kak pasar

19
1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Program : Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan Kegiatan : Penyusunan DED Pasar Satelit (3 Pasar Satelit) Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi DED/Perubahan Design (DED) Pasar Raya Inpres Blok III Satker : Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota Padang Lokasi : Kota Padang Tahun Anggaran : 2015 ------------------------------------------------------------------------------------------- I. PENDAHULUAN Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia. Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik- baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku professional. A. Latar Belakang Pembangunan Pasaraya telah dilaksanakan beberapa tahun terakhir. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang direvisi dari Dokumen Perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana terdahulu. Perubahan yang dilakukan menyesuaikan kondisi lahan dan lapangan. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan kepentingan proyek.

Upload: ierfan-toencases

Post on 09-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Contoh KAK Pasar

TRANSCRIPT

Page 1: KAK Pasar

1

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Program : Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan

Kegiatan : Penyusunan DED Pasar Satelit (3 Pasar Satelit)

Pekerjaan : Belanja Jasa Konsultansi DED/Perubahan Design (DED) Pasar Raya

Inpres Blok III

Satker : Dinas Perindustrian Perdagangan Pertambangan dan Energi Kota

Padang

Lokasi : Kota Padang

Tahun Anggaran : 2015

-------------------------------------------------------------------------------------------

I. PENDAHULUAN

Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga

mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal serta berkontribusi

positif bagi perkembangan arsitektur di Indonesia.

Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-

baiknya sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi

mutu, biaya dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara.

Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu diarahkan secara

baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis

bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku

professional.

A. Latar Belakang

Pembangunan Pasaraya telah dilaksanakan beberapa tahun terakhir. Dalam

pelaksanaannya, ada beberapa hal yang direvisi dari Dokumen Perencanaan

yang telah dibuat oleh konsultan perencana terdahulu. Perubahan yang

dilakukan menyesuaikan kondisi lahan dan lapangan.

Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan

secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan

yang sesuai dengan kepentingan proyek.

Page 2: KAK Pasar

2

B. Maksud dan Tujuan

Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan

Perencana yang memuat masukan azaz, kriteria, keluaran dan proses yang

harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam

pelaksanaan tugas perencanaan.

Dengan KAK ini diharapkan konsultan Perencana dapat melakukan tugas

dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud.

C. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan adalah menyusun Perubahan Design (DED) Pembangunan

Pasar Raya Blok III.

Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah penyesuaian

gambar dan Dokumen Perencanaan yang ada dengan kondisi lahan dan

lapangan yang ada sekarang.

II. KEGIATAN PERENCANAAN

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah

berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum No 45 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan

Gedung Negara. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor

332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang dapat meliputi tugas-tugas

perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan dan prasarana fisik bangunan

gedung Negara yang terdiri dari :

1. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan

(termasuk data penyelidikan tanah dan Dokumen Perencanaan terdahulu),

membuat interprestasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi

dengan pemerintah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan

bangunan.

2. Menilai, membuat perhitungan dan memberi masukan terhadap Dokumen

Perencanaan dibandingkan dengan kondisi lahan dan lapangan yang ada.

3. Penyusunan Perubahan rencana, antara lain membuat :

a. Arsitektur.

Page 3: KAK Pasar

3

b. Struktur.

c. Utilitas.

d. Biaya.

4. Penyusunan rencana seperti rencana tapak, rencana bangunan termasuk

program dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan

sampai mendapatkan keterangan rencana kota, keterangan persyaratan

bangunan dan lingkungan, dan IMB pendahuluan dari Pemerintah Daerah

Setempat.

5. Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat:

a. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang

sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.

b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya

pekerjaan konstruksi.

d. Laporan akhir perencanaan.

6. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu PPK didalam menyusun

dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun program

dalam pelaksanaan pelelangan.

7. Menyusun buku petunjuk penggunaan peralatan bangunan dan perawatannya

termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan mekanikal

elektrikal bangunan.

III. DATA PENUNJANG

Sebagai penunjang kegiatan ini, maka data yang tersedia adalah :

1. Doumen Perencana

2. Data Penelitian Tanah (sondir dan boring)

3. Data Perhitung Struktur

4. Dan lainnya

Page 4: KAK Pasar

4

IV. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

Konsultan Perencana bertanggung jawab secara professional atas jasa perencanaan

yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :

1. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan

standar hasil karya perencanaan yang berlaku.

2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-

batasan yang telah diberikan PPK, termasuk melalui KAK, seperti dari segi

pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan

diwujudkan.

3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,

standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan

gedung pada umumnya dan khusus untuk bangunan gedung Negara.

