kamar hitung trambosit

19
KATA PANGANTAR assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” Trombosit”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi. i

Upload: dery-laskar-kahadari

Post on 29-Jun-2015

142 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kamar hitung trambosit

KATA PANGANTAR

assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit

sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam

atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ” Trombosit”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai

pihak. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa

memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan

kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Pekanbaru, Februari 2014

Penyusun

i

Page 2: Kamar hitung trambosit

DAFTAR ISI

KATA PANGANTAR......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT DALAM DIAGNOSIS

LABORATORIUM................................................................................... 3

B. BAHAN PEMERIKSAAN....................................................................... 4

C. PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT............................................. 5

D. ESTIMASI JUMLAH TROMBOSIT PADA SADT................................ 6

E. KELAINAN TROMBOSIT...................................................................... 7

F. CARA KERJA.......................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................................... 9

DAFTAR PUSATAKA

ii

Page 3: Kamar hitung trambosit

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Trombosit mempunyai peran penting pada pembentukan sumbat hemostasis.

Penilaian trombosit meliputi jumlah dan fungsi. Metoda untuk pemeriksaan fungsi

agregasi trombosit yang banyak dilakukan saat ini adalah TAT metoda nefelometrik,

namun tidak semua laboratorium dapat mengerjakannya. Untuk mengatasi hal

tersebut dilakukan percobaan pemeriksaan sediaan apus darah tepi untuk menilai

fungsi agregasi trombosit yang dapat dikerjakan di semua laboratorium, tidak

memerlukan alat khusus dan murah. Tinian : mengetahui kesesuaian hasil dan nilai

diagnostik pemeriksaan sediaan apus darah tepi dibandingkan TAT metoda

nefelometrik yang meliputi sensitivitas, spesifisitas, nilai ramal positip dan nilai ramal

negatip. Bahan dan metoda : Dilakukan pemeriksaan sediaan apus darah tepi dan

TAT metoda nefelometrik dad 65 subyek yang ada. Antikoagulan yang digunakan

Natrium citrate 3,8 %. Sediaan apus dibuat sebelum dan setelah 3 menit pemberian

induktor adrenalin 3pM Penilaian fungsi agregasi trombosit berdasarkan pembacaan

pada zone VI daerah medial, lateral dan mediolateral. Dihitung banyaknya trombosit

yang berkelompok dibandingkan total trombosit Hasil yang didapat dimasukkan ke

rumus Velaskar. Hasil pemeriksaan sediaan apus dibandingkan dengan hasil TAT

metoda nefelometrik dan dicari batas hipoagregasi, normoagregasi dan hiperagregasi

dengan bantuan titik-titik kurva ROC. Dad hasil yang didapat dilakukan uji korelasi,

uji beda t berpasangan dan uji diagnostik antara pemeriksaan sediaan apus darah tepi

dan TAT metoda nefelometrik. Hasil penelitian : Didapatkan hasil batas bawah

normoagregasi 54% dan batas atas nonnoagregasi 70%. Pada uji korelasi antara

pembaca I dan TAT metoda nefelometrik didapatkan r=0,463; p=0,000 (pc0,01) dan

path uji beda t berpasangan didapatkan p=-0,357 (p>0,05). Uji diagnostik

pemeriksaan sediaan apus darah tepi dibandingkan TAT metoda nefelometrik untuk

menentukan hipoagregasi atan tidak mempunyai sensitivitas 73,33%, spesifisitas

86,00%, nilai ramal positip 61,11% dan nilai ramal negatip 91,49%. Sedang untuk

menentukan normoagregasi atau tidak mempunyai sensitivitas 57,89%, spesifisitas

1

Page 4: Kamar hitung trambosit

60,42%, nilai ramal positip 39,29% dan nilai ramal negatip 78,38%. Untuk

menentukan hiperagregasi atau tidak mempunyai sensitivitas 64,52%, spesifisitas

74,29%, nilai ramal positip 68,97% dan nilai ramal negatip 70,27%. Kesimpulan :

Metoda sediaan apus darah tepi dapat dipakai untuk menilai fungsi agregasi trombosit

seperti halnya TAT metoda nefelometrik. Kata anal : tes agregasi trombosit,

nefelometrik, sediaan apus

2

Page 5: Kamar hitung trambosit

BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT DALAM DIAGNOSIS

LABORATORIUM

Trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit, suatu sel muda yang

besar dalam sumsum tulang. Megakariosit matang ditandai proses replikasi

endomiotik inti dan makin besarnya volume plasma, sehingga pada akhirnya

sitoplasma menjadi granular dan terjadi pelepasan trombosit. Setiap megakariosit

mampu menghasilkan 3000 - 4000 trombosit, waktu dari diferensiasi sel asal (stem

cell) sampai dihasilkan trombosit memerlukan waktu sekitar 10 hari. Umur trombosit

pada darah perifer 7-10 hari.

Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan

dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada

permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal. Ada dua cara yang

lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. pada cara tidak langsung

jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit

itulah yang sebnarnya dihitung. untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan

asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-

alat plastik.

Trombosit adalah sel darah tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 1 - 4

mikrometer dan volume 7 – 8 fl. Trombosit dapat dibagi dalam 3 daerah (zona), zona

daerah tepi berperan sebagai adhesi dan agregasi, zona “sol gel” menunjang struktur

dan mekanisme interaksi trombosit, zona organel berperan dalam pengeluaran isi

trombosit. Fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbatan mekanis sebagai

respon hemostatik normal terhadap luka vaskuler, melalui reaksi adhesi, pelepasan,

agregasi dan fusi serta aktivitas prokoagulannya. Nilai normal trombosit bervariasi

sesuai metode yang dipakai. Jumlah trombosit normal menurut Deacie adalah 150 –

400 x 109 / L. Bila dipakai metode Rees Ecker nilai normal trombosit 140 – 340 x

109/ L, dengan menggunakan Coulter Counter harga normal 150 – 350 x 109/L.

Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai bahan pemeriksaan yang digunakan dalam

3

Page 6: Kamar hitung trambosit

pemeriksaan trombosit dalam laboratorium dan kelainan trombosit yang mungkin

terjadi.

B. BAHAN PEMERIKSAAN

Bahan pemeriksaan adalah darah lengkap, yang dapat diperoleh dari darah

kapiler atau darah vena. Darah Kapiler Pengambilan darah kapiler untuk orang

dewasa dilakukan pada ujung jari tangan ketiga dan keempat serta pada anak daun

telinga, sedangkan pada bayi dan anak-anak biasanya diambil dari tumit atau ibu jari

kaki.

Perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel darah kapiler adalah sebelum

penusukan dimulai keadaan setempat perlu diperhatikan dengan seksama, merupakan

kontra indikasi adalah adanya bekas-bekas luka, keradangan, dermatitis ataupun

oddema. Pengambilan darah kapiler dapat dilakukan bila jumlah darah yang

dibutuhkan sedikit saja, atau dalam keadaan emergency, karena selain jumlah darah

yang diambil sedikit sehingga jika terjadi kesalahan dalam pemeriksaan akan sulit

untuk menanggulangi.

Kesulitan-kesulitan yang sering terjadi dalam pengambilan sampel darah ini

adalah, apabila kulit sekitar luka tusukan tidak kering karena alkohol atau keringat,

maka tetesan darah yang keluar tidak dapat mengumpul melainkan menyebar ke

sekitarnya sehingga sukar untuk mengambilnya. Lagipula bahan darah semacam ini

tidak boleh digunakan karena sudah bercampur dengan bahan lain.

Darah tidak dapat keluar dengan lancar. Hal ini biasanya karena penusukan yang

kurang dalam atau peredaran darah setempat kurang baik. Usaha untuk melancarkan

pengeluaran darah dengan memijat akan sia-sia karena darah yang keluar tidak dapat

dipergunakan karena sudah tercampur dengan cairan jaringan sehingga hasil

pemeriksaan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang sebenarnya.

Darah Vena Pengambilan darah vena untuk orang dewasa dilakukan pada vena

difossa cubiti, sedangkan pada anak-anak atau bayi bila perlu, darah diambil dari vena

jugularis eksterna, vena femoralis bahkan dapat diambil dari sinus sagittalis superior.

Pengambilan darah vena perlu dilakukan dengan hati-hati karena bahaya yang dapat

terjadi jauh lebih besar daripada pengambilan darah kapiler. Dalam pengambilan

4

Page 7: Kamar hitung trambosit

sampel darah vena perlu diperhatikan, tempat yang akan digunakan untuk

pengambilan harus diperiksa dengan seksama antara lain letak dan ukuran vena.

C. PEMERIKSAAN JUMLAH TROMBOSIT

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat dilakukan secara

langsung maupun tidak langsung. Secara langsung menggunakan metoda Rees Ecker,

metoda Brecher Cronkite dan Cell Counter Automatic Metode Rees Ecker. Darah

diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga trombosit akan

tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di bawah mikroskop,

kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%. Metode Brecher Cronkite Darah

diencerkan dengan larutan amonium oksalat 1% untuk melisiskan sel darah merah,

trombosit dihiotung pada bilik hitung menggunakan mikroskop fase kontras.

