kajian tentang proposal ptk

8
KAJIAN TENTANG PROPOSAL PTK Sa’adah Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur, NTB [email protected] PROPOSAL PTK Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK berisikan gambaran rinci tentang proses yang akan dilakukan peneliti (guru) dalam memecahkan permasalahan pembelajaran yang dihadapi di kelas. Oleh karena itu proposal PTK harus dibuat sistematis dan logis sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti. Proposal penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian berkaitan dengan pernyataan atas nilai penting dari suatu penelitian. Sama halnya dengan pembelajaran yang dirasa cukup berat dalam tataran perencanaan namun menyenangkan dalam pelaksanaan, membuat proposal PTK juga bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit bagi peneliti (terutama pemula), namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Sebagai panduan, berikut dijelaskan sistematika usulan PTK. Sistematika proposal PTK mencakup unsur-unsur sebagai berikut: 1. Judul Penelitian 2. Latar Belakang Masala 3. Rumusan Masalah 4. Cara Pemecahan Masalah 5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6. Kerangka Teoritik dan Hipotesis Tindakan 7. Rencana/Prosedur Penelitian 8. Indikator Kinerja 9. Personalia Tim Peneliti dan tugasnya 10. Jadwal Penelitian 11. Daftar Pustaka JUDUL PENELITIAN Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah serta nilai manfaatnya. Formulasi judul dibuat agar menampilkan wujud PTK bukan penelitian pada umumnya. Umumnya di bawah judul utama dituliskan pula sub judul. Sub judul ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang subyek, tempat, dan waktu penelitian. Berikut contoh judul PTK:

Upload: 4082

Post on 27-Oct-2015

135 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kerangka Proposal PTK

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Tentang Proposal Ptk

KAJIAN TENTANG PROPOSAL PTK

Sa’adah Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur, NTB

[email protected]

PROPOSAL PTK

Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan

peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK berisikan gambaran rinci tentang

proses yang akan dilakukan peneliti (guru) dalam memecahkan permasalahan pembelajaran

yang dihadapi di kelas. Oleh karena itu proposal PTK harus dibuat sistematis dan logis

sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti.

Proposal penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan

kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian berkaitan dengan pernyataan

atas nilai penting dari suatu penelitian. Sama halnya dengan pembelajaran yang dirasa

cukup berat dalam tataran perencanaan namun menyenangkan dalam pelaksanaan,

membuat proposal PTK juga bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit bagi peneliti

(terutama pemula), namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Sebagai

panduan, berikut dijelaskan sistematika usulan PTK.

Sistematika proposal PTK mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

1. Judul Penelitian

2. Latar Belakang Masala

3. Rumusan Masalah

4. Cara Pemecahan Masalah

5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

6. Kerangka Teoritik dan Hipotesis Tindakan

7. Rencana/Prosedur Penelitian

8. Indikator Kinerja

9. Personalia Tim Peneliti dan tugasnya

10. Jadwal Penelitian

11. Daftar Pustaka

JUDUL PENELITIAN Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah serta nilai manfaatnya. Formulasi judul dibuat agar menampilkan wujud PTK bukan penelitian pada umumnya. Umumnya di bawah judul utama dituliskan pula sub judul. Sub judul ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang subyek, tempat, dan waktu penelitian. Berikut contoh judul PTK:

Page 2: Kajian Tentang Proposal Ptk

(1) Mengoptimalkan Kinerja Belajar Kelompok Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Sukamulia dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melaui Pendekatan Model STADS dan Mind Mapping Multiwarna

(2) Upaya Mengatasi Kebiasaan Membolos Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukamila Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris dengan Mengoptimalkan Pemberian Layanan Responsif

(3) Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Fisika Kelas VII di SMP Negeri 2 Sukamulia.

(4) Penerapan Teknik Pembelajaran whispering (Bisik Berantai) untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukamulia

(5) Penerapan Strategi Tukar-Tanya Antar-tim untuk Meningkatkan Keberanian Bertanya Siswa pada Pembelajara Anti-korupsi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Terara.

(6) Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran Geografi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Perpindahan Penduduk di Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Terara.

