kajian tol laut (its)

18
HASIL KAJIAN DISKUSI TERUKA “TOL LAUT” Oleh : Kementerian Energi dan Maritim Latar Belakang “... Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut kembali. Ya.., bangsa pelaut dalam arti yang seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, Bukan! Tetapi bangsa laut dalam arti cakrawati samudera. Bangsa pelaut yang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa pelaut yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.” (Ir. Soekarno dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 1953). Penggalan pidato Ir. Soekarno tersebut menegaskan dua hal. Pertama, dorongan kuat agar bangsa Indonesia mampu mandiri mengelola kekayaan lautnya. Kedua, bangsa Indonesia harus menguasai teknologi di bidang kemaritiman untuk menopang tujuan tersebut. Jika melihat sejarah, dua kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara yaitu Sriwijaya dan Majapahit, membangun diri sebagai kekuatan maritim yang kuat. Kedua kerajaan ini mampu mengelola sumber daya pertanian, mengembangkan pendidikan, teknologi dan budaya dengan orientasi kelautan. Pemerintahan Jokowi-JK mengusung visi-misi yang berorientasi pada aspek maritim. Visi Jokowi JK adalah Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan. 2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan berlandaskan negara hukum 3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim 4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera 5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

Upload: rachmat-adimas

Post on 08-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

  • HASIL KAJIANDISKUSI TERUKA

    TOL LAUTOleh : Kementerian Energi dan Maritim

    Latar Belakang... Usahakanlah agar kita menjadi bangsa pelaut

    kembali. Ya.., bangsa pelaut dalam arti yang seluas-luasnya.Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, Bukan! Tetapibangsa laut dalam arti cakrawati samudera. Bangsa pelautyang mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yangmempunyai armada militer, bangsa pelaut yangkesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itusendiri. (Ir. Soekarno dalam pidato peringatan HariKemerdekaan RI pada 1953).

    Penggalan pidato Ir. Soekarno tersebut menegaskan dua hal. Pertama, dorongan kuat agarbangsa Indonesia mampu mandiri mengelola kekayaan lautnya. Kedua, bangsa Indonesia harusmenguasai teknologi di bidang kemaritiman untuk menopang tujuan tersebut.

    Jika melihat sejarah, dua kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara yaitu Sriwijaya danMajapahit, membangun diri sebagai kekuatan maritim yang kuat. Kedua kerajaan ini mampumengelola sumber daya pertanian, mengembangkan pendidikan, teknologi dan budaya denganorientasi kelautan.

    Pemerintahan Jokowi-JK mengusung visi-misi yang berorientasi pada aspek maritim. VisiJokowi JK adalah Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian BerlandaskanGotong-Royong. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut :1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang

    kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim dan mencerminkankepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

    2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan berlandaskannegara hukum

    3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing

  • 6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskankepentingan nasional

    7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaanAdapun program yang akan dilaksanakan terutama dalam menunjang visi berdikari ekonomi

    dalam sektor maritim adalah sebagai berikut : point ke (19) Pengembangan industri perkapalan didalam negeri untuk menyediakan sarana transportasi laut yang aman, efisien dan nyaman (20)Pengembangan kapasitas dan kapabilitas perusahaan jasa kapal laut di Indonesia (21)Pengembangan rute kapal laut yang menghubungkan seluruh kepulauan di Indonesia secara efisientermasuk pulau-pulau terisolasi (22) Revitalisasi pelabuhan laut yang sudah ada, terutamapengembangan Belawan, tanjung Priok, Tanjung Perak, Bitung, Makasar dan Sorong sebagai HubPort berkelas internasional ,(23) Membangun dryport, (26) Penurunan biaya logistik 5% per tahundengan mengembangkan sitem transportasi umum massal terintegrasi yang berimbang baik dilautan, udara maupun darat, (34) Bertambahnya kapal domestik (35) Peningkatan jumlah pelabuhankontainer (10 unit).

