kak uptd kenjeran
DESCRIPTION
kak pekerjaan UPD KenjeranTRANSCRIPT
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 1
KERANGKA ACUAN KERJA
DETAIL ENGINEERING DESIGN ( DED )
BREAK CONSTRUCTION UPTD KENJERAN
1. LATAR BELAKANG
Peningkatan kegiatan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut di Indonesia mengalami
perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya
minat dan perhatian dari berbagai kalangan pada kegiatan pariwisata yang memanfaatkan
potensi alami dari pesisir, pantai dan laut. Pengembangan kegiatan tersebut diharapkan selain
dapat menciptakan sumber pendapatan bagi pemerintah dan pemerintah daerah juga dapat
menciptakan kegiatan usaha bagi penduduk disekitarnya.
Sebagai salah satu kawasan wisata milik pemerintah Kota Surabaya, pantai Kenjeran
memiliki beberapa potensi yang dapat di kembangkan seperti berikut : adanya Kampung dan
tradisi kehidupan nelayan; Pengolahan ikan hasil tangkapan; Kerajinan berbahan biota laut;
Warung tradisional: ikan laut asap, bakar/panggang; Panjang pantai sekitar 1 km; serta kondisi
Pantai yang landai dan gelombang lirih.
Disisi lain, dikawasan pantai Kenjeran juga terdapat masalah dan tantangan yang harus
dihadapi, diantaranya adalah : kondisi Perairan pantai penuh lumpur; Tuntutan pengunjung
terhadap keragaman obyek wisata yang lebih inovatif; Tuntutan prasarana dan sarana yang
lebih responsive terhadap kebutuhan pengunjung; Jaringan jalan sekitar kawasan yang kurang
mendukung pada saat puncak kunjungan; serta keadaan dimana kawasan wisata Kenjeran
belum terintegrasi dengan potensi wisata disekitarnya (khususnya disepanjang wilayah pesisir
kota Surabaya).
Pengembangan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut apabila tidak direncanakan dan dikelola
dengan baik akan berdampak negative terhadap lokasi wisata dan kawasan sekitarnya. Oleh
karena itu, perencanaan pengambangan daera wisata alam pesisir, pantai dan laut yang
komprehensif dan disertai dengan pola pemeliharaan dan sistem pemantauan yang memadai,
maka selain akan tetap melestarikan potensi daerah wisata itu sendiri juga tidak berdampak
negative pada kondisi alam dan lingkungan disekitarnya.
Untuk mengoptimalkan fungsi THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran secara optimal sebagai
salah satu kawasan wisata yang terintegrasi dengan rencana pengembangan kawasan lainnya di
sekitarnya, maka upaya utama yang perlu dilakukan adalah :
1) Membuat masterplan pengembangan kawasan wisata yang inovatif dan terintegrasi
dengan penataan sekitarnya.
2) Memperbaiki / Meningkatkan dan/atau mengendalikan kualitas lingkungan pantai
terutama perairannya, agar kondisi dan kualitas air pantai bisa memperkuat image pantai
kenjeran yang penuh air dan pasir yang rekreatif ; dalam hal ini perlunya dibangun
tanggul atau bangunan pemecah/pengendali gelombang (breakwater) yang sekaligus
untuk mencegah datangnya/masuknya lumpur kedalam area perairan pantai.
2. BENTUK KEGIATAN
Bentuk kegiatan pekerjaan meliputi :
1) Pembuatan Masterplan ( Rencana Induk ) Pengembangan kawasan wisata pantai
Kenjeran, yang diantaranya memuat posisi dan besaran bangunan pemecah gelombang
dan penahan lumpur ( breakwater )
2) Pembuatan Gambar Detail Teknis / Detail Engireering Design (DED) bangunan
pemecah gelombang dan penahan lumpur ( breakwater )
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 2
3. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN
Tujuan kegiatan adalah :
1) Menyiapkan dokumen perencanaan sebagai acuan pengembangan kawasan, baik yang
bersifat komprehensif maupun parsial dalam penataan kawasan wisata kenjeran, baik
yang menyangkut fasilitas/obyek wisata maupun prasarana dan saran penunjangnya.
