kangkung (ipomea reptans, poir) sebagai...

Download KANGKUNG (Ipomea reptans, Poir) SEBAGAI …media.unpad.ac.id/thesis/240210/2007/240210070021_p_3420.pdf · Hambat substitusi magnesium dengan ion H+ (alkali) Pencampuran dan Ekstraksi

If you can't read please download the document

Upload: nguyenkiet

Post on 07-Mar-2018

223 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • SIDANG KOMPREHENSIF

    FATHUNNISA240210070021

    JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGANFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    UNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR

    2012

    FATHUNNISA240210070021

    Dibawah bimbingan :Ir. Tensiska, M.Si

    Prof. Dr. Ir. Hj. Imas Siti Setiasih, SU.

    Dibawah bimbingan :Ir. Tensiska, M.Si

    Prof. Dr. Ir. Hj. Imas Siti Setiasih, SU.

    Penelaah :Bambang Nurhadi, STP., M.Sc

    Penelaah :Bambang Nurhadi, STP., M.Sc

  • PENDAHULUANHom

    e

    Peduli kesehatan Konsumsisuplemen makanan Klorofil cair

    Bahan bakunya sulitBahan bakunya sulit

    Tanaman yang potensial: sayuranTanaman yang potensial: sayuran

    772.844 ton(2009)

    DaunSingkong Bayam

    DaunPepaya

    Pengering:Oven Vacuum pada

    suhu minimal 405C

    Pengering:Oven Vacuum pada

    suhu minimal 405CLama Pengeringan Berbeda

    Tanaman yang potensial: sayuranTanaman yang potensial: sayuran

    22.039.145 ton(2009)

    173.750 ton(2009)

    MikroenkapsulasiDisalut polimer

    dekstrinDisalut polimer

    dekstrin

    Kandungan Klorofil Parameterkerusakan

  • KLOROFIL Klorofil :

    Porfirin cincin tetrapirol ikat ion Mg2+

    Sifat :a.non polar rantai hidrokarbon

    gugus fitol yang larut lemakb.Ketidakstabilan ekstrim : Cahaya Panas Oksigen Degradasi kimia

    Klorofil :Porfirin cincin tetrapirol ikat ion Mg2+

    Sifat :a.non polar rantai hidrokarbon

    gugus fitol yang larut lemakb.Ketidakstabilan ekstrim : Cahaya Panas Oksigen Degradasi kimia

  • JENIS KLOROFIL

    Metil (-CH3)

    Biru - hijau

    Kurang tahan panas

    Aldehid (-CHO)

    Kuning - hijau

    Lebih tahan panas

    Strukturgugus ke-3

    Warna

    Ketahanan panas

    Klorofil aC55H72O5N4Mg

    Klorofil bC55H70O6N4Mg

    Home

    Metil (-CH3)

    Biru - hijau

    Kurang tahan panas

    Aldehid (-CHO)

    Kuning - hijau

    Lebih tahan panas

    Strukturgugus ke-3

    Warna

    Ketahanan panas

    daya tahan klorofil terhadap panas

  • Faktor Pengaruhi Stabilitas:

    Asam

    Enzim

    Home

    Panas

    Enzim

  • Degradasi Klorofil

    Asam

    Faktor:

    Feofitinasi

    Pembentukanklorofilid

    Reaksi:

    Home

    Panas

    EnzimPembentukan

    klorofilid

    Oksidasi

    Enzimatik

    Non- Enzimatik ?

  • Bagaimanapengaruh lama

    pengeringan padaoven vakum

    terhadapkandungan klorofil

    dari tiga jenissayuran?

    Home

    Bagaimanapengaruh lama

    pengeringan padaoven vakum

    terhadapkandungan klorofil

    dari tiga jenissayuran?

  • Maksud dan TujuanMenentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.

    Menentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.

    Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.

    Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.

    MAKSUDTUJUAN

    Home

    Menentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.

    Menentukan jenis sayurandan lama pengeringanpada oven vakum supayakandungan klorofilnyatidak banyak mengalamiperubahan danmenghasilkan kandunganklorofil yang tinggi.

    Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.

    Mengetahui kandunganklorofil dari tiga jenissayuran selama prosespengeringan ekstrakklorofil dengan ovenvakum pada waktu yangberbeda.

  • Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.

    Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.

    KegunaanHom

    e

    Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.

    Memberikan informasimengenai lama pengeringanpada oven vakum dan sumberklorofil yang potensial terhadapkandungan klorofilterenkapsulasi dilihat dari totalklorofilnya untuk diproduksilebih lanjut menjadi suplemenmakanan.

  • Kerangka pemikiran

    KLOROFILSuplemenMakanan

    Sumberpotensial

    Larut pelarutorganik (etanol96%)

    Waktu 12 jam

    Pengekstrak 1:4

    Klorofil cairTidak stabil

    Home

    Klorofil cair

    Daya tahansimpan rendah

    Penyalut Dekstrin 50%

    Pengeringan oven vakum40CVariasi waktu

    Mikroenkapsulasi

    Klorofil bubukterenkapsulasi

    3060

    90

    Daun singkong

    Bayam

    Kangkung

    Daun pepaya

  • HIPOTESIS

    Pada lama pengeringan tertentu akandiperoleh kandungan klorofil dari jenissayuran tertentu yang jumlahnya tidak

    banyak mengalami perubahan.

    Home

    Pada lama pengeringan tertentu akandiperoleh kandungan klorofil dari jenissayuran tertentu yang jumlahnya tidak

    banyak mengalami perubahan.

  • WAKTU DAN TEMPATPENELITIAN

    Percobaan pendahuluandilakukan pada bulanMei - September2011,

    Percobaan utama akandilakukan pada bulanDesember 2011 Januari 2012.

    Laboratorium Kimia Pangan FTIP-UNPAD

    Laboratorium KeteknikanPengolahan Pangan FTIP-UNPAD

    Laboratorium Pengujian FTIP-UNPAD

    Laboratorium MikrobiologiPangan FTIP-UNPAD

    Laboratorium Pilot Plan FTIP-UNPAD

    Laboratorium Kimia OrganikFMIPA-UNPAD

    Home

    Percobaan pendahuluandilakukan pada bulanMei - September2011,

    Percobaan utama akandilakukan pada bulanDesember 2011 Januari 2012.