    Untuk konektivitas antar pulau-pulau di Indonesia, Jokowi-JK menjadikan proyek tol lautsebagai proyek unggulan. Tol laut bukanlah jalan tol yang dibangun diatas laut atau di bawah laut.Menurut Tim ahli ekonomi Jokowi-JK (dalam Kompas.com), Tol laut adalah jalur kapal-kapal besaryang menghubungkan pelabuhan-pelabuhan utama Indonesia. Akan ada kapal rutin berlayar dariSumatera ke Papua dan kembali. Jika jadwal yang berjalan teratur maka sistem transportasi laut bisaefisien. Saat ini sistem transportasi laut khususnya untuk barang masih jauh dari harapan. Tidak adajadwal kapal berangkat, tiba dan penurunan barang secara pasti. Ini menyebabkan biaya logistik diIndonesia cenderung mahal. Pada tahun 2013, biaya logistik Indonesia mencapai 27 persen dariproduk domestik bruto (PDB), sementara pada tahun 2011 mencapai 24,6 % dari PDB. Hal ini jelassangat tidak efisien dan hampir separuh ongkos logistik di Indonesia disedot oleh ongkostransportasi. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Singapura sebesar 8 persen, Malaysia13 persen, Thailand 20 persen dan bahkan jauh lebih tinggi dari Vietnam yang hanya 25 persen PDB.

    Presiden Jokowi mengembangkan tol laut yang berasal dari konsep pendulum Nusantarayang digagas oleh Pelindo II. Bedanya, pendulum nusantara tak menggunakan dua hub internasionaldan 16 pelabuhan pengumpul. Konsep Pelindo itu hanya menekankan pada enam pelabuhansemata. Dirut Pelindo II, RJ Lino (dalam okezone.com), mengakui konsep Pendulum Nusantaraditerjemahkan Jokowi sebagai tol laut.

    Perbandingan shipping cost terlihat sangat jelas sekali. Pengiriman barang dari Jakarta kechina lebih murah daripada ke Banjarmasin dan jayapura yang notabenenya masih satu wilayahdengan indonesia. Hal ini menunjukan bahwa masih perlunya pemerintah membagi fokus

  • pembangunan ke wilayah indonesia bagian timur agar bisa meratanya ekonomi di Indonesia. TolLaut diklaim hadir sebagai upaya dalam mewujudkan pemerataan pembangunan di Indonesia.

    Maka melalui kajian ini, Kementerian Energi dan Maritim berusaha untuk mendalami isu danmenganalisis konsep Tol Laut dilihat dari beberapa aspek dalam rangka mewujudkan kesejahteraanmasyarakat Indonesia. Sekaligus memberi evaluasi dan rekomendasi terhadap konseppengembangan tol laut ini.

    TujuanAdapun tujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut.

    1. Mendorong pemerintah untuk segera memberi kejelasan dan pencerdasan kepada rakyatIndonesia tentang nasib Tol Laut

    2. Menganalisis konsep Tol Laut dilihat dari berbagai aspek3. Mengeluarkan rekomendasi dari hasil musyawarah-mufakat bersama KM ITS mengenai Isu

    Tol Laut

    Hasil KajianIndonesia Sebagai Negara Maritim

    Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudra, yaitu benua Asia dan Australia,Samudra Hindia dan Pasifik. Dengan letak yang strategis dan predikat sebagai Negara kepulauanterbesar yang memiliki 13.466 pulau dengan luas wilayah 5.180.053 km2, dengan perbandingan luasdaratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.4873 km2. Berdasarkan fakta tersebut, maka tidaklahheran jika Indonesia pantas disebut sebagai negara maritim. Hal ini di perkuat juga dengan sejarahdari bangsa Indonesia sendiri. Dimulai dari jaman kerajaan sriwijaya pada abad ke 7 yang berhasilmenguasai jalur perdagangan di perairan Indonesia dan asia tenggara hingga kerajaan majapahityang hampir berhasil menyatukan seluruh nusantara Indonesia. Dan memiliki 2800 kapal yang bisaberlayar hingga penjuru dunia. Bukti Indonesia sebagai Negara kemaritiman tidak hanya pada jamankerajaan saja, pada jaman kemerdekaan pada tahun 1957. Pada saat itu perdana menteri Indonesia,Djuanda Kartawidjaja mendeklarasikan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk lautsekitar, di antar dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI. Pada saatitu sebelum deklarasi djuanda perarturan perairan Indonesia mengacu pada Ordonansi HindiaBelanda 1939, yaitu Teritoriale Zeen en Maritime Kringen Ordonantie 1939. Dalam peaturantersebut pulau-pulau di wilayah nusantara dipisahkan oleh laut di sekelilingnya dan setiap pulauhanya mempunyai laut di sekeliling sejauh 3 mil dari garis pantai. Dengan deklarasi djuanda inimenyatakan bahwa Indonesia menganut prinsip Negara kepulauan (archipelagic State) sehingga laut

