kajian penerimaan sistem informasi keuan
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
1/10
a ja la h m ia h
Nopember - Desember 2011
P E N E N T U O Y E K T IV IT S D N K R E T IV IT S
I S S N : 4 ·7 9 7 X
• KAJIAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN ANGGARAN
SIKA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY
ACCEPTANCE MODEL TAM): STUDI KASUS PADA KEMENTERIAN
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
Yuli Haryanto
• ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FAGE LlTIK
Salmonella sp. dan Shigella sp.
PENYEBAB GASTROENTERITIS
Isolation and Identification of Lytic
Phage of Gastroenteritis Diseases Salmonella sp. and Shigella sp.
Rina Hidayati Pratiwi
• PENGARUH KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PT. INDOPELITA
Swasta Bangun dan Ruthman Sipahutar
• PENGARUH GAYA MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BANGUN RUANG
STUDI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SON SETIADARMA 01
TAMBUN SELATAN)
U fah Hernaeny
• MENGENAL BAHASA C+ + DALAM STRUKTUR DATA
Warno
• .COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING CALU VERSUS INCIDENTAL
VOCABULARY ACQUISITION IVA) ON STUDENTS VOCABULARY MASTERY
Rosdiana
• PERAN KUALITAS PRODUK DALAM MENINGKATKAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN PRODUK LIFEBOUY PT. UNILEVER INDONESIA STUDI KASUS
PADA K ELURAHAN KEDAUNG)
Mirna Herawati dan Ani Interdiana Candra Sari
PEMEROLEHAN BAHASA ANAK PADA USIA 4TAHUN
Maguna
DAMPAK WARNA-WARNI TERHADAP PERKEMBANGAN DAYA TANGKAP
PI KIR ANAK AUTIS DALAM BELAJAR
Achiruddin
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
2/10
Jurnal Ilmiah
1
KAJIAN PENERIMAAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN
ANGGARAN (SIKA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) : STUDI KASUS PADA
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA
Yuli Haryanto, M. Kom
Dosen Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jakarta
Abstrak
Utilization of Financial and Budget Information System (FBIS) plays an
important role in the planning, implementation, and reporting budget. The government
needs to support the development of Financial and Budget Information System (FBIS)
through the legal infrastructure and its settings so that the use of Financial and Budget
Information System (FBIS) done safely to prevent abuse at the stage of the application.
Review the implementation of Financial and Budget Information System needs to be
done for environmental sustainability in the performance of the Ministry of Women
Empowerment and Child Protection of the Republic of Indonesia so that the vision andmission in national development can be achieved optimally. Review reception Financial
and Budget Information System (FBIS) uses a model approach to the Technology
Acceptance Model (TAM), while the data analysis performed using Structural Equation
Models (Structural Equation Modeling, SEM).
Kata Kunci : information system, information technology, gender , Technology Acceptance Model (TAM).
I. Pendahuluan
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia sudah memiliki sisteminformasi yang dikelola oleh Asisten
Deputi Informasi Gender dan secara
struktural berada di bawah Deputi Bidang
Perlindungan Perempuan. Walaupun
teknologi komputer sudah digunakan
untuk aktivitas pekerjaan sehari-hari,
namun belum semua pengolahan data
menggunakan aplikasi-aplikasi tertentu
yang dapat mempermudah proses
pengolahan data. Salah satu aplikasi yang
ada yaitu Sistem Informasi Keuangan dan
Anggaran. Aplikasi ini masih digunakan
dan dipantau melalui server yang ada di
gedung utama. Aplikasi ini hanya dapat
digunakan oleh pengguna (user ) tertentu
yang berkaitan dengan pelaporan
anggaran.
Dalam rangka meningkatkan peran
sistem informasi/teknologi informasi
maka perlu adanya evaluasi terhadap
penerapan dan penerimaan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang saat ini ada, sehingga dapat
diketahui kebutuhan yang perlu
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
3/10
2
dikembangkan dan tetap dipertahankan
keberadaannya. Perubahan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang secara signifikan berpengaruh
terhadap pola kerja, perilaku pengguna,dan kinerja pegawai dapat menjadi tolak
ukur keberhasilan dalam melakukan
pelayanan publik. Faktor sumber daya
manusia, fasilitas, kualitas,
perkembangan Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran dapat secara
bersama-sama secara langsung
meningkatkan kinerja pengguna sistem
informasi/teknologi informasi.
