kajian penerimaan sistem informasi keuan

Upload: guspindo-ginting

Post on 07-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    1/10

      a ja la h m ia h

    Nopember - Desember 2011

    P E N E N T U O Y E K T IV IT S D N K R E T IV IT S

    I S S N : 4 ·7 9 7 X

    • KAJIAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN ANGGARAN

      SIKA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY

    ACCEPTANCE MODEL TAM): STUDI KASUS PADA KEMENTERIAN

    PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

    REPUBLIK INDONESIA

    Yuli Haryanto

    • ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FAGE LlTIK

    Salmonella sp. dan Shigella sp.

    PENYEBAB GASTROENTERITIS

     Isolation and Identification of Lytic

    Phage of Gastroenteritis Diseases Salmonella sp. and Shigella sp.

    Rina Hidayati Pratiwi

    • PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA

    KARYAWAN PT. INDOPELITA

    Swasta Bangun dan Ruthman Sipahutar

    • PENGARUH GAYA MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BANGUN RUANG

      STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SON SETIADARMA 01

    TAMBUN SELATAN)

    U fah Hernaeny

    • MENGENAL BAHASA C+ + DALAM STRUKTUR DATA

    Warno

    • .COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING CALU VERSUS INCIDENTAL

    VOCABULARY ACQUISITION IVA) ON STUDENTS VOCABULARY MASTERY

    Rosdiana

    • PERAN KUALITAS PRODUK DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN

    PEMBELIAN PRODUK LIFEBOUY PT. UNILEVER INDONESIA STUDI KASUS

    PADA K ELURAHAN KEDAUNG)

    Mirna Herawati dan Ani Interdiana Candra Sari

    PEMEROLEHAN BAHASA ANAK PADA USIA   4TAHUN

    Maguna

    DAMPAK WARNA-WARNI TERHADAP PERKEMBANGAN DAYA TANGKAP

    PI KIR ANAK AUTIS DALAM BELAJAR

    Achiruddin

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    2/10

     

     Jurnal Ilmiah

    1

    KAJIAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN

    ANGGARAN (SIKA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

    TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) : STUDI KASUS PADA

    KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

    PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

    Yuli Haryanto, M. Kom

    Dosen Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

    [email protected]

    Abstrak

    Utilization of Financial and Budget Information System (FBIS) plays an

    important role in the planning, implementation, and reporting budget. The government

    needs to support the development of Financial and Budget Information System (FBIS)

    through the legal infrastructure and its settings so that the use of Financial and Budget

    Information System (FBIS) done safely to prevent abuse at the stage of the application.

    Review the implementation of Financial and Budget Information System needs to be

    done for environmental sustainability in the performance of the Ministry of Women

    Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia so that the vision andmission in national development can be achieved optimally. Review reception Financial

    and Budget Information System (FBIS) uses a model approach to the Technology

     Acceptance Model (TAM), while the data analysis performed using Structural Equation

    Models (Structural Equation Modeling, SEM).

    Kata Kunci : information system, information technology, gender , Technology Acceptance Model (TAM).

    I.  Pendahuluan

    Kementerian Pemberdayaan

    Perempuan dan Perlindungan Anak

    Republik Indonesia sudah memiliki sisteminformasi yang dikelola oleh Asisten

    Deputi Informasi Gender dan secara

    struktural berada di bawah Deputi Bidang

    Perlindungan Perempuan. Walaupun

    teknologi komputer sudah digunakan

    untuk aktivitas pekerjaan sehari-hari,

    namun belum semua pengolahan data

    menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu

    yang dapat mempermudah proses

    pengolahan data. Salah satu aplikasi yang

    ada yaitu Sistem Informasi Keuangan dan

    Anggaran. Aplikasi ini masih digunakan

    dan dipantau melalui server yang ada di

    gedung utama. Aplikasi ini hanya dapat

    digunakan oleh pengguna (user ) tertentu

    yang berkaitan dengan pelaporan

    anggaran.

