kak amdal mesjid terapung

11
KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN DOKUMEN KELOLA LINGKUNGAN PEMBANGUNAN MASJID TERAPUNG PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Kota Pariaman adalah Kota Otonom yang baru dimekarkan dari kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2002. Kota Pariaman mempunyai luas wilayah 73,36 km2, Kota Pariaman adalah bagian dari wilayah Propinsi Sumatera arat yang kental akan nuansa adat, dan agamais. Kota Piaman !uga diindentikan dengan wisata pantai, karena lokasi kota Pariaman yang berada disepan!ang pantai laut Samudera "india, dengan pan!ang pantai #2 km. eberapa pantai Pariaman sudah sangat terkenal dimata $isatawan, Khususnya $isatawan %okal &isumatera arat., Seperti Pantai 'andoriah, Pantai (ermin, Pantai Kata, Pantai Sunur, Pantai Pauh dan Pantai elibis,, &ua Potensi kota ini, disatukan oleh pemerintah Kota Pariaman, melalui )isi * KOTA PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA DAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS LINGKUNGAN, ADAT DAN AGAMA , +mplementasi isi ini diwu!udkan dengan adanya program unggulan Kota Pariaman, yaitu Pembangunan -as!id aya yang berlokasi di pantai 'andoriah Kota Pariaman. Pembangunan mas!id ini diren/anakan berada terapung diatas pesisir laut pantai 'andoriah. Pada sekitar pembangunan mas!iddan beberapa titik di are pantai !uga akan dibangun asilitas pendukung yaitu asilitas parkir kendaraan r 2 dan roda 1 bagi pengun!ung. &engan adanya pembangunan mas!id terapung dan asilitas parkir ini diharapkan dapat menggabungkan kebiasaan dan pola hi masyarakat Kota Pariaman yang agamais dan diharapkan dapat mewu!udkan )isi Kota Pariaman yaitu sebagai Kota tu!uan wisata yang berbasis agama serta diharapkan dapat men!adi i/on baru bagi Kota Pariaman nantinya. &alam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar lingkungan dan beren/ana dalam mengelola sumber daya se/ara bi!aksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup, maka perlu di!aga antara berbagai usaha dan kegiatan. Perlu disadari makin meningkatnya usaha atau kegiatan pembangunan berbagai bidang di Kota Pariaman akan memberikan konsekuensi logis timbulnya dampak perubahan terhadap lingkungan, oleh karena itu Pemerintah Kota Pariaman berusaha selalu mengedepankan masalah lingkungan di segala kegiatan pembangunannya. Pada dasarnya setiap usaha atau kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisa se!ak awal peren/anaan sampai pada saat operasional kegiatannya, sehingga langkah pengendalian dampak negati dan pengembangan dampak positi dapat disiapkan sedini mungkin untuk pen/egahan kerusakan lingkungan. 4dapun salah satu upaya pen/egahan kerusakan lingkungan atau perlindungan5penyelamatan lingkungan se/ara dini sebelum suatu kegiatan

Upload: rana-zara-athaya

Post on 04-Nov-2015

297 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

vbnmm

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJAPENYUSUNAN DOKUMEN KELOLA LINGKUNGANPEMBANGUNAN MASJID TERAPUNG

PENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGKota Pariaman adalah Kota Otonom yang baru dimekarkan dari kabupaten Padang Pariaman pada tahun 2002. Kota Pariaman mempunyai luas wilayah 73,36 km2, Kota Pariaman adalah bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Barat yang kental akan nuansa adat, dan agamais. Kota Piaman juga diindentikan dengan wisata pantai, karena lokasi kota Pariaman yang berada disepanjang pantai laut Samudera Hindia, dengan panjang pantai 12 km.

