kajian semiotika dalam naskah drama boneka setengah waras

Upload: nada

Post on 06-Jul-2018

332 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    1/26

     Prosa fiksi merupakan hasil cipta pengarang berdasarkan bahan – bahan yang diangkat dan

    realitas atau pengalaman hidup penulis atau hasil penghayatan penulis terhadap kehidupan

    disekitarnya, dalam memahami sebuah naskah drama secara menyeluruh kita dapat

    melakukan dengan cara fokus terhadap gejala – gejala atau dialog yang ditunjukkan oleh

    karya sastra ataupun kita dapat membandingkan dengan konteks – konteks lain yang adadiluar karya sastra tersebut khususnyapada naskah drama. Sehingga untuk dapat memahami prosa fiksi secara mendalam dalamkawasan kontekstual ini diperlukan aktivitas dialog secara intensif antara penghayatan danpemahaman terhadap apa yang ditulis oleh penulis dengan pengetahuan dan pengalaman hidupseorang apresiator.

    Dalam naskah drama berjudul godlob karya Danarto ini terdapat pembuktian – 

     pembuktian logika realitas sekumpulan manusia yang mempertanyakan keeksistensian

    dirinya dalam lingkup sosial masyarakatnya, manusia yang ingin terpandang, sehingga tidak 

    memikirkan apapun yang terpenting baginya adalah ia bisa terpandang dihargai, dan

    keegoisan manusia masing – masing muncul dalam naskah drama berjudul Godlob ini.

    Godlob bercerita tentang realitas kehidupan yaitu digambarkan dengan lelaki tua yang sangat

    terobsesi dengan gelar sebagai seorang pahlawan, tidak hanya itu diangkat juga pertentangan

    dari kedzaliman tersebut yaitu digambarkan melalui seorang lelaki muda yang tidak lain

    adalah anak dari lelaki tua, ia ditemukan oleh lelaki tua saaat ia dalam keadaan pasrah dan

    tidak bisa melakukan apapun juga, karena lukanya yang sangat parah sehingga gagak pun

    mengellilinginya. Lelaki muda ini digambarkan sebagai pertentangan dari ayahnya, kebalikan

    dari ayahnya, anaknya tidak menginginkan gelar sebagai pahlawan ia ikhlas melakukan bela

     egara, menurutnya itu sudah sangat baik. Dilain pihak terdapat tokoh orang besar yang

    digambarkan egois oleh semua tokoh dan dari kesemuanya terdapat tokoh perempuan yang

    menegakkan kebenaran melalui kejujuran hatinya dan rasa kasih dari seorang ibu kepada

    anaknya.

      Pendekatan yang digunakan pada naskah drama ini ialah pendekatan kontekstual yaitu

    mengaitkan antara karya sastra yaitu naskah drama yang berjudul Godlob dengan konteks

    sosial pengarang, dimulai dari pembuktian judul godlob ini terlihat sekali bahwa penulis

    karya sastra ini merupakan seorang ahli sufistik dibuktikan dengan penjabaran dari oor,

    !""#$%& yang menyebutkan bahwa danarto adalah pengarang yang intensif dan

    memanfaatkan paham – paham sufistik sebagai jiwa dalam cerpen – cerpennya jika pendapat

    ini dikaitkan dengan naskah drama yang berjudul godlob ini dapat diambil suatu penjabaran

    ada unsure yang sufi yang sengaja dimasukkan oleh danarto pada karyanya ini, yaitu terdapat

     pada judul GODLOB, yang berasal dari bahasa arabyang dapat diartikan sebagai kemurkaan,

    dan jika diamati secara seksama melalui karya sastra tersebut memang menceritakan tentang

    kemurkaan, kemurkaan seorang rakyat kecil yang tertindas, kemurkaan seorang ibu kepada

    suaminya karena telah membunuh anaknya, dan kemurkaan sang orang besar kepada

    rakyatnya karena ia tak ingin disalahkan. 'Pembuktian Pada Data #(. Dan sangat terlihat ia

    memasukkan aliran sufistik juga pada cerita dalam dialog antara anak 'lelaki muda( dan ayah

    'lelaki tua(, lelaki muda beranggapan ia milik tuhan dan ia selalu dijaga oleh tuhan sedangkan

    tokoh lelaki tua karena sudah tertutupi oleh nafsu mengingkarinya.'pembuktian terhadap ini

    terdapat pada data !(

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    2/26

      )liran pendekatan kontekstual juga mengaitkan antara konteks sosial dalam karya

    sastra dengan konteks sosial yang sebenarnya atau konteks sosial jaringan produksi karya

    sastra akan diperoleh pemahaman yang baik dan mendalam. Dalam naskah drama ini

    dijabarkan tentang peperangan pembuktian pada monolog # yang jika dikaitan berhubungan

    dengan penumpasan G*"+P& yang menghasilkan banyaknya mayat dan pertumpahan darah, jika ditelusuri dari tanggal pembuatan karya cipta sastra ini dapat dikaitkan antara kenyataan

     bahwa pada tahun #-/ terjadi peristiwa pergantian orde lama ke orde baru , dimana pada

    saat itu terjadi gonjang – ganjing struktur sosial dan masyarakat, karena orde baru terjadi

    setelah terjadinya peperangan internal dalam egara indonesia itu sendiri, banyak para

    akti0is yang tidak dapat mengaspirasikan pendapatnya ini di jabarkan pada data * yang berisi

    dialog antara lelaki tua yang meratapi nasibnya sendiri. Dan juga pada masa itu jika dikaitkan

    dengan sosial masyarakat yang terjadi memang terdapat kesewenangan dan kesenjangan

    antara rakyat biasa dan pemerintahan pada waktu itu seolah – olah pemerintah memang

    melupakan semua jasa para pejuang sehingga digambarkan oleh tokoh tentang keegoisanorang besara yang hanya mengurusi urusannya belaka tanpa memerhatikan kesulitan rakyat

    dan tanpa mengijinkan rakyat untuk mengaspirasi pendapatnya dan tidak ada penghargaan

    sama sekali atas apresiasi dengan data lampiran 1. Dalam naskah drama tersebut terlihat

    kentara sekali penulis ingin menyampaikan struktur sosial yang terjadi saat itu, tentang

    kesenjangan yang terjadi, tentang kemunafikan sisi manusia agar dapat terus dihargai dan

    tentang keegoisan manusia yang telah menjadi pemimpin dan merasa telah menguasai

    segalanya, dan juga tentang kejujuran yang sangat sulit sekali ditegakkan dan ini menjadi

    cambuk bagi masyarakat pembaca tentang apa yang terjadi, dan membuat masyarakat

     pembaca sadar akan apa yang telah terjadi dalam lingkup sosial itu yang sebenarnya menurut

     pandangan Danarto.

    Pandangan danarto ini pun bukan hanya berlaku saat itu saja tetapi pada saat ini

    realita yang terjadi benar sama dengan yang terjadi saat ini yaitu orang – orang yang merasa

     besar ataupun penguasa merasa dirinya paling benar dan dapat berbuat apapun tanpa

    terhalang dan dapat dihalangi walaupun pada saat itu masih terkesan kentara sekali

    kediktatorannya dan saat ini terkesan terselubung, dan pada naskah drama ini digambarkan

    sifat alamiah manusia yang munafik dan menghalalkan segala cara untuk dapat mencapai apa

    yang diinginkan tanpa bisa melihat kalau ia lah milik – ya atau tuhan dan kejujuran sangat

    murka akan kebohongan sehingga terjadilah kemurkaan sang kebaikan yang digambarkan

     pada data 1. Dan 2bsesi manusia seperti yang digambarkan oleh karakter seorang ayah dan

    kasih sayang ddari seorang ibu yang diperankan oleh lelaki tua dan perempuan merupakan

    sifat baik dan buruk manusia yang digambarkan dengan halus melalui karyanya oleh seorang

    Danarto yang merupakan penganut ajaran sufi. +erta sifat lelaki muda yang digambarkan oleh

    Danarto dapat dilihat itu merupakan symbol perwujudan seorang yang ikhlas melakukan

    sesuatu dan selalu yakin dirinya adalah milik tuhan. 'terdapat pada data #(

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    3/26

    Data lampiran

    Data 1

    Laki – laki tua

    /. lelaki tua

    'berdiri dan merentangkan tangannya(

    2h, bunga penyebar bangkai

    Disana, disana, pahlawanku tumbuh mewangi

    'termangu kemudian tertawa( sajak itu cukup baik, cukup bermutu bukan3 )nakku, kau tahu

     bedanya sajak yang dibuat oleh seorang politikus dengan seorang penyair3 'mengamati

    sekeliling( kalau ada seseorang menderita luka datang kepada politikus, maka dipukulilahluka itu hingga orang itu berteriak kesakitan dan lari tunggang langgang. +edangkan kalau ia

    datang kepada penyair, luka itu akan dielus – elusnya hingga orang itu merasa seolah – olah

    lukanya telah tiada. 4adi, tak seorangpun dari orang macam itu berusaha mengobati luka itu.

