kajian mudp bali terkait uu desa

34
DESA ADAT DALAM UU DESA MAJELIS UTAMA DESA PAKRAMAN (MUDP) BALI ANGGARA UMANIS, KRULUT, 01 JULI 2014

Upload: love-bali-forum-wwwbalidesaadatcom

Post on 30-Jun-2015

1.402 views

Category:

Government & Nonprofit


2 download

DESCRIPTION

www.balidesaadat.com Kalau Bali mau menjadi daerah yang maju dan modern dengan tetap mampu memelihara identitas daerah dan kearifan lokal, maka seharusnya kita memilih Desa Adat. Kalau mau mewujudkan Ajeg Bali, tidak ada pilihan lain, seharusnya yang dipilih Desa Adat tanpa harus berdebat panjang, bertele-tele yang tidak produktif.

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian mudp bali terkait uu desa

DESA ADAT DALAM UU DESA

MAJELIS UTAMA DESA PAKRAMAN (MUDP) BALIANGGARA UMANIS, KRULUT, 01 JULI 2014

Page 2: Kajian mudp bali terkait uu desa

• UU 6 Tahun 2014 ttg Desa terobosan era baru bagi desa: desa membangun + membangun desa supaya maju, sejahtera, mandiri, tanpa kehilangan jati diri (adat + budaya).

• Titik utama pada: prakarsa masyarakat, kemandirian, kesetaraan, partisipasi masyarakat desa, keberlanjutan.

• Mengakui khusus keberadaan desa adat dan Kesatuan Masyarakat Hukum Adat (KMHA) sebagai subjek hukum dan setara dengan desa (dinas)=> sesuai UUD 19145 Pasal 18B ayat (2), Pasal 18.

Page 3: Kajian mudp bali terkait uu desa

TUJUAN UU DESA1. Memberikan pengakuan dan penghormatan atas Desa/Desa Adat yang sudah

ada dengan keberagamannya sebelum dan sesudah terbentuknya NKRI; 2. Memberikan kejelasan status dan kepastian hukum atas Desa/Desa Adat

dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia demi mewujudkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia;

3. Melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa/Desa Adat;

4. Mendorong prakarsa, gerakan, dan partisipasi masyarakat Desa/Desa Adat untuk pengembangan potensi dan asset Desa/Desa Adat guna kesejahteraan bersama;

5. Membentuk Pemerintahan Desa/Desa Adat yang profesional, efisien, efektif, terbuka, serta bertanggung jawab;

6. Meningkatkan pelayanan publik bagi warga masyarakat Desa/Desa Adat guna mempercepat perwujudan kesejahteraan umum;

7. Meningkatkan ketahanan sosial budaya masyarakat Desa guna mewujudkan masyarakat Desa/Desa Adat yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai bagian dari ketahanan nasional;

8. Memajukan perekonomian masyarakat Desa/Desa Adat serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional; dan

9. Memperkuat masyarakat Desa/Desa Adat sebagai subjek pembangunan.

Page 4: Kajian mudp bali terkait uu desa

PENGERTIAN DESA

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 5: Kajian mudp bali terkait uu desa

JENIS DESA

BAB II KEDUDUKAN DAN JENIS DESA Bagian Kedua

Jenis Desa

Pasal 6

(1) Desa terdiri atas Desa dan Desa Adat. (2) Penyebutan Desa atau Desa Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan penyebutan yang berlaku di daerah setempat.

Penjelasan Pasal 6

Ketentuan ini untuk mencegah terjadinya tumpang tindih wilayah, kewenangan, duplikasi kelembagaan antara Desa dan Desa Adat dalam 1 (satu) wilayah maka dalam 1 (satu) wilayah hanya terdapat Desa atau Desa Adat. Untuk yang sudah terjadi tumpang tindih antara Desa dan Desa Adat dalam 1 (satu) wilayah, harus dipilih salah satu jenis Desa sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

Page 6: Kajian mudp bali terkait uu desa

DESA DESA ADAT

FUNGSI PEMERINTAHAN

LEMBAGA ADAT DESA

Pasal 95

FUNGSI ADAT: SUSUNAN ASLI + ASAL

USUL + HAK-HAK TRADISIONAL

FUNGSI PEMERINTAHAN

Pasal 105

Pasal 7-95 + 112-122(Desa Pemerintahan)

BAB XIII Ketentuan Khusus Desa Adat Pasal 96-111 (Desa

Kebudayaan)

2 JENIS DESA YG DIATUR DALAM UU DESA

Page 7: Kajian mudp bali terkait uu desa

• Dari XVI Bab dan 122 Pasal dalam UU 6/2014 ttg Desa, hanya 1 Bab Ketentuan Khusus Desa Adat dengan 16 Pasal.