    Dalam rangka meningkatkan peran

    sistem informasi/teknologi informasi

    maka perlu adanya evaluasi terhadap

    penerapan dan penerimaan Sistem

    Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)

    yang saat ini ada, sehingga dapat

    diketahui kebutuhan yang perlu

    mailto:[email protected]:[email protected]

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    3/10

     

    2

    dikembangkan dan tetap dipertahankan

    keberadaannya. Perubahan Sistem

    Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)

    yang secara signifikan berpengaruh

    terhadap pola kerja, perilaku pengguna,dan kinerja pegawai dapat menjadi tolak

    ukur keberhasilan dalam melakukan

    pelayanan publik. Faktor sumber daya

    manusia, fasilitas, kualitas,

    perkembangan Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran dapat secara

    bersama-sama secara langsung

    meningkatkan kinerja pengguna sistem

    informasi/teknologi informasi.

    Untuk dapat mengetahui sejauh

    mana perubahan penerapan Sistem

    Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)

    terhadap perilaku pengguna, perlu

    adanya kajian yang dapat digunakan

    dalam menentukan kebijakan-kebijakan

    yang berkaitan dengan SIKA. Kajian

    penerimaan SIKA ini menggunakan

    pendekatan model Technology

     Acceptance Model (TAM) sedangkan

    analisis data dilakukan dengan

    menggunakan Model Persamaan

    Struktural (Structural Equation Modeling-

    SEM). Secara umum, Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran (SIKA) menjadi

    optimal dan kinerja menjadi efektif dan

    efisien. Namun, mengingat SIKA berada

    pada jajaran pemerintahan, maka mau

    tidak mau pengguna tidak dapat menolak

    penggunaan sistem ini. Saat ini penyebab

    terbesar kegagalan penerimaan sisteminformasi/teknologi informasi di dalam

    lembaga/ organisasi bukan lagi

    disebabkan oleh kualitas teknis dari

    sistem informasi/ teknologi informasi itu

    sendiri, namun kegagalan penerapan

    sistem informasi/teknologi informasi

    terjadi karena aspek perilakunya

    (behavioral ), (Jogiyanto, 2007:2).

    Pelaksanaan Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran (SIKA) harus

    membantu proses pelayanan kepada

    masyarakat di setiap unit kerja dan dapat

    memberikan informasi/laporan keuangan

    kepada pimpinan dalam pengambilan

    keputusan yang cepat dan tepat sehinggadapat mengintegrasikan seluruh unit

    kerja. Kajian ini dapat menjadi pedoman

    pelaksanaan dan penyusunan rencana

    strategis Sistem Informasi Keuangan dan

    Anggaran (SIKA) hingga tingkat kab/kota

    di seluruh Indonesia.

    Uraian di atas lebih dititikberatkan

    kepada kajian penerimaan Sistem

    Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)

    yang berkaitan dengan penggunaan

    aplikasi komputerisasi, interaksi antara

    pengguna terhadap Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran (SIKA) yang ada,

    dan komponen-komponen yang

    mempengaruhi perkembangan

    standarisasi Sistem Informasi Keuangan

    dan Anggaran (SIKA) di lembaga. Dalam

    kerangka manajemen hubungan antara

    pengguna pada fasilitas Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran (SIKA) dan

    masyarakat sebagai penerima jasa

    layanan publik, perlu diketahui apakah

    Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran

    (SIKA) berjalan dengan baik terkait tugas

    dan tanggung jawab struktural. Adapun

    rumusan masalah adalah :

    a.  Faktor-faktor apa saja yang

    mempengaruhi penggunaan Sistem

    Informasi Keuangan dan Anggaran

    (SIKA) di lingkungan lembaga

    berdasarkan pendekatan Technology

     Acceptance Model (TAM)?

    b.  Bagaimana hubungan antara

    pengguna dan Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran (SIKA)?

    Hipotesi yang diajukan pada

    penelitian ini adalah diduga Sistem

    Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)

    yang didukung dengan aplikasi-aplikasi

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    4/10

     

    3

    komputer dan perangkat jaringan yang

    baik dapat diterima oleh pegawai di

     jajaran Kementerian Pemberdayaan

    Perempuan dan Perlindungan Anak

    Republik Indonesia dalam rangkameningkatkan kinerja dan pelayanan

    publik.