    5agaimana pendapatmu, anakku3

    Dan 43. Lelaki tua

    '6enunjuk seorang pembesar yang datang( sebaliknya, aku kena tipu oleh mereka7 'yang

    ditunjuk berhenti( kita semuanya kena tipu mentah – mentah. Lihatlah aku7 eluargaku

    ludes7 8idak ada sesuatupun yang ku dapatkan7

    Dan sesi perempuan

    40. perempuan

    'dengan menangis( anakku, mengapa engkau harus mengalami nasib seperti ini3 )ku, sebagai

    ibumu, tak terima atas perlakuan ini semua. )ku protes atas kesewenang – wenangan yang

    menimpaku.

    42. perempuan

    'menunjuk seorang laki – laki yang datang( ini dia orangnya7 &a adalah suamiku, namum

    sejak kugali mayat anakku ini, ia telah kuceraikan semalam ia telah bercerita panjang lebar 

    tentang garis depan. )khirnya ia pulang dengan membawa tipu – tipuan buat kita. 6ayat ini

    sama sekali bukan pahlawan. )ku tahu tabiat anak – anakku. Dialah 'mendekati( orang laki – 

    laki ini yan membikinnya jadi pahlawan7 Dia membunuhnya7 Dia 6enipu kita7

    Pembesar 

    44. Pembesar

    'lantang( Pengkianat777

    Lelaki Muda

    18. Lelaki Muda

    )yah, cukuplah. +eharusnya keluarga kita berbangga. Perang yang susul menyusul, kita telah

    mampu menyumbangkan tenaga kita.

    23. lelaki Muda

    'gelisah( ayah7 )pakah ayah tidak bisa melihat hikmah yang terkandung dalam semuakejadian ini3

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    4/26

    Data 2

    31. Lelaki Muda

    'marah( ayah7 Dengan demikian ayah hendak menjadikan pahlawan3 )yah menghalalkan3

    )ku dan ayah adalah dua manusia. Dimata 8uhan, kita masing – masing berdiri sendiri – 

    sendiri. )ku mempunyai +ang asib Pengasuhnya sendiri7 )yah diatur orang lain732. lelaki tua

    )nakku, kali ini pengasuhmu menyerahkanmu kepadaku7

    33. Lelaki Muda

    8idak7 8idak mungkin7 Pengasuhku bekerja konstruktif7

    34. Lelaki tua

    8idak selalu7 +ekali – kali ia boleh menyeleweng7

    3. Lelaki Muda

    )yah 777

    Data 3

    MO!OLOG 1

    "#B$%& P#M%!D%!G%! '%($)*M%($) D+ )#!G%&*)#!G%& "+"%

    P#P#(%!G%!, "#O(%!G L#L%+ )$% M#!G+B%"*!G+B%"%! B%-$!%

    $!)$ M#!G$"+( B$($!G*B$($!G G%G% 

    1. L#L%+ )$%

     asibkulah, )nakku7 asibkulah yang menyebabkanku bicara, sehingga tidak cukup sekian

    saja. )ku sudah menyerahkan empat nyawa anak9anakku kepada +ang Politikus dan tidak ada

    sesuatu apapun yang kuterima. +ekarang ia merenggut anakku yang terakhir dan nyawa yang

     paling kusayangi, kau7 +esuatu yang bagaimanakah dan bentuk kebenaran macam apakah

    menghalalkan itu semuanya3 )nakku7 8ak bias kutanggungkan lagi

    2/. L#L%+ M$D%

    'tercengang( )yah ingin aku jadi pahlawan3

    4/. L#L%+ )$%

    )dakah nilai9nilai objektip3 +emuanya adalah subjektip

    4. L#L%+ )$%

    )pa yang bisa aku harapkan dari kalian3 'memandang sekeliling dan menatapi wajah demi

    wajah(. alian orang9orang kecil, sekali9sekali boleh pergi ke garis depan. :ingga kita juga

     bisa berbicara tentang perang7Data 4

    )4&) +;6&28&) D)L)6 )+): D

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    5/26

    #.# Latar 5elakang

      arya sastra merupkan karya seni yang mempergunakan bahasa sebagai

    mediumnya. 5erbeda dengan seni lain, misalnya seni musik dan seni lukis yang

    mediumnya netral, dalam arti belum mempunyai makna. +eni sastra yang mediumnya

    adalah bahasa sudah mempunyai arti, mempunyai sistem dan kon0ensi. menurut

    ;ffendi 'dikutip )minudin, !""1$ *C( mengemukakan bahwa apresiasi sastra adalah

    kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh9sungguh, sehingga menimbulkan

     pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik 

    terhadap karya sastra.

      Drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia yang diproyeksikan di

     panggung. 6elihat drama, penonton seolah melihat kejadian dalam masyarakat, kadang9

    kadang konflik yang disajikan dalam drama sama dengan konflik batin mereka sendiri.

    6enurut '=aluyo, !""#$ #( drama adalah potret kehidupan manusia, potret suka duka,

     pahit manis, dan hitam putih kehidupan manusia. +edangkan menurut 6outon 'dikutip

    +ohleh dan +aptaria, !""$ !( mendefinisikan drama sebagai kehidupan yang dilukiskan

    dengan gerak. +ementara, Eerdinand 'dalam )zhari ';d(, !""$ !( memberi kebebasan

    dalam drama untuk melahirkan kehendak denganaction selain itu. Fallhagen 'dalam

    )zhari ';d(, !"" $ !( juga membatasi drama sebagai kesenian untuk melukiskan sifat

    manusia dengan gerak.

    Genre drama pun mempunyai kon0ensi9kon0ensi yang lain dari kon0ensi9kon0ensi

     puisi dan prosa, misalnya kon0ensi yang berhubungan dengan bentuk cerita yang sifat

    naratifnya misalnya plot, penokohan, latar atau setting, dan klimaks cerita pada sebuah

    drama. @ang membuat kon0ensi9kon0ensi tersebut berbeda dengan genre sastra lain ialah

    kon0ensi dalam sebuah drama biasanya di0isualisasikan dalam bentuk dialog atau

     percakapan dan gerak yang dilakukan tokoh dalam sebuah lakon.

      +esuai dengan penyataan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji naskah drama

     berjudul 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema karena dalam naskah drama ini

    terdapat konflik9konflik sosial yang begitu akrab dengan kehidupan sehari9hari di

    lingkungan masyarakat dewasa ini. askah drama ini dibuat pada tahun #--! dan pernah

    dipentaskan oleh salah satu seniman Palembang pada tahun #--* oleh ;f0han Eajrullah,

    8eater ! 6aretBni0ersitas 6uhammadiyah Palembang serta dipentaskan oleh mahasiswa

    Program +tudi 5ahasa dan +astra &ndonesia E&P Bni0ersitas PG

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    6/26

    #.! 6asalah

      6asalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kajian semiotika dalam naskah

    drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema.

      5erdasarkan masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut $

    #. 5agaimanakah kode sastra yang terdapat dalam naskah drama 5oneka +etengah

    =aras karya Aonnie A +ema.

    !. 5agaimakah kode budaya yang terdapat dalam naskah drama 5oneka +etengah

    =aras karya Aonnie A +ema

    #.* 8ujuan

      8ujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

    kajian semiotika dalam naskah drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema.

    !. P;65):)+)

      +inopsis askah Drama 5oneka +etengah =aras arya Aonnie A +ema

      askah drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema menceritakan

    tentang intrik9intrik realita kehidupan yang dialami oleh masyarakat pada saat ini. Aerita

    drama ini berawal dari kegelisahan seorang tokoh dalam naskah tersebut yaitu 5oneka &, ia

    mendeklamasikan kegelisahannya kepada seluruh dunia yang ada di hadapannya. &a tetap

     berdeklamasi dan berteriak walau tangan, kaki, bahkan seluruh tubuhnya terikat oleh tali9

    tali yang menjerat dan dikendalikan oleh sang Dalang. +i Dalang sendiri diperankan oleh

    tokoh yang bernama 5ingkai. +i 5ingkai memperlakukan 5oneka & layaknya sebuah

    wayang yang tak mampu berbuat apa9apa. 5oneka & hanya bisa berteriak dan

     berdeklamasi. 8ak lama kemudian muncul tokoh berikutnya yaitu oor, yang mencemooh

    dan mencaci 5ingkai. oor tidak mau bernasib seperti 5oneka & yang hanya bisa bergerak 

    dan bertindak sesuai kemauan si dalang '5ingkai(, walaupun si 5ingkai tak mampu untuk 

    mencegah 5oneka & untuk berbicara sesuka hati. 8api 5oneka tetaplah 5oneka ia tak lebih

    dari itu.