Untuk dapat mengetahui sejauh
mana perubahan penerapan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
terhadap perilaku pengguna, perlu
adanya kajian yang dapat digunakan
dalam menentukan kebijakan-kebijakan
yang berkaitan dengan SIKA. Kajian
penerimaan SIKA ini menggunakan
pendekatan model Technology
Acceptance Model (TAM) sedangkan
analisis data dilakukan dengan
menggunakan Model Persamaan
Struktural (Structural Equation Modeling-
SEM). Secara umum, Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) menjadi
optimal dan kinerja menjadi efektif dan
efisien. Namun, mengingat SIKA berada
pada jajaran pemerintahan, maka mau
tidak mau pengguna tidak dapat menolak
penggunaan sistem ini. Saat ini penyebab
terbesar kegagalan penerimaan sisteminformasi/teknologi informasi di dalam
lembaga/ organisasi bukan lagi
disebabkan oleh kualitas teknis dari
sistem informasi/ teknologi informasi itu
sendiri, namun kegagalan penerapan
sistem informasi/teknologi informasi
terjadi karena aspek perilakunya
(behavioral ), (Jogiyanto, 2007:2).
Pelaksanaan Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) harus
membantu proses pelayanan kepada
masyarakat di setiap unit kerja dan dapat
memberikan informasi/laporan keuangan
kepada pimpinan dalam pengambilan
keputusan yang cepat dan tepat sehinggadapat mengintegrasikan seluruh unit
kerja. Kajian ini dapat menjadi pedoman
pelaksanaan dan penyusunan rencana
strategis Sistem Informasi Keuangan dan
Anggaran (SIKA) hingga tingkat kab/kota
di seluruh Indonesia.
Uraian di atas lebih dititikberatkan
kepada kajian penerimaan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang berkaitan dengan penggunaan
aplikasi komputerisasi, interaksi antara
pengguna terhadap Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) yang ada,
dan komponen-komponen yang
mempengaruhi perkembangan
standarisasi Sistem Informasi Keuangan
dan Anggaran (SIKA) di lembaga. Dalam
kerangka manajemen hubungan antara
pengguna pada fasilitas Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) dan
masyarakat sebagai penerima jasa
layanan publik, perlu diketahui apakah
Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) berjalan dengan baik terkait tugas
dan tanggung jawab struktural. Adapun
rumusan masalah adalah :
a. Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi penggunaan Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) di lingkungan lembaga
berdasarkan pendekatan Technology
Acceptance Model (TAM)?
b. Bagaimana hubungan antara
pengguna dan Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA)?
Hipotesi yang diajukan pada
penelitian ini adalah diduga Sistem
Informasi Keuangan dan Anggaran (SIKA)
yang didukung dengan aplikasi-aplikasi
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
4/10
3
komputer dan perangkat jaringan yang
baik dapat diterima oleh pegawai di
jajaran Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak
Republik Indonesia dalam rangkameningkatkan kinerja dan pelayanan
publik.
II. Landasan Teori dan Kerangka
Pemikiran
Teknologi informasi meliputi segala
hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Teknologi informasi (InformationTechnology ) biasa disingkat TI, IT atau
infotech. Dalam Oxford English Dictionary
(OED2) edisi ke-2 mendefenisikan
teknologi informasi adalah hardware dan
software, dan bisa termasuk di dalamnya
jaringan dan telekomunikasi yang
biasanya dalam konteks bisnis atau
usaha. Menurut Haag dan Keen (1996),
Teknologi informasi adalah seperangkat
alat yang membantu bekerja denganinformasi dan melakukan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi.
Penggunaan teknologi informasi,
pemanfaatan informasi oleh individual,
kelompok maupun organisasi merupakan
variabel inti dalam riset sistem informasi,
sebab sebelum digunakan terlebih dahulu
dipastikan tentang penerimaan atau
penolakan digunakannya teknologiinformasi tersebut, hal ini berkaitan
dengan perilaku yang ada pada
individu/organisasi yang menggunakan
teknologi komputer. Pendapat tersebut
oleh Sri Astuti pada tahun 2001 sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Guimares dan Ramanujan pada tahun
1996, menemukan bahwa penerapan TI
dalam suatu organisasi mendorong
terjadinya perubahan revolusioner
terhadap perilaku individu dalam bekerja,
dan dalam konteks penggunaan PC,
kemungkinan seseorang mempunyai
keyakinan bahwa penggunaan komputer
akan memberikan manfaat bagi dirinyadan pekerjaannya (NUR, 2000).
