kamis, 11 november 2010 | media indonesia merger flexi ... · telkom flexi dan esia diprediksi...

1
Corporate News | 19 KAMIS, 11 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA R ENCANA pengga- bungan (merger) Telkom Flexi dan Esia diprediksi paling ce- pat dilakukan pada 2011. Pasalnya, rencana sinergi dua operator jaringan code di- vision multiple access (CDMA) terbesar di Indonesia tersebut masih terganjal persoalan ben- tuk skema merger yang bakal dipakai. “Skema masih didiskusikan, enggak gampang. Target se- cepatnya 2011,” kata Direktur Keuangan PT Telkom Indone- sia Tbk (TLKM) Sudiro Asno dalam paparan publik di Ja- karta, kemarin. Menurut Sudiro, hingga saat ini kedua belah pihak masih merundingkan skema peng- gabungan usaha keduanya. Lamanya proses diskusi kon- solidasi dua perseroan ini, ung- kapnya, disebabkan Telkom tetap ingin sebagai pemegang saham mayoritas. “Kami ingin tetap mayoritas agar tidak membahayakan po- sisi Telkomsel di masa depan,” kata dia. Telkomsel adalah anak per- usahaan Telkom yang saat ini memegang pangsa pasar ter- besar nasional untuk segmen GSM (global system for mobile communications). Meski demikian, kata Sudi- ro, dalam proses sinergi ini dirinya memastikan Telkom tidak melakukan akuisisi atau pembelian. Ketika ditanya apakah justru pemilik Esia, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang akan membeli Flexi, dirinya menolak berko- mentar. “Belum tahu. Belum meng- arah sampai ke sana. Yang per nah dibicarakan adalah joint operation. Nilainya tidak sebesar nilai Flexi itu sendiri,” kata dia. Perusahaan baru Sudiro menambahkan, da- lam skema merger kedua per- usahaan telekomunikasi ter- sebut sangat mungkin akan dibentuk perusahaan baru. Produk yang dihasilkan dari perusahaan baru itu juga akan dicarikan nama baru. In case tergantung skema- nya. Saham newco (new com- pany) yang dinilai. Arahnya membentuk usaha baru. Na- manya bisa Flexia atau Flexio atau lainnya. Kita belum tahu,” kata dia. Namun, skema itu pun menurut Sudiro tidak mudah dilakukan. “Enggak gampang. Misalnya Telkom minta po- sisi presdir (presiden direktur), dan Esia minta posisi komut (komisaris utama). Kita terus diskusi dengan pihak terkait. Internal juga punya masalah masing-masing,” katanya. Tapi yang jelas, lanjut Sudi- ro, Telkom tetap menegaskan ketertarikannya melakukan sinergi dengan Bakrie Telecom (Esia). Alasan pertama, Telkom mengaku tengah mengantisi- pasi munculnya aturan bahwa satu operator hanya boleh me- miliki satu lisensi. “Telkom lebih memilih men- jadi pemain di GSM, karena te- lah memiliki jumlah pelanggan yang besar,” kata dia. Di pasar seluler, Telkom kini memiliki Telkomsel yang bermain di segmen GSM, serta Telkom Flexi yang bermain di CDMA. Alasan kedua, terang Sudiro, Flexi memiliki keterbatasan spektrum untuk meningkatkan performa data. “Adapun alasan ketiga adalah berbagi risiko de- ngan pihak lain.” (E-3) timothy @mediaindonesia.com Merger Flexi-Esia Paling Cepat 2011 Kedua pihak masih merundingkan skema penggabungan. Kemungkinan besar yakni membentuk perusahaan baru. Andreas Timothy PT Garuda Maintenance Facili- ties AeroAsia (GMF) menanda- tangani kontrak sebesar US$5 juta atau setara Rp45 miliar dengan PT Indonesia AirAsia (IAA) untuk pelaksanaan pro- gram pemeliharaan rutin pesa- wat Airbus 320 milik maskapai tersebut. Direktur Utama GMF Richard Budihadianto menyatakan, GMF akan merawat seluruh armada milik IAA hingga tiga tahun ke depan. Sebelumnya, GMF baru menangani pemeli- haraan rutin satu dari total 14 armada yang dimiliki IAA. “Pesawat mereka akan men- dapat perawatan C-check ka- rena relatif masih baru. C-check itu perawatan keseluruhan dari yang paling ringan hingga ter- berat,” ujarnya seusai penanda- tanganan di Jakarta, kemarin. Richard menilai kerja sama ini merupakan upaya perusa- haan untuk meraih ceruk pasar baru pemeliharaan pesawat di Asia Pasik. Pasalnya, AirAsia tidak hanya beroperasi di Indo- nesia, tetapi juga di beberapa negara lain di Asia Tenggara. Saat ini, kata dia, pasar pe- meliharaan pesawat di Indo- nesia US$750 juta. Untuk Asia Pasifik US$8,6 miliar. Dalam lima tahun ke depan, pasar di Indonesia akan