kajian nilai-nilai religius pada novel surga yang …

66
KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh ROSTINA 10533 6990 12 PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG TAK

DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

ROSTINA

10533 6990 12

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …
Page 3: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …
Page 4: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...i

KATA PENGANTAR ………………………………………………………...ii

ABSTRAK ………………………………………………………………….. ..iii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1

A. Latar Belakang…………………………………………………......1

B. Rumusan Masalah………………………………………………….5

C. Tujuan Penelitian……………………………………………..…….5

D. Manfaat Penelitian……………………………………………........6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR………..…....7

A. Tinjauan Pustaka….…………………………………………….......7

1. Penelitian yang Relevan…………………………………….......7

2. Pengertian Novel……………………………………………….7

a. Unsur Intrinsik Novel ………………………………...11

b. Unsur ekstrinsik Novel …………………………….....17

c. Jenis-Jenis Novel ………………………………..........18

3. Pengertian Religius……………………………………………21

4. Religiusitas dalam Karya Sastra………………………........... 29

B. Karangka Pikir……………………………………………………..31

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. .27

A. Rancangan Penelitian……………………………………………. 34

B. Batasan Istilah………………………………………………….....34

C. Data dan Sumber Data…………………………………………... 35

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………..35

Page 5: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

E. Teknik Analisis Data……………………………………………. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………. 31

A. Hasil Penelitian …………………………………………………. 31

B. Pembahasan…………………………………………………….. .44

BAB V PENUTUP ……………………………………………………...... 48

A. Simpulan …………………………………………………......... 48

B. Saran……………………………………………………………. 48

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 53

Page 6: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt., Tuhan semesta alam, karena dengan rahmat

dan hidaya-Nya sehingga skripsi ini dapat terwujud dalam bentuk sederhana.

Salawat serta salam atas junjungan Nabi Muhammad saw., yang telah

menunjukkan jalan ke arah keselamatan.

Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Universitas Muhammadiyah Makassar. Di sisi lain,

skripsi ini merupakan sumbangsih pemikiran dalam peningkatan mutu

pendidikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan dan referensi

yang dimiliki oleh penulis. Namun dengan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan

maka skripsi ini dapat terwujud dan selesai tepat pada waktunya.

Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam merampung tulisan

ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada

suamiku Abd. Rahim dan kepada kedua orang tuaku Sampara dan Hatija yang

telah berjuang, mendo’akan dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu.

Demikian pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang selalu

memberikan semangat dalam setiap langkah penulis selama berakademik.

Penulis mengucapkan terima kasih, terutama kepada Dr. M. Agus,

S.Pd.,M.Pd. Pembimbing I dan Abdan Syakur S.Pd.M.Pd. Pembimbing II yang

Page 7: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi sejak awal penyusunan

proposal hingga selesainya skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada; Dr. H. Abd. Rahman Rahim,

SE.MM., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr. Andi Sukri

Syamsuri, M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Dr.

Munirah, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Dosen dan

para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis serangkaian

ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman

seperjuanganku, para akhwat yang selalu menemaniku dalam suka dan duka,

sahabat-sahabatku, dan seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Angkatan 2012 khususnya kelas B, atas segala kebersamaan,

motivasi, saran dan bantuannya kepada penulis yang telah memberi pelangi dalam

hidupku.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa

mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca dalam penyempurnaan

skripsi ini. Amin.

Makassar, September 2016

Penulis

Page 8: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

BIOGRAFI ASMA NADIA

Asma Nadia (lahir di Jakarta, 26 Maret 1972; umur 44 tahun) adalah

seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum

Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House. Asma Nadia

merupakan anak kedua dari pasangan Amin Usman yang berasal dari Aceh dan

Maria Eri Susanti yang merupakan mualaf keturunan Tionghoa dari Medan. Ia

memiliki seorang kakak bernama Helvy Tiana Rosa, dan seorang adik bernama

Aeron Tomino. Mereka bertiga menekuni minat mereka sebagai penulis.

Ia menikah dengan Isa Alamsyah yang juga seorang penulis. Dari

pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua anak yang bernama Eva Maria Putri

Salsabila dan Adam Putra. Anak mereka juga berminat menekuni karier sebagai

penulis.

Setelah lulus dari SMA 1 Budi Utomo, Jakarta, ia melanjutkan kuliah di

Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor. Ia tidak menyelesaikan

kuliah yang dijalaninya, karena ia harus beristirahat karena penyakit yang

dideritanya. Ia mempunyai obsesi untuk terus menulis. Ketika kesehatannya

menurun, ia tetap bersemangat menulis. Di samping itu, dorongan dan semangat

yang diberikan keluarga dan orang yang menyayanginya memotivasi untuk terus

menulis. Asma tetap aktif mengirimkan tulisannya ke majalah Islam. Sebuah

cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah meraih juara pertama

Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) tingkat nasional yang diadakan

majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995.

Selain menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik

lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II (1997), dan Bestari III

(2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri. Ia

pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam,

bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara

(Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang

berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang

untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo.

Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena,

sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di

seluruh provinsi di Indonesia. Asma juga sering menjadi pemandu acara pada

acara yang bernuansa keislaman. Kini, Asma juga aktif dengan pekerjaannya

sebagai direktur Yayasan Prakasa Insan Mandiri (Prima). Ia juga sibuk

mengadakan berbagai paket kegiatan anak melalui prime kids dan memberi kursus

bahasa Inggris.

Page 9: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

Karena karya-karyanya, ia pernah mendapat berbagai penghargaan. Selain

menulis, Asma sering diminta untuk memberi materi dalam berbagai lokakarya

yang berkaitan dengan penulisan dan feminisme, baik di dalam dan di luar negeri.

Pada tahun 2009 dalam perjalanannya keliling Eropa setelah mendapatkan

undangan writers in residence dari Le Chateau de Lavigny (Agustus - September

2009), ia sempat diundang untuk memberikan seminar dan wawancara

kepenulisan di PTRI Jenewa, Masjid Al Falah Berlin (bekerja sama dengan FLP

dan KBRI di sana), KBRI Roma, Manchester (dalam acara KIBAR Gathering),

dan Newcastle.

Sejak awal tahun 2009, ia merintis penerbitan sendiri dengan nama Asma

Nadia Publishing House. Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film

adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Assalamualaikum

Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji disumbangkannya untuk

sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan impian kaum Islam

untuk menunaikan ibadah haji tapi kurang mampu. Ia juga berprofesi sebagai

penulis tetap di kolom resonansi Republika setiap Sabtu.

Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk

menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, di sana ia

sempat berbagi tentang Indonesia dan proses kreatifnya dalam menulis dengan

pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Selain memenuhi

undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya

terpilih untuk ditampilkan dalam adaptasi ke pentas teater di Iowa, selain

berkolaborasi dengan aktor tunarungu Amerika Serikat dalam pementasan di State

Department, Washington D.C.

Ia menggemari seni fotografi, dan telah menjelajah 59 negara dan 270 kota

di dunia. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis Rumah Baca Asma Nadia

yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca sederhana yang beberapa di

antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak

yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja

yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan yang dikelola bersama

relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu.

Page 10: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

SINOPSIS NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN

Aku telah merampas sesuatu yang paling berharga dari hidupnya. Dan sangat

wajar jika perempuan ini datang dengan segunung lahar api. Hm… Koreksi. Aku

tidak merampas apa pun, aku hanya memaksanya berbagi.” Mei Rose.

“Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta

tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?” Arini.

Mungkin, dongeng seorang perempuan harus mati, agar dongeng perempuan lain

mendapatkan kehidupan.

Arini adalah seorang muslimah, cantik, baik hati, lembut, lulusan IPB, seorang

penulis. Hidupnya hampir selalu dikaitkan dengan kisah-kisah dongeng, dan ia

mengibaratkan dirinya sebagai seorang puteri. Hidup bahagia, dengan suami yang

mencintainya dan iapun mencintai suaminya. Hidup dengan anak-anak yang lucu.

Ia seorang tipikal ibu rumah tangga yang sejati.

Andika Prasetya seorang bapak yang baik, dosen, dan memiliki kehidupan yang

mapan.

Mei Rose, seorang wanita keturunan tionghoa, tidak terlalu cantik, hidupnya

penuh dengan penderitaan, tinggal dengan tantenya yang tidak mencintai dia.

Hidup yang keras membuat karakternya juga keras, gigih, hingga ia sampai pada

kehidupan yang lumayan mapan. Namun keadaan mengubahnya, ketika ada laki-

laki yang menipunya dan memaksanya menjadi orang tua tunggal.

Suatu ketika, keadaan memaksa Mei Rose dan Prasetya untuk bertemu, di pinggir

jalan, dengan Mei Rose sebagai korban tabrak lari setelah mencoba bunuh diri,

dengan baju pengantin yang lengkap dan berbadan besar. Atas dasar kemanusiaan,

Pras menolongnya dan membawa kerumah sakit. Bayinya terpaksa dilahirkan

dalam kondisi prematur.

Arini, sebagai seorang istri, ia memiliki kepekaan yang besar, namun ia tidak tahu

mengapa. Hanya saja bahwa ia merasa ada sesuatu yang sedang terjadi.

Mencurigai suaminya? Ia rasa itu di luar logikanya. Suaminya masih lelaki shaleh

yang dikenalnya dulu. Tidak ada yang berubah sedikitpun.

Kecurigaan Arini terjawab ketika bagian keuangan dari kampus tempat suaminya

mengajar menanyakan kabar karena ada kuitansi pembayaran obat yang

dibayarkan oleh suaminya. Merasa tidak ada anaknya yang sakit selama enam

bulan terakhir ini, maka Arini mengecek ke rumah sakit dan mendapatkan nomor

telepon yang bukan nomor telepon rumahnya.

Page 11: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

Suara itu tegas, jelas, dan riang. Ada celoteh seorang anak di dekatnya ketika

perempuan itu menyapa, Hallo, Nyonya Prasetya disini…..

Ketika dia tidak tahu bagaimana harus memilih, hidup memilihkan jalannya

sendiri. Arini kaku di tempatnya berdiri. Sosok lelaki yang selama ini menempati

sisi hatinya paling dekat, tampak di seberang jalan, menggandeng seorang anak

lelaki kecil. Wajahnya terlihat kebapakan ketika menepuk pantat si boca, dan

menghalaunya lembut ke dalam mobil.

Seorang perempuan tersenyum cera, mengamati dari belakang. Si lelaki menoleh,

tidak berapa lama keduanya saling menggenggam tangan, detik berikutnya

mereka bertatapan dengan kedalaman yang hanya bisa dirasakan keduanya.

Jarak tiga puluhan meter. Dua pasang mata saling memandang. Sepasang mata

terluka.Sepasang mata lain seperti mata hewan buruan yang tersudut ke dalam

perangkap, nanap dan panik. “Arini…!” Arini menggigit bibirnya, dia telah

menunggu terlalu lama. Arini pergi dengan taksi.

Pras ingin berlari. Mengejar sosok Arini yang tergesa pergi membawa lukanya.

Searusnya tadi dia berlari memburu Arini, mengejar dan meraih tangan

perempuan itu, meminta maaf. Sebaliknya, lelaki itu maa mematung di tengah

jalan seperti orang linglung.

Bagaimana laki-laki bisa keilangan syukur atas hadiah terindah yang Allah

berikan kepada mereka? Pras tidak tahu bagaimana semua bermula. Dia hanya

tahu, ketika sudah terjadi, dia harus masuk dalam aturan main yang ditetapkan

Tuhan padanya, agar tak ada maksiat, agar semua sah setidaknya dimata-Nya.

Dan semula berawal dari simpati dan keinginan menolong perempuan malang

itu….

Jalan Sriwedari nomor 26. Arini memandang ruma itu. Istana kedua Pras.