Kemungkinan kesalahan Brecher Cronkite 8-10%. Metode Cell Counter Automatic

Metode ini menggunakan prinsip flow cytometri. Prinsip tersebut memungkinkan sel-

sel masuk flow chamber untuk dicampur dengan diluent kemudian dialirkan melalui

apertura yang berukuran kecil yang memungkinkan sel lewat satu per satu. Aliran

yang keluar dilewatkan medan listrik untuk kemudian sel dipisah-pisahkan sesuai

muatannya. Teknik dasar pengukuran sel dalam flow cytometri ialah impedansi listrik

(electrical impedance) dan pendar cahaya (light scattering). Teknik impedansi

berdasar pengukuran besarnya resistensi elektronik antara dua elektrode. Teknik

pendar cahaya akan menghamburkan, memantulkan atau membiaskan cahaya yang

berfokus pada sel, oleh karena tiap sel memiliki granula dan indek bias berbeda maka

akan menghasilkan pendar cahaya berbeda dan dapat teridentifikasi. Pada cell counter

automatic masih terdapat kelemahan apabila ada trombosit yang bergerombol,

trombosit besar (giant) serta adanya kotoran, pecahan eritrosit, pecahan leukosit

sehingga cross check menggunakan sediaan apus darat tepi (SADT) sangat berarti.

Sedangkan hitung rombosit secara tidak langsung menggunakan metode Fonio dan

melakukan estimasi metode Barbara Brown Metode Fonio Metode ini dilakukan

dengan menggunakan darah kapiler pada ujung jari dicampur dengan larutan

magnesium sulfat 14% kemudian dibuat SADT dan dilakukan pengecatan giemsa.

Jumlah trombosit dihitung dalam 1000 eritrosit, jumlah mutlak trombosit dapat

5

Page 8: Kamar hitung trambosit

diperhitungkan dari jumlah mutlak eritrosit. Cara ini lebih kasar daripada cara

langsung.

D. ESTIMASI JUMLAH TROMBOSIT PADA SADT

Pada prinsipnya semua hasil hitung trombosit baik normal maupun abnormal

yang diperiksa secara langsung harus dilakukan cross check dengan SADT. Cross

check pada SADT bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara hitung

trombosit secara langsung dan estimasi. Perbedaan mencolok antara hitung trombosit

secara langsung dan estimasi dapat disebabkan oleh 3 faktor :

1. Faktor pranalitik.

Misalnya :

a. sampel tertukar

b. cara sampling yang tidak benar

c. kesalahan mencantumkan identitas

2. Faktor analitik

Misalnya : cara pembuatan SADT yang tidak memenuhi syarat kesalahan alat

hitung yang dipakai

3. Faktor post analitik, biasanya terjadi saat penulisan hasil.

SADT untuk estimasi jumlah trombosit harus dibuat sebaik mungkin, sehingga

terbentuk daerah baca yang baik. Trombosit harus terdistribusi rata dan tidak

menggerombol, apabila trombosit cenderung bergerombol harus dibuat SADT baru

dengan cara terlebih dahulu mencampur sampel darah secara baik

Berdasarkan susunan populasi sel darah merah SADT dibagi menjadi 6 zona, yaitu :

1) Zona I disebut zona irreguler, di daerah ini sel darah merah tidak teratur dan

kadang ada yang padat bergerombol. Daerah ini meliputi kira-kira 3% dari

seluruh badan SADT.

2) Zona II disebut zona tipis, dimana distribusi sel darah merah tidak teratur,

saling berdesakan dan bertumpuk. Zona ini meliputi sekitar 14%.

3) Zona III disebut zona tebal, dimana sel-sel darah merah bergerombol dan

padat luas zona ini sekitar 45% atau hampir separo dari badan SADT.

6

Page 9: Kamar hitung trambosit

4) Zona IV disebut juga zona tipis, yang sama kondisinya dengan zona II hanya

lebih tipis. Luasnya sekitar 18% dari SADT.

5) Zona V, zona reguler merupakan tempat sel-sel tersebar rata tidak saling

bertumpuk dan bentuk-bentuknya masih asli. Daerah ini meliputi sekitar 11%

dari badan SADT.

6) Zona VI juga disebut zona sangat tipis, terletak di ujung sediaan apus sebelum

ekor. Di sini sel-sel lebih longgar dan umunya berderet. Zona ini luasnya

sekitar 9% dari badan SADT. Metoda estimasi menurut Barbara Brown,

apabila pada zona V dengan pembesaran lensa obyektif 100 kali ditemukan 1

trombosit maka dikalikan dengan 20.000. Faktor perkalian (f) menurut

Barbara Brown adalah 20.000.