2) Menyiapkan dokumen teknis sebagai acuan yang bersifat detail teknis untuk
pembangunan fisik bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur (breakwater)
kawasan pantai Kenjeran.
Sasaran kegiatan adalah :
1) Tersusunnya Dokumen Masterplan / rencana Induk Pengembangan kawasan pantai Kenjeran
2) Tersusunnya Dokumen Teknis / Detail Engineering Design (DED) pembangunan bangunan
Breakwater
4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA
Pengguna Jasa Pekerjaan Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran adalah Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya
5. SUMBER PENDANAAN
5.1 Biaya Perencanaan
1) Besarnya biaya langsung personil maupun non personil menyesuaikan dengan
Surat Keputusan tentang Standar Biaya Belanja Daerah dan SHSD tahun 2013.
2) Biaya pekerjaan bagi Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Perencana sesuai
peraturan yang berlaku.
5.2 Cara Pembayaran
Pembayaran biaya Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran dilakukan
secara bertahap (termijn) dengan progress sebagai berikut :
a. Progres pekerjaan laporan Pendahuluan (Termyn I) dibayar 20 %
b. Progres pekerjaan laporan Pendataan dan Analisa (Termyn II) dibayar 25 %
c. Progres pekerjaan laporan Masterplan (Termyn III) dibayar 55 %
5.3 Sumber dana
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembuatan DED Break Construction UPTD
Kenjeran dibebankan pada, APBD Pemerintah Kota Surabaya Tahun Anggaran 2013.
6. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN
Secara umum Lingkup pekerjaan terdiri dari dua kegiatan utama yaitu, :
1. kegiatan Pembuatan Masterplan kawasan kenjeran ; dan
2. kegiatan Pembuatan DED Breakwater (Gambar detail teknis bangunan pemecah
gelombang).
6.1 KEGIATAN PEMBUATAN MASTERPLAN KAWASAN
6.1.1. Pembuatan Konsep disain (Pra Rancangan) meliputi :
6.1.1.1. Konsep Aksesibilitas (Pencapaian)
a. Pencapaian ; terkait dengan perlunya Pembuatan jalan dan
jembatan dari jl. Sukolilo yang tembus ke jalan kenjeran
dan Peningkatan jalan akses jalan Kenjeran.
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 3
b. Entrance ; Main Entrance pada Gate barat : mudah diakses
oleh pengunjung, yang sebagian besar menggunakan
angkutan umum dan sepeda motor serta kendaraan roda empat ;
serta Side Entrance dari perairan pantai pada sisi timur atau
utara, bagi pengunjung yang menggunakan motor boat atau
motor nelayan tradisional.
6.1.1.2. Konsep Penataan Tapak
a. Konsep Sirkulasi ; Sirkulasi terpusat pada area wisata
kawasan. Dimana terdapat jalan keliling, jalan utama dan
jalan penyebar untuk mendukung mobilitas pengunjung
dalam menikmati obyek-obyek wisata yang ada ; dan
Menggunakan konsep yang memudahkan pengunjung namun
dapat terkontrol sesuai dengan kebutuhan dan pengamanan
kawasan wisata Kenjeran.
b. Konsep Parkir ; Tempat Parkir untuk kawasan wisata terbagi
menjadi : Parkir Bis, Parkir mobil, Parkir sepeda motor,
kendaraan tidak bermotor dan Parkir motor boat.
6.1.1.3. Konsep Orientasi dan Tata Massa
a. Orientasi Bangunan ; Fasilitas dan obyek wisata serta
fasilitas pendukung ditata dalam susunan letak massa
bangunan yang saling berhubungan melalui koridor-koridor
jalan poros, sedang fasilitas perniagaan/jasa pendukung agak
terpisah dari lokasi fasilitas wisata dengan orientasi pada masing-
masing kegiatan.
b. Tata Massa ; Kawasan wisata dibagi menjadi beberapa
kelompok bangunan yaitu : Area wisata Perairan ; Area
Anjungan / obyek wisata diatas air ; Area Anjungan / obyek
wisata didaratan; Area fasilitas penunjang; Area Fasilitas
komersial komersial; Area Fasilitas Pengelola ; Area Fasilitas
parker; Area pangkalan / drop angkutan umum; dan, Area
bangunan Breakwater.