      +osok & dan sosok && merupakan tokoh yang tak peduli akan keadaan dunia, mereka

    hanya mau mencari dan mewujudkan mimpi mereka. 8ak peduli pada kesukaran yang

    tengah melandah. 6ereka kemudian berseteruh dengan oor dan mulai bertengkar juga

    antar sesamanya '+osok & dan +osok &&(. etiga tokoh ini dibuai dalam pertengkaran yang

    mengangkat permasalahan mimpi yang diinginkan oleh masing9masing indi0idu yaitu

    oor, +osok & dan +osok &&. Di tengah pertengkaran mereka, kemudian muncul 5oneka &&

    yang datang dengan mengejutkan. 5oneka && tertawa terbahak hingga seisi panggung sesak 

    dengan tawa tersebut. &a datang dengan mimpi9mimpi yang diinginkan oleh oor, +osok &

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    7/26

     juga +osok &&. Dengan mengumbar mimpi ia menarik simpati dan mengumpulkan

    dukungan untuk merobohkan kekuasaan dari penguasa yang tengah berjaya '5ingkai(.

    5oneka && mulai mendesak tokoh 5ingkai untuk memberi ia kekuasaan agar ia dapat

    memenuhi setiap mimpi yang diharapkan oleh setiap tokoh yang ada di panggung. 5ingkai

    sendiri tidak mau melepaskan kekuasaan yang dimilikinya, ia tetap berkeras

    mempertahankan posisi tersebut.

      6erasa tak bisa merebut kekuasaan dengan jalan damai, maka 5oneka && pun mulai

    memaksa dan melakukan kudeta terhadap 5ingkai yang dianggap tidak becus untuk 

    memimpin. &a memperlakukan 5ingkai dengan tidak senonoh, ia hukum tokoh 5ingkai

    dengan alasan si 5ingkai tak mau bekerjasama membentuk sebuah pemerintahan baru

    yang lebih kuat dan tangguh.

      Dengan merebut puncak kekuasaan dari tangan 5ingkai, kini 5oneka && menjadi

     pemimpin yang arogan dan sombong. &a bahkan meminta semua budaknya 'oor, +osok &,

    dan +osok &&( untuk memanggilnya dengan sebutan 8B:). &a ingin merubah sejarah

     peradaban manusia. 8api tak ada kekuasaan yang sempurna, tak lama berselang ketika

    5oneka && sedang mengadakan ritual penyiksaan terhadap budaknya. 5oneka & kembali

    masuk kedalam panggung, dengan bercucur air mata 5oneka & melihat hal yang diperbuat

    oleh 5oneka &&. 5oneka && mulai menyadari bahwa seakan ia melihat dirinya, seperti

     berkaca di sebuah cermin. &a merasa bahwa 5oneka & yang ada di hadapannya merupakan

    gambaran dirinya. Gambaran diri yang terlihat dari sisi baik. =alau tubuh, wajah, mata,

     bahkan lengan dan kaki sama persis dengan dirinya, tapi mereka mempunyai tabiat yang

    sungguh berbeda. 5oneka && baru menyadari bahwa ia telah melanggar etika, adat istiadat,

    norma bahkan hukum dari kehidupan yang ada. &a merasa kehilangan sebagian dari dirinya

    yaitu sisi baik, arif dan bijak. &a mulai menangis dan tertunduk di kaki 5oneka &, kini

    5oneka && menemukan siapa ia sesungguhnya. Diri yang bukan ia rasakan sekarang, diri

    yang penuh dengan nafsu, penuh dengan intrik, naif dan tak mampu lagi bagaimana

    menggambarkan buruk dirinya kini.

    !.! Pengertian +emiotik 

      +emiotik atau studi tentang sistem lambang pada dasarnya merupakan lanjutan dari

    strukturalisme. +ebab itulah semiotik sering disebut sebagai strukturalisme semiaotik.

    4abrohim '!""*$ /( mengemukakan bahwa semiotik adalah ilmu tentang tanda9tanda.

    ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu

    merupakan tanda9tanda. +emiotik itu mempelajari sitem9sistem, aturan9aturan, kon0ensi9

    kon0ensi yang memungkinkan tanda9tanda tersebut mempunyai arti. 6enurut

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    8/26

    Preminger 'dalam 4abrohim, !""*$ -( semiotik merupakan penerangan yang memandang

    objek9objek atau laku9laku sebagai parole 'laku tuturan( dari suatau langue 'bahasa( yang

    mendasari tata bahasanya yang harus dianalisis.

      Pendekatan semiotika sesungguhnya merupakan lanjutan dari pendekatan strukturalisme,

    dengan kata lain semiotika merupakan perkembangan strukturalisme. 5ahkan Auller 

    'dikutip

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    9/26

     paradigmatik dan sintagmatik. emudian menentukan kon0ensi9kon0ensi yang

    memungkinkan karya sastra mempunyai makna. Dalam kajian semiotika, ada tiga metode

    yang dikenal. Pertama, kon0ensi ketaklangsungan ekspresi, yakni mengenali makna tanda

    dengan beberapa cara yaitu$ menelaah perganti arti 'displacing of meaning(,

    memperhatikan penyimpangan arti 'distorting of meaning(, dan penciptaan arti 'crati0y of 

    meaning(.

    edua, intertekstual yakni membandingkan, mengajarkan, dan mengkontraskan karya

    sastra tersebut dengan teks lain dengan mencari hypogram atau landasan penciptaan yang

    menghubungkan karya sastra tersebut dengan karya lain sebelumnya yang

    diserap. etiga,heuristik dan hermeneutik. :euristik yakni membaca karya sastra

     berdasarkan struktur dan memperjelas artinya, bila perlu menyisipkan kata atau sinonim

    kata9kata dengan ditaruh dalam tanda kurung karya tersebut. +elanjutnya hermeneutik,

    yakni menafsirkannya dengan berusaha memahami secara keseluruhan sebuah karya

    tersebut.

    !.* Pengertian askah Drama

      Drama merupakan karya sastra yang tidak terlepas dari naskah. 4adi, naskah

    merupakan karangan yang masih asli ditulis tangan atau diketik secara manual$ karangan

    seseorang yang dianggap sebagai karya asli$ bahan9bahan berita yang siap diedit dan

    diberitakan.

      6enurut =iyanto '!""/$ *#( mengemukakan yang dimaksud dengan naskah

    adalah karangan yang berisi cerita atau lakon. Dalam naskah tersebut termuat nama9nama

    tokoh dalam cerita, dialog yang diucapkan oleh para tokoh, dan keadaan panggung yang

    diperlukan.

    !.1 Pengertian Drama

      Drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia memiliki pengertian yang

     begitu luas. Drama berasal dari bahasa @unani yaitu draomai yang berarti berbuat, berlaku,

     bertindak, atau beraksi. 6enurut =aluyo '!""#$ #( drama adalah potret kehidupan

    manusia, potret suka duka, pahit manis, dan hitam putih kehidupan manusia. Dapat

    disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan drama ialah kisah terutama yang memiliki

    konflik yang disusun untuk sesuatu pertunjukan teater atau kejadian yang menyedihkan.

      Drama adalah suatu aksi atau perbuatan '5ahasa @unani(. +edangkan dramatik 

    adalah jenis karangan yang dipertunjukkan dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan.

    +andiwara adalah sebutan lain dari drama di mana +andi adalah rahasia dan =ara adalah

     pelajaran. 2rang yang memainkan drama disebut aktor atau lakon.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    10/26

      =iyanto '!""/$ *( berpendapat bahwa yang dimaksud dengan drama adalah semua

     bentuk tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak.

    +edangkan dalam pendapat lain drama dapat diartikan sebagai kisah hidup manusia dalam

    masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung, disajikan dalam bentuk dialog dan

    gerak berdasarkan naskah, didukung tata panggung, tata lampu, tata musik, tata rias, dan

    tata busana. :al yang menjadi titik fokus dari pengkajian semiotik adalah kode sastra dan

    kode budaya.