Beberapa pantai Pariaman sudah sangat terkenal dimata Wisatawan, Khususnya Wisatawan Lokal Disumatera Barat., Seperti Pantai Gandoriah, Pantai Cermin, Pantai Kata, Pantai Sunur, Pantai Pauh dan Pantai Belibis,, Dua Potensi kota ini, disatukan oleh pemerintah Kota Pariaman, melalui visi : KOTA PARIAMAN SEBAGAI KOTA TUJUAN WISATA DAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS LINGKUNGAN, ADAT DAN AGAMA, Implementasi Visi ini diwujudkan dengan adanya program unggulan Kota Pariaman, yaitu Pembangunan Masjid Raya yang berlokasi di pantai Gandoriah Kota Pariaman. Pembangunan masjid ini direncanakan berada terapung diatas pesisir laut pantai Gandoriah. Pada sekitar pembangunan masjiddan beberapa titik di area pantai juga akan dibangun fasilitas pendukung yaitu fasilitas parkir kendaraan roda 2 dan roda 4 bagi pengunjung. Dengan adanya pembangunan masjid terapung dan fasilitas parkir ini diharapkan dapat menggabungkan kebiasaan dan pola hidup masyarakat Kota Pariaman yang agamais dan diharapkan dapat mewujudkan visi Kota Pariaman yaitu sebagai Kota tujuan wisata yang berbasis agama serta diharapkan dapat menjadi icon baru bagi Kota Pariaman nantinya.

Dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan sebagai upaya sadar lingkungan dan berencana dalam mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup, maka perlu dijaga antara berbagai usaha dan kegiatan. Perlu disadari makin meningkatnya usaha atau kegiatan pembangunan berbagai bidang di Kota Pariaman akan memberikan konsekuensi logis timbulnya dampak (perubahan) terhadap lingkungan, oleh karena itu Pemerintah Kota Pariaman berusaha selalu mengedepankan masalah lingkungan di segala kegiatan pembangunannya.

Pada dasarnya setiap usaha atau kegiatan menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang perlu dianalisa sejak awal perencanaan sampai pada saat operasional kegiatannya, sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan lingkungan. Adapun salah satu upaya pencegahan kerusakan lingkungan atau perlindungan/penyelamatan lingkungan secara dini sebelum suatu kegiatan dimulai dengan menerapkan/meningkatkan efektifitas kegiatan akan berdiri untuk melengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 tentang Ketentuan ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, dinyatakan bahwa setiap rencana dan /atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, wajib memiliki Analisis mengenai Dampak Lingkungan. Pada Permen LH Nomor 5 tahun 2012 juga mengatur tentang kegiatan yang wajib memiliki AMDAL.

Untuk memenuhi hal tersebut diatas, pada tahun anggaran 2015 Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Pekerjaan Umum bermaksud melakukan Penyusunan Dokumen Kelola Lingkungan (AMDAL) sebelum dilakukan perencanaan teknis mesjid terapung dan fasilitas parkir kendaraan di Pantai Gandoriah guna mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanh daya dukung tanah.

2. MAKSUD DAN TUJUANPenyusunan Studi AMDAL dimaksudkan untuk : Mengidentifikasi kegiatan proyek pada beberapa tahap antara lain: Pra konstruksi,Konstruksi, Operasi dan pasca operasi, terutama pada aspek yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan; Mengidentifikasi rona awal terkait dengan area kegiatan proyek baik di tapak proyek maupun disekitar lokasi proyek; Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting dan timbal balik antara lingkungan dengan kegiatan proyek, Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) untuk melaksanakan pengelolaan lingkungan. Menjamin suatu usaha dan kegiatan pembangunan atau proyek agar dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan dan memberikan kerangka arah pembangunan fisik masjid terapung dan fasilitas parkir serta dengan rencana pembangunan ini selaras dengan arah pembangunan Kota Pariaman sebagai Kota Wisata.

Adapun tujuan penyusunan AMDAL adalah sebagai berikut: Mengidentifikasikan rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan terutama yang berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup. Mengidentifikasikan komponen-komponen lingkungan hidup yang akan terkena dampak besar dan penting Merumuskan RKL dan RPL. Menyusun kajian Amdal bagi pembangunan konstruksi fisik masjid terapung dan fasilitas parkir sebagai sarana yang dapat mengikuti perkembangan kebutuhan masyarakat. Dengan hasil penyusunan dokumen kelola lingkungan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas dalam perencanaan teknis maupun pelaksanaan fisik masjid terapung dan fasilitas parkir kendaraan bisa direkomendasikan nantinya.

