kak_tor rdtrk pusat ekonomi

21
KERANGKA ACUAN KERJA RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PUSAT EKONOMI TERPADU DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN RAWA DI WILAYAH DAHA I. LATAR BELAKANG Perkembangan fisik Kawasan sangat dipengaruhi oleh kegiatan- kegiatan spatial yang dilakukan oleh penduduk seiring dengan peningkatanjumlah penduduk dan kebutuhan akan ruang yang semakin bertambah. Hal tersebut juga dialami oleh Wilayah Daha sebagai kawasan terjadinya berbagai kegiatan dan aktifitas. Kawasan Daha yang sej ak dahulu (ekonoantropologis) dikenal sebagai Pusat ekonomi kawasan sungai di DAS Barito (Barito Vally Authority/Ir.P.H.M.Noor 1967) memiliki kondisi sosial ekonomi yang sangat dinamis berkembang pesat. Kriris ekonomi dan energi yang terjadi saat mi temyata tetap menjadikan ekonomi sungai dan rawa di kawasan mi semakin pesatnya perkembangannya. Tumbuhnya area dan sentra produksi, perindustrian, perdagangan dan perumahan merupakan salahsatu indikator handalnya potensi ekonomi kawasan mi. Perkembangan kawasan yang cukup pesat tersebut hams diimbangi dengan perencanaan tata ruang yang dapat mengakomodasi perubahan- perubahan yang akan terjadi. Oleh karena itu Wilayah Daha yang merupakan salah satu pusat kawasan daerah aliran sungai dan rawa di Wilayah Benua Enam (Negara Overall Basin River IJICA 1983) yang sarat dengan aktivitas ekonomi memerlukan tindakan antisipasi dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang yang lebih mampu mengoptimalkan penggunaan lahan dan kepentingankepentingan agar lebih efektif dan efisien. Kawasan Daha sampai saat mi belum memiliki rencana ruang yang lebih detail dengan konsentrasi pengembangan pusat ekonomi, maka

Upload: abdullah-alfarabi

Post on 30-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

RDTR pusat ekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

KERANGKA ACUAN KERJA

RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN

PUSAT EKONOMI TERPADU DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN RAWA

DI WILAYAH DAHA

I. LATAR BELAKANG

Perkembangan fisik Kawasan sangat dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan spatial yang

dilakukan oleh penduduk seiring dengan peningkatanjumlah penduduk dan kebutuhan

akan ruang yang semakin bertambah. Hal tersebut juga dialami oleh Wilayah Daha

sebagai kawasan terjadinya berbagai kegiatan dan aktifitas.

Kawasan Daha yang sej ak dahulu (ekonoantropologis) dikenal sebagai Pusat ekonomi

kawasan sungai di DAS Barito (Barito Vally Authority/Ir.P.H.M.Noor 1967) memiliki kondisi

sosial ekonomi yang sangat dinamis berkembang pesat. Kriris ekonomi dan energi yang

terjadi saat mi temyata tetap menjadikan ekonomi sungai dan rawa di kawasan mi

semakin pesatnya perkembangannya. Tumbuhnya area dan sentra produksi,

perindustrian, perdagangan dan perumahan merupakan salahsatu indikator handalnya

potensi ekonomi kawasan mi. Perkembangan kawasan yang cukup pesat tersebut hams

diimbangi dengan perencanaan tata ruang yang dapat mengakomodasi perubahan-

perubahan yang akan terjadi.

Oleh karena itu Wilayah Daha yang merupakan salah satu pusat kawasan daerah aliran

sungai dan rawa di Wilayah Benua Enam (Negara Overall Basin River IJICA 1983) yang

sarat dengan aktivitas ekonomi memerlukan tindakan antisipasi dalam perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian ruang yang lebih mampu mengoptimalkan penggunaan

lahan dan kepentingankepentingan agar lebih efektif dan efisien.

