kak kajian intermoda 2015

Upload: rio-oktabyantoro

Post on 05-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kajian

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KAJIAN KEBIJAKAN KONEKTIVITAS INTERMODA DALAMMENDUKUNG PERKONOMIAN WILAYAHKeasdepan Transportasi Tahun Anggaran 2015Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

1. LATAR BELAKANGKonektivitas merupakan suatu konsep keterhubungan suatu lokasi dengan lokasi lainnya, hal ini seringkali diukur dengan jaringan transportasi baik transportasi darat, kereta api , laut maupun transportasi udara. Berdasarkan laporan World Bank, indeks konektivitas Indonesia hanya sebesar 2,01%, dimana angka tersebut merupakan indeks konektivitas terendah diantara negara negara ASEAN, dan bahkan lebih rendah dari Vietnam dengan indeks konektivitas sebesar 2,73%. Rendahnya indeks konektivitas tersebut dapat merepresentasikan ketidakefisienan dalam perpindahan orang maupun barang dan jasa. Terdapat 3 (tiga) prinsip yang harus diperhatikan dalam konektivitas, yaitu memaksimalkan pertumbuhan melalui kesatuan kawasan, memperluas pertumbuhan melalui konektivitas wilayah wilayah melalui intermoda supply chain system yang menghubungkan hinterland dan yang tertinggal dengan pusat pusat pertumbuhan serta mencapai pertumbuhan inklusif dengan menghubungkan daerah terpencil dengan infrastruktur dan pelayanan dasar dalam mendapatkan manfaat pembangunan.

Konektivitas yang lemah akan berdampak pada biaya ekonomi yang tinggi, biaya angkutan baik angkutan orang maupun barang juga akan tinggi. Penguatan konektivitas nasional perlu dilakukan baik dengan pendekatan pengembangan pusat pusat pertumbuhan baru maupun dengan upaya peningkatan konektivitas intermoda. Konektivitas intermoda salah satunya dipengaruhi oleh ketersediaan infratruktur transportasi, yang terdiri dari sarana dan prasarana transportasi. Dengan konektivitas intermoda tersebut diharapkan dapat mendorong perkembangan perekonomian wilayah, dimana terhubungnya antar moda dapat meningkatkan aksesibiltas.Mencermati uraian di atas, maka perlu dilakukan penyusunan kajian mengenai kebijakan konektivitas intermoda dalam mendukung perekonomian wilayah, dengan harapan dapat mengedepankan kebijakan konektivitas antar moda jalan, rel kereta apai laut dan udara, sehingga mendorong pengembangan infrastruktur untuk mendukung perpindahan orang maupun barang dan jasa.

2.MAKSUD DAN TUJUANMaksud kajian ini adalah untuk melakukan identifikasi konektivitas infrastruktur transportasi di Indonesia serta memberikan rekomendasi kebijakan guna mendorong terwujudnya konektivitas intermoda yang handal di Indonesia.Tujuan kajian ini adalah mendapatkan gambaran terkait dengan pelaksanaan kebijakan konektivitas intermoda dan merumuskan masukan terkait dengan implementasi konektivitas intermoda3.SASARAN

Sasaran dari pekerjaan ini adalah: a. Teridentifikasinya gambaran terkait dengan pelaksanaan kebijakan konektivitas multimoda;b. Teridentifikasinya masalah masalah yang menjadi hambatan dalam implementasi kebijakan konektivitas multimoda;c. Teridentifikasinya manfaat ekonomis dalam terlalaksananya kebijakan konektivitas intermoda;d. Tersusunnya rekomendasi terkait langkah-langkah untuk implementasi kebijakan koneksi intermoda yang lebih optimal.4.LOKASI KEGIATANUntuk menyelesaikan kajian ini, akan dilakukan survey dan pengumpulan data serta Focus Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan informasi yang komprehensif. Adapun survey dan pengumpulan data akan dilakukan di Medan, Yogyakarta, Surabaya, Bali dan Makassar.5.REFERENSI HUKUM

a. UU No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian;

b. UU No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran;c. UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan;

d. UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

e. PP No. 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan;f. PP No. 8 tahun 2012 Angkutan Multi Moda;g. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2014;h. Peraturan Presiden No. 26 tahun 2012 tentang Cetak Biru Sistem Logistik Nasional;i. Peraturan Menteri Perhubungan No. KM Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional.6.LINGKUP KEGIATANLingkup Kegiatan meliputi:a. Melakukan kajian pustaka terhadap teori terkait konektivitas intermoda;

b. Melakukan review terhadap peraturan kebijakan konektivitas intermoda;

c. Melakukan survey data primer dan sekunder sebagai bahan untuk analisis dan perencanaan;d. Melakukan analisis data dari hasil survey data primer dan dara sekunder;;

e. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi terkait langkah-langkah untuk implementasi kebijakan koneksi intermoda yang lebih optimal.

7.KELUARAN-KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:a. Laporan Pendahuluan, berisi tentang metodologi dan rencana pelaksanaan pekerjaan;b. Laporan Antara, berisi tentang hasil pengumpulan data dan diskusi; c. Laporan Akhir Sementara, berisi tentang hasil analisis dan rekomendasi sementara dari kegiatan; d. Laporan Akhir, berisi tentang hasil akhir kegiatan yang mencakup seluruh lingkup kegiatan yang ditetapkan dalam KAK; e. Executive Summary berisi tentang ringkasan Laporan Akhir yang disiapkan untuk panduan pemegang kebijakan;8.PERSONILKajian ini dilakukan secara bersama dengan melibatkan Tenaga Ahli Perencana Transportasi, Tenaga Ahli Kebijakan Publik serta Tenaga Ahli Ekonomi. Tenaga Ahli Sistem Transportasi akan bekerja selama 90 hari kalender atau 3 bulan dengan kualifikasi sebagai berikut :PosisiKualifikasi

Tenaga Ahli

Sistem Transportasi(3 MM) Minimal S2 Teknik Planologi/ Teknik Sipil/ Sistem dan Teknik Transportasi, dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun, menguasai pemodelan transportasi dan GIS menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan).

Perencana Transportasi

(3 MM) Minimal S2 Teknik Planologi/ Teknik Transportasi, dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun, menguasai pemodelan transportasi dan menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulisan).

Kebijakan Publik

(3 MM) Minimal S2 Kebijakan Publik/ Administrasi Publik/ Studi Pembangunan, dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun, pernah melakukan studi atau penelitan dalam bidang transportasi/fasilitas publik lainnya, memiliki kemampuan dalam analisis dan pemecahan masalah.

Ekonomi

(3 MM) Minimal S2 Ekonomi, dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun, pernah melakukan studi atau penelitan dalam bidang transportasi/fasilitas publik lainnya, memiliki kemampuan dalam analisis dan pemecahan masalah.

9.PEMBIAYAAN Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga ahli transportasi ini akan dibiayai dari DIPA Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun anggaran 2015 yaitu sebesar Rp. 48.000.000,00 (empat puluh delapan juta rupiah). 10.JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANStudi ini akan diselesaikan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan kalender atau 90 (sembilan puluh) hari kalender.11.JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATANJadwal pelaksanaan tahapan pekerjaan tersebut dilakukan dalam 3 (tiga) bulan kalender sesuai dengan matriks kegiatan sebagai berikut:TAHAPAN KEGIATANMinggu Ke

123456789101112

Tahap Persiapan

Pemahaman TOR/KAK dan penyusunan rencana kegiatan

Studi Kepustakaan

Tahap Pelaksanaan Kegiatan

Pengumpulan data

Analisis dan identifikasi

Penyelenggaraan Workshop/FGD

Tahap Pelaporan

Penyusunan dan pembahasan Laporan Pendahuluan

Penyusunan dan pembahasan Laporan Antara

Penyusunan dan pembahasan Laporan Akhir Sementara

Penyusunan dan pembahasan Laporan Akhir dan Ringkasan Eksekutif

Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan.Asisten Deputi Transportasi

Tulus HutagalungPAGE 5