3. SASARANSasaran penyusunan AMDAL adalah untuk menjamin kegiatan Perencanaan dan pembangunan Masjid Terapung dan fasilitas parkir dapat berjalan secara berkesinambungan tanpa merusak lingkungan hidup. Dengan melalui studi AMDAL diharapkan kegiatan pembangunan ini dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien,meminimumkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif terhadap lingkungan hidup.4. LOKASI KEGIATAN Lokasi tapak kegiatan adalah di pantai gandoriah Kota Pariaman

5. SUMBER PENDANAANUntuk pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Dokumen Kelola Lingkungan sebesar Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) termasuk pajak (PPN dan Pph) yang bersumber dari APBD Kota Pariaman Tahun Anggaran 2015.

6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Pengguna Anggaran: Kepala Dinas PU Kota Pariaman, Ir. ASRIZAL Nama PPK: Kepala Bidang Cipta Karya, FERI ANDRI, ST, MT Nama PPTK: Kasi Perumahan dan Permukiman, ANDY KURNIA.S, ST Instansi: Dinas Pekerjaan Umum Kota Pariaman

7. STANDAR TEKNISPada prosedur penyusunan AMDAL harus memperhatikan standar-standar yang : Kesesuaian dan pengembangan panduan penyusunan AMDAL Kesesuaian dan pengembangan peraturan perundang-undangan di bidang sektor yang bersangkutan. Kesesuaian lokasi dengan tata ruang Kesesuaian dan pengembangan metodologi Keabsahan data yang digunakan termasuk hasil pengujian laboratorium. Kesesuaian dan pengembangan disain, teknologi dan proses produksi yang digunakan.

8. REFERENSI HUKUMDasar hukum untuk penyusunan AMDAL : Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air KepMen LH No. 30/MENLH/1 0/ 1999 tentang Panduan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan Permen LH No.05 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup KepMen LH No. 30 Tahun 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Audit Lingkungan Hidup Yang diwajibkan KepMen LH No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) PerMen LH No 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup PerMen LH No 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan Izin Lingkungan. Permen LH No 07 tahun 2010 Permen LH No 16 Tahun 2012 Keputusan Kepala BAPEDAL Nomor 08 tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL Keputusan Kepala Bapedal Nomor 09 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai dampak Lingkungan

RUANG LINGKUP9. LINGKUP KEGIATANLingkup kegiatan AMDAL dibatasi dan disesuaikan dengan hal-hal sebagai berikut : Dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang dipandang relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL dengan meniadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup yang dipandang kurang penting ditelaah; lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas proyek,batas ekologis, batas sosial, dan batas administratif; Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metoda yang digunakan, jumlah sampel yang diukur, dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan sumber daya yang tersedia (dana dan waktu).

Luas area sebagai lokasi penyusunan AMDAL untuk masjid terapung dan area fasiltas parkir meliputi ; Area laut/pantai 3,41 Ha Area darat 2,73 Ha Area untuk lingkungan 3 Ha

LINGKUP PEKERJAAN / STUDYLingkup wilayah studi adalah Pantai Gandoriah Kota Pariaman.

LINGKUP TUGASLingkup kegiatan konsultasi (tugas konsultan) ini meliputi:a. Pengumpulan Data / Kompilasi DataMengumpulkan data kuantatif dan kualitatif dari sumber data primer maupun data skunder untuk keperluan analisa.b. Analisis1. Komponen analisis harus termuat dalam dokumen AMDAL adalah pokok arahan prinsip/persyaratan pelaksanaan program pencegahan dampak penting negative konteks sekitar adalah : Komponen lingkungan yang terkena dampak penting Tujuan pengelolaan lingkungan hidup Upaya pengelolaan lingkungan hidup Waktu dan priode pengelolaan lingkungan Pembiayaan pengelolaan lingkungan Institusi pengelolaan lingkungan2. Prinsip prinsip AMDAL yang harus ditetapkan agar tercapai kawasan yang berwawasan lingkungan yakni : Mempertahankan dan memperkaya ekosistem yang ada Menggunakan energi minimal dan mengendalikan limbah secara terencana Menjaga kelanjutan sistem sosial budaya local Meningkatkan pemahaman konsep lingkungan yang berkelanjutan