• Bab XIII: KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT– Bagian I: Penataan Desa Adat (Ps 96-102)– Bagian II: Kewenangan Desa Adat (Ps 103-106)– Bagian III: Pemerintahan Desa Adat (Ps 107-109)– Bagian IV: Peraturan Desa Adat (Ps 110-111)

Page 8: Kajian mudp bali terkait uu desa

BAB XIII KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

8

PASAL 98PASAL 98 Desa Adat ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota

PASAL 103PASAL 103 Desa Adat diberi kewenangan berdasarkan hak asal-usul yang meliputi Pengaturan dan pelaksanaan pemerintahan berdasarkan susunan asliPengaturan dan pengurusan ulayat /wilayah adatPelestarian nilai sosial budayaPenyelesaian sengketa adat berdasarkan hukum adat yang berlaku di Desa AdatPenyelenggaraan sidang perdamaian peradilan Desa AdatPemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat sesuai hukum adatPengembangan kehidupan hukum adat

Page 9: Kajian mudp bali terkait uu desa

PASAL 104PASAL 104 Kewenangan berdasarkan hak asal-usul Desa Adat diatur dan diurus oleh Desa Adat

PASAL 105PASAL 105 Desa Adat diberi kewenangan yang bersifat penugasan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah

PASAL 106PASAL 106 Kewenangan yang bersifat penugasan dan Pemerintah dan Pemerintah Daerah meliputi Penyelenggaraan pemerintahanPelaksanaan pembangunanPembinaan kemasyarakatanPemberdayaan masyarakat

9

BAB XIII KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

Page 10: Kajian mudp bali terkait uu desa

PASAL 105PASAL 105 Kewenangan yang bersifat penugasan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah diurus oleh Desa Adat

PASAL 107PASAL 107 Pengaturan dan penyelenggaraan Pemerintahan Desa Adat dilaksanakan sesuai dengan hak asal usul dan hukum adat yang berlaku di Desa Adat

PASAL 108PASAL 108 Pemerintahan Desa Adat menyelenggarakan fungsi permusyawaratan dan musyawarah Desa Adat sesuai dengan susunan asli Desa Adat atau dibentuk baru sesuai prakarsa masyarakat Desa Adat

PASAL 109PASAL 109Susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala Desa Adat berdasarkan hukum adat ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi

PASAL 110PASAL 110Peraturan Desa Adat disesuaikan dengan Hukum Adat dan norma adat istiadat yang berlaku di Desa Adat

PASAL 111PASAL 111•Ketentuan khusus Desa Adat hanya berlaku untuk Desa Adat•Ketentuan tentang Desa juga berlaku untuk Desa Adat sepanjang tidak diatur dalam Ketentuan Khusus tentang Desa Adat

10

BAB XIII KETENTUAN KHUSUS DESA ADAT

Page 11: Kajian mudp bali terkait uu desa

POKOK-POKOK MASUKAN MAJELIS UTAMA DESA PAKRAMAN (MUDP) BALI DALAM RAPAT PENYUSUNAN RPP UU DESA TERKAIT MATERI DESA ADAT

DIRJEN PMD KEMENDAGRI, JAKARTA, KAMIS, 24 APRIL 2014OLEH: PANYARIKAN AGUNG & PATAJUH PANYARIKAN AGUNG MUDP BALI

1. Bali sudah satu abad berada dalam titik equilibrium/harmonis dengan dua desa: Desa Adat/Pakraman dan Desa Dinas, tanpa tumpang tindih karena tupoksi masing-masing sudah jelas. Desa Adat fokus pada urusan internal (adat), sedangkan Desa Dinas fokus pada urusan dinas (administrasi). Karena itu, usulan utama: supaya Bali dapat dikhususkan dengan dua desa, sebagaimana sudah berlangsung dan terbukti berjalan harmonis selama ini.