Technology Acceptance Model (TAM)
pertama kali dikembangkan oleh (DAVIS,
1989). Dalam penelitian teknologi
informasi, TAM merupakan model yang
paling banyak digunakan menurut
(IQBARIA, 1997), (ADAM, 1992) dan
(CHIN , 1995), karena model ini
sederhana dan mudah untuk diterapkan.
TAM diadaptasi dari Theory of Reasoned
Action (TRA) yang dikembangkan oleh
Fishbein, yaitu teori tindakan yang
beralasan dengan satu premis bahwa
reaksi dan persepsi seseorang terhadap
sesuatu hal, akan menentukan sikap dan
perilaku orang tersebut. Structural
Equation Modeling (SEM) merupakan
suatu teknik statistik yang mampu
menganalisis variabel laten, variabel
indikator dan kesalahan pengukuran
secara langsung. Dengan menggunakan
SEM, memungkinkan untuk dapat
menganalisis hubungan antara varibel
laten dengan variabel indikatornya,
hubungan antara variabel laten yang satu
dengan variabel laten yang lainnya, juga
dapat diketahui besarnya kesalahan
pengukuran. Selain dapat menganalisis
hubungan kausal searah, SEM juga dapat
menganalisis hubungan dua arah yangseringkali muncul dalam ilmu sosial dan
perilaku. SEM termasuk keluarga
multivariate statistics dependensi yang
memungkinkan dilakukannya analisis satu
atau lebih variabel independen dengan
satu atau lebih varaibel dependen.
(SITINJAK, 2006).
AMOS ( Analysis of Moment
Structure) merupakan salah satu program
atau software yang digunakan untuk
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologihttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://teknik-informatika.com/perangkat-lunak/http://teknik-informatika.com/perangkat-lunak/http://teknik-informatika.com/jaringan-komunikasi-data/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/teknologi-informasi-bidang-manajemen/http://teknik-informatika.com/jaringan-komunikasi-data/http://teknik-informatika.com/perangkat-lunak/http://teknik-informatika.com/category/teknologi-informasi/teknologi-perangkat-keras/http://id.wikipedia.org/wiki/Informasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
5/10
4
mengestimasi model pada model
persamaan struktural (SEM). AMOS dapat
membaca data dalam berbagai format
yaitu data mentah, korelasi, dan kovarian.
Program AMOS memiliki kelebihankarena user-friendly graphical interface
(GHOZALI, 2005). AMOS
mengimplementasikan pendekatan yang
umum untuk analisa data pada model
persamaan struktural yang menjelaskan
analisa struktur kovarians, atau causal
modeling. Pendekatan ini meliputi kasus
khusus banyak teknik konvensional
terkenal, mencakup model linier yang
umum dan analisis faktor umum. Saat inisoftware AMOS merupakan software
yang dapat diandalkan dalam
menyelesaikan permasalahan sosial
karena kemampuannya dalam mengukur
variabel yang bersifat laten atau tidak
dapat diukur secara langsung tetapi dapat
diukur melalui indikatornya.
III. Metodologi Penelitian
Model yang diajukan untukmengkaji penerimaan Sistem Informasi
Keuangan dan Anggaran (SIKA) dalam
penelitian ini adalah TAM, karena model
ini sederhana dan mudah untuk
diterapkan. Penerimaan teknologi jika
ditinjau dari model TAM dipengaruhi oleh
dua faktor utama yaitu Perceived Ease of
Use (PEOU) atau kemudahan dan
Perceived Usefulness (PU) atau
kemanfaatan. Jika kedua faktor ini
memberikan pengaruh yang positif maka
dapat diperkiraan bahwa penerimaan
Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) diterima dengan baik oleh
penggunanya. Selanjutnya diperkirakan
ada faktor-faktor lain yang diperkirakan
berpengaruh pada penerimaan sistem
informasi/teknologi informasi tersebut,
yaitu : Computer Self Efficacy (CSE) atau
kemampuan diri, dan Actual Usage
Behavior (AUB) atau perilaku pengguna
sistem informasi/teknologi informasi.
Jadi, penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan kesesuaian antara model
yang dibangun berdasarkan teori dengan
kenyataan di lapangan. Model yangdigunakan pada penelitian ini adalah
model yang dikembangkan oleh (Davis,
1989).
Gambar 1 : Model TAM pada penelitian ini
Gambar 1 di atas memperlihatkan
model TAM pada penelitian ini. Model
tersebut menunjukkan bahwa :
1. Variabel endogen, yaitu Computer
Self Efficacy (kemampuan diri untuk
menggunakan komputer).