    !.C ode +astra

      ode sastra merupakan suatu sistem tanda primer bahwa informasi antara

     pengucap atau pengirim dan pendengar, penerjemah selanjutnya, melalui kode sastra dapat

    diungkapkan beberapa struktur sastra seperti setting, penokohan, alur, dan tema.

      Drama mempunyai kon0ensi yang berhubungan dengan bentuk cerita dan sifat

    naratifnya, misalnya plot, tokoh dan penokohan, latar atau setting dan tema. unsur9unsur 

    tersebut dapat kita kenali dari pemahaman tanda9tanda struktur kon0ensi drama.

    !.C.# )lur 

      )lur atau plot secara umum dapat digambarkan berdasarkan hukum sebab akibat.

    6enurut )minudin '!""1$ *( alur adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan9

    tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita yang dihadiri oleh para pelaku dalam

    suatu cerita. 6enurut 5rooks 'dalam 8arigan, #-/#$ #!( alur adalah stuktur gerak yang

    terdapat dalam fiksi.

      Lobak 'dikutip )minudin '!""1$ 1( menggambarkan gerak tahapan alur cerita

    seperti halnya gelombang. Gelombang itu berawal dari '#( eksposisi, '!( komplikasi atau

    intrik9intrik awal yang akan berkembang menjadi konflik hingga menjadi konflik, '*(

    klimaks, '1( rele0ansi atau resolusi atau penyingkatan tabir suatu problema, dan 'C(

     penyelesaian yang membahagiakan atau yang menyedihkan. +edangkan menurut amus

    5esar 5ahasa &ndonesia '!""C( yang dimaksud dengan alur adalah plot, rangkaian suatu

    cerita yang terdapat didalam suatu karya sastra.

      +ecara umum alur yang terdapat pada naskah drama 5oneka +etengah =aras karya

    Aonnie A +ema adalah alur maju. Dalam penjabaran pada penelitian ini, alur akan

    diuraikan per adegan. )lur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.

      Pada adegan pertama, cerita ini berawal dari kegelisahan seorang tokoh dalam

    naskah tersebut yaitu 5oneka &, ia mendeklamasikan kegelisahannya kepada seluruh dunia

    yang ada di hadapannya. &a tetap berdeklamasi dan berteriak walau tangan, kaki, bahkan

    seluruh tubuhnya terikat oleh tali9tali yang menjerat dan dikendalikan oleh sang Dalang. +i

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    11/26

    Dalang sendiri diperankan oleh tokoh yang bernama 5ingkai. isah ini berlajut dengan

    cemohoan yang dilontarkan oleh tokoh koor. 8ak lama berselang sosok & dan sosok && pun

    muncul dengan mimpi9mimpi yang menginginkan kehidupan yang lebih baik, mereka

    terus mencari ruang untuk mendapatkan kedudukan yang terhormat dengan menaruh

     pengharapan pada ruang kosong. :al ini dapat dilihat dari kutipan berikut.

    5oneka & $ ')da dalam bingkai yang bergerak( warangganawarangganasuara

    sumbang musim sumbing, ada wangsit orang jawa. 6balelo.. tolonglah mereka, beri

    sangkur untuk nyangkul, beri pil kalem biar tak onar, lalu tidurkan mereka semua di

    6onpera. Lantas bopong ke dalam sebuah mobil jenazah. 6ereka bertamasya dari mimpi

    ke mimpi, sementara bunyi gamelan pangeran menemani semalam suntuk dari balik 

    semak9semak yang berkeringat. )khwaranggana, otot leher mereka nyaris putus di meja

     pengadilan kata?. Panggil kampret, panggil dedemit, perintahkan para begundal dan kaum

     bajingan menulis graffiti di tembok pengasingan.

    oor $ 'epada boneka dan bingkai( 6balelombalelo7 &ni teater musim

    sumbing7

    5oneka & $ Gendeng, kowe7 Gendeng, kowe7

    oor $ 6balelombalelo7 &ni gerak nusantara, panggung negeri &ndonesia.

    :eep ta7 :eep ta7 6ainkan dongeng kebangsaan7

    +osok & $ )ku mencari ruang kosong 'kepada bingkai( aku mau bercinta, bantulah

    aku. 5eri aku cinta7

    +osok && $ )ku mencari bentuk, kemana bentukku yang hilang entah kemana3. 5eri kami

     bulan, cahaya, dan dongeng yang terputus, agar bentukku akan nampak lebih jelas7.

    +emua $ Dongengkan kami ruang yang kosong. Dongengkan rumah hijau dan

    anak ajaib. '5oneka +etengah =aras, halaman !(

    +ecara semiotik kutipan di atas merupakan penanda yang menunjukan petanda yang

     berupa gambaran kehiduapan manusia yang meninggalkan atau melupakan adat istiadat

    dan kebudayaannya sendiri. :al ini terjadi akibat kemajuan zaman yang semakin pesat dan

    sudah tercampur baur dengan budaya asing yang tidak selaras dengan budaya bangsa. Di

    sini juga digambarkan bahwa manusia9manusia sekarang tak peduli lagi akan etika

    ketimuran yang selalu dijunjung tinggi. esemuanya ini seakan banjir besar yang tidak 

     bisa dilawan dan mau tidak mau harus dijalankan. 4ika dihubungkan dengan kenyataan

    yang ada, ini merupakan realita yang tidak bisa dielakkan lagi. elunturan budaya baik itu

    dari segi adat istiadat maupun dari segi politik pancasila yang arif. 8elah banyak 

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    12/26

    ditemukan di tengah masyarakat bagaimana politik kini hanya menjadi polemik yang

    menggerogoti keutuhan bangsa.

      Polemik politik ini terlihat jelas dari gambaran perilaku para oknum pemerintahan

     baik itu sipil maupun aparat. 6araknya kasus9kasus penyogokan demi memperoleh

    kedudukan, sampai pada budaya korupsi, kolusi dan nepotisme '(. Dan kesemuanya

    telah merasuk ke berbagai dimensi kehidupan negara kita.

      Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa alur pada adegan pertama adalah alur 

    maju. :al dapat kita lihat dari dialog yang terdapat pada kutipan di atas. Pada bagian ini

    dijelaskan bahwa terdapat tahap pengenalan konflik yang menjadi klimaks dalam naskah

    drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema.

      Pada adegan kedua, konflik berawal dari munculnya tokoh 5oneka && yang

    membawa mimpi9mimpi kosong. +i 5oneka && mulai membangun konflik untuk mencapai

    ambisinya merebut tampuk kekuasaan. :al ini tergambar dari kutipan dialog berikut.

    oor $ 4aman telah berubah. 5isnis berjalan lancar.

    5ingkai $ 4angan terlalu sempit.

    oor $ 4angan bermata sempit.

    5oneka && $ 5enar, ini kan cuma soal rejeki

    dan bagaimana mendapatkannya.

    5ingkai $ 5erusaha dan berjuang.

    5oneka && $ Pakai apa3

    oor $ +angkurrrrrr77

    5oneka && $ 2, seperti kodok9kodok botak berdasi itu.

    oor $ 5enar seperti Dharma Putra yang agung.

    5ingaki $ 4angan ngelantur. 4aman telah

     berubah 'kepada boneka(. +ekarang cepat katakan siapa

    yang kirim kabar kepadamu7

    5oneka && $ 6impi. @a. +ang mimpi. '5oneka +etengah =aras, halaman /(

      Dari kutipan di atas, jika dilihat secara semiotik dapat dijelaskan bahwa si tokoh

    'boneka &&( mempunyai ambisi untuk menjatuhkan kekuasaan dari 5ingkai. :al ini sama

    artinya dengan kudeta yang terjadi pada masyarakat kita dari zaman ke zaman hingga kini.

    +ecara tersirat pada adegan ini terdapat semacam usaha penghasutan yang dilakuka oleh

    tokoh 5oneka && kepada tokoh9tokoh lain. Pada kalimat >5enar, ini kan cuma soal rejeki

    dan bagaimana cara mendapatkannya3? dari kalimat ini terlihat jelas tabiat dari boneka &&

    yang mulai menghasut tokoh lain. Dengan kata lain kalimat tersebut menyatakan bahwa

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    13/26

    dewasa ini mempunyai taraf ekonomi yang riskan atau mengkhawatirkan, hal ini terjadi

    akibat kelalaian pemimpin yang tidak bertanggung jawab.

      Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa alur yang terdapat pada adegan

    kedua ini mulai mengalami penanjakan. onflik9konflik yang dibangun telah lebih

    mengarah pada klimaks yang ingin dicapai yaitu intrik poitik dan perebutan kekuasaan.

      )degan ketiga merupakan klimaks dari seluruh rangkaian konflik yang dibangun.

    )degan ini juga merupakkan bagian terpenting yang ingin disampaikan pengarang dalam

    naskah drama 5oneka +etengah =aras. onflik yang terjadi adalah perebutan puncak 

    kekuasaan dan secara nyata menimbulkan intrik politik yang terjadi. :al ini terlihat dari

     penggalan dialog berikut.

    5oneka && $ 'epada bingkai( ah7 Dengar kegelisan mereka3 +ekarang segera

     beri aku mimpi7 )gar aku bisa mengabulkan segala keinginan mereka, karena aku adalah

    seorang calon pemimpin agung yang dikirim sang mimpi untuk meninabobokan mereka.

    au.... kau sudah tak berguna lagi, kau hanya tinggal onggokan tulang berbalut kulit

    keriput yang sudah tak ada gunanya.

    5ingkai $ 5aik. 8api jangan libatkan aku dalam mimpimu.

    5oneka && $ +olosi tanpa tekanan. Panggil saya raksasa7

    oor $

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    14/26

    segi penaskahan karena peleraian yang terjadi begitu drastis. :al ini dapat dilihat pada

    kutipan berikut.

    5oneka && $ 'Pada cahaya dan bunyi( +egalanya telah kumuliki. Lihatlah7 )ku

    tak ubahnya tokoh faust yang dungu dan tak lebih bijak dari seorang pecundang. 6engapa

    aku diturunkan di tempat ini3 8empat tak ber98uhan. )ku sesak. 6impi ini menyiksaku.

    8ak ada 8uhan di sini. 8uhan telah terlambangkan oleh kebutuhan. Lidahku keluh, karena

    HkataI telah berubah kekuasaan oh, sang waktu, mengapa kau minta mereka memainkan

    sejarah. 6engapa kau biarkan mereka menyebutku 8uhan3 6engapa kau suruh mereka,

    kau suruh mereka mengabdi3 'pause( :ai7 Aahaya, bunyi dan waktu7 )ku butuh

    kebebasan. Lepaskan aku dari bingkaimu7 )ku butuh kematian. 5eri aku ;6)8&)7

    '5oneka +etengah =aras, halaman#*(

      +eperti yang telah dijelaskan di atas bahwa adegan ini merupakan kelemahan dari

    naskah drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema jika dilihat dari segi

     penaskahan, namun sebaliknya adegan ini merupakan keunggulan tersendiri jika dilihat

    dari segi tampilan panggung. :al ini disebabkan karena pada adegan ini dapat dilakukan

     penggarapan pentas teatrikal yang menyiratkan makna yang begitu banyak.

      +ecara semiotik, kutipan di atas merupakan penanda yang menunjuk ke petanda

    yang menyatakan bahwa, terjadinya penurunan dari klimaks yang menunjukan perebutan

    kekuasaan, intrik politik bahkan keserakahan. Pada adegan ini terlihat bagaimana

    terjadinya peleraian atau penurunan konfik yang terjadi pada tokoh utama. 4ika

    dihubungkan dengan kehidupan sehari9hari hal ini sering terjadi, hanya saja pengarang

    mengkontrastifkan dengan kejadian nyata. Dalam naskah tersebut dijabarkan bahwa tokoh

    utama mengalami penyesalan atau penyadaran disaat si tokoh utama telah mendapat segala

    sesuatu yang menjadi ambisinya, namun dalam kehidupan nyata sering terjadi penyadaran

    seperti yang dialami tokoh utama pada saat segalah sesuatu seperti jabatan, harta benda

     juga martabat telah hilang.

      )degan kelima adalah adegan terakhir dalam susunan naskah drama ini. Pada

    adegan ini merupakan penyelesaian dari klimaks yang terjadi dalam naskah drama 5oneka

    +etengah =aras karya Aonnie A +ema. :al dapat dilihat dari kutipan berikut.

    5oneka & $ 2, panggung berbeban berat. 5oneka tambun, ia bukan Godot,

     bukan Godlob7 8uhan, mereka semua seperti binatang dungu yang mati enggan hidup tak 

    mau7 5eri mereka Hruang kosongI. 8anpa keingainan, tanpa nafsu. 2.

    waranggana. 8idurkan mereka di ruang itu.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    15/26

    5oneka & $ =arangganawaranggana7 &nilah perjalanan sejarah yang putus.

    6anusia meninggalkan pertapaan moyangnya. 6ereka menaiki kereta 8rans9asional,

     bermuatan puing9puing kepercayaan yang berceceran. +enjakala iwari dan abad yang

    sesat.

    5oneka & $ )staga7 ereta segera menjemput. 8erompetnya memecah telinga.

    2, +enjakala iwari yang sesat. 6ahluk9mahluk simbolik, boneka yang lamban. ereta

    8rans9asional. ereta9kereta setengah waras. 5awalah mereka kea bad yang gila.

    5oneka && $ ematian. 5eri aku ;6)8)&7 '5oneka +etengah =aras,

    halaman #C(

      +ecara semiotik kutipan di atas merupakan penanda yang menunjuk pada petanda

    yang menyatakan bahwa manusia bukanlah mahluk yang paling kuat yang tidak 

    terkalahkan. Pada kutipan di atas terdapat kalimat >2, panggung berbeban berat. 5oneka

    tambun, ia bukan Godot, bukan Godlob7? pada kalimat tersebut dinyatakan secara tersirat

     bahwa manusia bukanlah sesuatu yang paling sempurna. Dapat dijelaskan dari kalimat

    tersebut bahwa, kalimat >2, panggung berbeban berat.? berarti sekarang bumi atau dunia

    telah penuh dengan para pendosa 'manusia(. Pada kalimat ?5oneka tambun, ia bukan

    Godot, bukan Godlob7?, yang berarti manusia bukanlah sesuatu yang paling agung hingga

    mampu mengalahkan keagungan 8uhannya. +edangkan kata ?Godot? adalah judul dari

    sebuah naskah drama yang sangat terkenal pada zaman italia kuno tepatnya pada masa

    kejayaan onstantin +tanila0sky, naskah tersebut dikarang oleh +amuel Pickett salah

    seorang tokoh dramawan terkemuka dunia. Dan ?Godlob? sendiri merupakan karya dari

    salah seorang dramawan &ndonesia yaitu Danarto yang mengisahkan perjuangan seorang

     pemuda membela negaranya.

    !.C.! 8okoh dan Penokohanan

      Peristiwa dalam karya sastra seperti halnya peristiwa dalam kehidupan sehari9hari,

    selalu diemban oleh tokoh tertentu. 6enurut )minuddin '!""1$ /-( yang dimaksud

    dengan tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga

     peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. +edangkan cara pengarang menampilkan tokoh

    atau pelaku itu disebut dengan penokohan. 6enurut 5oulton 'dikutip )minudin, !""1$

    /-( penokohan adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga itu

    mampu menjadi cerita. Penggambarkan atau memunculkan tokoh itu dapat dilakukan

    dengan berbagai macam cara. 6ungkin pengarang menampilkan tokoh sebagai pelaku

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    16/26

    yang hanya hidup di alam mimpi, pelaku yang memiliki semangat perjuangan dalam

    mempertahankan hidupnya, pelaku yang memiliki cara sesuai dengan kehidupan manusia

    sebenarnya, maupun pelaku yang egois, kacau dan mementingkan diri sendiri.

      Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda9beda.

    +eorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh

    inti atau tokoh utama. +edangkan tokoh yang memiliki peran tidak penting karena

     pemunculannya hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh

    tambahan atau tokoh pembantu.

      +edangkan menurut amus 5esar 5ahasa &ndonesia '!""C( yang dimaksud dengan

     penokohan adalah penciptaan citra tokoh didalam suatu karya sastra. 6enurut =iyanto

    '!""/$ !/( penokohan atau karakter adalah keseluruhan ciri9ciri jiwa seorang tokoh dalam

    lakon drama.

      Dilihat dari fungsinya, tokoh9tokoh yang terdapat dalam naskah drama 5oneka

    +etengah =aras. 8erdiri atas tokoh sentaral 'tokoh utama(, antagonis, tokoh bawahan

    'peran pembantu(.

