Kawasan karst ini bahkan menyimpan cerita manusia-manusia pertama Kalimantan, jauh lebih tua dari kebudayaan Kutai.