  • laut yang diantara pulau-pulau di Indonesia adalah milik Negara Indonesia. Deklarasi Djuandaselanjutnya diresmikan menjadi UU No.4/PRP/1960. Deklarasi Djuanda diantaranya memuat bahwaIndonesia menyatakan diri sebagai negara kepulauan yang mempunyai corak tersendiri dan bahwasejak dahulu kala kepulauan nusantara ini sudah merupakan satu kesatuan.

    Definisi dan Sejarah Tol LautTol laut adalah sebuah sistem jaringan logistik antar pulau di Indonesia, untuk

    mengkoneksikan pelabuhan-pelabuhan utama dengan kapal-kapal besar yang berlayar bolak-balikdengan jadwal dan jalur yang tetap. Dari pelabuhan-pelabuhan utama tersebut dilakukan distribusilogistic dengan kapal perintis di dalam jaringan sub-koridor. Pelabuhan utama Tol laut berada diBalawan, Jakarta, Surabaya, Makassar dan Sorong.

    Konsep Tol Laut berangkat dari permasalahan besarnya biaya logistik nasional terutamapengiriman ke wilayah Indonesia bagian timur. Beberapa barang tertentu di Indonesia bagian timurharganya jauh lebih mahal dibanding daerah di Indonesia bagian barat. Bahkan pengiriman barangdidalam negeri lebih mahal daripada keluar negeri. Melalui grafik 1. dapat dilihat sedikitperbandingan data tentang ongkos kirim satu kontainer dari Jakarta ke beberapa kota. Dari grafiktersebut dapat dilihat bahwa ongkos kirim ke Hamburg yang jaraknya 11.000 km ternyata lebihmurah daripada ke Padang yang jaraknya hanya 1.000 km.

    Gambar 1 Biaya pengiriman barang dari Jakarta kebeberapa wilayahSumber : Domestic Logistic Company, 2012

    Selain itu ketimpangan masih merupakan permasalahan dalam pembaangunan di Indonesia.Ketimpangan juga terjadi antara volume perdagangan di Indonesia bagian barat dengan volumeperdagangan di Indonesia timur. Hal inilah yang menyebabkan mahalnya biaya pengiriman kedaerah-daerah tertentu di Indonesia.

  • Gambar 2 Peta arus perdagangan domestik di IndonesiaSumber : IPC (PT. Pelindo II), 2012

    Berdasarkan peta arus perdagangan domestik diatas, terlihat bahwa arus perdagangan diIndonesia masih dominan di bagian barat, dan sangat kecil di bagian timur, seperti Papua, Maluku,dan sebagainya. Jika ditinjau dari laju pertumbuhan ekonomi wilayah juga masih terdapatketidakmerataan antar provinsi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, tujuan dari konsep PendulumNusantara atau "Tol Laut" ini yang sejatinya menekan biaya logistik nasional dan kemudianmeningkatkan daya saing dan produksi di daerah-daerah lain khususnya Indonesia timur sehinggapemerataan ekonomi bisa terealisasi.

    Tol Laut dan Pendulum NusantaraSebenarnya konsep Tol laut serupa dengan gagasan Pendulum Nusantara yang dikonsep

    oleh Pelindo. Dimana, Dari konsep pendulum nusantara, dengan mengembangkan Industri dimasing-masing Kluster, Antar pulau di Indonesia tetap terkoneksi dengan jaringan transportasi laut.Tol Laut Indonesia mengakomodasi tiga jaringan angkutan kontainer, penyeberangan, dan pelayaranjarak pendek pantai (short-sea shipping).