Masing-masing area direncanakan dengan tata bangunan
yang berbeda. Keseluruhan diarahkan pada penciptaan kesan
alam modern – kreatif – inovatif pada kawasan wisata pantai
kenjeran secara tematik. Tata bangunannya diarahkan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut : Garis Sempadan
Bangunan ( GSB ) ; Koefisien Dasar Bangunan ( KDB );
Koefisien Lantai Bangunan ( KLB ); dan, Ketinggian bangunan
6.1.1.4. Konsep Zoning Kawasan Wisata
Diantaranya dapat meliputi Zona air dan Zona darat; Kelompok
Public; Kelompok Semi Public; Kelompok Private; dan, Kelompok
Service,
6.1.1.5. Konsep Pengamanan Kawasan
Perlu ada konsep perencanaan dan disain penataan kawasan wisata
untuk keperluan pengamanan demi kelancaran dan kenyamanan
kegiatan rekreasi, dengan mengantisipasi : Kompleksitas dan
keragaman even kegiatan rekreasi; Perilaku pengunjung yang
bersifat individual maupun masal, baik didalam arena obyek maupun
dalam kompleks kawasan; Kelancaran sirkulasi di kawasan wisata;
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 4
dan, Kelancaran lalulintas disekitar kawasan wisata.
6.1.1.6. Konsep Drainase
Diantaranya meliputi konsep dan rencana Peninggian sebagian kawasan
wisata dari badan jalan; Pembuatan saluran air hujan (drainase) sesuai
dengan cathment area; Pengaliran air hujan (drainase), jaringan
tersier menuju saluran sekunder; Pembuatan Kolam-kolam dan
resapan air hujan ( Ruang Terbuka Hijau ); Realisasi saluran
primer yang meliputi pembuatan saluran / kanal yang mengalir ke
utara / timur (di jalan sukolilo dari jalan Kenjeran); dan,
Pembuatan/Pengamanan Pintu Air, mencegah masuknya air
laut.
6.1.1.7. Konsep Lansekap
Diantaranya konsep-konsep yang menunjukkan Pada jalur
utama masuk kawasan wisata, dilengkapi dengan, lampu taman,
potion-potion pengarah (palm), sculpture / patung / decorative
tematik rekreatif, kolam air dan air mancur serta lampu, untuk
memperkuat karakter kawasan; Sebagian area / ruang tertentu
dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial-rekreatif seperti :
senam, start kegiatan olah raga dll. Sebagian dibuat Open space
berupa ruang terbuka dengan bangku-bangku dan lampu taman
untuk menikmati keindahan pantai pada malam hari.
Ruang Terbuka Hijau (Theme Park); untuk menciptakan kesan
hijau, asri, kesan terbuka sehingga sebagian bangunan kawasan
wisata tampak lebih monumental sebagai landmark kawasan.
Untuk Area Parkir, ‘pangkalan/halte angkutan umum’, Parkir
motor dilengkapi dengan pepohonan sehingga lebih teduh dan asri.
Elemen ruang luar yang dipergunakan terdiri dari materi lunak dan
materi keras. Materi Lunak (softscape) diantaranya meliputi :
Rumput (ground cover), untuk taman, median jalan, jalur hijau,
meliputi rumput paitan, rumput Manila, rumput Jepang, rumput
grinting dsb; Semak dan perdu, untuk pembatas, aksen lingkungan
dan keindahan, meliputi : bougenvil, krokot, penitian dsb; Pohon
Peneduh, pada pinggir jalan, jalur pedestrian, dan taman-taman di
kawasan yang berfungsi sebagai peneduh, meliputi pohon sono,
bungur, dsb; dan Pengarah, direncanakan untuk fungsi pengarah
ditanam pada jalur jalan menuju obyek-obyek wisata, meliputi
tanaman palm dsb. Sedangkan untuk Materi Keras (hardscape),
diantaranya meliputi : Material alam, seperti : batu alam dipakai
untuk dinding eksterior, planter box, yang diletakkan sesuai
dengan kebutuhan dan keindahan lingkungan; Material buatan,
seperti beton dipakai untuk pavement dan bangku taman, bata
untuk dinding dan saluran, metal untuk grill saluran, shelter,
lampu taman, sclupture dan penanda (signage).