    II.  Landasan Teori dan Kerangka

    Pemikiran

    Teknologi informasi meliputi segala

    hal yang berkaitan dengan proses,

    penggunaan sebagai alat bantu,

    manipulasi, dan pengelolaan informasi.

    Teknologi informasi (InformationTechnology ) biasa disingkat TI, IT atau

    infotech. Dalam Oxford English Dictionary

    (OED2) edisi ke-2 mendefenisikan

    teknologi informasi adalah hardware dan

    software, dan bisa termasuk di dalamnya

     jaringan dan telekomunikasi yang

    biasanya dalam konteks bisnis atau

    usaha.  Menurut Haag dan Keen (1996),

    Teknologi informasi adalah seperangkat

    alat yang membantu bekerja denganinformasi dan melakukan tugas-tugas

    yang berhubungan dengan pemrosesan

    informasi.

    Penggunaan teknologi informasi,

    pemanfaatan informasi oleh individual,

    kelompok maupun organisasi merupakan

    variabel inti dalam riset sistem informasi,

    sebab sebelum digunakan terlebih dahulu

    dipastikan tentang penerimaan atau

    penolakan digunakannya teknologiinformasi tersebut, hal ini berkaitan

    dengan perilaku yang ada pada

    individu/organisasi yang menggunakan

    teknologi komputer. Pendapat tersebut

    oleh Sri Astuti pada tahun 2001 sejalan

    dengan penelitian yang dilakukan oleh

    Guimares dan Ramanujan pada tahun

    1996, menemukan bahwa penerapan TI

    dalam suatu organisasi mendorong

    terjadinya perubahan revolusioner

    terhadap perilaku individu dalam bekerja,

    dan dalam konteks penggunaan PC,

    kemungkinan seseorang mempunyai

    keyakinan bahwa penggunaan komputer

    akan memberikan manfaat bagi dirinyadan pekerjaannya (NUR, 2000).

    Technology Acceptance Model   (TAM)

    pertama kali dikembangkan oleh (DAVIS,

    1989). Dalam penelitian teknologi

    informasi, TAM merupakan model yang

    paling banyak digunakan menurut

    (IQBARIA, 1997), (ADAM, 1992) dan

    (CHIN , 1995), karena model ini

    sederhana dan mudah untuk diterapkan.

    TAM diadaptasi dari Theory of Reasoned

     Action  (TRA) yang dikembangkan oleh

    Fishbein, yaitu teori tindakan yang

    beralasan dengan satu premis bahwa

    reaksi dan persepsi seseorang terhadap

    sesuatu hal, akan menentukan sikap dan

    perilaku orang tersebut.  Structural

    Equation Modeling  (SEM) merupakan

    suatu teknik statistik yang mampu

    menganalisis variabel laten, variabel

    indikator dan kesalahan pengukuran

    secara langsung. Dengan menggunakan

    SEM, memungkinkan untuk dapat

    menganalisis hubungan antara varibel

    laten dengan variabel indikatornya,

    hubungan antara variabel laten yang satu

    dengan variabel laten yang lainnya, juga

    dapat diketahui besarnya kesalahan

    pengukuran. Selain dapat menganalisis

    hubungan kausal searah, SEM juga dapat

    menganalisis hubungan dua arah yangseringkali muncul dalam ilmu sosial dan

    perilaku. SEM termasuk keluarga

    multivariate statistics dependensi yang

    memungkinkan dilakukannya analisis satu

    atau lebih variabel independen dengan

    satu atau lebih varaibel dependen.

    (SITINJAK, 2006).

    AMOS ( Analysis of Moment

    Structure) merupakan salah satu program

    atau software yang digunakan untuk

    http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://teknik-informatika.com/perangkat-lunak/http://teknik-informatika.com/perangkat-lunak/http://teknik-informatika.com/jaringan-komunikasi-data/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/jaringan-komunikasi-data/http://teknik-informatika.com/perangkat-lunak/http://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    5/10

     

    4

    mengestimasi model pada model

    persamaan struktural (SEM). AMOS dapat

    membaca data dalam berbagai format

    yaitu data mentah, korelasi, dan kovarian.

