kak uptd kenjeran

8
KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 1 KERANGKA ACUAN KERJA DETAIL ENGINEERING DESIGN ( DED ) BREAK CONSTRUCTION UPTD KENJERAN 1. LATAR BELAKANG Peningkatan kegiatan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya minat dan perhatian dari berbagai kalangan pada kegiatan pariwisata yang memanfaatkan potensi alami dari pesisir, pantai dan laut. Pengembangan kegiatan tersebut diharapkan selain dapat menciptakan sumber pendapatan bagi pemerintah dan pemerintah daerah juga dapat menciptakan kegiatan usaha bagi penduduk disekitarnya. Sebagai salah satu kawasan wisata milik pemerintah Kota Surabaya, pantai Kenjeran memiliki beberapa potensi yang dapat di kembangkan seperti berikut : adanya Kampung dan tradisi kehidupan nelayan; Pengolahan ikan hasil tangkapan; Kerajinan berbahan biota laut; Warung tradisional: ikan laut asap, bakar/panggang; Panjang pantai sekitar 1 km; serta kondisi Pantai yang landai dan gelombang lirih. Disisi lain, dikawasan pantai Kenjeran juga terdapat masalah dan tantangan yang harus dihadapi, diantaranya adalah : kondisi Perairan pantai penuh lumpur; Tuntutan pengunjung terhadap keragaman obyek wisata yang lebih inovatif; Tuntutan prasarana dan sarana yang lebih responsive terhadap kebutuhan pengunjung; Jaringan jalan sekitar kawasan yang kurang mendukung pada saat puncak kunjungan; serta keadaan dimana kawasan wisata Kenjeran belum terintegrasi dengan potensi wisata disekitarnya (khususnya disepanjang wilayah pesisir kota Surabaya). Pengembangan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut apabila tidak direncanakan dan dikelola dengan baik akan berdampak negative terhadap lokasi wisata dan kawasan sekitarnya. Oleh karena itu, perencanaan pengambangan daera wisata alam pesisir, pantai dan laut yang komprehensif dan disertai dengan pola pemeliharaan dan sistem pemantauan yang memadai, maka selain akan tetap melestarikan potensi daerah wisata itu sendiri juga tidak berdampak negative pada kondisi alam dan lingkungan disekitarnya. Untuk mengoptimalkan fungsi THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran secara optimal sebagai salah satu kawasan wisata yang terintegrasi dengan rencana pengembangan kawasan lainnya di sekitarnya, maka upaya utama yang perlu dilakukan adalah : 1) Membuat masterplan pengembangan kawasan wisata yang inovatif dan terintegrasi dengan penataan sekitarnya. 2) Memperbaiki / Meningkatkan dan/atau mengendalikan kualitas lingkungan pantai terutama perairannya, agar kondisi dan kualitas air pantai bisa memperkuat image pantai kenjeran yang penuh air dan pasir yang rekreatif ; dalam hal ini perlunya dibangun tanggul atau bangunan pemecah/pengendali gelombang (breakwater) yang sekaligus untuk mencegah datangnya/masuknya lumpur kedalam area perairan pantai. 2. BENTUK KEGIATAN Bentuk kegiatan pekerjaan meliputi : 1) Pembuatan Masterplan ( Rencana Induk ) Pengembangan kawasan wisata pantai Kenjeran, yang diantaranya memuat posisi dan besaran bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur ( breakwater ) 2) Pembuatan Gambar Detail Teknis / Detail Engireering Design (DED) bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur ( breakwater )

Upload: ahmad-solich

Post on 17-Feb-2015

191 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

kak pekerjaan UPD Kenjeran

TRANSCRIPT

Page 1: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 1

KERANGKA ACUAN KERJA

DETAIL ENGINEERING DESIGN ( DED )

BREAK CONSTRUCTION UPTD KENJERAN

1. LATAR BELAKANG

Peningkatan kegiatan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut di Indonesia mengalami

perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya

minat dan perhatian dari berbagai kalangan pada kegiatan pariwisata yang memanfaatkan

potensi alami dari pesisir, pantai dan laut. Pengembangan kegiatan tersebut diharapkan selain

dapat menciptakan sumber pendapatan bagi pemerintah dan pemerintah daerah juga dapat

menciptakan kegiatan usaha bagi penduduk disekitarnya.

