kajian tentang proposal ptk
DESCRIPTION
Kerangka Proposal PTKTRANSCRIPT
![Page 1: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/1.jpg)
KAJIAN TENTANG PROPOSAL PTK
Sa’adah Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Timur, NTB
PROPOSAL PTK
Penyusunan proposal atau usulan penelitian merupakan langkah awal yang harus dilakukan
peneliti sebelum memulai kegiatan PTK. Proposal PTK berisikan gambaran rinci tentang
proses yang akan dilakukan peneliti (guru) dalam memecahkan permasalahan pembelajaran
yang dihadapi di kelas. Oleh karena itu proposal PTK harus dibuat sistematis dan logis
sehingga dapat dijadikan pedoman yang mudah diikuti.
Proposal penelitian adalah suatu pernyataan tertulis mengenai rencana atau rancangan
kegiatan penelitian secara keseluruhan. Proposal penelitian berkaitan dengan pernyataan
atas nilai penting dari suatu penelitian. Sama halnya dengan pembelajaran yang dirasa
cukup berat dalam tataran perencanaan namun menyenangkan dalam pelaksanaan,
membuat proposal PTK juga bisa jadi merupakan langkah yang paling sulit bagi peneliti
(terutama pemula), namun menyenangkan di dalam tahapan proses penelitian. Sebagai
panduan, berikut dijelaskan sistematika usulan PTK.
Sistematika proposal PTK mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang Masala
3. Rumusan Masalah
4. Cara Pemecahan Masalah
5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
6. Kerangka Teoritik dan Hipotesis Tindakan
7. Rencana/Prosedur Penelitian
8. Indikator Kinerja
9. Personalia Tim Peneliti dan tugasnya
10. Jadwal Penelitian
11. Daftar Pustaka
JUDUL PENELITIAN Judul penelitian dinyatakan secara singkat dan spesifik tetapi cukup jelas menggambarkan masalah yang akan diteliti, tindakan untuk mengatasi masalah serta nilai manfaatnya. Formulasi judul dibuat agar menampilkan wujud PTK bukan penelitian pada umumnya. Umumnya di bawah judul utama dituliskan pula sub judul. Sub judul ditulis untuk menambahkan keterangan lebih rinci tentang subyek, tempat, dan waktu penelitian. Berikut contoh judul PTK:
![Page 2: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/2.jpg)
(1) Mengoptimalkan Kinerja Belajar Kelompok Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Sukamulia dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melaui Pendekatan Model STADS dan Mind Mapping Multiwarna
(2) Upaya Mengatasi Kebiasaan Membolos Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukamila Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris dengan Mengoptimalkan Pemberian Layanan Responsif
(3) Penerapan pembelajaran model Problem Based Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada mata pelajaran Fisika Kelas VII di SMP Negeri 2 Sukamulia.
(4) Penerapan Teknik Pembelajaran whispering (Bisik Berantai) untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Sukamulia
(5) Penerapan Strategi Tukar-Tanya Antar-tim untuk Meningkatkan Keberanian Bertanya Siswa pada Pembelajara Anti-korupsi di Kelas VIII SMP Negeri 2 Terara.
(6) Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Mata Pelajaran Geografi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep tentang Perpindahan Penduduk di Kelas VIII-C SMP Negeri 1 Terara.
(7) Upaya Peningkatan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris Siswa Kelas IX-C Smp Negeri 1 Montong Gading melalui Teknik Mind Map
(8) Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika dengan Menerapkan Pendekatan Realistik Teknik Brainstorming by Guided Reinvension di Kelas IX SMPNegeri 1 Selong.
(9) Praktik Radikal bebas dan Model Pembelajaran Problem Based Instruction Sebai Upaya untuk Meningkatkan Hasil belajar Siswa Pada mata Pelajaran Biologi.
(10) Meningkatkan Minat Berlari Siswa Kelas VIII-A SMP Negeri1 Montong Gading melalui Pendekatan Olahraga Tradisional
(11) Aplikasi Model Pembelajaran Artikulasi dan Card Match Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas VII-B SMP Negeri 1 Wanasaba dalam Menerapkan Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin.
(12) Menumbuhkan Sikap Demokratis Siswa Kelas VII-C SMP Negeri 2 Wnasaba Melalui Permainan Simulasi dengan Media Papan Kartu dan Kartu Beberan.
(13) Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 3 Masbagik dalam Pembelajaran IPA melalui PAKEM.
(14) Peningkatan Keterampiran Menulis Paragraf Deskriptif bahasa Inggris Melalui Kolaborasi Kamus Gambar dan Kerja kelompok di Kelas VII A SMPN 1 Wanasaba
(15) Implementasi Model Cooperative Thinking and Moving (CTM) pada Pembelajaran PKn dalam upaya meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa di Kelas IX SMPN 4 Selong.
