kak banguan pengaman pantai

15
KAK - 1 BAB IV KERANGKA ACUAN KERJA KAK) Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang Kementerian Negara / Lembaga : Pekerjaan Umum Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Bina Penatagunaan SDA Program : Pengelolaan Sumber Daya Air Hasil ( Outcome ) : Meningkatnya Kinerja Pengelola an Sumber Daya Air Balai : Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Satuan Kerja : Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II PPK : Perencanaan dan Program Kode Anggaran : 5037. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman Pantai. Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 5037.007. Indikato r Kinerja Kegiatan : Sarana / Prasarana Pengaman Pantai Yang di Bangun Keluaran ( Output ) : Laporan Jenis Pekerjaan : Detail Desain Bangunan Pengaman Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang Volume : 0,5 Km A. LATAR BELAKANG 1. DASAR HUKUM 1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air; 2) Peraturan Peme rintah Republ ik Indonesia Nomor : 42 Tahun 20 08 tentang Pengolahan Sumber Daya Air. 3) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air. 4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 70 Tahun 2012, Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor : 54 Tahun 2010, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah. 5) Peraturan M enteri Peke rjaan Umu m, Nomor : 14/PRT/M/2011, Tentang Pedo man Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan

Upload: wake-up

Post on 19-Oct-2015

617 views

Category:

Documents


87 download

TRANSCRIPT

BAB IVKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai diKabupaten Kupang dan Kota Kupang

Kementerian Negara / Lembaga :Pekerjaan Umum Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Bina Penatagunaan SDAProgram :Pengelolaan Sumber Daya AirHasil ( Outcome ) : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya AirBalai : Wilayah Sungai Nusa Tenggara IISatuan Kerja : Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara IIPPK : Perencanaan dan ProgramKode Anggaran : 5037. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung Berapi dan Pengaman Pantai.Satuan Ukur dan Jenis Keluaran :5037.007.Indikator Kinerja Kegiatan : Sarana / Prasarana Pengaman Pantai Yang di BangunKeluaran ( Output ) : LaporanJenis Pekerjaan : Detail Desain Bangunan Pengaman Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota KupangVolume : 0,5 Km

A.LATAR BELAKANG1. DASAR HUKUM1)Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air;2)Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang Pengolahan Sumber Daya Air.3)Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Dewan Sumber Daya Air.4)Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 70 Tahun 2012, Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor : 54 Tahun 2010, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah.5)Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 14/PRT/M/2011, Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan di Laksanakan Sendiri.6)Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 2/PRT/M/2010, Tentang Rencana Strategi Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 - 2014.7)Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Nomor : 153/KPTS/D/2008, Tentang Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Sumber Daya Air.8)Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 112/PMK.02/2012, Tanggal 3 Juli 2012, Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga.9)Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 37/PMK.02/2012, Tanggal 6 Maret 2012, Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013.10)Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 32/PMK.02/2012, Tanggal 6 Pebruari 2013, Tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013.11)Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 94/PMK.02/2013, Tanggal 6 Pebruari 2013, Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara / Lembaga.12)SE Dirjen SDA, Nomor : 06/SE/D/2013, Tentang Pedoman Penyusunan dan Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-KL ) di Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