Kawasan Daha sampai saat mi belum memiliki rencana ruang yang lebih detail dengan

konsentrasi pengembangan pusat ekonomi, maka perlu dilakukan perencanaan,

pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang lebih baru yang mampu mengakomodir

perkembangan yang demikian pesat melalui penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

(RDTRK) Kawasan Pusat Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa di Wilayah

Daha.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat Ekonomi

Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa Wilayah Daha adalah:

a. Mengembangkan aktivitas perekonomian pada kawasan daerah aliran sungai dan

rawa secara terpadu.

Page 2: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

b. Membangun sistem jaringan ekonomi yang saling menunjang antar titik-titik pusat

ekonomi daerah aliran sungai dan rawa di wilayah Daha.

c. Menentukan spesialisasi sub kawasan daerah aliran sungai dan rawa di wilayah

Daha

d. Menciptakan keterpaduan pembangunan kawasan

e. Menyiapkan rencana tata ruang kawasan daerah aliran sungai dan rawa di

wilayah Daha.

III. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PENGGUNA ANGGARAN

Pejabat Pengguna Anggaran Kegiatan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat

Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa Wilayah Daha adalah Kepala Bappeda

Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

IV. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan mi diperlukan biaya Rp. 155.000.000, ( Seratus Lima Puluh

Lima juta rupiah) termasuk PPN dibiayai APBD Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun

Anggaran 2009.

V. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN , DAN ALIH PENGETAHUAN

a. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan ini adalah:

1. Lingkup Wilayah Perencanaan

Lingkup wilayah perencanaan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Pusat

Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai dan rawa di wilayah Daha adalah seluruh

kecamatan-kecamatan di wilayah Daha yaitu Kecamatan Daha Utara, Daha Selatan, dan

Daha Barat.

2. Lingkup Produk Rencana

Produk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Pusat Ekonomi

Terpadu Daerah Aliran Sungai dan rawa di Wilayah Daha meliputi:

2.4.1 Tujuan pengembangan kawasan pusat ekonomi terpadu daerah aliran

sungai

Tujuan pengembangan kawasan fungsional dirumuskan sesuai dengan

permasalahan dan arah pengembangan sesuai dengan

urgnsi/keterdesakan penanganan kawasan tersebut.

2.4.2 Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan

1. Rencana Pengembangan Ekonomi Kawasan Daerah Aliran Sungai

Page 3: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

1) Materi yang diatur

Perencanaan tara ruang Zona Regulation sektor ekonomi.

2) Kedalaman Materi yang diatur

Perencanaan Zona Regulation sektor ekonomi tersebut meliputi

aspek:

a. Klasifikasi perekonomian sampai pada block plan.

b. Sektor ekonomi unggulan

c. Nilai Strategis

d. Jaringan Bahan Baku - Produksi - Pemasaran

3) Pengelompokan Materi yang diatur

a. Berdasarkan jenis aktivitas ekonomi

b. Pola ruang fungsi-fungsi penunjang ekonomi.

2. Rencana Distribusi Penduduk Kawasan

1) Materi yang diatur

Distribusi penduduk sampai dengan akhir tahun perencanaan.

2) Kedalaman materi yang diatur

Rencana distribusi penduduk kawasan yang rinci dalam blok-blok

peruntukan.

3) Pengelompokan materi yang diatur

Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk setiap blok

peruntukan.

3. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan

1) Materi yang diatur

Tata jenjang kapasitas dan intensitas menurut lokasi dan jenis

pelayanan kegiatan dalam kawasan.

2) Kedalaman materi yang diatur

Distribusi pusat-pusat pelayanan kegiatan kawasan dirinci sampai

pusat pelayanan lingkungan permukiman kawasan.

3) Pengelompokan materi yang diatur

Perdagangan yang terdiri dan

perdagangan skala regional;

perdagangan skala kota;

perdagangan skala lingkungan

Lembaga Perekonomian

Layanan Lembaga Keuangan

Layanan Lembaga ekonomi lainnya

Pendidikan yang terdiri dan:

Page 4: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

perguruan tinggi;

sekolah lanjutan tingkat atas

sekolah lanjutan tingkat pertama;

sekolah dasar;

taman kanak-kanak.

