karbonat alt2

11
PENDAHULUAN Batuan karbonat adalah salah satu jenis batuan sedimen disamping batuan silisiklastik. Antara keduanya terdapat persamaan dan perbedaan pada seluruh komponen yang berpengaruh terhadapnya. Mulai dari lingkungan dimana batuan tersebut dapat terbentuk, proses pengendapan , komposisi sedimen, tingkat maturitas, struktur dan tekstur, jenis porositas, faktor diagenesa, dll. Perbedaan utama adalah pada aspek-aspek: - provenan, batuan karbonat berasal dari intrabasinal, sedang sandstone berasal dari extrabasinal, - - sortasi pada batuan karbonat sering tidak dapat mengevaluasi efek kondisi hidraulik dibanding sortasi pada batupasir. - aktifitas organik sangat penting untuk pertumbuhan/pengendapan karbonat, sedang pada batupasir tidak begitu terpengaruh, - kepentingan diagenesa pada karbonat lebih memberi arti pada kualitas reservoir. Data dari American Institute of Petroleum menunjukan bahwa rata-rata recovery factor primer plus sekunder batuan karbonat, umumnya lebih kecil dari sepertiga OOIP (32%) dibanding batupasir yang mepunyai RF 40%, alasannya adalah bahwa fasies karbonat lebih bervariasi dan sangat berhubungan dengan tekstur pengendapan, pola pengendapan, dan diagenesa. POROSITAS Perbandingan porositas antara Karbonat dan Sandstone (dari Choquette & Pray, 1970) Umumnya 40-70% di karbonat modern menjadi 5-15% di fasies reservoir. Porositas primer Interpartikel menonjol dengan jenis lain juga penting (intrapartikel,fenestrae, burrow) .

Upload: ari-yusliandi-taher

Post on 26-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

karbonat

TRANSCRIPT

Page 1: Karbonat alt2

PENDAHULUAN

Batuan karbonat adalah salah satu jenis batuan sedimen disamping batuan silisiklastik. Antara keduanya terdapat persamaan dan perbedaan pada seluruh komponen yang berpengaruh terhadapnya. Mulai dari lingkungan dimana batuan tersebut dapat terbentuk, proses pengendapan , komposisi sedimen, tingkat maturitas, struktur dan tekstur, jenis porositas, faktor diagenesa, dll.

Perbedaan utama adalah pada aspek-aspek:- provenan, batuan karbonat berasal dari intrabasinal, sedang sandstone berasal dari

extrabasinal, -- sortasi pada batuan karbonat sering tidak dapat mengevaluasi efek kondisi hidraulik

dibanding sortasi pada batupasir. - aktifitas organik sangat penting untuk pertumbuhan/pengendapan karbonat, sedang

pada batupasir tidak begitu terpengaruh, - kepentingan diagenesa pada karbonat lebih memberi arti pada kualitas reservoir.

Data dari American Institute of Petroleum menunjukan bahwa rata-rata recovery factor primer plus sekunder batuan karbonat, umumnya lebih kecil dari sepertiga OOIP (32%) dibanding batupasir yang mepunyai RF 40%, alasannya adalah bahwa fasies karbonat lebih bervariasi dan sangat berhubungan dengan tekstur pengendapan, pola pengendapan, dan diagenesa.

POROSITASPerbandingan porositas antara Karbonat dan Sandstone (dari Choquette & Pray, 1970)

Umumnya 40-70% di karbonat modern menjadi 5-15% di fasies reservoir.Porositas primer Interpartikel menonjol dengan jenis lain juga penting (intrapartikel,fenestrae, burrow) .Porositas bervariasi pada post-deposition (Vuggy, moldic). Ukuran diameter dan throat tidak terlalu berhubungan. Bervariasi dari uniform hingga heterogen. Pengaruh diagenesa besar. Memperbesar dan memperkecil pori.

Rekahan sangat berpengaruh pada sifat reservoir.

Evaluasi visual por & k sangat memerlukan capillary Pressure analysis Analisa core plug 1 inch tidak cukup

Umumnya 25-40%, menjadi 15-30 %.

Porositas hampir umumnya interpartikel (diawal dan akhir pengendapan).

Ukuran diameter dan throat sangat berhubungan. Umumnya seragam dalam bentuk ukuran dan distribusi. Pengaruh diagenesa kecil biasanya mengurangi sedikit porositas primer.

Rekahan tidak begitu penting pada sifat reservoir.

Evaluasi visual por & k umumnya mudah (secara semikuantitatif).Analisa core plug 1 inch sudah cukup.