2. GAMBARAN UMUMIndonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sepanjang pantai ini memiliki potensi sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar. Sumberdaya alam yang terdapat di wilayah pesisiran dan lautan terdiri dari sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources), seperti : perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang maupun sumberdaya yang tidak dapat pulih (non-renewable resources), seperti : minyak bumi dan gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah kepulauan, yang terdiri dari 566 pulau, diantaranya terdapat 3 (Tiga) pulau besar, yakni : P. Flores, P. Timor dan P. Sumba. Secara Astronomis Provinsi ini terletak di antara 80 120 Lintang Selatan dan 1180 1250 Bujur Timur, dengan luas daratan 47.349,90 km2 (4,73 juta ha). Jumlah penyebaran penduduk sebanyak 4,31 juta jiwa, dimana 75 % penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Berdasarkan beberapa referensi dan hasil studi, kondisi topografis di wilayah ini tergolong kasar atau relativ berbukit-bukit. Kemiringannya berkisar 20 60 % merupakan daerah perbukitan dan 020 % merupakan dataran. Keadaan iklim Nusa Tenggara Timur adalah tergolong tropis kering (semi arid), disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang setiap tahunnya dan berganti arah setiap enam bulan (April - Oktober bertiup angin Timur yang kering dan November Maret bertiup angin Barat). Kondisi curah hujan berkisar antara 600 mm 4.000 mm dengan interval hujan yang terjadi antara 3 4 bulan (bulan DesemberMaret).Beberapa Ibu kota kabupaten di daerah pantai dan menjadi strategis dalam menunjang perkembangan disektor perekonomian. Wilayah pesisir pantai bagian Selatan P. Timor yang potensial mengalami kerusakan, dan kritis akibat erosi, abrasi, sedimentasi dan pencemaran; dengan demikian identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi pantai yang ada, perlu untuk segera dilakukan dalam rangka penanganan permasalahan yang ada. Wilayah pesisir didefinisikan sebagai : wilayah daratan yang berbatas dengan laut, batas di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang air maupun tidak tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut, seperti : pasang surut, angin laut dan instrusi garam, sedangkan batas di laut ialah : daerah-daerah yang dipengaru hiolehproses-prosesalami di daratan seperti : sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan.Wilayah pesisiran bersifat dinamis dan rentan terhadap perubahan lingkungan, baik karena proses alami maupun aktivitas maunusia. Wilayah pesisir memiliki karakteristik yang unik, baik dilihat dari aspek bio-geofisika maupun aspek sosial, ekonomi dan budaya, menyatakan setidaknya ada 6 karakteristik daerah pesisir1. Terdapat keterkaitan ekologis baik antar ekosistem di dalam kawasan pesisir maupun antara kawasan pesisir dengan lahan atas dan laut lepas,2. Dalam suatu kawasan pesisir, biasanya terdapat lebih dari duammacam sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dikembangkan untuk kepentingan pembangunan3. Dalam suatu kawasan pesisir, pada umumnya terdapat lebih dari satu kelompok masyarakat yang memiliki ketrampilan/keahlihan dan kesengan bekerja yang berbeda. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada.4. Baik secara ekologis maupun ekonomis, pemanfaatan suatu kawasan pesisir secara monokultur adalah sangat rentan terhadap perubahan internal maupun eksternal yang menjurus kepada kegagalan usaha5. Kawasan pesisir merupakan kawasan milik bersama (common property resouces) yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang (open access). Setiap pengguna sumberdaya berkeinginan untuk memaksimalkan keuntungan sehingga menyebabkan terjadinya pencemaran, over eksploitasi sumberdaya alam dan konflik pemanfaatan ruang.

Selain karakteristik di atas, kawasan pesisir merupakan kawasan yang secara hayati sangat produktif dan subur. Pada kawasan pesisir juga dilakukan berbagai aktivitas manusia sehingga terjadinya interaksi antara manusia dengan sumberdaya pesisir dan laut. Berkaitan dengan uraian di atas, maka untuk mengamankan wilayah pesisir pantai dilakukan dengan meninjau dan menganalisis fenomena pantai yang dinamis secara visual dengan cara antara lain : erosi dan akrasi pantai, arah dan volume angkutan pasir sejajar pantai, berat dan kemiringan armor, batas batas daerah penyelidikan dan sebagainya. Dengan demikian untuk menjaga dan memperbaiki kondisi kestabilan pantai, beberapa alternatif konstruksi yang inovatif telah dikembangkan untuk perlindungan dan pengamana pantai agar dapat memberikan keharmonisan dan kenyamanan bagi penduduk di daerah pesisir pantai serta infrastruktur terbangun lainnya.Pada tahuntahun terakhir ini pemerintah baru memberikan sentuhan dan perhatian terhadap masalah pantai. Sebagai upaya untuk menanggulangi kondisi pantai yang sudah sangat mendesak ini maka Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II melalui PPK Kegiatan Perencanaan dan Program melakukan Pekerjaan Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang

1.2.MAKSUD, TUJUAN DAN SASARANMAKSUD dari pekerjaan ini adalah mendapatkan data teknis perencanaan yang valid dan dapat dipakai pada saat pelaksanaan konstruksi, sehingga pada akhirnya dapat memberikan tingkat kenyamanan serta keharmonisan bagi penduduk di daerah pesisir serta perlindungan terhadap infrastuktur yang terbangun.TUJUAN dari pekerjaan ini adalah :1. Melakukan identifikasi penyelidikan secara khusus tentang kerusakan pantai.2. Menganalisis pola pengamanan pantai serta jenis dan bentuk bangunan yang cocok untuk pengamanan pantai dilihat dari berbagai aspek teknis dan ekonomis.3. Menganalisis besaran gerusan pantai akibat gelombang laut, sehingga pola pengamanannya sesuai dengan kondisi dan perilaku gelombang yang terjadi.4. Merencanakan bangunan perlindungan pantai, perhitungan volume dan perkiraan biaya.B.PENERIMA MANFAATPenerima Manfaat secara langsung adalah masyarakat di sekitar lokasi kegiatan yakni masyarakat yang bermukim pada daerah pesisir pantai dalam wilayah Kota Kupang dan Kabupaten Kupang.C.NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMENPejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Perencanaan dan Program Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT. II).D.TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASAKonsultan harus bertanggung jawab penuh terhadap produk perencanaan yang dihasilkan. Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan terhadap pekerjaan yang telah diserahkan, maka Konsultan berkewajiban untuk menyempurnakannya tanpa tambahan biaya atau dengan biaya sendiri

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAANWaktu Pelaksanaan Pekerjaan Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang. selama 6 (enam) bulan atau 180 hari kalender termasuk mobilisasi dan demobilisasi, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

F. LOKASI PEKERJAANTerletak di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang yang ada di wilayah Provinsi NTT.

G. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan kegiatan ini, diperlukan biaya sebesar Rp. 600.000.000,- (Enam Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN 10 %, dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Dana APBN Murni Tahun Anggaran 2014.

H. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN1. Pelaksanaan Kegiatan dilakukan melalui Pihak Kedua (Kontraktual) dengan Syarat-Syarat dan Ketentuan diatur dalam Dokumen Kontrak.2.Tahapan Pelaksanaan ( Out Put )

KUALITASSurvey Lapangan harus dilaksanakan secara benar, teliti dan cukup sehingga didapat data teknis yang akurat untuk dianalisis sehingga dapat dijadikan Sasar/Landasan dalam memberikan solusi dan Desain Perbaikan Akurat.Mutu Hasil Studi dan Desain haruslah mantap, dan didukung oleh data yang akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk Pihak Pengguna ( Perencanaan BWS NT II ).Perencanaan dilakukan oleh Tenaga Ahli yang sudahBerpengalaman/Profesional dalam bidangnya sehingga hasilnyadapat memenuhi kebutuhan Produk Desain.

TANGGUNG JAWABPelaksana pekerjaan harus bertanggung jawab dalam segala hal atas hasil akhir pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.Apabila dikemudian hari ditemukan Ketidak Sesuaian Hasil Review Desain Pelaksanaan Pekerjaan, maka Pelaksana / Penyedia Jasa Harus Melengkapi dan Memperbaiki atas Biaya Sendiri.

KEBUTUHAN PERSONILUntuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan harus sanggup menyediakan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan kualifikasi tenaga ahli yang diperlukan sesuai KAK ini, jenis dan kualifikasi tenaga yang diminta adalah sebagai berikut :Profesional staff1. Ketua Tim / Ahli Teknik PantaiLulusan sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman minimal 6 (enam) tahun di bidang perencanaan pengamanan pantai/pelabuhan. Tenaga ahli ini mampu untuk melakukan koordinasi dengan tim kerja termasuk dengan Direksi Pekerjaan. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria.

2. Ahli Teknik PantaiLulusan sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang perencanaan bangunan pengendalian/ pengamanan pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria dan membuat pemodelan arus gelombang dan pemodelan hidrodinamika.

3. Ahli Teknik Hidrologi/HidrometriLulusan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidang perencanaan hidro-oceanografi untuk bangunan pantai/pelabuhan. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan analisa hidrologi/ hidroocenografi untuk menunjang desain sesuai dengan kriteria.