2. Variabel eksogen, yaitu :
a. Perceived Ease of Use (persepsi
kemudahan pengguna)
b. Perceived Usefulness (persepsi
kemanfaatan)
c. Actual Usage Behavior (perilaku
nyata pengguna)
Tahapan pemodelan dan analisis
persamaan struktural menjadi 7 (tujuh)
langkah yaitu :
(1) Pengembangan Model Berbasis
Teori
Tujuan pengembangan model
berbasis teori ini adalah untuk
mengembangkan sebuah model yang
mempunyai justifikasi (pembenaran)
secara teoritis yang kuat, untuk
mendukung upaya analisis terhadap
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
6/10
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
7/10
6
AUB = γ31 CSE + β32 PU + g3
B. Persamaan spesifikasi model
pengukuran (Measurement Model )
Merupakan persamaan yangmenyatakan hubungan antara konstruk
laten eksogen maupun endogen dengan
variabel-variabel indikatornya, dan juga
menyatakan korelasi antar konstruk yang
dihipotesakan. Bentuk persamaan
indikator variabel laten eksogen dan
indikator variabel laten endogen antara
lain :
Persamaan pengukuran indikator
variabel eksogen :
X1 = λ11 CSE + δ1
X2 = λ12 CSE + δ2
X3 = λ13 CSE + δ3
X4 = λ14 CSE + δ4
X5 = λ15 CSE + δ5
X6 = λ16 CSE + δ6
Persamaan pengukuran indikatorvariabel endogenous :
y1 = λ*11 PEoU + ε1
y2 = λ*12 PEoU + ε2
y3 = λ*13 PEoU + ε3
y4 = λ*14 PEoU + ε4
y5 = λ*15 PEoU + ε5
y6 = λ*26 PU + ε6
y7 = λ*27 PU + ε7
y8 = λ*28 PU + ε8
y9 = λ*29 PU + ε9
y10 = λ*210 PU + ε10
y11 = λ*211 PU + ε11
y12 = λ*212 PU + ε12
y13 = λ*313 AUB + ε13
y14 = λ*314 AUB + ε14
y15 = λ*315 AUB + ε15
y16 = λ*316 AUB + ε16
y17 = λ*317 AUB + ε17
y18 = λ*318 AUB + ε18
y19 = λ*319 AUB + ε19
y20 = λ*320 AUB + ε20
(4) Memilih Matriks Input dan Estimasi
Model
Tujuan langkah keempat ini adalah
untuk menetapkan data input yang
digunakan dalam pemodelan dan teknik
estimasi model. Dalam SEM hanya
menggunakan matriks varians-kovarians
atau matriks korelasi sebagai data input
untuk keseluruhan proses estimasi.
Matriks varians-kovarians umumnya lebih
banyak digunakan sebagai data input
dalam SEM karena memiliki keunggulan
dalam menyajikan perbandingan yang
valid antar populasi atau sampel yang
berbeda. Sedangkan matriks korelasitidak dapat menyajikan hal tersebut,
selain itu standar error yang digunakan
pada matrik korelasi menunjukkan angka
yang kurang akurat.
Untuk melakukan estimasi dari model
yang dikembangkan dan matriks input
yang telah dipilih, pada penelitian ini
digunakan software AMOS dengan teknik
estimasi Maximum Likelihood (ML).
Menurut (HAIR, 1998), teknik estimasi
Maximum Likelihood digunakan karena
lebih efisien dan tidak bias dan biasanya
digunakan pada sampel yang banyaknya
100 hingga 200.
(5) Evaluasi Masalah Identifikasi Model
Tujuan langkah kelima ini adalah
untuk mendeteksi ada tidaknya masalah
dalam identifikasi model berdasarkan
evaluasi terhadap hasil estimasi
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
8/10
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
9/10
8
b. Variabel PEOU (persepsi kemudahan
penggunaan) secara signifikan
berpengaruh terhadap variabel PU
(persepsi kemanfaatan).
c. Variabel PEOU (persepsi kemudahan
penggunaan) secara signifikan
berpengaruh terhadap variabel AUB
(perilaku penggunaan aktual).
d. Variabel PU (persepsi kemanfaatan)
secara signifikan berpengaruh
terhadap variabel AUB (perilaku
penggunaan aktual).
e. Variabel CSE (kemampuan komputer)
secara signifikan berpengaruh
terhadap variabel AUB (perilaku
penggunaan aktual).