    Konsep yang menjadi program pemerintahan Jokowi-JK secara teknis memiliki persamaaankuat dengan konsep pendulum Nusantara pemerintahan SBY-Boediono yang diinisiasi oleh IndonesiaPort Corporation (IPC) yang secara awal juga ingin mempersiapkan pelabuhan transshipmentkontainer Indonesia dengan kekuatan konsolidasi dan garansi volume kontainer yang dikumpulkandari berbagai pelabuhan-pelabuhan feeder sekitar pelabuhan utama indonesia ditambah denganpelabuhan baru di Sorong untuk lebih membuka terisolasinya kawasan Indonesia timur.

  • Konsep Tol Laut Jokowi dan Pendulum Nusantara mengutamakan adanya kapal ukuran besaryang dapat memuat ribuan atau bahkan puluhan ribu container dan oleh karenanya setiappelabuhan yang disinggahi oleh kapal besar tersebut harus memiliki draft kedalaman yang cukupatau memadai untuk melakukan kegiatan bongkar muat. Akibatnya, masing-masing pelabuhan harusmengalokasi dan menyusun anggaran dana yang tidak sedikit untuk memiliki draft kedalaman yangdimaksud untuk kapal pendulum yang besar.

    Gambar 3 Konsep Pendulum NusantaraSumber : IPC (Pelindo II), 2012

  • Gambar 4 Program Tol LautSumber: Bappenas, 2015

    Ship follow the trade atau trade follow the ship? Alur Tol Laut atau ALKI?Dalam dunia shipping dan logistik, ada istilah: Ship follow the trade, yang maksudnya

    adalah kapal atau jalur pelayaran dan infrastruktur pendukung logistik seperti pelabuhan, jalan, dansebagainya, akan ada ketika di tempat tersebut telah ada industri yang dibangun. Jadi, harus adaindustri dulu, baru kapal akan datang. Sedangkan program Tol Laut maupun Pendulum Nusantaramenerapkan konsep trade follow the ship yang dimana membangun jalurnya terlebih dahulu,tanpa perlu tahu apakah akan ada industri baru yang dibangun di Papua, Maluku, dsb atau tidak.Setelah jalur tersebut berjalan, diharapkan justru mendorong para investor untuk berinvestasimembangun industri di daerah-daerah tersebut. (unalux.wordpress.com)

    Istilah ship follow the trade atau trade follow the ship juga berhubungan dengan Alur LautKepulauan Indonesia. Di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, dijelaskan bahwa untukmeningkatkan perekonomian nasional maka perlu dikembangkannya kegiatan pengelolaan sumber

  • daya kelautan yang bernilai ekonomi tinggi di Alur Laut Kepulauan Indonesia (AKLI), Zona EkonomiEksklusif Indonesia dan/atau landas kontinen.

    Sementara itu, didalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan PembangunanEkonomi Indonesia dijelaskan bahwa untuk mengakselerasi pertumbuhan di berbagai kawasan diIndonesia (khususnya Kawasan Timur Indonesia), membangun daya saing maritim, sertameningkatkan ketahanan dan kedaulatan ekonomi nasional, maka perlu adanya upaya dalammemaksimalkan pemanfaatan SLoC maupun ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Adapungambaran gerbang pelabuhan dengan memperhatikan jalur ALKI dapat dilihat melalui gambarberikut.

    Gambar 5 Konsep gerbang pelabuhan dan bandar udara internasional di masa depanSumber : Dokumen MP3EI

    Masih dari dokumen MP3EI, dikatakan dalam rangka penguatan konektivitas nasional yangmemperhatikan posisi geo-strategis regional dan global, perlu ditetapkan pintu gerbang konektivitasglobal yang memanfaatkan secara optimal keberadaan SLoC dan ALKI tersebut di atas sebagaimodalitas utama percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia. Konsepsi tersebutakan menjadi tulang-punggung yang membentuk postur konektivitas nasional dan sekaligusdiharapkan berfungsi menjadi instrumen pendorong dan penarik keseimbangan ekonomi wilayah,yang tidak hanya dapat mendorong kegiatan ekonomi yang lebih merata ke seluruh wilayahIndonesia, tetapi dapat juga menciptakan kemandirian dan daya saing ekonomi nasional yang solid.Melalui beberapa penjabaran diatas, tidak sedikit pihak yang menyangsikan konsep Tol Laut. Pihak-pihak tersebut beranggapan bahwa lebih baik bangun dulu industri dan infrastruktur yangdiperlukan dan sebagainya, maka jalur transportasi akan ada dengan sendirinya. Sehingga timbul

