kajian terapi kortikosteroid dosis rendah … · bagian ilmu penyakit dalam fk uns/rsud dr moewardi...

18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id i KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH TERHADAP KADAR HIGH-MOBILITY GROUP BOX 1, PRO-ADRENOMEDULLIN DAN INTERLEUKIN-17 SERUM MENCIT MODEL SEPSIS TAHAP AWAL INDUKSI LIPOPOLISAKARIDA TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Ilmu Biomedik Oleh Diding Heri Prasetyo S 501008018 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

Upload: hoangminh

Post on 27-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

i

KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH TERHADAP

KADAR HIGH-MOBILITY GROUP BOX 1, PRO-ADRENOMEDULLIN

DAN INTERLEUKIN-17 SERUM MENCIT MODEL SEPSIS

TAHAP AWAL INDUKSI LIPOPOLISAKARIDA

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Kedokteran Keluarga

Minat Utama Ilmu Biomedik

Oleh

Diding Heri Prasetyo

S 501008018

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2014

Page 2: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ii

Page 3: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iii

Page 4: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

iv

Page 5: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillahirabbil'alamin penulis panjatkan ke hadirat

Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayahNya sehingga

penyusunan tesis yang berjudul

Terhadap Kadar High-Mobility Group Box 1, Pro-Adrenomedullin dan

Interleukin-17 Serum Mencit Model Sepsis Tahap Awal Induksi

ini dapat terselesaikan. Penelitian ini untuk memenuhi

sebagian persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis

I bidang Ilmu Penyakit Dalam di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan

penghargaan yang tinggi kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan

pendidikan Pasca Sarjana Program Studi Magister Kedokteran Keluarga minat

utama Biomedik.

2. R. Basoeki Soetardjo, drg. MMR, sebagai Direktur RSUD Dr. Moewardi

beserta seluruh jajaran staf direksi yang telah berkenan dan mengijinkan untuk

menjalani program pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

3. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S, sebagai Direktur Program Pasca Sarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta staf atas kebijakannya yang

mendukung dalam penulisan penelitian tesis ini.

4. Dr. Hari Wujoso, dr. SpF. MM, sebagai Ketua Program Studi Magister

Kedokteran Keluarga sekaligus sebagai pembimbing II yang telah memberikan

dorongan dan arahan kepada penulis untuk pelaksanaan serta penulisan tesis

ini.

5. Ari Natalia Probandari, dr., MPH., PhD, sebagai Sekretaris Program Studi

Magister Kedokteran Keluarga minat utama Ilmu Biomedik yang telah

memberikan dorongan kepada penulis untuk pelaksanaan dan penulisan tesis

ini.

Page 6: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

vi

6. Prof. Dr. H. Zainal Arifin Adnan, dr. SpPD-KR, FINASIM, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan kemudahan dan dukungan kepada penulis selama menjalani

pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

7. Prof. Dr. HA. Guntur Hermawan, dr. SpPD-KPTI, FINASIM, selaku Kepala

Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku

pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

memberi pengarahan dalam penyusunan tesis ini, serta memberikan ijin dan

bimbingan sehingga tugas penulisan tesis ini terwujud.

8. Prof. Dr. HM. Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM, selaku Ketua

Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Dalam dan selaku pembimbing II yang

telah mendidik dan memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan

pendidikan.

9. Drs. Sumardi, MM, selaku pembimbing statistik yang telah sabar

membimbing dan membrikan pengarahan dalam penyusunan tesis.

10. Seluruh staf pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi

Surakarta. Prof. Dr. HA. Guntur Hermawan, dr. SpPD-KPTI, FINASIM; Prof.

Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. SpPD-KR, FINASIM; Prof. Dr. Djoko Hardiman,

dr. SpPD-KEMD, FINASIM; Prof. Dr. HM. Bambang Purwanto, dr. SpPD-

KGH, FINASIM; Suradi Maryono, dr. SpPD-KHOM, FINASIM; Sumarmi

Soewoto, dr. SpPD-KGER, FINASIM; Tatar Sumandjar, dr. SpPD-KPTI,

FINASIM; Tantoro Harmono, dr. SpPD-KGEH, FINASIM; Tri Yuli Pramana,

dr. SpPD-KGEH, FINASIM; P. Kusnanto, dr. SpPD-KGEH, FINASIM; Dr.