Page 2: Karbonat alt2

LINGKUNGAN PENGENDAPAN

Lingkungan pengendapan batuan Karbonat pada umumnya berada pada shallow water (0-100m in di karbonat modern) , marin.

Umumnya terbentuk dan berkembang di subtropis hingga tropis. Efek temperatur sangat berperan dalam pembentukan organisme karbonat.Fasies dikontrol oleh tektonik lokal dan produktifitas organik .Submarine cement umum terjadi.

Lingkungan pengendapan batupasir/silisiklastik pada umumnya berada pada semua kedalaman. Terestrial dan marin.Umumnya terbentuk dan berkembang di semua iklim.

Fasies terbentuk dikontrol hanya oleh tektonik regional.Submarine cement tidak pernah terjadi

Selain analog/persamaan dengan batupasir, yaitu yang bersifat detritus, maka ada perbedaan yang menonjol mengenai klasifikasi karbonat, terutama yang tumbuh, seperti :

Boundstone (Dunham, 1962), Biohermal/Biostromal (Pettijohn,1949), Biolithic/biogenic (Grabau, 1913), Biolithite (Folk ,1959,1962), Bafflestone, Bindstone, Framestone (Embry & Klovan, 1971).

Dari hal lingkungan pengendapan, batuan karbonatpun mempunyai spread lingkungan pengendapan yang lebar seperti batupasir, mulai dari basin, open sea shelf, Deep shelf margin, Foreslope, organic build-up, winnowed edge sands, shelf lagoon open circulation, restricted circulation shelf dan tidal flats, dan Evaporit pada Sabkhas-Salinas (Wilson,1984). Namun dari seluruh penyebaran batuan karbonat tersebut, yang mempunyai prosentasi terbesar dengan penyebaran yang relatif sempit adalah Deep shelf margin, Foreslope, organic build-up, winnowed edge sands.

Pada pertumbuhan Platform - Carbonat build-up, James (1984) telah membagi 4 fase pembentukan dengan fasies penciri seperti berikut ini :

Stage Fasies Diversity Shape

       Domination Bindstone/framestone Low Laminated/EncrustingDiversification Frame/bindstone wacke High Domal/massive/branching/  to grnstn matrix   encrustingColonization Baffle/floatstone mud Moderate Branching/lamellar/encrusting  to grainst matrix    Stabilization grain/rudst to wackest Low to mod Skeletal debris

Page 3: Karbonat alt2

SEKUEN STRATIGRAFI

Dalam hubungannya dengan konsep Sekuen Stratigrafi, maka ada perbedaan antara Karbonat dan silisiklastik adalah sebagai berikut :

Page 4: Karbonat alt2

KarbonatDepositional RulesPertumbuhan besar Intrabasinal dari asl organic yang membangun akumulasi sedimen lepas dan struktur yang resisten dari gelombang .

Depositional ControlsIklim, level bawah cahaya, temperatur, nutrient, gelombang, hidraulika arus .

Depositional Profiledep. Slope low-high (<1 to >40o)Ramps (slope <1-3o)Prograding Banks (slope 5-40o)Steep Rimmed Platform/Shelf (slope >40o)Mud-Supported slope-up to 12o Grain-suppoted slopes-12-40o

Organic/semen penstabil slope >40o

DiagenesaMetastable-Potensial untuk diagenesa pra-beban yang meluas.Awal Sementasi marin. DolomitisasiKarst disolusi/Sementasi

Perkembangan System TrackHighstand Shedding dominan

Keep-up-Short Sea floor residence Time-Minor early marine cement.Catch-up-Long Sea floor residence Time-Abundant early marine cement.Agradasi-Progradasi

Sistem TransgresiTerbentuknya pertumbuhan karbonat skala besar dan bervariasi mulai dari - starved(gi ve-up) to backstepping to agradasi (Keep-

Silisiklastik

Source asal inorganik Extra-basinal membentuk akumulasi sedimen lepas.

Iklim, sed. Supply (S:Sh ratio), level bawah proses fisika-stream, gelombang, tidal, energi arus.

Dep. Slope rendah (<10o)Ramps & Shelves.

Mud-supported Slopes

Stable-metastable – Potensial untuk diagenesa beban yang meluas. Alterasi mineral tidak stabil.Sementasi.

Highstand tergantung pada sedimen-suplai.Sand-rich hingga Mud prone.

Agradasi-Progradasi

Sistem Transgresi Tampak sebagai pola backstepping.Tidak terjadi sedimentasi besar (give-up) to backstepping to agradasi (keep-up).

Lowstand SystemsTrack – Kontrol lereng. Curam – megabreksi dengan ketebalan yang bervariasiLandai – megabreksi & grain-support.Endapan Traksi –Lowstand Flushing In-situ carbonate bank Komplek progradasi karbonat.