Sebagai salah satu kawasan wisata milik pemerintah Kota Surabaya, pantai Kenjeran

memiliki beberapa potensi yang dapat di kembangkan seperti berikut : adanya Kampung dan

tradisi kehidupan nelayan; Pengolahan ikan hasil tangkapan; Kerajinan berbahan biota laut;

Warung tradisional: ikan laut asap, bakar/panggang; Panjang pantai sekitar 1 km; serta kondisi

Pantai yang landai dan gelombang lirih.

Disisi lain, dikawasan pantai Kenjeran juga terdapat masalah dan tantangan yang harus

dihadapi, diantaranya adalah : kondisi Perairan pantai penuh lumpur; Tuntutan pengunjung

terhadap keragaman obyek wisata yang lebih inovatif; Tuntutan prasarana dan sarana yang

lebih responsive terhadap kebutuhan pengunjung; Jaringan jalan sekitar kawasan yang kurang

mendukung pada saat puncak kunjungan; serta keadaan dimana kawasan wisata Kenjeran

belum terintegrasi dengan potensi wisata disekitarnya (khususnya disepanjang wilayah pesisir

kota Surabaya).

Pengembangan pariwisata alam pesisir, pantai dan laut apabila tidak direncanakan dan dikelola

dengan baik akan berdampak negative terhadap lokasi wisata dan kawasan sekitarnya. Oleh

karena itu, perencanaan pengambangan daera wisata alam pesisir, pantai dan laut yang

komprehensif dan disertai dengan pola pemeliharaan dan sistem pemantauan yang memadai,

maka selain akan tetap melestarikan potensi daerah wisata itu sendiri juga tidak berdampak

negative pada kondisi alam dan lingkungan disekitarnya.

Untuk mengoptimalkan fungsi THP (Taman Hiburan Pantai) Kenjeran secara optimal sebagai

salah satu kawasan wisata yang terintegrasi dengan rencana pengembangan kawasan lainnya di

sekitarnya, maka upaya utama yang perlu dilakukan adalah :

1) Membuat masterplan pengembangan kawasan wisata yang inovatif dan terintegrasi

dengan penataan sekitarnya.

2) Memperbaiki / Meningkatkan dan/atau mengendalikan kualitas lingkungan pantai

terutama perairannya, agar kondisi dan kualitas air pantai bisa memperkuat image pantai

kenjeran yang penuh air dan pasir yang rekreatif ; dalam hal ini perlunya dibangun

tanggul atau bangunan pemecah/pengendali gelombang (breakwater) yang sekaligus

untuk mencegah datangnya/masuknya lumpur kedalam area perairan pantai.

2. BENTUK KEGIATAN

Bentuk kegiatan pekerjaan meliputi :

1) Pembuatan Masterplan ( Rencana Induk ) Pengembangan kawasan wisata pantai

Kenjeran, yang diantaranya memuat posisi dan besaran bangunan pemecah gelombang

dan penahan lumpur ( breakwater )

2) Pembuatan Gambar Detail Teknis / Detail Engireering Design (DED) bangunan

pemecah gelombang dan penahan lumpur ( breakwater )

Page 2: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 2

3. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan adalah :

1) Menyiapkan dokumen perencanaan sebagai acuan pengembangan kawasan, baik yang

bersifat komprehensif maupun parsial dalam penataan kawasan wisata kenjeran, baik

yang menyangkut fasilitas/obyek wisata maupun prasarana dan saran penunjangnya.

2) Menyiapkan dokumen teknis sebagai acuan yang bersifat detail teknis untuk

pembangunan fisik bangunan pemecah gelombang dan penahan lumpur (breakwater)

kawasan pantai Kenjeran.