4. Ahli Geoteknik/MektanLulusan Sarjana Teknik Sipil/Geologi/Pertambangan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun bidang survei dan analisa data geologi/mekanika tanah pekerjaan bangunan air/bangunan pantai/pelabuhan atau yang sejenisnya.

5. Ahli GeodesiLulusan Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang pengukuran topografi/pemetaan dan batimetri. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan mengkoordinir Juru Ukur dan mempunyai kemampuan koreksi data ukur/data hitungan sesuai dengan kriteria.

6. Ahli LingkunganLulusan Sarjana Teknik Penyehatan/Lingkungan dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam bidang Analisa Dampak Lingkungan, UKL/UPL, RKL/RPL pada lingkup pekerjaan bangunan pantai/pelabuhan atau yang sejenisnya.

7. Ahli Sosial EkonomiLulusan Sarjana Ekonomi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun mengenai masalah sosial ekonomi pada lingkup pekerjaan bangunan Sumber Daya Air/bangunan pantai/pelabuhan serta mempunyai pengalaman melakukan sosialisasi dengan masyarakat.

8. Ahli Cost Estimate / DoktenLulusan Sarjana Teknik Sipil/Pengairan/Persungaian dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun mengenai perhitungan volume dan anggaran biaya lingkup pekerjaan bangunan Sumber Daya Air/bangunan pantai/pelabuhan serta mempunyai pengalaman membuat spektek, manual OP dan dokumen tender pekerjaan bangunan bidang sumber daya air.

Sub Tenaga Ahli1. Asisten Ahli Teknik PantaiLulusan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman 3 (tiga) tahun di bidang perencanaan bangunan pantai/ pengamanan/pengendalian pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai dedikasi dan tanggung jawab dalam membantu Ahli Teknik Pantai untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria.

2. Asisten Ahli Hidrologi/HidrometriLulusan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang perencanaan hidro-oceanografi untuk bangunan pantai/ pelabuhan. Personil yang diusulkan harus mempunyai dedikasi dan tanggung jawab dalam membantu Ahli Hidrologi untuk menyiapkan analisa hidrologi/hidro-ocenografi untuk menunjang desain sesuai dengan kriteria.

3. Chief Surveyor Topografi dan BatimetriLulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang pengukuran topografi/pemetaan dan pengukuran kedalaman laut dan mampu menggunakan alat Echosounder dan GPS. Jumlah personil yang diperlukan sesuaidengan kebutuhan pekerjaan.

4. Surveyor Topografi dan BatimetriLulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal3 (tiga) tahun dalam bidang pengukuran topografi/pemetaan dan pengukuran kedalaman laut dan mampumenggunakan alat Echosounder dan GPS. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.5. Surveyor Hidrologi/Hidrometri (pasut)Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minmal 3 (tiga) tahun dalam bidang pengukuran pasang surut air laut/sungai yang terpengaruh pasang surut. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.6. Juru SondirLulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam bidang penyelidikan geologi/mektan dan mampu menggunakan alat sondir/hand bor/bor mesin.Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

7. Draftman ACADLulusan STM bangunan atau yang sederajat dengan pengalaman 3 (tiga) tahun dalam bidang penggambaran pekerjaan bangunan sumber daya air/pantai/ pelabuhan atau yang sejenis. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan perkiraan bobot pekerjaan.

Tenaga PendukungTenaga pendukung yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu:1. AdministrasiSeorang Sarjana D3 Ilmu Administrasi dengan pengalaman kerja di bidang Adimistrator minimal 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan dibidang surat menyurat dan administrasikeuangan.2. Operator KomputerSeorang Sarjana D3 Teknik Informatika/Komputer dengan pengalaman kerja sebagai Operator Komputer minimal 3 (tiga) tahun. Personil yang direkomendasi untuk menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan mengoperasikan program Microsof Office.3. Pesuruh KantorSeorang lulusan sekolah menengah/kejuruan dengan pengalaman kerja sebagai pesuruh kantor minimal 2 (dua) tahun.