Pelayanan kesehatan yang terdiri dan:

rumah sakit umum

Puskesmas rawat map

Puskesmas

Puskesmas pembantu

Pelayanan rekreasi dan atau olah raga yang terdiri dan:

pelayanan skala kota;

pelayanan skala lingkungan

4. Rencana Sistem Jaringan Pergerakan

1) Materi yang diatur

Sistem jaringan pergerakan dan prasarana penunjang (terminal,

dermagalpelabuhan, jalan, lingkungan perparkiran, dan lokasi

bongkar muat barang) bagi angkutan jalan raya.

2) Kedalaman mateni yang diatur

Angkutan jalan raya, meliputi seluruh sistem primer, jaringan arteri

sekunder dan kolektor sekunder, sampai dengan jalan lokal

sekunder. Derrmaga pelabuhan, berisi tentang kajian transportasi

sungai.

3) Pengelompokan materi yang diatur Angkutan jalan raya, terdiri

dan:

Jaringan jalan arteri sekunder, jaringan jalan kolektor sekunder,

jaringan jalan lokal sekunder, sistem primer (jumlah lajur,

daerah pengawasan jalan, daerah milikjalan, persimpangan

utama);

Terminal penumpang dan barang;

Janingan trayek angkutan penumpang dan janingan lintas

angkutan barang.

5. Rencana Sistem Jaringan Utilitas

1) Materi yang diatur

Sistem janingan utilitas dalam kawasan hingga akhir tahun

perencanaan.

2) Kedalaman materi yang diatur

Page 5: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Seluruh janingan telepon (hingga jaringan kabel sekunder);

Seluruh janingan listnik (tegangan menengah hingga gardu

distribusi);

Seluruh jaringan air bersih (hingga jaringan distribusi

sekunder/per blok peruntukan);

Seluruh jaringan air hujan dan sungai;

Seluruh jaringan air limbah;

Seluruh jaringan persampahan (hingga TPS komunal).

3) Pengelompokan materi yang diatur

saluran telepon, yang terdiri dan:

Stasiun telepon otomat;

Rumah kabel dan kotak pembagi;

Jaringan kabel sekunder;

Janingan telepon seluler.

Sistem televisi kabel, yang terdiri dan:

Stasiun transmisi;

Jaringan kabel distribusi.

Sistem jaringan listrik, yang terdiri dan:

Bangunan pembangkit;

Gardu induk tegangan ekstra tinggi;

Gardu induk;

Gardu distribusi.

Sistem penyediaan air bersih, yang terdiri dan:

Bangunan pengambil air baku;

Seluruh pipa transmisi air baku instalasi produksi;

Seluruh pipa transmisi air bersih;

Bak penampung;

Hingga pipa distribusi sekunder/distribusi hingga blok

pertukaran

Sistem pembuangan air hujan, yang terdiri dan:

Seluruh saluran;

Waduk penampungan;

Sistem pembuangan air limbah, yang terdiri dan:

Seluruh saluran;

Bangunan pengolahan

Waduk penampungan;

Sistem persampahan, yang terdiri dan:

Page 6: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Tempat pembuangan akhir;

Tempat pembuangan sementara

Bangunan pengolahan sampah;

2.4.3 Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Block Plan)

Rencana pemanfaatan ruang Kawasan yang menggambarkan ukuran,

fungsi serta karakter kegiatan manusia, kegiatan ekonomi dan atau

kegiatan alam, yang dituangkan dalam blok-blok peruntukan.

1) Materi yang diatur

Luas dan lahan peruntukan sampai dengan akhir tahun perencanaan.

2) Kedalaman materi yang diatur

Pemanfaatan ruang kawasan perkotaan yang dirinci dalam blok-blok

peruntukan.