Sasaran kegiatan adalah :

1) Tersusunnya Dokumen Masterplan / rencana Induk Pengembangan kawasan pantai Kenjeran

2) Tersusunnya Dokumen Teknis / Detail Engineering Design (DED) pembangunan bangunan

Breakwater

4. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA

Pengguna Jasa Pekerjaan Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran adalah Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya

5. SUMBER PENDANAAN

5.1 Biaya Perencanaan

1) Besarnya biaya langsung personil maupun non personil menyesuaikan dengan

Surat Keputusan tentang Standar Biaya Belanja Daerah dan SHSD tahun 2013.

2) Biaya pekerjaan bagi Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara

kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Perencana sesuai

peraturan yang berlaku.

5.2 Cara Pembayaran

Pembayaran biaya Pembuatan DED Break Construction UPTD Kenjeran dilakukan

secara bertahap (termijn) dengan progress sebagai berikut :

a. Progres pekerjaan laporan Pendahuluan (Termyn I) dibayar 20 %

b. Progres pekerjaan laporan Pendataan dan Analisa (Termyn II) dibayar 25 %

c. Progres pekerjaan laporan Masterplan (Termyn III) dibayar 55 %

5.3 Sumber dana

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan Pembuatan DED Break Construction UPTD

Kenjeran dibebankan pada, APBD Pemerintah Kota Surabaya Tahun Anggaran 2013.

6. LINGKUP DAN LOKASI KEGIATAN

Secara umum Lingkup pekerjaan terdiri dari dua kegiatan utama yaitu, :

1. kegiatan Pembuatan Masterplan kawasan kenjeran ; dan

2. kegiatan Pembuatan DED Breakwater (Gambar detail teknis bangunan pemecah

gelombang).

6.1 KEGIATAN PEMBUATAN MASTERPLAN KAWASAN

6.1.1. Pembuatan Konsep disain (Pra Rancangan) meliputi :

6.1.1.1. Konsep Aksesibilitas (Pencapaian)

a. Pencapaian ; terkait dengan perlunya Pembuatan jalan dan

jembatan dari jl. Sukolilo yang tembus ke jalan kenjeran

dan Peningkatan jalan akses jalan Kenjeran.

Page 3: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 3

b. Entrance ; Main Entrance pada Gate barat : mudah diakses

oleh pengunjung, yang sebagian besar menggunakan

angkutan umum dan sepeda motor serta kendaraan roda empat ;

serta Side Entrance dari perairan pantai pada sisi timur atau

utara, bagi pengunjung yang menggunakan motor boat atau

motor nelayan tradisional.

6.1.1.2. Konsep Penataan Tapak

a. Konsep Sirkulasi ; Sirkulasi terpusat pada area wisata

kawasan. Dimana terdapat jalan keliling, jalan utama dan

jalan penyebar untuk mendukung mobilitas pengunjung

dalam menikmati obyek-obyek wisata yang ada ; dan

Menggunakan konsep yang memudahkan pengunjung namun

dapat terkontrol sesuai dengan kebutuhan dan pengamanan

kawasan wisata Kenjeran.

b. Konsep Parkir ; Tempat Parkir untuk kawasan wisata terbagi

menjadi : Parkir Bis, Parkir mobil, Parkir sepeda motor,

kendaraan tidak bermotor dan Parkir motor boat.

6.1.1.3. Konsep Orientasi dan Tata Massa

a. Orientasi Bangunan ; Fasilitas dan obyek wisata serta

fasilitas pendukung ditata dalam susunan letak massa

bangunan yang saling berhubungan melalui koridor-koridor

jalan poros, sedang fasilitas perniagaan/jasa pendukung agak

terpisah dari lokasi fasilitas wisata dengan orientasi pada masing-

masing kegiatan.

b. Tata Massa ; Kawasan wisata dibagi menjadi beberapa

kelompok bangunan yaitu : Area wisata Perairan ; Area

Anjungan / obyek wisata diatas air ; Area Anjungan / obyek

wisata didaratan; Area fasilitas penunjang; Area Fasilitas

komersial komersial; Area Fasilitas Pengelola ; Area Fasilitas

parker; Area pangkalan / drop angkutan umum; dan, Area

bangunan Breakwater.