LINGKUP KEGIATANLingkup kegiatan pekerjaan ini, meliputi :1. Pekerjaan Persiapan :Kaji ulang data sekunder secara komprehensif yang berkaitan dengan topografi, hidrolis kelautan, material dasar pantai dan angkutan sedimen, serta kondisi geologi teknik.Evaluasi bangunan yang sudah ada berkaitan dengan perilaku pantai akibat bangunan yang ada maupun kegiatannya.

2. Survei dan Investigasia) Pengukuran Topografi dan BathimetriPengukuran situasi topografi pantai sepanjang 20 km untuk beberapa lokasi yang terpilih disepanjang kerusakan pantai kritis yang akan diperbaiki. Pengukuran dilakukan dengan kerapatan yang cukup untuk ketelitian dan mempermudah dalam desain. Pengukuran kedalaman dasar pantai dengan menggunakan alat Echosounder dan alat GPS untuk menentukan koordinat dari kedalaman dasar pantai.Survei bathimetri dilakukan meliputi area studi dengan luas area disesuaikan dengan posisi rencana bangunan pantai.Batas ke arah laut lepas sampai zona laut dalam (dengan definisi laut dalam menurut rasio panjang gelombang dan kedalaman perairan).Penentuan bathimetri perairan dilakukan melalui survei dan analisis data sekunder berupa bathimetri laut yang dikeluarkan oleh lembaga resmi yang berwenang (misalnya Dinas Hidro Oceanography Angkatan Laut) yang akan memperjelas posisi area studi dilihat dalam perairan secara regional.

b)Survei hidrologi/hidrometri meliputi :Survei pengamatan pasang surut dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari dengan interval pengamatan setiap 1 jam. Melalui penerapan metode Admiralty atau Least Square dapat ditentukan komponen-komponen pasang surut dominan yang dibutuhkan (minimal 9 komponen) dilengkapi informasi phase dan amplitudonya.Berdasarkan komponen yang diperoleh tersebut ditentukan -Jenis dan tanggal pasang surut,- Level air pasang purnama tertinggi (highest high water spring - HHWS),- Level air surut purnama terendah (lowest low water spring - LLWS), dan- Peramalan kondisi pasang surut.Survei dan pengolahan data angin, gelombang, arus, kualitas air, sample sedimen transport- Survei dan pengolahan data angin meliputi pencatatan dan pembuatan wind rose yang mewakili kondisi angin setiap bulan.- Posisi data angin (ketinggian 10 m dari permukaan air) adalah berupa titik di laut dalam area studi, yang merupakan hasil interpolasi data angin dari beberapa stasiun meteorologi di sekitar area studi, atau diasumsikan sama dengan data angin dari stasiun meteorologi terdekat, setelah melalui beberapa koreksi lokasi.- Titik ini akan menjadi pusat wind rose, titik fetch angin dan pusat wave rose.- Studi Hindcasting dan Transformasi GelombangPengolahan data gelombang didasarkan pada :- perhitungan empirik (untuk peramalan gelombang-wave hidcasting), dan- pemodelan numerik (refraksi-difraksi gelombang menggunakan software regional coastal processing numerical modeling system - RCPWAVE) atau software lain yang sejenis.Data masukan untuk hindcasting gelombang adalah data arah dan kecepatan angin (rata-rata harian untuk pembuatan wave rose dan maksimum harian untuk peramalan gelombang maksimum dalam periode ulang waktu tertentu) serta panjang fetch efektif untuk delapan arah mata angin.Data masukan untuk pemodelan refraksi/difraksi gelombang, antaralain :- data kontur bathimetri perairan,- tinggi dan periode gelombang significant, serta- system grid daerah model.