(16) Optimalisasi Penggunaan Asesmen Otentik untuk Meningkatkan Kerja Ilmiah Siswa pada Pembelajaran Sains di SMP Negeri 1 Sukamila.
(17) Mengoptimalkan Kinerja Belajar Kelompok Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 1 Sukamulia dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia melaui Pendekatan Model STADS dan Mind Mapping Multiwarna
(18) Penggunaan Metode Marbels untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Masbagik dalam Menulis Teks Narative
![Page 3: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan pembelajaran. Untuk itu,
dalam uraian latar belakang masalah yang harus dipaparkan hal-hal berikut.
(1) Masalah yang diteliti adalah benar-benar masalah pembelajaran yang terjadi di
sekolah. Umumnya didapat dari pengamatan dan diagnosis yang dilakukan guru
atau tenaga kependidikan lain di sekolah. Kemukakan berbagi keadaan tidak
memuaskan yang dihadapi dalam bentuk data (misalnya dalam bentuk grafik,
table, atau hasil wawancara dengan guru, siswa dll).
(2) Jelaskan hal-hal yang diduga menjadi akar penyebab timbulnya masalah. Berikan
alasan secara cermat dan sistematis mengapa menarik kesimpulan tentang akar
masalah itu.
(3) Uraikan apa, mengapa, bagaimana suatu “tindakan” dicobakan untuk pemecahan
masalah, Lengkapi uraian terkait dengan tindakan tadi dengan landasan teori yang
relevan.
(4) Berikan alasan (khususnya alasan teoritis) mengapa masalah yang diajukan menarik
untuk diteliti.
B. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah
a. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya. Rumusan masalah
menyangkut proses dan hasil, atau sekurang-kurangnya meliputi empat hal: Kelancaran
proses; Situasi pembelajaran; Situasi siswa; Hasi/Prestasi belajar siswa
Contoh 1:
”Meningkatkan Kemapuan Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Wanasaba dalam
Menerapkan Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin melalui Pembelajaran Model
Jigsaw dan Artikulasi”
1. Kelancaran proses
Apakah dengan model jigsaw dan artikulasi, proses belajar siswa (diskusi kelompok serta pelaksanaan tugas lainnya) bisa berjalan lancar sesuai harapan?
2. Situasi pembelajaran
Apakah pembelajaran PAI dengan model jigsaw dan artikulasi, penggalan penyajian materi Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin dapat dilakukan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan?
3. Situasi siswa
![Page 4: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/4.jpg)
Bagaimana sikap dan pengalaman belajar siswa seiring diterapkannya model jigsaw dan artikulasi? Apakah pembelajaran dengan model jigsaw dan artikulasi meneyenangkan bagi siswa?
4. Hasil
Apakah pembelajaran dengan model jigsaw dan artikulasi, kemapuan siswa dalam menerapkan Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin bisa meningkat dibanding dengan menggunakan model lain?
Contoh 2:
”Penerapan Strategi Tukar-tanya Antartim untuk Meningkatkan Keberanian Bertanya
Siswa dalam Pembelajaran Antikorupsi di Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Terara”
1) Apakah pembelajaran dengan strategi tukar-tanya antartim kemampuan dan
kerjasama siswa dalam merumuskan atau menjawab pertanyaan serta pelaksanaan
tugas lainnya bisa meningkat dan berjalan lancar?
2) Apakah dengan strategi tukar-tanya antartim keberanian bertanya siswa bisa
meningkat? Seberapa banyak siswa yang berani mengajukan pertanyaan?
3) Apakah dengan strategi tukar-tanya antartim guru terampil melaksanakan
pembelajaran dan melaksanakan pengelolaan kelas?
4) Manakah efek yang lebih menyenangkan bagi siswa, strategi tukar-tanya antartim
yang menggunakan model STADS atau model TGT?
5) Apakah dengan strategi tukar-tanya antartim prestasi belajar siswa lebih meningkat
dalam arti bisa mencapai kriteria yang ditetapkan?
b. Cara Pemecahan masalah:
Cara pemecahan masalah merupakan uraian altematif tindakan yang akan dilakukan untuk
memecahkan masalah. Pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah
yang diteliti disesuaikan dengan kaidah PTK. Cara pemecahan masalah ditentukan atas dasar
akar penyebab permasalahan dalam bentuk tindakan yang jelas dan terarah. Alternatif
pemecahan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari
hasil analisis masalah. Di samping itu, harus terbayangkan manfaat hasil pemecahan
masalah dalam pembenahan dan/atau peningkatan implementasi program pembelajaran.
