kamis, 14 april 2011 dinamika pan anggap dede yusuf … file“ini seperti kisah malin kun-dang. dia...

1
MAHKAMAH Agung (MA) akan meresmikan 14 pengadil- an tindak pidana korupsi (ti- pikor) di sejumlah daerah pada 28 April mendatang. Keberadaan hakim ad hoc juga segera dilengkapi. Hal itu diungkapkan Ketua MA Harin Andi Tumpa seusai menerima gelar doctor honoris causa dari Universitas Hasa- nuddin, Makassar, kemarin. Untuk melengkapi personel di pengadilan tipikor, MA telah menunjuk tujuh hakim ad hoc untuk bertugas di Pengadilan Tipikor Makassar. “Mereka akan bertugas awal Mei men- datang,” ujarnya. Harin menjelaskan, untuk Makassar hanya diangkat 4 hakim ad hoc. Satu hakim lain didatangkan dari Pengadilan Tipikor Jakarta. Jumlah itu, menurut Harin, sudah cukup untuk menangani sidang-sidang kasus korupsi. Hakim ad hoc ini nanti akan dibantu sekitar 6 hingga 10 ha- kim karier. Sebelumnya, 17 hakim Peng- adilan Negeri Makassar me- ngantongi sertifikasi sebagai hakim tipikor. Namun, dari jumlah itu hanya empat orang yang disetujui MA. (LN/P-3) KY Minta Presiden Dukung Bentuk Deputi KOMISI Yudisial (KY) mengadu ke Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono karena Kementerian Pendayagunaan Aparatur Ne- gara dan Reformasi Birokrasi menolak usul pembentukan deputi KY. Hal itu dikatakan Ketua KY Erman Suparman seusai beraudiensi dengan Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, kemarin. Menurut Erman, Presiden berjanji untuk menindaklanjuti usulan tersebut. “Satu hal yang kami sampaikan ke Presiden bahwa kami menyayangkan ka- rena kurang mendapat dukung- an dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara terkait dengan permintaan kami soal deputi,” kata Erman. Menurut Erman, deputi KY setingkat dengan panitera di Mahkamah Agung. Fungsinya adalah mengerjakan persoalan teknis. Usulan lainnya yang akan masuk RUU KY adalah peri- hal peran KY terhadap hakim kons titusi. Menurut Erman, saat ini, kewenangan KY sudah dipangkas. “Kami mengusulkan bisa ma- suk dalam majelis pengawasan hakim apabila ditemukan in- dikasi hakim konstitusi menyim- pang,” cetusnya. (Nav/P-3) Pemerintah Kota Semarang belum Bangkrut WALI Kota Semarang Soemar- mo HS menepis tudingan Fo- rum Indonesia untuk Transpa- ransi Anggaran (Fitra) yang mengatakan Kota Semarang merupakan salah satu daerah yang dikategorikan terancam bangkrut karena pengeluaran besar, tetapi pendapatan tipis. “Tudingan LSM Fitra itu nga- wur dan tidak benar, karena selama ini dana alokasi umum (DAU) dari pusat sudah sesuai dengan peruntukan,” kata Soe- marmo kepada Media Indonesia di Semarang, kemarin. Menurutnya, DAU yang diterima Pemerintah Kota Se- marang pada tahun anggaran 2011 sebesar Rp715,959 miliar sudah bisa menutupi belanja pegawai sebanyak 16.486 per- sonel. “Tidak benar kalau ada yang me ngatakan DAU-nya desit untuk belanja pegawai,” papar Soemarmo. Sementara itu, anggaran un- tuk belanja langsung, seperti belanja modal, infrastruktur, sekolah, perbaikan jalan, selain dukungan dari dana perimbang- an pusat, juga pendapatan asli daerah (PAD) pada 2010 lebih dari Rp300 miliar. Bahkan, dari tahun ke tahun penerimaan PAD terus meng- alami peningkatan. (HT/P-3) Dede ke partai penguasa terse- but memang merupakan hak pribadi. Namun, secara etika