Survei Arus dan Sampel SedimenSurvei arus dibutuhkan untuk menjadi data masukan syarat batas dalam pemodelan hidrodinamika di area studi serta digunakan dalam verifikasi model.Posisi dan interval waktu pengamatan arus disesuaikan dengan kebutuhan pemodelan. Dalam survei arus dibutuhkan current meter (metode euler) sebagai pengukur arus.Survei juga mengambil sampel-sampel air dan sedimen untuk penelitian lebih lanjut di laboratorium.c)Survei identifikasi kerusakan pantai untuk mendapatkan data aktual beberapa kejadian, meliputi kegiatan :Sosialisasi yang dilakukan di setiap wilayah administratif Kabupaten dengan mengundang wakil dari pemuka masyarakat dan instansi berwenang dari setiap lokasi. Dari hasil Sosialisasi ini, akan dibuat suatu rumusan yang merupakan pola dalam pembuatan identifikasi dan pola pengamanan pantai.Inventarisasi luas daerah kerusakan pantai. Lingkup ekologi dan sumber daya hayati adalah mengamati kondisi awal lingkungan dan potensi sumber daya hayati, untuk kemudian membuat perencanaan kondisi yang disarankan guna mendukung perlindungan pantai.Estimasi kerugian akibat kerusakan pantai secara keseluruhan yang terjadi setiap tahun dan dampaknya terhadap kehidupan social dan ekonomi masyarakat, fasilitas umum yang ada.

d)Penyelidikan Geoteknik/Mekanika TanahPenyelidikan geoteknik/mekanika tanah dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik teknik dari tanah sekitar daerah pantai dan Quarry untuk keperluan desain bangunan pengamanan pantai.Kegiatan yang dilakukan, meliputi :Penyelidikan di LapanganSerangkaian penyelidikan di lapangan yang akan dilaksanakan adalah melakukan pemetaan geologi permukaan yang dimaksudkan untuk mengetahui perkiraan sifat dan daya dukung tanah, jika diperlukan diambil beberapa sampel tanah untuk dimasukan kedalam laboratorium. Penyelidikan Sondir (jika dapat dilakukan) sebanyak 20 titik untuk 5 lokasi dan pembuatan Test Pit sebanyak 20 buah untuk 5 lokasi, pengambilan sample sebanyak 20 buah untuk dianalisa di laboratorium.Penyelidikan di LaboratoriumAtas sejumlah contoh tanah yang diambil dari lapangan, selanjutnya dilakukan serangkaian pengujian di Laboratorium MekTan, berupa : Penentuan sifat-sifat fisik tanah, yaitu :Berat isi tanah-Kadar air tanah asli-Berat jenis tanah asli-Konsistensi-Distribusi butiranPenentuan sifat-sifat tanah, yaitu : Pengujian Triaxial Test (UU),Kegiatan pengujian di Laboratorium menggunakan acuan ASTM yang sedikit mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kondisi tanah di Indonesia (berdasarkan SNI Standar Nasional Indonesia).

3.Pola Pengamanan PantaiBerdasarkan hasil identifikasi potensi kerusakan pantai yang terjadi dari hasil analisa data sekunder dan data dilapangan, disusun suatu pola pengamanan pantai serta prioritas penanganannya dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi, teknis dengan berwawasan lingkungan juga potensi pengembangan dikawasan pantai dan sekitarnya.4.Pekerjaan Detail DesainAnalisis dan Pengkajian Masalah Kegiatan analisis dimaksudkan untuk mengolah data dan informasi yang telah dikompilasi (data primer maupun data sekunder). Dari hasil analisis dapat dirumuskan pola pengendalian/pengamanan pantai untuk selanjutnya dibahas dan didiskusikan. Penyusunan Desain Hidraulik Berdasarkan hasil diskusi diperoleh alternatif pengendali/pengamanan pantai untuk dirumuskan menjadi desain hidraulik, dengan pertimbangan :- Tata letak bangunan,- Fungsi bangunan,- Perhitungan hidraulik,- Dimensi bangunan.Pemodelan Arus Akibat Gelombang dan Potensi Erosi / SedimentasiPemodelan arus sepanjang pantai menggunakan software LongShore Current.Data masukan untuk pemodelan arus yang dibangkitkan gelombang antara lain :- kontur bathimetri perairan,- perioda gelombang tinggi, dan- arah gelombang disetiap titik grid.Model potensi erosi/sedimantasi masih dalam satu rangkaian dengan model arus yang dibangkitkan gelombang.Informasi tinggi, perioda, arah gelombang dan arus yang dibangkitkan gelombang menjadi data masukan dalam perencanaan dan disain bangunan pantai dengan memperhatikan potensi-potensi erosi/sedimentasi serta kemungkinan perubahan garis pantainya.Pemodelan Hidrodinamika dan Kualitas AirPemodelan hidrodinamika akan memodelkan kondisi muka air dan arus yang dibangkitkan oleh pasang surut laut.Metode numerik yang digunakan adalah metode elemen hingga (finite element).Jumlah dan bentuk elemen disesuaikan dengan kebutuhan model sehingga dapat ditampilkan kondisi arus dan elevasi yang optimal disetiap titik gridnya.