Page 5: Karbonat alt2

Terjadi karstifikasi pada endapan karbonat yang ada.Terbentuknya semen meniscus.Terbentuknya chalky type?Shifting facies belt.Tidak ada produksi karbonat dalam skala besar.

Lowstand System Track – Dominan basin-fill Komposisi- Tergantung batuan sumber–

Didominasi oleh endapan gravity flowUnit – Incised Valleys, Outer shelf lowstands

- Basin Floor Thick- Slope Thick

- Komplek Progradasi.

Adanya daerah erosional,Sedimentasi kearah basin/cekunganShifting facies belt.

Kompaksi mekanik.

DIAGENESA

Page 6: Karbonat alt2

Batuan karbonat mempunyai kekhususan berhubungan dengan diagenesa. Beberapa faktor yang mengontrol diagenesa di kedalaman antara lain, kontrol structural (fracturing), tekanan, dan temperatur. Sedang yang mempengaruhi diagenesa di dekat permukaan antara lain stabilisasi mineral (aragonite leaching), kondisi keseimbangan (dengan adanya vadose, phreatic, dan mixing zone), dan influks air yang tinggi.

Lebih jauh tentang diagenesa batuan karbonat, dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Eogenesis, Mesogenesis, dan Telogenetik. Masing-masing dicirikan oleh pembentuk dan perusak pori. Faktor pembentuk pori mulai dari eogenesis hingga telogenesis adalah dissolution (vug, channel, fissures, cavern), recrystallization (interkristalin) , tectonic activity (fracture). Sedang yang merusak pori mulai dari eogenesis hingga telogenesis adalah semen (marine & fresh water), overburden + tectonic (kompaksi/stylolite & pressure solution), infilling, Calcite Spar.

Diagnesa dalam batupasir umumnya sama denga batuan karbonat terutama dalam hal proses di kedalaman (mesogenesis) seperti proses biologi, fisika,, kompaksi, dan kimia. Namun end-resultnya dalam beberapa hal berbeda. Hal ini erat hubungannya dengan material pembentuk batuan terhadap proses diagenesa yang terjadi. Seperti adanya pore preservation pada batuan karbonat akibat rigiditas kerangka, mineral stabil, pengurangan beban (burial stress), barier permeablitas, dan keberadaan minyak.

DAMPAK TERHADAP EKSPLORASI MIGAS

Keberadaan hidrokarbon di suatu tempat tergantung dengan Petroleum System, yaitu :Batuan Induk, Batuan reservoir, Perangkap, Seal, dan Migrasi.Dalam hubungannya dengan batuan karbonat, maka masalah reservoir yang umumnya ditemui.

Pada umumnya reservoir batuan karbonat berkembang di Shallow water . Selain kondisinya cocok juga terbentuknya semen yang tidak menyeluruh. Di luar Shallow water prosentasinya tidak terlalu besar.

Dalam hal diagenesa, secara umum pembentukan porositas terjadi selama diagenesa awal dekat permukaan yang akan memberi karakter pada reservoir.Diagenesa subsurface umumnya merusak porosity, sehingga sangat penting untuk mengetahui rekonstruksi evolusi diagenesa/porositas dalam memprediksi karakter reservoir.Hal yang penting adalah mengetahu kapan migrasi HC dan kapan late diagesis, Karena apabila HC sudah ada dalam pori batuan karbonat, maka diagenesa tidak dapat merusak pori. Selain adanya minyak, yang dapat mengawetkan pori (pore preservation) adalah rigiditas kerangka, mineral stabil, pengurangan beban (burial stress), dan barier permeablitasBanyaknya coral, gastropooda, dan alga hijau dalam batuan karbonat memberi peluang lebih untuk pembentukan porositas, karena material tersebut terbuat dari aragonit yang mudah larut.

Page 7: Karbonat alt2

REFERENSI :

Tucker, Maurice e., 1991, Sedimentary Petrology – An Introduction to the Origin of Sedimentary Rocks., 2nd ed., Blackwell Scientific Publication, Oxford, 260 hal.Reeckmann, A. & Friedman, G.M., 1982, Exploration for Carbonate Petroleum Reservoirs, Willey & Sons, New york, 213 hal.Esteban, M, Dr., 1995, Characterization of Carbonate Reservoirs : The Geological Approach, Course for Pertamina, Carbonate International Ltd, London, 454 hal.Ascaria, N.A. & Wu, C., 2000, Seismic Facies & Sequence Analysis of Carbonate Depositional System, Program DPKK Migas, Solo,