Sugiarto, dr. SpPD, FINASIM; Supriyanto Kartodarsono, dr. SpPD-KEMD,

FINASIM; Supriyanto Muktiatmojo, dr. SpPD, FINASIM; Dhani Redhono,

dr, SpPD-KPTI, FINASIM; Wachid Putranto, dr. SpPD, FINASIM; Arifin, dr.

SpPD, FINASIM; Fatichati B, dr. SpPD; Agung Susanto, dr. SpPD; Arief

Nurudin, dr. SpPD; Agus Joko Susanto, dr. SpPD; Yulyani W, dr. SpPD; Sri

Marwanta, dr. SpPD, MKES; Aritantri, dr. SpPD; Bayu Basuki Wijaya, dr.

SpPD, MKES; Eva Niamuzisilawati, dr. SpPD, MKES; Evi Nurhayatun, dr.

SpPD. MKES; R. Satrio, dr. SpPD. MKES yang telah memberi dorongan,

Page 7: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

vii

bimbingan dan bantuan dalam segala bentuk sehingga penulis bisa

menyelesaikan penyusunan tesis ini.

11. Seluruh Staf dan Karyawan Laboratorium Biokimia FK UNS, yang telah

memberikan dorongan baik moril maupun meteriil selama menjalani

pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

12. Seluruh teman sejawat Residen Penyakit Dalam yang telah memberikan

dukungan dan bantuan kepada penulis baik dalam penelitian ini maupun

selama menjalani pendidikan.

13. Seluruh Staf dan Tenaga Laboran Laboratorium Histologi dan Laboratorium

Biomedik FK UNS yang telah memberikan bantuan atas terlaksananya

penelitian ini.

14. Istri, anak-anak, orang tua, mertua, dan saudara yang telah memberikan

dorongan baik moril maupun meteriil selama menjalani pendidikan PPDS I

Ilmu Penyakit Dalam.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah

membantu atas terlaksananya penelitian ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan tesis ini

banyak terdapat kekurangan, untuk itu penyusun mohon maaf dan sangat

mengharapkan saran dan kritik dalam rangka perbaikan penulisan penelitian tesis

ini.

Surakarta, Desember 2014

Penyusun

Page 8: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

viii

Diding Heri Prasetyo. 2014. Kajian Terapi Kortikosteroid Dosis Rendah Terhadap Kadar High-Mobility Group Box 1, Pro-Adrenomedullin dan Interleukin-17Serum Mencit Model Sepsis Tahap Awal Induksi Lipopolisakarida. TESIS. Pembimbing I: Prof. Dr. dr. H. A. Guntur Hermawan, SpPD-KPTI, FINASIM, Pembimbing II: Prof.Dr. dr. HM Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM.Program Studi Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Latar BelakangPenggunaan kortikosteroid dosis rendah pada penatalaksanaan sepsis tahap

awal masih diperdebatkan. Pemberian kortikosteroid dosis rendah pada sepsis dapat mengurangi respons inflamasi sitemik, menghambat produksi sitokin pro-inflamasi dan mediator inflamasi, serta menurunkan adhesi leukosit ke endotel.High-mobility group box 1 (HMGB1) mengaktivasi NF-kB sehingga menginduksirespons inflamasi. Proadrenomedulin (pro-ADM) merupakan prediktor keparahan sepsis. IL-17 merupakan regulator respons inflamasi dan mengkoordinasikan sistem imun bawaan dan adaptif pada proses inflamasi.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kortikosteroid dosis rendah terhadap kadar HMGB1, pro-ADM dan IL-17 pada sepsis tahap awal.Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris, dengan sampel 24 ekor mencit Balb/C jantan yang dibagi menjadi kelompok kontrol, sepsis, dan sepsis+kortikosteroid dosis rendah. Untuk membuat model sepsis,hewan coba diinokulasi lipopolisakarisa/LPS (E. Coli) dosis 0,1 mg/mencit secaraintraperitoneal (i.p). Kortikosteroid dosis rendah yang digunakan adalah metilprednisolon dosis 0,05 mg/mencit/12 jam secara i.p. Mencit kontrol tidak diinokulasi selama penelitian. Kadar HMGB1, pro-ADM dan IL-17 serum ditentukan menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Uji kadar HMGB1, pro-ADM dan IL-17 serum menggunakan analysis of variance (Anova) dan untuk menentukan perbedaan kemaknaan digunakan p<0,05.Hasil Penelitian