sikap Dede itu menunjukkan oportunisme politik. Menurut Taufik yang juga Wakil Ketua DPR itu, saat ini Jawa Barat termasuk wila- yah daerah prioritas untuk penggemblengan kader guna mengembalikan perolehan kursi PAN yang awalnya de- lapan kursi untuk DPR, tetapi kini hanya menjadi tiga kursi. Ia mengatakan, posisi Dede Yusuf yang menjadi Wakil Gu- bernur Jabar menjadi sangat relevan. Namun tambahnya dengan kebesaran partai, se- se orang dari penjual koran, tu kang ojek, atau artis pun bisa menjadi bupati dan wakil bupati, kepala daerah. “Buat PAN, kita tidak da- lam posisi menarik-narik dan memaksakan (kembali) karena PAN adalah partai yang terbu- ka, hanyalah waktu yang bisa menentukan kemurnian kader dalam berpolitik demi kepen- tingan rakyat banyak atau pri- badi,” kata Tauk Kurniawan. Menurut Taufik, dengan ataupun Dede Yusuf, PAN akan berusaha kembali meraih ke- suksesan di Tanah Pasundan. Sebelumnya, Dede menya- takan sikapnya bulat hijrah ke Partai Demokrat setelah salat istikharah. Kendati belum me- nyatakan resmi keluar dari PAN, keinginannya pindah partai demi memuluskan langkah me- rengkuh kursi Gubernur Jawa ARYO BHAWONO P ARTAI Amanat Nasio- nal (PAN) merasa di- zalimi atas kepindah- an Wakil Gubernur Jawa Barat Yusuf Macan Effen- di alias Dede Yusuf ke Partai De mokrat. Kepindahan ini menunjukkan degradasi dalam etika politik. Kepindahan Dede Yusuf dari PAN ke Demokrat di tengah masa jabatannya selaku Wakil Gubernur Jawa Barat menyi- sa kan sakit hati bagi PAN. Pasalnya, Dede Yusuf bukan sekadar calon kepala daerah yang diusung partai, melainkan kader PAN. Menurut Sekretaris Jenderal DPP PAN Taufik Kurniawan, proses kaderisasi Dede Yusuf cukup panjang. Di masa ke- pemimpinan Soetrisno Bachir 2005-2010, Dede Yusuf tercatat sebagai Wakil Sekjen DPP PAN. Politikus yang sebelumnya di- kenal sebagai aktor itu juga per- nah menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN periode 2004-2009. Tauk Kurniawan mengung- kapkan perjalanan Dede Yusuf berdampingan dengan Ahmad Heryawan sebagai pasangan kepala daerah Jawa Barat sejak 2008 juga melalui proses yang panjang. Sepatutnya Dede ti- dak begitu saja melenggang dari PAN. “Ini seperti kisah Malin Kun- dang. Dia telah mendurhakai PAN yang telah membawanya duduk sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Ia mengingatkan kepindahan Godaan kekuasaan dari pihak luar membuat kalangan politisi mudah terjebak pada sikap oportunistis. DINAMIKA 14 Pengadilan Tipikor Segera Diresmikan PAN Anggap Dede Yusuf Mirip Malin Kundang 3 P P OLKAM OLKAM KAMIS, 14 APRIL 2011 ANTARA/WAHYU PUTRO A PELANTIKAN PENGURUS: Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum memotret para penari dengan ponsel didampingi Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga dari kanan) dan Ketua DPD PD DI Yogyakarta terpilih Sukedi (kanan), saat pelantikan pengurus DPD Demokrat DI Yogyakarta, masa bakti 2010-2015 di Jogja Expo Center, Selasa (12/4). MI/SUSANTO tahan demi melanggengkan kepentingan. Winters mengaku sudah ba- nyak menyaksikan bagaimana politik uang bekerja di tingkat partai. Para pemimpin partai, lanjut dia, bahkan membeber- kan berapa jumlah uang yang digelontorkan di berbagai per- temuan. Winters mengatakan, selama tidak ada upaya penegakan hu- kum, masa