2. Apabila tidak memungkinkan, maka posisi Desa Adat/Pakraman supaya dijamin: Otonomi Desa Adat tidak diintervensi pemerintah dalam penyelenggaraan hak asal

usul, hak-hak tradisional adat, susunan asli, dan hukum adat; Desa Adat diberikan keleluasaan membentuk struktur kelembagaan khusus dalam

struktur adat untuk pelaksanaan fungsi pemerintahan/urusan dinas serta melimpahkan kewenangan fungsi pemerintahan/urusan dinas itu kepada pimpinan struktur urusan dinas yang dibentuk Desa Adat;

Dalam menjalankan tugasnya, perangkat Desa Adat diberikan keleluasaan menggunakan prinsip-prinsip manajemen adat yang kolektif-kolegial dan berdasarkan musyawarah-mufakat pengurus dan/atau warga adat;

Dalam menjalankan tugasnya, perangkat Desa Adat diperbolehkan mengenakan pakaian adat dengan atribut nasional;

Majelis Adat yang ada di daerah-daerah diikutsertakan aktif dalam penataan Desa Adat, termasuk dalam identifikasi, pengkajian, dan penetapan Desa Adat;

Pengaturan lebih luas Bab XIII Pasal 103 dan 109 UU 6/2014 tentang Desa dalam Perda Provinsi sesuai dengan asas keberagaman daerah.

Page 12: Kajian mudp bali terkait uu desa

AKOMODASI USULAN MUDP BALI DALAM PERATURAN PEMERINTAH (PP) RI Nomor 43/2014

TENTANG PELAKSANAAN UU DESABAB II

Bagian KeempatPenetapan Desa dan Desa Adat

Pasal 30

(1) Penetapan desa adat dilakukan dengan mekanisme:a. pengidentifikasian Desa yang ada; dan

b. pengkajian terhadap Desa yang ada yang dapat ditetapkan menjadi desa adat.

(2) Pengidentifikasian dan pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersama Majelis Adat atau lembaga lainnya yang sejenis.

Page 13: Kajian mudp bali terkait uu desa

AKOMODASI USULAN MUDP BALI DALAM PERATURAN PEMERINTAH (PP) RI Nomor 43/2014

TENTANG PELAKSANAAN UU DESAPasal 31

(1)Bupati/Walikota menetapkan Desa Adat yang telah memenuhi syarat berdasarkan hasil identifikasi dan kajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30.

(2)Penetapan Desa Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam rancangan peraturan daerah.

(3)Rancangan peraturan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang telah disetujui bersama dalam rapat paripurna DPRD Kabupaten/Kota disampaikan kepada Gubernur untuk mendapatkan nomor register dan kepada Menteri untuk mendapatkan kode Desa.

(4)Rancangan peraturan daerah yang telah mendapatkan nomor register dan kode Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan menjadi Peraturan Daerah.

Page 14: Kajian mudp bali terkait uu desa

Pasal 35

Penyelenggaraan hak asal usul oleh Desa Adat paling sedikitmeliputi:

a. penataan sistem organisasi dan kelembagaan masyarakat adat;b. pranata hukum adat; c. pemilikan hak tradisional; d. pengelolaan tanah kas desa adat; e. pengelolaan tanah ulayat; f. kesepakatan dalam kehidupan masyarakat desa adat;g. pengisian jabatan kepala desa adat dan perangkat desa adat; dan h. masa jabatan kepala desa adat.

AKOMODASI USULAN MUDP BALI DALAM PERATURAN PEMERINTAH (PP) RI Nomor 43/2014

TENTANG PELAKSANAAN UU DESA

Page 15: Kajian mudp bali terkait uu desa

Pasal 36

(1) Ketentuan mengenai fungsi dan kewenangan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berlaku secara mutatis mutandis terhadap fungsi dan kewenangan penyelenggaraan pemerintahan desa adat, pelaksanaan pembangunan desa adat, pembinaan kemasyarakatan desa adat, dan pemberdayaan masyarakat desa adat.

(2) Dalam menyelenggarakan hak asal usul sebagaimana dimaksud pada Pasal 35 serta fungsi dan kewenangan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), desa adat membentuk kelembagaan yang mewadahi kedua fungsi tersebut.

(3) Dalam melaksanakan fungsi dan kewenangan Pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepala desa adat atau sebutan lain dapat mendelegasikan kewenangan pelaksanaannya kepada perangkat desa adat atau sebutan lain.