“Bisa saya bicara?”

Perempuan di depannya tidak mengangguk atau menjawab. Hanya tangannya

membukakan pintu lebih lebar. Mereka masih berpandangan. Mengukur kekuatan.

Tapi aura peperangan sudah mulai terasa.

“Jika hanya untuk diri sendiri, percayalah saya tidak akan memohon padamu.”

“Saya mohon padamu”

“Aku tidak bisa.” Jawab Mei Rose.

“Sejak dulu kamu punya segalanya Arini, orang tua, suami yang baik, karir

kepenulisan yang bagus. Segalanya.”

Page 12: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

“Sementara satu-satunya hal baik yang pernah terjadi seumur hidupku, hanya

Pras!”

“Dengan begitu banyak kebahagiaan, tidakka seharusnya kamu bersyukur dan

bisa sedikit bermurah hati?”

Pada saat yang bersamaan Pras muncul. Sesaat mata lelaki itu menyala gugup

melihat Arini.

Arini berhenti berlari. Tak lgi berusaha mengindar dari luka. Sebaliknya, seperti

busa, tubu Arini perlahan mengisap anak-anak panah yang menyimpan perih itu

semakin dalam, hingga menyatu dalam diri.

Page 13: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kehidupan. Akar kata

bahasa Sansekerta adalah sas yang berarti mengarahkan, mengajar, memberi

petunjuk atau mengintruksi. Sementara itu, akhiran tra menunjukkan latar atau

suasana. Dengan demikian, satra berarti alat untuk mengajar atau buku petunjuk,

buku intruksi atau buku pengajaran (Emzir & Saifur Rohman, 2015: 5).

Sastra adalah hasil karya manusia yang mengungkapkan pengalaman

melalui bahasa yang mengesankan. Karya sastra memberikan manfaat yang besar

bagi kehidupan karena dengan membaca karya sastra pengetahuan yang dimiliki

seseorang akan lebih hidup dan bermanfaat, serta rohani akan lebih kaya.

Karya sastra yang baik adalah karya sastra yang selalu memberikan pesan

kepada pembaca untuk berbuat yang lebih baik atau yang sesuai dengan ajaran

agama. Sastra sebagai media dakwah akan dapat tercapai jika didalamnya

mengandung suatu kebenaran, sehingga sastra itu dapat dipengaruhi dan

memengaruhi suatu masyarakat. Karya sastra yang baik selalu mengajak pembaca

untuk menjunjung tinggi norma-norma agama. Dengan demikian sastra dianggap

sebagai sarana pendidikan agama (religi).

Kehadiran sastra yang bernilai religius ini menceritakan keadaan atau latar

belakang kehidupan masyarakat pada saat ditulis. Latar belakang ini diperlukan

agar dapat diketahui apakah karya sastra itu memunyai landasan yang kokoh atau

tidak. Dalam kaitannya dengan hal tersebut maka perlu dipahami yakni motif

1

Page 14: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

2

dalam kesustraan yakni pencarian identitas sastrawan dan motif di luar kesustraan

yaitu pengaruh pengalaman antara golongan-golongan dalam masyarakat.

Sastra dibagi menjadi 3 yaitu Prosa, Puisi, dan Drama. Prosa adalah karya

sastra yang terurai panjang dan tidak terikat kaidah atau aturan. Contoh karya

satra prosa yaitu roman, novel, dan cerpen. Puisi adalah karya sastra yang terikat

dengan kaidah dan aturan tertentu, khususnya peraturan bait. Contoh karya sastra

puisi yaitu puisi, pantun, dan syair. Sedangkan drama merupakan salah satu karya

satra yang mempunyai karakteristik tersendiri jika dibandingkan dengan karya

satra yang lain. Ciri yang tidak dapat lepas dalam drama adalah dialog. Selain itu,

drama identik dengan seni peran, artinya lakon drama dapat dipentaskan.

Karya sastra tidak lepas dari masyarakat. Sastra lahir dari proses imajinasi

seorang pengarang, serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang ada di

sekitarnya. Oleh karena itu, kehadiran karya sastra merupakan bagian dari

kehidupan masyarakat. Karya sastra tidak hanya dinilai sebagai karya seni yang

mengandung nilai-nilai yang terbungkus dalam imajinasi dan emosi penghayatan

pengarang tetapi sastra juga dikenal sebagai suatu karya kreatif yang

dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual dan konsumsi emosional.

Novel sebagai salah satu karya sastra, pada hakikatnya menceritakan atau

melukiskan kejadian yang meliputi kehidupan manusia seperti sedih, gembira,

cinta, dan derita. Novel merupakan pancaran kehidupan sosial dan gejolak

kejiwaan pengarang terhadap kenyataan yang ditemukan dalam masyarakat yang

biasanya berbentuk peristiwa, norma, dan ajaran-ajaran agama.

Page 15: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

3

Penulis tertarik untuk mengalisis novel “Surga yang Tak Dirindukan”

karya Asma Nadia dengan pertimbangan bahwa Asma Nadia adalah seorang

penulis yang handal dan mahir dalam menguraikan cerita termasuk novel “Surga

yang Tak Dirindukan” yang kental dengan nilai-nilai religinya.

Novel ini menceritakan tentang seorang istri yang bernama Arini. Ia

memiliki kehidupan rumah tangga dan tiba-tiba tertimpa "tangga" karena ada

wanita lain menjadi "madu". Seorang wanita (Mei Ros) yang di dalam hidupnya

banyak sekali tantangan yang ia harus hadapi dengan kesendiriannya, termasuk

kehamilannya yang tidak memiliki suami. Suami Arini (Pras) terlalu baik hati,

sehingga tidak tega membiarkan wanita itu bunuh diri. Tanpa sepengetahuan

Arini, suaminya menikahi perempuan itu.Melihat kejadiannya itu hatinya sakit,

kecewa dengan perlakuan suaminya ditambah lagi dengan kehadiran anak kecil di

antara wanita itu dan suaminya. Selama ini ia hanya tahu bahwa suaminya sangat

setia dan sangat mencintai istri dan anak-anaknya. Namun itulah kenyataan yang

harus diterima oleh Arini sebagai istri pertama.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka karya sastra memunyai manfaat yang

sangat besar bagi pembacanya. Dengan beberapa pertimbangan yang sesuai

dengan uraian di atas, maka perlu diadakan penelitian terhadap karya sastra novel

Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia.

Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, peneliti

mengangkat judul tentang kajian nilai-nilai religius. Novel tersebut merupakan

salah satu novel religius yang mencoba untuk mengenalkan perjalanan hidup

suatu keluarga dengan keluarga lain yang juga sama-sama membutuhkan

Page 16: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

4

perhatian atau kasih sayang dari seorang pemimpin di dalam keluarganya. Novel

ini juga mencoba mengenalkan ilmu fiqih yang mampu memberikan kesadaran

akan mengusung semangat pencari kebenaran Islam, dan pengetahuan yang dapat

dijadikan acuan bagi pembacanya khususnya bagi pelaku poligami. Realita hari

ini, banyak istri yang tidak setuju dengan poligami dan banyak pula suami yang

berpoligami tetapi tidak adil terhadap istri-istrinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan

masalahnya adalah bagaimanakah deskripsi nilai-nilai religius (Aqidah, Akhlak

dan ibadah) pada novel Surga yang Tak Dirindukankarya Asma Nadia?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai di dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan

nilai-nilai religius yang terdapat di dalam novel Surga yang Tak Dirindukankarya

Asma Nadia.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan:

a. Dapat bermanfaat bagi penelitian sastra terutama dalam bidang

pendidikan.

Page 17: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

5

b. Dapat dijadikan sebagai motivasi dan acuan bagi peneliti lanjutan,

sehingga memperoleh konsep baru yang akan memperkaya wawasan

dan pengetahuan kita dalam bidang sastra.

c. Dapat dijadikan sebagai rujukan atau referensi kepada pembaca tentang

teori-teori pengkajian kaya sastra.

d. Dapat dijadikan sebagai rujukan atau referensi kepada pembaca di

dalam menggunakan teori dan pendekatan religius dalam memahami

hakikat karya sastra.

e. Dapat dijadikan sebagai motivasi di dalam melakukan penelitian-

penelitian di masa yang akan datang.

f. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan di dalam mengkaji

persoalan-persoalan karya sastra.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi

pembaca untuk mengetahui nilai-nilai religiusi dan bagaimana pandangan islam

tentang poligami yang terdapat di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya

Asma Nadia.

Page 18: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

6

BAB II

TINJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjaun Pustaka

1. Penelitian yang Relevan

Sejauh pengetahuan penulis, ada beberapa penelitian yang dapat dijadikan

sebagai referensi. Penelitian yang sama pernah dilakukan oleh Habibah (2010)

yang berjudul Problem Rumah Tangga dalam Novel Istana Kedua karangan Asma

Nadia. Permasalahan penelitiannya adalah problem rumah tangga apa yang

muncul dalam Novel Istana Kedua karya Asma Nadia yang sesuai dengan materi

dakwah dan bagaimana solusinya. Kehidupan rumah tangga merupakan salah

satu garapan novel yang tidak pernah habisnya. Berbagai macam kisah rumah

tangga biasa diangkat dalam cerita, sehingga meninggalkan pesan-pesan yang

dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Novel Istana Kedua merupakan

ilustrasi dari keluarga yang mengalami problem dalam rumah tangganya.

Penelitian lain yang sama dengan novel karangan Asma Nadia dilakukan

oleh Sundari (2010) yang berjudul Nilai Sosial Pada Novel Catatan Hati Seorang

Istri Karya Asma Nadia. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis

untuk menambah keterampilan mengapresiasi sastra terutama novel, menambah

pengalaman, wawasan serta pengetahuan tentang apresiasi sastra dan pemahaman

terhadap karangan-karangan yang dibuat oleh orang lain dari hasil membaca

novel, menambah wawasan sebagai calon guru bahasa dan sastra Indonesia dalam

menentukan sikap dan rencana pelaksanaan pembelajaran agar lebih terarah dan

6

Page 19: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

7

terencana sehingga betul-betul mengkondisikan siswa ke arah yang lebih terampil

dalam pembelajaran membaca novel.

2. Pengeritan Novel

Novel berasal dari bahasa Inggris novel, sebutan novel dalam bahasa

Inggris inilah yang diserap masuk ke bahasa Indonesia. Dari bahasa Italia novella

berarti ‘sebuah barang baru yang kecil’ dan kemudian diartikan sebagai ‘cerita

pendek dalam bentuk prosa’ (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2015: 12).

Novel berasal dari bahasa Latin, novus. Dalam bahasa Italia disebut

novella.Suatu prosa naratif yang lebih panjang daripada cerita pendek yang

biasanya memerangkan tokoh atau peristiwa imajiner. Novel adalah salah satu

karya sastra prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita kehidupan

seseorang yang menonjolkan sifat dan watak tokoh (Tarigan, 1985: 164).

Perbedaan novel dan cerpen yang pertama dilihat dari segi formalitas

bentuk panjang cerita yang panjang, katakanlah berjumlah ratusan halaman, jelas

tidak dapat dikatakan sebagai cerpen melainkan lebih tepat sebagai novel. Sesuai

dengan namanya, cerpen adalah cerita yang pendek. Akan tetapi, berupa panjang

pendek itu memang tidak aturannya, tidak ada kesepakatan dari para ahli. Cerpen

adalah sebuah cerita yang biasanya selesai dibaca dalam satu kali duduk, kira-kira

berkisar antara setengah sampai dua jam, suatu hal yang kiranya tidak mungkin

dilakukan untuk sebuah novel.