Masing-masing area direncanakan dengan tata bangunan

yang berbeda. Keseluruhan diarahkan pada penciptaan kesan

alam modern – kreatif – inovatif pada kawasan wisata pantai

kenjeran secara tematik. Tata bangunannya diarahkan

memperhatikan ketentuan sebagai berikut : Garis Sempadan

Bangunan ( GSB ) ; Koefisien Dasar Bangunan ( KDB );

Koefisien Lantai Bangunan ( KLB ); dan, Ketinggian bangunan

6.1.1.4. Konsep Zoning Kawasan Wisata

Diantaranya dapat meliputi Zona air dan Zona darat; Kelompok

Public; Kelompok Semi Public; Kelompok Private; dan, Kelompok

Service,

6.1.1.5. Konsep Pengamanan Kawasan

Perlu ada konsep perencanaan dan disain penataan kawasan wisata

untuk keperluan pengamanan demi kelancaran dan kenyamanan

kegiatan rekreasi, dengan mengantisipasi : Kompleksitas dan

keragaman even kegiatan rekreasi; Perilaku pengunjung yang

bersifat individual maupun masal, baik didalam arena obyek maupun

dalam kompleks kawasan; Kelancaran sirkulasi di kawasan wisata;

Page 4: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 4

dan, Kelancaran lalulintas disekitar kawasan wisata.

6.1.1.6. Konsep Drainase

Diantaranya meliputi konsep dan rencana Peninggian sebagian kawasan

wisata dari badan jalan; Pembuatan saluran air hujan (drainase) sesuai

dengan cathment area; Pengaliran air hujan (drainase), jaringan

tersier menuju saluran sekunder; Pembuatan Kolam-kolam dan

resapan air hujan ( Ruang Terbuka Hijau ); Realisasi saluran

primer yang meliputi pembuatan saluran / kanal yang mengalir ke

utara / timur (di jalan sukolilo dari jalan Kenjeran); dan,

Pembuatan/Pengamanan Pintu Air, mencegah masuknya air

laut.

6.1.1.7. Konsep Lansekap

Diantaranya konsep-konsep yang menunjukkan Pada jalur

utama masuk kawasan wisata, dilengkapi dengan, lampu taman,

potion-potion pengarah (palm), sculpture / patung / decorative

tematik rekreatif, kolam air dan air mancur serta lampu, untuk

memperkuat karakter kawasan; Sebagian area / ruang tertentu

dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan sosial-rekreatif seperti :

senam, start kegiatan olah raga dll. Sebagian dibuat Open space

berupa ruang terbuka dengan bangku-bangku dan lampu taman

untuk menikmati keindahan pantai pada malam hari.

Ruang Terbuka Hijau (Theme Park); untuk menciptakan kesan

hijau, asri, kesan terbuka sehingga sebagian bangunan kawasan

wisata tampak lebih monumental sebagai landmark kawasan.

Untuk Area Parkir, ‘pangkalan/halte angkutan umum’, Parkir

motor dilengkapi dengan pepohonan sehingga lebih teduh dan asri.

Elemen ruang luar yang dipergunakan terdiri dari materi lunak dan

materi keras. Materi Lunak (softscape) diantaranya meliputi :

Rumput (ground cover), untuk taman, median jalan, jalur hijau,

meliputi rumput paitan, rumput Manila, rumput Jepang, rumput

grinting dsb; Semak dan perdu, untuk pembatas, aksen lingkungan

dan keindahan, meliputi : bougenvil, krokot, penitian dsb; Pohon

Peneduh, pada pinggir jalan, jalur pedestrian, dan taman-taman di

kawasan yang berfungsi sebagai peneduh, meliputi pohon sono,

bungur, dsb; dan Pengarah, direncanakan untuk fungsi pengarah

ditanam pada jalur jalan menuju obyek-obyek wisata, meliputi

tanaman palm dsb. Sedangkan untuk Materi Keras (hardscape),

diantaranya meliputi : Material alam, seperti : batu alam dipakai

untuk dinding eksterior, planter box, yang diletakkan sesuai

dengan kebutuhan dan keindahan lingkungan; Material buatan,

seperti beton dipakai untuk pavement dan bangku taman, bata

untuk dinding dan saluran, metal untuk grill saluran, shelter,

lampu taman, sclupture dan penanda (signage).