6.1.1.8. Konsep Penanda (Signage)
Untuk mempermudah pencarian dan memberikan orientasi
terutama bagi para pengunjung maka perlu diberikan, diantaranya :
Pintu Gerbang, sebagai penanda memasuki kawasan; Monumen,
sculpture, untuk orientasi kawasan; Peta Lokasi yang diletakkan pada
bagian/tempat strategis; Petunjuk arah dan tempat; dan, Penanda
Nama jalan, blok, fasilitas/instalasi, ruang.
6.1.1.9. Tampilan Arsitektur Bangunan
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 5
Penampilan bangunan diarahkan memiliki nuansa kokoh, kuat,
monumental dan agung serta terintegrasi dengan alam pantai dan
bangunan disekitarnya, unsur-unsur tampilan bangunan meliputi :
Bentuk dan Raut bangunan; Bahan bangunan, Pemilihan bahan
bangunan didasarkan atas : Kuat dan aman , Pemeliharaan mudah
dan murah Sesuai dengan kriteria estetika / keindahan; Tekstur,
diusahakan untuk memilih tekstur yang mudah dibersihkan sehingga
meminimalkan biaya perawatan ; Untuk ruang dalam (interior)
dipergunakan tekstur dengan grain yang seminimal mungkin atau
halus ; dan, Untuk tekstur luar bangunan (eksterior) diperkenankan
untuk memberi grain yang agak kasar atau dengan pola tertentu; dan,
Warna, untuk fasade dan ornamen-ornamen yang berkesan
dekoratif direncanakan dengan warna-warna yang cerah khas untuk
bangunan rekreasi tetapi masih memperlihatkan unsur kekhasan tematik
bangunan.
Gambar Masterplan yang harus dibuat setidaknya meliputi gambar berikut :
a. Gambar. Lay Out/ Site Plan ;
b. Gambar Denah ;
c. Gambar Tampak ;
d. Gambar Prespektif/ 3D.
6.2 KEGIATAN PEMBUATAN DED BANGUNAN BREAWATER
Gambar DED bangunan breakwater dibuat setelah ditentukan posisi dan
indikasi besaran bangunan tersebut yang termuat pada Masterplan / Rencana
Induk Pengembangan Kawasan Pantai kenjeran.
Gambar DED yang harus dibuat setidaknya meliputi gambar berikut :
a. Gambar Lay Out / denah
b. Gambar Tampak
c. Gambar Detail
d. Spesifikasi Bahan yang digunakan
e. Perkiraan anggaran Biaya
f. Metode pelaksanaan
g. Jadwal/ Schedule waktu pelaksanaan pembangunan
7. METODOLOGI
Dalam pekerjaan pembuatan DED bangunan pemecah gelombang, Penyedia Jasa harus
menentukan metode studi yang jelas, sahih, dan reliabel untuk mencapai tujuan dan ruang
lingkup kegiatan. Pengambilan data primer bila diperlukan harus dilakukan dengan metode yang
benar, sedangkan untuk pengambilan data sekunder melalui studi literatur harus disesuaikan
dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan Kota Surabaya.
7.1 Tahap Pendahuluan
Yaitu penyusunan Rencana kerja yang disusun berdasarkan target pencapaian hasil tiap
tahap kegiatan serta Persiapan administratif berupa surat ijin survey, penyiapan tabulasi
data yang dibutuhkan.