Juga dicermati artikulasi kemanfaatan PTK berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
Contoh:
Judul: ”Meningkatkan Kemapuan Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Wanasaba dalam
Menerapkan Hukum Bacaan Nun/Mim Mati dan Tanwin melalui Pembelajaran Model
Jigsaw dan Artikulasi”
![Page 5: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/5.jpg)
1. Upaya yang akan ditempuh untuk memecahkan permasalahan di atas (meningkatkan
kemapuan siswa dalam menerapkan hukum bacaan nun/mim mati dan tanwin) adalah
dengan menerapkan pembelajaran model Jigsaw dan Artikulasi.
2. Langkah awal yang akan dilakukan dalam rangka penerapan model Jigsaw dan
Artikulasi adalah mempersiapkan siswa untuk belajar. Langkah-langkah ini antara lain
terdiri atas: memberikan sugesti positif, membantu siswa menemukan tujuan dan
manfaat yang jelas dan bermakna, membangkitkan rasa ingin tahu, menciptakan
lingkungan fisik dan sosial yang positif, menyingkirkan hambatan-hambatan dalam
belajar.
3. Tahap berikutnya adalah mengoptimalkan pengelolaan kelas, menerapkan prinsip-
prinsip metode belajar SQ3R yang dikembangkan oleh Francis P. Robinson, serta PQ4R
ciptaan Thomas dan Robinson (1972) yang dikembangkan oleh Anderson (1990), serta
mengadopsi pendapat Lyelle Palmer terkait ”Menciptakan Kegembiraan dalam Kelas
melalui Sugesti dan Siklus”.
4. ...
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan PTK dirumuskan secara jelas, dipaparkan sasaran antara dan sasaran akhir tindakan
perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakikat permasalahan yang
dikemukakan dalam bagian-bagian sebelumnya.
Contoh 1:
1) Ingin mengetahui kelancaran diskusi oleh masing-masing kelompok serta
pelaksanaan tugas lainya
2) Mengetahui efektifitas penggunaan waktu dalam penyajian materi Hukum Bacaan
Nun/Mim Mati dan Tanwin dengan pembelajaran model jigsaw dan artikulasi.
3) Mengetahui efek yang lebih menyenangkan bagi siswa, pembelajaran model jigsaw
ataukah pembelajaran model artikulasi.
4) Mengetahui peningkatan kemapuan siswa dalam menerapkan Hukum Bacaan
Nun/Mim Mati dan Tanwin, seiring diterpakannya pembelajaran model jigsaw dan
artikulasi.
Contoh 2:
1) Mengetahui kemampuan dan kerjasama siswa dalam merumuskan atau menjawab
pertanyaan serta pelaksanaan tugas lainnya.
2) Mengetahui peningkatan keberanian bertanya siswa serta berapa banyak siswa
yang berani mengajukan pertanyaan.
3) Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan
pengelolaan kelas.
![Page 6: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/6.jpg)
4) Mengetahui efek yang lebih menyenangkan bagi siswa, apakah strategi tukar-tanya
antartim dengan model STADS atau TGT
5) Melihat prestasi belajar siswa, apakah lebih tinggi dengan strategi tukar-tanya
antartim atau dengan Tanya jawab biasa.
Di samping tujuan PTK di atas, juga perlu diuraikan kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik manfaat-manfaat yang dapat diperoleh, khususnya bagi siswa, di samping bagi guru pelaksana PTK, bagi rekan-rekan guru lainnya serta bagi dosen LPTK sebagai pendidik guru. Pengembangan ilmu, bukanlah prioritas dalam menetapkan tujuan PTK. Contoh:
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa: Meningkatkan stategi belajar siswa karena mereka memiliki
kesempatan untuk menentukan teknik belajarnya terutama dalam bertanya. Selain itu
keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga semakin optimal.
2. Bagi guru: Meningkatkan strategi pembelajaran guru dengan melibatkan alat,
media, sumber yang relevan dengan model belajar dalam tim yang akan dikembangkan.
3. Bagi sekolah: Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, karena proses dan
hasil belajar siswa meningkat sebagai akibat dari meningkatnya strategi pembelajaran
guru dan straregi belajar siswa.