Sudjiman (1998: 53) mengatakan bahwa novel adalah prosa rekaan yang

menyuguhkan tokoh dan menampilkan serangkaian peristiwa serta latar secara

tersusun. Novel sebagai karya imajinatif menggunakan aspek-aspek kemanusiaan

Page 20: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

8

yang mendalam dan menyajikannya secara halus.Novel tidak hanya sebagai alat

hiburan, tetapi juga sebagai seni yang mempelajari dan meneliti segi-segi

kehidupan dan nilai-nilai yang baik atau buruk (moral) dalam kehidupan ini, serta

mengarahkan pada pembaca tentang budi pekerti yang luhur.

Pada dasarnya kelahiran sebuah novel adalah reaksi terhadap suatu

keadaan. Oleh karena itu, menganalisis sebuah novel harus selalu berangkat dari

latar belakang manusia yang digambarkan dalam novel tersebut. Sebab sebuah

novel adalah penggambaran lingkungan kemasyarakatan serta jiwa tokoh yang

hidup disuatu masa atau disuatu tempat. Secara sosiologis manusia dan peristiwa

dalam novel adalah petualangan realitas yang dicerminkan oleh pengarang dari

suatu keadaan tertentu dalam suatu masyarakat. Novel juga terkadang

memberikan kritik terhadap suatu masyarakat yang biasanya merupakan

pengalaman yang dialami langsung oleh pengarang.

Novel juga diartikan sebagai karangan prosa yang panjang mengandung

rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku. Dari berbagai pengertian tersebut di

atas, dapat disimpulkan bahwa novel adalah suatu cerita panjang yang

menceritakan peristiwa dalam kehidupan seseorang yang berupa konflik dan

disertai dengan unsur perubahan nasib pelakunya bahkan dapat dikatakan bahwa

novel adalah rangkaian dari beberapa konflik yang membentuk satu jalan cerita.

Novel sebagai salah satu cerita fiksi, merupakan satu kesatuan yang terdiri dari

berbagai unsur. Unsur-unsur itu saling berkaitan, tidak terpisah satu sama lain dan

Page 21: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

9

secara bersama-sama membentuk cerita. Unsur-unsur yang membentuk novel

terdiri dari unsur intrinsik dan esktrinsik.

a. Unsur Intrinsik novel

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun novel dari dalam. Unsur

karya sastra yang menyebabkan karya itu hadir, unsur intrisik terdiri dari tema,

alur, penokohan, latar, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.

1) Tema

Stanton (1965: 20) mengemukakan bahwa tema adalah makna yang

dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan gagasan dasar yang menopang

sebuah karya sastra dan terkandung di dalam sebuah teks sebagai struktur

semantik dan menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Di

pihak lain, mengemukakan bahwa tema adalah gagasan abstrak utama yamg

terdapat dalam sebuah karya satra secara berulang-ulang dimunculkan. (Baldic

2001: 258).

Nurgiyantoro (2002: 70) menyebutkan bahwa tema adalah dasar cerita

atau gagasan dasar umum sebuah karya prosa. Gagasan dasar umum ini, tetunya

telah ditetapkan sebelumnya oleh pengarang untuk pengembangan cerita. Oleh

sebab itu, ceritanya akan mengikuti gagasan dasar yang telah ditetapakan

sebelumnya atau dengan kata lain cerita akan mengikuti tema. Tema bersifat

menjiwai keseluruhan cerita, tidak hanya berdasarkan bagian-bagian tertentu

dalam cerita.

Page 22: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

10

Jadi, tema adalah gagasan (makna) dasar yang menopang sebuah karya

satra sebagai struktrur semantik dan sifat abstrak yang secara berulang-ulang di

munculkan lewat motif-motif dan biasanya dilakukan secara implisit.

2) Alur atau Plot

Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah

cerita.Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya

secara runtut sehingga terjalin suatu cerita. Stanton (1965: 14) mengemukakan

bahwa plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu

hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau

menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

Peristiwa, konflik, dan klimaks merupakan tiga unsur yang amat esensial

dalam pegembangan sebuah plot cerita. Eksistensi plot itu sendiri sangat

ditentukan oleh tiga unsur tersebut. Ketiga unsur itu memiliki hubungan yang

mengerucut. Lebih jelasnya ketiga hal tersebut akan dibicarakan.

a) Peristiwa

Peristiwa dapat diartikan sebagai peralihan keadaan ke keadaan

lain, peralihan dari satu aktivitas ke aktivitas yang lain. Berdasarkan

pengertian itu, kita dapat membedakan kelimat-kalimat tertentu yang

menampilkan peristiwa dengan yang tidak. Dalam hal ini, diceritakan

peristiwa penting dan suasan alam serta dilukiskan suasana batin

(Luxemburg, 1984: 150).

b) Konflik

Page 23: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

11

Konflik menunjuk pada pengertian sesuatu yang bersifat tidak

menyenangkan yang terjadi dan alami oleh tokoh-tokoh dalam cerita. jika

tokoh-tokoh itu memunyai kebebasan memilih maka mereka tidak akan

memilih peristiwa itu menimpa dirinya.

c) Klimaks

Klimaks, sebagaimana yang dikemukakan oleh Stanton (1965: 16),

adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan saat itu

merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari terjadinya. Artinya,

berdasarkan tuntutan dan kelogisan cerita, peristiwa dan saat itu memang

harus ada, tidak boleh tidak. Klimaks sangat menentukan arah

perkembangan plot. Klimaks merupakan titik pertemuan dua atau lebih

keadaan yang dipertentangkan dan menentukan bagaimana permasalahan

konflik itu akan diselesaikan.

3) Tokoh

Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Penokohan dan

karakterisasi sering disamakan artinya dengan perwatakan. Penokohan adalah

pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam suatu

cerita. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh-tokoh dalam pengembangan plot

dapat dibedakan ke dalam tokoh protagonis (tokoh utama dalam cerita) dan tokoh

antagonis (tokoh yang menentang tokoh utama dalam cerita).

Tokoh dalam cerita fiksi dapat dibedakan beberapa jenis penamaan

berdasarkan dari sudut nama penamaan itu dilakukan. Tokoh utama atau

protogonis adalah tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku

Page 24: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

12

kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sedangkan tokoh kedua atau antagonis

adalah tokoh atau pelaku yang menyambungi atau yang membanyang-banyangi

bahkan menjadi musuh tokoh utama. Tokoh protogonis secara langsung atau tidak

langsung bersifat fisik atau batin. Pada dasarnya, setiap tokoh dalam karya sastra

hadir untuk memperjelas keberadaan tokoh lain dengan karakter yang berbeda-

beda.

5) Latar

Latar adalah penggambaran situasi, tempat, dan waktu, serta suasana yang

terjadi dari peristiwa. Latar tempat menunjuk pada lokasi di mana terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah novel. Unsur tempat yang dipergunakan

mungkin tempat-tempat dengan nama tertentu. Penggunaan latar tempat dengan

nama-nama tertentu, tidak boleh bertentangan dengan sifat dan keadaan geografis

tempat yang bersangkutan. Jika terjadi ketidaksesuaian deskripsi antara kedaan

tempat dengan realistis dan yang terdapat di dalam novel, terutama jika pembaca

mengenalinya, hal itu akan menyebabkan karya yang bersangkutan kurang

meyakinkan. Deskripsi tempat secara teliti dan realistis ini penting untuk member

kesan kepada pembaca seolah-olah hal yang diceritakan itu benar-benar ada dan

terjadi, yaitu di tempat seperti yang diceritakan tersebut.

Latar sosial mencakup penggambaran keadaan masyarakat sosial dan

sikap-sikapnya, adat, kebiasaan, cara hidup, bahasa dan sebagainya yang melatari

peristiwa serta memiliki fungsi fisikal dan fungsi psikologi yang dilukiskan dalam

suatu karya sastra. Sebuah karya sastra yang berlatar lengkap yang memiliki

aspek-aspek tersebut sehingga jelas pada pembaca tentang kapan, di mana, dan

Page 25: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

13

bagaimana peristiwa itu diceritakan.Latar membuat jengkel pembaca karena

mereka cenderung ingin langsung menuju inti cerita.

4) Sudut Pandang (point of view)

Sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan pelaku dalam cerita

termasuk diri pengarang itu sendiri. Sudut pandang cerita itu, menyatakan

bagaimana pengisah (pengarang) dalam sebuah cerita. Apakah ia mengambil

seluruh bagian langsung dalam seluruh peristiwa atau sebagai pengamat terhadap

objek dari seluruh tindakan-tindakan dalam cerita itu. Pengarang dapat bertindak

sebagai tokoh utama yaitu mengisahkan adegan menggunakan kata ganti orang

pertama (Aku, kami).Pengarang dapat juga sebagai pengamat dengan

menggunakan kata ganti kedua (Kau, kamu).

5) Amanah

Amanah adalah gagasan yang mendasari karya sastra atau pesan yang

ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengarnya. Menurut

Sudjiman (1998: 57) amanah adalah suatu ajaran moral atau pesan yang ingin

disampaikan pengarang yang diangkat dari sebuah karya sastra. Amanah yang

terkandung dalam sebuah karya sastra tentunya diharapkan dapat memberi

manfaat bagi pembaca. Amanah adalah gagasan yang mendasari karya sastra atau

pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

6) Gaya Bahasa

Gaya bahasa (permajasan) merupakan teknik pengungkapan bahasa yang

maknanya tidak menunjuk pada makna harfiah kata-kata yang mendukungnya,

melainkan pada makna yang ditambahkan atau makna yang tersirat. Jadi,

Page 26: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

14

permajasan merupakan gaya yang bermain dengan makna, yaitu menunjuk makna

yang dimaksud secara tidak langsung.

b. Unsur ekstrinsik Novel

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.

Yang termasuk dalam unsur ekstrinsik adalah:

a) Latar belakang pengarang, menyangkut asal daerah atau suku bangsa, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama dan ideologi pengarang. Unsur-unsur

ini sedikit berpengaruh pada isi novelnya. Misalnya, novel yang ditulis orang

padang akan berbeda dengan novel yang dibuat oleh orang Sunda, orang

Inggris, atau orang Arab.

b) Kondisi sosial budaya, misalnya novel yang dibuat pada zaman kolonial akan

berbeda dengan novel pada zaman kemerdekaan, atau pada masa reformasi.

Novel yang ditulis oleh orang yang hidup di tengah-tengah masyarakat

metropolis akan berbeda dengan novel yang dihasilkan oleh pengarang yang

hidup di tengah-tengah masyarakat tradisional.

c) Tempat atau kondisi alam, misalnya novel yang ditulis oleh orang yang hidup

di daerah pertanian, sedikit berbeda dengan novel yang ditulis oleh orang yang

terbiasa hidup di daerah gurun.

c. Jenis-Jenis Novel

Novel dapat dibagi menjadi tiga golongan besar, yakni novel percintaan,

nopel petualangan, dan novel fantasi, kemudian diperinci lagi sebagai berikut:

1) Novel Percintaan

Page 27: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

15

Novel percintaan melibatkan peran tokoh perempuan dan laki-laki secara

seimbang, bahkan kadang-kadang peran wanita lebih dominan. Jenis novel ini

dianggap hampir semua dan sebagian besar novel termasuk jenis.

2) petualangan Novel petualangan

Novel Petualangan, sedikit sekali memasukkan peranan perempuan. Jenis

ini adalah bacaan kaum laki-laki, karena tokoh di dalamnya perempuan dan laki-

laki. Meskipun dalam jenis novel ini sering ada percintaan, namun hanya berdsifat

sampingan belaka, artinya novel itu tidak semata-mata berbicara soal cinta.