7.2 Tahap Penyiapan Data dan Analisa
7.2.1. Tahap Penyiapan Data meliputi:
Pengumpulan data atau Survey dilakukan untuk mendapatkan data-data informasi baik
primer maupun sekunder serta menguji data-data informasi tersebut yang dilakukan
dengan :
� Survey lapangan dilakukan dengan pengamatan lapangan, pencatatan, pengukuran,
pembuatan dokumentasi,. Survey dilakukan untuk mengetahui lokasi perencanaan,
pola penggunaan lahan, utilitas yang tersedia, teknologi pembangunan kawasan
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 6
pantai yang sedang dan telah dilakukan, dan kondisi sosial budaya ekonomi
masyarakat sekitar dikaitkan dengan perencanaan pembangunan kawasan wisata.
� Survey instansional, dengan melakukan koordinasi atau diskusi dengan nara sumber
dari instansi yang berwenang terkait dengan perencanaan pembangunan kawasan
pantai.
Sedangkan teknik pengumpulan data, terdapat tiga macam yaitu :
� Observasi, dilakukan dengan pencatatan-pencatatan, pengukuran, perekaman foto
dan penggambaran sesuai dengan konteks penelitian. Pengamatan
didasarkan atas pengalaman secara langsung pada saat terjun ke lokasi
penelitian.
� Uji Laboratorium atau studio, uji laboratorium ini antara lain dilakukan untuk
mengetahui kondisi dan karakteristik pantai , khususnya pada lokasi pembangunan
breakwater, yaitu untuk mengetahui kondisi geologis dan struktur tanah, dan
daya dukung tanah.
� Studi Literatur, Kegiatan pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan data
dan referensi dari literatur, hasil penelitian dan studi kasus serta teori-teori yang
mendukung kegiatan perencanaan Pembuatan DED Bangunan Breakwater di Pantai
Kenjeran yang meliputi aspek pemasaran, aspek spasial, aspek manajemen, aspek
ekonomis, aspek finansial, aspek sosial, aspek hukum, aspek kelembagaan, aspek
lingkungan l ekologi, dan aspek arsitektural.
Data-data yang diperoleh pada tahap Penyiapan Data ini antara lain :
� Kondisi dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat di kawasan pantai Kenjeran
� Kondisi dan karakteristik fisik lingkungan, lahan dan pantai
� Kondisi dan karakteristik tanah (topografi, struktur tanah, daya dukung, dll)
� Kondisi fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan di sekitar kawasan pantai Kenjeran.
Keseluruhan hasil pendataan dan identifikasi diolah dan diklasifikasikan secara sistematis
sehingga data tersebut siap dimanfaatkan untuk analisa dan pembuatan konsep rancangan.
7.2.2. Tahap Analisa
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain melakukan analisa dan pembuatan
konsep perencanaan / perancangan. Tahap analisa yaitu melakukan analisa dari hasil
kompilasi data terhadap berbagai aspek yang terkait dengan Pembuatan DED Bangunan
Breakwater di UPTD Kenjeran dengan mempergunakan beberapa teori / standard-standard
perencanaan dan perancangan.
Hasil analisa dan perumusan konsep tersebut antara lain : Analisa dan konsep spasial
(Rencana Tata Ruang); Analisa dan konsep transportasi / aksesibilitas; Analisa dan
konsep tapak; Analisa dan konsep ruang dan hubungan antar ruang; Analisa dan konsep
kebutuhan fasilitas ; Analisa dan konsep kebutuhan sarana, prasarana penunjang dan sistem
utilitas ; Analisa dan konsep lingkungan; Analisa dan konsep manajemen pengelolaan
pembangunan ; Analisa dan konsep sosial-ekonomi masyarakat sekitar ; dan Analisa
aspek pariwisata.