      6anusia itu terlahir dengan karakter dan situasi kondisi yang berbeda9beda, ada

    yang baik dan ada pula yang buruk. ehidupan zaman sekarang lebih banyak orang yang

    memerankan tokoh yang bersifat baik, namun hal tersebut dilakukan untuk tujuan tertentu

     pula. )da pula yang berbuat baik dengan ketulusan hati dan sebaliknya.

      8okoh sentral pada naskah ini adalah boneka & dan boneka &&. +edangkan tokoh

     bawahan yaitu koor, sosok &, dan sosok &&. emudian tokoh antagonis adalah bingkai.

    Labih jelas dijabarkan sebagai berikut.

    !.C.!.# 8okoh +entaral

      Pada umumnya, tokoh utama atau tokoh sentaral merupakan tokoh yang berperan

    sebagai karakter yang baik dan selalu dianggap sebagai pahlawan dalam suatu cerita.

    +ebaliknya pada naskah drama ini, tokoh utama lebih dibatasi sebagai tokoh yang menjadi

    sorotan atau tolok ukur dari klimaks yang akan dibangun. 8okoh utama 'sentaral( pada

    sebuah naskah drama tidak hanya dibatasi oleh satu orang tokoh tapi juga bisa menjadi

    dua orang tokoh.

    #. 5oneka &&

      @ang menjadi sorotan pada naskah drama ini adalah tokoh boneka && yang

    digambarkan sebagai tokoh yang ambisius dan serakah. Bntuk lebih jelasnya dapat dilihat

    dari kutipan berikut.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    17/26

    5oneka && $ &nilah dunia baru. Post manusia9manusia mimpi 'pada

     bingkai(. )ku inginkan umat. 5eri aku umat selengkap mereka dalam duniaku. Dalam

    kekuasaanku. '5oneka +etengah =aras, halaman #!(

      Pada kutipan di atas, terlihat jelas bahwa boneka && digambarkan sebagai tokoh

    yang ambisius dan serakah karena menginginkan umat dalam genggamannya.

    !. 5oneka &

      8okoh boneka & digambarkan oleh pengarang sebagai tokoh yang memiliki

    karakter bijak dan memiliki kekhawatiran terhadapat perkembangan dunia pada saat ini.

    8okoh ini dianggap tokoh utama, karena boneka & merupakan tokoh pembangun konflik 

    utama dan pertama serta sebagai tokoh yang mengakhiri konflik dalam cerita ini. :al ini

    dapat dilihat dari kutipan berikut.

    5oneka & $ 2, panggung berbeban berat. 5oneka tambun, ia bukan Godot,

     bukan Godlob7 8uhan, mereka semua seperti binatang dungu yang mati enggan hidup tak 

    mau7 5eri mereka Hruang kosongI. 8anpa keingainan, tanpa nafsu. 2.

    waranggana. 8idurkan mereka di ruang itu.

    5oneka & $ =arangganawaranggana7 &nilah perjalanan sejarah yang putus.

    6anusia meninggalkan pertapaan moyangnya. 6ereka menaiki kereta 8rans9asional,

     bermuatan puing9puing kepercayaan yang berceceran. +enjakala iwari dan abad yang

    sesat.

    5oneka & $ )staga7 ereta segera menjemput. 8erompetnya memecah telinga.

    2, +enjakala iwari yang sesat. 6ahluk9mahluk simbolik, boneka yang lamban. ereta

    8rans9asional. ereta9kereta setengah waras. 5awalah mereka ke abad yang gila.

    '5oneka +etengah =aras, halaman#C(

      Dari kutipan tersebut terlihat jelas bahwa boneka & merupakan tokoh penyelesai

    konflik atau penutup dari rangkaian cerita dalam naskah dan merupakan tokoh yang

    memiliki karakter bijak melihat kondisi dunia yang kian memanas dengan terjadinya

     perebutan kekuasaan.

    !.C.!.! 8okoh 5awahan

    #. oor 

      Dalam cerita ini koor digambarkan sebagai tokoh yang selalu mendukung tokoh

    utama dengan karakter penghasut. :al terlihat dari kutipan berikut.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    18/26

    oor $ )kurakur7 Prosesi manusia seribu rupah dan perwakilan 8uhan

    atas nama takdir dan mitos9mitos. 8inggal pencet tombol, kami siap mengabdi. '5oneka

    +etengah =aras, halaman #"(

      Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa tokoh koor merupakan seorang yang

    mudah dikuasai oleh tokoh utama 'pendukung tokoh utama(.

    !. +osok &

      +osok & merupakan tokoh yang digambarkan sebagai tokoh yang memiliki karakter 

    yang tidak mempunyai pendirian. :al ini tergambar dari kutipan berikut.

    +osok & $ )ku mencari ruang kosong 'kepada bingkai( aku mau bercinta,

     bantulah aku. 5eri aku cinta7 '5oneka +etengah =aras, halaman ##(

      Dari kutipan di atas terlihat bagaimana sosok & sedang mencari jati diri dan

    kecukupan hidupnya.

    *. +osok &&

      +osok && merupakan tokoh yang mempunyai karakter yang sama dengan karakter 

    sosok &, namun hal ini jika dilihat dari segi penaskahan. 4ika dilihat dari segi tampilan

     pentas sosok && mempunyai karakter karikatur guna menunjang kebutuhan pentas layak 

    seorang pantomim.

    +osok && $ '6enoleh tapi tak peduli(. '5oneka +etengah =aras, halaman ##(.

      Dari kutipan di atas terlihat bahwa karakter sosok && lebih dituntut untuk memiliki

    karakter pantomim, yang menyampaikan pesan kepada penonton melalui gerak tubuh.

    !.C.!.* 8okoh )ntagonis

      8okoh antagonis merupakan tokoh penentang tokoh utama 'sentral(. tokoh

    antagonis dalam naskah drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema, lebih

    mengarah pada tokoh yang mempunyai peran baik secara umum, yaitu pada tokoh

     bingkai. :al ini dapat dilihat pada kutipan berikut.

    5ingkai $ &ni bukan dongeng sepanjang jaman ketika 8uhan mendengar diam9

    diam bersama waktu, ketika orang9orang membuka kesadaran. :iduplah kalian ketika

    tidur7 6ereka semua mencarai cahaya jatuh demi mengharap sebuah peruntungan yang

    entah kemana berkelana. 2h, segala yang ;sa, aku bukan )dam, aku bukan :awa. )ku

    kekasih 6u'5oneka +etengah =aras, halaamn #1(.

    Pada kutipan di atas terlihat jelas bahwa, tokoh bingkai merupakan tokoh yang

    mempunyai karakter baik secara umum. :al ini bertentangan dengan tokoh utama yaitu

     boneka && yang mempunyai karakter yang ambisius dan serakah. Dijabarkan lebih jelas

     bahwa tokoh bingkai merupakan sosok seorang manusia yang dekat dengan 8uhan dan

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    19/26

     pemimpin yang baik yang menyeruhkan >:iduplah kalian ketika tidur? yang berarti

    menyeruhkan mari menyadari diri dalam keterpurukan yang dialami. 4angan pernah

     berputusa asa, tetap berusaha untuk menggapai cita9cita walau dengan keadaan yang sulit

    sekalipun.

    !.C.* Latar atau +etting

      Latar atau setting adalah gambaran tempat, suasana, waktu, dan atmosfer yang

    terdapat dalam sebuah cerita, akibat adanya konflik dalam sebuah karya sastra yang

    diciptakan oleh pengarang. +etting juga mampu menuansakan suasana9suasana tertentu.

    +uasana tertentu akibat adanya penataan setting oleh pangarang itu lebih lanjut juga akan

     berhubungan dengan suasana penuturan yang terdapat dalam suatu cerita.

      6enurut 5rooks 'dalam 8arigan,#-/#$ #*( latar adalah latar belakang fisik, unsur 

    tempat dan ruang, dalam suatu cerita. :amalian dan arel 'dalam )minuddin, !""1$ (

    menjelaskan bahwa setting dalam karya sastra bukan hanya berupa tempat, waktu,

     peristiwa, suasana serta benda9benda dalam lingkungan tertentu, melainkan juga berupa

    suasana yang berhubungan dengan sikap, jalan pikiran, prasangka, maupun gaya hidup

    suatu masyarakat dalam menangapi suatu problema tertentu. +ementara itu, =iyanto

    '!""/$ !( berpendapat bahwa setting adalah tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu

    adegan.