6.1.1.8. Konsep Penanda (Signage)

Untuk mempermudah pencarian dan memberikan orientasi

terutama bagi para pengunjung maka perlu diberikan, diantaranya :

Pintu Gerbang, sebagai penanda memasuki kawasan; Monumen,

sculpture, untuk orientasi kawasan; Peta Lokasi yang diletakkan pada

bagian/tempat strategis; Petunjuk arah dan tempat; dan, Penanda

Nama jalan, blok, fasilitas/instalasi, ruang.

6.1.1.9. Tampilan Arsitektur Bangunan

Page 5: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 5

Penampilan bangunan diarahkan memiliki nuansa kokoh, kuat,

monumental dan agung serta terintegrasi dengan alam pantai dan

bangunan disekitarnya, unsur-unsur tampilan bangunan meliputi :

Bentuk dan Raut bangunan; Bahan bangunan, Pemilihan bahan

bangunan didasarkan atas : Kuat dan aman , Pemeliharaan mudah

dan murah Sesuai dengan kriteria estetika / keindahan; Tekstur,

diusahakan untuk memilih tekstur yang mudah dibersihkan sehingga

meminimalkan biaya perawatan ; Untuk ruang dalam (interior)

dipergunakan tekstur dengan grain yang seminimal mungkin atau

halus ; dan, Untuk tekstur luar bangunan (eksterior) diperkenankan

untuk memberi grain yang agak kasar atau dengan pola tertentu; dan,

Warna, untuk fasade dan ornamen-ornamen yang berkesan

dekoratif direncanakan dengan warna-warna yang cerah khas untuk

bangunan rekreasi tetapi masih memperlihatkan unsur kekhasan tematik

bangunan.

Gambar Masterplan yang harus dibuat setidaknya meliputi gambar berikut :

a. Gambar. Lay Out/ Site Plan ;

b. Gambar Denah ;

c. Gambar Tampak ;

d. Gambar Prespektif/ 3D.

6.2 KEGIATAN PEMBUATAN DED BANGUNAN BREAWATER

Gambar DED bangunan breakwater dibuat setelah ditentukan posisi dan

indikasi besaran bangunan tersebut yang termuat pada Masterplan / Rencana

Induk Pengembangan Kawasan Pantai kenjeran.

Gambar DED yang harus dibuat setidaknya meliputi gambar berikut :

a. Gambar Lay Out / denah

b. Gambar Tampak

c. Gambar Detail

d. Spesifikasi Bahan yang digunakan

e. Perkiraan anggaran Biaya

f. Metode pelaksanaan

g. Jadwal/ Schedule waktu pelaksanaan pembangunan

7. METODOLOGI

Dalam pekerjaan pembuatan DED bangunan pemecah gelombang, Penyedia Jasa harus

menentukan metode studi yang jelas, sahih, dan reliabel untuk mencapai tujuan dan ruang

lingkup kegiatan. Pengambilan data primer bila diperlukan harus dilakukan dengan metode yang

benar, sedangkan untuk pengambilan data sekunder melalui studi literatur harus disesuaikan

dengan kondisi sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan Kota Surabaya.

7.1 Tahap Pendahuluan

Yaitu penyusunan Rencana kerja yang disusun berdasarkan target pencapaian hasil tiap

tahap kegiatan serta Persiapan administratif berupa surat ijin survey, penyiapan tabulasi

data yang dibutuhkan.

7.2 Tahap Penyiapan Data dan Analisa

7.2.1. Tahap Penyiapan Data meliputi:

Pengumpulan data atau Survey dilakukan untuk mendapatkan data-data informasi baik

primer maupun sekunder serta menguji data-data informasi tersebut yang dilakukan

dengan :

� Survey lapangan dilakukan dengan pengamatan lapangan, pencatatan, pengukuran,

pembuatan dokumentasi,. Survey dilakukan untuk mengetahui lokasi perencanaan,

pola penggunaan lahan, utilitas yang tersedia, teknologi pembangunan kawasan

Page 6: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 6

pantai yang sedang dan telah dilakukan, dan kondisi sosial budaya ekonomi

masyarakat sekitar dikaitkan dengan perencanaan pembangunan kawasan wisata.