V. BIAYA

A. Biaya Perencanaan

Besarnya biaya pekerjaan perencanaan ini senilai Rp. 200.000.000,- (Dua

Ratus Juta Rupiah) yang merupakan besarnya biaya konsultan Perencana

merupakan biaya tetap dan pasti. Serta ketentuan pembiayaan lebih lanjut

mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh PPK dan

Konsultan Perencana.

Biaya pekerjaan konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara

kontraktual sesuai dengan peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :

a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.

b. Materi dan penggandaan laporan.

c. Pembelian dan atau sewa peralatan.

d. Sewa kendaraan.

e. Biaya rapat-rapat.

f. Jasa dan overhead perencanaan.

g. Pajak dan iuran daerah lainnya.

Page 5: KAK Pasar

5

Pembayaran biaya konsultan Perencana didasarkan pada prestasi kemajuan

pekerjaan perencanaan.

B. Sumber Dana.

Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada APBD-P Kota

Padang Tahun 2015.

VI. KELUARAN.

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan

Kerja ini meliputi :

A. Tahap Persiapan Rencana Teknis

1. Tahap penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah

dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab

waktu perencanaan.

2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi

hubungan ruang, dll.

3. Mengumpulkan data-data, Laporan-laporan dan Dokumen Perencanaan

yang ada pada pihak proyek, termasuk di dalamnya Perhitungan

Struktur dan Data Penyidikan Tanah (Sondir dan Boring).

B. Tahap Perubahan Design

1. Arsitektur.

2. Struktur.

3. Utilitas.

4. Perkiraan Biaya.

C. Tahap Rencana Teknis

1. Gambar-gambar rencana tapak.

2. Gambar-gambar pra rencana bangunan.

3. Perkiraan biaya pembangunan.

4. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

5. Hasil konsultasi rencana dengan Pemerintah setempat.

Page 6: KAK Pasar

6

D. Tahap Pengembangan Rencana

1. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas.

2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan..

3. Draft rencana anggaran biaya.

4. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

E. Tahap Rencana Detail

1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.

2. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).

3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).

4. Rencana Anggaran Biaya.

5. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan

perhitungan–perhitungannya yang diperlukan.

6. Dokumen petunjuk penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan peralatan/

perlengkapan/bangunan (bila ada).

F. Tahap Presentasi

Setiap tahapan perencanaan konsultan menyampaikan laporan tersebut dalam

bentuk presentasi di hadapan pengguna jasa dan instasi terkait.

Produk perencanaan yang harus diserahkan sebagai lampiran Berita Acara

Serah Terima, hasilnya dibuat sesuai kebutuhan dan disimpan dalam data

(Harddisk, DVD)

VII. LAPORAN

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Jasa adalah :

A. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Pendahuluan merupakan laporan hasil temuan awal yang membahas

mengenai metodologi dan rencana kerja konsultan dalam menangani

kegiatan ini. Laporan Pendahuluan dibuat rangkap 7 (tujuh) dengan sampul

warna putih dan diserahkan paling lambat hari ke 15 (lima belas) Hari

Kalender setelah menerima SPK.

Page 7: KAK Pasar

7

Laporan Pendahuluan berisi :

1. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh;

2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya;

3. Jadwal kegiatan penyedia jasa.

B. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)

Konsep Laporan Akhir merupakan Konsep Laporan setelah pembahasan dan

mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen. Konsep Laporan Akhir

dibuat rangkap 7 (tujuh) dengan sampul warna biru dan diserahkan paling

lambat hari ke 60 (enam puluh) Hari Kalender setelah menerima SPK.

C. Laporan Akhir (Final Report)

Laporan Akhir merupakan laporan hasil penyempurnaan konsep laporan

akhir setelah pembahasan dan mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat

Komitmen. Laporan Akhir dibuat rangkap 7 (tujuh) dengan sampul warna

biru dan diserahkan paling lambat hari ke 60 (enam puluh) Hari Kalender

setelah menerima SPK. Laporan akhir diserahkan setelah tidak ada

perubahan lagi dan mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen

dan tim teknis.

D. Dokumen Perencanaan dan Dokumen Lelang

- Rencana Anggaran Biaya

- BQ untuk Lelang

- Spesifikasi Teknis

- Perhitungan Volume

- Perhitungan Struktur (bila diperlukan)

- Gambar Rencana (A3)

- Dokumentasi

Konsultan diwajibkan untuk menyerahkan perhitungan volume pekerjaan dan

perkiraan biaya pelaksanaan berdasarkan harga satuan yang berlaku di daerah

bersangkutan pada saat itu.