Kortikosteroid dosis rendah secara bermakna menurunkan kadar HMGB1 (408,7±68,2 pg/mL vs 494,1±77,7 pg/mL; p =0,033), pro-ADM (33,0±2,7 pg/mL vs 48,5±5,7 pg/mL; p<0,001) dan IL-17 (33,3±3,7 pg/mL vs 47,1±5,5 pg/mL; p<0,001) dibandingkan kelompok sepsis. Perbedaan respons sekresi protein HMGB1, Pro-ADM dan IL-17 setelah pemberian steroid dosis rendah pada sepsis tahap awal, masing-masing adalah pro-ADM paling responsif (r = -0,882; p <0,01), IL-17 (r = -0,844; p <0,01) dan HMGB1 (r = -0,530; p =0,035).Kesimpulan

Kortikosteroid dosis rendah menurunkan kadar HMGB1, pro-ADM dan IL-17 pada sepsis tahap awal.

Kata kunci: adrenomedulin, HMGB1, IL-17, kortikosteroid, sepsis

Page 9: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ix

Diding Heri Prasetyo. 2014. Analysis of Effect of Low-Dose Corticosteroid onLevels of High-Mobility Group Box 1, Pro-Adrenomedullin and Interleukin-17Serum in Mice Model of Early Sepsis induced by lipopolysaccharide. THESIS. Supervisor I: Prof. Dr. dr. H. A. Guntur Hermawan, SpPD-KPTI, FINASIM, Supervisor II: Prof.Dr. dr. HM Bambang Purwanto, Sp.PD-KGH, FINASIM.Program Study of Medical Family, Post-graduate Program of Sebelas Maret University Surakarta.

ABSTRACT

BackgroundThe use of low-dose corticosteroids in the management of early stage of

sepsis is still debated. Low-dose corticosteroids in sepsis can reduce the systemicinflammatory response, inhibiting the production of pro-inflammatory cytokine,inflammatory mediators, and decrease adhesion of leukocytes to the endothelium.High-mobility group box 1 (HMGB1) activates NF-kB that induce an inflammatory response. Proadrenomedulin (pro-ADM) is a predictor of the severity of sepsis. IL-17 is a regulator of inflammatory responses and coordinating innate and adaptive immune system in inflammatory processes.Objectives

This study aimed to analyze the effects of the use of low-dosecorticosteroids on the levels of HMGB1, pro-ADM and IL-17 in early sepsis.Methods

This study was an experimental research laboratory, with 24 male Balb/C mice which were divided into control, sepsis, and sepsis+low-dose corticosteroidsgroups. Sepsis was induced in the male Balb/C mice by inoculating with an intraperitoneally (i.p) injection of lipopolysaccharide/LPS (E. Coli) dose of 0.1mg/mice/i.p., for sepsis mice model. Control mice were not inoculated during the study. Low-dose corticosteroids being used is methyl prednisolone at a dose of0.05 mg/mice/12hours/i.p. HMGB1, pro-ADM and IL-17 serum level was measured with enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). One way analysis of variance (Anova) for HMGB1, pro-ADM and IL-17 serum level and p<0.05 were used to determine the significant differences.Results

Low-dose corticosteroids significantly decreased HMGB1 (408.7±68.2 pg/mL vs 494.1±77.7 pg/mL; p =0.033), pro-ADM (33.0±2.7 pg/mL vs. 48.5±5.7pg/mL; p <0.001) and IL-17 (33.3±3.7 pg/mL vs 47.1±5.5 pg/mL; p <0.001) respectively compared sepsis group. The difference in response to protein secretion of HMGB1, pro-ADM and IL-17 after the administration of a low dose of steroids in early sepsis are the most responsive pro-ADM (r = -0.882; p <0.01), IL-17 (r = -0.844; p <0.01) and HMGB1 (r = -0.530; p = 0.035) respectively.Conclusions

The use of low-dose corticosteroids reduce levels of HMGB1, pro-ADM and IL-17 in early sepsis.