mencapai US$2 miliar. “Luar biasa sekali pertumbuhannya. Ini yang akan kami coba upayakan,” tukasnya. Presiden Direktur IAA Dhar- madi menyatakan kerja sama ini akan berjalan bertahap. Saat ini, tambahnya, IAA baru me- miliki 14 unit Airbus 320 untuk bisa dirawat GMF. Maskapai berencana me- nambah dua unit pesawat baru bertipe sama tahun depan, dan lima tahun ke depan IAA akan memiliki 30 unit Airbus 320. (CS/E-3) BRI belum Pasti Terbitkan Subdebt DIRUT Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja (kiri) bertukar naskah kerja sama dengan Direktur BCA Suwignyo Budiman seusai penandatanganan kerja sama pembiayaan dalam rangka mendukung pengembangan usaha mikro kecil (UMK) melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) di Jakarta, Selasa (9/11). Kerja sama tersebut menambah dukungan sektor perbankan un- tuk aktivitas ULaMM-PNM yang saat ini melayani UMK di 1.100 kecamatan. Melalui ULaMM, PNM akan melakukan pembiayaan langsung kepada pelaku UMK yang selama ini lebih banyak di- lakukan PNM melalui mitra kerjanya. SEKILAS INFO PNM Jalin Kerja Sama dengan BCA PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) belum memastikan rencana mereka menerbitkan subdebt akan dilakukan pada 2011. Direktur Keuangan BRI Ach- mad Baiquni menyatakan per- modalan BRI saat ini masih cukup untuk ekspansi kredit. Ia optimistis BRI masih akan mencapai pertumbuhan kredit sekitar 20%-22% pada tahun mendatang tanpa menerbitkan subdebt. “Tanpa subdebt, kita tetap bisa ekspansi kredit 20%-22%,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Karena itu, sampai saat ini, Achmad melanjutkan, pihaknya belum memasukkan rencana penerbitan subdebt ke dalam rencana bisnis BRI un- tuk tahun depan. BRI masih melihat situasi dan kebutuhan minimal hing- ga berakhirnya semester I 2011 mendatang. “Kita masih lihat timing dan pricing-nya. Paling kalau mau masuk (menerbitkan subdebt) semester I,” ujarnya. Achmad berpendapat, kalau pada akhirnya nanti BRI mem- butuhkan subdebt, BRI memilih untuk menerbitkan global bond. Penerbitan subdebt dalam ben- tuk global bond diperkirakan le- bih menarik daripada obligasi domestik. Ia memperkirakan, dengan penerbitan global bond senilai US$200 juta-US$300 juta, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI da- pat terdongkrak menjadi 14% dari posisi sekarang sekitar 13,5%. Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Baasir mengatakan BRI akan menerbitkan subdebt Rp2 triliun pada Maret-Juni 2011 jika kondisi pasar cukup bagus. Hal tersebut dilakukan mengingat sejumlah bank pelat merah lainnya seperti Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara telah menerbitkan obligasi. Sementara itu, Direktur Ope- rasional BRI Sarwono Sudarto mengatakan pihaknya akan menyesuaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) de- ngan pertumbuhan kredit tetap seimbang. “Kami jelas tetap ingin men- jaga prudential banking dengan menerapkan prinsip kehati- hatian secara tegas,” katanya. (*/E-3) GMF Garap Perawatan Pesawat Air Asia DIREKTUR PT Lippo Karawaci, Jopy Rusli (tengah), menerima penghargaan dalam acara FIABCI Indonesia-BNI Prix d’Excellence Awards 2010 yang diserahkan Ketua REI Teguh Satria (kiri) di- saksikan Direktur Consumer & Retail BNI Darmadi di Jakarta, Selasa (9/11). Kemang Village memperoleh dua award untuk kategori yang baru diperlombakan tahun ini, yaitu future project dan runner-up untuk kategori super block. PT Lippo Cikarang juga menerima penghargaan sebagai runner up kategori kawasan industri & pergudangan. FIABCI Indonesia-BNI Prix d’Excellence Awards 2010 melombakan 14 kategori. Kemang Village Raih Penghargaan JARINGAN SYARIAH BII: Direktur Operasional Bank Internasional Indonesia (BII) Ghazali M Rasad (kiri) berbincang dengan Dewan Pengawas Syariah Nahar Nahrawi seusai peresmian delapan kantor layanan syariah BII di Jakarta, kemarin. Delapan kantor layanan syariah tersebut diresmikan dalam rangka ekspansi BII untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. MI/ M IRFAN ANTARA/ZARQONI DOK KEMANG VILLAGE Kami ingin tetap mayoritas agar tidak membahayakan posisi Telkomsel di masa depan.” Sudiro Asno Direktur Keuangan Telkom

