karapan sapi

Upload: riki-alvarez-indo

Post on 14-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Karapan Sapi, Kerapan Sapi MaduraKarapan Sapiadalah acara khas masyarakat Madura yang di gelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September, dan akan di lombakan lagi pada final di akhir bulan September atau October. Yaitu saat dimana masyarakat Madura telah sukses menuai hasil panen padi atau tembakau.Karapan Sapiini selain diperlombakan, juga merupakan ajang pesta rakyat dan tradisi yang prestis dan bisa mengangkat status sosial seseorang. Jutaan biaya yang harus dikeluarkan untuk melatih dan merawat sapi-sapi karapan ini.

Karapan Sapi, Kerapan Sapi MaduraKarapan sapididahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Babak pertama adalah penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua adalah penentuan juara kelompok kalah, sedang babak ketiga adalah penentuan juara kelompok menang. Piala Bergilir Presiden hanya diberikan pada juara kelompok menang.Ada beberapa macamkarapan sapiyang dilaksanakan di Madura, yaitukerap keni(karapan kecil),kerap raja(karapan sapi besar),kerap onjangan(karapan sapi undangan),kerap jar-ajaran(karapan sapi latihan),kerap karesidenan(kerapan sapi tingkat karesidenan).Karapan Sapi Kecilataukerap keni, diadakan pada tingkat kecamatan atau kewedanaan. Peserta karapan sapi kecil ini adalah warga dan sapi lokal dari daerah yang bersangkutan. Sapi kerap dari luar daerah tidak diperbolahkan turut serta. Jarak tempuh karapan sapi hanya 110 meter. Pemenang karapan sapi kecil ini akan menjadi pesertakerap raja.Karapan Sapi Besarataukerap rajaini disebut juga kerap negara. Karapan sapi besar ini biasanya diadakan di ibukota kabupaten pada hari Minggu.Jarak tempuh karapan sapi ini adalah 120 meter.Karapan Sapi Undanganataukerap onjanganadalah pacuan khusus yang diikuti oleh peserta yang diundang baik dari dalam kabupaten maupun luar kabupaten. Karapan undangan ini diadakan menurut waktu keperluan atau dalam acara peringatan hari-hari tertentu.Karapan Sapi Latihanataukerap jar-ajaranmempunyai jadwal yang tidak tentu pelaksanaannya tergantung keinginan pemilik atau pelatih sapi-kerap. Peserta karapan latihan adalah sapi lokal yang kuat, diberi makanan yang cukup, dilatih lari, dipertandingkan dan diiringi dengan musik saronen.Karapan Sapi Karesidenanataukerap karesidenanini adalah kerapan besar yang diikuti oleh juara-juara kerap dari empat kabupaten di Madura. Kerap karesidenan diadakan di kota Pamekasan pada hari Minggu dan merupakan acara puncak untuk mengakhiri musim karapan sapi.Asal Usul Karapan Sapi MaduraAda beberapa versi yang menceritakan asal-usul karapan sapi ini. Ada yang mengatakankarapan sapiini munculnya untuk penyebaran agama Islam di Maduran dan satunya mengatakan bahwakarapan sapiini muncul dengan sendirinya dikarenakan mereka ingin mengadu kekuatan dan kecepatan sapi-sapi mereka dalam mengolah sawah.Pengertian Karapan Sapi dan Sapi Kerap MaduraPengertian katakerapanadalah adu sapi memakaikaleles.Kalelesadalah sarana pelengkap untuk dinaiki sais atau joki yang disebuttukang tongko. Kaleles yang dipakai dipilih yang ringan agar sapi bisa berlari semaksimal mungkin, dan kuat untuk dinaikitukang tongko. Sapi-sapi yang akan dipacu dipertautkan denganpangonongpada leher-lehernya sehingga dua sapi menjadi satu pasangan.

Karapan Sapi dan Sapi Kerap MaduraSapi kerapadalah sapi pilihan dengan ciri-ciri tertentu, yang antara lain berdada air artinya kecil ke bawah, berpunggung panjang, berkuku rapat, tegar tegak serta kokoh, berekor panjang dan gemuk. Pemeliharaan sapi kerap juga sangat berbeda dengan sapi biasa. Sapi kerap sangat diperhatikan masalah makannya, kesehatannya dan pada saat-saat tertentu diberi jamu. Biaya perawatansapi kerapini tidak sebanding dengan hadiah yang diperoleh bila menang, tetapi bagi pemiliknya merupakan kebanggaan tersendiri dan harga sapi kerap bisa sangat tinggi.

Karapan Sapi dan Sapi Kerap MaduraSapi kerapada tiga macam yaitu sapi yang cepat panas (hanya dengan diolesi bedak panas dan obat-obatan cepat terangsang), sapi yang dingin (apabila akan dikerap harus dicemeti berkali-kali), dan sapi kowat kaso (kuat lelah, memerlukan pemanasan terlebih dahulu).Pada waktu akan dilombakan pemiliksapi kerapharus mempersiapkantukang tongko,tukang tambengyang bertugas menahan, membuka dan melepaskan rintangan untuk berpacu,tukang gettaksebagai penggertak sapi agar sapi berlari cepat,tukang gubrayang terdiri orang-orang penggertak sapi dengan bersorak sorai di tepi lapangan,tukang ngeba taliyaitu pembawa tali kendali sapi dari start sampai finish,tukang nyandakyaitu orang yang bertugas menghentikan lari sapi setelah sampai garis finish,tukang tonjayaitu orang yang bertugas menuntun sapi.