Key words: adrenomedullin, corticosteroids, HMGB1, IL-17, sepsis

Page 10: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

x

DAFTAR ISI

Halaman

... i

HALAMAN PENGESAHAN ii

iii

... iv

KATA . v

.. viii

ix

... x

.. xiii

DAFTAR TABEL .. xiv

DAFTAR xv

BAB I. 1

A. 1

B. 5

C. 5

D. . 6

BAB II. 8

A. 8

1. 8

a. Definisi 8

b. 10

c. 11

2. Peran high-mobility group box 1 pada sepsis 20

a. 23

3. Peran pro-adrenomedulin pada sepsis . 27

4. Peran IL-17 pada sepsis .. 30

a. Struktur dan fungsi IL-17 ... 31

5. Terapi kortikosteroid pada sepsis 33

6. Nuclear factor-kappa B 41

7. Hewan coba model sepsis ... 43

Page 11: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xi

a. Model non-bedah 44

1) Model aplikasi endotoksin 44

2) Model pemberian patogen intravaskuler ... 46

b. Model bedah 47

1) Model cecal ligation and puncture 482) Model insersi stent pada kolon asenden ... 49

3) Model implantasi patogen 49

B. 50

C. 52

1. Kerangka konseptual 522. Penjelasan (narasi) kerangka konseptual

penelitian 53D. Hipotesis Penelitian 55

57

A. Tempat dan Waktu Penelitian 57

B. Jenis Penelitian 57

C. Subjek Penelitian dan Besar Sampel ..................... 59

D. Variabel Penelitian dan Definisi operasional ...... 60

1. Klasifikasi variabel penelitian 60

2. Definisi operasional variabel 61

E. Teknik Pengumpulan Data .................................... 63

F. Teknik Pendeteksian dan Pengukuran Data .......... 65

66

67

A. Hasil Penelitian 67

1. 67

2. 693. Analisis pengaruh steroid terhadap kadar

HMGB1, Pro-ADM dan IL-17 7081

1. 81

2. 83

Page 12: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xii

a. Pengaruh pemberian kortikosteroid dosis rendah terhadap kadar HMGB1 pada sepsis tahap awal 83

b. Pengaruh pemberian kortikosteroid dosis rendah terhadap kadar proADM pada sepsis tahap awal 85

c. Pengaruh pemberian kortikosteroid dosis rendah terhadap kadar IL-17 pada sepsis tahap awal 87

d. Perbedaan respons sekresi protein HMGB1, pro-ADM dan IL-17 terhadap pemberian kortikosteroid dosis rendah pada sepsis tahap awal 90

3. 90

4. 91

5. 92

93

A. 93

B. 93

C. 94

DAFTAR PUSTAKA 95

105

Page 13: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Jalur sinyal TLR pada mamalia 13

Gambar 2.2 Proses intraseluler pada sistem pertahanan alamiah 15

Gambar 2.3 Imunopatogenesis sepsis 17

Gambar 2.4 Respons tubuh terhadap molekul berbahaya 21

Gambar 2.5 22

Gambar 2.6 24

Gambar 2.7 Jalur sinyal HMGB1 pada sepsis 25

Gambar 2.8 Mediator awal dibandingkan akhir dari septik yang mematikan 26

Gambar 2.9 Struktur adrenomedulin 29

Gambar 2.10 Diferensiasi sel Th17 32

Gambar 2.11 Aktivasi ekspresi gen anti-inflamasi pada kortikosteroid dosis tinggi 34

Gambar 2.12 Penekanan aktivasi ekspresi gen inflamasi pada kortikosteroid dosis rendah 36