Page 8: KAK Pasar

8

E. Softcopy External

Semua hasil soft copy dituangkan dalam bentuk berupa Compact Disk.

VIII. K R I T E R I A

A. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang

dimaksud pada KAK harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai

berikut :

1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :

a. Menjamin bangunan gedung yang didirikan berdasarkan

ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah

yang bersangkutan.

b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.

2. Persyaratan Arsitektural dan Lingkungan :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang didirikan

berdasarkan karateristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan,

dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan

lingkungannya (fisik, sosial dan budaya).

b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan

keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya.

c. Menjamin bangunan gedung yang dibangun dan dimanfaatkan

dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

3. Persyaratan Struktur Bangunan :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung

beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

b. Menjamin keselamatan manusia dan kemungkinan kecelakaan

atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan.

Page 9: KAK Pasar

9

c. Menjamin kepentingan manusia dan kehilangan atau kerusakan

benda yang disebabkan oleh perilaku struktur.

d. Menjamin perlindungan property lainnya dan kerusakan fisik yang

disebabkan oleh kegagalan struktur.

4. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dapat mendukung

beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia.

b. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang dibangun

sedemikian rupa sehingga mampu secara struktural stabil selama

kebakaran, sehingga :

~ Cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman.

~ Cukup waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki

lokasi untuk memadamkan api.

~ Dapat menghindari kerusakan pada property lainnya.

5. Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar :

a. Menjamin terwujudnya bangunan gedung yang mempunyai akses

yang layak, aman dan nyaman kedalam bangunan dan fasilitas

serta layanan didalamnya.

b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan

atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat.

c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat

khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.

6. Persyaratan Mobilisasi dalam Gedung :

a. Menjamin tersedianya sarana mobilisasi yang layak, aman dan

nyaman di dalam bangunan gedung.

b. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat

khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.

7. PersyaratanPencahayaan Darurat, Tanda Arah Keluar, dan Sistem

Peringatan Bahaya :

Page 10: KAK Pasar

10

a. Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif didalam

bangunan gedung apabila terjadi keadaan darurat.

b. Menjamin penghuni melakukan evakuasi secara mudah dan aman

apabila terjadi keadaan darurat.

8. Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi :

a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman

dalam menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan

gedung sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan gedung dan

penghuninya dari bahaya akibat petir.

c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam

menunjang terselenggaranya kegiatan didalam bangunan gedung

sesuai dengan fungsinya.

9. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan :

a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam

menunjang kegiatan didalam bangunan gedung sesuai dengan

fungsinya.

b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan

kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan.

c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan

sanitasi secara baik.

10. Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara :

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan udara yang cukup, baik alami

maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan

dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata

udara secara baik

11. Persyaratan Pencahayaan :

a. Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik

alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya-

Page 11: KAK Pasar

11

kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya.

b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan

pencahayaan secara baik.

12. Persyaratan Kebisingan dan Getaran :

a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan

suara dan getaran yang tidak diinginkan.

b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan

yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu

melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah

perusakan lingkungan.

B. Kriteria Khusus

Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus,

spesifik berkaitan dengan bangunan gedung yang akan direncanakan, baik dari

segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya :

1. Dikaitkan dengan upaya kelestarian atau konservasi bangunan yang ada.

2. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,

seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.

3. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya

setempat, geografi, klimatologi, dll.

IX. AZAZ-AZAZ

Selain dari kriteria diatas, didalam melaksanakan tugasnya konsultan perencana

hendaknya memperhatikan azaz-azaz bangunan gedung Negara sebagai berikut:

1. Bangunan gedung Negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi

tidak berlebihan.

2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan

kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara

fungsi teknik dan fungsi sosial bangunan, terutama sebagai bangunan

pelayanan kepada masyarakat.

Page 12: KAK Pasar

12

3. Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan

pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan

serendah mungkin.

4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan

dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan

secepatnya.

5. Bangunan gedung Negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas

lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan disekitarnya.

X. PROSES PERENCANAAN

1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang

diminta, konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala

dengan pengelola kegiatan.

2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok

yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan keluaran yang ditetapkan dalam

KAK ini.

3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa

waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen

perencanaan untuk siap dilelangkan adalah 60 (enam puluh) hari kalender.

XI. M A S U K A N

A. Informasi

1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan Perencana harus mencari

sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan

oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) termasuk melalui Kerangka

Acuan Kerja ini.

2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang

digunakan dalam pelaksanaaan tugasnya, baik yang berasal dari PPK

maupun yang dicari sendiri.