depan Indonesia bu- kan berpeluang menjadi seperti Filipina. Menurut dia, Filipina juga dirundung oligarki yang diperparah karena kaum oli- garki telah mempersenjatai diri. “Jika penegakan hukum lemah terus dibiarkan, Indonesia tidak bisa maju,” tukasnya. Oligarki yang tidak terken- dali, lanjut Winters, juga men- jadi masalah dalam distribusi ekonomi. (Big/P-1) Demokrasi Indonesia tanpa Hukum liti Indonesia dan negara Asia Tenggara lain sejak pertengah- an 80-an mengatakan, lemah- nya penegakan hukum di Indo- nesia sudah terjadi sejak zaman Soekarno dan diperparah lagi pada era Orde Baru. Namun, sepak terjang kaum oligarki pada era Orde Baru memang tampak tidak sebesar saat ini karena Presiden Soehar- to dapat menjinakkannya. Tekanan mantan Presiden Soeharto yang besar pada kaum oligarki juga dimungkinkan ka- rena banyak orang superkaya yang dilahirkan oleh Presiden Kedua RI itu. Ketika Orde Baru berakhir, lanjut dia, bentrokan kepenting- an di antara kaum oligarki menjadi liar karena tidak ada yang menengahi. Malahan, kaum oligarki pun masuk ke politik dan pemerin- MASA depan demokrasi di Indonesia diperkirakan akan le- bih terpuruk ketimbang negara tetangga. Sebabnya, demokrasi yang dijalankan masih absen penegakan hukum. Hal itu mengemuka saat pe- maparan ahli politik-ekonomi Northwestern University, Ame- rika Serikat (AS), Jeffrey A Winters dalam sebuah diskusi di Universitas Paramadina, di Jakarta, kemarin. “Indonesia adalah bukti de- mo krasi tanpa hukum yang sama dengan demokrasi krimi- nal,” kata Winters. Ia menjelaskan, tanpa pene- gakan hukum yang jelas, per- ekonomian dan politik Indo- nesia sarat dengan praktik oligarki karena hanya dikuasai beberapa orang yang berkuasa dari golongan tertentu. Winters yang sudah mene- Taufik Kurniawan Sekretaris Jenderal DPP PAN Barat pada Pemilu Kada 2013. Dalam menyikapi hal itu, Se kretaris DPW PAN Jawa Barat Yana Ismayana memin- ta masyarakat menilai sendiri kepindahan Dede ke Partai De- mokrat di tengah masa jabatan- nya sebagai wakil gubernur. Hingga kini, Yana menam- bahkan DPW PAN Jabar belum menerima informasi resmi dari yang bersangkutan ter- kait kepindahannya ke Partai Demokrat. “Kami mengimbau Saudara Dede Yusuf segera menyampai- kan surat pengunduran diri da- ri PAN,” jelasnya, kemarin. Gandeng PAN Dari Yogyakarta dilaporkan, Selasa (12/4) malam, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang di- dampingi Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Par- tai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta periode 2010-2015. “Saya mengajak kader partai untuk menjaga soliditas inter- nal dan kekukuhan solidaritas kader yang beragam latar be- lakang untuk tetap berjuang dalam satu garis perjuangan partai,” kata Anas. Susunan pengurus DPD Par- tai Demokrat DIY adalah Ketua Sukedi, Wakil Ketua I Gatot Setyo Susilo, Wakil Ketua II Putut Wiryawan, Sekretaris Sutan Imran, dan Bendahara Bertha Cahyani. Pada kesempatan itu, Sukedi memaparkan, pihaknya me- munculkan nama kader Demo- krat DIY Sinarbiyat Nujanat untuk mendampingi kader PAN HanaRais yang diusung partai tersebut untuk maju sebagai bakal calon wali kota pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Yogyakarta, Sep- tember 2011. (Ant/P-3) bhawono @mediaindonesia.com