3) Novel fantasi

Novel fantasi bercerita tentang hal tidak realistis dan serba tidak mungkin

dilihat dari pengalaman sehari-hari. Jenis novel ini mementingkan ide, konsep,

dan gagasan sastranya yang jelas kalau diutarakan dalam bentuk cerita fantastik

artinya menyalahi hukum empiris, hukum pengalaman sehari-hari. Berdasarkan

isinya menurut Lubis dalam Tarigan 1985: 166, dapat dibedakan menjadi;

a) Novel Sosial adalah novel yang isinya menceritakan corak kehidupan dan

penghidupan masyarakat, adat istiadat, kepercayaan, masyarakat kota dan

masyarakat desa. Dapat pula menceritakan kepincangan masyarakat.

b) Novel Bertendes adalah novel yang isinya mengungkapkan tendes atau

tujuan tertentu untuk membuat keadaan menjadi baik atau lebih baik.

c) Novel Sejarah adalah novel yang menceritakan tentang hubungan peristiwa

sejarah baik tahunnya maupun mengenai pelakunya.

d) Novel Psikologis adalah yang menceritakan tentang pergolakan pelaku dari

aspek kejiwaannya dan pendirian para tokoh dalam cerita.

Page 28: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

16

e) Novel Detektif adalah novel yang menceritakan kelihaian akal pelaku,

melakukan taktik tertentu untuk membantu dan menenangkan pihak yang

benar.

f) Novel Adat adalah novel yang menceritakan tentang adat istiadat dengan

perubahan yang diinginkan remaja sebagai upaya merombak tradisi untuk

kemajuan.

g) Novel Anak adalah novel yang menceritakan dunia anak biasanya mengenai

perilaku anak-anak, kecerdikannya, pengalaman dan suka dukanya.

h) Novel Simbolik adalah novel yang isinya melambangkan atau disimbolkan

terhadap sesuatu yang dikisahkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka Novel Surga yang Tak Dirindukan

dikategorikan sebagai psikologi, karena menceritakan tentang pergolakan pelaku

dari aspek kejiwaannya dan pendirian para tokoh dalam cerita.

4) Nilai

Nilai yang dimaksud nilai persepsi dan beberapa pengertian yang

diperoleh lewat sastra seperti nilai pendidikan, agama, budaya, sosial. Pada

akhirnya kita akan tahu bahwa seluruh jalinan cerita ditunjukkan untuk

membangun nilai-nilai tersebut.

Nilai adalah gambaran mengenai apapun yang diinginkan pantas berharga

yang mempengaruhi perilaku dari orang yang memiliki nilai itu.Menurut

Poerwadarminta (1992: 65) nilai adalah banyak sedikitnya mutu atau sifat (hal-

hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan.

Page 29: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

17

Menilai dikatakan sebagai menghubungkan sesuatu dengan yang lain

sehingga diperoleh suatu keputusan yang menyatakan sesuatu itu berguna atau

tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau buruk, manusiawi atau tidak

manusiawi, religius atau religius, berdasarkan jenis tersebutlah nilai ada (Setiadi.

2006: 110). Sedangkan Soekanto (1983: 161) mengatakan, nilai merupakan

abstraksi dari pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan sesamanya.

Nilai merupakan sesuatu yang baik, yang diinginkan, dicita-citakan

dianggap penting dan berguna bagi kemanusiaan. Nilai tidak dapat disentuh atau

ditankap oleh panca indra sehingga disebut pula realita abstrak. Nilai hanya dapat

dirasakan dalam diri masing-masing sebagai daya pendorong atau prinsip-prinsip

yang menjadi pedoman dalam hidup.

Sebagaimana bentuk karya sastra yang lain, novel tentu saja mengandung

sejumlah nilai. Nilai pendidikan, sosial, keagamaan dan sejumlah nilai lainnya

senantiasa diterima dalam karya sastra prosa ini. Demikian pula dalam novel

Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia ini terdapat nilai pendidikan dan

agama.

3. Pengertian Religius

Adapun kata Religius berasal dari kata religie (bahasa Belanda) atau

religion (bahasa Inggris). Harun Nasution mengatakan, bahwa asal kata Religi

adalah Relegere yang mengandung arti mengumpulkan dan membaca. Pengertian

itu juga sejalan dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-cara

mengabdi pada Tuhan yang terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca.

Menurut pendapat lain, kata itu berasal dari kata Religare yang berarti mengikat.

Page 30: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

18

Ajaran-ajaran agama memang mempunyai sifat mengikat bagi manusia. Dalam

agama lebih lanjut lagi memang mengikat manusia dengan Tuhan.

Nurgiyantoro (2015: 326-327) mengemukakan bahwa perbedaan agama

dengan religiusitas, agama lebih menunjukkan pada kelembagaan kebaktian pada

Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi, sedangkan religiusitas bersifat

mengatasi lebih dalam dan lebih luas dari agama yang tampak, formal, dan resmi.

Religiusitas berkaitan dengan kebebasan orang untuk menjaga kualitas

keberagamannya jika dilihat dari dimensi yang paling dalam dan personal yang

seringkali berada di luar kategori-kategori ajaran agama.

Pokok-pokok ajaran islam terdiri atas dua bagian yaitu (1) aqidah/ iman

yang terdiri atas enam rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, para nabi dan

rasul, hari kiama, qadar atau takdir). (2) syariah, mengatur dua aspek kehidupan

yang pokok yaitu mengatur hubungan dengan Allah disebut dengan ibadah dan

mengatur hubungan dengan manusia di dalam bermasyarakat yang disebut

muamalah.

Aqidah Islamiah di dalam Al-Qur’an dirumuskan dengan kata-kata

“Iman”, sedangkan syariah dirumuskan dengan kata-kata “Amal saleh”. Aqidah

dengan syariah itu tidak dapat dipisahkan.Aqidah sebai akar dan syariah sebagai

batang dan dahan-dahannya. Seseorang yang beriman tanpa menjalankan syariah

adalah fasik sedangkan bersyariah tetapi beraqidah yang bertentangan akidah

islam adalah munafik, dan seseorang yang tidak berakidah dan tidak berakidah

islamiah adalah kafir. Jadi, Alqur’an dan Hadits merupakan petunjuk utama bagi

Page 31: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

19

seluruh manusia, karena didalamnya terdapat pokok-pokok ajaran islam yang

meliputi akidah, akhlak, dan ibadah.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah

suatu perasaan keagamaan yang lebih mengarah pada eksistensinya sebagi

manusia karena bersifat personalitas dan cakupannya pun lebih luas daripada

agama yang hanya terbatas pada ajaran-ajaran dan pertautan-pertautan.

Kajian tentang religiulitas dalam kesustraan sebenarnya telah banyak

dilakukan, tetapi kajian itu sering keliru dalam memformulasikan pengertian

religiusitas. Kekeliruaan yang paling mendasar adalah bahwa religiulitas sering

dianggap sebagai respresentasi sikap yang menentang agama, padahal religiusitas

sangat koheren dengan agama. Keduanya sama-sama berorientasi pada tindakan

penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Religiusitas dalam konteks ini meliputi beberapa unsur fundamental yaitu:

aqidah, syariah, akhlak, dan ilmu fiqh. Empat hal dari unsur religi ini tidak dapat

dipisahkan karena sangat berkaitan dengan yang lainnya. Berikut akan diuraikan

hal yang berkaitan dengan empat unsur tersebut:

a. Aqidah

Aqidah secara bahasa berarti ikatan, secara terminologi berarti landasan

yang mengikat, yaitu keimanan, itu sebabnya ilmu tauhid disebut ilmu aqoid

(jamak aqidah). Aqidah merupakan ajaran tentang apa saja yang mesti dipercayai,

diyakini dan diimani oleh setiap orang islam. Oleh karena itu, aqidah merupakan

ikatan dan simpul dasar islam yang pertama. Aqidah juga adalah suatu yang

Page 32: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

20

mengeraskan hati membenarkan yang membuat jiwa tenang dan menjadi

kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas disimpulkan bahwa aqidah adalah

keyakinan dasar yang menguatkan atau meneguhkan jiwa sehingga jiwa terbebas

dari rasa kebimbangan atau keraguan di dalam Islam disebut dengan iman.

a) Ketauhidan

Kata ketauhidan adalah bentuk jadian dari kata dasar tauhid.Tauhid

adalah suatu kepercayaan atau keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b) Kepercayaan terhadap adanya Alam Gaib

Artinya setiap manusia yang beriman harus mempercayai adanya alam

lain dibalik alam semesta ini yakni alam gaib. Seperti alamnya para Malaikat,

Jin dan alam roh Manusia yang telah terlepas dari jasadnya yang bisa disebut

alam baka, di mana dalam alam tersebut manusia terlepas dari segala urusan

yang bersifat duniawi.

c) Iman Terhadap Takdir

Kepercayaan yang benar terhadap takdir Tuhan ini akan memberikan

nilai hidup yang tinggi bagi seorang yang mempercayai takdir Tuhan dengan

sungguh-sungguh akan menerima keadaan dengan wajar dan bijaksana.

b. Syariah

Syariah adalah tata cara atau tentang prilaku hidup manusia untuk

mencapai keridhoan Allah SWT. Adapun ruang lingkup syariah mencangkup

peraturan-peraturan sebagai berikut:

Page 33: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

21

a. Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur, hubungan langsung dengan

Allah SWT yang terdiri dari:

a) Rukun islam: Mengucapkan syahadatain, mengerjakan shalat, zakat, puasa

dan haji.

b) Ibadah lainnya yang berhubungan dengan rukun islam

Muamalah yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang

dengan lainnya dalam hal tukar menukar harta, diantaranya pinjam

meminjam, sewa-menyewa dan kerjasama dalam perdagangan.

Munakahat yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang

dengan orang lain dalam hubungan berkeluarga (nikah dan yang

berhubungan dengannya), perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah,

penyusunan pemeliharaan anak pergaulan suami dan istri serta hal-hal lain.

Syariah merupakan peraturan-peraturan lahir dan bathin bagi umat islam

yang bersumber pada wahyu Allah dan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik

dari wahyu Allah, dan sebagainya. Peraturan-peraturan lahir itu mengenai cara

bagimana manusia berhubungan dengan Allah dan sesama makhluk lainya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa syariah

adalah tata cara atau peraturan-peraturan tentang perilaku hidup manusia secara

lahir dan bathin yang menyangkut bagaimana cara manusia berhubungan dengan

Allah dan dengan sesama makhluk lain untuk mencapai keridhoan Allah Swt.

c. Akhlak

Secara etimologi (arti bahasa) akhlak berasal dari kata khalaqa yang kata

berarti perangai, tabiat, adat, atau khalqun yang berarti kejadian, buatan, ciptaan.

Page 34: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

22

Jadi secara etimologi akhlak berarti perangai, adat, tabiat, sistem prilaku yang

baik.

Akhlak sering juga disebut dengan moral, diartikan sebagai ajaran baik

buruk perbuatan atau kelakuan. Akhlak adalah sistem nilai yang mengatur pola

sikap dan tindakan manusia di atas bumi. Sistem nilai yang dimaksud adalah

ajaran islam dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasul sebagai sumber nilainya serta

ijtihad (hukum islam).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa akhlak

adalah tingkah laku, budi pekerti yang melekat pada jiwa seseorang untuk

melakukan suatu hal atau perbuatan. Hal-hal yang fundamental terkait dengan

penelitian di dalam akhlak adalah sebagai berikut:

a. Akhlak Kepada Allah

� Beribadah kepada Allah yaitu melaksanakan perintah Allah untuk

menyembahnya sesuai dengan perintahnya. Seseorang muslim beribadah

membuktikan ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah.

� Berzikir kepada Allah yaitu mengingat Allah dalam situasi dan kondisi,

baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah

melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.

� Berdoa kepada Allah yaitu senantiasa merendahkan diri kepada-Nya,

meminta dan memohon tentang segala sesuatu yang kita niatkan dan

semata-mata berniat kepada-Nya.