c. Materi Pokok AMDAL sekurang kurangnya memuat:1. Harus mencerminkan secara jelas dan tegas wawasan lingkungan hidup yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan kegiatan, dalam hal tersebut faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: Menelaah dan mengavaluasi alternatif dari rencana usaha / kegiatan yang dipandang layak dari segi lingkungan hidup, teknis maupun ekonomis sebagai upaya untuk mencegah timbulnya dampak negatif yang lebih besar. Pada umumnya suatu kegiatan pembangunan akan mengubah rona lingkungan hidup, maka perlu diperhatikan komponen lingkungan hidup yang memiliki ciri ciri:1) Komponen lingkungan hidup yang ingin dipertahankan dan dijaga serta dilestarikan fungsinya.2) Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan perubahan tersebut dianggap penting oleh masyarakat sekitarnya.

2. Perlingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak besar dan penting yang terkait dengan rencana kegiatan. Perlingkupan dampak besar dan penting1) Identifikasi dampak potensial2) Evaluasi dampak potensial3) Pemusatan dampak besar dan penting Perlingkupan wilayah studi1) Batas kegiatan2) Batas ekologis3) Batas sosial4) Batas administrasi5) Batas lingkungan wilayah studi

3. Tahap pelaksanaan kegiatan Tahap prakonstruksi / persiapan Tahap konstruksi1) Rencana penyerapan tenaga kerja2) Kegiatan pembangunan3) Kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan material4) Jenis dan peralatan yang akan digunakan Tahap operasi Tahap pasca operasi

4. Tahap Lingkungan Hidup Rona lingkungan hidup di wilayah studi Kondisi kualitatif dan kuantatif berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah studi Data dan informasi rona lingkungan hidup.1) Fisik Kimia Fisiografi Hidrologi Ruang, lahan, dan tanah Dan lain-lain2) Biologi Flora dan fauna3) Sosial Demografi Ekonomi Budaya Kesehatan masyarakat

5. Perkiraan dan Evaluasi dampak besar dan penting Perkiraan secara dampak usaha / kegiatan pada saat prakonstruksi, konstruksi, operasional, dan pasca operasional terhadap lingkungan hidup di kawasan perencanaan Penentuan arti penting perubahan lingkungan hidup yang diperkirakan bagi masyarakat di wilayah perencanaan Diperhatikan dampak yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Dalam melakukan analisis perkiraan dampak penting agar dipergunakan metode formal secara metematis. Penggunaan metode non-formal hanya dilakukan bilmana dalam melakukan analisa tersebut tidak tersedia formula matematis atau hanya dapat dilakukan pendekatan metode non-formal yang dapat dipertanggung jawabkan. Telaahan terhadap dampak besar dan penting, secara halistik atas berbagai komponen lingkungan hidup yang diperkirakan mengalami perubahan mendasar. Dalam tor ini yang dimaksud dengan evaluasi dampak holistic adalah telaahan secara totalitas terhadap beragam dampak besar dan penting lingkungan hidup. Dampak besar dan penting yang dihasilkan dari evaluasi disajikan sebagai dampak besar dan penting harus dikelola.

10. KELUARAN-KELUARANKeluaran yang harus dihasilkan konsultan adalah keseluruhan dokumen AMDAL yang meliputi dokumen-dokumen di bawah ini : Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL) yang telah dinilai dan disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), dimana ketiga dokumen di atas telah dinilai secara bersama-sama dan disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL Ringkasan Eksekutif Laporan kegiatan

Selama proses penyusunan dokumen AMDAL harus dilakukan persentasi dan mendapatkan rekomendasi dari pihak :1. Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta2. Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta3. Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta4. Kementerian Perhubungan di Jakarta5. Komisi Penilai AMDAL

Seluruh dokumen tersebut di atas telah disetujui oleh Komisi Penilai sehingga Kegiatan pekerjaan perencanaan teknis masjid terapung mendapat kepastian untuk memperoleh Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan.