      Dalam naskah drama 5oneka +etengah =aras karya boneka setengah waras

    Aonnie A +ema terdapat tiga macam latar yang melatar belakangi cerita, yaitu latar 

    tempat, latar waktu, dan latar sosial. )dapun latar tempat dalam naskah drama ini adalah

    ilustrasi dari sebuah istana kenegaraan. +edangkan latar waktu dalam naskah

    drama 5oneka +etengah =araskarya Aonnie A +ema tidak terlalu jelas diketahui kapan

    terjadinya, latar waktu hanyalah digambarkan melalui peristiwa yang terjadi pada saat

    keadaan sebuah negara yang sedang goyang.

      )dapun latar sosial dalam naskah 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema

    adalah latar kehidupan para pemain menggambarkan kehidupan literatur masyarakat yang

    terdiri dari para petinggi negara sampai pada para bawahannya.

    !.C.1 8ema

      8ema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai

     pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang dijabarkannya. Penyikapan

    terhadap tema yang diberikan pengarang dengan pembaca umumnya terbalik. seorang

     pengarang harus memahami tema cerita yang akan dipaparkan sebelum melakasanakan

     proses kreatif penciptaan.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    20/26

      6enurut +charbach 'dalam )minudi, !""1$ -#( menjelaskan bahwa tema is not

    synony mous with moral or massage... them does relate to meanning and purpose, in the

    sense. +edangkan menurut 5rooks 'dikutip )minudin, !""1$ -!( mengungkapkan bahwa

    dalam mengapresiasi tema suatu cerita, apresiator harus memahami ilmu9ilmu humanitas

    karena tema sebenarnya merupakan pendalaman dan hasil kontemplasi pengarang yang

     berkaitan dengan masalah kemanusiaan serta masalah lain yang bersifat uni0ersal.

      Dalam buku lainnya 5rooks, Puser, dan =aren 'dalam 8arigan, #-/#$ #!C(

    menggatakan bahwa tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan tertentu

    mengenai kehidupan atau rangkaian nilai9nilai tertentu yang membentuk atau membangun

    dasar atau gagasan utama dari suatu karya sastra. +edangkan menurut =iyanto '!""/$ !*(

    yang dimaksud dengan tema adalah pikiran pokok yang mendasari lakon dalam drama.

      8ema dalam naskah drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema adalah

    >&ntrik Politik dan Perebuatan ekuasaan?. +ecara semiotik tema intrik politik dan

     perebutan kekuasaan ini menunjuk petanda bahwa intrik politik dan perebutan kekuasaan

    yang terdapat di dalam naskah 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema ini serupa

    dengan intrik politik dan perebutan kekuasaan yang terjadi pada kenyataannya, politik 

    yang penuh dengan persaingan tidak sehat dan saling menjatuhkan antara pihak yang satu

    dengan pihak yang lain. Disamping itu, politik juga hanya memberikan mimpi9mimpi

    manis yang tidak nyata kepada masyarakat yang membuai masyarakat dalam mimpi9

    mimpi kosong itu. :al ini meyerupai keadaan politik yang sedang terjadi saat ini, baik 

    yang terjadi pada tingkatan nasional 'pusat( maupun regional 'daerah(.

      Pencerminan tema ini tersirat dari sikap tokoh utama 5oneka && yang

    menggambarkan ambisi untuk merebut tampuk kekuasaan dan memberi mimpi9mimpi

    kosong kepada tokoh9tokoh lain. :al ini dapat dilihat dari kutipan dialog berikut.

    5oneka &&$ 8erserah, yang penting kebutuhan dan kekuasaanku dapat terwujud.)ku punya

    tenaga untuk menguasai umatku.

    5ingkai $ 8inggal pencet tombol dan mereka akan ada dalam perintahmu3

    5oneka &&$ 8idak Auma itu, aku memiliki dongeng9dongeng. 6asa di panggung ini

    akan ramai dengan koor manusia serba rupa 'pause(. 5agaimana3. '5oneka +etengah

    =aras, halaman (

      Pada kutipan tersebut, terlihat jelas adanya unsur perebutan kekuasaan dan

    mengumbar janji9janji yang tak pasti. >tidak cuma itu, aku memiliki dongeng9dongeng?.

    alimat tersebut secara semiotik dengan pemahaman melalui pembacaan hermeneutik 

    dapat kita artikan bahwa, si tokoh memiliki hal yang dapat membuai budaknya untuk 

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    21/26

    menuruti segala keinginannya guna mencapai tujuan. 6isalnya berupa materi 'uang( dan

    dijanjikan akan diberi kedudukan yang terhormat jika si budak rela untuk mengabdi

    kepadanya 'menjilat(.

    !. ode 5udaya

      Dalam menganalisis karya sastra, selain membahas kode sastra harus pula dibahas

    kode budayanya. Dengan pengetahuan kode budaya akan memperluas wawasan dan

     pengatahuan serta keterampilan penafsiran karya sastra yang dihasilkan dalam suatu

    masyarakat akan mencerminkan suatu kondisi. ode budaya yang merupakan cakupan

    yang dapat memperluas wawasan dan ketepatan penafsiran, mengingat karya sastra yang

    dihasilkan dalam suatu masyarakat akan mencerminkan budaya masyarakat tersebut. :al

    ini disebabkan karena karya sastra yang lahir pada suatu waktu berawal dari kondisi dan

    suasana lingkungan secara luas di tempat karya sastra tersebut lahir, selain itu karya sastra

     juga ditunjang dari latar belakang pengarang itu sendiri. yang tidak kalah penting, karya

    sastra merupakan penjelmaan dari pengalaman, pengamatan dan imajenasi pengarang atau

    orang lain yang mempunyai hubungan dengan sang pengarang.

      5erdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kode budaya adalah

    sesuatu yang terdapat dalam sastra yang merupakan ekspresi kebudayaan yang berkaitan

    dengan latar sosial budaya yang memungkinkan perubahan9perubahan masyarakat dan

    kesinambungan antara satu dengan yang lainnya.

    !..# )spek9aspek 5udaya

      )spek kebudayaan adalah ide9ide tradisional terutama sekali nilai9nilai yang

    melekat padanya. Dalam pengertian ini, kebudayaan merupakan reka bentuk sebagai

    kehidupan yang secara relatif membuat ketentuan9ketentuan yang telah dijadikan dasar 

    mengenai apa yang mesti, apa yang harus, apa yang boleh dikerjakan, apa yang tak 

    digalakkan, dan apa yang dilarang dikerjakan.

      Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aspek budaya adalah nilai9nilai

    yang terdapat dalam kebudayaan9kebudayaan. Dalam drama ini aspek budaya dapat

    diketahui melalui bahasa yang dipakai dalam drama ini dan aspek budaya yang dipakai

    dalam drama ini yaitu bahasa jawa. )spek9aspek budaya yang terdapat dalam naskah

    drama >5oneka +etengah =aras? karya Aonnie A +ema adalah $

    !..#.# ilai 5udaya :ubungan 6anusia dengan 8uhan

      ilai budaya mengenai hubungan manusia dengan 8uhan merupakan nilai budaya

    yang seringkali ditemukan dalam setiap elemen masyarakat. 5egitu juga dalam naskah

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    22/26

    drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema terdapat pencirian nilai budaya

    hubungan manusia dengan tuhan. :al ini tergambar dari kutipan berikut.

    5oneka && $ 8idak adil, masak mimpi saja dilarang, mimpi saja ditembak mati.

    Pokoknya tidak adil. )ku protes keras. ulaporkan ke 8uhan.

    5ingkai $ 8uhan mu sakit bludrek. Dia terjangkit penyakit uring9uringan. 8ak 

    ada 8uhan di atas panggung ini. Laporanmu percuma. 8ak bakalan diperhatikan.

    5oneka && $ )ku bikin 8uhan sendiri.'5oneka +etengah =aras, halaman #C(.

      Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa hubungan manusia dengan 8uhan pada

    zaman sekarang sudah mulai menipis. 8ergambar dengan gambalang dalam kutipan

    tersebut bagaimana manusia sudah mulai berani meniadakan 8uhan yang 6aha ;sa yang

    menciptakan semesta alam beserta isinya termasuk manusia. 4ika dilihat dari sisi semiotik,

     pada kutipan tersebut terlukis bahwa manusia kini sudah mulai menuhankan materialistis.

    ebanyakan yang terjadi di tengah masyarakat, seseorang lebih mementingkan jabatan,

    kedudukan, dan kekayaan dari pada akhlak. 8ak peduli bagaimana cara mendapatkan

    kesemuanya.