Page 35: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

23

� Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri kepada Allah atas segala sesuatu

yang dilakukan, bahwasanya manusia hanya bisa berusaha dan Allah yang

menentukan segalanya.

b. Akhlak kepada kedua orang Tua

Berbuat baik kepada kedua orang tua (birul walidaini) merupakan

akhlak yang paling mulia (mahmudah) sebab pada hakekatnya hanya kepada

ayah dan ibulah yang paling banyak berjasa kepada anak-anaknya. Sehingga

berbakti, mengabdi, dan menghormati kedua orang tua adalah merupakan

kewajiban bagi semua anak.

c. Akhlak dalam menerima ketentuan Allah

Akhlak dalam menerima ketentuan Allah adalah salah satu bagian dari

perilaku yang terpuji dan menduduki tempat yang utama dalam menentukan

kesempurnaan pribadi. Karena segala yang terjadi, sedang terjadi, dan yang

akan terjadi semua telah menjadi ketentuan Allah SWT, termasuk sifat baik

dan buruk.

d. Perasaan malu (Al-Haya)

Rasa malu bagi orang mukmin merupakan basic nilai-nilai keutamaan

dan menjadi dasar akhlak yang mulia (Akhlakul karimah). Sebab malu kepada

Allah akan menjadi dasar timbulnya perasaan malu terhadap orang lain dan

diri sendiri, karena seorang mukmin yang malu kepada Allah tidak akan

mendurhakai-Nya dengan melanggar larangan atau melalikan perintahnya.

Page 36: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

24

4. Religiusitas dalam Karya Sastra

Kajian tentang religiulitas dalam kesustraan sebenarnya telah banyak

dilakukan, tetapi kajian itu sering keliru dalam memformulasikan pengertian

religiusitas. Kekeliruaan yang paling mendasar adalah bahwa religiulitas sering

dianggap sebagai respresentasi sikap yang menentang agama, padahal religiusitas

sangat koheren dengan agama.Keduanya sama-sama berorientasi pada tindakan

penghayatan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Karya sastra sebagai struktur yang kompleks, yang di dalamnya menyoroti

berbagai segi kehidupan termasuk masalah keagamaan layak kita gali lebih dalam

untuk diambil manfaatnya. Kehadiran sastra keagamaan di tengah-tengah

masyarakat pasti mempunyai latar belakang sendiri.Dan mengetahui latar belakng

ini adalah hal yang sangat perlu, karena dari salah kita melihat apakah gendre

sastra religusitas itu bersifat sementara ataukah menetap, yaitu memunyai

landasan yang kuat hingga dapat bertahan untuk selamanya.

Istilah religi pada umumnya mengandung makna kecenderuangan batin

manusia untuk berhubungan dengan kekuatan alam semesta, dalam mencari nilai

dan makna. Kekuatan alam semesta itu dianggap suci, dikagumi, dihormati dan

sekaligus ditakuti karena luar biasa sifatnya. Manusia percaya bahwa "yang suci"

itu ada dan di luar kemampuan dan kekuasaannya, sehingga manusia meminta

perlindungan-Nya dengan menjaga keseimbangan alam melalui berbagai upacara.

Istilah religi di sini menunjukkan adanya hubungan antara manusia dengan

kekuasaan ghaib di luar kemampuanya, berdasarkan kepercayaan atau keyakinan

mereka.

Page 37: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

25

Hal yang terakhir ini cukup penting karena suatu upacara atau tindakan

simbolis tertentu seperti berdoa menandahkan tangan ke atas bukan hanya sekedar

gerakan kinetik tanpa arti. Gerakan tangan tersebut sering kali merupakan gerakan

simbolis yang sarat dengan makna. Demikian definisi tentang religi itu yakni

definisi yang memeri memuat hal-hal keyakinan, upacara dan peralatan, sikap dan

prilaku, alam pikiran dan perasaan di samping hal-hal yang menyangkut para

penganutnya sendiri.

Ada empat fungsi religi yaitu:

a. Membantu dan mendukung berlakunya nilai-nilai yang ada dan mendasar

dari kebudayaan suatu masyarakat.

b. Menyajikan berbagai penjelasan mengenai hakekat kehidupan manusia

dan lingkungan serta ruang dan waktu.

c. Religi memainkan peran yang besar bagi individu-individu karena religi

menyajikan penjelasan dan bertindak sebagai kerangka sandaran bagi

ketentraman dan penghiburan hati dalam keadaan kesukaran dan kekacoan

yang dihadapi manusia.

d. Religi mampu menyajikan berbagai faktor dan bidang kehidupan ke dalam

suatu pengorganisasian yang menyeluruh, sehingga menciptakan rasa

aman dan pencapaian tujuan kebenaran bersama.

B. Kerangka Pikir

Berdasarkan pembahasan kerangka teoritis di atas, maka penulis akan

mengemukakan kerangka pikir sebagai bahan pertimbangan untuk kelancaran

penelitian ini.

Page 38: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

26

Novel Surga yang tak Dirinduka karya Asma Nadia(kajian nilai-nilai

religius yang dapat diteliti secara ilmiah). Cerita yang dikisahkan dalam novel

tersebut merupakan suatu proses kreatif yang bersumber dari hasil imajinasi dan

kreatifitas pengarang. Novel diciptakan oleh pengarang bukan sekadar

menceritakan karakter tokoh atau watak pelakunya, tetapi lebih mengkaji

penelitian yang menceritakan bagaimana perjalan hidup dalam sebuah keluarga

yang keluarga tiba-tiba ada keluarga baru yang juga membutuhkan kebahagian

yang sama di dalam kehidupannya.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dapat dilihat bagan

kerangka pikir berikut:

Page 39: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

27

KERANGKA PIKIR

Analisis

Novel Surga yang

Tak Dirindukan

Akhlak

Unsur Intrinsik Unsur Ekstrinsik

Aqidah

Religius

Ibadah

Analisis

Temuan

Page 40: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk

memperoleh gambaran empiris mengenai kajian nilai-nilai religius dalam novel

Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia yang berhubungan dengan cara

kerja, cara memperoleh data untuk mendapatkan kesimpulan dengan

menggunakan pendekatan struktural. Hal yang akan dianalisis adalah nilai-nilai

religius pada tokoh yang berperan di dalam novel tersebut.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya, perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain dengan cara deskripsi dalam bentuk

kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan

memanfaatkan berbagai metode alamia.

B. Batasan Istilah

Batasan masalah perlu dipaparakan untuk menghindari terjadinya

perbedaan pemahaman terhadap istilah-istilah penting yang digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti menjelaskan defenisi beberapa istilah yang

dimaksudkan yakni:

1. Nilai religius adalah segalah sesuatu yang berhubungan dengan aturan-

aturan, norma-norma serta ketetapan yang berlaku dalam ajaran islam

sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits.

28

Page 41: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

29

2. Nilai ibadah adalah wujud konkret dari keyakinan dan diimplementasikan

dalam kehidupan sehari-hari.

3. Nilai akhlak adalah wujud segala sesuatu yang berkaitan dengan perbuatan

baik atau buruk manusia sesuai dengan ajaran agama islam.

4. Nilai akidah adalah keyakinan seseorang hamba kepada penciptanya yaitu

Allah Swt.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah keterangan yang dijadikan objek kajian

yaitu karakter tokoh dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia

(Pras, Arini, dan Mei Ros).

2. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah buku novel Surga yang tak

Dirindukan, penerbit AsmaNadia Publishing House, terbit tahun 2014, jumlah

halaman 300, cetakan ketujuh Desember 2014.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah dokumentasi, yakni mengumpulkan data melalui sumber-sumber tertulis,

terutama novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian nilai-nilai

religius) selain itu, buku-buku yang relevan dengan tujuan penelitian ini.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari:

Page 42: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

30

1. Data primer, yaitu data pokok yang merupakan objek kajian penelitian ini.

Data yang dimaksud adalah data dalam Novel Surga yang Tak Dirindukan

karya Asma Nadia.

2. Data sekunder, data penunjang yang diperoleh dari buku atau tulisan yang

bermaanfaat untuk mendapatkan teori maupun hal yang dapat mendukung dan

relevan dengan topik penelitian.

E. Teknik Analisis Data

Berdasarkan uraian di atas, maka data dianalisis berdasarkan pendekatan

struktual. Nilai-nilai religius dapat digambarkan secara langsung maupun secara

tidak langsung. Pendekatan secara struktural, memandang novel sebagai satu

kesatuan yang otonom. Setelah data terkumpul peneliti mengolahnya dengan cara:

1. Memahami secara keseluruhan data penelitian.

2. Mengindentifikasi dan mengklasifikasi data tersebut berdasarkan butir-butir

masalah dan tujuan penelitian.

3. Mengadakan pemeriksaan keapsahan data berupa nilai religius yang telah

diamati sebagai hasil penelitian.

4. Bila hasil penelitian sudah dianggap sesuai, maka hasil tersebut dianggap

sebagai hasil akhir

Page 43: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penyajian yang telah diuraikan sebelumnya bahwa religius adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan aturan-aturan, norma-norma serta ketetapan

yang berlaku dalam ajaran islam sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Hadits.

Religius juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang diyakini termasuk didalamnya

ketaatan kepada agama yang diyakini, berhubungan dengan Tuhan, seperti

perasaantakut terhadap kebesaran Allah.

Adapun nilai religius yang terdapat dalam novel Surga yang Tak

Dirindukan, akan diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu: aqidah, akhlak, dan

ibadah.

1. Akidah

Akidah sering juga diartikan sebagai suatu keyakinan, kepercayaan dan

keimanan. Secara khusus akidah diartikan sebagai keyakinan kepada Allah,

kepada malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, kitab-kitab-Nya, dan hari akhir

serta takdir atau ketentuan Allah Swt. Sedangkan akidah secara umum dapat

diartikan sebagai suatu keyakinan penuh yang dibenarkan oleh hati, diucapkan

dengan lidah dan diwujudkan dengan amal perbuatan.

Setiap pribadi memiliki keyakinan atau kepercayaan meskipun dalam

bentuk pengharapan yang berbeda-beda. Dengan adanya keyakinan maka akan

terbentuk sikap dan ideologi seseorang tentang gambaran sebagai tempat

31

Page 44: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

32

bersandar tempat mengembalikan semua masalah. Adapun nilai akidah yang

terkandung dalam novel Surga yang Tak Dirindukan, adalah sebagai berikut:

a. Menyakini Bahwa Allah yang Menentukan Ajal Manusia

“Arini akan menikah dengan Pras, dan Pras akan menikahi Arini.

Sekaligus menikah dengan maut keduanya. Pemikiran yang kemudian

mengganggu Arini berhari-hari. Pras, seperti juga dirinya, bisa bertemu

kematian kapan saja. Hanya Allah yang tahu. Itu berarti Arini akan

menjalani hari-hari sendiri, tanpa pangeran yang sebelumnya

melengkapi”.(Nadia, 2014: 45).

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Arini yang akan menikah

denganPras merasa cemas. Ia takut bagaimana jika nanti mereka

dipisahkan oleh maut atau salah satu dari mereka ada yang meninggal.

Namun Arini percaya bahwa kehidupan dan kematian ada di tangan Allah

Swt, sedangkan manusia yang merupakan makhluk ciptaan Allah Swt,

tidak mempunyai peran dalam hal itu.

Kutipan yang memiliki makna menyakini bahwa Allah Swt yang

menentukan ajal manusia:

“Pras, seperti juga dirinya (Arini), bisa bertemu kematian kapan saja.

Hanya Allah yang tahu.”

Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nahl: 70

Artinya:

“Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu dan di antara ada

yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah (pikun), supaya dia

tidak mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.”

b. Tidak Meyakini Keberadaan Allah Swt

“Di mana Dia ketika Ray memerkosaku? Kenapa Dia tidak

menggerakkansatu saja tentara-Nya di bumi ini untuk menggagalkan

Page 45: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

33

perbuatan kotor Ray? Embusan angin kencang yang melempar tubuh Ray

dariku, atau satpan yang tiba-tiba datang memeriksa lampuyang masih

menyala, atau mungkin teman sekantor Ray yang kembali karena

ponselnya tertinggal, apa saja”. (Nadia, 2014: 96).

Kutipan di atas menggambarkan tentang Mei Ros yang bertanya, di

mana Allah ketika Ray berbuat jahat kepadanya.Mengapa tidak ada

seorang pun yang datang menolongnya.

Kutipan yang menunjukkan tidak meyakini keberadaan AllahSwt:

“Di mana Dia ketika Ray memerkosaku?”

Mei Ros tidak meyakini bahwa Allah itu dan menanyakan di mana

keberadaannya. Maksudnya, pengawasan Allah selalu ada di mana-mana.

Tetapi bukan berarti kita boleh mengatakan bahwa Allah ada di mana-

mana karena Allah Swt berada di atas arasy. Allah Swt mengawasi kita

melalui para malaikat-malaikat-Nya, yang kita yakini bahwa di samping

kiri dan kanan kita ada malaikat yang mencatat amal baik dan amal buruk.

Sebagaimana di dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Artinya:

“ Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit

dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy.” (Al

A’raf: 54)

Didalam Al Qur’an ayat ini, yang dimaksud dengan ‘bersemayam”

menurut Ahli Sunnah ialah pada ketinggian atau berada diatas Arasy dia

atas langit sesuai dengan keagungan Allah. Tidak ada yang dapat

mengetahui bagaimana bersemayamnya itu. Dalam riwayat lain juga

dinyatakan bahwa sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw telah

bersabda:

Page 46: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

34

“Tidakkah kalian mau percaya kepadaku padahal aku adalah kepercayaan

dari Tuhan yang ada di langit.”

“Aku tidak tahu apakah Tuhan itu memang ada.Sebab jika ada, maka tak

bisa kubayangkan sekeras apa hati-Nya, atau aku yang naif, menyamakan

Dia memiliki hati seperti manusia.” (Nadia, 2014: 95)

Kutipan di atas menggambarkan tentang Mei Ros yang tidak tahu

apakah Allah itu ada, bahkan menyamakan hati Allah Swt dengan hati

manusia. Kutipan yang memiliki makna tidak meyakini keberadaan Allah

Swt: “Aku tidak tahu apakah Tuhan itu memang ada.”

“Sepertinya aku harus berterima kasih kepada Tuhan yang tak pernah

benar-benar kukenal karena akhirnya menggerakkan hati Luki Hidayat

untuk menyapaku. (Nadia, 2014: 165)

Kutipan ini menggambarkan Mei Ros ingin berterima kasih kepada

Allah yang tidak pernah ia kenal karena akhirnya menggerakkan hati Luki

Hidayat untuk menyapanya. Kutipan yang memiliki makna tidak meyakini

keberadaan Allah Swt: “Sepertinya aku harus berterima kasih kepada

Tuhan yang tak pernah benar-benar kukenal”.

c. Meyakini Bahwa Tidak Ada yang Serupa dengan Allah

“Aku tidak tahu apakah Tuhan itu memang ada. Sebab jika ada, maka tak

bisa kubayangkan sekeras apa hati-Nya, atau aku yang naif, menyamakan

Dia memiliki hati seperti manusia. Barangkali saja Tuhan tahu persis apa

yang dilakukan hingga tak perlu memalingkan wajah ketika memberikan

takdir buruk kepada makhluk-Nya”. (Nadia, 2014: 95)

Kutipan di atas menggambarkan bahwa, dia (Mei Ros) masih ragu

apakah Allah itu ada atau tidak dan seperti apakah Dia. Bahkan, Mei Ros

menyamakan hati Allah dengan hati manusia. Padahal, kita sebagai

makhluk harus meyakini bahwa kita ini ada karena ada yang menciptakan,

Page 47: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

35

dan hasil ciptaan tidak akan pernah sama dengan yang menciptakan.

Dialah Allah yang maha menciptakan dan tidak ada yang serupa dengan

Dia.Allâh Swt berfirman dalam Qs. Asy-Syuara: 11

“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha

Mendengar lagi Maha Melihat.”

d. Menerima Syari’at Bahwa Poligami Boleh dalam Islam

“Setelah itu pras tahu bagaimana sikapnya tentang poligami. Tentu saja dia

tidak akan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah. Tapi dalam

situasi wajar, poligami jelas bukan merupakan keharusan. Polaku poligami

tidak pula menjadi lebih mulia di mata Allah, dibanding para lelaki yang

memutuskan cukup dengan satu istri dan setia padanya.”(Nadia, 2014:

268).

Kutipan di atas mengambarkan tentang sikap Pras mengenai

poligami, ia tidak akan menolak apa dihalalkan oleh Allah Swt.

Melakukannya pun bukanlah suatu keharusan. Orang yang berpoligami

juga tidak lebih mulia dibanding dengan orang yang hanya mencintai dan

setia kepada seorang istri saja.

Kutipan yang memiliki makna menerima syari’at bahwa poligami

boleh dalam islam:

“Tentu saja dia tidak akan mengharamkan apa yang dihalalkan oleh

Allah.”

Sebagaimana dalam firman-Nya dalam QS. An-Nisa: 3

“Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau

empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka

(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang

demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”. (QS. An-

Nisa: 3).

e. Beriman Terhadap Takdir Allah Swt

“Pras tidak tahu bagaimana semua bermula. Dia hanya tahu, ketika sudah

terjadi, dia harus masuk dalam aturan yang ditetapkan Tuhan kepadanya,

Page 48: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

36

agar tidak ada maksiat, agar semua sah setidaknya di mata Allah. Semua

berawal dari simpati dan keinginan menolong perempuan malang itu”.

(Nadia, 2014: 246).

Kutipan di atas mengambarkan tentang Pras tidak memiliki

kekuatan apapun, ia hanya pasrah dengan apa yang telah terjadi. Ia hanya

tahu bahwa itu semua berjalan atas kehendak Allah Swt. Segala sesuatu

yang Ia kehendaki terjadi, pasti terjadi. Sebaliknya, apapun yang tidak Dia

kehendaki, pasti tidak akan ada tanpa kehendak-Nya.

Kutipan yang memiliki makna beriman kepada takdir Allah adalah:

“Dia hanya tahu, ketika sudah terjadi, dia harus masuk dalam aturan yang

ditetapkan Tuhan kepadanya.”Allah Swt berfirman,

“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah

berkata kepadanya, “jadilah!” maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

f. Bersyukur kepada Allah

“Ingat Rin, anak-anak adalah mata air yang meneduhkan luka setiap

perempuan. Tatap mata-mata bening mereka. Rasakan tawa dan

kebahagiaan mereka. Maka setiap luka tak akan berarti”. Selama anak-

anak sehat. Selama anak-anak tak kurang apa pun. Masalah-masalah lain

menjadi kecil. Pemandangan hari itu telah membawanya pada syukur yang

tak bermuara”.(Nadia, 2014: 255).

Kutipan di atas menggambarkan tentang rasa syukur Arini kepada

Allah Swt atas anugerah-Nya. Anak-anaknya adalah penghibur disaat

hatinya terluka. Dengan melihat, merasakan tawa dan kebahagiaan

mereka, maka setiap luka Arini akan terhapus dan masalah sebesar apa

pun yang dihadapinya akan menjadi kecil. Itulah yang membuat Arini

sangat bersyukur kepada Allah Swt.

Kutipan yang memiliki maknabersyukur kepada Allah Swt:

Page 49: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

37

“Pemandangan hari itu telah membawanya pada syukur yang tak

bermuara”.

Sebagaimana firman Allah Swt dalam Qs. Al-baqarah: 152

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu.Bersyukurlah

kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”.

2. Akhlak

Secara etimologi (bahasa) akhlak adalah bentuk jamak dari khuluk yang

berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Secara terminologi

(istilah) sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan

dengan gampang tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.

Adapun nilai akhlak yang terkandung dalam novel Surga yang Tak

Dirindukan, adalah sebagai berikut:

a. Menghormati Suami

“Semula Arini ingin melabrak Pras. Mencaci maki, memukul dan

menendangnya kalau perlu. Tapi dia seorang istri, dan sejak kecil Arini

melihat betapa hormat ibu kepada bapak. Ibu tidak pernah merengut,

marah, apalagi berkata kasar”. (Nadia, 2014: 107).

Kutipan di atas menggambarkan tentang Arini yang sangat marah

kepada suaminya yang ketahuan menikah lagi. Tetapi dia mengingat

ibunya yang selalu hormat kepada bapaknya.Seorang istri, meski gelisah

karena sang suami menikah kedua kalinya, tidak boleh sampai diliputi rasa

dendam atau ingin mencelakainya, karena seorang istri harus menghormati

dan taat kepada suaminya.

Kutipan yang memiliki maknamenghormati suami:

“…tapi dia seorang istri, dan sejak kecil Arini melihat betapa hormat ibu

kepada bapak”.

Page 50: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

38

Sebagaimana Rasululla saw telah bersabada:

“Kalau seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud

kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang perempuan sujud

kepada suaminya, karena betapa besarnya hak suami atasnya…”

b. Larangan Meminta Cerai Kepada Suami

“Cerai. Kata itu bergema lagi.Ya mungkin itu yang terbaik agar Arini bisa

keluar dari jeruji kesedihan.Telepon berdering. Bunyinya tiba-tiba

menyergap Arini pada kesadaran lain. Cerai hanya akan menjadi

keputusan emosional jika dilakukan sebelum mendapatkan kepastian dari

mulut Pras”. (Nadia, 2014: 207).

Kutipan di atas menggambarkan, Arini yang ingin memninta cerai

kepada Pras agar bisa keluar dari kesedihannya. Padahal, sebagai seorang

istri, tidak bolehmeminta ditalak (cerai) tanpa alasan yang dibenarkan

secara syar’i. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alihi

wasallam:

“Setiap isteri yang meminta cerai kepada suaminya dengan sesuatu yang

tidak dibolehkan maka diharamkan baginya mencium bau harumya

surga.”

Kutipan yang memiliki makna larangan meminta cerai kepada

suami: “Cerai hanya akan menjadi keputusan emosional jika dilakukan

sebelum mendapatkan kepastian dari mulut Pras”.

Jika seorang suami telah jelas berbuat tidak adil dalam memenuhi

hak-hak seorang istri, maka bagi istri ada hak secara syar’i untuk

mengadukepada hakim, dan hakim akan meminta suaminya untuk tetap

memperistrinya secara baik atau menceraikannya dengan baik pula,

sebagaimana firman Allah Swt:

“Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau

menceraikannya dengan cara yang baik.” (QS.Al-Baqarah: 229)

Page 51: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

39

c. Adil dalam berpoligami

“Poligami. Ya, sekalipun ringan diucapkan, sejak dulu pras tahu ada

tanggung jawab besar menunggu dibaliknya. Memang syaratnya hanya

satu, berlaku adil”. (Nadia, 2014: 264)

Kutipan di atas menggambarkan tentang Pras yang hendak

berpoligami. Sekali pun ringan diucapkan, namun ia tahu ada tanggung

jawab besar menunggu dibaliknya dan Pras ragu apakah ia dapat berbuat

adil terhadap istri-istrinya atau tidak.

Kutipan yang memiliki adil dalam berpoligami: “Memang

syaratnya hanya satu, berlaku adil”.