    Laboratorium Kimia Pangan FTIP-UNPAD

    Laboratorium KeteknikanPengolahan Pangan FTIP-UNPAD

    Laboratorium Pengujian FTIP-UNPAD

    Laboratorium MikrobiologiPangan FTIP-UNPAD

    Laboratorium Pilot Plan FTIP-UNPAD

    Laboratorium Kimia OrganikFMIPA-UNPAD

  • Alat PenelitianAl

    at grinder,gelas kimia,gelas ukur,batang pengaduk,corong,kertas saring,spatula,pipet tetes,pipet ukur,

    tabung vial,tabung reaksi,timbangan teknis,timbangan analitis,rotary vacumevaporator,spektrofotometerSpektronik-21,kromameter CR-400,Loyang kaca

    Home

    grinder,gelas kimia,gelas ukur,batang pengaduk,corong,kertas saring,spatula,pipet tetes,pipet ukur,

    tabung vial,tabung reaksi,timbangan teknis,timbangan analitis,rotary vacumevaporator,spektrofotometerSpektronik-21,kromameter CR-400,Loyang kaca

  • Bahan PenelitianBa

    han daun singkong(Manihot utilissima),

    bayam cabut(Amaranthus spp.),kangkung darat(Ipomea reptans Poir.),daun pepaya (Caricapapaya L.),etanol teknis 96%,natrium bikarbonat,

    Aquades,dekstrin,aseton 85%.aluminium foil,plastik wrap (clingwrap),

    Home

    Baha

    n daun singkong(Manihot utilissima),bayam cabut(Amaranthus spp.),kangkung darat(Ipomea reptans Poir.),daun pepaya (Caricapapaya L.),etanol teknis 96%,natrium bikarbonat,

    Aquades,dekstrin,aseton 85%.aluminium foil,plastik wrap (clingwrap),

  • Metode Penelitian

    a1 = daun singkong a2 = daun bayam a3 = daun pepaya

    b1 = 30 menit b2 = 60 menit b3 = 90 menit

    Home

    Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiridari 2 faktor, masing-masing faktor 3 taraf dan diulang 3 kali

    a1 = daun singkong a2 = daun bayam a3 = daun pepaya

    JenisSayuran

    b1 = 30 menit b2 = 60 menit b3 = 90 menit

    LamaPengeringan BA

  • PERCOBAAN PENDAHULUAN

    Menentukan tiga komoditas penghasil klorofilterbaik, dilihat dariPerhitungan total klorofil,klorofil a, dan klorofil b (AOAC, 1970).

    Jenis SayuranTotal

    Klorofil(mg/L)

    Klorofil a(mg/L)

    Klorofil b(mg/L)

    Home

    Jenis SayuranTotal

    Klorofil(mg/L)

    Klorofil a(mg/L)

    Klorofil b(mg/L)

    Daun Singkong 9,12 5,34 9,02Bayam 15,73 11,54 19,84Kangkung 7,31 5,09 8,71Daun pepaya 13,91 9,82 16,82

    Terendah

  • PELAKSANAAN PERCOBAAN UTAMA

    Ekstraksi pigmen klorofilEkstraksi pigmen klorofil

    EkstrakEkstrak

    1.1.

    ?

    Home

    EkstrakEkstrak

    Mikroenkapsulasi pigmenMikroenkapsulasi pigmen

    Bubuk klorofilBubuk klorofil

    2.2.

    ?Analisis

    kandunganklorofil

  • EKSTRAKSI PIGMEN KLOROFILDaun

    Air

    Air

    Pencucian

    Penirisan

    Penghancuran

    Home

    Etanol:Na.bikarbonat

    Ekstrak pekat klorofil

    Ekstraksi

    Pemekatan

    Residu

    Pelarut

    Ekstrak

    Penyaringan

  • Persiapan dan Penghancuran

    1. Persiapan bahan baku: Pemilihan daun: urutan 3,4,5. Pencucian 3x Penirisan hingga tidak ada air

    2. Penghancuran dengan grinderMerusak jaringan,percepat ekstraksi

    Pencucian

    Penirisan

    1. Persiapan bahan baku: Pemilihan daun: urutan 3,4,5. Pencucian 3x Penirisan hingga tidak ada air

    2. Penghancuran dengan grinderMerusak jaringan,percepat ekstraksi

    Penghancuran

    Ekstraksi

    Penyaringan

    Pemekatan

  • 3. Pencampuran dengan larutan pengekstraketanol: Na.bikarbonat = 500 ml: 1000ppm

    4. Ekstraksi maserasi 12 jam padasuhu kamar.

    Pelarut yang paling efektif dan amanHambat substitusi magnesium dengan ion H+ (alkali)

    Pencampuran dan Ekstraksi

    Pencucian

    3. Pencampuran dengan larutan pengekstraketanol: Na.bikarbonat = 500 ml: 1000ppm

    4. Ekstraksi maserasi 12 jam padasuhu kamar.Warna klorofil kangkung perlahan keluar

    Penirisan

    Penghancuran

    Ekstraksi

    Penyaringan

    Pemekatan

  • 9. Pemekatan rotary evaporator

    7. Pemisahan ampas dengan penyaring Filtrat klorofil digunakan Residu: ampas dibuang

    Pemekatan

    Pencucian

    Home

    9. Pemekatan rotary evaporator

    Hasil ekstraksi sekitar 2%termasuk klorofil, feofitin, klorofilin, feoforbid, klorin, dan purin

    Pencucian

    Penirisan

    Penghancuran

    Ekstraksi

    Penyaringan

    Pemekatan

  • MIKROENKAPSULASI PIGMENKLOROFIL KANGKUNG (Nurliasari, 2010)

    Ekstrak pekatpigmen klorofil

    Pencampuran

    Dekstrin 50%

    Akuades(padatan:akuades = 1:7,5)Padatan = penyalut+ ekstrak pigmen

    Home

    Pengeringan dengan oven vacuumT = 40C

    Bubuk pigmen klorofilterenkapsulasi

    Akuades(padatan:akuades = 1:7,5)Padatan = penyalut+ ekstrak pigmen

    30 menit 60 menit 90 menit

  • Kriteria Pengamatan

    1. Kandungan total klorofil (klorofil a dan klorofil b)pada saat berbentuk larutan dan setelah menjadibubuk terenkapsulasi diukur dengan metodespektrofotometri (AOAC, 1970)

    2. Intensitas warna hijau (-a*) dari bubuk klorofilterenkapsulasi diukur menggunakan kromameterCR-400 (Hutching, 1999)

    3. Rendemen bubuk pigmen klorofil terenkapsulasi(AOAC, 1970)

    Home

    1. Kandungan total klorofil (klorofil a dan klorofil b)pada saat berbentuk larutan dan setelah menjadibubuk terenkapsulasi diukur dengan metodespektrofotometri (AOAC, 1970)