7.3 Tahap Pembuatan Masterplan dan DED
Hasil analisis dan perumusan konsep perencanaan / perancangan pada aspek-aspek
tersebut diatas digunakan untuk dasar pembuatan gambar rancangan gambar Detail
Enginering Design / DED pada tahap berikutnya, yang meliputi unsur berikut :
a. Gambar Pra Rancangan
Dokumen gambar yang meliputi : Gambar Rencana Tapak ( Siteplan ); Gambar
Rencana Layout; Gambar Denah, Tampak dan Potongan Bangunan ; Gambar Detail
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 7
Struktur; Gambar Rancangan / Desain khusus; Gambar Rencana Landscape; dan
Gambar Perspektif.
b. Dokumen Rencana Anggaran sebagai Kelengkapan DED:
8. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
1) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ditentukan selama 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja
2) Jangka waktu pelaksanaan pengawasan berkala ditentukan sampai selesai fisik 100 %
Tabel Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan secara umum
KEGIATAN
bulan ke :
I II III IV V VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Tahap Pendahuluan
2. Tahap Pendataan & Analisa
3. Tahap Pembuatan masterplan
4. Tahap Pembuatan DED
9. TENAGA AHLI
Penyedia Jasa yang terpilih diminta untuk menyediakan tenaga ahli profesional yang
kompeten dibidangnya masing-masing, mempunyai pengalaman yang tinggi serta peralatan
yang memadai dan lengkap sehingga dapat menjamin pelaksanaan pekerjaan yang baik.
a. Tenaga ahli bidang Arsitektur sebagai Koordinator (Team Leader), adalah minimal
seorang sarjana (S1) Arsitektur dengan pengalaman kerja selama 6 tahun dalam
mengelola pekerjaan perencanaan dan perancangan. Ketua Tim harus mempunyai
kemampuan manajemen dan berkomunikasi yang kuat serta telah berpengalaman dalam
memimpin berbagai tenaga ahli pada pekerjaan jasa perencanaan kawasan atau yang
sejenis.
b. Tenaga ahli bidang Sipil Struktur Konstruksi (Teknik Sipil), adalah minimal seorang
sarjana (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman kerja selama 4 tahun dalam melaksanakan
pekerjaan perencanaan konstruksi.
c. Tenaga ahli bidang Lingkungan, adalah minimal seorang sarjana (S1) Teknik
Lingkungan dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan
perencanaan atau penanganan lingkungan.
d. Tenaga ahli bidang perencanaan kota, adalah minimal seorang sarjana (S1) Perencanaan
Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan
pekerjaan perencanaan tata ruang kawasan.
e. Tenaga ahli bidang teknik kelautan / pantai (coastal engineering), adalah minimal
seorang sarjana (S1) Teknik Kelautan atau Coastal Engineering dengan pengalaman
kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan konstruksi bangunan
pantai atau laut.
f. Tim ahli pelaksanaan pekerjaan, dapat dilengkapi dengan tenaga pendukung (
Supporting Staff ) antara lain :
� 2 (dua) asisten tenaga ahli
� 2 (dua) orang Surveyor
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 8
� 2 (dua) orang Operator Komputer
� 1 (satu) orang Administrator
10. KELUARAN
Hasil dari pekerjaan Pembuatan DED Break Contruction UPTD Kenjeran adalah sebagai berikut
:
� pertama, dokumen Masterplan pengembangan Kawasan Wisata Pantai Kenjeran, dan
� kedua, dokumen DED bangunan pemecah gelombang (breakwater) di Kawasan wisata
pantai Kenjeran .
11. LAPORAN
Buku laporan kegiatan pembuatan DED Break Contruction UPTD Kenjeran terdiri atas :
a. Buku Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 eks.
b. Buku Laporan Data dan Analisa, sebanyak 5 eks.
c. Buku Masterplan Kawasan Wisata Pantai Kenjeran, sebanyak 5 eks.
d. Buku Gambar DED Bangunan Breakwater, sebanyak 5 eks.
e. Buku summary Masterplan dan bangunan Breakwater, sebanyak 10 eks.
Teknik penyajian laporan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Pengetikan 1,5 (satu setengah) spasi dengan kertas HVS putih polos.
b. Ukuran buku laporan : F4, 80 gram.
c. Album gambar perencanaan dan perancangan ( DED ) ukuran A3.