Di dalam agama islam, poligami memang tidak dilarang, tetapi

dengan syarat harus adil. Bahkan itu adalah sunnah rasul, tetapi orang

yang berpoligami saat ini berbeda dengan poligaminya rasulullah. Oleh

sebab itu, bagi pelaku poligami harus menjadikan rasulullah sebagai

tauladannya. Allah Swt telah berfirman dalam QS. Al-Ahzab: 21

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik bagi

kamu”.

“Tetapi pikiran Pras sulit membayangkan seorang lelaki yang hatinya

telah terbagi, sanggup berlaku adil. Harta, mungkin saja, tapi yang

lainnya”? (Nadia, 2014: 264)

Kutipan di atas menggambarkan tentang Pras sebagai pelaku

poligami takut apakah dia akan sanggup berlaku adil terhadap kedua

istrinya atau tidak. Kalau harta mungkin bisa tetapi kasih sayang,

perhatian, membagi waktu dan yang lainnya dia tidak yakin.

Allah Swt berfirman dalam QS. An-Nisa:

Page 52: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

40

“Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga atau empat.

Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah)

seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah

lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”. (QS. An-Nisa: 3).

Dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri

(mu) walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian” (An-Nisa : 129)

Rasulullah Saw telah memerintahkan berbuat adil kepada para istri

serta menjelaskan balasan suami yang tidak menunaikan hak-hak istri-

istrinya dengan sabdanya:

“jika seorang suami memeiliki dua istri lalu bersikap tidak adil kepada

keduanya, maka akan datang pada hari kiamat sedang bahunya miring.”

d. Selalu Setia kepada Suami

“Semua salah perempuan tidak ada yang mempermasalahkan keadilan

yang telah dipermainkan dan diletakkan di bawah nafsu laki-laki.

Semantara perempuan, apakah mereka akan meninggalkan suami atau

berpikir mencari pengganti ketika melihat perubahan fisik suaminya?

Tidak. Nyaris perempuan akan memilih setia di sisi suami mereka, bahkan

jika lelaki itu sakit dan tidak bisa memenuhi kewajiban suami istri. Tidak

seperti laki-laki yang begitu mudah berpaling, bahkan jika perlu mencari-

cari kesalahan untuk menutupi hasrat mereka pada perempuan lain.”

(Nadia, 2014: 114-115)

Kutipan di atas menggambarkan tentang seorang istri yang selalu

setia kepada suaminya, istri akan menerima suami apa adanya. Bahkan

jika suaminya sakit pun, seorang istri akan tetap ada di samping suami dan

melayaninya. Tidak sama dengan laki-laki yang begitu mudah berpaling

kepada wanita lain.

Kutipan yang memiliki makna selalu setia kepada suami:

“Nyaris perempuan akan memilih setia di sisi suami mereka, bahkan jika

lelaki itu sakit dan tidak bisa memenuhi kewajiban suami istri.”

Page 53: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

41

Rasulullah berfirman:

“Kalau seandainya aku (boleh) memerintahkan seseorang untuk sujud

kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang perempuan sujud

kepada suaminya, karena betapa besarnya hak suami atasnya, dan seorang

perempuan tidak akan merasakan manisnya iman hingga menunaikan hak

suaminya.”

e. Harus Berpenampilan Menarik di depan Suami

“Yah, ada hal-hal yang hilang setelah menikah bertahun-tahun.Istri

pertama misalnya, tidak lagi mengurus diri dengan pantas. Penampilan,

bagaimana pun memengaruhi lelaki.”(Asma Nadia: 188-189)

Kutipan di atas menggambarkan tentang, seorang istri yang tidak

lagi mengurusi dirinya. Penampilan seorang istri harus menarik di depan

suami. Dia tidak boleh meremehkan kebersihan dirinya, jika tidak maka

akan muncul kebosanan dari pihak suami yang bisa berakibat perceraian.

Maka dari itu, seorang istri harus berhias untuk suami agar cinta kasih

selalu bersemi, jika tidak maka suami akan mencelanya lalu

menghindarinya.

Kutipan yang memiliki makna harus berpenampilan menarik di

depan suami:

“Istri pertama misalnya, tidak lagi mengurus diri dengan pantas.

Penampilan, bagaimana pun memengaruhi lelaki.”

f. Larangan memukul istri

“Ina lain lagi kasusnya. Suaminya yang menikah lagi sering menghilang.

Bambang lebih suka menghabiskan waktu di tempat istri keduanya. Tidak

peduli dengan empat anak mereka yang masih kecil. Sekalinya pulang,

lelaki itu malah memukuli Ina dan anak-anak.”(Nadia, 2015: 113-114).

Page 54: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

42

Kutipan di atas menggambarkan, Ina yang selalu disiksa oleh

Bambang suaminya yang menikah lagi dengan perempuan lain. Bambang

tidak peduli dengan istri dan anaknya, bahkan ia memukulnya.

Kutipan yang memiliki makna memukul istri:

“Sekalinya pulang, lelaki itu malah memukuli Ina dan anak-anak.”

Rasulullah melarang suami memukul istri, sebagaiman firmannya,

“Engkau harus memberinya (istrimu) makan jika engkau mendapatkan

makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, jangan engkau

memukul wajahnya, jangan meninggalkan mereka kecuali ia berada di

rumah.”

g. Menahan amarah

“Arini berusaha sekuat tenaga meredam gelagak di hatinya.Dia sangat

terluka. Tapi dia bukan perempuan yang terbiasa mengekspresikan

kemarahannya dengan cara yang tidak terpelajar.” (Nadia, 2014: 279)

Kutipan di atas menggambarkan, Arini yang menahan amarahnya,

hatinya sangat terluka tapi dia tidak mau mengekspresikan kemarahannya

dengan cara yang tidak terpelajar. Sebagaimana firman Allah Swt

“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mamaafkan

(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat

kebaikan.” (Qs. Ali-Imran: 134)

h. Tidak Keluar Rumah Tanpa Izin dari Suami

“Bahkan jika hendak pergi ke pasar atau mengajak anak-anak ke rumah

saudara, perempuan itu selalu meminta izin kepada suaminya”. (Nadia,

2014: 269).

Kutipan di atas menggambarkan tentang Arini adalah seorang istri

yang taat kepada suami, karena sebelum ia keluar rumah, ia terlebih

dahulu meminta izin kepada suaminya.

Page 55: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

43

Kutipan yang memiliki makn tidak keluar ruamh tanpa izin suami:

“perempuan itu selalu meminta izin kepada suaminya”

Sebagai mana sabda Rasulullah saw:

“Hendaknya seorang wanita (istri) tidak keluar dari rumah suaminya

kecuali dengan seizin suami. Jika ia tetap melakukannya (keluar tanpa

izin), Allah dan malaikat-Nya melaknat sampai ia bertaubat atau kembali

pulang ke rumah.”

3. Ibadah

Ibadah adalah merendahkan diri, tunduk dan taat kepada Allah Swt.

Menurut istilah, ibadah adalah segala sesuatu yang mencakup seluruh yang

dicintai Allah Swt, baik yang berupa ucapan atau perbuatan, yang dhohir (tampak)

ataupun yang batin (tidak tampak).

Adapun nilai akhlak yang terkandung dalam novel Surga yang Tak

Dirindukan, adalah sebagai berikut:

a.Menikah

“Arini dan Pras shalat sunah berdua sehabis pernikahan sederhana itu.

Tiga hari kemudian sesuai dengan wanti-wanti ibu, akad nikah resmi di

KUA. Perayaan pernikahan mereka dilaksanakan cukup meriah sebulan

kemudian.”(Nadia, 2014: 29).

Kutipan di atas menggambarkan tentang kebahagian Arini dan Pras

dengan shalat sunnah sehabis pernikahan. Ibunya yang telah lama

menunggu pernikahan anaknya segera menikahkan anaknya. Sebulan

kemudian mereka merayakan pesta pernikahannya dengan cukup meria.

Arini tidak lagi menyia-nyiakan kesempatan untuk menikah karena telah

datang seorang laki-laki yang shalih melamarnya.

Sebagaimana Rasulullah saw bersabda:

Page 56: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

44

“jika telah datang kepada kalian seorang laki-laki yang kamu ridhai agama

dan akhlaknya maka nikahkanlah (dengan putrimu), bila tidak kamu

lakukan maka akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang besar.”

b. Sholat

“Ups. Pras terkesiap. Sebuah kendaraan tanpa lampu muncul dari arah

yang berlawanan dan memotong jalan. Nyaris saja.Lelaki itu cepat

membanting setir ke arah kanan.Untunglah sisi jalan itu kosong. Sebuah

mushola kecil terlihat. Pras memutuskan memarkir kendaraaan sejenak

untuk sholat sebelum melanjutkan perjalanan.” (Nadia, 2014: 270)

Kutipan di atas menggambarkan tentang Pras yang sedang di

perjalanan dikejutkan dengan munculnya kendaraan tanpa lampu dari arah

yang berlawanan. Dia langsung berhenti di sebuah mushallah dan shalat

sebelum melanjutkan perjalanannya, karena shalat adalah tiangnya agama.

Jika shalat rusak maka rusak pula amalan yang lainnya. Shalat juga adalah

amalan paling pertama yangakan dihisab pada hari kiamat nanti.

c. Puasa

“Arini sholihah.Sholat malamnya pun rajin. Puasa senin kamis pun

rutin.”(Nadia, 2014: 269).

Kutipan di atas menggambarkan bahwa Arini adalah seorang

wanita yang sholihah, shalat malamnya rajin dan rutin puasa senin kamis.

Rasulullah saw bersabda, Allah Swt berfirman:

“Setiap amal bani Adam adalah untuknya sendiri, kecuali puasa, karena

puasa itu bagi-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”

Di hadits lain Rasulullah saw bersabda:

“Barang siapa berpuasa sehari di jalan Allah, maka Allah akan

menjauhkan dirinya dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun.”

Page 57: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

45

d. Memaafkan kesalahan

“Rati tidak menemukan alasan mengapa suaminya bisa berpaling, tapi dia

memutuskan untuk memaafkan kesalahan kedua. Demi anak-anak yang

telah Allah titipkan pada mereka”. (Nadia, 2014:220)

Kutipan di atas menggambarkan tentang Rati adalah seorang istri

yang pemaaf terhadap kesalahan suami, walaupun suaminya telah berbuat

kesalahan untuk yang kedua kalinya, karena itu lebih banyak membawa

kebaikan. Kutipan yang memiliki makna memaafkan kesalahan:

“…tapi dia memutuskan untuk memaafkan kesalahan kedua.”

Sebagaimana firman Allah,

“…dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mamaafkan

(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat

kebaikan.” (Qs. Ali-Imran: 134).

e. Menutup aurat

“Kaget pasti. Aku rasa dia nggak mengirah bakal dilabrak begitu.”Ya,

siapa yang menduga perempuan berkerudung seperti Sita punya

keberanian sebesar itu. Aku mungkin sedih, tapi aku terima kok kalau

Bang Ilham menikah lagi tapi jangan perempuan seperti itu dong

pakaiannya aja ngasal. Masa Bang Ilham mau, sih sih?”(Nadia, 2014: 203-

204)

Kutipan di atas menggambarkan tentang Sita yang memakai

kerudung (menutup aurat) juga memunyai keberanian yang besar. Sita

mungkin sedih, tapi dia mengizinkan suaminya menikah lagi tetapi bukan

perempuan yang pakaiannya asal-asalan.