AKOMODASI USULAN MUDP BALI DALAM PERATURAN PEMERINTAH (PP) RI Nomor 43/2014

TENTANG PELAKSANAAN UU DESA

Page 16: Kajian mudp bali terkait uu desa

BANJARBANJAR BANJARBANJAR BANJARBANJAR DUSUN

DUSUN

DUSUN

BANJARBANJAR BANJARBANJAR BANJARBANJAR

PERUBAHAN FORMAT DESA ADAT DAN DESA DINAS

FUNGSI/URUSAN:• ADAT• LAIN-LAIN

SIFAT OTONOM

FUNGSI/URUSAN:• ADAT• LAIN-LAIN

SIFAT OTONOM

FUNGSI/URUSAN : •PEMERINTAHAN•PEMBANGUNAN•KEMASYARAKATAN

FUNGSI/URUSAN : •PEMERINTAHAN•PEMBANGUNAN•KEMASYARAKATAN

FUNGSI / URUSAN:•ADAT•LAIN-LAIN•SIFAT OTONOM

FUNGSI / URUSAN:•ADAT•LAIN-LAIN•SIFAT OTONOM

FUNGSI / URUSAN : • PEMERINTAHAN• PEMBANGUNAN• KEMASYARAKATAN• PEMBERDAYAAN

FUNGSI / URUSAN : • PEMERINTAHAN• PEMBANGUNAN• KEMASYARAKATAN• PEMBERDAYAAN

Dalam 1 Wilayah (ada satu rumah dengan 2 kamar)

•Hanya ada Desa Adat•Hanya ada Banjar (tidak ada Dusun)

•Desa Adat melaksanakan dua fungsi (urusan Adat dan urusan Pemerintahan)

•Menjamin tidak ada fungsi yang hilang•Semua perangkat Desa yang ada tetap bisa

dipertahankan.

Dalam 1 Wilayah (ada dua rumah) :

• ada Desa Adat dan Desa Dinas• ada Banjar dan Dusun

Page 17: Kajian mudp bali terkait uu desa

17

STRUKTUR ORGANISASI DESA ADAT (SIMULASI ALTERNATIF)

YOWANA/DAA TARUNA

BANJARBANJAR BANJARBANJAR BANJARBANJAR BANJARBANJAR

KAUR/BAGAKAUR/BAGA

BANDESAADAT

SABHA DESA

SABHA DESA

PERANGKAT DS ADAT LAINNYA/ PERBEKEL/PTJUH HUB ANTARLBGA

FUNGSI ADAT ( SUSUNAN ASLI )

KERTHA DESA

KERTHA DESA

PARUMAN DESA

PARUMAN DESA

PACALANG/JAGA BHAYA

LPDLEMBAGA LAINNYA

FUNGSI PEMERINTAHAN

STRUKTUR FUNGSI

PERANGKAT DESA ADATPERANGKAT DESA ADAT

STRUKTUR WILAYAHSTRUKTUR WILAYAH

LEMBAGA KELENGKAPAN DESA ADAT

LEMBAGA KELENGKAPAN DESA ADAT

KAUR/BAGA

PATAJUH BANDESA 1, 2, 3

BAGA BAGA BAGA

BUM DESA

KAUR/BAGA

KAUR/BAGA

Page 18: Kajian mudp bali terkait uu desa

e

MAJELIS ADAT PROVINSI PEMPROV

MAJELIS ADAT KAB/KOTA PEMKAB/

PEMKOT

MAJELIS ADAT KECAMATAN

FUNGSI ADAT

SABHA DESA

KERTHA DESA

Antara Lain:Agama, AdatBudaya Warga Adat (Basis: KK)Aset+Milik Adat

Administrasi (Keuangan, Kependudukan, Perizinan, dll) Pembangunan, Kemasyarakatan, Pemberdayaan Penduduk (Warga Negara, Basis: Perseorangan) Penugasan dari Pemerintah/Pemda Dana dari APBN dan APBDLPJ

FUNGSI PEMERINTAHAN

BANDESA ADAT

PERBEKEL

DESA ADAT

TATA HUBUNGAN NEGARA/ PEMDA DGN MAJELIS ADAT

DAN DESA ADAT

Page 19: Kajian mudp bali terkait uu desa

KEWENANGAN PEMDATERHADAP DESA ADAT DALAM UU DESA

1.Penataan Desa Adat (bersama Majelis Adat)2.Penetapan Desa Adat (bersama Majelis Adat)3.Pengawasan (Program dan Laporan Keuangan)