(7) Upaya Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Siswa Kelas IX-C Smp Negeri 1 Montong Gading melalui Teknik Mind Map

(8) Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistik Teknik Brainstorming by Guided Reinvension di Kelas IX SMPNegeri 1 Selong.

(9) Praktik Radikal bebas dan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Sebai Upaya untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa Pada mata Pelajaran Biologi.

(10) Meningkatkan Minat Berlari Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri1 Montong Gading melalui Pendekatan Olahraga Tradisional

(11) Aplikasi Model Pembelajaran Artikulasi dan Card Match Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 1 Wanasaba dalam Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin.

(12) Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Wnasaba Melalui Permainan Simulasi dengan Media Papan Kartu dan Kartu Beberan.

(13) Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 3 Masbagik dalam Pembelajaran IPA melalui PAKEM.

(14) Peningkatan Keterampiran Menulis Paragraf Deskriptif bahasa Inggris Melalui Kolaborasi Kamus Gambar dan Kerja kelompok di Kelas VII A SMPN 1 Wanasaba

(15) Implementasi Model Cooperative Thinking and Moving (CTM) pada Pembelajaran PKn dalam upaya meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IX SMPN 4 Selong.

(16) Optimalisasi Penggunaan Asesmen Otentik untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Sains di SMP Negeri 1 Sukamila.

(17) Mengoptimalkan Kinerja Belajar Kelompok Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Sukamulia dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melaui Pendekatan Model STADS dan Mind Mapping Multiwarna

(18) Penggunaan Metode Marbels untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Masbagik dalam Menulis Teks Narative

Page 3: Kajian Tentang Proposal Ptk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu,

dalam uraian latar belakang masalah yang harus dipaparkan hal-hal berikut.

(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar masalah pembelajaran yang terjadi di

sekolah. Umumnya didapat dari pengamatan dan diagnosis yang dilakukan guru

atau tenaga kependidikan lain di sekolah. Kemukakan berbagi keadaan tidak

memuaskan yang dihadapi dalam bentuk data (misalnya dalam bentuk grafik,

table, atau hasil wawancara dengan guru, siswa dll).

(2) Jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab timbulnya masalah. Berikan

alasan secara cermat dan sistematis mengapa menarik kesimpulan tentang akar

masalah itu.

(3) Uraikan apa, mengapa, bagaimana suatu “tindakan” dicobakan untuk pemecahan

masalah, Lengkapi uraian terkait dengan tindakan tadi dengan landasan teori yang

relevan.

(4) Berikan alasan (khususnya alasan teoritis) mengapa masalah yang diajukan menarik

untuk diteliti.

B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah

a. Rumusan Masalah

Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya. Rumusan masalah

menyangkut proses dan hasil, atau sekurang-kurangnya meliputi empat hal: Kelancaran

proses; Situasi pembelajaran; Situasi siswa; Hasi/Prestasi belajar siswa

Contoh 1:

”Meningkatkan Kemapuan Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Wanasaba dalam

Menerapkan Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin melalui Pembelajaran Model

Jigsaw dan Artikulasi”

1. Kelancaran proses

Apakah dengan model jigsaw dan artikulasi, proses belajar siswa (diskusi kelompok serta pelaksanaan tugas lainnya) bisa berjalan lancar sesuai harapan?

2. Situasi pembelajaran

Apakah pembelajaran PAI dengan model jigsaw dan artikulasi, penggalan penyajian materi Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin dapat dilakukan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan?

3. Situasi siswa

Page 4: Kajian Tentang Proposal Ptk

Bagaimana sikap dan pengalaman belajar siswa seiring diterapkannya model jigsaw dan artikulasi? Apakah pembelajaran dengan model jigsaw dan artikulasi meneyenangkan bagi siswa?

4. Hasil

Apakah pembelajaran dengan model jigsaw dan artikulasi, kemapuan siswa dalam menerapkan Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin bisa meningkat dibanding dengan menggunakan model lain?