    2. Intensitas warna hijau (-a*) dari bubuk klorofilterenkapsulasi diukur menggunakan kromameterCR-400 (Hutching, 1999)

    3. Rendemen bubuk pigmen klorofil terenkapsulasi(AOAC, 1970)

  • HASIL DAN PEMBAHASANKandungan Klorofil Pada Larutan Sebelum

    Pengeringan Dan Bubuk Klorofil TerenkapsulasiSetelah Pengeringan

    Kandungan Klorofil Pada Larutan SebelumPengeringan Dan Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    Setelah Pengeringan

    Warna Bubuk Klorofil TerenkapsulasiWarna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    Home

    Warna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    Rendemen PengeringanRendemen Pengeringan

    Penentuan Perlakuan TerbaikPenentuan Perlakuan Terbaik

  • Pengaruh Jenis Sayuran Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L)Ekstrak dan Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    HASIL DANPEM

    BAHASAN

    PerlakuanJenis Sayuran

    Ekstrak BubukTerenkapsulasiTotal

    KlorofilKlorofil

    aKlorofil

    bTotal

    KlorofilKlorofil

    aKlorofil

    b

    a1 = daun singkong 33,55 b 14,71 b 18,87 b 10,14 b 6,96 b 3,20 b

    Pengaruh Jenis Sayuran Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L) Ekstrak dan Bubuk Klorofil TerenkapsulasiKeterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

    a1 = daun singkong 33,55 b 14,71 b 18,87 b 10,14 b 6,96 b 3,20 b

    a2 = daun bayam 42,87 a 17,70 a 22,23 a 23,47 a 14,65 a 8,85 a

    a3 = daun pepaya 35,28 b 14,06 b 21,26 b 3,21 c 1,51 c 1,71 b

    Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidakberbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

    F7

  • Slide 25

    F7 Sehingga jumlah lipid dalam sayuran dapat mempengaruhi degradasi klorofil karena lipid mengandung enzim lipoksigenase dari asamlemaknya.Enzim lipoksigenase menghancurkan ikataan asam lemak bebas secara selektif yang menyebabkan berkurangnya klorofil .lipoksigenase mengkatalis pembentukan asam lemak hirdoperoksida yang dapat menyebabkan klorofil terdegradasi.Kandungan klorofil yang rendah karena tidak terekstrak sempurna, masih berikatan dengan proteinFathunnisa, 5/8/2012

  • Pengaruh Lama Pengeringan Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L)Ekstrak dan Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    HASIL DANPEM

    BAHASANPengaruh Jenis Sayuran Terhadap Kandungan Klorofil (mg/L) Ekstrak dan Bubuk Klorofil TerenkapsulasiKeterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

    Kandungan EkstrakBubuk Terenkapsulasi

    30 menit 60 menit 90 menit

    Total Klorofil 37,23 a 12,91 a 12,40 a 11,52 a

    Keterangan : Rata-rata perlakuan yang ditandai dengan huruf yang sama tidakberbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

    37,23 aKlorofil a 15,49 a 7,86 a 7,73 a 7,53 a

    Klorofil b 21,79 a 5,06 a 4,69 a 4,01 a

    F8

  • Slide 26

    F8 Sehingga jumlah lipid dalam sayuran dapat mempengaruhi degradasi klorofil karena lipid mengandung enzim lipoksigenase dari asamlemaknya.Enzim lipoksigenase menghancurkan ikataan asam lemak bebas secara selektif yang menyebabkan berkurangnya klorofil .lipoksigenase mengkatalis pembentukan asam lemak hirdoperoksida yang dapat menyebabkan klorofil terdegradasi.Kandungan klorofil yang rendah karena tidak terekstrak sempurna, masih berikatan dengan proteinFathunnisa, 5/8/2012

  • Warna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    Perlakuan HUE Daerah KisaranWarna KromatisitasDaun singkong

    a1b1 120,24 Yellowa1b2 120,46 Yellowa1b3 119,73 Yellow

    Nilai HUE Bubuk klorofil

    a1b3 119,73 YellowDaun bayam

    a2b1 135,11 Yellow greena2b2 136,01 Yellow greena2b3 135,50 Yellow green

    Daun pepayaa3b1 92,41 Yellowa3b2 93,25 Yellowa3b3 90,57 Yellow

    F2

  • Slide 27

    F2 kandungan klorofil b dari klorofil daun bayam lebih tinggi sehingga lebih tahan dari degradasi panas yang dapat menyebabkan lepasnyaion Mg sehingga menghasilkan feofitin yang berwarna kekuningan. Daun singkong dan daun pepaya berwarna yellow karenakandungan klorofil daun pepaya dan daun singkong yang rendah.. Suhu dapat menjadi faktor utama untuk menstabilkan klorofil, suhu yang diberikan selama pengeringan sama yaitu 405C.Fathunnisa, 5/8/2012

  • Perlakuan Rata-rata (mg/L)Jenis Sayuran (A)

    a1 = daun singkong - 2,91 ba2 = daun bayam

    HASIL DANPEM

    BAHASAN

    Intensitas Warna Hijau (-a*)

    Warna Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    - 2,91 ba2 = daun bayam - 4,34 aa3 = daun pepaya 0,55 b

    Lama Pengeringan Oven Vakum (B)b1 = 30 menit - 2,57 ab2 = 60 menit - 2,55 ab3 = 90 menit - 1,58 a

    F4

  • Slide 28

    F4 nilai rata-rata nilai a* yang dihasilkan dari semua jenis sayuran berbeda nyata. Klorofil yang dihasilkan dari daun bayam memiliki nilaia* tertinggi yaitu sekitar -2,16, berarti warna hijau klorofil bubuk yang berasal dari bayam lebih baik karena warnanya lebih hijaudibandingkan daun singkong sedangkan daun pepaya cenderung berwarna merah.Warna hijau (-a*) yang dihasilkan dari pengering oven vakum lebih rendah dari pengering semprot, namun secara visual dapat dilihatbahwa bubuk klorofil ini berwarna lebih hijau dibandingkan pengering semprot.Menurut Little dan MacKinney (1956) dalam MacDougall (2002), pengecilan ukuran kopi yang sangat halus menghasilkan nilaikecerahan yang maksimum. Perhitungan reflektansi meningkat seiring dengan penurunan ukuran partikel.Fathunnisa, 5/8/2012