3) Pengelompokan materi yang diatur

a. Kawasan Industri, meliputi

Industri Rumah Tangga

Insdustri Menengah

Pemetaan berdasarkan j enis hasil produksi

Penggunaan teknologi industri

b. Kawasan Ekonomi, meliputi

Area pasar

Lokasi Pelabuhan dan pergudangan

c. Kawasan Pertanian, meliputi

Deleneasi area persawahan

Budidaya tanaman hortikultura lainnya

d. Kawasan Perkebunan

Perkebunan skala besar

Kebun campur

e. Kawasan Perikanan dan Peternakan

Budidaya ikan dan ternak unggas

Penangkapan ikan

Kerbau Rawa

f. Kawasan Budidaya Perkotaan, meliputi:

Perumahan dan permukiman, yang dirinci menurut ketinggian

bangunan, jenis penggunaan, pengelompokan berdasarkan

perpetakkan;

Page 7: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Pendidikan, yang dirinci menurut tingkatan pelayanan mulai

dan pendidikan umum: PT, SLTA, SLTP, SD, dan TK; serta

pendidikan Islam: Pondok Pesantren.

Kesehatan, yang dirinci menurut tingkat pelayanan mulai dan

RS Umum puskesmas rawat map, puskesmas, puskesmas

pembantu;

Sarana Peribadatan, yang dirinci menurut jenisnya mulai dan

mesjid besar, mesjid kecil, dan surau/mushalla

Rekreasi, yang dirinci menurut jenisnya, antara lain tanaman

bermain, tanaman rekreasi, taman lingkungan, taman kota, dli;

Olabraga, yang dirinci menurut tingkat pelayanannya, antara

lain stadion, gelanggang, dli;

Fasilitas sosial lainnya, yang dirinci menurut jenisnya, seperti

panti asuhan, panti werda, dil;

Perkotaan pemerintahan dan niaga, yang dirinci menurut

instansinya;

Taman pemakaman umum, taman pemakaman pahlawan;

Tempat pembuangan sampah sementara.

g. Kawasan Lindung, meliputi:

Kawasan resapan air dan kawasan yang memberikan

perlindungan bagi kawasan bawahan lainnya;

Sempadan sungai, sekitar mata air, dan kawasan terbuka hijau

kota termasuk jalur hijau;

Kawasan cagar budaya;

Kawasan rawan tanah longsor dan rawan banjir.

2.4.4 Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan perkotaan

1. Arahan Kepadatan Bangunan

1) Materi yang diatur

Perbandingan luas lahan yang tertutup bangunan dan bangunan-

bangunan dalam tiap petak peruntukan dibandingkan dengan

luas petak peruntukan.

2) Kedalaman materi yang diatur

Kepadatan bangunan yang dirinci untuk setiap blok-blok

peruntukan.

3) Pengelompokan materi yang diatur

Page 8: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan sangat

tinggi (lebih besar dan 75%);

Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan

menengah (20-50%);

Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan rendah

(5-20%);

Blok peruntukan dengan koefisien dasar bangunan sangat

rendah (>5%);

2. Arahan Ketinggian Bangunan

1) Materi yang diatur

Rencana ketinggian maksimum atau maksimum dan minimum

bangunan untuk setiap blok peruntukan (koefisien lantai

bangunan);

2) Kedalaman materi yang diatur

Ketinggian bangunan yang dirinci untuk setiap blok peruntukan

3) Pengelompokan materi yang diatur

Blok peruntukan ketinggian bangunan sangat rendah

adalab blok dengan tidak bertingkat dan bertingkat

maksimum dua lantai (KLB maksimum = 2 x KDB) dengan

tinggi puncak bangunan maksimum 12 m dan lantai dasar;

Blok peeruntukan ketinggian bangunan rendah adalah blok

dengan bangunan bertingkat maksimum 4 lantai (KLB

maksimum = 4 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan

maksimum 20 m dan minimum 12 m dan lantai;

Blok peruntukan ketinggian bangunan sedang adalah blok

dengan bangunan bertingkat maksimum 8 Iantai (KLB

maksimum = 8 x KDB) dengan tinggi puncak bangunan

maksimum 36 , dan minimum 24 m dan lantai dasar.

Blok peruntukan ketinggian bangunan tinggi bangunan

tinggi adalah blok dengan bangunan bertingkat minimum 9

lantai (KLB maksimum = 9 x KDB) dengan tinggi puncak

bangunan minimum 80 m dan lantai dasar.

3. Arahan Perpetakan Bangunan

1) Materi yang diatur

Luas petak-petak peruntukan yang terdapat pada setiap blok

peruntukan dalam kawasan.