Upload: dokiet

Post on 06-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAHKAMAH Agung (MA) akan meresmikan 14 pengadil-an tindak pidana korupsi (ti-pikor) di sejumlah daerah pada 28 April mendatang. Ke beradaan hakim ad hoc juga segera dilengkapi.

Hal itu diungkapkan Ketua MA Harifi n Andi Tumpa seusai menerima gelar doctor honoris causa dari Universitas Hasa-nud din, Makassar, kemarin. Untuk melengkapi personel di pengadilan tipikor, MA telah menunjuk tujuh hakim ad hoc untuk bertugas di Pengadilan Tipikor Makassar. “Mereka akan bertugas awal Mei men-datang,” ujarnya.

Harifi n menjelaskan, untuk Makassar hanya diangkat 4 hakim ad hoc. Satu hakim lain didatangkan dari Pengadilan Tipikor Jakarta.

Jumlah itu, menurut Harifi n, sudah cukup untuk menangani sidang-sidang kasus korupsi. Hakim ad hoc ini nanti akan dibantu sekitar 6 hingga 10 ha-kim karier.

Sebelumnya, 17 hakim Peng-adilan Negeri Makassar me-ngantongi sertifikasi sebagai hakim tipikor. Namun, dari jumlah itu hanya empat orang yang disetujui MA. (LN/P-3)

KY Minta Presiden Dukung Bentuk DeputiKOMISI Yudisial (KY) mengadu ke Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono karena Kementerian Pendayagunaan Aparatur Ne-gara dan Reformasi Birokrasi menolak usul pembentukan deputi KY.

Hal itu dikatakan Ketua KY Erman Suparman seusai ber audiensi dengan Presiden Yudhoyono di Kantor Presiden, kemarin.

Menurut Erman, Presiden berjanji untuk menindaklanjuti usulan tersebut. “Satu hal yang kami sampaikan ke Presiden bahwa kami menyayangkan ka-rena kurang mendapat dukung-an dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara terkait dengan permintaan kami soal deputi,” kata Erman.

Menurut Erman, deputi KY setingkat dengan panitera di Mahkamah Agung. Fungsinya adalah mengerjakan persoalan teknis.

Usulan lainnya yang akan masuk RUU KY adalah peri-hal peran KY terhadap hakim kons titusi. Menurut Erman, saat ini, kewenangan KY sudah dipangkas.

“Kami mengusulkan bisa ma-suk dalam majelis pengawas an hakim apabila ditemukan in-dikasi hakim konstitusi me nyim-pang,” cetusnya. (Nav/P-3)

Pemerintah Kota Semarang belum BangkrutWALI Kota Semarang Soemar-mo HS menepis tudingan Fo-rum Indonesia untuk Transpa-ransi Anggaran (Fitra) yang me ngatakan Kota Semarang merupakan salah satu daerah yang dikategorikan terancam bangkrut karena pengeluaran besar, tetapi pendapatan tipis.

“Tudingan LSM Fitra itu nga-wur dan tidak benar, karena se lama ini dana alokasi umum (DAU) dari pusat sudah sesuai dengan peruntukan,” kata Soe-marmo kepada Media Indonesia di Semarang, kemarin.

Menurutnya, DAU yang di terima Pemerintah Kota Se-marang pada tahun anggaran 2011 sebesar Rp715,959 miliar sudah bisa menutupi belanja pegawai sebanyak 16.486 per-sonel. “Tidak benar kalau ada yang me ngatakan DAU-nya defi sit untuk belanja pegawai,” papar Soemarmo.

Sementara itu, anggaran un-tuk belanja langsung, seperti belanja modal, infrastruktur, sekolah, perbaikan jalan, selain dukungan dari dana perimbang-an pusat, juga pendapatan asli daerah (PAD) pada 2010 lebih dari Rp300 miliar.

Bahkan, dari tahun ke tahun penerimaan PAD terus meng-alami peningkatan. (HT/P-3)

Dede ke partai penguasa terse-but memang merupakan hak pribadi. Namun, secara etika sikap Dede itu menunjukkan oportunisme politik.