  • Rendemen Pengeringan

    Perlakuan Rata-rata (mg/L)Jenis Sayuran (A)

    a1 = daun singkong 0,42 aa2 = daun bayam 0,29 a

    HASIL DANPEM

    BAHASAN

    a2 = daun bayam 0,29 aa3 = daun pepaya 0,58 a

    Lama Pengeringan Oven Vakum (B)b1 = 30 menit 0,33 ab2 = 60 menit 0,48 ab3 = 90 menit 0,49 a

    Rumus

    F5

  • Slide 29

    F5 jenis sayuran dan lama pengeringan untuk semua perlakuan tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap rendemenbubuk klorofil terenkapsulasi yang dihasilkan karena bahan yang ditambahkan untuk semua perlakuan sama. Nilai rendemen bubukklorofil dipengaruhi oleh proses pembuatan, jumlah padatan, dan jumlah air yang ditambahkan sebelum pengeringan. Jumlah padatandan jumlah air yang ditambahkan pada setiap perlakuan jumlahnya sama. Konsentrasi dekstrin yang digunakan sebagai bahanpenyalut sama, yaitu 50%.Fathunnisa, 5/8/2012

  • Penentuan Perlakuan TerbaikHASIL DANPEM

    BAHASAN

    KarakteristikInteraksi Mandiri

    a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3 a3b1 a3b2 a3b3 a1 a2 a3 b1 b2 b3

    Kandungan Klorofil Bubuk Klorofil Terenkapsulasi

    Total Klorofil

    BPKT- - - - - - - - - 10,1 b 23,4 a 3,21 c 12,9 a 12,40 a

    11,52

    a

    Klorofil a BPKT - - - - - - - - - 6,96 b 14,6 a 1,51 c 7,86 a 7,73 a 7,53 aKlorofil a BPKT - - - - - - - - - 6,96 b 14,6 a 1,51 c 7,86 a 7,73 a 7,53 a

    Klorofil b BPKT - - - - - - - - - 3,20 b 8,85 a 1,71 b 5,06 a 4,69 a 4,01 a

    Warna bubuk klorofil

    Warna (a*) BPKT - - - - - - - - - -2,91b -4,34a 0,55 b -2,57a -2,55a -1,58 a

    Rendemen pengeringan

    Rendemen BPKT

    (%)- - - - - - - - - 0,42 a 0,29 a 0,58 a 0,33 a 0,48 a 0,49 a

    Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 8 1 1 1 1

    F6

  • Slide 30

    F6 lama pengeringan 30 menit, 60 menit, dan 90 menit tidak memberikan perbedaan pengaruh yang nyata terhadap nilai perubahan totalklorofil, perubahan klorofil a, perubahan klorofil b, kandungan total klorofil, kandungan klorofil a, kandungan klorofil b, nilai a*, danrendemen. Pada intensitas warna yang dihasilkan berupa nilai L*, bubuk klorofil daun bayam menghasilkan kecerahan yang sesuaiuntuk bubuk klorofil dengan nilai kecerahanan untuk taraf lama pengeringan 30 menit stabil mendekati nilai kecerahan 60 menit.Taraf perlakuan jenis sayuran yang berbeda dari daun singkong, daun bayam, dan daun pepaya memberikan pengaruh yang tidakberbeda nyata untuk rendemen. Pada perubahan nilai total klorofil, klorofil a, dan klorofil b, daun bayam memperoleh nilai perubahanyang paling rendah dari ketiga jenis sayuran lainnya. Sedangkan pada nilai kandungan total klorofil, klorofil a, dan klorofil b, daunbayam memperoleh nilai yang tertinggi dari ketiga jenis sayuran lainnya.

    Fathunnisa, 5/8/2012

  • KESIMPULAN1. Terjadi interaksi antara perlakuan jenis sayuran dan lama pengeringan

    terhadap nilai kecerahan (L*), intensitas warna hijau (a*), kandungan totalklorofil, klorofil a, dan klorofil b serta penurunan kandungan klorofiltersebut tidak terjadi interaksi.

    2. Perlakuan yang terbaik adalah jenis sayuran bayam yang menghasilkanbubuk klorofil yang berwarna hijau (-a*) -4,34, kandungan total klorofil23,47 mg/L, kandungan klorofil a 14,65 mg/L, kandungan klorofil b 8,85mg/L, dan rendemennya 0,29 %.

    3. Lama pengeringan 30 menit sudah cukup untuk mengeringkan bubukklorofil dalam oven vakum pada suhu 40C.

    Home

    1. Terjadi interaksi antara perlakuan jenis sayuran dan lama pengeringanterhadap nilai kecerahan (L*), intensitas warna hijau (a*), kandungan totalklorofil, klorofil a, dan klorofil b serta penurunan kandungan klorofiltersebut tidak terjadi interaksi.

    2. Perlakuan yang terbaik adalah jenis sayuran bayam yang menghasilkanbubuk klorofil yang berwarna hijau (-a*) -4,34, kandungan total klorofil23,47 mg/L, kandungan klorofil a 14,65 mg/L, kandungan klorofil b 8,85mg/L, dan rendemennya 0,29 %.

    3. Lama pengeringan 30 menit sudah cukup untuk mengeringkan bubukklorofil dalam oven vakum pada suhu 40C.

  • SARAN

    Terjadi penurunan kandungan klorofil berbentuklarutan dengan bubuk terenkapsulasi selama

    pengeringan dengan oven vakum. Oleh karena ituperlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

    mendapatkan metode yang tepat untuk menjagakestabilan kandungan klorofil selama proses

    pengeringan.

    Home

    Terjadi penurunan kandungan klorofil berbentuklarutan dengan bubuk terenkapsulasi selama

    pengeringan dengan oven vakum. Oleh karena ituperlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

    mendapatkan metode yang tepat untuk menjagakestabilan kandungan klorofil selama proses

    pengeringan.

  • DAFTAR PUSTAKAAlsuhendra. 2004. Daya Anti-Aterosklerosis Zn-Turunan Klorofil Dari Daun Singkong (Manihot esculenta

    Crantz) Pada Kelinci Percobaan. Disertasi Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.

    AOAC. 1970. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist, 3rd ed. AOAC Inc.Arlington. Virginia.

    Bandini, Y. dan N. Azis. 1995. Bayam. Penebit Penebar Swadaya. Jakarta.

    BPS. 2009. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Available at: http://www.bps.go.id (diakses 15 Juni2011).

    Clydesdale, F.M. dan F. J. Francis. 1976. Pigments Dalam O. R. Fennema. Principles of Food Science. MarcelDekker, Inc. New York, NY.

    deMan, J. M. 1997. Kimia Makanan. Penerjemah Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung.

    Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press. Jakarta.

    Dubey, R., T. C. Tsami, dan B. Rao. 2009. Microencapsulation Technology and Preparation. J. DevenceSecience 59 (1): 82 95.

    Earle, R. L. 1986. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Penerjemah: Zein Nasution. Sastra HudayaIKAPI. Bogor.

    Home

    Alsuhendra. 2004. Daya Anti-Aterosklerosis Zn-Turunan Klorofil Dari Daun Singkong (Manihot esculentaCrantz) Pada Kelinci Percobaan. Disertasi Program Studi Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor.

    AOAC. 1970. Official Methods of Analysis of The Association of Official Analytical Chemist, 3rd ed. AOAC Inc.Arlington. Virginia.

    Bandini, Y. dan N. Azis. 1995. Bayam. Penebit Penebar Swadaya. Jakarta.

    BPS. 2009. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Available at: http://www.bps.go.id (diakses 15 Juni2011).

    Clydesdale, F.M. dan F. J. Francis. 1976. Pigments Dalam O. R. Fennema. Principles of Food Science. MarcelDekker, Inc. New York, NY.

    deMan, J. M. 1997. Kimia Makanan. Penerjemah Kosasih Padmawinata. ITB. Bandung.

    Desrosier, N.W. 1988. Teknologi Pengawetan Pangan. UI-Press. Jakarta.

    Dubey, R., T. C. Tsami, dan B. Rao. 2009. Microencapsulation Technology and Preparation. J. DevenceSecience 59 (1): 82 95.

    Earle, R. L. 1986. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. Penerjemah: Zein Nasution. Sastra HudayaIKAPI. Bogor.

  • DAFTAR PUSTAKAEskin, N. A. 1979. Plant Pigments, Flavour, and Texture: The Chemistry and biochemistry of selected

    compound. Academic Press. New York, NY.

    _________. 1990. Biochemistry of Foods. Academic Press. San Diego, California.

    Fardiaz, D. 1991. Pigmen Pangan. PAU-IPB. Bogor.

    Fennema , O. R. 1976. Principles of Food Science. Marcel Dekker, Inc. New York, NY.

    Francis, F.J. 1982. Analysis of Antthocianins. dalam Markakis, P. (ed). Anthocianin As Food Colors. AcademicPress. New York.

    Gross, J. 1991. Pigments in Vegetable, Chlorophylls and Carotenoids. Van Nostrand Reinhold, New York, NY.

    Hall, C. W. 1979. Dictionary of Drying. Marcel Dekker Inc, New York.

    Hutching, J.B. 1999. Food Colour and Appearance 2nd ed. Aspen Publishing Inc. Maryland.

    Jackman, R.L. dan J.L. Smith. 1996. Anthocyanins and Betalains. Dalam Henry, G.A.F dan J.D. Houghton (ed.).Natural Foods Colorants. 2nd ed. Blackie Academic & Proffesional. London.

    Kabinawa. 2006. Spirulina Ganggang Gempur Aneka Penyakit. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.

    Home

    Eskin, N. A. 1979. Plant Pigments, Flavour, and Texture: The Chemistry and biochemistry of selectedcompound. Academic Press. New York, NY.

    _________. 1990. Biochemistry of Foods. Academic Press. San Diego, California.

    Fardiaz, D. 1991. Pigmen Pangan. PAU-IPB. Bogor.

    Fennema , O. R. 1976. Principles of Food Science. Marcel Dekker, Inc. New York, NY.

    Francis, F.J. 1982. Analysis of Antthocianins. dalam Markakis, P. (ed). Anthocianin As Food Colors. AcademicPress. New York.

    Gross, J. 1991. Pigments in Vegetable, Chlorophylls and Carotenoids. Van Nostrand Reinhold, New York, NY.

    Hall, C. W. 1979. Dictionary of Drying. Marcel Dekker Inc, New York.

    Hutching, J.B. 1999. Food Colour and Appearance 2nd ed. Aspen Publishing Inc. Maryland.

    Jackman, R.L. dan J.L. Smith. 1996. Anthocyanins and Betalains. Dalam Henry, G.A.F dan J.D. Houghton (ed.).Natural Foods Colorants. 2nd ed. Blackie Academic & Proffesional. London.

    Kabinawa. 2006. Spirulina Ganggang Gempur Aneka Penyakit. PT. Agro Media Pustaka. Jakarta.

  • DAFTAR PUSTAKAKhopkar, S.M. 2000. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.

    MacDougall, D B. 2002. Colour In Food Improving Quality. CRC Press. New York, NY.

    Nurliasari. 2010. Optimasi dan Karakterisasi Ekstrak Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung(Ipomea Reptans, Poir.). Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian.UNPAD. Jatinangor.

    Persagi. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

    Poedjiadi, A. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

    Rubatzky, V. E. 1998. Sayuran Dunia. Penerbit ITB. Bandung.

    Rukmana, R. 1995. Pepaya. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.

    __________. 2008. Bertanam Kangkung. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.

    Sadikin, A.C. 1993. Pembuatan Flavor Bubuk Dari Pandan Wangi (Pandanus amarylifolius) Dengan MetodeSpray Drying. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor.

    Setiari, N dan Y. Nurhayati. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa Sayuran Hijau sebagaiAlternatif Bahan Dasar Food Supplement. Jurnal BIOMA. Vol 11: 6-10. UNDIP. Semarang.

    Home

    Khopkar, S.M. 2000. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.

    MacDougall, D B. 2002. Colour In Food Improving Quality. CRC Press. New York, NY.

    Nurliasari. 2010. Optimasi dan Karakterisasi Ekstrak Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung(Ipomea Reptans, Poir.). Skripsi. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian.UNPAD. Jatinangor.

    Persagi. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.

    Poedjiadi, A. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

    Rubatzky, V. E. 1998. Sayuran Dunia. Penerbit ITB. Bandung.

    Rukmana, R. 1995. Pepaya. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.

    __________. 2008. Bertanam Kangkung. Penerbit Kanisius. Jogyakarta.

    Sadikin, A.C. 1993. Pembuatan Flavor Bubuk Dari Pandan Wangi (Pandanus amarylifolius) Dengan MetodeSpray Drying. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB, Bogor.

    Setiari, N dan Y. Nurhayati. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa Sayuran Hijau sebagaiAlternatif Bahan Dasar Food Supplement. Jurnal BIOMA. Vol 11: 6-10. UNDIP. Semarang.

  • DAFTAR PUSTAKASocaciu, C. 2008. Food Colorants Chemical and Functional Properties. CRC Press Taylor and Francis Group.