    !..#.! ilai 5udaya :ubungan 6anusia dengan )lam

      8ak dapat dipungkiri bahwa alam merupakan tempat hidup manusia di dunia

    sekaligus pasilitator yang menyediakan segala kebutuhan manusia untuk menjalani

    kehidupan. Dalam naskah 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema digambarkan

     bahwa alam merupakan penyokong yang besar bagi kehidupan manusia. 8api disisi lain

    alam juga merupakan sumber bencana yang mengancam kehidupan manusia, tergantung

    dari manusia sendiri bagaimana mengolah dan memanfaatkan alam tersebut. :al ini

    terlihat dari kutipan berikut.

    5oneka & $ )ku mendengar suara bayi dari 5ukit +iguntang, :alaman segar itab

    +riwijaya. &nilah perjalanan sejarah yang putus. 6anusia meninggalkan pertapaan nenek 

    moyangnya, menaiki kereta >8rans9nasional? bermuatan puing9puing kepercayaan yang

     berceceran. &deologi yang tinggal remah9remah )pes7 8idak7 waranggana, tidak7

    Persolannya cuma retorika. 6ereka blingsatan menghadapi musim pancaroba. 6ereka

    muncul dari cerobong pabrik. )da yang setuju dan tidak setuju, mendukung dan tidak 

    mendukung. 8ergantung hoki pasar bebas yang membuncitkan perut mereka.'5oneka

    +etengah =aras, halaman -(.

      Dari kutipan di atas terlihat bahwa alam merupakan ancaman yang nyata bagi

    kehidupan manusia, hal ini dapat kita lihat pada >6ereka blingsatan menghadapi musim

     pancaroba? yang berarti manusia mulai mengalami kesulitan dimasa alam mulai tidak 

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    23/26

     bersahabat. amun kesemuanya itu disebabkan oleh kesalahan yang dibuat manusia,

    seperti terdapat pada kutipan di atas bahwa ?6ereka muncul dari cerobong pabrik. )da

    yang setuju dan tidak setuju, mendukung dan tidak mendukung. 8ergantung hoki pasar 

     bebas yang membuncitkan perut mereka?. :al ini berarti kesalahan manusia dalam

    memelihara alam sehingga membuat bencana. Pemanfaatan alam demi mencari nilai

    materialis yang tinggi untuk kemakmuran mereka tanpa memperhatikan kesinambungan

    alam.

    !..#.* ilai 5udaya :ubungan 6anusia dengan 6asyarakat

      Dalam naskah 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema banyak ditemukan

    nilai budaya hubungan manusia dengan masyarakat, antara lain terlihat dari kutipan

     berikut.

    5oneka && $ 'epada bingkai( ah7 Dengar kegelisan mereka3 +ekarang segera beri

    aku mimpi7 )gar aku bisa mengabulkan segala keinginan mereka, karena aku adalah

    seorang calon pemimpin agung yang dikirim sang mimpi untuk meninabobokan mereka.

    au.... kau sudah tak berguna lagi, kau hanya tinggal onggokan tulang berbalut kulit

    keriput yang sudah tak ada gunanya. '5oneka +etengah =aras, halaman 1(.

      Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa nilai budaya hubungan manusia

    dengan masyarakat mulai kehilangan rasa tulusnya. :ubungan manusia dengan

    masyarakat sudah mulai tergantikan dengan rasa kebutuhan yang mendesak, hubungan

    manusia 'idi0idu( dengan masyarakat pada masa sekarang ini sangat begitu terasa

    dipaksakan. 4ika dikaitkan dengan kehidupan nyata, pada saat ini telah terjadi hubungan

    yang dipaksakan antara seorang calon pejabat pemerintah dengan para pendukungnya.

    !..#.1 ilai 5udaya :ubungan 6anusia dengan 6anusia Lain

      6anusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari

    orang lain. :ubungan manusia yang satu dengan manusia yang lain tidak selalu selaras

    sesuai dengan apa yang diharapkan, seringkali terjadi perselisihan antar sesama manusia

    tersebut. Di dalam naskah 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema tergambar 

    hubungan tersebut melalui kutipan berikut.

    5oneka && $ ah, kau dengar sendiri 'kepada bingkai( solusi tiada tekanan. =ajar, tak 

    mengada9ada. 6ereka bosan dengan ketertiban. 6ereka minta mimpi.

    5ingkai $ 8ak akan kuberi.

    oor $ ami paksa7 &ni misi di atas misi. @ang menolak dan tidak solid, harus

    disingkirkan.'5oneka +etengah =aras, halaman C(.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    24/26

      Dari kutipan tersebut tergambar bagaimana hubungan antar sesama manusia yang

    mengalami selisih paham. Pada kutipan di atas terjadi pemaksaan secara nyata untuk 

    menyerahkan kekuasaan yang dimilikinya. :al ini membuktikan bahwa terjadinya

    hubungan secara langsung atau tidak langsung antara manusia yang satu dengan yang lain.

    Di samping itu hal ini merupakan gambaran dari kondisi masyarakat pada saat ini mulai

    tidak mengetahui batasan antara hak dan kewajiban baik bagi dirinya sendiri maupun

    orang lain.

    !..#.C ilai 5udaya :ubungan 6anusia dengan Dirinya +endiri

    6anusia tidak hanya memiliki konflik dengan manusia lain tapi juga memiliki

    konflik terhadap dirinya sendiri. Dalam naskah 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A

    +ema tergamnar melalui kutipan berikut.

    5oneka && $ 'Pada cahaya dan bunyi( +egalanya telah kumuliki. Lihatlah7 )ku

    tak ubahnya tokoh Eaust yang dungu dan tak lebih bijak dari seorang pecundang. 6engapa

    aku diturunkan di tempat ini3 8empat tak ber98uhan. )ku sesak. 6impi ini menyiksaku.

    8ak ada 8uhan di sini. 8uhan telah terlambangkan oleh kebutuhan. Lidahku keluh, karena

    HkataI telah berubah kekuasaan oh, sang waktu, mengapa kau minta mereka memainkan

    sejarah. 6engapa kau biarkan mereka menyebutku 8uhan3 6engapa kau suruh mereka,

    kau suruh mereka mengabdi3 'pause( :ai7 Aahaya, bunyi dan waktu7 )ku butuh

    kebebasan. Lepaskan aku dari bingkaimu7 )ku butuh kematian. 5eri aku ;6)8&)7

    '5oneka setengah =aras, halaman #*(.

      Pada kutipan di atas tergambar jelas terjadinya konflik batin di dalam diri tokoh

     boneka &&, digambarkan bagaimana si tokoh berusaha menyadari keberadaan dirinya pada

    kondisi manusia yang seutuhnya sebagai mahluk lemah dihadapan @ang ;sa. Pada

    kehidupan nyata hal ini sering dialami oleh setiap manusia, tak terkecuali penulis sendiri.

    :ubungan manusia terhadap dirinya sendiri dapat diaplikasikan dengan nyata melalui

    sikap yang ditunjukan dalam kehidupan sehari9hari.

    *. +&6PBL)

      :asil analisis semiotik terhadapat naskah drama 5oneka +etengah =aras karya

    Aonnie A +ema dinilai sebagai sistem penanda yang menunjukan petanda bahwa, kode

    sastra dan kode budaya dalam naskah ini tersusun secara terpadu dan saling berinteraksi

    dalam bentuk suatu makna yang bulat dan utuh. 6akna yang diperoleh itu adalah intrik 

     politik dan perebutan kekuasaan selalu terjadi dari masa ke masa yang keberadaannya

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    25/26

    harus diminimalisir semaksimal mungkin oleh semua pihak. arena keduanya merupakan

    hal yang dapat memicu keadaan yang kurang kondusif. 6akna yang muncul dalam naskah

    ini merupakan suatu ungkapan dalam realita kehidupan yang ingin disampaikan oleh

     pengarang.

      askah drama 5oneka +etengah =aras karya Aonnie A +ema ini menggambarkan

     bagaimana sikap9sikap aparatur pemerintah di dalam dunia politik. Dari penelitian ini

    dapat diketauhi bagaimana nilai9nilai budaya baik terhadap diri sendiri, orang lain, alam,

    masyarakat maupun terhadap 8uhan @ang 6aha ;sa.

  • 8/17/2019 Kajian Semiotika Dalam Naskah Drama Boneka Setengah Waras

    26/26

    D)E8)< PB+8))

    )minuddin. !""1. Pengantar )presiasi arya +astra. 5andung$ +inar 5aru )lgensindo.

    )rikunto, +uharsimi. !""!. Prosedur Penelitian. 4akarta$