  • pertanyaan yang mana yang harus diprioritaskan antara membangun pelabuhan hub internationalsehubungan dengan jalur ALKI sehingga devisa dan pendapatan negara naik dari potensikepelabuhanan atau membuat konsep Tol Laut/Pendulum Nusantara dengan segala problemainfrasturktur dan suprastruktur yang ada. Ship follow the trade atau trade follow the ship? Jalur TolLaut atau ALKI?

    Gambar 6 Salah satu capaian dari penerapan program Tol Laut yaitu mendorong pertumbuhan trafikkontainer

    Sumber : IPC (Pelindo II)

    Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT. Pelindo II mengatakan bahwa melalui konseptrade follow the ship, diharapkan permasalahan biaya logistik Indonesia yang tinggi setidaknya dapatterurai sambil berharap juga dapat mendorong tumbuhnya industri baru dan terjadinya pemerataanekonomi, seperti yang digambarkan pada skema berikut. Melihat fakta bahwa konsep Tol Lautsendiri sekarang ini sudah pada proses implementasi (Bappenas, 2015), maka hal yang dapatdilakukan adalah mengawal proses pelaksanaannya untuk sebesar-sebesarnya keuntungan negaradan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    Analisis KelembagaanMelihat pentingnya tol laut untuk konektivitas sekaligus peningkatan perekonomian

    Indonesia, pemerintahan Jokowi-JK dinilai cukup serius dalam membangun konektivitas lautIndonesia dilihat dari aspek kelembagaan. Hal ini ditandai dengan dibentuknya KementrianKoordinator kemaritiman yang di kepalai oleh Indroyono Soesilo. Kemenko Maritim dalam memilikitarget kerja sebagai berikut :

  • 1. Sistem transportasi laut yang mampu menurunkan biayalogistik nasional dibawah 24,5% terhadap PDB; (i.e.:Container Padang-Jkt VS Spore-Jkt)

    2. Mampu menumbuhkan armada pelayaran nasional dari10% menjadi 30%;

    3. Mampu meremajakan kapal nasional; kapal tua dari 70%menjadi 50%;

    4. Mampu mengurangi waktu pelayanan pelabuhan (dwelling time) pada Pelabuhan Utama dari 6-7hari menjadi 3-4 hari,

    5. Mampu meningkatkan pertumbuhan signifikan di luar pulau JawaDalam mewujudkan target kerja tersebut, langkah-langkah yang dilakukan diantaranya:

    1. Revitalisasi dan penyediaan armada kapal yang menghubungkan pelabuhan utama, a.l. melaluiPublic Service Obligation (PSO);

    2. Pemberlakuan azas cabotage untuk angkutan laut dalam negeri secara penuh guna memperkuatkedaulatan maritim;

    3. Pengembangan industri galangan perkapalan nasional agar lebih produktif, berdaya saing danmampu mencukupi kebutuhan kapal nasional;

    4. Pengembangan Pelabuhan Hub Internasional sebagai Logistic Center di Kawasan Barat dan TimurIndonesia;

    5. Pengembangan infrastruktur pelabuhan serta peningkatan efisiensi pelayanan pelabuhan;6. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kemaritiman

    Gambar 7 Persebaran pembangunan pelabuhanSumber : Presentasi Menko Maritim, 2015

  • Analisis EkonomiDalam implementasinya, proyek tol laut membutuhkan dana yang relatif tidak sedikit.

    Menurut Dedy S. Priatna, proyek tol laut ditaksir mencapai 700 Triliunan. Anggara Proyek ini akandimasukkan dalam APBN-P 2015 dan RPJMN 2015-2019. Kebutuhan anggaran yang tidak sedikit inimmebuat pemerintahan Jokowi-JK menarik investor asing untuk masuk. Jokowi bahkan sudahmenawarkan proyek tol laut pada sejumlah negara seperti Cina dan Jepang. Berdasarkan keterangandari Badan Perencanaan Nasional, Presiden Joko Widodo dalam lawatannya ke Jepang dan Tiongkokakan menawarkan peluang investasi untuk membangun 24 pelabuhan yang menjadi pilar proyekinfrastruktur tol laut.