    London.

    Sosrosoedirdjo, R.S. 1978. Bercocok Tanam Ketela Pohon. CV. Yasaguna. Jakarta.

    Tjitrosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

    Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia Dan Teknologi Pasca Panen. PAU Pangan dan Gizi Universitas GadjahMada. Yogyakarta.

    Tuncay, O. 2011. Relationship Between Nitrate, Chlorophyll, and Chromaticity Values in Rocket Salad andParsley. African Journal Biotechnology Vol. 10 (75). Ege University. Turkey.

    U.S Food and Drug Administration (USFDA). 2012. FD&C Act Chapter IV: Food. Available at:http://www.fda.gov/ (diakses pada 28 Februari 2012).

    Vargas, F.D. dan Lopez, O.P. 2003. Natural Colorants for Food and Nutraceutical Uses. CRC Press. WashingtonD.C.

    Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Terbaru. M-Brio Press. Bogor.

    Home

    Socaciu, C. 2008. Food Colorants Chemical and Functional Properties. CRC Press Taylor and Francis Group.London.

    Sosrosoedirdjo, R.S. 1978. Bercocok Tanam Ketela Pohon. CV. Yasaguna. Jakarta.

    Tjitrosoepomo. 2005. Morfologi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

    Tranggono dan Sutardi. 1990. Biokimia Dan Teknologi Pasca Panen. PAU Pangan dan Gizi Universitas GadjahMada. Yogyakarta.

    Tuncay, O. 2011. Relationship Between Nitrate, Chlorophyll, and Chromaticity Values in Rocket Salad andParsley. African Journal Biotechnology Vol. 10 (75). Ege University. Turkey.

    U.S Food and Drug Administration (USFDA). 2012. FD&C Act Chapter IV: Food. Available at:http://www.fda.gov/ (diakses pada 28 Februari 2012).

    Vargas, F.D. dan Lopez, O.P. 2003. Natural Colorants for Food and Nutraceutical Uses. CRC Press. WashingtonD.C.

    Winarno. 2008. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Terbaru. M-Brio Press. Bogor.

  • DAFTAR PUSTAKAWulandari, N. 2011. Penentuan Umur Simpan Bubuk Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung

    (Ipomoea reptans Poir.) Dengan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT). Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.

    Yearlin. 2012. Karakterisasi Bubuk Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra(L) Thell) Hasil Teknik Mikroenkapsulasi Menggunakan Dua Jenis Pengering. Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.

    Home

    Wulandari, N. 2011. Penentuan Umur Simpan Bubuk Pigmen Klorofil Terenkapsulasi Dari Daun Kangkung(Ipomoea reptans Poir.) Dengan Metode Accelerated Shelf Life Test (ASLT). Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.

    Yearlin. 2012. Karakterisasi Bubuk Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra(L) Thell) Hasil Teknik Mikroenkapsulasi Menggunakan Dua Jenis Pengering. Skripsi. Jurusan TeknologiIndustri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. UNPAD. Jatinangor.

  • Home

    Pendahuluan

    Maksud dantujuan

    Maksud dantujuan

    Klorofil

    Degradasi KlorofilDegradasi Klorofil

    KerangkaPikiran

    HipotesisHipotesis

    Penelitian

    Alat dan BahanAlat dan Bahan

    x

    Maksud dantujuan

    Maksud dantujuan

    KegunaanKegunaan

    IdentifikasiMasalah

    IdentifikasiMasalah

    Degradasi KlorofilDegradasi Klorofil

    EkstraksiEkstraksi

    MikroenkapsulasiMikroenkapsulasi

    HipotesisHipotesis Alat dan BahanAlat dan Bahan

    MetodeMetode

    PelaksanaanPelaksanaan

    KriteriaKriteria

    Daftar Pustaka...

  • Daun Singkong

    5-9 buah

    Magnoliophyta

    Magnoliopsida

    Plantae

    RosidaeBerbelah agak

    dalam

    (Produktivitas20 ton/Ha)

    Euphorbiales

    Manihot

    Euphorbiaceae

    Manihot utilissimaBurn F.

    Rosidae

  • Kandungan gizi daun singkong dalam100 g bdd

    Kandungan JumlahEnergi (kkal) 50,00Air (g) 84,40Protein (g) 6,20Lemak (g) 1,10Karbohidrat (g) 7,10Serat (g) 2,40

    Bahanx

    Serat (g) 2,40Abu (g) 1,20Kalsium (mg) 166,00Fosfor (mg) 99,00Besi (mg) 1,30Karoten total (g) 7052,00Tiamin (mg) 0,04Riboflavin (mg) 0,10Niasin (mg) 1,80Vitamin C (mg) 103,00

  • Bayam Cabut

    Urat daun jelas

    Delta

    Agak bulatMagnoliophyta

    Magnoliopsida

    Plantae

    AmaranthaceaeAgak meruncing

    Berdaging banyak

    Tegak

    Tebal

    Amaranthaceae

    Amaranthus

    Amarantaceae

    Amaranthus tricolor L.

    Berair banyak

  • Kandungan gizi bayamdalam 100 g bdd

    Kandungan JumlahEnergi (kkal) 16,00Air (g) 94,50Protein (g) 0,90Lemak (g) 0,40Karbohidrat (g) 2,90Serat (g) 0,70Abu (g) 1,30

    Bahanx

    Abu (g) 1,30Kalsium (mg) 166,00Fosfor (mg) 76,00Besi (mg) 3,50Karoten total (g) 2293,00Tiamin (mg) 0,04Riboflavin (mg) 0,10Niasin (mg) 1,00Vitamin C (mg) 41,00

  • KANGKUNG

    o forma daun sempito ujung runcing

    o forma daun lebaro ujung agak tumpul

    DARAT (Ipomea reptans Poir.)

    AIR (Ipomea aquatica Forsk.)

    kangkungdarat

    Magnoliophyta

    Dicotyledonae

    Plantae

    Solanaceae

    Angiospermae

    o forma daun sempito ujung runcing

    o forma daun lebaro ujung agak tumpul

    kangkungdarat

    kangkungair

    Ipomea

    Convolvuceae

    Ipoma reptans Poir.