    Program AMOS memiliki kelebihankarena user-friendly graphical interface 

    (GHOZALI, 2005). AMOS

    mengimplementasikan pendekatan yang

    umum untuk analisa data pada model

    persamaan struktural yang menjelaskan

    analisa struktur kovarians, atau causal

    modeling. Pendekatan ini meliputi kasus

    khusus banyak teknik konvensional

    terkenal, mencakup model linier yang

    umum dan analisis faktor umum. Saat inisoftware AMOS merupakan software

    yang dapat diandalkan dalam

    menyelesaikan permasalahan sosial

    karena kemampuannya dalam mengukur

    variabel yang bersifat laten atau tidak

    dapat diukur secara langsung tetapi dapat

    diukur melalui indikatornya.

    III.  Metodologi Penelitian

    Model yang diajukan untukmengkaji penerimaan Sistem Informasi

    Keuangan dan Anggaran (SIKA) dalam

    penelitian ini adalah TAM, karena model

    ini sederhana dan mudah untuk

    diterapkan. Penerimaan teknologi jika

    ditinjau dari model TAM dipengaruhi oleh

    dua faktor utama yaitu Perceived Ease of

    Use (PEOU) atau kemudahan dan

    Perceived Usefulness (PU) atau

    kemanfaatan. Jika kedua faktor ini

    memberikan pengaruh yang positif maka

    dapat diperkiraan bahwa penerimaan

    Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran

    (SIKA) diterima dengan baik oleh

    penggunanya. Selanjutnya diperkirakan

    ada faktor-faktor lain yang diperkirakan

    berpengaruh pada penerimaan sistem

    informasi/teknologi informasi tersebut,

    yaitu : Computer Self Efficacy (CSE) atau

    kemampuan diri, dan  Actual Usage

    Behavior   (AUB) atau perilaku pengguna

    sistem informasi/teknologi informasi.

    Jadi, penelitian ini dilakukan untuk

    membuktikan kesesuaian antara model

    yang dibangun berdasarkan teori dengan

    kenyataan di lapangan. Model yangdigunakan pada penelitian ini adalah

    model yang dikembangkan oleh (Davis,

    1989).

    Gambar 1 : Model TAM pada penelitian ini

    Gambar 1 di atas memperlihatkan

    model TAM pada penelitian ini. Model

    tersebut menunjukkan bahwa :

    1.  Variabel endogen, yaitu Computer

    Self Efficacy   (kemampuan diri untuk

    menggunakan komputer).

    2.  Variabel eksogen, yaitu :

    a.  Perceived Ease of Use  (persepsi

    kemudahan pengguna)

    b. Perceived Usefulness  (persepsi

    kemanfaatan)

    c.  Actual Usage Behavior   (perilaku

    nyata pengguna)

    Tahapan pemodelan dan analisis

    persamaan struktural menjadi 7 (tujuh)

    langkah yaitu :

    (1)  Pengembangan Model Berbasis

    Teori

    Tujuan pengembangan model

    berbasis teori ini adalah untuk

    mengembangkan sebuah model yang

    mempunyai justifikasi (pembenaran)

    secara teoritis yang kuat, untuk

    mendukung upaya analisis terhadap

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    6/10

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    7/10

     

    6

    AUB = γ31 CSE + β32 PU + g3

    B. Persamaan spesifikasi model

    pengukuran (Measurement Model )

    Merupakan persamaan yangmenyatakan hubungan antara konstruk

    laten eksogen maupun endogen dengan

    variabel-variabel indikatornya, dan juga

    menyatakan korelasi antar konstruk yang

    dihipotesakan. Bentuk persamaan

    indikator variabel laten eksogen dan

    indikator variabel laten endogen antara

    lain :

    Persamaan pengukuran indikator

    variabel eksogen :