� Survey instansional, dengan melakukan koordinasi atau diskusi dengan nara sumber

dari instansi yang berwenang terkait dengan perencanaan pembangunan kawasan

pantai.

Sedangkan teknik pengumpulan data, terdapat tiga macam yaitu :

� Observasi, dilakukan dengan pencatatan-pencatatan, pengukuran, perekaman foto

dan penggambaran sesuai dengan konteks penelitian. Pengamatan

didasarkan atas pengalaman secara langsung pada saat terjun ke lokasi

penelitian.

� Uji Laboratorium atau studio, uji laboratorium ini antara lain dilakukan untuk

mengetahui kondisi dan karakteristik pantai , khususnya pada lokasi pembangunan

breakwater, yaitu untuk mengetahui kondisi geologis dan struktur tanah, dan

daya dukung tanah.

� Studi Literatur, Kegiatan pada tahap ini dilakukan dengan cara pengumpulan data

dan referensi dari literatur, hasil penelitian dan studi kasus serta teori-teori yang

mendukung kegiatan perencanaan Pembuatan DED Bangunan Breakwater di Pantai

Kenjeran yang meliputi aspek pemasaran, aspek spasial, aspek manajemen, aspek

ekonomis, aspek finansial, aspek sosial, aspek hukum, aspek kelembagaan, aspek

lingkungan l ekologi, dan aspek arsitektural.

Data-data yang diperoleh pada tahap Penyiapan Data ini antara lain :

� Kondisi dan karakteristik sosial ekonomi masyarakat di kawasan pantai Kenjeran

� Kondisi dan karakteristik fisik lingkungan, lahan dan pantai

� Kondisi dan karakteristik tanah (topografi, struktur tanah, daya dukung, dll)

� Kondisi fasilitas, sarana dan prasarana lingkungan di sekitar kawasan pantai Kenjeran.

Keseluruhan hasil pendataan dan identifikasi diolah dan diklasifikasikan secara sistematis

sehingga data tersebut siap dimanfaatkan untuk analisa dan pembuatan konsep rancangan.

7.2.2. Tahap Analisa

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain melakukan analisa dan pembuatan

konsep perencanaan / perancangan. Tahap analisa yaitu melakukan analisa dari hasil

kompilasi data terhadap berbagai aspek yang terkait dengan Pembuatan DED Bangunan

Breakwater di UPTD Kenjeran dengan mempergunakan beberapa teori / standard-standard

perencanaan dan perancangan.

Hasil analisa dan perumusan konsep tersebut antara lain : Analisa dan konsep spasial

(Rencana Tata Ruang); Analisa dan konsep transportasi / aksesibilitas; Analisa dan

konsep tapak; Analisa dan konsep ruang dan hubungan antar ruang; Analisa dan konsep

kebutuhan fasilitas ; Analisa dan konsep kebutuhan sarana, prasarana penunjang dan sistem

utilitas ; Analisa dan konsep lingkungan; Analisa dan konsep manajemen pengelolaan

pembangunan ; Analisa dan konsep sosial-ekonomi masyarakat sekitar ; dan Analisa

aspek pariwisata.