    Sebagai tindak lanjut pertemuan Jokowi dengan Presiden Cina Xi Jin Ping disela-sela KTTAPEC, diketahui banyak perusahaan asal negeri tirai bambu tersebut yang ingin berinvestasi diIndonesia. Salah satunya China Merchant Group. Dan menurut, Kepala BKPM (Badan KoordinasiPenanaman Modal) Franky Sibarani, Sudah membuat kesepakatan BUMN Tiongkok dan BUMNIndonesia, nilainya sekitar 2 miliar dolar AS dan diharapkan segera direalisasikan. Pemerintah jugaakan memanfaatkan optimal keberadaan Asia Investment Infrastruktur Bank (www.tribunews.com).

    Untuk menarik investor Jepang, Jokowi melakukan pertemuan dengan para pengusahaJepang yang tergabung dalam Japan External Trade Organization (JETRO), Presiden Jokowi bertemudengan sekitar 1.200 pengusaha utama Jepang dalam Business Forum, Hotel New Otani, Tokyo.Jokowi menjelaskan tol laut, nantinya akan memberikan sebuah transportasi yang murah bagidistribusi barang dari pulau ke pulau. Mulai dari barat di Pulau Sumatera kemudian ke arah timur kearah Papua di sini. Sekarang ini telah disederhanakan yang dulunya ngurus izin sampe 1.150 harisekarang kira-kira 220-an hari, sebuah pemotongan yang sangat panjang menjadi sangat pendeksekali sehingga ini bisa dimanfaatkan oleh investor-investor dalam mengurus perizinan.

  • Gambar 8 Rencana investasiSumber : PPT Menko Maritim

    Rencana masuknya investasi asing tersebut dapat menjadi peluang dan sekaligus tantanganbagi kedaulatan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu mengontrol investasi asingyang masuk dalam implementasi konsep Tol Laut melalui kebijakan investasi dan pengadaan sumberpembiayaan dalam negeri. Lalu bagaimana dengan pendanaan proyek tol laut dalam RPJMN 2015-2019?

    Dalam RPJMN 2015-2019 pembangunan proyek tol laut dan segala prasarananyamembutuhkan dana hingga 900 T. Adapun rincian alokasi diantaranya APBN 498 Triliun, BUMN238,2 Triliun dan Swasta sebesar 163,8 Triliun. Secara lebih lengkap dapat dilihat melalui gambarberikut.

  • Gambar 9 Perkiraan Kebutuhan Pendanaan RPJMN 2015-2019Sumber : Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, 2015

    Secara lebih detail, alokasi dana untuk perhubungan laut meliputi pembangunan 24pelabuhan strategis, short she shipping, pengembangan pelabuhan, pembelian kapal dapat dirinciberdasarkan gambar berikut.

  • Gambar 10 Proyek kemaritiman dalam RPJMNSumber : Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bapenas, 2015

    Jadi Pemerintah disini punya andil yang sangat besar dalam pembiayaan proyekperhubungan laut. Terutama lewat APBN sebesar 498 Triliun dan BUMN 238,151 Triliun. Adapunswasta hanya mempunyai andil sebesar 163,8 Triliun. Pihak swasta pun baik asing maupun dalamnegeri yang paling besar prosentasenya adalah di proyek pembangunan 24 pelabuhan 87 Triliun,fasilitas kargo umum , bulk dan pengembangan pelabuhan komersil masing-masing sebesar 20 Tserta proyek pembelian kapal sebesar 26 T. Namun, jika melihat komposisinya, pembiayaan darisektor swasta sangat kecil dibandingkan dengan pembiayaan dari BUMN dan APBN. Kecuali untukproyek revitalisasi industri galangan kapal, pelabuhan kargo dan pengembangan pelabuhankomersil.

    Pembangunan proyek tol laut ini tentu akan membutuhkan dana yang besar dan waktu yangtidak sebentar sedangkan pemerintah Jokowi-JK menargetkan proyek ini selesai dalam waktu 5tahun sesuai dengan yang tertera dalam RPJMN. Oleh karena proyek ini sangat strategis, makasangat diperlukan pengawasan bersama dari semua pihak mulai dari pembuatan konsep,pendanaan, eksekusi dan laporan pertanggungjawaban.