Pembuatan Desain RinciDimensi bangunan pengendali/pengamanan pantai diperoleh berdasarkan hasil perhitungan hidraulik serta didukung hasil penyelidikan mekanika tanah kemudian ditindak lanjuti dengan perhitungan struktur, meliputi :- Perhitungan stabilitas bangunan- Perhitungan volume dan biaya- Pembuatan Spektek dan Dokten

Penggambaran DesainPenggambaran desain dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

5.Laporan dan Diskusi / PresentasiSemua laporan harus diserahkan sesuai waktu yang ditentukan untuk didiskusikan/ presentasi dengan pihak terkait dengan jumlah yang ditentukan dalam KAK. Presentasi laporan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk Laporan Pendahuluan, Konsep/Draft Laporan Akhir. Semua aktifitas dalam setiap tahapan kegiatan diwajibkan untuk didokumentasi dalam bentuk foto dan rekaman video.

LAPORANKonsultan harus membuat dan menyerahkan produk laporan pekerjaannya sebagai berikut :Rencana Mutu Kontrak (RMK) (rangkap 4)Laporan ini berupa rencana jaminan mutu pelaksanaan pekerjaan sebanyak sebanyak 5 (lima) buku kepada Direksi Pekerjaan.Laporan Pendahuluan (rangkap 4).Diserahkan pada akhir bulan ke 1 (pertama) setelah pekerjaan dimulai. Laporan ini mencakup jadwal kerja secara keseluruhan, rencana kerja, pengaturan secara administrasi, hasil review perencanaan dan studi sebelumnya serta data awal yang diperoleh melalui survei pendahuluan, untuk dipresentasikan.Laporan Bulanan (tiap bulan rangkap 4)Diserahkan dengan interval bulanan, laporan mana menguraikan tentang mobilisasi tenaga ahli dan bulan/orang, ringaksan kemajuan pekerjaan pada waktu laporan, pekerjaan yang diantisipasi, rencana dan jadwal kerja untuk bulan berikutnya.Draft Laporan Akhir (rangkap 4)Diserahkan selambat-lambatnya 3 minggu sebelum berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk didiskusikan secara intern sebelum dilanjutkan dengan diskusi umum dengan mengundang pihak-pihak terkait.Laporan Akhir (rangkap 10)Harus diserahkan pada akhir pekerjaan, Laporan Akhir berisikan seluruh perbaikan dan penyempurnaan dari draft laporan akhir, sesudah didiskusikan dengan direksi pekerjaan.Laporan Eksekutif (rangkap 5)Laporan ini berisikan ringkasan dan resume dari semua pekerjaan yang telah dilaksanakan baik hasil identifikasi kerusakan, pengukuran detail kerusakan, perhitungan dan desain rehabilitasi kerusakan serta gambar hasil desain.Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 5 )Laporan topografi dan batimetri (buku ukur, diskripsi BM)Laporan hidrologi / hidrometriLaporan geoteknik / mekanika tanahLaporan perhitungan volume dan biayaLaporan Spektek dan Dokumen Tender

Gambar-Gambar Perencanaan (A1 dan A3 masing-masing rangkap 5)Dibuat dalam kertas kalkir ukuran kertas A1. Gambar-gambar ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap untuk setiap lokasi dan ukuran A3 sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk setiap lokasi serta diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak.File Gambar, Laporan dan Dokumentasi (Dalam Ekternal hardisk) Seluruh gambar, laporan, hasil perhitungan dan dokumentasi (foto dan rekaman video), disimpan dalam bentuk file dan dicopy dalam Ekternal Hardisk untuk diserahkan kepada direksi pekerjaan. Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.KAK - 15