11. FORMAT PELAPORANLaporan harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).Format Laporan adalah sebagai berikut :a. Kertas Ukuran kertas : A4, 80 GramJenis Kertas : HVS warna putih polosFormat : Atas = 4; Kiri = 3; Kanan = 2,5; Bawah = 3.

b. TulisanJenis Huruf : StandarBentuk Huruf : Jelas, huruf tegak, miring ( sesuai kebutuhan dan cukup jelas terbaca)Spasi : 1,5 spasic. Sampul /CoverBahan : Kertas tebal, jenis buffalo, dilaminasi, hard cover.Warna sampul : disepakati kemudianPenjilidan : dijilid rapiFormat sampul : Desain dan tata letak tulisan pada sampul di desain oleh pelaksana pelaksana / konsultan dan disetujui oleh pihak pengguna jasa.d. Tabel dan GrafikFormat tabel/grafik : kreatifitas konsultan, mudah dibaca dan dimengerti dengan teknik presentasi yang komunikatife. PetaUkuran Kertas : A3, 80 Gram Jenis Kertas : HVS warna putih polos, Print out : berwarna, jelas, dengan teknik presentasi komunikatif

12. PERALATAN, MATERIAL, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PENYEDIA JASA KONSULTANSI Segala sesuatu yang menjadi kewajiban pemrakarsa pada proses penyusunan AMDAL ini,dibantu sepenuhnya oleh Penyedia Jasa Konsultansi, seperti untuk proses pengumuman dan sosialisasi dalam upaya keterbukaan dan keterlibatan masyarakat dan penyerahan dokumen-dokumen ke Komisi Penilai. Penyedia Jasa bertanggung jawab sepenuhnya terhadap dokumen dan perbaikan-perbaikan dokumen yang telah diserahkan oleh Komisi Penilai hingga mendapat persetujuan Komisi Penilai AMDAL.

13. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATANPelaksanaan seluruh kegiatan AMDAL hingga rekomendasi dikeluarkannya Surat keputusan Kelayakan Lingkungan oleh Instansi yang berwenang adalah 150 (seratus lima puluh ) hari kalender sejak diterbitkannya SPMK.

14. SUB BIDANG PERUSAHAANS1.06 Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).

15. PERSONILPersonil untuk penyusun AMDAL harus memenuhi kententuan sebagaimana pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 07 Tahun 2010 tentang Sertifikasi Kompetensi Penyusunan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Adapun kebutuhan personil untuk kegiatan Penyusunan Kelola Lingkungan (AMDAL) untuk perencanaan masjid terapung Kota Pariaman adalah sebagai berikut:

PosisiKualifikasiJumlah Orang

TENAGA AHLI

Ketua TimSekurang-kurangnya S2 Teknik Lingkungan, mempunyai sertifikat AMDAL B dengan kualifikasi sebagai Ketua Tim Penyusun AMDAL ber SKA Ahli Teknik Lingkungan (501) dengan pengalaman 8 (delapan) tahun1

Tenga Ahli Bidang Fisika-KimiaSekurang-kurangnya S1 Teknik Fisika-kimia dan memiliki pengalaman 3 (tiga) tahun1

Tenaga Ahli Bidang BiologiSekurang kurangnya S1 Biologi dan mempunyai pengalaman 3 (tiga) tahun1

Tenaga Ahli LingkunganSekurang-kurangnya S1Teknik Lingkungan SKA Ahli Teknik Lingkungan (501) Pengalaman 3 tahun 1

Tenaga Ahli Kesehatan MasyarakatSekurang-kurangnya S1 Bidang Kesehatan Masyarakat dan memiliki pengalaman 1 (satu) tahun1

Tenaga Ahli HidrooceanografiSekurang-kurangnya S1 Teknik Sipil/Teknik Kelautan berpengalaman di bidang Hidrooceangrafi dan memiliki pengalaman 3 (tiga) tahun1