  • Analisis InfrastrukturBerdasarkan catatan Bappenas mengenai konsep awal tol laut, sebanyak 24 pelabuhan itu

    akan dibagi menjadi pelabuhan "hub", pelabuhan utama, dan pelabuhan pengumpul yang mampumendistribusikan barang ke kota-kota kecil. Sebanyak 24 pelabuhan itu adalah Pelabuhan BandaAceh, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Pangkal Pinang, Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Dumai,Pelabuhan Panjang, Pelabuhan Batam, dan Pelabuhan Padang. Kemudian Pelabuhan Tanjung Priok,Pelabuhan Cilacap, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Lombok, Pelabuhan Kupang, PelabuhanBanjarmasin, Pelabuhan Pontianak, Pelabuhan Palangka Raya, Pelabuhan Maloy dan PelabuhanBitung. Selanjutnya adalah Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Ambon, Pelabuhan Halmahera,Pelabuhan Sorong, Pelabuhan Jayapura dan Pelabuhan Merauke . Selain sarana fisik 24 pelabuhanstrategis, pemerintah juga berencana membangun infrastruktur penunjang tol laut, "short seashipping", fasilitas kargo dan kapal, pengembangan pelabuhan komersial, dan pembangunantransportasi multimoda.

    Gambar 11 Infrastruktur yang harus dibangunSumber: Presentasi Deputi Sarana dan Prasana Bappenas, 2015

    Konsep Tol Laut tidak saja memerlukan draft kedalaman dermaga (Infrastruktur) tetapi jugamemerlukan perangkat alat bongkar muat CC (Container Crane), Top Loader, Reach Taker dan rasiokebutuhan space Quay Yard untuk menampung container dari proyeksi kegiatan bongkar muat kapalpendulum yang besar. Selanjutnya, selain infrastruktur maka diperlukan suprastruktur pendukungseperti: Bagaimana manajerial pelabuhan membuat CSL (Crane Sequence List) karena menggunakan

  • misal 2 alat CC untuk satu kapal agar cepat selesai kegiatan bongkar muat di setiap pelabuhan yangdisinggahinya.

    Terdapat beberapa kendala dalam implementasi konsep tol laut ini. Pertama, kapal besarberkapasitas 3000-4000 TEU hanya masuk pada pelabuhan tertentu dan tidak setiap pelabuhanmemiliki kapasitas ini, karena syarat yang dibutuhkan adalah Jetty atau tempat sandar Pelabuhanharus cukup dalam ditambah dengan kapasitas pelabuhan yang harus mencukupi, sehingga mutlakdibutuhkan pembangunan dan perbaikan infrastruktur pelayaran diantaranya PembangunanPelabuhan skala besar dan pengadaan Kapal-kapal dengan kapasitas 3000-4000 TEU. Ditambah lagipemerintah tetap harus mengawal proses investasi pembangunan tol laut ini yang melibatkan pihakasing.

    Menurut RJ Lino, biaya pembangunan infrastruktur kelautan sebesar 5 - 6 milyar dollar ASatau setara 72 trilyun (dengan 1 USD = Rp 12.000), biaya yang cukup besar namun ternyata ide ini didukung oleh semua komponen usaha terkait termasuk kementrian perhubungan laut. Ditambahbahwa konsep ini menjadi proyek prestisius di pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla nanti.

    Gambar 12 Rencana pembangunan infrastruktur penunjang tol lautSumber : Bappenas, 2015

    KesimpulanSecara umum orientasi Tol Laut Indonesia pemerintahan Jokowi adalah untuk

    menyeimbangkan ekonomi khususnya kondisi perdagangan antar wilayah dan pulau-pulau IndonesiaBarat dan Indonesia Timur. Dari segi operasional, Tol Laut Indonesia (TLI) merupakan sebuah koridorlaut liner (berjadwal dan destinasi tetap ) berkapasistas dan berdensitas tinggi yang menerapkankonsep jaringan pengumpul-pengumpan (hub and Spokes) dari ketiga pola jaringan layanan utamayaitu angkatan laut kontainer jarak jauh, angkuta penyeberangan pantai (coastal-shipping), danangkutan jarak pendek laut (Shot-sea shipping).