2) Kedalaman materi yang diatur.

Page 9: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Luas petaak peruntukan pada setiap blok peruntukan dan pada

setiap penggal jalan.

3) Pengelompokkan materi yang diatur

Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak kiasifikasi

I (diatas 2500 m2);

Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi

II (1000 -2500 m2);

Blok peruntukan dan penggal j alan dengan petak

kiasifikasi III (600 - 1000 m2);

Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasiflkasi

IV (250 - 6600 m2);

Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak kiasifikasi

V (100-250 m2);

Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak kiasifikasi

VI (50 - 100 m2);

Blok peruntukan dan penggal j alan dengan petak

klasifikasi VII (dibawah 50 m2);

Blok peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasiflkasi

VIII (rumah susunlflat).

4. Arahan Garis Sempadan

1) Materi yang diatur

Jarak antara as jalan sungai dengan bangunan maupun dengan

pagar halaman, dan jaringan bangunan dengan batas persil.

2) Kedalaman materi yang diatur

Berbagai garis sempadan yang dirinci sampai dengan blok

peruntukan untuk tiap penggal jalan sungai.

3) Pengelompokan materi yang diatur

Sempadan muka bangunan;

Sempadanpagar;

Sempadan sampingan bangunan.

Sempadan lajur sungai

5. Rencana Penanganan Blok Peruntukan

1) Materi yang diatur

Penanganan blok peruntukan dan j aringan pergerakan serta

utilitas yang akan dilaksanakan dalam kawasan, baik kebutuhan

akan konservasi, pengembangan baru pemugaran atau

penanganan khusus.

Page 10: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

2) Kedalaman materi yang diatur

Penanganan blok peruntukan dan jaringan pergerakan yang

dirinci untuk setiap blok peruntukan dan penggal jalan!sungai.

3) Pengelompokan materi yang diatur

Bangunanljaringan barn yang akan dibangun;

Bangunanljaringan yang akan ditingkatkan;

Bangunanljaringan yang akan diperbaiki;

Bangunan/jaringan yang akan diperbaharui;

Bangunan!j aringan yang akan dipugar;

BangunanJjaringan yang akan dilindungi.

6. Rencana Penanganan Prasarana dan Sarana

1) Materi yang diatur

Penanganan prasana dan sarana yang akan dilaksanakan dalam

kawasan, baik kebutuhan akan konversasi, pengembangan baru

pemugaran atau penanganan khusus

2) Kedalaman materi yang diatur

Penanganan prasarana dan sarana yang dirinci untuk setiap blok

peruntukan dan penggal jalanlsungai.

3) Pengelompokan materi yang diatur

Jaringan prasarana dan sarana baru yang akan dibangun;

Jaringan prasarana dan sarana yang akan ditingkatkan;

Jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaiki;

Jaringan prasarana dan sarana yang akan diperbaharui;

Jaringan prasarana dan sarana yang akan dipugar.

2.4.5 Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perkotaan diselenggarakan

melalui kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang

berdasarkan mekanisme perijinan, pemberian insentif dan disinsentif.

Pemberian kompensasi, mekanisme pelaporan, mekanisme pemantauan,

mekanisme evaluasi dan mekanisme pengenaan sanksi.

a. Materi yang diatur

Ketentuan-ketentuan yang mencakup perijinan, pengawasan, dan

penertiban di ruang-ruang fungsional kawasan.

b. Kedalaman materi yang diatur

Kedalaman materi yang diatur meliputi pengaturan tentang mekanisme

(rekomendasi perencanaan) perijinan, pengawasan, dan penertiban.

c. Pengelompokan materi yang diatur

Page 11: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Mekanisme advis planning perijinan sampai dengan pemberian ijin

lokasi bagi kegiatan pemanfaatan ruang;

Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif bagi kawasan yang

didorong pengembangannya, kawasan yang dibatasi

pengembangannya, serta terhadap upaya-upaya perwujudan ruang

yang menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian

perkembangan Bagian antar Kawasan, dan Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten;