BAB II
KERANGKA TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bagian ini diuraikan landasan konseptual dalam arti teoritik yang digunakan peneliti
dalam menentukan alternatif pemecahan masalah. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini
diuraikan kajian baik pengalaman peneliti PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku-pelaku
PTK lain di samping terhadap teori-teori yang lazim hasil kajian kepustakaan. Pada bagian ini
diuraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan mendasar usulan rancangan
penelitian tindakan. Kemukakan juga teori, temuan dan bahan penelitian lain yang
mendukung pilihan tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Uraian ini
digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep yang akan digunakan dalam
penelitian. Pada bagian akhir dapat dikemukakan hipotesis tindakan yang menggambarkan
indikator keberhasilan tindakan yang diharapkan/diantisipasi. Sebagai contoh, akan
dilakukan PTK yang menerapkan model pembelajaran model jigsaw dan artikulasi sebagai
jenis tindakannya. Pada kajian pustaka harus jelas dapat dikemukakan:
![Page 7: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/7.jpg)
(1) Bagaimana teori pembelajaran model jigsaw dan artikulasi, siapa saja tokoh-tokoh
dibelakangnya, bagaimana sejarahnya, apa yang spesifik dari teori tersebut,
persyaratannya, dll.
(2) Bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan dalam penerapan teori tersebut pada
pembelajaran, strategi pembelajarannya, skenario pelaksanaannya, dll.
(3) Bagaimana keterkaitan atau pengaruh penerapan model tersebut dengan perubahan
yang diharapkan, atau terhadap masalah yang akan dipecahkan, hal ini hendaknya
dapat dijabarkan dari berbagai hasil penelitian yang sesuai.
(4) Bagaimana perkiraan hasil (hipotesis tindakan) dengan dilakukannya penerapan model
di atas pada pembelajaran terhadap hal yang akan dipecahkan.
Catatan:
1. Banyak sumber yang digunakan sekurang-kurangnya lima sumber dari buku dan bisa
ditambah sumber lain seperti internet, majalah, koran dan lain-lain, sehingga topik
serta unsur masalah yang ada dalam rumusan masalah mendapatkan dukungan
kebenarannya.
2. Kajian teori bukan hanya menyampaikan deskripsi masalah atau tindakan yang akan
digunakan, (seperti pengertian jigsaw, artikulasi, hukum bacaan mim/nun mati dan
tanwin), lebih dari itu kajian teori harus mampu menunjkan kaitan dari hal yang
dipermasalahkan dengan hasil yang diharapkan.
3. Kajian teori harus mendukung pelaksanaan tindakan. Contoh: karena model jigsaw dan
artikulasi akan diterapkan dalam tim atau kelompok, maka harus ada teori tentang
belajar dalam tim, teori tentang tanggungjawab individual, teori pengelolaan tim, dll.
4. Karena PTK yang dilkukan guru (peneliti) berkecimpung dalam dunia pendidikan dan
terkait dengan “manusia” yakni siswa, jangan dilupakan teori-teori tentang ilmu
pendidikan, psikologo belajar, psikologi perkembangan, serta teori-teori tentang belajar
dan pembelajaran.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
Pada bagian ini diuraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan obyek, waktu dan lamanya tindakan, serta lokasi penelitian secara jelas. Prosedur hendaknya dirinci dan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklus. Sistematikanya meliputi: a. Setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Pada bagian ini disebutkan di mana
penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana karakteristik dari kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain sebagainya.
b. Variabel yang diselidiki. Pada bagian ini ditentukan variabel-variabel penelitian yang dijadikan fokus utama untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut
![Page 8: Kajian Tentang Proposal Ptk](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022073009/55cf9bfe550346d033a825f1/html5/thumbnails/8.jpg)
dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) variabel output seperti rasa keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
c. Rencana Tindakan. Pada bagian ini digambarkan rencana tindakan untuk meningkatkan
pembelajaran, seperti :
1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan PTK yang diprakarsai seperti penetapan tindakan, pelaksanaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah, pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat-alat dalam rangka implementasi PTK, dan lain-lain yang terkait dengan pelaksanaan tindakan perbaikan yang ditetapkan. Disamping itu juga diuraikan alternatif-alternatif solusi yang akan dicobakan dalam rangka perbaikan masalah
2) Implementasi Tindakan, yaitu deskripsi tindakan yang akan dilakukan. Skenario kerja tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3) Observasi dan Interpretasi, yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses dan produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4) Analisis dan Refleksi, yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan berikutnya.
d. Data dan cara pengumpulannya. Pada bagian ini ditunjukan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya.
e. Indikator kinerja, pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindakan perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan yang diduga sebagai dampak dari implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
f. Tim peneliti dan tugasnya, pada bagian ini hendaknya dicantumakan nama-nama anggota tim peneliti dan uraian tugas peran setiap anggota tim peneliti serta jam kerja yang dialokasikan setiap minggu untuk kegiatan penelitian.
g. Jadwal kegiatan penelitian disusun dalam matriks yang menggambarkan urutan kegiatan dari awal sampai akhir.
h. Daftar pustaka i. Rencana anggaran (jika ada) meliputi kebutuhan dukungan financial untuk tahap
persiapan pelaksanan penelitian, dan pelaporan.