KEWAJIBAN PEMDATERHADAP DESA ADAT DALAM UU DESA

1.Fasilitasi (dana dan biaya: perintah UU, bukan bansos/hibah)2.Pendampingan3.Pembinaan4.Pemberdayaan5.Bina Teknologi (Sistem Informasi Desa)

Page 20: Kajian mudp bali terkait uu desa

MANFAAT POSITIF/KELEBIHAN/KEUNTUNGAN MEMAKAI DESA ADAT

20

1. Desa Adat mendapat status hukum dan menjadi subjek hukum (Pasal 98);2. Desa Adat mengatur dan mengurus penyelenggaraan adat dan pembangunan adat

secara otonom (Pasal 103 dan Pasal 104);3. Desa Adat menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan

pemberdayaan masyarakat (Pasal 106);4. Pembangunan yang bersifat penugasan dari pemerintah dan Pemerintah Daerah

menjadi wilayah yang bisa dikontrol oleh Desa Adat; 5. Pembangunan Desa Adat dilaksanakan melalui RPJM, RKP, dan APB Desa Adat

berbasis Adat dan Agama (Pasal 78 s.d. Pasal 82);6. Pembangunan Desa Adat mendapat anggaran yang bersumber dari: Pajak Daerah

dan Retribusi, APBN, dan APBD (Pasal 72 s.d Pasal 74);7. Pembangunan adat, agama, seni budaya, dan pembangunan umum bisa langsung

didanai dari APBN dan APBD dalam RPJM, RKP, dan APB Desa Adat;8. Penyelenggaraan pembangunan adat, pemerintahan, pembangunan umum,

kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi lebih sistemik, terpadu, efektif, dan efisien;

Page 21: Kajian mudp bali terkait uu desa

21

9. Desa Adat dapat membentuk Lembaga Kertha Desa yang berfungsi melaksanakan sidang perdamaian peradilan Desa Adat untuk menyelesaikan sengketa adat sesuai dengan Hukum Adat (Pasal 103 huruf d dan huruf e );

10. Desa Adat dapat membentuk Lembaga yang berfungsi mewadahi Pacalang untuk memperkuat ketentraman dan ketertiban masyarakat sesuai dengan Hukum Adat (Pasal 103 huruf f);

11. Desa Adat dapat mengembangkan kehidupan Hukum Adat (Pasal 103 huruf g);12. Desa Adat dapat membentuk peraturan Desa Adat (awig-awig) sesuai dengan

Hukum Adat dan norma adat istiadat (Pasal 110);13. Bandesa dan Perangkat Desa Adat mendapat penghasilan tetap (Pasal 66);14. Desa Adat dapat mengelola duwe (aset/kepemilikan) adat dengan hukum adat

dan diakui oleh Negara; 15. Desa Adat dapat memanfaatkan aset Negara yang ada di wilayah Desa Adat;16. Segala bentuk perizinan yang terkait dengan wilayah Desa Adat menjadi

kewenangan penuh Desa Adat; 17. Desa Adat dapat mengatur dan mengendalikan penduduk dengan hukum adat;

MANFAAT POSITIF/KELEBIHAN MEMAKAI DESA ADAT

Page 22: Kajian mudp bali terkait uu desa

22

18. Desa Adat yang sudah ada sekarang ini, secara prinsip langsung bisa ditetapkan menjadi Desa Adat yang diregistrasi (Pasal 98);

19. Bagi Desa Adat yang memiliki jumlah krama sangat sedikit perlu dibuat format baru sehingga dapat menyelenggarakan pemerintahan secara lebih efisien;

20. Desa Adat yang ada di Kelurahan secara umum langsung bisa ditetapkan menjadi Desa Adat yang diregistrasi sehingga Kelurahan tersebut bisa dihapus, tanpa melewati Desa Persiapan (Pasal 98);

21. Desa yang memiliki karakteristik khusus bisa diubah menjadi Kelurahan sehingga pimpinannya langsung bisa ditentukan oleh Bupati/Walikota, tidak perlu melalui pemilihan;

22. Desa Adat akan semakin kuat dalam menampilkan tradisi, adat, agama, seni budaya, identitas lokal, dan kearifan lokal lainnya;

23. Tidak ada lagi rivalitas antara Desa Adat dengan Desa Dinas;24. Ke depan Desa Adat akan semakin kuat dalam menghadapi perubahan

global dan modernisasi yang bersifat dinamis.25. Kedudukan Majelis Adat (MDP) kuat dan strategis.