Gambar 2.13 Efek penghambatan kortikosteroid pada aktivasi NF- B 37

Gambar 2.14 Peran steroid dosis rendah dalam penatalaksanaan sepsis 39

Gambar 2.15 Mekanisme kerja reseptor glukokortikoid 43

Gambar 2.16 52

Gambar 3.1 Bagan Rancangan Penelitian 58

Gambar 3.2 Kerangka operasional kajian molekuler steroid dosis rendah terhadap kadar HMGB1, pro-ADM, IL-17mencit Balb/C model sepsis 64

Gambar 4.1 Kadar HMGB1 masing-masing kelompok perlakuan ... 72

Gambar 4.2 Kadar pro-ADM masing-masing kelompok perlakuan ... 75

Gambar 4.3 Kadar IL-17 masing-masing kelompok perlakuan ........ 78

Gambar 4.4 Aspek-aspek Nilai-nilai Kebaruan 91

Page 14: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kriteria SIRS, sepsis, sepsis berat dan syok septik berdasarkan konsensus ACCP/SCCM tahun 1991 8

Tabel 2.2 Kriteria sepsis berdasarkan konsensus SCCM/ACCP/ 9

Tabel 2.3 Aksi glukokortikoid selama respons 38

Tabel 2.4 Dosis ekuivalen kortikosteroid dosis rendah 40

Tabel 3.1 Jadwal penelitian 57

Tabel 4.1 Deskripsi dan Uji Normalitas Data Variabel Kadar HMGB1, Pro-ADM dan IL-17 Berdasarkan Kelompok Sampel 69

Tabel 4.2 Variasi atau Perbedaan Tiga Rerata Kadar HMGB1 menurut Kelompok Sampel 71

Tabel 4.3 Penelusuran Beda Dua Rerata Kadar HMGB1 antar 73

Tabel 4.4 Variasi atau Perbedaan Tiga Rerata Kadar Pro-ADM menurut Kelompok Sampel 74

Tabel 4.5 Penelusuran Beda Dua Rerata Kadar Pro-ADM antar Kelompok Sampel

76

Tabel 4.6 Variasi atau Perbedaan Tiga Rerata Kadar IL-17 menurut Kelompok Sampel ... 77

Tabel 4.7 Penelusuran Beda Dua Rerata Kadar IL-17 antar Kelompok Sampel 79

Tabel 4.8 Perbandingan Respons Variabel Kadar HMGB1, Pro-ADM dan IL-17 Setelah Pemberian Steroid Dosis Rendah pada Sepsis Awal 80