Upload: hathien

Post on 20-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Corporate News | 19KAMIS, 11 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

RENCANA pengga-bungan (merger) Telkom Flexi dan Esia diprediksi paling ce-

pat dilakukan pada 2011. Pasalnya, rencana sinergi

dua operator jaringan code di-vision multiple access (CDMA) terbesar di Indonesia tersebut masih terganjal persoalan ben-tuk skema merger yang bakal dipakai.

“Skema masih didiskusikan, enggak gampang. Target se-cepatnya 2011,” kata Direktur Keuangan PT Telkom Indone-sia Tbk (TLKM) Sudiro Asno dalam paparan publik di Ja-karta, kemarin.

Menurut Sudiro, hingga saat ini kedua belah pihak masih merundingkan skema peng-ga bungan usaha keduanya. Lamanya proses diskusi kon-solidasi dua perseroan ini, ung-kapnya, disebabkan Telkom tetap ingin sebagai pemegang saham mayoritas.

“Kami ingin tetap mayoritas agar tidak membahayakan po-sisi Telkomsel di masa depan,” kata dia.

Telkomsel adalah anak per-usahaan Telkom yang saat ini memegang pangsa pasar ter-besar nasional untuk segmen GSM (global system for mobile communications).

Meski demikian, kata Sudi-ro, dalam proses sinergi ini dirinya memastikan Telkom tidak melakukan akuisisi atau pembelian.

Ketika ditanya apakah justru pemilik Esia, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) yang akan membeli Flexi, dirinya menolak berko-mentar.

“Belum tahu. Belum meng-arah sampai ke sana. Yang per nah dibicarakan adalah joint operation. Nilainya tidak sebesar nilai Flexi itu sendiri,” kata dia.

Perusahaan baruSudiro menambahkan, da-

lam skema merger kedua per-usahaan telekomunikasi ter-sebut sangat mungkin akan

dibentuk perusahaan baru. Produk yang dihasilkan dari perusahaan baru itu juga akan dicarikan nama baru.