Menurut Taufik yang juga Wakil Ketua DPR itu, saat ini Jawa Barat termasuk wila-yah daerah prioritas untuk peng gemblengan kader guna mengembalikan perolehan kursi PAN yang awalnya de-lapan kursi untuk DPR, tetapi kini hanya menjadi tiga kursi.

Ia mengatakan, posisi Dede Yusuf yang menjadi Wakil Gu-bernur Jabar menjadi sangat relevan. Namun tambahnya dengan kebesaran partai, se-se orang dari penjual koran, tu kang ojek, atau artis pun bi sa menjadi bupati dan wakil bupati, kepala daerah.

“Buat PAN, kita tidak da-lam posisi menarik-narik dan memaksakan (kembali) karena PAN adalah partai yang terbu-ka, hanyalah waktu yang bisa menentukan kemurnian kader dalam berpolitik demi kepen-tingan rakyat banyak atau pri-badi,” kata Taufi k Kurniawan.

Menurut Taufik, dengan ataupun Dede Yusuf, PAN akan berusaha kembali meraih ke-suk sesan di Tanah Pasundan.

Sebelumnya, Dede menya-ta kan sikapnya bulat hijrah ke Par tai Demokrat setelah sa lat istikharah. Kendati belum me-nyatakan resmi keluar dari PAN, keinginannya pindah partai demi memuluskan langkah me-rengkuh kursi Gubernur Jawa

ARYO BHAWONO

PARTAI Amanat Nasio-nal (PAN) merasa di-zalimi atas kepindah-an Wakil Gubernur

Ja wa Barat Yusuf Macan Effen-di alias Dede Yusuf ke Partai De mokrat. Kepindahan ini me nunjukkan degradasi dalam etika politik.

Kepindahan Dede Yusuf dari PAN ke Demokrat di tengah masa jabatannya selaku Wakil Gubernur Jawa Barat menyi-sa kan sakit hati bagi PAN. Pa salnya, Dede Yusuf bukan se kadar calon kepala daerah yang diusung partai, melainkan kader PAN.

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PAN Taufik Kurniawan, proses kaderisasi Dede Yusuf cukup panjang. Di masa ke-pe mimpinan Soetrisno Bachir 2005-2010, Dede Yusuf tercatat sebagai Wakil Sekjen DPP PAN. Politikus yang sebelumnya di-kenal sebagai aktor itu juga per-nah menjadi anggota DPR dari Fraksi PAN periode 2004-2009.

Taufi k Kurniawan mengung-kapkan perjalanan Dede Yusuf berdampingan dengan Ahmad Heryawan sebagai pasangan ke pala daerah Jawa Barat sejak 2008 juga melalui proses yang panjang. Sepatutnya Dede ti-dak begitu saja melenggang dari PAN.

“Ini seperti kisah Malin Kun-dang. Dia telah mendurhakai PAN yang telah membawanya duduk sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Ia mengingatkan kepindahan

Godaan kekuasaan dari pihak luar membuat kalangan politisi mudah terjebak pada sikap oportunistis.

DINAMIKA

14 Pengadilan Tipikor Segera Diresmikan

PAN Anggap Dede Yusuf Mirip Malin Kundang

3PPOLKAMOLKAMKAMIS, 14 APRIL 2011

ANTARA/WAHYU PUTRO A

PELANTIKAN PENGURUS: Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum memotret para penari dengan ponsel didampingi Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga dari kanan) dan Ketua DPD PD DI Yogyakarta terpilih Sukedi (kanan), saat pelantikan pengurus DPD Demokrat DI Yogyakarta, masa bakti 2010-2015 di Jogja Expo Center, Selasa (12/4).

MI/SUSANTOtahan demi melanggengkan kepentingan.

Winters mengaku sudah ba-nyak menyaksikan bagaimana politik uang bekerja di tingkat partai. Para pemimpin partai, lanjut dia, bahkan membeber-kan berapa jumlah uang yang digelontorkan di berbagai per-temuan.