7.3 Tahap Pembuatan Masterplan dan DED

Hasil analisis dan perumusan konsep perencanaan / perancangan pada aspek-aspek

tersebut diatas digunakan untuk dasar pembuatan gambar rancangan gambar Detail

Enginering Design / DED pada tahap berikutnya, yang meliputi unsur berikut :

a. Gambar Pra Rancangan

Dokumen gambar yang meliputi : Gambar Rencana Tapak ( Siteplan ); Gambar

Rencana Layout; Gambar Denah, Tampak dan Potongan Bangunan ; Gambar Detail

Page 7: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 7

Struktur; Gambar Rancangan / Desain khusus; Gambar Rencana Landscape; dan

Gambar Perspektif.

b. Dokumen Rencana Anggaran sebagai Kelengkapan DED:

8. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

1) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan ditentukan selama 180 (seratus delapan

puluh) hari kalender, terhitung sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja

2) Jangka waktu pelaksanaan pengawasan berkala ditentukan sampai selesai fisik 100 %

Tabel Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan secara umum

KEGIATAN

bulan ke :

I II III IV V VI

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Tahap Pendahuluan

2. Tahap Pendataan & Analisa

3. Tahap Pembuatan masterplan

4. Tahap Pembuatan DED

9. TENAGA AHLI

Penyedia Jasa yang terpilih diminta untuk menyediakan tenaga ahli profesional yang

kompeten dibidangnya masing-masing, mempunyai pengalaman yang tinggi serta peralatan

yang memadai dan lengkap sehingga dapat menjamin pelaksanaan pekerjaan yang baik.

a. Tenaga ahli bidang Arsitektur sebagai Koordinator (Team Leader), adalah minimal

seorang sarjana (S1) Arsitektur dengan pengalaman kerja selama 6 tahun dalam

mengelola pekerjaan perencanaan dan perancangan. Ketua Tim harus mempunyai

kemampuan manajemen dan berkomunikasi yang kuat serta telah berpengalaman dalam

memimpin berbagai tenaga ahli pada pekerjaan jasa perencanaan kawasan atau yang

sejenis.

b. Tenaga ahli bidang Sipil Struktur Konstruksi (Teknik Sipil), adalah minimal seorang

sarjana (S1) Teknik Sipil dengan pengalaman kerja selama 4 tahun dalam melaksanakan

pekerjaan perencanaan konstruksi.

c. Tenaga ahli bidang Lingkungan, adalah minimal seorang sarjana (S1) Teknik

Lingkungan dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan

perencanaan atau penanganan lingkungan.

d. Tenaga ahli bidang perencanaan kota, adalah minimal seorang sarjana (S1) Perencanaan

Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan

pekerjaan perencanaan tata ruang kawasan.

e. Tenaga ahli bidang teknik kelautan / pantai (coastal engineering), adalah minimal

seorang sarjana (S1) Teknik Kelautan atau Coastal Engineering dengan pengalaman

kerja selama 1 tahun dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan konstruksi bangunan

pantai atau laut.

f. Tim ahli pelaksanaan pekerjaan, dapat dilengkapi dengan tenaga pendukung (

Supporting Staff ) antara lain :

� 2 (dua) asisten tenaga ahli

� 2 (dua) orang Surveyor

Page 8: Kak Uptd Kenjeran

KAK –DED Break Construction UPTD Kenjeran Hal 8

� 2 (dua) orang Operator Komputer

� 1 (satu) orang Administrator

10. KELUARAN

Hasil dari pekerjaan Pembuatan DED Break Contruction UPTD Kenjeran adalah sebagai berikut

:

� pertama, dokumen Masterplan pengembangan Kawasan Wisata Pantai Kenjeran, dan

� kedua, dokumen DED bangunan pemecah gelombang (breakwater) di Kawasan wisata

pantai Kenjeran .

11. LAPORAN

Buku laporan kegiatan pembuatan DED Break Contruction UPTD Kenjeran terdiri atas :

a. Buku Laporan Pendahuluan, sebanyak 5 eks.

b. Buku Laporan Data dan Analisa, sebanyak 5 eks.

c. Buku Masterplan Kawasan Wisata Pantai Kenjeran, sebanyak 5 eks.

d. Buku Gambar DED Bangunan Breakwater, sebanyak 5 eks.

e. Buku summary Masterplan dan bangunan Breakwater, sebanyak 10 eks.

Teknik penyajian laporan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut :

a. Pengetikan 1,5 (satu setengah) spasi dengan kertas HVS putih polos.

b. Ukuran buku laporan : F4, 80 gram.

c. Album gambar perencanaan dan perancangan ( DED ) ukuran A3.