Mekanisme pemberian kompensasi berupa mekanisme

penggantian yang diberikan kepada masyarakat pemegang hak

atas tanah, hak pengelolaan sumber daya alam seperti hutan,

tambang, bahan galian, kawasan lindung yang mengalami kerugian

akibat perubahan nilai ruang dan pelaksanaan pembangunan

sesuai dengan rencana tata ruang;

Mekanisme pelaporan mencakup mekanisme pemberian informasi

secara obyektif mengenai pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan

oleh masyarakat dan instansi yang berwenang;

Mekanisme pemantauan yang mencakup pengamatan,

pemeriksaan dengan cermat perubahan kualitas tata ruang dan

lingkungan yang tidak sesuai dan dilakukan oleh instansi yang

berwenang;

Mekanisme evaluasi dilakukan untuk menilai kemajuan kegiatan

pemanfaatan ruang dalam mencapai tujuan rencana tata ruang

yang dilakukan oleh masyarakat dan instansi yang berwenang

Mekanisme pengenaan sanksi mencakup sanksi administratif,

pidana dan perdata.

3. Lingkup Program Peta

Program yang digunakan dalam Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR)

Kawasan Pusat Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa di Wilayah Daha

untuk menampilkan peta di komputer, menggunakan Program Arc View . Ketelitian Peta

dengan skala 1: 10.000.

b. Lokasi Kegiatan

Kegiatan Jasa Konsultansi ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Page 12: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

c. Alih Pengetahuan

Apabila dipandang perlu oleh Pejabat Pengguna Anggaran Komitmen, maka

penyediajasa harus mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait

dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf di

lingkungan organisasi Pejabat Pengguna Anggaran.

VI. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Dalam penyusunan dan penetapan rencana tata ruang, ditempuh langkah-langkah

penentuan kawasan perencanaan, identifikasi potensi dan masalah pembangunan,

perumusan dan penetapan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat Ekonomi

Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa.

1. Penentuan rencana peruntukan kawasan perekonomian

Untuk menentukan rencana kawasan perekonomian dengan berdasarkan kondisi

existing, potensi pengembangan, dan membangun jaringan link antar titik-titik

lokasi aktivitas ekonomi dan perdagangan, serta menentukan pusat layanan dan

herarkhi antar kawasan.

2. Pengembangan kawasan perencanaan perkotaan kecamatan;

Dalam menentukan kawasan perencanaan perkotaan dilakukan berdasarkan

tingkat urgensi / prioritas/keterdesakan penanganan kawasan tersebut.

3. Identifikasi permasalahan pembangunan dan perwujudan ruang kawasan;

Analisa yang didasarkan atas tuntutan pelaksanaan pembangunan suatu

kegiatan perkotaan yang selanjutnya didukung keputusan strategis dan

pemerintah daerah setempat untuk pengembangannya.

Terdapat suatu permasalahan dalam perwujudan ruang kawasan seperti

masalah rumah kumuh, dsb.

4. Perkiraan kebutuhan pelaksanaan pembangunan kawasan;

Perkiraan ini didasarkan atas hasil analisis kependudukan, sektor / kegiatan

potensial, daya dukung lingkungan, kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan,

sasaran pembangunan kawasan yang hendak dicapai, dan pertimbangan efisiensi

pelayanan. Perkiraan kebutuhan tersebut mencakup:

Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan

Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi kawasan

Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi kawasan

Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan kawasan

Kebutuhan ekstensifikasi

Page 13: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Kebutuhan intensifikasi

Perkiraan ketersediaan lahan bagi pengembangan

Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana kawasan

5. Perumusan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

Perumusan visi, misi, dan tujuan pembangunan kawasan pusat ekonomi terpadu

Daerah Aliran Sungai dan Rawa

Perkiraan kebutuhan pengembangan

Perumusan merupakan tahap akhir dan proses perencanaan yang merupakan

pengejawantahan dan tujuan pengembangan

6. Penetapan rencana tata ruang

Untuk mengoperasionalisasikan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan, perlu

adanya suatu upaya penetapan rencana tata ruang dalam bentuk Peraturan

Daerah.

VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Pusat

Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa di Wilayah Daha mi adalah selama 5

(lima) bulan pada Tahun Anggaran 2009. Sedangkan masa berlakunya Rencana Detail

Tata Ruang Kawasan Pusat Ekonomi Terpadu Daerah Aliran Sungai dan Rawa di

Wilayah Daha adalah selama 10 (sepuluh) tahun yaitu Tahun 2010— 2019.

VIII. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN UNTUK MELAKSANAKAN PEKERJAAN MI

ADALAH TENAGA AHII:

a. Tenaga Ahli Planologi (Ketua Tim/Team Leader)

Ketua Tim disyaratkan seorang Sarjana Planologi Strata Satu (Sl) lulusan

universitas/perguruan tinggi negeri atau yang telah disamakan, berpengalaman

dalam pelaksanaan pekerj aan di bidang Tata Lingkungan subbidang

Pengembangan Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun. Sebagai

ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan

anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama 4,5 (empat korna lima)

bulan penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b. Tenaga Ahli Lingkungan

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik LingkunganlPenyehatan

Lingkungan Strata Satu (Si) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang

disamakan yang berpengalaman melaksanakan pekerjaan dibidang Tata

Page 14: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

Lingkungan subbidang Pengembangan Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 3

(tiga) tahun.

c. Tenaga Ahli Arsitektur

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Arsitektur Strata Satu (Si)

lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang

berpengalaman meiaksanakan pekerjaan dibidang Tata Lingkungan subbidang

Pengembangan Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

d. Tenaga Ahli Sipil (Pengarian)

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil (Pengairan) Strata Satu

(Si) lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang

berpengaiaman melaksanakan pekerjaan dibidang Tata Lingkungan subbidang

Pengembangan Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

e. Tenaga Ahli Ekonomi

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ekonomi Strata Satu (Si) lulusan

universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman

melaksanakan pekerjaan dibidang Tata Lingkungan subbidang Pengembangan

Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun

f. Tenaga Ahli Sosial

Tenaga Ahli yang disyaratkan adalah Sarjana sosial Strata Satu (Si) lulusan

universitas/perguruan tinggi negeri atau yang disamakan yang berpengalaman

melaksanakan pekerjaan dibidang Tata Lingkungan subbidang Pengembangan

Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

Tenaga Pendukung

a. Surveyor

Tenaga Pendukung yang disyaratkan adalah minimal Diploma Teknik Sipil (D2)

lulusan Politeknik negeri atau yang disamakan yang berpengalaman

melaksanakan pekerjaan dibidang Tata Lingkungan subbidang Pengembangan

Kota dan Wilayah sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.

b. Draftmen

Tenaga Pendukung yang disyaratkan adalah minimal Diploma Teknik Sipil (D2)

lulusan Politeknik negeri atau yang disamakan yang berpengalaman

melaksanakan pekerjaan dibidang Tata Lingkungan subbidang Pengembangan

Kota dan Wilayah sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun.

Page 15: Kak_tor Rdtrk Pusat Ekonomi

c. Administrasi

Tenaga Pendukung yang disyaratkan adalah minimal lulusan Sekolah Menengah

Umum yang berpengalaman melaksanakan pekerj ann dibidang Tata Lingkungan

subbidang Pengembangan Kota dan Wilayah sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

IX. KELUARAN DAN LAPORAN

Keluaran yang dihasilkan dan pelaksanaan pekerjaan mi adalah:

a. Buku Laporan Pendahuluan : 10 buah

b. Buku Laporan Fakta dan Analisa : 10 buah

c. Buku Laporan Rencana 10 buah

d. AlbumPetaRencanaskala 1: 10.000 : 10 buah

e. Dengan ukuran format A0

f. Softcopy Buku Laporan dan Album Peta dalam Harddisk Eksternal.

Menetapkan

Kepala Bapeda

Kabupaten Hulu Sungai Selatan

Selaku Pengguna Anggaran

Drs. H.A MUHYANI RIZALIE, Msi

Pembina Utama Muda

NIP. 010.162.714

Kandangan Januari 2009

Dibuat oleh

Plt. Kepala Bidang Fisik dan Prasarana

Drs. HENDRO MARTONO, MT

Penata Tingkat 1

NIP; 010 250 869