Karapan Sapi dan Sapi Kerap MaduraBeberapa peralatan yang penting dalamkarapan sapiyaitukalelesdanpangonong,pangangguydanrarengganyaitu pakaian dan perhiasan,rokongyaitu alat untuk mengejutkan sapi agar berlari cepat. Dalam kerapan sapi tidak ketinggalan adanyasaronenyaitu perangkat instrumen penggiring kerapan. Perangkat tersebut terdiri dari saronen, gendang, kenong, kempul, krecek dan gong.Karapan Sapi merupakan Pesta Rakyat MaduraUmumnya sebuah pesta rakyat, penyelenggaraanKerapan Sapijuga sangat diminati oleh masyarakat Madura. Setiap kali penyelenggaraan Kerapan Sapi diperkirakan masyarakat yang hadir bisa mencapai 1000-1500 orang. Dalam pesta rakyat itu berabagai kalangan maupun masyarakat Madura berbaur menjadi satu dalam atmosfir sportifitas dan kegembiraan.

Karapan Sapi Pesta Rakyat MaduraSisi lain yang menarik penonton darikarapan sapiadalah kesempatan untuk memasang taruhan antarsesama penonton. Jumlah taruhannya pun bervariasi, mulai dari yang kelas seribu rupiahan sampai puluhan, bahkan ratusan juta rupiah. Biasanya penonton yang berdiri disepanjang arena taruhannya kecil, tidak sampai jutaan. Tetapi, para petaruh besar, sebagian besar duduk di podium atau hanya melihat dari tempat kejauhan. Transaksinya dilakukan di luar arena, dan biasanya berlangsung pada malam hari sebelum karapan sapi dimulai.Karapan Sapi merupakan Adu Gengsi Rakyat MaduraPemiliksapi karapanmemperoleh gengsi yang tinggi manakala mampu memenangkan lomba tradisional tersebut. Selain itu, harga pasangan sapi pemenang karapan langsung melambung. Misalnya, harga sapi yang memenangkan lomba Karapan Sapi 2003 melambung menjadi Rp200 juta dari 2 tahun sebelumnya hanya Rp40 juta.

Karapan Sapi Adu Gengsi Rakyat MaduraUntuk membentuk tubuh pasangansapi karapanyang sehat membutuhkan biaya hingga Rp4 juta per pasang sapi untuk makanan maupun pemeliharaan lainnya. Sapi karapan juga diberikan aneka jamu dan puluhan telur ayam per hari, terlebih-lebih menjelang diadu di arena karapan.Karapan Sapi identik dengan penyiksaan

Cambuk Karapan SapiBerdasarkan tradisi masyarakat pemilik sapi karapan, maka hewan tersebut menjelang diterjunkan ke arena dilukai di bagian pantatnya yakni diparut dengan paku hingga kulitnya berdarah agar dapat berlari cepat. Bahkan luka itu diberikan sambal ataupun balsem yang dioles-oleskan di bagian tubuh tertentu antara lain di sekitar mata.Jika awalnyakarapan sapihanya menggunakan cambuk agar sapi-sapi itu mau berlari kencang, saat ini peralatan itu mulai ditinggalkan dan diganti tongkat penuh paku. Bahkan sebelum dipacu, sekujur badan dan mata sapi tersebut diolesi balsam, dikucuri spirtus dan cuka untuk menimbulkan sakit dan kemarahan sapi hingga dia berlari bagai mengamuk.Dengus nafas sapi dan darah segar yang mengucur dari luka bekas cakaran tongkat berpaku sang joki silih berganti, kibasan ekor yang bergerak ke kiri dan kanan serta airmatanya yang mengalir, menggambarkan betapa binatang itu menahan sakit, perih dan panas yang amat sangat. Kesemuanya terbalut dengan teriakan pemilik, pebotoh, dan penonton yang kegirangan menyaksikan laju binatang yang sudah dipasang dengankelelesitu.

Karapan Sapi dan penyiksaan sapiAda dua perlakuan yang bertolak belakang padakarapan sapi ini. Dibalik perlakuan istimewa menjelang karapan, si sapi harus berjuang keras ketika sudah digaris laga. Pantat dan ekor sapi yang digaruk paku oleh sang joki saat perlombaan, hingga mata dan dubur si sapi yang diolesi bedak panas, balsem dan sambal extra pedas. Karapan sapi lebih fantastis lagi dengan adanya permainan gaib sang dukun keberuntungan yang di adu pula disini.Semua tindakan di atas bukanlah budaya asli dari Karapan. Ini adalah sebuah penyimpangan budaya yang memang sulit di ubah. Meski berkali-kali pemerintah sudah menegaskan agar tidak ada kekerasan fisik terhadap sapi kerap tapi hal ini terus berlangsung.