E. KELAINAN TROMBOSIT

Kelainan trombosit meliputi kuantitas dan kualitas trombosit. Trombositopeni

Trombositopeni adalah berkurangnya jumlah trombosit dibawah normal, yaitu kurang

dari 150 x 109 / L. Trombositopeni dapat terjadi karena beberapa keadaan :

a) Penurunan produksi (megakariositopeni), terjadi bila fungsi sumsum tulang

terganggu .

b) Meningkatnya destruksi (megakariositosis), terjadi akibat trombosit yang

beredar berhubungan dengan mekanisme imun.

c) Akibat pemakaian yang berlebihan (megakariositosis), misalnya pada DIC

(Disseminated Intravasculer Coagulation), kebakaran, trauma.

d) Pengenceran trombosit.

e) Dapat terjadi oleh karena tranfusi yang dibiarkan dalam waktu singkat dengan

memakai darah murni yang disimpan sehingga dapat mengakibatkan

kegagalan hemostatik pada resipien.

F. CARA KERJA

Darah diencerkan dengan larutan REES ECKER dan jumlah trombosit dihitung

dalam kamar hitung. Larutan REES ECKER : natrium sitrat 3,8g; formaldehid 40% 2

ml; brillian cresylblue 30 mg; aquadest ad 100 ml. Harus disaring sebelum dipakai.

7

Page 10: Kamar hitung trambosit

1. Isaplah larutan REES ECKER ke dalam pipet eritrosit samapi garis tanda “1″

dan buanglah lagi cairan itu.

2. Isaplah darah sampai garis tanda “0,5″ dan cairan REES ECKER sampai garis

tanda “101″. Segeralah kocok selama 3 menit.

3. Teruskan tindakan seperti menghitung eritrosit dalam kamar hitung.

4. Biarkan kamar hitung yang telah terisi dalam sikap datar dalam cawan petri

tertutup selama 10 menit agar trombosit mengendap

5. Hitunglah semua trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah (1

mm kuadrat) memakai lensa objektif besar.

6. Jumlah itu dikalikan 2.000 menghasilkan jumlah trombosit per ul darah.

Cara tidak langsung (Fonio)

1. Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.

2. Taruhlah di atas ujung jari tersebut setetes besar larutan magnesium sulfat

14%.

3. Tusuklah ujung jari dengan lanset melalui tetesan lar magnesium sulfat

tersebut.

4. Setelah jumlah darah keluar kurang lebih 1/4 jumlah larutan magnesium

sulfat, campurlah darah dengan magnesium sulfat tersebut.

5. Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Wrigth atau Giemsa)

6. Hitung jumlah trombosit yang dilihat bersama dengan 1.000 eritrosit.

7. Lakukanlah tindakan menghitung jumlah eritrosit per ul darah.

8. Perhitungkanlah jumlah trombosit per ul darah berdasarkan kedua angka itu.

8

Page 11: Kamar hitung trambosit

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jumlah trombosit dalam keadaan normal sangat dipengaruhi oleh cara

menghitungnya. sering dipastikan nilai normal adalah antara 200.000 dan 500.000 per

ul darah. Karena sukar dihitung, pemeriksaan semikuantitatif tentang jumlah

trombosit dalam sediaan apus darah sangat besar artinya sebagai pemeriksaan

penyaring.

9

Page 12: Kamar hitung trambosit

DAFTAR PUSTAKA

Indriastuti EC, Lisyani S, Tjahjati MI. Perbedaan jumlah agregat trombosit pada

sediaan apus darah tepi mahasiswa FK Undip semester IV sebelum dan

setelah periode ujian semester. Dipresentasikan pada PIT I PDS Patklin &

Konker IX HKKI di Surakarta, 20 – 22 September 2002.

Hoffbrand AV, Petit JE. Trombosit, pembekuan darah dan hemostasis. Dalam :

Hoffbrand AV, Petit JF eds. Essential haematology. Terjemahan : Darmawan

I. Ed 2. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC, 1987 : 201 – 18.

Stenberg PE, Hill RJ. Platelets and megakaryocites. In : Lee GR, Foerster J, Greer JP,

Rodgers GM, Lukens J, Paraskev F eds. Wintrobe’s clinical hematology. 10th

ed. Baltimore. William & Wilkins, 1999 : 615 – 60.

Julius S. Platelet Pathobiology. Yale University – section of cardiovascular medicine.

Available from http://info.med.yale.edu/ysm, 1999.

Sotianingsih. Uji diagnostik pemeriksaan sediaan apus darah tepi dalam menilai

fungsi agregasi trombosit. Dipresentasikan pada pertemuan PHTDI di

Semarang, 2001.

Dacie JV, Lewis SM. Collection and handling of blood. In : John VD, SM Lewis eds.

Practical Haematology. 7th ed. Singapura. Churchill Livingstone, 1991 : 1 – 8.

Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar – dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta .

Sagung Seto, 2002.

Dacie JV, Lewis SM. Preparation and staining methods for blood and bone marrow.

In : John VD, SM Lewis eds. Practical Haematology. 7th ed. Singapura.

Churchill Livingstone, 1991 : 75 – 89.

Narayanan S. The preanalytic phase. An important component of laboratory

medicine. Am J Clin Path 2000; 113.

10