Tenaga Ahli GeomorfologiSekurang-kurangnya S1 Teknik Geology/Teknik Geodesi berpengalaman di bidang Geomorfologi dan memiliki pengalaman 3 (tiga) tahun1

Tenaga Ahli Sosial/EkonomiSekurang-kurangnya S1 Bidang Sosial/Ekonomi dan memiliki pengalaman 3 (tiga) tahun1

TENAGA PENDUKUNG

Tenaga Surveyor LingkunganMinimal Lulusan D1 untuk segala jurusan, mempunyai kemampuan untuk mensurvey lingkungan dan menyusun laporan kegiatan1

Tenaga AdministrasiMinimal Lulusan D1 untuk segala jurusan, mempunyai kemampuan untuk menyusun laporan kegiatan1

16. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

IIIIII - IVV

1. Perijinan ke instansi terkait dan koordinasi dengan pemerintah setempat.

2. Pengumuman Publik dan Pengumpulan Data Tanggapan Masyarakat.

3. Konsultasi Masyarakat dan Pengumpulan Data Sekunder

4. Penyusunan Draft KA Andal dan konsultasi dengan Pemrakarsa.1. Penyerahan KA Andal ke Pemrakarsa dan Komisi Penilai AMDAL

2. Penyempurnaaan dan Persetujuan KA ANDAL oleh Komisi Penilai AMDAL

1. 3. Pengumpulan data primer1. Penyusunan draft ANDAL RKL- RPL

2. Konsultasi Draft ANDALRKL- RPL dengan Pemrakarsa

3. Penyempurnaan ANDAL RKL- RPL

4. Presentasi ANDAL- KLRPL ke Kementerian terkait1. Penyerahan ANDAL- RKL-RPL kepada Komisi Penilai AMDAL

2. Presentasi ANDAL- RKL-RPL di Komisi Penilai AMDAL dan Kementerian terkait

3. Penyempurnaan dan Persetujuan ANDAL- RKL-RPL

17. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA DI LAPANGANPengumpulan data primer, berupa pengambilan sample, pengamatan, penyebaran dan pengumpulan kuesioner, wawancara harus memenuhi kaidah-kaidah untuk kajian ilmiah dan disesuaikan dengan kedalaman dan cakupan studi AMDAL ini. Pengumpulan data sekunder, harus dilakukan dengan cermat dengan data yang benar dari instansi terkait,

18. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA DI LAPANGANSebagai bahan laporan pada setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan, konsultan diharuskan membuat pelaporan sebagai berikut : Laporan Pendahuluan (Inception Report) secara garis besar berisikan mengenai rencana kerja konsultan dalam penyelesaian pekerjaan serta persiapan kunjungan lapangan. Laporan ini harus diserahkan kepada proyek sebanyak 5 (lima) eksemplar selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender terhitung setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) diterbitkan. Laporan Antara, secara garis besar berisikan mengenai data-data yang ada, hasil kunjungan lapangan, hasil deskripsi rona lingkungan awal, hasil pendugaan dampak lingkungan yang mungkin terjadi, hasil penyusunan AMDAL. Laporan ini harus diserahkan kepada proyek 5 (lima) eksemplar selambat-lambatnya 75 (tujuh puluh lima) hari kalender terhitung setelah SPMK diterbitkan. Laporan Akhir (Final Report) berisikan laporan lengkap yang merupakan penyempurnaan dari laporan Antara berdasarkan masukan dari hasil diskusi/presentasi dengan pihak terkait. Laporan Bulanan, berisikan laporan tentang kegiatan dan permasalahan yang dilakukan perbulannya selama kegiatan penyusunan AMDAL berlangsung.

Disetujui oleh :Kepala Dinas Pekerjaan Umum

Ir. ASRIZALNIP. 19620929 199203 1 008

Pariaman, April 2015Disusun oleh :Kuasa Pengguna Anggaran

FERI ANDRI, ST, MTNIP.19660225 199403 1 006