MANFAAT POSITIF/KELEBIHAN MEMAKAI DESA ADAT

Page 23: Kajian mudp bali terkait uu desa

UU DESA 6 Tahun 2014ANALISIS SWOT MODEL GABUNGAN DESA ADAT + FUNGSI PEMERINTAHAN

KEKUATAN/KELEBIHAN1. Diakui dan Dilindungi Negara lewat UU sbg

turunan resmi dr UUD Psl 18B (2). 2. Menjadi subjek hukum atas hak milik (duwe

desa).3. Berlakukan Penuh Hukum Adat shg dapat lebih

efektif dlm pengendalian kependudukan dan wilayah (wewengkon) adat.

4. Berlakukan Susunan Asli.5. Kewenangan Adat luas (Pasal 103), termasuk

menyelesaikan sengketa adat berdasarkan hkm adat.

6. Pengakuan thdp perangkat keamanan dan duwe-duwe/aset adat.

7. Mengatur + mengurus dg hukum adat hak2 ulayat

8. Dukungan pendanaan resmi o/ Negara (Pusat, Pemda) atas perintah UU, sdgkan hak2 tradisional (termasuk duwe) adat tetap.

9. (Lebih lanjut lihat 25 keunggulan di depan!)

KELEMAHAN

1. Ada tugas tambahan; administrasi, kependudukan (warga negara) non-adat, pembangunan fasilitas umum non-adat. Belum berpengalaman mengurus fungsi pemerintahan ini=> BISA DILATIH U/ PENINGKATAN KAPASITAS DAN KOMPETENSI SECARA BERKELANJUTAN!

2. Perlu ada penataan ulang kelembagaan u/ mengurus urusan kedinasan=> RISIKO PERUBAHAN ALAMIAH SETELAH 10 ABAD DP UNTUK ADAPTASI MODERNITAS DAN GLOBALITAS. PP PUN SUDAH MEMBERI RUANG TERBUKA DAN LELUASA.

3. Perlu memikirkan Desa Dinas yg mencakup banyak Desa Adat atau sebaliknya; ada pula yg dicakup 2 Kab/Kota, Desa Adat kecil=> BISA DIBAHAS/DIPIKIRKAN: PERLU LAKUKAN IDENTIFIKASI + KAJIAN, LALU PENETAPAN.

Page 24: Kajian mudp bali terkait uu desa

UU DESA 6 Tahun 2014ANALISIS SWOT MODEL GABUNGAN DESA ADAT + FUNGSI PEMERINTAHAN

PELUANG

1. Ada celah mengatur seluas-luasnya “kesepakatan internal Daerah (Bali)” dalam Perda Provinsi tentang Desa Adat/Pakraman, sehingga dapat meminimalkan celah intervensi Negara/Pemerintah thdp otonomi adat.

2. Tetap bisa membuat model Desa yg Khusus, berupa Desa Adat Plus (fungsi adat + fungsi pemerintahan/urusan Dinas), sehingga otonomi adat tetap tdk disentuh, tp peluang dr Negara lewat UU juga dapat dimanfaatkan seluas-luasnya u/ keberdayaan adat Bali ke depan di tengah gerusan modernisasi & globalisasi.

3. Berjuang khusus dalam PP dan Permendagri supaya aspirasi Bali diakomodasi.

4. Bisa memberlakukan pilihan kombinasi variatif sesuai komposisi demografis: desa adat, kelurahan.

5. Bisa merevitalisasi + reinterpretasi Adat dan hukum adat Bali dalam era modern & global.

ANCAMAN1. UU, PP, maupun Permen kerap berubah-ubah,

tanpa sepengetahuan komponen Bali?=> KAWAL KETAT DG WAKIL-WAKIL DAERAH DI PUSAT! KEMUNGKINAN JUGA KECIL KARENA DESA-DESA LAIN DI LUAR BALI SANGAT KETAT MENGAWAL UU DESA INI!

2. Ada kekhawatiran Pemerintah/Negara punya celah kuat mengintervensi otonomi adat?=> KECIL KEMUNGKINANNYA, KARENA ADA KAMAR KHUSUS U/ FUNGSI PEMERINTAHAN + PENGUATAN MDP SBG BENTENG PENGONTROL, SESUAI PP. PARADIGMA TATA HUBUNGAN DESA ADAT DENGAN PEMERINTAH JUGA BERUBAH DLM UU DESA INI.