Contoh 2:

”Penerapan Strategi Tukar-tanya Antartim untuk Meningkatkan Keberanian Bertanya

Siswa dalam Pembelajaran Antikorupsi di Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Terara”

1) Apakah pembelajaran dengan strategi tukar-tanya antartim kemampuan dan

kerjasama siswa dalam merumuskan atau menjawab pertanyaan serta pelaksanaan

tugas lainnya bisa meningkat dan berjalan lancar?

2) Apakah dengan strategi tukar-tanya antartim keberanian bertanya siswa bisa

meningkat? Seberapa banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan?

3) Apakah dengan strategi tukar-tanya antartim guru terampil melaksanakan

pembelajaran dan melaksanakan pengelolaan kelas?

4) Manakah efek yang lebih menyenangkan bagi siswa, strategi tukar-tanya antartim

yang menggunakan model STADS atau model TGT?

5) Apakah dengan strategi tukar-tanya antartim prestasi belajar siswa lebih meningkat

dalam arti bisa mencapai kriteria yang ditetapkan?

b. Cara Pemecahan masalah:

Cara pemecahan masalah merupakan uraian altematif tindakan yang akan dilakukan untuk

memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah

yang diteliti disesuaikan dengan kaidah PTK. Cara pemecahan masalah ditentukan atas dasar

akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan yang jelas dan terarah. Alternatif

pemecahan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari

hasil analisis masalah. Di samping itu, harus terbayangkan manfaat hasil pemecahan

masalah dalam pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran.

Juga dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.

Contoh:

Judul: ”Meningkatkan Kemapuan Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Wanasaba dalam

Menerapkan Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin melalui Pembelajaran Model

Jigsaw dan Artikulasi”

Page 5: Kajian Tentang Proposal Ptk

1. Upaya yang akan ditempuh untuk memecahkan permasalahan di atas (meningkatkan

kemapuan siswa dalam menerapkan hukum bacaan nun/mim mati dan tanwin) adalah

dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw dan Artikulasi.

2. Langkah awal yang akan dilakukan dalam rangka penerapan model Jigsaw dan

Artikulasi adalah mempersiapkan siswa untuk belajar. Langkah-langkah ini antara lain

terdiri atas: memberikan sugesti positif, membantu siswa menemukan tujuan dan

manfaat yang jelas dan bermakna, membangkitkan rasa ingin tahu, menciptakan

lingkungan fisik dan sosial yang positif, menyingkirkan hambatan-hambatan dalam

belajar.

3. Tahap berikutnya adalah mengoptimalkan pengelolaan kelas, menerapkan prinsip-

prinsip metode belajar SQ3R yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson, serta PQ4R

ciptaan Thomas dan Robinson (1972) yang dikembangkan oleh Anderson (1990), serta

mengadopsi pendapat Lyelle Palmer terkait ”Menciptakan Kegembiraan dalam Kelas

melalui Sugesti dan Siklus”.

4. ...

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan PTK dirumuskan secara jelas, dipaparkan sasaran antara dan sasaran akhir tindakan

perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakikat permasalahan yang

dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya.

Contoh 1:

1) Ingin mengetahui kelancaran diskusi oleh masing-masing kelompok serta

pelaksanaan tugas lainya

2) Mengetahui efektifitas penggunaan waktu dalam penyajian materi Hukum Bacaan

Nun/Mim Mati dan Tanwin dengan pembelajaran model jigsaw dan artikulasi.

3) Mengetahui efek yang lebih menyenangkan bagi siswa, pembelajaran model jigsaw

ataukah pembelajaran model artikulasi.

4) Mengetahui peningkatan kemapuan siswa dalam menerapkan Hukum Bacaan

Nun/Mim Mati dan Tanwin, seiring diterpakannya pembelajaran model jigsaw dan

artikulasi.

Contoh 2:

1) Mengetahui kemampuan dan kerjasama siswa dalam merumuskan atau menjawab

pertanyaan serta pelaksanaan tugas lainnya.

2) Mengetahui peningkatan keberanian bertanya siswa serta berapa banyak siswa

yang berani mengajukan pertanyaan.

3) Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan

pengelolaan kelas.