  • Kandungan gizi kangkungdalam 100 g bdd

    Kandungan JumlahEnergi (kkal) 28,00Air (g) 91,00Protein (g) 3,40Lemak (g) 0,70Karbohidrat (g) 3,90Serat (g) 2,00Abu (g) 1,00

    Bahanx

    Serat (g) 2,00Abu (g) 1,00Kalsium (mg) 67,00Fosfor (mg) 54,00Besi (mg) 2,30Karoten total (g) 5542,00Tiamin (mg) 0,07Riboflavin (mg) 0,36Niasin (mg) 2,00Vitamin C (mg) 17,00

  • Daun Pepaya

    menjari

    Spermatophyta

    Dicotyledonae

    Plantae

    Caricales

    Angiospermae

    bertoreh

    runcing

    menjariCaricales

    Carica

    Cariceae

    Carica Papaya L.

  • Kandungan gizi daun pepayadalam 100 g bdd

    Kandungan JumlahEnergi (kkal) 16,00Air (g) 94,50Protein (g) 0,90Lemak (g) 0,40Karbohidrat (g) 2,90Serat (g) 0,70Abu (g) 1,30

    Bahanx

    Abu (g) 1,30Kalsium (mg) 166,00Fosfor (mg) 76,00Besi (mg) 3,50Karoten total (g) 2293,00Tiamin (mg) 0,04Riboflavin (mg) 0,10Niasin (mg) 1,00Vitamin C (mg) 41,00

  • Cahaya dan FotosintesisHom

    e

    Ungu Nila Biru Hijau Kuning Jingga Merah390-430m

    431-470m

    471-500m

    501-560m

    561-600m

    601-650m

    651-760m

    Sinar yang paling banyak diserap Klorofil Nila dan Merah Energi yang diberikan Oleh SINAR Tergantung :1)Kualitas Panjang gelombang2)Intensitas Banyak sinar per 1 cm2 per detik3)Waktu Lama penyinaran

  • EkstraksiHom

    e

  • Reaksi Natrium Bikarbonat

    NaHCO3 Na+ + HCO3-

    HCO3- + H2O H2CO3+ OH-

    Na+ + OH- NaOH

    Home

    Bersifat basa yang menetralkan asam-asam yang dilepasdari dalam jaringanmencegah pelepasan ion Mg

  • Proses Mikroenkapsulasi

    Ekstrakdicampurkandengan penyalut

    Berikatan fisikentrapment

    Home

    Ekstrakdicampurkandengan penyalut

    Berikatan fisikentrapment

    Langkah mikroenkapsulasidekstrin dalam bahan

  • Jenis Bahan Penyalut yang Biasa Digunakan pada ProsesMikroenkapsulasi

    Golongan JenisGum Gum arab, agar, Natrium alginat, karagenanKarbohidrat Pati, dekstrin, sukrosa, sirop jagung, CMC, ethyl

    selulosa, metil selulosa, nitro selulosa, asetil selulosa,asetat phitat selulosa, asetat butilat phitat selulosa

    Lemak Lilin, parafin, tristearin, asam stearat, monogliserida,digliserida, lilin tawon, minyak, lemak, minyak kertas.

    Home

    Lemak Lilin, parafin, tristearin, asam stearat, monogliserida,digliserida, lilin tawon, minyak, lemak, minyak kertas.

    Bahan anorganik Kalsium phospat, silikat, tanah liatProtein Gluten, kasein, gelatin, albumin

  • Alasan penggunaan dekstrin (Nurliasari,2010)

    Penyalut terbaik jika dibandingkan denganGum Arab

    Dekstrin

    Perbandingan Dekstrin Gum Arab

    Home

    Berat molekul 4.500 85.000 250.000 1.000.000

    Titik didih >Sukar larut pada suhu ruang

    BM rendah, titik didih rendah, ikatan mudah dibuka

  • Dekstrin maltodekstrin

    Maltodekstrin termasuk dekstrin yang dihidrolisa secara enzimatik,produk hidrolisis pati yang mengandung unit -D-glukosa yangsebagian besar terikat melalui ikatan 1,4 glikosidik dengan DEkurang dari 20.

    Dekstrin hasil hidrolisis pati yang tidak sempurna, masih adacabang. Proses ini juga melibatkan alkali dan oksidator.Pengurangan panjang rantai tersebut akan menyebabkanperubahan sifat dimana pati yang tidak mudah larut dalam airdiubah menjadi dekstrin yang mudah larut.

    Dekstrin merupakan polisakarida dengan berat molekul sekitar50.000. Dekstrin terdiri dari rantai dengan ikatan 1,6 dan 1,4 (Winarno, 2002). Dekstrin biasanya diperoleh dari hidrolisis patidengan enzim amylase. Bila terjadi pemutusan ikatan rantai padahidrolisis parsial amilopektin menyebabkan dekstrin yang terbentukhampir menyerupai gula (Ruqoiyah, 2002).

    Maltodekstrin termasuk dekstrin yang dihidrolisa secara enzimatik,produk hidrolisis pati yang mengandung unit -D-glukosa yangsebagian besar terikat melalui ikatan 1,4 glikosidik dengan DEkurang dari 20.

    Dekstrin hasil hidrolisis pati yang tidak sempurna, masih adacabang. Proses ini juga melibatkan alkali dan oksidator.Pengurangan panjang rantai tersebut akan menyebabkanperubahan sifat dimana pati yang tidak mudah larut dalam airdiubah menjadi dekstrin yang mudah larut.

    Dekstrin merupakan polisakarida dengan berat molekul sekitar50.000. Dekstrin terdiri dari rantai dengan ikatan 1,6 dan 1,4 (Winarno, 2002). Dekstrin biasanya diperoleh dari hidrolisis patidengan enzim amylase. Bila terjadi pemutusan ikatan rantai padahidrolisis parsial amilopektin menyebabkan dekstrin yang terbentukhampir menyerupai gula (Ruqoiyah, 2002).

  • Bahan yang mengandung karbohidrat di antaranya dekstrin. Menurut SNI01-2593-1992, dekstrin merupakan suatu produk hidrolisis pati yangberbentuk serbuk amorf berwana putih sampai kekuning-kuningan.Dekstrin mempunyai rumus molekul C6H10O5 dan struktur molekulnyalebih kecil dan bercabang dibandingkan dengan pati. Dekstrin merupakanoligosakarida yang dihasilkan dari hidrolisis pati secara tidak sempurna,sehingga membentuk zat dengan berat molekul yang lebih kecil dan lebihlarut dalam air.

    Bahan yang mengandung karbohidrat di antaranya dekstrin. Menurut SNI01-2593-1992, dekstrin merupakan suatu produk hidrolisis pati yangberbentuk serbuk amorf berwana putih sampai kekuning-kuningan.Dekstrin mempunyai rumus molekul C6H10O5 dan struktur molekulnyalebih kecil dan bercabang dibandingkan dengan pati. Dekstrin merupakanoligosakarida yang dihasilkan dari hidrolisis pati secara tidak sempurna,sehingga membentuk zat dengan berat molekul yang lebih kecil dan lebihlarut dalam air.