Kutipan yang memiliki makna menutup aurat: “siapa yang

menduga perempuan berkerudung seperti Sita punya keberanian sebesar

itu.” Sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al-Ahzab: 59

Page 58: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

46

“Hai Nabi, katakanlah kepada istrimu-istrimu, anak-anakmu

perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: hendaklah mereka

mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu

supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak

diganggu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang”.

f. Memberikan nafkah kepada keluarga

“Tapi harus dicatat, Rin. Saya tidak pernah menelantarkan istri pertama

juga anak-anak. Semua kebutuhan mereka tetap saya penuhi.”(Nadia,

2014:189)

Kutipan yang memiliki makna memberi nafkah kepada keluarga:

“semua kebutuhannya tetap saya penuhi.” Sebagaimana kewajiban

memberi nafkah kepada istri juga dijelaskan dalam hadits Rasulullah Saw:

“Ketahuilah hak mereka (para istri) atas kalian (para suami) adalah

memberi nafkah dan pakaian dengan cara yang baik”.

Demikian pula pada hadits lain:

“Engkau memberi makan kepadanya (istrimu) jika engkau makan,

memberinya pakaian jika engkau berpakaian, jangan engkau memukul

wajahnya, jangan memukuli wajahnya dan jangan meniggalkan mereka

kecuali ia di rumah.”

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diketahui bahwa Novel Surga

yang Tak Dirindukanmempunyai nilai religius adalah sebagai berikut:

a.Akidah

Penggambaran nilai akidah yang dilukiskan dalam novel Surga yang Tak

Dirindukan terdapat pada halaman 45, 95, 96, 165, 246, 255, 268 membahas

tentang menyakini bahwa Allah yang menentukan ajal manusia, meyakini bahwa

tidak ada yang serupa dengan allah, menanyakan di mana allah, menerima

Page 59: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

47

syari’at bahwa poligami boleh dalam islam, beriman terhadap takdir Allah Swt

dan bersyukur kepada Allah Swt.

Novel ini juga mengajarkan kepada pembacanya untuk menjalani hidup di

dunia dengan mencari ridha-Nya. Kita dituntut untuk mengenal Tuhan dengan

sebenar-benarnya dan mengimani-Nya secara sungguh-sungguh. Meyakini bahwa

segala yang terjadi di dalam kehidupan seseorang itu atas kehendak Allah Swt.

Mungkin dari sekian banyak wanita atau istri dalam suatu keluarga, dia tidak mau

dipoligami, namun, harus kita ingat bahwa Allah Maha Kuasa dalam menentukan

sesuatu. Suami bukan bukanlah milik istri, tapi suami adalah miliknya Allah Swt,

Dialah yang berkuasa mengatur ummatnya. Manusia hanya mampu berusaha,

namun yang menentukan adalah Allah Swt. Kehendak manusia tidak akan pernah

bisa mengalahkan kehendak Allah.

b. Akhlak

Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan penggambaran tentang

akhlak sangat jelas dan terdapat pada halaman 107, 207, 264, 129, 144-115, 188-

189, 113-114, 118-189, 267, 269, 279 membahas tentang menghormati suami,

larangan meminta cerai kepada suami, adil dalam berpoligami, selalu setia kepada

suami, berpenampilan menarik di depan suami, larangan memukul istri, menahan

amarah, tidak keluar rumah tanpa izin dari suami.

Novel ini juga mengajarkan kepada pembacanya untuk dapat menjalani

hidup rumah tangga dengan rukun, aman, dan tentram.Pernikahan merupakan

tujuan semua insan, namun setiap rumah tangga tidak terlepas dari berbagai

problem yang bahkan bisa berakibat jatuhnya thalaq.

Page 60: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

48

Faktor yang menyebabkan kandasnya bahtera rumah tangga banyak sekali,

antara lain: kurangnya akhlak, saling menghargaiantara suami dan istri. Seorang

istri yang bisanya hanya menunutut hak dan tidak mengatahui kewajibannya

sebagai istri. Seorang suami yang tidak menyadari bahwa dirinya adalah seorang

suami. Sebagai seorang istri, seorang ibu di dalam suatu keluarga, hormati dan

cintailah suami, sayangilah anak-anakmu serta bersabarlah terhadapnya. Hargailah

setiap setiap apa yang kerjakan suami, janganlah bersedih saat suami bergembira,

jagalah perasaan suami, tahanlah kata-kata yang bisa mengakibatkan suami

tersinggung walaupun itu sangat ingin diutarakan.

Suami adalah pemimpin dalam keluarga, dan akan dimintai

pertanggungjawabannya nanti. Cintai dan sayangilah istri dan jangan

menghinanya, karena jiwanya sangat lemah dan rapuh. Bimbinglah ia ke jalan

yang benar. Sehingga engkau termasuk kategori sabda Rasullah saw: “orang

mukmin yang paling sempurna keimannya adalah orang yang paling baik

akhlaknya, seabik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya kepada istrinya”.

c. Ibadah

Di dalam novel Surga yang Tak Dirindukan, penggambaran tentang

ibadah terdapat pada halaman 29, 270, 203, 204, 220, 269, 270, 189 membahas

tentang menikah, shalat, puasa, memaafkan kesalahan, menutup aurat, memberi

nafkah kepada keluarga.

Novel ini juga mengajarkankepada pembacanya untuk selalu beribadah

dan selalu mengingat Allah Swt, karenaDia tidak menciptakan manusia kecuali

untuk beribadah kepada-Nya. Jadi tujuan kita hidup di dunia ini hayalah untuk

Page 61: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

49

beribadah. Jadikanlah semua aktivitas adalah dalam rangka beribadah kepada-

Nya. Menjadi suami, maka jadilah suami yang beriman. Menjadi seorang istri,

makan jadilah seorang istri yang shalihah.

Jika kedudukan kita sekarang adalah seorang anak, maka jadilah seorang

anak yang shalihah, bertakwa kepada Allah Swt dan berbakti kepada kedua orang

tua. Jika kita adalah seorang mahasiswa maka jadilah seorang mahasiswa yang

beriman, jadikanlah semua aktivitas kampus adalah ibadah atau apapun pekerjaan

kita hari ini maka jadikanlah pekerjaan itu adalah ibadah. Jika kita hanya

mengejar dunia saja, maka akhirat akan jauh, tetapi kalau kita mengejar akhirat

maka dunia akan mengiikutinya. Kejarlah duniamu seakan-akan kau hidup

selamanya, dan kejarlah akhiratmu seakan-akan kau akan mati besok.

Dengan membaca novel ini dengan sungguh-sungguh, maka kita akan

mendapat nilai-nilai agama yang belum pernah didapatkan sebelumnya. Di hati

kita akan terbesit suatu perasaan haru dan semakin ingin mendalami makna-

makna yang ada dalamnya. Novel ini bukan hanya sekedar fiksi yang menarik

lantaran alur, karakter tokoh, konflik, dan teman yang ada di dalamnya, tetapi

novel ini juga merupakan inspirasi dunia religius yang sangat langka di era yang

serba modern ini.

Tabel Frekuensi nilai akidah, akhlak, dan ibadah dalam novel Surga

yangnTak Dirindukankarya Asma Nadia:

NO Nilai Frekuensi % Ket

1.

2.

Akidah

Akhlak

7

11

26,9

42,3

Page 62: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

50

3. Ibadah 8 30,8

Jumlah 26

Page 63: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

51

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analis data pada penelitian ini, penulis dapat

mendeskripsikan bahwa nilai religius dalam novel Surga yang Tak Dirindukan

karya Asma Nadia adalah suatu novel yang mengandung nilai religius yang

mampu membuat seseorang berjiwa besar dan ikhlas. Nilai religiusnya

diklasifikasikan menjadi bagian yaitu nilai akidah, nilai akhlak, dan nilai ibadah.

Nilai akidah membahas tentang menyakini bahwa Allah yang menentukan

ajal manusia, meyakini bahwa tidak ada yang serupa dengan allah, menanyakan

di mana allah, menerima syari’at bahwa poligami boleh dalam islam, beriman

terhadap takdir Allah Swt dan bersyukur kepada Allah Swt.

Nilai akhlak membahas tentang menghormati suami, larangan meminta

cerai kepada suami, adil dalam berpoligami, selalu setia kepada suami,

berpenampilan menarik di depan suami, larangan memukul istri, menahan

amarah, tidak keluar rumah tanpa izin dari suami.

Nilai ibadah membahas tentang menikah, shalat, puasa, memaafkan

kesalahan, menutup aurat, memberi nafkah kepada keluarga.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dicapai, peneliti menyampaikan

beberapa saran sebagai berikut:

51

Page 64: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

52

1. Kepada penikmat dan pecinta sastra, selain satra dapat dijadikan sebagai

media untuk mendapatkan hiburan juga hendaknya dijadikan sebagai media

untuk menyampaikan nasehat-nasehat tentang tentang keagamaan.

2. Penulis menyadari bahwa apa yang telah dipaparka dalam penelitian ini masih

banyak kekurangan, baik dari segi pembahasan maupun cara penyusunan

karya ilmiah belum bisa dikatakan karya tebaik. Untuk itu, penulis

menyarankan kepada peneliti selanjutnya terutama yang meneliti aspek

religius agar meneliti karya tersebut lebih mendalam dan mencermati setiap

kata dan kalimat dengan baik.

Page 65: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

53

DAFTAR PUSTAKA

Baldick, Chris. 2001. The Concise Oxford Dictionari of Literary Term. Oxford:

Oxford Paperback Reference.

Emzir & Saifur Rohman. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Habibah, Nur. “Problem Rumah Tangga dalam Novel Istana Kedua”18 Juli

2010.http://www.unigal.ac.id/ejurnal/html/index.php?naon=1266/

Problem-Ruma- Tangga-dalam-Novel-Istana-Kedua.html.

Luxemburg dkk. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.

Nadia, Asma. 2010. Surga yang Tak Dirindukan. Depok: AsmaNadia Publishing

House.

Nurgiyantoro, Burhan. 2015. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Poerwadarminta.1992. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: balai pustaka.

Pradopo, Rachmad Djoko. 2005. Beberapa Teori Sastra, Metode, Kritik, dan

Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Soekanto, Soerjono. 1983. Pribadi dan Masyarakat (suatu tujuan dan sosiologis).

Bandung: Alumni.

Stanton, Robert. 1965. An Introduction to Fiction. New York: Holt, Rinehart and

Winston.

Sudjiman, Panuti. 1998. Serba-serbi Semiotika. Jakarta. Kanal.

Sundari,Winda.“Nilai Sosial Pada Novel Catatan Hati Seorang Istri”16 Oktober

2010.http://www.digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3353/Nilai-Sosial-Pada-

Novel-Catatan-Hati- Seorang-Istri.html.

Tarigan, Guntur. 1985. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Page 66: KAJIAN NILAI-NILAI RELIGIUS PADA NOVEL SURGA YANG …

RIWAYAT HIDUP

ROSTINA, Lahir pad tanggal 18 Desember 1990 di Batupewai

Kec. Tompobulu Kab. Gowa. Anak Keempat dari lima

bersaudara yang merupakan anugerah dari sang Pencipta, buah

cinta kasih dari pasangan Sampar dan Hatija.

Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Inpres Pajagalang 1997 selesai

pada tahun 2003. Kemudian melanjutkan pendidikan di MTs YAPIT Malakaji dan

selesai pada tahun 2006. Kemudian melanjutkan pendidikan Tingkat Sekolah

Menengah Atas di MAN Malakaji dan tamat pada tahun 2009. Berkat usaha dan kerja

keras yang disertai dengan do’a pada thaun 2012 lanjut di universitas muhammadiyah

Makassar jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia program studi strata satu

(S1). Penulis sangat bersyukur kepada Allah Swt yang telah memberikan kesempatan

untuk menimba ilmu yang merupakan bekal di masa yang akan dating. Saat ini penulis

berharap dapat mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dapat bermandaat untuk Diri

Sendiri, Agama, Keluarga Kepada Orang Lain, Masyarakat, Bangsa, Dan Negara.