Page 15: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xv

DAFTAR SINGKATAN

ACCP : american collage of chest physicians

ADM : adrenomedulin

AGEPs : advanced glycation end products

AMP : adenosine monophosphate

AP-1 : activator protein 1

APACHE II : acute physiology and chronic health evaluation

APC : antigen presenting cell

CARS : compensatory anti-inflammatory response syndrome

CASP : colon ascendens stent peritonitis

CBP : cAMP-response-element-binding-protein

CD : clusters of differentiation

CFU : colony-forming unit

CLP : caecal ligation and puncture

COX2 : cyclooxygenase

CREB : cyclic AMP-responsive element-binding protein

CRP : C-reactive protein

CSF : coloni stimulating factor

DAMPs : damage associated molecular patterns

DC : dendritic cells

DIC : disseminated intravascular coagulation

DNA : deoxyribonucleic acid

dsRNA : double-stranded RNA

ELISA : enzyme-linked immunosorbent assay

G-CSF : granulocyte colony-stimulating factor

GILZ : glucocorticoid-induced leucine zipper

GM-CSF : granulocyte-macrophage colony-stimulating factor

GREs : glucocorticoid response elements

GRO- : growth regulated oncogene-alpha

GRs : glucocorticoid receptors

HAT : histone acetyltransferase

HDAC2 : histone deacetylase-2

HLA : human leucocyte antigen

HMGB1 : high-mobility group box 1

HPA : hipotalamus-pituitari-adrenal

Page 16: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xvi

Hsp : heat shock factor

ICU : intensive care unit

IFN : interferon-

IKB : inhibitor of NF-

IKK : inhibitor of NF-

IL : interleukin

iNOS : inducible nitric oxide synthase

IRAKs : IL-1R-associated kinases

IRFs : interferon-regulatory factors

JNK : JUN N-terminal kinase

LBP : lipopolysaccharide binding protein

LD50 : lethal dose 50%

LDL : low-density lipoprotein

LPS : lipopolysaccharide

MAL : MYD88-adaptor-like

MAPKs : mitogen-activated protein kinases

MARS : mixed antagonist response syndrome

MHC : major histocompability complex

MIF : macrophage migration inhibitory factor

MKK : MAP kinase kinase

MKP : mitogen-activated protein kinase phosphatase

MOF : multiple organ failure

mRNA : messenger RNA

MR-proADM : mid-regional pro-adrenomedullin

MyD88 : myeloid differentiation 88

NF- B : nuclear factor kappa beta

NICU : neonatal intensive-care unit

NK : natural killer

NLS : nuclear localization signal

NO : nitric oxide

PAF : platelet activating factor

PAMPs : pathogen-associated molecular patterns

pCAF : p300/CBP-activating factor

PGE2 : prostaglandin E-2

PI3K : phosphoinositide 3-kinases/AKT.

Page 17: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xvii

PICU : pediatric intensive care unit

PRRs : pattern recognition receptors

RAGE : receptor for advanced glycation end-product

RIP1 : receptor-interacting protein 1

RNA : ribonucleic acid

rRNA : ribosomal RNA

SAPS II : simplified acute physiology score

SCCM : society of critial care medicine

SIRS : systemic inflammatory response syndrome

SLPI : secretory leukoprotease inhibitor

SRC : steroid receptor coactivator

ssRNA : single-stranded RNA

sTNFR : soluble tumour necrosis factor receptor

TAB : TAK1-binding protein

TAK -activated kinase

TBK1 : TANK-binding kinase 1

TCR : T-cell receptor

TGF : transforming growth factor

Th : T helper

TIR : Toll IL-1-resistence

TLRs : Toll-like receptors

TMB : tetramethylbenzidine

TNF- : tumor necrosis factor-

TRAFs : TNF receptor-associated factors

TREM-1 : triggering receptor expressed on myeloid cells-1

Page 18: KAJIAN TERAPI KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH … · Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan selaku pembimbing I yang telah yang telah memberikan ide, membimbing dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepsis adalah suatu sindroma klinik sebagai manifestasi proses inflamasi

imunologik yang terjadi karena adanya respons tubuh (imunitas) berlebihan

terhadap rangsangan produk mikroorganisme (Guntur, 2008). Sepsis dan sepsis

berat merupakan penyebab paling umum kematian pasien sakit kritis di unit

perawatan intensif (ICU) dengan biaya perawatan yang mahal. Oleh karena itu,

sepsis dan sepsis berat merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting.

Insiden sepsis terus meningkat, meskipun sejumlah besar penelitian baik ilmu

klinis dan dasar telah dikembangkan, pengobatan sepsis berat dan syok septik

tetap menjadi tantangan bagi para klinisi (Cioffi dan Connolly, 2014). Mortalitas

sepsis di Indonesia masih sangat tinggi, hasil penelitian selama Januari Desember

2007 di bagian PICU/NICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi

Surakarta-Indonesia, tingkat mortalitas sepsis sebesar 50,2% (Pudjiastuti, 2008).

Perubahan patofisiologis di mikrovaskular secara bermakna mempengaruhi

morbiditas dan mortalitas sepsis. Penelitian menunjukkan sejumlah sitokin

dilepaskan sel inflamasi yang diaktifkan lipopolisakarida (LPS) selama terjadinya

respons endotoksin (De Backer dkk., 2014). Sepsis dicirikan sebagai

ketidakseimbangan antara sitokin proinflamasi seperti tumor necrosis factor-

(TNF- ), interleukin-1 (IL-1 ), IL-6, IL-12, interferon- (IFN ), dan