“In case tergantung skema-nya. Saham newco (new com-pany) yang dinilai. Arahnya membentuk usaha baru. Na-

manya bisa Flexia atau Flexio atau lainnya. Kita belum tahu,” kata dia.

Namun, skema itu pun menurut Sudiro tidak mudah dilakukan. “Enggak gampang. Misalnya Telkom minta po-sisi presdir (presiden direktur),

dan Esia minta posisi komut (komisaris utama). Kita terus diskusi dengan pihak terkait. Internal juga punya masalah masing-masing,” katanya.

Tapi yang jelas, lanjut Sudi-ro, Telkom tetap menegaskan ke tertarikannya melakukan sinergi dengan Bakrie Telecom (Esia). Alasan pertama, Telkom mengaku tengah mengantisi-pasi munculnya aturan bahwa satu operator hanya boleh me-miliki satu lisensi.

“Telkom lebih memilih men-jadi pemain di GSM, karena te-lah memiliki jumlah pelanggan yang besar,” kata dia.

Di pasar seluler, Telkom kini memiliki Telkomsel yang bermain di segmen GSM, serta Telkom Flexi yang bermain di CDMA.

Alasan kedua, terang Sudiro, Flexi memiliki keterbatasan spektrum untuk meningkatkan performa data. “Adapun alasan ketiga adalah berbagi risiko de-ngan pihak lain.” (E-3)

[email protected]

Merger Flexi-Esia Paling Cepat 2011

Kedua pihak masih merundingkan skema peng ga bungan. Kemungkinan besar yakni membentuk perusahaan baru.

Andreas Timothy

PT Garuda Maintenance Facili-ties AeroAsia (GMF) menanda-tangani kontrak sebesar US$5 juta atau setara Rp45 miliar dengan PT Indonesia AirAsia (IAA) untuk pelaksanaan pro-gram pemeliharaan rutin pesa-wat Airbus 320 milik maskapai tersebut.

Direktur Utama GMF Ri chard Budihadianto menyatakan, GMF akan merawat seluruh armada milik IAA hingga tiga tahun ke depan. Sebelumnya, GMF baru menangani pemeli-haraan rutin satu dari total 14 armada yang dimiliki IAA.

“Pesawat mereka akan men-dapat perawatan C-check ka-rena relatif masih baru. C-check itu perawatan keseluruhan dari yang paling ringan hingga ter-berat,” ujarnya seusai penanda-tanganan di Jakarta, kemarin.

Richard menilai kerja sama ini merupakan upaya perusa-haan untuk meraih ceruk pasar

baru pemeliharaan pesawat di Asia Pasifi k. Pasalnya, AirAsia tidak hanya beroperasi di Indo-nesia, tetapi juga di beberapa negara lain di Asia Tenggara.

Saat ini, kata dia, pasar pe-meliharaan pesawat di Indo-nesia US$750 juta. Untuk Asia Pasifik US$8,6 miliar. Dalam lima tahun ke depan, pasar di Indonesia akan mencapai US$2 miliar. “Luar biasa sekali pertumbuhannya. Ini yang akan kami coba upayakan,” tu kasnya.

Presiden Direktur IAA Dhar-madi menyatakan kerja sama ini akan berjalan bertahap. Saat ini, tambahnya, IAA baru me-miliki 14 unit Airbus 320 untuk bisa dirawat GMF.

Maskapai berencana me-nambah dua unit pesawat baru bertipe sama tahun depan, dan lima tahun ke depan IAA akan memiliki 30 unit Airbus 320. (CS/E-3)

BRI belum Pasti

Terbitkan Subdebt

DIRUT Permodalan Nasional Madani (PNM) Parman Nataatmadja (kiri) bertukar naskah kerja sama dengan Direktur BCA Suwignyo Budiman seusai penandatanganan kerja sama pembiayaan dalam rangka mendukung pengembangan usaha mikro kecil (UMK) melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) di Jakarta, Selasa (9/11).