3. Desa Adat/Pakraman bisa kian menyimpang dari konsep aslinya sebagai lembaga sosial-religius murni implementasi konsep caturashrama dan caturwarna dg visi caturdresta? => PERLU ADAPTIF DALAM DINAMIKA MODERN & GLOBAL (REALITAS BALI KINI HETEROGEN, BUKAN LAGI HOMOGEN).

Page 25: Kajian mudp bali terkait uu desa

Bila Bali Menetapkan Desa (Dinas)?

Akibatnya…. (1):

Desa Adat/Pakraman, kian terpinggirkan, kian suram, bahkan terabaikan. Padahal, desa adat sebagai pemilik dan pemerlihara adat, budaya, nilai, sistem pengetahuan tradisional yang menjadi kekhususan dan keunggulan komparatif maupun kompetitif Bali sekaligus menjadi sumber devisa Negara (Nasional) lewat sektor ekonomi pariwisata budaya.

Desa Adat/Desa Pakraman hanya menjadi sub Desa, sebagai Lembaga Adat Desa, mitra Pemerintah Desa dan lembaga Desa lainnya dalam memberdayakan masyarakat Desa (Ps 95: Lembaga Adat Desa). Padahal, Desa Adat/Pakraman jauh lebih dulu ada daripada Desa (Dinas), bahkan sudah ada jauh sebelum NKRI dibentuk, dan Desa Adat/Pakraman belum pernah menjadi sub-Desa.

Page 26: Kajian mudp bali terkait uu desa

Akibatnya… (2)BAB XII

Bagian Kedua Lembaga Adat Desa

Pasal 95

(1) Pemerintah Desa dan masyarakat Desa dapat membentuk lembaga adat Desa.

(2) Lembaga adat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga yang menyelenggarakan fungsi adat istiadat dan menjadi bagian dari susunan asli Desa yang tumbuh dan berkembang atas prakarsa masyarakat Desa.

3) Lembaga adat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas membantu Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam memberdayakan, melestarikan, dan mengembangkan adat istiadat sebagai wujud pengakuan terhadap adat istiadat masyarakat Desa.

Page 27: Kajian mudp bali terkait uu desa

Akibatnya …. (3)

PERATURAN PEMERINTAH NO 43/2014 TENTANG PELAKSANAAN UU DESA

BAB X LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN LEMBGA ADAT DESA

Bagian KeduaLembaga Adat Desa

Pasal 152

(1) Pembentukan lembaga adat Desa ditetapkan dengan peraturan Desa.(2) Pembentukan lembaga adat Desa dapat dikembangkan di desa adat untuk menampung kepentingan kelompok adat yang lain.

 Pasal 153

Lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa berdasarkan pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Page 28: Kajian mudp bali terkait uu desa

Bila Bali Menetapkan Desa (Dinas)?

Akibatnya…. (4)

Pasal 100, ayat (2):

“Dalam hal Desa diubah menjadi Desa Adat, kekayaan Desa beralih status menjadi kekayaan Desa Adat; dalam hal kelurahan berubah menjadi Desa Adat, kekayaan kelurahan beralih status menjadi kekayaan Desa Adat; dalam hal Desa Adat berubah menjadi Desa, kekayaan Desa Adat beralih status menjadi kekayaan Desa, dan dalam hal Desa Adat berubah menjadi kelurahan, kekayaan Desa Adat beralih status menjadi kekayaan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.”

Page 29: Kajian mudp bali terkait uu desa

UU DESA MEMBERI KEUNTUNGAN + PELUANG BESAR

KUNCI UTAMA:KESEPAKATAN + SOLIDITAS

INTERNAL BALI SENDIRI!

UU DESA TELAH MEMBERICELAH PILIHAN:

MAU MEMANFAATKAN (yang mana)/TIDAK?

Page 30: Kajian mudp bali terkait uu desa

KEPUTUSAN SABHA KERTA MUDP BALISukra Pon Julungwangi, 9 Mei 2014

1.BAB XIII KETENTUAN KHUSUS TENTANG DESA ADAT DALAM UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DAPAT DIBERLAKUKAN SEPENUHNYA UNTUK DESA PAKRAMAN DI BALI, DAN MENGUSULKAN SUPAYA DESA PAKRAMAN (DESA ADAT) DIDAFTARKAN OLEH PEMDA SE-BALI BILA PP UU DESA SESUAI DENGAN RPP YANG DIUSULKAN.