3. Kesalahan atau kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari

kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.

Page 13: KAK Pasar

13

4. Dalam hal ini informasi yang diperlukan dapat diperoleh dan hasil yang

diperoleh untuk bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal

sebagai berikut :

a. Informasi tentang lahan, meliputi:

i. Kondisi fisik lokasi seperti: luasan, batas-batas dan

topografi

ii. Kondisi tanah (hasil soil test yang ada di Dinas

Perindagtamben Kota Padang)

iii. Keadaan air tanah

iv. Peruntukan tanah

v. Koefisien dasar bangunan

vi. Koefisien lantai bangunan

vii. Perincian penggunaan lahan, pekarangan, penghijauan

dan lain-lain.

b. Pemakai bangunan:

i. Struktur organisasi

ii. Jumlah personil-personil sekarang dan proyeksi

pengembangan untuk tahun mendatang (umumnya 5

tahun).

iii. Kegiatan utama, penunjang, pelengkap.

c. Kebutuhan bangunan:

i. Program ruang

ii. Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang

d. Keinginan tentang ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan

dengan pemakai atau perlengkapan yang akan digunakan dalam

ruang tersebut.

e. Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan

f. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti :

Page 14: KAK Pasar

14

i. Air bersih

1) Kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang)

2) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya

ii. Air hujan dan air buangan :

1) Letak saluran kota

2) Cara pembuangan keluar tapak

iii. Air kotor dan sampah

iv. Tata Udara / A.C (bila dipersyaratkan) :

1) Beban (Ton ref)

2) Pembagian beban

3) System yang diinginkan

v. Transportasi vertical dalam bangunan (bila

dipersyaratkan) :

1) Tipe dan kapasitas yang akan dipilih

2) Interval dan waktu tunggu (Waiting Time)

3) Penggunaan escalator dan conveyor

vi. Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan) :

1) Detector (jenis, tipe)

2) Fire alarm (jenis)

3) Peralatan pemadam kebakaran

vii. Pengamanan dari bahaya pencurian dan perusakan (bila

dipersyaratkan) :

1) Alarm (jenis, tipe)

2) System yang dipilih

viii. Jaringan listrik :

1) Kebutuhan daya

2) Sumber daya dan spesifikasinya

Page 15: KAK Pasar

15

3) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi)

ix. Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom)

B. Tenaga

Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan perencana harus menyediakan

tenaga yang memenuhi ketentuan proyek/kegiatan, baik ditinjau dari segi

lengkap (besar) proyek maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan adalah

yang berpengalaman dalam bidang-bidang yang berhubungan dengan

Kegiatan Perencanaan ini minimal terdiri dari : (kualifikasi masing-masing

tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan/kompleksitas pekerjaan)

yaitu:

1. Tenaga Ahli Profesional

Adapun kebutuhan Tenaga Ahli Profesional ini meliputi :

1. Team Leader

Team Leader disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Dua (S 2)

Jurusan Teknik Arsitektur, berpengalaman sesuai bidang

pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 4 (Empat) tahun

sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian arsitek dengan

kompetensi madya sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah:

a. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua

kegiatan serta personil yang terlibat, sehingga pekerjaan dapat

diselesaikan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan

sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

b. Memimpin rapat koordinasi dengan pihak pelaksana dan dinas

yang dilaksanakan 2 kali dalam sebulan, atau koordinasi

lapangan.

c. Menetapkan metode kerja untuk menyesuaikan waktu

konstruksi.

d. Menyelaraskan desain arsitektural dengan perhitungan struktur

- Memastikan progres perencanaan sesuai dengan jadwal.

Page 16: KAK Pasar

16

2. Tenaga Ahli Arsitektur

Tenaga Ahli Arsitektur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata

Satu (S1) Jurusan Teknik Arsitektur, berpengalaman sesuai bidang

pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun

sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian Ahli Arsitek

dengan kompetensi madya. Sebagai Tenaga Ahli Arsitektur, tugas

utamanya adalah:

a. Merencanakan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan

Arsitektur berdasarkan standart dan acuan yang berlaku.

b. Merekomendasikan metode pekerjaan Arsitektur kepada team

leader.

c. Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan Arsitektur.

3. Tenaga Ahli Sipil/Struktur

Tenaga Ahli Sipil/Struktur disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata

Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, berpengalaman sesuai bidang

pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun

sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian Ahli Bangunan

Gedung dengan kompetensi madya. Sebagai Tenaga Ahli

Sipil/Struktur, tugas utamanya adalah:

a. Merencanakan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan

sipil berdasarkan standart dan acuan yang berlaku.

b. Merekomendasikan metode pekerjaan pembetonan dan

pembesian serta struktur yang telah lolos uji kepada team

leader.

c. Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan sipil.

4. Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal

Tenaga Ahli Mesin/Elektro disyaratkan seorang Sarjana Teknik

Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Mesin/Elektro, berpengalaman

sesuai bidang pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 3

(Tiga) tahun sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian

Ahli Mekanikal atau Ahli Teknik Tenaga Listrik dengan kompetensi

madya. Sebagai Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal, tugas utamanya

adalah:

Page 17: KAK Pasar

17

a. Merencanakan seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan

Mekanikal/Elektrikal berdasarkan standart dan acuan yang

berlaku.

b. Merekomendasikan metode pekerjaan Mekanikal/Elektrikal

yang telah lolos uji kepada team leader.

c. Membuat barchart skedul pelaksanaan pekerjaan

Mekanikal/Elektrikal.

5. Tenaga Ahli Estimasi Biaya

Tenaga Ahli Estimasi Biaya disyaratkan seorang Sarjana Teknik

Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, berpengalaman sesuai bidang

pekerjaannya tersebut di atas, sekurang-kurangnya 3 (Tiga) tahun

sebanyak 1 (satu) orang. Memiliki sertifikat keahlian Ahli Bangunan

Gedung dengan kompetensi madya. Sebagai Tenaga Ahli Estimasi

Biaya, tugas utamanya adalah:

a. Menghitung Volume, membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB).

b. Merekomendasikan Jangka Pelaksanaan.

2. Tenaga Pendukung

Adapun kebutuhan tenaga pendukung ini meliputi :

1. Draftman

Tenaga Draftman dipersyaratkan adalah seorang tamatan Diploma

III Teknik Sipil/Arsitektur dari universitas/perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang disamakan/terakreditasi yang

berpengalaman sekurang–kurangnya minimal 2 (dua) tahun.

Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 3 (tiga) orang.

2. Surveyor

Tenaga Draftman dipersyaratkan adalah seorang tamatan Diploma

III Teknik Sipil/Arsitektur dari universitas/perguruan tinggi negeri

atau perguruan tinggi swasta yang disamakan/terakreditasi yang

berpengalaman sekurang–kurangnya minimal 2 (dua) tahun.

Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 2 (dua) orang.

Page 18: KAK Pasar

18

3. Administrasi/Keuangan

Tenaga Administrasi/Keuangan dipersyaratkan adalah seorang

tamatan Diploma III Ekonomi dari universitas/perguruan tinggi

negeri atau perguruan tinggi swasta yang disamakan/terakreditasi

yang berpengalaman sekurang–kurangnya minimal 2 (dua) tahun.

Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 1 (satu) orang.

4. Operator Komputer

Tenaga Operator Komputer dipersyaratkan adalah seorang tamatan

Diploma III Komputer dari universitas/perguruan tinggi negeri atau

perguruan tinggi swasta yang disamakan/terakreditasi yang

berpengalaman sekurang–kurangnya minimal 2 (dua) tahun.

Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 2 (dua) orang.

5. Driver

Tenaga Driver dipersyaratkan adalah orang yang mampu

melaksanakan pekerjaan driver. Jumlah tenaga yang dibutuhkan

adalah 1 (satu) orang.

6. Office Boy

Tenaga Office Boy dipersyaratkan adalah orang yang mampu

melaksanakan pekerjaan. Jumlah tenaga yang dibutuhkan adalah 1

(satu) orang.

XII. PROGRAM KERJA

Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

1. Jadwal kegiatan secara detail.

2. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenaga-tenaga

yang diusulkan oleh konsultan Perencana harus mendapatkan persetujuan

dari PPK.

3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

Program kerja secara keseluruhan mendapatkan persetujuan dari PPK, setelah

sebelumnya dipresentasikan oleh konsultan Perencana dan mendapatkan pendapat

teknis dari PPTK.

Page 19: KAK Pasar

19

XIII. P E N U T U P

Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya

memeriksa semua bahan masukan lain yang dibutuhkan.

Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja

untuk dibahas dengan PPK.

Dibuat di : PadangTanggal : September 2015

Mengetahui :

KEPALA DINAS PERINDAGTAMBENKOTA PADANG SELAKU PENGGUNA

ANGGARAN/PPK

HENDRIZAL AZHAR, SH, MMNIP. 19740520 200212 1 008

KABID PERDAGANGANSELAKU PEJABAT PELAKSANA TEKNIS

KEGIATAN (PPTK)

MALYUSDI, SH. MHNIP. 19640922 198603 1 003