    Secara awal tol laut lebih mempertimbangkan trafik kontainer. Oleh karena itu sebaiknyajuga mempertimbangkan kargo; curah baik kering maupun basah (khususnya minyak dan gas) serta

  • penumpang dan kendaraan. Dan jikalau orientasi wilayah tol laut lebih mempertimbangkan gerakbandul Barat-Timur, nampaknya juga perlu mempertimbangkan gerak utara-selatan, masih banyakpertimbangan yang harus dilakukan dari aspek sosial, infrastruktur pelabuhan dan juga prosespengiriman barang yang nantinya dilakukan setelah kapal sampai pelabuhan.

    Dari aspek geografis, tol laut Indonesia sebaiknya juga membentuk jaringan simpul danjaringan pelabuhan serta pulau di Indonesia. Simpul (main-corridor): Belawan/Kuala Tanjung, Batam, Priok, Perak, Makassar dan Sorong (atau

    Bitung) Jaringan (sub-corridor): Aceh, pantai Timur Sumatera, pantai Barat Sumatera, Babel dan

    Kalimantan Barat, Jawa ( Barat, Tengah dan Timur), Kalimantan Timur, Bali dan NTB NTT, Sulawesidan Maluku Utara, Maluku, Maluku tenggara dan Selatan-Barat serta Papua khususnya PapuaBarat-Timur.

    Tol Laut merupakan salah satu konsep yang diharapkan dapat solusi efektif untuk menguraipermasalahan dunia maritim dan logistik di Indonesia. Namun demikian konsep ini masih memilikibeberapa kendala diantaranya kapal besar berkapasitas 3000-4000 TEU hanya masuk padapelabuhan tertentu dan tidak setiap pelabuhan memiliki kapasitas ini, karena syarat yangdibutuhkan adalah Jetty atau tempat sandar Pelabuhan harus cukup dalam ditambah dengankapasitas pelabuhan yang harus mencukupi, sehingga mutlak dibutuhkan pembangunan danperbaikan infrastruktur pelayaran diantaranya Pembangunan Pelabuhan skala besar dan pengadaanKapal-kapal dengan kapasitas 3000-4000 TEU. Ditambah lagi pemerintah tetap harus mengawalproses investasi pembangunan tol laut ini yang melibatkan pihak asing. Maka dari itu, perludilakukan kajian komprehensif terhadap implementasi konsep tol laut ini agar konsep ini benar-benar menyejahterakan bangsa Indonesia.

    Salam Jalesveva Jayamahe, Di lautan kita Jaya.

    Referensi :Dokumen Visi Misi Jokowi-JK kpu.go.id/koleksigambar/VISI_MISI_Jokowi-JK.pdfDokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019Dokumen Marterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi IndonesiaPP Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasionalhttp://www.antaranews.com/berita/486898/indonesia-tawarkan-investasi-24-pelabuhan-

    tol-laut

  • http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/06/17/1449113/Timses.Jokowi.Jelaskan.soal.Tol.Laut

    http://economy.okezone.com/read/2015/03/11/320/1117187/konsep-tol-laut-kuat-di-barat-lemah-di-timur

    http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/04/01/dua-investor-tiongkok-ingin-bangun-tol-laut

    http://www.setneg.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=8902http://katadata.co.id/berita/2015/03/20/jokowi-tawarkan-proyek-infrastruktur-ke-cina-

    dan-jepanghttp://www.fmeindonesia.org/mengawal-misi-pembangunan-tol-laut-hadiah-nawacita-

    jokowi-jk/Laksanawan, Irnanda dk.2014.Indonesia Berdaulat, Berdikari, dan Berdaya Saing. Jakarta:

    IKA ITSPresentasi Menko Maritim, Indroyono Soesilo di Kampus ITS.2015. Pembangunan

    Kemaritiman IndonesiaPresentasi Deputi Sarana dan Prasana Bappenas.2014.Prioritas Kedaulatan Energi dan

    Infrastruktur RPJMN 2015-2019Hasil Diskusi KM ITS (27 April 2015)