Page 6: Kajian Tentang Proposal Ptk

4) Mengetahui efek yang lebih menyenangkan bagi siswa, apakah strategi tukar-tanya

antartim dengan model STADS atau TGT

5) Melihat prestasi belajar siswa, apakah lebih tinggi dengan strategi tukar-tanya

antartim atau dengan Tanya jawab biasa.

Di samping tujuan PTK di atas, juga perlu diuraikan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik manfaat-manfaat yang dapat diperoleh, khususnya bagi siswa, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK sebagai pendidik guru. Pengembangan ilmu, bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan PTK. Contoh:

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa: Meningkatkan stategi belajar siswa karena mereka memiliki

kesempatan untuk menentukan teknik belajarnya terutama dalam bertanya. Selain itu

keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga semakin optimal.

2. Bagi guru: Meningkatkan strategi pembelajaran guru dengan melibatkan alat,

media, sumber yang relevan dengan model belajar dalam tim yang akan dikembangkan.

3. Bagi sekolah: Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, karena proses dan

hasil belajar siswa meningkat sebagai akibat dari meningkatnya strategi pembelajaran

guru dan straregi belajar siswa.

BAB II

KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti

dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini

diuraikan kajian baik pengalaman peneliti PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku-pelaku

PTK lain di samping terhadap teori-teori yang lazim hasil kajian kepustakaan. Pada bagian ini

diuraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan mendasar usulan rancangan

penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang

mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini

digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam

penelitian. Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan

indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi. Sebagai contoh, akan

dilakukan PTK yang menerapkan model pembelajaran model jigsaw dan artikulasi sebagai

jenis tindakannya. Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan:

Page 7: Kajian Tentang Proposal Ptk

(1) Bagaimana teori pembelajaran model jigsaw dan artikulasi, siapa saja tokoh-tokoh

dibelakangnya, bagaimana sejarahnya, apa yang spesifik dari teori tersebut,

persyaratannya, dll.

(2) Bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada

pembelajaran, strategi pembelajarannya, skenario pelaksanaannya, dll.

(3) Bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut dengan perubahan

yang diharapkan, atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, hal ini hendaknya

dapat dijabarkan dari berbagai hasil penelitian yang sesuai.

(4) Bagaimana perkiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan model

di atas pada pembelajaran terhadap hal yang akan dipecahkan.

Catatan:

1. Banyak sumber yang digunakan sekurang-kurangnya lima sumber dari buku dan bisa

ditambah sumber lain seperti internet, majalah, koran dan lain-lain, sehingga topik

serta unsur masalah yang ada dalam rumusan masalah mendapatkan dukungan

kebenarannya.

2. Kajian teori bukan hanya menyampaikan deskripsi masalah atau tindakan yang akan

digunakan, (seperti pengertian jigsaw, artikulasi, hukum bacaan mim/nun mati dan

tanwin), lebih dari itu kajian teori harus mampu menunjkan kaitan dari hal yang

dipermasalahkan dengan hasil yang diharapkan.

3. Kajian teori harus mendukung pelaksanaan tindakan. Contoh: karena model jigsaw dan

artikulasi akan diterapkan dalam tim atau kelompok, maka harus ada teori tentang

belajar dalam tim, teori tentang tanggungjawab individual, teori pengelolaan tim, dll.

4. Karena PTK yang dilkukan guru (peneliti) berkecimpung dalam dunia pendidikan dan

terkait dengan “manusia” yakni siswa, jangan dilupakan teori-teori tentang ilmu

pendidikan, psikologo belajar, psikologi perkembangan, serta teori-teori tentang belajar

dan pembelajaran.

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

Pada bagian ini diuraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Sistematikanya meliputi: a. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Pada bagian ini disebutkan di mana

penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya.

b. Variabel yang diselidiki. Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel penelitian yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut

Page 8: Kajian Tentang Proposal Ptk

dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) variabel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.

c. Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan

pembelajaran, seperti :

1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah

2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.

3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.

4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya.

d. Data dan cara pengumpulannya. Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.

e. Indikator kinerja, pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.

f. Tim peneliti dan tugasnya, pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.

g. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.

h. Daftar pustaka i. Rencana anggaran (jika ada) meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap

persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.