Winters mengatakan, selama tidak ada upaya penegakan hu-kum, masa depan Indonesia bu-kan berpeluang menjadi seperti Filipina. Menurut dia, Filipina juga dirundung oligarki yang diperparah karena kaum oli-garki telah mempersenjatai diri. “Jika penegakan hukum lemah terus dibiarkan, Indonesia tidak bisa maju,” tukasnya.

Oligarki yang tidak terken-dali, lanjut Winters, juga men-jadi masalah dalam distribusi ekonomi. (Big/P-1)

Demokrasi Indonesiatanpa Hukum

liti Indonesia dan negara Asia Tenggara lain sejak pertengah-an 80-an mengatakan, lemah-nya penegakan hukum di Indo-nesia sudah terjadi sejak zaman Soekarno dan diperparah lagi pada era Orde Baru.

Namun, sepak terjang kaum oligarki pada era Orde Baru memang tampak tidak sebesar saat ini karena Presiden Soehar-to dapat menjinakkannya.

Tekanan mantan Presiden Soeharto yang besar pada kaum oligarki juga dimungkinkan ka-rena banyak orang superkaya yang dilahirkan oleh Presiden Kedua RI itu.

Ketika Orde Baru berakhir, lanjut dia, bentrokan kepenting-an di antara kaum oligarki menjadi liar karena tidak ada yang menengahi.

Malahan, kaum oligarki pun masuk ke politik dan pemerin-

MASA depan demokrasi di In donesia diperkirakan akan le-bih terpuruk ketimbang negara tetangga. Sebabnya, demokrasi yang dijalankan masih absen penegakan hukum.

Hal itu mengemuka saat pe-maparan ahli politik-ekonomi Northwestern University, Ame-rika Serikat (AS), Jeffrey A Win ters dalam sebuah diskusi di Universitas Paramadina, di Jakarta, kemarin.

“Indonesia adalah bukti de-mo krasi tanpa hukum yang sama dengan demokrasi krimi-nal,” kata Winters.

Ia menjelaskan, tanpa pene-gakan hukum yang jelas, per-ekonomian dan politik Indo-nesia sarat dengan praktik oli garki karena hanya dikuasai beberapa orang yang berkuasa dari golongan tertentu.

Winters yang sudah mene-

Taufik KurniawanSekretaris Jenderal DPP PAN

Barat pada Pemilu Kada 2013. Dalam menyikapi hal itu,

Se kretaris DPW PAN Jawa Ba rat Yana Ismayana memin-ta masyarakat menilai sendiri ke pindahan Dede ke Partai De-mokrat di tengah masa jabatan-nya sebagai wakil gubernur.

Hingga kini, Yana menam-bahkan DPW PAN Jabar belum menerima informasi resmi da ri yang bersangkutan ter-kait kepindahannya ke Partai Demokrat.

“Kami mengimbau Saudara Dede Yusuf segera menyampai-kan surat pengunduran diri da-ri PAN,” jelasnya, kemarin.

Gandeng PAN

Dari Yogyakarta dilaporkan, Selasa (12/4) malam, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang di-dam pingi Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono melantik Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Par-tai Demokrat Daerah Istimewa Yog y akarta periode 2010-2015.

“Saya mengajak kader partai untuk menjaga soliditas inter-nal dan kekukuhan solidaritas kader yang beragam latar be-lakang untuk tetap berjuang dalam satu garis perjuangan partai,” kata Anas.

Susunan pengurus DPD Par-tai Demokrat DIY adalah Ketua Sukedi, Wakil Ketua I Gatot Setyo Susilo, Wakil Ketua II Putut Wiryawan, Sekretaris Sutan Imran, dan Bendahara Bertha Cahyani.

Pada kesempatan itu, Sukedi memaparkan, pihaknya me-mun culkan nama kader Demo-krat DIY Sinarbiyat Nujanat untuk mendampingi kader PAN Hanafi Rais yang diusung partai tersebut untuk maju se bagai bakal calon wali kota pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Yogyakarta, Sep-tember 2011. (Ant/P-3)

[email protected]