Kerja sama tersebut menambah dukungan sektor perbankan un-tuk aktivitas ULaMM-PNM yang saat ini melayani UMK di 1.100 kecamatan. Melalui ULaMM, PNM akan melakukan pembiayaan langsung kepada pelaku UMK yang selama ini lebih banyak di-lakukan PNM melalui mitra kerjanya.

SEKILAS INFO

PNM Jalin Kerja Sama dengan BCA

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) belum memastikan rencana mereka menerbitkan subdebt akan dilakukan pada 2011.

Direktur Keuangan BRI Ach-mad Baiquni menyatakan per-modalan BRI saat ini masih cukup untuk ekspansi kredit. Ia optimistis BRI masih akan mencapai pertumbuhan kredit sekitar 20%-22% pada tahun mendatang tanpa menerbitkan subdebt.

“Tanpa subdebt, kita tetap bisa ekspansi kredit 20%-22%,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Karena itu, sampai saat ini, Achmad melanjutkan, pihaknya belum memasukkan rencana penerbitan subdebt ke dalam rencana bisnis BRI un-tuk tahun depan.

BRI masih melihat situasi dan kebutuhan minimal hing-ga berakhirnya semester I 2011 mendatang.

“Kita masih lihat timing dan pricing-nya. Paling kalau mau masuk (menerbitkan subdebt) semester I,” ujarnya.

Achmad berpendapat, kalau pada akhirnya nanti BRI mem-butuhkan subdebt, BRI memilih untuk menerbitkan global bond. Penerbitan subdebt dalam ben-tuk global bond diperkirakan le-bih menarik daripada obligasi domestik.

Ia memperkirakan, dengan penerbitan global bond senilai US$200 juta-US$300 juta, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BRI da- pat terdongkrak menjadi 14% dari posisi sekarang sekitar 13,5%.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sofyan Baasir mengatakan BRI akan menerbitkan subdebt Rp2 triliun pada Maret-Juni 2011 jika kondisi pasar cukup bagus.

Hal tersebut dilakukan meng ingat sejumlah bank pelat merah lainnya seperti Bank Mandiri dan Bank Tabungan Negara telah menerbitkan obligasi.

Sementara itu, Direktur Ope-rasional BRI Sarwono Sudarto mengatakan pihaknya akan menyesuaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) de-ngan pertumbuhan kredit tetap seimbang.

“Kami jelas tetap ingin men-jaga prudential banking dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara tegas,” katanya. (*/E-3)

GMF Garap PerawatanPesawat Air Asia

DIREKTUR PT Lippo Karawaci, Jopy Rusli (tengah), menerima penghargaan dalam acara FIABCI Indonesia-BNI Prix d’Excellence Awards 2010 yang diserahkan Ketua REI Teguh Satria (kiri) di-saksikan Direktur Consumer & Retail BNI Darmadi di Jakarta, Selasa (9/11).

Kemang Village memperoleh dua award untuk kategori yang baru diperlombakan tahun ini, yaitu future project dan runner-up untuk kategori super block. PT Lippo Cikarang juga menerima penghargaan sebagai runner up kategori kawasan industri & pergudangan. FIABCI Indonesia-BNI Prix d’Excellence Awards 2010 melombakan 14 kategori.

Kemang Village Raih Penghargaan

JARINGAN SYARIAH BII: Direktur Operasional Bank Internasional Indonesia (BII) Ghazali M Rasad (kiri) berbincang dengan Dewan Pengawas Syariah Nahar Nahrawi seusai peresmian delapan kantor layanan syariah BII di Jakarta, kemarin. Delapan kantor layanan syariah tersebut diresmikan dalam rangka ekspansi BII untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

MI/ M IRFAN

ANTARA/ZARQONI DOK KEMANG VILLAGE

Kami ingin tetap mayoritas agar tidak membahayakan posisi Telkomsel di masa depan.”

Sudiro AsnoDirektur Keuangan Telkom