  • Home

    DEKSTRIN MALTODEKSTRIN

  • Oven Vacuum

    Bekerja pada tekanan di bawahtekanan atmosfir = 22-28 inHg.

    Penguapan yang terjadi lebihcepat pada tekanan rendahsehingga waktu pengeringan cepatdan merata.

    Pertahankan kestabilan material

    Bekerja pada tekanan di bawahtekanan atmosfir = 22-28 inHg.

    Penguapan yang terjadi lebihcepat pada tekanan rendahsehingga waktu pengeringan cepatdan merata.

    Pertahankan kestabilan materialPV = nRT

  • Produk oven vacuumHom

    e

  • Penentuan Kandungan KlorofilMetode Spektrofotometri (AOAC, 1970)

    Ekstrak klorofil 0,1 mL atau bubuk klorofil 1 gram dilarutkan dalampelarut aseton 85% dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang660 dan 642,5 nm lalu dihitung nilai total klorofilnya menggunakanrumus sebagai berikut:

    Total Klorofil (mg/L) = 7,12 (A660) + 16,8 (A642,5)Klorofil a (mg/L) = 9,93 (A660) 0,777 (A642,5)Klorofil b (mg/L) = 17,6 (A660) 2,81 (A642,5)

    Home

    Home

    Total Klorofil (mg/L) = 7,12 (A660) + 16,8 (A642,5)Klorofil a (mg/L) = 9,93 (A660) 0,777 (A642,5)Klorofil b (mg/L) = 17,6 (A660) 2,81 (A642,5)

  • Prosedur Kromameter:1. Alat chromameter dinyalakan dan dilakukan pengkalibrasian alat.2. Memasukkan sampel ke dalam wadah bening sebanyak 5 gram3. Menempelkan mata cahaya chromameter sedekat mungkin pada sampel

    dan disinari dengan alat kemudian nilai akan tertera pada layar.4. Hasil: Nilai L*, a*, b*

    Penentuan Intensitas Warna dengan Kromameter

    Home

    1. Alat chromameter dinyalakan dan dilakukan pengkalibrasian alat.2. Memasukkan sampel ke dalam wadah bening sebanyak 5 gram3. Menempelkan mata cahaya chromameter sedekat mungkin pada sampel

    dan disinari dengan alat kemudian nilai akan tertera pada layar.4. Hasil: Nilai L*, a*, b*

    Nilai L menyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna akromatik putih,abu-abu dan hitam.

    Nilai a* dan b* adalah koordinat-koordinat chroma: Notasi a menyatakan warna kromatik campuran merah hijau dengan +a (positif)

    dari 0 sampai +127 untuk menunjukan intensitas warna merah, nilai a (negatif)dari 0 sampai -127 untuk warna hijau.

    Nilai b menunjukkan warna kromatik campuran kuning dan biru. Nilai b positif dari0 sampai +127 untuk warna kuning dan nilai b negatif dari 0 sampai -127 untukwarna biru.

  • Kromameter Konversi nilai L*, a*, b* menjadi nilai

    HUE (HUE) dan nilai chroma (C) dapatdilakukan dengan menggunakan rumus :HUE = tan -1 (b/a)C = (a2 + b2)1/2

    Nilai HUE dan Daerah Kisaran WarnaKromatisitas:

    Konversi nilai L*, a*, b* menjadi nilaiHUE (HUE) dan nilai chroma (C) dapatdilakukan dengan menggunakan rumus :HUE = tan -1 (b/a)C = (a2 + b2)1/2

    Nilai HUE dan Daerah Kisaran WarnaKromatisitas:

    Nilai Daerah Kisaran Warna Kromatisitas

    342 - 18 Red Purple (RP)

    18 - 54 Red (R)

    54 - 90 Yellow Red (YR)

    90 - 126 Yellow (Y)

    126 - 162 Yellow Green (YG)

    162 - 198 Green (G)

    198 - 234 Blue Green (BG)

    234 - 270 Blue (B)

    270 - 306 Blue Purple (BP)

    306 - 342 Purple (P)

  • CIE (1931)Data: x, y, z

    Hunter(1958)

    Data: L, a, blebih seragam

    Home

    Hunter(1958)

    Data: L, a, blebih seragam

    CIELAB(1976)

    Data: L*, a*, b*lebih seragam

    dan lebih rapat

  • Sistem CIELAB lebih sensitif dibandingkan HunterLab, dimana padasistem CIELAB daerah warnanya lebih rapat dibandingkanHunterLab

    Skala CIELAB umumnya memberikan pengukuran yang lebih baikpada warna yang berbeda walau secara visual tidak terlihat selainitu, CIELAB juga sangat cocok untuk warna yang sangat gelap.

    Perbedaan yang mendasar pada sistem HunterLab dan CIELABterletak pada rumusnya, yaitu pada HunterLab digunakan akarpangkat dua dari XYZ untuk mendapatkan output L, a, b sedangkanpada CIELAB digunakan akar pangkat tiga dari XYZ untukmendapatkan L*, a* dan b*. Perbedaan rumus tersebut akanmembuat daerah warna pada CIELAB lebih rapat dibanding daerahwarna pada HunterLab sehingga CIELAB lebih seragam dibandingHunterLab.

    CIE L*,a*,b* Hunter L,a,b

    Home

    Sistem CIELAB lebih sensitif dibandingkan HunterLab, dimana padasistem CIELAB daerah warnanya lebih rapat dibandingkanHunterLab

    Skala CIELAB umumnya memberikan pengukuran yang lebih baikpada warna yang berbeda walau secara visual tidak terlihat selainitu, CIELAB juga sangat cocok untuk warna yang sangat gelap.

    Perbedaan yang mendasar pada sistem HunterLab dan CIELABterletak pada rumusnya, yaitu pada HunterLab digunakan akarpangkat dua dari XYZ untuk mendapatkan output L, a, b sedangkanpada CIELAB digunakan akar pangkat tiga dari XYZ untukmendapatkan L*, a* dan b*. Perbedaan rumus tersebut akanmembuat daerah warna pada CIELAB lebih rapat dibanding daerahwarna pada HunterLab sehingga CIELAB lebih seragam dibandingHunterLab.

  • Rendemen

    Rendemen (b/b) = Berat bubuk klorofil (g) x 100%

    Berat bahan (g)

    Home