2.MEMBERI MANDAT KEPADA MUDP BALI UNTUK:

a.MEMBENTUK KELOMPOK KERJA KHUSUS UU DESA YG BERTUGAS MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN KAJIAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN UU 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DI BALI.

b.MENYAMPAIKAN LANGSUNG KEPUTUSAN SABHA KERTA INI KEPADA GUBERNUR BALI + PIMPINAN DPRD BALI.

c.TERUS MENYOSIALISASIKAN KEPUTUSAN SABHA KERTA INI KE SELURUH JAJARAN MDP, DESA PAKRAMAN, MAUPUN PEMDA KABUPATEN/KOTA SE-BALI, SERTA PIHAK-PIHAK LAIN YANG TERKAIT.

d.MENGAWAL AKTIF SELURUH PROSES PENYUSUNAN PERDA BALI MAUPUN PERDA KAB/KOTA SE-BALI TERKAIT DESA PAKRAMAN (DESA ADAT) SEBAGAI TURUNAN LEBIH LANJUT ATAS UU 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA & PP UU DESA.

Page 31: Kajian mudp bali terkait uu desa

AGENDA KERJA LANJUTAN

1.Membentuk Kelompok Kerja Khusus UU Desa.2.Audiensi + meneruskan Keputusan Sabha Kerta MUDP Bali kepada Gubernur Bali dan Pimpinan DPRD Bali.3.Audiensi + meneruskan Keputusan Sabha Kerta MUDP Bali kepada Bupati/Walikota dan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota se-Bali.4.Sosialisasi dan konsolidasi jajaran MDP dan Desa Pakraman se-Bali.5.Melakukan Identifikasi dan Kajian terhadap keberagaman karakter Desa Pakraman, Desa Dinas, dan Kelurahan yang ada.6.Menyiapkan Rancangan Perda Bali baru tentang Desa Pakraman.7.Penataan ulang kelembagaan Desa Pakraman.8.Diklat Prajuru Adat Bali untuk penguatan kelembagaan Desa Pakraman sekaligus peningkatan kapasitas dan kompetensi prajuru adat. 9.Pendampingan Berkelanjutan kepada Prajuru Desa Adat.10.Monitoring dan Evaluasi.

Page 32: Kajian mudp bali terkait uu desa

IDENTIFIKASI TIPOLOGI DESA PAKRAMAN DI BALI KINI

KELOMPOK I : 1 DESA PAKRAMAN = 1 DESA DINAS/KELURAHAN

KELOMPOK II : 1 DESA PAKRAMAN = BEBERAPA DESA DINAS/KELURAHAN

KELOMPOK III : DESA-DESA PAKRAMAN KECIL (WILAYAH MAUPUN KRAMA)

KELOMPOK IV : 1 DESA DINAS/KELURAHAN = BEBERAPA DESA PAKRAMAN

KELOMPOK V : DESA/BANJAR BERKARAKTERISTIK KHUSUS

KELOMPOK VI : 1 DESA PAKRAMAN = BEBERAPA DESA DINAS/KELURAHAN + BEDA KECAMATAN (DALAM 1 KABUPATEN)

KELOMPOK VII : 1 DESA PAKRAMAN = BEBERAPA DESA DINAS/KELURAHAN + BEDA KECAMATAN + BEDA KABUPATEN/KOTA

Page 33: Kajian mudp bali terkait uu desa

BAB XVKETENTUAN PERALIHAN

 Pasal 116

 (1)Desa yang sudah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap diakui sebagai Desa. (2) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota menetapkan Peraturan Daerah tentang penetapan Desa dan Desa Adat di wilayahnya. (3) Penetapan Desa dan Desa Adat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lama 1 (satu) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan. (4) Paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini berlaku, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Desa melakukan inventarisasi Aset Desa.

Penjelasan:

Ayat (2)

Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, sebelum Undang-Undang ini, yang diakui adalah Desa. Oleh sebab itu, dengan berlakunya Undang-Undang ini diberikan kewenangan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota untuk menata kembali status Desa menjadi Desa atau Desa Adat dengan ketentuan tidak boleh menambah jumlah Desa.

Page 34: Kajian mudp bali terkait uu desa

OM Santih Santih Santih OM