    X1 = λ11 CSE + δ1 

    X2 = λ12 CSE + δ2 

    X3 = λ13 CSE + δ3 

    X4 = λ14 CSE + δ4

    X5 = λ15 CSE + δ5

    X6 = λ16 CSE + δ6 

    Persamaan pengukuran indikatorvariabel endogenous :

    y1 = λ*11 PEoU + ε1 

    y2 = λ*12 PEoU + ε2

    y3 = λ*13 PEoU + ε3

    y4 = λ*14 PEoU + ε4

    y5 = λ*15 PEoU + ε5

    y6 = λ*26 PU + ε6

    y7 = λ*27 PU + ε7

    y8 = λ*28 PU + ε8

    y9 = λ*29 PU + ε9

    y10 = λ*210 PU + ε10

    y11 = λ*211 PU + ε11

    y12 = λ*212 PU + ε12

    y13 = λ*313 AUB + ε13

    y14 = λ*314 AUB + ε14

    y15 = λ*315 AUB + ε15

    y16 = λ*316 AUB + ε16

    y17 = λ*317 AUB + ε17

    y18 = λ*318 AUB + ε18

    y19 = λ*319 AUB + ε19

    y20 = λ*320 AUB + ε20

    (4) Memilih Matriks Input dan Estimasi

    Model

    Tujuan langkah keempat ini adalah

    untuk menetapkan data input yang

    digunakan dalam pemodelan dan teknik

    estimasi model. Dalam SEM hanya

    menggunakan matriks varians-kovarians

    atau matriks korelasi sebagai data input

    untuk keseluruhan proses estimasi.

    Matriks varians-kovarians umumnya lebih

    banyak digunakan sebagai data input

    dalam SEM karena memiliki keunggulan

    dalam menyajikan perbandingan yang

    valid antar populasi atau sampel yang

    berbeda. Sedangkan matriks korelasitidak dapat menyajikan hal tersebut,

    selain itu standar error yang digunakan

    pada matrik korelasi menunjukkan angka

    yang kurang akurat.

    Untuk melakukan estimasi dari model

    yang dikembangkan dan matriks input

    yang telah dipilih, pada penelitian ini

    digunakan software AMOS dengan teknik

    estimasi Maximum Likelihood (ML).

    Menurut (HAIR, 1998), teknik estimasi

    Maximum Likelihood   digunakan karena

    lebih efisien dan tidak bias dan biasanya

    digunakan pada sampel yang banyaknya

    100 hingga 200.

    (5) Evaluasi Masalah Identifikasi Model

    Tujuan langkah kelima ini adalah

    untuk mendeteksi ada tidaknya masalah

    dalam identifikasi model berdasarkan

    evaluasi terhadap hasil estimasi

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    8/10

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    9/10

     

    8

    b.  Variabel PEOU (persepsi kemudahan

    penggunaan) secara signifikan

    berpengaruh terhadap variabel PU

    (persepsi kemanfaatan).

    c.  Variabel PEOU (persepsi kemudahan

    penggunaan) secara signifikan

    berpengaruh terhadap variabel AUB

    (perilaku penggunaan aktual).

    d.  Variabel PU (persepsi kemanfaatan)

    secara signifikan berpengaruh

    terhadap variabel AUB (perilaku

    penggunaan aktual).

    e.  Variabel CSE (kemampuan komputer)

    secara signifikan berpengaruh

    terhadap variabel AUB (perilaku

    penggunaan aktual).

    Perilaku pengguna terhadap

    penerapan Sistem Informasi Keuangan

    dan Anggaran (SIKA) yang ada dalam

    mendukung proses pelayanan publik

    dapat dilihat dengan Squared Multiple

    Correlations (R2) pada tingkat penerimaan

    Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran

    (SIKA) adalah sebagai berikut:

    a.  Keragaman PEOU yang digunakan

    adalah sebesar 11,1% (PEOU : 0,111)

     b.  Keragaman PU yang digunakan

    adalah sebesar 37,6% (PU : 0,376)

    c.  Keragaman AUB yang digunakan

    adalah sebesar 26,5% (AUB : 0,265)

    Dari hasil kesesuaian model

    diperoleh penjelasan bahwa datalapangan tidak mendukung adanya model

    yang fit (sesuai) dengan populasinya,

    maka kesimpulan yang dinyatakan pada

    butir 1 (satu) sampai 3 (tiga) hanya

    berlaku untuk sampel penelitian yaitu

    pengguna Sistem Informasi Keuangan

    dan Anggaran (SIKA) pada unit/bagian

    kerja tertentu yang terdapat pada

    Kementerian Pemberdayaan Perempuan

    dan Perlindungan Anak Republik

    Indonesia.