Perilaku pengguna terhadap
penerapan Sistem Informasi Keuangan
dan Anggaran (SIKA) yang ada dalam
mendukung proses pelayanan publik
dapat dilihat dengan Squared Multiple
Correlations (R2) pada tingkat penerimaan
Sistem Informasi Keuangan dan Anggaran
(SIKA) adalah sebagai berikut:
a. Keragaman PEOU yang digunakan
adalah sebesar 11,1% (PEOU : 0,111)
b. Keragaman PU yang digunakan
adalah sebesar 37,6% (PU : 0,376)
c. Keragaman AUB yang digunakan
adalah sebesar 26,5% (AUB : 0,265)
Dari hasil kesesuaian model
diperoleh penjelasan bahwa datalapangan tidak mendukung adanya model
yang fit (sesuai) dengan populasinya,
maka kesimpulan yang dinyatakan pada
butir 1 (satu) sampai 3 (tiga) hanya
berlaku untuk sampel penelitian yaitu
pengguna Sistem Informasi Keuangan
dan Anggaran (SIKA) pada unit/bagian
kerja tertentu yang terdapat pada
Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Adam Denis, Nelson Ryan, dan Todd
Peter, Perceived Usefullness, Ease of
Use, and Usage of Information
Technology : Areplication,
Management Information System
Quarterly, Ghozali, Vol.2, Jakarta,
1992.
Adiwibowo, Lili., Hurriyati, Ratih., Sari,
Maya., Analisis Perilaku Teknologi
Informasi pada Perguruan Tinggi
Berstatus BHMN, 2010.
Adriany, Vina, Analisa Kuantitatif
Terhadap Perkembangan Identitas
Gender pada Anak di TK Lab School
UPI. Jakarta. 2007.
Chin W., dan Todd Peter, On The Use
Usefullness, Ease of Use of
Structural Equation Modelingin MIS
Research : A note of Caution,
Management Information System
Quarterly, 1991.
Davis F. D., Perceived Usefulness,
Perceived ease of use of
Information Technology ,
Management Information System
Quarterly, 1989.
Ghozali, Imam A., Model Persamaan
Struktural – konsep dan aplikasi
dengan program AMOS Ver. 5.0.,
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang, 2004.
Ghozali, Imam, Model PersamaanStruktural – konsep dan aplikasi
dengan program AMOS Ver.
16.0., Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang,
2005.
Hair, J. F., et al. Multivariat Data Analysis ,
New Jersey, Prentice Hall, 1998.
Hayati, Amelia, S.Si., MT., Studi Terhadap
Pemberdayaan Perempuan dalam
-
8/18/2019 Kajian Penerimaan Sistem Informasi Keuan
10/10
9
Pengembangan Usaha Mikro, FE
UNPAD, Bandung. 2007.
Iqbaria, M., An Examination of the Factors
Contributing to Micro Computer
Technology Acceptance, Journal ofInformation System, Elsiever Ecience,
USA, 1994.
Iqbaria, Zinatelli, Personal Computing
Acceptance Factors in Small Firm : A
Structural Equation Modelling,
Management Information System
Quarterly, 1997.
Jogiyanto, H.M. (2007). Sistem Informasi
Keperilakuan. Yogyakarta: Andi.
Maria, Sulfa., Kajian Penerimaan SoftwarePhotoshop Versi CS3 di SMK Negeri 5
Tangerang, 2010
Rianto Rahadi, Dedi., Peranan Teknologi
Informasi dalam Peningkatan Sektor
Pelayanan Publik , 2010.
--------Rencana Strategis Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Tahun 2005-2009.
Jakarta. 2005.
Sitinjak, Tumpal, J. R., dan Sugiarto, Lisrel, Graha Ilmu, Yogyakarta. 2006.
Syam Fazli, Dampak Kompleksitas
Teknologi Informasi bagi Strategi Dan
Kelangsungan Usaha, Jurnal
Akuntansi dan Auditing (JAAI) Vol.3
No.1, FE UII, Yogyakarta, 1999.
Trisnawati, Rina, Pertimbangan Perilaku
dan Faktor Penentu Keberhasilan
Pengembangan Sistem Informasi ,
Jurnal Kajian Bisnis, Yogyakarta,1998.
Wibowo, Arif., Kajian Tentang Perilaku
Pengguna Sistem Informasi dengan
pendekatan Technology Acceptance
Model (TAM). 2010.
Widodo, Prabowo, P., Statistika : Analisis
Multivariat. Seri Metode Kuantitatif.
Universitas Budi Luhur, Jakarta. 2006.