    DAFTAR PUSTAKA 

    Adam Denis, Nelson Ryan, dan Todd

    Peter, Perceived Usefullness, Ease of

    Use, and Usage of Information

    Technology : Areplication,

    Management Information System

    Quarterly, Ghozali, Vol.2, Jakarta,

    1992.

    Adiwibowo, Lili., Hurriyati, Ratih., Sari,

    Maya.,  Analisis Perilaku Teknologi

    Informasi pada Perguruan Tinggi

    Berstatus BHMN, 2010.

    Adriany, Vina, Analisa Kuantitatif

    Terhadap Perkembangan Identitas

    Gender pada Anak di TK Lab School

    UPI. Jakarta. 2007.

    Chin W., dan Todd Peter, On The Use

    Usefullness, Ease of Use of

    Structural Equation Modelingin MIS

    Research : A note of Caution,

    Management Information System

    Quarterly, 1991.

    Davis F. D., Perceived Usefulness,

    Perceived ease of use of

    Information Technology ,

    Management Information System

    Quarterly, 1989.

    Ghozali, Imam A., Model Persamaan

    Struktural –   konsep dan aplikasi

    dengan program AMOS Ver. 5.0.,

    Badan Penerbit Universitas

    Diponegoro, Semarang, 2004.

    Ghozali, Imam, Model PersamaanStruktural – konsep dan aplikasi

    dengan program AMOS Ver.

      16.0., Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro, Semarang,

    2005.

    Hair, J. F., et al. Multivariat Data Analysis ,

    New Jersey, Prentice Hall, 1998.

    Hayati, Amelia, S.Si., MT., Studi Terhadap

    Pemberdayaan Perempuan dalam

  • 8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan

    10/10

     

    9

    Pengembangan Usaha Mikro, FE

    UNPAD, Bandung. 2007.

    Iqbaria, M., An Examination of the Factors

    Contributing to Micro Computer

    Technology Acceptance, Journal ofInformation System, Elsiever Ecience,

    USA, 1994.

    Iqbaria, Zinatelli, Personal Computing

     Acceptance Factors in Small Firm : A

    Structural Equation Modelling,

    Management Information System

    Quarterly, 1997.

    Jogiyanto, H.M. (2007). Sistem Informasi

    Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.

    Maria, Sulfa., Kajian Penerimaan SoftwarePhotoshop Versi CS3 di SMK Negeri 5

    Tangerang, 2010

    Rianto Rahadi, Dedi., Peranan Teknologi

    Informasi dalam Peningkatan Sektor

    Pelayanan Publik , 2010.

    --------Rencana Strategis Kementerian

    Pemberdayaan Perempuan dan

    Perlindungan Anak Tahun 2005-2009.

    Jakarta. 2005.

    Sitinjak, Tumpal, J. R., dan Sugiarto, Lisrel, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2006.

    Syam Fazli, Dampak Kompleksitas

    Teknologi Informasi bagi Strategi Dan

    Kelangsungan Usaha, Jurnal

    Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3

    No.1, FE UII, Yogyakarta, 1999.

    Trisnawati, Rina, Pertimbangan Perilaku

    dan Faktor Penentu Keberhasilan

    Pengembangan Sistem Informasi ,

    Jurnal Kajian Bisnis, Yogyakarta,1998.

    Wibowo, Arif., Kajian Tentang Perilaku

    Pengguna Sistem Informasi dengan

     pendekatan Technology Acceptance

    Model (TAM). 2010.

    Widodo, Prabowo, P., Statistika : Analisis

    Multivariat. Seri Metode Kuantitatif. 

    Universitas Budi Luhur, Jakarta. 2006.